98
DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN RUMAH TANGGA DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI MERRY MUSTOPA EES. 150755 PEMBIMBING Dr. Rafidah, S.E.,M.EI Drs. Badaruddin, M.SY PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM

MEWUJUDKAN KETAHANAN RUMAH TANGGA DI DESA MEKAR

SARI KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN SAROLANGUN

SKRIPSI

MERRY MUSTOPA

EES. 150755

PEMBIMBING

Dr. Rafidah, S.E.,M.EI

Drs. Badaruddin, M.SY

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN

THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Merry Mustopa

NIM : EES. 150755

Jurusan/Konsentrasi : Ekonomi Syariah/Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim. Kelurahan Simpang IV Sipin.

Lorong Puskesmas. RT 18. Rw 06. No 33. Kec.Telanai

Pura Jambi. Kota Jambi

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Skripsi yang berjudul Diversifikasi

Konsumsi Pangan Pokok Dalam Mewujudkan Ketahanan Rumah Tangga ( Study

Kasus di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun )” adalah

karya pribadi yang tidak mengandung plagiarisme dan tidak berisi materi yang

dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah disebutkan

sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan secara ilmiah.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka penulis siap mempertanggungjawabkan

sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

termasuk pencabutan gelar yang saya proleh dari skripsi ini.

Jambi, 02 Juli 2019

Yang menyatakan

Merry Mustopa

NIM. 150755

Page 3: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

iii

Pembimbing I : Dr. Rafidah. SE.,M.EI

Pembimbing II : Drs. Badaruddin, M.Sy

Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

Jl. Arif Rahman Hakim No.Telanai Pura, Jambi, 36122

Telp : (0741) 58318358118

Jambi, 09 Juli 2019

KepadaYth.

Bapak Dekan Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di -

Tempat

NOTA DINAS

Assalamu’alaikumWr.Wb

Setelah membaca dan melakukan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara

Merry Mustopa NIM : EES 150755, yang berjudul “Diversifikasi Konsumsi

Pangan Pokok Dalam Mewujudkan Ketahanan Rumah Tangga Di Desa

Mekar Sari Kecamatan Pealawan Kabupaten Sarolangun”, telah di setujui

dan dapat di ajukan untuk di munaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi

kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sucipto,S.Ag.,M.A. Agustina Mutia,S.E.,M.EI.

NIP.197705142005011010 NIP.196908092003122002

Page 4: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Nomor : B_03/D.V/PP.00.9/10/2019

Skripsi dengan judul “Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Dalam

Mewujudkan Ketahanan Rumah Tangga Di Desa Mekar Sari Kecamatan

Pelawan Kabupaten Sarolangun“. Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama : Merry Mustopa

NIM : EES150755

Telah dimunaqasyahkan pada : Rabu, 25 September 2019

Nilai munaqasyah : 78,3

Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

Page 5: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

3. Jika kemudian hari terbukti karya ini bukan karya saya sendiri atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Jambi, 02 Juli 2019

Merry Mustopa

EES150755

Page 6: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

vi

MOTTO

وي رزقه من حيث ل يتسب ومن ي تق الل يعل له مرجا

قد جعل إن الل بلغ أمره ومن ي ت وكل على الل ف هو حسبه

لكل شيء قدر ا الل

Artinya: Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan

jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak

disangka- sangka, dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah

maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah (bebas)

melaksanakan khendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap

sesuatu menurut takarannnya”

(Q.S. Ath-Thalaq: 2-3)

Page 7: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

vii

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.Taburan cinta dan kasih

sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu

serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan

yang Engkau berikana khirnya skripsi yang sederhana ini dapat

terselasaikan. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Rasullah

Muhammad SAW.

Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan

kusayangi :

Ayah dan IbuTercinta

Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga

kupersembahkan karya kecil ini kepada Ayah (Mustopa Kamal) dan Ibu

(Desnawita) yang telah memberikan kasih sayang, secara dukungan,

ridho, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin

dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan

kata persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat

Ayah dan Ibu bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat lebih.

Untuk Ayah dan Ibu yang selalu membuat kutermotivasi dan

Page 8: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

viii

selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku

serta selalu meridhoi kumelakukan hal yang lebih baik

Terimakasih Ayah …

Terimakasih Ibu …

Kakak, adik-adik dan Orang terdekatku

Sebagai tanda terimakasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk Adikku

(Ikbal Mustopa), dan (Juwita Mustopa). Terimakasih telah memberikan

semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga doa

dan semua hal yang terbaik yang engkau berikan menjadikanku orang

yang baik pula..

Terima kasih….

Page 9: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

ix

ABSTRAK

Merry Mustopa: EES 150755. Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Dalam

Mewujudkan Ketahanan Rumah Tangga di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan

Kabupaten Sarolangun.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrifsikan dan mengetahui pemahaman dan

penerapan Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok dalam Mewujudkan Ketahanan

Rumah Tangga di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.

Yang meliputi; (1) Pemenuhan Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Dalam

Mewujudkan Ketahanan Rumah Tangga di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan

Kabupaten Sarolangun., (2) Upaya peningkatan nilai diversifikasi konsumsi

pangan pokok Produk dapat bernilai di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan

Kabupaten Sarolangun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Penentuan subjek penelitian, menggunakan teknik snow-ball

sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang

meliputi langkah-langkah; reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

Keterpercayaan hasil penelitian diperoleh dengan teknik perpanjangan

keikutsertaan peneliti, teknik ketekunan/pengamatan penelitian, teknik

trianggulasi, dan teknik diskusi sejawat. Hasil Penelitian yang berdasarkan

temuan di lapangan menunjukkan bahwa; Pemahaman dan penerapan

Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Dalam Mewujudkan Ketahanan Rumah

Tangga berjalan dengan baik walaupun secara konsepsional mereka tidak

memahami dan tidak mengerti tentang Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok

dalam mewujudkan ketahanan rumah tangga namun dalam kesehariannya secara

tidak langsung mereka telah menerapkan dengan baik maksud tujuan dari

Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok tersebut. Diharapkan penelitian

selanjutnya agar dapat dilakukan dengan materi Diversifikasi Konsumsi Pangan

Pokok dalam mewujudkan ketahanan rumah tangga yang sama tetapi pada

pemikiran yang berbeda.

Kata Kunci : Diversifikasi, Konsumsi, Makanan Pokok, Ketahanan Pangan

Page 10: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini dengan baik serta tidak lupa pula iringan shalawat serta

salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temukan didalam mengumpulkan data

maupun dalam penyusunanya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan dosen pembimbing I Ibu Dr.

Rafidah. SE., M.EI dan dosen pembimbing II Bapak Drs. Badaruddin, M.Sy

maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan

skripsi ini, terutama sekali kepada yang Terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekan di fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam di UIN STS Jambi

2. Ibu Rafidah, SE., M.EI, Bapak Dr. Novi Mubayarto, SE.ME., dan Ibu Dr.

Halimah Djafar, M.Fil.I, selaku Wakil Dekan I, II, dan III di lingkungan

fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

3. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag, MA, dan Ibu G.W.I Awal Habibah, SE, M.E.Sy,

selaku Ketua dan Sekretaris jurusan Ekonomi Syariah di fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

4. Dosen-dosen serta karyawan-karyawati Jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi

Page 11: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

xi

5. Semua teman-teman dan Sahabat seperjuangan jurusan Ekonomi Syariah lokal

E angkatan 2015

6. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung

Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini tidak luput dari kekhilafan

dan kekeliruan oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah

SWT kita memohon ampunanya, dan kepada manusia kita memoon

kemaafaannya, semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, 02 Juli 2019

Penulis

Merry Mustopa

EES.150755

Page 12: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ v

MOTTO ......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Batasan Masalah ...................................................................... 7

C. Rumusan Masalah ................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian .................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian .................................................................. 8

F. Kerangka Teori ........................................................................ 9

G. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 22

BAB II METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 28

B. Lokasi Penelitian ..................................................................... 28

C. Jenis Dan Sumber Data ......................................................... 28

D. Metode Pengumpulan Data ................................................... 30

E. Teknik Pengelolaan Data ....................................................... 32

F. Sistematikan Penulisan Skripsi ............................................. 33

BAB III GAMABARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan

Kabupaten Sarolangun .......................................................... 35

B. Visi, Misi, dan Struktur Desa Mekar Sari ............................ 38

C. Aspek Kondisi, Keagamaan, Pendidikan dan Sosial Budaya 40

D. Pengelompokkan dan Jenis Petani di Desa Mekar Sari ..... 46

Page 13: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

xiii

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pemenuhan Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok di Desa

Mekar Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangu ... 47

B. Upaya Pemenuhan Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok

Produk Dapat Bernilai di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan

Kabupaten Sarolangun .......................................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 76

B. Saran ........................................................................................ 76

C. Kata Penutup .......................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 14: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Data Konsumsi Pangan Pokok Di Desa Mekar Sari ................ 5

Tabel 1.2 : Tinjauan Pustaka ....................................................................... 22

Tabel 3.1 : Luas Wilayah Desa Mekar Sari ............................................... 36

Tabel 3.2 : Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 37

Tabel 3.3 : Mata Pencarian Penduduk Desa Mekar Sari ........................... 41

Tabel 3.4 : Agama di Desa Mekar Sari ....................................................... 42

Tabel 3.5 : Sarana Ibadah di Desa Mekar Sari ........................................... 42

Tabel 3.6 : Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Mekar Sari .................. 43

Tabel 3.7 : Pengelompokkan Petani Berdasarkan Luas Lahan .................. 46

Tabel 4.1 : Nama, Pekerjaan dan Pendapatan ............................................ 60

Tabel 4.2 : Penerimaan Bantuan Beras Raskin .......................................... 64

Page 15: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam konteks ini, Indonesia dengan keaneka-ragaman dalam bentuk

konsumsi pangan sering diartikan sebagai pengurangan konsumsi beras yang

dikonpensasi oleh penambahan konsumsi non beras. Salah satu alasan bahwa

situasi krisis pangan yang dialami oleh berbagai bangsa di dunia, termasuk

Indonesia memberi pelajaran bahwa ketahanan pangan harus diupayakan

sebesar mungkin.

Untuk itu kebijakan pemerintah terhadap konsumsi pangan harus

ditingkatkan lagi dan kebijakan ini tidak hanya ditunjukan untuk

mengurangi ketergantungan pada beras, tetapi juga dimaksudkan untuk

mengubah pola konsumsi masyarakat agar mengonsumsi bahan pangan yang

beraneka ragam dan lebih baik gizinya.

Sebagaimana Allah SWT berfirman sesuai ( QS. Ar-Ra’d :11 ):

وا ما بن فسهم إن الل ل ي غي ما بقوم حت ي غي

“... sesungguhnya allah tidak merubah keadaan suatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ...”1

1Ar-Ra’d (13) : 11

Page 16: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

2

Diversifikasi konsumsi bahan pangan pokok merupakan suatu proses

pemilihan pangan yang tidak tergantung pada satu jenis saja, tetapi lebih

terhadap berbagai bahan pangan seperti beras bisa diganti dengan makanan

pokok yaitu jagung dan ubi kayu (ketela pohon). Hal ini dimaksudkan bahwa

semakin beragam dan seimbang komposisi pangan yang dikonsumsi akan

semakin baik kualitas gizinya.

Diversifikasi konsumsi pangan pokok dalam hal ini di maksudkan

bahwa semakin beragam dan berimbang konsumsi pangan yang di konsumsi

akan semakin baik kualitas gizinya. Sedangkan konsumsi pangan rumah

tangga merupakan kebutuhan anggota rumah tangga terhadap pangan yang

bertujuan untuk memantapkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

Ketahanan pangan ini meliputi konsumsi pangan yang cukup terkait dengan

kuantitas dan kualitas pangan.

Dalam hal ini ketahanan pangan lebih ditunjukan pada aspek gizi, zat

gizi dan bahan baku seperti diketahui bahwa aspek gizi yang terkandung

dalam “beras” sama dengan aspek gizi yang terdapat dalam jagung dan ubi

kayu. dan Zat gizi yang terkandung dalam “beras” sama dengan zat gizi yang

terkandung dalam jagung dan ubi kayu serta Bahan baku seperti jagung dan

ubi kayu yang mudah untuk di temui .

Oleh karena itu Diversifikasi konsumsi pangan pokok harus

ditingkatkan sebagai mana semestinya dan sesuai dengan undang-undang dan

ketentuan yang berlaku yang telah di tetapkan pemerintah Indonesia.Defenisi

UU No.7 Tahun 1996 tentang pangan adalah: “pangan adalah segala sesuatu

Page 17: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

3

yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak

diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi

manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan

lain yang digunakandalam proses penyiapan, pengelolaan dan atau pembuatan

makanan atau minuman”.2

Pada dasarnya, Diversifikasi konsumsi pangan pokok terhadap

(Beras) masih mendominasi dibanding pangan pokok lainnya di daerah –

daerah penghasil beras seperti diketahui bahwa konsumsi beras 95% , ubi

kayu 3%, jagung 2%. akan tetapi sebaliknya di daerah-daerah tertentu

masih ada yang mengkonsumsi ubi kayu dan jagung sebagai makanan

pokok setelah beras, oleh karena itu diversifikasi konsumsi pangan pokok

sangat penting dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras

maka perlu mengali potensi yang berbasis non beras untuk memenuhi

kebutuhan pangan.

Seperti halnya bantuan beras miskin (Raskin) Didesa Mekar Sari

Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun sebelum adanya penganti

konsumsi makanan pokok yaitu dilakukan secara bertahap sesuai ketentuan

yang berlaku:

a. Tahap pertama pada bulan januari sebesar 25%

b. Tahap kedua pada bulan April sebesar 25%

c. Tahap ketiga pada bulan Juli sebesar 25%

2 Ni Made Suyati Y.P, Diversififkasi Pangan Pokok Berbasis Potensi Lokal Dalam

Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pendesaan Di Kecamatan Semin Kabupaten

Gunung Kidul, Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13 No. 1 Tahun 2006, hlm. 51-52

Page 18: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

4

d. Tahap keempat pada bulan Oktober sebesar 25%

Pemberian bantuan beras miskin (Raskin) kepada masyarakat bawah

sangat membantu terutama dalam mencukupi kebutuhan ekonominya.3

Seperti diketahui bahwa Desa Mekar Sari merupakan desa yang

berada di kecamatan pelawan kabupaten sarolangun dengan jumlah

penduduk sebanyak 2,685 jiwa. Desa Mekar Sari memiliki luas daerah 14 km2

dengan permukaan datar dan sedikit berbukit. Desa Mekar Sari dibentuk

pada tanggal 30 November tahun 2006 dengan undang-undang No 02

tanggal 20 september tahun 2006. Dalam hal ini peneliti akan meneliti tentang

Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Dalam Mewujudkan Ketahanan

Rumah Tangga Di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten

Sarolangun.4

Ketertarikan ini dikarenakan program Diversifikasi merupakan

sebuah program yang harus di tingkatkan lagi karena kebijakan ini tidak

hanya ditunjukan untuk mengurangi ketergantungan pada beras, tetapi juga

dimaksudkan untuk mengubah pola konsumsi masyarakat agar mengonsumsi

bahan pangan yang beraneka ragam dan lebih baik gizinya. Khususnya Desa

Mekar Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.5

3 Alimoeso S, Kebijakan BULOG dan Ketahanan Pangan, Diskusi Pembangunan

Pertanian dan Pendidikan Tinggi Pertanian Lustrum XIII Fakultas Pertanian UGM, 2011, hlm.

1011

4 Nainggolan K, Program akselerasi Pemantapan Ketahanan Pangan Berbasis Pedesaan,

Badan Ketahanan Pangan , 2009, hlm. 1015

5 Ariani M, Penguatan Ketahanan Pangan Daerah Untuk Mendukung Ketahanan

Pangan Nasional, Pusat Analisis Social Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2008, hlm. 1027

Page 19: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

5

Tujuan dari Diversififkasi Konsumsi Pangan Pokok Dalam

Mewujudkan Ketahanan Rumah Tangga Di Desa Mekar Sari Kecamatan

Pelawan Kabupaten Sarolangun adalah untuk mengurangi ketergantugan

terhadap beras terutama di desa mekar sari, kerena bantuan beras yang

diberikan oleh pemerintah tidak selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan

ekonomi masyarakatnya. oleh karena itu, masyarakat di desa mekar sari

menganti konsumsi makanan pokok mereka yang semulanya beras diganti

dengan konsumsi makanan yang terbuat dari ubi kayu (Ketela Pohon) yang

disebut tiwul dan makanan yang terbuat dari jagung yang disebut uleg. untuk

mencukupi kebutuhan pangan pokok dari sebelumnya. Adapun jumlah data

konsumsi pangan pokok yang diterima di Desa Mekar Sari yaitu sebagai

berikut:6

Tabel 1.1

Data Konsumsi Pangan PokokDi Desa Mekar Sari

No Konsumsi Pangan

Pokok

2014 2015 2016 2017 2018

1. Beras 85% 80% 75% 70% 65%

2. Ubi Kayu 10% 10% 10% 13% 15%

3. Jagung 3% 5% 10% 10% 10%

4. Beras-Ubi kayu-Jagung 2% 5% 5% 7% 10%

Sumber Data : Bpk Hardiyono, Selaku Sekretaris Kantor Desa Mekar Sari

6 Dokumentasi, Dikantor Desa Mekar Sari, Tahun 2018

Page 20: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

6

Dari hasil tabel diatas terlihat jalas bahwa konsumsi makanan

pokok terhadap Beras paling banyak di gemari meskipun sedikit mengalami

penurunan akan tetapi masih digemari dilihat pada tahun 2014-2018 dari

sebesar (85%, 80%, 75%, 70%, 65%). Dan ubi kayu pada tahun 2014-2016

dari sebesar (10%, 10%, 10%) di mana angka konsumsi pangan pokok

terhadap ubi kayu (Ketela pohon) masih tetap dan terlihat meningkat pada

tahun 2017-2018 sebesar (13%, 15%). dan jagung pada tahun 2014-2015 dari

sebesar (3%- 5%) terlihat mengalami peningkatan sedangkan pada tahun

2016-2018 sebesar (10%, 10%, 10%) di mana angka konsumsi pangan pokok

terhadap jagung terlihat tetap dari tahun-ketahun. Sedangkan, konsums pangan

pokok terhadap Beras-Ubi Kayu-Jagung pada tahun 2016-2018 dari sebesar (

2%, 5%, 5%, 7%, 10%) terlihat jelas bahwa angka konsumsi pangan pokok

mengalami peningkatan dari tahun-ketahun meskipun terlihat angka konsumsi

pangan pokok tetap pada tahun 2015-2016.7

Berdasarkan hasil observasi yang didapatkan dikantor desa dalam

konsumsi pangan pokok sudah terlihat jelas bahwa berdasarkan data

menunjukan bahwa konsumsi pangan pokok terhadap beras lebih tinggi

Karena disamping proses pembuatan yang lebih mudah dan beras juga

mudah di temukan. sebaliknya konsumsi pangan pokok terhadap jagung dan

7 MM. Endah Mulat Satmalawati, Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Berbasisi

Potensi Lokal Dalam Mewujudkan Petahanan Pangan di Kecamatan Kabupaten Timor Tengah

Utara NTT, Seminar Skripsi, 2016, Hlm. 1018

Page 21: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

7

ubi kayu ( ketela singkong) hanya sebagian masyarakat yang mengemari

karena proses pembuatan yang cukup lama.

Namun berdasarkan keadaannya bahwa konsumsi pangan pokok di

desa mekar sari masih ada yang mengkonsumsi jagung dan ubi kayu (ketela

pohon) untuk memenuhi kebutuhannya, Selain itu penulis juga melakukan

wawancara dengan bapak Hardiyono selaku sekretaris Desa Mekar Sari

Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun menyatakan bahwa hambatan

yang dihadapi oleh setiap masyarakat yaitu:

a. karena akses jalan yang tidak memadai.

b. Kurangnya perhatian dari pemerintah yang membuat masyarakat sering

terlambat menerima bantuan beras (Raskin).

c. Pendapatan ekonomi masyarakatnya yang masih rendah.

Maka membuat sebagian masyarakatnya beralih ke makanan

pokoknya seperti ubi kayu dan jagung demi kelangsungan hidup sehari-hari.

Berdasarkan penomena yang terjadi Di Desa Mekar Sari tersebut maka

penulis tertarik untuk mengangkat judul “Diversifikasi Konsumsi Pangan

Pokok Dalam Mewujudkan Ketahanan Rumah Tangga Di Desa Mekar

Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun”.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini adalah penelititan kualitatif yang hanya menjelaskan

tentang Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Dalam Mewujudkan

Ketahanan Rumah Tangga Di Desa Mekar Sari kecamatan Pelawan

Kabupaten Sarolangun.

Page 22: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

8

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pemenuhan Diversifikasi Konsumsi Bahan Pangan Pokok Di

Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun?

2. Bagaimana Upaya Peningkatan Nilai Diversifikasi Konsumsi Pangan

Pokok Produk Dapat Bernilai Di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan

Kabupaten Sarolangun?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas antara

lain sebagai berikut:

1. Ingin mengetahaui pemenuhan Diversifikasikomsumsi bahan pangan

pokok Di Desa Mekar Sari kecamatan pelawan kabupaten sarolangun.

2. Ingin mengetahui Upaya Peningkatan Nilai Diversifikasi Konsumsi

Pangan Pokok Produk Dapat Bernilai Di Desa Mekar Sari Kecamatan

Pelawan Kabupaten Sarolangun.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a.) Dapat disebarluaskan secara akademik dalam pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya dibidang kajian geografi pertanian dan

geografi ekonomi.

Page 23: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

9

b.) Dapat disebarluaskan dan digunakan kepada masyarakat yang

menggunakan hasil penelitian ini sebagai pustaka atau lainnya sesuai

kebutuhan.

2. Manfaat Praktis

a.) Dapat digunakan Sebagai pemecah masalah mengenai pemenuhan

Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Dalam Mewujudkan

Ketahanan Rumah Tangga Pendesaan Di Desa Mekar Sari

kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun melalui pendekatan

konpleks wilayah.

b.) Dapat digunakan sebagai kebijakan dalam pemenuhan Diversifikasi

Konsumsi Pangan Pokok Dalam Mewujudkan Ketahanan Rumah

Tangga Di Desa Mekar Sari kecamatan Pelawan Kabupaten

Sarolangun.

F. Kerangka Teori

1. Pengertian Diversifikasi

a.) Diversifikasi

Diversifikasi adalah: suatu proses pemilihan pangan yang tidak

tergantung pada satu jenis pangan saja tetapi lebih terhadap berbagai

bahan pangan mulai dari aspek produksi, aspek pengelolaan, aspek

distribusi, hingga aspek konsumsi pangan pada tingkat rumah

tangga. Diversifikasi pangan ditunjukan pada penganeka ragaman

pangan yang berasal dari pangan pokok dan pangan lain yang

dikonsumsi rumah tangga termasuk lauk-pauk, sayuran, buah-buahan.

Page 24: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

10

Hal ini dimaksudkan bahwa semakin beragam dan seimbang komposisi

pangan yang dikonsumsi akan semakin baik kualitas gizinya.8

b.) Diversifikasi pangan

Diversifikasi pangan merupakan suatu proses pemilihan pangan

yang tidak tergantung pada satu jenis pangan saja tetapi lebih

terhadap berbagai bahan pangan mulai dari aspek produksi, aspek

pengelolaan, aspek distribusi, hingga aspek konsumsi pangan pada

tingkat rumah tangga. Diversifikasi pangan ditunjukan pada penganeka

ragaman pangan yang berasal dari pangan pokok dan pangan lain yang

dikonsumsi rumah tangga termasuk lauk-pauk, sayuran, buah-buahan.9

Hal ini dimaksudkan bahwa semakin beragam dan seimbang komposisi

pangan yang dikonsumsi akan semakin baik kualitas gizinya.

c.) Tujuan Diversifikasi Pangan

Penganeka ragaman tanaman pangan ataupun konsumsi pangan

memiliki dua bentuk tujuan dari aspek pelaksanaan, yaitu tujuan

berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable

development) dan tujuan bersadarkan aspek kesejahteraan masyarakat

menurut suyati.10

8 Roosganda Elizabeth, Strategi Pencapaian Diversifikasi dan Kemandirian Pangan:

Antara Harapan dan Kenyataan, Jurnal Kemandirian Pangan Volume 06 No. 2 Tahun 2011, hlm.

230

9http://ndhoney.blogspot.com/2009/02/Diversifikasi-pangan-di-indonesia. html diakses

pada 28 november 2018 pukul 22.07

10http://thidiwed.com/pengertian-Diversifikasi/amp/ diakses pada 4 desember 2018 pukul

12.18

Page 25: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

11

Fakta yang dihadapi sekarang ini, bahwa pola konsumsi pangan

nasional masih bertumpuh atau tergantung pada satu jenis tenaman

pokok yaitu pada/beras.

1) Tujuan Diversifikasi konsumsi pangan pokok berdasarkan konsep

pembangunan berkelanjutan adalah:

a) Mengurangi ketergantungan impor beras.

Impor beras dilakukan karena adanya ketergantungan pangan

terhadap bahan pangan berupa beras. Melalui diversifikasi

konsumsi pangan diharapkan akan membuat pilihan akan bahan

pangan menjadi semakin beragam. sehingga dapat menekankan

ketergantungan terhadap impor beras.

b) Mencapai pola konsumsi pangan yang tepat.

Ketahanan pangan menitik beratkan pada aspek alokasi

sumber daya ke arah pengunaan yang efisien, fleksibel, dan

stabil dengan memanfaatkan potensi lokal yang tersedia. Salah

satu prinsip pokok dalam pelaksanaan diversifikasi konsumsi

pangan adalah pemanfaatan dan pengoptimalan potensi lokal,

baik berupa potensi tanaman lokal maupun sumber daya

manusia.11

c) Mewujudkan pola pangan harapan.

Diversifikasi konsumsi pangan memiliki sasaran untuk

memberikan nutrisi atau gizi yang memadai bagi pola konsumsi

11 Azahari D.H, Membangun kemandirian pangan dalam rangka meningkatkan

ketahanan nasional,

Page 26: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

12

rumah tangga, sehingga akan mampu untuk memenuhi pola konsumsi

sehat dan bergizi di masyarakat.

d) Gizi yang terjangkau oleh semua tingkat pendapatan.

Pola konsumsi nasional yang selama ini banyak bergantung pada jenis

beras menyebabkan harga beras semakin cepat meningkat. Akibatnya,

harga beras semakin lama semakin sulit untuk dijangkau oleh semua

kelompok pendapatan rumah tangga. Melalui diversifikasi konsumsi

pangan diaharapkan akan mampu untuk mengalokasikan pendapatan

memilih jenis komoditi pangan yang relative terjangkau.

2) Tujuan Diversifikasi Konsumsi Pangan Yang terkait dengan mewujudkan

ketahanan pangan adalah:

a.) Aspek ketersediaan (food availability)

Aspek ketersediaan yang dimaksud oleh FAO merujuk pada

pengertian pangan yang di perjual-belikan atau prinsip pasar (market).12

ketersediaan dapat dipenuhi melelui cara menanam sendiri dan

membeli dengan cara impor. Cara impor hanya menjadi cara

alternative yamg dilakukan untuk kebutuhan jangka pendek. Di

negara-negara Indonesian yang masih memiliki potensi lahan

pertanian, maka impor pangan akan menyebabkan semakin

berkurangnya potensi tanaman-tanaman loka. Oleh karenanya, aspek

ketersediaan lebih mempokuskan pada upaya dimana salah satunya

melalui penganekaragaman diversifikasi pangan.

12 Hutabarat B, Diversifikasi Pangan: Analisis Masalah dan Strategi Pengembangan,

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1987, hlm. 14-17

Page 27: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

13

b.) Aspek Stabilitas Ketersediaan (Stability of Supplies)

Ketahanan pangan diartikan pula sebagai kemampuan untuk

memnuhi kecukupan panganmasyarakat dari waktu ke waktu. Kecukupan

diartikan sebagai kecukupan kuantitas maupun kualitas, baik dengan

menggunakan prinsip memproduksi sendiri ataupun membeli dengan cara

impor. Stabilitas ketersediaan pangan memfokuskan pada aspek

kepengelolaan tanaman pangan, baik dari segi produksi tanaman pangan

maupun pengaturan konsumsi pangan.

c.) Aspek Keterjangkauan (Access to Supplies)

Ketahanan pangan salah satunya diwujudkan pula berdasarkan

prinsip bahwa ketersediaan pangan harus dapat dijangkau oleh seluruh

lapisan pendapatan masyarakat. Aspek keterjangkauan berarti

memfokuskan pada segala sesuatu yang mempengaruhi keseimbangan

permintaan dan penawaran komoditi pangan. Ini berarti pulajika

keterjangkauan akan memperhatikan aspek kuantitas dan keberagaman

pilihan komoditas pangan, sehingga harga komoditas pangan akan lebih

terjangkau oleh seluruh lapisan pendapatan.

d.) Aspek Konsumsi Pangan (Food Utilization)

Aspek konsumsi pangan memfokuskan pada penyediaan pangan

yang bermutudan bergizi yang dikonsumsi oleh keluarga/masyarakat.

Dinegara-negara tertentu, seperti Indonesia, selain masalah mutu dan gizi,

diperhatikan pula aspek halal konsumsi. Mengenai mutu dan gizi pangan

Page 28: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

14

yang dikonsumsi akan berdampak pada pembentukan kualitas sumber

daya manusia di suatu Negara.13

2. Pengertian Konsumsi Pangan Pokok

a. Konsumsi pangan pokok

Konsumsi pangan pokok adalah makanan paling utama yang

dimakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.Konsumsi pangan

pokok ini umumnya menyediakan nutrisi yang cukup bagi tubuh

manusia dan bisa untuk mempertahankan hidup sesuai dengan iklim

serta keadaan di lingkungannya. Macam-macam konsumsi pangan pokok

misalnya beras, jagung, gandum, sagu, singkong, roti dan sebagainya

yang menjadi bahan utama ketika makan. Biasanya manusia

mengkonsumsi pangan pokok disertai dengan makanan tambahan

seperti lauk pauk, keju, mentega dan sebagainya sesuai dengan jenis

konsumsi pangan pokok mereka.

Makanan selain dari pangan pokok disebut makanan sampingan

yang merupakan tambahan atau pelengkap yang bisa berupa lauk pauk

atau makanan lainnya. Makanan tambahan bukan merupakan bahan

utama karena bisa diganti dengan makanan lainnya sesuai dengan selera

manusia setiap hari. Makanan tambahan yang dimakan bersama

makanan pangan pokok ini berfungsi untuk membantu menggugah

selera serta untuk mengindari rasa bosan saat makan.

13Amang B, Kebijakan pangan nasional, Penerbit PT Dharma Karsa Utama Jakarta

Cetakan I, 1995, hlm. 23-24

Page 29: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

15

Makanan pangan pokok menimbulkan sifat ketergantungan

bagi manusia. Misalnya, manusia akan tetap merasa lapar atau merasa

belum sempurna jika belum memakan makanan pangan pokok walaupun

sebelumnya telah memakan makanan lainnya. Makanan pangan pokok

termasuk ke dalam salah satu kebutuhan pangan pokok manusia.14

b. Pola konsumsi pangan pokok

Pola konsumsi pangan adalah susunan makanan yang

mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata- rata per orang per hari

yang umum dikonsumsi/dimakan penduduk dalam jangka waktu

tertentu. Pola konsumsi pangan di Indonesia masih belum sesuai

dengan pola pangan ideal yang tertuang dalam pola pangan harapan.

Seperti Konsumsi dari kelompok padi-padian ( beras, jagung, terigu ).

c. Fungsi konsumsi pangan pokok

Fungsi konsumsi pangan pokok adalah yaitu mengambarkan sifat

hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian

dan pendapatan perekonomian.

d. Factor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan pokok

Keadaan ekonomi yang tidak konstan menjadi salah satu kendala di

perekonomian yang berdampak pada konsumsi yang tidak stabil,

karena kebutuhan yang banyak dan ekonomi yang minim. Konsumsi

14http://id.m.wikipedia.org/wiki/Diversifikasi_pangan. diakses pada 28 november 2018

pukul 22.06

Page 30: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

16

sendiri adalah suatu kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan

nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.15

Faktor-fakror yang mempengaruhi konsumsi, besar kecilnya konsumsi

yang dilaukan seseorang dipengaruhi oleh:

1.Pendapatan

2. Perkiraan harga dimasa mendatang

3. Harga barang yang bersangkutan

4. Ketersediaan barang dan jasa

3. Penegertian Ketahanan pangan Rumah Tangga

a. Ketahanan pangan rumah tangga

Konsep ketahanan pangan rumah tangga di pedesaanberdasarkan definisi

ketahanan pangan dari FAO (1996) dan UU RI No. 7 tahun 1996,

memiliki pengertian yang selektif.Ketahanan pangan yang mengadopsi

definisi dari FAO, mempunyai 4 komponen yang harus dipenuhi untuk

mencapai kondisi ketahanan pangan, yaitu:

1) Kecukupan ketersediaan pangan

Ketersediaan bahan pangan dalam rumah tangga yang dipakai

dalam pengukuran untuk mengacu pada pangan yang cukup dan

tersedia dalam jumlah yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi

rumah tangga. Penentuan jangka waktu ketersediaan makanan

pokok di pedesaan, biasanya dilihat dengan mempertimbangkan

jarak antara musim tanam dengan musim tanam berikutnya.

15 Rachman H.P.S, Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Indonesia,

Permasalahan dan Implikasi Untuk Kebijakan dan Program PSEKP, 2008, hlm. 140-154

Page 31: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

17

Perbedaan jenis makanan pokok yang dikomsumsi antara dua

daerah juga membawa implikasi pada penggunaan ukuran yang

berbeda.16

Ukuran ketersediaan pangan yang mengacu pada jarak waktu

antara satu musim panen dengan musim panen berikutnya hanya

berlaku pada rumah tangga dengan sektor pertanian sebagai

sumber mata pencaharian pokok. Dengan kata lain, ukuran

ketersediaan makanan pokok tersebut memiliki kelemahan jika

diterapkan pada rumah tangga yang memiliki sumber penghasilan

dari sektor non-pertanian.

2) Stabilitas ketersediaan

Stabilitas ketersediaan bahan pangan di tingkat rumah tangga diukur

berdasarkan kecukupan ketersediaan bahan pangan dan frekuensi

makan pada anggota rumah tangga dalam sehari. Satu rumah tangga

dikatakan memiliki stabilitas ketersediaan bahan pangan jika

mempunyai persediaan bahan pangan diatas cutting point ( 240

hari untuk Provinsi Lampung dan 360 hari untuk Provinsi NTT )

dan anggota rumah tangga dapat makan 3 (tiga) kali sehari sesuai

dengan kebiasaan makan penduduk di daerah tersebut.

16http://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/pengertian-ciri-ciri-dan-tujuan-konsumsi-

lengkap/ diakses pada 28 november 2018 pukul 22.13

Page 32: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

18

3) Aksesibilitas/keterjangkauan terhadap pangan

Indikator aksesibilitas / keterjangkauan dalam pengukuran

ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dilihat dari kemudahan

rumah tangga memperoleh pangan, yang diukur dari pemilikan

lahan ( misal sawah untuk provinsi Lampung dan ladang untuk

provinsi NTT ) serta cara rumah tangga untuk memperoleh pangan.

4) Kualitas/Keamanan pangan

Berdasarkan kriteria ini rumah tangga dapat diklasifikasikan dalam

tiga kategori, yaitu: Rumah tangga dengan kualitas bahan pangan

baik adalah rumah tangga yang memiliki pengeluaran untuk lauk-

pauk berupa protein hewani dan nabati atau protein hewani

saja.17

a. Rumah tangga dengan kualitas bahan pangan kurang baik adalah

rumah tangga yang memiliki pengeluaran untuk lauk-pauk berupa

protein nabati saja.

b. Rumah tangga dengan kualitas bahan pangan tidak baik adalah

rumah tanggayang tidak memiliki pengeluaran untuk lauk-pauk

berupa protein baik hewani maupun nabati.

b. Tujuan katahanan pangan Rumah Tangga

Secara rinci tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi tingkat produksi, ketersediaan panganbagi

masyarakat didesa-desa.

17 Hermanto, Ketahanan Pangan Indonesia Di Kawasan ASEAN, Forum Penelitian

Agro Ekonomi, 2015, hlm. 22-23

Page 33: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

19

2. Mengetahui dan mengidentifikasi tingkat aksesibilita

keterjangkauan pangan bagi rumah tangga di desa-desa .18

c. Peran dan Fungsi Dalam Ketahanan Rumah Tangga

Masing-masing rumah tangga mempunyai peran dan fungsi

tersendiri.Namun secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

1. Pemenuhan kebutuhan hidup, bekerja, mencari pangan, dan

Kebutuhan sehari-hari. Setiap inidvidu didalam rumah tangga

perlu untuk memenuhikebutuhan hidup tersendiri namun tetap saling

membantu satu sama lainsesuai peran dalam rumah tangga.19

2) Sandang, danpapan. Kegiatanbelajar untuk anak, penyediaan dan

pemeliharaan pangan, sandang, papan serta kegiatan lain

yangmenyangkut kebutuhan rumah tangga.

3) Administrasi, yaitu kegiatan yang menyangkut catat-mencatat

meliputi penyediaan dan pengaturan catatan keuangan, kartu dan

surat-surat penting yang dibutuhkan untuk urusan anggota rumah

tangga (kartu keluarga, surat nikah, ijazah, dan sebagainya).

4) Berhubungan dengan pihak luar dari rumah tangga, yaitu kegiatanber-

negosiasi, kegiatan berhubungan antar keluarga dan kegiatan sosial

18 Soedjana T.D, Paertisipasi Konsumsi Sebagai Alat Ukur Status Ketahanan Pangan,

2013, Hlm. 166

19 Vini Arumsari, Peran Wanita Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Pada Tingkat

Rumah Tangga Di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Ekonomi

Pembangunan Volume 10 No. 1 Tahun 2008, hlm. 73

Page 34: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

20

lainnya.Untuk mempererat tali silaturrahmi antar sesama sebagai

makhluk sosial.20

5. Pola Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok

Desa Mekar Sari Kecamatan pelawan adalah salah satu desa

di kecamatan pelawan kabupaten sarolangun yang memiliki potensi

ketersediaan pangan pokok lokal yang beragam yaitu seperti baras

dan ubi kayu (ketela pohon) serta jagung. dimana Sebagian penduduk di

daerah kecamatan pelawan yaitu penduduk jawa, sedangkan yang

mengonsumsi pangan pokok seperti beras adalah sebagian besar

penduduk melayu dan yang mengonsumsi jagung dan ubi kayu (ketela

pohon) adalah sebagian penduduk jawa. sebagian dari Penduduk tersebut

akan lebih banyak mengonsumsi beras apabila masa panen telah tiba di

banding mengonsumsi ubi kayu (ketela pohon ). Biasanya ketela pohon

yang dikonsumsi akan di buat dalam bentuk tiwul yang merupakan

salah satu bentuk olahan dari ubi kayu (ketela pohon ) sebagai

penganti beras sebelum masa panen padi tiba, biasanya masyarakat juga

mencampurnya secara bersama-sama kemudian menjadi nasi tiwul yaitu

campuran antara tiwul dan nasi dengan perbandingan 2:1 makan

dengan olahan ini biasaya hanya digemari oleh masyarakat sebagian

20 Purwantini, Peningkatan Partisipasi dan Konsumsi Ubi Jalar Langka Strategis

Pengembangan Diversifikasi Pangan Dalam Prosiding Era Baru Pembangunan Pertanian.

Strategi Masalah Pangan : Bionergi dan Perubahan Iklim,Pusat Analisis Social Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian, 2011, hlm. 129-149.

Page 35: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

21

kecil. di samping itu karena proses pembuatan yang lebih mudah juga

harga yang relative lebih murah.21

Di daerah penelitian ada 3 jenis pangan pokok yang dikonsumsi

oleh masyarakat pendesaan yaitu beras, ketela pohon (ubi kayu),

jagung. Dengan pola konsumsi yang berbeda-beda. Menunjukan adanya

diversifikasi konsumsi pangan pokok dan beras masih mendominasi

dibanding pangan pokok lainnya. Pola diversifikasi konsumsi pangan

pokok seperti beras paling banyak di gemari (65%) disamping proses

pembuatan yang lebih mudah dan harganya terjangkau dan mudah

ditemukan.

G. Tinjauan Pustaka

Kajian tentang Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok telah

banyak dibahas dan dikupas dalam bentuk buku, karya ilmiah, skripsi

maupun tesis, namun belum ada penelitian yang sama persis dengan

penelitian ini. Dalam membahas masalah tentang Diversifikasi Konsumsi

Pangan Pokok ini penulis melakukan telaah terhadap karya ilmiah atau

penelitian untuk mengetahui lebih dalam mengenai persoalan yang

penulis kaji.

Berikut ini adalah beberapa karya ilmiah yang membahas

tentang Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok permasalahannya, antara

lain:

21 Kadariah, Analisis Pendaptan Nasional, 2002, hlm. 233

Page 36: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

22

Tabel 1.2

Tinjauan Pustaka

NO Nama

Peneliti

Judul Penelitian Hasil

Penelitian

Persamaan

dan

Perbedaan

1. Ni Made

Suyastiri,

Skripsi

Fakultas

pertanian

UNP,

Yogyakarta,

2008

Diversifikasi

Konsumsi

Pangan Pokok

Berbasisi Potensi

Lokal Dalam

Mewujudkan

Ketahanan

Pangan Rumah

Tangga Di

pendesaan

Di kecamatan

Semin

Kabupaten

Gunung Kidul.

Penelitian ini

mengkaji

hubungan

pendapatan

rumah tangga

Diharapkan

akan

terwujudnya

pola konsumsi

pangan

masyarakat

yang bergizi,

beragam dan

berimbang.

Persamaannya

yaitu sama-

sama mebahas

tentang

hubungan

pendapatan

rumah tangga

masyarakat.

Perbedaannya

yaitu peneliti

meneliti

pekerjaan

masyarakat

terhadap

pendapatan

rumah tangga.

2. Vini

Arumsari,

Jurnal

Analisis Data

Susenas,

Yogyakarta,

2008

Peran wanita

Dalam

Mewujudkan

Ketahanan

Pangan Pada

Tingkat Rumah

Tangga Di

Kabupaten

Sleman Daerah

Penelitian ini

menunjukan

bahwa,

kandungan gizi

di dalam bahan

pangan beras

yang

dikonsumsi

oleh suatu

Persamaannya

yaitu sama-

sama meneliti

kandungan gizi

yang terdapat

dalam konsumsi

makanan

pokok.

Perbedaanya

Page 37: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

23

Istimewa

Yogyakarta.

rumah tangga

merupakan

tolak ukur dari

ketahanan

pangan rumah

tangga

tersebut.

yaitu peneliti

meneliti

kandungan gizi

konsumsi

makanan pokok

yang

terkandung

dalam jagung

dan ubi kayu.

3. Roosganda

Elizabeth

Jurnal Pusat

Analisis

Sosial

Ekonomi dan

Kebijakan

Pertanian,

Bogor, 2011

Strategi

Pencapaian

Diversifikasi dan

Kemandirian

Pangan: Antara

Harapan dan

Kenyataan

Penelitian ini

menunjukan

bahwa,

diversifikasi

pangan untuk

pencapaian

pangan yang

beragam,

antara lain: 1)

meningkatkan

optimalisasi

pemanfaatan

sumber daya

pertanian. dan.

2)

mewujudkan

ketahanan

pangan yang

merupakan

kewajiban

bersama

pemerintah dan

Persamaannya

yaitu sama-

sama membahas

untuk

pencapaian

pangan pokok

yang beragam

seperti sumber

daya manusia

dan sumber

daya alam.

Perbedaannya

peneliti meneliti

pencapaian

konsumsi

pangan pokok

seperti jagung

dan ubi kayu

yang

merupakan

kewajiban

bersama

Page 38: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

24

masyarakat. pemerintah dan

masyarakat.

4. Badan

Litbang

Pertanian,

Departemen

pertanian dan

Dewan

ketahanan

pangan,

Jakarta, 2005

Ketahanan

Pangan di

Indonesia di

Kawasan Asean.

Ketersediaan

pangan

merupakan

persyaratan

utama

terciptanya

ketahanan

pangan karena

pada subsisten

inilah awal dari

bahan pangan

diproduksi.

termasuk

bahan pangan

pokok dunia

utamanya

beras, minyak

sawit, dan

Selanjutnya

akan dibahas

ketersediaan

empat

komoditas.

Persamaannya

yaitu sama-sama

membahas

tentang

ketersedian

pangan pokok

seperti beras,

minyak sawit.

Perbedaannya

peneliti meneliti

tentang

ketersediaan

pangan pokok

terhadap jagung

dan ubi kayu

untuk

masyarakat

dalam

kebutuhan

sehari-hari.

5. MM. Endah

Mulat

Satmalawati,

Skripsi

Fakultas

Diversifikasi

Konsumsi

Pangan Pokok

Berbasis Potensi

Lokal Dalam

Penelitian ini

menunjukan

bahwa, secara

umum untuk

mengetahui

Persamaannya

yaitu sama-sama

membahas

factor-faktor

yang

Page 39: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

25

Pertanian

Universitas

Timor,

Denpasar

Bali, 2016

Mewujudkan

Ketahanan

Pangan

Dikecamatan

Insana Barat

Kabupaten

Timor Tengah

Utara NTT.

factor-faktor

yang

mempengaruhi

pola

diversifikasi

konsumsi

pangan pokok

berbasis

potensi lokal

dalam rumah

tangga seperti:

(pendidikan

kepala rumah

tangga,

pekerjaan

kepala rumah

tangga, dan

jumlah anggota

rumah tangga

dengan

konsumsi

makanan

pokok rumah

tangga.

mempengaruhi

diversifikasi

pola konsumsi

pangan pokok

seperti :

pendidikan,

pekerjaan,

jumlah anggota

keluarga.

Perbedaanya

peneliti meneliti

factor-faktor

diversifikasi

konsumsi

pangan pokok

seperti:

pendapatan

ekonomi

masyarakat

yang rendah,

harga pangan

pokok

meningkat.

Sumber: Penelitian Terdahulu

Karya-karya yang telah penulis paparkan di atas berbeda dengan skripsi

yang penulis kaji, yang berjudul “Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok

Dalam Mewujudkan Ketahanan Rumah Tangga Study Kasus di Desa Mekar

Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun”.

Page 40: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

26

Dalam skripsi ini penulis mengkaji bagaimana Pemenuhan Diversifikasi

Konsumsi Pangan Pokok di Desa Mekar Sari, Upaya peningkatan nilai

Diversifikasi konsumsi pangan pokok produk dapat bernilai di Desa Mekar

Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.

Page 41: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

27

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk deskriptif kualitatif,

metode penelititna deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu saat

tertentu. Deskriptif berasal dari bahasa latin “desvriptivus” yang berati

uraian. Penelititan deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan

untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku

subjek penelitian pada suatu periode tertentu. Penelitian deskriptif kualitatif

berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada,

keadaan jalan menurut apa adanya saat penelitian.22

B. Lokasi penelitian

Tempat atau lokasi yang menjadi subjek penelitian adalah Desa Mekar Sari

Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun. Instrumen pengumpulan data

yang digunakan dalam penulisan proposal skripsi ini adalah wawancara dan

dokumentasi.

C. Jenis dan Sumber Data

a) Jenis Data

Jenis data dibagi dalam dua kategori, yakni data primer dan data

skunder. Penjelasan kedua jenis data tersebut adalah sebagai berikut:

22 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Cet. Ke 1, Jakarta : Referensi,

2013, hlm. 10-11

Page 42: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

28

1.) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dan

lat lainnya.Data primer merupakan datayang diperoleh dariKepala

Desa maupun Kepala Dusun di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan

Kabupaten Sarolangun. Sebagai populasinya adalah seluruh

masyarakat petani yang berjumlah 704 KK dan sampelnya sendiri

adalah 80 0rang sebelumnya.23

2.) Data Skunder

Data Skunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung oleh peneliti, tetapi telah berjenjang melalui sumber

tangan kedua atau ketiga. Data skunder biasanya telah tersusun dalam

bentuk dokumen-dokumen. 24

Dalam penelitian ini adalah data pendukung yang diambil dari

pihak desa mekar sari kecamatan pelawan kabupaten sarolangun.

Data skunder meliputi buku atau dokumentasi yang berkaitan dengan

diversifikasi konsumsi pangan pokok berbasis potensi lokal dalam

mewujudkan ketahanan rumah tangga di Desa Mekar Sari Kecamatan

Pelawan Kabupaten Sarolangun.

23 Joko Subagyo, Metedologi Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, Jakarta : PT. Rineka

Cipta, 1999, hlm. 87

24 Sumadi Suryabrata, Metedologi Penelitian, PT. Rajagrafindo Persada, 2006, hlm.39

Page 43: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

29

b) Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana

data diperoleh. Sumber data yang berupa responden dan berupa

imforman dikatakan juga sebagai sumber data berupa orang atau

(person). Sumber data peristiwa-peristiwa atau kejadian-kajadian

selama observasi berlangsung dikatakan juga sumber data sebagai

tempat (place). Sedangkan sumber data berupa dokumen-dokumen

atau berupa literatur-literatur pustaka dikatakan juga sebagai

sumber data berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol.

D. Metode Pengumpulan Data

Ada dua cara yang ditempuh untuk kepentingan pengumpulan data dalam

penelitian ini.

a. Riset Lapangan (field research)

Dalam riset lapangan ini, peneliti mencoba mendapatkan data primer

dengan menggunakan tiga metode25 :

1. Observasi

Adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki. Penelitian dilakukan sendiri oleh peneliti dan langsung di

Desa Pagar Puding Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo dengan

25Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV.

Alfabeta, 2009)

Page 44: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

30

mengamati gejala-gejala serta aktifitas yang dilakukan masyarakat

untuk memperoleh data yang real dan signifikan.

2. Wawancara

Adalah suatu percakapan dan tanya jawab lisan antara

pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden),

baik dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan

diarahkan kepada suatu masalah tertentu. Dalam hal ini yang menjadi

responden adalah masyarakat yang berada di Desa Pagar Puding

Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo. Wawancara akan dilakukan

dengan terbuka, artinya penelitian hanya menyediakan daftar

pertanyaan secara garis besar dan para responden diberikan

keleluasaan dalam memberikan jawaban.

3. Dokumentasi

Adalah mencari data mengenai hal-hal yang ada

hubungannya dengan masalah yang hendak penulis kaji, yang berupa

laporan, buku harian, surat pribadi, notulen rapat, catatan kasus

dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya. Dalam hal ini penulis

menggunakan dokumentasi yang langsung diambil dari objek

penelitian di Desa Pagar Puding Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten

Tebo.

Page 45: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

31

b. Riset Kepustakaan (library research)

Dalam riset kepustakaan ini peneliti membaca, meneliti, dan

mempelajari bahan-bahan tertulis seperti majalah, buku-buku, artikel,

jurnal, dan informasi tertulis lainnya, khususnya yang berhubungan

dengan Diversifikasikonsumsi pangan pokok.

Melalui riset ini akan didapatkan konsep, teori, dan definisi-definisi

yang akan penulis pergunakan sebagai landasan berpikir dan analisa

melalui proses penulisan. Data yang diperoleh melalui data ini

merupakan data sekunder.

E. Teknik Pengelolaan Data

Data yang berhasil dihimpun oleh penulis kemudian diolah dengan

menggunakan teknik pengolahan data dengan tahap sebagai berikut:

a. Organizing

Yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam

penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah

direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis. Penulis

melakukan pengelompokan data yang dibutuhkan untuk dianalisis dan

menyusun data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan penulis

dalam menganalisa data.

b. Editing

Yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh terutama

dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan antara data

Page 46: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

32

yang ada dan relevansi dengan penelitian. Dalam hal ini penulis akan

mengambil data yang akan dianalisis dengan rumusan masalah saja.

c. Analizing

Yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari

penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta

yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari

rumusan masalah.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Agar penulisa skripsi tidak keluar dari jalur pembahasan, dan

tidak terjadi pelebaran dari pembahasan ini, maka penulis membuat

sistematika penulisanyang akan menjadi panduan dalam penulisn

skripsi ini, dan menjadi ringkasan dari pemabahasan-pembahasan yang

ada didalam setiap babnya berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN: membahas tentang garis besar penulisan

penelitian, yang terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian , manfaat penelitian, kerangka teori

dan tinjauan pustaka.

BAB II METODE PENELITIAN: membahas tentang metode penelitian

yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data,

metode pengumpulan data, teknik pengelolaan data dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN: berisi data

tentang lokasi penelitian meliputi gambaran desa Mekar Sari kecamatan

Page 47: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

33

Pelawan kabupaten Sarolangun, Visi, Misi, dan Struktur desa Mekar Sari,

dan aspek kondisi keagamaan, pendidikan dan sosial budaya.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN: yang berisikan

pemenuhan diversifikasi konsumsi pangan pokok di desa Mekar Sari

kecamatan Pelawan kabupaten Sarolangun, dan upaya peningkatan nilai

diversifikasi konsumsi pangan pokok produk dapat bernilai di Desa Mekar

Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun.

BAB V PENUTUP: merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dari

seluruh isi skripsi, saran-saran dari penulis dan kata penutup.

Page 48: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

34

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANDESA MEKAR SARI

KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN SAROLANGUN

A. Deskripsi Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan Kabaputen Sarolangun

1. Deskripsi Wilayah Desa Mekar Sari

Desa Mekar Sari adalah Desa Eks Transmigrasi yang datang dari

beberapa Daerah Seperti Yogyakarta, Jawa Barat dan terdiri dari beberapa

Daerah lain di Indonesia,Desa ini pertama sekali adalah hutan

belantara.pada tahun 1979 datanglah penduduk Transmigrasi dengan

jumlah 45 KK dan sebanyak 135 jiwa, kemudian pada tahun 1980 Barulah

Terbentuk Singkut VII Blok B, Blok C, dan Blok D.Nama Desa ini

pertama kaliAdalah Desa Pematang Kolim. Dan Pada tanggal 30

November 2006 Singkut VII Blok D dan Blok C Resmi menjadi Desa

Mekar Sari.

Desa Mekar Sari resmi menjadi desa devinitif sekitar tahun 2006

pecahan dari desa induk yaituDesa Pematang Kolim.Sejak di Mekarkan

Desa Mekar Sari pada tahun 2006 kepala desa pertama adalah Pjs H.

Rohendi dan sekretaris desa adalah Suhargo dan Pada tanggal 30 Mei

(2007-2012) terbentuklah Kepala Desa Definitif yang Bernama Waryadi

dan Seketaris Desa Hardiyono.danPada tahun 2012-2017kepala Desa

Mekar Sari Adalah Saepudin dan Seketaris Hardiyono yang masih

menjabat hingga sekarang.

Page 49: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

35

Desa Mekar Sari kerap di kunjungi masyarakat dari awal

berdirinya, mereka adalah penduduk dari daerah lain yang menetap

membuka lahan pertanian dan perkebunan seperti Jagung ,Ubi Kayu, dan

sebagainya. Secara geografi Desa Mekar Sari terletak di sebelah Timur

Kecamatan Pelawandengan suhu ratarata 25-28 derajat Celcius.

a) Obitasi jarakyang di tempuh Desa Mekar Sari adalah sebagai berikut:

ibu kota ke kecamatan terdekat kurang lebih 18 Km,

ibu kota ke kecamatan 60 menit,

ibu kota ke kabupaten kurang lebih 29 Km,

dan lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten 1,5 jam26.

b) batas-batas wilayah Desa Mekar Sari adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Lubuk Sepuh

Sebelah selatan : Desa Pematang Kolim

Sebelah Barat : Desa Pematang Kolim

Sebelah Timur : Desa Nibung (Sumatera Selatan)

Tabel3.1

Luas Wilayah Desa Mekar Sari

No Uraian Sumber Daya Alam Volume Satuan

1. Pemukiman 207 Ha

2. Petanian Sawah - Ha

3. Ladang/Tegalan 10 Ha

4. Hutan 125 Ha

5. Rawa-Rawa 20 Ha

6. Perkantoran 0,5 Ha

26Data dikutip dari kantor Desa Mekar Sari tanggal 15 mei 2019

Page 50: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

36

7. Sekolah 4 Ha

8. Jalan 1,5 Ha

9. Lapangan Sepak Bola 2 Ha

Luas wilayah desa mekar sari 14 km² yang terdiri dari pemukiman,

ladang/ tegalan, perkebunan, hutan, rawa-rawa, perkantoran, sekolah,

jalan, dan lapangan sepak bola. Keadaan topografi desa Mekar Sari dilihat

secara umummerupakan daerah yang dialiri sungai Tembesi. Yang

beriklim sebagaimana desa-desa di kabupaten Sarolangun mempunyai

iklim musim kemarau dan musim penghujan. Hal tersebut mempunyai

pengaruh langsung terhadap pola tanam perkebunan masyarakat di desa

Mekar Sari.27

Berdasarkan dari hasil pemukhtahiran data keluarga tahun 2017

bahwa jumlah penduduk desa mekar sarikecamatan pelawan tercatat

sebanyak 3.947 jiwa yang terdiri dari 1.262 jiwa laki-laki dan 1.316 jiwa

perempuan, dan jumlah 777 KK keluarga. dengan perincian data sebagai

berikut:28

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1.262 1.316 3.947

27Ibid.17 28Ibid

Page 51: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

37

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Desa

Mekar Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun antara jumlah laki-

laki dan perempuan sama rata jumlahnya.

B. Visi, Struktur dan Misi Desa Mekar Sari

a. Visi Desa Mekar Sari

1) Terwujudnya Desa Mekar Sari Yang Lebih Maju Dan Mandiri

Rumusan Visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang

luhur untuk memperbaiki dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan

Pelaksanaan Pembangunan di Desa Mekar Sari baik secara individu

maupun kelembagaan sehingga 6 (enam) tahun ke depan Desa Mekar

Sari mengalami suatu perubahan yang lebih baik dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat dilihat dari segi ekonomi dengan dilandasi

semangat kebersamaan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan

Pelaksanaan Pembangunan.

b. Misi Desa Mekar Sari

1. Mengembangkan perekonomian masyarakat yang berbasis Pertanian

dan Agrobisnis.

2. Meningkatkan sumberdaya Manuasia melalui bidang Pendidikan,

Kesehatan, dan Pengembangan Nilai-nilai Agama.

3. Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat melalui

penyelenggaraan pemerintahan desa yang baik.

Page 52: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

38

c. Struktur Desa Mekar Sari

1) Pemerintah Desa Mekar Sari

Kepala Desa : Abu Bakar

Sekretaris Desa : Hardiyono

Kaur Pemerintahan : Sulistion

Kaur Umum : Kasmat

Kaur Keuangan : Rudi Sunardi

Kaur Pembangunan : Isluman

2) Kepala Dusun Desa Mekar Sari

Dusun Sindang Sari : Neto Sutrisno

Dusun Suka Makmur: UU Suryana

Dusun Suka Mukti : Dasep Kurniawan

Dusun Tanjung Sari : Suparman

Dusun Lubuk Sari : Suharjono

3) Kepala RT Desa Mekar Sari

RT 1 : Casa Ruslan

RT 2 : Edi Sukirno

RT 3 : Damen

RT 4 : Daswak

RT 5 : Rahmat

RT 6 : Puryanto

RT 7 : Teteng

RT 8 :Yunus Permana

Page 53: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

39

RT 9 :Sutisno

RT 10 :Selamat

RT 11 :Supangat

RT 12 :Cece Suryono

RT 13 :Sarman

RT 14 :Encang

RT 15 :Yayat

RT 16 :Asep Nurdin

RT 17 :Edi Yono

RT 18 :Heri Maryadi

RT 19 :Bambang Sumardi

RT 20 :Nanang Suparmin

RT 21 :Sutrisno

C. Aspek Kondisi Ekonomi, Keagamaan, Pendidikan dan Sosial

Budaya Desa Mekar Sari

a) Aspek Ekonomi

Tingkat ekonomi adalah faktor yang sangat dominan dalam

dinamika masyarakat, sehingga kemajuan suatu masyarakat sering

disimbolkan dengan tingkat usaha yang dilakukan masyarakat itu

sendiri. Penduduk Desa Mekar Sari tergolong dalam penduduk

ekonomi menengah ke bawah. Penduduk Desa Mekar Sari

berdasarkan pencatatan penduduk tahun 2017 berjumlah 3.947 jiwa

Page 54: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

40

dengan memiliki pekerjaan yang beraneka ragam, seperti Pegawai

Negri Sipil, Wiraswasta, Petani, Tukang, Dan Buruh.

Tabel 3.3

Mata Pencarian Penduduk Desa Mekar Sari

No Pekerjaan Jumlah

1. Pegawai Negri Sipil 36

2. Wiraswasta 32

3. Petani 704

4. Tukang 29

5. Buruh 129

Dari mata pencarian tersebut diketahui bahwa petani adalah jenis

mata pencarian terbanyak di desa Mekar Sari. Hal itu menunjukkan bahwa

masyarakat Desa Mekar Sari termasuk masyarakat agraris dengan mata

pencaharian sebagai petani dan menggantungkan hidupnya dari hasil

pertanian. Selain itu, jenis mata pencaharian paling banyak adalah Jagung,

Ubi Kayu, dan karet, yaitu di mana jagung dan ubi kayuketika masa panen

tiba akan di jual ke pasar atau di jadikan olahan makanan seperti tapai,

tiwul, Keripik, Getuk, dan di jadikan sebagai konsumsi pangan pokok .

Sedangkan, karet adalah orang yang memiliki lahan karet atau orang yang

bekerja di lahan karet orang lain sebagai tambahan penghasilan dengan cara

di deres dan biasanya mandapat hasil perminggu yang di jual ke tengkulak

karet.

Di sisi lain, kaum pemuda rata-rata memilih bekerja menjadi

karyawan swasta atau karyawan pabrik, dan tukang.

Page 55: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

41

b. Aspek Agama

Ditinjau dari segi agama, seluruh masyarakat Desa Mekar Sari

beragama Islam. hal itu dapat dilihat dari catatan monografi Desa Mekar

Sari yang merupakan data jumlah penduduk pemeluk agama, yaitu sebagai

berikut:

Tabel 3.4

Agama di Desa Mekar Sari29

No Agama Jumlah

1 Islam 2,561

2 Kristen protestan - 67

3 Kristen Khatolik - 57

4 Hindu -

5 Budha -

Adapun dalam menjalankan ibadah tidak lepas dari sarana dan prasarana

yang ada. Di Desa Mekar Sari terdapat 16 sarana tempat untuk ibadah,

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.5

Sarana Ibadah di Desa Mekar Sari30

No Tempat ibadah Jumlah

1 Masjid 9 unit

2 Mushola 5 unit

3 Gereja Khatolik 1

4 Gereja Protestan 1

5 Pura -

29 Data dikutip dikantor desa Mekar Sari 15 mei 2019

` 30 Ibid

Page 56: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

42

6 Klenteng -

Jumlah 16 unit

c. Aspek Pendidikan

Tabel 3.6

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Mekar Sari 31

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1. SD 1.200

2. SMP 310

3. SLTA 412

4. Perguruan Tinggi 40

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Desa Pagar

Puding apabila ditinjau dari pendidikannya, maka terlihat bahwa jumlah

yang tamat SD lebih besar dibandingkan dengan tamatan lainnya yaitu

sebanyak 1.200 namun, saat ini masyarakat Desa Mekar Sari sudah mulai

sadar akan pentingnya pendidikan, karena mulai banyak masyarakat yang

menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang Perguruan Tinggi. Hal

tersebut terlihat dari semakin meningkatnya jumlah lulusan dari Perguruan

Tinggi atau meningkatnya masyarakat yang menjadi sarjana tiap tahunnya.

Hal ini perlu mendapatkan perhatian dan dapat digunakan sebagai acuan

untuk lebih meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Desa Mekar Sari.

31Ibid

Page 57: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

43

Sementara itu, untuk menunjang pendidikan masyarakat terdapat

sarana dan prasarana yang tersedia, yaitu 3 gedung PAUD/TK, 3 gedung

Sekolah Dasar(SD), 1 Madrasah dan 1 SLTA, 1 SMP.

d. Sosial Budaya

Masyarakat Desa Mekar Sari memiliki kehidupan sosial budaya

yang masih kental, Nilai-nilai budaya dan tata pembinaan hubungan antar

masyarakat di lingkungan Desa Mekar Sari ini masih merupakan warisan

nilai budaya dari leluhur pendahulu. Disamping itu, masih kuatnya tenggang

rasa dengan sesama manusia terlebih tetangga serta lebih mengutamakan

asas persaudaraan diatas kepentingan pribadi yang menjadi bukti nyata

terjaganya sebuah nilai-nilai sosial dimasyarakat. Sementara itu, kegiatan-

kegiatan ritual yang masih membudaya di tengah-tengah masyarakat

adalah:8

a) Aqiqah,

yaitu setelah 7 hari bayi lahir dengan dibacakan bacaan Maulid Nabi

kemudian dilanjutkan cukur rambut si bayi dan pemberian nama si bayi.

Aqiqah ini memiliki ketentuan tersendiri, untuk bayi laki-laki itu dengan

aqiqah 2 kambing dan untuk bayi perempuan aqiqah 1 kambing.

b) Dalam pembangunan sebuah rumah

Page 58: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

44

Biasanya sebelum dimulai, ada doa bersama dulu agar saat

membangun rumah diberi kelancaran dan ditutup dengan menyantap

hidangan yang sudah disediakan oleh orang yang membuat rumah.

c) Dalam hal kematian,

di Desa Mekar Sari ada kerukunan yang mengelola jika ada warga

yang meninggal, yaitu dengan warga sama-sama membantu acara

pemakaman dari memandikan, mengapankan, mensholatkan hingga

sampaiacara menguburkan mayat. Dan tak terlepas dari itu bagi bapak-

bapak salama 7 malam mambaca yasin, tahlil beserta do,a di rumah duka

yang dihadiahkan kepada orang yang meninggal. Selain acara tujuh hari,

acara berziarah dan pembacaan Al- Qur’an tersebut juga dilakukan pada

acara kematian ke 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari.

Selain tradisi-tradisi yang dipaparkan pada paragraf diatas,

masyarakat Desa Mekar Sarijuga mempunyai banyak ritual keagamaan yang

biasa dilakukan. Misalnya yaitu Yasinan yang dilakukan setiap malam

jum’at secara bergiliran di rumah bapak-bapak, dan setiap hari Sabtu acara

pengajian di rumah ibu-ibu yang juga dilakukan secara bergiliran.

Kemudian setiap Bulan Ramadhan juga terdapat tadarusan Al-Qur’an setiap

malam setelah Shalat Tarawih, serta pada malam ke 21 Ramadhan terdapat

acara khataman Al-Qur’an yang dilakukan di Masjid atau Mushola setelah

tarawih, dimulai dengan tahlilan kemudian khataman dan juga diisi

pengajian oleh Pak Kyai sebelum akhirnya ditutup dengan membagikan

Page 59: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

45

bingkisan makanan yang sudah disiapkan oleh warga saat berangkat shalat

tarawih.

D. Pengelompokkan dan Jenis Petani Desa Mekar Sari

Jumlah petani yang ada di Desa Mekar Sari adalah 704 kk , dengan

luas lahan yang beda-beda serta hasil panen yang diperoleh juga berbeda

dari setiap petani.Berikut adalah tabel pengelompokkan petani yang ada di

Desa Mekar Sari berdasarkan luas lahan yang dimiliki oleh petani :

Tabel 3.7

Pengelompokkan Petani berdasarkan luas lahan

No Luas Tanah Jumlah Petani

(Jagung dan Ubi Kayu)

Hasil Panen

(Jagung dan Ubi Kayu)

1. 20 m² 108 17 Kg

2. 25 m² 180 22 Kg

3. 23m² 133 19 Kg

4. 22 m² 130 18 Kg

5. 24 m² 153 21 Kg

Berdasarkan table tersebut, hasil panen merupakan hasil rata-rata

yang diperoleh oleh petani di Desa Mekar Sari. Karena dengan luas tanah

yang sama, hasil yang diperoleh akan berbeda-beda, sehingga data hasilnya

diambil dari rata-rata hasil panen petani (Jagung dan Ubi Kayu) yang

diperoleh petani berdasarkan data dari narasumber yang peneliti

wawancarai.

Page 60: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

46

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Pemenuhan Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok di Desa Mekar

Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun

Perlu di ketahui bahwa Diversifikasi konsumsi bahan pangan

pokok merupakan suatu proses pemilihan pangan yang tidak tergantung

pada satu jenis saja, tetapi lebih terhadap berbagai bahan pangan seperti

beras bisa diganti dengan makanan pokok yaitu jagung dan ubi kayu

(ketela pohon). Diversifikasi pangan ditunjukan pada penganekaragaman

pangan yang berasal dari pangan pokok dan semua pangan lain yang

dikonsumsi rumah tangga termasuk lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan.

Diversifikasi konsumsi pangan pokok dalam hal ini di maksudkan

bahwa semakin beragam dan berimbang konsumsi pangan yang di

konsumsi akan semakin baik kualitas gizinya. Sedangkan konsumsi

pangan rumah tangga merupakan kebutuhan anggota rumah tangga

terhadap pangan yang bertujuan untuk memantapkan ketahanan pangan di

tingkat rumah tangga. Ketahanan pangan ini meliputi konsumsi pangan

yang cukup terkait dengan kuantitas dan kualitas pangan. Dalam hal ini

kualitas pangan lebih ditunjukan pada aspek gizi yang didasarkan pada

diversifikasi pangan kerena pada hakikatnya tidak ada satupun jenis

pangan yang mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan cukup.

Oleh karena itu Diversifikasi konsumsi pangan pokok harus di

tingkatkan sebagai mana semestinya dan sesuai dengan undang-undang

Page 61: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

47

dan ketentuan yang berlaku yang telah di tetapkan pemerintah

Indonesia.Defenisi UU No.7 Tahun 1996 tentang pangan adalah: “pangan

adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang

diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan

atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan,

bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses

penyiapan, pengelolaan dan atau pembuatan makanan atau minuman”.32

Pada dasarnya, Diversifikasi konsumsi pangan pokok terhadap

(Beras) masih mendominasi dibanding pangan pokok lainnya di daerah

– daerah penghasil beras seperti diketahui bahwa konsumsi beras 95% ,

ubi kayu 3%, jagung 2%. akan tetapi sebaliknya di daerah-daerah

tertentu seperti di Desa Mekar Sari masih ada yang mengkonsumsi ubi

kayu dan jagung sebagai makanan pokok setelah beras untuk memenuhi

kebutuhannya.

1. Pemahaman Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok di Desa Mekar

Sari

Mengenai Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok di Desa Mekar

Sari, Kepala Desa Mekar Sari yaitu Bapak Abu Bakar

menuturkan“Bahwa terjadinya konsumsi pangan pokok non beras

pertama kali di desa mekar sari pada tahun 2010 yang di mana sebagian

masyarakrat yang pendapatan ekonominya rendah kesulitan untuk

32 Ni Made Suyati Y.P, Diversififkasi Pangan Pokok Berbasis Potensi Lokal Dalam

Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pendesaan Di Kecamatan Semin Kabupaten

Gunung Kidul, Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13 No. 1 Tahun 2006, hlm. 51-52

Page 62: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

48

membeli konsumsi pangan pokok seperti beras sehingga beralih

kekonsumsi pangan pokok non beras seperti jagung dan ubi kayu secara

berlangsung dan terus menerus sehingga pada bulan november tanggal 23

tahun 2012 kepala desa mekar sari berserta kaur pemerintahnya

menjadikan ini adalah sebuah program desa.

Selain itu, Kepala Desa Mekar Sari yaitu Bapak Abu Bakar

menuturkan “ Bahwa dalam pemahaman tentang Diversifikasi Konsumsi

Pangan Pokok di desa mekar sari masyarakat atau warganya Sebagian ada

yang mengerti dan Belum mengerti.

Pada dasarnya Diversifikasi konsumsi pangan pokok dan

konsumsi pangan pokok non beras maknanya sama yaitu menjelaskan

tentang konsumsi pangan pokok yang beragam-ragam selain beras seperti

jagung dan ubi kayu hanya penuturan bahasa yang sedikit berbeda

sehingga membuat sebagian masyarakat atau warga sedikit sulit untuk

memahaminya.

Kebanyakan Masyarakat atau warga Desa Mekar Sari adalah

petani (penyadap karet) yaitu berkerja di lahan karet orang lain dengan

pembagiaan hasil yang tidak menentu membuat sebagian masyarakat atau

warga Desa mekar sari menanam jagung dan ubi kayu di sekitaran

halaman rumah mereka Demi mencukupi konsumsi pangan pokok sehari-

hari ketika musim panen tiba sebagian akan di jual ke pasar dalam bentuk

makanan seperti jagung yang sudah kupas kulitnya, tapai, gorengan,

kripik, untuk menambah pendapatan dan menjadikannya sebagai

Page 63: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

49

konsumsi pangan pokok penganti beras ketika terjadi keterlambatan

pemberian beras raskin.

Kemudian Bapak Abu Bakar Menambahkan keterangan bahwa,

di Desa Mekar Sari sebagian pendapatan ekonomi masyarakatnya Rendah

sehingga mereka harus mencukupi kehidupan rumah tangga dengan cara

menganti konsumsi pangan pokok yang semula beras menjadi jagung

dan ubi kayu. Karena harga beras yang mahal di tambah dengan jumlah

anggota keluarga membuat mereka beralih ke konsumsi pangan pokok

seperti jagung dan ubi kayu untuk memperkecil kebutuhan konsumsi

pangan pokok mereka sehari-hari. 33

2. Faktor-Faktor Terjadinya Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Di

Desa Mekar Sari

Penulis juga melakukan wawancara terhadap masyarakat dan

warga di desa mekar sari terhadap penyebab mereka menganti konsumsi

pangan pokok yang semulanya beras di ganti dengan mengkonsumsi

pangan pokok seperti ubi kayu dan jagung.

a. Pendapatan Ekonomi Masyarakat Yang Masih Rendah

Perlu di ketahui bahwa masyarakat atau warga Di Desa Mekar

Sari kecamatan pelawan kabupaten sarolangun dengan jumlah

penduduk sebanyak 2,685 jiwa memiliki luas daerah 14 km² dengan

perukaan tanah datar dan sedikit berbukit. Serta pendapatan ekonomi

33 Hasil wawancara dengan bapak Abu Bakar 15 Mei 2019

Page 64: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

50

rendah di mana rata-rata penduduknya bekerja sebagai petani

penyadap karet (milik orang lain) dengan upah yang tidak menentu.

Berikut ini adalah Sebagian Petani yang menjadi

narasumber dalam penelitian ini berjumlah 10 orang, dengan identitas

sebagai berikut:

1) Bapak M Yamin

Bapak M Yamin adalah petani yang berumur 50 tahun yang

bekerja sebagai penyadap karet milik orang lain selama kurang

lebih 27 tahun, sesuai dengan penjelasan Bapak M yamin bahwa

Bapak M Yamin telah menjadi petani penyadap karet sejak usianya

masih muda dan hidupnya berngantung dari pertanian Tersebut.

Saat ini, Bapak M Yamin menanggung nafkah satu orang istri dan

tiga orang anak yang mana Bapak M Yamin harus mencukupi

kehidupan keluarganya terutama kebutuhan konsumsi pangan

pokok keluarganya.

Seperti di ketahui Bapak M Yamin hanya bekerja sebagai

petani penyadap karet dengan pendapatan Rendah yang tidak

menentu dalam satu bulan Rp550.000-Rp600.000. Oleh karena itu,

untuk memenuhi kehidupan keluarganya terutama dalam konsumsi

pangan pokok. Bapak M Yamin tidak mempunyai lahan atau tanah

sehingga Bapak M Yamin Memanfaatkan tanah sekitar

perkarangan rumahnya (20 m²) untuk menanam jagung dan ubi

kayu dan setelah masa panen tiba jagung dan ubi kayu sebanyak

(17 Kg ) akan di jadikan sebagai konsumsi pangan pokok sehari-

Page 65: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

51

hari seperti tiwul, dan nasi jagung, yang di mana harga beras Di

desa mekar sari agak mahal sehingga membuat mereka beralih ke

konsumsi pangan pokok seperti jagung dan ubi kayu untuk

memperkecil pemenuhan kebutuhan sehari-hari.34

2) Bapak Albani

Bapak Albani adalah seorang petani (ubi kayu) yang berusia

45 tahun dan sudah menjadi petani kurang lebih 17 tahun. Bapak

Albani menanggung nafkah satu orang istri dan empat orang anak.

Selain jadi petani Bapak Albani juga menjadi guru ngaji malam

dengan jumlah muridnya sebanyak 10 anak- anak dari setiap anak

membayar bapak Albani sebulan yaitu Rp 35.000 dan sebulan

hanya menerima sebanyak Rp 350.000.

Dengan Pendapatan yang sangat kecil membuat Bapak

Albani harus memanfaatkan lahan tanah perkarangan rumahnya (

25 m²) untuk di Tanami ubi kayu dan ketika panen Bapak Albani

akan menjual hasil panennya ( 22 Kg) lalu di jual ke pasar dan di

jadikan olahan makanan seperti tapai, kripik, dengan jumlah tapai

35 bungkus di jual dengan harga Rp1000 dan kripik 50 bungkus di

jual dengan harga 2 bungkus Rp1000 untuk dititipkan ke took-toko

kelontong untuk menambah pendapatan sehari-hari demi

34 Hasil wawancara dengan bapak M Yamin tanggal 17 Mei 2019

Page 66: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

52

mencukupi kehidupan keluarga dan menbiayai sekolah anak-

anaknya.35

3.) Bapak Harjono

Bapak Harjono adalah seorang petani yang berusia 50 tahun

dengan meamnfaatkan lahan perkarangan rumahmilik sendiri dan

sudah menjadi petani selama kurang lebih 15 tahun. Bapak Harjono

menanggung nafkah satu orang istri dan 3 orang anak.Selain jadi

petani bapak Harjono juga menjadi pengurus mushola di sekitar

rumahnya yang di gaji dalam seminggu Rp 100.000 dalam sebulan

Rp 400.000. Luas perkarangan rumah yang dimiliki Bapak Harjono

yaitu (23m²) untuk di Tanami jagung dan ubi kayu. Ketika masa

panen tiba jagung dan ubi kayu yang di panen sebanyak (18 Kg )

Bapak Harjono tidak menjual hasil panennya tetapi di kelola

menjadi tiwul dan nasi jagung yang kemudian akan di kelola

menjadi konsumsi makanan pokok dan cemilan sehari-hari .

Selain itu istri dari Bapak Harjono membuka toko kecil-

kecilan di depan rumahny dan menjual makanan (Gorengan,

kripik) dan Demi menambah pendapatan Ekonomi keluarga.36

4.) Bapak Syahrul

Bapak Syahrul adalah seorang petani (ubi kayu) yang berusia 50 tahun

dan sudah menjadi petani kurang lebih 18 tahun. Bapak Syahrul

menanggung nafkah satu orang istri dan tigaorang anak. Selain jadi

35 Hasil wawancara dengan bapak Albani tanggal 17 Mei 2019

36 Hasil wawancara dengan bapak Harjono tanggal 17 Mei 2019

Page 67: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

53

petani Bapak Syahrul juga menjadi guru ngaji malam dengan jumlah

muridnya sebanyak 15 anak- anak dari setiap anak membayar bapak

Albani sebulan yaitu Rp 35.000 dan sebulan hanya menerima sebanyak

Rp 525.000.

Dengan Pendapatan yang sangat kecil membuat Bapak Syahrul

harus memanfaatkan lahan tanah perkarangan rumahnya (20 m² ) untuk

di Tanami ubi kayu dan ketika panen Bapak Albani akan menjual hasil

panennya (17 Kg ) lalu di jual ke pasar dan di jadikan olahan makanan

seperti tapai, Getuk, Kelepon, kripik, dengan jumlah tapai 35 bungkus di

jual dengan harga Rp1000, kripik 50 bungkus di jual dengan harga 2

bungkus Rp1000. untuk dititipkan ke toko-toko kelontong ada juga di

jual ke pasar untuk menambah pendapatan sehari-hari demi mencukupi

kehidupan keluarga.37

5.) Bapak Sarmanto

Bapak Sarmanto adalah petani yang berumur 50 tahun yang

bekerja sebagai penyadap karet milik orang lain selama kurang lebih 20

tahun, sesuai dengan penjelasan Bapak Sarmanto bahwa Bapak

Sarmanto telah menjadi petani penyadap karet sejak usianya muda dan

hidupnya berngantung dari pertanian Tersebut. Saat ini, Bapak Sarmanto

menanggung nafkah satu orang istri dan Dua orang anak yang mana

Bapak Sarmanto harus mencukupi kehidupan keluarganya terutama

kebutuhan konsumsi pangan pokok keluarganya.

37 Hasil wawancara dengan bapak Syahrul tanggal 17 Mei 2019

Page 68: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

54

Seperti di ketahui Bapak Sarmanto hanya bekerja sebagai petani

penyadap karet dengan pendapatan Rendah yang tidak menentu dalam

satu bulan Rp 650.000. Oleh karena itu, untuk memenuhi kehidupan

keluarganya terutama dalam konsumsi pangan pokok. Bapak Sarmanto

tidak mempunyai lahan atau tanah sehingga Bapak Sarwanto

Memanfaatkan tanah sekitar perkarangan rumahnya (20 m²) untuk

menanam jagung dan ubi kayu dan setelah masa panen tiba jagung dan

ubi kayu sebanyak (17 Kg) akan di jadikan sebagai konsumsi pangan

pokok sehari-hari seperti tiwul, dan nasi jagung, yang di mana harga

beras Di desa mekar sari agak mahal sehingga membuat mereka beralih

ke konsumsi pangan pokok seperti jagung dan ubi kayu untuk

memperkecil pemenuhan kebutuhan sehari-hari.38

6.) Bapak Agus

Bapak Agus adalah petani yang berumur 50 tahun yang bekerja

sebagai penyadap karet milik orang lain selama kurang lebih 27 tahun,

sesuai dengan penjelasan bahwa Bapak Aguus telah menjadi petani

penyadap karet sejak usianya masih muda dan hidupnya berngantung

dari pertanian Tersebut. Saat ini, Bapak Agus yono menanggung

nafkah satu orang istri dan empat orang anak yang mana Bapak Agus

harus mencukupi kehidupan keluarganya terutama kebutuhan konsumsi

pangan pokok keluarganya.

38 Hasil wawancara dengan bapak Sarmanto tanggal 17 Mei 2019

Page 69: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

55

Seperti di ketahui Bapak Agus bekerja sebagai petani penyadap

karet dengan pendapatan Rendah yang tidak menentu dalam satu bulan

Rp600.000-Rp750.000. Oleh karena itu, untuk memenuhi kehidupan

keluarganya terutama dalam konsumsi pangan pokok. Bapak Agus

tidak mempunyai lahan atau tanah sehingga Bapak Agus

Memanfaatkan tanah sekitar perkarangan rumahnya (25 m²) untuk

menanam jagung dan ubi kayu dan setelah masa panen tiba jagung dan

ubi kayu sebanyak ( 22 Kg) akan dijual ke pasar dan sebagian akan di

konsumsi sebagai konsumsi pangan pokok sehari-hari seperti tiwul, dan

nasi jagung, yang di mana harga beras Di desa mekar sari agak mahal

sehingga membuat mereka beralih ke konsumsi pangan pokok seperti

jagung dan ubi kayu untuk memperkecil pemenuhan kebutuhan sehari-

hari.39

7.) Ibu Dati

Ibu Dati adalah seorang petani yang berusia 45 tahun dengan

meamnfaatkan lahan perkarangan rumahmilik sendiri dan sudah

menjadi petani selama kurang lebih 10 tahun. Ibu Dati menanggung

nafkah satu orang suami yang sakitlumpuh dan 3 orang anak.Selain

jadi petani Ibu Dati juga menjadi pembersih Masjid di sekitar

rumahnya yang di gaji dalam seminggu Rp 110.000 dalam sebulan Rp

440.000. Luas perkarangan rumah yang dimiliki ibu Dati yaitu (22 m²)

untuk di Tanami jagung dan ubi kayu. Ketika masa panen tiba jagung

39 Hasil wawancara dengan bapak Agus tanggal 17 Mei 2019

Page 70: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

56

dan ubi kayu yang di panen sebanyak (18 Kg ) Bapak Ibu Dati menjual

sebagian hasil panennya untuk biaya berobat suaminyam dan

sebagiannya akan di kelola menjadi tiwul dan nasi jagung yang

kemudian di konsumsi untuk memenuhi konsumsi pabngan pokok

sehari-hari.

Selain itu Anak Pertama dar iIbu Dati yang bernama siti

nurjanah membuka toko kecil-kecilan di depan rumahny setelah

pulang sekolah yaitu menjual makanan (kripik, Tapai) Demi

menambah pendapatan Ekonomi keluarga.40

8.) Ibu Sukarsih

Ibu Sukarsih adalah petani yang berumur 50 tahun yang bekerja

sebagai penyadap karet milik orang lain selama kurang lebih 25 tahun,

sesuai dengan penjelasan bahwaIbu Sukarsih telah menjadi petani

penyadap karet sejak usianya masih muda dan hidupnya berngantung

dari pertanian Tersebut. Saat ini, Ibu Sukarsih menanggung nafkah 2

orang anak dan satu cucu yang tinggal dengannya yang mana Ibu

Sukarsih harus mencukupi kehidupan keluarganya terutama kebutuhan

konsumsi pangan pokok keluarganya.

Seperti di ketahui Ibu Sukarsih bekerja sebagai petani penyadap

karet dengan pendapatan Rendah yang tidak menentu dalam satu bulan

Rp500.000-Rp600.000. Oleh karena itu, untuk memenuhi kehidupan

keluarganya terutama dalam konsumsi pangan pokok. Ibu Sukarsih

40 Hasil wawancara dengan Ibu Dati tanggal 17 Mei 2019

Page 71: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

57

tidak mempunyai lahan atau tanah sehingga Ibu Sukarsih

Memanfaatkan tanah sekitar perkarangan rumahnya (24 m²) untuk

menanam jagung dan ubi kayu dan setelah masa panen tiba jagung dan

ubi kayu sebanyak (21 KG) akan dijual ke pasar dan sebagian akan di

konsumsi sebagai konsumsi pangan pokok sehari-hari seperti tiwul, dan

nasi jagung, yang di mana harga beras Di desa mekar sari agak mahal

sehingga membuat mereka beralih ke konsumsi pangan pokok seperti

jagung dan ubi kayu untuk memperkecil pemenuhan kebutuhan sehari-

hari.41

9.) Bapak Wahyu

Bapak Wahyu adalah seorang petani (ubi kayu) yang berusia 50 tahun

dan sudah menjadi petani kurang lebih 19 tahun. Bapak

Wahyumenanggung nafkah satu orang istri dan tiga orang anak.Selain

jadi petani Bapak Wahyu juga menjadi Tukang Ojek dengan

penghasilan yang tidak menentu seharinya Rp 25.000 dan sebulan

hanya menerima yaitu Rp 750.000.

Dengan Pendapatan yang sangat kecil membuat Bapak Wahyu harus

memanfaatkan lahan tanah perkarangan rumahnya (23 m² ) untuk di

Tanami ubi kayu dan ketika panen Bapak Wahyu akan menjual hasil

panennya (19 Kg) lalu di jual ke pasar dan di jadikan olahan makanan

seperti tapai, kripik, dengan jumlah tapai 40 bungkus di jual dengan

harga Rp1000, kripik 50 bungkus di jual dengan harga 2 bungkus

41 Hasil wawancara dengan Ibu Sukarsih tanggal 17 Mei 2019

Page 72: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

58

Rp1000. untuk dititipkan ke toko-toko kelontong ada juga di jual ke

pasar untuk menambah pendapatan sehari-hari demi mencukupi

kehidupan keluarga.42

10.) Bapak Martono

Bapak Martono adalah seorang petani yang berusia 50 tahun dengan

meamnfaatkan lahan perkarangan rumahmilik sendiri dan sudah

menjadi petani selama kurang lebih 16 tahun. Bapak Martono

menanggung nafkah satu orang istri dan 4 orang anak.Selain jadi petani

bapak Martono juga menjadi pengurus mushola di sekitar rumahnya

yang di gaji dalam seminggu Rp 130.000 dalam sebulan Rp 520.000.

Luas perkarangan rumah yang dimiliki Bapak Martono yaitu (25 m²)

untuk di Tanami jagung dan ubi kayu. Ketika masa panen tiba jagung

dan ubi kayu yang di panen sebanyak (22 Kg ) Bapak Martono tidak

menjual hasil panennya tetapi di kelola menjadi tiwul dan nasi jagung

yang kemudian akan di kelola menjadi konsumsi makanan pokok dan

cemilan sehari-hari .Selain itu istri dari Bapak Martono membuka toko

kecil-kecilan di depan rumahnya dan menjual makanan ( Gorengan,

kripik, kerupuk) dan minuman ( Pop Ice dan Cappucino) Demi

menambah pendapatan Ekonomi keluarga.43

42 Hasil wawancara dengan bapak Wahyu tanggal 17 Mei 2019

43 Hasil wawancara dengan bapak Martono tanggal 17 Mei 2019

Page 73: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

59

Tabel 4.1

Nama, Pekerjaan Dan Pendapatan

No Nama Umur Pekerjaan Pendapatan

1. M Yamin 50 Ojek 500.000

2 Albani 45 Buruh 550.000

3 Harjono 47 Buruh 550.000

4 Syahrul 52 Buruh 550.000

5 Sarmanto 50 Buruh 550.000

6 Agus 50 Petani 600.000

7 Yono 45 Ojek 500.000

8 Dati 50 Petani 600.000

9 Sukarsih 50 Petani 650.000

10 Parjo 52 Petani 600.000

11 Mamat 52 Petani 650.000

12 Suparman 50 Petani 700.000

13 Mando 50 Petani 650.000

14 Nanto 54 Petani 650.000

15 Titin 54 Petani 650.000

16 Wahyu 55 Petani 650.000

17 Hendri 46 Petani 650.000

18 Riyan 49 Ojek 500.000

19 Martin 48 Buruh 550.000

20 Ari 55 Buruh 550.000

21 Suhendra 54 Petani 650.000

22 Muklis 55 Petani 650.000

23 Paino 55 Petani 650.000

24 Muhchin 50 Petani 650.000

25 Tama 50 Petani 650.000

26 Nando 45 Petani 650.000

27 Akmal 45 Petani 650.000

Page 74: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

60

28 Reno 50 Petani 650.000

29 Ardi 50 Petani 700.000

30 Sardi 54 Petani 700.000

31 Mahmut 55 Petani 650.000

32 Sudir 47 Petani 760.000

34 Saipul 48 Petani 650.000

35 Anwar 50 Petani 650.000

36 Martati 50 Petani 650.000

37 Zuwar 53 Petani 650.000

38 Anton 54 Petani 650.000

39 Roni 54 Petani 650.000

40 Edi Kuncoro 55 Petani 650.000

41 Parman 55 Petani 650.000

42 Sudirman 55 Petani 650.000

43 Paijo 56 Petani 700.000

45 Jono 45 Petani 600.000

46 Herman 52 Petani 650.000

47 Alek 47 Ojek 500.000

48 Andi 45 Ojek 500.000

49 Retno 45 Ojek 500.000

50 Samsudin 46 Ojek 500.000

51 Arkan 50 Buruh 550.000

52 Andiko 50 Petani 650.000

53 Bagus 54 Petani 650.000

54 Andianto 52 Petani 650.000

55 Bimo 45 Petani 650.000

56 Cahyadi 46 Buruh 550.000

57 Pajar 48 Buruh 550.000

58 Herwanto 49 Buruh 550.000

59 Usada 49 Petani 650.000

Page 75: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

61

60 Ismayono 50 Petani 650.000

61 Ismail 45 Petani 650.000

62 Jumanto 50 Petani 650.000

63 Kusuma 55 Petani 650.000

64 Mahardika 45 Petani 650.000

65 Leksono 47 Petani 650.000

66 Panji 49 Petani 650.000

67 Randi 50 Petani 650.000

68 Suranto 50 Petani 650.000

69 Aji Kusmanto 53 Petani 650.000

70 Subianto 55 Petani 650.000

71 Wiguno 54 Petani 650.000

72 Yuda 50 Petani 650.000

73 Andika 50 Petani 650.000

74 Nanang 55 Petani 650.000

75 Atmajaya 48 Petani 650.000

76 Bagaskoro 49 Petani 650.000

77 Bimo 50 Petani 650.000

78 Candra 50 Petani 650.000

79 Dodik 48 Petani 650.000

80 Gandara 55 Petani 650.000

Dari hasil tabel di atas terlihat jelas bahwa rata-rata penduduk di

desa mekar sari kebanyakan petani (penyadap karet) milik orang lain

dengan pendapatan yang di terima perbulan antara Rp 650.000 dan ketika

harga karet mahal akan menerima pendapatan Rp 700.000 perbulan.

Oleh karena itu, dengan pendapatan yang rendah penduduk di desa

mekar sarimulai menanam ubi kayu dan jagung di perkarangan rumah

Page 76: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

62

mereka. setelah panen jagung dan ubi kayu sebagian di jual kepasar dalam

bentuk (tapai, keripik) dan sisanya di jemur untuk di jadikan nasi tiwul

yang nantinya akan di konsumsi sebagai penganti beras untuk memenuhi

kebutuhannya .

b. Harga Pangan Pokok dan Jumlah Anggota Keluarga.

1) Harga pangan pokok

Yaitu harga pangan pokok beras di desa mekar sari berdasarkan

hasil wawancara kepada penduduk di desa mekar sari mengatakan

“Bahwa sering terjadi kenaikan harga sehingga untuk sebagian

masyarakat di desa mekar sari yang pendapatan ekonomi rendah

kesulitan untuk memenuhi konsumsi pangan pokok seperti beras sehingg

mereka beralih mengkonsumsi pangan pokok non beras seperti jagung

dan ubi kayu untuk memenuhi konsumsi pangan pokok keluarga mereka.

2) Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga juga memepengaruhi terhadapa konsumsi

pangan pokok seperti beras berdasarkan hasil wawancara kepada

penduduk di desa mekar sari mengatakan “Bahwa rata-rata jumlah

anggota keluarga setiap rumah di desa mekar sari cukup banyak

sehingga untuk memenuhi konsumsi pangan pokoknya mereka. Yaitu

beralih mengkonsumsi pangan pokok nono berasseperti jagung dan ubi

kayu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pangan pangna pokok

sehari-hari.

Page 77: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

63

c. Keterlambatan menerima bantuan beras raskin

Perlu di ketahui bahwa, penduduk di desa mekar sari sering terjadi

keterlambatan menerima bantuan beras raskin yang dimana penduduknya

sebanyak 201 jiwa yang menerima bantuan beras raskin di desa mekar sari

Terdapat lima dusun dengan jumlah penduduk yang menerima bantuan

beras raskin yaitu:

Tabel 4.2

Penerima Bantuan Beras Raskin

No Nama Dusun Jumlah

Penerima Raskin

1. Sindang Sari 39 KK

2. Suka Makmur 40 KK

3. Suka Mukti 46 KK

4. Tanjung Sari 54 KK

5. Lubuk Sari 24 KK

Dari hasil table di atas terlihat jelas bahwa sebagian desa mekar sari

masih banyak yang menerima bantuan beras raskin. Akan tetapi sering

terjadi keterlambatan dalam memberi bantuan beras raskin di desa mekar

sari sehingga penduduknya beralih mengkonsumsi pangan pokok seperti

jagung dan ubi kayu untuk memenuhi kebutuhan hidupya karena harga

pangan pokok seperti beras sedikit mahal yaitu 1 kg beras di jual dengan

harga Rp 20.000.Oleh karena itu, penduduk di desa mekar sari beralih

mengkonsumsi pangan pokok seperti jagung dan ubi kayu sebagai

penganti beras ketika terjadi kelambatan beras raskin.

d. Akses jalan yang tidak memadai

Page 78: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

64

Perlu di ketahui bahwa akses jalan di desa mekar sari sangat tidak

memadai yaitu dengan jalan aspal yang tidak layak serta berlobang dan

jalan tanah merah berbatu dan berlobang dengan jarak tempuh yang jauh

membuat para pedagang pasar di desa mekar sari menaikan sedikit harga

barangnya dari pada desa-desa lain.

3. Pemenuhan Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok di Desa Mekar Sari

Pemenuhan Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok di Desa Mekar

Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun, juga bermanfaat untuk

memperoleh nutrisi dari sumber gizi yang lebih beragam dan seimbang.

yaitu berupa ubi kayu dan Jagung. Yang di mana ini merupakan salah satu

program desa tersebut dengan menjelaskan definisi diversifikasi pangan

yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 68 tahun 2002 tentang

Ketahanan Pangan demi mewujudkan swasembada beras dengan

meminimalkan konsumsi beras agar tidak melebihi produksinya.

Beberapa Pemenuhan Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok di

Desa Mekar Sari berdasarkan hasil wawancara penduduk desa “Bahwa

yang seharusnya dimiliki oleh pangan pengganti beras adalah sebagai

berikut:

1. memiliki kandungan gizi yang lengkap dan cukup sehingga apabila

bahan pangan pokok seperti ubi kayu dan jagung tersebut dihitung dalam

kandungan gizi yang lengkap dan cukup, maka perbedaannya tidak

terlalu jauh dengan kandungan gizi yang lengkap dan cukup yang berasal

dari beras.

Page 79: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

65

2. memiliki peluang yang besar untuk dikonsumsi dalam kuantitas yang

relatif tinggi sehingga apabila terjadi penggatian konsumsi beras dengan

bahan pangan pokok seperti ubi kayu dan jagung tersebut maka

pengurangan kuantitas kalori dan protein nabati yang berasal dari beras

dapat dipenuhi dari bahan pangan pokok alternatif yang

dikonsumsi.

3. bahan baku untuk pembuatan bahan pangan pokok seperti jagung dan

ubi kayu cukup tersedia di daerah sekitarnya;

4. dari segi selera, bahan pangan pokok seperti ubi kayu dan jagung cukup

banyak di gemari sehingga memiliki peluang yang cukup besar untuk

dikonsumsi secara luas oleh rumah tangga.

Oleh karena itu, Pemenuhan Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok

pengganti beras. merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang

berkualitas dari gizi yang lengkap dan cukup.

1. Jenis Tanaman Pertanian

Di Desa Mekar Sarisendiri, jenis tanaman pertanian ada dua yaitu

pertanian Ubi kayu dan Jagung sesuai dengan apa yang diutarakan oleh,

selaku Kepala Desa Bapak Abu Bakar di Desa Mekar Sari:

a) Pertanian Jagung

jagung adalah salah satu jenis pertanian yang ada di desa mekar

sari yang cukup di gemari masyakat untuk di konsumsi sebagai penganti

beras dan di olah menjadi nasi uleg , artinya dimana beras dan jagung yang

sudah di jemur dan di tumbuk kasar-kasar di masak dengan perbandingan

Page 80: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

66

satu gelas beras dan dua gelas jagung dengan proses penanaman yang

cukup mudah dengan jangka waktu panen selama tiga bulan bulan.

b) Ubi kayu

Ubi kayu adalah Termasuk salah satu jenis makanan yang di

gemari di desa mekar sari untuk di konsumsi sebagai penganti beras

seperti di jadikan tiwul yang dimana proses pembuatannya ubi kayu yang

telah di kupas dan di cuci kemudian di jemur setelah kering ubi kayu di

cuci lagi dan di tumbuk kasar lalu di jemur kemudian di kukus dan setelah

itu baru di konsumsi atau bisa di jadikan olahan seperti keripik, tapai,di

jual ke pasar untuk menambah pendapatan ekonomi.

Berdasarkan narasumber yang peneliti wawancarai, menyebutkan

bahwa jenis tanaman pertanian yang mereka tanami di lahan perkarangan

rumah mereka yaitu tanaman jagung dan ubi kayu.

2. Hasil Tanaman

Hasil tanaman yang di hasilkan oleh petani Desa Mekar Sariini

merujuk pada jumlah hasil yang di panen dalam hal ini adalah tanaman

(jagung dan ubi kayu). Dari narasumber yang penulis wawancarai, mereka

mengatakan bahwa besarnya hasil panen yang diutarakan pada penulis

merupakan hasil panen yang mereka dapatkan.

Sebagian Para narasumber memiliki jawaban yang hampir sama

yang diutarakan ke penulis yaitu bahwa menurut mereka panen yang

mereka dapatkan adalah panen yang tidak bagus. Kebanyakan dari mereka

Page 81: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

67

mengatakan alasan karenajagung dan ubi kayu yangmereka tanam

menghasilkan buah yang lebih sedikit dari biasanya.

Hasil panen kurang bagus disebabkan oleh:

a) Tanah yang tidak dibajak dengan baik sebelum menanam ubi kayu dan

jagung

b) Tanah kering dan berbatu-batuan

c) cuaca yang kurang bagus sehingga hasil panen tidak begitu bagus

d)hama atau hewan (perusak tanaman)

B. Upaya Peningkatan Nilai Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok

Produk Dapat Bernilai Di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan

Kabupaten Sarolangun

Diversifikasi konsumsi bahan pangan pokok merupakan suatu

proses pemilihan pangan yang tidak tergantung pada satu jenis saja, tetapi

lebih terhadap berbagai bahan pangan seperti beras bisa diganti dengan

makanan pokok yaitu jagung dan ubi kayu (ketela pohon). Diversifikasi

pangan ditunjukan pada penganekaragaman pangan yang berasal dari

pangan pokok dan semua pangan lain yang dikonsumsi rumah tangga

termasukjagung dan ubi kayu (ketela pohon). Hal ini dimaksudkan bahwa

semakin beragam dan seimbang komposisi pangan yang dikonsumsi

akan semakin baik kualitas gizinya.

Oleh karena ituHasil pertanian dan budidaya pangan suatu daerah

merupakan suatu asetekonomi. sepertinya sangat tepat apabilasasaran

pembangunan bidang pangan diantaranya adalah; terwujudnyaketahanan

Page 82: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

68

pangan rumah tangga, terwujudnya diversifikasi pangan serta

terjaminkeamanan pangan.Keberadaan industri pengolahan makanan hasil

pertanian adalah industri rumah tangga, kemudian industri kecil dan

industri menengahdan besar.

Berdasarkan hasil yang diperoleh selama observai dan wawancara,

diketahui untuk pemahaman masyarakat tentangUpaya Peningkatan Nilai

Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Produk Dapat Bernilai Di Desa

Mekar Sari sangatlah bagus. Dapat di ketahui bahwa sebagian dari

masyarakat atau penduduk di desa mekar sari mengkonsumsi pangan pokok

seperti ubi kayu dan jagung untuk memenuhi kebutuhan mereka. Perlu

ketahui bahwa, Upaya Peningkatan Nilai Diversifikasi Konsumsi Pangan

Pokok Produk Dapat Bernilai Di Desa Mekar Sari yaitu ketika musim

panen jagung dan ibu kayu. Dimana sebagian dari mereka adalah yang

tidak menjual dan ada yang menjual hasil panennya untuk menambah

pendapatan ekonomi.

Pertama, Bapak M Yamin yang memiliki lahan perkarangan rumah

yang luasnya yaitu 20 m² .Bapak M Yamin mendapatkan hasil panen 17 kg.

Jika dilihat dari hasil panen ubi kayu yang diperoleh diketahui bahwa istri

dari Bapak M Yamin menjual ubi kayu yang sudah olahan menjadi

(tapaiubi) Sehingga kalau dihitung secara rinci, yaitu:

Hasil Panen = 17 kg ubi kayu

Tapai = 40 Bungkus /Hari

Harga Jual = 40 x 1.500 /Bungkus

Page 83: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

69

= Rp 60.000

Jika diuangkan, hasil dari jualan tapai istri dari bapak M Yamin

sehari-hari sebesar Rp 60.000 untuk kebutuhan rumah tangga.

kedua, Bapak Albani yang memiliki lahan perkarangan rumah yang

luasnya yaitu 25 m² .Bapak Albanimendapatkan hasil panen 22 kg. Jika

dilihat dari hasil panen ubi kayu yang diperoleh diketahui bahwa istri dari

Bapak Albani menjual ubi kayu yang sudah menjadi olahan (Keripik)

Sehingga kalau dihitung secara rinci, yaitu:

Hasil Panen = 22 kg ubi kayu

Keripik = 65 Bungkus /Hari

Harga Jual = 65 x 800 /Bungkus

= Rp 52.000

Jika diuangkan, hasil dari jualan keripikistri dari bapak Albani

sehari-hari sebesar Rp 52.000 untuk kebutuhan rumah tangga.

ketiga, Bapak Harjono yang memiliki lahan perkarangan rumah

yang luasnya yaitu 23 m² .Bapak Harjono mendapatkan hasil panen 18 kg.

Jika dilihat dari hasil panen ubi kayu yang diperoleh diketahui bahwa istri

dari Bapak Harjono menjual ubi kayu yang sudah menjadi olahan (kue

getuk) Sehingga kalau dihitung secara rinci, yaitu:

Hasil Panen = 18 kg ubi kayu

Kue Getuk = 50 irisan Kue Getuk /Hari

Harga Jual = 50 x 1000 / Irisan Kue Getuk

= Rp 50.000

Page 84: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

70

Jika diuangkan, hasil dari jualan kue getuk istri dari bapak Harjono

sehari-hari sebesar Rp 50.000 untuk kebutuhan rumah tangga.

keempat, Bapak Syahrul yang memiliki lahan perkarangan rumah

yang luasnya yaitu 20 m² .Bapak Syahrul mendapatkan hasil panen 17 kg.

Jika dilihat dari hasil panen jagung yang diperoleh diketahui bahwa istri dari

Bapak Syahrul menjual jagung yang sudah menjadi olahan (kue jagung)

Sehingga kalau dihitung secara rinci, yaitu:

Hasil Panen = 17 kg ubi kayu

Keripik = 75 Bungkus /Hari

Harga Jual = 75 x 800 / Bungkus

= Rp 60.000

Jika diuangkan, hasil dari jualan Keripik istri dari bapak Syahrul

sehari-hari sebesar Rp 60.000 untuk kebutuhan rumah tangga.

kelima, Bapak Sarmanto yang memiliki lahan perkarangan rumah

yang luasnya yaitu 20 m² .Bapak Harjono mendapatkan hasil panen 17 kg.

Jika dilihat dari hasil panen ubi kayu yang diperoleh diketahui bahwa istri

dari Bapak Sarmanto menjual ubi kayu yang sudah menjadi olahan

(Kelepon Ubi) Sehingga kalau dihitung secara rinci, yaitu:

Hasil Panen = 17 kg ubi kayu

Tapai = 50 Bungkus /Hari

Harga Jual = 50 x 1,500 / Bungkus Tapai

= Rp 75.000

Page 85: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

71

Jika diuangkan, hasil dari jualan Tapai istri dari bapak Sarmanto

sehari-hari sebesar Rp 75.000 untuk kebutuhan rumah tangga.

keenam, Bapak Agus yang memiliki lahan perkarangan rumah yang

luasnya yaitu 25 m² .Bapak Harjono mendapatkan hasil panen 22 kg. Jika

dilihat dari hasil panen ubi kayu yang diperoleh diketahui bahwa istri dari

Bapak Agus menjual ubi kayu yang sudah menjadi olahan (Tiwul) Sehingga

kalau dihitung secara rinci, yaitu:

Hasil Panen = 22 kg ubi kayu

Tapai = 60 Bungkus /Hari

Harga Jual = 60 x 1,500/ Bungkus

= Rp 90.000

Jika diuangkan, hasil dari jualan Tapai istri dari bapak Agus sehari-

hari sebesar Rp 90.000 untuk kebutuhan rumah tangga.

ketujuh, Ibu Dati yang memiliki lahan perkarangan rumah yang

luasnya yaitu 25 m² . Ibu Dati mendapatkan hasil panen 22 kg. Jika dilihat

dari hasil panen ubi kayu yang diperoleh diketahui bahwa Ibu Dati menjual

ubi kayu yang sudah menjadi olahan (keripik) Sehingga kalau dihitung

secara rinci, yaitu:

Hasil Panen = 22 kg ubi kayu

Keripik = 70 Bungkus /Hari

Harga Jual = 70 x 800/ Bungkus

= Rp 56.000

Page 86: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

72

Jika diuangkan, hasil dari jualan keripikIbu Dati sehari-hari sebesar

Rp 56.000 untuk kebutuhan rumah tangga.

kedelapan, Ibu Sukarsih yang memiliki lahan perkarangan rumah

yang luasnya yaitu 24 m² . Ibu Dati mendapatkan hasil panen 21 kg. Jika

dilihat dari hasil panen ubi kayu yang diperoleh diketahui bahwa Ibu

Sukarsih menjual ubi kayu yang sudah menjadi olahan (Tapai) Sehingga

kalau dihitung secara rinci, yaitu:

Hasil Panen = 21 kg ubi kayu

Tapai = 55 Bungkus / Hari

Harga Jual = 55 x 1000/ Bungkus

= Rp 55.000

Jika diuangkan, hasil dari jualan tapai Ibu Sukarsih sehari-hari

sebesar Rp 56.000 untuk kebutuhan rumah tangga.

kesembilan, Bapak Wahyu yang memiliki lahan perkarangan rumah

yang luasnya yaitu 23 m² . Bapak Wahyumendapatkan hasil panen 19 kg.

Jika dilihat dari hasil panen ubi kayu yang diperoleh diketahui bahwa istri

dari Bapak Wahyu menjual ubi kayu yang sudah menjadi olahan (keripik)

Sehingga kalau dihitung secara rinci, yaitu:

Hasil Panen = 19 kg ubi kayu

Keripik = 70 Bungkus / Hari

Harga Jual = 70 x 800/ Bungkus

= Rp 56.000

Page 87: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

73

Jika diuangkan, hasil dari jualan keripik istri dari Bapak Wahyu

sehari-hari sebesar Rp 56.000 untuk kebutuhan rumah tangga.

kesepuluh, Bapak Martono yang memiliki lahan perkarangan

rumah yang luasnya yaitu 25 m² . Bapak Martono mendapatkan hasil

panen 22 kg. Jika dilihat dari hasil panen ubi kayu yang diperoleh diketahui

bahwa istri dari Bapak Martono menjual ubi kayu yang sudah menjadi

olahan (Tapai) Sehingga kalau dihitung secara rinci, yaitu:

Hasil Panen = 22 kg ubi kayu

Tapai = 65 Bungkus / Hari

Harga Jual = 65 x 100/ Bungkus

= Rp 65.000

Jika diuangkan, hasil dari jualan tapai istri dari Bapak Martono

sehari-hari sebesar Rp 65.000 untuk kebutuhan rumah tangga.

Dari kesepuluh narasumber tersebut, mereka merupakan

narasumber yang sudah mewakili seluruh petani di Desa Mekar Sari yang

berjumlah 704 KK. Maka data dari narasumber-narasumber tersebut dapat

menjadi gambaran akan Upaya Peningkatan Pendapatan Ekonomi sebagian

penduduknya dengan cara menjual sebagian dari hasil panen jagung dan ubi

kayu kepasar ataupun ke toko-toko kecil untuk menambah pendapatan

ekonomi dan kebutuhan sehari-hari.

Page 88: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang sudah disampaikan diatas, maka dapat kita tarik

kesimpulan yaitu:

Cara Pemenuhan Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok Di Desa Mekar

Sari adalah: Harus memiliki kandungan gizi lengkap dan cukup seperti beras,

bahan baku penganti konsumsi pangan pokok seperti jagung dan ubi kayu

mudah di temui, dari segi selera banyak digemari sehingga memiliki peluang

yang cukup besar untuk di konsumsi secara luas oleh rumah tangga

Cara Upaya Peningkatan Nilai Diversifikasi Konsumsi Pangan Pokok

Produk Dapat Bernilai Di Desa Mekar Sari. dapat dilihat ketika musim panen

jagung dan ibu kayu Dimana sebagian dari mereka ada yang menjual hasil

panennya untuk menambah pendapatan ekonomi dalam bentuk olahan

makanan seperti: keripik, kerupuk, tapai, getuk, goreng-gorengan yang

kemudian di jual kepasar atau menitipkannya di warung dan toko-toko untuk

menambah pendapatan sehari-hari dan dapat dipergunakan untuk kebutuhan.

B. Saran

1. Masyarakat di Desa Mekar Sari diharapkan memiliki motivasi atau

keinginan yang lebih untuk mengonsumsi pangan pokok non beras Seperti

jagung dan ubi kayu. karena maanfaat bagi kesehatan Serta berjalannya

program diversifikasi pangan dengan baik. Perilaku mengonsumsi pangan

pokok non beras seperti jagung dan ubi kayu di Desa Mekar Sari diharapkan

Page 89: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

75

dapat menyebarkan luaskan ke masyarakat lainnya untuk mengonsumsi

pangan pokok non beras.

2. diharapkan agar intansi pemerintah sarolangun dapat memberikan bantuan

bibit jagung dan ubi kayu agar terlaksananya program diversifikasi

konsumsi pangan pokok di desa mekar sari seperti yang yang diharapkan

agar dapat menyebarluaskan ke masyarakat lainnya.

C. Kata Penutup

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan taufik dan hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua dan tak

pernah berhenti memberi nikmat dan kasih sayang-Nya kepada penulis,

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Tulisan ini masih belum

sempurna, maka dari itu penulis meminta kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kebaikan penulisan ini agar menjadi lebih baik.

Terimah kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang terkait dalam

penulisan skripsi ini, atas waktu yang diluangkan serta kesempatan yang

diberikan untuk penulis dan akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga

Allah SWT membalas kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu

penulis, Amin yaa rabbal alamin.

Page 90: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur’an dan Terjemahannya, DEPATEMEN AGAMA RI: CV. PUSTAKA

AGUNG HARAPAN.

Alimoeso. S, Kebijakan Bulog dan Ketahanan Pangan, Diskusi Pembangunan

Pertanian dan Pendidikan Tinggi Pertanian Lustrum XIII Fakultas

Pertanian UGM, 2011.

Ariani. M, Penguatan Ketahanan Pangan Daerah Untuk Mendukung Ketahanan

Pangan Nasional, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian Bogor, 2008.

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Azahari D.H, Membangun Kemandirian Pangan Dalam Rangka Meningkatkan

Ketahanan Nasional, PSEKP Bogor, 2008.

B Amang, dan M. H. Sawit, Kebijakan Beras dan Pangan Nasional Pelajaran

Dari Orde Baru dan Orde Reformasi, IPB Press Bogor, Cetakan kedua

2001.

Bungin Burhan M, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Public, dan ilmu Sosial Lainnya, Jakarta : Kencana, 2009.

Moleong lexy j, Metologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Ronsdakarya Cetakan Kedua, 2005.

Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: rajawali pers,

2008

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Jakarta: Referensi,

Cetakan kesatu, 2003.

Reguh Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi, Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2005.

Subagyo Joko, Metedologi Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta : PT.

Rineka Cipta, 1999.

Sukmadinata Naya Syadih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2002.

Page 91: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

B. Jurnal Dan Skripsi

Hutabarat B. dan E. Pasandaran, Diversifikasi Pangan : Analisis Masalah dan

Strategi Pengembangan, Jurnal Penelitian dan Pengembangan

Pertanian, 1987.

Marwanti S, Pola Pengeluaran Konsumsi Pangan Gizi Penduduk Indonesia,

Analisisi Data Susenas, 2002.

MM. Endah Mulat Sasmawati, Diversifikasi Konsumsi Pangan Berbasis Potensi

Lokal Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kecamatan Insana,

Kabupaten Timor Tengah Utara NTT, 2016.

Nainggolan. K, Program akselerasi Pemantapan Ketahanan Pangan Berbasis

Pedesaan,Badan Ketahanan Pangan Jakarta, 2009.

Ni Made Suyati Y.P, Diversififkasi Pangan Pokok Berbasis Potensi Lokal Dalam

Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Pendesaan Di

Kecamatan Semin Kabupaten Gunung Kidul, Jurnal Ekonomi

Pembangunan Volume 13 No. 1 Tahun 2006.

Purwantini, Peningkatan Partisipasi dan Konsumsi Ubi Jalar Langka Strategis

Pengembangan Diversifikasi Pangan Dalam Prosiding Era Baru

Pembangunan Pertanian. Strategi Masalah Pangan : Bionergi dan

Perubahan Iklim, Pusat Analisis Social Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian, 2011.

Rachman, Pola Konsumsi dan Pengeluaran Rumah Tangga, Studi Kasus: Rumah

Tangga di pendesaan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan,

Agro Ekonomika, 2004.

Riyadi, Kebiasaan Makan Masyarakakat Dalam Kaitannya Dengan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Prosiding Symposium Pangan dan

Gizi Serta Kongres : IV Bergizi dan Pangan Indonesia Jakarta, 2003.

Rizma Aldillah, Dinamika Konsumsi Rumah Tangga Pendesaan Pada

Agroesistem Laham Kering Berbasis Palawija, Studi Kasus Konsumsi

Pangan Rumah Tangga: Antara Harapan dan Kenyataan, 2008.

Roosganda Elizabeth, Strategi Pencapaian Diversifikasi dan Kemandirian

Pangan: Antara Harapan dan Kenyataan, Pusat Analisis Sosial

Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bogor, 2011.

Soedjana T.D, Paertisipasi Konsumsi Sebagai Alat Ukur Status Ketahanan

Pangan, Jurnal Skripsi, 2013.

Page 92: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

Tampubolon.P, Peranan Wanita Dalam Mensukseskan Upaya Diversifikasi

Pangan, Jurnal Skripsi, Volume 3 No.11 Tahun 1998.

C. Internet

http://awaliyahhasanah.blogspot.com/2013/06/definisi-desa-kota-pendesaan-

dan.html diakses pada 5 desember 2018 pukul 13.36

http://thidiwed.com/pengertian-Diversifikasi/amp/ diakses pada 4 desember 2018

pukul 12.18

Page 93: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

PANDUAN WAWANCARA

1. Panduan Wawancara dengan Kepala Desa Mekar Sari

a. Bagaimana Sejarah Berdirinya Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan

Kabupaten Sarolangun?

b. Bagaimana pengetahuan Masyarakat Terhadap agama serta Pendidikan

Di Desa Mekar Sari Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun?

c. Bagaimanatanggapan atau Respon bapak tentang sebagian penduduk di

Desa Mekar Sari yang tidak mengonsumsi beras?

d. Apa yang menyebabkan sebagian peduduk di Desa Mekar Sari tidak

lagi mengkonsumsi pangan pokok seperti beras?

e. Sejak kapan terjadinya konsumsi pangan pokok seperti jagung dan ubi

kayu di Desa Mekar Sari?

f. Apakah konsumsi pangan pokok non beras seperti jagung dan ubi

termasuk salah satu program Desa Mekar Sari?

2. Panduan Wawancara dengan Penduduk Desa Mekar Sari

a. Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai konsumsi pangan pokok non

beras di Desa Mekar Sari?

b. Apa alasan bapak/ibu beralih mengkonsumsi pangan pokok berupa

jagung dan ubi kayu di Desa Mekar Sari?

c. Apakah menurut bapak/ibu konsumsi pangan pokok seperti jagung dan

ubi kayu sudah membantu dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok

di Desa Mekar Sari?

d. Apakah menurut bapak/ibu banyaknya anggota keluarga Berpengaruh

terhadap pengeluaran biaya konsumsi bahan pagan pokok?

e. Apakah menurut bapak/ibu Pendapatan yang rendah mempengaruhi

terhadap pembelian konsumsi pangan pokok .

Page 94: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

DOKUMENTASI

A. Desa Desa Mekar Sari Kecamatan Pelwan Kabupaten Sarolangun

Page 95: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …
Page 96: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …
Page 97: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …
Page 98: DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN POKOK DALAM …

DAFTAR RIWAYAT

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Merry Mustopa

Tempat/Tgl lahir : Jambi, 20 Juni 1997

Email/ Surel : [email protected]

Alamat : Desa Bukit, Kecamatan Pelawan,

Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi

No Kontak/ Hp : 082175819511

Pendidikan Formal:

1. SD Negeri 13 Pelawan : 2003-2008

2. MTs Negeri Sarolangun : 2009-2012

3. SMA Negeri 8 Sarolangun : 2012-2015

Pengalaman Organisasi:

1. Anggota Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI)

2015/2016 – 2016/2017

Motto Hidup:

Jangan Pernah Mengulangi Kesalahan Yang Sama

Jambi, 22 Juli 2019

Merry Mustopa

EES 150755