Dt Endokarditis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmmmm

Citation preview

Endokarditis Infektif

1.DefinisiEndokarditis infektif adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada permukaan endokardial jantung. Infeksi ini biasanya mengenai permukaan katup dan daerah disekitarnya akibat pengaruh dari aliran turbulen darah.12.EpidemiologiInsidensi endokartits infektif sektitar 3-10 kasus dari 100.000 orang setiap tahunnya. Kasus ini meningkat dengan bertambahnya usia. Angka kejadian endokarditis infektif tercatat 14 kasus dari 100.000 setiap tahunnya pada usia 70-80 tahun. Perbandingan kejadian endokarditis infektif pada laki-laki dan perempuan adalah 2:1 dan 50% terjadi pada katup yang normal.23.EtiologiPenyebab terbanyak dari endokarditis infeksi adalah Streptococcus viridans sekitar 35%, enterococci, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis; diphtheroids; microaerophilic. Mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan endokartitif infektif seperti bakteri Gram negatif HACEK (Haemophilus- Actinobacillus-Cardiobacterium-Eikenella-Kingella), Chlamydia, Coxiella burnetii, infeksi jamur oleh Candida, Aspergillus, Histoplasma serta penyebab lain seperti SLE (LibmanSacks endocarditis) dan keganasan.1,34.Faktor risikoFaktor risiko terjadinya endokartitis infektif antara lain penyakit jantung rematik, penyakit jantung kongenital (VSD, TF, bicuspid aortic valve), prolaps katup mitral, penyakit jantung degeneratif (pengapuran katup aorta), katup buatan dan intravenous drug abuser. berbagai tindakan seperti manipulasi gigi (cabut gigi, pembedahan periodontal), tonsilektomi, tindakan urologi, tindakan pulmonologi (intubasi, bronkoskopi rigid), tindakan gastrointestinal (endoskopi) meningkatkan risiko terinfeksi bakteri yang akan menyebabkan bakteremia.1,35.KlasifikasiKlasifikasi endokartitis infektif dibedakan berdasarkan lokasi infeksi dan terdapatnya benda asing di intrakardia, asal infeksi didapat dan rekurensi penyakit.2

5.Patofisiologia. Katup endoteliumNormalnya katup endotelium tahan terhadap kolonisasi dan infeksi dari bakteri yang terdapat pada pembuluh darah. Kerusakan mekanik pada bagian endotel dapat disebabkan karena keluarnya matriks protein ekstraseluler, keluarnya tissue factor, penumpukan fibrin dan platelet. Kerusakan endotelium dapat disebabkan karena adanya lesi mekanik yang diprovokasi oleh Turbulesi aliran darah, elektroda atau kateter, inflamasi, penyakit jantung rematik dan proses degeneratif. Suatu proses inflamasi lokal akan menyebabkan sel endotel menghasilkan integrins. Integrins adalah protein transmembran yang dapat menghubungkan faktor ekstraselular dengan sitoskleton. Integrins akan berikatan dengan fibronektin pada permukaan endotel ketika Staphylococcus aureus membawa fibronectin binding protein pada permukaannya.2 b. Transient bacteraemia Faktor risiko dari transient bacteraemia tindakan invasif, menggosok gigi dan mengunyah dapat menyebabkan bakteremia dengan jumlah koloni 100 colony-forming unit (cfu)/ml darah.2c. Bakteri patogen dan pertahanan tubuh Bakteri dapat menempel pada katup yang rusak, merangsang aktivitas precoagulan, dan bertahan pada tempat mereka bisa tumbuh. Bakteri Gram positif resisten terhadap komplement, tetapi menjadi target dari platelet microbicidal protein. Namun terdapat bakterial patogen yang dapat menghindar dari platelet microbicidal protein.2

6.DiagnosisDiagnosis endokartitis infektif dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang tepat.2,3a. Anamnesis Pada anamnesis didapatkan keluhan seperti demam tidak tinggi, lemas, anoreksia, berat badan turun, mialgia dan artralgia, low back pain dan demam serta pada endokarditis akut diikuti oleh demam tinggi dan sakit berat. Gejala-gejala ini dimulai 2 minggu setelah awal bakteremia, dan diagnosis rata-rata 5 minggu dari onset gejala.b. Pemeriksaan fisikPada pemeriksaan fisik dapat ditemukan murmur pada 80-85% pasien endokarditis katup dan lesi. Bising jantung sering dapat didengar pada pasien EI trikuspid. Demikian pula pada endokarditis katup akut yang disebabkan oleh Staphylcoccus aureus, bising jantung terdengar hanya pada 30-45% pasien pada evaluasi awal. Akan tetapi pada evaluasi berikutnya akan terdengar 75-85% (ketika penyakit makin memberat). Bising baru atau bising yang berubah jarang pada endokarditis katup subakut dan lebih sering pada EI akut. Manifestasi perifer klasik sudah agak jarang ditemukan sekarang dan tidak ada pada EI yang hanya mengenai katup trikuspidalis. Petekie sebagai gejala yang sering ditemukan, kemudian konjungtiva palpebra, mukosa bukal, mukosa palatum serta eksremitas. Kelainan kulit antara lain fenomena emboli, splenomegali, clubbing, petekie, oslers node lesi janeway, dan lesi retina/roth spots.

c. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis endokartitis infektif adalah kultur darah. Pengambilan kultur darah dilakukan pada suhu tinggi. Proses pengambilan darah kultur dianjurkan sebanyak 3 kali, sekurang-kurangnya dengan interval 1 jam dan tidak melalui jalur infus. Pemeriksaan kultur darah terdiri atas satu botol untuk kuman anaerob dan satu botol untuk kuman aerob dengan minimal jumlah darah yang diambil 5 ml, dan pada orang dewasa sebanyak 10 ml.Selain itu pemeriksaan ekokardiografi juga dapat dilakukan dan sangat berguna jika hasil kultur darah yang didapatkan negative.Metode yang digunakan ada 2, yaitu TTE (Trans Thoracal Echocardioraphy) dan TEE (Trans Esophageal Echocardiography). Dari studi ekokardiografi ini dapat dilihat adanya bentukan seperti vegetasi, abses, pseudoaneurisma, perforasi, fistula, dan aneurisma katup jantung. Temuan ekokardiografi tertentu dimasukkan sebagai kriteria mayor dalam kriteria Duke Modifikasi, antara lain massa intrakardiak berisolasi pada katup atau struktur pendukung, pada jalan regurgitasi, atau pada bahan implant, adanya abses, dehiscence parsial baru katup prostetik, dan regurgitasi katup baru. American Heart Association (AHA) merekomendasikan penggunaan Kriteria Duke Modifikasi untuk diagnosis dan penatalaksanaan endokarditis infektif.

Kriteria diagnosis endokarditis infektif dapat dibagi berdasarkan: 1. Kriteria Patologi0. Adanya mikroorganisme yang ditunjukan dengan hasil kultur atau pemeriksaan histologi dari vegetasi, vegetasi yang telah menjadi emboli atau spesimen abses intrakardiak.0. lesi patologis; vegetasi atau abses intrakardial yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan histologis menunjukkan endokarditis aktif 1. Kriteria KlinisDiagnostik endokarditis ditegakkan apabila ditemukan dua kriteria mayor atau satu kriteria mayor dan tiga kriteria minor atau lima kriteria minor. Kemungkinan endokarditis infektif apabila ditemukan satu kriteria mayor dan satu kriteria minor, atau tiga kriteria minor. 7.Tata laksanaTerapi endokarditis infektif harus dimulai secepatnya. Kultur darah harus diambil pada interval waktu 30 menit sebelum memulai pemberian antibiotik. Pilihan awal pengobatan empiris tergantung pada pasien telah menerima terapi antibiotik sebelumnya atau tidak, infeksi mempengaruhi katup asli atau prostetik dan pengetahuan tentang epidemiologi lokal, terutama untuk resistensi antibiotik.2 Terapi empiris inisial dimulai selama menunggu hasil kultur darah, yaitu dengan antibiotik regimen awal berupa penisillin semisintetik antistaphylococcal (nafsilin, oksasilin, metichillin) dan aminoglikosida (gentamisin). Jika methicillin diduga resisten terhadap S. aureus, dapat digantikan dengan vankomisin. Selain itu vankomisin dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengganti penisilin pada orang yang alergi penisilin. Pemilihan antibiotik pada terapi harus disesuaikan dengan hasil kultur dan uji sensitivitas antibiotik.2,3

Tindakan pembedahan dapat dilakukan pada kondisi endokartitis infektif diantaranya gagal jantung yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan ,septikemia yang tidak respon dengan pengobatan antibiotik, emboli multiple, relapsing endokarditis, endokarditis pada katup buatan, perluasan infeksi intrakardiak, dan endokarditis pada lesi jantung yang perlu tindakan koreksi bedah seperti cacat jatung bawaan.8. KomplikasiEndokarditis infektif dapat menyebabkan komplikasi antara lain gagal jantung, neurologis, aneurisma, gagal ginjal akut, rematik, abses splen, miokarditis dan perikarditis.2 9.ProfilaksisBeberapa cara yang dapat dilakukan sebagai profilaksis endokartitis infektif antara lain menjaga higiene mulut, pemeriksaan gigi rutin, serta pemberian antibiotik hanya pada pasien dengan risiko tinggi seperti pasien dengan katup jantung buatan, penyakit jantung kongenital sianotik, dan riwayat endokarditis sebelumnya.210.RekurensiRisiko kekambuhan bervariasi antara 2,7-22,5 %. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan endokarditis infektif adalah sebagai berikut:2

11. PrognosisPenilaian prognosis pasien penting dilakukan terutama pada saat pasien awal masa perawatan. Tingkat mortalitas endokarditis infektif cukup tinggi yakni sekitar 9,6%-26%. Dengan demikian identifikasi komplikasi lebih dini akan dapat mengubah prognosis pasien. Beberapa faktor penentu prognosis diantaranya karakteristik pasien, adanya komplikasi kardiak/nonkardiak, jenis organisme penyebab dan temuan ekokardiografi pasien. Pasien yang memiliki ketiga faktor tersebut diperkirakan memilik risiko mortalitas sebesar 79%.2,3

DAFTAR PUSTAKA

1. Longmore M, Wilkinson IB, Baldwin A, Walin E. Oxford handbook of clinical medicine. Edisi ke-9. New York: Oxford University Press; 2012.2. Habib G, Hoen B, Tornos P, Thuny F, Prendergast B Vilacosta I. Guidelines on the prevention, diagnosis, and treatment of infective endocarditis (new version 2009). European Heart Journal (2009) 30, 23692413 doi:10.1093/eurheartj/ehp285.3. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ke-5. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2009.

9