Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM
MEMOTIVASI REMAJA UNTUK BERIBADAH
(Study di Komunitas Youth Move Up (YMU))
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S. ) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah
Oleh:
ROY DIANSAH NIM : UK.
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
i
ii
iii
iv
MOTTO
دلهم جى نىة وى س ى ةٱ لحى وعظى لمى ٱ لحكىة وى
ب كى بٱ بيل رى سى لى
دع إ
كى هوى ٱ ب ن رى
ن إ ت هى ٱحسى ل
بٱ
لمهتىدين بٱ هوى ٱعلى ۦ وى بيل ل عىن سى ن ضى بمى ٱعلى
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS.An-
Nahl: ).1
1 Departemen Agama RI Al-Qur’an Dan Terjemahan, (Banduang: CV. Penerbit
jumnatul’Ali-Art (J-ART), ), hlm .
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah
karya tulis ini saya persembahkan kepada
ayahanda dan Ibunda
Yang tercinta, tersayang dan ku banggakan terimakasih atas semua pengorbanan dan
kasih sayang dorongan dan do’a yang selalu tercurah buatku
atas semua saran dan semangat yang selalu diberikan
buat dindo yundo yang tetap setia dan banyak
memberikan motivasi dan inspirasi dalam hidupku
terimakasih atas pengorbanan kalian semua
semoga segenggam keberhasilan ini
menjadi amal ibadah dan kesuksesan dimasa yang akan datang
semoga Allah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
Aamiin.... SPESIAL BUAT SESEORANG...
Buat seseorang yang masih menjadi rahasia ilahi,
terimakasih untuk semuanya yang penah tercurah untukku.
Untuk seseorang di relung hati percayalah bahwa hanya ada satu namamu yang selalu
kusebut-sebut dalam benih-benih do’a ku, semoga keyakinan dan takdir ini terwujud,
Insyaallah jodohnya kita bertemu atas ridho dan izin Allah Swt.
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran nyata mengenai
pelaksanaan efektivitas komunikasi persuasif dalam memotivasi remaja untuk
beribadah oleh pengurus Komunitas Youth Move Up. Peneliti ini menjawab
permasalahan yaitu: ). Bagaimana bentuk komunikasi persuasif yang dilakukan
oleh Youth Move Up dalam memotivasi remaja untuk rajin beribadah?. ). Apa
faktor penghambat dan solusi komunikasi persuasif dalam memotivasi remaja
untuk beribadah?..
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
adalah pengurus Youth Move Up dan remaja kota Jambi yang mengikutin kajian.
Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
deskriftif yang terdiri dari pengumpulan data, mengorganisasikan data,
pengelolaandata, verifikasi dan penafsiran data, kesimpulan. kemudian teknik
keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi metode dan sumber.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,diperoleh hasil bahwa: ).
Adapun bentuk-bentuk komunitas Youth Move Up dalam memotivasi remaja
untuk beribadah diantranya adalah: komunikator yang mengetahui prilaku
komunikan, bersikap humoris, trampil dalam komunikasi, memiliki wawasan
yang luas,menguasai materi, percaya diri, bersikap tenang, mudah bersosialisasi.
). Teknik komunikasi persuasif yang di gunakan dalam memotivasi remaja untuk
rajin beribadah Teknik asosoasi, teknik integrasi, tekinik ganjaran, teknik tataan,
teknink red-herring. hasil penelitian efektivitas dalam memotivasi remaja untuk
rajin beribadah,meningkatnya motivasi untuk selelu beribadah di masjid,
semangat mengikuti kajian keislaman, meningkatnya semnagat membaca Al
quran, meningkatnya semangat ibadah, Meningkatnya Kepercayaan Diri pada
Anak-anak remaja, Meningkatnya semangat untuk memperbaiki diri dan Pada
pelaksanaan komunikasi persuasif yang dilakukan komunitas youth move up ini
sangat baik untuk meningkatkan semangat anak-anak remaja untuk rajin
beribadah kemasjid, dengan cara mengajak dengan cara yang halus,
mendampingin, mengunakan bahasa yang sederhana, bimbingan dan selalu
memberikan motivasi kepada anak-anak remaja sehingga anak-anak remaja gemar
untuk beribadah kemasjid.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya skripsi
dengan judul “Efektifitas Komunikasi Persuasif dalam Memotivasi Remaja untuk
Rajin Beribadah. (Study di Komunitas Youth Move Up (YMU))” dapat
diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW sang suri tauladan umat, yang telah membawa umat
manusia kealam yang terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu
pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan
cobaan. Namun, semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan
pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karenaitu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
. Dr. Dian Mursyidah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dra. Jamilah,
M.Pd selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu dalam
membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
. Bapak Dr. Hasbullah, S.TH.I., MA selaku Dosen Pembimbing Akademik.
. Bapak Drs. Sururudin M.Pd. I selaku ketua prodi Komunikasi Dan Penyiaran
Islam dan Ibu Mardalena S.Ag, M.Ud selaku sekretaris prodi Komunikasi Dan
Penyiaran Islam.
. Bapak Samsu, S.Ag, M.Pd.I, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum selaku wakil dekan I Fakultas
Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
. Bapak Dr. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi.
. Bapak Prof. Dr. H.Su’aidi, MA, P.hd, Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd, dan Ibu
Dr. Fadhlillah selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi.
. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi
bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatuk
bermanfaatan.
. Seluruh karyawan dan karyawati di lingkungan akademik Fakultas Dakwah
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
. Kepala perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta
kepala perpustakaan wilayah Jambi.
. Seluruh Pendiri serta anggota komunitas Youth Move Up
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
NOTA DINAS ...................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ORISIALITAS SKRIPSI ........................................ iii
PENGESAHAN ................................................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
TRANSLITERASI...............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maslah ...........................................................
B. Rumusan Masalah ..................................................................
C. Batasan Masalah .....................................................................
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................
E. Kerangka konseptual ..............................................................
F. Metode Penelitian...................................................................
G. Studi Relevan.........................................................................
BAB II PROFIL LEMBAGA KOMUNITAS YOUTH MOVE UP
A. Sejarah dan Perkembangan Komunitas Youth Move Up .......
B. Struktur Komunitas Youth Move Up .....................................
C. Program kegiatan YMU .........................................................
D. Pengurus YMU .......................................................................
BAB III BENTUK KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM
MEMOTIVASI REMAJA UNTUK BERIBADAH
A. Bentuk komunikasi persuasif komunitas Youth Move Up .... .
B. Teknik komunikasi komunitas Youth Move Up......................
BAB IV EFEKTIFITAS KOMUNIKASI YMU
A. Capaian dan reaksi remaja setelah mengikuti kegiatan
komunitas Youth Move Up ....................................................
B. Faktor-faktor penghambat komunitas Youth Move Up .........
C. Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan komunikasi
persuasif dalam memotivasi remaja untuk beribadah............
D. Kelebihan dan kekurangan komunitas Youth Move
Up............................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................
B. Implikasi Penelitian ................................................................
x
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang sangat penting. Bukan
hanya dalam kehidupan manusia secara umum tetapi juga dalam kehidupan
organisasi. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan
komunikasi. Komunikasi dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang
kompleks. Onong Uchjana Effendi mengemukakan bahwa paradigma komunikasi
begitu luas yakni merupakan proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberi tahu (menginformasikan suatu berita kepada
klien), atau untuk mengubah sikap, pendapat atau prilaku baik lansung secara
lisan maupun tidak langsung melalui media.2
Setiap peristiwa komunikasi memiliki satu fungsi atau lebih. Yang termasuk
fungsi komunikasi adalah berikut ini.
. Fungsi personal, yaitu tindak komunikasi untuk mengekspresikan
pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya, seperti sedih, gembira, senang,
dan benci
. Fungsi instrumental (direktif), yaitu kegiatan komunikasi yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, seperti
bujuk-rayuan, nasihat, adu pendapat, pembelaan diri, permintaan,
perintah.
. Fungsi interaksional, yaitu perilaku komunikasi untuk menjalin kontak
dan hubungan sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati, dan penghiburan.
. Fungsi informatif, yaitu aktivitas komunikasi untuk menyampaikan
informasi, ilmu pengetahuan, dan budaya, seperti penyuluhan, pemberian
pelajaran, dan sarasehan.
. Fungsi heurisyik, yaitu tindak komunikasi yang dimaksudkan untuk
belajar atau memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau penjelasan
mengenai sesuatu hal.
2 Effendy, Dinamika Komunikasi, Cet. (Bandung : Remaja Rosdakarya, ), Hlm .
. Fungsi informatif, yaitu aktivitas komunikasi untuk menyampaikan
informasi, ilmu pengetahuan, dan budaya, seperti penyuluhan, pemberian
pelajaran, dan sarasehan.
. Fungsi heurisyik, yaitu tindak komunikasi yang dimaksudkan untuk
belajar atau memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau penjelasan
mengenai sesuatu hal.
. Fungsi imajinatif, yaitu kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk
memenuhi rasa estetik( keindahan), seperti puisi, cerira, drama,dan lagu.3
Di dalam komunikasi terdapat istilah ada komunikasi persuasif. Komunikasi
persuasif ini diartikan sebagai suatu proses mempengaruhi pendapat, sikap dan
tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang bisa
bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. Sebagaimana istilah persuasi berasal
dari bahasa latin “persuassio” yang kata kerjanya adalah persuadere yang
artinya membujuk atau mengajak ataupun merayu. Komunikasi persuasif sangat
ideal dilakukan untuk mempengaruhi dan merubah prilaku seseorang tanpa
menggunakan kekerasan atau paksaan (coersif). Seorang komunikator yang
mempunyai keterampilan persuasif memiliki kecerdasan memahami kondisi
psikologis dan sosiologis dari komunikan4.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri, begitu juga
halnya bagi suatu organisasi. Banyaknya kebutuhan-kebutuhan manusia yang
tidak dapat dilakukan sendiri, yang menyebabkan terbentuknya suatu organisasi.
Organisasi tersebut merupakan suatu perwujudan dari komunikasi kelompok.
Komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau
lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri,
pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengikat karakteristik
pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Dengan adanya komunikasi yang
baik suatu organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula
3https://www.karyatulisku.com/ /makalah-komunikasi.html, diakses pada tanggal
september .
4 Jalaluddin Rakhmat,Retorika Modern Pendekatan Praktis(Bandung: Remaja
Rosdakarya, ),halam .
sebaliknya, kurangnnya atau tidak adanya komunikasi dalam suatu organisasi
dapat berantakan.5
Di Kota Jambi telah berdiri sebuah komunitas yaitu Youth Move Up
(YMU). Komunitas ini adalah sebuah komunitas yang memotivasi remaja untuk
rajin lagi ke masjid mengikutin kajian-kajian keislaman. Melalui komunitas hijrah
ini diberharapkan parapemuda ramai mengunjungin masjid untu mengikutin
kajian-kajian keislaman. Berdirinya komunitas ini sebagai bentuk ikhtiar dalam
rangka menciptakan peradaban yang lebih baik dan mencoba mengajak anak-anak
muda menjadi sholeh, cerdas, tangguh dan mendiri.6
Salah satu bentuk kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Komunitas Youth
Move Up adalah berupa kajian-kajian umum mengenai ke Islaman atau Tabligh
Akbar. Tabligh berasal dari kata kerja (fi’il) ballagha-yubalighu yang artinya
menyampaikan. Sedangkan dalam istilah tabligh adalah mengajak manusia ke
jalan Allah agar mereka berbahagia dunia akhirat.7 Sebagaimana Islam
mengajarkan kepada kita untuk mengajak manusia kepada jalan kebenaran perlu
dilakukan dengan komunikasi yang baik dan tepat. Hal ini sejalan dengan firman
Allah dalam Q.S. An-Nahl/ ayat , yang berbunyi:
كى ه ب ن رىن إ ت هى ٱحسى ل
دلهم بٱ جى نىة وى س ى ةٱ لحى وعظى لمى
ٱ لحكىة وى
ب كى بٱ بيل رى سى لى
دع إ
ن وى ٱ بمى ٱعلى
لمهتىدينى بٱ هوى ٱعلى ۦ وى بيل ل عىن سى ٥٢١ضى
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.”.8
5Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, ), hlm,
6https://chanelmuslim.com/komunitas/mengenal-youth-move-up-komunitas-hijrah-pemuda-
jambi, diakses pada tanggal september . 7Syeikh Ali Mahfudh, Hidayah al-Mursyidin ( Dar al-Ma’arif: Beirut, t.t.), hlm .
8Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV. Penerbit Jumnatul
‘Ali-Art (J-ART), ), hlm. .
Tabligh adalah hampir sama dengan dakwah dalam arti sempit. Kalau
dakwah berarti mengajak seseorang atau sekelompok orang untuk memeluk
agama Islam, maka tabligh berarti menyampaikan ajaran Islam kepada seseorang
atau sekelompok orang dengan tujuan agar orang atau kelompok itu bersedia
memeluk agama Islam demi kebaikan mereka di dunia dan keselamatan di akhirat
kelak. Dakwah adalah suatu proses penyelenggaraan aktivitas atau usaha yang
dilakukan secara sadar dan sengaja dalam upaya meningkatkan taraf hidup
manusia dengan berlandaskan ketentuan Allah swt. dan Rasulullah saw.
Sejalan dengan pembahasan di atas Komunitas Youth Move Up merupakan
salah satu Komunitas yang memiliki tugas dalam bidang pengembangan dan
peningkatan Dakwah Islam di kalangan anak-anak muda Kota Jambi Khususnya
di Mesjid Nurul Iman Kelurahan Solok Sipin. Sebagai realitanya kebanyakan
anak-anak muda yang berada di Kota Jambi merupakan pendatang dari berbagai
daerah dan berbeda-beda suku dan budaya yang dianutnya. Keadaan ini tentu
merupakan tantangan besar dalam menjalankan program baik individu maupun
komunitas yang berada di Kota Jambi termasuk komunitas Youth Move Up.
Untuk menjalankan kegiatan tersebut sebagaimana telah dijelaskan di awal untuk
keadaan seperti yang tergambar di atas teknik yang dianggap tepat untuk
menjadikan anak-anak muda yang, sholeh, cerdas dan mendiri yaitu teknik
komunikasi persuasif. Oleh karnanya apabila seseorang komunikator tidak
memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi secara persuasif maka akan
amat sulit untuk menjadikan anak-anak muda yang sholeh, cerdas dan mandiri di
Kota Jambi Khususnya di Lingkungan Mesjid Nurul Iman Kelurahan Solok Sipin.
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik dan ingin meneliti
tentang penerapan komunikasi persuasif dalam hal ini penuls mengangkat dalam
sebuah judul yaitu : “Efektifitas Komunikasi Persuasif dalam Memotivasi
Remaja untuk Beribadah. (Study Di Komunitas Youth Move Up (YMU))”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka pokok masalah sikripsi ini
adalah bagaimana Efektifitas Komunikasi Persuasif Dalam Memotivasi Remaja
Untuk Rajian Beribadah. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu
sebagai berikut:
. Bagaimana bentuk Komunikasi Persuasif yang dilakukan oleh Youth
Move Up dalam memotivasi remaja untuk rajin beribadah?
. Apa faktor penghambat dan solusi komunikasi persuasif dalam
memotivasi remaja untuk rajin beribadah?
C. Batasan Masalah
Dalam penulisan ini agar tidak melebar ke pokok permasalahan lain penulis
perlu membatasi masalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini yaitu hanya
tentang penerapan Efektifitas Komunikasi Persuasif yang diterapkan oleh
komunitas Youth Move Up di Mesjid Nurul Iman Kelurahan Solok Sipin.
D. Tujuan dan Kegunaan penelitian
. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian pada hakikatnya mengungkapkan apa yang hendak
dicapai oleh penulis. Sedangkan tujuannya sendiri merupakan sejumlah
keadaan yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian yang dilakukan dalam
rangka penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bentuk Komunikasi Persuasif yang dilakukan
oleh Youth Move Up dalam memotivasi remaja untuk rajin
beribadah.
b. Untuk mengetahui faktor penghambat dan solusi Komunikasi
Persuasif dalam Memotivasi Remaja Untuk Rajin Beribadah?
. Kegunaan penelitian
a. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan informasi bagi yang
berkepentingan.
b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
wawasan dan pengetahuan penulis.
c. Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S ) pada
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah
Univesitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
E. Kerangka konseptual
Menurut H. Zainudin Ali mengatakan bahwa kerangka konseptual akan
dijelaskan mengenai pengertian-pengertian tentang kata-kata penting yang
terdapat dalam penulisan ini, sehingga tidak ada kesalahpahaman tentang arti kata
yang dimaksud. Istilah-istilah secara konseptual penting untuk dijelaskan agar
terhindar dari kesalahan dan multi interprestasi. Disamping itu juga bertujuan
untuk membatasi pengertian dan ruang lingkup kata-kata tersebut.9 Adapun
pengertian kata-kata yang akan dipergunakan dalam penulisan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
. Pengertian Efektifitas
Kata efektivitas bermula dari kata efektif yang berarti diantaranya yaitu
akibatnya, pengaruh dan kesan, manjur, dapat membawa hasil. Sedangkan dalam
kamus ilmiah popular efektivitas adalah ketepatgunaan, hasilguna, menunjang
tujuan.10
Jadi kata Efektifitas dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah di
capai oleh seseorang ataupun suatu lembaga yang mana target tersebut sudah
ditentukan terlebih dahulu. Efektifitas pada dasarnya mengacu pada sebuah
keberhasilan atau pencapaian tujuan atas sesuatu yang akan dicapai.
Mardiasmo dalam Ariel S. Sumenge, menyatakan bahwa efektifitas pada
dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil
guna). Efektifitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau
sasaran yang harus di capai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses
kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.11
Konsep efektivitas dapat dilakukan untuk mengevaluasi jalannya suatu
proses atau kegiatan. Konsep ini adalah salah satu faktor untuk menentukan
seberapa berpengaruhnya seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Suatu
9Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Disertasi, (Bandung: Alfabeta,
), hlm . 10
Widodo et. Al., Kamus Ilmiah Popular dilengkapi EYD dan Pembentukan Istilah
(Yogyakarta: Absolut, ), . 11
Ariel S. Sumenge, “Analisis Efektifitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Minahasa Selatan”, Jurnal EMBA, , No.
( ), .
pekerjaan dikatakan efisien apabila dikerjakan dengan benar dan sesuai dengan
prosedur sedangkan dikatakan efektif bila pekerjaan tersebut dilaksanakan dengan
benar dan memberikan hasil yang bermanfaat.
Mengukur efektivitas suatu program kegiatan bukanlah suatu hal yang
sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan
tergantung pada siapa yang menilai serta menginterprestasikannya. Tingkat
efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah
ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau
hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan
tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak
efektif.
Teori Efektivits menurut Duncan yang dikutip Richard M. Steers dalam
jurnal Asfriqi Machfiroh mengatakan mengenai ukuran Efektivitas, sebagai
berikut:
a. Pencapaian tujuan
Pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus di
pandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir
semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dan arti pentahapan pencapaian
bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaiana
tujuan terdiri dari beberapa faktor, yaitu: kurun waktu dan sasaran yang
merupakan target kongkrit.
b. Integrasi
Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi
untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan consensus dan komunikasi
dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses
sosialisasi.
c. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan
pengisian tenaga kerja. Dengan menggunakan teori ini diharapkan dapat
mengukur tingkat efektivitas.12
Penilaian efektivitas suatu pekerjaan perlu dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana dampak dan manfaat yang dihasilkan oleh pekerjaan tersebut. Karena
efektivitas merupakan gambaran keberhasilan dalam mencapai sasaran yang telah
di tetapkan. Melalui penilaian efektivitas ini dapat menjadi pertimbangan
mengenai kelanjutan program tersebut.
Setiap orang memiliki arti yang berbeda dalam memaknai efektifits, sesuai
sudut pandang, dan kepentingan masing-masing. Hal tersebut diakui oleh Chung
dan Maginson dalam bukunya Mulyasa, “Efektivenes Means Different To
Different People”.
Thomas dalam Mulyasa melihat efektivitas pendidikan dalam kaitannya
dengan prduktivitas, berdasarkan tiga dimensi berikut ini.
a. The administrator production function, fungsi ini meninjau produktivitas
sekolah dari segi keluaran administrative, yaitu seberapa besar dan baik
layanan yang dapat diberikan dalam suatu proses pendidikan, baik oleh
guru, kepala sekolah, maupun pihak lain yang berkepentingan.
b. The psychologist’s production function, fungsi ini melihat produktivitas dari
segi keluaran, perubahan perilaku yang terjadi pada peserta didik, dengan
melihat karakter yang dibentuk pada pribadi peserta didik sebagai suatu
gambaran dari prestasi akademik yang telah dicapainya dalam periode
belajar tertentu di sekolah.
c. The economic’s production function, fungsi ini melihat produktivitas
sekolah ditinjau dari segi keluaran ekonomi yang berkaitan dengan
pembiayaan layanan pendidikan di sekolah.13
Dalam hal ini, Lipham dan Hoeh dalam Mulyasa meninjau efektifitas suatu
kegiatan dari faktor pencapaian tujuan, yang memandang bahwa efektivitas
12
Asfriqi Machfiroh, “Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perkotaan di Kota Palu”, E-Jurnal Katalogis, , No ( ), - . 13
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, ), - .
berhubungan dengan pencapaian tujuan bersama bukan pencapaian tujuan pribadi.
Suatu organisasi atau lembaga, termasuk rumah sakit dikatakan efektif jika tujuan
bersama tercapai dan belum bisa dikatakan efektif meskipun tujuan individu yang
ada di dalamnya dapat dipenuhi.
Pekerjaan seseorang dapat dikatakan efektif jika dapat memberikan hasil
yang sesuai dengan kriteria yang telah di tetapkan, atau sudah mampu
mewujudkan tujuan organisasi dalam aspek yang dikerjakan tersebut. Pada
hakikatnya, efektivitas organisasi bukanlah efektivitas pribadi, melainkan
efektivitas menejer, dan manejer yang efektif akan menghasilkan manajeman
yang efektif.
Kajian tentang efektifitas harus dilihat secara sistematis mulai dari masalah
input, proses, output, dan outcome, dengan indikator yang tidak hanya bersifat
kuantitatif, tetapi juga bersifat kualitatif. Efektifitas dalam melaksanakan
tugasnya, Sergiovanni dalam Mulyasa mengidentifikasi sebagai berikut:
a. Efektifitas keseluruhan, berhubungan dengan bagaimana organisasi
melaksanakan seluruh tugas pokoknya atau mecapai semua sasarannya.
b. Kualitas, menyangkut jasa atau produk primer yang dihasilkan oleh
organisasi.
c. Produktivitas, menyangkut volume produk atau jasa pokok yang dihasilkan
organisasi. Produktivitas dapat diukur dari tiga tingkatan, yaitu tingkat
individu, kelompok, dan keseluruhan organisasi.
d. Kesiagaan, berhubungan dengan penilian menyeluruh tentang kemungkinan
bahwa organisasi mampu menyelesaikan suatu tugas khusus dengan baik
jika diminta.
e. Efisiensi, mencerminkan perbandingan beberapa aspek prestasi unit
terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut.
f. Pertumbuhan, berkaitan dengan penambahan, seperti tenaga kerja, fasilitas,
harta, penjualan, laba, bagian pasar, dan penemuan-penemuan baru.
Pertumbuhn ini dilihat dari suatu perbandingan keadaan organisasi sekarang
dengan keadaan masa lalu.
g. Pemberdayaan lingkungan, berkaitan dengan batasan keberhasilan
organisasi berinteraksi dengan lingkungannya, memperoleh sumber daya
yang langka, dan berharga, yang diperlukan untuk efektivitas operasional.
Hal ini dipandang dari rencana jangka panjang yang optimal bukan dalam
rencana jangka pendek yang maksimal.
h. Stabilitas, berkaitan dengan pemeliharaan struktur, fungsi, dan sumber daya
sepanjang waktu, khususnya dalam periode-periode sulit.
i. Semangat kerja, berkaitan dengan kecendrungan anggota organisasi
berusaha lebih keras mencapai tujuan dan sasaran organisasi, termasuk
perasaan terikat. Semangat kerja adalah gejala kelompok yang
mengakibatkan usaha tambahan, kebersamaan tujuan, dan perasaan
memiliki (sense of belonging).
j. Motivasi, berkaitan dengan kekuatan kecendrungan seseorang individu
melibatkan diri dalam kegiatan dan bersedia atau rela bekerja untuk
mencapai tujuan pekerjaan.
k. Kepuasan, berkaitan dengan tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang
atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi.
l. Keluwesan dan adaptasi, berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk
mengubah prosedur standar operasi jika lingkungan berubah, untuk
mencegah kebekuan ransangan lingkungan.
m. Penilaian oleh pihak luar, menyangkut penilaian mengenai organisasi atau
unit organisasi oleh mereka (individu atau organisasi) dalam lingkungan,
yakni pihak dengan siapa organisasi ini berhubungan, kesetiaan,
kepercayaan, dan dukungan yang diberikan kepada organisasi oleh
kelompok-kelompok, seperti pemasuk, pelanggan, pemegang saham, para
petugas, dan masyarakat umum.14
n. Tersedianya sarana dan prasarana, sarana dan prasarana dibutuhkan untuk
menunjang proses dalam pelaksanaan suatu program agar berjalan dengan
efektif.
14
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, - .
o. Penyusunan program yang tepat, sesuatu rencana yang baik masih perlu
dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tetap, sebab apabila
tidak para pelaksana akan kurang memiliki pedoman untuk bertindak dan
bekerja.
p. Perencanaan yang matang, diperlukan untuk pengambilan keputusan yang
akan dilakukan untuk mengembangkan program atau kegiatan dimasa yang
akan datang.
q. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, merupakan penentuan cara, jalan atau
upaya yang harus dilakukan dalam mencapai semua tujuan yang sudah di
tetapkan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan.
r. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini ditujukan supaya karyawan
atau pekerja dalam melaksanakan tugasnya dapat mencapai target dan
sasaran yang terarah sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
s. Sistem pengawasan dan pengendalian, pengawasan ini diperlukan untuk
mengatur dan mencegah kemungkinan adanya penyimpangan dalam
pelaksanaan suatu program atau kegiatan, sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai.
t. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan
tujuan yang hendak di capai dan strategi yang telah di tetapkan artinya
kebijkan yang sudah dirumuskan tersebut harus mampu menjembatani
tujuan-tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan operasional.
Berdasarkan uraina diatas, bahwa ukuran dari pada efektivitas harus adanya
suatu perbandingan antara input dan output, ukuran dari pada efektivitas mesti
adanya tingkat kepuasan dan adanya penciptaan hubungan kerja yang kondusif
serta intensitas yang tinggi, artinya ukuran dari pada efektivitas adanya rasa saling
memiliki dengan tingkatan yang tinggi.
. komunikasi persuasif
Istilah persuasif diambil dari istilah bahasa inggris “persuation” yang juga
berasal dari bahasa latin “ persuasion” persuasi mengandung bujukan, merayu,
meyakinkan dan lain sebagainya. Secarah umum persuasif dapat diartikan sebagai
suatu usaha untuk mengubah sikap melalui penggunaan pesan, berfokus terutama
pada karakteristik komunikator dan pendengar. Sehingga komunikasi persuasif
lebih jelasnya merupakan komunikasi yang berusaha untuk mengubah sikap
komunikan melalui penggunaan pesan komunikator.15
Sedangkan menurut Dedy
D. Malik bahwa:
[P]ersuasi adalah sebuah proses komunikasi yang kompleks yang dilakukan
oleh seorang individu atau kelompok untuk memperoleh (secara sengaja
atau tidak sengaja) suatu respon tertentu dan individu atau kelompok lain
secara verbal dan non verbal serta dilakukan secara halus dan manusiawi
sehingga komunikan bersedia melakukan sesuatu dengan senang hati.16
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa
komunikasi persuasif merupakan suatu proses dimana seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya dengan lambang verbal) untuk
mempengaruhi, mengubah pandangan, sikap dan perilaku orang lain/kelompok
orang (komunikan) dengan cara membujuk.
Dengan komunikasi persuasif inilah peserta akan melakukan apa yang
dikehendaki komunikatornya, dan seolah-olah komunikan itu melakukan pesan
komunikasi atas kehendaknya sendiri. Seperti halnya ketika seorang guru
meyakinkan siswa bahwa suatu sub kompetensi akan muncul di dalam ulangan
harian, sehingga membuat siswa akan mempelajari sub kompetensi yang
disampaikan oleh guru tersebut karena mereka merasa perlu untuk
mempelajarinya. Di sinilah peran komunikasi persuasif akan terlihat dan akan
mampu mewujudkan tujuan dari komunikasi, dalam hal ini untuk memberikan
persepsi dan pemahaman tentang materi pembelajaran kepada siswa.
Selain itu, komunikasi persuasif dapat menunjang kelancaran dalam
pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu mampu memunculkan motivasi belajar
siswa. Sifat komunikasi persuasif yang membujuk dapat meyakinkan siswa,
bahwa pembelajaran atau materi yang disampaikan sangat penting untuk
dipahami. Sehingga siswa dengan sendirinya akan termotivasi untuk mempelajari
15
https://www.google.co.id/amp/pakarkomunikasi.com/komunuikasipersuasif, diakses pada
senin, Juli , pukul , wib. 16 Dedy D. Malik, Komunikasi persuasif.pdf, diakses pada Mei , pukul , Wib
materi yang diajarkan. Dengan komunikasi persuasif, guru mampu mengajak
siswa untuk berinteraksi dengan baik tanpa ada pemaksaan. Sehingga motivasi
belajar akan muncul dari dalam diri siswa.
a. Faktor-faktor yang Mepengaruhi Keberhasilan Komunikasi Persuasif
antara lain:
). Sumber pesan atau komunikator yang mempunyai kredebilitas yang tinggi,
contohnya seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang apa yang
disampaikan.
). Pesan itu sendiri (apakah masuk akal atau tidak).
). Pengaruh lingkungan.
). Pengertian dan kesinambungansuatu pesan (apakah pesan tersebut diulang-
ulang).
b. Etika Komunikasi Persuasif
Komunikasi persuasif tidak sama dengan propaganda, menurut Prof Richard
untuk membatasi agar komunikasi persuasif tidak menjadi propaganda maka ada
seperangkat etika yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Memliki ketertarikan terhadap suatu isu.
b. Memiliki pemahaman lebih dari isu tersebut dibandingkan orang lain.
c. Memiliki pemahaman lebih akan media massa.
d. Mampu megadaptasi ide-ide baru.
e. Mepengaruhi orang lain agar melakukan suatu tindakan17
.
Komunikasi persuasif yang merupakan komunikasi yang bertujuan untuk
mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan prilaku seseorang sehingga
bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Dengan demkian
supaya komunikasi persuasif yang dilakukan komunitas youth move up dapat di
terapkan dengan baik kominitas tersebut harus melakukan etika komunikasi
persuasif dengan baik, agar tidak menjadikan rangkaian pesan yang tidak
17
http://tulisanterkini. Com, diakses hari kamis, Mei , pukul, . wib.
bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau
sekelompok orang.
. Youth Move Up
Youth Move Up adalah sebuah gerakan pemuda yang bersifat komunitas,
yaitu komunitas hijrah untuk anak-anak muda. Bertujuan agar anak-anak muda
mau ke masjid, menjadikan masjid sebagai sentral beribadah juga untuk
melakukan aktifitas lainnya seperti musyawarah, rapat, main di area masjidnya.
Sehingga masjid bisa menjadi multifungsi sebagaimana dulu dimasa Rasulullah,
ketika itu masjid dijadika tempat untuk melakukan segala aktifitas.
Youth Move Up adalah komunitas hijrah pertama yang ada di Jambi. Target
masanya adalah para pemuda Jambi. Berawal dari postingan di sosial media
Instagram pada Juni , posting tentang hadits, kutipan, tulisan-tulisan di
Instagram yang kemudian muncul permintaan agar dibuat agenda ta’lim atau
kajiannya. Pada Juli Youth Move Up mengadakan kajian pertamanya
namun belum dalam bentuk komunitas hanya sebagai EO atau penyelenggaranya
saja yang saat itu baru dipegang oleh orang saja yaitu Muhammad Sopian
bersama temannya, kemudian koordinasi dengan seorang Ustadz bernama
Muhammad Takbir Wibowo. Ustadz Abdul Malik sebagai pengisi acara saat itu
dijemput oleh founder Youth Move Up bersama dengan seorang temannya yaitu
M. Fathul Lutfi. Yang kemudian Ustadz tersebut bersedia menjadi pengisi kajian
rutin komunitas Youth Move Up.
Rosa Oktari dalam artikelnya mengatakan bahwa pertama kalinya info kajian
diposting di sosial media Instagram, ada orang laki-laki dan perempuan
memadati Masjid Nurul Iman yang menjadi basecamp kajian komunitas hijrah
tersebut. Kemudian setelah kajian pertama itu, founder Youth Move Up,
Muhammad Sopian membentuk grup-grup di sosial media Whatsapp dalam
beberapa bulan jumlahnya ada grup, grup perempuan dan grup ikhwan.
Sehingga jika dikalkulasikan total anggotanya ada orang. Pada beberapa
bulan berikutnya Youth Move Up mengadakan open rekruitment untuk menjaring
teman-teman muda yang ingin menjadi penggerak dakwah di Youth Move Up.
Akhir tahun dilaksanakan konsolidasi yang bertempat di taman anggrek
yang kemudian dibentuklah pengurus komunitas Youth Move Up18
.
Kegiatan Youth Move Up, mencakup dari konsep, tema kajiannya ditargetkan
untuk anak-anak muda. Sehingga bisa menjadi daya tarik bagi anak-anak muda
yang semula belum berencana untuk hijrah tapi karena melihat konsep dan tema
kegiatanya yang unik sehingga mereka mau dan tertarik. Kegiatan kajiannya rutin
setiap ahad jam : , dimasjid Nurul Iman, kemudian kegiatan tahsin khusus
laki-laki yang biasa dilaksanakan setiap malam ahad. Nama kegiatannya Ngaji-
Ngaji Klub dengan sistem Talaqi bagi yang ingin balajar Al-quran bagi yang naik
taqi. Khusus untuk perempuan ada kegiatan namanya Ngaji-Ngaji Asyik yang
dilaksanakan setiap hari Sabtu ba’da ashar di Masjid Nurul Iman juga. Kegiatan
lainnya ada rihlah atau jalan-jalan setiap sebulan sekali dipekan kedua. Lalu
dipekan keempat setiap bulannya ada kegiatan Weekend Main bagi para anggota
dan pengurus Youth Move Up, bagi yang laki-lakinya bisa futsal bareng, dan
perempuannya bisa berenang dan sebagainya.
Metode dakwah yang dipakai oleh Youth Move Up itu selain mengajak
secara personal juga menggencarkannya di sosial media. Karena mengingat
sasarannya adalah anak muda yang interaksinya lebih banyak terjadi di sosial
media mereka. Lebih dari itu Youth Move Up juga mengadakan acara sosial,
kolaborasi dengan komunitas umum dan komunitas sosial yang kemudian sepakat
mengadakan event bersama seperti saat bulan Ramadhan kemarin mengadakan
event bersama, dengan nama kegiatannya NgabubuRide dilapangan kantor
gubernur. Bekerjasama dengan komunitas BMX, vespa, skateboard, sepatu roda,
dan komunitas parkuragar selain bermain mereka juga teredukasi secara ruhiyah,
rohaninya sehingga terpanggil untuk melaksanakan sholat dan mendengarkan
kajian-kajian. Dengan masuk ke komunitas-komunitas tersebut yang mungkin
belum ada mengadakan kegiatan seperti itu jadi Youth Move Up hadir sebagai
solusi bagi mereka dalam memenuhi kebutuhan rohaninya sampai saat ini youth
18
Rosa Oktari, Komunitas Hijrah Pemuda Jambi
https://chanelmuslim.com/komunitas/mengenal-youth-move-up-komunitas-hijrah-pemuda-jambi,
diakses pada tanggal september .
move up terus melaksnakan kegiatannya mengajak teman-teman muda untuk rajin
kemasjid dan ikut kajian-kajian ilmu islam.
. Pengertian Motivasi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Kata “Motivasi” diartikan
sebagai dorongan yang timbul dari seseorang secarah sadar atau tidak sadar untuk
melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu19
. Sedangkan pengertian
motivasi secara istilah adalah berasal dari Kata “motif”, diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat
dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif
dapat diartikan sebagai suatu tujuan, sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Berawal dari kata “motif” itu, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.20
Sementara Menurut Mohamad Surya bahwa “motif adalah merupakan satu
keadaan yang kompleks dalam diri individu yang mendorong individu untuk
berperilaku dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan dalam rangka
mempertahankan kelangsungan hidup”.21
Motivasi menurut Sumadi Suryabrada yang dikutif Sardiman adalah “keadaan
yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan”.22
Sementara itu Gates dan
kawan-kawan yang dikutif Sardiman mengemukakan bahwa “motivasi adalah
suatu kondisi fisikologi dan psikologi yang terdapat dalam diri seseorang yang
mengatur tindakannya dengan cara tertentu”.23
Adapun gereenberg yang dikutif
Sardiman menyebutkan bahwa,
19
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, .
20Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, ), .
21
Mohamad Surya, Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi, ( Bandung : Alfabeta, ),
.
22
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, ), .
23
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, ), .
Motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan
prilaku arah dan tujuan. Dari tiga defenisi tersebut dapat di simpulkan bahwa
motivasi adalah kondisi fisikologis dan psikologis yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai
suatu tujuan (kebutuhan).24
Berdasarkan pengerian-penegrtian diatas, penulis menyimpulkan bahwa
motivasi adalah dorongan atau kemauan yang timbul dari seseorang untuk
mengubah dirinya menjadi lebih baik, baik itu dorongan dari luar maupun
dorongan dari dalam diri sendiri.
. Pengertian Remaja
Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, karena pada
masa ini remaja telah mengalami perkembamgan fisik maupun fisikis yang
sangat pesat, dimana secara fisikis remaja telah menyamai orang dewasa, tetapi
secara pisikologis mereka belum matang bagai mana yang dikemukakan oleh
Calon masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa teransisi atau
peralihan. karena remaja belum memiliki setatus dewasa tetapi tidak lagi memiliki
status anak-anak25
.
Lebih jelas pada tahun , WHO memberikan defenisi tentang remaja
secara lebih konseptual, sebagai berikut Remaja adalah suatu masa dimana:
induvidu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Induvidu mengalami
perkembangan pisikologi dan pola indentifikasi dari kanak-kanak menjadi
dewasa26
.
Kaplan & Sadock dalam bukunya synopsis psikiatri, menyebutkan fase
remaja terdiri atas remaja awal ( - tahun), remaja pertengahan ( - tahun),
dan remaja akhir ( - tahun). Sementara F.J. Monks berpendapat bahwa secara
gelobal masa remaja berlangsung antara - tahun, dengan pembagian -
tahun: masaremaja awal, - tahun: masa remaja pertengahan, - tahun
24 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, ), .
25
Bisri Hasan, .Remaja Berkualitas, ( Yogyakarta: Pustaka pelajar ) hlm. 26
F.J Monks, Pisikologi perkembangan, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
) hlm. .
masa remaja akhir27
. Latar belakang kehidupan keagamaan remaja dan ajaran
agamanya berkenan dengan hakekat dan nasib manusia, memainkan peran penting
dalam menentukan konsepsinya tentang apa dan siapa dia, dan akan menjadi apa
dia. Agama, seperti yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, terdiri atas
suatu sistem tentang keyakinan-keyakinan, sikap-sikap yang kita anut, pada
umumnya berpusat sekitar pemujaan. Kedudukan remaja dalam Islam merupakan
penerus agama islam yang sebaik baiknya menurut bangsa dan agama,sesuai
dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Hasyr ayat :
ى لل ن ٱ
إ ى لل
قوإ ٱ ت
ٱ وى ت لغىد مى ا قىد ىفس م لتىنظر ن ى وى لل
قوإ ٱ ت
نوإ ٱ إمى ينى ءى ل
ىا ٱ ٱيه ى نونى ي مى ا تى ر بمى ى ١٨
hai orang-orang yang ber iman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperlihatkan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan28
.
Sebagai mewakili pakar Islam Yusuf mendefenisikan remaja dalam Islam
adalah manusia yang sedang berada pada suatu priode kehidupan puber, tepatnya
ketika seorang berada dalam priode teransisi antara masa kanak-kanak dan masa
permulaan dewasa. Pada saat itu seorang remaja sedang meninggalkan sifat
kanak-kanaknya untuk menuju kedewasaan yang memikul tanggung jawab dan
kewajiban tertentu dalam masyarakat29
.
Dengan demikian penulis lebih berfokus meneliti remaja yang di mulai dari
umur - tahun. Karena pada fase ini, fase yang rawan bagi masuknya faham
ideology, sebab pada dasarnya ketidak seimbangan pisikologis, pada masa remaja
sangat mudah dibentuk melalui berbagai faham atau pengaruh dari luar dirinya
sendiri. Masa remaja mengandung berbagai masalah, semuanya itu dapat
mempengaruhi jiwanya dan akhirnya berbekas pada sikap dan tingkah lakunya.
27
. Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, ),hlm. 28
Departemen Agama Republik Indonesia, , Al-Qur’an dan Terjemahannya,Jakarta: J-
ART. Hlm. 29
Yusuf Amir Faisal, Reorintasi pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Pers ) hlm.
Perbeadaan pendapat diantara para ahli terhadap masa remaja itu adalah masa
peralihan untuk mempersiapkan diri guna menempuh masa dewasanya. Zakiah
Dradjat, menyatakan bahwa: “Remaja adalah masa peralihan anak-anak
menjelang dewasa30
.
F. Metode Penelitian
. Pendekatan Penelitian dan jenis penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perspektif penelitian kualitatif
dengan metode grounded theory. Metode ini digunakan karena yang menjadi
tekanan dalam penelitian ini adalah interaksi sosial antar individu atau kelompok.
Pada penelitian grounded theory, peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa
membawa rancangan konseptual, teori dan hipotesis tertentu. Secara propokatif
malah sering dikatakan supaya peneliti masuk ke lapangan dengan “kepala
kosong”, tanpa membawa apa pun yang sifatnya a priori, apakah itu konsep, teori
hipotesis bersifat a priori dikhawatirkan akan terjebak pada “penyakit” studi
verifikatif yang memaksakan level empririkal menyesuaikan diri dengan “apa
maunya” level konseptual-teoritikal.31
Sedangkan penelitian kualitatif adalah
sebuah penelitian sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasanya dalam peristilahannya.32
Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian
kualitatif. Penelitian ini fokus untuk mengetahui tentang bagaimana metode
komunikasi persuasif yang di lakukan oleh Komunitas Youth Move Up di
lingkungan mesjid Nurul Iman Kelurahan Slok Sifin.
. Setting dan subjek penelitian
Setting penelitian ini adalah masjid Nurul Iman Kelurahan Solok Sipin
Jambi, Masjid ini merupakan salah satu tempat atau wadah perkumpulan pemuda
yang mengikuti kajian komunitas Youth Move Up. Subyek penelitian adalah awal
30
Zakia Drajat Pembinaan Remaja dan Pemuda, MasjidJ (akarta: Suara Masjid ) hlm.
31
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, ), hlm.
. 32
Syukur Kholil, Metodologi Penelitian Komunikasi (Bandung: CitaPustaka Media, ) hlm,
yang diteliti baik orang, benda, ataupun lembaga (organisasi).33
Subyek penelitian
dalam penelitian ini adalah pemuda dan pengurus komunitas Youth Move Up yang
mengikutin kajian ini.
. Sumber data
Sumber data diperoleh secara langsung melalui pihak-pihak yang terkait yaitu
melalui wawancara, observasi serta analisis dokumen. Dalam penelitian ini
terdapat dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sekunder. Menurut
Lofland dalam Moleong, sumber data utama (primer) dalam penelitian kualitatif
adalah kata-kata dan tindakan.34
Dalam pengambilan data primer penulis
mewawancarai pengurus Youth Move Up dan peserta kajian Youth Move Up.
Selain wawancara penulis juga menggunakan data observasi lapangan dan
dokumentasi sebagai penguat dan pendukung data primer untuk kebutuhan
penelitian.
Selanjutnya sumber data yang kedua ialah data sekunder sebagai data
pendukung bagi data primer. Adapun yang disebut sebagai sumber sekunder
adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Nasution, yaitu sumber dari bahan
bacaan.35
Dalam hal ini penulis menggunakan buku, jurnal, pdf, internet, dan
skripsi sebagai data sekunder.
. Teknik Pengumpulan data
a. Observasi
Pengamatan (Observasi) adalah metode pengumpulan data dimana
peneliti atau kalaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang
mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian terhadap pristiwa-
peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang
kemudian dicatat seobyektif mungkin.36
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi partisipan, yang mana peneliti melibatkan diri secara lansung
dalam lingkungan penelitian dalam hal ini penulis mengamati kegiatan
33
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, ), hal. . 34
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, ), hlm. 35
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Cet. (Jakarta: Bumi Aksara, ), hlm. 36
W. Gulo, Metode Penelitian, (Jakarta: PT Grasindo, ), Hlm .
yang dilakukan komunitas Youth Move up dalam memotivasi remaja
untuk rajin beribadah.
b. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.37
Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara non terstruktur.
Wawancara dilakukan untuk memahami informasi secara detail dan
mendalam dari informasi sehubungan dengan fokus masalah yang diteliti.
Dalam hal ini penulis mewawancarai informan:
) Muhammad Sopian sebagai ketua komunitas Youth Move up
) Zarkasih sebagai anggota komunitas Youth Move Up
) Yuni Hilalia sebagai anggota komunitas Youth Move Up
) Lidin Wiwahjaya Putra sebagai anggota komunitas Youth Move
Up
) Dedi sebagai anggota komunitas Youth Move Up
) Ana Islamiah sebagai anggota komunitas Youth Move Up
) Salbani sebagai bendahara komunitas Youth Move Up
c. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai cara mencari data menguraikan hal-hal
atau variabel-variabel yang merupakan catatan, buku, agenda, dan
sebagainya.38
Metode dokumentasi ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen.
Fungsinya sebagai pendukung dan pelengkap bagi data primer yang
diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam.39
Dokumentasi
yang dilakukan yakni dokumentasi lapangan tempat dimana penulis
melakukan penelitian dalam hal ini penulis mendokumentasikan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Youth Move Up.
. Teknik Analisis Data
37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (jakarta: Rineka Cipta, ). Hlm
39
Sayuti Una (Editor), Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi, Revsi, (Jambi: Fakultas Syari’ah
Iain sts Jambi dan Syariah Press, ). Hlm. .
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu. Dengan
perkataan lain, data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam record
book, daftar pertanyaan ataupun pada interview guide perlu dibaca sekali lagi
dan diperbaiki, jika di sana sini masih terdapat hal-hal yang salah atau yang
masih meragukan.
Selanjutnya, data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini
akan dianalisis dengan menggunakan urutan analisis seperti yang
dikemukakan oleh Miles dan Hubermen dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Reduksi data
Setelah data penelitian yang diperlukan dikumpulkan, maka agar
tidak bertumpuk-tumpuk dan untuk memudahkan dalam pengelompokan
serta dalam menyimpulkannya perlu dilakukan reduksi data. Miles dan
Huberman mendefinisikan reduksi data sebagai suatu proses pemilihan,
memfokuskan pada penyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi
data mentah/kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Dengan kata lain, reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan
data sehingga dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan akhir dan
diverifikasikan. Dengan kata lain, reduksi data merupakan proses
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan
transformasi data yang didapat dari catatan tertulis di lapangan. Proses ini
berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung. Data
yang telah direduksi akan dapat memberikan gambaran yang lebih tajam
tentang komunikasi persuasif sebagai Strategi Dakwah Youth Move Up
Di Lingkungan Mesjid Nurul Iman Kelurahan Slok Sifin.
b. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan setelah proses reduksi data. Menurut
Miles dan Huberman, penyajian data merupakan proses pemberian
sekumpulan informasi yang sudah disusun yang memungkinkan untuk
penarikan kesimpulan. Proses penyajian data ini adalah mengungkapkan
secara keseluruhan dari sekelompok data yang diperoleh agar mudah
dibaca. Penyajian data dapat berupa tabel, matrik, grafik, dan lainnya.
Dalam penelitian ini, maka data yang diperoleh baik dari hasil
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, kemudian akan disusun
sedemikian rupa, kemudian disajikan secara sistematis berupa uraian
maupun tabel (dengan pertimbangan relevansi dan efisiensinya)
berdasarkan tema-tema penelitian. Dengan adanya penyajian data maka
peneliti dapat memahami apa yang sedang terjadi dalam kancah
penelitian dan apa yang akan dilakukan selanjutnya dalam
mengantisipasinya.
c. Penarikan Kesimpulan
Miles dan Huberman menjelaskan bahwa kesimpulan pada awalnya
masih longgar namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan
mendalam dengan bertambahnya data dan akhir kesimpulan merupakan
suatu konfigurasi yang utuh. Dengan demikian, sebenarnya penarikan
kesimpulan dan verifikasi dilakukan secara berkelanjutan selama
penelitian. Kesimpulan yang pada awalnya bersifat longgar dan akhirnya
semakin kokoh untuk mencapai hasil yang baik. Apabila terjadi
kesalahan data yang mengakibatkan kesimpulan tidak sesuai maka dapat
dilakukan proses ulang dengan melalui tahapan yang sama. Dan pada
akhirnya, kesimpulan akhir merupakan kesimpulan yang telah kokoh dan
merupakan jawaban dari masalah penelitian.
G. Studi relevan
Pada bagian study relevan ini akan disebutkan beberapa penelitian yang sudah
ada sebelumnya data dan hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Berikut
ini adalah penelitian yang relevan dan memiliki hubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan.
Skripsi dari Yusuf Fauzan Rangkuti yang berjudul “Implementasi Teknik
Komunikasi Persuasif Pengurus Ikatan Remaja Masjid Al-Huda (Irmah) Dalam
Meningkatkan Pengamalan Agama Di kelurahan Sudirejo di Kecamatan Medan
Kota”. Penelitian ini berfokus pada bagaimana teknik yang digunakan pengurus
masjid dalam meningkatkan pengalaman beragama untuk para remaja.40
Skripsi dari Nuriah yang berjudul “Teknik Komunikasi Persuasif Komunitas
Odoj (Oneday One Juz) Dalam Menerapkan tilawah Alquran Kepada masyarakat
Muslimkota Medan”. Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk bagaimana
dengan komunikasi persuasif tersebut dapat meningkatkan dan merapkan tilawah
masyarkat.
Skripsi dari Nurhayati Batubara yang berjudul “Teknik Komunikasi Da’i
Dalam Mencegah Pergaulan Bebas Remaja Muslim Di Desa Sena Kecamatan
Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang”. Dalam penelitian ini hasil penelitian ini
mengkaji tentang bagaimana teknik komunikasi yang dilakukan oleh seorang da’i
dalam mencegah pergaulan bebas.41
Dari ketiga penelitian tersebut dapat dilihat bahwa terdapat beberapa
perbedaan dan juga ada persamaan, persamaannya yaitu sama-sama menggunakan
teknik komunikasi persuasif dan perbedaannya yaitu pada objek dan subjek
penelitian yang berbeda. Pada penelitian ini peneliti mengungkap bagaimana
metode komunikasi persuasif dakwah youth move up. Maka subjek penelitiannya
adalah komunikasi persuasif yang dilakukan komunitas Youth Move Up itu
sendiri. Sedangkan objeknya adalah remaja yang telah mengalamin perkembangan
fisik maupun fisikis yang sangat pesat, dimana secara fisik remaja telah menyamai
orang dewasa, tetapi secara pisikologis mereka belum matang bagaimana yang di
kemukakan oleh calon masa remaja menunjukan dengan jelas sifat-sifat masa
teransisi atau peralihan.
40 Yusuf Fauzan Rangkuti, Skripsi. “Implementasi Teknik Komunikasi Persuasif Pengurus
Ikatan Remaja Masjid Al-Huda (Irmah) dalam Meningkatkan Pengamalan Agama di Kelurahan
Sudirejo di Kecamatan Medan Kota”. 41
Nurhayati Batubara, Skripsi. “Teknik Komunikasi Da’i Dalam Mencegah Pergaulan
Bebas Remaja Muslim Di Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang”.
BAB II
PROFIL LEMBAGA KOMUNITAS YOUTH MOVE UP
A. Sejarah Dan Perkembangan Komunitas Youth Move Up
Youth Move Up (YMU) adalah sebuah Komunitas Hijrah yang berfokus
pada mengajak teman-teman muda untuk rajin lagi ke masjid dan ikut kajian-
kajian ilmu Islam. Muhammad Sofian selaku Founder Komunitas YMU kepada
mengatakan berdiri nya komunitas sebagai bentuk ikhtiar dalam rangka
menciptakan peradaban yang lebih baik, mencoba mengajak anak-anak muda
menjadi sholeh, cerdas, tangguh dan mandiri.
"Melalui komunitas hijrah ini kami berharap semakin ramailah masjid-
masjid oleh para pemuda, semakin ramailah kajian-kajian keislaman merebak
disetiap masjid-masjid yang ada42
. Sofian melanjutkan di Youth Move Up, kita
coba berda’wah secara kultural, sasaran utama adalah teman-teman muda yang
masih asyik dengan dunia mainnya sendiri, hiburannya sendiri dan kesibukannya
sendiri. “Maka, Youth Move Up dibuat dengan konsep kekinian menyesuaikan
kebutuhan pemuda, agar mereka tidak risih ketika harus bermajelis dan duduk
bersama mendengarkan Ilmu yang disampaikan," ungkap Sofian. Sofian
mengatakan untuk inisiasi awal sendiri, semuanya berangkat dari kepedulian
dirinya pribadi dengan anak-anak muda Jambi. Diantara kegiatan-kegiatan
komunitas YMU "Nah, karena saya rasa Jambi potensial anak-anak mudanya
untuk diajak produktif dan aktif dalam kegiatan-kegiatan positif, maka dapat ide
langsung take action," sebutnya.
Diawal, lanjut Sofian YMU belum dalam bentuk komunitas, tapi baru
berupa akun instagram yang update posting quote-quote aja itu dimulai juni
dan saat itu dirinya berdomisili di Tangerang. " Kemudian pada juli
pertama kali kajian dilaksanakan pas posisi saya sudah balik dan stay di Jambi
lagi," tambahnya. Karena dari awal direncanakan YMU ini berupa komunitas,
42
Mohammad sopian, Kamis ,juli, .
maka setelah beberapa bulan selepas launching kajian perdana, barulah dirinya
membentuk tim pengurus yang siap bantu dakwah ke anak-anak muda Jambi.
"Jadi memang, diawal semuanya masih dikerjakan sendiri, mulai dari update
sosmed (karena pasar kita memang anak-anak sosmed salah satunya), termasuk
poster kajian, promosi online/offline, konsep materi yang layak buat anak-anak
muda, sampai nyambung relasi dengan ustadz-ustadz yang kemudian jadi
pemateri di kajian-kajian YMU. Selepas oprec barulah terbentuk struktur
pengurus yang baru,
Sofian menyebutkan di antara kegiatan-kegiatan komunitas YMU adalah
. Kajian Umum "Bekal Buat Yang Berhijrah", Tiap minggu pagi, jam
. – slesai
. Kajian Umum Tafsir Quran, tiap Senin Ba'da Maghrib – Isya
. Private Class Perbaikan Baca Quran, Tiap Senin Bada Isya-Selesai
. Weekend Main tiap Weekend akhir bulan.
"Untuk yang perempuan punya jadwal kemuslimahannya sendiri tiap pekan,
kecuali pas kajian umum. Laki-laki dan perempuan gabung di satu masjid,"
sebutnya
Sementara itu ketika ditanya adakah peluang untuk membuka cabang di daerah
lain dirinya menyebut tidak tertutup kemungkinan jika Jambi sudah stabil "Target
kedepan selepas kondisi di Kota Jambi sudab stabil baik secara struktural,
program kerja dan koneksi, juga jamaah (yang ikut kajian) insyaAllah akan segera
tersebar di daerah-daerah. Sebelumnya sempat ada permintaan memang dari
beberapa daerah hanya saja kami tidak mau ambil resiko, mengingat YMU baru
jalan tahun. Dan ini masih sangat dini sekali, sehingga kami urungkan untuk
buka cabang hingga sudah matang," tutup Sofian.Bagi warga yang berdomisili di
Jambi bisa bergabung dengan komunitas YMU.Aktifitas dan program Komunitas
bisa diikuti di akun Instagram mereka @youthmoveup atau hubungi kontak
mereka di
Metode dakwah yang dipakai oleh Youth Move Up itu selain mengajak
secara personal juga menggencarkannya di sosial media. Karena mengingat
sasarannya adalah anak muda yang interaksinya lebih banyak terjadi di sosial
media mereka. Memperbanyak postingan yang dapat menggiing mereka untuk
rutin kepo dari apa yang dilakukan di Instagram. Lebih dari itu Youth Move Up
juga mengadakan acara sosial, kolaborasi dengan komunitas umum dan komunitas
sosial yang kemudian sepakat mengadakan event bersama seperti saat bulan
Ramadhan kemarin mengadakan event bersama, dengan nama kegiatannya
NgabubuRide dilapangan kantor gubernur. Bekerjasama dengan komunitas BMX,
vespa, skateboard, sepatu roda, dan komunitas parkuragar selain bermain mereka
juga teredukasi secara ruhiyah, rohaninya sehingga terpanggil untuk
melaksanakan sholat dan mendengarkan kajian-kajian. Dengan masuk ke
komunitas-komunitas tersebut yang mungkin belum ada mengadakan kegiatan
seperti itu jadi Youth Move Up hadir sebagai solusi bagi mereka dalam memenuhi
kebutuhan rohaninya sampai saat ini youth move up terus melaksnakan
kegiatannya mengajak teman-teman muda untuk rajin kemasjid dan ikut kajian-
kajian ilmu islam.43
Komunitas youth move up adalah komunitas yang pertama kali yang ada di
Jambi yang bergerak untuk mengajak anak-anak remaja untuk rajin beribadah,
adapun untuk kegiatan youth move up itu sendiri berada di masjid nurul iman
kelurahn solok sipin jambi, sedangkan untuk sekretariatnya itu berada di kota baru
jalan prenjak no. di mana sekretariat ini berfungsi untuk acara perkumpulan
pengurus untuk agenda rapan dan lain sebagaianya, untuk sekretariat ini berada di
lingkungan masyarakat di mana masyarakatnya mayoritas beragama islam
sehiangga bnayak mendapatkn respon baik dari masyarakat sekitar, apa lagi
komunitas ini bertujuan untuk mengajak anak-anak mudah untuk rajin beribadah.
B. Sruktur Komunitas Youth Move Up
Youth Move Up adalah sebuah gerakan pemuda yaitu komunitas hijrah
untuk anak-anak muda. Bertujuan agar anak-anak muda mau ke masjid,
menjadikan masjid sebagai sentral beribadah juga untuk melakukan aktifitas
lainnya seperti musyawarah, rapat, main di area masjidnya. Sehingga masjid bisa
menjadi multifungsi sebagaimana dulu dimasa Rasulullah, ketika itu masjid
dijadika tempat untuk melakukan segala aktifitas.
Kegiatan Youth Move Up, mencakup dari konsep, tema kajiannya
ditargetkan untuk anak-anak muda. Sehingga bisa menjadi daya tarik bagi anak-
43 Tribun Jambi.com diunduh pada September
anak muda yang semula belum berencana untuk hijrah tapi karena melihat konsep
dan tema kegiatanya yang unik sehingga mereka mau dan tertarik. Kegiatan
kajiannya rutin setiap ahad jam dimasjid Nurul Iman, kemudian kegiatan tahsin
khusus laki-laki yang biasa dilaksanakan stiap malam ahad nama kegiatannya
Ngaji-Ngaji Klub dengan sistem Talaqi bagi yang ingin balajar Al-Quran bagi
yang naik taqi. Khusus untuk perempuan ada kegiatan namanya Ngaji-Ngaji
Asyik yang dilaksanakan setiap hari Sabtu ba’da ashar di Masjid Nurul Iman juga.
Kegiatan lainnya ada rihlah atau jalan-jalan setiap sebulan sekali dipekan kedua.
Lalu dipekan keempat setiap bulannya ada kegiatan Weekend Main bagi para
anggota dan pengurus Youth Move Up, bagi yang laki-lakinya bisa futsal bareng,
dan perempuannya bisa berenang dan sebagainya.
Demi kelancaran kegiatan-kegiatan komuniats youth move up maka di
bentuk lah pengurus inti dimana nanti pengurus yang mengatur kegiatan-kegiatan
ymu sehingga bisa berjalan dengan lancar dan tujuan komunitas ini juga tercapai
adapaun struktur komunits youth mive up adalah sebagai berikut:
Gambar struktur .
Komunitas youth move up jambi.44
44
Dokumen Komunitas Youth Move Up
Ketua Komunitas Youth Move Up
Muhammad sopian
Sekretaris I :Rusliansyah
Sekretaris II :Putri padilah
Bendahara I :Muhammad Syalbani
Bendahara II :Desi
Rahmati
Kajian umum ikhwan
Arna saskiya
Kegiatan umum akhwat
Raditia
Co devisi
Kajian belajar Al Qur’an
ikhwan
kevin
Kajian belajar Al Qur’an akhwat
Ria
Publikasi,dokumentasi dan arsip
ikhwan
elvan
Publikasi,dokumentasi dan arsip
akhwat
Putri rahayu
C. Program kegiatan YMU
Untuk mendukung semangatnya remaja untuk beribadah dan mengikuti
kajian-kajian ke islaman maka komunitas Youth Move Up selalu memberikan
motivasi bimbingan dan selalu mengajak dalam hal-hal kebaikan dengan cara
selalu mengadakan pertemuan dan selalu membuat agenda-agenda yang bisa
membuat anak-anak mudah semangat beribadahnya, Maka disediakan fasilitas
pendukung yang makin lama semakin lengkap untuk sempurna, sehingga yang
utama adalah anak-anak remaja dapat termotivasi untuk meningkatkan ibadahnya
dalam kehidupan sehari-hari baik sholat lima waktu ataupun yang sholat-sholat
sunahnya kemudian meningkatkan baca ayat-ayat suci Al qur’an dan selalu
mengikuti kajian-kajian ke islaman sehingga bisa meningkatkan ketakwaan
kepada Allah SWT.
Program kegiatan komunitas youth move up terhadap anak-anak remaja
khususny untuk remaja jambi, adalah untuk meningkatkan ibadahnya dan
memotivasi untuk rajin mengikutin kegiatan-kegiatan keislaman di masjid.
Komunitas Youth Move Up berusaha menerapkan bebaga kegiatan supaya anak-
anak rajin beribadah ke majid,diantaranya:
) Pelatihan Membaca Ayat-Ayat Suci Al qur’an
. YMU melaksanakan bimbingan belajar Al qur’an baik belajar
mahroj huruf dan belajar tahsin perbaikan bacaan dimana anak-anak remaja
akan dibimbing sampai bisa mebaca Al qur’an dengan baik dan benar. Dan
adapun jadwal belajar bagi laki-laki itu malam jum’at sama malam minggu
bakda isa sampai selesai, sedangkan bagi perempuan itu sabtu soreh sama
minggu soreh bakda asar sampai selesai. selain itu anak-anak remaja juga di
bina ahlaknya dan selalu merangkul mereka dalam hal-hal kebaikan sehingga
mereka akan tetap semnagat dan selalu rutin untuk mengikutin kegiatan
komuitas yout move up.
) Gratis Meminjam Buku Bacaan
Selain dibimbing untuk belajar membaca Al qur’an pengurus juga
menyediakan buku-buku gratis untuk di pinjam sebagai tambahan ilmu-ilmu
baik ilmu dibidang keagamaan dan ilmu umum, Pengurus banyak
menyediakan buku-buku untuk dipinjamkan gratis kepada mereka yang
minat bacanya tinggi selain itu bagi mahasiswa semangat terbantu sekali
dengan adanya pinjaman buku-buku gratis yang di sediakan komunitas
Youth Move Up karena bagai mahasisa buku sengatp pentiang dalam
perkuliahan sebagai reperensi dan sebagainya, buku-buku tersebut di
peroleh dari teman-teman yang ikut kajian yang mereka sedahkan kepada
pengurus youth move selain itu ada juga buku-buku pengurus Youth Move
Up yang kepakek di rumah meraka sedahkan juga.
) Pelatihan Panahan
Dikomunitas Youth Move Up di ajurkan olahraga baik itu olahraga
futsal, renang dan lain sebagainya selain olahraga tersebut komunitas youth
move up seminggu sekali mengaja atau melatih anak-anak remaja untuk
belajar memanah dimana memanah adalah olahraga yang disunah kan oleh
baginda rasulullah saw dengan demikian pengurus memfasilitasin anak-anak
remaja untuk mengikuti pelatihan memanah satu pekan sekali.dengan
diadakan pelatihan memanah anak-anak remaja bisa mengikuti sunah
rasulullah karena memanah adalah olahraga yang di sunakan oleh rasulullah
saw, biasanya untuk kegiatan panahan ini di lakukan di lapangan yang luas
sperti dihutan kota dan di hutan pinus jambi.
) Ruangan Belajar Al qur’an
Pengurus juga menyedia kan ruangan belajar Al qur’an di mana
ruangan ini digunakan bagi mereka yang belum pandai sama sekali
membaca Al quran. Mereka lebih bisa belajar mulai dari iqra. Untuk
remaja yang belum pandai membaca Al qur’an malu belajar dan bergabung
dengan remaja yang lain yang sudah pandai membaca Al qur’an. Maka
YMU membuat ruangan khusus supaya mereka lebih nyaman belajarnya.
) Meningkatkan Shalat berjama'ah
Keutamaan shalat berjama'ah sudah diketahui manfaat yang terkandung
didalamnya, maka dari itu para pengurus dengan itu membina anak-anak
remaja untuk melaksanakan shalat fardhu serta shalat sunnah secara
berjamaah. Selain itu, para pengurus selalu memotivasi anak-anak remaja
untuk selalu melaksanakan sholat lima waktu di masjid karena dengan kita
melaksnakna sholat lima waktu di masjid insyaallah hidup kita akan jauh lebi
tenang,jadi pengurus tidak bosan-bosan untuk selalu memotivasi dan
mengingat kan anak-anak remaja baik di melalui sosmet ataupun secaraa
personal. Semua itu dilakukan, guna menanamkan serta meningkatkan
keimanan anak-anak remaja dengan menjalankan kewajiban shalat lima
waktu sebagai hamba Allah dengan beribadah kepada-Nya.
) Pendidikan Berkarakter
Setiap remaja memiliki karakter yang berbeda. pengurus melakukan
bimbingn bagaimana karakter anak-anak remaja jambi sesuai dengan karakter
dari Al qur’an.Hal ini yang di lakukan komunitas Youth Move Up setiap ahad
pagi jam : selalu mengadakan kajian keislaman dengan diadakan
pengajian keislaman tersebut pengurus berharap dapat menambah ilmu
pengetahuan keagamaan remaja dan dengan diadakan kajian tersebut
pengurus berharap dapat mengubah karakter anak-anak remaja Jambi untuk
lebih baik sesuai dengan tuntunan Al qur’an dan Hadist.
) Kajian keislaman
Dimana kajian keislaman ini merupakan kegiatan rutin juga yang
diadahkan komunitas youth move up di ahad pagai pukul : sampai selesai
dimana untuk materi yang di sampaikan biasnya sesuai dengan yang
dibutuhkan jamaah dan juga sering mengangkat tema yang lagi heboh di
bicarakan sosial media yang berkaiatan dengan agama dan akidah. Selain itu
komunitas Youth Move Up juga ada agenda rutin atau kegiatan yang sering di
lakukan guna untuk mempererat hubungan ukhuwah islamiah atau hubungan
silaturahmi antara pengurus dan anggota komunitas Youth Move Up.
Agenda kegiatan tersebut dapat di lihat berikut ini:
Tabel . 45
NO JENIS KEGIATAN
WAKTU
KEGIATAN
TEMPAT
KEGIATAN
KAJIAN KEISLAMAN
Ahad pagi jam
: S/d selesai
Masjid nurul
iman
KAJIAN BELAJAR AL
QUR’AN IKHWAN
Malam jum’at dan
malam minggu
bakda isa
Masjid nurul
iman dan sekre
Youth Move Up
KAJIAN BELAJAR AL
QUR’AN AKHWAT
Sabtu soreh dan
minggu soreh bakda
asar
Masjid nurul
iman
WEEKEND MAEN/IKHWAN
Futsal, Akhir bulan,
satu bulan sekali
Menyesuaikan
WEEKEND MAEN
/AKHWAT
Memanah, Akhir
bulan, satu bulan
sekali
Menyesuaikan
DAUROH
Menghafal Al
qur’an dua bulan
sekali
Menyesuaikan
RIHLAH/JALAN-JALAN
Jalan-jalan.satu
tahun sekali
Menyesuaikan
(sumber:Dokumentasi komunitas youth move up tahun )
45 Dokumen Komunitas Youth Move Up
Dengan adanya kegiatan rutin ini pengurus berharap komunitas Youth Move
Up selalalu istiqomah mengajak membimbing membina anak-anak jambi
khususnya. semoga dengan adanya komunitas Youth Move Up selalu bisa
memotivasi remaja-remaja jambi untuk rajin beribadah kepada Allah swt dan
selalu ikut dalam kegiatan-kegiatan yang di rancanag oleh pengurus Youth Move
Up karena setiap kita adalah saudara maka seharusanya kita saling mengikatakan
apalagi dalam hal kebaikan. Sesuai dengan firman Allah dalam Al quran surah an
nahl ayat yang artinya:
“Suruhlah(manusia)kepada jalan tuhanmu dengan hikmah’dan pengajaran
yang baik,dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.sesungguhnya
tuhanmu,Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang mengetahui siapa yang mendapatkan petujuk(QS.An-Nahl. )46
.
D. Pengurus YMU
Semua pengurus Youth Move Up baik yang laki-laki atau yang perempuan
mempunyai latar belakang status yang berbeda. Ada yang statusnya masih
pelajar, mahasiswa dan pekerja namun mempunyai semngat yang sama untuk
sama-sama memperbaiki diri sendiri dan mengaja teman-teman di sekitarnya
untuk rajin beribdah kepada Allah SWT.
Dengan demikian biasanya kegiatan pengurus dilakukan di sore hari dan di
hari-hari libur seperti hari minggu karena di hari minggu. Pengurus memanfaatkan
hari libur tersebut untuk fokus melaksankan kegiatan komunitas youth move up
baik rapat pengurus menyusun kegiatan bulan dan lain sebagainya.
Selain itu peningkatan kualitas pengurus sangat penting dilakukan oleh
komunitas Youth Move Up, karena maju dan mundurnya sebuah komunitas,
kualitas pengurus sangat berperan sekali. Untuk mencapai tujuan dan menjalankan
pekerjaan atau program yang telah di tetapkan, maka di perlukan pengurus yang
berkualitas.sebab secanggih apapun program yang di tawarkan dan sebagus
apapun program yang dibuat,jika seorang pengurus tidak cakap dan terampil,tidak
kreatif dan inovatif serta qualifien akan sia-sia belaka. Maka untuk itu
46
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV. Penerbit Jumnatul
‘Ali-Art (J-ART), ), hlm. .
menghadapi tantangan yang semakin banyak serta degan majunya perkembangan
teknolgi sehingga banyak merubah karakter remaja oleh karena itu komunitas
Youth Move Up berusaha meningkatkan kualitas pengurus terutama latar
belakang status dan pendidikan yang bermacam-macam.
Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel . 47
NO LATAR BELAKANG STATUS JUMLAH
PELAJAR
MAHASISWA
PEKERJA
JUMLAH
(sumber:Dokumentasi komunitas youth move up tahun
47 Dokumen Komunitas Youth Move Up
BAB III
BENTUK KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM MEMOTIVASI REMAJA
UNTUK BERIBADAH
A. Bentuk komunikasi persuasif Youth Move Up(YMU)
. Pengertian Persuasif
Persuasi merupakan usaha untuk mengubah sikap melalui penggunaan
pesan, berfokus terutama pada karakteristik komunikator dan pendengar.
Sehingga komunikasi persuasif lebih jelasnya merupakan komunikasi yang
berusaha untuk mengubah sikap receiver melalui penggunaan pesan yang
dilakukan sender48
.
De Vito menjelaskan komunikasi persuasif dalam buku Komunikasi
Antarmanusia sebagai berikut: Pembicaraan persuasif mengetengahkan
pembicaraan yang sifatnya memperkuat, memberikan ilustrasi, dan
menyodorkan informasi kepada khalayak. Akan tetapi tujuan pokoknya adalah
menguatkan atau mengubah sikap dan perilaku, sehingga penggunaan fakta,
pendapat, dan himbauan motivasional harus bersifat memperkuat tujuan
persuasifnya.
Dari penjelasan tersebut, De Vito mengemukakan terdapat dua macam
tujuan atau tindakan yang ingin kita capai dalam melakukan pembicaraan
persuasif. Tujuan tersebut dapat berupa untuk mengubah sikap atau perilaku
receiver atau untuk memotivasi perilaku receiver49
. Agar dapat mengubah
sikap, perilaku, dan pendapat sasaran persuasi, seorang persuader harus
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a) Kejelasan tujuan
Tujuan komunikasi persuasif adalah untuk mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku. Apabila bertujuan untuk mengubah sikap maka
berkaitan dengan aspek afektif, mengubah pendapat maka berkaitan
48 http:// letha.blogspot.com/ /komunikasi-persuasif.html 49
M. Ghojali Bagus A.P., S.Psi. Buku Ajar Psikologi Komunikasi – Fakultas Psikologi
Unair
dengan aspek kognitif, sedangkan mengubah perilaku maka
berkaitan dengan aspek motorik.
b) Memikirkan secara cermat orang yang dihadapi
Sasaran persuasi memiliki keragaman yang cukup kompleks.
Keragaman tersebut dapat dilihat dari karakteristik demografis, jenis
kelamin, level pekerjaan, suku bangsa, hingga gaya hidup. Sehingga,
sebelum melakukan komunikasi persuasif sebaiknya persuader
mempelajari dan menelusuri aspek-aspek keragaman sasaran persuasi
terlebih dahulu.
c) Memilih strategi komunikasi yang tepat
Strategi komunikasi persuasif merupakan perpaduan antara
perencanaan komunikasi persuasif dengan manajemen komunikasi. Hal
yang perlu diperhatikan seperti siapa sasaran persuasi, tempat dan waktu
pelaksanaan komunikasi persuasi, apa yang harus disampaikan, hingga
mengapa harus disampaikan50
.
. Landasan Konsep Komunikasi Persuasif
Ketika melakukan persuasi, perhatian kita dapat terpusat pada upaya
mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan sasaran persuasi, atau
pada upaya mengajak mereka untuk bertindak dengan cara tertentu. Dari
penjelasan tersebut, terdapat tiga konsep yang perlu kita uraikan yaitu:
a. Sikap
Sikap adalah suatu kecenderungan untuk berperilaku dengan cara
tertentu. Melalui komunikasi persuasif, seorang receiver (penerima pesan)
dapat berubah sikap karena paparan informasi dari sender (pengirim
pesan). Menurut Martin Fishbein, sikap adalah suatu kecenderungan untuk
memberi reaksi yang menyenangkan, tidak menyenangkan, atau netral
terhadap suatu objek atau sebuah kumpulan objek. Sasaran perubahan
sikap tersebut meliputi aspek dasar sikap manusia yaitu aspek afektif
50
Larson, C.U. ( ). Persuasion, Reception and Responsibility. Belmont: Wadswort
Publishing Co.
(kesukaan atau perasaan terhadap suatu objek), kognitif (keyakinan
terhadap sebuah objek), dan motorik / perilaku (tindakan terhadap objek)
b. Kepercayaan
Kepercayaan adalah rasa yakin akan adanya sesuatu atau akan
kebenaran sesuatu. Kepercayaan timbul akibat dari percampuran observasi
pengalaman, bukti dari pihak kedua, juga motivasi yang kompleks. Martin
Fishbein mengatakan bahwa kepercayaan adalah hipotesis bahwa suatu
objek itu ada dan bahwa hubungan yang terjadi diantara objek dengan
pertimbangan objek-objek yang lainnya. Sehingga menurut definisi
tersebut, terdapat dua kepercayaan yaitu kepercayaan kepada objek dan
kepercayaan tentang objek. Kepercayaan kepada objek seperti Fulan
sedang mengalami cedera. Kepercayaan tentang objek seperti cedera yang
dialami Fulan tidak akan berlangsung lama.
c. Perilaku
Perilaku dalam persuasi mengacu pada tindakan yang jelas atau dapat
diamati. Perilaku merupakan tindakan dari sikap kita terhadap sesuatu.
Seperti perilaku membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu
tindakan yang terlihat dari orang yang memiliki sikap sadar akan
kebersihan.
. Prinsip – Prinsip Komunikasi Persuasif
Prinsip dapat digunakan sebagai landasan untuk keberhasilan mengubah
sikap, kepercayaan, dan mengajak sasaran persuasi untuk berbuat sesuatu. De
Vito menerangkan prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Pemaparan Selektif
Prinsip ini menerangkan bahwa: ( ) pendengar akan secara aktif
mencari informasi yang mendukung opini, nilai, keputusan, perilaku, dan
motivasi mereka ( ) pendengar akan secara aktif menghindari informasi
yang bertentangan dengan opini, nilai, keputusan, perilaku, dan motivasi
mereka. Ketika proses meyakinkan sasaran persuasi akan dilangsungkan,
maka pemaparan selektif akan terjadi.
b. Prinsip Partisipasi Khalayak
Khalayak yang dimaksudkan disini adalah sasaran persuasi.
Komunikasi persuasif akan lebih efektif apabila khalayak turut
berpartisipasi dalam proses komunikasi. Persuasi bersifat transaksional
dimana pembicara dan pendengar saling terlibat. Persuasi dapat dikatakan
berhasil apabila khalayak berpartisipasi secara aktif.
c. Prinsip Inokulasi
Prinsip ini berbicara tentang menghadapi sasaran persuasi yang
terinokulasi – sasaran yang telah mengetahui posisi persuader dan telah
menyiapkan senjata berupa argumen untuk menentangnya (persuader).
Sehingga seorang persuader perlu persiapan seperti beberapa argumen
dalam komunikasi yang akan dilakukan.
d. Prinsip Besaran Perubahan
Prinsip ini mengatakan bahwa semakin besar dan semakin penting
perubahan yang diinginkan persuader, maka semakin besar tantangan dan
tugas untuk mencapai tujuan persuasi. Sehingga, persuasi diarahkan untuk
melakukan perubahan kecil atau sedikit demi sedikit terlebih dahulu dan
diperlukan untuk periode yang cukup lama51
.
. Bentuk Komunikasi Persuasif Dalam Memotivasi Remaja Untuk Rajin
Beribadah
Manusia diciptakan dengan fisik yang berbeda-beda. Begitu pula
dengan pola pikir manusia. Setiap manusia memiliki persepsi atau sudut
pandang yang berbeda, sehingga banyak perdebatan dan ketidakselarasan
dalam kehidupan sosial. Komunikasi muncul sebagai alat untuk menciptakan
keselarasan manusia di dunia.
Dengan berkomunikasi, seseorang akan lebih mudah mengungkapkan
apa yang diinginkan dan apa yang tidak diinginkannya. Komunikasi
merupakan suatu proses interaksi manusia yang dimana sebuah pesan akan
51
Tubbs,S.L dan S.Moss ( ). Human Communication. Prinsip-prinsip dasar.
(terjemahan: Dedy Mulyana).Bandung: Rosda
dikirim dari komunikator kepada komunikan dengan tujuan memberikan
kesamaan makna.
Komunikasi persuasif adalah salah satu bentuk dari komunikasi.
Persuasif merupakan suatu usaha untuk mempengaruhi seseorang melalui
pendapat, sikap, perilaku, pola pikir, dan lain sebagainya. Devito ( )
mengemukakan bahwa tujuan komunikasi persuasif diantaranya untuk
mengubah perilaku, kepercayaan, atau nilai. Tujuan lainnya adalah
memotivasi seseorang dalam bertindak sesuatu.
Oleh karena itu, komunikasi dianggap penting dalam memotivasi
remaja untuk rajin beribdah.Selain itu, komunikasi persuasif juga berdampak
positif untuk mengubah sikap, tingkah laku, dan pola pikir
seseorang.Walaupun komunikasi persuasif bernilai positif, ada beberapa
komunikan yang tidak setuju dalam menanggapi komunikasi tersebut. Untuk
itu, seorang komunikator dituntut untuk tenang dalam menghadapi segala
macam penolakan dari komunikan.
Komunikator juga membutuhkan waktu untuk mempelajari kondisi
seorang komunikan. Komunikasi persuasif membutuhkan keterampilan
khusus untuk menarik minat komunikan dan meyakinkan komunikan.
Berikut ini merupakan bentuk komunikasi persuasif yang dilakukan
komunitas youth move up:
a. Mengetahui Perilaku Komunikan
Seorang komunikator dalam melakukan komunikasi persuasif yang
pertama adalah mengetahui perilaku komunikan. Seorang komunikator
yang telah mengetahui perilaku komunikan biasanya tidak memiliki
kesulitan untuk berbicara kepada komunikannya. Selain itu, komunikator
juga dapat dengan mudah membujuk merayu komunikan untuk
melakukan hal-hal yang positif.
Dengan demikian pengurus komunitas youth move up terlebih
harus mengetahui prilaku remaja baik itu sifat pribadinya statusnya
kegiatan dia sehari-hari sehingga dengan demikian pengurus akan lebih
mudah untuk mengajak pemudah untuk rajin beribdah k aqrena
komunikator sudah mengetahui sedikit bnyaknya prilaku komunikan.
b. Bersikap Humoris
Sebagian besar komunikan memiliki selera humor yang tinggi.
Seorang komunikator yang bersikap humoris biasanya lebih mudah untuk
mendekatkan diri kepada komunikan melalui pendekatan tersebut
seorang komunikator dapat membujuk komunikan dengan menggunakan
kata-kata lelucon yang sebenarnya bermakna persuasif.
Ketertarikan komunikan dengan humor memberikan peluang besar
kepada komunikan agar dengan mudah mengikuti bujukan si
komunikator.
Selain itu pengurus juga harus harmonis dalam artian dalam sifat
yang positif karena sebagaian besar remaja suka dengan orang-orang
yang harmonis atau yang lucu-lucu dalam artian lucu dalam mendidik
dan memotivasi karena komunitas ini bertujuan untuk mengajak
pemudah untuk berhijrah untuk menjadi lebih baik dri seblemnya dengan
demikain pengurus akan lebih mudah lagi untuk mengajak remaja untuk
rajin beribadah.
c. Terampil dalam Berkomunikasi
Seorang komunikator yang ingin menyampaikan pesan secara
persuasif tentu memiliki kemampuan dalam berkomunikasi.
Keterampilan dalam berkomunikasi membuat komunikan dapat percaya
kepada komunikator, sehingga komunikator dengan mudah
mempengaruhi seorang komunikan untuk melakukan hal-hal yang
positif. Selain itu, keterampilan berkomunikasi dapat membuat seorang
komunikan tampil lebih percaya diri karena telah menguasai teknik-
teknik dalam berkomunikasi.
d. Memiliki Wawasan yang Luas
Seorang komunikator harus terlihat pintar dengan memiliki
wawasan yang luas. Wawasan yang luas tidak hanya berhubungan
dengan materi pembicaraan, tetapi wawasan yang luas dapat dilakukan
sebagai obrolan-obrolan santai yang akan dibicarakan oleh komunikator
kepada komunikan.Dengan demikian, seorang komunikan tidak merasa
bosan ketika seorang komunikator melakukan komunikasi persuasif dan
mudah percaya untuk berpartisipasi terhadap bujukan sang komunikator.
e. Menguasai Materi
Penguasaan materi menjadi cara komunikasi persuasif berikutnya.
Seorang komunikator yang profesional tentu saja tidak ingin terlihat
bodoh didepan komunikannya. Komunikator yang dapat menguasai
materi terlihat kompeten dalam melakukan komunikasi persuasif kepada
komunikan. Penguasaan materi yang baik membuat seorang komunikan
tertarik untuk bergabung dengan komunikator.
f. Percaya Diri
Percaya diri pada diri seorang komunikator dapat terlihat dari
bagaimana seorang komunikator berbicara dengan komunikan.
Komunikator yang percaya diri dapat mempengaruhi seorang komunikan
agar terbujuk dengan rencana si komunikator.Percaya diri itu sendiri
berkaitan dengan keterampilan komunikator dalam berbahasa dan
berbicara di depan public, serta teknik penguasaan materi yang akan
dibahas oleh komunikator. Percaya diri menjadi unsur terpenting dan
mendasar dalam komunikasi persuasif.
Untuk mencari gaya tarik remaja untuk mendengarkan motivasi
dari pengurus telebih pengurus harus biasa percaya diri dengan apa yang
di sampaikan nya karena biasanya anak remja jika pengurus ngak percya
diria tidak menutup kemungkinan mereka akan menyepelehkan dengan
demiakian pengurus terlebiha dahulu harus melatih diri untuk bisa percya
diri dalam memotivasi remaja untuk rajin beribadah.
g. Bersikap Tenang
Sikap tenang menjadi cara komunikasi persuasif selanjutnya.
Seorang komunikator dituntut untuk dapat menjawab semua pertanyaan
yang dilontarkan oleh komunikan. Jika ada pertanyaan atau pernyataan
yang tidak sesuai oleh komunikan maka seorang komunikan akan
melakukan perdebatan dengan berbagai argumen. Sikap seorang
komunikator tidak boleh mudah tersulut emosi.Oleh karena itu, sikap
tenang harus dimiliki oleh setiap komunikator. Sikap tenang memberikan
efek positif terhadap kesuksesan komunikasi persuasif.
h. Mudah Bersosialisasi
Seorang komunikator lebih mudah mendekatkan diri kepada
komunikan. komunikator yang mudah bersosialisasi akan cepat menjalin
komunikasi persuasif yang harmonis kepada komunikan. Komunikan
akan merasa nyaman ketika seorang komunikator mudah
bersosialisasi.Sosialisasi berarti mudah berinterkasi atau beradaptasi
kepada orang baru atau komunikan. Hal ini memberikan dampak positif
ketika menjalin komunikasi persuasif kepada khalayak.
Karena komunitas ini bertujuan utuk memotivasi remaja untuk rajin
beribadah maka pengurus harus orang yang suka bersosialisasi dengan
masyarakat luas karena kamunikasi sangat berpengaruh dengan
bersosialisasi untuk mencapai keberhasilan komunikasi.
B. Teknik Komunikasi Persuasif Yang Di Gunakan Dalam Memotivasi
Remaja Untuk Rajin Beribadah
. Teknik Komunikasi Persuasif
Hilang semangat adalah kondisi jiwa yang sering kita alami dari waktu
ke waktu. Dalam kondisi ini kita enggan melakukan apapun, meski yang
sederhana. Kondisi ini membuat orang merasa perbuatanya tidak berguna.
Kehilangan semangat menyebabkan kehilangan banyak kesempatan.52
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi
remaja untuk rajin beribadah adalah dengan menggunakan teknik komunikasi
persuasif. Adapun teknik persuasif yang digunakan yaitu sebagai berikut.
. Teknik Asosiasi
Beberapa pengurus youth move up ada yang menyajikan pesan
komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa
52
Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir Positif, (Jakarta: Zaman, ), .
yang sedang menarik perhatian khalayak, atau biasa disebut dengan teknik
asosiasi. Teknik asosiasi dijadikan kekuatan dalam memotivasi remaja
dengan topik-topik yang sedang marak diperbincangkan disertai dengan
ilustrasi yang sedekat mungkin dengan kehidupan keseharian remaja. Hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Onong U. Effendy [b]ahwa
teknik asosiasi adalah cara penyajian pesan yang mengaitkan dengan suatu
objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak”.53
Dalam teknik mempersuasi, pengurus youth move up ,mencoba menarik
perhatian remaja terlebih dahulu dengan membuat diskusi membahas tafsir
ayat-ayat tertentu kepada para peserta terkait dengan permasalahan yang
menjadi tema besar di masyarakat, sehingga menimbulkan sikap ingin tahu
atau penasaran dikalangan para peserta. Cara mengetahui obyek atau
peristiwa yang sedang menjadi perhatian khalayak dapat diperoleh dari
pemberitaan media massa, dan juga dilihat dari keadaan sekitar.
. Teknik Integrasi
Teknik persuasif selanjutnya adalah dengan menggunakan teknik
integrasi dilihat dari kemampuan pengurus youth move up untuk menyatukan
diri secara komunikatif dengan remaja. Seperti yang diungkapkan oleh
Onong U. Effendy [b]ahwa teknik integrasi merupakan kemampuan
komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan.
Ini berarti bahwa melalui kata-kata verbal maupun non verbal komunikator
menggambarkan bahwa ia “senasib” dan dengan karena itu menjadi satu
dengan komunikan”.
Teknik ini biasa dilakukan pengurus youth move up dengan mencoba
membaur menggunakan bahasa para peserta, berusaha akrab tanpa harus
menghilangkan kewibawaan sebagai seorang pengurus. Bagi mereka jarak
antara peserta dengan motivator tetap ada, tetapi tidak perlu harus berjarak
secara kaku.
Teknik integrasi juga dapat dilakukan secara lebih private kepada para
peserta yang merasa malu atau segan menceritakan masalahnya. Pertama-
53
Pdf, Komunikasi persuasif
tama yang dilakukan pengurus youth move up adalah memperhatikan
perkembangan para peserta satu per satu secara akademis. Kemudian apabila
didapatkan peserta yang kurang ibadahnya maka pengurus berusaha untuk
mendekati remaja tersebut untuk diajak berbagi cerita soal masalahnya. Dari
situlah pengurus dapat memberikan solusi dan memotivasi kepada remaja
tersebut.
. Teknik ganjaran
Beberapa pengurus youth move up juga melakukan teknik ganjaran
dalam mempersuasi remaja yang motivasinya rendah atau mengalami
penurunan. Onong U. Effendy mengungkapkan [b]ahwa teknik ganjaran
merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara
mengiming-iming hal yang menguntungkan atau menjanjikan harapan”.54
Hal ini dilakukan pengurus youth move up dengan memberikan
gambaran bagaimana kelak bila seorang peserta dapat rajain beribadah dan
menjadi orang yang sukses. Di sini pengurus menceritakan kisah-kisah orang
sukses dan para sahabt yang rajin beribadah. Membagikan pengalamannya
dengan menjelaskan bahwa untuk menjadi orang yang sukses dan rajin
beribadah peserta harus mampu meningkatkan ibadahnya dengan baik.
Selain itu, dengan teknik ganjaran pengurus menerapkan sistem reward
dan punishment. Peserta akan mendapatkan reward jika peserta rajin
beribdah.
. Teknik Tataan
Berikutnya adalah dengan menggunakan teknik tataan. Onong U.
Effendy menyatakan bahwa [t]eknik tataan dalam kegiatan persuasi adalah
seni penataan pesan dengan imbauan emosional (emotional appeal)
sedemikian rupa sehingga komunikan menjadi tertarik perhatiannya”55
.
Dengan menggunakan teknik tataan, pengurus youth move up
melakukan upaya menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa, sehingga
54
Dikutip dari Skripsi Diastu Karlinda (Teknik komunikasi persuasif untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas xprogram keahlian administrasi perkantoran di smk muhammadiyah
yogyakarta), pdf. 55
Ibid .
enak didengar, enak dilihat atau enak dibaca dan peserta memiliki
kecenderungan untuk mengikuti apa yang disarankan oleh pesan tersebut.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengeluarkan candaan atau joke yang ada
hikmahnya juga dapat dijadikan senjata jitu bagi motivator untuk
memunculkan motivasi untuk rajin beribadah, melihat karakter peserta yang
tingkat emosinya masih labil dan kurang bisa menerima teguran dari para
motivator.
. Teknik Red-herring
Teknik terakhir yang biasa digunakan pengurus youth move up dalam
mempersuasi peserta adalah dengan menggunakan teknik red-herring.
Menurut Onong U. Effendy teknik red-herring adalah
[S]eni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam
perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah untuk
kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang
dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang siswa. Jadi
teknik ini dilakukan pada saat komunikator berada dalam posisi yang
terdesak56
.
Pengurus melakukan upaya dalam teknik red-herring dengan nama
orang tua sebagai senjata ampuh untuk meraih kemenangan dalam
perdebatan ketika menyampaikan pesan persuasinya. Pesan tersebut dapat
berupa peringatan bahwa orang tua remaja sangat senang ketika anaknya
taat beribadah kepada Allah swt Sebagai penolong kelak ketika orang tua
telah tiada. Pengurus juga menekankan agar peserta dapat berbakti dengan
orang tua dengan rajin beribadah dengan mengerjakn sholat tiap waktu dan
selalu mengikuti kajian tentang keislaman.
Dari hasil wawancara dan hasil observasi yang dilakukan peneliti,
peneliti berpendapat bahwa teknik komunikasi persuasif yang cocok untuk
meningkatkan motivasi remaja untuk rajin beribadah yaitu dengan
menggunakan teknik integrasi, teknik ganjaran dan teknik tataan. Karena
teknik integrasi dimana pengurus youth move up dapat berbaur dengan
56
Ibid
peserta, akrab dengan peserta, maka pesan motivasi kepada peserta akan
lebih mudah diterima. Sedangkan teknik ganjaran berdaya upaya
menumbuhkan kegairahan emosional melalui reward dan menimbulkan
ketegangan emosional melalui punishment yang diberikan pengurus youth
move up . Dengan sistem reward remaja termotivasi untuk berperan
aktif dalam beribadah. Dan dengan sistem punishment peserta akan
merasa takut untuk tidak beribadah karena jiaka meninggalkan ibadah akan
mendapatkan hukumna atau dosa dari Allah.. Sedangkan teknik tataan
dimana pesan ditata sedemikian rupa sehingga enak didengar dan dibaca
untuk mempengaruhi peserta agar berubah sikap, opini dan tingkah lakunya
sehingga bisa menikat ibadahnya.
BAB IV
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI YOUTH MOVE UP(YMU)
A. Capaian dan Reaksi Remaja Setelah Mengikuti Kegiatan Komunitas
Youth Move Up
Tercapainya sebuah tujuan dalam suatu kegiatan untuk memotivasi remaja
untuk rajin beribadah adalah merupakan keberhasilan yang diinginkan. Jika tujuan
itu tercapai maka reaksi yang diharapkan juga positif dan memberikan dampak
baik pada semua subjek yang terkait dan subjek pendukung lainnya. Sehingga
dalam jangka panjang diharapkan rangkaian kegiatan komunitas youth move up
yang lebih fokus untuk mengajak kalangan remaja untuk rajin beribadah dapat
terus ditingkatkan dan menjadi kebutuhan bagi semua orang, sebab dasar dan
semangat untuk beribadah sangat kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari
untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat apalagi di kalangan anak-anak
mudah harus mulai ditanamkan sejak dini untuk semnagt melaksnakan ibadah
karena dengan semakin cangihnya perkembangan teknologi banyak anak-anak
remaja terjerumus daalm jurang kehancuran semoga dengan adanya komunitas
youth move up ini di jambi insyaallah bisa membawa anak-anak remaja kita untuk
rajin lagi beribdah.
Adapun capaian dan reaksi remaja dalam mengikutin komunitas youth move
up ini mereka lebih semangat lagi beribadah baik itu dengan cara rajin mengikutin
kajian keislaman semangat membaca Al quran dan ada juga semangat untuk
menghafalkan Al quran.. Adapun hal-hal yang mendukung tercapainya komunitas
youth move up dalam memotivasi remaja untuk rajin beribadadi antranya adalah:
. Meningkatnya Motivasi untuk Selalu Beribadah di Masjid
Meningkatnya motivasi untuk rajin beribdah ke masjid merupakan
salah satu point penting dalam keberhasilan adanya komunitas youth move
up ini.hal ini penting sebagai dasar atau modal awal untuk terus
mempertahankan angota atau remaja untuk terus mengikutin kegitan-
kegiatan komunitas youth move up di jambi ini.point penting lainya adalah
semakin meningkatnya semnagat anak-anak remaja untuk beribdah
kemasjid.secara tidak langsung kegiatn yang di lakukan komunitas youth move
up ini dapat mempengaruhi alam bawah sadar berupa sugesti kebaikan untuk terus
meningkatkan ibadah ke masjid.tanpa mereka sadari mereka telah bisa melawan
pengaruh lingkungan di luar baik dengan teman-teman lamanya dan pengarus sosial
media sekarang ini yang belakangan ini banyak mempengaruhi anak-anak remaja kita
terutama mulai dari android, game online dan sebagainya.sejalan dengan pendapat
angota komunitas youth move up zarkasih(mahasiswa uin sulthan tahah syaifudin
jambi):
“[S]sebelum saya mengikutin kegitan komunitas youth move up saya binggung mau
ikut komunitas mana yang bisa merubah diri saya ini untuk lebih baik lagi tapai
alhmdulillah setelah saya beberapa ikut kegitan komunitas ini saya merasa nyman
dengan diri saya selain itu saja juga banyak mendapkan teman-teman yang baik dan
selalu mengingatkan saya dalam hal kebaikan seperti mengingakan saya rajin ke
masjid ,ikut kajian keislaman dan lain sebagainya.sehingga untuk sekaraang setelah
saya ikut komunitas youth move up ini kehidupan sehari-hari saya merasa
dilingkungan yang baik-baik karena selalu banyak teman-teman yang suport dalm
hal kebaikan.selain itu kegitan-kegiatan yang di buat komunitas ini selalu mengarah
dalam hal kebaikan dan selalu mengajak anak-anak remaja untuk rajin beribdah ke
masjid”.57
. Mengikuti Kajian Keislaman.
Dengan meningkatnya perkembangan zaman dan mulainya persaingan teknologi
yang semakain hari semakin canggih maka banyak anak-anak remaja lalai dalam
melakukan kegiatan-kegiatan sehari-harinya khusus nya anak-anak remaja jambi ini
dengan demiakian komunitas youth move up membuat kajian-kaajian keislaman satu
minggu sekali guna untuk memotivasi remaja untuk rajin beribdah ke masjid dengan
cara membuat kajian keislaman masa kini sesuai dengan kebutuhan anak-anak mudah
sekaranag yang haus dengan ilmu keagamaan maka dari itu komunitas ini selalu
memotivasi remaja untuk selalu mengikutin kajian-kajian keislaman untuk menambah
ilmu-ilmu agama dan juga untyk memperbaiki karakter anak remaja untuk lebi baik lagi
kedepannya hal ini sesuai dengan pendapat anggota komunitas youth move up
luffi(mahasiswa uin sulthan tahah syaifudin jambi)
“[D]ulu sebelam saya mengenal komunitas ini saya selalu maen game online jadi
sehari-hari waktu saya habis bersama game oline tapi setelah saya bergabung di
komunitas youth move up kemudian saya sering ikut kajian-kajian keislaman setiap
ahad pagi dan saya pun hari demi hari berusaha meningalkan yang namanya game
oline tersebut karena setiap saya ikut kajian saya selalu merasa apa yang saya
57
Zarkasih,mahasiswa uin sulthan tahah syaifudin jambi,wawancara dengan penulis, maret
,catatan tertulis.
lakukan selama ini sia-sia belaka,dengan demi kiat setiap kajian saya berusaha untuk
selalau hadir karena saya merasa kajian tersebut sangat berpengaruh utuk kebikan
saya kedepannya”.58
Kemudian sependapat juga dengan anggota youth move up yang akhwat yuni
hilalia (mahasiswi uin sulthan tahah syaifudin jambi)
“[B]eberapa kali saya ikut kajian keislaman yang di adakan komunitas youth move
up ini saya merasa banyak dapat ilmu-ilmu agama baik itu kisah-kisah para sahabat
dan ilmu-ilmu fiqh dan lain sebagainya jadi dengan selalu saya ikut kajian keislaman
maka sya merasa menambah ilmu pengetahuan saya terutama ilmu di bidang
agama.selain itu saja juga termotivasi untuk selalu beribadah di masjid dan selama
saya mengikutin komunitas ini saya merasa ibadah saya meningkat walau sedikit
demi sedikit tapi saya akan berusaha untuk selalu istiqomah”.59
. Meninggatnya Semangat Membaca Al-qur’an
Keberhasilan lainnya adalah para remaja menjadi lebih gemar tilawah sehingga
menghasilkan nuansa yang lebih islami. Kebiasaan gemar tilawah ini memberikan
dampak positif bagi anak-anak remaja dan anggota komunitas youth move up khusus
nya pemuda jambi.yang biasanya pemudah hanya sering mengang androin nya tapi kali
ini pemuda remaja lebih tmpak selalu memegang Al quran ini terlihat pada saat anak-
anak remaja selalu membwa Al quran dan pada saat kajian anak-anak tersebut selalu
membacanya sebelum kajian di mulai ini merupakah salah satu keberhasilan yang di
raih pengurus karena sedik banyak nya bisa memotivasi anak-anak remaja untuk lebih
gemar membaca ayat-ayat suci Al quran dan bisa menikatkan ibadahnya kepada Allah
swt.hal ini juga dirasakan anggota komunitas youth move up saipul anuar (mahasiswa
uin sulthan taha syaifudin jambi)
“[A]lhamdulillah sekrang saya habis sholat selalu berusaha untuk selalu membaca
ayat-ayat suci Al quran karena dengan saya membaca Al quran hati dan jiwa saya
merasa lebih nyaman dan tentram dengan demikian saya akan selalu menyempatkan
diri saya untku selalu mebaca Al quran selesai sholat lima waktu.kemudian saya
juga termotivasi untuk membaca Al quran satu hari satu juz membacanya karena
setiap saya mengikutin kajian sya selalu termotivasi untuk selau beribdah ke masjid
baik semnagat ikut kajian dan semangat untuk membaca ayat-ayat suci Al quran”.60
58
Luffi, mahasiswa Uin sulthan Tahaha syaifudin jambi,wawancara dengan penulis, maret
,catatan tertulis 59
yuni hilalia,Mahasiswi Uin Sulthan Tahah Syaifudin Jambi,wawancara dengan penulis, maret
,catatan tertulis.
60
Saipul Anuar, Mahasiswa Uin Sulthan Taha Syaifudin Jambi,wawancara dengan penulis, maret
,wawancara tertlis.
Sama juga dengan pendapat lidin wiwahjaya putra (mahasiswa uini sulthan taha
syaifudin jambi)
“[K]arena saya menyakinin semakin banyak membaca Al quran semakin banyak
pahala yang saya dapatkan dan semakin sering kita membaca Al quran insyaallah
akan mendapat pertolongan atau syafaat dari Al quran kelak kita di akhirat dengan
demikian saya termotivasi untuk selalu banyak-banyak membaca ayat-ayat suci Al
quran setiap harinya untuk supya saya istiqomah saya selalu mengikutin kajian
keislaman di komunitas youth move up karena dengan kita sering mengikutin kajian
selain kita menambah ilmu kita juga mengecas iman kita karena iman kita terkadang
turun naik makanya saya akan selalu berusaha untuk tidak pernah absen menghadiri
kajian keislaman yang setiapa ahad pagi di masjid nurul iman”.61
. Meningkatnya Semangat Ibadah
Tidak hanya dalam membaca Al-qur’an, keberhasilan yang lain yang di dapatkan
adalah lebih rajinnya anak-anak remaja dalam beribadah, beribadah dari kesadaran diri
sendiri tidak selalu diperintah. Apabila azan berkumandang anak-anak remaja dan
aggota komunitas youth move up langsung memenuhi panggilan azan tersebut untuk
mengerjakan sholat, dengan adanya komunitas youth move up ini dan dengan kegitan-
kegitatan yang memotivasi anak-anak remajauntuk semakin sadar dengan hakikat
Tuhan yang sebenarnya dan menyakini bahwa hidup tidaklah selamanaya abadi, suatu
saat kita akan menghadap Allah yang maha Esa. Hal ini sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh dedi salah satu siswa MA Ainul Yaqin:
“[S]aya semakin sadar bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan di
akhirat kelak, setiap kali saya ikut kajian keislaman yang di adakana setiap ahad pagi
di masjid nurul iaman ini membuat saya teringat akan semua kesalahan diri. Dan
ketika mendengar cerita para sahabat membuat saya semakin termotivasi untuk terus
berbuat kebaikan”.62
Sama halnya dengan pendapat ana islamia(kariyawan darul tuhid jambi)
“[S]emenjak saya ikut kajian di masjid nurul iman ini serasa ibadah saya semakin
meningkat karena setiap ahad pagi saya selalu termotivasi dengan mendengarkan
kisah-kisah para sahabad baginda rasulullah yang selalu taat beribdah kepada Allah
swt yang relah mengorbankn jiwa dan raganya hanya untuk beribdah kepada Allah
swt.terkadang saya malau dengan diri saya sendiri yang sekelas para sahabat aja
selalu taat beribadah kepada Allah padahal udah di jamin masuk syurga tapai masih
mau dan semngat beribadah kepada Allah swt. lah kita sahabt bukan nabi bukan dan
beluam di jamin masuk syurga oleh nabi masih malas beibadah kepada Allah
61
Lidin Wiwahjaya Putra, Mahasiswa Uin Sulthan Taha Syaifudin Jambi, wawancara dengan penulis,
maret ,wawancara tertlis. 62
Dedi, siswa MA Ainul Yaqin,wawancara dengan penulis, maret ,wawancara tertulis.
swt.saya berharap dengan selalu nya mengikutin kajian ini saya bisa istiqomah dan
selau meningkatkan ibadah saya kepada Allah swt”.63
. Meningkatnya Kepercayaan Diri pada Remaja
Pada tahapan ini, orang mulai bertindak mengembangkan keterampilan yang
diperlukan untuk melakukan hal yang mereka inginkan. Anak kecil belajar dari orang
tuanya cara mengendarai sepeda. Dia terus berusaha sampai akhirnya bisa; menjaga
keseimbangan, mengayuh pedal, mengontrol stir. Banyak orang tidak menyadari
mereka terlalu banyak berbicara. Mereka memutuskan untuk berusaha meningkatkan
kemampuan mendengarkan orang lain.64
Kegiatan –kegiatan komunitas youth move up selalu mendorong anak-anak
remaja untuk selalu mengikutin kegiatan kajian keislaman hal ini mereka akan banyak
mendapakan ilmu yang bermanfaat dan juga temotivasi dengan mengkisahkan para
sahabat baginda Rasulullah saw yang berpencar dipenjuru dunia dalam menebarkan
nilai-nilai islam. Mengekspresikan bagaimana para sahabat Rasulullah begitu gigih dan
percaya diri mengajak orang lain dan menebarkan kebaikan. Kemudian ganjaran amal
yang Rasulullah sebutkan dalam hadist bahwa salah satu amalan yang tidak terputus
setelah anak Adam meninggal adalah amal jariyah.
Dampak positif dari ditanamkannya nilai kepercayaan terhadap kemampuan diri
dan nilai baik yang akan diperoleh dengan selalu semangat beribadah kepada Allah swt,
baik itu dimulai dari mengaji, sering mengikutin kegiatan-kegiatan keislaman,selalu
menghadiri kajian sampai mengkaji ilmu-ilmu agama sehingga diri ini akan timbul
rasa cinta terhadap perbuatan baik dan merasa terpanggil jiwanya mengajak orang lain
menjadi berbuat baik pula.
Nilai percaya diri ini diasah dari dimulainya pada belajar tampil dalam proses
belajar termasuk komunikasi aktif dalam setiap mengikutin kegiatan –kegiatan yang
diadakan komunitas youth move up. Kemudian tersalurkan dan dikembangkan melalui
kegiatan-kegiatan keagamaan dalam masyarakat terutama di lingkugan teman-teman
yang mengikutin kegiatan-kegiatan youth move up itu sendiri. Terbukti hampir semua
anak-anak remaja terutama anggota komunitas youth move up udah mulai berani
menjadi muazzin berani menjadi imam sholat lima waktu itu karena mereka sudah
menyakini bahwa untuk mengajak orang lain berbuat kebaikan, terlebih dahulu kita
63
Ana Islamia, Kariyawan Darul Tuhid Jambi, Wawancara Dengan Penulis, Maret ,Wawancara
tertulis. 64
DR. Ibrahim Elfiky, Terapi NLP Neuro Linguistic Programming, (Hikmah: Jakarta Selatan, ), .
harus bisa melatih diri kita untuk menjadi baik sehingga dengan demikain kita akan
lebih percaya diri untuk mengajak orang-orang berbuat kebaikan.. Hal ini sesuai apa
yang dikatakan oleh shal bani (pengurus komunitas youth move up)
“[S]ebelum saya mengikuti kegiatan dan seblm bergabung di komunitas youth move
up ini, kalau saya mau maju kedepan orang ramai rasanya sangat takut.saya belum
berani maju di khalayak ramai saya tidak berani menjadi imam sholat apalagi di
suruh azan tapi setelah saya bergabung di komunitas youth move up saya mulai
berani maju kedepan mulai dari nga mc kajian keislaman sampai berani menjadi
imam sholat lima waktu”.65
Sama hal nya dengan yusuf (mahasiswa uin sulthan taha syaifudin jambi)
“[S]etiap saya mengikutin kajian dan kegiatan komunitas youth move up saya
merasa diri saya bisa bermanfaat untuk banyak orang karena saya selalu mendorong
diri saya untuk selalu berbuat baik dan mengajak orang untuk selalu mengikutin
kajian dan kegiatan –kegiatan yang diadakn oleh komunitas youth move up
sehingga saya merasa dengan selalu saya mengajak teman-teman untuk rajin
kemasjid saya meras diri saya bermanfaat untuk orang banyak dan saya juga mulai
berani untuk menesahatin dan menegur teman-teman saya jika mereka bebuat
kesalahan”.66
. Meningkatnya Semangat untuk Memperbaiki Diri
Mendidik pemuda sesungguhnya bukanlah urusan yang gampang. Diantara tugas
Nabi selama hidupnya adalah menjadi murabbi (pendidik). Usahanya mentarbiyah
(mendidik) lebih banyak daripada perkataanya. Amal perbuatan beliau dengan para
sahabatnya lebih banyak daripada ucapanya. Nabi selalu mendidik melalui gerakan-
gerakanya, sifat-sfatnya, serta keistimewaan-keistimeaanya lebih banyak daripada
berpidato dan ceramahnya67
Rajin beribadah, rajin membaca Al-qur’an, rajin melakukan kebaikan tetapi tidak
diawali dari pribadi yang baik, rasanya tidak terlalu banyak manfaatnya. Kebaikan yang
di lakukan kepada orang lain dan diawali dari pribadi yang baik, itu hal yang sangat
menguntungkan, menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Hal ini terbukti dengan
banyak nya angota kajian setiap minggunya semoga dengan hadirnya komunitas youth
move up ini sangat membantu mendidik dan merubah karakter anak-anak remaja jambi
65
Shal Bani, Pengurus Komunitas Youth Move Up, Wawancara Dengan Penulis, Maret
,Wawancara Tertulis.
66
Yusuf, Mahasiswa Uin Sulthan Taha Syaifudin Jambi, Wawancara Dengan Penulis, Maret
,Wawancara Tertulis. 67
Dr.Aidh Al-Qarni, M.A., Selagi Masih Muda, (Solo: Aqwan Jembatan Ilmu), .
khususnya.. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh muhammad sopian (pengurus
youth move up)
“[S]aya berharap berdirinya komunitas ini bisa memotivasi banyak anak-anak
remaja jmbi khususnya karena tujuan saya mendirikan komunitas ini adalh merubah
dan mendidik karakter anak-anak remaja untuk semanagat beribadah kemasjid
karena seperti kita ketahui zaman now sekrang ini sangat minim sekali yang
namanya anak-anak mudah untuk gemar beribadah ke masjid karena di pengaruhi
oleh lingkunagan yang tidak baik dan perkembangan android yang semakin hari
semkin cangih sehingga anak-anak remaja sekarang lalai dengan waktunya.makanya
saya termotivasi membentuk komunitas ini guna untuk memberi semangat kepada
anak-anak remaja gemar beribdah kemasjid dan semnagt mengikutin kajian-kajian
keislaman di masjid”.68
B. Faktor-Faktor Penghambat Komunitas Youth Move Up Dalam Memotivasi Remaja
Untuk Rajin Beribadah
Sesungguhnya dakwah adalah tugas yang amat mulia. Tugas warisan para nabi dan
rasul. Allah menegaskan bahwa tidak ada perkataan yang lebih baik dari pada menyeru
kejalan Allah: siapakah yang lebih baik perkataanya dari pada orang yang berdakwah kepada
Allah, mengerjakan amal shalih dan berkata: sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri´. (fushillat : ) 69
Orientasi dakwah pada rasul adalah taqwa. Setiap rasul mengajak kaumnya agar
bertaqwa. Dakwah menuju ketaqwaan tentu saja akan mendapatkansambutan, baik dari orang-orang
yang menjaga kesuciaan fitrahnya, yangmenghormati akalnya. Tapi jangan lupa, sebanyak-
banyaknya orang-orag yangmenyambut dakwah kepada ketaqwaan lebih banyaak lagi yang
menentangnya. Al-Quran menyatakan: akan tetapi sebagian besar manusia
tidak mengetahuinya . (Yusuf : )70
Orang-orang yang menentang dakwah akan berusaha terus menerus
untuk menggagalkannya dengan segala macam cara, baik dengan cara yang halus maupun
dengan cara yang kasar. Baik dengan bujukan, rayuan, iming-iming, dan segala macam
kesenangan duniawi lainnya, maupun dengan ancaman, tekanan,siksaan dan tindakan
kekerasan lainnya. Dalam hal ini ada beberapa faktor penghambat komunitas Youth Move
Up yang penulis temukan dalam memotivasi remaja untuk rajin beribadah:
. Tidak konsisten
68
Muhammad Sopian, Pengurus Youth Move Up, Wawancara Dengan Penulis, Maret ,
Wawancara Tertulis
69 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahan, (Jakarta: Maghfirah Pustaka, ),
70 Departemen Agama RI, Al-quran dan Terjemahan, (Jakarta: Maghfirah Pustaka, ),
Tidak adanya konsintensi pengurus dalam menyebarkan informasi tentang kajian
yang akan di laksanakan.
. Bentuk kajian yang menonton sehingga membuat para remaja cepat bosan dalam
mengikutin kajian bahkan sampai meninggalkan komunitas youth move up
. Kurangnya Tingkat kesadaran remaja untuk merubah diri menjadi lebih baik
. Tidak konsistenya jadwal kajian.
C. Upaya Untuk Mengatasi Hambatan-Hambatan Komunikasi Persuasif Dalam
Memotivasi Remaja Untuk Rajin Beribadah
Adapun upaya yang dilakukan oleh pengurus yuoth move up maupun remaja untuk
mengatasi hambatan dalam pelaksanaan komunikasi persuasif untuk meningkatkan motivasi
remaja untuk rajin beribah sebagai berikut:
. Upaya Dari Pengurus Youth Move Up
a. Bersikap sejajar
Sikap kesejajaran ditunjukkan ketika pengurus tidak menganggap dirinya lebih
tahu segalanya bagi remaja, sehingga cenderung memaksa remaja untuk mengikuti
kemauan pengurus. Sikap kesejajaran ditunjukkan ketika pengurus tidak
menganggap dirinya lebih tahu segalanya bagi remaja, sehingga cenderung memaksa
remaja untuk mengikuti kemauan pengurus. Akh Nanda mengungkapkan bahwa,
[K]etika pengurus menempatkan diri sebagai seorang teman bercerita, dan
pengurus berusaha mendalami remaja, maka remaja akan merasa dekat dengan
pengurus, sehingga pesan yang disampaikan pengurus akan dilaksanakan oleh
remaja sebagai dorongan yang muncul dari dalam”.71
b. Memperbanyak Diskusi
“[K]etika pengurus bercerita, merasa perlu untuk memberi kesempatan remaja
untuk ikut memberi komentar terhadap apa yang pengurus ceritakan”,72
demikian
pernyataan akh Nanda. Dengan demikian terbuka kesempatan bagi pengurus
untuk menyampaikan pesan. Suasana diskusi berupa kegiatan mengobrol atau
bercerita bersama, lebih memungkinkan proses transfer pengalaman sesama
remaja”.
c. Mengarahkan Secara Halus
Komunikasi persuasif tidak bersifat memaksa, perubahan sikap atau perilaku
berasal dari dorongan pribadi. Cara-cara kasar cenderung membuat remaja
71
Nandapengurus youth move up, , wawancara dengan penulis, maret , wawancara tertulis. 72
Nanda, pengurus youth move up , wawancara dengan penulis, maret , catatan tertulis
menjalankan keinginan pengurus karena rasa takut, bukan atas kesadaran sendiri.
Hal ini seperti yang diungkapkan Akh radit,“[M]engarahkan secara halus akan
menghindarkan remaja dari rasa takut dan keterpaksaan ketika remaja melakukan
sesuatu yang sebenarnya merupakan perintah dari pengurus”.73
Suatu cara-cara
halus yang menyentuh emosi remaja akan membuat remaja merasa memiliki dan
menyenangi tindakan yang harus dilakukan itu”.
d. Mendampingi
Tujuan komunikasi persuasif adalah perubahan sikap dari komunikan,
sehingga komunikator perlu terus bertanggungjawab, mengawal atau mendampingi
komunikan hingga sikapnya berubah sesuai dengan yang dikehendaki. Berdasarkan
hasil wawancara yang dilakukan peneliti, Akh Radit mengungkapkan bahwa,
“[K]omunikasi persuasif tidak akan efektif jika pengurus hanya memberikan
instruksi, dan membiarkan remaja memahami pesan tersebut tanpa arahan”.74
Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat dari Akh Nanda yang
mengungkapkan bahwa, “[K]etika remaja tengah menjalankan apa yang diinginkan
motivator, maka pendampingan akan membuat remaja merasa aman karena remaja
merasa ada yang siap memberi pertolongan jika remaja membutuhkan”.75
. Upaya dari Remaja
a. Mendengarkan
“[S]aya berusaha untuk berkonsentrasi mendengarkan penjelasan dari
pengurus youth move up”. tutur Faidil Zuhri. Pernyataan serupa juga diungkapkan
oleh beberapa remaja lainnya ketika peneliti melakukan wawancara. Tetapi dari
teman-teman mereka masih ada saja yang tidak serius memperhatikan dan
menggangu teman yang lain”.
b. Diskusi dengan Teman
Upaya lain yang dilakukan remaja untuk meningkatkan motivasi untuk rajin
beribadah adalah berdiskusi dengan teman. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan peneliti, didapat hasil bahwa karena malu dengan pengurus, maka
sebelum remaja bertanya atau mengungkapkan kesulitannya kepada pengurus untuk
melaksnakn ibdah, remaja lebih sering membicarakan kesulitannya kepada remaja
lainya lainnya yang dirasa dapat dipercaya.
73
ibid . 74
Ibid. 75
Ibid.
c. Lingkungan
Pada pelaksanaan komunikasi persuasif untuk meningkatkan motivasi remaja
untuk rajin beribadah faktor lingkungan pun juga mempengaruhi. Hal ini
menyebabkan penyampaian pesan atau informasi baik berupa materi maupun hal-
hal yang berhubungan dengan penyampaian motivasi oleh pengurus kepada remaja
menjadi kurang optimal karena terganggu pengaruh-pengaruh teman sekitarnya atau
minder dengan teman-teman yang lama karena takut diblang sok alim lah jadi
dengan demikain pengurus harus berupaya memberikan motivasi kepada remaja
supaya taat beribadah kepada Allah SWT dengan cara selalu mengajak dalam hal-
hal kebaikan. Pengurus juga berusaha untuk selalu merangkul atau mengajak remaja
untuk rajin kemasjid dan mengikutin kajian-kajian keislamn.
Hambatan lingkungan juga muncul dari lingkungan keluarga, dimana keluarga
merupakan inti dimana sikap, tingkah laku serta tatanan etika remaja awal mula
tertanam sebelum kemudian masuk ke sekolah. Permasalahan yang dimunculkan
oleh lingkungan keluarga adalah cenderung mengarah pada sikap orang tua yang
kurang peduli dengan prestasi belajar siswa, pendidikan siswa, serta perilaku remaja
karena orang tua terkesan tidak peduli apakah si anak rajin beribadah apa tidak,
orang tua tidak memberikan nasehat ataupun motivasi kepada anak untuk semangat
dalam beribadah kepada Allah SWT .
Hal ini tentunya akan berdampak pada sikap remaja yang menjadi tidak
bersemangat untuk beribadah, malas belajar, kurang baik dalam sopan santun dan
lain sebagainya.
Cara mendidik anak oleh orang tua remaja sangat berpengaruh pada proses
memotivasi remaja untuk rajin beribadah. remaja yang dididik oleh orang tua yang
peduli dengan ketaatan beribadah, maka remaja tersebut cenderung memiliki
motivasi untuk semangat beribadah kepadah Allah SWT. Sehingga pengurus akan
lebih mudah untuk memberikan motivasi, penguatan serta bimbingan berbeda
dengan remaja yang dididik orang tua dengan ketidak acuhan akan pendidikan anak,
remaja yang di lingkungan kurang baiak akan lebih sulit untuk diberi motivasi,
penguatan serta bimbingan karena remaja merasa tidak ada artinya dirinya untuk
meningkatkan ibadah.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap pelaksanaan komunikasi
termasuk komunikasi persuasif pasti mengalami suatu hambatan yang dapat mengganggu
proses pelaksanaan komunikasi persuasif. Masih banyak hambatan dalam pelaksanaan
komunikasi persuasif untuk meningkatkan motivasi remaja untuk rajin beribadah, seperti
hambatan-hambatan yang muncul dari rintangan pribadi yaitu dari pihak pengurus dan
remaja dan rintangan fisik yang berasal faktor lingkungan.
D. Kelebihan dan Kekurang Komunitas Youth Move Up
. Kelebihan Komunitas Youth Move Up
Pada pelaksanaan komunikasi persuasif yang dilakukan komunitas youth
move up ini sangat baik untuk meningkatkan semangat anak-anak remaja untuk rajin
beribadah kemasjid, dengan cara mengajak dengan cara yang halus, mendampingin,
mengunakan bahasa yang sederhana, bimbingan dan selalu memberikan motivasi kepada
anak-anak remaja sehingga anak-anak remaja gemar untuk beribadah kemasjid.adapun
kelebihan komunitas youth move up dalam memotivasi remaja untuk rajin beribadah
diantarnya;
a. Mengarahkan Secara Halus
Komunikasi persuasif yang dilakukan komunitas youth move up tidak bersifat
memaksa, perubahan sikap atau perilaku berasal dari dorongan pribadi.
Cara-cara kasar cenderung membuat anak-anak remaja tidak nyaman sehingga
menjalankan apa yang di suruh pengurus mereka lakaukan dengan tidak ikhlas atau
karena rasa takut, bukan atas kesadaran sendiri. Mengarahkan secara halus akan
menghindarkan hal-hal ynag tidak diinginkan seprti terjadinya perkelahian antara
pengurus dan anak-anak remaja karena sifat anaak remaja sangat sensitif dengan
kekerasn dan selalu merasa benar sendiri maka dari itu pengurus selalau mengajak
dalam hal kebaikan dengan cara yang halus dan lembut yang bisa menyentuh hati.
b. Mendampingi
Tujuan komunikasi persuasif adalah perubahan sikap dari komunikan,
sehingga komunikator perlu terus bertanggung jawab, mengawal atau mendampingi
komunikan hingga sikapnya berubah sesuai dengan yang dikehendaki. Komunikasi
persuasif tidak akan efektif jika pengurus hanya memberikan instruksi, dan
membiarkan anggota memahami pesan tersebut tanpa arahan. Ketika anggota tengah
menjalankan apa yang diinginkan pengurus, maka pendampingan akan membuat
anggota merasa aman karena anggota merasa ada yang siap memberi pertolongan
jika anggota membutuhkan.
c. Menggunakan Bahasa Yang Sederhana
Untuk membantu anggota merespon pertanyaan atau menanggapi penjelasan
pengurus, maka penjelasan atau pertanyaaan tersebut harus disusun dengan kata-kata
yang cocok dengan tingkat perkembangan anggota.dengan demikian pengurus akan
lebih mudah untuk mempengaruhi anak-anak remaja untuk mudah mengajak
kemasjid dan meningkatkan ibadah kepada Allah swt.
d. Bimbingan
Peranan pengurus yang tidak kalah penting adalah sebagai pembimbing karena
kehadiran pengurus salah satunya menjadi pembimbing bagi anggota agar bisa
menjadi manusia dewasa yang selalu mendekatkan diri kepada Allah dan peduli
terhadap sesama anggota dan masyarakat di sekitarnya. Tanpa bimbingan pengurus,
anggota akan mengalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya.
Dalam pelaksanaan bimbingan ini, pengurus juga bertindak sebagai pemberi arah
agar anggota tidak salah dalam bertindak.Selain memberikan bimbingan dalam
bertindak dan bertingkah laku, pengurus juga mengadakan bimbingan dalam hal
mendekatkan diri kepada Allah.
e. Memberikan Motivasi
Sebagai motivator, pengurus hendaknya dapat mendorong anggotanya agar
bergairah dan aktif ke Masjid. Sebelum pengurus memberikan motivasi kepada
anggota, ketua akan menganalisis hal-hal yang menjadi penyebab anggota menjadi
malas ke masjid dan menurun pengamalan agamanya. Penganekaragaman cara
berkomunikasi, memberikan perhatian pada kebutuhan anggota, memberikan
penguatan dan sebagainya juga dapat memberikan motivasi pada anggota untuk
lebih bergairah dan semangat beribdah kemasjid.
. Kekurangan Komunitas Youth Move Up
Youth Move Up (YMU) adalah sebuah Komunitas Hijrah. Sebuah komunitas yang
berfokus pada mengajak teman-teman muda untuk rajin lagi ke masjid dan ikut kajian-
kajian ilmu Islam.berdiri nya komunitas sebagai bentuk ikhtiar dalam rangka
menciptakan peradaban yang lebih baik, mencoba mengajak anak-anak muda menjadi
sholeh, cerdas, tangguh dan mandiri.
Melalui komunitas hijrah ini pengurus berharap semakin ramailah masjid-masjid
oleh para pemuda, semakin ramailah kajian-kajian keislaman merebak disetiap masjid-
masjid yang ada, Namun pengurus mencoba berda’wah secara kultural, sasaran utama
adalah teman-teman muda yang masih asyik dengan dunia mainnya sendiri, hiburannya
sendiri dan kesibukannya sendiri sehingga itu merupakan salah satu kendala dalam
mengajak anaak-anak muda untuk rajin beriadah ke masjid karena banyak pengaruh luar
yang mendrng mereka malas untuk beribadah ke masjid sarta vmalas untuk ikut kajian
ilmu keislaman.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
. Berdasarkan penelitian mengenai efektivitas komunikasi persuasif dalam memotivasi
remaja untuk rajin beribadah Pada pelaksanaan komunikasi persuasif yang dilakukan
komunitas youth move up ini sangat baik untuk meningkatkan semangat anak-anak
remaja untuk rajin beribadah kemasjid, dengan cara mengajak dengan cara yang
halus, mendampingin, mengunakan bahasa yang sederhana, bimbingan dan selalu
memberikan motivasi kepada anak-anak remaja sehingga anak-anak remaja gemar
untuk beribadah kemasjid Mengarahkan Secara Halus Komunikasi persuasif yang
dilakukan komunitas youth move up tidak bersifat memaksa, perubahan sikap atau
perilaku berasal dari dorongan pribadi. Menggunakan Bahasa Yang Sederhana Untuk
membantu anggota merespon pertanyaan atau menanggapi penjelasan pengurus, maka
penjelasan atau pertanyaaan tersebut harus disusun dengan kata-kata yang cocok
dengan tingkat perkembangan anggota.dengan demikian pengurus akan lebih mudah
untuk mempengaruhi anak-anak remaja untuk mudah mengajak kemasjid dan
meningkatkan ibadah kepada Allah swt. Adapaun bentuk komunikasi persuasif dalam
memotivasi remaja untuk beribadah diantaranya mengetahui prilaku komunikan,
bersikap humoris, terampil dalam komunikasi, memiliki wawasan yang luas,
menguasai materi, percaya diri, bersikap tenang dan mudah bersosialisasi.
. Dalam hal ini ada beberapa faktor penghambat komunitas Youth Move Up yang
penulis temukan dalam memotivasi remaja untuk rajin beribadah, Tidak adanya
konsintensi pengurus dalam menyebarkan informasi tentang kajian yang akan di
laksanakan. Bentuk kajian yang menonton sehingga membuat para remaja cepat
bosan dalam mengikutin kajian bahkan sampai meninggalkan komunitas youth move
up. Kurangnya Tingkat kesadaran remaja untuk merubah diri menjadi lebih baik,
Tidak konsistenya jadwal kajian Dan adapun upaya yang dilakukan oleh pengurus
Yuoth Move Up maupun remaja untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan
komunikasi persuasif untuk meningkatkan motivasi remaja untuk rajin beribah
diantaranyua pengurus sering mengadakan diskusi-diskusi selalu mendampingi
mengarahkn anak-anak remaja untuk selalu berbuat kebaikan sehingga dengan
demikian anak-anak remaja semakin meningkat semangat ibadahnya.
B. Implikasi Penelitian
Implikasi dari teman penelitian mencakup pada dua hal, yakni
implikasi teoritis dan praktis. Implikasi teoritis berhubungan dengan
kontribusinya bagi perkembangan metode-metode dakwah, dan implikasi
praktis berkaitan dengan kontribusinya temuan peneliti terhadap penguatan
pelaksanaan metode-metode dakwah dilapangan.
C. Rekomendasi
. Kepada segenap pemuka agama yang ada di komunitas youth move up
diharapkan untuk benar-benar berdakwah sesuai dengan kebutuhan para
remaja dengan perencanaan yang tepat dan akurat maka pelaksanaan
dalam mengoptimalkan pelaksanaan dakwah akan memuaskan dan sesuai
dengan yang diharapkan.
. Kepada seluruh komunitas youth move up untuk selalu bekerjasama baik
dengan para pemuka agama da’i ustad dan para remaja lainya dengan
mendukung dan ikut serta dalam membangun dan menjalankan
pembangunan disegala bidang khususnya bidang keagamaan, agar
pembangunan mampu mengantarkan komunitas youth move up menjadi
Sejahtera dan madani.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV. Penerbit
Jumnatul ‘Ali-Art (J-ART), .
Buku
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, .
Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, .
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, .
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Jakarta: GunungAgung, .
Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, .
Dr.Aidh Al-Qarni, M.A. Selagi Masih Muda Solo: Aqwan Jembatan Ilmu.
Daradjat, Zakiah. Pembinaan Remaja dan Pemuda Masjid. Jakarta: Suara Masjid
.
Effendy,Onong U. Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya .
Effendy. Dinamika Komunikasi, Cet. . Bandung : Remaja Rosdakarya, ).
Elfiky, Dr. Ibrahim. Terapi Berpikir Positif. Jakarta: Zaman, .
Elfiky, DR. Ibrahim. Terapi NLP Neuro Linguistic Programming. Hikmah:
Jakarta Selatan, .
F.J Monks. Pisikologi perkembangan. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
.
Faisal Yusuf Amir. Reorintasi pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani Pers .
Basri Hasan. Remaja Berkualitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Ishaq. Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Disertasi.
Bandung: Alfabeta, .
Syukur Kholil. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: CitaPustaka Media,
.
Kurniawati, Nia Kania. Komunikasi Antar Pribadi. Serang, GrahaIlmu, .
Mahfudh, Syeikh Ali dan Hidayah al-Mursyidin. Dar al-Ma’arif: Beirut, t.t.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya, .
Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara, .
Rakhmat, Jalaluddin. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: Remaja
Rosdakarya, .
S. Nasution. Metode Research (Penelitian Ilmiah), Cet. . Jakarta: Bumi Aksara,
.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers, .
Setiawan, Owen. Semiotika Komunikasi. Bandung: CV PustakaSetia, .
Surya, Mohamad. Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta,
Una, Sayuti. Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi, Revsi. Jambi: Fakultas Syari’ah
Iain sts Jambi dan Syariah Press, .
W. Gulo. Metode Penelitian. Jakarta: PT Grasindo, .
Jurnal
Soemirat, Soleh dan H. Hidayat Satiri Asep ”Komunikasi persuasif”, Universitas
Terbuka, Jakarta, (Pdf). http://tulisanterkini. Com, diakses hari kamis,
Mei , pukul, . wib.
Skripsi
Diastu Karlinda (Teknik komunikasi persuasif untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas xprogram keahlian administrasi perkantoran di smk
muhammadiyah yogyakarta), pdf.
Web-Site
https://www.karyatulisku.com/ /makalah-komunikasi.html, diakses pada
tanggal september .
https://chanelmuslim.com/komunitas/mengenal-youth-move-up-komunitas-hijrah-
pemuda-jambi, diakses pada tanggal september .
https://jokerstardarkstring.wordpress.com/ /makalah-tentang-
efektifitas-penggunaan-media-pembelajaran/
https://chanelmuslim.com/komunitas/mengenal-youth-move-up-komunitas-hijrah-
pemuda-jambi, diakses pada tanggal september .
Syarif, Mohc. “Bahasa Komunikasi Nonverbal,” Internet,
diaksesmelaluihttp://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/
/Bahasa Lomunikasi Nonverbal ~ Moch. Syarif.pdf,
diaksespada maret , . WIB.
Wawancara
Ana Islamia, Kariyawan Darul Tuhid Jambi, Wawancara Dengan Penulis,
Maret ,Wawancara tertulis.
Dedi, siswa MA Ainul Yaqin,wawancara dengan penulis, maret
,wawancara tertulis.
Lidin Wiwahjaya Putra, Mahasiswa Uini Sulthan Taha Syaifudin Jambi,
wawancara dengan penulis, maret ,wawancara tertlis.
Luffi, mahasiswa uin sulthan tahah syaifudin jambi,wawancara dengan penulis,
maret ,catatan tertulis
Muhammad Sopian, Pengurus Youth Move Up, Wawancara Dengan Penulis,
Maret , Wawancara Tertulis
Nanda Pengurus youth move up, , wawancara dengan penulis, maret ,
wawancara tertulis.
Saipul Anuar, Mahasiswa Uin Sulthan Taha Syaifudin Jambi,wawancara dengan
penulis, maret ,wawancara tertlis.
Shal Bani, Pengurus Komunitas Youth Move Up, Wawancara Dengan Penulis,
Maret ,Wawancara Tertulis.
Yuni hilalia,Mahasiswi Uin Sulthan Tahah Syaifudin Jambi,wawancara dengan
penulis, maret ,catatan tertulis.
Yusuf, Mahasiswa Uin Sulthan Taha Syaifudin Jambi, Wawancara Dengan
Penulis, Maret ,Wawancara Tertulis.
Zarkasih,mahasiswa uin sulthan tahah syaifudin jambi,wawancara dengan
penulis, maret ,catatan tertulis.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
SIKRIPSI
EFEKTIFITAS KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM
MEMOTIVASI REMAJA UNTUK RAJIN BERIBADAH (STUDY DI KOMUNITAS YOUTH MOVE UP (YMU)
No Jenis Data Metode Sumber Data
. Historis dan LetakGeografis
Mesjid Nurul Iman Kelurahan
Slok Sipin
- Observasi
- Dokumentasi
- Wawancara
- Setting
- DokumenGeografis
- Pengurus masjid
. Struktur Organisasi Mesjid
Nurul Iman Kelurahan Slok
Sipin
- Dokumentasi - Dokumen masjid.
. SaranadanPrasaranaMesjid
Nurul Iman Kelurahan Slok
Sipin.
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
- Keadaan SarandanPrasarana.
- DokumenSaranadanPrasarana
- Pengurus masjid
. Bagaimana komunikasi
persuasif oleh youth move up
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
- Setting
- Pengurus youth move up
. Faktor penghambat
komunikasi persuasif
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
- Setting
- Pengurus youth move up
- pemuda.
. Panduan Observasi
No. Jenis Data Objek Observasi
. Historis dan LetakGeografis Mesjid
Nurul Iman Kelurahan Slok Sipin
Keadaan Letak Geografis
. SaranadanPrasarana. Mesjid Nurul Iman Kelurahan Slok
Sipin
. Bagaimana komunikasi persuasif
oleh youth move up
- Kegiatan yang diterapkan pengurus
masjid
. Faktor penghambat komunikasi
persuasif
- Pengurus masjid
- pemuda
- Keadaan masjid
. Hasil komunikasi persuasif - Wawancara pemuda
. Panduan Dokumentasi
No. Jenis Data Data Dokumentasi
. Historis dan LetakGeografis Mesjid
Nurul Iman Kelurahan Slok Sipin
- Data Dokumentasi Tentang Historis
dan Geografis.
. Struktur OrganisasiMesjid Nurul
Iman Kelurahan Slok Sipin.
- Data Dokumentasi Tentang Struktur
Organisasi.
. Bagaimana komunikasi persuasif
oleh youth move up
- Data Dokumentasi Tentang
Bentukatau metode komunikasi
persuasif yang dilakukan youth move
up.
. Faktor penghambat komunikasi
persuasif
- Data Dokumentasi Tentang
penghambat strategi dakwah youth
move up.
. Hasil komunikasi persuasif - Data Dokumentasi Tentang Respon
pemuda
. Butir-Butir Wawancara
No. Jenis Data Sumber Data & Substansi Wawancara
. Historis dan LetakGeografis Mesjid
Nurul Iman Kelurahan Slok Sipin
- Pengurus masjid
- Bagaimana Sejarah Adanya..........
- Bagaimana Perkembangannya Hingga
saat ini ..............
- Bagaimana Letak Geografis Mesjid
Nurul Iman Kelurahan Slok Sipin
. Bagaimana komunikasi persuasif
oleh youth move up
- Pendiri youth move up dan pengurus
- Bagaimana Bentuk-bentukatau
metode yang dilakukan dalam
strategi dakwah dengan komunikasi
persuasif.
- Apa saja kendaladalam memberikan
pendampingan……
- Media yang digunakan ........
. Faktor penghambat komunikasi
persuasif
- Pegawai pengurus youth move up
- Apa saja penghambat
- Apa penyebab terjadinya hambatan
- Apa yang Harus di lakukan..
. Hasil komunikasi persuasif - pemuda
- Bagaimana pendapat anda tentang
strategi dakwah youth move up
- Apa yang anda rasakan setelah
diberikan pendampingan dengan
metode ini
- Apa kesan selama dibimbing.....
DOKUMENTASI
Wawancara bersama ketua komunitas Youth Move Up
Kajian rutin pagi ahad oleh komunitas Youth Move Up
Kajian hari besar Islam oleh komunitas Youth Move Up bersama jamaah
masjid Baiturrahim
Kajian tahsin (belajar membaca Al-Qur’an) bersama anggota Youth Move
Up
Nonton bareng bersama pengurus dan anggota Youth Move Up
Rihlah(jalan-jalan berilmu)
Kajian belajar al quran oleh komunitas Youth Move Up bersama aggota
Kemping para pengurus Youth Move Up dalam mempererat persatuan dan
kekompakan komunitas.
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : Roy Diansah
Tempat & Tgl. Lahir : Kedotan, Juni
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Alamat : Jl. Moyang Saduto RT , Desa Kedotan,
Kec. Sekernan, Kab. Muaro Jambi, Prov. Jambi
B. Riwayat Pendidikan
. - : SDN No /IX Tantan
. - : SMPN Muaro Jambi
. - : SMAN Muaro Jambi
. -Sekarang : UIN STS Jambi
C. Karya Tulis
-
D. PenghargaanAkademis
-
E. Riwayat Organisasi
. Bendahara OSIS SMPN Muaro Jambi Tahun
. Seksi Keagamaan OSIS SMAN Muaro Jambi Tahun
. Ketua Rohis SMAN Muaro Jambi Tahun
. Wakil ketua LDK Al-Uswah UIN STS Jambi Tahun
. CO Syiar LDK Al-Uswah UIN STS Jambi Tahun