19
Ekstremitas Superior dan Mekanisme Otot Manusia Dwiki Widyanugraha 102014194 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510 Email: [email protected] Abstrak Tulang merupakan pembentuk tubuh manusia. Tulang memiliki banyak fungsi, salah satu dari fungsi tulang adalah untuk tempat pelekatan otot sehingga otot tidak langsung jatuh dan tertanam pada rangka yang dibentuk oleh tulang. Rangka manusia dibagi menjadi 3 yaitu, tulang tengkorak, tulang badan dan tulang ekstremitas. Ekstremitas atas pada tubuh manusia adalah clavicula, scapula, humerus, radialis, ulna dan manus. Sendi memiliki peranan penting dalam melakukan suatu gerakan, yaitu untuk memberi kelenturan dan menyambungkan antar satu tulang dengan tulang lainnya. Otot juga merupakan alat gerak yang aktif dimana dalam melakukan proses gerak membutuhkan ATP dalam mekanismenya agar terjadinya kontraksi dan relaksasi otot. Kata kunci: Tulang, otot, sendi, ekstremitas superior Abstract Bone is shaping human’s body. Bones have many of functions, one of the bone’s functions is the place where the muscles attach so that the muscles do not fall directly

Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah pbl anatomi

Citation preview

Page 1: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

Ekstremitas Superior dan Mekanisme Otot Manusia

Dwiki Widyanugraha 102014194

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA

Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510

Email: [email protected]

Abstrak

Tulang merupakan pembentuk tubuh manusia. Tulang memiliki banyak fungsi, salah satu dari

fungsi tulang adalah untuk tempat pelekatan otot sehingga otot tidak langsung jatuh dan tertanam

pada rangka yang dibentuk oleh tulang. Rangka manusia dibagi menjadi 3 yaitu, tulang

tengkorak, tulang badan dan tulang ekstremitas. Ekstremitas atas pada tubuh manusia adalah

clavicula, scapula, humerus, radialis, ulna dan manus. Sendi memiliki peranan penting dalam

melakukan suatu gerakan, yaitu untuk memberi kelenturan dan menyambungkan antar satu

tulang dengan tulang lainnya. Otot juga merupakan alat gerak yang aktif dimana dalam

melakukan proses gerak membutuhkan ATP dalam mekanismenya agar terjadinya kontraksi dan

relaksasi otot.

Kata kunci: Tulang, otot, sendi, ekstremitas superior

Abstract

Bone is shaping human’s body. Bones have many of functions, one of the bone’s functions is the

place where the muscles attach so that the muscles do not fall directly and embedded to the

frame formed by bone. Human’s skeleton is divided into three, namely cranium, skeleton thrunk ,

body frame and frame motion. The Upper extremity on the human’s body are clavicula, scapula,

humerus, radial, ulnar and manus. Joints have an important role to make movements, which are

to providing flexibility and connecting among the bones. Muscle is also an active locomotor

where in the process of motion requires ATP at the mechanism of muscle’s contraction and

relaxation.

Keywords: bones, muscles, joints, extremities superior

Page 2: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

Pendahuluan

Tulang merupakan suatu penyusun bentuk manusia. Tulang atau dalam bahasa Latin

(Os=tunggal) (Ossa=jamak) merupakan rangka dasar tubuh manusia. Tulang manusia terdiri

dari 206 Tulang. Terdapat 80 Ossa axiales dan 126 Ossa appendiculares. Secara luas Ossa

mempunyai peran yang sangat penting, yaitu untuk alat pegerakan manusia dan sebagai tempat

pelekatan otot (Muskulo=tunggal) (Muskulli=jamak). Secara garis besar Ossa axiales terbagi

menjadi tiga bagian, yaitu Ossa cranium, Ossa columna vertebralis dan Ossa thoracis. Pada

setiap pertemuan tulang yang satu dengan tulang yang lain atau lebih dari dua tulang akan

ditemukan sendi. Fungsi dari sendi tersebut, yaitu memungkinkan terbentuknya suatu

pergerakkan yang lebih luas lagi.1,2

Extremitas Superior

Kerangka anggota atas dikaitkan pada kerangka badan dengan perantaraan gelang bahu,

yang terdiri atas clavikula dan scapula. Di bawahnya terdapat tulang-tulang yang membentuk

kerangka lengan, lengan bawah dan telapak tangan yang seluruhnya berjumlah 30 buah tulang:

Humerus, Ulna, Radius, 8 tulang Carpal, 5 tulang Metacarpal, 14 Phalang.3

Clavicula adalah tulang yang melengkung dan membentuk bagian anterior gelang bahu.

Untuk keperluan pemeriksaan, tulang ini dibagi atas batang dan dua ujung, Ujung medial disebut

ekstremitas sternal dan membuat sendi dengan sternum. Ujung lateral disebut ekstremitas

acromial yang bersendi pada processus acromion scapula.4 Tulang clavicula paling banyak

mengalami fraktur dan bagian paling lemah 1/3 lateral dan 1/3 medial. Scapula atau tulang

belikat membentuk bagian belakang gelang bahu dan terletak di sebelah belakang thoraks yang

lebih dekat ke permukaan daripada iga. Bentuknya segitiga pipih dan memperlihatkan dua

permukaan, tiga sudut, dan tiga sisi. Apabila terjadi cedera terjadi pada bagian postero lateral

diatas os.costae 2 sampai 7. Cedera pada tulang scapula terjadi fraktur juga pada tulang costae.5

Humerus atau tulang lengan atas adalah tulang yang terpanjang anggota atas,

memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung. Ujung atas humerus sepertiga atas ujung humerus

terdiri atas sebuah kepala, yang membuat sendi dengan cavitas glenoidalis dan merupakan

bagian bangunan sendi bahu. Segera di bawah leher ada bagian yang sedikit lebih ramping yang

disebut collum anatomicum. Di sebelah luar ujung atas di bawah collum anatomicum terdapat

Page 3: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

sebuah benjolan, yaitu tuberositas mayor, dan disebelah depan ada benjolan lebih kecil, yaitu

tuberositas minor. Antara kedua tuberositas ini terdapaat sebuah celah bisipital atau sulcus

intertuberkularis, yang memuat tendon otot bisep. Tulang menjadi lebih sempit di bawah

tuberositas, dan tempat ini disebut collum cirurgis, sebab mudahnya kena fraktur di tempat itu.

Batang humerus sebelah atas bundar, tetapi semakin ke bawah menjadi lebih pipih. Sebuah

tuberkel di sebelah lateral batang, tepat di atas pertengahan, disebut tuberositas deltoideus.

Tuberositas ini menerima insersi atau kaitan otot deltoid. Sebuah celah melintasi sebelah

belakang batang, dari sebelah medial ke sebelah lateral. Karena memberi jalan pada saraf radialis

atau saraf muskulo-spiralsi, celah itu disebut celah spiralis atau celah radialis. Ujung bawah

humerus lebar dan agak pipih. Pada bagian paling bawah terdapat permukaan sendi yang

dibentuk bersama tulang lengan bawah. Troklea yang terletak di sisi sebelah dalam berbentuk

gelendong-benang tempat persendian dengan ulna, dan di sebelah luar terdapat kapitulum yang

bersendi dengan radius. Pada kedua sisi persendian ujung bawah humerus terdapat dua epikondil,

yaitu epikondilus lateral di sebelah luar dan epikondilus medial di sebelah dalam.6

Ulna atau tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan

dua ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial lengan bawah dan lebih panjang daripada

radius atau tulang pengumpil. Radius adalah tulang di sisi lateral lengan bawah, merupakan

tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek daripada ulna.4

Tulang tangan disusun dalam beberapa kelompok. Carpal (tulang pangkal tangan) atau

tulang yang masuk formasi pergelangan adalah tulang pendek. Metacarpal membentuk kerangka

telapak tangan dan berbentuk tulang pipa. Phalanx atau tulang jari dan berbentuk tulang pipa.

Carpal terdiri atas delapan tulang tersusun dalam dua baris, empat tulang dan setiap baris. Baris

atas tersusun dari luar ke dalam adalah Os scapoideum, Os lunatum, Os triquetrum, Os

pisiforme. Baris bawah adalah Os trapezium, Os trapezoideum, Os capitatum, Os hamatum.7

Sendi

Penggerakkan tidak mungkin terjadi jika kelenturan dalam rangka tulang tidak ada.

Kelenturan dimungkinkan oleh adanya persendian. Sendi adalah suatu ruangan, tempat satu atau

dua tulang berada saling berdekatan. Fungsi utama sendi adalah memberi penggerakan dan

fleksibilitas dalam tubuh.5

Page 4: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

Sendi pada lengan atas terdiri dari:

1. Pada articulatio sternoclavicularis, merupakan pertemuan ujung sternal clavicula dengan

manubrium sterni dan cartilago costalis 1, dimana pada sendi ini gerak dari clavicula

lebih dominan, dapat melakukan gerak elevasi dan depresi, rotasi depan & belakang, dan

protraksi dan retraksi. Ligamentum yang memperkuat:8,9

1) ligamentum interclaviculare

2) ligamentum costoclaviculare

3) ligamentum sternoclaviculare

Gambar 3. Sendi Sternoclavicular dan Ligamen sekitarnya

Sumber Gambar: http://www.methodistorthopedics.com/shoulder-dislocations

2. Pada articulatio acromioclavicularis merupakan ujung acromial clavicula dengan

acromion dari os scapula. Ligamentum yang memperkuatnya adalah Ligament acromio

claviculare, yamg membentang antara acromion dataran ventral sampai dataran caudal

clavicula ligament coracoclavicuculare.5

Page 5: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

Gambar 4. Sendi

Acromioclaviculare

Sumber Gambar: http://www.methodistorthopedics.com/shoulder-dislocations

3. Articulatio cubiti terdapat persendian antara articulation humeroulnaris dan articulatio

radialis. Articulatio humero ulnaris yaitu persendian antara incisura troklealis dari os

humeri dengan olekeranon dari os ulna. Articulatio humero radialis yaitu persendiaan dari

troklea humeri dengan caput radii.3

Gambar 5. Sendi Siku

Sumber Gambar: google.co.id

Page 6: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

4. Articulatio scapulothoracic bukan sendi yang sebenarnya, hanya berupa pergerakan

scapula terhadap dinding thorax. Bukan persedian yang khas, persendian secara fungsi

otot. Otot yang terdapat dalam dinding thorax yaitu : M.serratus anterior,

M.subscapularis.7

Gambar 6. Sendi Gelang Bahu

Sumber Gambar: http://www.methodistorthopedics.com/shoulder-dislocations

5. Articulatio glenohumeralis dibentuk oleh caput humeri yang bulat dan cavitas

glenoidalisscapula yang dangkal dan berbentuk buah pir. Permukaan sendi meliputi oleh

rawan hyaline, dan cavitas glenoidalis diperdalam oleh adanya labrum glenoidale.

Kapsul sendi longgar sehingga memungkinkan gerakan dengan jarak gerak yang lebih

luas. Proteksi terhadap sendi tersebut diselenggarakan oleh acromion, procecus

coracoideus, dan ligamen-ligamen.5 Ligament yang memperkuat antara lain:6

1) Ligamentum coraco humerale

2) ligament glenohumerale, yang membentang dari tepi cavitas glenoidalis ke collum

anatobicum, dan ada 3 buah yaitu:

a. ligament glenohumerale superior

b. Ligament glenohumeralis medius

c. Ligamentum glenohumeralis inferios

Page 7: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

Gambar 7. Tampak Anterior Sendi Glenohumeral

Sumber Gambar: Google.co.id

Sendi glenohumeral merupakan persendian dari caput humeri dan cavitas glenoidais dari os scapula.

Bagian tulang dari os humerus yang berhubungan langsung dengan saraf yaitu:

Collum silozikum akan dilewati dengan nervous aksilaris Sulcus radialis akan dilewati dengan nervous radialis Ujung distal humerus akan dilewati nervous medianus Epicondylus medialis akan dilewati dengan nervous ulnaris

Pada articulatio glenohumeri merupakan sendi peluru, pada sendi ini dapat dilakukan

gerakan:8

1. Anteflexi/Fleksi dilakukan oleh: Mm deltoideus pars clavicularis, pectoralis major,

biceps brachii dan corocobrachialis.

2. Retroflexi/Ekstensi dilakukan oleh: Mm. deltoideus pars spinalis, triceps brachii

caput longum, teres major dan latissimus dofrsi

3. Abduksi dilakukan oleh : Mm. deltoideus pars acromialis, supraspinatus dan biceps

brachii caput longum

4. Adduksi dilakukan oleh: Mm. pectoralis major, infraspinatus, teres major, teres minor,

latissimus dorsi , subscapularis, bíceps brachii caput breve, coracobrachialis triceps

brachii caput longum, deltoideus pars clavicularis dan pars spinalis

Page 8: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

5. Endorotasi dilakukan oleh: Mm. pectoralis major, teres major , latissimus dorsi ,

subscapularis dan deltoideus pars clavicularis

6. Eksorotasi dilakukan oleh: Mm. teres minor, infra-spinatus, supra-spinatus dan

deltoideus pars spinalis.

6. Articulatio radioulnaris proximal dibentuk oleh sisi caput radii dan insisura radialis

dari os ulna. Sendi ini diperkuat oleh ligament anulare radii. Articulatio radioulnaris

distal dibentuk dari sisi caput ulna dan insicura ulnaris dari os radii. Sendi ini diperkuat

oleh discus articularis.8

Jenis Otot

Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi. Dan dengan

jalan demikian maka gerakan terlaksana. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat

yang sama dengan sel dari jaringan lain. Semua ini diikat menjadi berkas-berkas serabut kecil

oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur kontraktil. Ada tiga jenis otot: Otot bergaris,

otot jantung dan otot polos.4

Otot bergaris (otot lurik, otot kerangka atau otot sadar). Sel-sel otot lurik berbentuk

silindris atau seperti tabung dan berinti banyak, letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan

diameternya 50 mikron. Setiap serabut otot lurik bergaris melintang oleh adanya gambaran

selang-seling antara warna muda dan tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah miofibril dan

diselubungi membrane halus yaitu sarkolema (selaput otot). Sejumlah serabut berkumpul untuk

membentuk berkas. Banyak berkas-berkas itu yang diikat menjadi satu oleh jaringan ikat untuk

membentuk otot besar dan otot kecil. Bila otot berkontraksi maka menjadi pendek, dan setiap

serabut turut bergerak dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika

dirangsang oleh rangsang saraf.10

Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar). Jenis ini dapat berkontraksi

tanpa rangsangan saraf, meskipun di sebagian besar tempat di tubuh kegiatannya berada di

bawah pengendalian saraf otonomik (tak sadar). Otot polos memilki serat yang arahnya searah

panjang sel tersebut miofibril. Serat miofilamen dan masing-masing miofilamen teridri dari

protein otot yaitu aktin dan miosin. Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelah.

Dengan perkecualian otot jantung jenis ini berupa sel otot panjang berbentuk kumparan yang

Page 9: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

masih tampak sebagai sel. Otot tak sadar ditemukan pada dinding pembuluh darah dan pembuluh

limfe, pada dinding saluran pencernaan dan visera (alat dalam) yang berongga, trachea, dan

brinkho, pada iris dan musculus ciliaris mata, dan pada otot tak sadar dalam kulit.11

Otot jantung ditemukan hanya pada jantung. Otot ini bergaris seperti pada otot sadar.

Perbedaannya ialah bahwa serabutnya bercabang dan mengadakan anastomose (bersambungan

satu sama lain, tersusun memanjang seperti pada otot bergaris, berciri merah khas dan tak dapat

dikendalikan oleh kemauan). Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan

kontraksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja

semacam ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogenik. Dalam keadaan

normal gerakan jantung dikendalikan oleh saraf yang mensarafinya.4

Gambar 8. Jenis Otot

(Sumber Gambar: google.co.id)

Mekanisme Kontraksi Otot

Dalam proses kontraksi diawali dengan diproduksinya asetilkolin oleh ujung serabut saraf

yang nantinya membebaskan ion kalsium (Ca++). Kemudian ion kalsium akan masuk ke dalam

otot dan berikatan dengan troponin C lalu mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin. ATP

yang berikatan dengan miosin yang mengalami aktifitas ATPase dan mengubah ATP menjadi

ADP-Pi. Miosin-ADP-Pi berikatan dengan aktin dan membentuk kompleks aktin-miosin-ADP-Pi,

sehingga otot akan memendek dan terjadilah proses kontraksi. Pembentukan kompleks ini

mendorong pembebasan Pi. Miosin sekarang dikatakan berada dalam keadaan berenergi rendah,

Page 10: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

yang ditunjukan sebagai aktin-miosin. Molekul ATP lain mengikat kepala miosin, dan

membentuk kompleks aktin-miosin-ATP. Miosin-ATP memiliki afinitas yang rendah terhadap

aktin sehingga ikatannya dengan aktin terlepas. Pengikatan molekul ATP dengan miosin

memungkinkan terlepasnya jembatan silang dari filamen aktin pada akhir gerakan mengayun,

sehingga siklus dapat diulang. ATP ini kemungkinan diuraikan untuk menghasilkan energi bagi

ayunan jembatan silang berikutnya. Langkah terakhir ini adalah komponen kunci pada relaksasi

dan bergantung pada pengikatan ATP dengan kompleks aktin-miosin. Siklus lain kemudian

dimulai dengan hidrolisis ATP, yang membentuk kembali konfrontasi berenergi-tinggi.10,11

Struktur Otot 

Di dalam tubuh kita terdapat lebih dari 640 otot rangka. Otot tersebut menghasilkan

berbagai gerakan yang bergantung dengan ukuran, kekuatan, dan kerja sama antara tulang dan

sendi. Otot pada rangka ekstremitas atas:6,7,8

a. Otot permukaan ventral/anterior lengan bawah

1. M. Fleksor carpi radialis berfungsi pada Sendi siku melakukan Fleksi dan pronasi; Sendi

tangan melakukan fleksi palmar dan abduksi ke arah radial.

2. M. Pronator teres berfungsi melakukan gerak pronasi.

3. M. Palmaris Longus berfungsi pada Sendi siku untuk melakukan gerakan fleksi, pronasi;

Sendi tangan untuk melakukan gerakkan fleksi palmar, penegangan aponeurosis

palmaris.

4. M. Fleksor Digitorum superficialis berfungsi pada sendi siku melakukan fleksi; sendi

tangan melakukan fleksi palmar, abduksi ke arah ulnar; sendi-sendi dasar jari (II – V)

melakukan fleksi, adduksi; sendi jari proksimal (II – V) melakukan fleksi

5. M. Fleksor carpi ulnaris berfungsi pada sendi siku melakukan fleksi; sendi tangan

melakukan fleksi palmar, abduksi ke arah ulnar; sendi-sendi dasar jari (II – V) melakukan

fleksi, adduksi; sendi jari proksimal (II – V) melakukan fleksi

b. Otot Radial Lengan Bawah

1. M. Brachioradialis memiliki berfungsi pada sendi siku fleksi, pronasi atau supinasi

(Pergerakan memutar dari posisi akhir yang berlawanan ke posisi tengah – tergantung

dari sudut tekuk).

Page 11: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

2. M. Fleksor carpi radialis longus befungsi melakukan gerak fleksi, pronasi atau supinasi

(Pergerakan memutar dari posisi akhir yang berlawanan ke posisi tengah – tergantung

dari sudut tekuk).

3. M. Ekstensor carpi radialis brevis berfungsi pada sendi tangan fleksi dorsal, abduksi ke

radial.

c. Otot Permukaan Ventral/anterior Lengan Bawah Sebelah Dalam

1. M. Fleksor digitorum profundus berfungsi pada sendi siku fleksi; sendi dasar jari (II-

V) fleksi, adduksi; sendi jari (II-V) Fleksi

2. M. Fleksor Policis Longus berfungsi pada sendi tangan melakukan fleksi palmar; sendi

pelana ibu jari oposisi, adduksi; sendi ibu jari fleksi

3. M. Pronator Quadratus berfungsi pada sendi radioulnar Pronasi

d. Otot Axioapendicular Anterior

1. M. Pectoralis mayor berfungsi untuk abduksi dan fleksi

2. M. Pectoralis minor berfungsi untuk menstabilkan scapula

3. M. Subclavius berfungsi untuk bersandar dan menekan clavicula

4. M. Seratus interior berfungsi untuk Protraksi scapula

e. Otot Axioapendicular Posterior

1. M. Trapezius berfungsi menarik scapula dan memutar cavitas glenoidalis

2. M. Latissimus dorsi berfungsi untuk ekstensi, adduksi dan rotasi

3. M. Levator scapulae berfungsi menarik dan memutar scapula

4. M. Rhomboideus minor dan mayor berfungsi untuk menarik scapula dan menekan cavitas

glenoidalis

f. Otot Scapulohumeral

1. M. Deltoideus berfungsi untuk fleksi, abduksi dan ekstensi

2. M. Supraspinatus berfungsi untuk abduksi

3. M. Infraspinatus berfungsi untuk memutar lengan ke lateral

4. M. Teres minor

5. M. Teres mayor berfungsi untuk abduksi

6. M. Subscapularis berfungsi untuk memutar ke medial dan adduksi

g. Otot Lengan Atas

1. M. Bisep brachii memiliki berfungsi untuk supinasi dan fleksi lengan bawah

Page 12: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

2. M. Brachialis berfungsi untuk fleksi lengan bawah

3. M. Coracobrachialis berfungsi untuk fleksi dan adduksi

4. M. Trisep brachii berfungsi untuk ekstensor dan abduksi

5. M. anconeus berfungsi untuk ekstensi dan abduksi

Gerakan

Gerak-gerak pada lengan atas adalah fleksor dan ekstensor. Otot-otot Fleksor adalah M.

bíceps brachii, M. brachialis, M. coracobrachialis. Otot-otot Ekstensor adalah M. tríceps brachii.

Gerak-gerak pada lengan bawah oleh articulatio humeroulnaris dan articulatio humeroradialis

adalah fleksi dan ekstensi. Fleksi dilakukan oleh M. Brachialis, M. Brachioradialis, M. Pronator

teres, M. Flexor carpi radialis dan M. Palmaris longus. Ekstensi dilakukan oleh M. Triceps

brachii dan M.Anconaeus. Pada Articulatio humeroulnaris dan Articulatio humeroradialis, pada

sendi ini dapat melakukan gerakan fleksi dan ekstensi. Fleksi dilakukan oleh M. Brachialis, M.

Brachioradialis, M. Pronator teres, M. Flexor carpi radialis dan M. Palmaris longus. Ekstensi

dilakukan oleh M. Triceps brachii dan M.Anconaeus. Pada Articulatio humeroradialis,

Articulatio radioulnaris proximal dan Articulatio radioulnaris distalis dapat melakukan gerakan

pronasi dan supinasi. Pronasi dilakukan oleh M. pronator teres dan M. pronator quadratus.

Supinasi dilakukan oleh M. supinator dan bíceps brachii.6

Kesimpulan

Tulang atau ossa merupakan penyusun bentuk tubuh manusia. Ossa merupakan tempat pelekatan

otot, dimana fungsi dari otot adalah untuk perlindungan dan pergerakkan tubuh manusia. Jadi

otot sangat berpengaruh pada pergerakkan tubuh manusia. Secara mikroskopis, terdapat jaringan

tulang kompak dan tulang spons. Rangka manusia dibagi menjadi 3 yaitu, tulang tengkorak,

tulang badan dan tulang ekstremitas. Ekstremitas atas pada tubuh manusia adalah clavicula,

scapula, humerus, radialis, ulna dan manus. Penggerakan tidak akan terjadi tanpa sendi, dimana

sendi memiliki fungsi memberikan kelenturan dan menyambung antar tulang. Pada setiap tulang

tersebut dilekati oleh otot-otot yang memiliki fungsi untuk melakukan suatu gerakkan. Selain itu

dari segi fisiologi, otot memiliki mekanisme kerja kontraksi dan relaksasi. Otot yang merupakan

Page 13: Dwiki Widyanugraha PBL BLOK 5

komponen penting dalam pergerakkan manusia sangat memerlukan ATP sebagai energy untuk

berkontraksi.

Daftar Pustaka

1. Dorland WAN. Kamus kedokteran Dorland edisi 31. Jakarta: EGC; 2010.h.783,754,422

2. Suratun, Heryati, Manurung S, Raenah E. Klien gangguan sistem muskuloskeletal. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC;2006.h.6,10

3. Bloom, Fawcett. Buku ajar histology. Jakarta: EGC;2006.h.43

4. Pearce E.C. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta: Penerbit PT

Gramedia;2007.h.15-7, 33-9.

5. Corwin E.J. Buku saku patofisiologi. Edisi ke 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2009.h. 320-26.

6. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC;2005.h.121-35

7. Gibson J.Fisiologi dan anatomi modern. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2005.h.81-

9.

8. Apley, A. Graham. Ortopedi dan fraktur sistem apley. Edisi ke 7. Jakarta: Widya

Medika;2005.h.11-4

9. Cole Andrew, Pavlou Paul. The shoulder and pectoral girdle. Dalam: Solomon Louis,

Warwick David, Nayagam Selvadurai (Ed). Apley’s System of Orthopaedic and Fracture 9th

ed. London: Hodder Arnold;2010.h. 337-48.

10. Murray RK. Biokima Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2006.h.683.

11. Guyton A.C, Hall J.E. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke 11. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC;2007.h.74.