25
Makalah Ekonomi Bisnis Internasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu perdagangan internasional, pembayaran internasional, neraca pembayaran, dan kerjasama ekonomi internasional B. Identifikasi Masalah Masalah yang akan dibahas adalah :

Ekonomi Bisnis Internasional - 25

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah manajemen

Citation preview

Makalah Ekonomi Bisnis InternasionalBAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi internasional.Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu perdagangan internasional, pembayaran internasional, neraca pembayaran, dan kerjasama ekonomi internasional

B. Identifikasi MasalahMasalah yang akan dibahas adalah :1. Apakah pengertian, faktor pendorong, manfaat, kebijakan ekonomibisnis internasional bisnis internasional?2. Apa saja teori-teori perdagangan internasional?3. Bagaimana dampak bisnis internasional bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dan perekonomian Indonesia?

C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :1. Untuk mengetahui pengertian, faktor pendorong, manfaat, kebijakan ekonomibisnis internasional bisnis internasional 2. Untuk mengetahui teori-teori perdagangan internasional3. Untuk mengetahui dampak bisnis internasional bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dan perekonomian indonesiaBAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian EkonomiBisnis InternasionalEkonomi internasionaladalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara didunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Bisnis internasional didefinisikan terdiri dari kegiatan perniagaan dari suatu Negara asal yang melintasi perbatasaan menuju suatu negara, tujuan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan perpindahan barang dan jasa, perpindahan modal,perpindahan tenaga kerja, perpindahan teknologi, dan perpindahan merk dagang.Bisnis internasional diartikan sebagai perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Bisnis internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih negara di pasar dunia. Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Contohnya Jepang, negara yang ekonominya kuat dan maju, masih mengimpor gas alam cair (liquid natural gas) dari Indonesia. Sedang Indonesia mengimpor barang modal dari Amerika untuk keperluan pembangunan industri. Bisnis internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Rumitnya bisnis internasional disebabkan oleh hal-hal berikut :1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.2. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang, taksiran atau timbangan, hukum dalam perdagangan, dsb.3. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara ke negara lainnya. Barang-barang tersebut harus melewati berbagai macam peraturan seperti pabean (batas-batas wilayah yang dikenai pajak), yang bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan pemerintah.4. Sumber daya alam yang berbeda.B. Faktor Pendorong Bisnis Internasional Faktor-faktor yang mendorong terjadinya bisnis antarnegara, diantaranya :1. Keanekaragaman Kondisi ProduksiKeanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor produksi yang dimiliki negara. Contohnya Indonesia, memiliki potensi besar dalam memproduksi barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.2. Penghematan Biaya Produksi/SpesialisasiPerdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga menghasilkanincreasing returns to scaleatau biaya produksi rata-rata yang semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu negara berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya akan turun.3. Perbedaan SeleraSekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan mendapat keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang berbahagia meningkat.

C. Manfaat Bisnis Internasional1. EfisiensiMelalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi semua kebutuhannya, tetapi cukup hanya memproduksi apa yang bisa diproduksinya dengan cara yang paling efisien dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian, akan tercipta efisiensi dalam pengalokasian sumber daya ekonomi dunia.2. Perluasan konsumsi dan produksiPerdagangan internasional juga memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara.3. Peningkatan produktifitasNegara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi barang tertentu akan berusaha meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian mereka akan tetap unggul dari negara lain dalam memproduksi barang tersebut.4. Sumber penerimaan negaraDalam perdagangan internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan kas negara dari pajak-pajak ekspor dan impor.D. Kebijakan Bisnis Internasional1. Perdagangan BebasPerdagangan bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa antarnegara berlangsung dengan sedikit ataupun tanpa rintangan.Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya kerumitan aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara. Sehingga, suatu negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, negara lainpun dapat menjual produknya didalam negeri sehingga konsumen dapat mendapatkan barang kualitas internasional dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau. Menurut aliran fisiokratis dan aliran liberal (klasik), liberalisasi perdagangan dapat memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena alasan berikut :a. Perdagangan Bebas cenderung memacu persaingan, sehingga menyempurnakan skala ekonomis dan alokasi sumber daya.b. Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk, dan perbaikan kemajuan teknologi sehingga memacu produktivitas faktor produksi.c. Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan serta memupuk tingkat laba, tabungan, dan investasi.d. Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing dan tenaga ahli, laba, tabungan, dan investasi.e. Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan yang lebih luas atas barang-barang yang tersedia.

a. Ciri Ciri Perdagangan Bebas1) Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain (seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen), maksudnya adalah jual beli tersebut dilakukan tanpa dikenai pajak pada pemerintah.2) Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain, hal ini pun hamper sama dengan poin pertama, tidak adanya ketentuan pajak yang khusus yang dikenakan kepada produsen, juga tidak adanya pembatasan oleh perdagangan lain.3) Ketiadaan dasar-dasar pemutar belit perdagangan (seperti pajak, subsidi, peraturan atau hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan, isirumah, atau faktor-faktor produksi4) Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang dapat langsung pada pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses penjualannya.5) Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli produk dapat meraih informasi secara terbuka dan bebas.6) Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli atau oligopoli berian pemerintah7) Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam negara8) Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara

b. Peraturan Pemerintah mengenai Perdagangan BebasPeraturan pemerintah tentang perdagangan bebas pada peraturan menteri perdagangan republik indonesia nomor 20/m-dag/per/7/2011 tentang perubahan kedua atas peraturan menteri perdagangan nomor 45/m-dag/per/9/2009 tentang angka pengenal importer (api).

c. Dampak Perdagangan Bebas1) Dampak PositifDengan perdagangan bebas, dapat menikmati produk buatan dalam negeri dan luar negeri dengan mudah karena dengan barang impor dapat bebas masuk kedalam negeri. Selain itu terjalin hubungan internasional yang terbuka antar negara. Lalu produk dalam negeri mudah meraih popularitas di luar negeri dan dapat meningkatkan reputasi negara ketika berprestasi menciptakan produk yang bermanfaat dan diminati oleh konsumen internasional. Devisa kuat jika ekspor lebih besar daripada impor. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan, terjadi persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang bermutu, efisiensi dan efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip ekonomi.2) Dampak NegatifOrang yang konsumtif terhadap barang impor, pengangguran, karena kalah bersaing produsen dari luar negeri, dan banyak pabrik yang bangkrut karena tidak kuat bersaing, selain itu larinya investor dikarenakan SDM dan etos kerja dalam negeri lemah dan devisa yang habis karena lebih banyak produk impor daripada ekspor. Dan bagi negara yang belum berkembang akan menjadi kerugian karena mengandalkan negara lain untuk terus mengimpor barang ke dalam negeri, yang membuat negara yang lemah sulit berkembang karena diserang barang impor. Sebaliknya, menjadi keuntungan bagi negara berkembang untuk terus menjual produk sehingga produknya lebih diminati dan popular di luar negeri. Adanya eksploitasi terhadap masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya monopoli sehingga merugikan masyarakat, munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi kuat dengan ekonomi lemah, perekonomian menjadi tidak stabil.

2. Perdagangan ProteksionisSalah satu tujuan kebijakan perdagangan proteksionis adalah untuk meningkatkan daya saing produk diluar negeri. Menurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade) barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara maju, sering dinilai lebih tinggi dari nilai tukar barang primer, yaitu ekspor utama negara berkembang. Itulah menjadi alasan utama timbulnya kebijakan perdagangan proteksionis. Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan persaingan barang impor. Tujuan kebijakan proteksi adalah:a. Memaksimalkan produksi dalam negeri;b. Memperluas lapangan kerja;c. Memelihara tradisi nasional;d. Menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan;e. Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung pada negara lain.Proteksi dapat dilakukan melalui kebijakan berikut ini :a. Tarif dan Bea MasukTarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean (costum area). Sementara itu, barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea masuk. Dengan pengenaan bea masuk atas barang dari luar negeri, mempunyai maksud memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh pendapatan negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor dengan persentase tertentu dari harga barang yang diimpor. Jenis penentuan tarif atau bea masuk, yaitu:1) Bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara lain (di luar costum area);2) Bea transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang melalui batas wilayah negara dengan tujuan akhir barang yaitu negara lain;3) Bea impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam suatu negara (tom area).b. Kuota atau Pembatasan ImporKuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar negeri. Tujuan diberlakukannya kuota impor di antaranya:1) Mencegah barang-barang yang penting berada di tangan negara lain;2) Untuk menjamin tersedianya barang di dalam negeri dalam proporsi cukup;3) Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilitas harga di dalam negeri.c. Pelarangan ImporPelarangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuknya barang-barang dari luar negeri, dengan tujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan meningkatkan produksi dalam negeri.d. SubsidiSubsidi adalah kebijakan pemerintah untuk membantu menutupi sebagian biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri dapat menjual barangnya lebih murah dan bisa bersaing dengan barang impor.e. DumpingDumping adalah kebijakan pemerintah umtuk menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain. Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping. Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:1) Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.2) Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli barang dari luar negeri.

3.Kebijakan AutarkiPolitik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada eksportir di Amerika.

E. Teori-Teori Perdagangan Internasional1. Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage) dari Adam SmithTeori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith (1776) dalam bukunya The Wealth of Nation. Adam Smith menganjurkan perdagangan bebas sebagai kebijakan yang mampu mendorong kemakmuran negara. Dalam perdagangan bebas, setiap negara dapat menspesialisasikan diri dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan mutlak/absolut dan mengimpor komoditi yang memperoleh kerugian mutlak. Dengan spesialisasi, masing-masingnegaradapatmeningkatkan pertambahan produksi dunia yang dapat dimanfaatkan bersama melaluiperdagangan internasional.Jadi melalui perdagangan internasional yang berdasarkan keunggulanmutlak, masing masing negara yang terlibat dalam perdagangan akan memperoleh keuntungan yang serentak melaluispesialisasi, bukan dari pengorbanan negara lain. Contoh : Indonesia dan Cina memproduksi 2 jenis komoditi yaitu komputer dansepatudengananggapanmasing-masingnegaramenggunakan 100 tenaga kerja untuk memproduksi kedua komoditi tersebut. 50tenaga kerja untuk memproduksi komputer dan 50 tenaga kerja untuk memproduksi sepatu. Hasil total produksi keduanegara tersebut yaitu :a. Indonesia: komputer 15 unit dan sepatu 45b. Cina: komputer 40 dan sepatu 25c. Total: komputer 55 dan sepatu 70Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan dalam produksi sepatu dibandingkan Cina, karena 50 tenaga kerja Indonesia mampu memproduksi 45 unit sepatu dan Cina hanya memproduksi 25 unit sepatu. Tapi Cina memiliki keunggulan dalam memproduksi komputer karena Cina bisa membuat 40 unit, sedang Indonesia hanya 15 unit. Apabila Indonesia dan Cina melakukan spesialisasi produksi, hasilnya akan sebagai berikut :a. Indonesia: komputer 0 unit dan sepatu 90b. Cina: komputer 80 dan sepatu 0c. Total: komputer 80 dan sepatu 90Denganmelakukanspesialisasi,hasilproduksisemakinmeningkat.Jadikeunggulanmutlakterjadiapabilasuatunegaradapatmenghasilkan komoditi tertentu dengan lebih efisien,dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.2. Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)Adam Smith, yang mengemukakan teori keunggulan mutlak, menekankan bahwa perdagangan internasional terjadi jika ada keunggulan mutlak. Murid Adam Smith, David Ricardo, melengkapi teori gurunya dengan mengatakan bahwa perbedaan keunggulan komparatif jugadapatmemberikan keuntungan. Dua negara akan tetap melakukan pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun salah satu negara memiliki keunggulan mutlak, karena setiap negara pasti memiliki barangyang paling menguntungkan (efisien) untuk diproduksi.Contoh hasil produksi Indonesia dan VietnamDasar tukar dalam negeri (harga relatif)NEGARAHASIL/JENIS BARANG

JAGUNGBERAS

INDONESIA2040

VIETNAM6048

JUMLAH8088

1 ton jagung = 2 ton beras (di Indonesia)1 ton jagung = 0,8 ton berasVietnam memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi jagung dan beras, dibanding Indonesia. Keuntungan didapat jika Vietnam memilih produksi yang paling unggul,yaitu jagung.Mengapa memilih jagung? Karena keunggulan produksi jagung adalah 3,yaitu60:20.Jikamemilihberas,keunggulan produksinya adalah 1,2 yaitu 48 : 40. Sebaliknya, Indonesia memilih produksi barang yangkekurangannya paling kecil, yaitu produksi beras. Hal ini karena kekurangan 40 dengan 48 lebih kecildaripada kekurangan jagung, yaitu 2 0 dengan 60Perdagangan dan Pembangunan EkonomiMenurut teori perdagangan tradisional, negara yang terlibat dalam hubungan dagang antarnegara terdorong untuk melakukan spesialisasi produksi dan ekspor komoditi tertentu yang keunggulan komparatifnya ia miliki, sehingga tiap-tiap negara terfokus pada bidang keahlian atau keunggulannya, dan akhirnya output dunia menjadi besar dan setiap negara yang terlibat akan diuntungkan. Apabila dikaitkan dengan distribusi kepemilikan faktor produksi dan teknologi yang ada saat ini antara negara maju dan berkembang, maka teori keunggulan komparatif itu mengisyaratkan bahwa negara berkembang harus berspesialisasi dalam produksi dan ekspor bahan mentah atau komoditi primer, bahan bakar, bahan tambang, dan bahan makanan ke negara maju yang sebagai imbalannya akan memasok produk manufaktur bagi mereka. Dalam jangka pendek pola tersebut mungkin bisa memaksimalkan kesejahteraan bagi semua pihak. Tapi dalam jangka panjang, negara berkembang merasa bahwa pola spesialisasi dalam perdagangan seperti itu akan membuat mereka berada dibawah pengaruh negara maju dan tidak memungkinkan mereka memperoleh manfaat dinamis dari sektor industri yang dikuasai negara maju, dan akhirnya mereka tidak dapat memaksimalkan kesejahteraannya.

F. Dampak Bisnis Internasional Bagi Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Di IndonesiaMeskipun kontribusinya terhadap ekspor Indonesia tidak terlalu besar, usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan unit usaha yang paling banyak menyerap kesempatan kerja dan mempunyai jumlah unit usaha yang terbanyak pula. Usaha kecil dan menengah juga melayani kebutuhan masyarakat menengah ke bawah dalam batas tertentu. UKM telah memberikan kontribusinya dalam menyumbangkan devisa, khususnya dari sektor industrinya. Dalam hal kesempatan kerja di sektor industri, sekitar 68 % kesempatan kerja yang diserap subsektor industri kecil. Saat ini, jumlah unit usaha UKM mencapai 97 % dari total unit usaha yang ada. Dengan adanya perdagangan internasional akan memberikan dampak positif dan negatif bagi usaha kecil dan menengah (UKM) di negara yang ikut dalam perdagangan internasional tersebut. Diantara dampak yang ditimbulkan bagi Indonesia antara lain, sebagai berikut :1. Dampak Positifa. Perkembangan Pendudukb. Sebagai Tantangan Meningkatkan Kualitas Produkc. Peluang Menarik Investasid. Meningkatkan volume perdagangan2. Dampak Negatifa. Menghancurkan sektor-sektor IndustriSerbuan produk asing dapat mengakibatkan kehancuran sektor-sektor ekonomi yang diserbu. Padahal sebelum tahun 2009 Indonesia mengalamiproses deindustrialisasi (penurunan industri) yang dipicu oleh penutupan sentra usaha strategis UKM.b. Menghambat Daya Saing ProdukMudah masuknya produk asingyang murah, akan mematikan UKM. Hal itu dapat menghambat daya saing produk UKM karena masyarakat Indonesia memiliki tingkat perekonomian yang rendah.c. Produk luar negeri membanjiri pasar IndonesiaProduk luar negeri bukan hanya barang modal melainkan juga barang konsumsi yang harganya super murah. Masyarakat indonesia lebih cendrung menyukai barang yang harganya murah walaupun masyarakat mengetahui barang tersebut bukanproduk Indonesia. Bukan berarti mereka tidak mendukung produk dalam negeri, melainkan tuntutan ekonomi yang menuntut mereka membeli produk asing yang lebih murah.d. Beralihnya posisi produsen menjadi pedagangPasar dalam negeri yang diserbu produk asing yang memiliki kualitas dan harga yang sangat bersaing akan mendorong pengusaha dalam negeri berpindah usaha dari produsen di sektor UKM menjadi pedagang atau importir saja.

G. Dampak Bisnis Internasional Terhadap Perekonomian IndonesiaIndonesia perlu melihat keadaan ekonomi dalam negeri yang masih perlu dibenahi. Dalam perekonomian nasional, adanya sektor atau unit usaha yang masih mengandalkan fasilitas atau perlindungan dari pemerintah untuk berkembang dan bertahan dalam usahanya. Hal ini diperburuk dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang memunculkan pelaku ekonomi dan menciptakan struktur ekonomi yang berdaya saing rendah. Unit usaha semacam ini sebaiknya tidak dipertahankan karena terdesak oleh unit asing yang masuk ke Indonesia. Usaha milik anak bangsa akan kalah saing dan menjadi pengusaha yang terlempar dari pasar. Dampak perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia antara lain sebagai berikut :1.Dampak Positifa. Memungkinkan Terjadinya SpesialisasiBisnis internasional mendorong negara melakukan spesialisasi produksi dan Indonesia harus memilih kegiatan produksi sesuai dengan sumber daya yang ada agar menjadi faktor produksi unggul dan menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah.b. Efisiensi dalam Kegiatan ProduksiEfisiensi dalam kegiatanproduksi mengolah sumber daya untuk menghasilkan suatu barang yang lebih murah darinegara lain. Biaya produksi yanglebih murah akan menghasilkan produk dengan harga yang bersaing di pasar internasional. Efisiensi dalam kegiatan produksi dibagi menjadi dua, yaitu :1) Efisiensi EkonomiEfisiensi ekonomi merupakan kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa melalui pengolahan beberapa faktor produksi dengan biaya produksi minimum. Efisiensi ekonomi lebih ditekankan pada segi ekonomi.2) Efisiensi TeknologiEfisiensi teknologi merupakan kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa karena kemampuan mengolah kombinasi beragam faktor produksi. Efisiensi teknologi lebih ditekankan pada segi kombinasi terbaik berbagai faktor produksi.c. Tantangan Menghasilkan Produk BerkualitasTersebarnya produk buatan luar negeri di pasar Indonesia sukar dibendung. Keadaan itu menjadi tantangan Indonesia untuk juga dapat menghasilkan produk yang mutunya lebih baik. Adapun langkah alternatif untuk menghasikan produk yang bermutu, yaitu:1) Melakukan penelitian secara kontinyu terhadap produk yang beredar pada kebutuhan pasar dunia.2) Menghadirkan citra Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi persaingan sehat dan profesionalitas.3) Mengembangkan teknologi secara efisien dan efektif. Artinya, dengan biaya yang telah diperhitungkan, diterapkan teknologi yang diarahkan dengan pengembangan produk yang semakin berkualitas.4) Memasarkan produk Indonesia dalam berbagai moment, seperti pameran Internasional upaya perkenalan dan informasi keunggulan produk Indonesia.d. Peluang Meningkatkan EksporKemampuan secara tepat menetukan keunggulan komparatif secara keseriusan menghasilkan produk berkualitas internasional yang membawa peningkatan jumlah ekspor. Barang ekspor dari Indonesia pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu:1) Ekspor non migas meliputi komoditas primer dan bukan primer. Komoditas primer merupakan hasil pertanian dan pertambangan. Sedangkan komoditas bukan primer merupakan hasil industri.2) Ekspor migas yaitu ekspor barang yang berupa minyak bumi dan gas alam.e. Alih Teknologi dari negara-negara majuPerdagangan internasional mendorong kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi dalam negeri, terutama dalam bidang industri, dengan munculnya teknologi baru yang lebih modern dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat. Indonesia sebagai negara produsen dengan komoditas pertanian yang besar, Indonesia dapat membeli teknologi tinggi sesuai komoditas yang ada.f. Meningkatkan Pendapatan PendudukDengan bisnis internasional Indonesia dapat meningkatkan pendapatan penduduknya dengan melakukan ekspor ke negara maju.g. Memperluas Pasar dan Menambah KeuntunganTerkadang, pengusaha tidak menjalankan alat produksinya dengan maksimal karena khawatir akan kelebihan produksi, yang mengakibatkan turun harga produksi. Dengan perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin (alat produksi) secara maksimal dan menjualkelebihan produk keluarnegeri dan menambah devisa negara.h. Memperluas Lapangan PekerjaanDengan perdagangan internasional memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan masyarakat untuk bekerja. Karena, dengan semakin bertambahnya produksi dalam negeri yang di ekspor, maka akan banyak juga tenaga kerja yang dibutuhkanyang akan membuka lapangan pekerjaan baru.

2. Dampak Negatifa. Apabila negara tidak memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing negara akan menjadi sasaran penjualan dan kebanjiran barang dan jasa dari negara lain. Sehingga impor meningkat dan akan mengurangi cadangan devisa negara.b. Masuknya produk barang dan jasa secara bebas di dalam negeri akan mengancam kelangsungan industri dalam negeri untuk mengurangi produktifitasnyasehingga kesempatan kerja berkurang. Pendapatan nasional akan menurun dan perekonomian nasional akan menurun.c. Masuknya pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan kepribadian bangsa akan mengancam generasi muda dan moral bangsa Indonesia.d. Tingginya semangat untuk mencapai efisiensi dan profit motif cendrung menurun atau hilangnya solidaritas sosial dan nasionalisme.e. Barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor, yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.f. Apabila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian Indonesia akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.g. Tidak terjaminnya halal bagi makanan dan minuman yang diimpor. Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Namun dari makanan dan minuman yang diimpor tidak terjamin kehalalannya.Untuk mengantisipasi adanya dampak negatif perdagangan internasional, maka perekonomian Indonesia setidaknya harus diupayakan, yaitu:1. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan nasional.2. Meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi.3. Meningkatkan IPTEK di bidang produksi, informasi, komunikasi, dan transportasi.4. Ikut aktif dalam forum kerja sama ekonomi dan dimanfaatkan bagi kemajuan bangsa.5. Melakukan penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan debirokrasi di segala bidang secara efektif dan efisien.6. Pembangunan moral bangsa dengan menanamkan solidaritas sosial dan nasionalisme yang kuat di bidang politik dan ekonomi.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanEkonomi internasionaladalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara didunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Bisnis internasional didefinisikan terdiri dari kegiatan perniagaan dari suatu Negara asal yang melintasi perbatasaan menuju suatu negara, tujuan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan perpindahan barang dan jasa, perpindahan modal,perpindahan tenaga kerja, perpindahan teknologi, dan perpindahan merk dagang.Faktor-faktor yang mendorong terjadinya bisnis antarnegara, yaitu keanekaragaman kondisi produksi, penghematan biaya produksi/spesialisasi dan perbedaan selera. Manfaat bisnis internasional, adalah efisiensi, perluasan konsumsi dan produksi, peningkatan produktifitas dan sumber penerimaan negara. Beberapa kebijakan bisnis internasional, yaitu :1. Perdagangan BebasPerdagangan bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa antarnegara berlangsung dengan sedikit ataupun tanpa rintangan.2. Perdagangan ProteksionisMenurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade) barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara maju, dinilai lebih tinggi dari nilai tukar barang primer, yaitu ekspor utama negara berkembang. Itulah alasan kebijakan perdagangan proteksionis. Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dan persaingan-persaingan barang impor.3. Kebijakan AutarkiPolitik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan bebas.Teori-teori perdagangan internasional yaitu keunggulan mutlak (absolute advantage) dari Adam Smithdan keunggulan komparatif (comparative advantage).

B. Saran1. Bagi pemerintahKebijakan yang menyinergikan ekspor dan impor perlu dikembangkan untuk memberikan pertumbuhan yang berkualitas, karena impor lebih didominasi produk hulu dan ekspor didominasi produk hilir. Sambil terus berupaya mengurangi ketergantungan bahan baku dan memberdayakan sumber daya alam Indonesia, yang akan menciptakan kemandirian bangsa ditengah persaingan perdagangan yang semakin ketat.

2. Bagi masyarakatBanyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya: kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dalam eraperdagangan globalsekarang ini, arus barang masuk dan keluar sangatlah cepat.Untuk memperlancar urusan bisnisnya, para pengusaha seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prosedur ekspor impor, baik dari segi peraturan yang selalu diperbarui terutama yang berhubungan dengan perdagangan internasional, kepabeanan, maupun perbankan, yang semuanya ini saling berkaitan dan selama ini sering terjadi permasalahan dilapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Afiff, Faisal. 1994.Menuju Pemasaran Global.Badung: PT Eresco.Donald A. Ball. 2004.International Business (Tantangan Persaingan Global).Jakarta: Salemba Empat.Keegan, Warren J. 1989.Global Marketing Management.New Jersey: Prentice Hall.Kotler, Philip. 1995.Marketing Management.Jakarta: Salemba Empat.Simamora Henry. 2000.Manajemen Pemasaran Internasional.Jakarta: Salemba Empat.