51
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) disebutkan bahwa untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian / Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana dimaksud menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Pembangunan Tahunan. Setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan (Renstra Kemenkes 2015-2019, 2015). 1

e-renggar.kemkes.go.id · Web viewSesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.64 tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) disebutkan bahwa untuk menjamin

agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka

diperlukan perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan

nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh

Kementerian / Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya. Perencanaan Pembangunan Nasional

sebagaimana dimaksud menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana

Pembangunan Tahunan.

Setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang

mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019 maka Kementerian Kesehatan

menyusun Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan

dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program

pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan

menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan (Renstra Kemenkes 2015-

2019, 2015).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.64

tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) mempunyai tugas

melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Badan

Litbangkes secara teknis terdiri atas Sekretariat Badan dan empat Pusat (eselon II)

dimana salah satunya adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya

Kesehatan Masyarakat (Puslitbang Ukesmas) yang pada tahun 2015 masih

bernama Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat (Pusat TIKM).

1

Dengan telah disusunnya Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019,

maka selanjutnya Renstra tersebut akan dijabarkan dalam bentuk Rencana Aksi

Program (RAP) 2015-2019 di tingkat Eselon I (Badan Litbangkes) dan Rencana Aksi

Kegiatan (RAK) di tingkat Eselon II (Puslitbang Ukesmas).

1.2 Tujuan Penyusunan Rencana Aksi KegiatanTujuan penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Puslitbang Ukesmas

tahun 2015-2019 adalah sebagai alat manajemen, baik dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi untuk mewujudkan penyelenggaraan kegiatan litbang

kesehatan bidang upaya kesehatan masyarakat yang efektif, efisien dan

berjangka panjang serta menghasilkan manfaat yang optimal dalam periode lima

tahun mendatang. Selain itu, penyusunan RAK Puslitbang Ukesmas juga dapat

dijadikan sebagai alat komunikasi kepada pemangku kepentingan (stakeholder)

terkait tentang rencana kegiatan Puslitbang Ukesmas selama tahun 2015-2019

dalam rangka mendapatkan dukungan dan kerjasama.

1.3 Kondisi Umum1.3.1 Organisasi

Puslitbang Ukesmas merupakan unit eselon II di lingkungan Badan

Litbangkes. Penjabaran dari peran Puslitbang Ukesmas dituangkan dalam tugas

dan fungsi Puslitbang Ukesmas sebagai organisasi fungsional di Badan

Litbangkes yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan.

Puslitbang Ukesmas mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan

penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang upaya kesehatan

masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Puslitbang Ukesmas menyelenggarakan fungsi :

a.penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan kesehatan di

bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit;

2

b.pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang kesehatan

masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit;

c.pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan

di bidang kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit;

dan

d.pelaksanaan administrasi Pusat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 tahun 2015, susunan

organisasi Puslitbang Ukesmas terdiri atas :

1. Bagian Tata Usaha;

2. Bidang Kesehatan Masyarakat ;

3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan

4. Kelompok Jabatan Fungsional

Adapun tugas dan fungsi masing-masing bagian/bidang tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi

dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, kerja sama, urusan

keuangan, kepegawaian dan umum. Dalam melaksanakan tugas tersebut,

Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan

anggaran, serta kerja sama; dan

b. Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.

Bagian Tata Usaha ini terdiri atas :

a. Subbagian Program dan Kerja Sama (PKS)

Subbagian Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan

anggaran, pemantauan, evaluasi, pelaporan, kerja sama, penyiapan

bahan diseminasi, dan advokasi hasil penelitian dan pengembangan,

serta pengelolaan jaringan informasi ilmiah dan perpustakaan

3

b. Subbagian Keuangan, Kepegawaian, dan Umum (KKU)

Subbagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas

melakukan urusan keuangan dan barang milik negara, kepegawaian,

kearsipan, tata persuratan, rumah tangga, dan perlengkapan, serta

pengelolaan laboratorium penunjang.

2. Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan

di bidang kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas tersebut,

Bidang Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan

kesehatan di bidang gizi masyarakat, kesehatan keluarga, kesehatan

lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, dan promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat; dan

b. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di

bidang gizi masyarakat, kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan olahraga, dan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat.

Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri atas :

a. Subbidang Gizi dan Kesehatan Keluarga

Subbidang Gizi dan Kesehatan Keluarga mempunyai tugas melakukan

penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan

pengembangan kesehatan di bidang gizi masyarakat dan kesehatan

keluarga.

b. Subbidang Kesehatan Komunitas

Subbidang Kesehatan Komunitas mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan

pengembangan kesehatan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan

kerja dan olahraga, dan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat.

4

3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan

pengembangan kesehatan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan

kesehatan di bidang surveilans dan karantina kesehatan, penyakit menular

langsung, penyakit tular vektor dan zoonotik, penyakit tidak menular, dan

kesehatan jiwa dan NAPZA; dan

b. penyiapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di

bidang surveilans dan karantina kesehatan, penyakit menular langsung,

penyakit tular vektor dan zoonotik, penyakit tidak menular, dan kesehatan

jiwa dan NAPZA.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri atas :

a. Subbidang Penyakit Menular

Subbidang Penyakit Menular mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penelitian dan

pengembangan kesehatan di bidang surveilans dan karantina kesehatan,

penyakit menular langsung, dan penyakit tular vektor dan zoonotik.

b. Subbidang Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

Subidang Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas

melakukan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan

penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang penyakit tidak menular

dan kesehatan jiwa dan NAPZA.

5

Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat

Gambar I.1. Struktur Organisasi Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Tahun 2016

6

Kepala Sub BagianProgram dan Kerjasama

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat

Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum

Kepala BidangKesehatan Masyarakat

Dr. dr. Felly P Senewe, M.Kes

Kepala Sub BidangGizi dan Kesehatan Keluarga

Kepala Sub BidangKesehatan Komunitas

Kepala Sub BidangPenyakit Menular

Kepala Sub BidangPenyakit Tidak Menular dan

Kesehatan Jiwa

Kelompok Jabatan Fungsional

Kepala BidangPencegahan dan Pengendalian Penyakit

Dr. dr. Felly P Senewe, M.Kes

Pada tahun 2016, dengan adanya restrukturisasi di lingkungan Kementerian

Kesehatan, Balai Litbang GAKI Magelang menjadi satker ampuan Puslitbang

Ukesmas, sehingga sebagai Pembina Unit Pelaksana Teknis (UPT) di

Lingkungan Badan Litbangkes, Puslitbang Ukesmas menjadi pembina teknis

fungsional pada 7 satker UPT yaitu :

1. Balai Litbang P2B2 Donggala

2. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

3. Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu

4. Balai Litbang GAKI Magelang

5. Loka Litbang P2B2 Baturaja

6. Loka Litbang P2B2 Ciamis

7. Loka Litbang P2B2 Waikabubak

Disamping itu, Puslitbang Ukesmas sebagai lembaga penelitian dan

pengembangan juga mempunyai struktur ad-hoc yakni:

1. Panitia Pembina Ilmiah (PPI)

Adapun tugas Panitia Pembina Ilmiah Puslitbang Ukesmas adalah sebagai

berikut:

a. Memberikan masukan kepada Kepala Puslitbang Ukesmas tentang prioritas

dan kualitas penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan

masyarakat,

b. Memberikan saran dalam penyusunan rencana program dan kerjasama

penelitian dan pengembangan Puslitbang Ukesmas,

c. Melakukan seleksi dan menilai usulan penelitian sesuai dengan kriteria

pedoman yang telah ditentukan dan memberikan saran perbaikan sebagai

masukan untuk Kepala Puslitbang Ukesmas,

d. Melakukan pembinaan penelitian dari proposal, pelaksanaan penelitian,

hingga penyusunan laporan akhir penelitian

e. Memberikan saran-saran perbaikan terhadap laporan hasil penelitian,

penyebarluasan hasil penelitian termasuk dalam seminar hasil penelitian dan

publikasi

7

f. Membina peneliti melalui seminar, diskusi ilmiah, kursus, perumusan

pedoman dan lain sebagainya

g. Memupuk lingkungan kehidupan ilmiah

2. Tim Penilai Peneliti Unit (TP2U)

Tugas Tim Penilai Peneliti Unit Puslitbang Ukesmas adalah sebagai berikut:

a. Membantu para peneliti dalam proses penilaian dan perhitungan angka kredit

jabatan fungsional

b. Memberikan saran perbaikan kepada para peneliti dalam proses penilaian

dan perhitungan angka kredit jabatan fungsional

c. Memberikan penjelasan kepada para penelitia tentang Angka Kredit Jabatan

Fungsional Peneliti

d. Melaporkan hasil kerjanya kepada Kepala Puslitbang Ukesmas

e. Mengecek kebenaran artikel/ tulisan yang diajukan

f. Mengingatkan/ memberi peringatan pada peneliti yang angka kreditnya akan

habis sesuai batas waktu yang ditentukan

1.3.2 Sumberdaya (Manusia, Sarana-Prasarana dan Anggaran)Dalam suatu organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) berperan sebagai

pengelola sistem dan merupakan aset yang sangat vital perannya dalam

mencapai tujuan yang ingin dicapai dari organisasi tersebut. Oleh karena itu,

SDM merupakan salah satu unsur penggerak utama kegiatan yang dilaksanakan

di Puslitbang Ukesmas. Berdasarkan data Laporan Tahunan (Laptah) tahun 2010-2016, jumlah

pegawai Puslitbang Ukesmas per bulan Desember dalam tujuh tahun terakhir

dapat dilihat pada tabel 1.1,.

Tabel. I.1 Jumlah SDM Puslitbang UkesmasTahun 2010-2016

SatkerJumlah Pegawai

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Puslitbang

Ukesmas

99 156 150 147 145 150 173

8

Ditinjau dari jenjang pendidikan, Puslitbang Ukesmas memiliki pegawai

dengan latar belakang pendidikan terbanyak yaitu S2. Data selengkapnya

mengenai latar belakang pendidikan pegawai Puslitbang Ukesmas dalam enam

tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel I.2

Tabel I.2 Jumlah Pegawai Puslitbang Ukesmas Tahun 2010-2015 Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Tahun2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1. S3 6 12 15 18 17 17 192. S2 34 72 68 66 69 78 903. S1 40 54 54 50 52 46 504. D3 5 7 5 6 3 4 45. SLTA 14 11 8 7 4 4 96. SLTP - - - - - 1 1

Jumlah 99 156 150 147 145 150 173

Menurut UU no. 8 tahun 1974 jabatan pegawai negeri sipil

dikelompokkan menjadi dua yaitu jabatan fungsional dan jabatan struktural.

Adapun yang dimaksud dengan jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan

tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam

rangka susunan suatu satuan organisasi. Jabatan dilihat dari sudut struktural

adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi sedangkan

jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya dalam suatu

satuan organisasi dan tidak tergambar dalam struktur organisasi.

Berdasarkan struktur organisasi, jabatan Struktural di Puslitbang Ukesmas

ada 3 (tiga) eselon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel I.3.

Tabel I.3. Keadaan Jabatan Struktural Puslitbang Ukesmas tahun 2010-2016

No Jabatan Struktural Eselon yang tersedia JumlahI II III IV1. Kepala Puslitbang Ukesmas - 1 - - 1

2. Kepala Bagian/Bidang - - 3 - 3

3. Kepala Sub Bagian/Bidang - - - 6 6

Jumlah - 1 3 6 10

Keterangan : untuk 2 kepala bidang dan 3 kepala sub bidang merangkap sebagai peneliti

9

Menurut fungsinya, jabatan fungsional di Puslitbang Ukesmas adalah

jabatan fungsional peneliti yang ada di masing-masing sub bidang yang terdiri

dari jenjang Jabatan Peneliti Utama, Peneliti Madya, Peneliti Muda dan Peneliti

Pertama. Keadaan jabatan fungsional peneliti dan jenjang jabatannya dapat

dilihat pada tabel I.4.

Tabel I.4 Jenjang Jabatan Peneliti Puslitbang Ukesmas Tahun 2010-2016

NO Jenjang Jabatan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 Peneliti Pertama 13 20 23 30 23 32 32

2 Peneliti Muda 13 25 23 29 38 44 46

3 Peneliti Madya 18 22 25 23 19 19 29

4 Peneliti Utama 6 9 9 7 6 7 6

JUMLAH 50 76 80 89 86 102 113

Puslitbang Ukesmas memiliki sarana dan prasarana baik barang bergerak

maupun tidak bergerak. Sarana dan prasarana yang akan dijelaskan disini

berupa gedung dan kendaraan operasional.

1.Gedung Perkantoran

Puslitbang Ukesmas memiliki 2 gedung yang terletak di Jl. Percetakan Negara

No. 29 dan 1 gedung perpustakaan di Jl. Dr. Semeru no. 63 Bogor seperti

yang terlihat pada tabel I.5 berikut:

Tabel I.5 Gedung Perkantoran Puslitbang Ukesmas Tahun 2010-2016

No Keterangan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 Gedung 4 lantai

(gedung 5)

1750 m2 1750 m2 1750 m2 1750 m2 1750 m2 1750 m2 1750 m2

2 Gedung ex-

namru 3 lantai

(gedung 6)

- - 1224 m2 1224 m2 1224 m2 1224 m2 1224 m2

3 Gedung

perpustakaan

(Bogor)

- - - - - - 800 m2

10

2.Kepemilikan Kendaraan

Kepemilikan kendaraan Puslitbang Ukesmas dalam enam tahun terakhir dapat

dilihat pada tabel I.6 berikut :

Tabel I.6 Kepemilikan Kendaraan Puslitbang UKM Tahun 2011-2016

No Jenis KendaraanTahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 Sedan 1 1 1 1 1 1

2Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah )

4 4 4 4 4 4

3 Sepeda Motor 4 3 3 3 3 3

Alokasi dan realisasi anggaran Puslitbang Ukesmas selama tujuh tahun terakhir

dapat dilihat pada tabel I.7 berikut :

Tabel I.7 Alokasi dan Realisasi Anggaran Puslitbang UKM Tahun 2010-2016

 Tahun Alokasi Realisasi % Realisasi

2010 55.707.345.000 44.819.258.244 80.45

2011 43.495.371.000 32.697.745.293 75.18

2012 32.523.555.000 28.619.902.548 88.00

2013 78.817.653.000 75.829.928.353 96.21

2014 62.964.624.000 54.015.279.502 85.79

2015 48.379.500.000 41.203.814.779 85.17

2016 *129.299.642.000 94.754.751.947 73.28

Adanya Inpres No.8 tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja

Kementerian/Lembaga mengakibatkan adanya beberapa kegiatan yang terkena self

blocking anggaran. Dengan demikian, dari total pagu anggaran Puslitbang Ukesmas

sebesar Rp.129.299.642.000,- hanya sebesar Rp.98.396.519.000,- yang dapat

digunakan karena adanya self blocking anggaran sebesar Rp. 30.903.123.000,-.

Dari jumlah anggaran tersebut, yang dapat diserap sebanyak Rp.94.754.751.947,-.

11

Kinerja Pusat TIKM Tahun 2010-2015

Sesuai dengan Renstra Kemenkes 2010-2014, output kinerja dari

kegiatan Puslitbang Ukesmas yang pada tahun 2011-2015 masih bernama Pusat

TIKM adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang teknologi

intervensi kesehatan masyarakat. Pengukuran tingkat capaian kinerja di bidang

teknologi intervensi kesehatan masyarakat dilakukan dengan cara

membandingkan antara target dan realisasi masing-masing indikator kinerja

kegiatan. Pencapaian kinerja di bidang Teknologi Intervensi Kesehatan

Masyarakat yang dihasilkan oleh Pusat TIKM dan satker ampuan selama tahun

2010-2015 telah mencapai target yang ditentukan seperti yang dapat dilihat pada

tabel dan grafik berikut.

Tabel I.8 Target dan Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Bidang Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015

Sasaran Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 2015T C T C T C T C T C T C

Meningkatnya penelitian bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat

Jumlah produk/model intervensi/prototipe/ standar/formula di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat

16 24 10 10 13 13 11 11 11 11 23 23

Jumlah publikasi ilmiah di bidang teknologi intervensi kesehatan masyarakat yang dimuat pada media cetak dan elektronik:

                       

a.   Nasional 10 58 10 35 15 53 15 29 15 82 30 75b.   Internasional 2 4 2 9 2 1 2 3 2 4 3 3Jumlah laporan status kesehatan masyarakat hasil riset kesehatan nasional wilayah II

- - - - - - 7 7 7 7 - -

12

Gambar I.2 Grafik Target dan Capaian Produk /Model/Prototipe/ Standar/Formula Di Bidang

Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat

Tahun 2010-2015

Gambar I.3 Grafik Target dan Capaian Publikasi Nasional di Bidang Teknologi Intervensi

Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015

13

Gambar I.4 Grafik Target dan Capaian Jumlah Publikasi Internasional di Bidang Teknologi

Intervensi Kesehatan Masyarakat Tahun 2010-2015

Dari data tabel dan grafik diatas terlihat bahwa hasil capaian antara target

dan realisasi kinerja sudah terpenuhi bahkan melebihi target untuk indikator

publikasi walaupun trendnya tidak selalu naik. Akan tetapi untuk capaian

publikasi ilmiah internasional pada tahun 2012 tidak mencapai target

dikarenakan tertundanya penerbitan artikel yang ditulis peneliti pada tahun

2012. Capaian untuk publikasi ilmiah tidak bisa diprediksi penerbitannya

karena dipengaruhi oleh jurnal yang diterbitkan oleh lembaga penerbit di luar

Badan Litbangkes, khususnya publikasi internasional.

1.4 Potensi Permasalahan dan Implikasi

Adanya tuntutan dari program untuk kebutuhan penelitian diperlukan

kesiapan sumber daya yang sesuai dengan kepakaran. Saat ini penelitian yang ada

sebagian besar masih dilakukan sendiri oleh peneliti Badan Litbangkes, selain itu

SDM yang menguasai dan menggunakan teknologi informasi masih kurang dan

belum merata sarana prasarananya. Pengelolaan data belum terintegrasi dan

terpadu sehingga untuk mendapatkan informasi on-line yang up to date perlu waktu

yang lama. Penyebarluasan informasi hasil litbang masih terbatas pada jurnal ilmiah

belum banyak ke media populer.

Selain itu, adanya pelaksanaan Riset Kesehatan Nasional menjadi peluang

dan momentum untuk pengembangan jejaring. Momentum ini diperkuat dengan

restrukturisasi baik dari sisi organisasi, aset manusia, sarana prasarana dan

sistem/mekanisme. Sejak momentum tersebut, Puslitbang Ukesmas dan Badan

Litbangkes semakin giat mencari dan membuka diri untuk kemitraan positif. Jejaring

yang sudah ada tetap digiatkan dan potensi jejaring baru terus ditumbuhkan. Sesuai

dinamika iptek global, semakin ditingkatkan pendekatan multidisiplin dan

14

multiinstitusi dalam litbangkes dengan memanfaatkan sumber dana dari luar.

Tuntutan untuk menyiapkan pelayanan yang cepat, tepat dan terpadu, serta

ketersediaan informasi yang akurat dan informatif untuk terciptanya Good

Governance.

Fluktuasi anggaran yang tidak menentu membuat ketidakpastian dalam

menghasilkan litbang yang maksimal di samping administrasi keuangan yang tidak

fleksibel dapat menghambat pelaksanaan teknis di lapangan.

Pelaksanaan litbang khususnya riset kesehatan nasional yang menjangkau

ke seluruh Indonesia belum terkelola dengan baik sehingga menghambat dalam

menghasikan informasi yang cepat.

Adapun analisis SWOT untuk Puslitbang Ukesmas dapat dilihat pada tabel

I.9.

Tabel I.9 Analisis SWOT Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat

Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

Organisasi Sebagai Pusat yang diberi tugas untuk

Tupoksi yang belum jelas untuk

Tuntutan Litbang untuk mendukung

Masih ada unit utama juga

15

melaksanakan Litbang bidang upaya kesehatan masyarakat

pelaksanaan Litbang yang masih tumpang tindih

program semakin tinggi

melakukan penelitian yang tidak dikordinasikan oleh balitbang

Manajemen Adanya komisi ilmiah, etik, MTA, dll

Belum ada sistem Pembinaan yang terarah untuk para peneliti

Kerjasama dengan Lembaga Litbang lain semakin dibutuhkan

kepemilikan hasil litbang jika kerjasama dengan unit lain

Regulasi Balitbang sebagai lokomotif litbang kesehatan

Unit/Lembaga Litbang di luar semakin maju

Data / Informasi & Publikasi

Publikasi jurnal terakreditasi dan database hasil telah banyak dimanfaatkan pihak luar

Publikasi di media populer masih kurang

Pengembangan aplikasi semakin lengkap dan mudah didapatkan

Belum terdokumentasi degan baik

Sarana Prasarana

Gedung 4 lantai serta jaringan TIK yang memadai

Kebutuhan ruangan dan PC per peneliti masih kurang serta koneksi internet yang lambat

Mendesign tata ruang serta pengadaan sarpras

Restrukturisasi tidak sejalan dengan penataan sarpras.Pengelolaan BMN yang belum baik

Dana Selalu meningkat untuk penelitian

Fluktuasi yang tidak menentu sehingga bisa berubah dari perencanaan

Dana bantuan terbuka untuk litbang

Administrasi keuangan tidak flesible dengan situasi pelaksanaan litbang.

Sumber daya Manusia

Sebagian besar sudah S2

Peneliti yang sesuai kepakaran dengan litbang yang dilakukan masih terbatas

pengembangan kompetensi terbuka

Peneliti tidak on the track sehingga menghambat pengembangan karirnya

BAB IIVISI, MISI DAN SASARAN

16

2.1. Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia1

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sebagai salah satu

unit eselon I di Kementerian Kesehatan turut berperan pula dalam mendukung

pencapaian Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia. Dalam Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019, Rencana Aksi Program Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2019 maupun dalam

Rencana Aksi Puslitbang Ukesmas Tahun 2015 – 2019 tidak tertuang visi dan

misi, karena mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui

7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya

maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara

kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri

sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA

CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

1 Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019

17

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

2.2. Tujuan Badan Litbangkes2 Dalam mendukung dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun

2015-2019, Badan Litbangkes memiliki tujuan memberikan hasil penelitian dan

pengembangan kesehatan yang berkualitas dan berinovasi untuk dimanfaatkan

oleh para pengambil keputusan dan pengelola program pembangunan

kesehatan.

2.3. Tujuan Puslitbang UkesmasMengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.64

tahun 2015, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan serta

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, pelaksanaan

tugas Puslitbang Ukesmas bertujuan menghasilkan informasi dan teknologi

intervensi kesehatan masyarakat yang unggul dan berkualitas guna

peningkatan status kesehatan masyarakat.

2.4. Sasaran Strategis Badan Litbangkes3

2 RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-20193 RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019

18

Sasaran program penelitian dan pengembangan kesehatan adalah

meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang

kesehatan. Sasaran program Litbangkes ini dicapai dengan 3 indikator utama

yaitu:

1) Jumlah hasil Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang Kesehatan

dan Gizi Masyarakat dengan target sebanyak 8 dokumen

2) Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan

kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau

pemangku kepentingan dengan target sebanyak 120 rekomendasi.

3) Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI dengan target sebanyak 35

dokumen.

2.5. Sasaran Strategis Puslitbang UkesmasDalam mendukung sasaran strategis Badan Litbangkes, Puslitbang

Ukesmas sebagai unit eselon II dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

memiliki sasaran kegiatan yaitu meningkatnya penelitian dan pengembangan di

bidang Upaya Kesehatan Masyarakat. Sasaran kegiatan Puslitbang UKM

dicapai dengan 4 indikator kinerja kegiatan yaitu :

1. Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan

Nasional Wilayah II dengan target sebanyak 11 laporan (wilayah Provinsi

Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat,

Banten, Maluku).

2. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dengan target

sebanyak 40 rekomendasi.

3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan

Masyarakat dengan target sebanyak 148 dokumen hasil penelitian.

4. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan

Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan

internasional dengan target sebanyak 268 publikasi.

19

BAB IIIARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA

KELEMBANGAAN

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Litbangkes4

4 RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019

20

Arah kebijakan dan strategi Badan Litbangkes didasarkan dan mengacu

pada arah kebijakan dan strategi nasional dan Kementerian Kesehatan

sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Kesehatan 2015-2019. Arah kebijakan Badan Litbangkes adalah sebagai berikut:

1) Arah pelaksanaan litbang mendukung Strategis Pembangunan Kesehatan yaitu

a. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja,

dan Lanjut Usia yang Berkualitas.

b. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.

c. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

d. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas

e. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas

f. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas

Farmasi dan Alat Kesehatan

g. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan

h. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya

Manusia Kesehatan

i. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

j. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi

k. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Bidang Kesehatan

l. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan.

2) Diutamakan memberikan kontribusi signifikan pada 12 Sasaran Strategis

Kementerian Kesehatan, yaitu:

a. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat

b. Meningkatnya Pengendalian Penyakit

c. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan

d. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat

kesehatan

e. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan

f. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga

21

g. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri

h. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-

evaluasi

i. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan

j. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih

k. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan

l. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi.

3) Pengelolaan sumberdaya Badan Litbangkes bersifat pro aktif, yaitu tidak

mengandalkan sepenuhnya pada fasilitas negara, namun memberikan ruang

untuk kreativitas dan inovasi sumberdaya sesuai aturan hukum.

4) Pengelolaan pendidikan, pelatihan, dan forum ilmuwan dilakukan dengan

menumbuhkembangkan iklim ilmiah yang sehat.

5) Penelitian dan pengembangan diutamakan dan didorong pada lingkup stratejik

nasional, komprehensif, kontinum, dan berorientasi produk terobosan.

6) Produk Program Litbangkes adalah laporan hasil, set data, publikasi ilmiah,

teknologi tepat guna, HKI dan rekomendasi.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan 12 sasaran strategis

Kementerian Kesehatan. Salah satu sasaran strategis yang menjadi amanah

Badan Litbangkes adalah meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan

kesehatan. Efektivitas diartikan sebagai pemanfaatan hasil litbangkes untuk

pengambilan kebijakan dalam pembangunan kesehatan. Untuk itu dalam

mewujudkan sasaran strategis ini akan dilakukan melalui berbagai upaya strategi

antara lain:

1. Memperluas kerja sama penelitian dalam lingkup nasional dan international

yang melibatkan Kementerian/Lembaga lain, perguruan tinggi dan pemerintah

daerah dengan perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan dan

percepatan proses alih teknologi.

2. Menguatkan jejaring penelitian dan jejaring laboratorium dalam mendukung

upaya penelitian dan sistem pelayanan kesehatan nasional.

22

3. Aktif membangun aliansi mitra strategic dengan Kementerian/Lembaga Non

Kementerian, Pemda, dunia usaha dan akademisi.

4. Meningkatkan diseminasi dan advokasi pemanfaatan hasil penelitian dan

pengembangan untuk kebutuhan program dan kebijakan kesehatan.

5. Melaksanakan penelitian dan pengembangan mengacu pada Kebijakan

Kementerian Kesehatan dan Rencana Kebijakan Prioritas Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2019.

6. Pengembangan sarana, prasarana, sumber daya dan regulasi dalam

pelaksanaan penelitian dan pengembangan.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Puslitbang UkesmasPenyusunan Rencana Aksi Kegiatan Puslitbang Ukesmas mengacu pada arah

kebijakan dan rencana strategis Kementerian Kesehatan dan Badan Litbangkes

serta mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Hasil midterm review terhadap capaian RPJMN dan MDGs, dimana beberapa

indikator tidak tercapai, antara lain:

1. Masih belum tercapainya target MDGs, dimana :

a. AKI tidak turun dan cenderung naik, dengan penyebab tertinggi karena

hipertensi dalam kehamilan, infeksi dan perdarahan

b. AKB cenderung stagnan dimana lebih dari separohnya merupakan

kematian neonatal

c. Data kematian dari survei dihadapkan pada permasalahan sampling error

dan representativeness, sementara registrasi kematian, penyebab

kematian dan kelahiran masih belum optimal.

d. Masih tingginya prevalensi anak Balita yang pendek (stunting) dari 36,8

persen menjadi kurang dari 32 persen;

2. Masih tingginya masalah stunting dan gizi buruk, dimana :

a. Menurunnya prevalensi anak Balita yang pendek (stunting) dari 36,8

persen menjadi kurang dari 32 persen;

b. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

(cakupan PN) sebesar 90%;

23

c. Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%;

d. Persentase RS Kab/Kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%;

e. Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar 90%.

3. Komitmen global seperti kesepakatan dengan WHA, post MDGs dan SDGs.:

a. Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000

penduduk;

b. Menurunnya kasus Malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1

per 1.000 penduduk;

c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi di

bawah 0,5%;

d. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari

80% menjadi 90%;

e. Persentase Desa yang mencapai UCI dari 80% menjadi 100%;

f. Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk.

4. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan

antar tingkat sosial ekonomi serta gender, dengan menurunnya disparitas

separuh dari tahun 2009.

5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah

tangga dari 50 persen menjadi 70 persen.

6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal,

Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK).

7. Seluruh Provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak

menular.

8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

b. Prioritas Pembangunan Kesehatan pada tahun 2015-2019 difokuskan pada sebelas prioritas, yaitu:1. Peningkatan status kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, usia lanjut

kerja/produktif, dan lansia.2. Perbaikan status gizi masyarakat 3. Pengendalian beban ganda penyakit dan penyehatan lingkungan

24

4. Pemenuhan ketersediaan farmasi, alat kesehatan, dan pengawasan obat dan makanan

5. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat6. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional7. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan8. Penguatan manajemen dan sistem informasi9. Peningkatan efektifitas pembiayaan kesehatan10.Peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan dasar yang

berkualitas 11.Peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan rujukan yang

berkualitas

c. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan No. 02.03/12/1906/2014 Tentang Rencana Kegiatan Prioritas Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2015-2019, dimana prioritas litbangkes meliputi: yaitu: 1. Kajian untuk mendukung unit utama 2015-2019

2. Riskesdas 2018

3. Survei antar Riskesdas 2016

4. Rifaskes 2014

5. Total Diet Study 2014

6. Riset Khusus Vektor & Reservoar 2015, 2017, 2019

7. Riskesdas Berbasis Penyakit 2016

8. Riset tumbuhan obat & jamu 2015, 2017, 2019

9. Riset khusus budaya 2015-2019

10.Riset khusus lingkungan 2016, 2018

11.Riset pembiayaan kesehatan 2015-2019

12.Kohor 2015-2019

13.Perubahan Iklim 2015-2019

14.Registrasi vital dan penyebab kematian 2015-2019

15.Sample registration system 2015-2019

16.Registri penelitian klinis 2015-2019

17.Disease registry 2015-2019

18.Surveilans berbasis laboratorium 2015-2019

25

19.Registri jamu 2015-2019

20.Riset vaksin 2015-2019

21.Riset obat baru 2015-2019

22.Riset kit diagnostik 2015-2019

23.Riset biosimilar 2015-2019

24.Riset formula makanan 2015-2019

25.Riset alat kesehatan 2015-2019

26.Riset model intervensi 2015-2019

27.Riset formula jamu 2015-2019

28.Riset formula insektisida 2015-2019

29.Riset klinis berbasis fasilitas kesehatan 2015-2019

30.Risbin Iptekdok 2015-2019

31.Risbinkes 2015-2019

32.Penelitian jejaring 2015-2019

d. Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan

Masyarakat sesuai Permenkes RI No. 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kesehatan, dimana tugas penyusunan kebijakan

teknis dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan di bidang

kesehatan masyarakat dan pencegahan dan pengendalian penyakit terbagi

dalam 4 sub bidang teknis, yaitu:

1. Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Kesehatan Keluarga

2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Komunitas

3. Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular

4. Penelitian dan Pengembangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

Untuk dapat mewujudkan sasaran strategis Puslitbang Ukesmas, dilakukan

beberapa upaya strategi yaitu :

1. Untuk memperluas kerja sama penelitian yang melibatkan Kementerian /

Lembaga lain, perguruan tinggi dan atau pemerintah daerah dengan perjanjian

kerja sama yang saling menguntungkan dan percepatan proses alih teknologi,

maka dilakukan upaya mengembangkan penelitian multicenter dimana Balai

atau Loka Litbang menjadi center yang mengerjakan penelitian dengan TOR

26

yang sama dan supervisi yang kuat sehingga menghasilkan penelitian

nasional dengan kualitas dan standar yang sama,

2. Untuk menguatkan jejaring penelitian dan jejaring laboratorium dalam

mendukung upaya penelitian dan sistem pelayanan kesehatan nasional maka

dilakukan upaya perlibatan jejaring lab sebagai pelaksana pemeriksaan

dengan terlebih dahulu dilakukan assessment dengan menggunakan standar

internasional sehingga kualitas penelitian lebih terjamin.

3. Aktif membangun aliansi mitra strategic dengan Kementerian / Lembaga Non

Kementerian, Pemda, dunia usaha dan akademisi yang dilakukan dengan

upaya :

- Menginformasikan rencana dan hasil Litbang dalam forum komunikasi

kelitbangan Kementerian / Lembaga

a. Dalam perencanaan penelitian mengundang unit-unit utama untuk

menyampaikan penelitian-penelitian yang diperoleh oleh masing-masing

unit utama sesuai dengan prioritas

b. Dalam setiap kegiatan / kajian melibatkan pelaksana program agar

pemanfaatan hasil litbangkes dapat secara langsung dilakukan dan

sesuai dengan program unit utama

c. Melakukan penelitian-penelitian yang secara langsung mendukung

program kesehatan nasional seperti Team Based, Rapid Assessment of

Avoidable Blindness (RAAB), Civil Registration and Vital Statistics

(CRVS) dll.

- Melibatkan akademisi dalam Forum Panitia Pembina Ilmiah (PPI)

4. Meningkatkan diseminasi dan advokasi pemanfaatan hasil penelitian dan

pengembangan untuk kebutuhan program dan kebijakan kesehatan yang

dilakukan dengan upaya :

a. Melakukan diseminasi hasil litbang ke pihak program dan stake holder

terkait melalui berbagai cara dan media, antara lain parade penelitian,

parade buku, parade doctor, penyusunan policy brief, seminar nasional dan

internasional, publikasi jurnal dll,

27

b. Pelatihan penyusunan policy brief bagi sebagian peneliti sehingga

berkemampuan menyusun policy brief

c. Setiap kajian dan litbang menghasilkan policy brief

BAB IVPROGRAM, KEGIATAN, TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1. Program5 Badan Litbangkes melaksanakan Program Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan (Program Litbangkes). Untuk menjamin efektivitas

5 RAP Badan Litbang Kesehatan 2015-2019

28

litbangkes maka program litbangkes diarahkan untuk meningkatkan dan

mengoptimalkan kualitas litbangkes, meningkatkan dan mengoptimalkan

pengembangan litbangkes dan meningkatkan pemanfaatan hasil litbangkes.

Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan memiliki sasaran

program yaitu meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan

pemanfaatan di bidang kesehatan. Indikator dan target pencapaian sasaran

program sampai dengan tahun 2019 adalah:

a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI

b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan

kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau

pemangku kepentingan

c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan

dan gizi masyarakat

Dalam mencapai target indikator program lima tahunan maka target

indikator kinerja program perlu dibuat rinci pertahun sebagai acuan

perencanaan tahunan. Target indikator kinerja program Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan dicapai dari kinerja kegiatan dan satuan kerja

Badan Litbangkes. Oleh karena itu kontribusi dan integrasi seluruh satuan

kerja Badan Litbangkes sangat diperlukan dalam pencapaian target indikator

program ini.

4.2 Kegiatan Puslitbang Ukesmas sebagai salah satu unit Eselon II di Badan

Litbangkes, melaksanakan program kegiatan yang disusun berdasarkan visi,

misi, tujuan, sasaran dan indikator kinerja dengan mengacu pada Rencana

Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Rencana

Kerja Pemerintah (RKP).

29

Puslitbang Ukesmas mempunyai kegiatan yaitu Penelitian dan

Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat. Sasaran kegiatan Puslitbang

Ukesmas adalah meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya

kesehatan masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut, Puslitbang Ukesmas

memiliki indikator pencapaian sasaran kegiatan sampai dengan tahun 2019

sebagai berikut :

1. Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan

Nasional Wilayah II (wilayah Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan,

Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, Maluku).

2. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan

pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan

Masyarakat.

4. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional.

4.3 Target Kinerja Target indikator kinerja kegiatan Puslitbang Ukesmas dicapai dari

kinerja kegiatan Puslitbang Ukesmas dan 7 satuan kerja yang diampu oleh

Puslitbang Ukesmas, yaitu :

1. Balai Litbang P2B2 Donggala

2. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

3. Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu

4. Balai Litbang GAKI Magelang

5. Loka Litbang P2B2 Baturaja

6. Loka Litbang P2B2 Ciamis

7. Loka Litbang P2B2 Waikabubak

Oleh karena itu pencapaian target indikator kinerja ini sangat

ditentukan oleh kontribusi dan integrasi seluruh satuan kerja. Secara lebih

jelas mengenai kegiatan, sasaran kegiatan, indikator kinerja dan target

pencapaian output tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel IV.1 dan Tabel

IV.2

30

Tabel IV.1. Kegiatan, Sasaran Kegiatan, Indikator Kinerja dan Target Pencapaian Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

Tahun 2015 – 2019

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Target Perkiraan Maju (tahun)

2015 2016 2017 2018 2019

Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat

Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang upaya kesehatan masyarakat

1. Jumlah Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II

- 2 1 7 1

2. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

8 8 8 8 8

3.Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

23 63 14 20 28

4. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan Internasional

33 48 60 62 65

31

Tabel IV.2 Satuan Kerja, Indikator Kinerja Kegiatan dan Target PencapaianBidang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 – 2019

32

No Indikator Kinerja Kegiatan

Tahun

Satuan Kerja

Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

Jumlah Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan Internasional

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Target Total 23 63 14 20 28 33 48 60 62 65

1 Puslitbang Ukesmas 17 27 6 7 8 16 14 26 26 29

2 Balai Litbang P2B2 Donggala 1 5 2 1 2 3 4 4 4 4

3 Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

1 7 1 2 3 3 5 5 6 6

4 Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu

1 4 1 2 3 2 5 4 4 4

5 Balai Litbang GAKI Magelang - 5 1 2 3 - 6 6 6 6

5 Loka Litbang P2B2 Baturaja 1 6 1 2 3 3 2 1 2 2

6 Loka Litbang P2B2 Ciamis 1 5 1 2 3 4 9 10 10 10

7 Loka Litbang P2B2 Waikabubak

1 4 1 2 3 2 3 4 4 4

4.4. Kerangka Pendanaan

Kebijakan anggaran merupakan salah satu acuan dari perencanaan

kinerja. Kerangka pendanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Upaya

Kesehatan Masyarakat berdasarkan Renja-KL pada tahun 2016-2019

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pendanaan tersebut diutamakan untuk

melakukan riset-riset dalam mendukung isu dan sasaran strategis pembangunan

kesehatan serta sasaran strategis Kementerian Kesehatan, kajian, dan riset

skala nasional. Kerangka pendanaan tahun 2016-2019 dapat dilihat pada tabel

IV.3.

33

Tabel IV.3 Kerangka Pendanaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2016-2019

No Sasaran Kegiatan (output) 2016 2017 2018 2019Target Alokasi

(ribu)Target Alokasi

(ribu)Target Alokasi

(ribu)Target Alokasi

(ribu)1 Jumlah Hasil Riset Status

Kesehatan Masyarakat pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II

2 52.649.070 1 46.088.101 7 79.542.876 1 49.000.000

2 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan studi kohor faktor risiko penyakit tidak menular dan tumbuh kembang anak

- 1 8.000.000 1 8.000.000 1 16.000.000

3 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan Peranan Keluarga Sehat dalam menurunkan Masalah Kesehatan Masyarakat

- 1 2.296.000 1 4.850.000 1 3.000.000

4 Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

8 1.001.420 8 1.058.220 8 1.200.000 8 17.700.000

5 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

14 627.410 26 1.150.050 26 995.000 29 687.500

6 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

27 51.184.787 4 25.149.337. 5 29.980.000 6 42.961.000

7 Jumlah Laporan Dukungan Layanan Internal Organisasi Litbang Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat

7 7.957.875 5 5.581.693 5 6.240.000 5 12.781.000

8 Terlaksananya layanan perkantoran (bulan layanan)

12 15.879.080 12 16.305.771 12 18.664.100 12 19.200.000

Total 70 129.299.642 58 105.630.172 65 149.471.900 63 161.329.500

34

Adapun bidang kajian untuk rencana penyusunan rekomendasi kebijakan tahun 2015-2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV.4 Bidang Kajian Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2015-2019

Bidang Kajian Rekomendasi Mendukung Isu Strategis No.

Tahun Pelaksanaan

2015

2016

2017

2018

2019

Indeks Kualitas Hidup Lansia 1 v

Pemenuhan Gizi 1000 Hari Pertama 2 v v v v v

Rotasi Penggunaan Insektisida 3 v

Pengendalian Faktor Risiko PTM 3 v v v v v

Pola Rujukan di Daerah Kepulauan 5 v

E-catalog Obat 6 v

Dokter Internship 8 v

Model Intervensi Kesehatan Berbasis Sekolah 9 v

Surveilance Dampak Kesehatan Akibat Perubahan Iklim

10 v v

Kesehatan Gigi dan Kekurangan Iodium Berdasarkan Peta Geologi

3 v

Penilaian Aktivitas Fisik untuk Mengurangi Faktor Risiko PTM

2,3 v

Studi Epidemiologi Beberapa Penyakit Akibat Radiasi Pengion Alam

3 v

Kesiapan Daerah dalam Pemenuhan Tenaga Kesehatan Menghadapi Era Aparatur Sipil Negara (ASN)

8 v

Eksistensi Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota/Kab dan Puskesmas dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia

11 v

Task Shifting (pengalihan tugas) untuk Daerah Khusus (DTPK) di Indonesia

8 v

Pengembangan Aplikasi Mobile untuk Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

1 v

Pola Kewaspadaan Universal Bidan Praktek Mandiri dalam Upaya Pencegahan dan Penularan HIV AIDS pada Pelayanan Asuhan Kehamilan dan Persalinan

1 v

Manajemen Perbekalan Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan & Laboratorium dalam Upaya Penanggulangan HIV-AIDS

6 v

35

Pemetaan Gen Resisten pada Anopheles Sp terhadap Golongan Insektisida dan Kerentanannya terhadap Bacillus thuringensis h-14

3 v

Model Penyebab Kematian 10 v v

set Khusus Penempatan Team Nusantara Sehat

8 v v

Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) di Indonesia

- v v

Penyebab Mortalitas Maternal dan Balita 1 v

36

BAB VPENUTUP

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Puslitbang Ukesmas disusun sebagai panduan

dan arahan dalam rangka mendukung pelaksanaan Renstra Kementerian Kesehatan

tahun 2015-2019 serta untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Puslitbang

Ukesmas.

RAK Puslitbang Ukesmas pada dasarnya adalah sebuah perencanaan yang

mencakup kebijakan upaya kesehatan masyarakat secara umum dan mengakomodasi

berbagai aspirasi baik yang bersifat bottom-upplanning (aspirasi daerah) dan top down

planning (RENSTRA, RPJMN). Perencanaan yang baik merupakan suatu rangkaian

proses yang berkelanjutan dan memiliki gabungan dari sifat intuitif dan sifat analitik.

Dalam kenyataannya, baik intuitif maupun analitis merupakan sesuatu yang diperlukan

bagi perencanaan yang efektif.

Penyusunan RAK Puslitbang Ukesmas Tahun 2015-2019 ini akan bermanfaat

sebagai alat manajemen, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari

kegiatan Puslitbang Ukesmas dalam periode lima tahun mendatang. Selain itu,

dokumen RAK ini bermanfaat sebagai alat komunikasi kepada pemangku kepentingan

(stakeholder) terkait tentang rencana kegiatan Puslitbang Ukesmas dalam rangka

mendapatkan dukungan dan kerjasama.

37