efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    1/15

    1

    EFEKTIFITAS AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula Angustifolia) 

    DAN MASSAGE EFFLEURAGE  TERHADAP TINGKAT NYERI

    PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA PRIMIGRAVIDA

    DI BPS UTAMI DAN RUANG PONEK

    RSUD KARANGANYAR

    Marni Wahyuningsih   )1 Sunardi   )2  Febriana Sartika S   )3  

    1   2   3 Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    ABSTRAK Proses persalinan dimulai pada saat terjadi kontraksi uterus yang teratur dan progresif serta akandiakhiri dengan keluarnya janin. Aromaterapi dan massage merupakan salah satu metode non farmakologi, aromaterapi dapat menimbulkan sesuatu yang menyenangkan, menurunkan nyeri,

     stress, cemas serta massage dapat menimbulkan efek relaksasi. Tujuan penelitian ini untuk

    mengetahui efektifitas aromaterapi lavender dan massage effleurage terhadap tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada primigravida. Jenis penelitian quasi experiment dengan

    menggunakan desain penelitian: pre and post test without control. Sampel penelitian diambil denganteknik Consecutive sampling sebanyak 48 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Mei

    2014. Metode analisis data menggunakan teknik analisis statistik non parametrik Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan tingkat nyeri persalinan sebelum diberikan perlakuan adalah nyeri tingkatberat (rata-rata 8,52) dan setelah diberikan perlakuan adalah nyeri tingkat sedang (rata-rata 5,58).

     Penurunan tingkat nyeri setelah diberikan perlakuan adalah 2,938. Hasil uji statistik diperoleh nilai p

    0,00 lebih kecil dari nilai    0,05 dengan demikian aromaterapi lavender dan massage effleurageefektif menurunkan tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif pada primigravida. Harapannya hasil

     penelitian ini dapat dijadikan SOP di BPS UTAMI dan Ruang PONEK RSUD Karanganyar.

     Kata Kunci: Nyeri, fase aktif, aromaterapi lavender, massage effleurage

     ABSTRACTThe labor process begins from the regular and progressive uterine contraction to the discharge of

     fetus. Aromatherapy and massage are non-pharmacological methods. The former arouses excitement

    and reduces pain, stress, and anxiety, and the massage induces relaxation effects. The objective of thisresearch is to investigate the effectiveness of lavender aromatherapy and effleurage massage on the

    level of labor pain of Stage I of active phase in primigravida. This research used the quasi

    experimental research with the pretest and posttest without control design. It was conducted from

     January to May 2014. The samples of the research consisted of 48 persons. The data of the researchwere analyzed by using the statistical non-parametric Wilcoxon Test. Prior to the treatment, the levelof labor pain is severe (the average is 8.52), and following the treatment it is moderate (the average is

    5.58). Thus, the level of labor pain declines as much as 2.938 following the treatment. The result of

    the analysis shows that the value of p is 0. 00, which is smaller than the value of   = 0.05, meaning

    that the lavender aromatherapy and the effleurage massage are effective to reduce the labor pain ofStage I of active phase in primigravida. The result of this research is expected to be considered for the

    Standard Operating Procedure at Utami Private Midwifery Practice and at Comprehensive Emergency Obstetric and Newborn Care Room of Local General Hospital of Karanganyar.

     Keywords: Pain, active phase, lavender aromatherapy, and effleurage massage

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    2/15

    2

    PENDAHULUAN

    Kematian dan kesakitan pada ibu

    hamil dan bersalin serta bayi baru lahir

    sejak lama telah menjadi masalah,

    khususnya di negara-negara berkembang.

    Sekitar 25-50% kematian perempuan usia

    subur disebabkan oleh hal yang berkaitan

    dengan kehamilan. Kematian saat

    melahirkan menjadi penyebab utama

    mortalitas perempuan pada masa puncak

     produktivitasnya (Prawirohardjo 2008).

    Menurut data WHO, sebanyak 99%

    kematian ibu akibat masalah persalinan

    atau kelahiran. Salah satu faktor penting

    dalam upaya penurunan angka kematian

    tersebut yaitu penyediaan pelayanan

    kesehatan maternal dan neonatal yang

     berkualitas baik terhadap masyarakat,

    tetapi sekarang belum dapat terlaksana

    dengan baik. Untuk itu pemerintah

    mencanangkan  Making Pregnancy Safer  

    (MPS), yang pada dasarnya menekankan

     pada penyediaan pelayanan kesehatan

    maternal dan neonatal yang cost-effective, 

    yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga

    kesehatan, penanganan komplikasi obstetri

    dan neonatal, serta pencegahan kehamilan

    tidak diinginkan dan penanganan

    komplikasi abortus (Departemen

    Kesehatan RI 2007).

    Persalinan merupakan sesuatu

     peristiwa yang menegangkan bagi

    kebanyakan wanita. Seorang ibu yang

    sedang menghadapi persalinan cenderung

    merasa takut, terutama pada ibu

     primigravida. Pada ibu primigravida rasa

    sakit berlangsung 12-14 jam. Wall dan

    Malzack meyakini bahwa nyeri harus

    diringankan dengan efektif karena bila

    nyeri disertai reaksi stress memiliki efek

     berbahaya terhadap ibu dan kemungkinan

     juga pada janin (Danuatmaja 2004).

    Ibu yang dipijat dua puluh menit

    setiap jam selama persalinan akan lebih

    terbebas dari rasa sakit. Hal ini disebabkan

    karena pijatan merangsang tubuh untuk

    melepaskan senyawa Endorphin yang

    merupakan pereda rasa sakit. Endorphin

     juga dapat menciptakan perasaan nyaman,

    enak, rileks dan nyaman dalam persalinan.

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    3/15

    3

    Banyak wanita merasa bahwa pijatan

    sangat efektif dalam menghilangkan rasa

    sakit pada saat melahirkan yang secara

    umum akan membantu menyeimbangkan

    energi, merangsang dan mengatur tubuh

    memperbaiki sirkulasi darah, kelenjar

    getah bening sehingga oksigen, zat

    makanan, dan sisa makanan dibawa secara

    efektif dari jaringa tubuh ibu ke plasenta

    dengan mengendurkan ketegangan yang

    membantu menurunkan emosi

    (Danuatmaja 2004).

    Aromaterapi mempunyai efek yang

     positif karena diketahui bahwa aroma yang

    segar, harum merangsang sensori, reseptor

    dan pada akhirnya mempengaruhi organ

    yang lainnya sehingga dapat menimbulkan

    efek kuat terhadap emosi. Aroma

    ditangkap oleh reseptor di hidung yang

    kemudian memberikan informasi lebih

     jauh ke area di otak yang mengontrol

    emosi dan memori maupun memberikan

    informasi juga ke hipotalamus yang

    merupakan pengatur sistem internal tubuh,

    termasuk sistem seksualitas, suhu tubuh,

    dan reaksi terhadap stress (Shinobi 2008).

    Aromaterapi lavender dapat

    meningkatkan gelombang alfa di dalam

    otak dan gelomabang inilah yang

    membantu untuk menciptakan keadaan

    yang rileks. Aromaterapi lavender

    mempunyai efek menenangkan. Lavender

    dapat memberikan ketenangan,

    keseimbangan, rasa nyaman, rasa

    keterbukaan dan keyakinan. Disamping itu

    lavender juga dapat mengurangi rasa

    tertekan, stress, rasa sakit, emosi yang

    tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan

    kepanikan. Lavender dapat bermanfaat

    untuk mengurangi rasa nyeri, dan dapat

    memberikan relaksasi (Hutasoit 2002).

    Hasil studi pendahuluan pada bulan

    Januari di Ruang PONEK (Pelayanan

    Obstetri Neonatal Emergency

     Komprehensif)  RSUD Karanganyar dan

    BPS UTAMI diperoleh data ibu bersalin

    selama bulan Oktober-Desember 2013

    sebanyak 163 orang, jadi rata-ratanya 54

    orang tiap bulan. Saat itu terdapat 2 dari 3

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    4/15

    4

     pasien primigravida sedang dalam

     persalinan kala I. Pada ibu primigravida

    menyatakan tidak tahan dengan nyeri yang

    dirasakan terutama pada kala I. Ibu

    merasakan nyeri dibagian perut, pinggang,

     punggung dan menjalar ketulang belakang.

    Di Ruang PONEK dan BPS UTAMI

    tersebut belum memberikan terapi

    nonfarmakologi seperti aromaterapi dan

    massage kepada ibu saat melahirkan,

    sehingga ibu terus merasakan nyeri saat

    melahirkan. Berdasarkan hal tersebut

     peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana

    efektifitas aromaterapi lavender

    (Lavandula Angustifolia)  dan massage

    effleurage dalam menurunkan tingkat nyeri

     persalinan kala I fase aktif pada

     primigravida di BPS UTAMI dan Ruang

    PONEK RSUD Karanganyar.

    METODE PENELITIAN

    Jenis penelititian yang digunakan adalah

     penelitian kuantitatif rancangan quasy

    experiment   dengan  Pre and post test

    without control.

    Populasi dalam penelitian ini

    adalah semua pasien yang melahirkan

    secara normal di BPS UTAMI dan Ruang

    PONEK RSUD Karanganyar yang

    memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

    yang berjumlah 48 responden. Teknik

     pengambilan sampel pada penelitian ini

    adalah dengan  Non Probability Sampling  

     berupa teknik Consecutive sampling. 

    Alat yang digunakan dalam

     penelitian ini adalah aromaterapi lavender

    sebanyak 6 tetes (0,3ml) dengan campuran

    air 2 sendok makan (30ml), SOP massage

    effleurage  dan kuesioner skala nyeri

     Numerical Rating Scale (NRS). 

    Teknik pengelolaan data dan

    analisa data. Penelitian ini menggunakan 5

    tahap teknik pengelolaan data yaitu

    editing, coding, entri data, analiting,

    cleaning . Analisa data dilakukan secara

    univariat untuk usia dan pendidikan serta

    secara bivariat untuk mengetahui

    efektifitas aromaterapi lavender dan

    massage effleurage  dalam mengurangi

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    5/15

    5

    nyeri persalinan.Analisa bivariat

    menggunakan uji Wilcoxon.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Penelitian dilakukan selama 5 bulan dari

     bulan Januari sampai Mei.

    1.  Usia responden

    Tabel 1

    Distribusi Frekuensi Usia Ibu

    Primigravida yang Melahirkan di BPS

    UTAMI dan Ruang PONEK RSUD

    Karanganyar Bulan Januari-Mei 2014

    Usia Frekuensi %

    < 20 Tahun 3 6,25

    20-35 Tahun 45 93,75

    > 35 Tahun 0 0.0

    Total 48 100

    Tabel 1 menunjukkan bahwa

    sebagian besar responden berusia usia

    20-35 tahun sebanyak 45 responden

    (93,75%).

    2.  Pendidikan responden

    Tabel 2

    Distribusi Frekuensi Tingkat

    Pendidikan Ibu Primigravida yang

    Melahirkan di BPS UTAMI dan Ruang

    PONEK RSUD Karanganyar Bulan

    Januari-Mei 2014

    Pendidikan Frekuensi %

    SD 2 4.16

    SMP 17 35.42

    SMA 26 54.17

    PT 3 6.25Total 48 100

    Tabel 2 menunjukkan bahwa

    sebagian besar responden dengan

     pendidikan akhir SMA yaitu 26

    responden (54,17%).

    3. 

    Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase

    Aktif yang diberi Aromaterapi

    Lavender dan Massage Effleurage 

    Tabel 3

    Hasil pengukuran tingkat nyeri

     persalinan kala I fase aktif yang diberi

    aromaterapi lavender dan massage

    effleurage

    Waktu

    Penguku

    n Mean

    ±SD

    Media

    n

    Minimu

    m-

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    6/15

    6

    ranTingkat

     Nyeri

    Maksimum

    Sebelum 48 8,52±

    0,505

    9 8-9

    Sesudah 48 5,58±

    0,498

    6 5-6

    Tabel 3 menunjukkan tingkat nyeri

     persalinan sebelum diberikan perlakuan

    adalah nyeri tingkat berat (rata-rata

    8,52) dan setelah diberi perlakuan

    adalah nyeri tingkat sedang (rata-rata

    5,58).

    4.  Efektifitas Aromaterapi Lavender

    dan Massage  Eflleurage  Terhadap

    Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase

    Aktif

    Tabel 4

    Efektifitas aromaterapi lavender dan

    massage  eflleurage  terhadap tingkat

    nyeri persalinan kala I fase aktif

    Selisih Tingkat

     Nyeri

    Mean±

    SD

     P  (Sig.)

    Sebelum dan

    Sesudah

    2,938±

    0,245

    0,000

    Tabel 4 menunjukkan terjadi

     penurunan skala nyeri sesudah diberi

    aromaterapi lavender dan massage

    effleurage sebesar 2,938.

    PEMBAHASAN

    1.  Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase

    Aktif Sebelum diberi Aromaterapi

    Lavender dan Massage Effleurage 

    Berdasarkan hasil penelitian ini

    tingkat nyeri persalinan pada kala I fase

    aktif seperti pada tabel 3 dapat

    diketahui bahwa, tingkat nyeri

     persalinan sebelum diberi aromaterapi

    lavender dan massage effleurage adalah

    tingkat nyeri berat (rata-rata 8,52).

    Ibu primipara mengalami

     persalinan yang lebih panjang sehingga

    mereka merasa letih. Hal ini

    menyebabkan peningkatan nyeri. Rasa

    nyeri yang terjadi selama kala I fase

    aktif juga disebabkan oleh kontraksi

    uterus yang terus meningkat untuk

    mencapai pembukaan servik yang

    lengkap. Semakin bertambahnya

    volume dan frekuensi kontraksi uterus

    maka rasa nyeri juga akan semakin

    meningkat. Rasa nyeri akan terus

    meningkat seiring dengan

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    7/15

    7

     bertambahnya pembukaan dari 1 cm

    sampai pembukaan lengkap yaitu 10

    cm.

    Peningkatan nyeri tersebut

    dikarenakan pada kala I persalinan telah

    mencapai kontraksi uterus dengan

    frekuensi, intensitas, dan durasi yang

    cukup untuk menghasilkan pendataran

    dan dilatasi serviks yang progresif maka

    nyeri persalinan juga semakin

    meningkat (Cunningham 2005).

     Nyeri persalinan akan bertambah

    kuat seiring dengan bertambahnya

     pembukaan, puncak nyeri terus

    meningkat sampai dengan pembukaan

    lengkap sampai 10 cm. Hal ini

    disebabkan oleh anoksia miometrium

    dimana terjadi kontraksi otot selama

     periode anoksia relatif menyebabkan

    rasa nyeri. Kalau relaksasi uterus antara

    saat-saat terjadi kontraksi tidak cukup

    untuk memungkinkan oksigenasi yang

    adekuat, maka beratnya rasa nyeri

    semakin bertambah. Persalinan tanpa

    nyeri adalah kejadian yang berbahaya

    seperti halnya  silent coronary

    thrombosis (Harry & William 2003).

    Seluruh responden dalam

     penelitian ini bersuku Jawa. Terdapat

     beberapa responden yang terlihat letih,

    karena menjalani proses persalinan

    yang panjang. Selain itu beberapa

    responden juga terlihat khawatir, cemas

    dan takut pada proses persalinan yang

    sedang dijalani.

    Rasa cemas dan rasa takut dapat

    memperberat persepsi nyeri selama

     persalinan. Rasa cemas yang berlebihan

     juga dapat menambah nyeri. Nyeri dan

    cemas menyebabkan otot menjadi

    spatik kaku dan menyebabkan jalan

    lahir menjadi kaku, sempit dan kurang

    relaksasi. Nyeri dan ketakutan juga

    dapat menimbulkan stres. Terjadinya

    reaksi stres yang kuat dan berkelanjutan

    akan berdampak negatif terhadap ibu

    dan janinnya (Bobak 2004).

     Nyeri merupakan sesuatu yang

    kompleks, sehingga banyak faktor yang

    mempengaruhi. Salah satu faktor yang

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    8/15

    8

    mempengaruhi nyeri persalinan adalah

    usia. Pada penelitian ini sebagian besar

    usia responden antara 20-35 tahun

    (93,75%). Usia mempunyai hubungan

     pengalaman terhadap suatu masalah

    kesehatan atau penyakit dan

     pengambilan keputusan. Seseorang

    yang berusia lebih tua akan mampu

    merespon terhadap stressor yang

    dihadapi daripada seseorang yang

     berusia lebih muda. Setiap orang

    memiliki cara yang berbeda dalam

    mengatasi dan menginterpretasikan

    nyeri. Cara seseorang berespon

    terhadap nyeri adalah akibat dari

     banyak kejadian nyeri selama rentang

    hidupnya (Potter & Perry 2006).

    Tingkat pendidikan berpengaruh

    dalam memberikan respon terhadap

    segala sesuatu yang datang dari luar,

    dimana sesorang dengan pendidikan

    tinggi akan memberikan respon lebih

    rasional daripada yang berpendidikan

    menengah atau rendah. Sebagian besar

    responden dalam penelitian ini

    mempunyai tingkat pendidikan akhir

    SMA (54,17 %). Tingkat pendidikan

    mempengaruhi persepsi seseorang

    dalam merasakan nyeri pada proses

    modulasi. Proses ini yang menyebabkan

     persepsi nyeri menjadi subyektif dan

    ditentukan oleh makna atau arti suatu

    input nyeri. Orang yang memiliki

     pendidikan tinggi diasumsikan lebih

    mudah menyerap informasi.

    Pengetahuan tentang pengelolaan nyeri

    dapat diperoleh dari pengalaman klien

    sendiri atau dari sumber lain. Sehingga

    tingkat pendidikan bukan merupakan

    variabel yang dapat mempengaruhi

     persepsi nyeri (Harsono 2009).

    2.  Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase

    Aktif Setelah diberi Aromaterapi

    Lavender dan Massage Effleurage

    Berdasarkan hasil penelitian

    ini tingkat nyeri persalinan pada kala I

    fase aktif seperti pada tabel 3 dapat

    diketahui bahwa tingkat nyeri

     persalinan setelah diberi aromaterapi

    lavender dan massage effleurage adalah

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    9/15

    9

    tingkat nyeri sedang (rata-rata 5,58).

    Hasil penelitian ini menunjukkan

     bahwa terjadi penurunan nyeri

     persalinan pada kala I fase aktif.

    Pengalaman klinis menyatakan

     bahwa aromaterapi memberikan efek

    keharuman yang menguntungkan baik

    melalui metode inhalasi atau

     penghisapan atau melalui metode oles

    melalui kulit. Penghisapan aroma

    harum dapat menyebabkan perubahan

     psikologis dan fisiologis manusia.

    Aromaterapi lavender dapat

    meningkatkan gelombang-gelombang

    alfa di dalam otak dan gelombang inilah

    yang membantu untuk menciptakan

    keadaan yang rileks (Maifrisco 2008).

    Sebuah penelitian menyebutkan,

    ibu yang di massage 20 menit setiap

     jam selama tahap persalinan akan lebih

     bebas dari rasa sakit. Hal ini

    dikarenakan massage  merangsang

    tubuh melepaskan senyawa endhorphin

    yang dapat menghilangkan sakit secara

    alamiah sehingga lebih nyaman. Pada

    saat persalinan dianjurkan agar massage 

    dilakukan terus menerus, karena rasa

    nyeri cenderung akan meningkat jika

    massage dihentikan. Hal tersebut terjadi

    karena sistem saraf menjadi terbiasa

    terhadap stimulus dan organ-organ

    indra berhenti merespon nyeri tersebut

    (Danuatmaja 2004).

    Pijatan dapat menenangkan dan

    merilekskan ketegangan yang muncul

    saat hamil dan melahirkan. Pijatan pada

    leher, bahu, punggung, kaki, dan tangan

    dapat membuat nyaman. Usapan pelan

     pada perut juga akan terasa nyaman saat

    kontraksi (Simkin 2008).

    3. 

    Efektifitas Aromaterapi Lavender

    dan Massage Effleurage terhadap

    Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase

    Aktif

    Berdasarkan data hasil penelitian

    tingkat nyeri persalinan pada kala I fase

    aktif seperti tampak pada tabel 4.4

    dapat diketahui bahwa tingkat nyeri

    sesudah diberikan aromaterapi lavender

    dan massage effleurage  2,938 lebih

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    10/15

    10

    rendah, apabila dibandingkan dengan

    sebelum diberikan aromaterapi lavender

    dan massage effleurage.

    Hasil perhitungan dengan

    mengggunakan uji Wilcoxon  setelah

    diberikan aromaterapi lavender dan

    massage  effleurage  diperoleh nilai p

    0,000 yang lebih kecil dari α 0,05

    dengan demikian aromaterapi lavender

    dan massage effleurage  efektif

    menurunkan tingkat nyeri persalinan

    kala I fase aktif.

    Hasil penelitian ini menunjukkan

     bahwa tingkat nyeri persalinan kala I

    fase aktif sesudah diberi aromaterapi

    lavender dan massage  effleurage  lebih

    rendah apabila dibandingkan sebelum

    diberi aromaterapi lavender dan

    massage effleurage,  hal ini terjadi

    karena terapi dengan menggunakan

    minyak essensial lavender dapat

    membantu membangkitkan semangat

    dan menyegarkan. Ditambah dengan

    massage  yang dapat membantu ibu

    merasa lebih segar, rileks, dan nyaman

    selama persalinan. Kombinasi antara

    aromaterapi lavender dan massage 

    effleurage  efektif menurunkan nyeri

     persalinan kala I fase aktif.

    Aromaterapi mempunyai beberapa

    molekul yang dilepaskan ke udara

    sebagai uap air. Ketika uap air yang

    mengandung komponen kimia tersebut

    dihirup, akan diserap tubuh melalui

    hidung dan paru-paru yang kemudian

    masuk ke aliran darah. Bersamaan saat

    dihirup, uap air akan berjalan dengan

    segera ke sistem limbik otak yang

     bertangung jawab dalam sistem

    integrasi dan ekspresi perasaan, belajar,

    ingatan, emosi, serta rangsangan fisik.

    Minyak esensial lavender sangat efektif

    dan bermanfaat saat dihirup atau

    digunakan pada bagian luar, karena

    indra penciuman berhubungan dekat

    dengan emosi manusia. Saat aroma dari

    minyak esensial lavender dihirup, tubuh

    akan memberikan respon psikologis.

    Aromaterapi dapat mempengaruhi

    sistem limbik di otak yang merupakan

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    11/15

    11

     pusat emosi, suasana hati atau mood ,

    dan memori untuk menghasilkan bahan

    neurohormon endorphin dan

    encephalin, yang bersifat sebagai

     penghilang rasa sakit dan serotonin

    yang berefek menghilangkan

    ketegangan atau stres serta kecemasan

    mengahadapi persalinan (Perez 2003).

    Hasil dari penelitian ini sesuai

    dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Rini Astuti (2009) di Bidan Praktek

    Swasta Polokarto pada ibu yang sedang

    mengalami persalinan. Penelitian ini

    membandingkan antara kelompok yang

    diberi aromaterapi lavender dengan

    yang tidak diberi aromaterapi lavender.

    Hasilnya, kelompok yang diberi

    aromaterapi lavender selama persalinan

    nyerinya turun sebesar 2,28.

    Minyak essensial lavender dapat

     bermanfaat dalam mengurangi nyeri.

    Lavender mempunyai efek

    menenangkan. Aroma lavender dapat

    memberikan ketenangan,

    keseimbangan, rasa nyaman, rasa

    keterbukaan dan keyakinan. Disamping

    itu, lavender juga dapat mengurangi

    rasa tertekan, stres, rasa sakit, emosi

    yang tidak seimbang, hysteria, rasa

    frustasi dan kepanikan (Hale 2008).

    Sebuah studi yang dilakukan oleh

    Lee & Ming Ho (2004) di 87 rumah

     bersalin di New Zealand, bahwa

    sebanyak 60% dari rumah bersalin yang

    diteliti menggunakan aromaterapi untuk

    mengurangi rasa nyeri selama

     persalinan. Hal ini diperkuat oleh

    Moesley (2005) bahwa penggunaan

    aromaterapi di unit maternitas dapat

    menambah kepuasan ibu saat

    melahirkan dan proses persalinan

    menjadi lebih efektif.

    Sebuah studi mengungkapkan

     bahwa keuntungan penggunaan

    aromaterapi secara psikologi antara lain

    dapat menurunkan tingkat nyeri dan

    kecemasan. Secara imunologi

    aromaterapi dapat meningkatkan

    limfosit pada pembuluh darah perifer,

    meningkatkan CD 8 dan CD16

      yang

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    12/15

    12

     berperan dalam imunitas (Kuriyama

    2005).

    Penggunaan aromaterapi

    mempunyai efek menenangkan jiwa

    sehingga dapat mengurangi stress.

    Pernyataan tersebut bertentangan

    dengan penelitian dilakukan oleh

    Maifrisco (2008) bahwa pemberian

    aromaterapi tidak memiliki pengaruh

    terhadap tingkat stress mahasiswa

     jurusan psikologi dalam mengikuti

    kuliah statistik II.

    Pijat (massage)  membantu ibu

    merasa lebih segar, rileks, dan nyaman

    selama persalinan. Sebuah penelitian

    menyebutkan ibu yang dipijit 20 menit

    setiap jam selama tahap persalinan akan

    lebih bebas dari rasa sakit. Hal itu

    terjadi karena pijat merangsang tubuh

    melepaskan senyawa endorphin yang

    merupakan pereda sakit alami.

    Endorphin juga dapat menciptakan

     perasaan nyaman dan enak. Dalam

     persalinan, pijat juga membuat ibu

    merasa lebih dekat dengan orang yang

    merawatnya (Danuatmaja 2004).

    Dalam penelitian ini didapatkan

    hasil bahwa terjadi penurunan tingkat

    nyeri setelah diberi aromaterapi

    lavender dan massage effleurage. Salah

    satu hal yang dapat menurunkan nyeri

    adalah karena pemberian massage

    effleurage  pada abdomen menstimulasi

    serabut taktil dikulit sehingga sinyal

    nyeri dapat dihambat. Stimulasi kulit

    dengan effleurage  ini menghasilkan

     pesan yang dikirim lewat serabut A-δ,

    serabut yang menghantarkan nyeri

    cepat, yang mengakibatkan gerbang

    tertutup sehingga korteks serebri tidak

    menerima sinyal nyeri dan intensitas

    nyeri berubah/berkurang hal ini sesuai

    dengan yang dikemukakan Potter &

    Perry (2005) dan Mander (2003).

    Hasil penelitian ini sesuai dengan

    Gate Control Teori yaitu bahwa serabut

    nyeri membawa stimulasi nyeri ke otak

    lebih kecil dan perjalanan sensasinya

    lebih lambat dari pada serabut yang luas

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    13/15

    13

    dan sensasinya berjalan lebih cepat.

    Ketika sentuhan dan nyeri dirangsang

     bersama sensasi sentuhan berjalan ke

    otak dan menutup pintu gerbang dalam

    otak dan terjadi pembatasan intensitas

    nyeri di otak.  Massage  merupakan

    distraksi yang dapat meningkatkan

     pembentukan endorphin dalam sistem

    kontrol desenden sehingga dapat

    membuat pasien lebih nyaman karena

    relaksasi otot (Mander 2003).

    Hasil penelitian ini sesuai dengan

    hasil penelitian yang dilakukan oleh

    Handayani (2011) bahwa massage

    effleurage dapat menurunkan intensitas

    nyeri sebesar 1,53 pada ibu primipara

    kala I fase aktif di RSIA Bunda Arif

    Purwokerto.

    Sebelumnya, penelitian Astuti

    (2009) menggunakan aromaterapi

    lavender dapat menurunkan nyeri

    sebesar 2,28, sedangkan penelitian

    Handayani (2011) dengan

    menggunakan massage effleurage 

    menurunkan nyeri sebasar 1,53.

    Penelitian ini mengkombinasikan antara

    aromaterapi lavender dan massage

    effleurage  untuk menurunkan tingkat

    nyeri persalinan dan hasilnya efektif,

    kombinasi antara keduanya dapat

    menurunkan tingkat nyeri persalinan

    sebesar 2,938.

    Berdasarkan uraian diatas peneliti

     berpendapat bahwa rasa nyeri ini bisa

    dipengaruhi oleh arti nyeri yang

    dirasakan seseorang, persepsi nyeri, dan

    reaksi nyeri yang merupakan respon

    seseorang terhadap nyeri seperti

    ketakutan, kecemasan, gelisah

    menangis dan menjerit dan dapat juga

    dipengaruhi oleh kondisi sosial dan

    letak daerah. Nyeri ini dapat diatasi

    dengan menggunakan aromaterapi

    lavender dan massage  effleurage.

    Pasien yang mendapatkan aromaterapi

    dan massage  ini akan merasa tenang,

    nyaman, rileks, puas dan akan lebih

    dekat dengan petugas kesehatan yang

    melayani, karena keduanya dapat

    dilakukan secara bersamaan sehingga

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    14/15

    14

    secara tidak langsung hal ini bisa

    mengurangi tingkat nyeri yang

    dirasakan.

    KESIMPULAN

    Kesimpulan penelitian ini adalah

    tingkat nyeri persalinan kala I fase aktif

    sebelum diberi aromaterapi lavender dan

    massage effleurage  adalah nyeri berat

    dengan rata-rata 8,52, tingkat nyeri

     persalinan kala I fase aktif setelah diberi

    aromaterapi lavender dan massage

    effleurage  adalah nyeri sedang dengan

    rata-rata 5,58 dan pemberian aromaterapi

    lavender dan massage  effleurage  selama

    kala I fase aktif efektif menurunkan

    tingkat nyeri persalinan dengan rata-rata

    2,938.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Kepada Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si,

    selaku ketua STIKes Kusuma Husada, Ibu

     Ns.Wahyu Rima Agustin, S.Kep., M.Kep,

    selaku ketua Prodi S1 Keperawatan, Bapak

    Sunardi, SKM.,M.Kes, Ibu Febriana

    Sartika Sari, S.Kep.,Ns, Ibu Anita

    Istiningtyas, S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah

    memberikan bimbingan dan arahan dengan

     penuh kesabaran.

    DAFTAR PUSTAKA

    Astuti, R. (2009).  Pengaruh aromaterapi

    terhadap nyeri persalinan kala 1 di

    bidan praktik swasta kecamatan

     Polokarto. Skripsi. Universitas

    Jenderal Soedirman.

    Bobak, Lowdermilk, & Jensen. (2004)

     Buku Ajar Keperawatan Maternitas.

    Jakarta: EGC.

    Cunningham, G.F., Gant, N.F., Leveno,K.J., Gilstrap, L.C., Hauth, J.C., &

    Wenatrom, K.D. (2005) Obstetri

    Williams. Jakarta: EGC.

    Danuatmaja & Meiliasari. (2004)

    Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit.

    Jakarta: Puspa Swara

    Depkes RI (2007) Profil Kesehatan

    Indonesia

    Hale, G. (2008) Lavender –  nature’s aid to

     stress relief . Available from URL:

    www.aromatherapy-stress-relief.com.

    [Accessed 22 Juli 2013].

    Handayani .(2011) Pengaruh  Massage

     Effluerage Terhadap Nyeri Persalinan

     Primipara Kala I Persalinan

     Fisiologis. Skripsi Universitas Jendral

    Soedirman. [accessed 20 November

    2013]

    Harry, O., & William, R.F. (2003)  Ilmu

     Kebidanan : Patologi dan Fisiologi.

    Bandung: Yayasan Essentia Medica.

    Harsono. (2009)  Kapita Selekta Neurologi

     Edisi kedua. Yogjakarta: Gadjah MadaUniversity Press

    Hutasoit, A. (2002)  Aromatherapy untuk

     Pemula. Jakarta: PT Gramedia

    Pustaka.

    Kuriyama, H., Watanabe, S., Nakaya, T.,

    Kita, M., Imanishi, J., Shigemori, I.,

    Yoshida, N., Masaki, D., Fukui, K.,

    Tadai, T., & Ozasa, K. (2005)

  • 8/18/2019 efektifitas terapi aroma lavender + masase.pdf

    15/15

    15

    Immunological and Psychological

    Benefits of Aromatherapy Massage.

    Oxford Journals page 1of 6. Published

    by Oxford University Press.  [accessed

    20 November 2013]

    Lee, K., & Ming Ho, K. (2004) Obstetric

    Regional Analgesia Services In NewZealand: A National Survey. The New

     Zealand Medical Journal , Vol 117 No

    1206 ISSN 1175 8716. [accessed 20

     November 2013]

    Maifrisco, O. (2008)  Pengaruh

     Aromaterapi Terhadap Tingkat Stress

     Mahasiswa. Available from URL:

    www.indoskripsi.com. [Accessed 10

    Agustus 2013].

    Mander, R. (2003)  Nyeri Persalian.

    Jakarta: EGC.

    Mousley, Judith. 2005. In Chick, H.L &Vincent, J.L. (Eds). Proceedings of the

    29th

      Conference of the International

    Group for the Psychology of

     Mathematics Education. Vol 2,

     PP.217-224. Melbourne: PME.

    Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005)  Buku

     Ajar Fundamental Keperawatan

    Volume 2. Jakarta : EGCPrawirohardjo, S. (2008)  Ilmu Kedidanan.

    Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

    Perez, C. (2003) Clinical Aromatherapy

    Part I: An Introduction Into Nursing

    Practice. Clinical Journal of Oncology

     Nursing   Volume 7, Number 5.

    [accessed 16 November 2013]

    Simkin, P. (2002) Supportive care during

    labor: A guide for busy nurses. Journal

    of Obstetric, Gynecologic, and

     Neonatal Nursing , 31(6), 721-732.