17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesi keperawatan mempunyai kontak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika. Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.(Nila Ismani, 2001). B. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian etika keperawatan.

Etika Kep.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dfzgfvbgnlmj

Citation preview

Page 1: Etika Kep.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesi keperawatan mempunyai kontak sosial dengan masyarakat, yang berarti

masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk

memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut

tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu

dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan

keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata

tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi

perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang

dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb

moral.(Nila Ismani, 2001).

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian etika keperawatan.

2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan etika keperawatan.

3. Untuk mengetahui tentang prinsip etika keperawatan dan kode etik

keperawatan.

4. Untuk mengetahui etika perawatan menurut pandangan islam.

Page 2: Etika Kep.docx

C. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian etika keperawatan?

2. Apakah tujuan etika keperawatan?

3. Apa saja prinsip etika keperawatan dan kode etik keperawatan?

4. Bagaimana etika keperawatan menurut pandangan islam?

BAB II

PEMBAHASAN

Page 3: Etika Kep.docx

A. Pengertian Etika.

Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti watak

kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu

pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini

terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku

manusia.

Menurut Ismani (2001), Etika adalah peraturan atau norma yang dapat

digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan

yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban

dan tanggung jawab moral.

Etik keperawatan adalah nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diyakini oleh

profesi keperawatan dalam melaksanakan tugasnya yang berhubungan dengan

pasien, masyarakat, hubungan perawat dengan teman sejawat maupun organisasi

profesi. (Berger dan Williams, 1999)

B. Tujuan Etika Keperawatan.

Menurut American Ethics Commission Bureau on Teaching,

1. Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik keperawatan.

2. Membentuk strategi/cara dan menganalisis masalah moral yang terjadi

dalam praktik keperawatan.

3. Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yang baik dan dapat dipertanggung

jawabkan pada diri sendiri,keluarga,masyarakat,dan kepada Tuhan,sesuai

dengan kepercayaannya.

Perawat membutuhkan kemampuan untuk menghubungkan dan

mempertimbangkan peran prinsip moralitas, yaitu keyakinannya terhadap

tindakan yang dihubungkan dengan ajaran agama dan perintah Tuhan dalam :

1. Pelaksanaan kode perilaku yang disepakati oleh kelompok profesi,perawat

sendiri,maupun masyarakat.

Page 4: Etika Kep.docx

2. Cara mengambil keputusan yang didasari oleh sikap kebiasaan dan

pandangan (hal yang dianggap benar).

C. Prinsip Etika Keperawatan.

1. Otonomi (Autonomy)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir

logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap

kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki

berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip

otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang

sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi

merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut

pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat

menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan

dirinya.

2. Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,

memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan

kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.

Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip

ini dengan otonomi.

3. Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang

lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini

direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi

yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk

memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis

pada klien.

5. Kejujuran (Veracity)

Page 5: Etika Kep.docx

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh

pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap

klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity

berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.

Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk

memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan

yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan

dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian,

terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran

seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau

adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu

memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi

penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun

hubungan saling percaya.

6. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan

komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan

menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah

kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.

Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang

menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk

meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan

meminimalkan penderitaan.

7. Karahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus

dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan

kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak

ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan

oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area

pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan

tenaga kesehatan lain harus dihindari.

8. Akuntabilitas (Accountability)

Page 6: Etika Kep.docx

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang

profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

D. Kode Etik Keperawatan.

kode etik keperawatan Indonesia yaitu mengandung beberapa unsur tanggung

jawab baik itu bagi profesi keperawatan itu sendiri atau bagi profesi tenaga

kesehatan yang bekerjasama dalam memberikan pelayanan kesehatan :

1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat.

a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman

kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan

keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.

b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan

senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai

budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu,

keluarga dan masyarakat.

c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan

masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan

martabat dan tradisi luhur keperawatan.

2. Tanggung jawab terhadap tugas.

a. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi

disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta

ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan

masyarakat.

b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan

dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh

yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

c. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan

keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma

kemanusiaan.

Page 7: Etika Kep.docx

d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha

dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan

kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan

agama yang dianut serta kedudukan sosial.

e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien

dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam

mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan

tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

3. Tanggung jawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya

a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan

dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan

suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan

kesehatan secara menyeluruh.

b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan

pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan

pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan

dalam bidang keperawatan.

4. Tanggung jawab terhadap profesi keperawatan.

a. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara

sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi

perkembangan keperawatan.

b. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan

dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.

c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan

dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan

pendidikan keperawatan.

d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi

profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

Page 8: Etika Kep.docx

5. Tanggung jawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara.

a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai

kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan

dan keperawatan.

b. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran

kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan

keperawatan kepada masyarakat.

E. Etika Keperawatan Menurut Pandangan Islam.

Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan etika

keperawatan dan menegaskan tentang kewajiban-kewajiban yang secara

sukarela diemban oleh perawat dan mencari informasi mengenai dampak dari

keputusan-keputusan perawat.  

Ayat-ayat tersebut diantaranya :

            Artinya :"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-

syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

Page 9: Etika Kep.docx

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya" (QS Al-Maidah:2)

        

Dengan demikian mengobati serta merawat orang sakit adalah termasuk tugas

mulia dari sekian banyak tugas-tugas atau pekerjaan mulia lainnya. Bahkan jika

menurut QS Al-Maidah ayat 2 maka mengobati dan merawat termasuk

perbuatan ibadah berupa tolong menolong terhadap sesama.

Sebagai perbuatan ibadah maka tugas mulia ini sedemikian rupa harus

memenuhi syarat-syarat terkabulnya ibadah yaitu iklas dan sesuai dengan

tuntunan Rasulullah SAW. Kalau tidak maka sia-sialah pekerjaan tersebut, kelak

di akhirat tidak akan mendapat buahnya.

Kode etik keperawatan dalam islam berasal dari ayat suci Al-Qur’an di mana

Allah berfirman :

Artinya :

 “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang

siapa membunuh seseorng, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau

bukan karena beerbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah

membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seseorang

manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.

Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa)

keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak diantara mereka

setelah itu melampui batas di bumi.” (Q.S. Al-Maidah :32).

Page 10: Etika Kep.docx

Artinya :

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan

mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka

dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka

bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”

(Q.S. Ali-Imran : 159).

Ayat diatas menetapkan model bagi perawat Muslim dan mengharuskan  mereka

untuk berbelas kasih dan belas kasihan dengan pasien, dengan mengikuti jejak

Allah dan Nabi mereka dan mereka senantiasa harus tegas membangun etika

mereka pada hukum-hukum islam.

Perawat harus sangat bermurah hati dan penuh kasih dengan pasien, puas dengan

profesi mereka dan bangga dengan pelayanan mulia mereka yang mereka

tawarkan. Perawat  harus mempunyai  martabat, harga diri, dan rasa hormat

terhadap diri mereka sendiri dan terhadap profesi mereka. Perilaku mereka harus

menjadi contoh yang baik untuk seluruh masyarakat. Ini tentu etika penting dari

perawat Muslim.

Perawat muslim harus memahami bagian penting dari profesi mereka dan

berpikir tentang kesucian jiwa pasien dan tubuh mereka. Hal ini adalah

perawatan yang  paling penting dalam kode etik islam.

Page 11: Etika Kep.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika merupakan suatu peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai

acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan

buruk.

Etik keperawatan adalah nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang diyakini oleh

oleh profesi keperawatan dalam melaksanakan tugasnya yang berhubungan

dengan pasien, masyarakat, hubungan perawat dengan teman sejawat

maupun organisasi profesi.

Menurut kandungan Q.S. Al-Maidah :32 dan Q.S. Ali-Imran : 159 Perawat

harus sangat bermurah hati dan penuh kasih dengan pasien, puas dengan

profesi mereka dan bangga dengan pelayanan mulia mereka yang mereka

tawarkan. Perawat  harus mempunyai  martabat, harga diri, dan rasa hormat

terhadap diri mereka sendiri dan terhadap profesi mereka. Perilaku mereka

harus menjadi contoh yang baik untuk seluruh masyarakat. Ini tentu etika

penting dari perawat Muslim.

B. Kritik dan Saran

Dengan dekatnya perawat dengan pasien dan masyarakat seorang perawat di

wajibkan mempunyai etika yang baik dikarenakan etika merupakan sumber

dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang menjadi penuntun

dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak

manusia.

Page 12: Etika Kep.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ismani, Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika.

Sudarma,Momon.2008.Sosiologi Untuk Kesehatan.Jakarta: Salemba Medika.

Suhaemi,Mimin Emi.2003.Etika Keperawatan. Jakarta:EGC.