10
DK 1 KOMUNITAS WEEK 3 UNCLEAR TERMS Rahma : kapsul vitamin a Dwiyanti,kapsul:jenis obat yang memiliki sebungkus kecil sejenis agar-agar harus ditelan(kbbi) Vitamin a:salah satu larut lemak,mempunyai peran dalam tubuh terutama bagian mata(kamus gizi) Reni : posyandu Dhea:kamus gizi,pos pelayanan terpadu berbasis masyarakat,yang dikelolah dari untuk dan oleh guna memperoleh kesehatan dasar . Nasya : SPM Wardah:standar pelayanan minimal,tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan digunakan patokan keberhasilan program kesehatan daerah kabupaten atau kota(kamus gizi) Indah : Instrumen Yunita,nur,Dheas:sarana pemilihan untuk pengumpulan data sbg bahan pengolahan (kbbi) Nasya:kbbi,perangatan kerja atau alat kedokteran Nur : cakupan Selly:suatu menjadi dasar suatu ide atau tujuan Pemerataan dari pemilihan kapsul vitamin a,sharira, Dhea:seberapa banyak masyarakat mendapatkan program vitamin a pada balita Nasya: Pemerataan dari pemberian kapsul vitamin a CUES Ahli gizi mampu membuat instrumen,pengukuran perubahan perilaku sebagai permulaan untuk mendesain kegiatan yang lebih efektif dalam upaya meningkatkan presentase cakupan balita yang dapat kapsul vit a 2 kali pertahun sehingga mencapai target spm ditetapkan depkes RI

Dk 1 Komunitas Week 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

week 3

Citation preview

DK 1 KOMUNITAS WEEK 3UNCLEAR TERMSRahma : kapsul vitamin aDwiyanti,kapsul:jenis obat yang memiliki sebungkus kecil sejenis agar-agar harus ditelan(kbbi)Vitamin a:salah satu larut lemak,mempunyai peran dalam tubuh terutama bagian mata(kamus gizi)Reni : posyanduDhea:kamus gizi,pos pelayanan terpadu berbasis masyarakat,yang dikelolah dari untuk dan oleh guna memperoleh kesehatan dasar .Nasya : SPMWardah:standar pelayanan minimal,tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan digunakan patokan keberhasilan program kesehatan daerah kabupaten atau kota(kamus gizi)Indah : InstrumenYunita,nur,Dheas:sarana pemilihan untuk pengumpulan data sbg bahan pengolahan (kbbi)Nasya:kbbi,perangatan kerja atau alat kedokteranNur : cakupanSelly:suatu menjadi dasar suatu ide atau tujuanPemerataan dari pemilihan kapsul vitamin a,sharira,Dhea:seberapa banyak masyarakat mendapatkan program vitamin a pada balitaNasya: Pemerataan dari pemberian kapsul vitamin aCUESAhli gizi mampu membuat instrumen,pengukuran perubahan perilaku sebagai permulaan untuk mendesain kegiatan yang lebih efektif dalam upaya meningkatkan presentase cakupan balita yang dapat kapsul vit a 2 kali pertahun sehingga mencapai target spm ditetapkan depkes RINasyaAhli gizi untuk mendesain kegiatan yang lebih efektif dalam upaya meningkatkan presentase cakupan balita yang dapat kapsul vit a 2 kali pertahun dgn mmbuat instrumen perubahan perilakuRahmaAhli gizi mampu untuk mendesain kegiatan yang lebih efektif dalam upaya meningkatkan presentase cakupan balita yang mendapat kapsul vit a 2 kali pertahun dgn terlebih dahulu mmbuat instrumen pengukuran perubahan perilaku sehingga mencapai target spm ditetapkan depkes RIReni,dhea,indah,wardah

PROBLEM IDENTIFICATION1. Apa saja Kegiatan yang efektif dan kegiatan apa yang sesuai dan Bagaimana langkah-langkah desain kegiatan yg sesuai untuk merubah perilaku dan butuh waktu berapa lama merubah perilaku?

Yunita:tiap 6 bulan sekali tiap kunjungan dilihat.Rahma: 2 tahun dilakukan 4 kaliNur m: posyandu dgn di berikan konseling.Yunita,wardah:Program :PHBS,IMD(inisiasi menyusui dini),1000HPKPHBS,kegiatan kesehatan ibu dn anak,kadarzi,perilaku gizi seimbang,kshtn lingkungan,gaya hidup sht dan asuransi kshtnYang sesuai kadarzi,tnga kesehatan dilakukan di rumah-rumah.Langkah kadarzi: Mengetahui mslh keluarga Tng kesehatan mndatangi keluarga yang memiliki balita trtama kekurangan vitamin a Diadakan kegiatan bsr di posyandu

Kegiatan yng mendukung progam vit a :

Penimbangan balita,pemberian jajan Dan FGD ,masalah pemberian (untuk ibu) ,sblm acara diingatkan dgn di beri brosur kpd ibu yang punya balitaLangkah:Langkah : mengetahui mslh apa saja mengethaui kader yang ada di wilayah untuk membantu kelancaran programreni,sely langkah : mngetahui masalah menetapkan perilaku atau kegiatan yang ditetapkan mempersiapkan apa yang akan disampaikan pihak yang terlibat tujuan dn manfaat dilakukan media yang diperlukan ,brosur waktu dan anggaran Mengetahui masalah keluarga dgn kegiatan FGD Kegiatan bsr di posyandu (pemberian kapsul ) Penyebaran brosur dan melakukan penyuluhan kembali (untuk melakukan kedua kalinya) Evaluasi dgn mendatangi ke rumah 2

Langkah Kegiatan1) Pendataan sasaran anak usia 12 59 bulan;2)Pemantauan pertumbuhan anak usia 12 59 bulan minimal 8 x dalamsetahun;3) Pemantauan perkembangan anak usia 12 59 bulan minimal tiap 6bulan sekali;4) Melakukan intervensi bila dijumpai gangguan pertumbuhan dankelainan perkembangan;5) Melakukan rujukan bila tidak ada perbaikan setelah dilakukanintervensi;6) Penyediaan skrining Kit SDIDTK;7) Pengadaan Vitamin A dosis tinggi (200.000 iu) sesuai sasaran;8) Pengadaan formulir pendukung pencatatan pelaporan;9) Monitoring dan evaluasi;10) Pelatihan. (depkes ri, 2008) hal sec 1:362. Berapa target spm kapsul vitamin a ditetapkan depkes ri?Yunita : 100 % semua balita m,ndpt kapsul vit a

Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berkaitan dengan pelayanan kesehatanyang meliputi jenis pelayanan beserta indikator kinerjadan target Tahun 2010:a. Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi :1. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 ( 95 %);2. Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atautenaga kesehatan yang memiliki kompetensikebidanan (90 %);3. Ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk (100 %);4. Cakupan kunjungan neonatus (90 %);5. Cakupan kunjungan bayi (90%);6. Cakupan bayi berat lahir rendah / BBLR yangditangani (100%).4b. Pelayanan kesehatan Anak Pra sekolah dan UsiaSekolah:1. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anakbalita dan pra sekolah (90%);2. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dansetingkat oleh tenaga kesehatan atau tenagaterlatih / guru UKS/Dokter Kecil (100%);3. Cakupan pelayanan kesehatan remaja (80%).c. Pelayanan Keluarga Berencana :Cakupan peserta aktif KB (70%).

d. Pelayanan imunisasi :Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)(100%).

e. Pelayanan Pengobatan / Perawatan :1. Cakupan rawat jalan (15 %);2. Cakupan rawat inap (1,5 %).f. Pelayanan Kesehatan Jiwa :Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanankesehatan umum (15%).

g. Pemantauan pertumbuhan balita :1. Balita yang naik berat badannya (80 %);2. Balita Bawah Garis Merah (< 15 %).

h. Pelayanan gizi :1. Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kaliper tahun (90%);2. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe(90%);53. Cakupan pemberian makanan pendamping ASIpada bayi Bawah Garis Merah dari keluargamiskin (100%);4. Balita gizi buruk mendapat perawatan (100%).

i. Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasardan Komprehensif :1. Akses terhadap ketersediaan darah dankomponen yang aman untuk menangani rujukanibu hamil dan neonatus (80%);2. Ibu hamil risiko tinggi / komplikasi yang ditangani(80%);3. Neonatal risiko tinggi / komplikasi yang ditangani(80%)

j. Pelayanan gawat darurat :Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanangawat darurat yang dapat diakses masyarakat(90%).

k. Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi danpenanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) danGizi Buruk :1. Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani< 24 jam (100%);2. Kecamatan bebas rawan gizi (80%).

l. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio:Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000penduduk < 15 tahun ( 1).

m. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru:Kesembuhan penderita TBC BTA positif (> 85%).6n. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA:Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani(100%).

o. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIVAIDS:1. Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS(100%);2. Infeksi menular seksual yang diobati (100%).p. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit DemamBerdarah Dengue (DBD) :Penderita DBD yang ditangani (80%).

q. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare:Balita dengan diare yang ditangani (100%).

r. Pelayanan kesehatan lingkungan :Institusi yang dibina (70%).s. Pelayanan pengendalian vektor:Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes(>95%).

t. Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum :Tempat umum yang memenuhi syarat (80%).

u. Penyuluhan perilaku sehat :1. Rumah tangga sehat (65%);2. Bayi yang mendapat ASI- eksklusif (80%);3. Desa dengan garam beryodium baik (90%);4. Posyandu Purnama (40%).7v. Penyuluhan Pencegahan dan PenanggulanganPenyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan ZatAdiktif (P3 NAPZA) berbasis masyarakat:Upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugaskesehatan ( 15%).

w. Pelayanan penyediaan obat dan perbekalankesehatan:1. Ketersedian obat sesuai kebutuhan (90%);2. Pengadaan obat esensial (100%);3. Pengadaan obat generik (100%).

x. Pelayanan penggunaan obat generik:Penulisan resep obat generik (90%).

y. Penyelenggaraan pembiayaan untuk pelayanankesehatan perorangan:Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar(80%).

z. Penyelenggaraan pembiayaan untuk KeluargaMiskin dan masyarakat rentan :Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan KeluargaMiskin dan masyarakat rentan (100%).(3) Di luar jenis pelayanan yang tersebut pada ayat (2),Kabupaten/Kota tertentu wajib menyelenggarakanjenis pelayanan sesuai dengan kebutuhan antaralain :a. Pelayanan Kesehatan Kerja :Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerjaformal (80%).8b. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut :Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjutdan usia lanjut (70%).

c. Pelayanan gizi :Cakupan wanita usia subur yang mendapatkankapsul yodium (80%).

d. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIVAIDS:Darah donor diskrining terhadap HIV-AIDS(100%).

e. Pencegahan dan pemberantasan penyakitMalaria:Penderita malaria yang diobati (100%).

f. Pencegahan dan pemberantasan penyakit Kusta:Penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate)(>90%).

g. Pencegahan dan pemberantasan penyakitFilariasis:Kasus filariasis yang ditangani ( 90%).

(Kepmenkes RI, 2003) hal 3-8Tentang SPM kapsul vitamin A di pdf (depkes Ri, 2004)3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab belum tercapai target?Dyan,indah,dheas : kurang kesadaran ibu ttg kapsul vit a,pemilihan tanggal kurang tepat,krg motivasi ibu,kurang pengetahui ibu ,pelayanan ,akses yang sulit,krg dukungan dr kluarga.Kader krg terlatih,edukasi krg media/media krg menarik,krg koordinasi pada pihak yng terkait,memberi edukasi krg komunikatif,media krg tpt

Lalu apa masalahnya?Penyebabnya, lebih karena kurangnya perhatian. Mungkin, juga terkait kemiskinan. Bisa saja ibu yang miskin kurang memiliki informasi tentang perawatan anak atau hanya memiliki sedikit waktu untuk mengurus bayi. Namun, yang membesarkan hati, dengan sedikit perubahan perilaku di rumah dapat dengan cepat menurunkan angka kekurangangizi. Bukan hanya pada anak. Salah satu indikator kemiskinan lain dalam MDGs, melihat apakah seluruh penduduk cukup makan. Dengan menggunakan kriteria FAO1 dalam mengukur kebutuhan konsumsi minimum, maka hanya 6% dari penduduk Indonesia yang konsumsi hariannya kurang dari standar tersebut. Di masa lalu, standar yang digunakan untuk mengukur kecukupan konsumsi ini sedikit terlalu tinggi untuk Indonesia, sehingga terindikasi bahwa hampir 70% penduduk Indonesia tidak mengkonsumsi cukup makanan. Proporsi penduduk tersebut juga relatif tidak berubah sejak 1990.(Let Speak Out for MDGs - ID-faktor penyebab)4. Indah, apa saja jenis2 instrumen pengukuran dan instrumen apa yg sesuai (alasan) , untuk mengukur prbhn perilaku dan konten apa saja yang terdapat dlm instrumen tsb?Nur m,indah:kuisioner,pre dan post testReni Billin,instrumen yg sesuai :kuisionerIndah: wawancara dan survey,cara mendapat instrumen dan butuh banyak sdmDwiyanti Konten :Dheas:pengetahuan ibu terkait vit a dan data diri ibu dan balita,pengetahuan ibu ttg akses di daerahNasya: cara pemberian vit aIndah : kuisioner,ada kode,brp kali butuh ke posyanduBillin:identitas pewawancara dr kuisioner (tergantung tgkt pendidikan) dan untuk mengetahui kejujuranDwiyanti,indah

5. Bagaimana indikator keberhasilan program pemberian kapsul vitamin a?Yunita:serum retinol meningkatDheas:penurunan penyakit infeksi pd balitaReni: penurunan buta seja dan kebutaan,seruftalmia

Tenaga kesehatan (SDM) sangat diperlukan dalam pelaksanaan program pemberian kapsul vitamin A, karena adanya tenaga kesehatan (SDM) merupakan indikator keberhasilan dalam input program pemberian kapsul vitamin A menurut Direktorat Bina Gizi Masyarakat.4Tenaga yang terlibat dalam program ini yaitu pelaksana gizi, bidan dan kader yang bekerjasama dengan baik dalam menjalankan program suplementasi kapsul vitamin A mulai dari perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A, pendistribusian kapsul vitamin A serta pencatatan dan pelaporan

Tahap process, mulai dari perencanaan, pelaksanaan program sampai pencatatan dan pelaporan berjalan sesuai standar. Tahap Output, program mencapai indikator keberhasilan tetapi sosialisasi tentang vitamin A masih kurang. Kesimpulan penelitian bahwa hampir semua indikator program berjalan sesuai prosedur.

Penelitian ini menyimpulkan pada tahap input, dari aspek tenaga kesehatan masih dibutuhkan tenaga gizi dan kader yang lebih aktif dalam menjalakan distribusi sweeping, alokasi dana yang lebih jelas dan transparan kepada penanggungjawab program. Tahap proses, mulai dari perencanaan, pelaksanaan program, sampai pencatatan dan pelaporan berjalan dengan baik.Tahap Output, cakupan mencapai indikator keberhasilan tetapi masih perlu di adakan sosialisasi tentang vitamin A. Secara keseluruhan, semua tahapan berjalan dengan baik sesuai standar dalam pelaksanaan program suplementasi kapsul vitamin A. (baka dkk, 2014)6. Bagaimana cara mengevaluasi scr input,proses dan output cakupan program SPM scr umum dan Kapsul vitamin a secara spesifik ,?Evaluasi spm scr umumYunita: kapsul yang disediakan (sdh disebarkan di semua balita),ibu menghadiri kegiatan tsb dilihat dr absensi kegiatan,Billin: membandingkan atau mengevaluasi cakupan,mengukur sbrpa banyak ibu yang kembaliSharira: kualitas sdm dan kepuasaan target dan sasaran

diqelni

Note: membaca spm ttg cakupan

LEARNING OBJECTIVES