54
1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SMK NEGERI 6 MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh NUR IFTITAH NUFRI 10531220015 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

4abaab12-67d2-4866-a2bc-7e3a672e4635.pdfPELAJARAN SIMULASI DIGITAL SMK NEGERI 6 MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
Pendidikan adalah suatu proses perjalanan individu kearah yang lebih baik
dengan berbagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki. Dengan kata lain, pendidikan
adalah usaha sadar yang dilakukan dalam peningkatan sumber daya manusia melalui
kegiatan pembelajaran.
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari tahun
ke tahun. Perubahan mendasar terjadi pada segi kurikulum tiap jenjang pendidikan
maupun segi pola pembelajaran yang diterapkan pada masing-masing sekolah.
Perkembangan dunia pendidikan yang cepat, memacu sekolah untuk menerapkan pola-
pola pedidikan pada berbagai bidang.
Undang-Undang (UU) RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan
mutu serta relevansi dan efisiensi manjemen pendidikan untuk menghadapi tantangan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local, nasional dan global sehingga perlu
dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana terarah, dan berkesinambungan
Pendidikan kita mengenal istilah belajar dan pembelajaran. Belajar adalah suatu
proses dalam kepribadian manusia, perubahan tersebut ditempatkan
7
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas. Salah satu pertanda bahwa
seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut
nilai dan sikap.
Setiap peserta didik menginginkan agar dirinya dapat berprestasi atau
dengan kata lain hasil belajarnya tercapai secara maksimal. Akan tetapi, ada banyak
hal yang mempengaruhi kemauan individu untuk belajar dan untuk mencapai hasil
yang maksimal tidaklah mudah karena dibutuhkan usaha dan energi, selain itu ada
pula beberapa faktor yang mengurangi ketertarikan seseorang untuk belajar.
Hasil belajar merupakan salah satu indikator dari keberhasilan dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Ketercapaian hasil belajar dipengaruhi oleh
berbagai unsur. Unsur yang paling utama adalah unsur guru, unsur siswa, unsur
kurikulum, dan unsur sarana prasarana pendukung proses pembelajaran. Hasil
belajar dapat berupa pengetahuan teoritis, keterampilan dan sikap. Pengetahuan
teoritis dapat diukur dengan menggunakan teknik tes. Keterampilan dapat diukur
dengan menggunakan tes perbuatan.
Edmodo merupakan platform media sosial, seperti facebook yang
dikembangkan khusus untuk siswa dan guru dalam suatu ruangan kelas virtual yang
dapat berfungsi untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan mudah
digunakan. Edmodo membuat pembelajaran menjadi dapat diselenggarakan dimana
saja dan kapan saja tidak terbatas ruang dan waktu. Penggunaan edmodo membuat
siswa secara aktif dapat berpartisipasi karena belajar online menyediakan
lingkungan belajar interaktif. Siswa dapat memperoleh informasi berupa dokumen
8
elektronik untuk memperkaya studi mereka. Selain itu, siswa mampu
berkomunikasi langsung dengan teks, gambar, suara, data dan audio video melalui
edmodo dan interaksi yang dihasilkan dapat menciptakan suasana belajar yang
efektif.
masalah kurangnya ketertarikan, minat, dan antusias siswa dalam proses belajar
mengajar, sehinggga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya karena dengan
menggunakan edmodo siswa dapat saling berdiskusi kapanpun dan dimanapun
terkait pelajaran sekolah dengan siswa lainnya, menambah interaksi guru dengan
siswa, pembelejaran berjalan lancer karena pembelajaran tidak perluh dilakukan
dengan tatap muka bila guru tidak hadir kesekolah, siswa dapat mengumpulkan
tugas tepat waktu, mencari informasi dari referensi yang diberikan guru,
mengerjakan latihan dan kuis.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti bahwa masih ada
beberapa guru yang masih menggunakan metode konvesional dalam proses belajar
mengajar dan belum menggunakan media pembelajaran yang interaktif seperti
edmodo. Hal ini karena sebagian guru masih belum mengetahui penggunaan dan
fungsi edmodo untuk media pembelajaran, selain itu guru masih menggunakan
metode ceramah dalam proses belajar mengajar dan siswa merasa bosan dan kurang
tertarik dengan materi yang disampaikan. Siswa lebih fokus pada laptopnya dan
siswa yang terlihat cenderung berbicara dengan teman sebangkunya di banding
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran. Dalam kondisi
seperti ini proses pembelajran yang berlangsung di dalam kelas kurang kondusif
sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa dikelas. Selain faktor yang
9
mempengaruhi tercapainya hasil belajar siswa yang baik adalah median mendukung
dalam materi yang diberikan oleh guru saat proses pembelajaran.
Penelitian tentang media pembelajaran edmodo telah dilakukan oleh
beberapa peneliti, diantaranya khasanah (2015) tentang penggunaan jejaring sosial
Edmodo, bahwa efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran diklat
sistem operasi, dimana hasil perhitungan rata-rata kelas ekperimen yang saya
peroleh 84,57 dan kelas kontrol 46,29. Sedangkan hasil efektivitas penggunaan
media pembelajaran edmodo kelas eksperimen yaitu 73,26%. Sehingga dapat
disimpulakn bahwa penggunaan media pembejaran edmodo efektif untuk
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran simulasi digital. Selanjutnya,
herlambank (2015) tentang hubungan penggunaan media pembelajaran edmodo,
bahwa hasil siswa pada pelajaran simulasi digital tidak ada hubungan antara
penggunaan media pembelajaran edmodo dengan hasil belajar siswa pada pelajaran
simulasi digital berdasarkan uji-t.
Berdasrkan latar belakang di atas, maka dianggap penting untuk melakukan
peningkatan belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran Edmodo yang
diberi judul, “Efektivtas Penggunaan Media Pembelajaran Edmodo Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Simulasi Digital Di
Smk Negeri 6 Makassar”.
Edmodo untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Simulasi
digital?
10
siswa dengan mata pelajaran Simulasi Digital.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan
pembelajaran disekolah.
2. Bagi Guru
mengajar.
b. Menjadi acuan untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang
lebih interaktif.
b. Menambah kemandirian siswa dalam kegiatan belajar
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. “Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1990: 219)” kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau
dapat membawa hasil. Jadi efektivitas adalah keaktifan, daya guna, adanya
kesesuaian dalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran
yang dituju. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah
suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin
banyak rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut,
sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang
dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Dapat disimpulkan juga bahwa suatu media pembelajaran bisa dikatakan
efektif ketika memenuhi kriteria, di antaranya mampu memberih pengaruh,
perubahan atau dapat membawa hasil. Ketika kita merumuskan tujuan
instruksional, maka efektivitas dapat dilihat dari seberapa jauh tujuan itu tercapai.
Semakin banyak tujuan tercapai, maka semakin efektif pula media pembelajaran
tersebut.
Menurut Popham (2003: 7) efektivitas proses pembelajaran seharusnya
ditinjau dari hubungan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu, di
dalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan instruksional
tertentu. Efektivitas proses pembelajaran berarti tingkat keberhasilan guru dalam
mengajar kelompok siswa tertentu dengan menggunakan metode tertentu untuk
mencapai tujuan instruksional tertentu.
dua karakteristik. Karakteristik pertama ialah “memudahkan siswa belajar” sesuatu
yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep atau sesuatu hasil belajar
12
“Menurut Sinambela (2006: 78)”, pembelajaran dikatakan efektif apabila
mencapai sasaran yang diinginkan baik dari segi tujuan pembelajaran maupun
prestasi siswa yang maksimal. Bebarapa indikator keefektifan pembelajaran yaitu
(1) ketercapaian ketuntasan belaja; (2) ketercapaian keefektifan aktivitas siswa; dan
(3) ketercapaian efektivitas kemampuan guru mengelola pembelajaran, dan respon
siswa terhadap pembelajaran yang positif.
Sedangkan, menurut Wotruba dan Wright dalam Yusufhadi Miarso (2004)
indikator yang dapat digunakan untuk menentukan efektivitas dalam proses
pembelajaran adalah pengorganisasian materi yang baik, komunikasi yang efektif,
penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran, sikap positif terhadap siswa,
pemberian nilai yang adil, kewulesan dalam pendekatan pembelajaran dan hasil
belajar siswa yang baik.
pembelajaran adalah tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu metode
pembelajaran tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
2. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari
“Medium” yang memiliki arti secara harfiah yang perantara atau pengantar. Sri
Anitah (2012:6), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperolah
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Pada dasarnya fungsi media adalah untuk memperjelas penyajian materi
agar tidak membosankan dan dapat dipahami dengan mudah. Media juga harus bisa
mengatasi keterbatasan daya indera dan ruang waktu agar kegiatan belajar lebih
kondusif. Media juga berfungsi untuk menarik perhatian siswa dan menimbulkan
gairah serta semangat belajar para peserta didik. Dengan penggunaan media,
diharapkan anak bisa belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Kemp dan Dayton (1985: 3-4) sebagai berikut:
1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.
2. Pembelajaran bisa lebih menarik.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Lama waktu pembelajaran yang diperlakukan dapat dipersingkatan.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan.
Dapat disimpulkan manfaat media pembelajaran yaitu Media pembelajaran
dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancarkan, meningkatkan proses hasil belajar dan dapat mengatasi
keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
3. Media Edmodo
Edmodo adalah platform pembelajaran sosial untuk guru, siswa, dan orang
tua.Guru juga mampu memposting nilai, tugas dan kuis kepada siswa. Siswa dapat
mengirimkan pekerjaan rumah dan melihat nilai dan komentar mereka. Guru
mungkin telah memposting tentang tugas mereka. Guru juga bisa. Membuat jajak
pendapat dan topik posting untuk diskusi di antara para siswa. Guru bisa.
Membedakan dan mengindividualisasikan pembelajaran melalui penciptaan
subkelompok. Dalam kursus Setelah setiap periode kursus selesai; Guru tutup.
Keluar jaringan dan buat yang baru untuk kursus berikutnya. Edmodo juga
memiliki aplikasi iOS dan Android yang tersedia melalui Apple App Store dan
Google Play masing-masing.
sebagai berikut:
c. Mengubah gaya belajar siswa sehingga terbentuk belajar mandiri.
d. Memperluas kawasan belajar siswa.
e. Mengembangkan dan memperluas produk dan layanan baru.
15
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
Edmodo membantu guru untuk memperluas dan memperkuat rencana pelajaran.
Guru dapat memberikan aktifitas tambahan sehinga siswa bisa lebih aktif dalam
pembelajaran.
aktivitas pembelajaran, seperti quiz, assignment, poll, grade book, library, award
badges, dan parent code. Untuk bahan ajar, edmodo mendukung bahan ajar berupa
file dan links. Penjelasan mengenai fitur edmodo adalah sebagai berikut:
a. Assignment. Fitur ini digunakan oleh guru untuk memberikan penugasan
kepada siswa secara online. Fitur ini dilengkapi dengan waktu deadline dan
fitur attach file sehingga siswa dapat mengirimkan tugas dalam bentuk file
secara langsung kepada guru.
b. File dan Links. Fitur ini digunakan oleh guru dan siswa untuk mengirimkan
pesan dengan melampirkan file dan links pada grup kelas. File yang
dilampirkan berlaku untuk semua jenis ekstensi seperti .doc, .pdf, .ppt, .xls,
dll.
c. Quiz. Fitur ini digunakan untuk memberiksn evaluasi secara online baik
berupa pilihan ganda, isian singkat, maupun soal uraian. Quiz hanya dapat
dibuat oleh guru, sedangkan siswa hanya mengerjakannya saja. Fitur ini
dilengkapi dengan batas waktu pengerjaan, informasi tentang quiz yang
akan dibuat, judul quiz dan tampilan quiz.
16
d. Poling. Fitur ini digunakan oleh guru untuk dibagikan kepada siswa untuk
mengetahui tanggapan siswa mengenai hal tertentu yang berkenaan dengan
pelajaran.
e. Gradebook. Fitur ini digunakan oleh guru sebagai catatan nilai siswa yang
dapat diisi secara manual atau secara otomatis sedangkan untuk siswa, dapat
melihat berupa rekapan nilai dalam bentuk grafik dan penilian langsung.
f. Library. Fitur ini digunakan oleh guru maupun siswa sebagai tempat
penyimpanan berbagai sumber pembelajaran dengan konten yang beragam.
Guru dapat mengupload bahan ajar, materi, presentasi, sumber, referensi,
gambar, video, audio dan konten digital lainnya. File dan Links yang
terdapat di library dapat dibagikan baik kepada siswa maupun guru.
g. Award Badges. Fitur ini digunakan oleh guru untuk memberikan suatu
penghargaan baik kepada siswa maupun kelompok.
h. Parents Codes. Fitur ini befungsi memberi kesempatan kepada orangtua/wali
masing-masing siswa dapat bergabung memantau aktivitas belajar dan
prestasi putra-putrinya, guru harus mengakses kode untuk orang tua siswa
dan kemudia membagikannya pada masing-masing orang tua/wali. Akses
kode untuk orang tua siswa dapat diperoleh dengan mengklik nama kelas.
4. Hasil Belajar
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan
17
sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha, menetap dalam waktu yang relative
lama dan merupakan hasil pengalaman.
Keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Asumsi dasar ialah
proses pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal pula.
Ada korelasi antara propeses pengajaran dengan hasil pengajaran yang dicapai.
Makin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pengajaran makin tinggi pula
hasil atau produk dari pengajaran itu.
Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain,
seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Faktor tersebut banyak menarik
perhatian para ahli untuk diteliti, seberapa jauh kontribusi atau sumbangan yang
diberikan oleh faktor tersebut terhadap hasil belajar siswa. Adanya pengaruh dalam
diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab akibat perbuatan belajar
adalah perubahan tingkah laku individu yang diminati dan disadarinya. Siswa harus
merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi.
Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kemampuan berpikir.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom dkk., bahwa segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Hasil
belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi,
proses belajar melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus
eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi
hingga pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan
masalah. Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan peserta didik
untuk mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.
18
Dalam hal ini peserta didik tidak hanya hafal secara verbalistis, tetapi memahami
konsep dari masalah atau fakta yang dinyatakan. Bukti seseorang telah memiliki
kemampuan pemahaman misalnya mampu menjelaskan materi yang diajarkan.
Hasil belajar dapat berupa pengetahuan teoritis, keterampilan dan sikap.
Pengetahuan teoritis dapat diukur dengan menggunakan teknik tes. Keterampilan
dapat diukur dengan menggunakan tes perbuatan. Adapun perubahan sikap dan
petumbuhan anak dalam psikologi hanya dapat diukur dengan teknik nontes,
misalnya observasi, wawancara, skala sikap, dan lain-lain.
Pengertian hasil belajar menurut penulis adalah hasil yang dicapai secara
keseluruhan setelah dilakukan aktifitas belajar yang telah diamati dalam bentuk
skor atau angka-angka setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir
pembelajaran.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor yang terdapat
dalam diri siswa, dan faktor yang ada diluar diri siswa. Faktor internal berasal dari
dalam diri anak bersifat biologis, sedangkan faktor ekternal adalah faktor yang
sifatnya dari luar diri siswa.
1. Faktor internal
keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang
atau melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat
akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya kurang
sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus
cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan
19
mengantuk dan lelah. Faktor psikologis, yaitu yang mendorong atau
memotivasi belajar. Faktor-faktor tersebut diantaranya: a. adanya
keingin tahu, b. agar mendapatkan simpati dari orang lain, c. untuk
memperbaikki kegagalan, d. untuk mendapatkan rasa aman.
2. . Faktor Eksternal
Faktor Eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut
mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua,
sekolah, dan masyarakat.
5. Hasil Penelitian Relevan
Beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini dan
sudah pernah dilaksanakan adalah:
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat instalasi sistem operasi
GUI CLI kelas X TKJ Smk Negeri 1 Pundong”. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa kelas X TKJ mata
diklat instalasi sistem operasi GUI CLI yang menggunakan metode
konvesional dengan siswa yang menggunakan media pembelajaran edmodo
di Smk Negeri 1 Pundong, untuk mengetahui efetivitas Edmodo terhadap
hasil belajar siswa pada mata diklat instalasi sistem operasi GUI CLI kelas
X TKJ di Smk Negeri 1 Pudong. Hasil penelitian ini mununjukkan hasil
nilai signifikasi uji-t sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga keputusan
adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat diartikan bahwa ada perbedaan
hasil belajar siswa yang signifikan pada mata diklat instalasi sistem operasi
20
dalam kategori efektif (>76%) sehingga dapat disimpulkan bahwa
penggunaan jejering sosial edmodo efektif untuk meningkatkan hasil
belajar pada mata diklat instalasi sistem operasi GUI CLI. Hasil
perhitungan rata-rata angket menunjukkan angka sebesar 81,69% yang
termasuk kategori sangat tinggi (75%) sehingga dapat diartikan bahwa
respon siswa terhadap penggunaan jejaring sosial edmodo pada
pembelajaran instalasi sistem operasi GUI CLI sangat tinggi.
b. Herlambank 2015 “Hubungan penggunaan media pembelajaran edmodo
dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran simulasi digital di Smk
Negeri 1 Gombang”. Tujuan untuk mendeskripsikan tingkat penggunaan
media pembelajaran edmodo dan hasil belajar siswa pada pelajaran simulasi
digital Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK
Negeri 1 Gombong. Mengetahui hubungan penggunaan media
pembelajaran edmodo dengan hasil belajar siswa pada pelajaran simulasi
digital Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK
Negeri 1 Gombong. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat
penggunaan media pembelajaran edmodo dalam kategori tinggi sebesar 5%,
dalam kategori sedang sebesar 29%, dalam kategori rendah sebesar 54%,
dan dalam kategori sangat rendah sebesar 12%. Hasil belajar siswa pada
pelajaran simulasi digital dalam kategori kompeten sebesar 36% dan
kategori tidak kompeten sebesar 64%; dan tidak ada hubungan antara
21
yang diperoleh (0,016 < 0,189), serta nilai signifikansi P > (0,872 > 0,05).
B. Kerangka Berpikir
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan
pembelajaran pada waktu tertentu yang diukur dengan nilai atau angka dan
keterampilan yang dimiliki siswa. Baik tidaknya hasil belajar pada siswa dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti media pembelajaran. Sering
perkembangan jaman dalam teknologi pendidikan, siswa dituntut untuk selalu aktif
dalam mengikuti pembelajaran dan dituntut untuk mendapatkan hasil belajar yang
lebih baik. Namun tidak hanya siswa yang dituntut aktif, pembelajaran juga
menuntut guru harus kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran agar
mendapatkan hasil belajar yang baik. Adanya teknologi dalam media pembelajaran,
guru tidak hanya mengandalkan buku lagi tetapi disertai dengan penggunaan media
pembelajaran yang optimal dalam menyampaikan informasi kepada siswa. Dengan
demikian, penggunaan media pembelajaran yang baik dan efektif akan berdampak
pada peningkatan hasil belajar yang lebih baik.
Salah satu media pembelajaran yang sering digunakan saat ini adalah
Edmodo. Edmodo merupakan media berbasis social network dan bisa dibilang
program e-learning yang digunakan dalam proses pembelajaran oleh guru dan oleh
siswa karena dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Media Edmodo ini
diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Simulasi
Digital SMK Negeri 6 Makassar
22
C. Hipotesis
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Hasil Belajar
Hasil Belajar
pembelajaran edmodo dengan meningkatkan hasil belajar”.
H : “Penggunaan media pembelajaran edmodo terdapat perbedaan hasil
belajar siswa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
media pembelajaran edmodo dengan meningkatkan hasil belajar”.
BAB III
METODE PENELITIAN
karena dalam penelitian ini menggunakan data-data numerik yang dapat diolah
dengan menggunakan metode statistik. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dapat
diartikan “sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
25
(Sugiyono, 2018: 72).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desain true
eksperimental dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam design
ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest
untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen
dan kelompok control. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak
berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2-O1)-(O4- O3).
Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen “Pretest-Posttest Control Group
Design”
Kontrol (K) O3 O4
26
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 6 Makassar yang bertempat di Jl.
Landak Baru, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 09 September – 09 Oktober
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2017: 80), “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari,
tetapi meliputi keseluruhan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit dan
Rambut Smk Negeri 6 Makassar dengan jumlah keseluruhan 70 siswa.
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas X. Tata Kecantikan Kulit dan Rambut
SMK Negeri 6 Makassar
Jumlah Keseluruhan 70
27
Dalam penelitian diperlukan adanya yang dinamakan sampel penelitian atau
miniatur dari populasi yang dijadikan sebagai contoh. Dalam hal ini Sugiyono
(2018: 81) mengemukakan bahwa sampel adalah “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah teknik Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono
(2018: 85) Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang diinginkan membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel yaitu siswa kelas X. Tata
Kecantikan Kulit dan Rambut SMK Negeri 6 Makassar yang berjumlah 70 siswa.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian Siswa Kelas X. Tata Kecantikan Kulit dan
Rambut SMk Negeri 6 Makassar
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah - 70 70
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
28
Adapun definisi operasional variabel yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
memanfaatkan media situs (website) yang bisa diakses melalui jaringan internet.
Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga denga Web Based Learning
merupakan salah satu jenis penerapan pembelajaran elektronik (E-Learning) atau
dapat juga dikatakan sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan
internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.
2. Variabel Dependen (Terikat)
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar berkenaan dengan kemampuan
siswa di dalam memahami materi pelajaran. Hasil belajar tampak sebagai terjadi
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk
perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat
diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan
menjadi sopan dan sebagainya.
E. Instrumen Pengumpulan data
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
untuk mempermudahkan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. Instrumen
dalam penelitian ini yaitu:
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup pada pembelajaran, serta dinilai dengan
memberikan skor dalam kolom yang telah disediakan sesuai dengan gambaran yang
diamati pada penggunaan media pembelajaran edmodo (eksperimen) dan yang
tidak menggunakan media pembelajaran edmodo (kelas kontrol). Instrument atau
lembar observasi aktivitas siswa pada proses pembelajaran kelas control dapat
dilihat pada lampiran / dan lembar observasi aktivitas siswa pada proses
pembelajaran kelas eksperimen dapat dilihat
2. Lembaran Soal
Soal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal pre-test dan post-test
dalam bentuk pilihan ganda (multiple choose) masing-masing sebanyak 10 soal
yang berkaitan dengan indikator yang ditetapkan pada RPP. Tes adalah cara yang
digunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam rangka pengukuran dan
penilaian dibidang pendidikan yang berbentuk pemberian tugas pertanyaan yang
harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan. Tes diberikan pada
awal dan akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan hasil
belajar siswa tentang materi Komunikasi Digital.
F. Teknik Analisis Data
diperoleh dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis data aktifitas
siswa dan analisis data respon siswa.
1. Statistik Deskriptif
30
Dalam hal ini digunakan tabel distribusi frekuensi, skor rata-rata, standar deviasi,
skor minimum dan skor maksimum. Berikut adalah kriteria yang digunakan untuk
menentukan kategori hasil belajar berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) adalah dinyatakan dalam tabel berikut :
Tabel 3.4 Kategori Standar Penilaian
Nilai Kategori
Di samping itu hasil belajar juga diarahkan pada pencapaian secara
individual dan klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila nilai
yang diperoleh minimal sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan, sedangkan ketuntasan klasikal akan
tercapai apabila siswa mendapat skor minimal 75.
Ketuntasan Klasikal = Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal KKM jumlah siswa
Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama,
maka terlebih dahulu ditentukan :
1) Menentukan rentang (R)
31
3) Menentukan panjang kelas interval (P)
Setelah data tersebut dibuat dalam distribusi frekuensi, kemudian dianalisis
dengan menggunakan rumus-rumus statistic berikut :
1) Menghitung Rata-rata ( )
rumus sebagai berikut:
xi = nilai tengah
Kemudian standar deviasi (s) gabungan dengan rumus :
Keterangan :
S12 = simpangan baku dari kelompok pertama
32
b. Analisis Data Aktifitas Siswa
Analisis data aktifitas siswa dilakukan dengan menentukan frekuensi dan
persentase frekuensi yang dipergunakan oleh siswa dalam pembelajaran, sebagai
berikut:
Keterangan :
Xi = jumlah frekuensi aktifitas siswa indikator ke-i.
N = Jumlah siswa.
yang diinginkan.
hasil belajar komunikasi digital siswa sebelum dan setelah perlakuan berasal dari
populasi berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan taraf
signifikan 5% atau 0,05 dengan syarat:
Jika Pvalue ≥ 0,05 maka dikatakan berdistribusi normal.
Jika Pvalue < 0,05 maka dikatakan berdistribusi tidak normal.
Untuk langkah selanjutnya setelah melaksanakan penelitian, maka
dilakukan analisis data pada perolehan data pre test dan post test siswa. Analisis ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kenormalan sampel yang telah diteliti.
33
Normalitas data diuji dengan menggunakan rumus chi-kuadrat untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
Adapun untuk mengukur tingkat kenormalan data, maka digunakan uji chi-
quare, maka digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
eksperimen dengan kelas kontrol, maka perlu dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis
yang sesuai digunakan adalah uji t. Uji t adalah salah satu uji statistik yang
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua
buah sampel atau variabel yang dibandingkan. Dalam melakukan analisis statistik
dengan uji t, maka perlu merujuk kepada hipotesis nihil (H0) yang telah ditentukan.
Pada desain penelitian eksperiment ini digunakan uji t untuk menguji
signifikan perbedaan rata-rata. Perhitungan ini hanya dilakukan pada hasil
perhitungan post tes siswa. Maka digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
34
Analisis data untuk uji-t, hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
H0 = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan media pembelajaran edmodo dengan meningkatkan hasil
belajar siswa yang diajarkan tidak menggunakan media pembelajara
edmodo.
menggunakan media pembelajaran edmodo dengan meningkatkan hasil
belajar siswa yang diajarkan tidak menggunakan media pembelajara
edmodo.
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian yang menggambarkan efektivitas
penggunaan media pembelajaran edmodo dalam meningkatkan hasil belajar pada
mata pelajaran komunikasi digital kelas X SMK Negeri 6 Makassar, penelitian
dilakukan pada 27 Agustus 2019. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan media
pembelajaran edmodo maka dilakukan prosedur penelitian eksperimen dan analisis
data hasil penelitian dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis
statistik inferensial.
edmodo dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Simulasi digital
kelas X SMK Negeri 6 Makassar.
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Hasil Belajar Eksperimen
1) Hasil Belajar Pre-test
Berdasarkan data nilai hasil belajar (pre-test) Simulasi digital pada kelas
eksperimen maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maksimun, nilai
minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS 16.0 yaitu
dijabarkan sebagai berikut.
Mean 46.29 Median 50.00 Std. Deviation 11.398
36
Simulasi digital Kelas Eksperimen
Table 4.1 menunjukkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS
16.0 pada data sebelum perlakuan (pre-test) pada kelas ekperimen didapat jumlah
sampel yang valid 35, skor rerata = 46.29, nilai tengah 50.00, simpangan buku =
11.398, nilai minimum = 20 dan nilai maksimum = 70. Dari semua nilai yang diatas
untuk mengetahui efektifnya hasil belajar siswa pada pretest.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pre-test Kelas Eksperimen
Table 4.2 menunjukkan hasil frekuensi pre-test kelas ekperimen tertinggi
pada interval 50 – 59 sebanyak 12 siswa (0,34%). Sedangksn frekuensi interval
terendah berada pada kelas interval 20 – 29 sebanyak 1 siswa dengan nilai frekuensi
relative (0,03%).
No Kelas Interval Nilai Pre-test
Frekuensi Frekuensi Relatif
1 20 - 29 1 0,03% 2 30 - 39 4 0,11% 3 40 - 49 11 0,31% 4 50 - 59 12 0,34% 5 60 - 69 5 0,14% 6 70 - 79 2 0,06%
Jumlah 35 100%
Berdasarkan data nilai hasil belajar (Post-test) simulasi digital pada kelas
ekperimen maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai
minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS 16.0 yaitu
dijabarkan sebagai berikut
Table 4.3 menunjukkan hasil perhitungan pada data setelah perlakuan (post-
test) pada kelas eksperimen didapat jumlah sampel yang valid 35, skor rerata =
84.57, nilai tengah = 80.00, simpangan baku = 10,939, nilai minimum = 60 dan
nilai maximum = 100. Dari semua nilai yang diatas untuk mengetahui efektifnya
hasil belajar siswa pada postest.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pos-test Kelas Eksperimen
Pos-test
N Valid 35 Missing 0
Mean 84.57 Median 80.00 Std. Deviation 10.939 Range 40 Minimum 60 Maximum 100
No Kelas Interval
Frekuensi Frekuensi Relatif
1 60 - 69 1 0,03% 2 70 - 79 8 0,23% 3 80 - 89 10 0,29% 4 90 - 99 9 0,26% 5 100 - 109 7 0,20%
Jumlah 35 100%
Tabel 4.4 menunjukkan hasil, frekuensi post-test kelas ekperimen tertinggi
terletak pada interval 80 – 89 sebanyak 10 siswa (0,29%). Sedangkan frekuensi
interval terendah berada pada kelas interval 60 – 69 sebanyak 1 siswa dengan nilsi
frekuensi relative (0,03). Distribusi frekuensi untuk menyusun nilai atau meringkas.
Gambar 4.1 Grafik perbandingan kelas eksperimen pretest dan postest
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, menunjukkan bahwa nilai setelah
pembelajaran treatmen (post-test) kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai sebelumnya diberikan perlakuan (pre-test). Hal tersebut ditunjukkan
dengan banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas KKM (≥70), yang dapat dilihat
pada kela interval 89-80.
1) Hasil Belajar Pre-test
Postest Eksperimen Pretest Eksperimen
Berdasarkan data nilai hasil belajar (pre-test) simulasi digital pada kelas
kontrol maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maximum, nilai
minimum dan standar devisi yang dihitung dengan menggunakan SPSS 16.0 yaitu
dijabarkan sebagai begitu :
Berdasarkan table 4.5 di atas, hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS 16.0 pada data sebelum perlakuan (pre-test) pada kelas control didapat jumlah
sampel yang valid 35, skor rerata = 38.86 , nilai tengah = 40.00, simpangan baku
= 10.508, nilai minimum = 20 dan nilai maximum = 60
Tabel. 4.6 Distribusi frekuensi Pre-test Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, frekuensi pre-test kelas control tertinggi
terletak pada interval 40 – 49 sebanyak 12 siswa (0,34%). Sedangkan frekuensi
interval terendah berada pada kelas interval 60 – 69 sebanyak 2 siswa dengan nilai
frekuensi relatif (0,06).
N Valid 35 Missing 0
Mean 38.86 Median 40.00 Std. Deviation 10.508 Range 40 Minimum 20 Maximum 60
No Kelas Interval Nilai Pre-test
Frekuensi Frekuensi Relatif
Jumlah 35 100%
Berdasarkan data nilai hasil belajar (post-test) simulasi digital pada kelas
kontrol maka dapat digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maximum, nilai
minimum dan standar deviasi yang dihitung dengan menggunakan SPSS 16.0 yaitu
dijabarkan sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, hasil perhitungan pada data setelah
perlakuan (post-test) pada kelas control didapat jumlah sampel yang valid 35,
skor rerata = 83.71, nilai tengah = 80.00, simpangan baku = 11.398, nilai
minimum = 60 dan nilai maximum = 100.
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Post-test Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, frekuensi post-test kelas kontrol tertinggi
terletak pada interval 80 -89 sebanyak 11 siswa (0,31%). Sedangkan frekuensi
Pos-test Kontrol
N Valid 35 Missing 0
Mean 83.71 Median 80.00 Std. Deviation 11.398 Range 40 Minimum 60 Maximum 100
No Kelas Interval Nilai Pre-test
Frekuensi Frekuensi Relatif
1 60 - 69 1 0,03% 2 70 - 79 6 0,17% 3 80 - 89 11 0,31% 4 90 - 99 10 0,29% 5 100 - 109 7 0,20%
Jumlah 35 100%
41
interval terendah berada pada kelas interval 60 – 69 sebanyak 1 siswa dengan
nilai frekuensi relative (0,03%).
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, menunjukkan bahwa nilai postetst lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai pretest. Hal tersebut dapat dilihat dari banyak siswa
yang mendapatkan nilai di atas KKM
Gambar 4.3 Grafik gabungann kelas eksperimen dan kontrol pretest postest
c. Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan hasil observasi pada kelas eksperimen selama proses
pembelajaran, penelitian memperoleh data dari instrument yang dirangkum pada
setiap akhir pembelajaran.
Postest Kontrol Pretest Kontrol
Postest Eksperimen dan Kontrol
Pretest Eksperimen dan Kontrol
Gambar 4.4 Grafik aktivitas siswa kelas eksperimen selama mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran Edmodo
Berdasarkan hasil gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa terdapat
perubahan dari ketuju komponen aktivitas siswa selama mengikuti proses
pembelajaran simulasi digital materi komunikasi dering dengan menggunakan
media pembelajaran edmodo. Adapun perubahan terjadi yaitu terdapat pada
komponen aktivitas 4 yang dimana saat pertemuan 2 terdapat 15 siswa yang
menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi dan mengalami peningkatan di
pertemuan 3 sebanyak 30 siswa, hal ini dikarenakan tumbuhnya semangat siswa
dalam memahami materi ajar yang disampaikan guru dengan menggunkan media
pembelajaran edmodo. Perubahan juga terjadi pada komponen aktivitas 3 dimana
pada pertemuan 2 terdapat 25 siswa dan pada pertemuan 3 terdapat 34 siswa yang
mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum dimengerti, hal ini
dikarenakan siswa sudah memahami materi ajar yang disampaikan guru melalui
media pembelajaran edmodo. Pada komponen aktivitas 5 terdapat perbuahan yang
menunjukkan bahwa pada pertemuan 2 terdapat 17 siswa yang masih membutuhkan
bimbingan guru dalam menggunakan media pembelajaran edmodo, pada pertemuan
3 siswa berkurang 33 siswa, hal ini dikarenakan siswa sudah memahami cara belajar
dengan media pembelajaran edmodo. Pada komponen aktivitas 7 siswa yang
35 25 20 15 17 15 10
35 34 32 30 33 34 25
0
10
20
30
40
pertemuan kedua pertemuan ketiga
43
melakukan kegiatan lai seperti rebut, bermain, dan lain-lain pada pertemuan 2
sebanyak 18 siswa dan pada pertemuan 10 berkurang menjadi 25 siswa, hal ini
dikarenakan tumbuhnya semangat siswa dalam proses pembelajaran yang diajarkan
menggunakan media pembelajaran edmodo
Berdasarkan hasil observasi pada kelas control selama proses pembelajaran,
penelitian memperoleh data dari instrument yang dirangkum pada setiap akhir
pembelajaran
Gambar 4.5 Grafik aktivitas siswa kelas kontrol selama mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran Edmodo
Berdasarkan gambar 4.5 menunjukka bahwa terdapat perubahan dari
ketujuh komponen aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran
komunikasi digital dengan materi komunikasi dering secara konvensional. Adapun
perubahan yang terjadi pada komponen 2 dimana kurangnya siswa yang menyimak
materi yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan siswa bosan dan kurang
bersemangat dalam proses pembelajaran. Pada aktivitas 5 menunjukkan bahwa
masih banyak siswa yang memerlukan bimbingan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, hal ini dikarenakan pada saat guru menjelaskan materi siswa
34 30
20 10
32 30
pertemuan kedua pertemuan ketiga
kurang memperhatikan sehingga kurang memahami materi yang telah diajarkan
oleh guru. Pada komponen 7 terjadi peningkatan jumlah siswa yang melakukan
kegiatan lain seperti rebut, bermain, dan lain-lain, hal ini dikarenakan kurangnya
minat siswa dalam memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi ajar secara
konvesional.
Gambar 4.6 Grafik jumlah rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol
2. Analisis Statistik Infrensial
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
dari masing-masing media pembelajaran dalam penelitian ini berdistribusi normal
atau tidak. Bila data berdistribusi normal maka data ini dapat diolah dengan
menggunakan statistik uji-t.
perhitungan menggunakan program SPSS 16.0. untuk mengetahui normal tidaknya
adalah jika sig > 0,05 maka normal dan jika sig < 0,05 dapat dikatakan tidak normal.
Hasil perhitungan yang diperoleh sebagai berikut:
73.26%
72.24%
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, hasil normalitas dengan menggunakan
SPSS.16.0 dapat diketahui nilai signifikansi (Sig) untuk semua data baik pada uji
Kolmogorov-Smirnov maupum uji Shapiro-wilk > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data penelitian berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui tingkat kesamaan
varians Antara dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok control,
untuk menerima atau menolak hipotesis dengan membandingkan harga sig pada
levene’s statistik dengan 0,05 (sig > 0,05). Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada
tabel berikut:
Berdasarkan table 4.10 di atas. Hasil uji homogenitas variable penelitian
diketahui nilai F hitung pre-test 0,328 dengan nilai 0.569 sedangkan F hitung pos-
No Kelompok Sig. Ket. 1 Pre-test Kelas Eksperimen 010 Normal 2 Pos-test Kelas Eksperimen 007 Normal 3 Pre-test Kelas Kontrol 010 Normal 4 Pos-test Kelas Kontrol 011 Normal
Kelas Sig. Keterangan
Pre-test 0,328 0.569 Homogen
Post-test 0,124 0.726 Homogen
46
test 0,124 dengan signifikan 0.726. Dari hasil perhitungan harga signifikan data
pre-test ataupun post-test lebih besar dari 0.05 (sig>0.05) maka dapat disimpulkan
bahwa data dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen.
3) Uji Hipotesis
apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
media pembelajaran edmodo dengan hasil belajar siswa yang diajarkan tidak
menggunakan media pembelajaran edmodo pada mata pelajaran simulasi digital
kelas X di Smk Negeri 6 Makassar. Kesimpulan penelitian dinyatakan signifikan
apabila > pada taraf signifikansi 5% dan nilai p <0,05.
a) Hasil uji-t berpasangan Pre-test dengan Pos-test kelas ekperimen
Rata-rata nilai pre-test kelas ekperimen sebesar 46,29 dan rata-rata nilai pos-
test sebesar 83,71 sehingga mengalami peningkatan sebesar 37,42 Didapatkan juga
> pada taraf signifikansi 5% (13,737> 0,152) dan mempunyai nilai p
< 0,05 yang berarti dapat disimpulkan terdapat peningkatan secara signifikan pada
skor hasil belajar siswa kelompok eksperimen Hasil uji-t berpasangan dengan pre-
test dengan pos-test kelas eksperimen dapat dilihat pada table berikut:
Tabel. 4.11 Ringkasan Hasil Uji T Berpasangan Pre-test Dengan Post-test Kelas Eksperimen
Kelas Rata-
b) Uji-t Berpasangan Pre-test Dengan Pos-test kelas control
Rata-rata nilai pre-test kelas control sebesar 38,86 dan rata-rata nilai pos-
test sebesar 84,57 sehingga mengalami peningkatan sebesar 45,71. Didapat juga
> pada taraf signifikansi 5% (17,830 > 0,475) dan mempunyai nilai p
< 0,05 yang berarti dapat disimpulkan terdapat peningkatan secara signifikan pada
skor hasil belajar siswa kelompok Kontrol Hasil uji-t berpasangan pre-test dengan
pos-test kelas control dapat dilihat pada table berikut:
Tabel. 4.12 Ringkasan Hasil Uji T Berpasangan Pre-test Dengan Post-test Kelas Kontrol
Kelas Rata-
c) Hail uji-t Kelas Eksperimen Pos-test dan Kelas Kontrol Post-test
Beberapa hasil perhitungan independent sampel t-test diketahui rata-rata
kenaikan kelompok eksperimen sebesar 84,57 sedangkan kenaikan kelas kontrol
sebesar 83,41 sehingga diketahui kenaikan skor hasil belajar kelas eksperimen lebih
besar 0,86 dibandingkan dengan kelas control. Diketahui juga nilai sebesar
0,321 dengan signifikansi 0,000 Nilai adalah 0,124. Jadi dapat disimpulkan
bahwa > (0,321 < 0,124) dan nilai signifikansinya lebih besar dari
0,05 (p= 0,000<0,05), sehingga dapat dinyatakan terdapat perbedaan yang
signifikan dalam peningkatan skor hasil belajar secara signifikan pada kelompok
kontrol dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya, terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan media pembelajaran edmodo lebih baik dari pada hasil belajar siswa
yang diajarkan tidak menggunakan media pembelajar edmodo kelas X Smk Negeri
6 Makassar. Hail uji-t kelas eksperimen post-test dan kelas control pos-test dapat
dilihat pada table berikut:
Tabel. 4.13 Ringkasan Hasil Uji T Kelas Eksperimen Post-test dan Kelas Kontrol Post-test
49
hasil nilai signifikasi sehingga ada perbedaan hasil belajar, dan berdasarkan hasil
belajar siswa yang saya peroleh dimana hasil nilai pretest-postest eksperimen yaitu
84,57 sedangkan hasil nilai pretest-postest kontrol yaitu 46,29, sehingga
menunjukkan hasil nilai signifikasi berbeda.
2. Efektivitas
50
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran diklat sistem operasi, dan
berdasarkan hasil penelitian yang telah saya peroleh yaitu terdapat efektif dalam
peningkatan hasil belajar siswa yang telah menggunakan media pembelajaran
edmodo dapat dilihat selama proses pembalajaran mencapai 73,26%, dan
berdasarkan hasil uji-t terdapat data pre-test dengan hasil penggunaan media
pembelajaran edmodo terdapat hasil belajar simulasi diperoleh nilai sign 0,569 >
00,05. Dengan demikian, terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran
edmodo terdapat hasil belajar di pada siswa kelas X di Smk Negeri 6 Makassar.
Hasil perbandingan tingkat ketentuan belajar simulasi digital menggunakan
media pembelajaran edmodo, menunjukkan bahwa untuk nilai ketentuan hasil
belajar siswa telah diberi perlakuan (posttest) sebanyak 35 orang siswa yang
mencapai ketentuan belajar.
Berdasarkan hasil analisis inferensial dengan perhitungan menggunakan
SPSS 16 menunjukkan bahwa data pretest dan posttest telah memenuhi uji
normalitas yang merupakan uji persyaratan sebelum melakaukan uji hipotesis. Data
pretest dan posttest telah terdistribusi dengan normal karena nilai p ≥ = 0,05. Hasil
analisis interensial menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa setelah
pembelajaran simulasi digital menggunakan media pembelajaran edmodo tampak
nilai p (sig(2-tailed)) adalah 0,000 < 0,05, berarti hasil belajar simulasi digital siswa
bisa mencapai JJM 75. Ketuntasan belajar siswa setelah diajar dengan
menggunakan media pembelajaran edmodo ≥ 75.
51
berikut:
pembelajaran edmodo dapat dilihat selama proses pembelajaran dimana
kelas ekperimen mencapai 73.26% sedangkan kelas kontrol 72,24%.
2. Berdasarkan hasil uji-t terdapat data pre-test dan pos-test hasil pengaruh
penggunaan media pembelajaran edmodo terhadap hasil belajar simulasi
digital diperoleh nilai Sign 0,569 > 0,05. Dengan demikian terdapat
pengaruh penggunaan media pembelajaran edmodo terhadap hasil belajar
pada siswa kelas di Smk Negeri 6 Makassar.
B. Saran
mampu menggunakan media pembelajaran edmodo untuk meningkatkan hasil
52
belajar siswa, serta penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media teknologi
informasi dari materi pokok yang lain sehingga penelitian tentang penggunaan
media pembelajaran edmodo lebih luas.
C. Manfaat
Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori
yang telah didapat dari mata pelajaran yang telah diterima kedalam penelitian yang
sebenarnya, dan hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sarana diagnosis dalam
mencari sebab masalah atau kegagalan yang terjadi di dalam sistem penilaian
pelayanan yang sedang berjalan. Dengan demikian akan memudahkan pencarian
alternative pemecahan masalah-masalah tersebut.
Aulia Rahmawati, 2014. Efektivitas Penerapan Edmodo Tehadap Pembelajaran Kimia Kelas XI SMAN 1 Wales. Skirpsi Universitas Negeri Yogyakarta.
Daryanto, 2014. Media Pembelajaran, Yogyakarta.
Fkip Unismuh Makassar, 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Panrita Press Unismuh Makassar.
Hidayah, Fitri 2012. Penerapan E-learning Sebagai Media Pembelajaran Mata Diklat Pemrograman Web Kelas XI Teknik Komputer Jaringan SMKN 2 Pengasih, Yogyakarta: UNY
Ipan Tuslina 2014, Efektifitas Penggunaan Media Edmodo Sebagai Kegiatan Penunjang Pembelajaran Fisika di SMK Negeri 6 Kota Bekasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Muhammad Azyes Herlambank 2015. “Hubungan Pengunaan Media Pembelajaran
Edmodo Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Simulasi Digital Di SMK Negeri 1 Gombong”. Skripsi Jurusan Teknik Informatika
Nurita Putranti, 2013. Cara Membuat Media Pembelajaran Online Menggunakan Edmodo. Jurnal Pendidikan Informatika dan sains.
Nurul Hikmah Anwar 2017. “Efektivitas Media Pembelajaran Edmodo Terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fisika Kelas XI IPA SMAN 1 Tanete Rilau” Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika Pada Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan U.IN Alauddin Makassar
Popham 2003. “Efektivitas Penggunan Media Pembelajaran”
Santhy Rahmawati Putri, Sri Wahyuni 2017. Penggunaan Media Pembelajaran Edmodo Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pemasaran di SMK Negeri 1 Jember.
Santhy Rahmawati Putri1,Sri Wahyuni1,Pudjo Suharso 2017. Penggunaan media Pembelajaran Edmodo Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pemasaran di SMK Negeri 1 Jamber Tahun Ajaran 2016/2017.
Sinambela 2006. “Efetivitas Organisasi”
Suci Rahmadika 2014. Efektivitas Penerapan Media Jejaring Sosial Media edmodo Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Diklat Sistem Komputer. Skripsi, Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidika Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta CV.
Syofiarni, Yesi 2014. Makalah Edmodo. Tersedia: (http:/www.academia.edu/7176523/Makalah_Edmdoo_Makalah_Edmod o_disusun_Oleh_Yesi_Syofiarni_RPL_B).