104
DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN MATSURI TAHUN 2008 - 2017 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh: Akhmad Khatibul Umam 111111 30000 93 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA

– JAPAN MATSURI TAHUN 2008 - 2017

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh:

Akhmad Khatibul Umam

111111 30000 93

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI FESTIVAL JAKARTA – JAPAN

MATSURI TAHUN 2008 – 2017.

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, Mei 2018

Akhmad Khatibul Umam

Page 3: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Akhmad Khatibul Umam

NIM : 111111 30000 93

Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

―Diplomasi Budaya Jepang Melalui Jakarta – Japan Matsuri Tahun 2008 - 2017‖

Dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, Mei 2018

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Ahmad Alfajri MA. Badrus Sholeh Ph.D

NIP. NIP. 19710211 199903 1 002

Page 4: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI

TAHUN 2008 – 2017

Oleh:

AKHMAD KHATIBUL UMAM

111111 30000 93

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal

24 Mei 2018. Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Ketua, Sekretaris,

Ahmad Alfajri, MA Eva Mushoffa, MA

Penguji I, Penguji II,

Febri Dirgantara Hasibuan, M.M. Robi Sugara, M.Sc.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 24 Mei 2018.

Ketua Program Studi Hubungan Internasional

FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ahmad Alfajri, MA.

Page 5: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

iv

ABSTRAK

Jakarta – Japan Matsuri adalah sebuah festival kebudayaan yang

dilaksanakan oleh Jepang di Indonesia. Matsuri sendiri adalah kata dalam bahasa

Jepang yang memiliki arti ―persembahan ritual‖ dalam istilah agama Shinto.

Namun, dalam arti sekuler memiliki makna ―perayaan‖ atau ―festival.‖ Matsuri

dalam Shinto di Jepang biasanya dilakukan sekali dalam setahun tergantung acara

persembahan apa yang sedang berlangsung, seperti hasil panen yang berlimpah.

Tetapi matsuri dalam arti sekuler atau perayaan sendiri rutin dilakukan setiap

pertengahan musim panas setiap tahunnya. Di Indonesia, Jakarta – Japan Maturi

biasanya dilaksanakan setelah perayaan ulang tahun kota Jakarta, yang mana di

fetival tersebut menggabungkan unsur budaya tradisional Jepang seperti makanan,

musik, juga tarian-tarian dan budaya modern Jepang, seperti anime, manga dan

cosplay. Jakarta – Japan Matsuri pertama kali dilaksanakan pada tahun 2008

untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Jepang, yang

sudah dijalin dari tahun 1958.

Skripsi ini mencoba menjelaskan mengapa Jakarta – Japan Matsuri terus

dilaksanakan jika awalnya festival ini untuk memperingati 50 tahun hubungan

diplomatik Indonesia- Jepang. Konsep yang digunakan dalam skripsi ini adalah

konsep soft power dari Joseph S. Nye Jr., diplomasi Publik oleh Mark Leonard,

Diplomasi kebudayaan, dan kepentingan nasional oleh Hans J. Morgenthau.

Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang menggunakan data

primer dan sekunder. Data primer didapat dari wawancara dengan narasumber

dari the Japan Foundation, dan data sekunder dari didapat dari studi kepustakaan

dan berbagai sumber tertulis lain, baik cetak maupun digital.

Kata kunci : Jakarta – Japan Matsuri, Budaya Tradisional, Budaya Modern,

Hubungan Diplomatik, Soft Power, Diplomasi Publik, Diplomasi Kebudayaan

Page 6: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah serta izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul ―Diplomasi Jepang Melalui Festival Jakarta – Japan Matsuri

Tahun 2008 - 2017.‖ Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, dan

pemikiran. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ahmad Alfajri, selaku Ketua Program Studi Hubungan

Internasional, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

2. Ibu Indriana Kartini yang menjadi pembimbing dalam mata kuliah

seminar, yang telah mengawali skripsi saya.

3. Bapak Badrus Sholeh, sebagai Pembimbing Skripsi penulis yang telah

memberikan arahan, saran, dan ilmunya hingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

4. Terutama untuk Orang tua, Bapak Cecep Sumardi dan Ibu Siti Fathiyah

selaku orang tua penulis yang telah memberikan dorongan semangat,

berdoa untuk kebaikan dan kesuksesan anak-anaknya, dukungan baik

moral maupun material selama penulis menuntut ilmu. Terimakasih.

5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

mengajarkan berbagai ilmu dan telah membantu penulis dalam

meyelesaikan tugasnya sebagai mahasiwi.

Page 7: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

vi

6. Terima kasih kepada Ibu Diana S. Nugroho dan Mbak Puput Setia Susanti

dari Cultural Section The Japan Foundation Jakarta yang telah banyak

membantu memberikan bahan-bahan skripsi ini.

7. Terima kasih kepada Special Assistant Staff Cultural Exchange Hirokazu

Kubo-san dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia yang telah

meluangkan waktunya untuk wawancara.

8. Terima kasih untuk staff Perpsutakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah,

dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif

Hidyatullah.

9. Serta teman-teman angkatan 2011 dan lainnya, yang tidak bisa disebutkan

satu persatu, yang suka berdiskusi bersama sehingga membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

Semoga dengan segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat

imbalan dari Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-

perbaikan ke depan.

Page 8: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .......................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .................................................................... ix

DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... x

Bab I Pendahuluan

1.1. Pernyataan Masalah ......................................................................................... 1

1.2. Pertanyaan Penelitian ....................................................................................... 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

1.4. Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 7

1.5. Kerangka Teori................................................................................................. 9

1.5.1. Neoliberalisme .......................................................................................... 9

1.5.2. Soft Power ............................................................................................... 10

1.5.3. Diplomasi Kebudayaan ........................................................................... 11

1.5.4. Diplomasi Publik ..................................................................................... 14

1.5.5. Kebijakan Luar Negeri ............................................................................ 15

1.5.5.1. Faktor Internal .................................................................................. 16

1.5.5.2. Faktor Eksternal ............................................................................... 17

1.6. Metode Penelitian........................................................................................... 18

1.7. Sistematika Penulisan .................................................................................... 19

Page 9: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

viii

Bab II Hubungan Indonesia - Jepang

2.1. Hubungan Indonesia – Jepang Masa Orde Lama ........................................... 22

2.2. Hubungan Indonesia – Jepang Masa Orde Baru ............................................ 23

2.2.1 Peristiwa 15 Januari 1974 (Malari) .......................................................... 25

2.3. Masa Reformasi ............................................................................................. 27

Bab III Kebudayaan Jepang yang Berkembang Di Indonesia

3.1. Budaya Jepang di Indonesia ........................................................................... 36

3.2. Matsuri ........................................................................................................... 37

3.3. Budaya Populer .............................................................................................. 37

3.3.1. Manga .................................................................................................. 38

3.3.2. Anime .................................................................................................. 41

3.3.3. Cosplay ................................................................................................ 42

Bab IV Diplomasi Jepang Melalui Jakarta - Japan Matsuri

4.1. Awal Perayaan Budaya Jepang ...................................................................... 45

4.2. Pendanaan Jakarta – Japan Matsuri .............................................................. 48

4.3. Diplomasi Budaya Jepang Melalui Jakarta – Japan Matsuri ........................ 55

Bab V Kesimpulan

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 74

Page 10: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

ix

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar I.1 Jadwal Japan Week Jakarta – Japan Matsuri

Gambar I.2 Gubernur DKI Jakarta, Dubes Jepang untuk Indonesia, Ketua

Komite Jakarta – Japan Matsuri 2015 dan Ultraman Tiga dalam

pembukaan Jakarta – Japan Matsuri di Plaza Senayan.

Gambar III.1 Cover volume 1 manga Aldnoah:Zero

Gambar III.2 Jadwal dan Tahapan Kompetisi Cosplay as Live Action Show:

Hybrid

Gambar IV.1 Paket Sponsor Platinum Jakarta – Japan Matsuri 2017

Gamabr IV. 2 Paket Sponsor Gold Jakarta – Japan Matsuri 2017

Gambar IV. 3 Paket Sponsor Silver Jakarta – Japan Matsuri 2017

Gambar IV.4 Paket Sponsor Bronze Jakarta – Japan Matsuri 2017

Gambar IV.5 Backdrop Sponsor Jakarta – Japan Matsuri 2017

Gambar IV.6 Sponsor Jakarta – Japan Matsuri 2017

Gambar IV. 7 Sponsor Jakarta – Japan Matsuri 2017

Tabel IV.1 Tingkat Kepentingan Nasional

Page 11: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

x

DAFTAR SINGKATAN

ASEAN Asociation of South East Asia Nations

CLAS:H Cosplay as Live-Action Show: Hybrid

Cosplay Costume Play

DIY Daerah Istimewa Yogyakarta

DKI Daerah Khusus Ibukota

FTA Free Trade Agreement

HAM Hak Asasi Manusia

IJEPA Indonesia Japan Economic Partnership

JAPINDA Japan Indonesia Association

JNTO Japan National Tourism Organization

Malari Malapetaka Lima Belas Januari

Monas Monumen Nasional

ODA Official Development Assistance

PM Perdana Menteri

SBY Susilo Bambang Yudhoyono

SDA Sumber Daya Alam

Page 12: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

xi

SDM Sumber Daya Manusia

WCS World Cosplay Summit

Worldcon World Science Fiction Convention

Page 13: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

1

Bab I

Pendahuluan

1.1. Pernyataan Masalah

Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-

negara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

budaya lainnya.1 Gaya hidup orang Jepang saat ini merupakan perpaduan antara

kebudayaan tradisional dan budaya modern Barat.

Kebudayaan tradisional Jepang yang masih berjaya hingga kini antara lain

adalah kabuki, noh, kyogen dan bunraku, yang merupakan seni teater tradisional

Jepang.2 Kebudayaan tradisional lainnya yang sudah terkenal luas adalah chado

atau upacara minum teh, juga ikebana atau seni merangkai bunga.3 Selain itu,

banyak juga budaya tradisional lainnya yang biasa dilakukan di festival-festival

seperti tarian yosakoi dan mikoshi.

Selain kebudayaan tradisional yang masih dijaga oleh masyarakat Jepang,

ada pula budaya modern yang banyak disukai oleh masyarakat Jepang, salah

satunya adalah musik klasik. Musik klasik masuk ke Jepang dari Barat,

1 Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, ―Info Jepang: Kebudayaan,‖ diakses pada 29

Agustus 2015 dari http://www.id.emb-japan.go.jp/expljp_09.html 2 Kedubes Jepang untuk Indonesia, ―Info Jepang: Kebudayaan,‖ diakses pada 29 Agustus

2015 dari http://www.id.emb-japan.go.jp/expljp_09.html 3 Kedubes Jepang untuk Indonesia, ―Info Jepang: Kebudayaan,‖ diakses pada 29 Agustus

2015 dari http://www.id.emb-japan.go.jp/expljp_09.html

Page 14: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

2

penggemar musik klasik di Jepang pun cukup banyak, dan sejumlah konser

diadakan di Jepang.4

Jepang juga menghasilkan banyak budaya populer, seperti manga dan

anime. Manga adalah komik yang berasal dari Jepang, yang menyesuaikan diri

dengan perkembangan di Jepang pada akhir abad ke-19.56

Anime adalah istilah

untuk animasi produksi Jepang. Kata anime sendiri adalah kata serapan dari kata

bahasa Inggris animation.7

Namun seiring dengan perkembangan zaman, dan semakin berkembangnya

peran non-state actors, sebagai second track diplomacy, 8 penyebarluasan budaya

Jepang telah maju ke tahap yang lebih lanjut, sebagai sarana diplomasi. Budaya

Jepang saat ini dijadikan sarana diplomasi oleh pemerintah Jepang sebagai

langkah untuk menjalankan kebijakan luar negeri secara lancar dan efektif.9 Hal

ini penting dilakukan untuk mempromosikan sebuah pemahaman Jepang

dikalangan publik umum di luar negeri, dan untuk meningkatkan kesan dan daya

tarik terhadap Jepang, sebagai tambahan untuk menarik langsung pembuat

kebijakan di negara-negara lain.10

4 Kedubes Jepang untuk Indonesia, ―Info Jepang: Kebudayaan,‖ diakses pada 29 Agustus

2015 dari http://www.id.emb-japan.go.jp/expljp_09.html 5 Paul Gravett, Manga: Sixty Years of Japanese Comics (New York: Harper Design, 2004),

hal. 8. 6 John A. Lent, Illustrating Asia: Comics, Humor Magazines, and Picture Books (Honolulu,

Hawaii: University of Hawaii Press), hal. 3-4. 7 Lesley Aeschliman, ―What is Anime?,‖ diakses 29 Agustus 2015 dari

http://web.archive.org/web/20071107150423/http://www.bellaonline.com/articles/art4260.asp 8 Aiyub Mochsin, Diplomasi (Jakarta, 2010), hal. 46

9 Ministry of Foreign Affairs of Japan, ―Cultural Exchange: Pop-Culture Diplomacy,‖

diakses 30 Agustus 2015 dari http://www.mofa.go.jp/policy/culture/public_diplomacy.html 10

Ministry of Foreign Affairs of Japan, ―Cultural Exchange: Pop-Culture Diplomacy,‖

diakses 30 Agustus 2015 dari http://www.mofa.go.jp/policy/culture/public_diplomacy.html

Page 15: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

3

Selain dijadikan sarana diplomasi publik, budaya Jepang juga dijadikan

sarana diplomasi budaya oleh pemerintah Jepang, untuk tujuan lebih lanjut

terhadap pemahaman dan kepercayaan akan Jepang, dengan menggunakan

budaya, sebagai tambahan untuk diplomasi publik selain kebudayaan tradisional

dan seni.11

Pada tahun 2008, dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan

diplomatik Indonesia dan Jepang, diselenggarakan sebuah festival yang bernama

Jakarta – Japan Matsuri, sebuah festival yang dibentuk oleh warga Jepang yang

tinggal di Indonesia dan dibantu oleh pemerintah DKI Jakarta.12

Festival Jakarta

– Japan Matsuri adalah sebuah festival yang diselenggarakan setiap tahun sejak

tahun 2008, oleh warga Jepang yang tinggal di Indonesia yang tergabung dalam

Komite Jakarta – Japan Matsuri. Festival tersebut diselenggarakan selama satu

minggu penuh dan terbagi dalam tiga rangkaian acara, yaitu pembukaan, Japan

Week, dan penutupan. Pembukaan dilaksanakan pada hari pertama, Japan Week

dilaksanakan selama satu minggu, dan penutupan dilaksanakan pada hari terakhir

setelah Japan Week.

11

Ministry of Foreign Affairs of Japan, ―Cultural Exchange: Pop-Culture Diplomacy,‖

diakses 30 Agustus 2015 dari http://www.mofa.go.jp/policy/culture/public_diplomacy.html 12

Kedubes Jepang untuk Indonesia, ―Apakah JJM,‖ diakses 20 September 2015 dari

http://www.id.emb-japan.go.jp/matsuri/about.html

Page 16: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

4

Gambar 1.1

Keterangan: Jadwal Japan Week Jakarta -Japan Matsuri 2015

Sumber gambar : http://www.id.emb-japan.go.jp/matsuri/images/JapanWeek.pdf

Gambar I.2

Keterangan: Duta Besar Jepang Tanizaki Yasuaki (Kanan), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya

Page 17: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

5

Purnama (Kanan-Tengah), Ultraman Tiga (Kiri-Tengah), dan Ketua Komite Jakarta – Japan

Matsuri 2015 Kobayashi Kazunori (Kiri)

Sumber gambar : http://eventsid.co/2015/09/09/resmikan-jak-japan-matsuri-2015-ahok-dan-

ultraman-tiga-ber-kagami-biraki/

Pada festival juga, beberapa institusi dan perusahaan Jepang ikut

berpartisipasi untuk mempromosikan produk mereka, juga sebagai bagian dari

diplomasi publik Jepang. Beberapa perusahaan Jepang yang berpartisipasi seperti

PT. Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia dan Tokio Marine Insurance

Group yang bekerja dibidang asuransi, PT. Hisamitsu Pharma Indonesia, PT.

Rohto Laboratories Indonesia, dan PT. Amerta Indah Otsuka, anak perusahaan

dari Otsuka Pharmaceutical, Co., Ltd di Jepang yang bekerja dibidang farmasi

dan minuman energi Pocari Sweat.13

Selain itu juga ada institusi non-profit

dibawah naungan Pemerintah Jepang untuk membantu dalam proses diplomasi,

seperti Japan National Tourism Organization (JNTO) dan the Japan Foundation.

Penelitian ini penting dilakukan mengingat festival tersebut awalnya

diselenggarakan untuk memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia –

Jepang pada tahun 2008. Namun, festival ini tetap berlanjut dan dilaksanakan

setiap tahunnya hingga kini. Jika festival tersebut dilakukan hanya untuk

memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Jepang, maka tidak perlu

diselenggarakan setiap tahun hingga saat ini. Maka dari itu, penelitian ini penting

dilakukan untuk mengetahui mengapa festival Jakarta – Japan Matsuri terus

diselenggarakan.

13

Kedubes Jepang untuk Indonesia, ―Finale Layout,‖ diakses pada 6 Januari 2016 dari

http://www.id.emb-japan.go.jp/matsuri/Finalelayout.pdf

Page 18: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

6

Skripsi ini akan menjelaskan bagaimana budaya Jepang dijadikan sebagai

sarana diplomasi oleh pemerintah Jepang di Indonesia, khususnya melalui festival

Jakarta – Japan Matsuri pada periode tahun 2008 hingga kini.

1.2. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana diplomasi budaya Jepang dijalankan melalui Jakarta – Japan

Matsuri?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah:

1. Mengetahui dan memahami kontribusi dari festival Jakarta – Japan Matsuri

sebagai sarana diplomasi kebudayaan oleh pemerintah Jepang di Indonesia.

2. Mengetahui apa saja perubahan atau yang didapat oleh Jepang di Indonesia

dengan diselengarakannya festival tersebut.

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pengembangan

ilmu hubungan internasional, khususnya dibidang diplomasi.

2. Mengetahui bagaimana kontribusi sebuah festival kebudayaaan suatu negara

dalam konteks diplomasi kebudayaan.

Page 19: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

7

1.4. Tinjauan Pustaka

Pembahasan tentang diplomasi kebudayaan sendiri sudah cukup banyak

dikaji. Dalam penelitian ini, ada beberapa tinjauan pustaka, yang diharapkan dapat

menunjukkan bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan.

Skripsi Budaya Populer Manga dan Anime sebagai Soft Power Jepang,

yang ditulis oleh Yolana Wulansuci dari Universitas Indonesia. Skripsi tersebut

membahas bagaimana pemerintah Jepang menjadikan budaya populer sebagai soft

power. Penelitian tersebut berfokus pada manga dan anime, dengan ditunjuknya

Doraemon sebagai maskot Duta Budaya Animasi Jepang pada tahun 2008.

Secara teori, penelitian Yolana Wulansuci menggunakan konsep budaya

populer dari John Storey dan konsep soft power dari Joseph S. Nye. Penelitian

tersebut memberikan pemahaman mengenai budaya populer manga dan anime

Jepang sebagai soft power dalam menjalin hubungan dengan dunia internasional.

Penelitian Yolana Wulansuci berbeda dengan penelitian ini, karena fokus

dalam penelitian ini adalah festival Jakarta – Japan Matsuri, dan secara teori

penelitian ini menggunakan konsep diplomasi publik, diplomasi budaya, dan juga

konsep kepentingan nasional.

Selanjutnya adalah skripsi Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia

Melalui The Japan Foundation Tahun 2003-2011, oleh Iyul Yanti dari

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi tersebut

menjelaskan tujuan dibentuknya The Japan Foundation sebagai organisasi mitra

kerja yang didirikan pada tahun 1972, dibawah Kementerian Luar Negeri Jepang.

Page 20: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

8

Japan Foundation sendiri dibentuk untuk berperan sebagai media pertukaran

organisasi antara Jepang dan Indonesia.

Secara teori, penelitian Iyul Yanti menggunakan konsep diplomasi dalam

bentuk second track diplomacy, diplomasi kebudayaan, politik luar negeri dan

kepentingan nasional. Penelitian tersebut berbeda dengan penelitian ini, karena

fokus dari penelitian tersebut adalah Japan Foundation sedangkan fokus dalam

penelitian ini adalah festival Jakarta – Japan Matsuri. Selain konsep diplomasi

kebudayaan, penelitian ini juga menggunakan konsep diplomasi publik.

Lalu artikel dalam jurnal Hubungan Internasional Universitas Udayana

Volume 1, No. 3 tahun 2015 yang berjudul Penggunaan Budaya Populer dalam

Diplomasi Budaya Jepang Melalui World Cosplay Summit, oleh I Made

Wisnu Seputera Wardana, Idin Fasisaka, Putu Ratih Kumala Dewi. Dalam jurnal

tersebut dijelaskan bahwa dalam rangka untuk memenuhi kepentingan nasional

suatu negara, mereka tidak akan fokus terhadap militer dan negara saja, namun

juga akan pengaruh budaya.

Dalam artikel jurnal yang ditulis oleh I Made Wisnu dan kawan-kawan,

konsep yang digunakan adalah konsep budaya populer, diplomasi budaya dan soft

power currencies. Penelitian tersebut berbeda dengan penelitian ini karena fokus

penelitian yang berbeda. Secara teori konsep dalam penelitian ini selain diplomasi

budaya, juga menggunakan konsep diplomasi publik dan kepentingan nasional.

Setelah itu, artikel dalam jurnal Andalas Journal of International Studies

Volume 1, No. 2 tahun 2012 Universitas Andalas yang berjudul Budaya Populer

Page 21: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

9

Jepang sebagai Instrumen Diplomasi Jepang dan Pengaruhnya Terhadap

Komunitas - Komunitas di Indonesia, oleh Aulia Amalina. Dalam artikel

tersebut, peneliti melakukan penelitian bagaimana budaya populer Jepang

dijadikan sebagai instrumen diplomasi oleh Pemerintah Jepang. Fokus dari

penelitian dari artikel tersebut adalah kalangan muda dan komunitas-komunitas di

kota tempat tinggal peneliti yaitu Padang, dan dua kota lainnya, Jakarta dan

Bandung.

Dalam artikel Aulia Amalina dijelaskan, bahwa budaya populer Jepang

seperti anime dan manga dijadikan sebagai soft power oleh Pemerintah Jepang

untuk menjalankan diplomasi. Konsep yang digunakan pada penelitian tersebut

adalah konsep soft power dari Joseph Nye.

Penelitian diatas berbeda dengan penelitian ini, karena selain fokus

penelitian yang berbeda, penelitian tersebut hanya menggunakan konsep soft

power dari Joseph S. Nye, sedangkan dalam penelitian ini, menggunakan tiga

konsep, yaitu diplomasi budaya, diplomasi publik, dan juga kepentingan nasional.

1.5. Kerangka Teori

Penelitian ini akan menggunakan konsep neoliberalisme, soft power,

diplomasi budaya, dan diplomasi publik.

1.5.1. Neoliberalisme

Pada tahun 1950-an, terjadi proses integrasi regional di Eropa Barat.

Proses integrasi tersebut mengacu pada bentuk kerjasama internasional. Dalam

pandangan neoliberal, mempelajari bagaimana integrasi menghidupi dirinya

Page 22: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

10

sendiri dengan kerjasama di suatu wilayah transaksi, akan membuka jalan bagi

kerjasama di wilayah lainnya. Pasca Perang Dunia II, selama tahun 1950-an dan

1960-an, negara-negara di Eropa Barat dan Jepang membangun negara

kesejahteraan yang berdaya konsumsi besar (mass-consumption welfare state),

seperti bagaimana halnya yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Pembangunan

tersebut diperlukan tingkat perdagangan, komunikasi, pertukaran budaya, dan

hubungan serta transaksi lintas batas lainnya yang lebih tinggi.14

Robert Keohane dan Joseph S. Nye mengembangkan lebih lanjut ide-ide

tersebut. Keduanya berpendapat bahwa hubungan antara negara-negara barat dan

Jepang dicirikan dengan interdepedensi kompleks, yang mana terdapat banyak

bentuk hubungan antara masyarakat selain dari hubungan politik pemerintahan,

termasuk kaitan transnasional diantara perusahaan-perusahaan bisnis. Keohane

dan Nye juga berpendapat bahwa keamanan militer tidak lagi mendominasi

agenda, kekuatan militer tidak lagi digunakan sebagai instrumen kebijakan luar

negeri.15

1.5.2. Soft Power

Konsep soft power pertama kali diperkenalkan oleh Joseph S. Nye. Nye

mengartikan soft power dengan ―the ability to get what you want through

attraction rather than coercion or payments. It arises from the attractiveness of a

country’s culture, political ideals, and policies.” (kemampuan untuk

mendapatkan apa yang diinginkan melalui daya tarik dibanding dengan

14

Robert Jackson dan Georg Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hal. 79. 15

Jackson dan Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional, hal. 80.

Page 23: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

11

menggunakan paksaan atau kekerasan, dan juga pembayaran. Daya tarik ini

berasal dari budaya, nilai-nilai politik dan kebijakan negara tersebut.)16

Berbeda

dengan hard power yang menekankan pada militer dan ekonomi sebagai alat

untuk mengubah atau mempengaruhi keputusan negara lain, menurut Nye soft

power lebih menggunakan budaya, nilai-nilai politis dan kebijakan luar negeri

mereka untuk mencapai kepentingan nasional mereka.

Nye juga menambahkan, bahwa Jepang memiliki potensi daya tarik

budaya yang dapat digunakan sebagai soft power dibanding dengan negara-negara

lain di Asia, ―Japan has more potential soft power resource than any other Asian

countries ... Japan’s popular culture was still producing potential soft power

resource even after its economy slowed down.” Dari pernyataan tersebut Nye juga

berpendapat bahwa, daya tarik budaya yang menjadi soft power Jepang adalah

budaya populer mereka, budaya populer tersebut menjadi soft power yang

potensial bagi Jepang bahkan setelah ekonomi mereka melemah.17

1.5.3. Diplomasi Kebudayaan

Diplomasi kebudayaan adalah sebuah usaha suatu negara dalam

memperjuangkan kepentingan nasional mereka melalui dimensi kebudayaan, baik

secara makro, maupun mikro. Secara makro, diplomasi kebudayaan adalah suatu

hasil dan usaha budidaya manusia terhadap lingkungan dapat diartikan sebagai

kebudayaan sebagai keseluruhan dari sistem gagasan, tindakan dan hasil karya

16 Joseph S. Nye Jr., Soft Power: The Means to Success in World Politics, (New York: Public Affairs,

2004), hal. X.

17 Joseph S. Nye Jr., Soft Power: The Means to Success in World Politics, hal. 85-86.

Page 24: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

12

manusia dalam kehidupan masyarakat yang kemudian dapat dipelajari untuk

memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan.

Sedangkan diplomasi budaya secara mikro dapat melalui pendidikan, ilmu

pengetahuan, olahraga dan kesenian.18

Tujuan dari diplomasi ini adalah untuk

mempengaruhi pendapat umum masyarakat suatu negara, untuk mendukung

kebijakan luar negeri negara tertentu.

Diplomasi kebudayaan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun non-

pemerintah dengan sasarannya adalah masyarakat suatu negara, bukan langsung

kepada pemerintah dengan tujuan kepentingan nasional.19

Diplomasi kebudayaan

juga sering dilakukan sebagai cara untuk memuluskan pembukaan dan

peningkatan hubungan antara dua negara, seperti pada saat Cina mengundang

pemain tenis meja Amerika Serikat berkunjung ke Beijing pada tahun 1971,

sebagai pembuka hubungan diplomatik kedua negara.20

Diplomasi budaya dapat dilakukan oleh semua masyarakat, resmi maupun

tidak resmi, pemerintah maupun bukan pemerintah terhadap negara yang dituju.21

Pameran adalah bentuk dari diplomasi kebudayaan, dimana dalam pameran

tersebut menampilkan konsep atau kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi maupun

nilai-nilai sosial atau ideologi suatu bangsa. Pameran sendiri dapat dilakukan di

dalam maupun di luar negeri. Negara yang melakukan pameran, dapat

18

Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan (Yogyakarta: Ombak,

2007), hal. 19 19

Tulus dan Wahyuni, Diplomasi Kebudayaan, hal. 17. 20

Mochsin, Diplomasi, hal.46. 21

Tulus dan Wahyuni, Diplomasi Kebudayaan., hal. 71.

Page 25: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

13

memperoleh pengakuan dari masyarakat yang kemudian akan dikaitkan dengan

kepentingan nasional, baik melalui perdagangan maupun pameran kebudayaan.22

Menurut Martin Wright diplomasi kebudayaan dibagi menjadi tiga bagian.

Pertama, diplomasi budaya setelah perang dingin, yang mana pada masa ini

adanya pola kekuasaan internasional yang terbagi dua negara adidaya, Amerika

Serikat dan Uni Soviet. Hadirnya dua kekuatan tersebut diantara negara-negara

kecil yang memiliki kekuasaan di bidang politik. Kedua, suatu bangsa harus

membangun pertumbuhan jaringan keamanan di seluruh dunia untuk tujuan

ilmiah, pendidikan, dan teknologi. Ketiga, diplomasi kebudayaan dapat dijadikan

sebagai alat atau kekuatan utama dalam membentuk suatu sistem internasional

yang baru dan subsistem regional.23

Terdapat tiga kekuatan dalam diplomasi kebudayaan. Pertama, diplomasi

budaya adalah koneksi dua arah, bukan paksaan unilateral. Dengan demikian,

diplomasi budaya memberikan ruang untuk berdialogyang mengarah pada

pembentukan rasa saling percaya. Kedua, diplomasi budaya dapat meningkatkan

pemahaman dalam masyarakat tentang budaya, karena diplomasi budaya

menyediakan apa yang menarik bagi penerimanya. Ketiga, diplomasi berjalan

dalam waktu yang panjang, sehingga dapat menghubungkan pihak-pihak yang

sedang berkonflik, bahkan pada keadaan hubungan diplomatik yang negatif.24

22

Tulus dan Wahyuni, Diplomasi Kebudayaan, hal. 21. 23

Soedjatmoko dan Kenneth W. Thompson dalam World Politics, Cultural Diplomacy, An

Introduction (New York: The Free Press, 1976) 24

Schneider Chyntia P., Cultural Diplomacy: Hard to Define, But You’d Know it if You

Saw it, dalam The Brown Journal of World Affair, Fall/Winter, Vol. XIII, Issues I, hal. 196.

Page 26: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

14

1.5.4. Diplomasi Publik

Dalam buku Public Diplomacy karya Mark Leonard, diplomasi publik

adalah ―is about building relationship: understanding the needs of other

countries, cultures, and people; communicating our poinst of view; correcting

misperception; looking for areas where we can find common cause.” (Sebuah

cara memahami kebutuhan, budaya, dan masyarakat, mengomunikasikan

pandangan, dan membenarkan atau mengoreksi mispersepsi yang ada dalam

masyarakat internasional, juga mencari area dimana pemerintah dapat menemukan

kesamaan pandangan.)25

Leonard juga menjelaskan, bahwa tujuan yang bisa dicapai dari diplomasi

publik adalah.26

:

1. Meningkatkan rasa familiar masyarakat dengan suatu negara, dengan cara

membuat mereka berpikir tentang negara tersebut, memperbaharui

penggambaran mereka, mengembalikan opini yang kurang baik.

2. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap suatu negara dengan cara

menciptakan persepsi positif, dan mengajak melihat pentingnya masalah

global dari perspektif yang sama.

3. Melibatkan suatu masyarakat dengan suatu negara, seperti menguatkan

hubungan dari pendidikan, memberikan gambaran negara sebagai tempat

yang menyenangkan untuk wisata, belajar, membuat masyarakat membeli

25

Mark Leonard, Public Diplomacy (London: The Foreign Policy Centre, 2002), hal. 8. 26

Mark Leonard, Public Diplomacy, hal. 9-10.

Page 27: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

15

produk dari negara tersebut dan membuat masyarakat mengerti nilai-nilai

suatu negara.

4. Mempengaruhi masyarakat dengan mengajak bergabung dengan

perusahaan untuk berinvestasi, dan mengubah masyarakat untuk menjadi

pendukung posisi suatu negara, atau menjadi politisi, untuk membuat suatu

negara sebagai negara penyokong.

Penelitian ini menggunakan konsep diplomasi publik, karena selain festival

Jakarta - Japan Matsuri diselenggarakan oleh warga Jepang yang tinggal di

Indonesia, juga mengikutsertakan perusahaan-perusahaan Jepang yang berada di

Indonesia, untuk mempromosikan usaha mereka. Hal ini sesuai dengan tujuan dari

diplomasi publik yang dikemukakan oleh Mark Leonard, yaitu mempengaruhi

masyarakat dengan mengajak bergabung dengan perusahaan untuk berinvestasi.

Selain itu juga, festival tersebut menjadi tempat untuk membuat masyarakat

Indonesia memiliki gambaran terhadap Jepang sebagai tempat yang baik untuk

wisata dan menempuh pendidikan. Festival tersebut juga akan semakin

meningkatkan rasa familiar dan membuat persepsi masyarakat Indonesia terhadap

Jepang.

1.5.5. Kebijakan Luar Negeri

Menurut Joshua Goldstein, kebijakan luar negeri adalah strategi-strategi

yang diambil oleh pemerintah dalam menentukan aksi mereka di dunia

Page 28: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

16

internasional.27

K.J. Holsti menyatakan, bahwa kebijakan luar negeri adalah

tindakan atau gagasan yang dirancang untuk memecahkan suatu masalah atau

membuat perubahan dalam suatu lingkungan.28

Menurut James N. Rosenau,

kebijakan luar negeri adalah suatu upaya negara melalui keseluruhan sikap dan

aktivitas untuk mengatasi dan memperoleh keuntungan dari lingkungan

eksternalnya, untuk memelihara dan mempertahankan kelangsungan hidup suatu

negara.29

Jakarta – Japan Matsuri adalah salah satu alat diplomasi kebudayaan oleh

Jepang di Indonesia, dengan dimulai dari Provinsi Jakarta. Diplomasi kebudayaan

sendiri menjadi bagian dari kebijakan luar negeri Jepang. Pemerintah Jepang

menyatakan bahwa, budaya beserta politik dan ekonomi adalah bidang yang

penting dalam diplomasi Jepang.30

Menurut Holsti, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

pembuatan kebijakan luar negeri, yaitu Faktor Internal dan Eksternal.31

1.5.5.1. Faktor Internal

Holsti mengemukakan bahwa ada beberapa Faktor internal dalam proses

pembuatan kebijakan luar negeri suatu negera, yaitu:

27

Joshua Goldstein, International Relation, (New York: Longman, 1999) hal. 147. 28

K. J. Holsti, International Politics: A Frameworks for Analysis, (New Jersey: Prentice

Hall) hal. 107. 29

James N. Rosenau, World Politics: An Introduction – the Study of Foreign Policy, (Free

Press, 1976) hal 15. 30

Kementerian Luar Negeri Jepang, Cultural Exchange, diakses 6 Juni 2018 dari

https://www.mofa.go.jp/policy/culture/exchange/index.html 31

Page 29: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

17

1. Kebutuhan ekonomi, sosial dan keamanan. Adanya kebutuhan ekonomi,

keadaan sosial dan keamanan negara, mempengaruhi dalam pembuatan

kebijakan luar negeri.

2. Geografi dan karakteristik topografi. Posisi, dan keadaan geografi suatu

negara memiliki pengaruh dalam proses pembuatan kebijakan luar negeri,

terhadap keamanan, kesejahteraan, dan permasalahn suatu negara.

3. Atribut Nasional. Suatu ciri khas yang ada di suatu negara, seperti luas

negara, sistem ekonomi, populasi, dan budaya.

4. Struktur pemerintah dan filosofi, opini publik, birokrasi dan

pertimbangan etik. Hal-hal tersebut mempengaruhi suatu negara dalam

proses pembuatan kebijakan luar negeri, seperti bagaimana struktur

pemerintahan dan filosofi negara, serta bagaimana opini publik yang sedang

berkembang di dalam negara.

1.5.5.2. Faktor Eksternal

Holsti juga mengemukakan bahwa ada beberapa faktor eksternal yang

mempengaruhi dalam proses pembuatan kebijakan luar negeri suatu negara, yaitu:

1. Struktur Sistem Internasional. Struktur sistem internasional yang sedang

berjalan dapat mempengaruhi suatu negara dalam menentukan kebijakan

luar negeri.

Page 30: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

18

2. Karakteristik/struktur Ekonomi Internasional. Karakter dan struktur

ekonomi yang sedang berjalan di dunia pun menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi dalam proses pembuatan kebijakan suatu negara.

3. Kebijakan dan tindakan negara lain. Dalam proses pembuatan kebijakan

luar negerinya, suatu negara dapat berdasarkan dari suatu kebijakan luar

negeri dari negara lainnya. Serta respon terhadap negara lain, terhadap

kebijakan dari aktor lainnya.

4. Masalah global dan regional yang berasal dari aktivitas swasta.

Permasalah global seperti Pemanasan Global, dapat juga menjadi salah satu

pertimbangan bagi suatu negara dalam membuat kebijakan luar negeri,

begitu pula dengan masalah yang terjadi di wilayah regional seperti

perompakan, dapat pula menentukan negara dalam proses pembuatan

kebijakan.

5. Hukum internasional dan opini dunia. Hukum internasional dan opini-

opini yang sedang berlangsung di dunia juga dapat mempengaruhi suatu

negara dalam menentukan suatu negara dalam proses pembuatan kebijakan

luar negeri mereka.

1.6. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian kualitatif,

sumber data terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber aslinya tanpa melalui

Page 31: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

19

perantara, seperti opini publik, baik secara individu atau kelompok, selain itu juga

melalui hasil observasi dari benda, kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian.32

Dalam penelitian ini data primer akan diperoleh melalui in depth interview

atau wawancara mendalam dengan Diana S. Nugroho dan Puput Setia Susanti

perwakilan dari Program Cultural Section,The Japan Foundation. Lalu dengan

Hirokazu Kubo, Special Assistant Staff Cultural Exchange dari Kedutaan Besar

Jepang untuk Indonesia. Juga melalui email dengan Antonius Pujo R. Nugroho

Ph.D. dosen program studi Jepang, Fakultas Humaniora dari Universitas

Airlangga, Malang.

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka yang

bersumber dari buku, jurnal, surat kabar dan bahan tertulis lainnya, yang dapat

dijadikan sumber penulisan.33

Data sekunder penelitian ini diperoleh dari berbagai

media tertulis seperti buku, jurnal, skripsi, media online dan sumber tertulis

lainnya.

1.7. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun dalam lima bab untuk memberikan pemahaman

mengenai isi dari penelitian ini. Dari lima bab tersebut juga terdapat sub-bab yang

berkaitan dengan bab terkait. Bab-bab tersebut antara lain :

32

Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta:

Salemba Humanika, 2010) hal. 10. 33

Mustika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008).

Page 32: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

20

Bab I Pendahuluan

Dalam bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, pertanyaan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Hubungan Diplomatik Indonesia - Jepang

Dalam bab ini akan dijelaskan bagaimana hubungan antara Indonesia

dengan Jepang, pasca orde baru.

Bab III Kebudayaan Jepang yang Berkembang di Indonesia

Pada bab ini akan dibahas apa saja budaya Jepang yang dikenal di luar

Jepang. Selain budaya tradisional, akan dibahas juga budaya populer Jepang yang

dikenal oleh masyarakat di luar Jepang khususnya yang berkembang di Indonesia

seperti anime dan manga.

Bab IV Diplomasi Jepang Melalui Jakarta – Japan Matsuri

Dalam bab yang keempat ini, akan dibahas awal hadirnya festival Jakarta –

Japan Matsuri, juga bagaimana peran festival tersebut sebagai sarana diplomasi

oleh Jepang di Indonesia.

Bab V Kesimpulan

Pada bab terakhir ini, akan berisi kesimpulan dari seluruh penjelasaan dari

bab-bab sebelumnya, sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian.

Page 33: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

21

Bab II

Hubungan Indonesia – Jepang

Dalam bab yang kedua ini, akan dipaparkan bagaimana hubungan Indonesia

dengan Jepang. Mulai dari masa Orde Lama, yang dipimpin oleh Presiden

Soekarno, masa Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, dan masa

Reformasi yang dimulai dari tahun 1999 sejak masa Pemerintahan Presiden B.J.

Habibie hingga 2017.

Pada tahun 1998, saat masa terakhir masa Pemerintahan Orde Baru yang

ditandai dengan kerusuhan yang terjadi di masyarakat dengan didudukinya kantor

DPR-RI oleh kalangan mahasiswa. Masyarakat Jepang yang tinggal di Indonesia

banyak yang pergi meninggalkan Indonesia karena merasa tidak aman berada di

Indonesia. Bergantinya kepala negara dari Presiden Soeharto kepada Presiden B.J.

Habibie, membuka jalan baru dalam hubungan antara Indonesia dan Jepang,

karena pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, terjadi dua kerusuhan yang

membuat Jepang dan masyarakatnya merasa tidak aman untuk tinggal di

Indonesia. Peristiwa pertama adalah Peristiwa Lima Belas Januari atau lebih

dikenal dengan Peristiwa Malari pada tahun 1974, kedua adalah pelengseran

Pemerintahan Soeharto pada tahun 1998. Kedua peristiwa tersebut selain

membuat masyarakat Jepang merasa tidak aman dan keluar dari Indonesia, para

investor-investor dari Jepang pun menarik diri untuk tidak melakukan bisnis di

Indonesia.

Page 34: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

22

Dalam menanggapi hal ini Jepang berusaha membuka hubungan kembali

dengan Indonesia melalui metode lain, karena pada masa Orde Baru Jepang lebih

fokus terhadap ekonomi di Indonesia dengan didominasi oleh bantuan luar negeri

dalam bentuk Official Development Assistance (ODA). Hal tersebut pula yang

menyebabkan terjadinya peristiwa Malari dan puncaknya pada tahun 1998. Oleh

karena itu, untuk menanggapi hal tersebut agar tidak terjadi lagi, Jepang

membentuk Japan foundation pada tahun 1979 dan lebih menyebarkan budaya-

budaya mereka kepada masyarakat Indonesia, salah satu cara yang ditempuh oleh

Jepang adalah dengan mengadakan sebuah Matsuri atau festival kebudayaan di

Indonesia.

2.1. Hubungan Indonesia – Jepang Masa Orde Lama

Awal hubungan Indonesia dan Jepang dimulai setelah ditandatanganinya

perjanjian San Fransisco pada 8 September 1951, terkait dengan pembayaran

pampasan perang oleh Jepang kepada negara-negara yang pernah dijajah oleh

Jepang pada masa Perang Dunia II. Perjanjian tersebut mulai berlaku efektif pada

28 April 1952, inilah awal mula hubungan antara Indonesia dan Jepang dimulai

kembali sebagai negara yang berdaulat. Pada tahun 1952 tersebut Indonesia

menuntut pampasan perang senilai US$ 17 Milyar, namun pemerintah Jepang

merasa nilai tersebut terlampau besar, sehingga pembicaraan tentang pampasan

perang ini terus berlanjut hingga tahun 1957.34

Setelah perundingan tentang nilai

pampasan perang tertunda hingga lima tahun sejak 1952, akhirnya pada 1957

34

Ryan Prasetya Budiman, ―Dinamika Hubungan Indonesia – Jepang (Akhir Abad ke -19 –

tahun 1970an) Bag.2, diakses 25 Februari 2017 dari http://kompasiana.com/ryakair/dinamika-

hubungan-indonesia/jepang-akhir-abad-ke-19-tahun-1970an-bag-2_55173e1581331196669de4c6

Page 35: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

23

disepakati nilai pampasan perang yang akan dibayarkan Jepang kepada Indonesia

adalah sebesar JP¥ 80,388 Milyar, atau setara dengan US$ 223,08 Juta, dan

disetujui pada 20 Januari 1958.35

Pada masa pemerintahan Perdana Menteri Nobukuse Kishi di tahun 1957,

dialah Perdana Menteri Jepang pertama yang mengunjungi Asia Tenggara setelah

masa Perang Dunia II. Pada tahun tersebut PM Kishi telah menyusun tiga prinsip

kebijakan luar negeri Jepang, pertama adalah kerjasama dengan dunia bebas,

kedua mendukung Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organnisasi pemelihara

perdamaian, dan yang ketiga adalah melindungi kepentingan Asia dengan

menekankan bahwa ―Jepang adalah masyarakat Asia.‖36

2.2. Hubungan Indonesia – Jepang Masa Orde Baru

Sejak masa pemerintah Presiden Soekarno hingga saat ini, hubungan

Indonesia dan Jepang telah cukup dekat. Banyak jenderal yang dilatih oleh

Jepang, bahkan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan mereka tetap

memlihara hubungan dekat dengan Jepang.37

Namun sejak Indonesia merdeka,

hubungan antara Indonesia dan Jepang lebih bersifat ekonomi dibanding dengan

hubungan politik atau keamanan.38

Hubungan ekonomi ini terus berkembang

khusunya setelah kejatuhan pemerintahan Presiden Soekarno dan Indonesia

35

Treaty of San Fransisco, diakses 25 Februari 2017 dari

http://en.wikipdia.org/wiki/Treaty_of_San_Fransisco?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C6231479841 36

Masashi Nishihara, The Japanese and Soekarno’s Tokyo Jakarta Relation 1951-1966

(Kyoto: Center for Southeast Asian Studies, University of Kyoto, 1976), h. 7. 37

Leo Suryadinata, Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah Soeharto, (LP3ES, 2003), h.

190. 38

Kaori Morohira, ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diplomasi Kebudayaan Tradisional

dan Pop Jepang di Indonesia‖ (Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Indonesia, 2011), h. 37.

Page 36: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

24

berada dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto, Jepang menjadi mitra dagang

terbesar bagi Indonesia.39

Jepang yang sukses secara ekonomi pasca Perang Dunia II, mulai

memberikan bantuan ekonomi kepada negara-negara Asia sebagai bentuk

kompensasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesan positif dalam masyarakat

negara-negara Asia, terutama negara-negara yang pernah diduduki oleh Jepang

pada masa perang.40

Pada masa Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto,

hubungan Indonesia – Jepang dapat dikatakan cukup dekat dengan adanya

bantuan-bantuan dari Jepang kepada Indonesia, terutama dalam bentuk Official

Development Assistance (ODA). Pada tahun 1968, Presiden Soeharto

mengunjungi Jepang dengan permintaan bantuan lebih banyak bantuan ekonomi,

yang pada akhirnya pemerintah Jepang memberikan pinjaman sebesar US$ 200

juta, dan juga pada tahun 1973 Jepang menandatangani persetujuan untuk membli

gas alam cair dari Indonesia selama 20 tahun.41

Tahun 1989 Jepang pertama kali

menjadi negara donor terbesar di dunia, dengan bantuan ekonomi mencapai 18

persen dari seluruh bantuan ekonomi dunia.42

Pada tahun yang sama bantuan

ekonomi yang Indonesia terima, 67 persen adalah berasal dari Jepang.43

Kebijakan bantuan ekonomi ODA Jepang di Indonesia dapat dikatakan

cukup sukses memelihara kepentingan nasional Jepang khususnya dibidang

39

Leo Suryadinata, Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah Soeharto, h. 190. 40

Kaori Morohira, ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diplomasi Kebudayaan Tradisional

dan Pop Jepang di Indonesia‖, h. 1. 41

Leo Suryadinata, Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah Soeharto, 192 42

Rainhard Drifte, Japan’s Foreign Policy in the 1990’s (St. Antony‘s, 2006), h. 110. 43

Alan Rix, Japan’s Foreign Aid Challenge Policy Reform and Aid Leadership (Routledge,

1993), h. 143.

Page 37: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

25

ekonomi.44

Namun, bermunculan kritik terhadap bantuan tersebut, dengan kritik

dari pihak Jepang adalah kurang efektif dan tidak jelasnya penggunaan dana

bantuan tersebut dikarenakan adanya tindak korupsi di kedua pemerintahan,

terutama pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, dana yang disiapkan untuk

suatu proyek di Indonesia tidak berjalan lancar seperti rencana.45

Perang Gurun yang terjadi pada tahun 1990, membuat Jepang yang yang

bergantung atas kekuatan ekonominya mulai mengalami kesulitan, Makoto

Iokibe, presiden National Defense Academy of Japan, menggambarkan keadaan

pasca Perang Dingin dan Perang Gurun sebagai kekalahan diplomasi Jepang

secara internasional maupun domestik.46

Hal tersebut menyebabkan Jepang

mengalami krisis ekonomi di dalam negeri, dan membuat Jepang sangat sulit

untuk mengeluarkan anggaran ODA sebesar tahun-tahun sebelumnya kepada

negara-negara penerima. Masalah ini pun berlaku terhadap Indonesia, sejak tahun

1997 anggaran untuk ODA semakin menurun untuk negara-negara penerima,47

dan Indonesia sebagai penerima bantuan ODA terbesar pun juga dikurangi.

2.2.1 Peristiwa 15 Januari 1974 (Malari)

Selain hubungan dibidang ekonomi, pada masa pemerintahan Orde Lama

juga terjadi pasang-surut hubungan dibidang politik, salah satunya adalah

44

Kaori Morohira, ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diplomasi Kebudayaan Tradisional

dan Pop Jepang di Indonesia‖, h. 2. 45

Seminar Paper, ―Berpikir Tentang ODA Jepang, contoh dari Bendungan Billi Billi,”

(Pusat Kajian Asia, Universitas Sophia, 2005) 46

Makoto Iokibe, Sejarah Diplomasi Jepang Pasca Perang (Yuhikaku, 1999) h. 225. 47

Anggaran ODA tahun 1997 adalah JP¥ 11,678 miliar, tahun 2002 JP¥ 9,116 miliar, dan

tahun 2010 JP¥ 6,187 miliar. Dikutip dari Tesis Kaori Morohira, ―Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Diplomasi Kebudayaan Tradisional dan Pop Jepang di Indonesia,‖ dari

http://www.mofa.go.jp/mofaj/gaiko/oda/shiryo/yosan.html, h. 3.

Page 38: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

26

peristiwa yang terjadi pada 15 Januari 1974, atau yang lebih dikenal dengan

peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari).Peristiwa ini terjadi karena

dampak bantuan ekonomi yang dominan di Indonesia berimbas terhadap

persoalan politik, yang mana hal tersebut membawa kemarahan mahasiswa

kepada puncaknya terhadap kebijakan pemerintah yang menggunakan dana asing

dalam pembangunan negara yang manfaatnya tidak dapat dirasakan oleh rakyat.48

Peristiwa Malari sendiri terjadi tepat pada saat Perdana Menteri Jepang

Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Indonesia dalam rangka kunjungan luar

negeri ke negara ASEAN. Pada saat itu terjadi kerusuhan besar di Jakarta, banyak

pihak yang mengatakan bahwa pristiwa tersebut terjadi karena adanya sentimen

anti-Jepang, dimana Jepang adalah salah satu negara pemberi bantuan kepada

Indonesia, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena

akumulasi dari berbagai perkembangan politik termasuk pertentangan antara elit

politik Indonesia. Namun, dasar dari peristiwa malari ini adalah ketidakpuasan

rakyat terhadap dominasi ekonomi Jepang di Indonesia.49

Dalam menanggapi peristiwa malari tersebut, Pemerintah Jepang melakukan

introspeksi terhadap hubungan Jepang-Indonesia, sehingga hal ini membuat

hubungan diplomatik antara kedua negara sempat mengalami kemunduran.

Namun, Jepang yang berusaha memperbaiki citranya kembali di mata rakyat

48

M. Aref Rahmat, Ali Moertopo & Dunia Intelijen Indonesia (Jakarta: PT. Buku Seru,

2011), h. 9. 49

Iyul Yanti, ―Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia Melalui The Japan Foundatiom

tahun 2003-2011,‖ (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2012), h. 38.

Page 39: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

27

Indonesia, mendirikan sebuah pusat kebudayaan Jepang sebagai alat diplomasi

baru.50

2.3. Masa Reformasi

Hubungan diplomasi antara Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin sejak

masa Orde Lama terus berlanjut hingga masa Reformasi, yang dimulai dari

pemerintahan Presiden B.J. Habibie. Jika pada masa pemerintahan Presiden

Soekarno hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang berfokus pada politik luar

negeri untuk mencari pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia, dan

menolak segala bentuk kolonialisme dan imperialisme.51

Sedangkan pada masa

orde baru, pemerintahan Presiden Soeharto fokus pada pembangunan ekonomi

dan membuka investasi asing sebesar-besarnya. Sehingga Jepang pun

menanamkan investasi besar kepada Indonesia pada saat itu, yang akhirnya

Peristiwa Malari terjadi.

Setelah terjadi peristiwa malari pada tahun 1974 dan pelengseran Presiden

Soeharto pada tahun 1998, mulailah era reformasi yang diawali dengan

kepemimpinan Presiden B.J. Habibie. Pada masa Presiden Habibie, fokus dari

politik luar negeri Indonesia yang semula fokus pada investasi asing dan

perkembangan ekonomi, berubah menjadi bagaimana mengembalikan citra

Indonesia, terkait isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Timor Timur.52

50

Iyul Yanti, ―Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia Melalui The Japan Foundation

tahun 2003-2011,‖ h. 38. 51

Rizki Hakiki Valentine, ―Dinamika Hubungan Indonesia – Jepang di Era Reformasi,‖

(Paper Pascasarjana Kajian Wilayah Jepang, Universitas Indonesia), hal. 1. 52

Rizki Hakiki, Dinamika Hubungan Indonesia – Jepang Era Reformasi, hal. 2-3.

Page 40: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

28

Hubungan antara Indonesia dan Jepang pada masa pemerintahan Habibie

dapat dikatakan tidak baik, namun juga tidak buruk. Hal ini karena pada masa

Presiden Habibie, fokus Indonesia adalah mengembalikan citra mereka di mata

Internasional, terkait dengan isu pelanggaran HAM dan juga masalah ekonomi

dari pemerintahan sebelumnya. Terkait dengan masalah ekonomi ini, Indonesia

juga sempat dipertimbangkan, apakah akan tetap menjadi penerima ODA atau

tidak. Hal ini terkait dengan persyaratan negara penerima ODA dalam pemerintah

Jepang. Dalam ODA Charter, garis pedoman ODA Jepang adalah bantuan

mandiri atau self-help, human security, menjaga keadilan penggunaan pengalaman

dan pengetahuan secara optimal, serta harmonisasi kerjasama dengan masyarakat

internasional.53

Dalam charter tersebut juga tertulis, bahwa pemerintah Jepang

akan mempertimbangkan berbagai hal untuk memberikan bantuan kepada negara

penerima, seperti lingkungan dan pengembangan, menghindari penggunaan dana

dengan tujuan militer, memperhatikan pengeluaran dana untuk militer dan senjata

pemusnah massal di negara penerima, serta memperhatikan keadaan demokrasi

dan (HAM) di negara penerima.54

Terkait dengan ODA Charter tersebut, pemerintah Jepang telah

memberikan bantuan terhadap negara-negara yang memiliki kekuatan militer atau

pemerintahan junta militer, seperti Cina, India, Pakistan, dan Myanmar, yang

53

Kaori Morohira, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kombinasi Diplomasi Kebudayaan

Tradisional dan Pop Jepang di Indonesia (Tesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Indonesia: Depok 2011), hal. 61. 54

Ministry of Foreign Affairs of Japan, 政府開発援助(ODA)大綱, diakses tanggal 27

Maret 2018 dari http://www.mofa.go.jp/mofaj/gaiko/oda/seisaku/taikou.html

Page 41: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

29

mengundang kritikan terhadap pemerintah Jepang sebagai pemberi bantuan.55

Perdana Menteri Jepang Miyazawa, pernah mempersoalkan hal ini, dengan

mengatakan bahwa keadaan politik dan perlindungan HAM perlu menjadi bahan

pertimbangan dalam memutuskan pemberian ODA. Menurutnya Myanmar

menjadi negara contoh yang baik, apakah sesuai dengan persyaratan penerima

ODA.56

Indonesia sendiri pada masa Presiden Habibie, menjadi salah satu negara

yang dipertimbangkan apakah akan tetap menjadi negara penerima ODA atau

tidak, terkait dengan pelanggaran HAM yang terjadi pada masa Orde Baru.57

Seperti, pengiriman tentara ke Timor Leste untuk mencegah kemerdekaan Timor

Leste. Namun dengan adanya pergantian kepemimpinan dari Presiden Soeharto ke

Presiden Habibie, pemerintah Jepang mempertimbangkan kembali untuk

memberikan bantuan ODA kepada Indonesia. Hal ini bisa dilihat pada tahun 1999,

yang mana Jepang meberikan bantuan ODA kepada Indonesia untuk keperluan

pemilu. Pemberian bantuan untuk melaksanakan pemilu, merupakan pertama kali

dalam sejarah ODA Jepang di Indonesia. Tetapi, walapun ini menjadi yang

pertama untuk Jepang, Namun pemerintah Jepang dinilai lambat dalam

memberikan bantuan untuk dukungan pelaksanaan pemilu di Indonesia.

Pemerintah Jepang beralasan, bahwa mereka harus mencari dan membuat skema

55

Alan Rix, Japan’s Foreign Aid Challenge Policy Reform and Aid Leadership (Routledge,

1993), hal. 35. 56

Kaori Morohira, Faktor yang Mempengaruhi Kombinasi Diplomasi Kebudayaan

Tradisional dan Pop Jepang di Indonesia, hal. 61. 57

Alan Rix, Japan’s Foreign Aid Challenge Policy Reform and Aid Leadership, hal. 37.

Page 42: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

30

dana yang harus diberikan, karena sebelumnya tidak pernah ada pemberian dana

untuk keperluan pemilu di Indonesia.58

Setelah masa Presiden Habibie berakhir, pemerintahan dilanjutkan oleh

Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Pada pemerintahan Presiden Gus

Dur, tujuan dari politik luar negeri Indonesia masih sama dengan saat Presiden

Habibie. Maka dari itu, di satu tahun pertamanya Gus Dur menjabat, beliau

melakukan banyak kunjungan ke berbagai negara untuk mengembalikan citra

Indonesia di mata dunia internasional.

Namun hingga saat berakhirnya pemerintahan Presiden Gus Dur, hubungan

Indonesia dan Jepang pasca orde baru masih belum stabil. Hubungan Indonesia –

Jepang mulai berjalan kembali pada saat presiden Gus Dur diganti oleh Megawati

Soekarno Putri. Selain tawaran bantuan ekonomi dalam bentuk Official

Development Assistance (ODA) yang sudah ada sejak masa Presiden Soeharto,

pada masa Megawati, Jepang menawarkan Free Trade Agreement (FTA) kepada

Indonesia. Tawaran akan FTA dari Perdana Menteri Jepang pada saat itu

Junichiro Koizumi, menghasilkan bentuk kerja sama dalam bentuk Indonesia

Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).59

Setelah masa pemerintahan Presiden Megawati berakhir, dan berlanjut

kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hubungan Jepang dan

Indonesia kembali mengalami peningkatan, terutama bidang ekonomi. Pada tahun

2004, sebagai bentuk awal dari kerjasama ekonomi IJEPA, menteri perdagangan

58

Rizki Hakiki, Dinamika Hubungan Indonesia – Jepang Era Reformasi, hal. 10. 59

Rizki Hakiki, Dinamika Hubungan Indonesia – Jepang Era Reformasi, hal. 4.

Page 43: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

31

Indonesia dan Jepang menyepakati Joint Study Group. Sebagai negosiasi akhir

dari IJEPA, Presiden SBY dan PM Jepang pada saat itu, Shinzou Abe

menandatangani kerjasama tersebut pada tahun 2007.60

Penandatanganan tersebut

menjadikan hubungan Indonesia-Jepang masuk dalam era baru. Hubungan

tersebut bukan hanya mencakup tercapainya kesepakatan terkait pengaturan

penyebaran tenaga kerja kedua negara, namun juga kerjasama tersebut meluas

termasuk transfer teknologi.

Pada tahun 2011, mantan Perdana Menteri Jepang periode 2007-2008,

Yasuo Fukuda mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana dari

Republik Indonesia. Pengahargaan tersebut diberikan berdasarkan Keputusan

Presiden No. 81/TK/Tahun 2011 atas jasa-jasa Fukuda bagi peningkatan

persahabatan dan hubungan kedua negara, sejak menjabat sebagai ketua Japan

Indonesia Association (JAPINDA). JAPINDA sendiri adalah sebuah lembaga

persahabatan antara Jepang dan Indonesia.61

Hubungan antara Indonesia dan Jepang berlanjut pada saat terjadi bencana

gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011. Indonesia

memprakarsai pertemuan dengan negara ASEAN pada 9 April 2011 dengan nama

Special ASEAN-Japan Ministerial Meeting untuk menggalang solidaritas di

kawasan ASEAN terhadap bencana yang terjadi di Jepang. Pada tanggal 16-18

Juni 2011, Presiden SBY melakukan kunjungan ke Jepang. Presiden juga

60

Rizki Hakiki, Dinamika Hubungan Indonesia – Jepang Era Reformasi, hal. 5. 61

AntaraNews.com, ―Mantan PM Yasuo Fukuda peroleh Bintang Mahaputera

Adipradana,‖ diakses pada 27 Maret 2018 dari

https://www.antaranews.com/berita/283962/mantan-pm-yasuo-fukuda-peroleh-bintang-

mahaputera-adipradana

Page 44: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

32

melakukan peninjauan ke wilayah bencana di Kesennuma, Prefektur Miyagi. Pada

kunjungan tersebut, pemerintah Indonesia secara simbolis memberikan bantuan

sebesar US$ 2 juta kepada Walikota Kesennuma oleh Menteri Luar Negri

Indonesia, Marty M. Natalegawa. Selain penyerahan bantuan, ada pula

penandatanganan prasasti tanda persahabatan dan solidaritas masyarakat

Indonesia kepada Jepang oleh Presiden Republik Indonesia.62

Bantuan Indonesia terhadap Jepang tersebut berdampak cukup besar. Pada

tahun 2013, Walikota Kesennuma berkunjung ke Indonesia dalam rangka studi

banding penanganan tsunami dan pengelolaan pelabuhan nelayan, ke Aceh dan

Bali. Dalam kunjungannya tersebut, Walikota Shigeru Sugawa disambut oleh

Presiden SBY, dan meminta izin kepada Presiden untuk menggunakan nama

beliau sebagai nama Museum Perpustakaan Yudhoyono di kota Kesennuma.63

Selain bantuan dalam bentuk dana kepada Jepang, Indonesia juga

memberikan 72 set alat musik angklung ke seluruh sekolah di Kesennuma. Hal ini

dalam rangka melebarkan diplomasi budaya Indonesia di Jepang. Tercatat ada 21

Sekolah Dasar dan 12 Sekolah Menengah Pertama yang menerima set angklung

tersebut. Pemberian angklung ini diterima oleh Chairman of Education Board

Kota Kesennuma, Katsumi Shirahata, dan perwakilan dari kepala sekolah Kota

Kesennuma. Hal tersebut ternyata mendapat sambutan baik dari warga Jepang

62

Rizki Hakiki, Dinamika Hubungan Indonesia – Jepang Era Reformasi, hal. 14. 63

Antara News.com, ―Nama Presiden Dijadikan Nama Perpustakaan di Jepang,‖ diakses 27

Maret 2018 dari https://www.antaranews.com/berita/404652/nama-presiden-dijadikan-nama-

perpustakaan-di-jepang

Page 45: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

33

disana. Anak-anak korban gempa dan tsunami merasa terhibur dengan bantuan

alat musik tradisional Indonesia ini.64

Pada pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, hubungan Indonesia

dan Jepang masih tetap stabil. Namun, dalam kerjasama terkait dengan

pambungan negara, pemerintahan Presiden Jokowi cenderung lebih dekat dengan

Cina. Hal ini bisa dikatakan sebagai hambatan terhadap hubungan diplomatik

antara Indonesia – Jepang. Hambatan ini mulai terlihat pada saat Presiden Jokowi

ingin membangun infrastruktur kereta cepat Jakarta – Bandung tahun 2015. Pada

tahun itu, Presiden Jokowi meminta proposal proyek tersebut kepada Jepang dan

Cina. Namun, Presiden Jokowi lebih memilih Cina dalam penanganan proyek

kereta cepat tersebut. Indonesia cenderung memilih Cina karena proposal mereka

tidak membebani pemerintah Indonesia dan karena masalah keamanan telah

dibahas secara memadai.65

Jepang merasa bingung terkait hal ini, karena Jepang telah merasa yakin

memenangkan proyek ini, setelah menuntaskan uji kelayakan senilai US$ 3 juta.

Namun, Presiden Jokowi mengundang pihak lain untuk memberi penawaran, agar

mendapatkan yang terbaik. Perdana Meteri Jepang Shinzo Abe pun mengirimkan

perwakilan untuk menawarkan perjanjian yang lebih menarik sebagai revisi

proposal pertama. Terkait proyek tersebut, Cina menawarkan pinjaman sebesar

64

Novi Dian Prameswari, ―Dampak Pemberian Bantuan Kemanusiaan Negara Indonesia

Pada Jepang Saat Gempa Tsunami 2011,‖ (Artikel dalam jurnal Analisis Hubungan Internasional,

vol. 5 No. 3, Oktober 2016), diakses pada 27 Maret 2018 dari http://journal.unair.ac.id/download-

fullpapers-jahi5c5012e210full.pdf 65

―Indonesia Lebih Suka China daripada Jepang untuk Proyek Kereta Api,‖ diakses pada

27 Maret 2018 dari https://www.voaindonesia.com/a/indonesia-lebih-suka-china-daripada-jepang-

untuk-proyek-kereta-api/2939028.html

Page 46: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

34

Rp. 73,92 triliun dengan jangka waktu pembayaran 50 tahun dan bunga sebesar 2

persen dalam dolar Amerika. Sedangkan Jepang menawarkan pinjaman sebesar

Rp. 60,14 triliun dan dibayar dalam waktu 40 tahun dengan bunga sebesar 0,1

persen dalam yen, dengan masa tenggang 10 tahun. Proposal terbaru Jepang juga

menawarkan jaminan untuk pembiayaan dan peningkatan presentase konten lokal.

Namun, proposal terbaru yang ditawarkan Cina, membuat Jokowi lebih

memilih Cina dibanding dengan Jepang. Jokowi memutuskan untuk memilih

penawaran dari Cina pada September 2015, karena Cina menawarkan tanpa biaya

kepada pemerintah Indonesia. Pemerintah juga tertarik kepada proposal lain

dalam bidang pembangunan pembangkit listrik dan proyek lainnya, yang mana

Cina menjanjikan perputaran cepat dan tanpa biaya kepada pemerintah. Tetapi

proyek ini seakan hanya jadi angan semata. Dua tahun setelah peletakan batu

pertama pada januari 2016, pembangunan tersendat dikarenakan Cina menolak

mengeluarkan dana yang dijanjikan sampai masalah pemerintah Indonesia

memperoleh semua lahan yang diperlukan.66

66

Jun Suzuki, ―Widodo woos Japan as infrastructure ambition stall,‖ diakses pada 27 Maret

2018 dari https://asia.nikkei.com/Politics-Economy/International-Relations/Widodo-woos-Japan-

as-infrastructure-ambitions-stall?page=1

Page 47: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

35

Bab III

Kebudayaan Jepang yang Berkembang di Indonesia

Pada bab yang ketiga ini akan dipaparkan tentang budaya-budaya Jepang

yang berkembang di Indonesia, apa itu Matsuri secara umum, dan budaya-budaya

populer lain yang berkembang di Indonesia seperti Manga, Anime dan juga

Cosplay.

Perkembangan budaya-budaya Jepang di Indonesia sendiri dimulai pada saat

pasca terjadinya Peristiwa Malari pada tahun 1974. Jepang yang saat itu fokus

dalam menggunakan ekonomi sebagai instrumen dalam menjalin hubungan

diplomatik dengan Indonesia, merubah hal tersebut dengan mengganti ekonomi

menjadi budaya sebagai alat dalam menjalain hubungan dengan Indonesia pada

tahun 1978, dengan membentuk Japan Foundation di Jakarta.

Pembentukan Japan Foundation ini menjadi awal penyebaran budaya-

budaya Jepang di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan berdirinya Japan

Foundation, banyak budaya-budaya Jepang yang akhirnya dapat populer di

Indonesia terutama manga dan anime. Selain itu, ada pula budaya Jepang yang

disebut dengan ‗matsuri‘ atau festival kebudayaan Jepang yang berkembang di

Indonesia. Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya pelaksanaan matsuri-matsuri

atau festival ini di Indonesia, baik tingkat Universitas, atau pun dari swasta dan

pemerintah seperti Jakarta – Japan Matsuri.

Page 48: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

36

3.1. Budaya Jepang di Indonesia

Seiring berkembangnya zaman, banyak budaya Jepang yang masuk ke

Indonesia. Budaya-budaya yang masuk tersebut biasanya melalui siaran-siaran

televisi ataupun media yang lainnya. Di Indonesia sendiri, penyebaran budaya

Jepang dilakukan oleh sebuah organisasi The Japan Foundation. Organisasi

tersebut dibentuk oleh pemerintah Jepang pada tahun 1972 oleh keputusan

Parlemen Jepang sebagai badan khusus untuk penyebaran budaya Jepang ke dunia

internasional, dan menjadi lembaga administratif independen per Oktober 2003.67

Terdapat tiga bidang yang menjadi kegiatan utama The Japan Foundation, yaitu:

1) Pertukaran Seni dan Budaya; 2) Pendidikan Bahasa Jepang di Luar Negeri; 3)

Pertukaran Intelektual dan Studi Jepang

Penyebaran budaya Jepang di Indonesia sendiri dapat dikatakan mulai

tersebar luas saat pembentukan kantor The Japan Foundation di Jakarta. Awal

pembentukan organisasi tersebut di Indonesia dilatarbelakangi oleh kejadian

Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) pada tahun 1974, sehingga menimbulkan

sentimen anti-Jepang pada saat itu. Jepang yang berusaha memperbaiki citra

mereka di mata dunia internasional melakukan berbagai cara untuk memulihkan

citra mereka dengan cara mempererat hubungan diplomatik, kerjasama ekonomi,

politik, sosial dan juga budaya. The Japan Foundation di Indonesia didirikan lima

tahun pasca Malari yaitu, pada tahun 1979. Pendirian tersebut dilakukan melalui

beberapa proses, seperti survei untuk melihat bagaimana respon anti-Jepang

masyarakat Indonesia pada saat itu, dan mengantisipasi supaya hal tersebut tidak

67

The Japan Foundation, “About us,” diakses 20 November 2016 dari

http://www.jpf.go.jp/e/about/index.html

Page 49: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

37

terjadi di kemudian hari. Pemerintah Jepang berharap, dengan melakukan

diplomasi kebudayaan melalui The Japan Foundation dapat memulihkan

hubungan dengan Indonesia. Karena perlu mengenal dan mempelajari budaya

asing suatu negara, sehingga dapat diketahui macam-macam kebudayaan yang

cocok dengan negara tersebut, yang belum tentu cocok di negara lainnya.68

3.2. Matsuri

Dalam bahasa Jepang, Matsuri (祭) adalah sebuah istilah dalam agama

Shinto yang berarti ―persembahan ritual.‖ Namun, secara sekuler matsuri

diartikan sebagai ―festival‖, atau ―perayaan.‖Matsuri biasanya dimulai dengan

ritual yang dilakukan di kuil setempat, dan perayaan masyarakat.Pusat kegiatan

ritual dalam matsuri adalah penyajian shinsen atau makanan persembahan,

pembacaan norito atau doa oleh pendeta Shinto atau Budha, musik dan pemujaan,

dan diikuti oleh pesta rakyat. Selain itu, dalam bahasa Jepang kuno, terdapat kata

matsurigoto yang dapat diartikan sebagai pemerintahan dan juga pemujaan atau

ibadah, yang mencerminkan sikap bahwa manusia harus mengikuti kehendak

kami atau dewa dalam kehidupan berpolitik, hal ini tercermin dalam istilah saisei

itchi, yang berarti ―kesatuan ibadah dan pemerintahan.‖69

3.3. Budaya Populer

Banyak budaya popular yang berkembang di Indonesia. Namun, dalam sub-

bab ini akan dibahas tiga budaya popular yang berkembang di Indonesia, yaitu

Manga, Anime, dan Cosplay.

68

Yanti, Diplomasi Kebudayaan Jepang Melalui The Japan Foundation, hal. 46-47. 69

Kokugakuin University, ―Basic Terms of Shinto‖, diakses 20 November 2016 dari

http://www2.kokugakuin.ac.jp/ijcc/wp/bts/bts_m.html#matsuri

Page 50: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

38

3.3.1. Manga

Dalam bahasa Jepang, kata manga (kanji: 漫画 hiragana: まんが) memiliki

arti komik atau kartun. Namun, untuk penggunaan di luar Jepang manga diartikan

sebagai komik yang berasal dari Jepang.70

Manga di Jepang menjadi sebuah

industri tersendiri, dan manga pun menjadi salah satu pemasukan terbesar Jepang.

Sejak tahun 1950-an, manga menjadi bagian utama dalam industri penerbitan

Jepang,71

dengan penghasilan JP¥ 406 miliar di pasar Jepang pada tahun 2007 dan

JP¥ 420 milliar pada tahun 2009.72

Selain di Jepang, manga pun secara signifikan

mendapatkan pembaca di seluruh dunia.73

Di Eropa dan Timur Tengah, nilai pasar

manga mencapai US$ 250 juta pada tahun 2012.74

Di Jepang, manga biasanya diserialisasi dalam majalah manga, yang

didalam majalah tersebut terdapat banyak cerita lainnya, yang mewakili satu

episode dan bersambung di terbitan selanjutnya. Jika suatu seri tersebut sukses

dan bisa bertahan lama hingga beberapa bab, maka akan di terbitkan ulang dalam

bentuk tankoubon, atau komik satuan.75

Seorang mangaka atau pengarang komik,

biasanya bekerja dengan dibantu beberapa asisten di sebuah studio kecil, dan

berdiskusi dengan editor yang berasal dari perusahaan penerbit komersil.76

Jika

70

Merriam-Webster, ―Dictionary,‖ diakses 20 November 2016 dari http://www.merriam-

webster.com/dictionary/manga 71

Sharon Kinsela, Adult Manga: Culture and Power in Contmporary Japanese Society

(Honolulu, Hawaii: University of Hawai‘i Press, 2000). 72

Saira Syed, ―Comic Giants Battle for Readers,‖ diakses 20 November 2016 dari

http://www.bbc.com/news/business-14526451 73

Fred Patten, Watching Anime, Reading Manga: 25 Years of Essay and Reviews (Barkley,

California: Stone Bridge Press, 2004). 74

Danica Davidson, ― Manga Grows in the Heart of Europe,‖ diakses 20 November 2016

dari http://geekout-blogs.cnn.com/2012/01/26/manga-in-the-heart-of-europe/ 75

Paul Gravett, Manga: Sixty Years of Japanese Comics, hal. 8 76

Sharon Kinsela, Adult Manga: Culture and Power in Contmporary Japanese Society

Page 51: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

39

sebuah seri manga cukup populer, biasanya mangaka akan mendapatkan tawaran

untuk dianimasikan setelah manga tamat, bahkan bisa saat manga masih terbit.77

Perkembangan manga di Indonesia diawali dengan diterbitkannya manga

berjudul AKIRA karya Katsuhiro Otomo oleh penerbit Elex Media Komputindo

pada tahun 1990, lalu diikuti oleh Candy Candy karya Kyoko Mizuki dan Yumiko

Igarashi di tahun yang sama. Barulah setelah itu diikuti dengan judul-judul komik

yang populer di Indonesia seperti Doraemon karya Fujiko F. Fujio tahun 1991 dan

juga Dragon Ball karya Akira Toriyama pada tahun 1992.78

Penerbitan manga di Indonesia sendiri berpengaruh terhadap perkembangan

komik dalam negeri. Semakin populernya manga dikalangan masyarakat

Indonesia, membuat banyak pengarang komik di Indonesia yang menganggap

bahwa manga menyebabkan kemunduran bagi perkembangan komik lokal, namun

ada juga yang menganggap bahwa manga sebagai salah satu faktor yang

memperkaya komik Indonesia.79

Hal ini terbukti dengan berubahnya gaya gambar

pengarang komik Indonesia menjadi seperti gaya gambar manga. Selain itu juga,

dengan hadirnya manga di Indonesia membuat para komikus Indonesia dapat

berkarya dan bahkan menghasilkan manga atau komik versi mereka sendiri dan

diterbitkan di Jepang seperti Vivian Wijaya atau lebih dikenal dengan nama pena

drVee. Vivian berhasil menjadi komikus Indonesia pertama yang menerbitkan

manga di Jepang dengan judul Kokkyonaki Gakuen. Sebelum menjadi mangaka,

77

Mary Lynn Kittelson, The Soul of Popular Culture: Looking at Contemporary Heroes,

Myths, and Monster (Chicago: Open Court, 1998). 78

Alabn.com, ―Komik Doraemon, Dragon Ball dan Sejarah Manga ke Indonesia,‖ diakses

29 November 2016 dari http://alabn.com/komik-doraemon-dragon-ball-indonesia/ 79

Alabn.com, ―Komik Doraemon, Dragon Ball dan Sejarah Manga ke Indonesia,‖ diakses

29 November 2016 dari http://alabn.com/komik-doraemon-dragon-ball-indonesia/

Page 52: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

40

Vivian adalah seorang asisten dari mangaka Hata Kenjiro yang menerbitkan

manga populer berjudul Hayate no Gotoku!,80

yang masih terbit hingga kini.

Selain Vivian, ada juga Mahendra Sidharta Suryadi atau lebih dikenal

dengan nama pena Pinakes. Pinakes adalah seorang komikus Indonesia yang

menjadi ilustrator untuk manga adaptasi dari anime populer yang berjudul

Aldnoah.Zero yang diproduksi oleh Olympus Knights.81

Selain menjadi ilustrator

untuk manga Aldnoah.Zero, Pinakes juga menjadi ilustrator untuk light novel

yang berjudul Madouki to Armunaire berkolaborasi dengan Hajime Rino yang

mengerjakan bagian cerita.82

80

Manga Updates, ―Mangaka: Vivian Wijaya‖ diakses 30 Novmber 2016 dari

http://www.mangaupdates.com/authors.html?id=16159 81

Alabn.com, ―Komik Doraemon, Dragon Ball dan Sejarah Manga ke Indonesia,‖ diakses

29 November 2016 dari http://alabn.com/komik-doraemon-dragon-ball-indonesia/ 82

MyAnimeList, ―Madouki no Armunaire,‖ diakses 30 November 2016 dari

http://www.myanimelist.net/manga/97784/Madouki_to_Armuniare

Page 53: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

41

Gambar 2.1

Keterangan: Cover volume 1 manga Aldnoah:Zero yang digambar oleh Mahendra Sidharta

Suryadi atau pinakes.

Sumber: http://www.alabn.com/komik-doraemon-dragon-ball-indonesia

3.3.2. Anime

Anime (アニメ) dalam bahasa Jepang adalah sebuah istilah untuk animasi

yang berasal dari Jepang, baik yang digambar dengan tangan, ataupun dengan

komputer. Kata anime sendiri adalah penyingkatan dari kata animation dalam

bahasa inggris, yang kata tersebut merujuk segala hal tentang animasi. Namun,

Page 54: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

42

dalam penggunaan diluar Jepang, anime diartikan sebagai animasi yang berasal

dari Jepang.83

Anime juga menjadi salah satu industri terbesar di Jepang, dengan adanya

430 perusahaan produksitermasuk studio terbesar seperti Toei Animation,

Madhouse, Gonzo, Sunrise, Bones, TMS Entertainment, Nippon Animation, Studio

Pierrot dan Studio Ghibli.84

Sebuah produksi anime setiap episodenya dapat

menghabiskan biaya sebesar US$ 100,000 hingga US$ 300,000.85

Menurut artikel

Nikkei Asian Review, stasiun-stasiun televisi Jepang telah membeli lebih dari

JP¥ 60 miliar atas animasi produksi dalam negeri dalam beberapa tahun,

dibanding JP¥ 20 miliar dari luar negeri.86

3.3.3. Cosplay

Cosplay (コスプレ) adalah istilah dalam bahasa Jepang yang berasal dari

penggabungan dua kata dalam bahasa inggris costume dan play, yang diartikan

sebagai pertunjukan seni, dimana seorang cosplayer menggunakan kostum dan

berbagai aksesoris pendukung yang mewakili karakter tertentu, dari manga,

anime, atau video games. Kata tersebut pertama kali digunakan oleh Nobuyuki

Takahasi seorang reporter dan penerbit manga setelah menghadiri World Science

83

Lesley Aeschliman, What is Anime?, diakses 29 Agustus 2015 dari

http://web.archive.org/web/20071107150423/http://www.bellaonline.com/articles/art4260.asp 84

Robin Brenner, Understanding Manga and Anime (Libraries Unlimited, 2007), h.17 85

Justin Sevakis, ―The Anime Economy – Part 1: Let‘s Make An Anime!‖ diakses 30

November 2016 dari http://www.animenewsnetwork.com/feature/2012-03-05 86

Akira Kobayashi, ―Movie Version of Osamu Tezuka‘s ‗Black Jack‘ Coming to China,‖

diakses 30 November 2016 dari http://asia.nikkei.com/Business/Trends/Movie-version-of-Osamu-

Tezuka-s-Black-Jack-coming-to-China

Page 55: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

43

Fiction Convention (Worldcon) tahun 1984.87

Begitu besarnya peminat cosplay,

pada 12 Oktober 2003 TV Aichi menyelenggarakan sebuah acara cosplay terbesar

bernama World Cosplay Summit (WCS) yang diselenggarakan di Rose

CourtHotel, Nagoya, Jepang.88

Di Indonesia cosplay cukup berkembang pesat. Hal ini dipelopori dengan

banyaknya festival-festival kebudayaan Jepang yang diselenggarakan di

Indonesia. Banyaknya festival Jepang yang diselenggarakan, baik itu di

universitas-universitas ataupun penyelenggara lain, hampir selalu ada cosplayer.

Gambar III.2

Keterangan: Jadwal dan proses kompetisi Cosplay as Live-Action Show (CLAS:H).

Sumber: http://www.clashcosplay.com/nasionalcosplay

87

Yahoo Movies, ― 75 Years of Capes and Face Paint: A History of Cosplay,‖ diakses 30

November 2016 dari http://www.yahoo.com/movies/75-years-of-capes-and-fac-paint-a-history-of-

cosplay-9266923267.html 88

World Cosplay Summit United States, ― History of WCS,‖ diakses 30 November 2016

dari http://wcsus.com/frontend/about/history-of-wcs/

Page 56: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

44

Selain di Jepang, acara cosplay juga diselenggarakan di Indonesia. Dengan

mengusung konsep ―cosplay as live action show‖ pada tahun 2011

diselenggarakan acara cosplay dengan nama Cosplay Live-Action Show Hybrid

(CLAS:H) di Balai Kartini.89

Dalam CLAS:H penilaian terhadap cosplayer

ditentukan dari bagaimana detail desain kostum, juga peserta atau cosplayer dapat

berakting, bercerita dan menampilkan aksi teatrikal diatas panggung. Sejak

penyelenggaraan pertama di tahun 2011, CLAS:H setiap tahunnya

diselenggarakan dengan mengadakan audisi di beberapa kota di Indonesia seperti,

Medan, untuk regional Sumatera, Bandung untuk regional DKI Jakarta, Jawa

Barat dan Banten, Surabaya untuk regional Jawa Timur dan Bali, dan Yogyakarta

untuk regional DIY dan Jawa Tengah. Para Juara di setiap regional, akan

bertanding di Grand Final yang diselenggarakan di Jakarta, bersamaan dengan

festival Jepang Little Tokyo Ennichisai di Blok M Square, dan pemenang di

Jakarta akan menjadi wakil dari Indonesia untuk berkompetisi di World Cosplay

Summit di Jepang.90

89

Clash Cosplay, ―About Us,‖ diakses 30 November 2016 dari

http://www.clashcosplay.com/about-us-c1wkw 90

Clash Cosplay, ―About Us,‖ diakses 30 November 2016 dari

http://www.clashcosplay.com/about-us-c1wkw

Page 57: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

45

Bab IV

Diplomasi Jepang Melalui Jakarta – Japan Matsuri

Dalam bab yang keempat ini, akan dianalisa tentang apa itu Jakarta – Japan

Matsuri dan diplomasi Jepang melalui Jakarta – Japan Matsuri di Indonesia dan

juga mengapa festival tersebut masih terus dilaksanakan hingga kini, karena pada

awalnya festival tersebut dilaksanakan hanya sebagai acara untuk memperingati

50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.

4.1. Awal Perayaan Budaya Jepang

Sebelum adanya Jakarta – Japan Matsuri sudah ada perayaan yang

berkaitan dengan Jepang yang diselenggarakan oleh masyarakat Jepang di

Indonesia pada tahun 1980-an. Perayaan atau matsuri tersebut awalnya hanya

diselenggarakan untuk orang Jepang saja di Hotel Hilton, Jakarta. Matsuri

tersebut diselenggarakan setiap musim panas waktu Jepang, pada bulan Agustus

dengan nama Obon Matsuri. Namun pada tahun 1998, saat terjadi kerusuhan di

Indonesia yang menuntut pemerintahan Presiden Soeharto, membuat sebagian

besar warga Jepang pergi keluar dari Indonesia, begitupun dengan investor-

investor yang berasal dari Jepang.91

Menurut Diana S. Nugroho dari Japan

Foundation, bahwa ―Kerusuhan tersebut membuat sebagian warga Jepang pergi

meninggalkan Indonesia, serta investor-investor. Mereka merasa tidak nyaman

lagi tinggal di Indonesia, sehingga Obon Matsuri tidak dilaksanakan lagi.‖92

91

Wawancara dengan Diana S. Nugroho dan Puput Setia Susanti dari The Japan

Foundation, Kantor Japan Foundation lt.2, Jakarta, 30 Mei 2017. 92

Wawancara dengan Diana dan Puput dari The Japan Foundation, Jakarta, 30 Mei 2017.

Page 58: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

46

Dari pernyataan Diana tersebut, hubungan Jepang dan Indonesia pada saat

itu lebih fokus terhadap bidang ekonomi saja, karena memang pada masa

pemerintahan Orde Baru, Jepang lebih fokus dengan ekonomi sebagai instrumen

dalam menjalankan hubungan dengan Indonesia, terutama dalam bentuk ODA.

Namun setelah terjadi peristiwa Malari dan kerusuhan 1998, Jepang

mempertimbangkan dan memikirkan kembali bagaimana menjalin hubungan

dengan Indonesia, bahkan Jepang juga mempertimbangkan apakah Indonesia

masih pantas untuk menerima bantuan ODA kembali atau tidak.93

Pasca Orde Baru, masyarakat Indonesia dan Jepang berusaha

mengembalikan lagi hubungan baik melalui festival yang diorganisir komunitas

Indonesia dan Jepang.94

Pada tahun 2000 awal dipikirkan bagaimana mengadakan

perayaan atau festival dengan melibatkan masyarakat Indonesia. Lalu pada tahun

2004, dengan dimulai dilaksanakan di Jakarta, diselenggarakanlah Nihon no

Matsuri di Kemayoran selama 2 tahun. Barulah pada tahun 2008 dengan bekerja

sama dengan Pemerintah DKI Jakarta untuk melaksanakan Jakarta – Japan

Matsuri.95

Jakarta – Japan Matsuri adalah sebuah festival yang diselenggarakan oleh

warga Jepang yang tinggal di Indonesia. Penyelenggaraan festival ini diawali pada

tahun 2008, dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik

93

Kaori Morohira, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kombinasi Diplomasi Kebudayaan

Tradisional dan Pop Jepang di Indonesia, hal. 61. 94

Wawancara dengan Diana dan Puput dari The Japan Foundation, Jakarta 30 Mei 2017. 95

Wawancara dengan Diana dan Puput dari The Japan Foundation, Jakarta 30 Mei 2017.

Page 59: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

47

Indonesia-Jepang.96

Pada saat itu ada pemikiran bagaimana menjaga api

persahabatan antara Indonesia-Jepang terus terjaga dengan baik. Dari niat

tersebut, warga Jepang yang tinggal di Indonesia khususnya di Jakarta dan dengan

dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, maka lahirlah ―Jakarta – Japan

Matsuri‖ yang memiliki harapan bahwa sekalipun zaman telah berubah, tetapi

kizuna97

antar kedua negara akan semakin lebih luas dan kuat.98

Menurut Diana S. Nugroho, Jakarta – Japan Matsuri tidak dilaksanakan

oleh kedutaan besar Jepang secara langsung, namun dijalankan oleh sebuah

komite tersendiri. Dari komite tersebut, ada keterlibatan dari Japan Foundation,

walaupun tidak selalu menjadi pengisi acara. Komite itu sendiri terdiri dari

komunitas-komunitas, atau kelompok-kelompok Indonesia yang terkait dengan

Jepang. Jadi Jakarta – Japan Matsuri tidak secara khusus dijalankan oleh

Kedutaan Besar Jepang, namun komite terkait sering berkumpul dan berkantor di

kedutaan.99

Penyelenggaraan Jakarta – Japan Matsuri yang pertama kali dilaksanakan

setahun berikutnya pada tahun 2009 dengan mengusung tema ―Langkah awal

menuju persahabatan yang abadi.‖100

Jakarta – Japan Matsuri sendiri terus

diselenggarakan setiap tahunnya hingga saat ini. Selama penyelengaraan festival

ini, Jakarta – Japan Matsuri selalu mengusung tema yang berbeda-beda setiap

96

Kedubes Jepang untuk Indonesia, Apakah JJM, diakses 20 September 2015 dari

http://www.id.emb-japan.go.jp/matsuri/about.html 97

Kata Kizuna (絆) memiliki arti ―hubungan‖ dalam bahasa Jepang 98

Kazunori Kobayashi, ―Proposal‖, diakses 17 November 2016 dari http://www.id.emb-

japan.go.jp/matsuri/proposal.pdf 99

Wawancara dengan Diana dan Puput dari The Japan Foundation, Jakarta 30 Mei 2017. 100

Kazunori, ―Proposal‖, diakses 17 November 2016 dari http://www.id.emb-

japan.go.jp/matsuri/proposal.pdf

Page 60: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

48

tahunnya, 2009 (Langkah Awal Menuju Persahabatan yang Abadi); 2010 (Tanpa

Tema)101

; 2011 (Terima Kasih, Indonesia); 2012 (Indonesia - Jepang, Semakin

Erat, Semakin Mantap); 2013 (Indonesia - Jepang Selalu Bersama); 2014

(INDONESIA - JAPAN ONE TEAM ~ Maju Bersama Sambil Bergandeng

Tangan! ~); 2015 (Indonesia - Japan in Dream Team); 2016 (Indonesia - Japan

Always Together); dan 2017 (Indonesia – Japan Always Together!).

4.2. Pendanaan Jakarta – Japan Matsuri

Pendanaan pelaksanaan Jakarta – Japan Matsuri berasal dari sponsor-

sponsor. Besarnya jumlah dana yang sponsor berikan, berbeda berdasarkan paket

yang ditawarkan oleh komite Jakarta – Japan Matsuri. Paket sponsor yang

ditawarkan terbagi menjadi empat kategori, 1) Platinum; 2) Gold; 3) Silver; dan 4)

Bronze. Setiap paket sponsorship tersebut memiliki nilai sponsor yang berbeda-

beda, dan juga keuntungan yang berbeda pula.

Dalam paket sponsor platinum, atau sponsor utama memiliki nilai sponsor

sebesar Rp. 250.000.000 (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah), dengan mendapat

keuntungan seperti pencantuman logo perusahaan sebagai sponsor utama di

semua media publikasi dan promosi, backdrop panggung utama maupun

panggung kecil, dan pada gerbang masuk. Selain itu keuntungan lain yang didapat

oleh sponsor platinum namun tidak didapat oleh kategori sponsor lainnya adalah,

sponsor platinum dapat mempresentasikan produk mereka di panggung utama

selama 30 menit.

101

Tahun 2010 tidak mengusung tema tertentu, namun memiliki tagline Japan Festival in

Jakarta, dan diganti menjadi Jakarta – Japan Friendship Festival pada tahun 2016.

Page 61: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

49

Gambar IV.1

Keterangan: Paket Sponsor Platinum Jakarta – Japan Matsuri 2017

Sumber: http://jakjapanmatsuri.com/assets/img/Paket%20Sponsor.pdf.

Dalam paket sponsor kategori Gold, memiliki nilai sponsor sebesar Rp.

100.000.000 (Seratus Juta Rupiah). Kategori Silver memiliki nilai sponsor sebesar

Rp. 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah), dan Kategori Bronze miliki nilai

sponsor sebesar Rp. 25.000.000 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah).

Page 62: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

50

Gambar IV.2

Gambar IV.3

Page 63: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

51

Gambar IV.4

Keterangan: Paket Sponsor Gold, Silver dan Bronze Jakarta – Japan Matsuri 2017

Sumber: http://jakjapanmatsuri.com/assets/img/Paket%20Sponsor.pdf

Penempatan logo sponsor setiap kategori pun berbeda-beda. Mulai dari

ukuran hingga posisi penempatan. Dari keempat kategori sponsor tersebut,

kategori platinum diperbolehkan untuk membagikan brosur produk mereka di

gerbang masuk, namun tidak bagi ketiga kategori lainnya.

Page 64: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

52

Gambar IV.5

Keterangan: Backdrop Sponsor Jakarta – Japan Matsuri 2017

Sumber: http://jakjapanmatsuri.com/assets/img/Paket%20Sponsor.pdf

Dalam penempatan logo sponsor, kategori platinum ditempatkan pada posisi

paling atas, dan memiliki ukuran logo yang besar. Untuk kategori gold,

penempatan tepat berada di bawah kategori platinum dan memilliki ukuran logo

lebih kecil dari kategori platinum. Lalu untuk kategori silver, penempatan logo

berada dibawah gold, dan memiliki ukuran logo lebih kecil dari gold, dan untuk

kategori bronze penempatan logo berada di bawah silver dan ukuran logo yang

lebih kecil dari silver. Di bawah logo sponsor tersebut, terdapat logo media

partner.

Page 65: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

53

Gambar IV.6

Page 66: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

54

Gambar IV.7

Keterangan: Sponsor Jakarta – Japan Matsuri 2017

Sumber: https://twitter.com/jktjapanmatsuri/status/908909551390408704

Berdasarkan daftar sponsor tersebut, terdapat empat sponsor kategori

platinum, empat sponsor kategori gold, dua belas sponsor kategori silver, dan dua

sponsor kategori silver. Dari daftar tersebut, terlihat bahwa sponsor didominasi

oleh perusahaan – perusahaan yang berasal dari Jepang seperti, Toyota, Honda,

Page 67: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

55

dan Mitsubishi yang beroperasi di bidang otomotif. Ada pula All Nippon Airways,

perusahaan Jepang di bidang maskapai penerbangan.

Jika dihitung dari daftar sponsor tersebut, maka dana yang didapat oleh Jakarta –

Japan Matsuri pada tahun 2017 adalah sebesar Rp. 2.150.000.000 (Dua Miliar

Seratus Lima Puluh Juta Rupiah), yang berasal dari empat sponsor platinum

sebesar Rp. 1.000.000.000 (Satu Miliar Rupiah), empat sponsor gold sebesar Rp.

400.000.000 (Empat Ratus Juta Rupiah), empat belas sponsor silver sebesar Rp.

700.000.000 (Tujuh Ratus Juta Rupiah), dan dua sponsor bronze sebesar Rp.

50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah).

4.3. Diplomasi Budaya Jepang Melalui Jakarta – Japan Matsuri

Dalam konsep soft power oleh Joseph S. Nye Jr., softpoweradalah

kemampuan untuk mendapatkan apa yang diinginkan melalui daya tarik dibanding

melalui paksaan atau kekerasan, dan juga pembayaran, yang mana daya tarik ini

berasal dari budaya, nilai-nilai politik dan kebijakan negara tersebut.102

Berdasarkan wawancara dengan Diana S. Nugroho dari The Japan Foundation,

hubungan pendekatan sebuah negara yang dilandasi oleh budaya lebih kuat dan

mengikat secara batin atau emosional, dibanding dengan politik atau ekonomi.103

Hal ini sesuai dengan konsep soft power dari Joseph S. Nye, yang mana Jepang

menggunakan festival ini untuk memikat warga Indonesia dengan menggunakan

daya tarik budaya mereka.

102

Nye, Soft Power: The Means to Success in World Politics, hal. X. 103

Wawancara dengan Diana dan Puput dari The Japan Foundation, Jakarta 30 Mei 2017.

Page 68: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

56

Menurut Nye, Jepang lebih memiliki potensi daya tarik budaya dibanding

negara-negara lain di Asia, seperti manga dan anime. Selain itu, penggunaan

budaya lebih cocok dengan Jepang selepas krisis ekonomi yang melanda pada

tahun 1970-an. Hal ini terbukti dengan terjadinya peristiwa malari di Indonesia

pada tahun 1974. Peristiwa tersebut terjadi karena adanya ketimpangan ekonomi

di masyarakat Indonesia, walaupun pemerintah mendapat banyak bantuan luar

negeri, terutama dari Jepang yang memang menjadi penyumbang bantuan terbesar

untuk Indonesia.

Proses diplomasi budaya Jepang melalui Jakarta – Japan Matsuri dimulai

pada tahun 2008. Pada tahun tersebut Kedutaan Besar Jepang ingin merayakan 50

tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang. Namun di tahun tersebut,

Jakarta – Japan Matsuri direncanakan hanya akan dilaksanakan satu kali, pada

saat perayaan 50 tahun hubungan diplomatik tersebut. Menurut Hirokazu Kubo-

san, Special Assistant Staff Cultural Exchange dari Kedutaan Besar Jepang untuk

Indonesia, bahwa awalnya Jakarta – Japan Matsuri tidak dianggap sebagai suatu

sarana diplomasi bagi Jepang, karena pada awalnya memang festival tersebut

diselenggarakan untuk merayakan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik

antara Indonesia dan Jepang. Namun melihat antusias dari masyarakat Jakarta

yang datang mengunjungi pada saat festival tersebut dilaksanakan pertama kali

pada tahun 2008, komite terkait melihat hal tersebut sebagai kesempatan untuk

mengenalkan lebih budaya Jepang kepada masyarakat Indonesia. Kubo-san

berkata, bahwa ―Pada saat itu acara ramai, lalu komite atau komunitas orang

Page 69: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

57

Jepang berdiskusi lagi, karena biasanya kalau acara besar seperti itu, nanti

dilaksanakan 10 tahun kemudian.‖104

Dari pernyataan Hirokazu Kubo tersebut, Jakarta – Japan Matsuri awalnya

bukanlah sebuah alat diplomasi bagi Jepang, namun hanya sekedar perayaan

budaya saja. Namun karena antusias masyarakat yang berada di Jakarta banyak

mengunjungi Jakarta – Japan Matsuri tersebut, membuat komite terkait di

Kedubes Jepang memikirakan kembali untuk melaksanakan perayaan tersebut

setiap tahun.

Dalam kebijakan luar negeri Jepang terkait pertukaran budaya, Pemerintah

Jepang menyatakan bahwa, budaya beserta politik dan ekonomi adalah bidang

yang penting dalam diplomasi Jepang.105

Dampak dari opini publik dalam

kebijakan diplomasi telah meningkat seiring dengan meningkatnya perkmbangan

internet dan media massa. Kementerian Luar Negeri Jepang mengambil langkah

pendekatan langsung kepada masyarakat luar negeri, secara komperehensif

membangun usaha dalam hubungan masyarakat di luar negeri dan juga pertukaran

budaya, sehingga dapat menumbuhkan pemahaman yang baik dan mendalam

tentang kebijakan diplomatik Jepang dan keadaan nasionalnya. Kementerian juga

bekerja untuk menyampaikan daya tarik budaya Jepang dan mempromosikan

pertukaran dengan masyarakat dari negara lain.106

Berdasarkan pernyataan

104

Wawancara dengan Hirokazu Kubodari Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, 20 Desember

2017. 105

Kementerian Luar Negeri Jepang, Cultural Exchange, diakses 6 Juni 2018 dari

https://www.mofa.go.jp/policy/culture/exchange/index.html 106

Kementerian Luar Negeri Jepang, Cultural Exchange, diakses 6 Juni 2018 dari

https://www.mofa.go.jp/policy/culture/exchange/index.html

Page 70: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

58

tersebut, diplomasi budaya merupakan salah satu kebijakan luar negeri yang

penting bagi Jepang, selain ekonomi dan juga politik.

Dalam buku Public Diplomacy karya Mark Leonard, tujuan dari diplomasi

publik ―Increasing people’s familiarity with one’s country (making them think

about it, updating their images, turning around unfavourable opinions).‖

(Meningkatkan rasa familiar masyarakat suatu negara, dengan cara membuat

mereka berpikir tentang negara tersebut, memperbaharui penggambaran mereka,

mengembalikan opini yang kurang baik.)107

. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Jepang tersebut diatas.

Hal tersebut dapat berdasarkan dari faktor internal dan eksternal. Faktor

internal dalam diplomasi budaya ini adalah besarnya industri budaya di Jepang,

terutama budaya pop seperti manga dan anime. Industri budaya yang masif

membuat Jepang berpikiran untuk mempromosikan budaya mereka yang lain

melalui manga dan anime. Faktor eksternal dari kebijakan ini adalah banyaknya

penyuka budaya Jepang, di luar negeri. Di Indonesia, banyak remaja yang

menyukai budaya Jepang, terutama budaya pop mereka. Namun, dari ketertarikan

terhadap budaya pop tersebut, membuat para penyuka kebudayaan Jepang mulai

melihat budaya Jepang yang lainnya seperti budaya tradisional.

Dalam publikasi budaya pop Jepang seperti manga dan anime sering

ditampilkan didalamnya bagaimana budaya tradisional Jepang, seperti makanan

dan kegiatan-kegiatan kebudayaan lainnya, seperti matsuri. Dalam rangka

107

Mark Leonard, Public Diplomacy, hal. 9.

Page 71: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

59

menjalankan diplomasi kebudayaan di Indonesia, Jepang, melalui Kedutaannya

melaksanakan sebuah matsuri di Jakarta, sebagai awal dalam pelaksanaan

diplomasi budaya di Indonesia. Matsuri yang diselenggarakan tersebut bernama

Jakarta – Japan Matsuri dan pertama kali dilaksanakan pada tahun 2008, tepat

pada saat hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang genap 50 tahun.

Target utama pengunjung dari Jakarta – Japan Matsuri laki-laki dan wanita

dengan latar belakang pelajar atau mahasiswa, komunitas musik Jepang,

komunitas cosplay Jepang, juga masyarakat umum pelaku dan penggemar budaya

Jepang.108

Target pengunjung lain adalah masyarakat umum yang memilliki

ketertarikan terhadap budaya Jepang, serta produk-produk atau gaya hidup

masyarakat Jepang.

Selain karena ingin mengenalkan lebih budaya Jepang, faktor lain adalah

kebutuhan akan Sumber Daya Alam dari Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan

perspektif neoliberal, yang mana Jepang ingin membangun negara kesejahteraan

yang berdaya konsumsi besar atau mass-consumption welfare state.109

Keohane

dan Nye juga berpendapat, bahwa hal ini terjadi dicirikan dengan interdepedensi

kompleks. Jepang yang membutuhkan sumber daya dalam jumlah besar dari

Indonesia, namun tidak bisa menggunakan ekonomi lagi sebagai instrumen atau

sarana dalam upaya kepentingan nasional mereka, yang akhirnya Jepang

menempuh cara yang kompleks dengan lebih mengedepankan budaya mereka

sebagai sarana diplomasi, dalam hal ini Jakarta – Japan Matsuri sebagai usaha

108

Jakarta – Japan Matsuri, about JJM, diakses 6 Juni 2018 dari

http://www.jakjapanmatsuri.com/about.html 109

Jackson dan Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional, hal. 79.

Page 72: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

60

mereka untuk terus menjalin hubungan dengan pemerintah Indonesia, dan juga

mendapatkan simpati dari masyarakat.

Selain meningkatkan rasa familiar masyarakat suatu negara, Mark Leonard

juga mengemukakan, bahwa tujuan lain dari diplomasi publik adalah―Increasing

people’s appreciation of one’s country (creating positive perceptions, getting

others to see issues of global importance from the same perspective).‖

(Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap suatu negara dengan cara

menciptakan persepsi positif, dan mengajak melihat pentingnya masalah global

dari perspektif yang sama.)110

Dengan dilaksanakannya Jakarta – Japan Matsuri ini masyarakat yang

datang dapat menciptakan persepsi positifterhadap Jepang yang dapat tetap

mempertahankan budaya tradisional mereka hingga kini dan dapat berdampingan

dengan budaya modern, akan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap Jepang

karena dapat melakukan hal tersebut.

Setelah masyarakat merasa familiar, opini yang buruk telah diperbaharui,

dan apresiasi sudah meningkat, maka tujuan ketiga dari diplomasi publik yaitu

―Engaging people with one’s country (strengthening ties – from education reform

to scientific co-operation; encouraging people to see us as an attractive

destination for tourism, study, distance learning; getting them to buy our

products; getting to understand and subscribe to our values).‖ (Melibatkan suatu

masyarakat dengan suatu negara, seperti menguatkan hubungan dari pendidikan,

110

Mark Leonard, Public Diplomacy, hal. 9.

Page 73: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

61

memberikan gambaran negara sebagai tempat yang menyenangkan untuk wisata,

belajar, membuat masyarakat membeli produk dari negara tersebut dan membuat

masyarakat mengerti nilai-nilai suatu negara)111

Sejak tahun 2008, pelaksanaan Jakarta – Japan Matsuri dilaksanakan

selama dua hari, di hari Sabtu dan Minggu. Bulan pelaksanaan Jakarta – Japan

Matsuri berdasarkan bulan musim panas di Jepang, antara bulan Juni atau Juli.

Dalam pelaksanaannya, diplomasi budaya melalui Jakarta – Japan Matsuri ini

dimulai dengan opening ceremony atau acara pembukaan yang dilaksanakan

hanya khusus untuk para undangan. Sehari berselang, acara dilanjutkan dengan

Japan Week, yang mana dalam acara ini lebih menekankan pada workshops

kebudayaan - kebudayaan Jepang, Japan Week sendiri dilaksanakan selama lima

atau enam hari dan dilaksanakan di Plaza Senayan Jakarta. Lalu di hari terkahir,

dilaksanakan closing ceremony yang mana pelaksanaannya selalu dilakukan di

tempat terbuka. Closing ceremony inilah yang menjadi puncak dari semua

rangkaian acara. Pada closing ceremony ini para masyarakat umum yang tinggal

di Jakarta dan sekitarnya dapat melihat langsung pelaksaan matsuri atau festival

Jepang. Sejak tahun 2008 hingga 2013 closing ceremony atau dilaksanakan di

Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

Dalam closing ceremony tersebut,terdapat banyak booth-booth yang

menampilkan, mempromosikan dan menjual produk-produk Jepang. Dalam acara

ini, Pemerintah Jepang melalui Japan National Tourism Organization (JNTO)

mempromosikan pariwisata mereka kepada masyarakat. Selain itu, dalam closing

111

Mark Leonard, Public Diplomacy, hal. 9.

Page 74: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

62

ceremony ini, terdapat penampilan-penampilan budaya Jepang, baik yang

tradisional seperti mikoshi, atau budaya populer Jepang seperti musik dengan

menampilkan artis Jepang yang didatangkan secara langsung dari Jepang. Lalu di

akhiri dengan peluncuran kembang api atau hanabi taikai.

Pada tahun 2014, 2015 dan 2016 pelaksanaan closing ceremony berpindah

tempat dari awalnya di Monas, berpindah ke Parkir Timur Senayan Kompleks

Gelora Bung Karno. Lalu pada tahun 2017, tempat acara kembali berpindah dari

Parkir Timur Senayan, menuju Taman Wisma Aldiron di Jl. Gatot Subroto,

Jakarta. Berbeda dengan pelaksanaan sebeumnya, mulai pada tahun 2016 closing

ceremoy Jakarta – Japan Matsuri ini dilaksanakan selama dua hari, pada hari

Sabtu dan Minggu yang sebelumnya hanya dilaksanakan pada hari minggu saja.

Dengan diselenggarakannya Jakarta – Japan Matsuri ini, Jepang dapat

mempromosikan negara mereka sebagai negara yang bagus di bidang pendidikan,

dan juga menyenangkan di bidang pariwisata. Selain itu, dengan

diselenggarakannya festival ini, Jepang dapat terus mempromosikan produk-

produk mereka di Indonesia, dan membuat masyarakat Indonesia tertarik untuk

membeli produk-produk yang berasal dari Jepang.

Tujuan terakhir yang dapat dicapai dalam diplomasi publik menurut Mark

Leonard adalah ―Influencing people (getting companies to invest, publics to back

our positions or politicians to turn to us as a favoured partner).‖ (Mempengaruhi

masyarakat dengan mengajak bergabung dengan perusahaan untuk berinvestasi,

Page 75: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

63

dan mengubah masyarakat untuk menjadi pendukung posisi suatu negara, atau

menjadi politisi, untuk berpaling kepada kami sebagai mitra yang disukai)112

Setelah masyarakat merasa familiar, tingkat apresiasi meningkat, dan

gambaran masyarakat terhadap Jepang sebagai negara yang baik, dari segi

pariwisata, pendidikan dan produk-produk mereka, maka tujuan terakhir adalah

membuat masyarakat menjadi partner atau sekutu bagi negara Jepang, baik itu

dalam opini masyarakat, ataupun menjadi politisi yang akan mendorong dan

mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam menentukan arah kebijakan luar

negeri kepada Jepang.

Menurut Hirokazu Kubo, Special Assistant Staff Cultural Exchange dari

Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, bahwa ―Sebenarnya kata-kata diplomasi

publik masih hal yang baru pada tahun 2008. Namun kalau sekarang Jakarta –

Japan Matsuri sudah dianggap sebagai salah satu diplomasi. Kantor pusat di

Jepang juga sudah menganggap bahwa ini adalah salah satu alat diplomasi.‖113

Berdasarkan pernyataan dari Kubo-san tersebut, Jakarta – Japan Matsuri

sendiri akhirnya diputuskan untuk dilaksanakan setiap tahun untuk

mempertahankan dan mempererat hubungan dengan Indonesia. Karena jika

festival tersebut diselenggarakan hanya sebagai bentuk peringatan, mereka

berpikir akan bahaya.

112

Mark Leonard, Public Diplomacy, hal. 10. 113

Wawancara dengan Hirokazu Kubo, Special Assistant Staff Cultural Exchange dari

Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Perpustakaan Kedutaan Besar Jepang lt.2, Jakarta, 20

Desember 2017.

Page 76: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

64

Selain diplomasi publik, Jakarta – Japan Matsuri sendiri adalah alat atau

sarana diplomasi kebudayaan. Dalam buku Diplomasi Kebudayaan karya Tulus

Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi kebudayaan adalah sebuah

diplomasi yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun non-pemerintah, dengan

sasarannya adalah masyarakat suatu negera, bukan langsung kepada pemerintah

dengan tujuan kepentingan nasional.114

Jakarta – Japan Matsuri selain sebagai

sebuah festival kebudayaan, dapat dikatakan juga sebagai pameran kebudayaan

Jepang. Tulus dan Wahyuni dalam bukunya mengemukakan, bahwa pameran

adalah bentuk dari diplomasi kebudayaan. Negara yang melakukan pameran

tersebut, dapat memperoleh pengakuan dari masyarakat yang kemudian nantinya

dikaitkan dengan kepentingan nasional, baik melalui perdagangan, maupun

pameran kebudayaan itu sendiri.115

Dari penjelasan tersebut, Jepang memiliki kepentingan nasional yang harus

dijaga, yaitu menjaga hubungan diplomatik Jepang dengan Indonesia yang sudah

lama terjalin. Mengutip dari tesis Kaori Morohira dari Universitas Indonesia,

menurut konsep Nectarine, ada empat tingkat prioritas dalam sebuah kepentingan

nasional, yang dapat berubah tergantung pada keadaan dan waktu. Tingkatan

tersebut adalah, Minor, Major, Vital dan Survival.

114

Tulus dan Wahyuni, Diplomasi Kebudayaan, hal. 17. 115

Tulus dan Wahyuni, Diplomasi Kebudayaan, hal. 71.

Page 77: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

65

Tabel IV.1

Survival: Terdapat ancaman jelas yanglangsung berkaitan dengan keberadaan wilayah suatu negara.

Vital: Terdapat kemungkinan ancaman terhadap keamanan negara jika tidak ada pencegahan oleh negara.

Major: Terdapat kemungkinan terjadi kerugian yang besar terhadap suatu negara jika tidak melaksanakan suatu tindakan untuk mengatasi keadaan yang merugikannya.

Minor: Tidak ada ancaman tanpa tindakan khusus pada saat ini atau pengaruhnya tidak terlalu besar walaupun tidak ada tindakan.

Keterangan: Tingkat Kepentingan Nasional

Sumber: Kaori Morohira, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kombinasi Diplomasi Kebudayaan

Tradisional dan Pop Jepang di Indonesia (Tesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Indonesia: Depok 2011), hal.28

Dari tabel tersebut, Kaori Morohira mengelompokan kepentingan nasional

Jepang terkait dengan hubungan diplomatik adalah tingkat Major, yang mana jika

Jepang tidak melaksanakan suatu tindakan untuk membangun hubungan baik,

khususnya dengan negara Asia, maka ada kemungkinan bahwa keadaan tersebut

akan merugikan Jepang.116

Hal ini dikarenakan hubungan masa lalu Jepang dan

negara-negara Asia yang mengalami penjajahan oleh Jepang di masa Perang

Dunia II.Namun bagi Jepang, negara-negara di Asia dianggap penting dari segi

ekonomi. Jepang begitu bergantung oleh negara-negara Asia karena besarnya

skala pasar, ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA), dan Sumber Daya Manusia

(SDM) sebagai tenaga kerja cukup besar, serta jalur laut yang dapat digunakan

oleh Jepang sebagai jalur ekspor-impor.117

Hal tersebut berlaku juga terhadap

116

Morohira, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diplomasi Kebudayaan Tradisional dan

Pop Jepang di Indonesia, hal. 28-29. 117

Morohira, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diplomasi Kebudayaan Tradisional dan

Pop Jepang di Indonesia, hal . 27-28.

Page 78: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

66

Indonesia, mengingat laut Indonesia berada di jalur perdagangan internasional.

Hal ini didukung dengan pernyataan dari Kubo-san sebelumnya yang mengatakan

bahwa, jika sebuah acara besar seperti itu diselenggarakan hanya sebagai

momentum saja, maka acara selanjutnya akan dilaksanakan 10 tahun lagi, dan itu

berbahaya, karena ada kekosongan dalam jangka 10 tahun tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan Hirokazu Kubo, pertukaran budaya pertama

antara Jepang dan Indonesia adalah pada saat kunjungan PM Jepang Fukuda ke

Indonesia. Dalam rangka untuk lebih mengenal Indonesia lebih baik pasca

peristiwa malari dan pengganti PM Tanaka, diselenggarakan acara makan malam

di Istana negara. Di acara tersebut para nyonya-nyonya Jepang yang tinggal di

Indonesia datang dengan mengenakan baju kebaya dan menyanyikan lagu-lagu

Indonesia.118

Setelah itu, setiap ada peringatan maka akan diselenggarakan sebuah

perayaan. Namun tujuan dari perayaan tersebut bertujuan untuk mempromosikan

atau memperkenalkan budaya Jepang.

Pada peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Jepang tahun

2008, penyelenggaraan Jakarta – Japan Matsuri pertama hanya sekedar perayaan

saja. Namun melihat banyaknya masyarakat Indonesia yang datang dalam

perayaan tersebut, membuat komite terkait berdiskusi kembali. Hal ini sesuai

dengan tabel dalamkonsep Nectarine, bahwa memang kepentingan nasional

Jepang terkait dengan hubungan diplomatik berada di tingkatan major. Seperti

pernyataan Hirokazu Kubo sebelumnya, bahwa ―…biasanya kalau acara besar

118

Wawancara dengan Hirokazu Kubodari Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, 20 Desember

2017.

Page 79: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

67

seperti itu, nanti dilaksanakan 10 tahun kemudian. Tapi mereka pikir itu bahaya,

kalau 10 tahun tidak ada apa-apa, jadi hanya momentum saja.‖119

Hirokazu Kubo juga mengatakan, bahwa awalnya Jakarta – Japan Matsuri

bukan sebagai bagian dari diplomasi Jepang. Namun melihat antusias masyarakat

Indonesia yang datang di perayaan tersebut pada tahun 2008, membuat mereka

berpikir ulang. Beliau mengatakan, awalnya arah kebijakan pemerintah awalnya

hanya untuk mempromosikan bahasa Jepang. Namun, hal itu berubah melihat

bagaimana antusias masyarakat, sama seperti manga dan anime yang awalnya

bukan sebagai alat diplomasi oleh pemerintah Jepang. Hirokazu Kubo juga

menambahkan bahwa, walaupun kecil ada anggaran dari pemerintah untuk

melaksanakan Jakarta – Japan Matsuri. Kubo-san menyatakan, bahwa ―Sebagian

besar anggaran dana Jakarta – Japan Matsuri berasal dari perusahaan Jepang,

sedangkan anggaran dari pemerintah Jepang hanya sebagian kecil. Namun kalau

sudah masuk anggarannya, maka kami tidak boleh gagal.‖120

Pernyataan tersebut

menjelaskan, walaupun kecil namun pemerintah Jepang menganggap bahwa

festival Jakarta – Japan Matsuri adalah suatu hal yang cukup penting untuk

dilaksanakan, dalam upaya untuk mempertahankan hubungan diplomatik dengan

Indonesia.

Pernyataan dari Hirokazu Kubo didukung juga oleh Antonius R. Pujo

Purnomo, Ph.D., dosen dari Program Studi Jepang, Fakultas Humaniora

119

Wawancara dengan Hirokazu Kubodari Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, 20 Desember

2017. 120

Wawancara dengan Hirokazu Kubodari Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, 20 Desember

2017.

Page 80: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

68

Universitas Airlangga. Berdasarkan pernyataan beliau bahwa ―Hubungan Jepang

dan Indonesia tidak hanya diwujudkan dalam bentuk pembangunan struktur

maupun infrastruktur, namun juga perlu diwujudakan dalam bentuk sebuah acara

festival, yang langsung melibatkan masyarakat kedua belah negara agar bisa lebih

mengenal kebudayaan secara lebih dekat.‖121

Antonius juga mengatakan bahwa, ―Promosi pemerintah Jepang yang

didukung oleh pihak swasta dan masyarakatnya sangat baik, sehingga lebih

mengena di hati masyarakat‖122

Antonius mengatakan, promosi pemerintah

Jepang terkait budaya mereka sangat gencar di Indonesia, dan juga lebih

menyentuh ke akar rumput masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia

pun menyambut dengan antusias. Beliau juga menyatakan, bahwa festival ini

perlu diselenggarakan secara berkelanjutan. Antonius menambahkan, bahwa

dengan diselenggarakannya Jakarta – Japan Matsuri ini, akan meningkatkan

pemahaman lebih masyarakat terhadap kebudayaan kedua negara, dan juga

menambah lowongan pekerjaan melalui perekrutan staff untuk festival tersebut.123

Hirokazu Kubo pun mengatakan, walaupun bukan sepenuhnya dari

penyelenggaraan Jakarta – Japan Matsuri, namun dengan diplomasi budaya

Jepang yang gencar, membuat hubungan Indonesia dan Jepang semakin erat. Hal

ini terbukti pada saat Jepang terkena bencana alam gemap dan tsunami pada 11

Maret 2011. Pada saat terjadi bencana, Indonesia adalah negara tercepat yang

121

Wawancara melalui email dengan Antonius R. Pujo Purnomo, Ph.D., Dosen dari

Program Studi Jepang, Fakultas Humaniora, Universitas Airlangga. 11 Januari 2018 122

Wawancara dengan Antonius R. Pujo Purnomo dari Universitas Airlangga. 11 Januari

2018 123

Wawancara dengan Antonius R. Pujo Purnomo dari Universitas Airlangga. 11 Januari

2018

Page 81: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

69

memberikan bantuan terhadap Jepang, dan Presiden SBY adalah kepala negara

pertama yang berkunjung ke Jepang pasca terjadi bencana.124

Selain itu, adanya keuntungan secara ekonomi juga mendasari mengapa

Jakarta – Japan Matsuri terus dilaksanakan dari tahun 2008 hingga sekarang.

Adanya perputaran ekonomi dengan diselenggaraknnya Jakarta – Japan Matsuri

ini membuat Jepang terus menyelenggarakan festival tersebut.125

Dengan melihat

besarnya antusias dan banyaknya pengunjung yang mendatangi Jakarta – Japan

Matsuri terutama di acara Closing Ceremony yang dilaksanakan di tempat

terbuka, seperti Monumen Nasional (Monas) dari 2009, hingga kini pada 2017 di

Taman Aldiron, Jakarta.

124

Wawancara dengan Hirokazu Kubodari Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, 20 Desember

2017. 125

Wawancara dengan Diana dan Puput dari The Japan Foundation, Jakarta 30 Mei 2017.

Page 82: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

70

Bab V

Kesimpulan

Setelah Jepang mengalami kekalahan pada Perang Dunia II, Jepang

berhasil bangkit dari keterpurukannya menjadi negara yang maju dibidang

ekonomi. Jepang yang telah bangkit, berusaha untuk mengembalikan citra mereka

pada dunia internasional bahwa mereka adalah negara yang benar-benar berbeda

dari sejak masa Perang Dunia. Awal dari rencana tersebut adalah dengan menjalin

kembali hubungan diplomatik dengan negara-negara yang pernah dijajah, atau

daerah-daerah yang pernah di duduki oleh Jepang semasa perang, salah satunya

adalah Indonesia.

Indonesia adalah salah satu negara yang pernah merasakan masa

kependudukan oleh Jepang pada masa Perang Dunia II, dari tahun 1942 hingga

tahun 1945. Namun setelah perang, Jepang yang berusaha mengembalikan citra

mereka di mata dunia internasional terutama Indonesia, mulai kembali menjalin

hubungan diplomatik dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1958. Selain

dengan tujuan mengembalikan citra buruk Jepang, Pemerintah Jepang juga

mempunyai kepentingan secara ekonomi terutama sektor sumber daya alam. Hal

ini penting, karena Jepang sendiri sedang mengembangkan perekonomian mereka.

Hubungan diplomatik Indonesia – Jepang yang terjalin dengan baik dari

tahun 1958, berubah pada saat terjadi krisis ekonomi pada tahun 1974. Pada tahun

tersebut tepatnya tanggal 15 Januari 1974, terjadi kerusuhan di Indonesia yang

dikenal dengan peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari). Peristiwa

Page 83: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

71

Malari itu sendiri terjadi karena adanya ketimpangan ekonomi di masyarakat

Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Banyak bantuan ekonomi

asing yang masuk ke Indonesia, namun hasil dari bantuan tersebut tidak dapat

dirasakan oleh rakyat. Peristiwa tersebut terjadi tepat pada saat Perdana Menteri

Jepang saat itu Kakuei Tanaka sedang berkunjung ke Indonesia, dalam rangka

kunjungan luar negeri ke ASEAN. Akibat kerusuhan tersebut, banyak terjadi

penjarahan di Jakarta terutama toko-toko yang menjual produk-produk yang

berasal dari Jepang. Hal ini terjadi karena Jepang adalah salah satu negara

pemberi bantuan asing di Indonesia, dan produk-produk Jepang mendominasi

pasar Indonesia pada saat itu, sehingga ada yang menyimpulkan bahwa kerusuhan

tersebut terjadi karena adanya sentimen anti-Jepang di kalangan masyarakat

Indonesia.

Akibat Peritiwa Malari tersebut, Pemerintah Jepang melakukan introspeksi

terhadap hubungan mereka dengan Indonesia. Hal ini membuat hubungan Jepang

dengan Indonesia mengalami kemunduran, sehingga Jepang berpikir untuk

menggunakan cara diplomasi dalam bentuk lain untuk menggantikan ekonomi

yang selama ini diterapkan, yang ternyata menyebabkan kerusuhan di Indonesia.

Akhirnya pada tahun 1979 Jepang membentuk The Japan Foundation di Jakarta,

sebagai sarana diplomasi baru di Indonesia. Jepang yang ingin mengembalikan

citra mereka memutuskan menggunakan kebudayaan sebagai alat diplomasi baru

mereka dalam menjalin hubungan dengan Indonesia.

Diplomasi kebudayaan yang diterapkan Jepang di Indonesia dapat dikatakan

berjalan dengan lancar. Pada tahun 1980-an, masyarakat Jepang yang tinggal di

Page 84: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

72

Indonesia melakukan kegiatan festival atau matsuri pertama di Indonesia, yang

bernama Obon Matsuri di Hotel Hilton, Jakarta. Tetapi, matsuri tersebut hanya

terbatas untuk orang-orang Jepang yang ada di Indonesia. Namun, kerusuhan yang

kembali terjadi di Indonesia dalam upaya menentang pemerintahan Orde Baru

pada tahun 1998, membuat masyarakat Jepang yang tinggal di Indonesia pergi

meninggalkan Indonesia, begitu pula dengan para investor-investor asal Jepang.

Setelah pemerintahan Presiden Soeharto runtuh, pada tahun 2000 Jepang

kembali memikirkan bagaimana melaksanakan matsuri dengan melibatkan

masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia dan Jepang berupaya

mengembalikan lagi hubungan baik melalui festival yang diorganisir oleh

komunitas Indonesia dan Jepang. Tahun 2004 Jepang menyelenggarakan Nihon

no Matsuri di Kemayoran selama 2 tahun, namun pada tahun 2008 Jepang

kembali melaksanakan matsuri dalam skala yang besar dengan nama Jakarta –

Japan Matsuri.

Jakarta – Japan Matsuri sendiri diselenggarakan dalam rangka

memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Jepang. Tetapi, Jakarta

– Japan Matsuri masih diselenggarakan hingga saat ini.Hal ini dikarenakan

Jakarta – Japan Matsuri menjadi sebuah soft power bagi Jepang di Indonesia.

Jakarta – Japan Matsuri yang awalnya diselenggarakan untuk memperingati 50

tahun hubungan Indonesia – Jepang, namun masih terus diselenggarakan hingga

kini, menunjukkan bahwa ada sesuatu yang ingin dicapai oleh Jepang dengan

diselenggarakannya festival tersebut.

Page 85: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

73

Jakarta – Japan Matsuri juga menjadi tempat untuk mengenalkan budaya

Jepang lebih luas lagi dikalangan masyarakat Indonesia, dan juga menjadi tempat

untuk para non-state actors Jepang dalam melakukan promosi melalui diplomasi

budaya dan publik. Jika suatu acara atau festival besar tersebut hanya

diselenggarakan setiap 10 tahun, maka akan ada kekosongan dalam 10 tahun

tersebut, dan hal itu akan berbahaya, karena hal tersebut hanya akan sekedar

menjadi sebuah momentum saja. Sehingga diputuskan acara besar tersebut harus

dilaksanakan setiap tahun,untuk mempererat hubungan Indonesia dan Jepang.

Pemerintah Jepang juga awalnya tidak menganggap Jakarta – Japan

Matsuri sebagai sarana diplomasi, namun sama seperti manga dan anime,

akhirnya festival atau perayaan tersebut dijadikan alat diplomasi oleh Jepang di

Indonesia. Walaupun kecil, namun pemerintah Jepang memberikan anggaran

untuk melaksanakan Jakarta – Japan Matsuri ini. Hal ini memperlihatkan bahwa,

pemerintah Jepang cukup serius menanggapi Jakarta – Japan Matsuri ini sebagai

sarana diplomasi Jepang di Indonesia. Selain itu, sumber pendanaan lain Jakarta –

Japan Matsuri berasal dari sponsor-sponsor, yang kebanyakan sponsor tersebut

berasal dari perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia.

Adanya perputaran atau keuntungan ekonomi dari diselenggarakannya

Jakarta – Japan Matsuri, dengan adanya biaya tiket masuk dan penyewaan booth

pada closing cermony yang memang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat,

haltersebut juga menjadi salah satu alasan mengapa Jakarta – Japan Matsuri terus

diselenggarakan hingga kini.

Page 86: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

74

Daftar Pustaka

BUKU

Brenner, Robin. Understanding Manga and Anime. Libraries Unlimite, 2007.

Drift, Reinhard. Japan's Foreign Policy in the 1990's. St. Antony's, 2006.

Frederick, William H. Pandangan dan Gejolak Masyarakat Kota dan Lahirnya

Revolusi Indonesia Surabaya 1926-1946. Jakarta: Yayasan Karti Sarana

dan Gramedia, 1989.

Gato, Ken'ichi. Jepang dan Pergerakan Bangsa Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 1998.

Goenseikanboe. Orang Indonesia jang Terkenal Dipoelau Djawa. Vol. 6. 2604,

1944.

Goldstein, Joshua. International Relation. New York: Longman, 1999.

Gravett, Paul. Manga: Sixty Years of Japanese Comics. New York: Harper

Design, 2004.

Griffith, Martin, dan Terry O' Callaghan. International Relations: The Key

Concept. London and New York: Routledge, 2002.

Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untik Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika, 2010.

Holsti, K. J. International Politics: A Frameworks for Analysis. New Jersey:

Prentice Hall.

Page 87: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

75

Iokibe, Makoto. Sejarah Diplomasi Jepang Pasca Perang. Yuhikaku, 1999.

Jackson, Robert, dan Georg Sorensen. Pengantar Studi Hubungan Internasional.

Edisi Kelima. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.

Kinsella, Sharon. Adult Manga: Culture and Power in Contemporary Japanese

Society. Honolulu, Hawaii: University of Hawai'i Press, 2000.

Kittelson, Mary Lynn. The Soul of Popular Culture: Looking at Contemporary

Heroes, Myths, and Monster. Chicago: Open Court, 1998.

Lent, John A. Illustrating Asia: Comics, Humor Magazines, and Picture Books.

Honolulu, Hawaii: University of Hawaii Press, 2001.

Leonard, Mark. Public Diplomacy. London: The Foreign Policy Centre, 2002.

Mohsin, Aiyub. Diplomasi. Jakarta, 2010.

Morgenthau, Hans J. Politic Among Nation: The Struggle for Power and Peace.

Michigan University: A. A. Knopf, 1948.

Nye Jr., Joseph S. Soft Power: The Means to Success in World Politics. New

York: Public Affairs, 2004.

Ojong, P. K. Perang Pasifik. Jakarta: Kompas, 2009.

Patten, Fred. Watching Anime, Reading Manga: 25 Years of Essay and Reviews.

Barkeley, California: Stone Bridge Press, 2004.

Ricklef, M. C. Sejarah Indonesia Modern 1200 - 2008. Jakarta: Serambi, 2008.

Page 88: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

76

Rix, Alan. Japan's Foreign Aid Challenge Policy Reform and Aid Leadership.

Routledge, 1993.

Roskin, Michael G. ―National Interest: From Abstraction to Strategy.‖ Director,

Strategic Studies Institute, U.S. Army War College, Carlisle Barracks,

1994.

Rosenau, James N. World Politics: An Introduction – the Study of Foreign Policy.

Free Press, 1976.

Schodt, Frederik L. Dreamland Japan: Writings on Modern Manga. Barkely,

California: Stone Bridge Press, 1996.

—. Manga! Manga! The World of Japanese Comics. Tokyo: Kodansha, 1986.

Soedjatmoko, dan Kenneth W. Thompson. ―Cultural Diplomacy, An

Introduction.‖ World Politics, 1976.

Suryadinata, Leo. Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah Soeharto. LP3ES,

2003.

Warsito, Tulus, dan Wahyuni Kartikasari. Diplomasi Kebudayaan. Yogyakarta:

Ombak, 2007.

Yusro, Abrar. Komat-Kamit Selo Soemardjan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

dan Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, 1995.

Zed, Mustika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2008.

Page 89: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

77

JURNAL

Ken, Kiyono. ―A Study on The Concept of The National Interest of Hans J.

Morgenthau: As a Standard of American Foreign Policy.‖ Nagasaki

University's Academic Output Site (Nagasaki University's Academic

Output Site), t.thn.: 2.

Prameswari, Novi Dian. Dampak Pemberian Bantuam Kemanusiaan Negara

Indonesia Pada Jepang Saat Gempa Tsunami 2011.

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi5c5012e210full.pdf

(diakses Maret 27, 2018)

Wong, Wendy Siuyi. ―Globalizing Manga: From Japan to Hong Kong and

Beyond.‖ Mechademia: an Annual Forum for Anime, Manga, and Fan

Arts, 2006: 23-45.

PAPER

Cabinet Office. Laporan: Survei untuk Mempertimbangkan Kemitraan antara

Sektor Swasta dan Pemerintah untuk Mengefektifkan Kerja Sama Ekonomi

Internasional. Paper, Pusat Kajian Jepang Umum, 2000.

Pusat Kajian Asia. Berpikir Tentang ODA, contoh dari Bendungan Billi Billi.

Seminar Paper, Universitas Sophia, 2005.

Valentine, Rizki Hakiki. Dinamika Hubungan Indonesia - Jepang di Era

Reformasi. Paper, Depok: Universitas Indonesia, t.thn.

Page 90: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

78

SKRIPSI

Azzunah, Shir Liy. Peranan Muslim Indonesia Masa Pendudukan Jepang di

Indonesia Tahun 1942-1945. Skripsi, Fakultas Adab, Surabaya: Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, 2011.

Yanti, Iyul. Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia Melalui The Japan

Foundation Tahun 2003-2011. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah,

2012, 46-47.

TESIS

Morohira, Kaori. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diplomasi Kebudayaan

Tradisional dan Pop Jepang di Indonesia. Tesis, Depok: Universitas

Indonesia, 2011.

WAWANCARA

Kubo, Hirokazu, wawancara oleh Akhmad Khatibul Umam. Diplomasi Budaya

Jepang melalui Jakarta-Japan Matsuri terhadap Hubungan Diplomatik

Indonesia-Jepang Jakarta, (20 Desember 2017).

Nugroho, Diana S., dan Puput Setia Susanti, wawancara oleh Akhmad Khatibul

Umam. Pandangan The Japan Foundation terhadap Jakarta-Japan

Matsuri Jakarta, (30 Mei 2017).

Page 91: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

79

Purnomo Ph.D, Antonio R. Pujo, wawancara oleh Akhmad Khatibul Umam.

Diplomasi Jepang Melalui Jakarta-Japan Matsuri (11 Januari 2018).

WEBSITE

Aeschliman, Lesley. What is Anime? 7 November 2007.

http://web.archive.org/web/20071107150423/http://www.bellaonline.com/

articles/art4260.asp (diakses Agustus 29, 2015).

Alabn.com. Komik Doramon, Dragon Ball dan Sejarah Manga ke Indonesia.

t.thn. http://alabn.com/komik-doraemon-dragon-ball-indonesia/ (diakses

November 29, 2016).

AntaraNews.com. Mantan PM Yasuo Fukuda Peroleh Bintang Mahaputera

Adipradana. https://www.antaranews.com/berita/283962/mantan-pm-

yasuo-fukuda-peroleh-bintang-mahaputera-adipradana (diakses Maret 27,

2018)

AntaraNews.com Nama Presiden Dijadikan Nama Perpustakaan di Jepang.

https://www.antaranews.com/berita/404652/nama-presiden-dijadikan-

nama-perpustakaan-di-jepang (diakses Maret 27, 2018)

Budiman, Ryan Prasetya. Dinamika Hubungan Indonesia-Jepang (akhir abad ke-

19 - tahun 1970an) Bag. 2. 27 Agustus 2012.

http://kompasiana.com/ryakair/dinamika-hubungan-indonesia/jepang-

akhir-abad-ke-19-tahun-1970an-bag-2_55173e1581331196669de4c6

(diakses Februari 25, 2017).

Page 92: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

80

Clash Cosplay. About US. t.thn. http://www.clashcosplay.com/about-us-c1wkw

(diakses November 30, 2016).

Davidson, Danica. Manga grows in the heart of Europe. 26 Januari 2012.

http://geekout-blogs.cnn.com/2012/01/26/manga-in-the-heart-of-europe/

(diakses November 20, 2016).

Kobayashi, Akira. Movie Version of Osamu Tezuka's 'Black Jack' coming to

China. 5 September 2016. http://asia.nikkei.com/Business/Trends/Movie-

version-of-Osamu-Tezuka-s-Black-Jack-coming-to-China (diakses

November 30, 2016).

Kobayashi, Kazunori. ―Proposal.‖ Website Kedutaan Besar Jepang untuk di

Indonesia. 2013. http://www.id.emb-japan.go.jp/matsuri/proposal.pdf

(diakses November 17, 2016).

Kokugakuin University. Basic Terms of Shinto. t.thn.

http://www2.kokugakuin.ac.jp/ijcc/wp/bts/bts_m.html#matsuri (diakses

November 20, 2016).

Manga Updates. Mangaka: Vivian Wijaya. 2011.

http://www.mangaupdates.com/authors.html?id=16159 (diakses

November 30, 2016).

Merriam-Webster. Dictionary. t.thn. http://www.merriam-

webster.com/dictionary/manga (diakses November 20, 2016).

Page 93: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

81

Ministry of Foreign Affairs of Japan. t.thn.

http://www.mofa.go.jp/mofaj/gaiko/oda/shiryo/yosan.html.

—. Cultural Exchange: Pop-Culture Diplomacy. 14 Agustus 2014.

http://www.mofa.go.jp/policy/culture/public_diplomacy.html (diakses

Agustus 30, 2015).

—. Public Diplomacy: Cultural Exchange. 14 Agustus 2014.

https://www.mofa.go.jp/policy/culture/exchange/index.html (diakses Juni

06, 2018)

MyAnimeList. Madouki to Armunaire. 2016.

http://www.myanimelist.net/manga/97784/Madouki_to_Armuniare

(diakses November 30, 2016).

Prabowo, Panca Hari. Nama Presiden dijadikan nama perpustakaan di Jepang.

Disunting oleh Maryati. 2013 November 2013.

https://www.antaranews.com/berita/404652/nama-presiden-dijadikan-

nama-perpustakaan-di-jepang (diakses Maret 27, 2018).

Radja, Aditia Maruli. Mantan PM Yasuo Fukuda peroleh Bintang Mahaputera

Adipradana. Disunting oleh Aditia Maruli Radja. 11 November 2011.

https://www.antaranews.com/berita/283962/mantan-pm-yasuo-fukuda-

peroleh-bintang-mahaputera-adipradana (diakses Maret 27, 2018).

Rahmat, M. Aref. Ali Moertopo & Dunia Intelijen Indonesia. Jakarta: PT. Buku

Seru, 2011.

Page 94: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

82

Reuters. Indonesia Lebih Suka China daripada Jepang untuk Proyek Kereta Api.

31 Agustus 2015. https://www.voaindonesia.com/a/indonesia-lebih-suka-

china-daripada-jepang-untuk-proyek-kereta-api/2939028.html (diakses

Maret 27, 2018).

Riantrisnanto, Ruly. Aldnoah.Zero, Manga Jepang yang Digambar Putra

Indonesia. 22 Oktober 2014.

http://www.liputan6.com/showbiz/read/2122824/aldnoahzero-manga-

jepang-yang-digambar-putra-indonesia (diakses November 30, 2016).

Sevakis, Justin. The Anime Economy - Part 1: Let's Make An Anime! 5 Maret

2012. http://www.animenewsnetwork.com/feature/2012-03-05 (diakses

Novmber 30, 2016).

Suzuki, Jun. Widodo woos Japan as infrastructure ambition stall. 14 Februari

2018.https://asia.nikkei.com/Politics-Economy/International-

Relations/Widodo-woos-Japan-as-infrastructure-ambitions-stall?page=1

(diakses Maret 27, 2018).

Syed, Saira. Comic giants battle for readers. 18 Agustus 2011.

http://www.bbc.com/news/business-14526451 (diakses November 20,

2016).

The Japan Foundation. About Us. 2016. http://www.jpf.go.jp/e/about/index.html

(diakses November 20, 2016).

Page 95: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

83

Treaty of San Fransisco. t.thn.

http://en.wikipdia.org/wiki/Treaty_of_San_Fransisco?_e_pi_=7%2CPAG

E_ID10%2C6231479841 (diakses Februari 25, 2017).

VOA Indonesia. Indonesia Lebih Suka China daripada Jepang untuk Proyek

Kereta Api. https://www.voaindonesia.com/a/indonesia-lebih-suka-china-

daripada-jepang-untuk-proyek-kereta-api/2939028.html (diakses Maret 27,

2018)

Website Kedutaan Besar Jepang di Indonesia. 2015. http://www.id.emb-

japan.go.jp/matsuri/Finalelayout.pdf (diakses Januari 6, 2016).

—. Apakah JJM. 2015. http://www.id.emb-japan.go.jp/matsuri/about.html

(diakses September 20, 2015).

—. Info Jepang: Kebudayaan. t.thn. http://www.id.emb-

japan.go.jp/expljp_09.html (diakses Agustus 29, 2015).

World Cosplay Summit United States. History of WCS. 13 Oktober 2014.

http://wcsus.com/frontend/about/history-of-wcs/ (diakses November 30,

2016).

Yahoo Movies. 75 Years Of Capes and Face Paint: A History of Cosplay. 24 Juli

2014. http://www.yahoo.com/movies/75-years-of-capes-and-fac-paint-a-

history-of-cosplay-9266923267.html (diakses November 30, 2016).

Page 96: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

LAMPIRAN

Page 97: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

xii

LEMBAR PERTANYAAN TERKAIT DIPLOMASI BUDAYA

JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI

TERHADAP HUBUNGAN DIPLOMATIK INDONESIA

Antonius R. Pujo Purnomo, Ph. D., Program Studi Jepang, Fakultas

Humaniora Universitas Airlangga, Malang: 11 Januari 2018.

1. Pemerintah Jepang melalui kedutaan besar di Indonesia

menyelenggarakan festival Jakarta-Japan Matsuri yang awalnya untuk

memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Namun,

kali ini festival tersebut diselenggarakan setiap tahunnya. Menurut

bapak/ibu, adakah alasan mengapa untuk terus diselenggarakan setiap

tahun?

Hubungan kerjasama antara kedua negara tidak hanya diwujudkan dalam

bentuk pembangunan struktur maupun infrastuktur semata, namun perlu juga

diwujudkan dalam sebuah acara festival yang langsung melibatkan

masyarakat kedua belah negara agar bisa saling mengenal kebudayaan secara

lebih dekat.

2. Bagaimana pandangan bapak/ibu dengan Jakarta-Japan Matsuri ini?

Sangat bagus dan perlu diselenggarakan secara berkelanjutan.

3. Dibanding budaya asing lainnya, hal yang berkaitan dengan Jepang

ditanggapi begitu antusias oleh warga Indonesia, tidak seperti negara

lainnya, walaupun saat ini adanya Korean wave/hallyu di Indonesia.

Menurut bapak/ibu, mengapa hal-hal yang berkaitan dengan Jepang bisa

seperti itu?

Mungkin karena promosi pemerintah Jepang lebih gencar dan lebih

menyentuh ke akar rumput masyarakat sehingga masyarakat pun

menyambutnya dengan antusias.

Page 98: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

xiii

4. Mengapa Jakarta-Japan Matsuri dapat bertahan lebih lama dibanding

dengan festival budaya asing lainnya?

Karena masyarakat kedua belah negara juga antusias dalam menyambut

festival tersebut.

5. Menurut bapak/ibu, mengapa hal yang berkaitan dengan Jepang lebih

bisa begitu diterima dan bertahan di Indonesia?

Promosi pemerintah Jepang yang didukung oleh pihak swasta dan

masyarakatnya sangat baik sehingga lebih mengena di hati masyarakat

Jepang.

6. Adakah keuntungan yang di dapat dari diselenggarakannya Jakarta-

Japan Matsuri ini, baik dari segi ekonomi atau sosial-budaya?

Peningkatan pemahaman kebudayaan antara kedua belah masyarakat dan

menambah lapangan pekerjaan melalui perekrutan staf dalam festival tersebut.

7. Menurut pandangan bapak/ibu, apakah festival ini menjadi sarana

diplomasi budaya bagi Jepang?

Ya, benar.

8. Jika ya, apakah festival ini berhasil sebagai alat diplomasi bagi Jepang?

Saya pikir cukup berhasil.

Page 99: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

xiv

LEMBAR PERTANYAAN TERKAIT DIPLOMASI BUDAYA

JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI

TERHADAP HUBUNGAN DIPLOMATIK INDONESIA

Diana S. Nugroho dan Puput Setia Susanti, Program Cultural Section, Japan

Foundation, Jakarta: 30 Mei 2017.

1. Bagaimana pandangan The Japan Foundation tentang

diselenggarakannya Jakarta-Japan Matsuri oleh Kedutaan Besar

Jepang?

Diana:Jakarta-Japan Matsuri sendiri tidak dilaksanakan oleh Kedutaan

Besar langsung, namun sebuah Komite. Didalamnya terdapat keterlibatan

Japan Foundation juga, walaupun tidak selalu menjadi pengisi acara. Komite

itu berisi komunitas-komunitas, atau kelompok-kelompok Indonesia yang

terkait dengan Jepang. Banyak sekali isinya, jadi tidak diselenggarakan oleh

Kedutaan Besar Jepang secara khusus. Komitenya berada di kedutaan mereka

memang sering berkumpul dan berkantor di kedutaan. Pandangan Japan

Foundation, baik-baik saja terhadap Jakarta-Japan Matsuri.

2. Apakah dengan penyelanggaraan Jakarta-Japan Matsuri ini mengganggu

pekerjaan Japan Foundation yang memang menangani masalah

kebudayaan Jepang di Indonesia?

Diana: Tidak. Malah kami terbantu, sama seperti diselenggarakannya

macam-macam acara Jepang, di kampus-kampus, sekolah-sekolah. Hal itu

tidak mengganggu, bahkan meringkan beban Japan Foundation, karena

Japan Foundation ada untuk memperkenalkan budaya Jepang.

Page 100: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

xv

3. Menurut The Japan Foundation, mengapa hal yang berkaitan dengan

budaya Jepang bisa begitu diterima oleh warga Indonesia?

Puput: Karena memang hubungannya sudah lama terjalin. Dulu sewaktu

kecil sering disuguhkan banyak acara-acara tentang Jepang di televisi, mulai

dari animasi, drama, sehingga jadi kenal, dan lama-lama menjadi tertarik.

Mungkin samapi sekarang, itu masih bertahan. Mungkin dari sejarah juga ya,

hubungan Indonesia dan Jepang itu dekat, sejarah dan juga perekonomian.

Diana: Indonesia itu kan bagian dari Asia, kita kalau melihat kulit yang sama

lebih in/masuk, lebih gampang. Dibanding kalau warna kulitnya beda, terasa

benar-benar dari luar, jadi tidak terlalu jauh. Kedua, kok kulitnya sama, bisa

lebih hebat ya, bisa lebih maju. Ketiga, ada perputaran ekonomi disitu.

Karena ada budaya yang didukung dengan perputaran ekonomi, itu pasti

jalan. Dia akan terus hidup karena saling menghidupi. Jadi ada animasi,

animasi itu diputarkan, kan itu perputaran ekonomi, lalu ada penontonnya,

Coba jika tidak ada perputaran ekonomi, tidak ada yang dijual. Maka budaya

itu akan mati. lihat budaya Indonesia yang tidak ada perputaran ekonominya,

misalnya tari apa itu, dulunya tiap pernikahan dipakai tarian tradisional itu.

Tapi sekarang, setelah adanya karaoke atau musik instan, band, pakai itu saja,

yang sebelumnya mati. Karena tidak ada kebutuhan disini., tidak ada

perputaran ekonomi. Perputaran ekonomi tersebut secara cerdik dimanfaatkan

oleh Jepang untuk terus mempromosikan budayanya, termasuk ke seluruh

dunia. Kebetulan yang kamu teliti adalah Indonesia, sehingga terasa terus ada,

Page 101: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

xvi

karena ada perputaran ekonominya, dan pada akhirnya diterima oleh

masyarakat Indonesia, karena merasa lebih dekat, tidak terlalu jaraknya.

4. Tidak seperti festival budaya asing lainnya, Jakarta-Japan Matsuri bisa

bertahan lama di Indonesia. Apa alasan yang menyebabkan Jakarta-

Japan Matsuri bisa bertahan cukup lama di Indonesia?

Diana: Sebelum Jakarta-Japan Matsuri, sudah ada acara matsuri di Jakarta,

diselenggarakannya di Hotel Hilton, tahun 1980-an. Nah itu diselenggarakan

oleh warga Jepang sendiri, setiap musim panas waktu Jepang, bernama Obon

Matsuri. Matsuri tersebut hanya mengundang warga Jepang saja, namun juga

mengundang orang Indonesia yang ada kaitannya dengan Jepang.tapi berasal

dari UI. Tahun 1998, terjadi kerusuhan. Kerusuhan tersebut membuat

sebagian warga Jepang pergi meninggalkan Indonesia, serta investor-investor.

Mereka merasa tidak nyaman lagi tinggal di Indonesia, sehingga obon

matsuri tidak dilaksanakan lagi. Obon Matsuri sampai tahun 1997 itu sangat

besar, ada pameran. Tahun 1998, ada pameran workshop di Hotel Hilton,

sampai tahun 2000 awal, setelah itu stop. Namun Jepang memikirkan

bagaimana menagadakan festival yang melibatkan masyarakat Indonesia

didalamnya. Lalu mulailah kerjasama dengan Pemda DKI Jakarta.

Puput: Tahun 2004, diselenggarakan Nihongo Matsuri di Kemayoran,

selama dua tahun, lalu pindah ke Monas.

Page 102: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

xvii

LEMBAR PERTANYAAN TERKAIT DIPLOMASI BUDAYA

JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI

TERHADAP HUBUNGAN DIPLOMATIK INDONESIA

Hirokazu Kubo, Special Assistant Staff Cultural Exchange, Kedutaan Besar

Jepang untuk Indonesia, Jakarta: 20 Desember 2017.

1. Dibanding budaya asing lainnya, budaya Jepang lebih masuk dan dapat

bertahan lebih lama di Indonesia. Bagaimana menurut pandangan

Kedubes Jepang ?

Melihat sejarah, Jepang lebih awal masuk ke Indonesia. Proyek publik pun,

sebuah proyek yang baru, tapi awalnya pada tahun 1973/74 pada saat kasus

malari,Perdana Menteri Jepang Kakue Tanaka sedang berkunjung.

Pemerintah Jepang pun tidak menyangka hubungan dengan Indonesia akan

berubah. Sehingga berpikir, bahwa hubungan tidak boleh hanya ekonomi

saja.

Pada saat perdana menteri Takeo Fukuda berkunjung ke indonesia tahun

1976, dan mengadakan makan malam bersama dengan presiden di Istana

negara. Disana, nyonya-nyonya orang Jepang yang tinggal di Indonesia

memakai pakaian kebaya, dan bernyanyi lagu-lagu Indonesia. Itulah awal

pertukaran budaya dengan Indonesia.

Setelah itu, setiap tahun peringatan pasti ada acara besar. Lalu pada tahun

2008, pada peringatan ke-50 tahun, saat itu pemerintah Jepang memang ingin

fokus terhadap Indonesia untuk mengenalkan budaya Jepang, supaya

masyarakat Indonesia lebih dekat dengan Jepang. Pada saat itu acara ramai,

Page 103: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

xviii

lalu komite atau komunitas orang Jepang berdiskusi lagi, karena biasanya

kalau acara besar seperti itu, nanti dilaksanakan 10 tahun kemudian. Tapi

mereka pikir itu bahaya, kalau 10 tahun tidak ada apa-apa, jadi hanya

momentum saja. Namun hubungan Indonesia dengan Jepang harus semakin

erat, sehingga memutuskan acara besar seperti itu dilaksanakan setiap tahun.

2. Dengan kata lain, Jakarta-Japan Matsuri diselenggarakan sebagai sarana

diplomasi?

Sebenarnya kata-kata diplomasi publik masih hal yang baru pada tahun 2008.

Namun kalau sekarang Jakarta-Japan Matsuri sudah dianggap sebagai salah

satu diplomasi. Kantor pusat di Jepang juga sudah menganggap bahwa ini

adalah salah satu acara diplomasi.

3. Berarti, awalnya Jakarta-Japan Matsuri bukan sebagai sarana

diplomasi?

Secara penelitian bisa dianggap. Namun secara kebijakan pemerintah belum

pada saat itu. Karena pada awalnya, diplomasi yang dipromosikan adalah

bahasa Jepang. Sama seperti Manga, saat ini pemerintah Jepang menganggap

sebagai salah satu diplomasi.

4. Jadi, Jakarta-Japan Matsuri ini apakah bisa dikatakan berhasil sebagai

alat diplomasi di Indonesia ?

Itu sebetulnya susah. Soalnya saya harus jawab berhasil. Sebagian besar

anggaran dana Jakarta-Japan Matsuri berasal dari perusahaan Jepang,

sedangkan anggaran dari pemerintah Jepang hanya sebagian kecil. Namun

kalau sudah masuk anggarannya, maka kami tidak boleh gagal.

Page 104: DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA JAPAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42788/2/AKHMAD...DIPLOMASI BUDAYA JEPANG MELALUI JAKARTA – JAPAN MATSURI TAHUN

xix

Kami sebagai komite, ada harapan lebih tinggi terhadap pengunjung.

5. Apakah ada keuntungan yang didapat dari diselenggarakannya Jakarta-

Japan Matsuri ?

Keuntungan sebenarnya bukan dari Jakarta-Japan Matsuri saja, tapi banyak

alasannya dari yang lain. Pada tahun 2011, Jepang terkena Gempa dan

Tsunami. Indonesia adalah negara yang cepat memberikan bantuan kepada

Jepang. Lalu kepala negara dari seluruh dunia, yang paling cepat datang ke

Jepang adalah Presiden SBY. Masyarakat Jepang juga merasa terharu. Tapi

dengan adanya JJM, masyarakat Indonesia juga jadi merasa simpati kepada

Jepang.