40
RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2018 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DINAS KESEHATAN JL. A. WAHAB SYAHRANIE NO. 16 KOTAK POS NO. 1064 TELP. 0541-743908 FAX. 743810 SAMARINDA

RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

  • Upload
    phamthu

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

RANCANGAN AKHIR

RENCANA KERJA

TAHUN ANGGARAN 2018

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DINAS KESEHATAN JL. A. WAHAB SYAHRANIE NO. 16 KOTAK POS NO. 1064 TELP. 0541-743908 FAX. 743810

SAMARINDA

Page 2: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

DIN DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat, hidayah dan bimbingan serta atas perkenan-Nya maka Rencana Kerja

(Renja) Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dapat terselesaikan tepat

waktu atas kerja sama dengan pihak terkait di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan

Timur.

Rencana Kerja (Renja) tahun 2018 merupakan pelaksanaan tahun ke empat

RPJMD periode 2013 – 2018 yang difokuskan pada peningkatan mutu pelayanan

kesehatan dalam rangka peningkatan derajat dan mutu kesehatan masyarakat

Kalimantan Timur yang merata dan berkeadilan. Sehingga proses perencanaan

program pembangunan kesehatan terpadu khususnya di Provinsi Kalimantan Timur

diharapkan untuk mencapai hal tersebut.

Rencana Kerja (Renja) tahun 2018 diharapkan dapat memberikan tuntunan

kepada kita untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program di

bidang kesehatan secara terpadu sesuai dengan sasaran dan target yang telah

ditetapkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur tahun

2013 - 2018 . Perencanaan pembangunan di bidang kesehatan dapat berjalan baik

jika secara terpadu dan saling sinergi dalam pelaksanaannya.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh

anggota Tim Penyusun Rencana Kerja (Renja) tahun 2018 dan semua pihak yang

telah mendukung tersusunnya Rencana Kerja (Renja) ini. Semoga Rencana Kerja

(Renja) tahun 2018 dapat bermanfaat dan memberikan tuntunan dalam proses

penyusunan perencanaan dibidang kesehatan.

Samarinda, Februari 2017

Kepala Dinas Kesehatan

dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes Pembina Utama Muda/ IV-C NIP :195906021987092001

Page 3: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

DIN DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1. Latar Belakang ....................................................................... 1

2. Landasan Hukum ................................................................... 7

3. Maksud dan Tujuan ................................................................ 8

4. Sistematika Penulisan ............................................................ 8

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2016 ................... 10

1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja tahun 2016 ................ 10

2. Analisis Kinerja Pelayanan ……... .......................................... 14

3. Isu-isu Penting Penyelengara Tugas dan Fungsi ……........... 28

BAB III TUJUAN DAN SASARAN 30

1. Tujuan ........................................................................... 30

2. Sasaran ……………………………........................................... 31

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN 32

a.

b.

c.

d.

e.

Indikator Kinerja …………………..…………………………….

Kelompok Sasaran….…………………………………………..

Lokasi Kegiatan ….………………………………………………

Kebutuhan dan indikatif …………………………………………

Sumber dana

34

34

34

34

34

BAB V PENUTUP 35

Page 4: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur sebagai pelaksana sebagian tugas

pemerintah daerah di bidang kesehatan telah menyusun suatu rencana strategis di

bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018 merupakan

dokumen perencanaan sebagai arah dan acuan sekaligus kesepakatan bagi seluruh

komponen Dinas Kesehatan Provinsi dalam mewujud kan cita-cita dan tujuan sesuai

dengan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan yang disepakati

bersama. Dengan demikian Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Timur mensinergikan perencanaan pembangunan kesehatan nasional dan

daerah melalui program-program kesehatan dan merupakan satu kesatuan dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

a). Kedudukan

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur adalah unsur pelaksana

Pemerintah Provinsi di Bidang Kesehatan yang dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Gubernur Kalimantan Timur melalui

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Dasar pembentukan Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan Keputusan Gubernur

Kalimantan Timur Nomor : 08 Tahun 2004 tentang Pembentukan,

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Provinsi Kalimantan

Timur.

b). Tugas Pokok

Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 45 Tahun

2008, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur memiliki tugas pokok

Page 5: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

2

melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dibidang Kesehatan,

berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas pembantuan.

c). Fungsi

Dalam SK Gubernur No. 8 Tahun 2004 tersebut di atas, Dinas Kesehatan

melaksanakan fungsi:

o Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan sesuai dengan

rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;

o Perencanaan pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis bidang

kesehatan;

o Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

bidang kesehatan;

o Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan

teknis sumber daya kesehatan;

o Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan

teknis pelayanan kesehatan.

o Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan

teknis kesehatan masyarakat.

o Perumusan, perencanaan, pembinaan, dan pengendalian kebijakan

teknis pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan;

o Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

o Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan;

o Pembinaan Kelomplok Jabatan Fungsional;

o Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.

Page 6: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

3

d). Struktur Organisasi

e). Perumusan Permasalahan dan Isu Strategis

1. Permasalahan

Dari analisis perkembangan dan masalah pembangunan

kesehatan, dan peran Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur

dalam pembangunan kesehatan, dengan memperhatikan

perkembangan dan tantangan dewasa ini, maka yang dihadapi oleh

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur ke depan dan harus

menjadi perhatian adalah :

a. Derajat kesehatan masyarakat meningkat tetapi beberapa penyakit

menular seperti Demam Berdarah, TB Paru, Malaria, HIV-AIDS

masih tinggi dan cenderung meningkat. Demikian juga dengan

penyakit tidak menular seperti Jantung, Hipertensi, Diabetes

Jamkesprov

Seksi Tenaga &

Sarana

Seksi Kes Khusus

Seksi Promkes & Pemberdayaan

Seksi P2TM & Bencana

Seksi Farmamin

& Alkes

Seksi Kes Dacil & Gakin

Seksi GiziSeksi

Kesehatan Lingkungan

UPTD

Akper

Bapelkes

Labkes

BKMOM

BID SUMBER

DAYA KES

BID PELAYANAN

KES

BID KES MASYARAKAT

BID P2 & PL

Seksi Jaminan

Kes

Seksi Kes Dasar & Rujukan

Seksi Kes Keluarga

Seksi P2M

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN T IMUR

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

SUB BAG PERENCANAAN

SUB BAG KEUANGAN

JABATAN

FUNGSIONAL SUB BAG UMUM

Page 7: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

4

Militus, Kanker, ganguan kejiwaan cenderung mengalami

peningkatan. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat

penyakit menular dan tidak menular bahkan akhir-akhir ini timbul

pula berbagai penyakit baru (new-emerging diseases) seperti

penyebaran virus MERS dan ebola.

b. Masih ada kesenjangan akan jangkauan dan kualitas pelayanan

antar daerah kota dan desa, daerah pedalaman, perbatasan,

terpencil dan kepulauan.

c. Citra pelayanan yang masih kurang memuaskan yang ditandai

dengan banyaknya keluhan terutama pada pelayanan yang lambat,

berbelit-belit.

d. Perilaku masyarakat dan lingkungan yang kondusif untuk hidup

sehat belum menunjukkan peningkatan sesuai dengan harapan

yang memberikan kontribusi terhadap kualitas air permukaan,

dan air tanah sehingga berakibat terhadap pencemaran,

pemanasan global, rusaknya lingkungan dan tidak tertatanya

sistem pembuangan limbah rumah tangga.

e. Berkembangan daerah menuju perkotaan baru, pengaruh budaya

dari luar dalam penggunaan IPTEK tanpa batas, berpotensi sebagai

ancaman bagi masyarakat kedepan akan munculnya penyakit

menular seperti DBD, malaria dan penyakit yang berdampak sosial

besar seperti HIV-AIDS, flu burung, penyalahgunaan NAPZA

(narkotika).

f. Sumber daya kesehatan berupa tenaga kesehatan, dana dan

peralatan medis belum mencukupi sesuai standar kebutuhan,

sementara itu bermunculan sarana pelayanan kesehatan baru

dengan pesatnya termasuk yang tradisional, dimana pengawasan

Page 8: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

5

dan pengendalian masih lemah dan regulasi belum menjamin

kepastian pemberian pelayanan yang aman dan berkualitas.

Distribusi jumlah tenaga kesehatan belum merata, lebih

terkonsentrasi di daerah perkotaan.

g. Standar pelayanan minimal (SPM) merupakan kinerja minimal

yang dilakukan di pelayanan kesehatan dasar untuk menjamin

kualitas pelayanan. Rumah Sakit pemerintah yang ada di

Kalimantan Timur sebanyak 46 buah baik milik Pemerintah

maupun swasta. Pelayanan gawat darurat di UGD merupakan salah

satu standar pelayanan minimal yang harus dicapai seluruh Rumah

Sakit. Saat ini rata-rata Rumah sakit yang memiliki pelayanan

kegawat daruratan masih dengan level 1, sedangkan tuntutan dan

teknologi pelayanan kesehatan semakin berkembang. Persaingan

semakin ketat dengan pelayanan pihak swasta. Pengembangan

tempat pelayanan, jenis, kualitas pelayanan kesehatan yang

disediakan oleh pemerintah sangat diperlukan khususnya juga di

daerah perbatasan, terpencil, tertinggal dan kepulauan .

2. Isu Strategis

Dalam National Summit telah dibahas 4 (empat) isu pokok

pembangunan kesehatan, yaitu: 1) Peningkatan pembiayaan

kesehatan untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat; 2)

Peningkatan kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian

target MDG’s; 3) Pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah

kesehatan akibat bencana; dan 4) Peningkatan ketersediaan,

pemerataan, dan kualitas tenaga kesehatan terutama di DTPK.

Page 9: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

6

Berdasar 4 isu pokok tersebut, SKPD Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Timur memandang perlu untuk menambahkan isu

penting lainnya yaitu manajemen aparatur dalam peningkatan

pelayanan kesehatan, yang termasuk di dalamnya adalah good

governance, desentralisasi bidang kesehatan, dan struktur organisasi

yang efektif dan efisien

Dalam National Summit telah dibahas 4 (empat) isu pokok

pembangunan kesehatan, yaitu: 1) Peningkatan pembiayaan kesehatan

untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat; 2) Peningkatan

kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDG’s; 3)

Pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat

bencana; dan 4) Peningkatan ketersediaan, pemerataan, dan kualitas

tenaga kesehatan terutama di DTPK. Hasil rembuk kesehatan disepakati

ada 8 point yang harus segera ditindaklanjuti, yaitu: 1) Pengelolaan daerah

terpencil, 2) perbatasan dan kepulauan, 3) Puskesmas 24 jam, Rumah Sakit

Pratama, 4) Distribusi tenaga kesehatan yang belum merata, 5) Penyakit

menular yang belum bisa tereliminasi, yaitu Penyakit TB dan HIV, 6)

Penanganan kasus gizi buruk, 7) Regionalisasi rujukan, 8) penuruan angka

kematian ibu (AKI) dan kematian bayi (AKB).

APBD 2018 yang merupakan pelaksanaan RKPD 2018 disusun

berdasarkan asumsi atas kondisi perekonomian yang terjadi sampai

dengan akhir tahun 2016. Namun ketika pelaksanaan APBD 2016 terjadi

perubahan dari beberapa indikator ekonomi makro seperti pertumbuhan

ekonomi, realisasi PDRB dengan migas yang didominasi lifting minyak

dan produksi batubara, tingkat inflasi, nilai ekspor impor daerah, serta

nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Selain itu, pada tahun

anggaran 2016. Berdasarkan kondisi tersebut, dan sejalan dengan

Page 10: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

7

Permendagri Nomor : 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang

menjadi acuan untuk penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan

Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2018.

2. LANDASAN HUKUM

Dalam mewujudkan pencapaian sasaran, pelaksanaan program dan kegiatan

mengacu kepada tugas dan Fungsi (TUPOKSI) Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan

Timur yang berlandaskan hukum sebagai berikut :

2.1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

2.2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

2.3. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Daerah

2.4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

2.6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan

2.7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LPPD, LKPJ dan ILPPD

2.8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

2.9. Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan

Pengelolaan Rumah Sakit Daerah

2.10. Permenkes Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota

2.11. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 perubahan Permendagri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Page 11: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

8

2.12. Permendagri No.54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan

evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

2.13. Kepmenkes Nomor 9511/Menkes/SK/VI/2000 tentang Upaya Kesehatan Dasar di

Puskesmas

2.14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2016 Tentang Pedoman Teknis

Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten dan Kota.

2.15. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 23 Tahun 2016 tentang perubahan

rencana kerja pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016

2.16. Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah

2.17. Peraturan Gubernur nomor 50 tahun 2016 tentang Penyesuaian RPJMD Provinsi

Kalimantan Timur 2013-2018

3. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur adalah :

3.1. Sebagai kerangka acuan dalam penyusunan perencanaan dan menjalankan

program dan kegiatan bidang kesehatan tahun 2018.

3.2. Untuk lebih terarah dan terukurnya kinerja program di sektor kesehatan sesuai

target-target yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun kedepan yang

disinkronkan dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

4. SISTEMATIKA PENULISAN

Penyajian Rencana Kerja (RENJA) Perubahan SKPD Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Timur terdiri dari 4 (empat) BAB, yaitu :

Page 12: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

9

4.1. BAB I Pendahuluan

Menguraikan latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan

rencana kerja dan sistematika penulisan Rencana Kerja Perubahan Dinas

Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.

4.2. BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2016

Memuat tentang evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja SKPD tahun 2016 dan

capaian Renstra SKPD, Analisis Kinerja pelayanan SKPD, isu-isu penting

penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD

4.3. BAB III Tujuan dan Sasaran

Menjelaskan Tujuan dan Sasaran Renja SKPD Dinas Kesehatan tahun 2018.

4.4. BAB IV Program dan Kegiatan

Menjelaskan tentang indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi kegiatan,

kebutuhan dana indikatif, dan sumber dana SKPD Dinas Kesehatan tahun 2018.

a) Indikator Kinerja

b) Kelompok Sasaran

c) Lokasi kegiatan

d) Kebutuhan dana indikatif

e) Sumber Dana.

4.5. BAB V Penutup

Page 13: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

10

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU

1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja tahun 2016

Dalam rangka meningkatkan Umur Harapan Hidup masyarakat kalimantan timur, Dinas

Kesehatan provinsi Kalimantan Timur melakukan berbagai upaya melalui sasaran

strategis SKPD yang di rumuskan dalam Indikator Kinerja Utama SKPD. Secara umum

capaian indikator Kinerja Dinas Kesehatan menunjukkan adanya perkembangan yang

baik, meskipun masih ada beberapa indikator yang masih memerlukan kerja keras dan

perhatian tidak hanya dari Dinas Kesehatan provinsi namun juga komitmen dan kerja

keras dari Kabupaten/ Kota. Berikut capaian Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Timur :

TABEL.C.1.2 (T.VI-C.1)

PENCAPAIAN KINERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN PROV. KALTIM

Tahun 2015

(tahun N-2)

Tahun 2016

(tahun N-1)

Tahun 2017

(tahun N)

Tahun 2018

(tahun N+1)

Tahun 2015

(tahun N-2)

Tahun 2016

(tahun N-1)

Tahun 2017

(tahun N)

Tahun 2018

(tahun N+1)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1

Persentase ketersediaan obat

,vaks in dan perbekalan

kesehatan

100 90 95 97 95 96.89 97 99

Buffer stok obat, vaksin dan

perbekalan kesehatan untuk

kab/kota dan persediaan

UPTD BKMOM.

2

Cakupan Puskesmas mampu tata

laksana pelayanan anak

berkebutuhan khusus

30 30

3

Persentase kab/kota mampu

tatlaksana pelayanan anak

khusus

30 30

4

Persentase anak us ia pendidikan

dasar yang mendapat skrining

kesehatan sesuai s tandar (SPM

2017)

100 80 85 80 85

5

Persentase warga negara us ia 15-

59 tahun mendapatkan skrining

kesehatan sesuai s tandar (SPM

2017)

100 50 60 50 60

6

Persentase warga negara us ia 60

tahun keatas mendapatkan

skrining kesehatan sesuai

s tandar (SPM 2017)

100 60 65 60 65

7 Angka Kesaki tan (Morbidi tas ) 11 11 10 9.36 9.18 11.9 10 9.36

8Persentase kab/kota yang

memi l iki kebi jakan PHBS100 100 100 58 80 100

9 cakupan pelayanan anak bal i ta 60 60

10Persentase ba l i ta kurus

mendapat makanan tambahan90 95 97 96.77 95 97

11 Kab. kota memenuhi tatanan 60 60

12

Jumlah puskesmas yang

melakukan pemicuan terhadap

masyarakat yang mas ih BAB

sembarangan di desa

60 90 100 99.91 100 100

13Jumlah Kab/ Kota yang memenuhi

kual i tas Lingkungan6 8 6 8

14 Prevalens i HIV/AIDS 1 <0,5 <0,5

15

Propors i Penduduk yang

terinfeks i HIV lanjut yang

memi l iki akses pada obat-

obatan anti retrovira l

98,2 80 90 90

16Angka Kejadian Malaria per 1000

penduduk1.4 1.4 1.2 1.1 1.4 1.25 1.2 1.1

17 CFR DBD per 100ribu penduduk 1 1 1 1 1 1

18

Prevalens i kab/kota yang

melaksanakan pengendal ian

negleted diseases

60 65 67 60 65 67

Perubahan Indikator dari no. 2

ke no. 3 namun th 2017 karena

defisit anggaran sdh tidak

dianggarkan melalui APBD

dan hanya melalui anggaran

APBN

SPM baru dari Kementerian

Kesehatan

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

Catatan Analisis

Target Renstra SKPD Realisasi Renstra SKPD Proyeksi

NO Indikator

SPM/

Standar

Nasional

IKK/PP06

/'08

Page 14: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

11

Tahun 2015

(tahun N-2)

Tahun 2016

(tahun N-1)

Tahun 2017

(tahun N)

Tahun 2018

(tahun N+1)

Tahun 2015

(tahun N-2)

Tahun 2016

(tahun N-1)

Tahun 2017

(tahun N)

Tahun 2018

(tahun N+1)

19 persentase pengobatan TB 85 0.35

20 tingkat kematian akibat malaria 5,2 5,2

21Prevalens i Tuberklos is (TB) per

100.000 penduduk223 223

22Persentase keberhas ian

pengobatan TB87 87

23

Propors i kasus TB yang

terdeteks i , diobati dan sembuh

dalam program DOTS

30 30

24

Jumlah Kab/Kota yang melakukan

penemuan kasus PD3I tertentu

sesuai target

8 8 8 8

25

Jumlah kab/kota yang mencapai

91% imunisas i dasar lengkap

pada bayi

7 7 7 7

26

Jumlah Kab/Kota yang

melaksanakan kelengkapan 90%

dan ketepatan laporan SKDR KLB

8 8 8 8

27

Persentase orang beres iko

terinfeks i HIVmendapatkan

pemeriksaan HIV sesuai s tandar

(SPM 2017)

100 45 50 45 50

28Persentase orang dengan TB

berat yang mendapatkan 100 30 35 30 35

29

Persentase penderi ta hipertens i

mendapat pelayanan kesehatan

sesuai s tandar (SPM 2017)

100 100 100 100 100

30

Persentase penyandang DM

mendapat pelayanan kesehatan

sesuai s tandar (SPM 2017)

100 100 100 100 100

31

Persentase ODGJ berat yang

mendapatkan pelayanan

kesehatan jiwa sesuai s tandar

(SPM 2017)

100 60 60 60 60

32 Angka Kematian Bayi per 1000 KH 20 20 20 19 18 17 21 21 18 17

33Angka Kematian Bal i ta per 1000

KH30 30 29 28 27 26 31 31 27 26

34Angka Kematian Ibu per 100.000

KH177 177 146 132 120 102 155 135 120 102

35Persentase RS terakreditas i vers i

20124 14 20 25 4 14 20 25

36Persentase Puskesmas

terakreditas i47 108 153 47 108 153

37Persentase pelayanan kesehatan

bagi masyarakat miskin (%)100 100 100 100 100 80 80.64 90 100

40 RS Khusus Mata 11 1 1 0 1 1

41Meningkatnya mutu pelayanan

kesehatan100 100

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

42

Persentase sarana dan

prasarana RS mata/Bala i da lam

kondis i ba ik

100 100 100 100 100 100

43Persentase ibu bersa l in di tolong

nakes berkompetens i90 89 90 89

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

44

Persentase penduduk yang

memi l iki Jaminan Kesehatan

Nas ional (JKN)

90 95 90 95

45Cakupan kunjungan neonata l (KN

1)94 94

46Presentase puskesmas yang

melaksanakan SDIDTK anak70 70

47

Persentase bayi baru lahir

mendapatkan pelayanan

kesehatan bayi baru lahir sesuai

s tandar (SPM 2017)

100 70 75 70 75

48

Persentase anak us ia 0 -59 bulan

yang mendapatkan pelayanan

kesehatan bal i ta sesuai s tandar

(SPM 2017)

100 100 100 100 100

49Persentase ibu bersa l in di tolong

nakes berkompetens i90 89 90 65 66.46

50Persentase ibu bersa l in di

fasyankes80 80

51persentase kunjungan neonata l

pertama (KN 1)78 78

52Persentase kunjungan ibu hami l

K495 95 64

53

Persentase Ibu Hami l

mendapatkan pelayanan Ibu

hami l sesuai s tandar (SPM 2017)

100 100 100 100 100

54

Persentase ibu bersa l in yang

mendapatkan pelayanan

persa l inan sesuai s tandar (SPM

2017)

100 100 100 100 100

55Meningkatnya manajemen

pembangunan kesehatan85 85

56

Persentase ketersediaan data

dan informas i bidang kesehatan

tingkat provins i

85 85

57

Meningkatnya Kinerja Instans i

Pemerintah (Target dari ni la i

LAKIP)

75 80 75 80

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

Perubahan indikator karena

adanya perubahan program

kegiatan pada SIPPD

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

Realisasi Renstra SKPD Proyeksi

Catatan AnalisisNO Indikator

SPM/

Standar

Nasional

IKK/PP06

/'08

Target Renstra SKPD

Page 15: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

12

Tahun 2015

(tahun N-2)

Tahun 2016

(tahun N-1)

Tahun 2017

(tahun N)

Tahun 2018

(tahun N+1)

Tahun 2015

(tahun N-2)

Tahun 2016

(tahun N-1)

Tahun 2017

(tahun N)

Tahun 2018

(tahun N+1)

58

propors i penduduk miskin yang

memi l iki akses pelayanan

kesehatan (%)

70 70 100 70 70 100

Indikator ini utk th 2018 akan

digabung dengan indikator

yang sejenis pada no.37 dan

44.

59

Prsentas i tanaga kesehatan yang

mempunyai serti fikat

kompetens i

50 50 80 85 50 50 80 85

60Meningkatnya pengelolaan

keuangan daerah76 76

61Persentase penyerapan anggaran

PD 80 80

62Jumlah laporan keuangan dan

aset yang sesuai dengan s tandar2 2 2 2

63Meningkatnya pelayanan

adminis tras i perkantoran85 85

64Jumlah unit kerja internal PD

yang terlayani6 6 4 6 6 4

65Meningkatnya kelancaran

pelayanan kantor100 100

66

Persentase pemenuhan sarana

dan prasarana dengan kondis i

ba ik pada unit kerja Dinas

Kesehatan

100 100 100 100 100 100

67 meningkatnya dis ipl in pegawai 100 100

68

Jumlah pelanggaran dis ipl in

aparatur da lam berpakaian

dinas

0 0

69

Persentase rata-rata kehadiran

pegawai dan penerapan budaya

kerja

100 100 100 100

70

Meningkatnya pemerataan

pelayanan kesehatan di

puskesmas

83 87 83 87

dialihkan pd anggaran APBN

71Meningkatnya keterampi lan dan

pengetahuan aparatur kesehatan90 90

72

Presentase aparatur yang

memenuhi s tandar

kompetens i/kual i fikas i pada

unit kerjanya

90 100 100 90 100 100

73Meningkatnya pelaporan

keuangan PD85 85

74

Jumlah laporan kinerja dan

keuangan PD yang memenuhi

s tandar

85 85

75

Ketersediaan Dokumen Laporan

Program Kegiatan dan

Akuntabi l i tas Kinerja

12 12 12 12

Realisasi Renstra SKPD Proyeksi

Catatan AnalisisNO Indikator

SPM/

Standar

Nasional

IKK/PP06

/'08

Target Renstra SKPD

Perubahan indikator karena

adanya perubahan program

kegiatan pada SIPPD

Realisasi pencapaian kinerja dan Kelompok Sasaran yang

Menggambarkan Pencapaian Kinerja SKPD Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Timur tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 16: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

13

Realisasi

Fisik

Keuangan % %

Menurunnya

prevalensi balita

kekurangan gizi

16 19.8 80.81 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 226,414,000 219,101,300 97 100

Dari Penggunaan sumber daya keuangan

terdapat efisiensi, dimana target kegiatan

100% , efisiensi dilakukan pada konsumsi,

penggandaan kegiatan, transport bimtek

Angka Kematian Ibu 132 135 97.78Program peningkatan keselamatan ibu

melahirkan dan anak203,654,300 184,980,690 91 100

Dari Penggunaan sumber daya keuangan

terdapat efisiensi, dimana target kegiatan

100% , efisiensi dilakukan pada konsumsi,

penggandaan kegiatan, transport bimtek

Angka Kematian Bayi 19 21 90.48

angka Kematian balita 28 31 90.32

Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan932,767,500 903,793,670 97 100

Dari Penggunaan sumber daya keuangan

terdapat efisiensi, dimana target kegiatan

100% , terdapat efisiensi pengadaan.

Program Upaya Kesehatan

Masyarakat52,579,000 52,574,649 100 100

Program Pengembangan Lingkungan

Sehat96,707,200 96,624,700 100 100

Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular490,428,650 488,704,050 100 100

Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan632,148,000 608,582,185 96 100

Dari Penggunaan sumber daya keuangan

terdapat efisiensi, dimana target kegiatan

100% , efisiensi dilakukan pada efisiensi

konsumsi , ATK, fotocopy & penggandaan

kegiatan

Program pelayanan kesehatan

penduduk miskin85,910,000 85,910,000 100 100

Program kemitraan peningkatan

pelayanan kesehatan117,114,000 117,108,675 100 100

Program pengembangan dan

pemberdayaan sumber daya manusia

kesehatan

380,905,000 363,013,300 95 100

Dari Penggunaan sumber daya keuangan

terdapat efisiensi, dimana target kegiatan

100% , efisiensi dilakukan pada konsumsi,

penggandaan kegiatan, transport bimtek

3

Meningkatnya kesadaran

mayarakat untuk hidup

bersih dan sehat serta

berperan aktif dalam

upaya kesehatan

masyarakat

Presentase Rumah

Tangga PHBS65 58 89

Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat1,427,382,950 1,345,372,989 94 100

Dari Penggunaan sumber daya keuangan

terdapat efisiensi, dimana target kegiatan

100% , efisiensi dilakukan pada konsumsi,

penggandaan kegiatan, transport bimtek

No

1

2Menurunnya angka

kesakitan

Presentase angka

kesakitan10.5 11.90 88

Efisiensi Penggunaan sumber DayaSetelah

Perbintangan

Realisasi

100

Program/Kegiatan

100

Sasaran StategisIndikator Kinerja

UtamaTarget Capaian %

Meningkatnya status

kesehatan dan gizi

masyarakat

Program peningkatan pelayanan

kesehatan anak balita238,768,200 238,729,075

Page 17: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 14

2. Analisis Kinerja Pelayanan

Meningkatkan Umur Harapan Hidup masyarakat Kalimantan Timur merupakan indikator

yang ingin di capai oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dari data diatas terlihat

terjadi peningkatan umur harapan hidup pada tahun 2016 usia harapan hidup mencapai

73,62, sedangkan umur harapan hidup Indonesia menurut sumber BPS pada tahun

2015 mencapai 70 tahun. Jika dilihat dari data diatas kalimantan timur telah melampaui

capaian Nasional untuk peningkatan usia harapan Hidup.

Dalam upaya mencapai peningkatn tersebut maka dilakukan kerja sama lintas sektor,

karena Umur Harapan Hidup dipengaruhi banyak faktor. Dinas Kesehatan pemerintah

Provinsi Kalimantan Timur sebagai SKPD Utama untuk mencapai indikator tersebut,

melakukan berbagai upaya melalui program-program kegiatan yang ada di dalam

Renstra SKPD. Berikut capaian kinerja SKPD yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja

SKPD tahun 2016 :

Umur Harapan Hidup

2013

Target : 71,40

Capaian : 71, 78

2014

Target : 71,50

Capaian : 71, 78

2016

Target :

Capaian : 73,62

2015

Target : 71,75

Capaian : 73,62

Page 18: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 15

Target Capaian % Target Capaian % Target Capaian %

Menurunnya

Prevalensi Balita

kekurangan Gizi (Gizi

kurang & gizi buruk)

Prosentase 17 16,6 97,65 16,5 16,6 99,40 16 19,8 80,81

Angka Kematian Ibu 177 177 100,00 146 155 94 132 135 97,78

Angka Kematian Bayi 21 21 100,00 20 21 95 19 21 90,48

angka Kematian balita 31 31 100,00 29 31 94 28 31 90,32

2Menurunnya angka

kesakitan

Presentase angka

kesakitanProsentase 11,74 9,18 127,9 11 9,18 120 10,5 11,90 88

3

Meningkatnya

kesadaran

mayarakat untuk

hidup bersih dan

sehat serta

berperan aktif

dalam upaya

kesehatan

masyarakat

Presentase Rumah

Tangga PHBSProsentase 55 70 127,27 60 60 100 65 58 89

2016

1

Meningkatnya

Status Kesehatan &

gizi masyarakat

2014No Sasaran Indikator kinerja Satuan

2015

1. Indikator Kinerja Utama 1

Permasalahan :

1. Prevalensi balita kekurangan gizi pada tahun 2016 sebesar 18,9 % kondisi ini

belum mencapai target Renstra SKPD yaitu 16 %. Kasus kejadian balita

kekurangan gizi pada tahun 2015 sebesar 329 kasus gizi buruk dan meningkat pada

tahun 2016 sebanyak 354 kasus gizi buruk. Kejadian gizi kurang pada balita dapat

disebabkan banyak faktor diantaranya; faktor sosial ekonomi keluarga, pengetahuan

keluarga yang terbatas akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, masih kurangnya

minat masyarakat untuk membawa anak balita mereka untuk menimbang berat

badan selepas imunisasi lengkap , sehingga pendeteksian secara dini gejala gizi

Target Capaian %

Meningkatnya Status Kesehatan & gizi

masyarakat

Menurunnya pervalensi balita kekurangan

gizi(gizi kurang dan gizi

buruk)

Prosentase 16 19,8 80,81 18,8

Sasaran Strategis Indikator kinerja utama Satuan2016 Capaian

Nasional

2015

Page 19: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 16

buruk tidak dapat segera ditemukan, hal ini terlihat dari data cakupan balita yang

ditimbang (D/S)usia 0 s.d 23 bulan yang mencapai 60% namun untuk cakupan

balita yang ditimbang usia 24 s.d 59 bulan yang hanya mencapai 49,3%.

Permasalahan yang menyebabkan masih rendahnya capaian pervalensi gizi kurang

pada balita adalah sebagai berikut :

a. Keterbatasan SDM, meliputi :

1) Belum semua Puskesmas memiliki tenaga profesi gizi

2) Belum semua Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas terlatih dalam Tata

Laksana Gizi Buruk, Konselor ASI & MP-ASI dan PMBA, dan Pemantauan

Pertumbuhan Balita

3) Adanya tugas tambahan bagi TPG Puskesmas yang justru lebih banyak dari

tugas pokoknya

4) Kurangnya koordinasi antara petugas Gizi dan KIA

b. Sarana dan alat bantu kerja TPG Puskesmas

1) Masih banyak dijumpai TPG Puskesmas tidak memiliki ruang kerja, meja

dan kursi kerja

2) Belum semua TPG Puskesmas/Puskesmas memiliki alat bantu kerja untuk

media KIE ( buku panduan, food model & lembar balik, konseling kit, dll)

c. Obat dan logistik program perbaikan gizi

1) belum semua Kab/Kota mampu memenuhi kewajibannya untuk mencukupi

ketersediaan obat dan logistik gizi seperti MP-ASI, Pemberian Makanan

Tambahan (PMT) bagi ibu hamil KEK, Pemberian Makanan Tambahan

(PMT) Anak Sekolah, Fe bagi Ibu Hamil maupun bagi Remaja Putri, Vitamin

A biru (100.000 IU) dan Vitamin A merah (200.000 IU), Mineral Mix,

Taburia, Iodium test, dll sehingga Provinsi yang awalnya berfungsi hanya

sebagai bufferstock mengalami kekurangan dalam pendistribusian obat gizi.

d. Fasilitas penunjang

1) Hampir disemua Puskesmas pemeriksaan Hb masih menggunakan metode

Sahli, yang sebenarnya sudah tidak update.

2) Belum semua Kab/kota memiliki laboratorium yang mampu melaksanakan

pemeriksaan TSH, T3 dan T4 untuk diagnosa gangguan kekurangan Iodium

e. Pendanaan

1) Masih rendahnya alokasi anggaran untuk kegiatan program perbaikan gizi

dimasing-masing Kab/Kota se Kaltim.

Page 20: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 17

SOLUSI

a. Peningkatan penjaringan bayi dan balita dengan resiko gizi kurang, melalui

pendekatan keluarga dan pendataan profil kesehatan keluarga.

b. Optimalisasi integrasi program gizi secara lintas program dan sektor.

c. Perlu peningkatan Promosi kesehatan dalam hal ini adalah Penyuluhan

kesehatan terkait Nutrisi/gizi.

d. Peningkatan Kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan/ Bimtek. Dalam hal

ini pemerintah Provinsi dapat melakukan pendampingan ke Kabupaten/Kota

terkait permasalahan yang ada di setiap Kabupaten/Kota, melatih tenaga

kesehatan di Kabupaten/Kota dan medorong Kabupaten/Kota untuk membina

dan melatih seluruh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas agar

kompetensi SDM Kesehatan yang ada meningkat.

e. Perlu dilakukan Advokasi dan fasilitasi dari Dinas Kesehatan Provinsi ke

Pemegang kebijakan di Kabupaten/Kota terhadap ketersediaan ketenagaan

kesehatan yang ada di fasyankes.

f. Melakukan sosialisasi terkait penyediaan ruang Laktasi di setiap institusi kerja

g. Mengadvokasi Kabupaten/Kota dengan puskesmas untuk memantau

pertumbuhan di posyandu dan merujuk balita BGM, 2 T ke puskesmas serta

dilakukan konseling gizi

h. Peningkatan upaya preventif & promotif melalui penguatan kelembagaan

pokjanal posyandu yang dlaksanakan secara berjenjang mulai

Provinsi,kab/Kota, kecamatan s/d kelurahan/desa serta penguatan

pemberdayaan masyarakat dan puskesmas dan jaringannya dalam

peningkatan ibu balita datang ke posyandu ( D/S )

i. Penguatan kerjasama antara lintas sector dan lintas program terkait dan stake

holder pada 1000 Hari Pertama Kehidupan di Kabupaten/Kota

2. Indikator Kinerja Utama 2

Target Capaian %

1 Meningkatnya Status

Kesehatan & gizi

masyarakat

Angka Kematian

Ibu 132 135 97,78 305

Capaian Nasional

2015No Sasaran

Indikator kinerja

utamaSatuan

2016

Page 21: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 18

Permasalahan :

Kematian ibu masih menjadi permasalahan karena dari target RPJMD tahun 2016

yaitu 132 capaian baru dicapai pada angka 135 (data Bidang Kesmas Dinkes

prov.Kaltim), namun bila dilihat dari jumlah kasus maka kematian ibu mengalami

penurunan . Pada tahun 2014 jumlah kasus kematian ibu sebesar 109 kasus, tahun

2015 turun menjadi 100 kasus kematian ibu dan pada tahun 2016 menjadi 95 kasus

kematian ibu. Jika dilihat dari penyebab terjadinya kematian Ibu penyebab terbesar

adalah karena perdarahan, Usia ibu pada saat hamil, jarak kehamilan, penyakit yang

diderita ibu pada saat kehamilan, nutrisi ibu selama hamil dan nifas.

a. Nutrisi selama kehamilan dan nifas, kekurangan nutrisi pada saat kehamilan dapat

menyebabkan anemia ibu hamil yang sangat beresiko menyebabkan terjadinya

perdarahan pada saat persalinan, selain itu hal ini dapat pula menyebabkan

kelahiran BBLR dan Aspeksia . Dari data yang diperoleh dari 98 % cakupan

Kunjungan lengkap Ibu hamil (K1) hanya 59 % yang dilakukan pemeriksaan HB

dan ditemukan 16 % diantaranya mengalami anemia ibu hamil, seharusnya

seluruh ibu hamil diperiksa HB nya, dari 98% cakupan kunjungan kehamilan

pertama (K1) hanya 93% yang mendapatkan tablet zat besi (Fe), dan dari 87%

cakupan kunjungan kehamilan lengkap(K4) hanya 82% yang mendapatkan tablet

zat besi (Fe). hal dapat disebabkan karena belum adanya atau kurangnya tenaga

analis Laboratorium yang ada di fasilitas kesehatan dasar, terbatasnya peralatan

penunjang untuk pemeriksaan Hb, terutama ketidak adaan reagen untuk

pemeriksaan Hb di Fasyankes dasar dan Kompetensi /pengetahuan tenaga

kesehatan yang belum optimal. Data menunjukkan dari Kunjungan pertama

kehamilan (K1) 98% hanya 84% yang dilakukan pengukuran LILA, dan 8%

diantaranya mengalami Kurang Energi kalori (KEK), seharusnya seluruh ibu hamil

yang datang dilakukan pemeriksaan LILA, bukan pemeriksaan secara random

atau berdasarkan pengamatan klinis. Dari data pada Bidang Sumber Daya

Kesehatan tercatat 46 Puskesmas dari 180 puskesmas yang belum memiliki

Tenaga ahli teknik Laboratorium Medik. selain itu jumlah tenaga gizi di fasilitas

kesehatan dasar yang masih kurang, tercatat 47 Puskesmas yang tidak memiliki

tenaga gizi.

b. Penyakit yang diderita ibu selama kehamilan seperti Hipertensi, Diabetes

Milliteus, TB, Jantung, Malaria, HIV-AIDS dan lainnya, selain dapat menyebabkan

kematian pada ibu juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan janin

sehingga dapat menyebabkan kelahiran premature, BBLR dan aspeksia. Skrining

Page 22: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 19

ibu hamil juga perlu dilakukan untuk menemukan penyakit yang diderita ibu

selama kehamilan, dari data yang tercatat Kunjungan K1: 98% hanya 25% yang

di lakukan pemeriksaan HIV dan 0,004% yang dilakukan pemeriksaan Malaria,

sehingga masih banyak ibu hamil yang tidak terdeteksi secara dini. hal ini terjadi

karena keterbatasan tenaga kesehatan, reagen/alat, fasilitas laboratorium yang

memadai, walaupun tercatat dari 180 puskesmas yang ada di kaltim baru 28

Puskesmas terakreditasi, 48 puskesmas telah dilakukan survey oleh Tim

akreditasi.

Solusi :

a. Perlu peningkatan Promosi kesehatan dalam hal ini adalah Penyuluhan kesehatan

terkait usia produktif ibu yang dianjurkan hamil, nutrisi selama kehamilan dan

pemeriksaan kehamilan yang harus dilakukan ibu selama kehamilan.

b. Peningkatan Kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan/ Bimtek. Dalam hal ini

pemerintah Provinsi dapat melakukan pendampingan ke Kabupaten/Kota terkait

permasalahan yang ada di setiap Kabupaten/Kota, melatih tenaga kesehatan di

Kabupaten/Kota dan medorong Kabupaten/Kota untuk membina dan melatih

seluruh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas agar kompetensi SDM

Kesehatan yang ada meningkat.

c. Peningkatan sarana & Prasarana di Puskesmas/fasilitas kesehatan dasar,

terutama Sarana dan Prasarana terkait Peralatan Laboratoriumdengan

mengoptimalkan sumber pembiayaan yang ada baik APBD dan pusat (DAK)

d. Perlu dilakukan Advokasi dari Dinas Kesehatan Provinsi ke Pemegang kebijakan

di Kabupaten/Kota terhadap permasalahan kesehatan yang dihadapi

Kabupaten/kota yang mana pengendalian dan penanggulangannya memerlukan

dukungan pemerintah kabupaten/Kota..

f. Optimalisasi pelaksanaan Tim Maternal dalam upaya mencari solusi dan upaya

untuk mengatasi permaslahan utama penyebab kematian ibu agar dapat

menurunkan jumlah kasus kematian ibu.

g. Penguatan sistem rujukan

j. Perlu percepatan pencapaian akreditasi Fasyankes

k. Meningkatkan pendataan sasaran ibu hamil, bayi, balita , usia sekolah, remaja dan

lanjut usia, melalui dasawisma dan melaporkan semua kegiatan secara berjenjang

yang dimulai dari Bidan Di Desa, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Induk,

Puskesmas PONED dan RS Pemerintah dan Swasta

Page 23: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 20

l. Penggunaan, pemanfaatan Buku KIA dan stiker P4K disemua Fasilitas kesehatan

baik pemerintah maupun swasta, Semua ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil, dan

balita mengikuti kelas balita

m. Penguatan Tupoksi Bidan Koordinator dimasing-masing Kab/Kota untuk

melakukan supervisi fasilitasi secara berjenjang

n. Integrasi Program Kesehatan Keluarga dengan Lintas Program dan Lintas sektor

terkait.

3. Indikator Kinerja Utama 3

Permasalahan

Kasus kematian Bayi, mengalami penurunan jumlah kasus setiap tahunnya, pada tahun

2015 sebesar 762 kasus menurun menjadi 564 kasus kematian bayi. Penyebab

kematian terbesar karena BBLR dan Asfeksia. BBLR dan Asfeksia dapat disebabkan

karena nutrisi ibu hamil yang kurang baik selama kehamilan.

Solusi :

a. Perlu peningkatan Promosi kesehatan dalam hal ini adalah Penyuluhan kesehatan

terkait usia produktif ibu yang dianjurkan hamil, nutrisi selama kehamilan dan

pemeriksaan kehamilan yang harus dilakukan ibu selama kehamilan.

b. Peningkatan Kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan/ Bimtek. Dalam hal ini

pemerintah Provinsi dapat melakukan pendampingan ke Kabupaten/Kota terkait

permasalahan yang ada di setiap Kabupaten/Kota, melatih tenaga kesehatan di

Kabupaten/Kota dan medorong Kabupaten/Kota untuk membina dan melatih seluruh

tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas agar kompetensi SDM Kesehatan yang

ada meningkat.

Target Capaian %

1

Meningkatnya Status

Kesehatan & gizi

masyarakat

Angka Kematian

Bayi19 21 90,48 22,23

Capaian Nasional

2015No Sasaran

Indikator kinerja

utamaSatuan

2016

Page 24: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 21

4. Indikator Kinerja Utama 4

Permasalahan :

Kasus kematian Balita, mengalami penurunan jumlah kasus setiap tahunnya, pada

tahun 2015 sebesar 815 kasus menurun menjadi 751 kasus kematian bayi pada tahun

2016. Penyebab kematian terbesar karena Pneumonia dan diare. Penyebab terjadinya

Pneumonia adalah infeksi saluran nafas yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur,

hal ini juga sangat di pengaruhi oleh daya tahan tubuh dan status nutrisi . Diare adalah

penyebab lain terjadinya kematian balita, penyakit ini dapat dipengaruhi oleh gaya hidup

yang tidak bersih serta keadaan lingkungan.

Solusi :

a. Perlu peningkatan Promosi kesehatan baik melalui media massa maupun langsung

kemasyarakat.

b. Peningkatan Kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan/ Bimtek. Dalam hal ini

pemerintah Provinsi dapat melakukan pendampingan ke Kabupaten/Kota terkait

permasalahan yang ada di setiap Kabupaten/Kota, melatih tenaga kesehatan di

Kabupaten/Kota dan medorong Kabupaten/Kota untuk membina dan melatih seluruh

tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas agar kompetensi SDM Kesehatan yang

ada meningkat.

5. Indikator Kinerja Utama 5

Permasalahan :

Angka kesakitan sebesar 9,18 meningkat di tahun 2015 dan 2016 ini menjadi 11,9.

Dinas kesehatan mencatat pada tahun 2016 kasus penemuan diare pada tahun 2015

sebesar 93.710 kasus, menurun pada tahun 2016 menjadi 69.031 kasus, Penemuan TB

Target Capaian %

1

Meningkatnya Status

Kesehatan & gizi

masyarakat

angka Kematian

balita28 31 90,32 26,2

Capaian Nasional

2015No Sasaran

Indikator kinerja utama

Satuan

2016

Target Capaian %

Presentase angka kesakitan Prosentase 10,5 11,90 88

Indikator kinerja utama Satuan2016

Page 25: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 22

dengan BTA (+) pada tahun 2015 sebesar 2.391 kasus menurun pada tahun 2016

menjadi : 1.785 kasus . Sedangkan untuk Incident Rate DBD pada tahun 2015 sebesar

195 meningkat menjadi 300 di tahun 2016, peningkatan kejadian DBD ini perubahan

iklim yang berubah-ubah secara ekstrim. Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh

terhadap pertumbuhan jentik nyamuk menjadi nyamuk dewasa yang membawa virus

DBD. Dari data yang tercatat pada tahun 2016 dari target 74% rumah sehat hanya 2

(dua) Kabupaten/kota (Balikpapan dan Bontang) yang mencapai target, sedangkan

Kabupaten/kota lainnya belum mencapai target , tentunya hal ini harus menjadi

perhatian bersama. Selain lingkungan perilaku hidup sehat juga sangat berpengaruh

terhadap kejadian penyakit ini, dari data yang tercatat untuk capaian persentase Rumah

tangga ber PHBS tahun 2016 dari target 65% hanya dapat dicapai 58%, Masih

lemahnya advokasi ke Kabupaten/Kota dalam rangka penerapan Rumah tangga ber

PHBS menjadi salah satu penyebabnya. Pada Kasus penyakit tidak menular (PTM)

terjadi peningkatan jumlah kasus, seperti pada kasus penyakit Hipertensi pada tahun

2015 sebesar 23.882 kasus menjadi 26.724 kasus pada tahun 2016, penyakit DM pada

tahun 2015 sebesar 6.051 kasus meningkat pada tahun 2016 menjadi 6.649

kasus,Kejadian Stroke pada tahun 2015 sebanyak 407 kasus, meningkat menjadi 503

kasus stroke pada tahun 2016, begitu pula dengan penyakit jantung koroner pada tahun

2015 sebesar 483 kasus meningkat menjadi 547 kasus pada tahun 2016. Terjadinya

peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM) dapat disebabkan karena gaya hidup

yang tidak sehat, dimana masyarakat kini cenderung menyukai makanan cepat saji,

yang mana makanan ini cenderung tinggi lemak dan kurang serat serta unsur vitamin

didalamnya. Semakin tingginya tuntutan kehidupan membuat masyarakat sibuk bekerja

sehingga menyebabkan orang jadi kurang melakukan olahraga fisik dan jam istirahat

yang tidak optimal. Tingkat stress yang tinggi juga membuat munculnya penyakit-

penyakit degeneratif, seperti hipertensi, DM, stroke dan lain sebagainya. Selain itu

monitong kesehatan yang dilakukan belum melihat kelestarian Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif akan tetapi masih menitikberatkan pada ada tidaknya Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif. Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang telah terbentuk belum semua

berperan aktif dalam melakukan pembinaan terhadap Desa Siaga Aktif

Solusi :

a. Perlu peningkatan Promosi dan preventif kesehatan baik langsung ke masyarakat

maupun media massa

b. Peningkatan Kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan/ Bimtek. Dalam hal ini

pemerintah Provinsi dapat melakukan pendampingan ke Kabupaten/Kota terkait

Page 26: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 23

permasalahan yang ada di setiap Kabupaten/Kota, melatih tenaga kesehatan di

Kabupaten/Kota dan medorong Kabupaten/Kota untuk membina dan melatih seluruh

tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas agar kompetensi SDM Kesehatan yang

ada meningkat.

c. Peningkatan sarana & Prasarana di Puskesmas/fasilitas kesehatan dasar, terutama

Sarana dan Prasarana terkait Peralatan Laboratoriumdengan mengoptimalkan

sumber pembiayaan yang ada baik APBD dan pusat (DAK)

d. Perlu dilakukan Advokasi dari Dinas Kesehatan Provinsi ke Pemegang kebijakan di

Kabupaten/Kota terhadap permasalahan kesehatan yang dihadapi Kabupaten/kota

yang mana pengendalian dan penanggulangannya memerlukan dukungan

pemerintah kabupaten/Kota.

e. Perlu ada regulasi terkait penempatan tenaga kesehatan baik dokter, perawat, analis

kesehatan, apoteker, tenaga Laboratorium, tenaga kesling, promkes dan gizi,

sehingga terwujud pemerataan tenaga kesehatan diseluruh sarana pelayanan

kesehatan di kabupaten/Kota.

f. Dalam upaya menurunkan kasus penyakit tidak menular dengan mensosialisasikan

gerakan CERDIK ( cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin

aktifitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola

Stress)

g. Optimalisasi kegiatan Posbindu di seluruh puskesmas, dan organisasi perangkat

daerah.

h. Melakukan advokasi dan koordinasi secara berkesinambungan untuk meningkatkan

komitmen seluruh kabupaten agar membentuk dan mengaktifkan Pokjanal Desa,

Kelurahan Siaga Aktif dan Posyandu

6. Indikator Kinerja Utama 6

Permasalahan :

a. Proses pembuatan kebijakan membutuhkan waktu yang lama

Target Capaian %

Meningkatnya

kesadaran mayarakat

untuk hidup bersih dan

sehat serta berperan

aktif dalam upaya

kesehatan masyarakat

Presentase

Rumah Tangga

PHBS

Prosentase

65 58 89 32,3

Sasaran Indikator

kinerja utamaSatuan

2016 Capaian

Nasional

2015

Page 27: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 24

b. Tidak semua puskesmas memiliki SDM pengelola promkes yang sesuai profesi

dan tidak rangkap jabatan

c. Tidak semua kab/kota melaksanakan survey PHBS dan survei PHBS tidak

menjadi indikator capaian oleh kemenkes. Indikator PHBS terlalu banyak dan

terbagi di lintas program. Terbatasnya sumber daya (anggaran dan kapasitas)

sehingga belum dapat mendorong secara langsung kenaikan PHBS Rumah

Tangga, masih ada kabupaten kota yang tidak mempunyai anggaran untuk

kegiatan promkes.

d. Kurangnya kemampuan advokasi dan kemitraan petugas promosi kesehatan di

daerah.

Solusi :

Adapun solusi yang dapat dilakukan adalah :

a. Menetapkan indikator kinerja kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi

kesehatan lebih bersifat outcomes.

b. Mensinergikan lintas unit dalam upaya promosi kesehatan baik di Kementerian

Kesehatan maupun di daerah.

c. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung upaya promotif

preventif baik dari dukungan anggaran daerah maupun ketersediaan dan kualitas

SDM promosi kesehatan.

d. Meningkatkan peran aktif dari mitra strategis (dunia usaha/swasta, LSM/NGO, dan

ormas) untuk mendukung program kesehatan khususnya upaya promosi kesehatan.

e. Meningkatkan kualitas sumber daya promosi kesehatan secara berjenjang dari

provinsi, kabupaten/kota hingga puskesmas melalui pelatihan maupun pembinaan.

f. Pelaksanaan koordinasi yang baik dan berkesinambungan dengan pengelola promosi

kesehatan di daerah.

g. Melakukan pelatihan advokasi dan kemitraan bagi petugas promkes provinsi,

kabupaten/kota, hingga puskesmas secara berjenjang (contoh : pelatihan

penggalangan dana CSR perusahaan)

Capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur tahun berjalan

(2017) secara umum tergambar dari beberapa indikator utama pada tabel T.VI-C.5

sebagai berikut :

Page 28: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 25

TABEL. T.VI-C.5

REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD S/D TAHUN 2017 (TAHUN BERJALAN) PROV. KALTIM

OPD. DINAS KESEHATAN

TARGET REALISASITK REALISASI

(%)

REALISASI

CAPAIAN

TINGKAT

CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6 7 8=7/6 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12

1.02.15Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan

Persentase ketersediaan

obat ,vaks in dan

perbekalan kesehatan

99 95 90 96.89 1.08 97 192.97 1.95

Buffer stok obat, vaksin dan

perbekalan kesehatan untuk kab/kota

dan persediaan UPTD BKMOM.

Cakupan Puskesmas

mampu tata laksana

pelayanan anak

berkebutuhan khusus

30 30.00

Persentase kab/kota

mampu tatlaksana

pelayanan anak khusus

30 30 1.00 31.00

Persentase anak us ia

pendidikan dasar yang

mendapat skrining

kesehatan sesuai s tandar

(SPM 2017)

85 80 0.00 0.00

Persentase warga negara

us ia 15-59 tahun

mendapatkan skrining

kesehatan sesuai s tandar

(SPM 2017)

60 50 0.00 0.00

Persentase warga negara

us ia 60 tahun keatas

mendapatkan skrining

kesehatan sesuai s tandar

(SPM 2017)

65 60 0.00 0.00

Angka Kesaki tan

(Morbidi tas )9.36 9.18 11 11.9 1.08 10 22.16 2.37

Persentase kab/kota yang

memi l iki kebi jakan PHBS100 100 58 0.58 80 58.58 0.59

cakupan pelayanan anak

bal i ta60 60.00

Persentase ba l i ta kurus

mendapat makanan

tambahan

97 90 96.77 1.08 95 97.85 1.01

Kab. kota memenuhi

tatanan wi layah sehat60 60.00

Jumlah puskesmas yang

melakukan pemicuan

terhadap masyarakat yang

mas ih BAB sembarangan

di desa

100 60 99.91 1.67 100 101.58 1.02

Jumlah Kab/ Kota yang

memenuhi kual i tas

Lingkungan

8 6 0.00 0.00

Prevalens i HIV/AIDS <0,5 <0,5

Propors i Penduduk yang

terinfeks i HIV lanjut yang

memi l iki akses pada obat-

obatan anti retrovira l

90 80 90 1.13 181.13

Angka Kejadian Malaria

per 1000 penduduk1.1 1.4 1.4 1.25 0.89 1.2 3.54 3.22

CFR DBD per 100ribu

penduduk1 1 1 1.00 1 2.00 2.00

Prevalens i kab/kota yang

melaksanakan

pengendal ian negleted

diseases

67 60 60 1.00 65 61.00 0.91

persentase pengobatan TB 85 0.35 0.00 0.35

tingkat kematian akibat

malaria5,2

Prevalens i Tuberklos is

(TB) per 100.000 penduduk223 223.00

Persentase keberhas ian

pengobatan TB87 87.00

Propors i kasus TB yang

terdeteks i , diobati dan

sembuh dalam program

DOTS

30 30.00

Jumlah Kab/Kota yang

melakukan penemuan

kasus PD3I tertentu sesuai

target

8 8 0.00 0.00

Jumlah kab/kota yang

mencapai 91% imunisas i

dasar lengkap pada bayi

7 7 0.00 0.00

Jumlah Kab/Kota yang

melaksanakan

kelengkapan 90% dan

ketepatan laporan SKDR

KLB 80%

8 8 0.00 0.00

Persentase orang beres iko

terinfeks i

HIVmendapatkan

pemeriksaan HIV sesuai

s tandar (SPM 2017)

50 45 0.00 0.00

Persentase orang dengan

TB berat yang

mendapatkan pelayanan

kesehatan TB sesuai

s tandar (SPM 2017)

35 30 0.00 0.00

Persentase penderi ta

hipertens i mendapat

pelayanan kesehatan

sesuai s tandar

100 100 0.00 0.00

Persentase penyandang

DM mendapat pelayanan

kesehatan sesuai s tandar

100 100 0.00 0.00

Persentase ODGJ berat

yang mendapatkan

pelayanan kesehatan jiwa

sesuai s tandar

60 60 0.00 0.00

Angka Kematian Bayi per

1000 KH17 20 19 21 1.11 18 42.11 2.48

Angka Kematian Bal i ta per

1000 KH26 29 28 28 1.00 27 58.00 2.23

Angka Kematian Ibu per

100.000 KH102 146 132 135 1.02 120 282.02 2.76

Persentase RS

terakreditas i vers i 201225 4 14 14 1.00 20 19.00 0.76

Persentase Puskesmas

terakreditas i153 47 47 1.00 62 48.00 0.31

1.02.23Program Standarisas i

Pelayanan Kesehatan

1.02.21Program Pengembangan

Lingkungan Sehat

1.02.22

Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Menular

1.02.XX

Program Pencegahan dan

Pengendal ian Penyakit Tidak

Menular

1.02.16Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

1.02.19Program Promos i Kesehatan

dan Pemberdayaan Masyarakat

1.02.20Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

CATATAN

TARGET DAN REALISASI KINERJA

PROGRAM DAN KELUARAN

KEGIATAN OPD TAHUN 2016

(Tahun Lalu/N-2)

PERKIRAAN REALISASI

CAPAIAN TARGET PROG/

KEG RENSTRA OPD S.D

TAHUN 2017 (Tahun

Berjalan/N-1)KODE

URUSAN/BIDANG URUSAN

PEMERINTAHAN DAERAH

DAN PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME)/

KEGIATAN (OUTPUT)

TARGET CAPAIAN

KINERJA RENSTRA

OPD TAHUN 2018

(Akhir Periode

Renstra OPD)

REALISASI TARGET

KINERJA HASIL PROGRAM

DAN KELUARAN

KEGIATAN S/D TAHUN

2015 (Tahun N-3)

TARGET

PROG/KEG

RENJA OPD TH

BERJALAN

(Tahun N-1)

Perubahan Indikator dari no. 2 ke

no. 3 namun th 2017 karena defisit

anggaran sdh tidak dianggarkan

melalui APBD dan hanya melalui

anggaran APBN

SPM baru dari Kementerian

Kesehatan

Untuk th 2017 diarahkan ke indikator

SPM Baru Kementerian Kesehatan

Untuk th 2017 diarahkan ke indikator

SPM Baru Kementerian Kesehatan

Page 29: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 26

TARGET REALISASITK REALISASI

(%)

REALISASI

CAPAIAN

TINGKAT

CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6 7 8=7/6 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12

1.02.24Program pelayanan kesehatan

penduduk miskin

Persentase pelayanan

kesehatan bagi

masyarakat miskin (%)

100 80 100 80.64 0.81 90 161.45 1.61

1.02.25

Program pengadaan,

peningkatan dan perbaikan

sarana dan prasarana

puskesmas/ puskesmas

pembantu dan jaringannya

Angka Kesaki tan

(Morbidi tas )9.36 9.18 11 11.9 1.08 10 22.16 2.37

Angka Kesaki tan

(Morbidi tas )9.36 9.18 11 11.9 1.08 10 22.16 2.37

RS Khusus Mata 1 100 0 0.00 1 0.00 0.00

Meningkatnya mutu

pelayanan kesehatan100 100.00 Untuk th 2017 diarahkan ke indikator

SPM Baru Kementerian Kesehatan

Persentase sarana dan

prasarana RS mata/Bala i

da lam kondis i ba ik

100 100 100 1.00 100 101.00 1.01

Propors i kelahiran yang

di tolong tenaga kesehatan

terlatih

89 90 0.00 89.00 Untuk th 2017 diarahkan ke indikator

SPM Baru Kementerian Kesehatan

Persentase penduduk yang

memi l iki Jaminan

Kesehatan Nas ional (JKN)

95 90 0.00 0.00

Cakupan kunjungan

neonata l (KN 1)94 94.00

Presentase puskesmas

yang melaksanakan

SDIDTK anak

70 70 1.00 71.00

Persentase bayi baru lahir

mendapatkan pelayanan

kesehatan bayi baru lahir

sesuai s tandar (SPM 2017)

75 70 0.00 0.00

Persentase anak us ia 0 -59

bulan yang mendapatkan

pelayanan kesehatan

bal i ta sesuai s tandar (SPM

2017)

100 100 0.00 0.00

Persentase ibu bersa l in

di tolong nakes

berkompetens i

65 90 66.46 0.74 132.20

Persentase ibu bersa l in di

fasyankes80 80 1.00 81.00

persentase kunjungan

neonata l pertama (KN 1)78 78 1.00 79.00

Persentase kunjungan ibu

hami l K495 64 0.67 64.67

Persentase Ibu Hami l

mendapatkan pelayanan

Ibu hami l sesuai s tandar

(SPM 2017)

100 100 0.00 0.00

Persentase ibu bersa l in

yang mendapatkan

pelayanan persa l inan

sesuai s tandar (SPM 2017)

100 100 0.00 0.00

Meningkatnya manajemen

pembangunan kesehatan85 85.00

Persentase ketersediaan

data dan informas i bidang

kesehatan tingkat provins i

85 85 1.00 86.00

1.02.04

Program Penyusunan Dokumen

Perencanaan, Pengendal ian

dan Evaluas i Penyelenggaraan

Pemerintahan

Meningkatnya Kinerja

Instans i Pemerintah

(Target dari ni la i LAKIP)

80 75 0.00 0.00

1.02.50Program Penanggulangan

Kemiskinan bidang Kesehatan

propors i penduduk miskin

yang memi l iki akses

pelayanan kesehatan (%)

70 70 70 1.00 100 141.00

Indikator ini utk th 2018 akan

digabung dengan indikator yang

sejenis pada no.37 dan 44.

1.02.56

Program pengembangan dan

pemberdayaan sumber daya

manus ia kesehatan

Prsentas i tanaga

kesehatan yang

mempunyai serti fikat

kompetens i

85 50 50 50 1.00 80 101.00 1.19

Meningkatnya

pengelolaan keuangan

daerah

76 76.00

Persentase penyerapan

anggaran PD 80 80 1.00 81.00

Jumlah laporan keuangan

dan aset yang sesuai

dengan s tandar

2 2 0.00 0.00

Meningkatnya pelayanan

adminis tras i perkantoran85 85.00

Jumlah unit kerja internal

PD yang terlayani4 6 6 1.00 6 7.00 1.75

Meningkatnya kelancaran

pelayanan kantor100 100.00

Persentase pemenuhan

sarana dan prasarana

dengan kondis i ba ik pada

unit kerja Dinas Kesehatan

100 100 100 1.00 100 101.00 1.01

meningkatnya dis ipl in

pegawai100 100.00

Jumlah pelanggaran

dis ipl in aparatur da lam

berpakaian dinas

0 0 0.00 0.00

Persentase rata-rata

kehadiran pegawai dan

penerapan budaya kerja

100 100 0.00 0.00

1.02.04Program Fas i l i tas i

Pindah/Purna Tugas PNS

Meningkatnya pemerataan

pelayanan kesehatan di

puskesmas

83 87 87 1.00 171.00dialihkan pd anggaran APBN

Meningkatnya

keterampi lan dan

pengetahuan aparatur

kesehatan

90 90.00

Presentase aparatur yang

memenuhi s tandar

kompetens i/kual i fikas i

pada unit kerjanya

100 90 90 1.00 100 91.00 0.91

Meningkatnya pelaporan

keuangan PD85 85.00

Jumlah laporan kinerja

dan keuangan PD yang

memenuhi s tandar

85 85 1.00 86.00

Ketersediaan Dokumen

Laporan Program Kegiatan

dan Akuntabi l i tas Kinerja

12 12 0.00 0.00

PERKIRAAN REALISASI

CAPAIAN TARGET PROG/

KEG RENSTRA OPD S.D

TAHUN 2017 (Tahun

Berjalan/N-1)CATATAN

INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME)/

KEGIATAN (OUTPUT)

TARGET CAPAIAN

KINERJA RENSTRA

OPD TAHUN 2018

(Akhir Periode

Renstra OPD)

REALISASI TARGET

KINERJA HASIL PROGRAM

DAN KELUARAN

KEGIATAN S/D TAHUN

2015 (Tahun N-3)

TARGET DAN REALISASI KINERJA

PROGRAM DAN KELUARAN

KEGIATAN OPD TAHUN 2016

(Tahun Lalu/N-2)

TARGET

PROG/KEG

RENJA OPD TH

BERJALAN

(Tahun N-1)

1.02.06

Program peningkatan

pengembangan s is tem

pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

1.02.02Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

1.02.03Program peningkatan dis ipl in

aparatur

1.02.05

Program Peningkatan

Kapas i tas Sumber Daya

Aparatur

1.02.35

Program Kebi jakan dan

Manajemen Pembangunan

Kesehatan

1.20.17

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

1.02.01Program Pelayanan

Adminis tras i Perkantoran

1.02.28

Program kemitraan

peningkatan pelayanan

kesehatan

1.02.29

Program peningkatan

pelayanan kesehatan anak

bal i ta

1.02.32

Program peningkatan

keselamatan ibu melahirkan

dan anak

KODE

URUSAN/BIDANG URUSAN

PEMERINTAHAN DAERAH

DAN PROGRAM/KEGIATAN

1.02.26

Program pengadaan,

peningkatan sarana dan

prasarana rumah saki t/ rumah

saki t jiwa/ rumah saki t paru-

paru/ rumah saki t mata

1.02.27

Program pemel iharaan sarana

dan prasarana rumah saki t/

rumah saki t jiwa/ rumah saki t

paru-paru/ rumah saki t mata

Perubahan indikator karena adanya

perubahan program kegiatan pada

SIPPD

Untuk th 2017 diarahkan ke indikator

SPM Baru Kementerian Kesehatan

Untuk th 2017 diarahkan ke indikator

SPM Baru Kementerian Kesehatan

Perubahan indikator karena adanya

perubahan program kegiatan pada

SIPPD

Page 30: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 27

TABEL.C.1.2(T.VI-C.1)

PENCAPAIAN KINERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN PROV. KALTIM

Tahun 2015

(tahun N-2)

Tahun 2016

(tahun N-1)

Tahun 2017

(tahun N)

Tahun 2018

(tahun N+1)

Tahun 2015

(tahun N-2)

Tahun 2016

(tahun N-1)

Tahun 2017

(tahun N)

Tahun 2018

(tahun N+1)(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1Persentase ketersediaan obat ,vaks in dan

perbekalan kesehatan100 90 95 97 95 96.89 97 99

Buffer stok obat, vaksin dan

perbekalan kesehatan untuk

kab/kota dan persediaan

UPTD BKMOM.

2Cakupan Puskesmas mampu tata laksana

pelayanan anak berkebutuhan khusus30 30

3Persentase kab/kota mampu tatlaksana

pelayanan anak khusus 30 30

4

Persentase anak us ia pendidikan dasar yang

mendapat skrining kesehatan sesuai s tandar

(SPM 2017)

100 80 85 80 85

5

Persentase warga negara us ia 15-59 tahun

mendapatkan skrining kesehatan sesuai s tandar

(SPM 2017)

100 50 60 50 60

6

Persentase warga negara us ia 60 tahun keatas

mendapatkan skrining kesehatan sesuai s tandar

(SPM 2017)

100 60 65 60 65

7 Angka Kesaki tan (Morbidi tas ) 11 11 10 9.36 9.18 11.9 10 9.36

8Persentase kab/kota yang memi l iki kebi jakan

PHBS100 100 100 58 80 100

9 cakupan pelayanan anak bal i ta 60 60

10Persentase ba l i ta kurus mendapat makanan

tambahan90 95 97 96.77 95 97

11 Kab. kota memenuhi tatanan wi layah sehat 60 60

12

Jumlah puskesmas yang melakukan pemicuan

terhadap masyarakat yang mas ih BAB

sembarangan di desa

60 90 100 99.91 100 100

13Jumlah Kab/ Kota yang memenuhi kual i tas

Lingkungan6 8 6 8

14 Prevalens i HIV/AIDS 1 <0,5 <0,5

15Propors i Penduduk yang terinfeks i HIV lanjut yang

memi l iki akses pada obat-obatan anti retrovira l98,2 80 90 90

16 Angka Kejadian Malaria per 1000 penduduk 1.4 1.4 1.2 1.1 1.4 1.25 1.2 1.1

17 CFR DBD per 100ribu penduduk 1 1 1 1 1 1

18Prevalens i kab/kota yang melaksanakan

pengendal ian negleted diseases60 65 67 60 65 67

19 persentase pengobatan TB 85 0.35

20 tingkat kematian akibat malaria 5,2 5,2

21 Prevalens i Tuberklos is (TB) per 100.000 penduduk 223 223

22 Persentase keberhas ian pengobatan TB 87 87

23Propors i kasus TB yang terdeteks i , diobati dan

sembuh dalam program DOTS30 30

24Jumlah Kab/Kota yang melakukan penemuan

kasus PD3I tertentu sesuai target8 8 8 8

25Jumlah kab/kota yang mencapai 91% imunisas i

dasar lengkap pada bayi7 7 7 7

26

Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan

kelengkapan 90% dan ketepatan laporan SKDR

KLB 80%

8 8 8 8

27

Persentase orang beres iko terinfeks i

HIVmendapatkan pemeriksaan HIV sesuai

s tandar (SPM 2017)

100 45 50 45 50

28Persentase orang dengan TB berat yang

mendapatkan pelayanan kesehatan TB sesuai 100 30 35 30 35

29Persentase penderi ta hipertens i mendapat

pelayanan kesehatan sesuai s tandar (SPM 2017)100 100 100 100 100

30Persentase penyandang DM mendapat pelayanan

kesehatan sesuai s tandar (SPM 2017)100 100 100 100 100

31

Persentase ODGJ berat yang mendapatkan

pelayanan kesehatan jiwa sesuai s tandar (SPM

2017)

100 60 60 60 60

32 Angka Kematian Bayi per 1000 KH 20 20 20 19 18 17 21 21 18 17

33 Angka Kematian Bal i ta per 1000 KH 30 30 29 28 27 26 31 31 27 26

34 Angka Kematian Ibu per 100.000 KH 177 177 146 132 120 102 155 135 120 102

35 Persentase RS terakreditas i vers i 2012 4 14 20 25 4 14 20 25

36 Persentase Puskesmas terakreditas i 47 108 153 47 108 153

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

37Persentase pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin (%)100 100 100 100 100 80 80.64 90 100

40 RS Khusus Mata 11 1 1 0 1 1

41 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan 100 100

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

42Persentase sarana dan prasarana RS mata/Bala i

da lam kondis i ba ik100 100 100 100 100 100

43Persentase ibu bersa l in di tolong nakes

berkompetens i90 89 90 89

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

44Persentase penduduk yang memi l iki Jaminan

Kesehatan Nas ional (JKN)90 95 90 95

45 Cakupan kunjungan neonata l (KN 1) 94 94

46Presentase puskesmas yang melaksanakan

SDIDTK anak70 70

47

Persentase bayi baru lahir mendapatkan

pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai

s tandar (SPM 2017)

100 70 75 70 75

48

Persentase anak us ia 0 -59 bulan yang

mendapatkan pelayanan kesehatan bal i ta sesuai

s tandar (SPM 2017)

100 100 100 100 100

49Persentase ibu bersa l in di tolong nakes

berkompetens i90 89 90 65 66.46

50 Persentase ibu bersa l in di fasyankes 80 80

51 persentase kunjungan neonata l pertama (KN 1) 78 78

52 Persentase kunjungan ibu hami l K4 95 95 64

Catatan Analisis

Target Renstra SKPD Realisasi Renstra SKPD Proyeksi

NO Indikator

SPM/

Standar

Nasional

IKK/PP06

/'08

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

Perubahan Indikator dari no. 2

ke no. 3 namun th 2017 karena

defisit anggaran sdh tidak

dianggarkan melalui APBD

dan hanya melalui anggaran

APBN

SPM baru dari Kementerian

Kesehatan

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

Untuk th 2017 diarahkan ke

indikator SPM Baru

Kementerian Kesehatan

Page 31: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 28

Tahun 2015

(tahun N-2)

Tahun 2016

(tahun N-1)

Tahun 2017

(tahun N)

Tahun 2018

(tahun N+1)

Tahun 2015

(tahun N-2)

Tahun 2016

(tahun N-1)

Tahun 2017

(tahun N)

Tahun 2018

(tahun N+1)

53Persentase Ibu Hami l mendapatkan pelayanan

Ibu hami l sesuai s tandar (SPM 2017)100 100 100 100 100

54Persentase ibu bersa l in yang mendapatkan

pelayanan persa l inan sesuai s tandar (SPM 2017)100 100 100 100 100

55Meningkatnya manajemen pembangunan

kesehatan85 85

56Persentase ketersediaan data dan informas i

bidang kesehatan tingkat provins i85 85

57Meningkatnya Kinerja Instans i Pemerintah (Target

dari ni la i LAKIP)75 80 75 80

58propors i penduduk miskin yang memi l iki akses

pelayanan kesehatan (%)70 70 100 70 70 100

Indikator ini utk th 2018 akan

digabung dengan indikator

yang sejenis pada no.37 dan

44.

59Prsentas i tanaga kesehatan yang mempunyai

serti fikat kompetens i50 50 80 85 50 50 80 85

60 Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah 76 76

61 Persentase penyerapan anggaran PD 80 80

62Jumlah laporan keuangan dan aset yang sesuai

dengan s tandar2 2 2 2

63Meningkatnya pelayanan adminis tras i

perkantoran85 85

64 Jumlah unit kerja internal PD yang terlayani 6 6 4 6 6 4

65 Meningkatnya kelancaran pelayanan kantor 100 100

66

Persentase pemenuhan sarana dan prasarana

dengan kondis i ba ik pada unit kerja Dinas

Kesehatan

100 100 100 100 100 100

67 meningkatnya dis ipl in pegawai 100 100

68Jumlah pelanggaran dis ipl in aparatur da lam

berpakaian dinas0 0

69Persentase rata-rata kehadiran pegawai dan

penerapan budaya kerja100 100 100 100

70Meningkatnya pemerataan pelayanan kesehatan

di puskesmas83 87 83 87

dialihkan pd anggaran APBN

71Meningkatnya keterampi lan dan pengetahuan

aparatur kesehatan90 90

72Presentase aparatur yang memenuhi s tandar

kompetens i/kual i fikas i pada unit kerjanya90 100 100 90 100 100

73 Meningkatnya pelaporan keuangan PD 85 85

74Jumlah laporan kinerja dan keuangan PD yang

memenuhi s tandar85 85

75Ketersediaan Dokumen Laporan Program Kegiatan

dan Akuntabi l i tas Kinerja12 12 12 12

Realisasi Renstra SKPD Proyeksi

Catatan AnalisisNO Indikator

SPM/

Standar

Nasional

IKK/PP06

/'08

Target Renstra SKPD

Perubahan indikator karena

adanya perubahan program

kegiatan pada SIPPD

Perubahan indikator karena

adanya perubahan program

kegiatan pada SIPPD

Program Pendukung pada Tahun 2016

Pada tahun 2016 dalam rangka pemenuhan capaian persentase jaminan pemeliharaan

kesehatan dan persentase ketersediaan obat & vaksin melalui program :

1. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, melalui kegiatan : kemitraan

asuransi kesehatan masyarakat dan monitoring, evaluasi & pelaporan.

2. Program Obat & Perbekalan Kesehatan, melalui kegiatan : pengadaan Obat &

perbekalan Kesehatan dan monitoring, evaluasi & pelaporan

3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

Dengan berbagai pengamatan terhadap berbagai kondisi yang ada di Provinsi

kalimantan Timur maka beberapa isu penting yang hendaknya mendapatkan perhatian

dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur

dapat dijabarkan sebagai berikut :

3.1. Perlunya peningkatan upaya keterjaminan ketersediaan pelayanan kesehatan

masyarakat dalam suatu sistem penjaminan pelayanan kesehatan yang

mencakup seluruh masyarakat Provinsi Kalimantan Timur, melalui JKN (BPJS).

Page 32: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 29

3.2. Masih tingginya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak

menular, dimana masih tingginya kejadian penyakit menular seperti TB Paru,

Demam berdarah, dll yang harus dilakukan surveilans pengawasan secara lebih

baik sehingga dapat ditanggulangi dan diintervensi secara dini sehingga tidak

menjadi wabah serta masih tingginya insiden / prevalensi penyakit menular yang

berpotensi menjadi kejadian luar biasa;

3.3. Perlunya peningkatan upaya promotif dan preventif kesehatan yang lebih

maksimal dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup

sehat sehingga masyarakat tidak mengalami kesakitan, karena upaya

pengobatan penyakit akan membutuhkan dana yang sangat tinggi.

3.4. Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan yang lebih baik

sehingga mutu pelayanan kesehatan dan cakupan pelayanan kesehatan dapat

lebih ditingkatkan secara lebih baik, ketersediaan aset berupa lahan/tanah untuk

pengembangan bangunan sarana kesehatan yang terbatas.

3.5. Sumber anggaran sektor kesehatan yang belum mencukupi;

3.6. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas,

terutama pada kelompok rentan seperti: penduduk miskin.

3.7. Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh.

3.8. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas, serta penyebaran sumber daya

manusia kesehatan, dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi

ketenagaan kesehatan.

3.9. Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat esensial,

penggunaan obat yang tidak rasional, dan penyelenggaraan pelayanan

kefarmasian yang berkualitas.

3.10. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan, meliputi

pengelolaan administrasi dan hukum kesehatan.

3.11. Permasalahan manajerial dalam sinkronisasi perencanaan kebijakan, program,

dan anggaran serta masih terbatasnya koordinasi dan integrasi Lintas Sektor.

3.12. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum dilakukan

secara optimal serta masih rendahnya kesadaran untuk hidup masyarakat dalam

lingkungan yang sehat;

3.13. Belum optimalnya pendataan kesehatan yang cepat, akurat dan valid yang

berakibat terlambatnya penetapan kebijakan dan intervensi.

Page 33: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 30

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Upaya perwujudan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur tahun

2014-2018 dalam mewujudkan tujuan sebagai berikut :

1.1. Untuk mewujudkan misi ” Menjamin pemeliharaan dan peningkatan upaya

kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan “, maka ditetapkan tujuan:

tersedianya upaya kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan bagi

masyarakat Kalimantan Timur.

1.2. Untuk mewujudkan misi ” Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup

sehat dan membangun kemitraan dengan lintas sektor”, maka ditetapkan tujuan :

Terwujudnya perilaku masyarakat hidup bersih dan sehat serta berkembangnya

kemitraan lintas sektor dan program.

1.3. Menjamin ketersediaan sumber daya kesehatan yang memadai dan

berkesinambungan”, maka ditetapkan tujuan tersedianya sumber daya

VISI Meningkatkan derajat dan mutu kesehatan masyarakat

Kalimantan Timur yang merata dan berkeadilan

Menjamin

pemeliharaan dan

peningkatan upaya

kesehatan yang

bermutu, terjangkau

dan berkeadilan

Meningkatkan

kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan membangun kemitraan

dengan lintas sektor

Menjamin

ketersediaan sumber

daya kesehatan yang

memadai dan

berkesinambungan.

MISI MISI

Page 34: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 31

kesehatan baik dari sarana prasarana kesehatan, perbekalan kesehatan dan

SDM kesehatan yang merata.

2. Sasaran

Untuk mencapai Provinsi Kalimantan Timur Sehat, ditetapkan sasaran-

sasaran strategis dengan indikator sasaran utama sebagai berikut:

- Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat melalui Program

Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan Indikator Keberhasilan :

1) Puskesmas Terakreditasi minimal 1 per Kecamatan dengan target tahun

2018 sebanyak 29 Puskesmas

2) Rumah Sakit Umum Daerah terakreditasi dengan target tahun 2018

sebanyak 3 RSUD.

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya status

kesehatan dan gizi masyarakat

Menurunnya Angka Kesakitan

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan

sehat serta berperan aktif dalam upaya

kesehatan masyarakat

Page 35: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 32

BAB IV

PROGRAM DAN KEGIATAN

Kegiatan masing-masing dari seluruh program yang akan dilaksanakan di

tahun anggaran 2018 adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Pelaksanaan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana

3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran Penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan

5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Pemenuhan Sarana/Prasarana Instalasi Farmasi Provinsi (DAK)

6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat Pembinaan Upaya Kesehatan Masyarakat sekunder dan primer (DAK) Dukungan UKM tersier di Balai Kesehatan Masyarakat (DAK)

7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

8. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Penguatan Pansimas/Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (DAK)

9. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Rujukan Specimen (DAK)

10. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Peningkatan pelayanan kesehatan dasar Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan Penguatan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (DAK)

11. Program pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan Pendidikan teknis kesehatan Pengembangan/fasilitasi SDM, Prasarana dan teknologi kesehatan (DAK)

12. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

13. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD Pelayanan dan Pendukung Pelayanan

Page 36: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 33

Kinerja Pelayanan Kesehatan (menurut berbagai aspek pelayanan dan capaian

terhadap SPM) Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran

peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ditandai dengan meningkatnya Usia

Harapan Hidup (UHH) yang akhirnya akan mempengaruhi peningkatan Indek

Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang didukung

oleh tercapainya penduduk tumbuh seimbang pada suatu bangsa. Pencapaian sasaran

tersebut ditentukan oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk, meningkatnya UHH,

meningkatnya rata-rata lama sekolah dan menurunnya angka buta aksara,

meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan serta kualitas hidup anak dan

perempuan, serta meningkatnya jati diri bangsa.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur ini

telah memberikan kontribusi yang cukup bermakna dalam peningkatan derajat

kesehatan masyarakat Kalimantan Timur, meskipun ada beberapa yang masih belum

memenuhi target serta memerlukan upaya keras dan berkesinambungan agar dapat

lebih meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Page 37: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 34

Berikut rincian anggaran APBD tahun 2018 :

Page 38: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 35

Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target

10,750,000,000.00

6,750,000,000.00

Terlayaninya administrasi perkantoran 100 % Terlayaninya administrasi perkantoran 100 persen 4,314,752,000.00

Jumlah bulan pelaksanaan administrasi

perkantoran

12 bulan Jumlah bulan pelaksanaan administrasi

perkantoran

12 bulan samarinda 4,314,752,000.00

Terpenuhinya Sarana dan Prasarana

Aparatur

100 % Terpenuhinya sarana dan prasarana

aparatur

100 % 862,350,000.00

Jumlah bulan pemeliharaan peralatan dan

Kelengkapan Sarana dan Prasarana

12 bulan Jumlah bulan pemeliharaan peralatan dan

kelengkapan sarana dan prasarana

12 bulan

Luasan bangunan yang direhab 50 M2

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan

Pemerintah Daerah

100 % Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan

Pemerintah Daerah

100 persen 533,102,000.00

Jumlah kegiatan rapat koordinasi dan

konsultasi ke luar daerah

25 kegiatan Jumlah kegiatan rapat koordinasi dan

pembinaan serta pengawasan kedalam

daerah

15 kali

12 bulan

10 orang

50 orang

80 %

Jumlah Dokumen Perencanaan dan

Anggaran

10 Dokumen Jumlah dokumen perencanaan dan

anggaran

10 dokumen samarinda 2,796,000.00

Lakip 1 dokumen

SPIP 1 dokumen

Evaluasi Renja 4 Laporan

Teppa 12 Dokumen

Persentase ketersediaan obat dan vaksin 100 %

Persentase penggunaan obat rasional di

sarana pelayanan kesehatan dasar

75 % Jumlah obat dan perbekalan kesehatan

yang diadakan

150 jenis

Cakupan pengolahan makanan dan

minuman yang memenuhi syarat

80 %

Jumlah obat dan perbekalan kesehatan

yang diadakan

150 jenis

Prevalensi HIV/AIDS <1 % Persentase ODHA yang diobati 90 persen

Persentase kasus TB yang

mendapatkan pengobatan sesuai

standar

80 persen

Prevalensi Tuberklosis (TB) per

100.000 penduduk

210 Kasus

Persentase keberhasian pengobatan TB 93 %

Proporsi kasus TB yang terdeteksi,

diobati dan sembuh dalam program

DOTS

55 %

Specimen adekuat rutin dan KLB 90 %

Respon cepat bencana 100 %

persentase Kab/Kota yang memiliki

Perbup/Perwali tentang KTR

70 %

Rumah sakit terakreditasi 45 RS

Jumlah Laporan monitoring dan evaluasi

yang difeedback

1 Laporan

Persentase penderita hipertensi

mendapat pelayanan kesehatan sesuai

standar

100 % Persentase anak usia 0-11 bulan yang

mendapat imunisasi dasar lengkap

92 persen

Persentase penyandang DM mendapat

pelayanan kesehatan sesuai standar

100 % Persentase puskesmas yang

melaksanakan pandu PTM

30 persen

Persentase ODGJ berat yang

mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa

sesuai standar

100 %

Persentase respon penanggulangan

terhadap sinyal KLB

75 persen

Hasil monev yang ditindak lanjuti 10 Laporan

4,000,000,000.00

Meningkatnya pelayanan kesehatan

laboratorium

90 % Meningkatnya pelayanan kesehatan

laboratorium

100 persen 4,000,000,000.00

Tersedianya barang dan jasa BLUD 12 bulan

Tersedianya peralatan laboratorium kes

BLUD

1 set

1.02.47.01

Me

nin

gk

atn

ya

sta

tus

ke

se

ha

tan

da

n g

izi

ma

sy

ara

ka

t p

rov

ins

i K

ali

ma

nta

n T

imu

r

1.02.23

1.02.23.06

1.02.59

1.02.59.02

1.02.01.2

1.02.47

samarinda 4,000,000,000.00

Jumlah PNS yang mengikuti

pelatihan/Bimtek

Jumlah PNS yang mengikuti

pelatihan/Bimtek

Meningkatnya Kinerja Instansi

Pemerintah

Kode

UPTD Laboratorium Kesehatan (BLUD)

Program Peningkatan Mutu Pelayanan

Kesehatan BLUD

Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Meningkatnya pelayanan kesehatan

laboratorium

95 % Tersedianya tenaga teknis BLUD 12 bulan

Monitoring, evaluasi dan pelaporan Jumlah Laporan monitoring dan evaluasi

yang difeedback

1 laporan kubar, kutim,

bontang,

balikpapan, berau,

paser, ppu, mahulu,

10,000,000.00

Program Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tidak Menular

10,000,000.00

Jumlah Kab/kota yang memiliki

minimal 20 persen puskesmas yang

menyelenggarakan upaya kesehatan

10 persen

Monitoring, evaluasi dan pelaporan Terlaksananya montoring dan evaluasi

pelayanan kesehatan DTPK dan

puskesmas 24 jam sesuai standart

200 kab/kota balikpapan, berau,

paser, ppu, mahulu,

samarinda, kukar,

kubar, kutim,

10,000,000.00

Jumlah Bulan Penyediaan makanan dan

minuman

1.02.01

1.02.01.1

1.02.07

1.02.07.01

1.02.08

1.02.08.02

1.02.09

1.02.09.01

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Jumlah Puskesmas terakreditasi

minimal 1 (satu) per kecamatan

29 Puskesmas 10,000,000.00

Puskesmas terakreditasi 18 PuskesmasPersentase RS terakreditasi 3 RSUD

bontang,

balikpapan, berau,

paser, ppu, mahulu,

samarinda, kukar,

kubar, kutim

10,000,000.00

Persentase kab/Kota yang melaksanakan

Posbindu PTM

80 %

tingkat kematian akibat malaria 4.3 %

Monitoring, evaluasi dan pelaporan Jumlah Laporan monitoring dan evaluasi

yang difeedback

1 laporan

1.02.22

1.02.22.11

Program Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Menular

10,000,000.00

Proporsi Penduduk yang terinfeksi HIV

lanjut yang memiliki akses pada obat-

obatan anti retroviral

99 %

Persentase kasus Malaria positif yang

diobati sesuai standar

95 persen

Angka Kejadian Malaria per 1000

penduduk

< 1 %

1,005,000,000.00

Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan mahulu, kukar,

kubar, kutim,

bontang,

balikpapan,

samarinda, berau,

paser, ppu

1,005,000,000.00

1.02.15

1.02.15.01

1 dokumen

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Persentase ketersediaan obat, vaksin

dan perbekalan kesehatan

95 persen

1.02.10.02 Penyusunan Laporan Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan

Jumlah Laporan Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan

4 Dokumen samarinda 2,000,000.00

LPPD

Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Anggaran

1.02.09.02

1.02.10

1.02.10.01

berau, paser, ppu,

mahulu, samarinda,

kukar, luar

Prov insi, kubar,

kutim, bontang,

52,000,000.00

Program Penyusunan Dokumen Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan

Meningkatnya kinerja instansi

pemerintah (target dari nilai LAKIP)

70 Nilai angka 4,796,000.00

Jumlah kegiatan rapat koordinasi dan

konsultasi keluar daerah

21 kali

Jumlah bulan penyediaan makanan dan

minuman (untuk tamu dan rapat)

12 bulan

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Jumlah Jumlah PNS yang mengikuti

pelatihan/bimtek

25 orang

samarinda 862,350,000.00

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Pemerintah Daerah

Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan

Pemerintah Daerah

berau, paser, ppu,

mahulu, samarinda,

kukar, luar

Prov insi, kubar,

kutim, bontang,

balikpapan

481,102,000.00

Jumlah kegiatan rapat koordinasi dan

konsultasi ke dalam daerah

20 kegiatan

Pelaksanaan Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana

dan Prasarana

Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Sasaran Program / Kegiatan

Indikator Capaian Program / Keluaran RENSTRA Indikator Capaian Program / Keluaran RENJA

Lokasi Jumlah Dana

Page 39: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Rencana Kerja Tahun 2018 Page 36

BAB V

PENUTUP

Kesinambungan pembangunan khususnya di bidang kesehatan dengan visi

dan misi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, diperlukan perhatian khusus dari

semua pihak yang terkait dengan persepsi yang sama, agar pembangunan dapat

terlaksana sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat Kalimantan Timur.

Masyarakat juga dilibatkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

agar pembangunan tersebut dapat berhasil dan berdaya guna sesuai yang

direncanakan.

Rencana Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dengan

pengukuran, penilaian, dan evaluasi kinerja, serta pelaporan kinerjanya merupakan tolak

ukur penting dari suatu sistem akuntabilitas kinerja.

Rencana kerja pembangunan bidang kesehatan yang telah dibentuk ini

diharapkan akan menjadi pedoman dan acuan dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan maupun evaluasi segala kegiatan yang dilakukan sehingga

nantinya diharapkan agenda pembangunan bidang kesehatan untuk mewujudkan visi

daerah maupun nasional dapat tercapai dengan baik.

Samarinda, Februari 2017

Kepala Dinas Kesehatan,

dr. Hj. Rini Retno Sukesi, M.Kes

Pembina Utama Muda/ IV-C NIP. 19590602 198709 2 001

Page 40: RENCANA KERJA - e-renggar.kemkes.go.id · bidang kesehatan sebagai kerangka perencanaan pembangunan daerah. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur _________________________________________

37