26
OLEH KELOMPOK 5

Efusi Pleura Ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Efusi Pleura Ppt

OLEH KELOMPOK 5

Page 2: Efusi Pleura Ppt

Definisi efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara permukaan visceralis dan parietalis (Smeltzer C Suzanne, 2002 )

Page 3: Efusi Pleura Ppt

Anatomi dan Fisiologi Pleura Pleura adalah suatu membran serosa melapisi :

Permukaan dalam dinding toraks dikanan dan kiri Permukaan superior diafragma kanan dan kiri Mediastinum kanan dan kiri ( pleura parietalis ) Pd pangkal paru membran serosa berbalik

melapisi/ `membungkus paru (pleura visceralis).

Diantara pleura parientalis dan viseralis terdapat ruang yang disebut “rongga” pleura.

Page 4: Efusi Pleura Ppt

lanjutan :

Fungsi rongga pleura : Supaya gerakan Paru relatif lebih besar

dari dinding dada. Apabila rongga pleura saling lekat maka akan mempengaruhi gerak paru pada ekspirasi dan inspirasi. Cairan pleura masuk rongga pleura dan didinding dada (pleura parietalis) dan meninggalkan rongga menembus pleura visceralis dan masuk ke aliran limfe.

Page 5: Efusi Pleura Ppt

Besar rongga pleura 18-20mm. Tekanan hidrostatik dikapiler sistemik (dinding dada) besarnya 30 cmH2O. Tekanan negatif didalam rongga pleura adalah -5 cmH2O, berarti perbedaan tekanan antara kapiler sistemik dan rongga pleura =35 cmH2O. Tekanan osmotik koloid dikapiler sistemik (dinding dada) besarnya 34 cmH2O, tekanan osmotik di rongga dada pleura adalah 8 cmH2O. Perbedaan tekanan osmotik koloid antara kapiler sistemik dengan tekanan osmotik koloid dirongga pleura = 26 cmH2O. Cairan cenderung mengalir dari daerah bertekanan osmotik rendah ke arah daerah bertekanan tinggi.

lanjutan

Page 6: Efusi Pleura Ppt

lanjutanBerdasarkan perbedaan tekanan osmotik, seharusnya cairan didalam rongga pleura cenderung mengalir dari rongga pleura ke dinding pleura, akan tetapi karena tekanan hidrostatik dari dinding dada ke arah rongga pleura lebih besar yaitu 35 cmH2O, cairan dari dinding dada akan masuk ke dalam rongga pleura. Akumulasi jumlah cairan pleura didalam rongga pleura dapat terjadi jika terdapat peningkatan tekanan hidrostatik kapiler darah

Page 7: Efusi Pleura Ppt

Etiologi

1. Transudat : Terjadi bila ada peningkatan tekanan

kapiler, sirkulasi sistemik atau penurunan tekanan onkotik plasma. efusi jenis ini mengandung protein yang rendah.

Penyebab utama transudat pleura adalah :

Gagal jantung Keadaan hipoalbuminemia ( sisosis

hepatis dan sindrom nefrotik) Obstruksi vena cava superior

Page 8: Efusi Pleura Ppt

lanjutan2. Eksudat Terbentuk karena bertambahnya permeabilitas

pleura terhadap protein, sehingga protein masuk ke dalam rongga pleura 10gr tiap 24jam yang mengakibatkan tekanan onkotik transpleura menurun. Efusi pleura jenis eksudat mengandung protein lebih besar.

Penyebab utamanya adalah : Infark pulmonal Pneumonia Keganasan/ Neoplasma Tuberkulosis Penyakit jaringan ikat Penyebab lain

Page 9: Efusi Pleura Ppt

Lanjutan3. Hematoraks Pada efusi pleura jenis ini biasnya disebabkan

oleh trauma yaitu (darah di dalam rongga pleura) biasanya terjadi karena cedera di dada.

4. Kilotoraks Disebabkan oleh infiltrasi malignan duktus

torakilus oleh tumor primer atau sekunder dan limfoma. Tanda ini merupakan tanda efusi pleura besar, yang menumpuk kembali secara cepat setelah aspirasi. Cairan mempunyai gambaran seperti susu dan jumlah protein tinggi.

Page 10: Efusi Pleura Ppt

Patofisiologi

Patofisiologi terjadinya efusi pleura bergantung pada keseimbangan antara cairan dan protein dalam rongga pleura. Filtrasi ini terjadi karena perbedaan tekanan osmotik plasma dan jaringan interstitial submesotelial, kemudian melalui sel mesotelial masuk kedalam rongga pleura. Selain itu cairan pleura dapat melalui pembuluh limfe sekitar pleura.Pada umumnya, efusi karena penyakit pleura hampir mirip plasma ( eksudat ), sedangkan yang timbul pada pleura normal merupakan ultrafiltrat plasma( transudat).

Efusi yang berhubungan dengan pleuritis disebabkan oleh peningkatan permeabilitas pleura parietalis sekunder(akibat samping) terhadap peradangan atau adanya neoplasma.

Page 11: Efusi Pleura Ppt

Lanjutan Luas efusi pleura yang mengancam

volume paru, sebagian akan bergantung pada kekakuan relatif paru dan dinding dada. Pada volume paru dalam batas pernapasan normal, dinding dada cenderung rekoil keluar, sementara paru paru cenderung rekoil kedalam.

Page 12: Efusi Pleura Ppt

Manifestasi klinis

Pleura akan membentuk bayangan seperti kurva Dispnea bervariasi / sesak nafasAdanya keluhan nyeri dada (nyeri pleuritik)Pada efusi yang berat terjadi penonjolan ruang

interkosta.Pergerakan dada berkurang dan terhambat pada

bagian yang mengalami efusi.Perkusi meredup diatas efusi pleura.Egofoni diatas paru yang tertekan dekat efusi.Suara nafas berkurang diatas efusi pleura.Fremitus fokal dan raba berkurang.Jari tabuh merupakan tanda fisik yang nyata dari

karsinoma bronkogenik, bronkiektasis, abses dan TB paru.

Page 13: Efusi Pleura Ppt

Pemeriksaan Diagnosis1. Thorak Foto2.Torakosintesis3. Biopsi pleura4. Ultrasound5. CT ScanPemeriksaan penunjang lainnya :1.Bronkoskopi2.Scanning isotop3.Torakoskopi (Fiber optic pleuroskopi)

Page 14: Efusi Pleura Ppt

PenatalaksanaanPenatalaksanaan efusi pleura bergantung pada

beberapa faktor antara lain penyakit dasar, jenis sel, luas penyakit, tampilan (performance status), dan angka harapan hidup.TorakosentesisPleurodesisBedah pintas pleuroperitonealPleurektomiWater seal drainage (WSD)

Page 15: Efusi Pleura Ppt

Komplikasi

1. Fibrotoraks 2. Atelektasis 3. Fibrosis paru 4. Kolaps Paru

Page 16: Efusi Pleura Ppt

Asuhan Keperawatan1. Pengkajiana. Identitas klien Sesuai dengan etiologinya penyebabnya, efusi pleura timbul pd

seluruh usia. Status ekonomi ( tempat tinggal) sangat berperan terhadap timbulnya penyakit ini terutama yang didahului eleh tuberkulosis paru

a. Keluhan utama Biasanya efusi pleura bersifat simptomatik. Gejala yang timbul

sesuai penyakit yang mendasarinya. Misal Pneumoni akan menyebabkan menggigil, demam dan nyeri dada pleuritik, ketika efusi sudah membesar dan melebar, kemungkinan timbul dispnea dan batuk.

a. Riwayat penyakit sekarang Akan timbul nyeri dada pleuritik, demam, menggigil, ketika efusi

pleura semakin membesar dan menyebar akan timbul batuk, dan dispnea.

a. Riwayat penyakit dahulub. Riwayat penyakit keluargac. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan

2. Pemeriksaan fisik Sistem Pernapasan (B1)

Page 17: Efusi Pleura Ppt

lanjutan d. Riwayat penyakit dahuluKlien dengan efusi pleura terutama akibat adanya infeksi non pleura biasanya mempunyai riwayat penyakit tuberkulosis paru. e. Riwayat penyakit keluargaTidak ditemukan data penyakit yang sama ataupun diturunkan dari anggota keluarganya yang lain, terkecuali penularan infeksi tuberkulosis yang menjadi faktor penyebab timbulnya efusi pleura. f. Perilaku yang mempengaruhi kesehatan Riwayat kebiasaan merokok, minum alkohol, dan penggunaan obat obatan yang menjadi penyabab timbulnya efusi pleura.

Page 18: Efusi Pleura Ppt

lanjutan2. Pemeriksaan Fisik a. B1 (Breathing)Inspeksi : Bentuk hemithorak yg sakit,

mencembung,tampak kosta mendatar, ruang interkosta melebar, pergerakan napas menurun. Pasien nampak sesak dan RR biasanya meningkat.

Palpasi: Vokal fremitus menurun, Pergerakan dinding dada tertinggal pada sisi yang sakit

Perkusi : Suara perkusi redup sampai pekak bergantung pada jumlah cairannya.

Auskultasi : suara napas menurun sampai sampai menghilang, egofoni

Page 19: Efusi Pleura Ppt

B1 (Blood)Periksa tekanan darah klien normal sesuai umur

klien.Inspeksi : periksa letak ictus cordisPalpasi : hitung frekwensi jantung, kedalaman

dan tidaknya denyut jantung, adakah getaran ictus cordis.

Perkusi : tentukan batas jantungAuskultasi : penurunan suara jantung I dan II

tunggal atau gallop.Adakah bunyi jantung IIIB3 (Brain )Periksa tingkat kesadaran klien (GCS ).B4 (Blader)Tidak ada kelainan

Page 20: Efusi Pleura Ppt

B5( Bowel) Perlu dikaji adakah penurunan nafsu makan

berkaitan dengan munculnya keluhan sesak napas.

B6(Bone)Tidak ada kelainan, hanya tidak ada salahnya

jika kita gali kemungkinan ada keluhan akibat efusi pleuranya. Contoh : sianosis

Page 21: Efusi Pleura Ppt

Diagnosa Keperawatan1.Ketidakefektifan pola pernapasan yang

berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap penumpukan cairan dalam rongga pleura.

2.Hipertermi berhubungan dengan infeksi saluran pernapasan.

3.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.

4.Cemas berhubungan dengan adanya ancaman kematian yang dibayangkan (ketidakmampuan untuk bernafas).

5.Nyeri dada berhubungan dengan factor-faktor biologis ( trauma jaringan) dan factor-faktor fisik (pemasangan selang dada)

6.Resiko Infeksi yang berhubungan dengan adanya pembedahan (pemasangan WSD.

Page 22: Efusi Pleura Ppt

Intervensi keperawatan1.Ketidakefektifan pola pernapasan yang berhubungan dengan

menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap penumpukan cairan dalam rongga pleura.

Tujuan : pola nafas kembali efektif dan normal. Kriteria Hasil

Pola nafas kembali normal. Tidak ada tanda hipoxia. Tidak ada gejala sianosis. RR dalam batas normal 16-20x/menit Retraksi(-)

Page 23: Efusi Pleura Ppt

Rencana tindakan

Page 24: Efusi Pleura Ppt

2. Hipertermi berhubungan dengan infeksi saluran pernapasan

Tujuan : suhu tubuh normal 36oC – 37oCKriteria hasil :•Pasien akan termoregulasi, dibuktikan dengan suhu kulit dalam rentang normal.•Nadi dan pernapasan dalam rentang yang diharapkan.•Perubahan warna kulit tidak ada.•Rencana tindakan 1. Pantau suhu minimal 2 jam sekali. 2. Pantau tekanan darah, nadi, pernapasan.. 3. Pantau aktifitas kejang dan warna kulit 4. Anjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat 5. Anjurkan keluarga untuk mengompres pasien 6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat antipiretik sesuai

dengan anjuran dan evaluasi keefektifannya.

Page 25: Efusi Pleura Ppt

3.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum.Tujuan : kebutuhan aktivitas tidak tergangguKriteria hasil :•Memeragakan metode batuk, bernapas, dan penghematan energi yang efektif.•Mengidentifikasi tingkat aktifitas yang dapat di capai atau di pertahankan secara realistis.Rencana tindakana. Jelaskan aktifitas dan faktor yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigen

b. Ajarkan program hemat energi • Buat jadwal aktifitas harian, tingkatkan secara bertahap• Ajarkan teknik nafas efektife. Pertahankan terapi oksigen tambahan• Kaji respon abnormal setelah aktifitas• Beri waktu istirahat yang cukup

Page 26: Efusi Pleura Ppt