Etika Dasar Islam

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/24/2018 Etika Dasar Islam

    1/5

    DAFTAR TILIK PRINSIP ETIKA DASAR ISLAM

    NO PERTANYAAN

    ETIK

    ANALISA

    1 Prinsip niat /intention(qaidat

    al qasd)

    Prinsip pertama adalah prinsip niat. Hal ini bercabang padabeberapa sub-prinsip yang bisa diterapkan dalam praktek medis.

    Sub-prinsip setiaptindakan dinilai berdasarkan niat di

    belakangnya mengajak para dokter untuk berdialog dengan hati

    nuraninya yang lebih dalam. Ada banyak masalah yang berkaitan

    dengan prosedur dan keputusan medis yang disembunyikan dari

    penglihatan publik.

    Sub-prinsip Yang penting adalah apa tujuannya dan bukan arti

    literal (yang tertulis) digunakan untuk menolak penggunaan alasan

    legal yang bersandar pada terjemahan literal sebuah teks untuk

    membenarkan tindakan-tindakan yang amoral.

    Sub-prinsip kejahatan dinilai sesuai dengan niatnyamenyiratkan

    bahwa tujuan medis yang baik tidak akan bisa dicapai dengan

    metode amoral.

    2 Prinsip kepastian /

    certainty (qaidat

    al yaqeen)

    Prinsip kedua adalah prinsip keyakinan.Baik mendiagnosis

    penyakit ataupun memilih pengobatan, kedokteran modern tidak

    mencapai standaryaqeenyang diminta oleh Hukum. Keyakinan

    yang sah,yaqeen, adalah sebuah situasi dimana tidak ada keraguan,

    shakk, dan pikiran yang bercabang, hal seperti itu tidak ada dalam

    kedokteran.

    3 Prinsip kerugian /

    harm

    ( qaidat al dharar)

    Prinsip ketiga adalah prinsip kerugian.

    Intervensi Medis: Intervensi medis dibolehkan dengan prinsip

    dasar bahwa jika muncul suatu kelainan, seharusnya dihilang kan.

    Namun, dokter sebaiknya tidak menyebabkan adanya kerugian

    pada saat melakukan pekerjaannya.

    Menyebabkan luka untuk menghilangkan luka: suatu luka/kelainan

    sebaiknya tidak boleh dihilangkan dengan prosedur medis yang

    akan menyebabkan luka dengan derajat yang sama sebagai efek

    samping.

  • 5/24/2018 Etika Dasar Islam

    2/5

    Keseimbangan antara yang dilarang dan diperbolehkan. Dokter

    kadang dihadapkan dengan intervensi medis yang memiliki efek

    yang dilarang namun juga memiliki efek yang diperbolehkan. Jika

    keduanya muncul bersamaan dan harus diambil sebuah keputusan,

    maka petunjuk hukum adalah bahwa yang dilarang memiliki

    prioritas lebih tinggi untuk dikenali

    Pilihan antara dua keburukan: Jika dihadapkan dengan dua situasi

    medis dimana keduanya akan menyebabkan kerugian dan tidak ada

    pilihan lain, maka dilakukan yang kurang merugikan. Hal yang

    sama intervensi medis yang memiliki kepentingan umum

    diutamakan di atas kepentingan individu

    4 Prinsip kesukaran /difficulty (qaidat

    al mashaqqat)

    Prinsip keempat adalah prinsip kesukaran.1. Keperluan melegalisir yang dilarang: intervensi medis yang

    awalnya dilarang akan dibolehkan atas nama prinsip kesulitan

    jika ada keperluan darurat. Kesulitan (dalam hal medis) diartikan

    sebagai kondisi apapun yang akan menyebabkan adanya

    gangguan serius pada kesehatan fisik dan mental jika tidak segera

    disembuhkan

    2. Batas-batas prinsip kesulitan: melakukan tindakan yangnormalnya dilarang seharusnya tidak melewati batas-batas yang

    diperlukan untuk mempertahankan tujan hukum yang merupakan

    dasar legalisir. Jika hambatan telah dilewati, tindakan medisyang dilarang kembali menjadi terlarang.

    3. Delegasi: mendelegasikan tugas kepada orang lain untukmelakukan tindakan yang membahayakan adalah tindakan ilegal.

    5 Prinsi kebiasaan /

    custom ( qaidat

    al aaadat)

    Prinsip kelima adalah prinsip kebiasaan atau adat. Standar

    perawatan medis yang diterima secara umum didefinisikan sebagai

    kebiasaan. Prinsip dasarnya adalah bahwa kebiasaan atau adat

    mempunyai hukum yang sah.Yang dianggap kebiasaan adalah

    sesuatu yang seragam, tersebar luas, dan lebih dominan, dan tidak

    jarang. Kebiasaan itu juga harus sudah lama ada dan bukan

    merupakan fenomena baru yang memberikan kesempatan bagi

    sebuah kesepakatan medis untuk dibentuk.

    Referensi : Professor Dr Omar Hasan Kasule Sr. MB ChB (MUK), MPH & DrPH (Harvard) Deputy Dean

    Faculty of Medicine UIA [email protected]://omarkasule.tripod.com

    mailto:[email protected]:[email protected]://omarkasule.tripod.com/http://omarkasule.tripod.com/http://omarkasule.tripod.com/http://omarkasule.tripod.com/mailto:[email protected]
  • 5/24/2018 Etika Dasar Islam

    3/5

    Atau

    PRINSIP ETIKA DASAR ISLAM

    DAFTAR TILIK PRINSIP ETIKA DASAR ISLAM

    NO

    PERTANYAAN

    ETIK

    ANALISA

    1 Prinsip niat /

    intention(qaidat al

    qasd)

    Tiap tindakan dinilai berdasarkan niatnya. Prinsip ini

    meminta dokter untuk berkonsultasi dengan hati nuraninya.

    Seorang dokter dapat melakukan suatu prosedur dengan

    alasan mungkin masuk akal namun sesungguhnya memiliki

    niatan yang berbeda namun tersembunyi.

    2 Prinsip kepastian /

    certainty (qaidat al

    yaqeen)

    Ketidak pastian dalam kedokteran : baik pada

    diagnosis,pemilihan terapi tdk mencapai standar YAQEEN

    yang diminta oleh hukum. Kepastian (yaqeen) yang

    merupakan suatu situasi dimana sama sekali tidak ada

    keraguan, tidak ada dalam kedokteran.

    Kemungkinan dan relativitas: Semua hal (dalam

    Kedokteran) bersifat suatu kemungkinan dan relatif.

    3 Prinsip kerugian /

    harm

    ( qaidat al dharar)

    1.Intervensi Medis: Intervensi medis dibolehkan dengan

    prinsip dasar bahwa jika muncul suatu kelainan, seharusnya

    dihilang kan. Namun, dokter sebaiknya tidak menyebabkan

    adanya kerugian pada saat melakukan pekerjaannya.

    2. Menyebabkan luka untuk menghilangkan luka: suatu

    luka/kelainan sebaiknya tidak boleh dihilangkan dengan

    prosedur medis yang akan menyebabkan luka dengan derajat

    yang sama sebagai efek samping.

    3. Keseimbangan antara yang dilarang dan diperbolehkan.Dokter kadang dihadapkan dengan intervensi medis yang

    memiliki efek yang dilarang namun juga memiliki efek yang

    diperbolehkan. Jika keduanya muncul bersamaan dan harus

    diambil sebuah keputusan, maka petunjuk hukum adalah

  • 5/24/2018 Etika Dasar Islam

    4/5

    bahwa yang dilarang memiliki prioritas lebih tinggi untuk

    dikenali

    4. Pilihan antara dua keburukan: Jika dihadapkan dengan

    dua situasi medis dimana keduanya akan menyebabkan

    kerugian dan tidak ada pilihan lain, maka dilakukan yang

    kurang merugikan. Hal yang sama intervensi medis yang

    memiliki kepentingan umum diutamakan di atas kepentingan

    individu

    4 Prinsip kesukaran /

    difficulty (qaidat al

    mashaqqat)

    - Keperluan melegalisir yang dilarang: intervensi medis yang

    awalnya dilarang akan dibolehkan atas nama prinsip

    kesulitan jika ada keperluan darurat. Kesulitan (dalam hal

    medis) diartikan sebagai kondisi apapun yang akan

    menyebabkan adanya gangguan serius pada kesehatan fisik

    dan mental jika tidak segera disembuhkan

    - Batas-batas prinsip kesulitan: melakukan tindakan yang

    normalnya dilarang seharusnya tidak melewati batas-batas

    yang diperlukan untuk mempertahankan tujan hukum yang

    merupakan dasar legalisir. Jika hambatan telah dilewati,tindakan medis yang dilarang kembali menjadi terlarang.

    Delegasi: mendelegasikan tugas kepada orang lain untuk

    melakukan tindakan yang membahayakan adalah tindakan

    ilegal.

    5 Prinsi kebiasaan /

    custom ( qaidat

    al aaadat)

    Standar perawatan yang diterima secara umum: Telah

    menjadi kebiasaan umum untuk menuliskan suatu panduan

    praktik untuk perawatan klinis (standar pelayanan)

    Kebiasaan memiliki Autoritas: prinsip dasar adalah bahwa

    kebiasaan memiliki kekuatan hukum, dengan demikian

    standar yang diterima secara umum untuk perawatan klinis

    dianggap kuat oleh hukum.

  • 5/24/2018 Etika Dasar Islam

    5/5