24

Click here to load reader

file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

MAKALAH

PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

“Ketidakmerataan Hukum Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi

Di Indonesia”

DISUSUN OLEH :

RIZQA YUNIAR NAQQINI

(B1A014311)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2014

0

Page 2: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan

rahmat dan karunianya makalah ini dapat diselesaikan tanpa menemui hambatan yang berarti.

Makalah ini membahas tentang “ Ketidakmerataan Hukum Antara Rakyat Kecil dan Para

Petinggi Di Indonesia “. Dalam penyusunan makalah ini, saya mengucapkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Namun penulis sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari

berbagai pihak. Terimakasih.

Banjarmasin, November 2014

Penulis

1

Page 3: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………..……1

DAFTAR ISI…………………………………………...……………………….2

BAB I:

PENDAHULUAN……………………………………………………….……...3

A.Latar Belakang…………………………………………………..…………… 3

B.Tujuan Penulisan…………………………………………………...…….…… 4

C.Perumusan Masalah…………………………………………………………… 4

BAB II:

PEMBAHASAN…………………………………………………………………5

A. Makna Sila Kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)……… 5

B. Kasus-kasus Ketidakmerataan Hukum di Indonesia…………………….…… 6

C. Apa Penyebab Sulitnya Penegakan Hukum di Indonesia…………………….. 9

D. Pentingnya Peran Pemerintah dalam Penegakan Hukum…………...…………11

BAB III:

PENUTUP…………………………………………………………….……,,…..13

A. Kesimpulan…………………………………………………………………....13

B. Kritik dan Saran……………………..………………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....15

2

Page 4: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum merupakan aspek terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan

kelembagaan dan hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam

masyarakat agar tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut salah seorang

profesor bidang hukum, R. Soeroso SH mengatakan : pengertian hukum adalah himpunan

peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata kehidupan

bermasyarakat yang mempunyai ciri memerintah dan melarang serta mempunyai sifat

memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang melanggarnya.

Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas menerangkan dalam pasal 1 ayat (3) UUD1945

perubahan ketiga yang berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara hukum”. Artinya,Negara

Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat),tidak

berdasar atas kekuasaan (machstaat), dan pemerintah berdasarkan sistem konsitusi (hukum

dasar), bukan absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Dan perwujudan hukum tersebut

terdapat dalam UUD 1945 serta peraturan perundangan di bawahnya. Tetapi kenapa sistem

hukum di negeri ini selalu menjadi topik yang tak bosan-bosannya diperbincangkan dan

selalu membuat masalah. Apakah sistem yang berlaku tidak sesuai dengan karakter bangsa

Indonesia? Apakah para pelaku hukum tidak mengetahui ganjaran setiap tindakan

penyelewengan yang mereka lakukan? Atau apakah ganjaran dari sistem hukum tersebut

yang kurang tegas untuk mengatasi berbagai macam permasalahan tindak pidana? Hukum di

Indonesia yang bisa kita lihat saat ini bisa dikatakan sebagai hukum yang carut marut,

mengapa? Karena dengan adanya pemberitaan mengenai tindak pidana ditelevisi, surat kabar,

dan media elektronik lainnya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hukum di Indonesia

carut marut.

Tujuan adanya hukum adalah untuk mewujudkan ketertiban, ketentraman, kedamaian,

kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya hukum

maka tiap perkara dapat diselesaikan melalui proses pengadilan dengan perantara hakim

berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, selain itu hukum bertujuan untuk menjaga dan

mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri maupun orang

lain. Namun bagaimana jika masih banyak masyarakat yang merasa bahwa penegakan hukum

3

Page 5: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

di Indonesia belum dijalankan secara adil? Maka dengan ini penulis mengambil judul “

Ketidakmerataan Hukum Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi Di Indonesia “.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia

2. Sebagai bentuk perhatian mahasiswa terhadap masalah penegakan hukum di

Indonesia terhadap rakyat kecil dan para petinggi

3. Suatu usaha untuk meningkatkan kualitas penegakan keadilan hukum di Indonesia

antara rakyat kecil dan para petinggi

4. Membantu dalam membahas dan menanggulangi masalah penegakan hukum

antara rakyat kecil dan para petinggi di Indonesia

5. Dapat mengetahui sistem penegakan hukum yang berlaku di Indonesia.

6. Dapat mengetahui dampak dalam penegakan hukum di Indonesia.

7. Dapat mengetahui kenapa masyarakat tidak puas dengan penegakan hukum

diIndonesia.

C. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini diantaranya :

1. Apa saja masalah yang menyebabkan sulitnya penegakan di Indonesia?

2. Apakah pentingnya peran pemerintah dalam penegakan hukum.

3. Bagaimana keadaan penegakan hukum di Indonesia saat ini?

4. Penegakan hukum dan ketidakpuasan masyarakat terhadap penerapannya.

5. Sistem dan penegakan hukum di Indonesia.

6. Bagaimana terjadinya ketidakadilan hukum yang berkembang dalam masyarakat.

4

Page 6: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Sila Kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)

Inti sila kelima yaitu “keadilan” yang mengandung makna sifat-sifat dan keadaan Negara

Indonesia harus sesuai dengan hakikat adil, yaitu pemenuhan hak dan wajib pada kodrat

manusia. Hakikat keadilan ini berkaitan dengan hidup manusia, yaitu hubungan keadilan

antara manusia satu dengan yang lainnya, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, dan

dalam hubungan hidup manusia dengan dirinya sendiri. Keadilan ini sesuai dengan makna

yang terkandung dalam pengertian sila kedua yaitu “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”.

Selanjutnya hakikat adil sebagaimana yang terkandung dalam sila kedua ini terjelma dalam

sila kelima, yaitu memberikan kepada siapapun juga apa yang telah menjadi haknya, oleh

karena itu inti sila keadilan social adalah memenuhi hakikat adil.

Realisasi keadilan dalam praktek kenegaraan secara konkrit, keadilan sosial ini

mengandung cita-cita kefilsafatan yang bersumber pada sifat kodrat manusia monodualis,

yaitu sifat kodrat manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Hal ini menyangkut realisasi

keadilan dalam kaitannya dengan Negara Indonesia sendiri (dalam lingkup nasional) maupun

dalam hubungan Negara Indonesia dengan negara lain (lingkup internasional).

Dalam lingkup nasional realisasi keadilan diwujudkan dalam tiga segi (keadilan segitiga),

yaitu :

1. Keadilan distributive, yaitu hubungan keadilan antara negara dengan warganya.

Negara wajib memenuhi keadilan terhadap warganya, yaitu wajib membagi-

bagikan terhadap warganya apa yang telah menjadi haknya.

2. Keadilan bertaat (legal), yaitu hubungan keadilan antara warga negara dengan

negara. Jadi, dalam pengertian keadilan legal ini warga negaralah yang wajib

memenuhi keadilan terhadap negaranya.

3. Keadilan komulatif, yaitu keadilan antara warga negara yang satu dengan yang

lainnya, atau dengan kata lain hubungan keadilan antara warga negara.

Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan

dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara yaitu mewujudkan

kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi seluruh warganya dan seluruh wilayahnya,

5

Page 7: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar

dalam pergaulan antarnegara sesama bangsa di dunia dan prinsip ingin menciptakan

ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antarbangsa di dunia dengan berdasarkan

suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup

bersama (keadilan sosial).

B. Kasus-kasus Ketidakmerataan Hukum di Indonesia

Bagaimana hukum di Indonesia? Kebanyakan orang menjawab hukum di Indonesia itu

yang menang yang mempunyai kekuasaan, yang mempunyai uang banyak pasti aman dari

gangguan hukum walau aturan negara dilanggar. Orang biasa yang ketahuan melakukan

tindak pencurian kecil langsung ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Sedangkan seorang

pejabat negara yang melakukan korupsi uang milyaran milik negara dapat berkeliaran dengan

bebasnya.

Kasus ketidakmerataan hukum di Indonesia diantaranya :

Bebasnya Gayus Tambunan, terdakwa kasus penggelapan pajak, melenggang keluar-

masuk Rumah Tahanan Mako Brimob bukanlah peristiwa baru. Ia masih cukup bebas

menghirup udara segar setelah divonis Mahkamah Agung. Ia masih sempat berjudi di

kasino Marina Bay (Singapura), Venetian (Macau), dan Los Angeles. Ia juga pernah

tertangkap kamera wartawan ketika ia menonton pertandingan tenis di Bali. Gayus

juga menyebut mereka yang menjadi tahanan di rutan Mako melakukan hal serupa.

Selepas kejadian mengherankan itu, muncul indikasi kecurigaan terhadap integritas

pemerintah dan hukum di Indonesia. Konon dikatakan sipir penjara disuap sebesar 50

juta rupiah, dalam sekali pelepasan tahanan.

Kasus lain ialah kasus Nazarudin. Tersangka kasus korupsi wisma atlet ASEAN

GAMES ini menghabiskan 6 triliun rupiah kas negara, namun belum diproses secara

formal hingga kini. Masih banyak nama-nama petinggi negara yang disebut, bahkan

akhir-akhir ini ia menyebut nama mantan Presiden RI ikut andil dalam kasus KKN

kelas wahid itu.

Dilanjutkan pada kasus yang tak kalah ironis bagaimana seorang tersangka tipikor

yang merugikan negara Rp 40,75 miliar bernama Syaukani yang merupakan mantan

Bupati Kutai Kartanegara, mendapat grasi dari mantan Presiden SBY dan atas

petimbangan MA masa tahanannya dikurangi tiga tahun karena yang bersangkutan

menderita sakit parah dan berakibat pada bebasnya sang koruptor. Patrialis Akbar

6

Page 8: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

yang saat itu menjabat sebagai Menkumham memberikan penjelasan bahwa dasar dari

pemberian grasi tersebut adalah alasan kemanusiaan. Namun Ketika ditanya soal grasi

yang diberikan MA terlalu besar, Patrialis tidak mau berkomentar banyak, beliau

hanya menyatakan itu merupakan keputusan MA dan pemerintah hanya

menjalankannya.

Kesalahan mereka sangat berat dan merugikan banyak orang. Namun, ketika uang

disodorkan pada penegak hukum, segala perkara dapat selesai dengan mudah, semua dapat

diperingan. Apapun namanya mencuri adalah kesalahan dan tidak dapat dibenarkan. Namun

demikian jangan lupa hukum juga mempunyai prinsip kemanusiaan. Bayangkan dengan

kondisi kronis yang dialami rakyat kecil.

Kasus seorang Nenek di Banyumas yang divonis 1,5 bulan kurungan karena

mencuri buah kakao di perkebunan swasta, padahal ia hanya mengambil buah-

buah yang jatuh dari pohon, kemudian hendak dijualnya untuk mencukupi

kebutuhan keluarganya yang mungkin harganya kurang dari 10.000. Namun,

pemilik kebun tidak terima dan melaporkan kejadian itu ke polisi. Sangat miris

ketika melihat seorang nenek tua duduk di depan pengadilan dengan wajah tuanya

dan tatapan kosong. Bahkan untuk datang ke persidangan pun, nenek tersebut

harus meminjam uang sebesar Rp. 30.000,- untuk biaya transportasi karena jarak

pengadilan dari rumah yang memang cukup jauh.

Hal ini sangat ironis karena seorang nenek tua saja bisa menghadiri

persidangannya walaupun harus meminjam uang untuk biaya trasportasi

sedangkan seorang pejabat yang terkena kasus hukum mungkin banyak yang

mangkir dari panggilan pengadilan dengan alasan sakit yang dibuat-buat atau

alasan lainnya, seperti kasus korupsi kelas kakap.

Kasus suami istri asal Bojonegoro yang mencuri pisang divonis 3,5 bulan dan

tidak ada kebijakan yang lebih rendah lagi. Sedangkan para koruptor yang

mencuri uang negara milyaran terkadang banyak memanfaatkan uangnya untuk

memperoleh kurungan yang tidak setimpal dengan apa yang mereka lakukan,

disitu pula banyak mafia hukum yang memanfaatkan para koruptor yang memiliki

uang untuk dijadikan alasan supaya mereka dapat memperoleh kurungan yang

lebih sedikit dibandingkan dengan Undang-undang yang telah di tetapkan. Semua

7

Page 9: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

harus berdasarkan pancasila dan Undang-Undang karena negara Indonesia

memiliki hukum yang berlaku dan harus dilaksanakan.

Kasus kecelakaan maut anak Menko Perekonomian Hatta Rajasa , Rasyid Rajasa

dengan kasus loncatnya mahasiswi Universitas Indonesia Annisa Azward (20)

dari angkot Jamalbin Samsuri(37).Yang mengherankan adalah soal penahanan.

Sejak kejadian, Jamal langsung ditahan di Unit Lantas Daan Mogot, Jakarta Barat.

Hasil pemeriksaan belum ditemukan adanya unsur kriminalitas, seperti percobaan

perampokan,pemerkosaan dan penculikan. Dugaan sementara mahasiswi semester

empat itu nekat loncat karena ketakutan.Jika memang dalam perjalanan ditemukan

unsur pidana, tentu Jamal harus dihukum dengan ketentuan yang berlaku. Kini

polisi sudah menetapkan Jamal sebagai tersangka, dengan dijerat pasal 283 Jo

Pasal 310 ayat (3) UU Lalu Lintas, yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang

dan diancam hukuman 5 tahun penjara. Selain itu, Jamal juga bisa dijerat dengan

UU Lalu Lintas karena membawa angkot diluart rayek.Jika menengok kasus

Jamal tentu tak seberat dengan Rasyid. Putra bungsu Hatta Rajasa itu pada 1

Januari silam, mengemudikan mobil BMW dengan kecepatan tinggi lalu

menabrak mobil Luxio di Tol Jagorawi. Dalam kecelakaan tersebut dua orang

meninggal. Memang Rasyid sudah menjadi tersangka, tapi diistimewakan. Rasyid

dijerat pasal 283, 287 dan 310 UU Lalu Lintas No 22 Tahun 2009, dengan

ancaman hukuman 6 tahunpenjara.Setelah kejadian, polisi tidak menahan pria

yang menimba ilmu di London, Inggris itu dengan alasan trauma, dan pihak

keluarga memberi jaminan Rasyid akan kooperatif.Ternyata Rasyid kembali

mendapat perlakuan khusus. Saat pelimpahan berkas tahap kedua dari Polda

Metro Jaya ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Rasyid tidak ditahan.

C. Apa Penyebab Sulitnya Penegakan Hukum di Indonesia?

Sebenarnya apakah masalah yang menyebabkan sulitnya penegakan hukum di Indonesia?

Jika dikaji secara mendalam terdpat beberapa factor sulitanya penegakan hukum di Indonesia

yaitu:

1. Lemahnya “politic will” dan “politic action” para pemimpin Negara.

Dimana supermasi hukum masih sebatas retrorika dan jargon-jargon politik belaka

yang bergaung ketika kampanye tanpa bukti yang pasti.

8

Page 10: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

2. Campur tangan politik

Seharusnya hukum tidak bisa dicampur adukan dengan politik. Hukum tidak bisa

pandang bulu siapapun itu yang terlibat di dalamnya harus benar-benar diganjar

hukuman sesuai perbuatannya tanpa melihat siapa dan apa kedudukannya di Negara

ini.

3. Kedewasaan Berpolitik

Berbagai sikap yang diperlihatkan oleh partai politik saat kadernya terkena kasus

politik sesungguhnya memperlihatkan ketidak dewasaan para elit politik di Negara

hukum ini. Sikap kooperatif dan transparansi dalam penegakan hukum dianak

tirikan, sedangkan politik pencitraan diutamakan agar tetap eksis di hadapan

masyarakat.

4. Peraturan perundangan yang lebih berpihak kepada kepentingan penguasa

dibandingkan kepentingan rakyat.

Hal ini dapat terliahat jelas terhadap hukuman yang diberikan kepada para penguasa

yang terjerat kasus korupsi hanya diberikan hukuman yang ringan padahal mereka

sangat merugikan Negara, sedangkan rakyat kecil yang melakukan kesalahan

dikarenakan kemiskinan yang menjerat mereka dihukum dengan berat tanpa adanya

perikemanusiaan.

5. Rendahnya integritas moral, kredibilitas, profesionalitas dan kesadaran hukum

aparat penegak hukum dalam menegakan hukum.

Moral yang ada di beberapa aparat penegak hukum di Indonesia saat ini bisa

dikatakan sangat rendah. Mereka dapat dengan mudahnya disuap oleh para

tersangka agar mereka bisa terbebas atau paling tidak mendapat hukuman yang

rendah dari kasus hukum yang mereka hadapi. Padahal para aparat ini telah

disumpah saat ia memangkuh jabatannya sebagai penegak hukum. Terjadi

pelanggaran moral ini kerena kebutuhan ekonomi yang terlalu berlebihan dibanding

kebutuhan psikis yang seharusnya sama.  Hakikat manusia adalah makhluk budaya

yang menyadari bahwa yang benar , yang indah dan yang baik adalah keseimbangan

antara kebutuhan ekonomi dan kebutuhan psikhis dan inilah yang menjadi tujuan

hidup manusia. Kebahagiaan jasmani dan kebahagiaan rohani tercapai dalam

keadaan seimbang artinya perolehan dan pemanfaatan harta kekayaan terjadi dalam

suasana tertib, damai dan serasi (nilai etis, moral).

9

Page 11: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

6. Faktor Sosial Masyrakat

Penegakan hukum berasal dari masyarakat, dan bertujuan untuk masyarakat. Oleh

karena itu, masyarakat mempunyai pengaruh dalam proses penegakan hukum.

Tetapi masyarakat Indonesia cenderung menyerahkan semuanya terhadap para

aparat tanpa adanya pengawasan. Akibatnya, baik buruknya hukum selalu dikaitkan

dengan pola perilaku para penegak hukum. Padahal proses peradilan bukan hanya

tentang pasal-pasal melainkan proses perilaku masyarakat dan berlangsung dalam

struktur social tertentu.

7. Ekonomi

Faktor ekonomi juga sangat mempengaruhi penegakan hukum di Indonesia, antara

lain:

1.  Penghasilan kurang mencukupi kebutuhan hidup,

2.  Kebutuhan hidup yang mendesak,

3.  Gaya hidup konsumtif dan materialistis,

5.  Rendahnya gaji PNS,

6.  Sikap mental pegawai yang ingin cepat kaya dengan cara yang tidak halal.

D. Pentingnya Peran Pemerintah dalam Penegakan Hukum

Pemerintah  bertanggung  jawab  penuh untuk  mengelola wilayah dan rakyatnya  untuk 

mencapai  tujuan  dalam  bernegara.  Bagi  Indonesia sendiri, pernyataan  tujuan  bernegara 

sudah dinyatakan dengan tegas oleh para pendirinegara dalam Pembukaan UUD1945,Di

antaranya:melindungi bangsa dan memajukank esejahteraan umum. 

Bukan  hanya pernyataan  tujuan  bernegara Indonesia,  namun  secara  mendasar  pun 

gagasan  awal  lahirnya  konsep  negara, pemerintah  wajib  menjamin  hak  asasi  warga 

negaranya. Memang, dalam teoripemisahan kekuasaan cabang  kekuasaan  negara  mengenai 

penegakan  hukum dipisahkan dalam lembaga yudikatif.Namun lembaga eksekutif tetap

mempunyai tanggung jawab karena adanya irisan kewenangan dengan yudikatif serta

legislatif dalam konteks checks and balances dan kebutuhan pelaksanaan aturan hukum

dalam pelaksanaan wewenang pemerintahan sehari-hari.

Tidak hanya tanggung jawab, pemerintah pun punya kepentingan langsung untuk

menciptakan kondisi yang kondusif dalam menjalankan pemerintahannya. Birokrasi dan

pelayanan masyarakat yang berjalan dengan baik, serta keamanan masyarakat.  Dengan 

10

Page 12: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

adanya  penegakan  hukum  yang  baik,  akan  muncul  pula stabilitas yang akan berdampak

pada sektor politik dan ekonomi. Menjadi sebuah penyederhanaan  yang  berlebihan  bila 

dikatakan  penegakan  hukum  hanyalah tanggung jawab dan kepentingan lembaga yudikatif.

Sama sekali tidak bisa dilupakan adanya dua institusi penegakan hukum lainnya yang

berada di bawah lembaga eksekutif, yaitu Kepolisian dan Kejaksaan. Penegakan hukum

bukanlah wewenang Mahkamah Agung semata. Dalam konteks keamanan  masyarakat  dan 

ketertiban  umum,  Kejaksaan  dan  Kepolisian  justru menjadi  ujung  tombak  penegakan 

hukum  yang  penting  karena  ia  langsung berhubungan dengan masyarakat. Sementara itu,

dalam konteks legal formal,sehingga saat  ini  pemerintah  masih  mempunyai  suara  yang 

sigifikan  dalam  penegakan hukum.

Evolusi masyarakat hingga menjadi organisasi negara melahirkan konsep tentang adanya

hukum untuk mengatur institusi masyarakat. Karenanya, ada asumsi dasar bahwa adanya

kepastian dalam penegakan hukum akan mengarah kepada stabilitas masyarakat.  Dan 

memang,  selama  hukum  masih  punya  nafas  keadilan,  walau terdengar  utopis,  kepastian 

hukum  jadi  hal  yang  didambakan.  Sebab  melalui kepastian inilah akan tercipta rasa aman

bagi rakyat. Kepastian bahwa kehidupan dijaga oleh negara, kepentingannya dihormati, dan

kepemilikan yang diraihnya dilindungi.

Bagi Indonesia sendiri, penegakan hukum bukan cuma soal mendorong  perbaikan 

politik  dan  pemulihan  ekonomi.  Harus  disadari  bahwa penegakkan hukum justru

merupakan ujung tombak proses demokratisasi. Sebabnya, melalui  penegakan  hukum  ini 

Indonesia  dapat  secara  konsisten  memberantas korupsi yang sudah mengakar dengan kuat

di berbagai sektor, menjalankan aturan-aturan main dalam bidang politik dan ekonomi secara

konsisten. Dengan penegakan hukum yang konsisten dan tegas, pemulihan ekonomi dan

tatanan politik juga bisa didorong percepatannya.

11

Page 13: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kasus yang terjadi di Indonesia dapat disimpulkan bahwa di Indonesia terjadi

ketidakadilan hukum antara pihak yang lemah dengan pihak yang kuat. Hal ini terjadi karena

kurang tegasnya penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, sehingga menyebabkan

semakin lama kejahatan semakin meningkat di indonesia dan pihak yang lemah selalu di

rugikan.Ketidakadilan hukum Indonesia niscaya telah memperburuk citra diri bangsa yang

memang sudah rusak, sekaligus menjajah bangsa sendiri.

Masalah penegakan hukum di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dana kan

terus berkembang jika unsur di dalam sistem itu sendiri tidak ada perubahan, tidak ada

reformasi di bidang itu sendiri. Karakter bangsa Indonesia yang kurang baik merupakan

factor utama dari segala ketidaksesuaian pelaksanaan hukum di negari ini. Perlu ditekankan

sekali lagi, walaupun tidak semua penegakan hukum di Indonesia tidak semuanya buruk,

namun keburukan penegakan ini seakan menutupi segala keselarasan hukum yang berjalan di

mata masyarakat. Begitu banyak kasus-kasus hukum yang silih berganti dalam kurun waktu

relative singkat, bahkan bersamaan kejadiaannya. Perlu ada reformasi yang sebenarnya,

karena permasalahan hukum ini merupakan permasalahan dasar suatu Negara, bagaimana

masyarakat bisa terjamin keamanannya atau bagaimana masyarakat bisa merasakan keadilan

yang sebenarnya, hukum lah yang mengatur semua itu, dan perlu digaris-bawahi bahwa

hukum sebenarnya telah sesuai dengan kehidupan masyarakat, tetapi pihak-pihak yang ingin

mengambil keuntungan baik pribadi maupun kelompok merupakan penggagas segala

kebobrokan hukum di negeri ini. Perlu banyak evaluasi-evaluasi yang harus dilakukan, harus

ada penindaklanjutan yang jelas mengenai penyelewengan hukum yang kian hari kian

menjadi. Perlu ada ketegasan tersendiri dan kesadaran yang hierarki dari individu atau

kelompok yang terlibat di dalamnya. Merupakan karekteristik yang harus tertanam dalam diri

pribadi ataupun kelompok kepentingan. Kita harus malu dengan Undang-Undang, dengan

pendiri bangsa yang rela menumpahkan darah demi memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia, kita harus menghargai semua perjuangan itu dengan hal yang tidak dapat membuat

negeri ini malu di mata masyarakat ini sendiri bahkan dunia luar. Bangsa yang besar tidak

hanya berdasarkan luasan wilayahnya ataupun betapa banyaknya jumlah penduduk, tetapi

12

Page 14: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

dengan menghargai perjuangan para pahlawan terdahulu dengan menjalankan ketentuan

hukum yang berlaku demi terciptanya keamanan, ketentraman dan kesejahteraan masyarakat.

Itulah sekelumit masalah penegakan hukum di Indonesia yang belum dijalankan secara

adil. Perkembangan penegakan hukum di Indonesia masih jauh dari harapan dan masih

terdapat kekurangan-kekurangan dalam mewujudkan negara hukum di Indonesia. Karena

tidak dijalankan sesuai prinsip Rule Of Law yang menuntut peraturan hukum dijalankan

secara adil dan melindungi hak-hak sosial dan politik dari pelanggaran yang dilakukan baik

warga maupun penguasa.

B. Kritik dan Saran

Perlu banyak evaluasi-evaluasi yang harus dilakukan, harus ada penindaklanjutan yang

jelas mengenai penyelewengan hukum yang kian hari kian menjadi. Perlu ada ketegasan

tersendiri dan kesadaran yang hierarki dari individu atau kelompok yang terlibat di

dalamnya.Perlu ditanamkan mental yang kuat, sikap malu dan pendirian iman dan takwa

yang sejak kecil harus diberikan kepada kader-kader pemimpin dan pelaksana aparatur

Negara ataupihak-pihak berkepentingan lainnya. Karena baik untuk hukum Indonesia, baik

pula untuk bangsanya dan buruk untuk hukum di negeri ini, buruk pula konsekuensi yang

akan diterimaoleh masayarakat dan Negara.Jadi, penerapan dalam pasal 1 ayat (3) UUD 1945

perubahan ketiga yang berbunyi“Negara Indonesia adalah Negara hukum”, harus

dilaksanakan, karena sudah demikian ketetapan itu berlaku.

13

Page 15: file · Web viewMAKALAH. PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA “ Ketidakmerata. a. n Hukum . Antara Rakyat Kecil Dan Para Petinggi. Di Indonesia ” DISUSUN OLEH :

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Kaelan, M.S. “Pendidikan Pancasila”. 2014. Penerbit : Paradigma Yogyakarta

Prof. Sudarto, S.H. “Hukum Pidana”. 2006. Penerbit : Alumni Bandung

Nita Arbiyanti. “UUD 1945 dan Amandemen”. Penerbit : Buku Pintar

Rodlial Ramdhan T.A. “Penegakan Hukum di Indonesia”. Diakses dalam

(http://rodlial.blogspot.com/2014/02/penegakan-hukum-di-indonesia.html)

Anonim. 2012 “Bagaimana Hukum di Indonesia”. Diakses dalam (http://hukum-

on.blogspot.com/2012/06/bagaimana-hukum-di-indonesia.html)

Syahranuddin ,S.H “Penegakan Hukum di Indonesia”. Diakses dalam

(http://referensimahasiswafh.wordpress.com/2013/06/01/penegakan-hukum-di-indonesia/)

Ali Septiansyah.“Ketidakadilan Hukum di Indonesia”. Diakses dalam

(https://aliseptiansyah.wordpress.com/2013/05/07/ketidakadilan-hukum-di-indonesia/)

Atikoh.“KetidakadilanHukumdiIndonesia”.Diakses dalam

(http://research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/viewFile/6613/4931)

14