35

Click here to load reader

Prinsip Dasar Etika Profesi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prinsip Dasar Etika Profesi

PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI

Page 2: Prinsip Dasar Etika Profesi

BAGIAN A : PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI

Seksi 100 : Pendahuluan dan Prinsip Fundamental

Seksi 110 : Integritas

Seksi 120 : Objektivitas

Seksi 130 : Kompetensi dan Kehati-hatian Professional

Seksi 140 : Kerahasiaan

Seksi 150 : Perilaku Profesional

Page 3: Prinsip Dasar Etika Profesi

SEKSI 100Pendahuluan dan Prinsip Dasar

100.1

perbedaan profesi akuntan publik dengan profesi lainnyaadalah bertanggung jawab dan bertindak untuk melindungikepentingan publik. Oleh karena itu, tanggung jawab akuntanpublik tidak terbatas untuk memenuhi kepentingan klienmaupun pihak lain. Saat bertanggung jawab atas kepentinganklien, seorang akuntan publik harus mematuhi dan memenuhisemua kode etik maupun hukum atau peraturan yangterdapat di dalam kode etik ini.

100.2

Kode etik ini dibagi menjadi 3 bagian. Bagian A menetapkanprinsip dasar kode etika profesi untuk akuntan publik danmenetapkan kerangka konseptual yang mengharuskanseorang akuntan menerapkan :

Page 4: Prinsip Dasar Etika Profesi

a. Mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan padaprinsip dasar ;

b. Mengevaluasi secara signifikan atas penemuan ancamantersebut;

c. Pencegahan yang tepat harus dilakukan atau mengurangiancaman agar mencapai tingkat yang dapat diterima.Pencegahan dibutuhkan ketika akuntan melihat bahwaancaman tidak berada pada tingkat alasan yang tepat.Akuntan publik harus menimbang semua fakta danperistiwa setiap saat, sehingga kepatuhan terhadapprinsip dasar etika profesi tetap terjaga.

Seorang akuntan publik harus menggunakanpertimbangan yang tepat dalam menerapkan kerangakkonseptual ini.

Page 5: Prinsip Dasar Etika Profesi

100.3

Bagian B dan C menjelaskan bagaimana sebuah kerangkakonseptual diterapkan pada situasi tertentu dankeduanya juga memberikan contoh-contoh pencegahanyang diterapkan untuk menangani ancaman ataskepatuhan prinsip dasar etika profesi dan semua kejadianatau hal yang berhubungan dengan ancaman yang dapatdi cegah.

100.4

kata “keharusan” yang terdapat didalam kode etik inimemiliki arti bahwa seorang akuntan publik atau kantorakuntan publik diminta untuk menuruti seluruh prinsipdasar profesi .

Page 6: Prinsip Dasar Etika Profesi

Prinsip dasar

100.5

Seorang akuntan harus mematuhi prinsip dasar etikaprofesi , yaitu :

a. Integritas -- harus tegas dan jujur di dalam semuahubungan profesional dan hubungan bisnis.

b. Objektivitas -- menghindari bias, konflik kepentingan,dan pihak lain untuk memengaruhi pertimbanganakuntan publik .

c. Kompetensi dan kehati-hatian profesional –menjaga pengetahuan dan keahlian untuk menjaminbahwa klien atau penerima jasanya menerima jasaprofesional berdasarkan pengembangan tekhnik, hukum,dan metode pelaksanaan hukum. Setiap tindakanakuntan publik harus berdasarkan standar kode etikaprofesional akuntan.

Page 7: Prinsip Dasar Etika Profesi

d. Kerahasiaan --- menjaga kerahasiaan informasi yangdiperoleh dari hasil hubungan professional dan bisnis,tidak diperbolehkan mengungkapkan segala bentukinformasi kepada pihak ketiga tanpa izin atau otoritas,kecuali terdapat izin atau tugas untuk mengungkapkaninformasi tersebut. Informasi tersebut tidak bolehdigunakan oleh akuntan publik untuk keuntunganpribadinya.

e. Perilaku Profesional --- untuk mematuhi hukum danperaturan-peraturan serta menghindari segala tindakanyang merugikan profesi akuntan publik.

Page 8: Prinsip Dasar Etika Profesi

Pendekatan Kerangka Konseptual

100.6

Saat akuntan publik melakukan pekerjaanya bisa menciptakanancaman terhadap prinsip dasar etika dalam situasi tertentu.Tidak mungkin untuk menemukan setiap kejadian yangmembuat ancaman terhadap kepatuhan prinsip dasar dantindakan-tindakan lainnya semacam itu. selain itu, terdapatperbedaan antara perikatan dan penugasan kerja sehinggaancaman yang beraneka jenis pun bisa terjadi, oleh karena itupencegahan bisa dilaksanakan. Kerangka konseptual inimengharuskan akuntan pyblik untuk mengidentifikasi,mengevaluasi, dan menangani ancaman terhadap kepatuhanprinsip dasar etika profesi. Pendekatan Kerangka konseptualmembantu akuntan publik dalam menerapkan etika dalamperaturan tersebut dan bertanggung jawab atas kepentinganklien. Kerangka konseptual juga bisa menangani setiap asalahyang menciptakan ancaman terhadap prinsip dasar dan bisamenghalangi seorang akuntan dari sesuatu yang dilarang.

Page 9: Prinsip Dasar Etika Profesi

100.7

ketika seorang akuntan mengidentifikasi ancamanterhadap prinsip dasar dan menevaluasi ancaman-ancaman tersebut, dan hasil pertimbangan bahwaancaman tersebut tidak dapat mencapai tingkat yangditerima, seorang akuntan harus mempertimbangkantindakan pencegahan apakah yang tepat dan bisamenghilangkan atau mengurangi ancaman agarmencapai tingkat yang dapat diterima.

100.8

Seorang akuntan profesional harus mengevaluasi setiapancaman terhadap kepatuhan prinsip dasar ketikamengetahui ancaman tersebut, atau semestinya telahmengetahui keadaan yang dapat mencipatakanpelanggaran terhadap prinsip dasar etika profesi.

Page 10: Prinsip Dasar Etika Profesi

100.9

Seorang akuntan profesional harus mengambil langkahkualitatif dan faktor-faktor kuantitatif dalammempertimbangkan suatu ancaman. Ketika menerapkankerangka konseptual , seorang akuntan profesial mungkinmenemui situasi dimana ancaman yang tidak bisadihilangkan atau dikurangi karena ancaman tersebutterlalu signifikan atau pencegahan yang tidak bisaditerapkan. Di saat keadaan seperti itu, seorang akuntanharus menolak atau menghentikan pemberian jasaprofesionalnya atau bahkan mengundurkan diri dariperikatan tersebut.

100.10

seorang akuntan publik mungkin secara tidak sengajamelanggar kode etik ini. Tergantung dari sifat dansignifikansinya, pelanggaran tersebut tidak mengurangikepatuhan terhadap prinsip dasar etika profesi, ketikapelanggaran telah diketahui. Maka pelanggaran tersebutharus dikoreksi dan menerapkan pencegahan yang tepat.

Page 11: Prinsip Dasar Etika Profesi

100.11

ketika seorang akuntan profesional menemui peristiwayang tidak biasa dimana penerapan kode etika profesitersebut menghasilkan hasil yang tidak sepadan ataskepentingan publik, disaranakan akuntan harusberkonsultasi dengan pihak yang berwenang.

Page 12: Prinsip Dasar Etika Profesi

Ancaman dan Pencegahan

100.12

ancaman bisa muncul disebabkan oleh hubungan dankejadian atau peristiwa. Sebuah peristiwa atauhubungan mampu menciptakan lebih dari satu ancamandan bisa mempengaruhi kepatuhan terhadap banyaknyaprinsip fundamental. Ancaman tersebut dapatdiklasifikasikan sebagai berikut :

a. ancaman kepentingan pribadi, Ancaman yang disebabkan oleh keuangan atau kepentingan lainnya seorang akuntan publik.

b. ancaman telaah pribadi, ancaman yang disebabkan oleh ketidaktepatan akuntan dalam mengevaluasi hasil pertimbangan.

c. ancaman advokasi, ancaman yang disebabkan oleh akuntan melakukan hal yang bisa mengurangi keobjektifitas akuntan.

Page 13: Prinsip Dasar Etika Profesi

d. ancaman kedekatan, ancaman yang terjadi ketika terdapat hubungan yang dekat dengan klien, aeorang akuntan publik akan sangat peduli terhadap kepentingan mereka.

e. ancaman intimidasi, ancamn yang disebabkan oleh akuntan dihalangi untuk bersifat objektif.

100.13

tindakan pencegahan atau bentuk lainnya yang bisamenghilangkan atau mengurangi ancaman untukmencapai tingkat yang dapat diterima. Dibagi menjadi 2kategori yaitu :

a. Pencegahan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan, atau peraturan; dan

b. pencegahan didalam lingkuangan kerja.

Page 14: Prinsip Dasar Etika Profesi

100.14

Pencegahan yang dibuat oleh profesi, perundang-undangan atau peraturan , termaksuk :

a. pendidikan, pelatihan, dan pengalamn untukberkecimpung dalam profesi

b. Pengembangan profesional berkelanjutan

c. peraturan tata kelola perusahaan

d. standar profesional

e. pengawasan dan prosedur pendisiplinan oleh pihak yangberwenang

f. penelahaan eksternal oleh pihak ketiga yang diberikankewenangan hukum atas laporan, komunikasi atauinformasi yang dihasilkan oleh akuntan profesional.

Page 15: Prinsip Dasar Etika Profesi

100.15

Bagian B dan C dari kode etik ini membahas pencegahandi lingkuangan kerja pada perkerjaan dan hubunganbisnis akuntaan publik.

100.16

Pencegahan tertentu akan meningkatkanpengidentifikasian atau penghalangan terhadap hal yangmelanggar kode etik. Pencegahan tersebut dapat dibuatoleh profesi akuntan, perundang-undangan, peraturan,atau pekerja organisasi, berikut yang mencakup antaralain :

a. sistem pengaduang publik yang efektif dioperasikan olehorganisasi, profesi akuntan atau regulator, yangmemungkinkan kolega, pekerja, dan masyarakat untukmelaporkan tindakan akuntan publik yang tidak sesuaidengan kode etik.

b. suatu pernyataan yang tertulis untuk melaporkanpelanggaran kode etik.

Page 16: Prinsip Dasar Etika Profesi

Ethical Conflict Resolution

100.17

seorang akuntan profesional harus menyelesaikan masalah dalam penerapan prinsip dasar.

100.18

Ketika memulai proses penyelesaian masalah dalam penerapan etika profesi baik formal maupun informal, faktor-faktor berikut patut untuk dipertimbangkan :

a. fakta yang relevan

b. Masalah etika

c. Prinsip dasar etika profesi yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi

d. Prosedur internal yang berlaku

e. Tindakan alternatif yang terbaik

Page 17: Prinsip Dasar Etika Profesi

setelah mempertimbangkan seluruh faktor tersebut,seorang akuntan harus mempertimbangkan tindakan yangtepat, menimbang kemungkinan konsekuensi yang timbulakibat tindakan yang diambil. Jika masalah tidakterselesaikan, akuntan diharapkan berkonsultasi denganpihak yang tepat dalam sebuah perusahaan atauorganisasi untuk membantu menyelesaikan masalah etikaprofesi ini.

100.19

ketika masalah melibatkan konflik denga, atau dalamsebuah organisasi, seorang akuntan harusmempertimbangkan apakah hal ini harus dibicarakandengan tata kelola perusahaan seperti kepala komiteaudit.

100.20

Menjadi kepentingan akuntan publik untukmendokumentasikan setiap permasalah yang tejadi danrincian pembahsaan masalah tersebut atau keputusanyang diambil terkait permasalahan tersebut.

Page 18: Prinsip Dasar Etika Profesi

100.21

jika masalah etika profesi tidak dapat diselesaikan, makaakuntan dapat meinta nasihat atau saran dari pihak yangrelevan atau badan/ pihak penasehat hukum. Seorangakuntan publik dapat meminta pengarahan dalammasalah etika profesi tanpa harus melanggar prinsipdasar kerahasiaan jika masalah ini dibahas dengan pihakyang relevan natau pihak penasihat hukum dibawahperlindungan hukum. Akuntan profesional harusmeminta bantuan kepada penasihat hukum, misalnyaakuntan profesional menemukan kecurangan , akuntanprofesioal meminta nasihat dari penasihat hukum untukmelaporkan laporan keuangan tanpa melanggar prinsipdasar kerahasiaan.

Page 19: Prinsip Dasar Etika Profesi

100.22

jika setelah memahami seluruh kemungkinan yangrelevan dan maslah etika tidak terselesaikan , makaakuntan profsional harus menolak untuk dikaitkandengan hal yang berkaitan masalah etika tersebut.Akuntan harus mempertimbangkan apakah dalam situasitertentu untuk tidak melibatkan diri dari tim perikatanatau penugasan, atau mengundurkan diri dari perikatanorganisasi tersebut.

***********************

Page 20: Prinsip Dasar Etika Profesi

BAGIAN 110Integritas

110.1

Prinsip integritas membebankan kewajiban padasemua akuntan profesional untuk menjadi yangberterus terang dan jujur dalam semua hubunganprofesional dan bisnis. Integritas jugamenyiratkan keterusterangan dan kejujuran.

Page 21: Prinsip Dasar Etika Profesi

Next...110.2

Seorang akuntan profesional tidak akan dengan sengajaberhubungan dengan laporan, keuntungan, komunikasiatau informasi lainnya dimana akuntan profesional percayabahwa informasi :

a) Mengandung material palsu atau pernyataanmenyesatkan;

b) Mengandung pernyataan atau informasi yang diberikansecara sembarangan; atau

c) Menghilangkan atau mengelapkan informasi yangdiperlukan untuk dimasukkan mana kelalaian atauketidakjelasan tersebut akan menyesatkan.

Page 22: Prinsip Dasar Etika Profesi

110.3

Seorang akuntan profesional akan dianggaptidak melanggar ayat 110.2, jika akuntanprofesional memberikan laporan diubahsehubungan dengan materi yang termuatdalam ayat 110.2.

Next...

Page 23: Prinsip Dasar Etika Profesi

BAGIAN 120Objektivitas

120.1

Seorang akuntan profesional akan dianggap tidakmelanggar ayat 110.2, jika akuntan profesionalmemberikan laporan diubah sehubungan dengan materiyang termuat dalam ayat 110.2.

120.2

Akuntan profesional mungkin terpapar situasi yang dapatmengganggu objektivitas. Hal ini tidak praktis untukmendefinisikan dan meresepkan semua situasi. Akuntanprofesional tidak akan melakukan layanan profesional jikakeadaan atau hubungan bias atau terlalu pengaruh akuntanpenilaian terhadap Layanan tersebut.

Page 24: Prinsip Dasar Etika Profesi

BAGIAN 130kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

130.1

Prinsip kompetensi dan kehati-hatian menentukanseluruh akuntan untuk mengikuti beberapa kewajibanyaitu :

a. Memelihara pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkanuntuk menyakinkan bahwa klien atau perusahaanmenerima pemberian jasa yang berkompetensi.

b. Bertindak cermat sesuai dengan tekhnik dan standarprofesional ketika memberikan jasa profesionalnya.

Page 25: Prinsip Dasar Etika Profesi

130.2

Pemberian jasa yang kompeten harus membtuhkanpertimbangan atau penilaian dalam menerapkanpengetahuan dan keahlian profesional. Kompetesi dapatdibagi menjadi 2 tahap yaitu :

a. Pencapaian dalam kompetensi profesional, dan

b. Memelihara kompetensi profesional.

130.3

pemeliharaan kompetensi membutuhkan kepedulian danpemahaman yang berkelanjutan terhadap tekhnik,profesional, dan pengembangan bisnis yang relevan.Pengembangan profesional yang berkelanjutan kepada paraakuntan untuk mengembangkan dan memeliharakemampuan agar mampu dalam melaksanakan pekerjaandalam lingkungan profesionalnya.

Next...

Page 26: Prinsip Dasar Etika Profesi

130.4

Sikap cermat akuntan yang profesional meliputi sikaptanggung jawab pada persyaratan penugasan, kehati-hatian, menyeluruh, dan tepat waktu .

130.5

Kantor akuntan yang profesional harus memastikan bahwapekerja yang bekerja dibawah sebuah kantor akuntanprofesional telah mendapatkan pelatihan dan pengawasan.

130.6

Seorang akuntan yang profesional harus memberitahukankepada klien, pemberi pekerjaan (perusahaan), ataupengguna jasa akuntan profesional lainnya bahwa jasaakuntan memiliki keterbatasan dalam pemberian jasa.

Next...

Page 27: Prinsip Dasar Etika Profesi

140.1

Prinsip kerahasian mengharuskan seluruh akuntan untuktidak melakukan tindakan :

a. Melampirkan informasi penting atau bersifat rahasia yangdimiliki oleh perusahaan atau organisasi tanpa adanyaotoritas khusus kecuali terdapat sebuah kejadian hukumatau ditugaskan untuk melampirkannya.

b. Menggunakan informasi yang bersifat rahasia yangdiperoleh dari hubungan profesional dan bisnis untukkeperntingan pribadi atau keuntungan pihak ketiga.

BAGIAN 140Kerahasiaan

Page 28: Prinsip Dasar Etika Profesi

140.2

Akuntan yang profesional harus memelihara kerahasianinformasi, termasuk dalam lingkungan sosialnya. Akuntanharus waspada atas kemungkinan pengungkapan informasiyang tidak disengaja, biasanya terjadi pada akuntan yangmemiliki hubungan bisnis atau keluarga terdekat.

140.3

Akuntan akuntan yang profesional harus memeliharakerahasian informasi yang dilampirkan oleh klien atauperusahaan.

140.4

Akuntan yang profesional harus memelihara kerahasianinformasi klien di dalam tempat kerjanya (firm).

Next...

Page 29: Prinsip Dasar Etika Profesi

140.5

Kantor akuntan yang profesional memastikan bahwaseluruh staf dan asisten berada dibawah pengawasannyadalam mematuhi prosedur untuk memastikanterlaksananya semua prinsip kerahasiaan.

140.6

Kebutuhan untuk menaati prinsip kerahasiaan terusberlanjut walaupun setelah hubungan antara sebuahkantor akuntan dan klien telah berakhir. Ketika sebuahkantor akuntan mengganti nama kantor atau memilikiklien baru, akuntan boleh menggunakan pengalaman-pengalaman sebelumnya untuk menangani masalah.Bagaimanapun, seorang akuntan publik tidak bolehmengungkapan informasi rahasia yang diperoleh darihubungan bisnis sebelumnya.

Next...

Page 30: Prinsip Dasar Etika Profesi

140.7

Berikut ini ialah peristiwa-peristiwa yang memungkinkanakuntan untuk mengungkapkan informasi yang bersifatrahasia atau kejadian-kejadian yang tepat untukdiungkapkan yaitu :

a. pengungkapan yang diperbolehkan hukum dan disetujuioleh klien.

b. pengungkapan yang diperbolehkan oleh hukum,misalnya :

1. pengukapan dokumen atau bukti lainnya pada saatpersidangan

2. pengukapan kepada lembaga yang berwenangpada saat proses hukum

Next...

Page 31: Prinsip Dasar Etika Profesi

c. Berikut adalah kewajiban untuk pengungkapan informasiyang dilakukan oleh akuntan, selama tidak dilarang olehhukum ialah :

1. Untuk memenuhi penelahaan kualitas yang dilakukanoleh pihak yang berwenang.

2. Untuk menanggapi pertanyaan atau insvestigasi yangdilakukan oleh pihak yang berwenang atau relgulator.

3. Untuk melindungi akuntan dalam proses hukum.

4. mematuhi standar profesi dan kode etik yang berlaku.

140.8

Dalam memutuskan apakah akan mengungkapkan informasiyang bersifat rahasia, akuntan harus mempertimbangkanbeberapa faktor yaitu :

Next...

Page 32: Prinsip Dasar Etika Profesi

1. Membahayakan atau merugikan kepentingan semua pihak, atau mepengaruhi pihak ketiga. jika diizinkan klienuntuk mengungkapan informasi yang bersifat rahasiaoleh akuntan.

2. Apakah semua informasi yang relevan diketahui danlengkap sesuai dengan keadaan: ketika kejadian(informasi) tidak didukung bukti, informasi yang tidaklengkap atau kesimpulan yang tidak didukung bukti, makapertimbangan profesional harus digunakan dalammenentukan jenis pengungkapan yang akan dibuat.

3. Jenis komunikasi yang diharapkan dan dituju kepadasuatu pihak.

4. Jenis komunikasi harus tepat pada pihak yang dituju.

Next...

Page 33: Prinsip Dasar Etika Profesi

BAGIAN 150Perilaku Profesional

150.1

Prinsip perilaku professional yang mewajibkan padasemua akuntan profesional untuk mematuhi hukum,peraturan dan menghindari tindakan apa saja yangakuntan professional tahu atau yang dapat memburukanprofesinya. Ini termasuk tindakan yang wajar daninformasi pihak ketiga, yang menimbang semua fakta-fakta dan keadaan yang tersedia untuk akuntanprofessional pada waktu itu, akan cenderung dapatberpengaruh merugikan pada reputasi baik profesinya.

Page 34: Prinsip Dasar Etika Profesi

Next...150.2

Dalam memasarkan dan mempromosikan diri danpekerjaan, akuntan professional tidak akan membawakeburukannya. Akuntan professional harus jujur antarabenar dan tidak :

(a)Membuat klaim berlebihan untuk layanan yangmereka tawarkan, kualifikasi yang mereka miliki, ataupengalaman yang mereka dapatkan, atau;

(b)Membuat dan mereferensikan yang meremehkan danmembanding-bandingkan pada pekerjaan orang lain.

Page 35: Prinsip Dasar Etika Profesi