77
EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT TANAH LEMO KECAMATAN BONTO BAHARI KABUPATEN BULUKUMBA ARIF MUDASSIR Nomor Stambuk:105610441812 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT)

PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT

TANAH LEMO KECAMATAN BONTO BAHARI

KABUPATEN BULUKUMBA

ARIF MUDASSIR

Nomor Stambuk:105610441812

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …
Page 3: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …
Page 4: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Arif Mudassir

Nomor Stambuk : 105610441812

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa

bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan

plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian

hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik

sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.

Makassar, 17 Juli 2019

Yang menyatakan,

Arif Mudassir

Page 5: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

iv

ABSTRAK

ARIF MUDASSIR. Efektivitas Penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba(Dibimbing oleh Djuliati Saleh dan NasrulHaq)

Efektivitas penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba dimana permasalahan yang muncul minimnya dana yang dimiliki pengusaha untuk mengembangkan usahanya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penyaluran Kredit

Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bontobahari Kab. Bulukumba dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat Penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bontobahari Kab. Bulukumba.

Tipe penelitian ini bersifat fenomenologi. Dasar penelitian yang digunakan

adalah deskrektif kualitatif yaitu penulis bermaksud untuk mendekskripsikan efektivitas penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba dimana penulis mewawancarai 8 informan, sumber data sendiri dari data primer yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen – dokumen, catatan –catatan, laporan –laporan maupun arsip- arsip resmi yang dapat didukung dengan kelengkapan data primer.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas penyaluran KUR (Kredit

Usaha Rakyat) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba dengan indiator pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi dapat disimpulkan bahwa cukup memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan usaha masayarakat, namun tidak terlepas juga dari faktor yang mendukung antara lain sosialisasi dan data sedamgkanfaktor yang menghambat yaitu proses pencairan, pola pikir dan pemahamam dalam proses pelaksanaannya. Kata Kunci: Efektivitas, Kredit, Usaha, Bank

Page 6: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

v

ABSTRACT

ARIF MUDASSIR. Effectiveness of KUR Distribution (People's Business Credit) at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tanah Lemo Unit, Bonto Bahari District, Bulukumba Regency (Supervised by Djuliati Saleh and NasrulHaq) The effectiveness of KUR (Kredit Usaha Rakyat/People's Business Credit) distribution at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tanah Lemo Unit, Bonto Bahari Sub-District, Bulukumba Regency, where problems arise from the lack of funds owned by entrepreneurs to develop their businesses. The purpose of this study was to determine the effectiveness of distribution of People's Business Credit (KUR) at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tanah Lemo Unit, Bontobahari District, Kab. Bulukumba and the factors that support and inhibit the Distribution of KUR (People's Business Credit) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tanah Lemo Unit, Bontobahari District, Kab. Bulukumba. This type of research is phenomenological. The basis of the research used is descriptive qualitative, namely the author intends to describe the effectiveness of KUR distribution (People's Business Credit) at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tanah Lemo Unit, Bonto Bahari Sub-District, Bulukumba Regency where the author interviewed 8 informants, the data sources themselves from primary data were obtained through interviews, while secondary data was obtained from documents, records, reports and official files that could be supported by completeness of primary data. The results of this study indicate that the effectiveness of KUR (People's Business Credit) distribution at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The Tanah Lemo Unit of Bonto Bahari Sub-District, Bulukumba Regency with an indicator of achieving goals, integration and adaptation can be concluded that it has a considerable influence on the development of the business of the community, but it cannot be separated from the supporting factors and there are still several factors that hinder the process of implementation. Keywords: Effectiveness, Credit, Business, Bank

Page 7: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabil’alamin, segala puji dan syukur peneliti panjatkan

kehadirat Allah SWT serta shalawat dan salam peneliti limpahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga serta sahabatnya juga

seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Hanya dengan rahmat dan karunia Allah SWT, peneliti dapat

menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan judul “Efektivitas Penyaluran KUR

(KREDIT USAHA RAKYAT) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero)

Tbk. unit Tanah Lemo Kecamatan Bontobahri Kabupaten Bulukumba.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik, dari segi penggunaan tata bahasa, tulisan, maupun dari segi

redaksionalnya, sehingga peneliti mengharapkan saran dan kritik yang berguna,

yang Insya Allah denga jalan ini peneliti ini dapat memperbaiki kekurangannya

dikemudian hari.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan bimbingan serta

penghargaan dari semua pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti

ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat IbuDra, Hj. DjuliatiSaleh, M.Si selaku pembimbing I,

dankepada yang terhormat bapak Nasrul Haq, S.Sos., M,PAselaku pembimbing

II yang telah bersedia meluangkan waktunya disela-sela kesibukkan untuk

Page 8: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

vii

membimbing dan menuntun peneliti dalam proses penyusunan skripsi dari awal

sampai akhir

Sebagai wujud terimakasih, rasa hormat, dan penghargaan yang mendalam

dari peneliti, perkenankanlah peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. selaku Rektor Universitas

Muhammdiyah Makassar.

2. Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos. M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Universitas Muhammdiyah Makassar

3. Dr. Samsir Rahim, S.Sos., M.Si

4. Seluruh dosen dan staf tata usaha di Fakultas Ilmu Social Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

5. Dan tak lupa ucapan terimakasih kepada ayahanda kita tercinta Dr.

Burhanuddin, S.Sos., M.Si yang telah membantu dalam memberikan saran

yang membangun bagi anak-anaknya.

Selanjutnya peneliti tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya dan tidak terhingga kepada:

1. Kedua orang tua tercinta yaitu Ibunda Rajuani dan Ayahanda Abdul Wahab

yang terus menerus memberikan kasih sayangnya dan selalu mendo’akan

demi keberhasilan peneliti, serta dukungan baik moral maupun materil yang

sangat tulus kepada peneliti, untuk itu dengan segala kerendahan hati saya

ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam dan rasa hormat yang tulus

dan ikhlas kepada kedua orang tua ku tercinta.

Page 9: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

viii

2. Ucapan terima kasih yang sebesar-besrnya kepada keluarga besar di

BULUKUMBA atas segala motivasi, bantuan dan doanya selama ini sehingga

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini terkhusus buat kakak saya Awaluddin

dan Akif Munandar

3. Terimakasih juga buat keluarga besar saya di ara (YayaFebriawan, S.Pd,

Surya Prasetya, Novi Asrianty) yang telah banyak membantu dan memberikan

motivasi sehingga skripsi ini dapat selesai.

4. Terima kasih juga buat keluarga besar KEPMA terkhusus buat kakanda

(Andrian Naldi, S.Pd, Dedi Resky Fauzy, S.Pd, dan Adrian Adwinata, S.Pd)

yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi sehingga skripsi ini

dapat selesai.

5. Buat sahabatku Yaya Febriawan, S.Pd, Surya Prasetya, Afriansyah, Bayou

Ardian teman seperjuangan mengejar semua mimoi yang kadang sulit untuk

menjadi kenyataan.

6. Teman-teman seangkatan 2012 ku di UNISMUH yang bersama-sama

berjuang di kampus biru kita tercinta.

7. Semua sepupu penulis terutama surya prasetya, Ulfa Dwi Yanti, Yaya

Febriawan S.Pd, serta keluarga lainnya yang ada di Makassar, yang telah

memberikan motivasi, dorongan moril dan materil kepada penulis selama

menyelesaikan studi.

8. Terakhir buat semua yang turut mendukung dan membantu penulis meski

hanya dengan doa tapi tidak sempat penulis mencantumkan namanya, terima

kasih banyak karena semua itu sangat berarti bagi penulis.

Page 10: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

ix

Semoga bantuan dan perhatian yang diberikan mendapat berkah dan

balasan yang lebih besar dari allah SWT atas segala sumbangsih dari semua pihak

baik moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sebagai penutup sekali lagi peneliti ingin mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal ibadah, dan

dorongan serta doa yang diberikan kepada peneliti dengan tulus ikhlas

mendapatkan rahmat dan karunia dari Allah SWT. Amien,

Billahi fiisabililhaq

Wasalaamu’alaikumWr.Wb

Makassar, 22 Juli 2019

Penulis

Page 11: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

x

DAFTAR ISI

Halaman Sampul .............................................................................................. i

Halaman Persetujuan ........................................................................................ ii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................... iii

Abstrak ............................................................................................................. iv

Abstract ............................................................................................................ v

Kata Pengantar ................................................................................................. vi

Daftar Isi........................................................................................................... ix

Daftar Tabel ..................................................................................................... xi

Daftar Gambar .................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian Kegunaan Penelitian ...................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7

A. Pengertian Efektivitas ................................................................... 7

B. Kerangka Pikir .............................................................................. 14

C. Fokus Penelitian ............................................................................ 15

D. Deskripsi Fokus Penelitian ............................................................ 16

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 18

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 18

B. Jenis dan Tipe Penelitian ............................................................... 18

C. Sumber Data .................................................................................. 19

D. Informan Penelitian ....................................................................... 19

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 20

F. Teknik Analisa Data ...................................................................... 21

G. Keabsahan Data ............................................................................. 22

Page 12: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 24

A. Lokasi Penelitian ............................................................................ 24

B. Pembahasan .................................................................................... 31

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 53

A. Kesimpulan .................................................................................... 53

B. Saran ............................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 56

LAMPIRAN – LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Data Informan Penelitian ................................................................ 20

Tabel 4.1 Jumlah Penerima Dana KUR ........................................................... 31

Page 14: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir ............................................................... 15

Gambar 4.1. Bagan dan Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba ................................................. 30

Page 15: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997-1998 yang

mengakibatkan menurunnya nilai tukar uang rupiah terhadap dollar dan situasi

pada sektor riil menunjukan banyak usaha-usaha besar yang gulung tikar

(Sugiyono,2003). Hal ini merupakan pelajaran yang sangat penting untuk kembali

mencermati suatu pembangunan ekonomi yang benar-benar harus memiliki

struktur yang kuat dan dapat bertahan dalam situasi apapun. Kontribusi yang

diberikan oleh pelaku usaha mikro kecil danmenengah (UMKM)

padakondisikrisis ekonomi dapat diukur sebagai penyangga dalam proses dalam

memulihkan perekonomian nasional, dipandang dari laju pertumbuhan ekonomi

nasional maupun dalam peningkatan kesempatan kerja.

Pemerintah mulai merencanakan program kredit usaha rakyat (KUR) pada

tahun 2007 sebagai respon atas Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang

kebijakan percepatan pengembangan sector riil dan pemberdayaan usaha mikro

kecil danmenengah (UMKM) khususnyabidangreformasi sector keuangan. Inpres

tersebut ditindak lanjuti dengan ditandatanganinya Nota KesepahamanBersama

(Memorandum of Understanding/MoU) antara lembaga penjaminan, pemerintah

dan perbankan padatanggal 9 oktober 2007 sebagaimana yang kemudian di ubah

dengan addendum pada tanggal 14 Mei 2008 tentang penjaminan

kredit/pembiayaan kepadakoperasidanUMKM atau yang lebih dikenal dengan

istilah kredit Usaha Rakyat (KUR) Pemerintah mengesahkan UU No. 20 tahun

Page 16: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

2

2008 mengenai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

TerbentuknyaUndang–undang tersebut bermaksud agar pemeberdayaan usaha

mikro kecil dan menengah dapat ditingkatkan secara nasional sampai bulan

November 2014, bank nasional yang menyalurkan KUR sebanyak 7 (tujuh) bank

yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri,

Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bukopin, Bank SyariahMandiri (BSM) dan

Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah).

Penilaian efektivitas dalam penyaluran kredit usaha rakyat dan

pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja usaha mikro kecil dapat di ukur

menggunakan lima aspek, yaitu aspek ketepatan sasaran program, aspek ketepatan

waktu, aspek ketepatan jumlah uang yang diterima oleh nasabah, aspek ketepatan

beban kredit dan aspek ketepatan prosedur. Faktor-faktor produksi sangat

berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Berdasarkan

perkembangannya, UMKM telah banyak berkontribusi terhadap pertumbuhan

perekonomian di Indonesia. Bahkan sebagai tiang ekonomi dan juga sebagai

pejuang ekonomi rakyat, terutama dalam aspek dalam peningkatan pemerataan

pendapatan, kesempatan kerja, pembangunan pedesaan dan ekspor nonmigas.

Selainitu UMKM juga mempunyai pengaruh besar terhadap jumlah pendapatan

dalam negara, dan juga sekaligus meningkatkan tingkat kesejahtraan masyarakat.

Dalam perkembangannya UMKM meski dihadapi dengan masalah klasik,

yakni masalah pada permodalan, iklim usaha, manajemen sumber daya manusia,

produksi, financial, birokrasi/perizinan, efesiensi, nilai tambah dan informasi

peluang bisnis, Permasalahan utamanya yaitu berkaitan dengan kesulitan dalam

Page 17: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

3

hal permodalan dan pemasaran. Modal merupakan faktor yang penting dalam

suatu produksi, yang artinya modal akan sangat mempengaruhi tumbuh

kembangnya suatu usaha, ketika modal yang digunakan sedikit maka produk yang

dihasilkan juga sedikit begitu pula jika modal yang digunakan besar maka tidak

akan menutup kemungkinan jumlah produk yang dihasilkan juga besar.

Efektivitas suatu program diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu

program untuk mewujudkan hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan, begitu pula dengan efektivitas KUR, efektivitas

program KUR bisa dilihat dari besarnya alokasi penyaluran kredit dan sangat

tergantung pada distribusi pengalokasiannya, baik menurut sector ekonomi

maupun penerimanya (pelaku ekonominya). Oleh karena itu distribusi

pengalokasian penyaluran KUR juga menjadi masalah krusial dalam upaya

optimalisasi dampak positif dan efektivitas program KUR.

Program KUR merupakan program khusus, dimana perbankan hanya akan

menyalurkan kredit selama pemerintah berkomitmen dalam melakukan

penjaminan atas kredit. Oleh karena itu, peningkatan dari sisi penawaran sangat

tergantung besaran jaminan diperusahaan penjamin.

Dalam upaya peningkatan besarnya jaminan di perusahaan penjamin untuk

program KUR tentunya pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai hal karena

alokasinya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Setiap

jenis alokasi dalam APBN secara mendasar merupakan perhatian dan prioritas

bagi pemerintah. Oleh karena itu, peningkatan besaran jaminan di perusahaan

penjamin untuk KUR mestilah jadi prioritas dalam mengelola anggaran,

Page 18: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

4

sehinggan KUR ini mampu bisa mencapai tujuan-tujuannya.

Sebagaimana peranan KUR sebagai upaya pemerintah untuk

memberdayakan UKM dengan member kemudahan dalam pemberian pinjaman.

KUR ini merupakan program pemerintah yang melibatkan APBN Negara, dengan

hal tersebut sudah barang tentu perlu dibuktikan efektivitasnya secara empiris dan

mendalam. Selain dampaknya positif, KUR perlu dibuktikan apakah benar-benar

mampu secara efektif dalam mencapai tujuannya, yaitu menggerakan/

mengembangkan/memperluasUKM, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi

pengangguran.

Seperti yang kita ketahui bahwa efektivitas berarti suatu keadaan atau

kegiatan itu mencapai taraf sesuai dengan yang diinginkan ataupun berhasil.

Berarti sangat diharapkan dalam penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat ini dapat

berjalan berhasil dalam membantu rakyat Indonesia yang melakukan UMKM

(Usaha mikro, kecil dan menengah). Tetapi apakah benar bahwa penyaluran dana

Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh BRI sudah efektif? Oleh karena

itu hal tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul:“Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Pt. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan BontoBahari

Kabupaten Bulukumba”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang masalah yang telah saya

kemukakan di atas maka rumusan masalah yang akan dijawab melalui penelitian

ini adalah:

Page 19: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

5

1. Bagaimana efektivitas penyaluran dana kredit usaha rakyat (KUR) pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (persero) tbk Unit Tanah Lemo Kecamatan

Bontobahari Kab. Bulukumba?

2. Faktor-faktor apa yang mendukung dan menghambat penyaluran dana kredit

usaha rakyat (KUR) pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (persero) tbk Unit Tanah

Lemo Kecamatan Bontobahari Kab. Bulukumba?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui efektivitas penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan

BontobahariKab. Bulukumba.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat

Penyaluran (KUR) Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan BontobahariKab. Bulukumba.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat atau kegunaan baik teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

dan informasi bagi dunia akademik di bidan ilmu pengetahuan, khususnya

mengetahui efektivitas penyaluran (KUR) Kredit Usaha Rakyat pada PT.

Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan

BontobahariKab. Bulukumba.

Page 20: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

6

2. Secara praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan

atau sumbangan pemikiran bagi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Unit Tanah Lemo Kecamatan Bontobahari Kab. Bulukumbadalampenyaluran

(KUR) Kredit Usaha Rakyat.

Page 21: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas

1. PengertianEfektivitas

Kata efektif berasal dari bahasa inggris yakni effective yang mempunyai

arti berhasilatausesuatu yang di lakukan dengan baik. Dalam kamus ilmiah

popular saatini Iamendefenisikanefektivitassebagaiketetapanpenggunaan, hasil

atau guna demi menunjang tujuan.

Apakah hasil yang diinginkan telah tercapai dalam hal ini adalah unit

penyaluran. Efektivitas yaitu hubungan antara output dengan tujuan, semakin

besar sumbangan(kontribusi) output terhadap pencapaian sebuah tujuan, maka

semakin efektif sebuah organisasi, program atau kegiatan Efektivitas berfokus

pada hasil, program atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang

dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diinginkan atau di katakan spending

wisely. Membahas tentang masalah ukuran efektivitas sangat bervariasi dari sudut

terpenuhinya yang mengenai sasaran dan sebuah tujuan yang ingin dicapai serta

menunjukkan sejauh mana organisasi, program kerja/kegiatan yang melaksanakan

fungsi-fungsi secara optimal.

MenurutSubagyo(2000),ia mendefinisikan efektivitas sebagai kesesuaian

antara output dengan tujuan yang sudah di tetapkan. Efektivitas menurut Steers

dalamSutrisno, (2010) yang pada umumnya efektivitas hanya bias dikaitkan

dengan tujuan dalam organisasi, yaitulaba, yang sangat cenderung mengabaikan

aspek yang sangat penting dari keseluruhan prosesnya, yaitu sumber daya

Page 22: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

8

manusia. Dalam sebuah penelitian yang mengenai efektivitas organisasi sumber

daya manusia dan perilaku manusia tersebut seharusnya muncul menjadi fokus

primer, dana sebuah usaha untuk meneliti perilaku manusia di tempat ia bekerja.

Sedangkan menurut Sedarmayanti (2009) mendefinisikan konsep efektivitas

sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat

tercapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan

masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila efisiensi

dikaitkan dengan efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum

tentu efisiensi meningkat.

Seperti yang di ungkapkan sebelumnya, Steer dalamSutrisno (2010)

mengemukakantiga konsep yang dapat digunakan untuk melihat efektivitas

organisasi, apakah organisasi dapat mencapai sasaran dan tujuannya, yaitu dengan

melihat:

a. Konsep optimalisasi tujuan

b. Konsep perspektif sistem

c. Tekanan Terhadap perilaku

Dalam sebuah penelitian yang mengenai efektivitas sebuah organisasi,

sumber daya manusia, perilaku manusia harusnya muncul sebagai focus primer,

dan usaha-usaha untuk meningkatkan sebuah efektivitas yang mulanya melalui

penelitian prilaku manusia di tempat kerja, pendapat yang dipaparkan oleh Caster

I. Bernard,Efektivitas merupakan sasaran tercapainya yang sudah di sepakati

bersama (Bernard,1992).

Menurut Effendy ia mendefinisikan efektivitas sebagai berikut:

Page 23: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

9

“Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang sudah di rencanakan harus

sesuai dengan biaya yang sudah di anggarkan, waktu yang sudah ditetapkan serta

jumlah personil yang sudah di tentukan”(Effendy,1989) sedangkan definisi

menurut Susanto “Efektivitas yaitu sebuah pesan untuk mempengaruhi atau sering

disebut dengan tingkat kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi” (Susanto,

1975).

Menurut CampbelJ.P dalam Lestanata (2016), Untuk itu mengukur

efektivitas secara umum dan paling menonjol adalah:

a. Keberhasilan program

b. Keberhasilan sasaran

c. Kepuasan terhadap program

d. Tingkat input dan output

Dengan demikian efektifitas sering di artikan sebagai suatu tolak ukur

untuk pencapaian tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya secara matang.

Efektivitas (effectiveness) yang mempunyai definisi secara abstrak sebagai tingkat

pencapaian sebuah tujuan, di ukur menggunakan rumus hasil dibagi dengan

tujuan. Tujuan yang bermula dari visi yang mempunyai sifat abstrak itu bisa

dideduksi sampai menjadi hal yang kongkrit, yaitu sebuah sasaran atau strategi.

Menurut The Liang Gie dalam Halim (2004) ia mempunyai pemahaman

tentang efektivitas sebagai berikut: Efektifitas merupakan sebuah keadaan yang

mengandung definisi mengenai terjadinya sebuah efek atau akibat yang sudah di

kehendaki, kalau seseorang melakukan sebuah perbuatan yang mempunyai

maksudtertentu yang memang dikehendaki. Maka orang itu dikatakan efektif bila

Page 24: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

10

menimbulkan akibat atau mempunyai maksud sebagaimana yang dikehendaki

dengan demikian efektivitas adalah ketercapaian tujuan yang diperoleh oleh

seseorang sehingga apa yang ingin mereka capai dalam suatu kegiatan yang

mereka lakukan telah mampu mereka capai.

Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Menurut Streers dalam

Ahmad Habibullah (2008), efektivitas adalah konsistensi kerja yang tinggi untuk

mencapai tujuan yang telah disepakati. Adapun Stoner yang dikutip dalam Ahmad

Habibullah (2008) memberikan definisi bahwa efektifitas sebagai kemampuan

menentukan tercapainya tujuan.

Dari semua penjelasan tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa sebuah hal

bisa dikatakan efektif apabila sudah sesuai dengan apa yang di kehendaki, artinya

pencapaian sebuah hal dimaksud yaitu pencapaian tujuan yang dilakukan demi

mencapai hal tersebut. Efektivitas bisa diartikan sebagai proses pencapaian sebuah

tujuan yang sudah ditetapkan dari sebelumnya. Sebuah usaha atau sebuah

kegiatan bisa dikatakan efektifapabilakegiatantersebuttelahmencapaitujuannya.

Apabila tujuan itu dimaksud dalam suatu instansi maka pencapaiannya tersebut

merupakan sebuah keberhasilan dalam pelaksanaan program menurut wewenang,

serta tugas dan fungsi dari instansi tersebut. Jadi dimaksudkan disini yaitu

bagaimana penyaluran dana KUR pada BRIitumencapaititik berhasil sesuai

dengan teori-teori yang ada tersebut. untuk mengetahui penyaluran dana KUR

tersebut efisien atau tidak maka diperlukan tolak ukur indikator.

Alat ukur dipakai berguna untuk mengetahui apakah penyaluran dana

Page 25: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

11

Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu berhasil atau tidak yaitu melihat apakah tujuan

dibentuknya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah mencapai hasil dan

bermanfaat bagi masyarakat khususnya para pelaku Usaha Kecil Menengah

(UKM).

2. Ukuran efektifitas

Mengukur sebuah efektivitas dalam sebuah organisasi bukanlah hal yang

sederhana, karena efektivitas bisa dikaji dari berbagai sudut pandang yang

berbeda serta tergantung pada siapa yang menilai serta mengiterpretasikannya.

Bila dipandang dari sudut produktivitas, maka seorang manajer produksi

memberikan pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas dan kuantitas (outpu)

barang dan jasa.

Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif atau

tidak. Sebagai mana dikemukakan oleh Siagian (2007), yaitu:

a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksud agar semua karyawan

dalam melaksanakan tugas dapat mencapai sasaran yang terarah serta tujuan

sebuah organisasi tercapai.

b. Kejelasan strategi tentang pencapaian sebuah tujuan, sudah di ketahui bahwa

strategi merupakan pada jalan yang diikuti melaksanakan berbagai upaya

dalam pencapaian sasaran yang ditentukan agar semua impla mengerti tidak

tersesat dalam sebuah pencapaian tujuan dalam organisasi.

c. Proses perumusan dan analisis kebijakan yang harus mantap, serta berkaitan

dengan tujuan yang ingin dicapai dan strategi yang telah di tetapkan artinya

kebijakan ini harus mampu menjembatani tujuan-tujuan serta usaha

Page 26: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

12

pelaksanaan sebuah kegiatan yang operasional.

d. Perencanaan harus matang yang pada hakekatnya berarti memutuskan hal apa

yang dikerjakan sekarang untuk organisasi di masa yang akan datang.

e. Menyusun sebuah program yang tepat adalah suatu rencana yang baik, namun

masih ada dipaparkan dalam program pelaksanaan yang apabila para

pelaksanaakan kurang memliki pedoman bertindak dan bekerja.

Campbell dalam Sutrisno (2010) mengungkapkan indikator efektivitas

dilihat dari beberapa segi kriteria efektivitas, sebagai berikut:

a. Efektivitas keseluruhan. Sejauh mana organisasi melaksanakan tugasnya

untuk mencapai tujuan-tujuannya. Ini merupakan penilaian secara umum

dengan sebanyak mungkin kriteria yang tunggal serta menghasilkan penilaian

umum tentang efektivitas organisasi.

b. Kualitas. Kualitas jasa atau produk utama yang dihasilkan oleh organisasi.

c. Produktivitas. Kuantitas atau volume produk atau jasa utama yang dihasilkan

oleh organisasi. Ini dapat diukur menurut tiga tingkatan; tingkat individu,

tingkat kelompok, dan tingkat organisasi.

d. Kesiapsiagaan Penilaian menyeluruh mengenai kemungkinan bahwa

organisasi mampu menyelesaikan tugas secara khusus dengan baik jika

diminta.

e. Efisiensi. Suatu rasio yang mencerminkan perbandingan beberapa aspek

satuan prestasi terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi itu.

f. Laba. Hasil terhadap penanaman modal yang digunakan untuk menjalankan

sebuah organisasi dapat dilihat dari berbagai segi pemilik. Sejumlah sumber

Page 27: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

13

daya yang masih tersisa sesudah dikurangi biaya atau kewajiban, yang

biasanya dinyatakan dalam sebuah presentase.

g. Pertumbuhan. Penambahan hal seperti fasilitas pabrik, serta tenaga kerja, laba,

dan penemuan hal yang baru. Suatu perbandingan antara keadaan organisasi

masa sekarang dengan keadaan masa lampau.

Sedangkan Duncan dalamNdraha (2003) mengungkapkanada 3 indikator

dalam efektivitas. Ia mengatakan indikator efektivitas sebagai berikut:

a. Pencapaiantujuan, Pencapaiantujuanadalahkeseluruhan upaya pencapaian

tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian

tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pertahapan, baik dalam arti

pertahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun

tahapandalamartiperiodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari 2 sub-indikator,

yaitu: kurun waktu dan sasaran yang merupakan target kongkrit.

b. Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi

untuk mengadakan sosialisasi, komunikasi dan pengembangan konsensus.

Integrasi menyangkut proses sosialisasi.

c. Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan program dengan

keadaan di lapangan. Berdasarkan beberapa indikator efektivitas yang

diungkapkan menurut beberapa ahli diatas, bahwa teori yang cocok digunakan

dalam penelitian ini adalah indicator efektivitas menurut Duncam Alasan

peneliti menggunakan teori ini adalah karena keseluruhan indikator efektivitas

dalam teori ini sesuai.

Page 28: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

14

3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kur adalah skim penjaminan kredit yang khusus diperuntukkan bagi

UMKM danKoperasi yang usahanya produktif dan layak namun tidak mempunyai

agunan yang cukup sesuai persyaratan yang ditetapkan Perbankan. Usaha

produktif adalah usaha untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memberikan

nilai tambah dan meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha. Usaha layak adalah

usaha yang menguntungkan dan memberikan laba sehingga mampu membayar

bunga/marjin dan mengembalikan seluruh utang/ kewajiban pokok

kredit/pembiayaan dalam jangk a waktu yang disepakati antara Bank Pelaksana

dengan debitur KUR dan memberikan sisa keuntungan untuk mengembangkan

usahanya. UMKM belum bankable karena belum dapat memenuhi persyaratan

perkreditan/pembiayaan dari Bank Pelaksana antara lain dalam penyediaan

agunan dan pemenuhan persyaratan perkreditan/pembiayaan yang sesuai dengan

ketentuan Bank Pelaksana.

Menurut Mulyati dalam kredit perbankan (2016) Kredit Usaha Rakyat

adalah kredit / pembiayaan kepada UMKM dan koperasi yang tidak sedang

menerima kredit program dari pemerintah, pada saat permohonan

kredit/pembiayaan diajukan, yang dibuktikan dengan hasil sistem informasi

debitur dikecualikan untuk jenis KPR, KKB, Kartu kredit, dan kredit konsumtif

lainnya.

B. Kerangka Pikir

Pemerintah mulai mencanangkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR)

pada tahun 2007 sebagai respon atas Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007

Page 29: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

15

Tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan

Usaha Mikro Kecil danMenengah (UMKM).

Untuk menetukan bagaimana efektivitas penyaluran kredit usaharakyat

(kur) pada PT. Bank rakyat indonesia (persero) tbk. Unit tanah lemo kecamatan

bontobahari kabupaten bulukumba, digunakan tiga tahap indikator untuk menilai

hal tersebut, yakni: Pencapaian Tujuan, Integrasi, Adaptasi, beserta apa-apa saja

yang menjadi faktor pendukung dan penghambat di dalam penyaluran kredit

usaha rakyat untuk mencapai suatu keberhasilan.

Gambar 2.1. BaganKerangkaPikir

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat

(KUR) Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah

LemoKecamatanBontoBahari Kabupaten Bulukumba. Adapun Indikator

EfektivitasPenyaluranKur (Kredit Usaha Rakyat) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit

Tanah LemoKecamatanBontoBahari Kabupaten Bulukumba

Faktor Pendukung 1. Sosialisasi 2. Dana

Indikator 1. Pencapaian tujuan 2. Integrasi 3. Adaptasi

EfektivitasPenyaluranKredit Usaha Rakyat pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Faktor Penghambat 1. Pola Pikir dan

Pemahaman 2. Proses Pencairan

Page 30: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

16

penyaluran kredit usaha rakyat terdiri dari Pencapaian Tujuan, Integrasi, Adaptasi.

Dimana dalam penyaluran kredit usaha rakyat terdapat factor penghambat dan

pendukungnya.

D. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Pencapaian Tujuan adalah keseluruhan upaya yang dipandang sebagai sebuah

proses. Pencapaian tujuan ini sangat penting jika ditinjau dari segi penyaluran

kredit usaharakyat (kur) di Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit

Tanah Lemo Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba.

2. Integrasi adalah tolak ukur terhadap kemampuan sebuah organisasi untuk

mengadakan sosialisasi, pengembangan consensus serta komunikasi dari

berbagai macam organisasi lainnya. Dalam hal ini integrasi menyangkut

proses sosialisasi.

3. Adaptasi merupakan kemampuan sebuah organisasi untuk menyesuaikan diri

terhadap lingkungannya. Berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan program

dengan keadaan di lapangan. Peneliti akan uraikan agar terjadi pemahaman

yang baik. Adaptasi menurut peneliti adalah penyesuaian diri. Suatu proses

penyesuaiandiridenganmengembangkanpola-polatertentu yang dilakukanpihak

pendamping yang mampu menjadi lebih baik dari kondisi sebelumnya atau

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

a. Faktor Pendukung adalah faktor-faktor yang telah mendukung dalam

peningkatan Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah

LemoKecamatanBontoBahari Kabupaten Bulukumba.

Page 31: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

17

b. Faktor Penghambat adalah segala faktor yang menghambat dalam

peningkatan Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo

Kecamatan BontoBahari Kabupaten Bulukumba.

Page 32: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama dua bulan, penelitian ini dilaksanakan

di kantor PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Tanah Lemo, karena

lokasi ini mudah dijangkau oleh peneliti dan mudah untuk mendapatkan data dan

belum pernah dilakukannya penelitian tentang efektivitas penyaluran kredit usaha

rakyat (KUR). Sebagai pelaksana kebijakan daerah yang memberikan pelayanan

langsung kepada pelanggan yang hendak mengajukan Kredit Usaha Rakyat

(KUR).

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Hal ini di

lakukan penelitian ini berupa untuk mengangkat strategi efektivitas penyaluran

KUR di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Tanah Lemo.

Penggunaan lebih dari satu pendekatan pengumpulan data memerlukan evaluator

menggabungkan kekuatan dan kebenaran dari suatu sumber data. Hal ini

berangkat dari pemaknaan pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri dimana

metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa perkataan lisan atau tertulis dari orang-orang yang diamati.

Tipe penelitian ini adalah tipe penelitian fenomenologi dimaksud

Fenomenologi yaitu menggali data untuk mendapatkan makna dari hal-hal

esensial dan mendasar dari realitas, fenomena atau pengalaman yang dirasakan

Page 33: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

19

oleh objek penelitian, Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan menelaah

dan memperhatikan fokus fenomena yang akan diteliti, yang melihat berbagai

aspek subjektif dari perilaku objek. Kemudian, peneliti melakukan penggalian dan

pengambilan data berupa seperti bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan

makna terhadap fenomena yang terkait. Penggalian data ini dilakukan dengan

melakukan wawancara mendalam kepada informan atau objek dalam penelitian,

juga dengan melakukan observasi langsung dilokasi mengenai bagaimana objek

penelitian menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain.

C. Sumber Data

Sumber data yang di perlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer yaitu data hasil yang diperoleh melalui wawancara, dokumen dan

pengamatan langsung terhadap objek penelitian.

2. Data sekunder yaitu data diperoleh melalui studi kepustakaan, referensi-

referensi, peraturan perundang-undangan, dokumen, observasi, yang didapat

dari lokasi penelitian.

D. Informan Penelitian

Informan dalam penelitiankualitatif yaitu informan penelitian yang

memahami informasi tentang objek penelitian. Informan yang dipilih harus

memiliki kriteria agar informasi yang di dapatkan bermanfaat untuk penelitian

yang dilakukan.(Sugiyono, 2008).

Oleh karena itu, peneliti akan menggunakan informan untuk memperoleh

berbagai informasi yang dibutuhkan selama proses penelitian. Informan penelitian

Page 34: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

20

dipilih berdasarkan teknik purposive yaitu sengaja memilih orang-orang yang

diyakini paling mengetahui dan dapat memberikan informasi sesuai dengan tujuan

penelitian. Berikut merupakan jumlah informasi dalam penelitian.

Tabel 3.1. Data Informan Penelitian

No. Nama Informan Inisial Jabatan

1. Muh. Nur Fahmie FM Kepala Unit PT. Bank Rakyat

Indonesia

2. Agun Ag Mantri KUR

3. Rahmad Hidayat RH

Masyarakat penerima Kredit Usaha

Rakyat

(KUR) atau Debitur

4. Hj. Subaedah Ahmad SA

5. Karman KR

6. Saena Asri SA

7. SittiRamlah SR

8. Aspar As Kepala Desa Tanah Lemo

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dan informasi di lapangan ditempuh beberapa

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan

secara langsung dilapangan dan mencatat gejala-gejala yang di temukan

dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya

jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan para nasabah

(sampel) maupun dengan pihak PT. Bank BRI yang mempunyaiwewenang.

Page 35: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

21

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini metode dokumentasi dilakukan mengumpulkan

data dari dokumen yang ada di PT. Bank BRI berupa proposal pengajuan dan

data lengkap nasabah (sampel) serta dokumen lain yang di perlukan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data

yang diperoleh, dikerjakan dan dimanfaatkan untuk sedemikian rupa untuk

menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian. Dalam

model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok. Menurut pendapat Miles dan

Huberman dalam Sugiyono (2012), ketigakomponen tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Reduksi Data (data reduction)

Yakni Data yang di peroleh dilapangan jumlahnya sangat cukup

banyak, untuk itu sangat perlu dicatat dengan sangat rinci dan teliti. Seperti

yang telah di kemukakan, makin lama peneliti di lapangan maka jumlah data

juga akan semakin banyak, kompleks dan rumit. untuk itu perlu juga segera

dilakukan tindakan analisis data dan melalui reduksi data berarti merangkum

dan memilih hal-hal yang pokok saja, memfokuskan pada hal-hal yang

dianggap penting, dan dicaribentukdantemanyasertamembuang yang tidak

terlalu diperlukan dalam hal ini yaitu data yg tidak begitu penting.

2. Penyajian Data (data display)

Dalam suatu penelitian kualitatif, penyajian data bisa dapat dilakukan

dalam suatu bentuk uraian singkat dan bagan dan kaitan antara kategori dan

sejenisnya.

Page 36: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

22

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (conclusion drawing and verification).

Langkah ketiga dalam suatu analisis data kualitatif yaitu adalah penarikan

kesimpulan dan pengecekan/verifikasi. Bentuk kesimpulan awal yang dibuat

masih bersifat sementara, dapat berubahbilatidakdidaptkanbukti yang kuat,

yang dapat mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan data

yang dikemukakan sebelumnya pada tahap pertama, didukung oleh suatu bukti

yang valid, kuat dan konsisten saat peneliti telah kembali kelapangan untuk

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang sebelumnya dikemukakan harus

merupakankesimpulan yang kridibel.

G. Keabsahan Data

Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengujian kredibilitas

data adalah dengan triangulasi. Triangulasi dapat dikatakan sebagai pengecekan,

pengujian data dari berbagai sumber-sumber dengan berbagai waktu dan berbagai

cara. Lebih lanjut triangulasi dapat dibagi ke dalam tiga macam, yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber di lakukan dengan cara memeriksa data/menguji

data yang telah didapat melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti

melakukan pengumpulan data dan pengujian data yang sudah di dapat melalui

hasil pengamatan, wawancara dan dokumen yang ada. Kemudian peneliti

membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, dan membandingkan

hasil dari wawancara dengan dokumen yang ada.

Page 37: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

23

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik di lakukan dengan cara memeriksa data kepada

sumber-sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Dalam

hal ini data yang diperoleh dengan wawancara, lalu di cek

denganobservasidandokumen. Apabiladenganketigateknik pengujian

kredibilitas data tersebut, melahirkan data yang berbeda-beda, maka peneliti

akan melakukan diskusi lebih lanjut lagi kepada sumber data yang

bersangkutan atau dengan yang lain, untuk memastikan data mana yang

diyakini benar atau mungkin semuanya bisa benar karena mempunyai sudut

pandang yang masing-masing berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu dapat juga mempengaruhi kredibilitas data. Data yang di

kumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara pada saat di pagi hari,

saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah

danakanmemberikandata, yanglebih valid sehingga akan lebih meyakinkan.

Page 38: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Penelitian

1. Sejarah Umum PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Bank Rakyat Indonesia pertama kali didirikan di Purwokerto, Jawa

Tengah oleh Raden Aria Wiraatmadja dengan nama Hulp-

enSpaarbankderInlandscheBestuurAmbtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan

Milik Kaum Priyayi yang Berkebangsaan Indonesia (Pribumi). Nama lainnya

yaitu Hulp-enSpaarbank der InlandscheHoofden atau Bank Bantuan Milik Kaum

Priyayi Purwokerto. Sebutan lainnya yaitu De PoerwokertoscheHulp-

enSpaarbank derInlandscheHoofdenatau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik

Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang

berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tangal 16 Desember 1895, yang

kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Bank Rakyat Indonesia

ditetapkan sebagai Bank Pemerintah pertama sesuai dengan Peraturan Pemerintah

No. 1 Tahun 1946 Pasal 1 di Republik Indonesia. Pada saat terjadi situasi perang

mempertahankan untuk kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan dari Bank Rakyat

Indonesia sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali

setelah Perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan perubahan nama menjadi

Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui Peraturan Perundang-

undangan No. 41 Tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN)

yang merupakan peleburan dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Tani dan

Page 39: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

25

NederlandscheMaartrschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden

(Penpres) No. 9 Tahun 1965, BKTNdiintergrasikan ke dalam Bank Indonesia

dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Sebulan

kemudian keluarlahPenpres No. 17 Tahun 1965 tentang Pembentukan Bank

Tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank

Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eksBKTN) diintegrasikan dengan

nama Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular, sedangkan NHM menjadi

Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Ekspor Impor (exim). Berdasarkan

Undang-undang No. 14 Tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan

dan Undang-undang No. 13 Tahun 1968 tentang Undangundang Bank Sentral,

yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan

Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan

masing-masing menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor

Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 1968

menetapkan kembali tugas-tugas Pokok Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank

Umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 7 tahun

1992 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 1992 status

Bank Rakyat Indonesia berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang saat itu

kepemilikannya masih 100 % ditangan pemerintah. Sehingga pada tahun 2003,

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual saham dari Bank ini sebesar 30

% sehingga Bank ini menjadi Perusahaan Publik dengan nama resmi yang masih

dipakai sampai saat ini yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sejak

Page 40: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

26

didirikan pada tahun 1895, fokus utama dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk. adalah konsisten untuk melakukan pelayanan pada masyarakat kecil dan

sampai sekarang tetap konsisten yaitu dengan memberikan fasilitas kredit kepada

golongan pengusaha kecil. Hal ini tercermin pada salah satu program

perkembangan penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK) pada tahun 1994 sebesar

Rp. 6. 419,8 Milyar yg meningkat menjadi Rp. 8. 231,1Milyar pada tahun 1995

sampai dengan Bulan September sebesar Rp. 20. 466 Milyar dan dengan masih

begitu banyaknya program yang dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yg semakin pesat

maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang

berjumlah 4. 447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah,

2 kantor Inspeksi/SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang

Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island

Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil

Bank, 193 P. POINT, 3. 705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

2. Slogan, Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BRI ini mempunyai slogan atau motto “Melayani dengan Setulus Hati”

a. Visi:

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan

nasabah.

b. Misi:

1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang

Page 41: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

27

peningkatan ekonomi masyarakat.

2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang

tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang professional

dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak

yang berkepentingan.

3. Jumlah Pegawai dan Struktur Organisasi

Di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo

Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba terdiri dari 1 orang Kepala Unit,

1 orang mantri BRIguna, 3 orang mantri KUPEDES, 3 orang mantri KUR, 2

orang Deskman atau Customer Service, 2 orang Teller dan sebagai tambahan 1

orang security atau satpam. Jam kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Unit Tanah Lemo ini mulai dari pukul 09. 00 WITA – 15. 00 WITA.

4. Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai

Berdasarkan dari struktur organisasi yang dimiliki PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo, memiliki tugas pokok dan fungsi

pegawai masing-masing bidangnya. Adapun tugas pokok dan fungsinya

berdasarkan jabatannya, sebagai berikut:

a. Kepala Unit

Tugas pokok dan fungsi dari seorang Kepala Unit yaitu:

1) Memimpin kantor unit di wilayah kedudukannya dan bertindak untuk dan

atas nama direksi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam

hubungannya dengan pihak lain atau pihak ketiga di wilayah

Page 42: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

28

kerjanyayang berkaitan dengan usaha bank.

2) Mengelola keuangan dan harta kekayaan bank dan seluruh kegiatan

kantor unit berdasarkan prinsip-prinsip ketatalaksanaan yang sehat dan

tertib administrasi sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan

direksi.

3) Pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan dan peralatan kerja untuk

menunjang operasional kantor unit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4) Pemeliharaan hubungan kedinasan dalam rangka kerjasama antar instansi

pemerintah maupun swasta ataupun lembaga perbankan/nonperbankan di

wilayah kantor unit untuk memperlancar kegiatan usaha bank.

5) Mengoptimalisasi pendayagunaan tenaga kerja dan peralatan guna

meningkatkan motivasi kerja, keahlian dalam bidangnya, dan hubungan

yang baik dengan sesama karyawan sehingga tercapai kerja yang

maksimal.

6) Bertanggungjawab atas kebenaran penyusunan laporan keuangan secara

berkala dan laporan lainnya yang berhubungan dengan kantor unit.

7) Mengusahakan pengambilan kredit yang telah diterbitkan dengan cara

yang dapat dipertanggungjawabkan.

8) Mengadakan koordinator dan pengawasan terhadap tugas- tugas yang

diberikan kepada bawahan dengan mengadakan evaluasi terhadap

pelaksanaan tugas tersebut.

b. Mantri Unit

Tugas dan fungsi dari seorang Mantri Unit adalah sebagai berikut:

Page 43: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

29

1) Menangani analisis kredit bagi peminjaman uang di bank dan memastikan

bahwa semua data yang diajukan oleh calon debitur itu sudah memenuhi

syarat, benar dan layak untuk menerima dana kredit.

2) Melakukan peninjauan langsung ke lokasi dari calon debitur yang akan

menerima dana kredit yang diajukannya.

c. Deskman atau Customer Service

Tugas dan fungsi dari seorang Deskman yaitu:

Menangani komplain ataupun masukan dari nasabah, serta

memberikan solusi bagi permasalahan perbankan dan keluhan dari para

nasabah. Petugas ini harus memiliki hati yang kuat untuk menahan amarah,

dan bersedia mendahulukan senyum dibandingkan perasaan dan emosinya.

d. Teller

Tugas dan fungsi dari teller antara lain adalah:

1) Melayani setoran tunai angsuran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) cabang

sendiri dan cabang lain.

2) Melayani setoran dan pembayaran deposito.

3) Melayani penabungan dan penarikan tabungan tunai.

4) Menerima transaksi giro.

5) Mengelola kas cabang.

6) Melayani kebutuhan nasabah lainnya.

7) Melakukan transaksi penjemputan uang tunai.

8) Melakukan penjualan dana keluar.

Page 44: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

30

e. Satpam

Satpam bertanggung jawab atas keamanan di sekitar kantor bank,

mulai dari parkir, kenyamanan pelanggan dan keamanan gedung bank.

Gambar 4. 1 Bagan dan Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba

5. Jumlah Penerima Dana Kur (Kredit Usaha Rakyat)

Data nasabah penerima KUR pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Unti Tanah Lemo tahun 2019, mencatat pada triwulan I-II ada

sekitar 104 orang. Dari table di bawah ini disajikan data jumlah penerima dana

KUR (Kredit Usaha Rakyat) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Unit Tanah Lemo Sebagai berikut:

KEPALA UNIT MUH. NUR FAHMIE

MANTRI BRIGUNA SYAHWAL

MANTRI KUPEDES MOH. TAUFIK

DIAN MARDIANTO

MANTRI KUR TITI EFIN

AGUN

TELLER IINASTRIANA

SURIANTO

DESKMAN ATAU CUSTOMER SERVICE

SURAHMAT SYAH ENNIADRIANI

Page 45: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

31

Tabel 4.1 Jumlah Penerima Dana KUR

Realisasi/Bulan Jumlah Nasabah Total Realisasi (Rupiah)

Januari 13 185,000,000

Februari 15 245,000,000

Maret 18 362,000,000

April 20 385,000,000

Mei 21 432,000,000

Juni 17 314,000,000

Total 104 1. 923. 000. 000

Sumber: Bank BRI Unit Tanah Lemo, 2019 (Data Diolah).

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwatotal dana yang

digunakan dari triwulan I-II adalah 1. 923 juta rupiah. Adapun jumlah

penerima dana KUR terbanyak ada pada bulan mei berjumlah 21 orang

dengan dana berjumlah 432 juta rupiah. Serta jumlah terendah ada pada bulan

januari hanya 13 oang dengan dana 185 juta rupiah.

B. Pembahasan

Efektivitas penyaluran dana kredit usaha rakyat (KUR) pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) tbk Unit Tanah Lemo Kecamatan Bontobahari Kab.

Bulukumba.

Dalam pencapaian efektivitas penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat

(KUR), ada 3 indikator yang mendasari yaitu: pencapaian tujuan, integrasi dan

adaptasi.

Page 46: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

32

1. Pencapaian Tujuan

Pencapaian tujuan adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus

dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir

semakin terjamin, diperlukan tahapan, baik dalam arti tahapan pencapaian bagian-

bagiannya maupun tahapan dalam arti periodisasinya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak FM selaku Kepala Unit PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo terkait dengan

pencapaian tujuan, mengatakan bahwa:

“proses pemberian kredit usaha rakyat sudah berjalan sangat efektif, dan dimana para debitur yg meminjam dana kredit usaha rakyat benar-benar digunakan untuk menggembangkan usahanya dan para debitur selalu tepat waktu dalam membayaran anggsuran tiap bulannya.

Sesuai hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Kepala Unit PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo, Program Kredit usaha

rakyat di Bank Bri Unit tanah lemo betul-betul sudah berjalan lancar atau efektif

dimana para pihak debitur tidak pernah terlambat dalam membayar anggusuran

kreditnya jadi bisa dikatakan para debitur usahanya berkembang dengan adanya

program KUR.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak FM selaku Kepala Unit PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo tentang syarat-syarat

penyaluran:

“…. Menurut saya dalam proses penyaluran pastikan debitur

mempersiapkan berkas atau dokumen untuk mendapatkan kredit.Dokumen yang di perlukan untuk mendpatkan KUR ini antara lain identitas (KTP,kartu keluarga, keterangan domisili), legalitas usaha (akte pendirian usaha),ijin usaha (SIUP,TDP), laporan keuangan,proposalusaha,danpersayaratan tambahan lain yang mungkin diminta oleh bank.”(Hasil wawancara FM, 30 januarii 2020).

Page 47: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

33

Dari hasil wawancara diatas membuktikan bahwa: calon debitur untuk

mendapatkan dana KUR itu harus benar-bemar mempersiapkan syarat-syarat yang

dibutuhkan bank untuk mendapatkan dana KUR.

Pernyataan selanjutnya dilontarkan oleh Bapak AR selaku penerima dana

Kredit Usaha Rakyat (KUR), PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit

Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Kami sangat merrespon dan menyambut baik dari dilaksanakannya

program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini. Dimana sangat membantu untuk

menggembangkan usaha kami dan pihak bank pun tidak mempersulit dalam

persayaratan dalam medapatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).”(Hasil

wawancara AR,19 februari 2019).

Dari hasil wawancara diatas membuktikan bahwa: tingkat kepuasan

masyarakat terhadap pihak Bank dalam program kredit usaha rakyat (KUR)

sangat memuaskan dan membantu para pengusaha kecil yang ingin

menggembankanusahanya.

Senada dengan hasil wawancara dengan Bapak RM selaku Mantri Kredit

Usaha Rakyat (KUR), PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah

Lemo, mengatakan bahwa:

“Tujuan dari KUR itu sendiri sebagai modal awal bagi masyarakat yang

ingin mengembangkan usahanya dengan proses yang lebih mudah, karena masyarakat hanya melakukan permohonan tertulis dengan melampirkan fotokopi KTP, KK, pas foto serta surat keterangan usaha dari Desa. Setelah semua terpenuhi kami akan proses untuk pencairannya” (Hasil

wawancara RM, 18 Februari 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Mantri

Page 48: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

34

Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit

Tanah Lemo memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin melakukan

permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan melampirkan beberapa syarat,

seperti: Fotokopi KTP, Fotokopi KK, Pas Foto serta Surat Keterangan dari Desa.

Semua syarat itu untuk menjamin dalam proses pencairan dana KUR agar

masyarakat dapat menerima dana awal untuk pengembangan usaha yang

dimilikinya.

Lebih lanjut wawancara dilakukan oleh Bapak AS selaku Kepala Desa

Tanah Lemo Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba, mengatakan

bahwa:

“Antusias masyarakat sangat bagus dengan adanya program KUR ini, banyak yang datang mengurus surat keterangan usaha karena itu menjadi salah satu persyaratan dalan proses pencairan dananya. Selain itu, ini juga dapat membantu kesejahteraan masyarakat terutama dalam pengembangan usahanya dengan adanya dana tambahan, secara otomatis juga bisa membantu pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat”

(Hasil wawancara As, 20 Februari 2019).

Sesuai hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Kepala Desa

Tanah Lemo Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba sangat mendukung

adanya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini karena dapat membantu

masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat serta membantu pemerintah

dalam pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Peran Desa sangat berpengaruh juga

dalam program ini karena dalam persyaratan pengajuan permohonan KUR harus

melampirkan Surat Keterangan Usaha dari Desa Setempat.

Berlanjut dengan hasil wawancara oleh Bapak KR salah satu masyarakat

penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), mengatakan bahwa:

Page 49: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

35

“dengan adanya program KUR ini dari Bank sangat memudahkan kami

dalam mengembangkan usaha, karena persyaratannya yang tidak terlalu banyak ditambah Kepala Desa juga memudahkan dalam proses pengurusan surat keterangan usaha” (Hasil wawancara KR, 21 Februari 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa

masyarakat penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat terbantu dengan adanya

program ini, karena dapat mengembangakan usaha yang dimilikinya. Disisi lain

juga pemerintah desa memberikan kemudahan dalam proses pengurusan Surat

Keterangan Usaha sebagai salah satu persyaratan dalam proses permohonan KUR

tersebut.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan dan hasil wawancara diatas,

peneliti dapat mengemukakan bahwa dalam proses pencapaian tujuan program

Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini diperlukan keterkaitan satu sama lain. Program

ini hadir sebagai solusi bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya

namun minim akan dana. Melihat kondisi Negara ini adalah proses adaptasi

menuju Negara maju sehingga dibutuhkan penunjang untuk mendukung

pencapaian tersebut. Program KUR adalah salah satu program pemerintah yang

bekerjasama dengan Bank-Bank untuk membantu masyarakat dalam peningkatan

usaha yang dikelolahnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sedarmayanti

(2009) mengemukakan bahwa konsep efektivitas sebagai suatu ukuran yang

memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai. Dalam proses

pencairan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) ada beberapa syarat yang harus

disediakan, diantaranya: foto kopi KTP, foto kopi KK, pas poto 3x4 serta surat

keterangan Usaha dari Desa. Syarat ini sebagai bentuk bukti tertulis agar dalam

Page 50: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

36

proses penerimaan dana, masing-masing pihak saling menguntungkan. Serta salah

satu bukti valid ketika ada penyalahgunaan data yang diberikan.

2. Integrasi

Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi

untuk mengadakan sosialisasi, komunikasi dan pengembangan konsensus.

Integrasi menyangkut proses sosialisasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Bapak FM selaku Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit

Tanah Lemo, memaparkan bahwa:

“Dalam proses integrasi yaitu sosialisasi mengenai Kredit Usaha Rakyat

ini, kita berkerja sama dengan pihak pemerintah serta menghadirkan para pemilik usaha kecil ataupun menengah agar bisa lebih memahami apa sebenarnya itu KUR dan bagaimana prosesnya supaya tidak ada lagi yang salah mengartikannya. Disamping itu kita juga terus melakukan sosialisasi di kantor-kantor setiap unit untuk memasang Bunner supaya lebih memudahkan lagi” (Hasil Wawancara FM, 18 Februari 2019).

Sesuai hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Kepala Unit PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo dalam proses integrasi

atau sosialisasi mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) bekerjasama dengan pihak

pemerintah dan menghadirkan pemilik usaha kecil maupun menengah sebagai

peserta kegiatan sebagai bentuk pengenalan serta pemahaman mengenai proses

KUR itu sendiri. Sosialisasi pun dilakukan di setiap kantor unit dengan memasang

berupa Bunner sebagai bentuk pemberitahuan tidak langsung agar bisa

memudahkan juga.

Senada dengan hasil wawancara dengan Bapak AS selaku Kepala Desa

Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Kita selaku Aparat Pemerintah Desa juga turut serta dalam sosialisasi yang dilakukan oleh pihak bank, ini salah satu bentuk dukungan ke Bank

Page 51: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

37

karena merupakan juga salah satu mitra untuk mengembangkan masyarakat, disisi lain juga secara pribadi ingin mengetahui alurnya agar ke depannya jika ada kebutuhan juga bisa mengurus” (Hasil Wawancara

dengan As, 20 Februari 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Kepala

Desa selaku Aparat Pemerintah Desa turut serta dalam kegiatan sosialisasi yang

dilakukan oleh pihak Bank sebagai bentuk dukungan. Selain itu, Bank juga

merupakan salah satu mitra dalam pengembangan masyarakat. Disisi lain juga,

Pemerintah Desa memiliki niat secara pribadi kedepannya untuk melakukan KUR

jika ada kebutuhan mendesak.

Lanjut hasil wawancara dengan Bapak KR selaku masyarakat penerima

dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), mengatakan bahwa:

“Bersyukur bisa mengikuti sosialisasi Kredit Usaha Rakyat itu sendiri karena bisa lebih memahami semuanya baik itu caranya, syarat-syaratnya serta jumlah dana yang bisa diterima. Saya selaku penerima KUR Mikro lebih bisa mengetahui mau dikemanakan dana yang diterima ini, tidak semata mengurus saja kemudian tidak ditau mau di kemanakan ini dana. Lagian juga karena suku bunganya tidak memberatkan hanya 7% per tahunnya” (Hasil Wawancara KR, 21 Februari 2019).

Sesuai hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa masyarakat

penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat bersyukur dapat mengikuti

sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan oleh Bank BRI. Ada

beberapa hal yang bisa dipahami dari kegiatan tersebut, diantaranya cara

menerima dana KUR, syarat-syarat penerima dana KUR serta jumlah dana KUR

yang diterima. Selain itu, dapat juga mengetahui dana yang diterima di alokasikan

untuk kebutuhan apa selaku penerima dana KUR Mikro. Ditambah karena suku

bunga yang di keluarkan oleh Bank cukup ringan untuk kalangan masyarakat

bawah hanya 7% per tahun.

Page 52: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

38

Berdasarkan hasil observasi di lapangan dan hasil wawancara diatas,

peneliti dapat mengemukakan bahwa dalam proses integrasi atau sosialisasi yang

dilakukan oleh Bank dapat dikatakan tercapai. Terlihat dari sosialisasi Bank

bekerja sama dengan pihak pemerintah terkait dengan menghadirkan pemilik

usaha kecil dan menengah sebagai peserta kegiatan. Disisilain, Pemerintah Desa

juga sebagai mitra Bank sangat terbantu dengan adanya program KUR itu sendiri

karena dapat membantu proses pengembangan masyarakat. Masyarakat juga

sangat terbantu dengan program ini. Selain dapat mengetahui alur dan proses serta

syarat-syarat untuk menerima dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu senditri juga

dapat mengetahui alokasi dana yang diterimanya. Dana KUR pun yang

dikeluarkan oleh Bank BRI memiliki suku bunga yang sangat ringan hanya 7%

per tahunnya, sehingga tidak memberatkan debiturnya. Sesuai dengan Permenko

Nomor 9 Tahun 2016 pasal 13 ayat 2 berbunyi “suku bunga/marjin KUR Mikro

sebesar 9% (Sembilan perseratus) efektif pertahun atau disesuaikan dengan suku

bunga/marjin flat/anuitas yang setara”. Ini adalah flatfon maksimum dalam

penerapan suku bunga KUR Mikro dan Bank BRImemerapkan 7% sebagai

flatfom suku bunganya pertahun.

3. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan program dengan

keadaan di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak FM selaku

Page 53: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

39

Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo,

mengatakan bahwa:

“Terkait dengan adaptasi, kita disini selalu melihat kondisi kebutuhan

masyarakat sekitar, di daerah sini memang banyak yang mulai mengembangkan usahanya seperti nelayan, pertanian dan parawisata apalagi ada potensi daerah yang dimiliki sehingga perlu dikembangka seperti parawisatanya. Dengan adanya program KUR kan sangat membantu proses itu karena masyarakat bisa mengembangkan usaha yang dimilikinya” (Hasil Wawancara FM, 18 Februari 2019).

Sesuai hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Kepala Unit PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo melakukan prores

adaptasi dengan daerah sekitar untuk memastikan kebutuhan masyarakatnya.

Adanya potensi daerah yang perlu dikembangkan sehingga sangat singkron

dengan program KUR untuk memberikan kredit sehingga dapat mengembangkan

usahanya.

Senada hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak RM selaku Mantri

KUR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo, mengatakan

bahwa:

“kita cukup mudah beradaptasi dengan daerah sini karena memang masyarakat memiki kebutuhan untuk mengembangkan usahanya. Sehingga program KUR itu sendiri berjalan cukup lancar walaupun ada beberapa kendala sih dalam pelaksanaannya. Tapi itu bukanlah sebuah halangan dalam program ini” (Hasil Wawancara dengan RM, 18 Februari 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Mantri

KUR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo tidak terlalu

mendapatkan kendala yang serius dalam adaptasi dengan program KUR yang

dijalankannya. Melihat bahwa masyarakat memiliki kebutuhan untuk

pengembangan usahanya itu sendiri. Adapun kendala kadang didapatkan namun

Page 54: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

40

bukanlah menjadi sebuah masalah besar yang menjadikan program KUR tidak

berjalan.

Lanjut hasil wawancara dengan Bapak KR selaku penerima dana KUR,

mengatakan bahwa:

“Saya pikir tidaklah susah bank beradaptasi karena melihat kemarin

waktu saya mengurus dana KUR banyak masyarakat yang antri untuk mengurus juga. Justru sebenarnya ini malah mempermudah kita sebagai masyarakat untuk mengembangkan usahata. Karena ada pinjaman yang tidak terlalu berat cicilannya yang dibayar” (Hasil Wawancara dengan KR, 22 Februari 2019).

Sesuai hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa debitur penerima

dana KUR melihat kondisi langsung di lapangan pihak Bank tidak terlalu susah

dalam proses adaptasi. Ini dikarenakan masyarakat sendiri antusias dalam

pengurusan dana KUR. Justru melihat bahwa dengan adanya program KUR ini

lebih mempermudah masyarakat dalam pengembangan usaha yang dimilikinya.

Selain itu dikarenakan suku bunga yang diterapkan pihak Bank tidak terlalu

tinggi.

Sesuai hasil observasi di lapangan dan hasil wawancara diatas, peneliti

dapat mengemukakan bahwa dalam proses adaptasi yang di lakukan pihak Bank

tidaklah terlalu susah. Melihat bahwa ada potensi daerah yang perlu

dikembangkan oleh masyarakat. Serta masyarakat memiliki antusias untuk

mengembangkan usaha yang dimilikinya. Disisi lain juga suku bunga yang

diberikan cukup membantu masyarakat karena tidak terlalu membebaninya.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Duncan dalam Ndraha (2003), mengatakan

bahwa adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Ini sudah sesuai antara adaptasi dengan program yang

Page 55: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

41

dijalankannya. Dikarenakan program ini hadir untuk memberikan kemudahan

serta membantu pemilik usaha kecil atau menengah untuk mengembangkan usaha

yang dimilikinya.

a. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bontobahari Kab. Bulukumba.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) ialah salah satu program Pemerintah yang

bekerjasama dengan Bank terpilih dengan alasan bahwa perekonomian masih

menjadi pemegang kendali dalam kelangsungan hidup masyarakat di Indonesia

masih sangat lemah. Namun, dalam proses berjalannya program tersebut tidaklah

selalu berjalan dengan mudah. Ada saja yang menjadi faktor dalam

pelaksanaannya baik itu faktor pendukung maupun faktor penghambat.

1) Faktor Pendukung

Faktor pendukung merupakan segala elemen yang menjadi sinergi dalam

pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di Negara berkembang ini

memang membutuhkan faktor pendukung untuk mencapai tujuan dalam program

tersebut. Yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan KUR ini adalah

sosialisasi dan dana.

a) Sosialisasi

Sosialisasi merupakan suatu kegiatan atau proses interaksi antara satu

dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan. Dalam kehidupan sosialisasi

sangat dibutuhkan antara setiap individu begitupun dalam kehidupan bernegara.

Dalam kegiatanpun dibutuhkan sosialisasi sebagai bentuk perkenalan terhadap

target agar dapat saling bersinergi satu sama lain. Sebagaimana hasil wawancara

Page 56: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

42

dengan Bapak FM selaku Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Unit Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Yang menjadi faktor pendukung dalam program ini adalah adanya

sosialisasi yang bekerjasama dengan pihak pemerintah untuk memberikan pemahaman terhadap calon debitur. Selain itu adanya sosialosasi melalui media massa dan media sosial sehingga lebih mempermudah penyampaian ke masyarakat. Serta dana juga menjadi penopang utama karena biar kita melakukan terus sosialisasi namun tidak ada dana kan sama saja bohong. Maka kita terus upayakan agar tidak ada yang kredit macet agar bisa uang terus berputar” (Hasil Wawancara FM, 18 Februari 2019).

Sesuai hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Kepala Unit PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo dalam proses

pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat terbantu dengan adanya

sosialisasi langsung yang kerjasama dengan pemerintah. Selain itu, faktor

pendukung lainnya adalah sosialisasi secara tidak langsung melalui media massa

ataupun media social untuk mempermudah memberikan pemahaman terhadap

masyarakat umum maupun calon debitur. Serta yang menjadi juga faktor

pendukung adalah dana. Dana menjadi penopang utama dalam kegiatan ini,

karena biar berapa kalipun sosialisasi namun tidak adanya dana kegiatan tersebut

tidak akan terlaksana juga. Makanya selalu diupayakan agar tidak ada yang

mengalami kemacetan kredit agar dapat terjadi perputaran dana kredit.

Senada dengan hasil wawancara bersama Bapak AG selaku Mantri KUR

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Yang mendukung itu dari Debitur itu sendiri yang lancar pembayaran

kreditnya. Sehingga kita bisa lebih mudah untuk memutar dana ketika ada calon debitur baru yang masuk. Hal lain juga itu adalah sosialisasi langsung ke pemilik usaha mikro, kecil dan menegah. Serta sosialisasi tidak langsung melalui media massa dan media social atau pemasangan bunner seperti di depan” (Hasil Wawancara AG, 18 Februari 2019).

Page 57: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

43

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Mantri

KUR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo dalam

keberlangsungan program KUR sangat terbantu oleh debitur yang lancar proses

pembayaran cicilannya karena dana yang masuk dapat digunakan untuk calon

debitur baru. Hal lain juga adalah sosialisasi langsung yang dilakukan oleh pihak

Bank untuk memberikan pemahaman terhadap pemilik usaha mikro, kecil dan

menengah. Serta sosialisasi tidak langsung melalui media massa ataupun media

sosial. Salah satu contoh yang ada di BRI Tanah lemo itu sendiri pemasangan

bunner depan pintu masuk bank.

Lanjut dengan hasil wawancara dengan Bapak ASselaku Kepala Desa

Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Kita selalu Aparat Pemerintah Desa juga turut serta dalam sosialisasi

yang dilakukan oleh pihak bank, ini salah satu bentuk dukungan ke Bank karena merupakan juga salah satu mitra untuk mengembangkan masyarakat, disisi lain juga secara pribadi ingin mengetahui alurnya agar ke depannya jika ada kebutuhan juga bisa mengurus” (Hasil Wawancara

dengan As, 20 Februari 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Kepala

Desa selaku Aparat Pemerintah Desa turut serta dalam kegiatan sosialisasi yang

dilakukan oleh pihak Bank sebagai bentuk dukungan. Selain itu, Bank juga

merupakan salah satu mitra dalam pengembangan masyarakat. Disisi lain juga,

Pemerintah Desa memiliki niat secara pribadi kedepannya untuk melakukan KUR

jika ada kebutuhan mendesak.

Lanjut hasil wawancara denganIbuSA selaku masyarakat penerima dana

Kredit Usaha Rakyat (KUR), mengatakan bahwa:

Page 58: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

44

“Bersyukur bisa mengikuti sosialisasi Kredit Usaha Rakyat itu sendiri karena bisa lebih memahami semuanya baik itu caranya, syarat-syaratnya serta jumlah dana yang bisa di terima. Saya selaku penerima KUR Mikro lebih bisa mengetahui mau dikemanakan dana yang diterima ini, tidak semata mengurus saja kemudian tidak ditau mau di manakan ini dana. Lagian juga karena suku bunganya tidak memberatkan hanya 7% per tahunnya” (Hasil Wawancara SA, 21 Februari 2019).

Sesuai hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa masyarakat

penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat bersyukur dapat mengikuti

sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan oleh Bank BRI. Ada

beberapa hal yang bisa dipahami dari kegiatan tersebut, diantaranya cara

menerima dana KUR, syarat-syarat penerima dana KUR serta jumlah dana KUR

yang diterima. Selain itu, dapat juga mengetahui dana yang diterima dialokasikan

untuk kebutuhan apa selaku penerima dana KUR Mikro. Ditambah karena suku

bunga yang di keluarkan oleh Bank cukup ringan untuk kalangan masyarakat

bawah hanya 7% per tahun.

Kemudian hasil wawancara dengan Bapak KR selaku masyarakat

penerima dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Iya, saya pernah ikut sosialisasinya dan itu sangat bagus karena kita bisa paham bagaimana mekanisme mulai dari proses permohonan sampai pencairan di jelaskan, baru dana yang diterima mau diapakan juga na jelaskan, sehingga itu sangat mendukung kita sebagai penerima dana kredit, pokoknya banyak pengetahuan nakasikanki” (Hasil Wawancara

dengan KR, 21 Februari 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa

masyarakat penerima dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat terdukung dengan

adanya sosialisasi yang dilakukan oleh bank. Ada banyak pengetahuan yang

didapatkan dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Mulai dari mekanisme

Page 59: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

45

permohonan dana kredit sampai pencairan. Serta alokasi dana yang diterima

diberikan penjelasan untuk kebutuhannya.

b) Dana

Dana adalah uang yang disediakan untuk suatu kebutuhan tertentu. Dalam

setiap kegiatan apapun itu, dana sangatlah dibutuhkan.

Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak FM selaku Kepala Unit PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Yang menjadi faktor pendukung dalam program ini adalah adanya

sosialisasi yang bekerjasama dengan pihak pemerintah untuk memberikan pemahaman terhadap calon debitur. Selain itu adanya sosialisasi melalui media massa dan media social sehingga lebih mempermudah penyampaian ke masyarakat. Serta dana juga menjadi penopang utama karena biar kita melakukan terus sosialisasi namun tidak ada dana kan sama saja bohong. Maka kita terus upayakan agar tidak ada yang kredit macet agar bisa uang terus berputar” (Hasil Wawancara FM, 18 Februari 2019).

Sesuai hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Kepala Unit PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo dalam proses

pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat terbantu dengan adanya

sosialisasi langsung yang kerjasama dengan pemerintah. Selain itu, faktor

pendukung lainnya adalah sosialisasi secara tidak langsung melalui media massa

ataupun media social untuk mempermudah memberikan pemahaman terhadap

masyarakat umum maupun calon debitur. Serta yang menjadi juga faktor

pendukung adalah dana. Dana menjadi penopang utama dalam kegiatan ini,

karena biar berapa kalipun sosialisasi namun tidak adanya dana kegiatan tersebut

tidak akan terlaksana juga. Makanya selalu diupayakan agar tidak ada yang

mengalami kemacetan kredit agar dapat terjadi perputaran dana kredit.

Page 60: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

46

Sesuai dengan hasil wawancara bersama Bapak AG selaku Mantri KUR

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Yang mendukung itu dari Debitur itu sendiri yang lancar pembayaran

kreditnya. Sehingga kita bisa lebih mudah untuk memutar dana ketika ada calon debitur baru yang masuk. Hal lain juga itu adalah sosialisasi langsung ke pemilik usaha mikro, kecil dan menegah. Serta sosialisasi tidak langsung melalui media massa dan media social atau pemasangan bunner seperti di depan” (Hasil Wawancara AG, 18 Februari 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Mantri

KUR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo dalam

keberlangsungan program KUR sangat terbantu oleh debitur yang lancar proses

pembayaran cicilannya karena dana yang masuk dapat digunakan untuk calon

debitur baru. Hal lain juga adalah sosialisasi langsung yang dilakukan oleh pihak

Bank untuk memberikan pemahaman terhadap pemilik usaha mikro, kecil dan

menengah. Serta sosialisasi tidak langsung melalui media massa ataupun media

sosial. Salah satu contoh yang ada di BRI Tanah lemo itu sendiri pemasangan

bunner depan pintu masuk bank.

Lanjut hasil wawancara dengan Bapak SA selaku masyarakat penerima

dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Kita kan sebagai penerima dana KUR bersyukur dengan adanya program ini. Jadi ketika Bank memberikan cicilan, kita bayar tepat waktu. Sehingga untuk melanjutkan lagi penerimaan dana lebih mudah dan ada kepercayaan Bank terhadap kita. Daripada nanti kita lagi mau melanjutkan na Bank tidak maumi gara-gara cicilan selalu lambat untuk dibayar. Kan saya ini termasuk yang terima dana kedua ini, Alhamdulillah lancar ji” (Hasil Wawancara SA, 22 Februari 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa

masyarakat penerima dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT. Bank Rakyat

Page 61: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

47

Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo merasa bersyukur dengan adanya

program ini. Makanya, sebagai debitur harus melunasi cicilan yang diberikan

tepat waktu untuk memberikan kemudahan proses lanjutan pencairan dana

cicilannyakedepannya. Ini juga akan menjaga kepercayaan oleh pihak Bank.

Dengan selalu melakukan pembayaran tepat waktu, maka saat percairan dana

lanjutan tidak mendapatkan kendala lagi.

Kemudian hasil wawancara dengan IbuSR selaku masyarakat penerima

dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Unit Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Kan tergantung dananya juga, karena kita kan cuma butuh dana untuk

mengembangkan usaha ta, jadi otomatis ada ketersediaan dana di bank. Karena nda mungkin bank melakukan sosialisasi kalo tidak ada dananya”

(Hasil Wawancara dengan SR, 22 Februari 2019).

Sesuai hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa masyarakat

penerima dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat tergantung dari dana yang di

keluarkan bank untuk kegiatan kredit tersebut. Dalam analisanya bahwa Bank

tidak akan melakukan suatu sosialisasi ketika dana untuk kegiatan itu tidak ada

yang disediakan dalam artian bahwa dana sangatlah mendukung dalam kegiatan

kredit yang di lakukan oleh pihak bank.

Sesuai hasil observasi di lapangan dan hasil wawancara diatas, peneliti

dapat mengemukakan bahwa yang menjadi faktor pendukung dalam kelangsungan

penyaluran dana program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yaitu sosialisasi yang

dilakukan oleh pihak PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah

Lemo. Sosialisasi dengan dua cara yaitu sosialisasi langsung yang bekerjasama

dengan pemerintah terkait menghadirkan para pemilik usaha mikro, kecil dan

Page 62: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

48

menengah sebagai peserta kegiatan. Kedua ialah sosialisasi tidak langsung melalui

media massa dan media sosial, salah satu contoh adalah pemasangan bunner

depan kantor bank untuk mempermudah penyampaian ke masyarakat secara

umum atau pemilik usaha. Selain itu, adanya dana yang memadai dari debitur

yang lancar pembayarannya. Sehingga dana tersebut bisa digunakan pihak Bank

untuk memudahkan debitur baru ataupun lanjutan dalam pencairan kegiatan

penyaluran lebih lancar. Jika penyaluran tersebut menjadi lancar akan berdampak

naik juga bagi pengembangan usaha kecil menegah dan juga berdampak baik

untuk perkembangan perekonomian daerah serta Negara itu sendiri.

2) Faktor Penghambat

Dalam proses penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), tidaklah

selalu berjalan dengan lancar. Akan ada masalah-masalah yang akan muncul

dalam proses penyalurannya. Masalah yang muncul akan menjadi faktor

penghambat dalam sebuah organisasi. Sebagaimana hasil wawancara dengan

Bapak FM selaku Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit

Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Masalah-masalah yang sering timbul yaitu masyarakat yang salah mengartikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu adalah hadiah pemberian dari Pemerintah. Padahal sepenuhnya dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu adalah dari Bank kita. Masyarakat berfikir itu bantuan total dari Pemerintah sehingga tidak perlu melunasi apa yang mereka pinjam. Hal ini menyusahkan Bank kita dan terjadilah kredit macet yang tinggi, lalu kekeliruan persepsi mengenai ‘tanpa agunan’ padahal

semuanya itu harus disesuaikan agar debitur tidak kesusahan ketika membayar angsuran, dan kredit hanya diberikan untuk debitur yang belum pernah meminjam dan harus benar-benar memenuhi syarat serta lokasi yang memungkinkan untuk dijangkau dalam peninjauan. Akan tetapi dari semua itu banyak yang belum dapat dipenuhi oleh calon debitur” (Hasil Wawancara dengan FM. 18 Februari 2019).

Page 63: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

49

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Kepala

Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo mendapatkan

masalah-masalah di lapangan saat penyaluran dana. Permasalahan yang muncul

adalah hal dasar yang berupa pemahaman dan pola pikir masyarakat sering

beranggapan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) ialah hadiah yang diberikan dari

pemerintah. Sehingga dalam proses pelunasan beranggapan bahwa tidak perlu

pelunasan secara total. Hal tersebut bisa menyusahkan pihak Bank dan dapat

menjadikan kemacetan kredit. Serta adanya kesalahan persepsi masyarakat “tanpa

anggunan”, padahal justru itu untuk mempermudah debitur dalam pembayaran

angsuran. Dalam proses pengajuan permohonan kredit masih belum memenuhi

syarat yang ditentukan serta lokasi yang ditentukan dapat dijangkau oleh pihak

Bank. Ini berujung tidak mau membayar kembali cicilan sesuai dengan perjanjian

awal dan menyebabkan terjadi kemacetan kredit.

Lanjut hasil wawancara dengan Bapak RM Mantri KUR PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo, mengatakan bahwa:

“Biasanya yang menghambat karena banyaknya masyarakat yang hendak

menjadi calon debitur Kredit Usaha Rakyat, sementara kita di sini hanya berapa orang yang bertugas sehingga dalam proses pencairan dana terjadi keterlambatan. Banyaknya juga calon debitur yang belum lengkap persyaratan mengajukan kredit dari Bank seperti kondisi usaha yang belum layak untuk mendapatkan kredit. Karena yang bisa menerima dana kredit itu minimal usahanya 6 bulan berjalan” (Hasil Wawancara dengan

RM, 18 Februari 2019). Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa Mantri

KUR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah lemo mendapat

hambatan dalam proses pencairan kredit. Keterlambatan pencairan kredit terjadi

karena banyaknya masyarakat yang hendak menjadi calon debitur, sementara

Page 64: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

50

karyawan yang melayani dana KUR tidak sebanding dengan peminat Kredit

Usaha Rakyat (KUR). Disisilain, banyaknya juga calon debitur yang tidak

memenuhi persyaratan dari pihak Bank seperti usaha yang belum layak untuk

menerima kredit. Karena sesuai dengan aturan yang berlaku bahwa yang berhak

untuk menerima dana kredit itu memiliki usaha yang berjalan minimal 6 bulan.

Lanjut hasil wawancara dengan Ibu SR selaku penerima Kredit Usaha

Rakyat (KUR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo,

mengatakan bahwa:

“Lambat sekali pengurusan di BRI sana, kita mengurus dana kredit lama

sekali baru cair padahal sudah lengkap berkasnya. Biasa satu bulan baru cair dananya. Makanya biasa malas-malas bayar cicilannya, apalagi ini kan program dari pemerintah dan tidak mesti dilunasi semua. Jadi kalo ada yang pergi menagih mungkin kami sembunyi dulu untuk menghindari penagih” (Hasil Wawancara SR, 23 Februari 2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat dikemukakan bahwa debitur

penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Unit Tanah Lemo mengeluhkan kelambatan pengurusan yang dilakukan oleh

pihak Bank. Terlebih berkas yang disediakan telah memenuhi syarat yang

ditentukan oleh pihak Bank. Proses pencairan kreditpun terbilang cukup lama dari

waktu memasukkan berkas yaitu satu bulan. Sehingga timbul rasa malas untuk

membayar cicilan dari kredit yang diambil. Belum lagi masih ada pola pikir

bahwa program kredit ini adalah program pemerintah sehingga tidak harus

melunasi secara total. Sehingga dalam proses penagihan cicilan, sering kali

mangkir dari penagih.

Sesuai dengan observasi di lapangan dan hasil wawancara diatas, peneliti

dapat mengemukakan bahwa yang menjadi faktor penghambat dalam pemahaman

Page 65: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

51

dan pola pikir calon debitur atau masyarakat terhadap Kredit Usaha Rakyat

(KUR) masih minim. Terlihat masih banyak calon debitur beranggapan bahwa

dana kredit merupakan hadiah dari pemerintah sehingga tidak perlu pelunasan

secara total. Kesalahan berfikir ini menjadikan adanya kemacetan kredit

dikarenakan tidak adanya pelunasan dari penerima dana kredit. Selain itu, masih

banyak masyarakat yang belum paham akan syarat untuk pengajuan penerima

dana kredit yang harus memiliki usaha berjalan minimal 6 bulan. Belum lagi

proses pencairan dana yang lambat menjadi penghambat dalam program ini.

Banyaknya peminat penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) sementara pegawai

Bank bagian KUR yang kurang singgaprosesnya menjadi lamban. Sesuai dengan

ketentuan dari pemerintah yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 10

Tahun 2009, Kredit Usaha Rakyat (KUR) hanya bisa diberikan kepada calon

debitur yang belum pernah mendapatkan kredit atau pembiayaan dari perbankan

yang dibuktikan dengan Sistem Informasi Debitur (SID). Dalam kenyataannya

banyak calon debitur yang telah mendapatkan kredit atau pembiayaan dari

perbankan sehingga tidak bisa lagi dibiayai dengan fasilitas Kredit Usaha Rakyat

(KUR). Melihat permasalahan diatas, peneliti menyarankan agar pihak Bank lebih

gencar untuk melakukan sosialisasi ke calon debitur ataupun pemilik usaha agar

kiranya tidak banyak yang salah mengartikan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

tersebut. Selain itu, adanya penambahan karyawan ataupun kantor unit untuk

memberikan kemudahan dalam pencairan dana kredit. Sehingga karyawan tidak

merasa kelelahan dan calon debitur tidak terlalu lama menunggu proses pencairan

dana kredit.

Page 66: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

52

Page 67: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Efektifitas penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba a. Pencapaian tujuan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah tercapai hal

ini dapat di buktikan dengan perkembangan usaha masyarakat penerima

dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) .

b. Proses sosialisasi telah dilakukan secara efektif. Hal ini merangsang

pertumbuhan usaha skala mikro dan menegah pada masyarakat pasca

adanya program dana Kredit Usaha Rakya (KUR).

c. Adaptasi penyaluran dana kredit usaha rakyat (KUR) berdampak pada

penggembangan usaha sesuai potensi daerah berupa penambahan alat dan

perluasaan pasar untuk nelayan dan penggembangan usaha bagi

masyarakat sekitar parawisata.

2. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo Kecamatan Bontobahari Kab. Bulukumba. a. Adapun faktor pendukung pada penyaluran dana kredit usah rakyat

(KUR) berupa , sosialisasi langsung maupun tidak langsung untuk

merangsang pengusaha skala mikro di masyarakat. Selain itu dana yang

berperan dalam penggembangnya usaha masyarakat.

b. Faktor penghambat berupa pemahaman sebagian yang masih kurang

Page 68: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

54

terkait dari proses syarat dan manfaat dana kredit usaha rakat, sehingga

sering kali terhambat pada proses pencairan.

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas maka disampaikan beberapa saran antara lain:

1. Proses pemberian kredit usaha rakyat di BRI Unit Tanah Lemo

Kecamatan Bontobahri Kabupaten Bulukumba sebaiknya perlu

mengkaji ulang penilaian aspek character dalam tahap peninjauan dan

analisis kredit.

2. Ada baiknya apabila pemerintah lebih memperjelas penyuluhan yang

dilakukan mengenai pengenalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada

masyarakat Indonesia. Hal ini untuk mencegah masyarakat tetap

berfikir bahwa dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu merupakan hibah

dari pemerintah dan mencegah terjadi resiko kredit macet.

.

Page 69: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

56

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba. Jakarta.

Barnard, I, Chester. 1992. Organisasi dan manajemen, Struktur, Perilaku dan proses. Jakarta: Gramedia

Campbell, J. P. 1973. The Measurementof Organization Effectivenes: A Review of Relevant Research, And Opinion. San Diego, California Naval Personel Research and Development

Effendy. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: PT. mandar Maju.

EttyMulyati. 2016. Kredit Perbankan. Bandung: ReflikaAditama

Habibullah. Ahmad, dkk. 2008. Efektivitas Pokjawas dan Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Pena Citasatria.

Instruksi Presiden Republic Indonesia No. 6 Tahun 2007 Tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sector Riil Dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah

Kasmir. 2017. Bank Dan lembaga Keuangan lainnya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Laporan Kajian Peran Lembaga Linkage Dalam Meningkatkan Pembiayaan/ KreditKepadaUmkm 2015

Lestanata. 2016. Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan Berbasis Rukun Tetangga Di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2014-2015. Vol. 3 No. 3. Oktober

Milles, M. B. and Huberman, M. A. 1984. Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication

NdrahaTaliziduhu, 2003. Budaya Organisasi. RinekaCipta, Jakarta.

Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.

Rachmat Firdaus, 2003. Manajemen Perkreditan Bank Umum, Bandung: Alfabeeeta.

Siagian, 2007. Teori Pengembangan Organisasi. Bumi Aksara, Jakarta.

Steers, Richard M., 1977, “Problems in The Measurement of OrganiztionalFffectivness”, Administrative Science Quarterly, December,

Page 70: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

57

Volume 20, 546-5

Subagyo, 2000. Efektivitas Program Penanggulangan Kemiskinan Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan. Yokyakarta: UGM

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeeeta

Sutrisno, 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kharisma Putra Utama

Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republic Indonesia Tahun 1945 Pasal 33.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Pengertian Kredit.

Page 71: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

LAMPIRAN

Page 72: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …
Page 73: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …
Page 74: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …
Page 75: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

DOKUMENTASI

Gambar 2. Foto dengan Kepala Unit PT. bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo setelah wawancara

Gambar 3. Foto dengan Mantri KUR PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Tanah Lemo setelah wawancara

Page 76: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

Gambar 4. Foto dengan Kepala Desa Tanah Lemo saat wawancara

Page 77: EFEKTIVITAS PENYALURAN KUR (KREDIT USAHA RAKYAT) …

RIWAYAT HIDUP

Arif mudassir, Lahir di Desa Lembanna pada tanggal 28

Maret 1993. Anak ketiga dari tiga bersaudara dari buah

hati pasangan suami istri dari ayahanda Abdul wahab

dan ibunda Rajuani. Penulis menyelesaikan pendidikan

formal di sekolah dasar negeri 162 Lembanna pada

tahun 2006 dan melanjutkan jenjang pendidikan di SMP

Negeri 2 Bonto Bahari (SMP Negeri 30 Bulukumba) pada tahun 2009, kemudian

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Ujung Loe dan tamat pada tahun 2012,

pada tahun 2012 penulis baru melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan

tinggi di Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar dan mengambil

program studi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administasi Negara.