41
MAKALAH PENGGUNAAN ASAM CUKA (CH 3 COOH) DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Umum Penyusun Verawati Agustina 1132070080 PRODI PENDIDIKAN FISIKA/I/B FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

  • Upload
    haduong

  • View
    224

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

MAKALAH

PENGGUNAAN ASAM CUKA (CH3COOH)

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Umum

Penyusun

Verawati Agustina 1132070080

PRODI PENDIDIKAN FISIKA/I/B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2013

Page 2: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan

makalah dengan judul ”Larutan Asam Cuka (CH3COOH) Dalam Kehidupan

Sehari-hari” ini sebagai tugas mata kuliah Kimia Umum.

Kami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal

mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan

kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar

lebih baik lagi dari sebelumnya.

Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Kimia Umum,

atas dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat

menyusun dan menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya dan insyaAllah

sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-

rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan laporan ini.

Bandung, Desember 2013

Penyusun

Page 3: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah....................................................................1

B. RumusanMasalah.............................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Asam..............................................................................2

B. Sifat-sifat Asam...............................................................................3

C. Asam Asetat (Cuka).........................................................................4

D. Sifat - Sifat Kimia Asam Asetat.......................................................5

E. Manfaat Asam Cuka .......................................................................8

F. Fungsi Cuka...................................................................................11

G. Macam-Macam Cuka.....................................................................13

H. Macam-Macam Cuka Berdasarkan Bahan Bakunya.....................14

I. Analisis Asam Cuka Perdagangan.................................................16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................23

B. Saran..............................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................24

Page 4: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sains berkaitan dengan cara mencaritahu dan memahami tentang alam

secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan sekumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep. prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Asam cuka adalah bahan kimia yang kita temui sehari-hari. Banyak

masyarakat yang menggunakannya dalam berbagai hal. Untuk dapat

memahami lebih jauh tentang asam cuka, jenis, kandungan, manfaat, reaksi

kimia dan lain-lain

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kadar cuka yang beredar di pasaran?

2. Apa manfaat cuka bagi kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan

1. Mengetahui kadar cuka di pasaran

2. Mengetahui manfaat cuka bagi kehidupan sehari-hari

Page 5: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asam

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan

dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam

definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion

H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan

elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa

dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah

asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam

baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam

pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika

terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus

langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.

Berbagai definisi asam:

a. Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang

meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam

air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini

membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.

b. Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton

kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-

basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan

definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti

pada definisi Arrhenius).

c. Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari

basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat

mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat

dipindahkan, seperti besi (III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan

Page 6: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima

pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO)

dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO

dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul

ikatan.

Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya,

definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum

digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh

kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa

tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada.

Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa

bersangkutan yang lebih tinggi.

Sistem asam/basa berbeda dengan reaksi redoks; tak ada perubahan

bilangan oksidasi dalam reaksi asam-basa.

B. Sifat-sifat Asam

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.

Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit,

terutama bila asamnya asam pekat.

Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu

korosif terhadap logam.

Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan

elektrolit.

C. Asam Asetat (Cuka)

Asam Asetat (Cuka) adalah merupakan senyawa kimia asam

organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam

makanan. asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini

Page 7: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

seringkali ditulis dalam bentuk CH3COOH. Asam asetat merupakan

pereaksi kimia dan bahan baku industri penting. dalam industri makanan

asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman.

a. Penamaan Asam Asetat 

Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari

senyawa ini. dan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC. Nama ini

berasal dari kata latin Acetum, yang berarti Cuka. Sedangkan Nama

Sistematisnya adalah Asam Etanoat. 

b. Asal Mula Asam Asetat/Pembentukan asam asetat

Asam Asetat dihasilkan dari cairan piroligneous yang diperoleh

dari distilasi kayu. cairan ini direaksikan dengan kalsium hidroksida

menghasilkan kalsium asetat kemudian diasamkan dengan asam sulfat dan

kemudian menghasikan asam asetat.

Dari keterangan diatas menjelaskan bahwa Reaksi yang terjadi

dalam proses pembuatan asam asetat merupakan Reaksi Netralisasi Asam

Basa.

Penggambaran Reaksi

Kalsium Hidroksida Menjadi Kalsium Asetat + Asam Sulfat Menjadi

Asam Asetat (Cuka).

Page 8: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

D. Sifat - Sifat Kimia Asam Asetat

1. Keasaman

Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (-COOH) dalam asam

karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H + (Proton),

sehingga memberikan sifat asam. asam asetat adalah asam lemah

monoprotik dengan nilai pKa = 4.8. Basa konjungsinya adalah

asetat (CH3COO-). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat (kira-kira sama

dengan konsentrasi pada cuka rumah) memilki pH sekitar 2.4

2. Dimer Siklis

Struktur kristal asam asetat menunjukan bahwa molekul-molekul

asam asetat berpasangan membentuk dimer yang dihubungkan oleh ikatan

hidrogen. dimer juga dapat dideteksi pada uap bersuhu 120 0C. dimer juga

terjadi pada larutan encer di dalam pelarut tak-berikatan-hidrogen

(misalnya air). Entalpi disosiasi dimer tersebut diperkirakan 65.0-66.0

kJ/mol, entropi disosiasi sekitar 154-157 J Mol-1 k-1 .Sifat dimersiasi ini

juga dimiliki oleh asam karboksilat sederhana lainnya.

3. Sebagai Pelarut

Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (Polar), mirip

seperti air dan etanol. asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang

sedang yaitu 6.2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperti

garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti minyak dan

unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. asam asetat bercampur dengan mudah

dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya seperti air, kloroform dan

Page 9: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

heksana. sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari asam asetat. ini

membuatnya berguna dalam industri kimia.

4. Reksi Kimia Asam Asetat dengan unsur lainnya

Asam asetat bersifat korosif terhadap

banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk

gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat

juga dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang

cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium Bikarbonat)

bereaksi dengan cuka. Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam

air. Salah satu pengecualian adalah Kromium (II) asetat. 

Contoh Reaksi 

1. Pembentukan garam asetat:

Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g)

NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Dari penjelasan di atas di jelaskan bahwa proses pembentukan garam

asetat merupakan proses pertukaran. karena kebanyakan dari jenis reaksi

salah satu pereaksinya adalah logam yang akan menggantikan ion logam.

2. Pembentukan Garam:

Asam asetat + Natrium Etanot menghasilkan garam.

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

Dari penjelasan di atas. bahwa pembentukan garam merupakan Reaksi

Netralisasi. pembentukan dari asam asetat dengan natrium etanot,

menghasilkan garam.

3. Senyawa Ester 

Page 10: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

Asam Asetat + Metanol Metil Etanot menghasilkan Senyawa Ester

CH3COOH + CH3–OH → CH3COOHCH3 + H2O

Dari Penjelasan di atas. bahwa pembentukan Senyawa ester merupakan

Reaksi Esterfikasi. pembentukan asam asetat dengan metanol metil etanot

menjadi senyawa ester.

Aluunium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena dapat

membentuk lapisan aluminium oksida yang melindungi permukaannya.

Karena itu, biasanya asam asetat diangkut dengan tangki-tangki

aluminium.

Dua reaksi organik tipikal dari asam asetat

Asam asetat mengalami reaksi-reaksi asam karboksilat, misalnya

menghasilkan garam asetat bila bereaksi dengan alkali, menghasilkan

logam etanoat bila bereaksi dengan logam, dan menghasilkan logam

etanoat, air dan karbondioksida bila bereaksi dengan garam karbonat atau

bikarbonat. Reaksi organik yang paling terkenal dari asam asetat adalah

pembentukan etanol melalui reduksi, pembentukan turunan

asam karboksilat seperti asetil klorida atau anhidrida asetat melalui saubsit

usi nukleofilik. Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul

asam asetat. Ester dari asam asetat dapat diperoleh melalui

reaksi esterefikasi Fiscer, dan juga pembentukan amida. Pada suhu 440 °C,

asam asetat terurai menjadi metana dan karbon dioksida, atau ketena dan

air.

4. Deteksi

Page 11: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

Asam asetat dapat dikenali dengan baunya yang khas. selain itu

garam-garam dari asam asetat bereaksi dengan larutan besi (III) klorida,

yang menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila larutan diasamkan.

garam-garam asetat bila dipanaskan dengan arsenik trioksida (AsO3)

membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-As(CH3)2), yang mudah dikenali

dengan baunya yang tidak menyenangkan.

E. Manfaat Asam Cuka

a. Dampak Positif

Selain untuk menambah rasa asam dan menghilangkan bau amis,

cuka juga punya manfaat lain. Cuka atau asam asetat ini dapat mengatasi

berbagai masalah kebersihan rumah. Mulai dari shower mampet, lantai

kusam, hingga membersihkan kerak botol. Cara menggunakannya pun

sangat mudah. Berikut manfaat cuka yang digunakan dalam kehidupan

sehari-hari :

1. Shower Mampet

Air yang mengandung besi, tanah, atau pasir halus bisa menjadi

biang keladinya. Untuk mengatasinya, siapkan 1 liter air panas, kemudian

tuangkan satu cangkir cuka makan dan aduk. Rendam kepala shower

dalam larutan tadi selama 10 menit. Angkat, lalu bersihkan. Teratasi sudah

masalah shower mampet.

2. Blender Kotor

Penggunaan blender biasanya meninggalkan noda. Terkadang noda

tersebut sulit dihilangkan. Jika itu terjadi, gunakan campuran air, sabun

cuci piring, dan cuka. Tuang campuran itu ke dalam blender dan nyalakan

blender selama 30 detik. Buang campuran air tadi dan bilas dengan air

hangat.

Page 12: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

3. Lantai Kusam

Lantai keramik yang berusia lebih dari lima tahun biasanya

berubah menjadi kotor dan kusam. Untuk membersihkannya, tuangkan

cuka ke permukaan lantai. Diamkan selama lima menit. Kemudian

bersihkan dengan kain pel hingga bersih. Pel sekali lagi dengan air untuk

menghilangkan bau cuka.

4. Karat pada Logam

Untuk menghilangkan karat, siapkan satu sendok makan cuka

dicampur satu sendok teh garam. Gosokkan campuran tersebut ke bagian

perkakas logam yang berkarat. Setelah karat hilang, bersihkan dengan air

dan keringkan.

5. Guci Pecah

Guci pecah pun bukan lagi masalah. Buat campuran dari satu

bungkus agar-agar, satu sendok cuka, aduk hingga mengental. Gunakan

campuran adonan tadi sebagai lem. Rekatkan setiap bagian pecahan guci.

Setelah itu jemur hingga adonan lem kering. Guci pun kembali utuh.

6. Sisa Minyak

Agar noda minyak di panci gampang dibersihkan, tuangkan cuka

ke dalam 2 liter air. Celupkan panci berminyak ke dalamnya. Noda

minyak akan luntur dan setelah itu bilas panci dengan air bersih.

7. Kerak Botol

Kerak pada botol bisa dibereskan dengan cuka. Masukkan air

sabun ke dalam botol. Tambahkan satu sendok makan abu gosok dan satu

Page 13: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

sendok makan cuka. Biarkan selama 10 menit. Kemudian kocok-kocok

dan sikat bagian dalam botol. Kerak dalam botol pun hilang.

b. Dampak Negatif

Dalam aktifitas rumah tangga sehari-hari, kita selalu mengalami

penemuan baru tentang manfaat cuka. Seperti kegunaannya untuk

mengusir ketombe, membasmi jamur dan bakteri . Meskipun cuka

memiliki banyak kegunaan penting bagi kehidupan kita, perlu kita

perhatikan 8 penggunaan berbahaya pada cuka, di bawah ini:

1. Cuka memiliki kemampuan yang handal untuk membersihkan perabotan

di rumah. Namun sebaiknya cuka tidak digunakan sebagai campuran

detergen perabotan makan. Karena efeknya akan berkurang setelah

dicampur dgn detergen tersebut.

2. Tidak menggunakan cuka pada saat membersihkan benda yang

permukaannya mengandung zat lilin. Misalnya pada saat membersihkan

mobil, cuka akan memudarkan kilauan permukaan mobil anda tersebut. 

3. Menurut Institut Marmer, penggunaan cuka sangat berbahaya bagi benda

batuan. Hal ini bisa menyebabkan batuan tersebut mengalami korosi

(pengaratan).

4. Cuka tidak diperkenankan untuk membersihkan layar sensitif seperti pada

smartphone maupun layar laptop. Karena hal ini akan menumpulkan

lapisan oleophobic yang membatasi sidikjari dengan noda/kotoran pada

layar sensitif tersebut.

5. Jangan mencampurkan cairan cuka pada saat membersihkan panci dan

wajan yang terbuat dari besi atau aluminium, karena dua zat ini memiliki

permukaan yang reaktif. Cuka baik digunakan pada bahan perabot yang

terbuat dari stainles (baja tahan karat).

6. Cuka dan bahan pemutih dapat dinobatkan sebagai agen pembersih

yang kuat. Campuran kedua zat ini menghasilkan senjata kimia yang

Page 14: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

disebut Gas Klor. Zat ini pernah digunakan pada pembersihan daerah sisa

perang dunia I.

7. Cuka juga ampuh membunuh hama pada tumbuhan. Tetapi pada saat

penggunaannya dianjurkan untuk tidak menyemprotkan langsung ke

tumbuhan.

8. Cuka membuat protein telur mengental sehingga lebih sulit untuk

dibersihkan.

F. Fungsi Cuka

Cuka juga dapat melarutkan gizi, misalnya kalsium dan zat besi dalam

garam anorganik (inorganic salt), juga dapat melindungi vitamin C rusak

lebih banyak dalam suhu tinggi ketika memasak sayur. Ketika memasak

tulang rusuk asam manis, kuah tulang, ikan sepat, sayur mustard (leaf

mustard) asam manis, sawi asam pedas menggunakan cuka akan

memberikan citra rasa asam yang khas, di samping itu, kalsium dan zat

besi sudah berlarut di dalamnya, sehingga mudah terserap dalam

pencernaan. Sebelum memasak daging sapi, campurkan sedikit cuka akan

membuat daging sapi lebih gurih, cuka dapat menghilangkan bau amis

daging kambing.

Cuka berfungsi dalam menjaga kesehatan dan terapi makanan. Cuka

berkhasiat untuk penurunan tensi darah dan mencegah pengapuran

pembuluh darah (arteriosclerosis), penyakit koroner (coronary disease) dan

tekanan darah terlalu tinggi (hypertension).

Membasmi virus atau kuman dalam kamar tidur dengan uap cuka, dapat

mencegah terjadinya influenza dan penyakit menular lainnya.

Minum sedikit cuka bila mabuk berat akan lebih cepat bebas dari

mabukan.

Setelah konsumsi makanan berlemak terlalu banyak, buatlah kuah bercuka

akan cepat menghilangkan lemak dan mempermudah pencernaan.

Cuka bukan hanya sebagai bumbu masak, juga membantu anda mengatasi

berbagai masalah dalam rumah. Yang paling penting, karena cuka (beras)

Page 15: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

bersifat alamiah, tidak akan membawa bahaya bagi kesehatan manusia

maupun lingkungan.

a. Untuk rumah tangga:

Dapat membuat kran estafet atau perkakas stainless lainnya tetap kilat.

Caranya: cairkan satu sendok garam dalam dua sendok cuka, gosok

permukaan benda itu dan dibilas dengan air bersih.

Rendamkan pakaian di dalam cairan campuran air bersih dan cuka dalam

takaran sama, akan membuat pakaian lebih bersih jernih.

Campuran cuka dengan air dalam takaran sama dapat menghilangkan

bercak putih perkapuran di atas keramik dalam toilet.

Masukkan satu sendok gula pasir, satu sendok cuka dan satu liter air dalam

vas bunga, membuat bunga lebih lama awetnya.

Campurkan satu sendok cuka dalam cairan pembersih dan satu liter air

bersih dapat menghilangkan kotoran (bukan lemak) yang lengket di

permukaan permadani. Membasahi dan digosok dengan sikat, kemudian

dilap dengan kain basah, setelah jemur permadani, hilangkan debu dengan

vacuum cleaner.

Campurkan cuka dan air dengan perbandingan 1:3, dapat menghilangkan

bercak kotor di lemari es dan bau tidak sedap.

b. Untuk kegiatan sehari-hari:

Berkeringatan dalam cuaca panas membuat pakaian berbau keringat yang

tidak mudah dihilangkan. Bila mencuci pakaian itu meneteskan beberapa

tetes cuka (sari cuka lebih bagus), lalu cuci dan bilas dua kali, bau keringat

akan hilang semua.

Mudah mabuk kendaraan dalam bepergian, kalau minum air campuran

cuka dalam kader tidak terlalu asam, akan menyegarkan dan

menghilangkan mabuk kendaraan.

Page 16: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

Untuk susah tidur, cairkan dan aduk satu sendok cuka dalam air matang

setelah dingin, setelah minum akan cepat tidur, bila tambah madu dengan

takaran sama, hasilnya lebih memuaskan.

Bila ada orang pingsan, tutup hidung orang pingsan tersebut sebentar

dengan sapu tangan yang sudah celup cuka, agar cepat siuman.

G. Macam-Macam Cuka

Cuka adalah salah satu gugus asam karboksilat yang paling

sederhana. Cuka atau yang mempunyai nama lain asam asetat, asam

etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal

sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka

memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam

bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni atau

disebut juga asam asetat glasial adalah cairan higroskopis tak berwarna

yang memiliki titik beku 16.7°C.

Cuka telah dikenal manusia sejak dahulu kala. Pada tahun 3000

SM dan 2000 SM di Mesopotamia diperkirakan bahwa 40% dari total

panen gandum digunakan untuk pemasakan bi dan pembuatan cuka. Di

Mesir telah dikenal bahwa proses fermentasi yang menghasilkan alkohol

jika diproses lebih lanjut dengan microorganisme berbeda akan

menghasilkan asam cuka. Karena khasannya, kemudian cuka Mesir

menjadi sangat disukai oleh bangsa Yunani (greek) dan Romawi. Orang-

orang Babilonia memproduksi beberapa jenis cuka yang berbeda,

termasuk yang terbuat dari getah palem, biji gandum dan kurma yang

merupakan bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan cuka

sekarang.

Manfaat cuka sangat banyak. Selain sebagai pemberi rasa dan

aroma pada masakan, cuka juga dapat digunakan sebagai bahan pengawet,

antiseptik, desinfecktan dan obat-obatan. Sebagai obat cuka dapat

Page 17: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

menurunkan kolesterol, kontrol diet, dan kontrol gula darah pada penderita

diabetes.

Cuka mempunyai banyak jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis-

jenis cuka yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari:

H. Macam-Macam Cuka Berdasarkan Bahan Bakunya

Malt Vinegar, cuka yang terbuat dari gandum dan barley yang

dikecambahkan. Cuka ini menyebabkan pati dalam biji berubah menjadi

maltosa. Maltosa di peram untuk mendapatkan alkohol setelah itu diubah

menjadi cuka. Cuka ini berwarna coklat bening.

White Wine Vinegar, biasanya juga disebut sebagai spirit vinegar.

Bahan bakunya adalah alkohol yang dioksidasi. Kebanyakan white vinegar

merupakan larutan 5% asam asetat. Warna yang dihasilkan putih bening.

Biasanya dibuat dari biji-bijian (jagung) dan air.digunakan dalam

pembuatan pickle dan juga digunakan sebagai bahan sanitasi.

Wine Vinegar, terbuat dari wine putih dan wine merah. Kualitas

wine vinegar yang lebih baik dimatangkan dalam tong kayu selama 2

tahun dan menghasikan flavor yang kompleks. Wine Vinegar mempunyai

keasaman yang lebih rendah daripada cider vinegar.

Balsamic Vinegar, berasal dari Modena Italy dan merupakan

pembuatan cuka tradisional. Cuka ini terbuat anggur putih varietas

Trebbiano. Anggur ini dibuat jus pekat lalu difermentasi pada tong kayu

selama 3-12 tahun. Warna cuka ini coklat tua dan rasanya kaya, manis dan

kompleks.

Apple Cider Vinegar, cuka ini terbuat dari sari buah apel, atau bisa

juga ampas dari jus apel. Warna cuka ini adalah coklat kekuningan.

Mengandung starter alami dari cuka.

Page 18: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

Fruit Vinegar, cuka ini dibuat dari berbagai macam buah-buahan

yang mengandung gula tinggi. Pada cuka ini tidak diperlukan penambahan

flavor karena menghasilkan flavor sesuai dengan jenis buah yang

digunakan. Flavor umum yang biasa digunakan untuk cuka buah adalah

apel, black current, raspberry, dan tomat

Cuka Kesemek, cuka ini berasal dari korea. Sesuai dengan

namanya cuka ini dibuat dari buah kesemek. Biasanya digunakan sebagai

bahan tambahan makanan pada makanan raja. Lama Fermentasinya selama

3 bulan, jika diinginkan flavor yang lebih enak fermentasi dilakukan lebih

dari 6 bulan dan fermentasi dilakukan dengan pemeraman.

Rice Vinegar, cuka ini banyak dibuat di Asia Timur dan Asia

Tenggara. Berasal dari beras. Warnanya kuning, merah dan hitam.

Palm Vinegar, berasal dari filipina. Terbuat dari getah buah nipa

muda yang dikumpulkan selama beberapa hari. Rasanya lebih lembut dan

warnanya putih keruh.

Coconut Vinegar, cuka ini juga berasal dari filipina. Terbuat dari

air kelapa. Rasanya asam dengan sedikit rasa “slightly yeasty”. Biasa

digunakan dalam makanan india dan asia tenggara.. Berwarna putih keruh

Honey Vinegar, banyak dibuat di Italia. Terbuat dari madu. Cuka

ini masih jarang dibuat

Cane Vinegar, terbuat dari jus gula tebu dan sangat populer di

daerah ilocoos, filipina utara. Warnanya kuning gelap sampai coklat emas.

Beer Vinegar, banyak diproduksi di jerman, Austria dan belanda.

Flavor tergantung tipe bir yang digunakan

Chinese Black Vinegar, terbuat dari beras, gandum, Mollet,

sorgum atau kombinasi dari semuanya. Memiliki warna hitam pekat

seperti tinta. Dan rasanya seperti gandum. Berasal dari China.

Page 19: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

I. Analisis Asam Cuka Perdagangan

1. Pembuatan Larutan Standar NaOH dan H2C2O4

Untuk mentitrasi asam cuka (CH3COOH) digunakan larutan NaOH

0,1 N sebagai titran. Larutan NaOH ini dibuat dengan melarutkan

sebanyak 4 gram padatan NaOH menjadi 1000 mL larutan. Massa NaOH

yang diperlukan untuk membuat larutan 0.1 N diketahui dari perhitungan

berikut :

Konsentrasi NaOH     = 0,1 N = 0,1 M (karena NaOH merupakan basa

valensi 1)

Volume larutan yang dibuat   = 1 L

Massa molar NaOH                = 40 gram/mol

Massa NaOH                          = mol x massa molar

                                                = Volume x Molaritas x massa molar

                                                = 1 L x 0, 1 mol/L x 40 gram/mol

                                                = 4 gram

Sebelum digunakan untuk mentitrasi asam cuka, larutan NaOH ini

distandarisasi terlebih dahulu karena NaOH merupakan zat yang mudah

terkontaminasi, bersifat higroskopis sehingga mudah menarik uap air

dari udara dan juga mudah bereaksi dengan CO2 dalam udara. Di mana

pada kedua proses ini menyebabkan penimbangan sejumlah tertentu

NaOH tidak akan memberikan kepastian massa yang sesungguhnya,

karena jumlah air dan CO2 yang diserap oleh NaOH tidak diketahui

dengan pasti. Hal ini mengakibatkan kensentrasi NaOH yang dihasilkan

juga tidak tepat. Dengan demikian apabila menggunakan NaOH sebagai

pereaksi dalam suatu titrasi maka zat tersebut harus distandarisasi

sebelumnya.

Untuk menstandarisasi larutan NaOH ini digunakan larutan asam

oksalat 0,1N, larutan ini digunakan sebagai larutan standar primer karena

Page 20: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

larutan ini tidak bersifat higroskopis dan memiliki berat ekuivalen yang

tinggi sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam penimbangan zat.

Pembuatan larutan standar H2C2O4 0,1 N dilakukan dengan melarutkan

0,6303 gram kristal H2C2O4 menjadi 100 mL. Penentuan massa H2C2O4

yang akan digunakan dalam pembuatan larutan H2C2O4 0,1 N sesuai

perhitungan berikut :

Konsentrasi H2C2O4 = 0,1 N = 0,05 M (karena H2C2O4 merupakan asam

valensi 2)

Volume larutan yang dibuat   = 100 mL

Massa molar H2C2O4               = 126,07gram/mol

Massa H2C2O4                         = mol x massa molar

                                                = Volume x Molaritas x massa molar

                                                = 0,1 L x 0, 05 mol/L x 126,07 gram/mol

                                                = 0,6303 gram

Standarisasi larutan NaOH dilakukan dengan titrasi menggunakan

indikator fenolftalein (trayek pHnya 8,2-10). Pemilihan indikator

felnolftalein karena pada standarisasi ini merupakan titrasi asam lemah

(H2C2O4) dan basa kuat (NaOH) sehingga titik ekivalennya diatas 7 dan

berada pada trayek indikator fenolftalein.

Pada standarisasi ini NaOH digunakan sebagai titran sementara

asam oksalatnya sebagai titrat karena mengingat indikator yang

digunakan adalah fenolftalein sehingga ketika PP ditambahkan pada

asam oksalat, akan menunjukkan warna bening. Ketika pada titik

ekivalen, akan terjadi perubahan dari bening menjadi merah muda. Jika

asam oksalat yang digunakan sebagai titran dan NaOH sebagai titrat

maka akan terjadi perubahan warna dari merah muda ke bening. Pada

dasarnya, perubahan warna dari bening ke merah muda lebih mudah

diamati daripada perubahan warna dari merah muda ke bening. Dan juga

penggunaan asam oksalat sebagai titran kemungkinan besar akan

menyebabkan kesalahan titrasi yang besar karena terjadi kelebihan

penambahan titran hingga melewati titik ekivalen. Kelebihan titran ini

Page 21: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

disebabkan karena kesulitan mengamati perubahan warna dari merah

muda ke bening.

Asam oksalat kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan PP

menghasilkan larutan bening. NaOH ditempatkan sebagai titran karena

pada saat terjadi titk ekivalen lebih mudah diamati yaitu dengan

berubahnya warna larutan dari bening menjadi merah muda. Jika asam

oksalat ditempatkan sebagai titran maka kita akan sulit menentukan titik

akhir titrasinya karena akan sangat sulit mengamati perubahan warna

dari merah muda menjadi bening.

2. Standarisasi NaOH dengan Menggunakan H2C2O4

Berdasarkan data percobaan yang kami lakukan, data volume titran

yang didapatkan pada proses standarisasi yaitu 10,20 mL, 10,35 mL,

10,22 mL, dimana rata-rata volume titran adalah 10,26 mL. Menurut

kajian tipe kesalahan statistik, data yang kami dapatkan termasuk tidak

tepat dan tidak teliti. Hal ini dikarenakan data volume titran yang

didapatkan memiliki kedapatulangan rendah (kesalahan acak besar)

hanya berkisar 10,20 mL sampai 10,35 mL sehingga data tersebut tidak

tepat. Kemudian rata-rata yabg didapatkan adalah 10,067 mL berarti data

tidak teliti karena nilai rata-rata percobaan jauh dengan nilai rata-rata

teoritis yaitu 10,00 mL.

Dari titrasi yang telah dilakukan diperoleh rata-rata volume NaOH

yang digunakan dalam titrasi dengan 10 mL H2C2O4 0,1 N adalah 10,26

mL. Dengan demikian dapat dihitung konsentrasi NaOH sesuai

perhitungan berikut :

Volume NaOH (V1)                = 10,26 mL

Volume  H2C2O4 (V2)             = 10 mL

Normalitas H2C2O4 (N2)         = 0,1 N

                                  V1 x N1 = V2 x N2

 N1 = V2 x N2 /V1 = 10 mL x 0,1 N / 10,26 mL = 0,097 N

Page 22: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

3. Pengkonversian Kadar Asam Cuka Menjadi Normalitas

Untuk menganalisis asam cuka dalam cuka perdagangan dapat

dilakukan dengan titrasi netralisasi. Titrasi ini merupakan titrasi

alkalimetri, proses titrasi dengan larutan standar basa untuk mentitrasi

asam bebas. Dalam titrasi ini digunakan buret yang berukuran 25 mL

dengan tingkat ketelitian 0,05 mL. Set alat titrasi ditunjukkan pada

Gambar 02.

Terlebih dahulu perlu ditentukan perkiraan konsentrasi asam cuka

yang akan dititrasi tersebut. Pada label asam cuka yang digunakan

tercantum kadar asam cuka 25%. Persen yang dimaksud adalah persen

berat/volum (b/v). Dalam perhitunngan diasumsikan  (massa jenis) 

asam cuka perdagangan tersebut = 1 gram/mL. Konsentrasi asam cuka

dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut.

M = [rho (gram/mL)x kadar zat x 1000mL/L] / Massa molar (gram/mol)

    = [1 grma/mL x 25/100 x 1000 mL/L] / 60 gram / mol

    = [ 1 x 25/100 x 1000 mL/L] / 60

    =  4,17 mol/L = 4,17 M

N = M x n = 4,71 M x 1 = 4,71 N

Karena dalam titrasi ini, digunakan standar NaOH yang konsentrasinya

+ 0,1 N sehingga larutan asam cuka ini perlu diencerkan terlebih dahulu

agar konsentrasinya menjadi + 0,1 N. Dalam percobaan ini dilakukan 40

kali pengenceran asam cuka (dari volume 25 mL menjadi 1000 mL).   

4. Titrasi Asam Cuka Dengan NaOH

Titrasi asam cuka ini dilakukan pada konsentrasi  + 0,1 N. Hal ini

bertujuan untuk mengefisienkan NaOH yang akan digunakan sebagai

penitrasi. Sehingga larutan asam cuka perdagangan  ini (yang

konsentrasinya  + 4,17 M) diencerkan terlebih dahulu. Pada pengenceran

ini, dilakukan pengenceran sebanyak 40 kali, di mana sebanyak 25 mL

larutan asam cuka perdagangan diencerkan menjadi 1000 mL. Pada

proses titrasi ini digunakan indikator phenolptalein (PP) dengan trayek

Page 23: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

pH 8,2 – 10 dimana berwarna bening pada kondisi asam dan merah pada

kondisi basa. Alasan digunakan indikator PP dapat dilihat dalam

perhitungan berikut.

a. Pada titik awal, larutan hanya mengandung asam lemah dan pH

larutan diturunkan dari konstanta disosiasi asam (Ka) dan

konsentrasinya. Ka = 1,75 x 105

[H+] = akar Ka x Ca

pH   = - log akar Ka x Ca

pH   = - log akar 1,75 x 10-5x 0,1 = -log 1,32 x 10-3 = 2,88

b. Setelah penambahan titran sampai sebelum titik ekivalen, sistem

larutan adalah buffer dan pH larutan dihitung dari konsentrasi asam

sisa dan garam yang terbentuk.

pH = pKa + logCg/Ca

Misalkan telah ditambahkan 9,000 mL NaOH, sehingga konsentrasi

asam lemah sisa dan garam yang terbentuk masing-masing adalah 0,1/19

M dan 9,9/19 M.

pH = 4,76 + log 9/1 = 5,71

c. Pada saat titik ekivalen, larutan yang terbentuk adalah suatu garam

yang terhidrolisis, sehingga pH larutan dihitung dari garam yang

terbentuk.

pOH = ½ pKw – ½ pKa – ½ log Cg

Pada saat titik ekivalen telah ditambahkan 10,000 mL NaOH, sehingga

konsentrasi garam yang terbentuk 1/20 mL.

pH = 7 + 2,38 + (-0,65) = 8,73

d. Setelah titik ekivalen, sistem larutan yang terbentuk menjadi basa

kuat dan pH dihitung dari sisa basa kuat.

pOH = - log [OH-]

Misalkan telah ditambahkan 10,100 mL NaOH, sehingga konsentrasi

NaOH sisa adalah 0,01/20,100 M.

pOH = - log 0,01/20,100 = 3,30

pH = 10,7

Page 24: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa pH pada titik ekivalen

adalah 8,73. Kelebihan penambahan 1 tetes titran hanya akan

memberikan pH di bawah 10,7 berarti masih pada trayek pH PP. Oleh

karena itu penggunaan indikator fenolftalein pada percobaan ini sudah

tepat karena pada titik ekivalen terletak pada trayek pH PP>

Dalam titrasi ini, titrasi dihentikan ketika warna titrat (pada labu

erlenmeyer) menunjukkan perubahan warna dari bening  menjadi merah,

di mana warna merah tersebut tetap bertahan selama lebih dari 30 detik

ataupun ketika dikocok.

5. Penentuan Kadar Asam Cuka

Berdasarkan data percobaan yang kami lakukan, data volume titran

yang didapatkan yaitu 10,050 mL, 10,050 mL, dan 10,100 mL, di mana

rata-rata volume titran yang digunakan adalah 10,067 mL. Menurut

kajian tipe kesalahan statistik, data yang kami dapatkan termasuk tepat

dan teliti. Hal ini dikarenakan data volume titran yang didapatkan

memiliki kedapatulangan tinggi yaitu hanya berkisar antara 10,050 mL

sampai 10,100 mL sehingga data tersebut dapat dikategorikan tepat.

Kemudian rata-rata yang didapatkan adalah 10,067 mL berarti data teliti

karena nilai rata-rata percobaan sangat dekat dengan nilai rata-rata

teoritis yaitu 10,000 mL. Penentuan konsentrasi asam cuka

perdagangan.

V NaOH = 10,067 mL

N NaOH = 0,097 N

V CH3COOH= 10,067 mL

N CH3COOH= .............?

            V NaOH . N NaOH = V CH3COOH . N CH3COOH

            10,067 mL x 0,097 N = 10,067 mL x N CH3COOH

            N CH3COOH = 0,0977 N = 0,0977 M.

Molaritas CH3COOH = 40 x 0,0977 M = 3,9080 M

Page 25: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

Gram CH3COOH = 3,9080 mmol/mL x 60 mg/mmol = 234,5 mg/mL =

0,234 gr/mL

Persentase CH3COOH (b/v) = 0,234 x 100% = 23,4%

Page 26: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Kadar cuka yang beredar di pasaran adalah: Gram CH3COOH =

3,9080 mmol/mL x 60 mg/mmol = 234,5 mg/mL = 0,234 gr/mL

Persentase CH3COOH (b/v) = 0,234 x 100% = 23,4%

2. Manfaat cuka bagi kehidupan sehari-hari adalah dapat mengatasi

shower yang mampet, membersihkan blender yang kotor,

membersihkan lantai yang kusam, menghilangkan karat pada

logam, sebagai lem untuk guci pecah, membersihkan noda minyak,

dan membersihkan kerak pada botol.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini tidaklah sempurna dan mempunyai

banyak kekurangan. Maka dari itu untuk mendapatkan hasil maksimal

diperlukan lebih banyak refesensi dan pemahaman yang baik.

Page 27: file · Web viewKami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti edisi ketiga

jilid 1. Jakarta:Erlangga.

Keenan, Kleinfelter, dkk. 1999. Ilmu Kimia untuk Universitas edisi

keenam jilid 1. Jakarta:Erlangga.

http://google.com/asam-basa

http://google.com/manfaat-cuka

http://google.com/kadar-cukaperdagangan

http://google.com/pengertian-asamcuka

http://aqdienblog.blogspot.com/2012/03/8-dampak-buruk-penggunaan-

cuka.html