8

Click here to load reader

Esophageal Atresia

  • Upload
    vina

  • View
    8

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Askep Atresia Esofagus

Citation preview

PowerPoint Presentation

ASKEP ATRESIA ESOFAGUS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

Latar BelakangKelainan kongenital esofagus dengan/tanpa FTEAngka kejadian 1:3750 1:4500 kelahiran hidupPenanganan AE dengan FTE FTE suatu kelainan yang didapat, disamping kongenital

Anatomi FisiologiTabung muskularis penghubung hipofaring-gaster dan penyalur dari rongga mulut-faring-gaster.Terdiri dari 3 bagian: servikal, torakal, abdominal.

Fase oral: makanan dikunyah & dicampur saliva (fase preparasi oral), bolus terbentuk dan pergerakan lidah merangsang reseptor memulai proses menelan (fase propulsif oral)/Fase faringeal: menelanFase esofageal: bolus cair bergerak ke gaster

Klasifikasi & Patofisiologi

Manifestasi Klinis Bentuk tersering FTE dengan AEFTE tipe H jarang dijumpai, begitu juga atresia esofagus tanpa FTE. Defek terkait, antara lain VACTERL-anomali vertebra (70%), atresia ani (anus imperforata) (50%), jantung (30%), FTE (70%), ginjal (50%), dan ekstremitas (polidaktili, defek lengan bawah, tidak adanya ibu jari, sindaktili) (70%).Sering ditemukan arteri tunggal pada tali pusat.Riwayat polihidroamnion, tampak liur, mukus dan saliva berbusa keluar dari hidung dan mulut pada bayi AE.Perut distensi karena udara (kecuali pada tipe 2).Terjadi refluks asam lambung yang masuk melalui distal fistula. ke dalam paru dan terjadilah pneumonitis kimiawi.Risiko bronko-pneumoni, bila diberikan makanan.Radiografi dada dan abdomenAE: Nasogastric Tube (NGT) akan menggulung di mediastinum atas; tak ada udara dalam lambung atau usus bisa mengindikasikan AE tan FTE.FTE distal: udara dalam lambung dan bagian distal usus.Pemeriksaan kontras direkomendasikan untuk menentukan adanya fistula tipe H.Bronkoskopi memunginkan visualisasi langsung FTE.

Pemeriksaan PenunjangPenatalaksanaanFTE SegeraPembedahan AEPasang selang orogastrik dan lakukan aspirasi kantong untuk menghindari pneumonia aspirasi.Cairan intravena untuk resusutasi dan pemeliharaan. Berikan TPN (nutrisi parenteral total) sejak dini.Diperlukan perbaikan operatif.

Keadaan esofagus tidak normal.Rentan terhadap motilitas yang buruk.RGE.Striktur anastomosis.Fistula berulang.Kebocaran.Malformasi kartilago trakea.Trakeomalasia (trakea lunak dan mudah kolaps).

KomplikasiPengkajianIdentitas Klien : Riwayat KesehatanKeluhan UtamaPemeriksaan FisikBreathing (B1): apnea, batuk dan tersedak terutama setelah pemberian makanan (susu), retraksi dinding dada, bunyi nafas cracles atau wheezing.Blood (B2): tekanan darah meningkat, denyut nadi meningkat, oksigen dalam darah menurun, dan kemungkinan ditemukan anomali jantung.Brain (B3): belum ditemukan anomali pada otak.Bladder (B4): kemungkinan ditemukan anomali ginjal.Bowel (B5): salivasi dan mengiler berlebih (ludah berbuih), distensi abdomen, muntah, dan mungkin ditemukan anus imperforata.Bone & Integumen (B6): sianosis, kemungkinan ditemukan anomali vertebra dan ekstremitas (polidaktili, defek lengan bawah, tidak adanya ibu jari, sindaktili).Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan tersedak, batuk, dan sianosis selama pemberian makan.Ansietas (orang tua) berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang gangguan, pemeriksaan diagnostik, dan terapi.Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan aspirasi sekresi atau pemberian makan atau kedua-duanya.Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan rawat inap di rumah sakit, deprivasi interaksi orangtua-bayi yang normal, dan stimulus lingkungan.Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan di rumah.Diagnosa KeperawatanTERIMAKASIH