Diskusi Kasus Kelompok 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pbl sistem imunologi

Citation preview

  • YENDA CAHYA E.P (2009730198)FARHAN (2009730077)HASAN PASSAMULA (2009730032)RIFQI HARY ZULFIKAR (2009730109)YULI ADIYANTI (2009730120)NURUL FADILATURRAHMI (2009730148)INTAN HERLINA (2009730025)ADRINE FRAGITA (2009730121)MERLEIN UVIARTY (2009730095)NURUL HASANAH (2009730149)

  • KASUS ISeorang wanita usia 38 tahun, sudah menikah, memiliki 3 orang anak, datang ke dokter dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu, mual-mual, muka bengkak kemerahan sejak satu bulan yang lalu, pada persendian dirasakan ngilu-ngilu. Rambut sering mengalami kerontokan, .terjadi penurunan berta badan.

  • Pemeriksaan Fisik Malar rash: positif

    Konjungtiva : agak pucat (anemis)

    TD: 110 / 70 mmHg

    Nadi: 80 x /menit

    Suhu: 37,7 C

  • DifferensialDiagnosis

  • SLESindrom Stevens-JohnsonDemam dengue & Demam Berdarah Dengue

  • Sindrom stevens-johnsonSindrom stevens-johnson adalah sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium, dan , mata dengan keadaan umum yang bervariasi dari ringan sampai berat; kelainan pada kulit berupa eritema, vesikel atau bula dapat di sertai purpura.

  • Epidemiologi

    Insiden Sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epiderma toksik (NET) diperkirakan 2-3% per juta populasi setiap tahun di Eropa dan Amerika Serikat. Umumnya terdapat pada dewasa.

  • Etiologi

    Alergi obat JamuInfeksiVaksinasiNeoplasma, danRadiasi

  • Gejala Klinis

    Demam tinggiMaleseNyeri kepalaBatukPilek, danNyeri tenggorokanKelainan kulit : eritema, vesikel, dan bula.Kelainan Selaput lendir di orifisium : mukosa mulut, kelainan di lubang alat genital, di lubang hudung dan anus.Kelainan mata : konjungtivitis kataralis,komjingtivitis purulen,perdarahan,ullkus kornea,iritis

  • Pemeriksaan penunjangLaboratorium : Biasanya dijumpai leukositosis atau eosinofilia. Bila disangka penyebabnya infeksi dapat dilakukan kultur darah.Histopatologi : Kelainan berupa infiltrat sel mononuklear, oedema dan ekstravasasi sel darah merah, degenerasi lapisan basalis. Nekrosis sel epidermal dan spongiosis dan edema intrasel di epidermis.Imunologi : Dijumpai deposis IgM dan C3 di pembuluh darah dermal superficial serta terdapat komplek imun yang mengandung IgG, IgM, IgA.

  • PROGNOSISJika bertindak tepat dan cepat,prognosis cukup memuaskan. Bila terdapat purpura yang luas dan leukopenia prognosisnya lebih buruk. Pada keadaan umum yang buruk dan terdapat bronkopnemonia,penyakit ini dapa menyebabkan kematian

  • SLE adalah penyakit autoimun kronik yang ditandai adanya inflamsi tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ / sistem dalam tubuh. Terutama pada kulit, persendian, darah dan ginjal.

  • EPIDEMIOLOGIPenyebab peristiwa ini belum diketahui pastinya. Yang pasti SLE adalah penyakit autoimun, dimana sistem imun kehilangan kemampuan untuk membedakan mana antigen asing dan mana sel jaringan tubuh. Hasilnya adalah reaksi autoimun yang menyebabkan inflamasi yang mengenai organ-organ spesifik. Faktor resiko inheritan ditambah dengan berbagai faktor lingkungan diduga menjadi faktor yang menyebabkan respon imun yang abnormal.

  • Dalam 30 tahun terakhir SLE telah menjadi salah satu penyakit yang mendunia. Prevalensinya sangat bervariasi, antara 2.9/100.000 400/100.000 . Lebih sering ditemukan pada ras bangsa Negro, Cina, Philipina. Frekuensi pada wanita dibandingkan frekuensi pada pria berkisar antara (5,5-9 ) : 1.

  • Apakah termasuk herediter?SLE bukanlah penyakit yang menurun (hereditas), secara SLE tidak bisa berpindah langsung dari orang tua ke anak. Tapi bagaimanapun, anak mewarisi faktor genetik yang belum diketahui dari orang tua mereka yang bisa menjadi faktor predisposisi untuk perkembangan SLE. Mereka tidak secara pasti akan berkembang menjadi SLE, tapi mereka akan lebih rentan terkena SLE.

  • Tanda dan Gejala ArthritisKelelahanDemam Umum ketidaknyamanan, kegelisahan atau perasaan sakit (malaise) Otot sakit Mual dan muntah Pleura efusi

  • Pleurisy (menyebabkan nyeri dada)Psikosis Kejang Sensitivitas terhadap sinar matahariRuam Kulit - kupu-kupu "" ruam di pipi dan hidungnya mempengaruhi sekitar separuh dari orang-orang dengan lupus. Ruam makin besar ketika di sinar matahari. Ruam juga dapat meluas.Pembengkakan kelenjar Penurunan berat badanPenurunan nafsu makanUlserasi Rambut rontok

  • Tes digunakan untuk mendiagnosa SLE dapat mencakup:* Antibodi tes, termasuk: o Antinuclear antibodi (ANA) panel o Anti-untai ganda (ds) DNA o antifosfolipid antibodi o Anti-Smith antibodi * CBC untuk menunjukkan sel-sel darah putih rendah, hemoglobin, atau platelet * Chest x-ray menunjukkan birsam atau perikarditis * Ginjal biopsi * Urinalisis menunjukkan darah, gips, atau protein dalam urin

  • Pengobatan * Obat anti inflamasi (NSAIDs) digunakan untuk mengobati rematik dan radang selaput dada. * Kortikosteroid krim digunakan untuk mengobati ruam kulit. * Sebuah obat antimalaria (hydroxychloroquine) dan kortikosteroid dosis rendah kadang-kadang digunakan untuk kulit dan gejala artritis.Kortikosteroid * atau obat untuk mengurangi respon sistem imun dapat diresepkan untuk mengontrol berbagai gejala. * Obat sitotoksik (obat yang menghambat pertumbuhan sel) digunakan untuk mengobati orang-orang yang tidak merespon dengan baik untuk kortikosteroid, atau yang tidak dapat berhenti minum kortikosteroid tanpa gejala mereka semakin buruk.

  • Demam dengue & Demam Berdarah Dengue Demam Dengue/DD & DBD adalah penyakit infeksi yg disebabkan oleh virus Dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, atau nyeri sendi yg disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia & diatesis hemoragik. Terjadi perembesan plasma yg ditandai dg hemokonsentrasi (peningkatan hematokrik) / penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom syok dengue adalahDBD yg ditandai oleh syok.

  • Etiologi DD & DBD disebabkan oleh virus Dengue yg termasuk dlm genus flavivirus

  • Epidemiologi Penularan infeksi virus dengue trjd melalui vektor nyamuk genus Aedes (terutama A. aegepti & A. albopictus) nyamuk ini berkembang biak krn tersedianya tempat perindukan bg nyamuk induk betina, yaitu bejana yg berisi air jernih.

  • Demam dengueMerupakan demam akut selama 2-7 hr, ditandai dg 2/ lbh manifestasi klinis, sbb:Nyeri kepalaNyeri retro-orbitalMialgia/ artralgiaRuam kulitManifestasi perdarahan Leukopenia

  • Demam Berdarah DengueBerdasarkan kriteria WHO 1997 diadnosis DBD ditegakan bila semu hal di bwh ini dipenuhi:Demam/ riwayat demam akut, antara 2-7 hrTrombositopenia (jmlh leukosit < 100.000/ul)Perdarahan mukosa (perdarahan gusi)Kebocoran plasma: peningkatan hematokrit >20% dibanding dg standar umur & jenis kelamin, penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan dr nilai hematokrit sebelumnya

  • Perbedaan utama antara DD & DBD adalah ditemukan kebocoran plasma pd DBD

  • Klasifikasi derajat penyakit infeksi virus dengue

    DD/DBDDerajatGejalaLabDDDemam disertai 2/ lbh tanda : sakit kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, artralgiaLeukopeniaTrobositopenia, tdk ditemukan kebocoran plasmaDBDIGejala diatas + uji bendung positifTrombositopenia (

  • Penatalaksanaan Tdk ada terapi yg spesifik untuk Demam Dengue, prinsip utama adalah terapi suportif yg adekuat, angka kematian dpt diturunkan hingga
  • DAFTARPUSTAKARuiz-Irastorza G, Ramos-Casals M, Brito-Zeron P, Khamashta MA. Clinical efficacy and side effects of antimalarials in systemic lupus erythematosus: a systematic review. Ann Rheum Dis. 2010;69:20-28.Hahn BH, Tsao BP. Pathogenesis of systemic lupus erythematosus. In: Firestein GS, Budd RC, Harris ED Jr., et al., eds. Kelley's Textbook of Rheumatology. 8th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2008:chap 74.

    *****