30
TUMOR KULIT dr. Siti Elsina Lubis, SpKK(K) Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Metodist Indonesia Medan 2009

Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Citation preview

Page 1: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

TUMOR KULIT

dr. Siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran Universitas Metodist Indonesia

Medan2009

Page 2: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Tumor kulit

Epidermal

Dermal

Maligna

Benigna

Maligna

Benigna

Page 3: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

TUMOR BENIGNA

Epidermal

Epidermal nevus

Epidermal cyst

Milium

Skin tag

Seboroik keratosis

Page 4: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Dermal

Angioma

Keloid

Granuloma piogenikum

Dermatofibroma

Nevus

Tumor maligna

Melanoma maligna

Squamous cell Ca

Basal cell Ca (BCC)

Page 5: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

GRANULOMA PIOGENIKUM

Page 6: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

KELOID

Page 7: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

A. Tumor Epidermal Benigna

1. Seborrhoec Keratosis

Sering terjadi, pada usia ± 30 tahun. Etiologi : tidak diketahui dengan pasti

faktor genetik dan sinar matahari memegang peranan

Gambaran klinis : Biasanya multipel, kadang-kadang soliter Pada orang usia lanjut/usia pertengahan Terutama dijumpai pada wajah dan tubuhTubuh : tersusun dengan gambaran ‘Christmas Tree’

Page 8: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Ruam : bermula sebagai papul coklat menjadi nodul Ø 1-6 cm permukaan kasar dengan ‘keratin plugs’ batas jelas

Differential diagnosis :1. Actinic keratosis2. Melanocitic nevus3. Basal Cell Ca (pigmented)4. Melanoma maligna

Page 9: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)
Page 10: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

2. Skin Tag

Adalah polip bertangkai jinak (pedunculated benign fibroepithelial polyp) ± 1-2 mm.

Gambaran klinis : sering terlihat pada usia lanjut. predileksi : leher, axilla, inguinal, kelopak mata kausa : tidak jelas, sering pada orang gemuk

DD : seboroik keratosis nevus melanositik

Terapi : untuk alasan kosmetik- Shaving (snipping) tangkai- hytrecator atau krioterapi

Page 11: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)
Page 12: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

3. Epidermal Cyst

a. Kista epidermal biasanya terlihat pada scalp, wajah, badan, leher.b. Kista ini berisi keratin dan berasal dari epidermis/penyumbatan

unit pilosebasea.c. Kista berwarna kulit, padat, mobil, Ø 1-3 cmd. Komplikasi : infeksi bakteri, jarang menjadi maligna.e. Tindakan kuratif adalah eksisi angkat seluruh dinding kista.

Page 13: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

4. Milium

◊ Terutama terlihat di wajahTerlihat sebagai kista keratin putih, ukuran 1-2 mm.Di sekitar kelopak mata, pipi atas.

◊ Terutama pada anak-anak dan remaja.◊ Tindakan ekstraksi memakai jarum steril atau kauter.

Page 14: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

5. Epidermal Nevus

Merupakan hamartoma, proliferasi dari epitelium Insiden : 1 dari 1000 kelahiran

60% terjadi saat lahir 80% pada tahun I kelahiran

selebihnya pada usia 1-7 tahun Terbagi atas beberapa subtipe, berdasarkan distribusi lesi, tipe sel yang menonjol seperti keratinosit, sebosit, unit pilosebaseus, glandula ekrin.

a. Nevus verukosus epidermal- kelompok papul verukosa, warna kulit coklat atau abu-abu- batas tegas, tersusun linier, menurut garis Blaschko- pada tungkai bawah

b. Nevus Unius Lateralisc. Nevus sebaceus of Jadasshond. Nevus comedonicus

Page 15: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)
Page 16: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)
Page 17: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

B. Tumor Epidermal Maligna

1. Basal Cell Ca

Merupakan neoplasma maligna dari sel basal epidermis Adalah tumor ganas yang paling sering dijumpai Bersifat invasif, agresif dan dekstruktif Dapat menginvasi subkutis, otot, tulang dan perineural. Sangat jarang metastase. Pertumbuhan lambat BCC sering terjadi pada epidermis yang berkapasitas membentuk folikel rambut oleh karena itu jarang pada vermillion border, pada bibir atau mukosa genital.

Page 18: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Predisposisi :Umur lanjut > 40 tahun♂ > ♀Sering pada kulit albino, post terapi radiasi

Lesi kulit :Papul atau nodul translusen (pearly) warna kulit atau kemerahanTerjadi ulkus dengan krusta diatasnyaRolled border (RODENT ULCER)Teleangiektasi (+)

Distribusi :Lesi bisa soliter atau multipel90% pada wajah

Page 19: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Histopatologi :Sel-sel dengan nukleus besarSitoplasma sedikitMitosis (-)Stroma mengkerut peritumoral lacuna

Terapi/penatalaksanaan :Cara tergantung pada tipe tumor, lokasi, primer.rekuren- Elektrodesikasi (ED) dan kuret- Krioterapi- Eksisi standard : 4-5 mm di luar induksi- Topikal kemoterapi- Radioterapi

Prognosis :Terapi yang tepat prognosis baikBCC rekuren terapi lebih sulit

Page 20: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)
Page 21: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

2. Squamous Cell Carcinoma

Adalah tumor maligna dari sel keratinosit pada kulit,apendix kulit dari mukosa.

Histopatologi : sel-sel keratinosit yang atipik sudah masuk ke dalam lapisan dermis.

Faktor predisposisi :1. Lesi prekursor (keratosis actinic, Bowen disease)2. Radiasi ultraviolet3. Paparan radiasi ion4. Paparan lingkungan carcinogen5. Imunosuppresi6. Human Papillomavirus infection7. Genodermatosis (albinismes, xeroderma pigmentosum)

Page 22: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Umur > 40 tahun♂ > ♀ := 2 : 1Pada kulit putih SCC lebih sering terjadiPada kulit yang terpajan UV seperti kepala, leher, dorsal lengan

Klinis :Ada 2 bentuk : sel-sel yang berdiferensiasi

sel-sel undifferensiasi

Ruam : Papul/nodul/plak padatPinggir meninggi, keratin tebalBagian tengah ulkus, krustaDasarnya mudah berdarah

Page 23: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

SCC menyebabkan : desktruksi lokal ke jaringan sekitarMetastase : kelenjar limf regional (1-3 tahun sesudah diagnosis awal)

0,5 – 0,6% : struktur dalam saraf-saraf kulit

Penatalaksanaan :Elektrodesikasi dan kuretNitroben liquidLaser CO2Lokal kemoterapiEksisiRadioterapi

Page 24: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)
Page 25: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

3. Melanoma maligna

Adalah tumor maligna dari melanosit, yang timbul di epidermisYaitu tumor kulit yang paling ‘lethal’Pada 3 dekade terakhir insiden meningkatSehubungan dengan episode paparan UV yang berlebihan

Epidemiologi :Muncul pada semua ras, terutama Kaukasoid♀ > ♂ = 2 : 1 ( United Kingdom)Pada ♂ lokalisasi di punggung ♀ lokalisasi di kaki bawah

Page 26: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Stadium perkembangan 2 fase :a. Horizontal : timbul di dalam epidermis, berkembang

pada fase vertikal. : metastase jarang pada tumor yang terbatas

di epidermisb. Vertikal

Page 27: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Lentigo MelanomaTerutama pada wajah dan orang lanjut usiaTerlihat pigmentasi dan pinggir irregular

Page 28: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)

Acral MelanomaTumor mengenai palmar, tumir dan dasar kukuSering didiagnosis terlambatPrognosis kurang baik

Management melanoma :Surgical excision skin graft

Page 29: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)
Page 30: Dr.siti Elsina Lubis, SpKK(K)