241
ETIKA PROFESI ATLM CHOIRUL ANAM SURABAYA, 27 JULI 2019 1

ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

ETIK A PROFESI ATLM

C H O I R U L A N A M

S U R A B AYA , 2 7 J U L I 2 0 1 9 1

Page 2: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

BIODATA

SEMINAR DPC KAB MAGETAN 10 PEBRUARI 2019 2

NAMA : CHOIRUL ANAM AMdK TMP TGL LAHIR : SIDOARJO, 22 DESEMBER 1963

ALAMAT : P. BUMI CITRA FAJAR JL. SEKAWAN NYAMAN BLOK H/36

KTP : SLAUTAN II/30 SIDOARJO

PENDIDIKAN : SD NEGERI SIDOKUMPUL LULUS 1976

SMP NEGERI I SIDOARJO LULUS 1980

SMA NEGERI I SIDOARJO LULUS 1983

AAM FK UNAIR SURABAYA 1987

PEKERJAAN : LAB MAHARANI SITUBONDO 1988 1989

LAB SARANA MEDIKA SEMARANG 1989 - 1991

LAB DR OTTY W PURWOKERTO 1992 1999

LAB JENGGOLO SIDOARJO 2003 - 2006

RS HUSADA UTAMA SURABAYA 2007 -2019

ORGANISASI : KETUA RT 15 RW 03 BCF DESA RANGKAH KIDUL SDA

2017-2022

KETUA DPC PATELKI SDA pada 2003-2007

SEKRETARIS PC ILKI SIDOARJO pada 2003 -2007

SEKRETARIS PW ILKI JATIM hingga 2008 -2015

SEKRETARIS DPW PATELKI JATIM hingga 2005- 2019

SEKRETARIS PC PKB PII SIDOARJO pada 2003 -2007

SEKRETARIS II DPC PBB KAB SIDOARJO hingga 2013

ANGGOTA MTKP JAWA TIMUR hingga 2010- 2012

ANGGOTA KALK JAWA TIMUR pada2010 - 2012

KETUA PAN KREDENSIAL NAKES LAIN RSHU 2018-2019

Page 3: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KEPUTUSAN MUNAS PATELKI SURABAYA 2017

BUKU PEDOMAN ORGANISASI PATELKI

DASAR HUKUM KODE ETIK ATLM

Page 4: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

ETIKA

• Etika dari ethos (Yunani) dua kata yang sama bunyinya namun punya arti yang berbeda:

1. adat istiadat, kebiasaan 2. Perasaan batin, kecenderungan batin yang mendorong manusia dalam berperilaku

• Etika berkaitan dengan kebiasaan yang baik, aturan hidup yang baik, segala kebiasaan

baik yang dianut dan diwariskan dari satu orang/kelompok orang ke orang/kelompok orang dalam satu komunitas atau dari satu generasi ke generasi yang lain.

• Etika / Moralitas memberi petunjuk konkret yang berkaitan dengan perintah dan larangan tentang bagaimana manusia harus hidup yang baik sebagai manusia

4

Page 5: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

ETIKA PROFESI

• adalah suatu sikap etis yang dimiliki seorang

profesional sebagai bagian integral dari sikap hidup

dalam mengembang tugasnya serta menerapkan

norma-norma etis umum pada bidang-bidang

khusus (profesi) dalam kehidupan manusia.

SEMINAR DPC KAB KEDIRI 21 OKTOBER 2018 5

Page 6: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

TUJUAN KITA MEMPELAJARI ETIKA :

Untuk mendapatkan konsep/ pengertian yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku atau tindakan kita dalam ruang dan waktu tertentu

Untuk memiliki kedalaman sikap kemandirian dan tanggung jawab terhadap hidup kita

Untuk mengantar manusia pada bagaimana menjadi baik

Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan yang otonom

Mengarahkan masyarakat menuju suasana harmonis, tertib, teratur, damai, dan sejahtera.

Page 7: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

ETIKA

PERGAULAN HIDUP

- TERLINDUNG, - TENANG, - TENTERAM, -TIDAK MERUGIKAN ORANG LAIN, - TIDAK BERTENTANGAN HAM

- Menegaskan mana yang benar dan mana yang salah, - Mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya, - Memberikan batasan maupun standar yang mengatur pergaulan manusia di dalam kelompoknya

Page 8: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 9: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

ETIKA PROFESI

Etika profesi mengandung unsur pengorbanan demi kemanusiaan, dedikasi dan pengabdian kepada masyarakat

Etika kelompok (dalam organisasi profesi) yang tertuang secara tertulis yang disebut Kode Etik Profesi menjadi tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama, menjaga martabat serta kehormatan profesi, di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah gunaan keahlian atau profesi yang diembannya

Manakala perilaku sebagian para anggota profesi tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (Kode Etik Profesi) maka terjadi kemerosotan etik pada profesi tersebut.

• Contoh:

• Mafia Peradilan

• Mafia Pendidikan

• Mafia Asuransi

• dll

9

Page 10: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KODE ETIK PROFESI

Kode Etik pertama untuk profesi kedokteran adalah Sumpah Hipokrates, abad 5 SM, Yunani kuno.

UU No.8 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, kode etik adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari

PERILAKU YANG MENYIMPANG DARI KODE ETIK disebut sebagai PERILAKU YANG TIDAK ETIS

Kode Etik adalah norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu merupakan aturan susila atau sikap akhlak sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di

tempat kerja.

10

Page 11: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

SYARAT KODE ETIK BERHASIL

Kode etik tidak akan efektif kalau dilaksanakan begitu saja yang datang dari atas yaitu instansi pemerintah karena tidak dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi dari luar (pemerintah) hanya dapat menganjurkan,membantu merumuskan

tetapi pembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang bersangkutan.

KODE ETIK dihasilkan berkat pemikiran etis tertentu, yaitu PROFESI. Kode etik tidak menggantikan pemikiran Etis, tapi sebaliknya selalu didampingi refleksi Etis.

-- Adanya sanksi yang dikenakan kepada pelanggar kode etik

-- Pelaksanaannya diawasi terus menerus dari dalam organisasi profesi itu sendiri

-- Dibuat oleh profesi sendiri untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggap baku. Hal ini tidak pernah dapat dipaksakan dari luar

11

Page 12: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

FUNGSI KODE ETIK

Memberikan pedoman setiap anggota tentang prinsip-prinsip profesionalisme yang digariskan organisasi

Sebagai saran kontrol soial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan

Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi

12

Page 13: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

TUJUAN KODE ETIK PROFESI Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota

Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi

Untuk meningkatkan mutu profesi

Untuk meningkatkan mutu organisasi

Untuk meningkatkan pelayanan di atas keuntungan pribadi

Menentukan baku standar moral sendiri 13

Page 14: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

STANDAR PROFESI AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN

Lampiran SK Menkes No. 370/Menkes/SK/III/2007

tgl 27 Maret 2007

Latar belakang:

• Laboratorium kesehatan sebagai unit pelayanan penunjang medis, diharapkan dapat

memberikan informasi yang teliti dan akurat tentang aspek laboratoris terhadap

spesimen/sampel yang pengujiannya dilakukan di laboratorium

• Dalam era globalisasi tuntutan standarisasi mutu pelayanan laboratorium tidak dapat

dielakkan lagi

• Ahli teknologi laboratorium kesehatan yang terdiri dari para analis kesehatan dan

praktisi laboratorium lainnya harus senantiasa mengembangkan diri dalam menjawab

kebutuhan masyarakat akan adanya jaminan mutu terhadap hasil pengujian

laboratorium dan tuntutan pelayanan yang prima

• Ahli teknologi laboratorium kesehatan Indonesia harus mampu bersaing dengan

ahliahli teknologi laboratorium (medical laboratory technology) dari negara lain yang

lebih maju

• Untuk itu perlu disusun suatu Standar Profesi bagi para ahli teknologi laboratorium

kesehatan di Indonesia.

Page 15: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Tugas Pokok & Fungsi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan

Lampiran SK Menkes No. 370/Menkes/SK/III/2007

tgl 27 Maret 2007

Tugas Pokok

Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi,

Imunologi-serologi, Toksikologi, Kimia Lingkungan, Patologi Anatomi (Histopatologi, Sitopatologi, Histokimia,

Imunopatologi, Patologi Molekuler), Biologi, dan Fisika

Selain Tugas Pokok, maka Fungsi/kewajiban sbb:

1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen

2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen

3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan/instrumen laboratorium

4. Mengevaluasi data lab untuk memastikan akurasi dan prosedur pengendalian mutu dan mengembangkan

pemecahan masalah yang berkaitan dengan data hasil uji

5. Mengevaluasi teknik, instrumen, dan prosedur baru untuk menentukan manfaat kepraktisannyaMe

6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien untuk

mengenterpretasikan hasil uji laboratorium

7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasikegiatan lab

8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknil lab

9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan.

Page 16: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Kompetensi yang harus dimiliki:

(Lampiran SK Menkes No. 370/Menkes/SK/III/2007

tgl 27 Maret 007 )

1. Menguasai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya di

laboratorium kesehatan

2. Mampu merencanakan/merancang proses yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya di

laboratorium kesehatan sesuai dengan jenjangnya

3. Memiliki ketrampilan untuk melaksanakan proses teknis operasional pelayanan laboratorium,

yaitu;\:

a. ketrampilan pengambilan spesimen termasuk penyiapan (bila diperlukan) labelling,

penangan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan, penyimpanan dan pengiriman spesimen

b. Ketrampilan melaksanakan prosedur laboratorium, metode pengujian dan pemakaian alat

dengan benar

c. Ketrampilan melakukan perawatan dan pemeliharaan alat, kalibrasi dan penanganan

masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan

d. Ketrampilan melaksanakan uji kualitas media dan reagen untuk pengujian spesimen

4. Mampu memberikan penilaian analitis terhadap hasil uji laboratorium

5. Memiliki pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan prosedur

laboratorium

6. Memiliki kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil uji lab.

Page 17: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Ahli Teknologi

Laboratorium Medik harus mempunyai sikap dan kepribadian sebagai

berikut:

1. Teliti dan cekatan

2. Jujur dan dapat dipercaya

3. Rasa tanggungjawab yang tinggi

4. Mampu berkomunikasi dengan efektif

5. Disiplin

6. Berjiwa melayanani

Kode Etik Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik

(Lampiran SK Menkes No. 370/Menkes/SK/III/2007

tgl 27 Maret 0A07 )

Page 18: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

K O D E E T I K P AT E L K I

A DA L A H P E R A N G K AT YA N G D I M I L I K I O L E H PAT E L K I U N T U K M E N G AT U R TATA C A R A , AT U R A N M A I N , DA N E T I K A K E R J A DA L A M P E N Y E L E N G G A R A A N P E L AYA N A N P E M E R I K S A A N L A B O R ATO R I U M K E S E H ATA N , B A I K YA N G D I K E L O L A O L E H P E M E R I N TA H M A U P U N O L E H S WA S TA

P E L A K S A N A A N N YA D I K E N DA L I K A N O L E H M A J E L I S KO D E E T I K YA N G B E R A DA D I T I N G K AT P U S AT.

KO D E E T I K PAT E L K I M E N G AT U R K E WA J I B A N A N G G OTA T E R H A DA P P R O F E S I , T E R H A DA P D I R I S E N D I R I , T E R H A DA P PA S I E N / P E N G G U N A J A S A , T E R H A DA P T E M A N S E J AWAT DA N T E R H A DA P M A S YA R A K AT

Page 19: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

K O D E E T I K P AT E L K I Kewajiban Umum

Kewajiban ATLM Terhadap Profesi

Kewajiban ATLM Terhadap Teman Sejawat dan Profesi Lain

Kewajiban ATLM Terhadap Pasien / Pemakai jasa

Kewajiban ATLM Terhadap Masyarakat

Kewajiban ATLM Terhadap Diri sendiri

Sanksi

Page 20: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

K E W A J I B A N U M U M

Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah profesi

Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam menyelenggarakan praktik profesinya harus berpedoman pada standar profesi.

Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak teman sejawat dan hak-hak tenaga kesehatan lainnya

Page 21: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

K E W A J I B A N A T L M T E R H A D A P P R O F E S I

Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung tinggi serta memelihara martabat, kehormatan profesi, menjaga integritas, kejujuran serta dapat dipercaya, produktif, efektif, efisien, peduli terhadap tugas dan lingkungan.

Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik berkewajiban menjunjung tinggi norma-norma dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan dalam penyelenggaraan praktik profesinya.

Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik senantiasa harus melakukan pekerjaan profesinya sesuai dengan standar prosedur operasional, standar keselamatan kerja yang berlaku dan kode etik profesi.

Setiap ATLM yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik (SIP)

Page 22: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

K E W A J I B A N A T L M T E R H A D A P T E M A N S E J A W A T D A N P R O F E S I L A I N

Setiap ATLM memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-batas norma yang berlaku sebagaimana dia sendiri ingin diperlakukan.

Setiap ATLM harus menjunjung tinggi kesetiakawanan dan sikap saling menghargai dengan teman sejawat dalam penyelenggaraan profesinya.

Setiap ATLM harus membina hubungan kerjasama yang baik dan saling menghormati dengan teman sejawat dan tenaga profesional lainnya dengan tujuan utama untuk menjamin pelayanan senantiasa berkualitas tinggi.

Page 23: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

K E W A J I B A N A T L M T E R H A D A P P A S I E N / P E M A K A I J A S A

1. Setiap ATLM dalam memberikan pelayanan harus

bersikap adil dan mengutamakan kepentingan pasien dan atau pemakai jasa

tanpa membeda-bedakan kedudukan, golongan, suku, agama, jenis kelamin dan

kedudukan sosial.

2. Setiap ATLM harus bertanggungjawab dan menjaga

kemampuannya dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan atau pemakai jasa

secara profesional.

Page 24: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

K E W A J I B A N A T L M T E R H A D A P P A S I E N / P E M A K A I J A S A

3. Setiap ATLM berkewajiban merahasiakan segala sesuatu baik informasi dan hasil pemeriksaan

yang diketahui berhubungan dengan tugas yang dipercayakannya kecuali

jika diperlukan oleh pihak yang berhak dan jika diminta oleh

pengadilan.

4. Setiap ATLM dapat berkonsultasi/merujuk kepada

teman sejawat atau pihak yang lebih ahli untuk mendapatkan hasil yang

akurat.

Page 25: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

K E W A J I B A N A T L M T E R H A D A P M A S Y A R A K A T

1. Setiap ATLM dalam menjalankan praktik profesinya harus mengutamakan kepentingan

masyarakat dan memperhatikan aspek pelayanan kesehatan serta nilai budaya, adat istiadat yang

berkembang di masyarakat.

2. Setiap ATLM harus memiliki tanggung jawab untuk menyumbangkan kemampuan

profesionalnya baik secara teori maupun praktek kepada masyarakat luas serta selalu

mengutamakan kepentingan masyarakat.

Page 26: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

K E W A J I B A N A T L M T E R H A D A P M A S Y A R A K A T

3. Setiap ATLM dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan profesinya harus mengikuti

peraturan perundang- undangan yang berlaku serta norma-norma yang berkembang pada

masyarakat.

4. Setiap ATLM harus dapat mengetahui penyimpangan pelayanan yang tidak sesuai dengan

standar prosedur operasional dan norma yang berlaku pada saat itu serta melakukan upaya untuk

dapat melindungi kepentingan masyarakat.

Page 27: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

K E W A J I B A N A T L M T E R H A D A P D I R I S E N D I R I

1. Setiap ATLM senantiasa

beriman dan

bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Setiap ATLM berkewajiban

untuk meningkatkan keahlian dan

pengetahuannya sesuai dengan

perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Setiap ATLM berkewajiban

untuk meningkatkan pengetahuan,

kemampuan dan ketrampilan di

bidang teknologi Laboratorium Medik maupun bidang lain yang dapat menunjang

pelayanan profesinya. Dalam

melakukan pekerjaannya

Setiap ATLM harus bersikap dan

berpenampilan sopan dan wajar

serta selalu menjaga nilai-nilai

kesopanan.

Setiap ATLM harus memelihara kesehatan

dirinya supaya dapat bekerja dan melayani dengan

baik.

Page 28: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

S A N K S I

Sanksi Profesi :

adalah hukuman yang mmemaksa ATLM untuk mentaati ketentuan yang telah disepakati Profesi dalam kode etik profesi

Macam-macam Sanksi :

Sanksi ringan : berupa peringatan tertulis

Sanksi berat : berupa tugas menjalankan pelatihan / pendidikan tertentu sampai pencabutan sebagai profesi atau direhabilitasi

Page 29: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

A L U R P E N Y E L E S A I A N M A S A L A H P E L A N G G A R A N K O D E E T I K

( T I N G K A T D P C )

DPC membuat laporan dan

permohonan penyelesaian

masalah ke DPW

DPW

Menerima laporan dan

permohonan penyelesaian masalah

dari DPC

STOP

DPC, Pelapor, Terlapor

Tanda tangan

Kesepakan dan berita

acara

Selesai

&

Terjadi Kesepakatan

YA

TIDAK

Page 30: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

A L U R P E N Y E L E S A I A N M A S A L A H P E L A N G G A R A N K O D E E T I K

( T I N G K A T D P W )

MKE DPP

Menerima laporan & Permohonan

Penyelesaian masalah dari DPW

DPW DPC, pelapor, terlapor

mediasi & klarifikas II

berita acara

DPW membuat laporan dan

permohonan penyelesaian

masalah ke DPP

DPW

Identifikasi &Verifikasi laporan

dan permohonan penyelesaian

masalah dari DPC

STOP DPW, DPC, Pelapor, Terlapor

Tanda tangan Kesepakan dan berita

acara

Selesai

&

Terjadi Kesepakatan

YA

TIDAK

Page 31: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

A L U R P E N Y E L E S A I A N M A S A L A H P E L A N G G A R A N K O D E E T I K

( T I N G K A T D P P )

MKE DPP

Membuat berita acara putusan

DPW

DPP

Identifikasi Dan

Verifikasi Pengaduan

DPP,DPW,DPC, PELAPOR,

TERLAPOR

Sidang Majelis Kode Etik

MKE DPP

Menerbitkan surat keterangan

Tidak melanggar kode etik

MKE DPP

Menetapkan sanksi

Pedoman sanksi

S

T

O

P

Putusan

Melanggar Kode Etik ?

YA

TIDAK

MKE DPP

Membuat berita acara

putusan

MKE DPP

Menerbitkan surat

keterangan sanksi

Page 32: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 33: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

SUMPAH ATLM

SEMINAR DPC KAB KEDIRI 21 OKTOBER 2018 33

Page 34: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

TERIMA KASIH

SEMINAR DPC KAB MAGETAN 10 PEBRUARI 2019 34

Page 35: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Kurikulum Vitae Pembicara

Nama : HARIANTO, S.Si

Lahir : Lamongan, 7 September 1970

Alamat : Bandung City View, Kav 250

BANDUNG

Pendidikan : Analis Medis Universitas Airlangga Surabaya, 1992

S1 Analis Kesehatan Bhakti Asih Bandung, 2015

Pekerjaan : Direktur Operasional

Laboratorium Klinik PRAMITA

Organisasi : Ketua VII, Departement Standarisasi dan Sertifikasi

DPP PATELKI

Emaill : [email protected]

Page 36: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

UNIT COST ANALYSIS

HARIANTO, S.Si

Direktur Operasional Lab. Klinik PRAMITA

Page 37: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 38: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 39: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 40: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 41: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 42: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 43: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Gontard & CIE Group – Copyright 2017

Page 44: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Gontard & CIE Group – Copyright 2017

Time

Money

Quality

Pre-analytics Analytics

Page 45: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 46: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Laboratorium Cost

Page 47: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 48: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KATEGORI KOMPONEN BIAYA

Fungsi Pokok

Biaya Produksi

Bahan baku

Tenaga kerja langsung

Overhead cost

Biaya Pemasaran

Biaya Administrasi dan

umum

Sifat Pengaruh

Direct cost

Indirect cost

Variable cost

Fixed cost

Pengaruh Volume

Page 49: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

DIRECT COST

Biaya langsung (Direct cost) : biaya yang

langsung terkait dengan produk yang dihasilkan

Dikenal dengan Cost of Good Sold (COGS),

atau Harga Pokok Penjualan (HPP)

Terdiri dari bahan baku dan tenaga kerja

langsung : Reagensia, tenaga analis,

konsumable, power.

Page 50: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

INDIRECT COST Biaya tidak langsung (Indirect cost) : biaya yang tidak

langsung terkait dengan produk yang dihasilkan.

Dikenal dengan overhead

Terdiri dari:

Tenaga tidak langsung

Bahan pendukung

Biaya pemeliharaan dan perbaikan

Biaya Penyusutan alat

Page 51: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

FIXED COST Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang jumlah

totalnya tetap konstan,

Tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau

aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.

Biaya tetap per unit berbanding terbalik secara

proporsional dengan perubahan volume kegiatan atau

kapasitas.

Semakin tinggi tingkat kegiatan, maka semakin rendah

biaya tetap per unit. Semakin rendah tingkat kegiatan,

maka semakin tinggi biaya tetap per unit.

Page 52: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

VARIABLE COST

Biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya yang

jumlah totalnya tergantung pada volume/jumlah produk

Berubah sebanding (proporsional) dengan perubahan

volume kegiatan.

Semakin tinggi volume kegiatan atau aktivitas, maka

secara proporsional semakin tinggi pula total biaya

variabel. Semakin rendah volume kegiatan, maka secara

proporsional semakin rendah pula total biaya variabel.

Page 53: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

UNIT COST

Unit cost adalah semua biaya yang diperlukan

untuk memproduksi, menyimpan dan menjual

satu unit barang/jasa

Unit cost pemeriksaan laboratorium adalah

semua biaya yang diperlukan untuk satu unit

hasil pemeriksaan yang dilaporkan (Cost per-

Reportable Result)

Page 54: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KOMPONEN UNIT COST

Page 55: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

TUJUAN

Dasar dalam menetapkan harga.

Pengendalian biaya

Dasar dalam pemilihan alat, reagensia, dan supplier

Dasar dalam membuat keputusan : dikerjakan sendiri VS dirujuk

MENGHITUNG COST UNIT?

Page 56: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Gontard & CIE Group – Copyright 2017

TOTAL COST of OWNERSHIP (TCO)

TCO (dalam kontek

laboratorium) adalah

estimasi unit cost melalui

pendekatan penghitungan

total biaya – total direct dan

indirect cost – yang terkait

dengan seluruh proses

untuk mendapatkan hasil

pemeriksaan.

Page 57: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

TCO FORMULA

Unit Cost = (Cvd+Cvi+Cfd+Cfi) / RR

RR = Reportable result

Cvd = Variable direct cost

Cvi = Variable indirect cost

Cfd = Fixed direct cost

Cfi = Fixed indirect cost

Page 58: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

IDENTIFIKASI SELURUH KOMPONEN BIAYA PRODUKSI

Jumlah Test

Jumlah tenaga kerja

Harga reagen/control/calibrator dan konsumable

Jumlah test dan pemakaian reagen/control/calibrator dan konsumable

Informasi teknik alat

Overhead, biaya IT dan biaya-biaya lain yang terkait

Page 59: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

SUMBER INFORMASI DATA

Laporan Keuangan

Price List

Kit Insert / manual intruction

Informasi teknisi

Page 60: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Menghitung Variable Direct Cost

Biaya reagen

Consumable dan disposable

Tenaga listrik

Pemakaian air

Lab staff over time

Page 61: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MENGHITUNG COST REAGEN PER-TEST Cost per test adalah jumlah seluruh komponen

yang digunakan dalam 1 test, meliputi : Cost Reagensia

Cost Control

Cost kalibrator

Cost konsumable

Bahan dan reagensia untuk pemeriksaan bukan merupakan satuan terkecil, penghitungan digunakan : Penghitungan real cost

Pendekatan matematis

Cost/test

Page 62: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

PENGHITUNGAN REAL COST

Pendekatan terbaik,

Cost diperoleh dari biaya riil yang dikeluarkan.

Data diperoleh dari laporan keuangan

Sulit diaplikasikan, karena : Perhitungan di lapangan sulit dilakukan

Komponen yang terlibat banyak

Page 63: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

PENDEKATAN MATEMATIS (TCO)

Relatif mudah diaplikasikan

Komponen perhitungan meliputi : Harga reagensia, kontrol, kalibrator dan konsumable

Jumlah pasien

Jumlah test dalam 1 kit

Jumlah kontrol

Jumlah kalibrator

Sewa alat (bila ada)

Perhitungan menggunakan pendekatan jumlah setahun

Page 64: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MENGHITUNG COST REAGEN/RR

Cost dipengaruhi oleh;

Jumlah Pasien test

Jumlah dan frekuensi kontrol

Jumlah dan Frekuensi kalibrator

Harga

Rentang waktu analisis sebaiknya 1 tahun

Model pemakaian reagen

Single reagen single test

Single test, multi reagen

Multi reagen single test: mikrobiologi

Multi reagen multi test : hematologi

Page 65: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

COST REAGENSIA (SINGLE R/) Variable penghitung :

Harga reagensia termasuk PPN

Jumlah test pasien

Jumlah test kontrol

Jumlah test kalibrator

Jumlah total test

Jumlah test perkit dan total jumlah kit

Total biaya reagensia

Cost reagen pertest adalah biaya seluruh pemakaian reagensia termasuk kontrol dan kalibrator dibagi dengan jumlah hasil test / reportable result (bukan jumlah total test)

Hitung dalam setahun

Page 66: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

COST REAGENSIA (MULTI R/)

Hitung volume penggunaan masing-masing reagen,

untuk masing-masing fungsi: test, kontrol, washing,

pemeliharaan.

Hitung frekuensi penggunaan setahun

Hitung volume penggunaan setahun dan jumlahkan

volume totalnya

Konversi dengan kit / kemasan

Kalikan kit dan harga

Cost reagen adalah total cost setahun dibagi reportable

result

Page 67: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

COST CONSUMABLE Penggunaan satuan

Tip

Object / cover glass

Cost dihitung satuan

Penggunaan bersama

Spuit

Tube

Washing solution

Cost dihitung berdasarkan test pengguna

Total konsumable pertest adalah penambahan dari semua cost consumable pertest yang digunakan dalam test

Page 68: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

COST CONSUMABLE Variable penghitung (penggunaan bersama:

Jenis barang konsumable yang digunakan

Harga konsumable perkit

Jumlah kebutuhan kit

Totol biaya konsumable

Jumlah parameter yang menggunakan konsumable

Jumlah pasien dalam parameter pengguna konsumable

Cost konsumable pertest adalah jumlah biaya konsumable dibagi pasient test (reportable result)

Page 69: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Menghitung Fixed Direct Cost

Gaji Lab Tech

Biaya Instrument/sewa

alat/ penyusutan

Biaya bahan kontrol

Biaya bahan kalibrator

Prinsip penghitungannya

adalah total biaya dibagi

dengan reportable result

test terkait dalam satuan

waktu tertentu.

Page 70: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

COST CONTROL & KALIBRATOR

Variable penghitung : Harga kontrol/kalibrator perkit

Jumlah kit

Totol biaya kontrol/kalibrator

Jumlah parameter yang menggunakan kontrol/kalibrator

Jumlah pasien dalam parameter pengguna kontrol/kalibrator

Cost kontrol/kalibrator pertest adalah jumlah biaya kontrol/kalibrator dibagi jumlah reportable result pengguna kontrol/kalibrator tersebut

Page 71: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Menghitung Variable Indirect Cost

Gaji Pathologist *)

Biaya pengulangan

Biaya dokumentasi

Biaya asesoris (amplop,

plastik)

Biaya Mutu

Biaya pengelolaan limbah

Prinsip penghitungannya

adalah total biaya dibagi

dengan reportable result

test terkait dalam satuan

waktu tertentu.

Page 72: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Menghitung Fixed Indirect Cost

Gaji Managerial

Gaji tenaga non Lab tech

Sewa gedung / space

Biaya IT

Biaya penyimpanan

Biaya pemeliharaan

Biaya Pemasaran

Biaya organisasi dan

managemen

Prinsip penghitungannya

adalah total biaya dibagi

dengan reportable result

test terkait dalam satuan

waktu tertentu.

Page 73: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

COST PERTEST

Cost pertest merupakan jumlah total dari : Variable direct cost reagensia

Fixed direct cost

Variable indirect cost

Fixed indirect cost

Page 74: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Terima Kasih

Your Logo By HR

Page 75: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LOGISTIK DAN SISTEM

PENGADAAN LABORATORIUM

Atna Permana

Page 76: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta mampu menjelaskan tentang Pengelolaan

Logistik Laboratorium

Page 77: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Pengertian Manajemen Logistik

Page 78: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Manajemen logistik

Suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses

mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan

pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan

pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat

(Subgya, 2007)

Page 79: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 80: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 81: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Fungsi perencanaan dan penentuan

kebutuhan

Mencakup aktivitas dalam menetapkan

sasaran-sasaran, pedoman, pengukuran

penyelenggaraan bidang logistik.

Penentuan kebutuhan merupakan

perincian (detailering) dari fungsi

perencanaan, bila mana perlu semua

faktor yang mempengaruhi penentuan

kebutuhan harus diperhitungkan.

Page 82: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Tahapan perencanaan logistik pada

umumnya dapat menjawab :

a. Apakah yang di butuhkan (what) untuk

menentukan jenis barang yang tepat

b. Berapa yang di butuhkan (how much,

how many) untuk menentukan jumlah yang

tepat

c. Bilamana dibutuhkan (when) untuk

menentukan waktu yang tepat

d. Di mana dibutuhkan (where) untuk

menentukan tempat yang tepat

Page 83: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Tahapan perencanaan logistik pada

umumnya dapat menjawab:

e. Siapa yang mengurus atau siapa

yang menggunakan (who) untuk

menentukan orang atau unit yang

tepat

f. Bagaimana diselenggarakan (how)

untuk menentukan proses yang tepat

g. Mengapa dibutuhkan (why) untuk

memeriksa apakah keputusan yang

diambil sudah tepat.

Page 84: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Fungsi penganggaran

Merupakan usaha-usaha untuk merumuskan

perincian penentuan kebutuhan

dalam suatu skala standar, yakni skala mata

uang dan jumlah biaya dengan

memperhatikan pengarahan dan

pembatasan yang berlaku terhadapnya.

Page 85: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Sumber Anggaran

Sumber anggaran di suatu rumah sakit

beragam, tergantung pada institusi yang

ada apakah milik pemerintah atau swasta.

Pada Rumah sakit Pemerintah, sumber

anggaran dapat berasal dari Dana Subsidi

(Bappenas, Depkes, Pemda) dan dari

penerimaan rumah sakit

Rumah sakit swasta sumber anggaran

berasal dari Dana Subsidi (Yayasan dan

Donatur), Penerimaan rumah sakit dan

Dana dari pihak ketiga (Mustikasari).

Page 86: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Alokasi Anggaran RS

Alokasi anggaran logistik Rumah Sakit 40 %-50 % dalam bentuk obat dan

bahan farmasi (laboratorium), alat tulis kantor, cetakan, alat rumah

tangga, bahan makanan, alat kebersihan dan suku cadang.

Page 87: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Fungsi Pengadaan

Merupakan usaha dan kegiatan

untuk memenuhi kebutuhan

operasional yang telah

digariskan dalam fungsi

perencanaan dan penentuan

kepada instansi-instansi pelaksana

Page 88: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Cara yang dapat dilakukan untuk

menjalankan fungsi pengadaan adalah:

a. Pembelian

b. Penyewaan

c. Peminjaman

d. Pemberian ( hibah )

e. Penukaran

f. Pembuatan

g. Perbaikan

Page 89: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Proses pengadan peralatan dan perlengkapan

pada umumnya dilaksanakan dengan tahapan

a. Perencanaan dan penentuan kebutuhan

b. Penyususnan dokumen tender

c. Pengiklanan/penyampaian uandangan lelang

d. Pemasukan dan pembukuan penawaran

e. Evaluasi penawaran

f. Pengusulan dan penentuan pemenang

g. Masa sanggah

h. Penunjukan pemenang

i. Pengaturan kontrak

j. Pelaksanaan kontrak

Page 90: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Fungsi penyimpanan dan penyaluran

Merupakan penerimaan, penyimpanan dan penyaluran

perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi sebelumnya untuk

kemudian disalurkan

Page 91: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Penyimpanan

Page 92: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Faktor yang mempengaruhi

penyaluran barang antara lain:

a. Proses Administrasi

b. Proses penyampaian berita (data informasi)

c. Proses pengeluaran fisik barang

d. Proses angkutan

e. Proses pembongkaran dan pemuatan

f. Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan

Page 93: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Fungsi pemeliharaan

Fungsi ini adalah usaha atau proses kegiatan untuk

mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil

barang inventaris

Page 94: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Fungsi penghapusan

Fungsi ini berupa kegiatan dan usaha pembebasan

barang dari pertanggung jawaban yang berlaku.

Usaha untuk menghapus kekayaan (asset) karena

kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi,

dinyatakan sudah tua dari segi ekonomi meskipun

teknis, kelebihan, hilang,susut, dan karena hal-hal

menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Page 95: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Alasan penghapusan barang antara

lain:

a. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,

administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan

b. Teknis dan ekonomis: setelah nilai barang dianggap tidak ada

manfaatnya. Keadaan tersebut disebabkan beberapa faktor: kerusakaan

yang tidak dapat diperbaiki, obsolete (meningkatkan efisiensi atau

efektivitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh dipergunakan lagi

menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi yaitu barang

mengurang karena susut, menguap atau hadling, Busuk karena tidak

memenuhi spesifikasi sehingga barang tidak dapat dipergunakan lagi.

Page 96: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Lanjutan

c. Surplus dan ekses

d. Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus

e. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara

Page 97: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Fungsi pengendalian

Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan

yang memiliki usaha untuk memonitor dan mengamankan keseluruhan

pengelolaan logistik.

Page 98: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Bentuk kegiatan pengendalian antara

lain:

a. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma,

instruksi dan prosedur lain

b. Melaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi dan laporan, guna

mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya

pelaksanaan dari rencana

c. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara pelaksanaan dalam

rangka pencapaian tujuan

d. Melakukan supervisi

Page 99: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan

dengan baik diperlukan sarana pengendalian

a. Struktur organisasi yang baik

b. Sistem informasi yang memadai

c. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi

d. Pendidikan dan pelatihan

e. Anggaran yang cukup memadai

Page 100: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

PERAN LOGISTIK RUMAH SAKIT

Rumah sakit merupakan suatu usaha yang melakukan produksi jasa

sehingga logistik dalam rumah sakit bukan logistik pendistribusian barang,

tetapi hanya menyangkut manajemen persediaan bahan barang serta

peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi jasa tersebut.

Logistik dalam rumah sakit bermula dari perolehan (procurement) dan

berakhir dengan dokumen penuh dari usaha pembedahan dan

pengobatan.

Page 101: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

PERAN LOGISTIK RUMAH SAKIT

Manajemen logistik dalam lingkungan rumah sakit adalah suatu proses

pengolahan secara strtegis terhadap pengadaan, penyimpanan,

pendistribusian, serta pemantauan persediaan barang (stock, material,

supplies, inventory, etc) yang diperlukan bagi produksi jasa rumah sakit.

Page 102: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Menurut bidang pemanfaatannya bahan dan barang

yang harus disediakan di rumah sakit dapat

dikelompokkan menjadi :

a. Logistik Obat

Meliputi aktivitas logistik yang terkait

dengan obat yang digunakan dalam

proses pelayanan kesehatan di rumah

sakit.

Obat merupakan salah satu komponen

utama pendapatan rumah sakit.

Tantangan dalam melaksanakan logistik

obat di rumah sakit secara baik

tergolong tinggi.

Page 103: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

b. Logistik Alat Kesehatan

Kegiatan logistik yang terkait dengan alat kesehatan yang digunakan

dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Masalah utama yang sering terjadi adalah manajemen inventaris yang

kurang baik, sehingga mengakibatkan alat kesehatan yang disimpan

berlebihan.

Page 104: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

c. Logistik Food and Baverages

Kegiatan logistik yang terkait

dengan pelayanan gizi, baik

untuk pasien atau untuk

karyawan rumah sakit.

Masalah yang sering muncul

adalah barang hilang atau

berkurang dan mutu proses yang

bervariasi.

Page 105: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

d. Logistik Bahan Habis Pakai

Kegiatan logistik yang terkait

dengan bahan-bahan yang

dikategorikan sebagai bahan

habis pakai.

Masalah yang paling sering

dihadapi adalah sediaan bahan

habis pakai yang berlebihan.

Page 106: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

e. Logistik Barang Kuasi

Kegiatan logistik yang terkait dengan barang kelengkapan administrasi

rumah sakit.

Masalah yang sering terjadi adalah sediaan barang kuasi ynag terlalu

banyak.

Page 107: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

f. Logistik Peralatan Medis dan Non Medis

Kegiatan logistik yang terkait dengan peralatan medis dan non medis

yang digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Masalah yang sering dihadapi adalah penyimpanan alat dan persediaan

suku cadang.

Page 108: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

g. Logistik Sarana dan Prasarana Gedung

Kegiatan logistik yang terkait dengan sarana dan prasarana gedung rumah

sakit.

Nilai sarana dan prasarana gedung rumah sakit dapat mencapai sekitar 40%

dari nilai aset total rumah sakit.

Masalah yang sering muncul :

1) Pembangunan sarana dan prasarana yang tidak efisien

2) Pemeliharaan saran dan prasarana yang tidak sesuai standar yang tidak

ditentukan.

Page 109: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

h. Logistik Linen

Kegiatan logistik yang terkait dengan bahan kelompok linen.

Masalah yang dihadapi adalah sediaan yang berlebihan dan proses yang

bervariasi.

Page 110: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

TERIMA KASIH

Page 111: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Program Nasional

Page 112: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow
Page 113: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

17 STANDAR , 70 ELEMEN PENILAIAN

dr Dahsriati SpKJ.

Page 114: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Lab

“IGD” Lab

“ICU”

Lab

“Anak”

Lab

PA

Lab

“Bag X”

“Pelayanan”

Lab di Ruang, POCT

Ka Pelayanan

Lab Terintegrasi

Pelayanan Laboratorium Terintegrasi

Bukti pengintegrasian a.l.::

1. Kepala Pelayanan AP 5.1

2. Program Safety AP 5.3.,

5.3.1

3. Program Mutu AP 5.9

4. Kompetensi Staf AP 5.2

5. Program Pemeliharaan

Alat AP 5.5

Analog untuk

Pelayanan RIR

Pelayanan AnestesiInst Lab

Penataan organisasi

pelayanan shg menjadiTERINTEGRASI

Page 115: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5

Pelayanan laboratorium tersedia utk memenuhi kebutuhan

pasien, dan semua pelayanan sesuai peraturan perundang-

undangan.

Elemen Penilaian AP.5

1. Ada regulasi ttg pengorganisasian dan pengaturan

pelayanan lab secara terintegrasi. (R)

2. Ada pelaksanaan pelayanan lab tersedia 24 jam. (O,W)

3. Ada daftar spesialis dalam bidang diagnostik khusus

yg dapat dihubungi jika dibutuhkan (W)

4. Ada bukti pemilihan lab di luar RS (pihak ketiga) utk

kerjasama berdasarkan pd sertifikat mutu dan diikuti

perjanjian kerjasama sesuai peraturan perUUan. (D,W)

5. Ada bukti pelaksanaan rujukan lab keluar RS (pihak

ketiga) harus melalui lab RS. (D,W)

Pelayanan Lab Terintegrasi

Page 116: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.1

RS menetapkan regulasi bhw seorang (atau lebih) yg

kompeten dan berwenang, bertangg-jawab mengelola

pelayanan laboratorium

Elemen Penilaian AP.5.1

1. RS menetapkan seorang (atau lebih) tenaga profesional

utk memimpin pelayanan lab terintegrasi disertai uraian

tugas, tangg-jawab dan wewenang sesuai butir a) s/d e)

dalam Maksud dan Tujuan. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan penyusunan dan evaluasi

regulasi. (D,W)

3. Ada bukti pelaksanaan pelayanan lab sesuai regulasi.

(D,W)

4. Ada bukti pengawasan pelaksanaan administrasi. (D,W)

5. Ada bukti pelaksanaan program kendali mutu. (D,W)

6. Ada bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi semua

jenis pelayanan lab. (D,W)

Kepala Pelayanan Lab,SK, UTW, Pola kerja

Page 117: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.2

Semua staf laboratorium mempunyai pendidikan,

pelatihan, kualifikasi dan pengalaman yg dipersyaratkan

untuk mengerjakan pemeriksaan.

Elemen Penilaian AP.5.2

1. RS melakukan analisis pola ketenagaan staf lab yg

adekuat utk memenuhi kebutuhan pasien (D,W)

2. Staf lab yg membuat interpretasi, memenuhi

persyaratan kredensial. (lihat juga KPS.4, EP 1). (D,W)

3. Staf lab dan staf lain yg melaksanakan tes termasuk yg

mengerjakan Tes di Ruang Rawat (TRR / Point of Care

Testing) pasien, memenuhi persyaratan kredensial

(lihat juga KPS.4, EP 1). (D,W)

4. Ada pelaksanaan supervisi pelayanan lab di RS. (R,D)

Staf - kredensial

Page 118: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.3

RS menyusun program manajemen risiko di laboratorium,

dilaksanakan, dilakukan evaluasi, di dokumentasikan dan

program sejalan dengan program manajemen risiko

fasilitas dan program pencegahan dan pengendalian

infeksi

Elemen Penilaian AP.5.3

1. Ada program manajemen risiko menangani potensi risiko di

lab, sesuai regulasi RS (R,)

2. Ada bukti pelaksanaan program manajemen risiko sbg bagian

dari manajemen risiko RS dan program pencegahan dan

pengendalian infeksi (D,W)

3. Ada bukti laporan kpd pimpinan RS paling sedikit satu tahun

sekali dan bila ada kejadian. (D,W)

4. Ada pelaksanaan orientasi dan pelatihan berkelanjutan

(ongoing) bagi staf lab ttg prosedur keselamatan dan

keamanan utk mengurangi risiko serta pelatihan ttg prosedur

baru yg menggunakan bahan berbahaya. (lihat MFK.5; TKRS.9;

KKS.7 & 8) (D,W)

Program Manajemen Risiko Lab

Page 119: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.3.1

RS menetapkan regulasi bahwa unit laboratorium

melaksanakan proses untuk mengurangi risiko infeksi

akibat paparan bahan-bahan dan limbah biologis

berbahaya.

Elemen Penilaian AP.5.3.1

1. Ada bukti unit lab melaksanakan manajemen risiko

fasilitas dan risiko infeksi sesuai regulasi di RS (D,W)

2. Ada bukti pelaporan dan penanganan staf yg terpapar di

unit lab dicatat sesuai dgn regulasi PPI RS dan peraturan

perUUan (D,W)

3. Ada bukti unit lab menjalankan ketentuan sesuai dgn

butir a) s/d g) dalam Maksud dan Tujuan (D,W)

4. Ada bukti dilakukan tindakan koreksi, dicatat, dievaluasi

dan dilaporkan kpd Penangg-jawab / koordinator K3 RS

jika muncul masalah dan terjadi kecelakaan (D,W)

Pengurangan risiko infeksi

MSDS / LDP (Lembar Data Pengaman), Eye washer, Dekontaminasi !

Page 120: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.3.2.

Ada prosedur melaporkan hasil laboratorium yg kritis.

Elemen Penilaian AP.5.3.2.

1. Ada regulasi yg disusun secara kolaboratif ttg hasil lab

yg kritis, pelaporan oleh siapa dan kpd siapa, dan

tindak lanjutnya. (R)

2. Hasil lab yg kritis dicatat didalam rekam medis pasien

(lihat juga SKP 2 .1 EP 2 ) (D,W)

3. Ada bukti tindak lanjut dari pelaporan hasil lab yg kritis

secara kolaboratif. (D,W)

4. Ada bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut thd

seluruh proses, agar memenuhi ketentuan serta

dimodifikasi sesuai kebutuhan. (D,W)

Nilai/hasil Lab yg Kritis

Page 121: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.4

Rumah sakit menetapkan kerangka waktu penyelesaian

pemeriksaan laboratorium.

Elemen Penilaian AP.5.4

1. RS menetapkan kerangka waktu penyelesaian

pemeriksaan lab. (R)

2. Ada bukti pencatatan dan evaluasi waktu penyelesaian

pemeriksaan lab. (D,W)

3. Ada bukti pencatatan dan evaluasi waktu penyelesaian

pemeriksaan cito. (D,W)

Waktu hasil, TAT

Page 122: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.5

RS menetapkan regulasi yg mengatur ttg uji fungsi,

inspeksi, pemeliharaan, kalibrasi secara tetap (regular)

thd semua peralatan yg digunakan utk pemeriksaan di lab

dan hasil pemeriksaan didokumentasikan.

Elemen Penilaian AP.5.5

1. Ada regulasi dan program utk pengelolaan peralatan

lab yg meliputi butir a) s/d h) dalam Maksud dan

Tujuan. (R)

2. Ada bukti staf yg terlatih melaksanakan uji fungsi dan

didokumentasikan. (D,W)

3. Ada bukti staf yg terlatih melaksanakan inspeksi

berkala dan didokumentasikan. (D,W)

4. Ada bukti staf yg terlatih melaksanakan pemeliharaan

berkala dan didokumentasikan. (D,W)

5. …

Daftar Alat

Program Pengelolaan Alat

Page 123: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

…(Elemen Penilaian AP.5.5)…

5. Ada bukti staf yg terlatih melaksanakan kalibrasi

berkala dan didokumentasikan. (D,W)

6. Ada daftar inventaris peralatan laboratorium. (D)

7. Ada bukti pelaksanaan monitoring dan tindakan

terhadap kegagalan fungsi alat dan didokumentasikan.

(D,W)

8. Ada bukti pelaksanaan bila terjadi proses penarikan

(recall) dan didokumentasikan. (D,W)

9. Terhadap kegiatan a) s/d h) dalam Maksud dan tujuan

dilakukan evaluasi berkala dan tindak lanjut (D,W)

Page 124: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.6

Reagensia essensial dan bahan lainnya tersedia secara

teratur dan di evaluasi akurasi dan presisi hasilnya

Elemen Penilaian AP.5.6.

1. RS menetapkan pengelolaan logistik lab, reagensia

esensial, bahan lain yg diperlukan, termasuk kondisi

bila terjadi kekosongan sesuai peraturan perundangan.

(lihat juga MFK.5, EP 1). (R)

2. Ada bukti pelaksanaan semua reagensia esensial

disimpan dan diberi label, serta didistribusi sesuai

pedoman dari pembuatnya atau instruksi pada

kemasannya (lihat juga MFK.5, EP 2). (D,O,W)

3. Ada bukti pelaksanaan evaluasi/audit semua reagen.

(D,W)

(Langkah2 dasar pengelolaan logistik:

1.Pengecekan stok, 2.Proses permintaan, 3.Proses suplai, 4.Proses terima-simpan.)

Pengelolaan logistik

Page 125: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.7

Ada regulasi ttg pengambilan, pengumpulan, identifikasi,

pengerjaan, pengiriman, penyimpanan, pembuangan

spesimen dan dilaksanakan

Elemen Penilaian AP.5.7

1. Ada regulasi ttg pengambilan, pengumpulan, identifikasi,

pengerjaan, pengiriman, pembuangan spesimen (R)

2. Ada bukti pelaksanaan permintaan pemeriksaan oleh PPA yg

kompeten dan berwenang (D,W)

3. Ada bukti pelaksanaan pengambilan, pengumpulan dan

identifikasi specimen sesuai dgn regulasi (D,W)

4. Ada bukti pelaksanaan pengiriman, pembuangan,

penyimpanan, pengawetan specimen sesuai dgn regulasi

(D,W)

5. Ada bukti pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, telusur

spesimen (tracking) sesuai dgn regulasi. (D,W)

6. Ada bukti pengelolaan pemeriksaan jaringan / cairan sesuai

dgn regulasi. (D,W)

7. Ditetapkan prosedur bila menggunakan lab rujukan (D)

Spesimen

Page 126: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.8

RS menetapkan nilai normal dan rentang nilai untuk

interpretasi dan pelaporan hasil laboratorium klinis.

Elemen Penilaian AP.5.8

1. Ada regulasi ttg penetapan dan evaluasi rentang nilai

normal utk interpretasi, pelaporan hasil lab klinis. (R)

2. Pemeriksaan lab harus dilengkapi dgn permintaan

pemeriksaan tertulis disertai dgn ringkasan klinis.

(D,W)

3. Setiap hasil pemeriksaan lab dilengkapi dgn rentang

nilai normal. (D)

Nilai normal/rujukan

Page 127: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP. 5.9

RS menetapkan regulasi untuk melaksanakan prosedur

kendali mutu pelayanan lab, di evaluasi dan dicatat

sebagai dokumen.

Elemen Penilaian AP.5.9

1. RS menetapkan program mutu lab klinik meliputi a s/d

e di Maksud dan tujuan. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan validasi metoda tes. (D,W)

3. Ada bukti pelaksanaan surveilans harian dan

pencatatan hasil pemeriksaan.(D,W)

4. Ada bukti pelaksanaan tes reagen. (D,W)

5. Ada bukti pelaksanaan tindakan koreksi cepat dan

dokumentasinya terhadap masalah yg timbul. (D,W)

PMI

Page 128: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.9.1.

Ada proses untuk pemantapan mutu eksternal

sebagai tes pembanding mutu.

Elemen Penilaian AP.5.9.1

1. Ada bukti pelaksanaan PME (D)

2. Ada bukti tindak lanjut dari hasil PME (D)

PME

Page 129: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.10

Laboratorium rujukan yg bekerja sama dgn RS

mempunyai ijin, terakreditasi, ada sertifikasi dari pihak yg

berwenang

Elemen Penilaian AP.5.10

1. Ada bukti ijin dan atau sertifikasi lab rujukan. (D,W)

2. Ada bukti pelaksanaan PME lab rujukan. (D,W)

3. Ada staf yg bertangg-jawab mereview dan

menindaklanjuti hasil pemeriksaan laboratorium yg

diberikan. (D,W)

4. Laporan tahunan PME lab rujukan diserahkan kpd

pimpinan RS utk evaluasi kontrak klinis tahunan. (D,W)

Lab rujukan

Page 130: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

PELAYANAN DARAH

Elemen Penilaian AP.5.11

1. Ada regulasi ttg penyediaan dan pelayanan darah meliputi a)

s/d d) pada maksud dan tujuan sesuai dgn peraturan

perUUan. (R)

2. Pemberian darah harus mendapatkan persetujuan dari pasien

atau keluarga, yg sebelumnya telah mendapatkan penjelasan

ttg tujuan, manfaat, risiko dan komplikasi pemberian

transfusi darah dan produk darah. (D,W) (Lihat juga HPK.2.1

EP 4, SKP 1 EP 4)

3. Ada bukti dilaksanakan monitoring dan evaluasi pemberian

transfusi darah dan produk darah dan dilaporkan bila terjadi

reaksi transfusi. (D,W) (Lihat juga PAP.3.3 dan PMKP.11)

Standar AP.5.11

RS menetapkan regulasi ttg penyelenggaraan pelayanan

darah dan menjamin pelayanan yg diberikan sesuai

peraturan perundang-undangan dan standar pelayanan

Page 131: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.11.1

RS menetapkan regulasi bhw seorang profesional yg

kompeten dan berwenang, bertangg-jawab utk

penyelenggaraan pelayanan darah dan menjamin

pelayanan yg diberikan sesuai peraturan perundangan

dan standar pelayanan

Elemen Penilaian AP.5.11.1

1. Seorang profesional yg kompeten dan berwenang,

ditetapkan bertangg-jawab utk pelayanan darah dan

tranfusi (lihat juga, PAP.3.3; TKRS.9) (R)

2. Ada supervisi meliputi a) s/d d) di maksud dan

tujuan.(D,W)

Page 132: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Standar AP.5.11.2

RS menetapkan program dan pelaksanaan kendali

mutu pelayanan darah sesuai peraturan

perundang-undangan.

Elemen Penilaian AP.5.11.2

1. Ditetapkan program kendali mutu. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan program kendali mutu.

(D,W)

Page 133: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Maksud dan Tujuan AP.5.11, AP 5.11.1 dan AP 5.11.2

Pelayanan darah, yg diselenggarakan di RS, harus

berada dibawah tangg-jawab seorang profesional dgn

pendidikan, keahlian, pengalaman yg memenuhi syarat

dan berdasar peraturan perUUan d.h.i. kerjasama dgn

PMI (Palang Merah Indonesia). Staf tsb bertangg-jawab

thd semua aspek pelayanan darah di RS.

Lingkup pelayanan meliputi penetapan, pelaksanaan,

dokumentasi dan proses untuk,

a) Permintaan darah

b)Penyimpanan darah

c) Tes kecocokan

d)Distribusi darah

Page 134: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

PedomanCPOB untuk

UTD danPusat

Plasma-pheresis

PMK No. 92/2015 Tentang Juknis

Kerjasama PKM, UTD dan RS

dalam PelayananDarah untuk

menurunkan AKI

PMK No. 91/2015

TentangStandar

PelayananDarah

PMKNo. 83/2014

TentangUTD, BDRS & JejaringPelayanan

Darah

PeraturanPemerintah

No. 7/2011 Tentang

PelayananDarah

UU No. 36/2009 Tentang

Kesehatan

PAYUNG HUKUM PELAYANAN DARAH

23

Page 135: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

24

UTD• Jenis, pengorganisasian, persyaratan, perijinan dan

penyelenggaraan UTD, serta pencatatan, pelaporan, dan pembiayaan pelayanan darah

BDRS• Penyelenggaraan, persyaratan, pengorganisasian,

pencatatan, pelaporan dan pembiayaan BDRS

Jejaring Pelayanan Darah

• Jejaring penyediaan darah dan informasi

• Pembinaan dan pengawasan

PERMENKES NO. 83 TAHUN 2014TENTANG UTD, BDRS DAN JEJARING PELAYANAN

TRANSFUSI DARAH

PERMENKES NO. 83 TAHUN 2014TENTANG UTD, BDRS DAN JEJARING PELAYANAN

TRANSFUSI DARAH

Page 136: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Permenkes No. 83/2014 tentang UTD, BDRS danJejaring

25

Pasal 40

Setiap rumah sakit wajib

memiliki BDRS

UTD RS merangkap sbg

BDRS

Pasal 41

Dalam hal BDRS belum mampu

melakukan tugas BDRS dapat

melakukan kerja sama dengan BDRS lain atau merujuk

ke UTD wilayahnya

Pasal 42

BDRS = unit pelayanan yang ditetapkan oleh direktur RS dan dapat menjadi

bagian dari laboratorium medik di RS

Wajib memasang papan nama

Page 137: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

Permenkes No. 83/2014 tentang UTD, BDRS danJejaring

26

Pasal 49: Tenaga

• Teknisi transfusi darah; dan/atau

• DIII Ahli Teknologi Lab Medik bersertifikat pengetahuan dan keterampilan pengolahan, penyimpanan, distribusi darah dan uji saring serologi pratransfusi

Pasal 55

• Tenaga administrasi paling dg keterampilan manajemen data, pencatatan dan pelaporan

Page 138: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

TUGAS BDRS

27

Perencanaan kebutuhan darah dan menerimadarah yang sudah diuji saring dari UTD

Menyimpan dan memantau persediaandarah

Melakukan uji silang serasi

Melakukan rujukan silang serasi

Page 139: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

TUGAS BDRS

28

Menyerahkan darah yang cocok bagipasien

Melacak penyebab reaksi transfusi

Mengembalikan darah yang tidak layakpakai ke UTD

Page 140: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

PMK 83/2014 : UTD, BDRS, Jejaring Yan TD

Page 141: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

PMK 83/2014 : UTD, BDRS, Jejaring Yan TD

Page 142: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

PMK 83/2014 : UTD, BDRS, Jejaring Yan TD

Page 143: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

INDIKATOR MUTU PELAYANAN DARAH DI BDRS

• KPI Teknis, diantaranya:• Permintaan darah

• Dokumen perencanaan kebutuhan darah

• Formulir permintaan darah

• Transportasi darah• Fasilitas dan tenaga yang melakukan transportasi

• Jumlah darah yang rusak selama transportasi

• Penyimpanan darah• Fasilitas dan tenaga yang melakukan penyimpanan

• Kendali mutu komponen darah

• % kerusakan komponen darah akibat penyimpanan

• Jumlah kejadian penyimpangan suhu penyimpanan

• % screen-hold

32

Page 144: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

INDIKATOR MUTU PELAYANAN DARAH DI BDRS• KPI Teknis, diantaranya:

• Uji imunohematologi• % perbedaan hasil uji gol darah di UTD vs BDRS• Uji kecocokan• Uji antibodi darah pasien

• Hemovigillance• % reaksi transfusi• % reaksi transfusi yang dirujuk ke BDRS dan UTD• Pembahasan reaksi transfusi

• Distribusi Darah• % pendistribusian darah melalui BDRS dan langsung ke pasien• % pengembalian darah dari rungan karena kerusakan selama distribusi• % penggunaan darah di ruangan sesuai intruksi penggunaan

33

Page 145: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

MANAJEMEN LABORATORIUM

BERDASAR SNARS ed.1

dr. MIRYANTI, Sp.PK

Page 146: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM

DIREKTUR

PENANGGUNG JAWAB LAB.RS

KEPALA RUANGAN

Page 147: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

REGULASI : Lengkapi Pedoman Pengorganisasian dan Pedoman Pelayanan Laboratorium , dapat dijadikan satu menjadi Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Laboratorium RS, Sertakan Program kerja Tahun Anggaran berjalan

Page 148: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

PENANGGUNG JAWAB LAB. RS, STAF YANG MELAKUKAN INTERPRETASI MEMENUHI KREDENSIAL Agar disiapkan Bukti kredensial dari staf medis laboratorium yang membuat interpretasi sesuai dengan KKS 1 ada hasil kredensial berupa SPK dan RKK bagi setiap dokter SpPK ; SpPA dan atau SpMK; Lengkapi dalam File Kepegawaian staf medis tsb

Page 149: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

KOMPETENSI STAF LABORATORIUM KOMPETENSI ANALIS ( LIHAT KREDENSIAL NAKES LAIN ) PELAKSANAAN PELAYANAN LAB.RS.24JAM Ada penetapan dan informasi Waktu Operasional Laboratorium 24 jam ; lengkap dengan daftar Petugas Lab dlm 3 shift (pagi, sore dan malam) PROGRAM KENDALI MUTU, PENGAWASAN, MONEV. Tunjukkan Laporan Pelaksanaan Pelayanan Laboratorium komprehensif , Ikuti Subprogram yang sudah disusun. Laporan tdk cukup hanya Pengumpulan Data kasar saja, tetapi harus ada analisa.

Page 150: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

POLA KETENAGAAN STAF LAB.RS UNTUK PELAYANAN BUKAN POLA JABATAN. Tunjukkan Analisa Pola Ketenagaan Instalasi Lab dikaitkan dengan kebutuhan dan beban kerja ; Nyatakan kecukupan atau kekurangannya dalam Tahun Anggaran Berjalan dan RTL. Buat daftar nama petugas di Laboratorium berikut kolom pendidikan formal, STR&SIP, pelatihan yang pernah diikuti, sertifikat pelatihan yang masih berlaku, serta SPK, RKK

Page 151: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

BUKTI PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN EVALUASI REGULASI : Tunjukkan UMAN penyusunan regulasi yang berlaku sampai terbit SK Pemberlakuannya. Buat monev kepatuhan pelaksanaannya dan tunjukkan tindak lanjut pengembangannya, sebaiknya setiap semester atau sekurang2nya setiap akhir tahun anggaran

Page 152: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

PERSYARATAN KREDENSIAL ANALIS LAB. RS

Tunjukkan Daftar Rekapitulasi Karyawan Instalasi Lab mencakup Tenaga Analis Lab telah mengikuti kredensialing dan memenuhi prasyaratnya TENAGA PEMERIKSA TES DI RUANG RAWAT (TRR) / POCT SETARA DENGAN ANALIS PELATIHAN , SERTIFIKAT KEWENANGAN KLINIS

Page 153: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

PELAKSANAAN SUPERVISI Sesuaikan AP5 Ep1 tentang pengorganisasian, terkait ada tidaknya staf dengan kompetensi supervisi, tunjukkan catatan pelaksanannya serta monevnya MANAJEMEN RISIKO LAB.RS. MAN RISK RS.& PPI Tunjukan Program kerja Instalasi Lab TA berjalan memuat Subprogram Manajemen Risiko ; sekaligus sebagai Subprogram Manajemen Risiko RS Buat Laporan pelaksanaan subprogram Manajemen Risiko Instalasi Laboratorium ke Direktur dengan tembusan ke K3RS dan Panitia PPI RS

Page 154: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

LAPORAN KEPADA KEPALA RS, 1 TAHUN /X / ADA KEJADIAN PELAKSANAAN ORIENTASI STAF, PELATIHAN BERKELANJUTAN (ONGOING) Buat Laporan pelaksanaan Subprogram Orientasi Staf Lab ttg prosedur keselamatan dan keamanan, seperti kepatuhan penggunaan APD , pengelolaan limbah Lab dan Subprogram diklat dengan materi tatakelola B3 baru (disesuaikan)

Page 155: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

MANAJEMEN RISIKO FASILITAS & INFEKSI Buat Laporan pelaksanaan subprogram Manajemen Risiko mencakup Risiko Fasilitas dan Risiko Infeksi. Sosialisasikan subprogram ini keseluruh staf PENANGANAN & PELAPORAN STAF TERPAPAR Sesuaikan dengan Laporan Ep1 diatas memuat pula Kejadian paparan B3 terhadap staf Lab dan upaya penanggulangannya; jika tdk ada dicatat NIHIL

Page 156: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

BUKTI MELAKSANAKAN SESUAI a)g) DALAM M&T. Buat monev beberapa kegiatan staf lab terkait manajemen Risiko fasilitas dan infeksi meliputi : Pegendalian paparan Aerosol, Kepatuhan penggunaan APD dan prosedure dekontaminasi termasuk tersedianya Eye Washer, pengendalian Risiko penularan via darah, tatakelola bahan B3, tatakelola specimen BUKTI TINDAKAN KOREKSI, CATAT, EVALUASI, LAPOR. Buat Laporan Pelaksanaan tahapan pengendalian risiko jika ada kasus mulai identifikasi, evaluasi, langkah koreksi, laporan ke K3RS , jika tdk ada kasus dicatat dan dilaporkan NIHIL

Page 157: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

NILAI KRITIS KOLABORATIF Tambahkan Panduan Pelayanan Lab memuat ketentuan Laporan Hasil pemeriksaan Lab sertakan SPO Pelaporan Rutine dan SPO Laporan Nilai Kritis. Tunjukkan proses penentuan nilai kritis sampai diterbitkan SK penetapan oleh Direktur terkait Daftar Nilai Kritis CATATAN NILAI KRITIS DI RM PASIEN Tunjukkan Pencatatan Nilai Kritis Hasil pemeriksaan Lab dalam Form khusus di berkas RM pasien.

Page 158: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

BUKTI TINDAK LANJUT LAPORAN NILAI KRITIS Tunjukkan monev pelaksanaan Pelaporan Nilai Kritis secara berkala termasuk Tindak Lanjut atau upaya penyelesaiannya meliputi ketepatan waktu, penerima yang tepat, second opinion lab luar untuk klarifikasi BUKTI PELAKSANAAN EVALUASI, TINDAK LANJUT SELURUH PROSES Tunjukkan bukti Laporan Pelaksanaan pelayanan Laboratorium dilengkapi analisa data sampai saran perbaikan

Page 159: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

KERANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEMERIKSAAN LAB Sesuaikan dengan AP.5 EP1 sertakan Panduan Pelayanan Laboratorium yang memuat ketentuan Kerangka waktu selesainya pemeriksaan ( Respon Time ) yang di ukur sejak Specimen diterima di lab sampai hasil di print-out.

PENCATATAN DAN EVALUASI WAKTU PENYELESAIAN Buat monev pemantauan Respon Time terutama utk Hasil Kritis , juga untuk pemeriksaan CITO.

Page 160: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

REGULASI DAN PROGRAM ALKES LAB. RS (a–h) DI M&T) Sempurnakan Subprogram pengelolaan Alkes Laboratorium memuat sub-subprogram uji fungsi dan uji kesesuaian, inventarisasi, pemeliharaan atau kalibrasi, penarikan/ recall berikut dokumentasinya BUKTI STAF TERLATIH MELAKSANAKAN UJI FUNGSI Tunjukkan Form Uji Fungsi yang ditandatangani oleh Staf terlatih sebagi bagian proses instalasi alkes , termasuk juga jika melibatkan pihak ke-3

Page 161: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

BUKTI STAF TERLATIH MELAKSANAKAN INSPEKSI Tunjukkan Form Inspeksi Berkala yang ditandatangani oleh Staf terlatih ( Surveilance Harian / Berkala ) BUKTI STAF TERLATIH MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN Tunjukkan Pencatatan Pemeliharaan Rutine termasuk Kalibrasi Harian Gunakan Check List BUKTI STAF TERLATIH MELAKSANAKAN KALIBRASI Sesuaikan dengan Ep4 diatas Form check list ditandatangani staf terlatih, kalibrasi alat dari institusi berwenang.

Page 162: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

ADA DAFTAR INVENTARIS ALAT Tunjukkan Daftar Rekapitulasi Alkes Lab ; koordinasikan dengan IPRS untuk Format Baku dan dimutakhirkan setiap akhir tahun anggaran ADA MONITORING ALAT & TINDAKAN THD KEGAGALAN Buat Surveilance Harian Berfungsinya Alkes termasuk langkah trouble shooting sesuai Manual Alat BILA TERJADI PROSES RECALL idem Ep6 diatas sertakan daftar Alkes yang tdk berfungsi dan di recall

Page 163: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

REGULASI TENTANG LOGISTIK LAB.RS Lengkapi subprogram Logistik bahan habis pakai sertakan SPO Permintaan , SPO Stock Opname, SPO Penyimpanan, SPO Labelisasi, SPO Distribusi, Tunjukkan Daftar BHP. BUKTI PELAKSANAAN EVALUASI/AUDIT SEMUA REAGEN Buat monev Stock Opname sebagai langkah audit reagen termasuk pencatatan kadaluwarsa REGULASI TENTANG SPESIMEN Lengkapi SPO Pengambilan Specimen termasuk SPO Phlebotomi, SPO Preparasi Specimen, SPO Pengiriman, SPO Penyimpanan dan Pembuangan

Page 164: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

REGULASI PENETAPAN & EVALUASI NILAI NORMAL. Agar dibuat Regulasi tentang penetapan dan evaluasi rentang nilai normal ada di AP5 Ep1 tentang Pedoman Pelayanan Lab memuat Rentang Nilai Normal hasil pemeriksaan lab; lengkapi dengan Daftar Nilai Normal ( sesuai Alat ) acuan/referensi nilai rentang rujukan, dan Nilai Kritis yang ditetapkan Direktur.

Page 165: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

REGULASI TENTANG PROGRAM MUTU LAB.RS. Agar dibuat Program mutu laboratorium klinik,termasuk AP 5.9.1 sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2 ada Program kerja Instalasi Lab memuat subprogram. Pengendalian mutu Lab mencakup validasi test dan reagensia test, surveilance harian serta koreksi cepat. Sub program mencakup pula sub-subprogram PMI (pemantauan mutu internal) dan PME (pemantauan mutu eksternal)

Page 166: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

PELAKSANAAN VALIDASI METODE TES Siapkan Bukti pelaksanaan validasi metoda tes BUKTI PELAKSANAAN SUVEILANS HARIAN Agar disiapkan Bukti pelaksanaan surveilans harian dan pencatatan hasil pemeriksaan BUKTI PELAKSANAAN TES REAGEN Agar disiapkan Bukti pelaksanaan tes reagen BUKTI PELAKSANAAN KOREKSI CEPAT Agar disiapkan Bukti pelaksanaan tindakan koreksi cepat

Page 167: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

PELAKSANAAN PERMINTAAN PEMERIKSAAN Tunjukkan Form Permintaan pemeriksaan Lab oleh PPA kompeten; form harus memuat keterangan klinis yang cukup dan ditandatangani; jika diwakilkan ditulis a/p PELAKSANAAN TENTANG SPESIMEN SESUAI REGULASI Tunjukkan pencatatan penerimaan dan tracking specimen EP 3,4,5 ini bagian dari langkah2 Praanalitik PENGELOLAAN PEMERIKSAAN JARINGAN SESUAI REGULASI Agar disiapkan Bukti pengelolaan pemeriksaan jaringan / cairan ada Laporan atau monev pemeriksaan jaringan atau cairan tubuh seperti liquor, pus, biopsi aspirasi , punksi pleura ( patologi dan sitologi )

Page 168: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

TETAPKAN PROSEDUR BILA ADA LABORATORIUM LUAR Siapkan 1) Bukti pemilihan laboratorium di luar RS (pihak ketiga) untuk kerjasama, berdasarkansertifikat mutu 2) Perjanjian kerjasama sesuai dengan TKRS 6 Ada kesimpulan akhir/ Risalah pemilihan dan penetapan Lab Rujukan ( rapat, daftar hadir , materi rapat dan notulensinya ) dan lengkapi pasal di MOU/PKS RS dan lab luar bahwa RS mendapat akses memantau mutu Lab Rujukan dengan parameter baku ; lengkapi dengan MOU yang terkini/terupdate/masih berlaku; lengkapi dengan pasal Adendum manakala diperlukan perubahan sewaktu waktu

Page 169: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

BUKTI PELAKSANAAN PME, EVALUASI & TINDAK LANJUTNYA. Agar disiapkan Bukti pelaksanaan PME ada Surat Perintah utk mengikuti PME kontinyu setiap Tahun Anggaran baik Regional, Nasional bahkan mungkin Internasional, ; lengkapi dengan Sertifikatnya Agar disiapkan Bukti tindak lanjut dari hasil PME ada Laporan berkala Instalasi Lab memuat hasil PME dan saran tindak Lanjut dan disposisi Direktur RS untuk pelaksanaan tindak lanjutnya

Page 170: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

LABORATORIUM RUJUKAN IJIN, SERTIFIKAT & PME Agar disiapkan Bukti izin dan sertifikasi laboratorium rujukan ada MOU/PKS dengan Lab Rujukan dan lampirkan Copy Izin Operasonal dan/atau Sertfikat Mutu / Terakreditasinya Agar disiapkan Bukti pelaksanaan PME laboratorium rujukan. ada di Ap5.10 Ep1 diatas sertakan copy lab rujukan ikut program PME Agar disiapkan Bukti pelaksanaan PME laboratorium rujukan. ada di Ap5.10 Ep1 diatas sertakan copy lab rujukan ikut program PME

Page 171: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

STAF YANG BERTANGGUNG JAWAB MEREVIEW DAN TINDAK LANJUT HASIL PEM. LAB. Agar disiapkan Bukti penetapan staf yang bertanggung jawab mereview dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan dari laboratorium rujukan ada di AP5 Ep1 ttg Pedoman Pengorganisasian Lab berisi Uraian tugas staf (UTW) terkait tanggung jawab hasil pemeriksaan . Lengkapi dengan Ekspertis Lab di verifikasi dan ditandatangani SpPK yang berwenang

Page 172: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

PME LAB. LUAR SBG DASAR EVALUASI KONTRAK Agar disiapkan Bukti laporan tahunan PME laboratorium rujukan ada Laporan Akhir Tahun atas pelaksanaan MOU dengan Lab Rujukan dengan melampirkan kegiatan PME nya ;Lengkapi dengan disposisi Direktur RS apakah meneruskan atau menghentikan MOU

Page 173: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

PELAYANAN DARAH : Agar dibuat Regulasi tentang penyediaan dan pelayanan darah, termasuk bank darah RS ada di AP5.1 tentang Pedoman Pelayanan Lab; lengkapi dengan Panduan Yan Darah dan lengkapi dengan struktur Organissasi (SO) dengan membentuk Subinstalasi Yan Darah, lengkapi dengan Uraian Tugasnya (UTW) ; Sertakan Fungsi Yan darah mulai dari Permintaan, Penyimpanan, Test Kecocokan dan Distribusinya ; Panduan Yang darah juga memuat ketentuan kerjasama atau kordinasi dengan PMI

Page 174: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

INFORM CONSENT PEMBERIAN DARAH Agar disiapkan 1) Bukti tentang penjelasan tentang tujuan, manfaat, risiko dan komplikasi pemberian transfusi darah dan produk darah 2) Bukti persetujuan pemberian darah dan produk darah sesuai dengan PAB 7.1--> ada Inform Consent (IC) Pemberian Darah ; lengkapi dengan SPO ( koordinasi dengan pokja HPK ) ; ada 4 Inform Consent (IC) wajib yi IC Anestesi, IC Tindakan seperti Pembedahan, IC Pemberian darah dan produk darah dan IC Riset/Penelitian dan Donasi Organ

Page 175: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

MONEV PELAYANAN TRANSFUSI DARAH Agar disiapkan 1) Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemberian transfusi darah dan produk darah 2) Bukti pelaksanaan laporan bila terjadi reaksi transfusi sesuai dengan PMKP 9.2 EP 2 ada pencatatan Pemberian darah dalam RM ; lengkap dengan Form Monitoring; sertakan Monev atau laporan berkala pelayanan darah mencakup ada tidaknya reaksi transfusi

Page 176: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN DARAH Agar dibuat Regulasi tentang penetapan penanggung jawab pelayanan darah dan transfusi yang kompeten dan berwenang Tambahkan/kembangkan Subsinstalasi Yan Drh dgn penempatan staf kompeten disertai Uraian Tugasnya SUPERVISI Agar disiapkan Bukti supervisi : 1). Bukti form check list; 2). Bukti pelaksanaan supervisi ada pencatatan Yan darah mengikuti fungsinya mulai Permintaan sampai pendokumetasiannya sertakan regulasi Supervisi termasuk oleh petugas PMI

Page 177: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

PROGRAM KENDALI MUTU PEMBERIAN DARAH. Agar dibuat Regulasi tentang program kendali mutu sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2 ada Program kerja unit pelayanan darah memuat subprogram Pengendalian Mutu Pelayanan Darah PELAKSANAAN PROGRAM KENDALI MUTU PEMBERIAN DARAH. Agar disiapkan Bukti pelaksanaan program kendali mutu ada Kegiatan atau Monev pelaksanaan subprogram Dal Mut dan Laporan berkala

Page 178: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

KARS

KENDALI MUTU PEMBERIAN DARAH. Pelaksanaan pencatatan Reaksi Transfusi, jumlah Darah Kembali, Uji Mutu Darah.

Page 179: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

TERIMA KASIH

Page 180: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

RAHAJOE IMAM SANTOSA

Page 181: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

❑Manajemen yang baik adalah salah satu faktor yang penting untuk berhasilnya pengelolaanlaboratorium klinik

❑Manajemen: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan evaluasi

❑Untuk memberikan hasil laboratorium yang dapatdipercaya dengan akses layanan pemeriksaan laboratorium yg mudah dgn standar kualitas yang tinggi

WS - LAB.MAN RIS/07-19 2

Page 182: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

WS - LAB.MAN RIS/07-19 3

Page 183: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 4

Managing laboratories ‐ basic requirements

• Personnel

• Finance

• Equipment

• Infrastructure

“Management” comes from the old French “ménagement” which

means “the art of conducting, directing”.

It also finds its origin in Latin from “manu agere” which means

“to lead by the hand”.

It characterizes the process of leading and directing all or part of

an organization, often a business, through the use of human,

financial and intellectual resources

Page 184: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

WS - LAB.MAN RIS/07-19 5

Page 185: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 6

• laboratory environment

• knowledgeable staff

• competent staff

• reagents and equipment

• quality control

• communications

• process management

• occurrence management

• record keeping

LABORATORY TESTS ARE INFLUENCED BY

Page 186: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 7

Organization Personnel Equipment

Purchasing

&

Inventory

Process

Control

Information

Management

Documents

&

Records

Occurrence

ManagementAssessment

Process

Improvement

Customer

Service

Facilities

&

Safety

Page 187: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 8

• human resources

• job qualifications

• job descriptions

• orientation

• training

• competency assessment

• professional development

• continuing education

PERSONNEL

Page 188: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 9

• acquisition

• installation

• validation

• maintenance

• calibration

• troubleshooting

• service and repair

• records

EQUIPMENT

Page 189: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 10

• vendor qualifications

• supplies and reagents

• critical services

• contract review

• inventory management

PURCHASING AND INVENTORY

Page 190: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 11

• quality control

• sample management

• method validation

• method verification

PROCESS CONTROL

Page 191: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 12

• confidentiality

• requisitions

• logs and records

• reports

• computerized laboratory

information systems (LIS)

INFORMATION MANAGEMENT

Page 192: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 13

• complaints

• mistakes and problems

• documentation

• root cause analysis

• immediate actions

• corrective actions

• preventive actions

OCCURRENCE MANAGEMENT

Page 193: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 14

• opportunities for improvement

• stakeholder feedback

• problem resolution

• risk assessment

• preventive actions

• corrective actions

PROCESS IMPROVEMENT

Page 194: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 15

• safe working environment

• transport management

• security

• containment

• waste management

• laboratory safety

• ergonomics

FACILITIES AND SAFETY

Page 195: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 16

Quicker Turnaround

Time

Faster Diagnosis

Cost Saving &

Cost Evidence

Physician & Patient

Satisfaction

Page 196: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 17

“7 WASTE” DALAM LEAN

Lean berhubungan dengan kecepatan, efisiensi, dan

eliminasi waste, dengan tujuan mempercepat proses

dengan mereduksi segala macam waste.

Waste yang dimaksud adalah segala sesuatu yang

meliputi waktu, biaya, pekerjaan, bahan, alat yang

tidak memberikan nilai tambah kepada produk atau

jasa kepada para pelanggan.

“LEAN” MANAGEMENT

Page 197: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 18

7 waste yang harus dihilangkan:• Transportasi – waste ini terdiri dari pemindahan atau pengangkutan

yang tidak diperlukan seperti penempatan sementara, penumpukan

kembali, perpindahan barang

• Kelebihan persediaan – inventori, stok atau persediaan yang

berlebihan

• Gerakan – waste ini berupa waktu yang digunakan untuk mencari,

kemudian gerakan yang tidak efisien dan tidak ergonomis

• Menunggu – waste ini termasuk antara lain aktivitas menunggui mesin

otomatis, menunggu barang datang, dsb

• Kelebihan produksi – menghasilkan produk melebihi permintaan,

ataupun lebih awal dari jadwal

• Proses berlebih – penambahan proses yang tidak diperlukan bagi

barang produk hanya akan menambah biaya produksi

• Defect – kerja ulang tidak ada nilai tambahnya (pelanggan tidak

membayar)

Page 198: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 19

Page 199: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 20

Page 200: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 21

• Increased productivity

• Improved quality and patient care

• Space utilization improved

• Reduction in order processing errors

• Reduced staffing demands

• Reduction in turnover and attrition costs

• Reduction in inventory control activities

• Greater employee job satisfaction

Benefits of LEAN implementation

Page 201: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

WS - LAB.MAN RIS/07-19 22

Page 202: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 23

5S adalah suatu metode penataan dan

pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang

berasal dari Jepang yang digunakan oleh

manajemen dalam usaha memelihara ketertiban,

efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus

meningkatan kinerja perusahaan secara

menyeluruh.

MANAJEMEN – “5S”

Page 203: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 24

JEPANG INDONESIA INGGRIS

5S 5R 5S 5P 5K 5S

1S Seiri Ringkas Sortir Sisih Pemilahan Ketertiban Sort

2S Seiton Rapi Susun Susun Penataan Kerapihan Set in Order

3S Seiso Resik Sapu Sasap Pembersihan Kebersihan Shine

4S Seiketsu Rawat Standarisasi Sosoh Penjagaan Kelestarian Standardize

5S Shitsuke Rajin Swa-disiplin Suluh Penyadaran Kedisiplinan Sustain

Page 204: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 25

Program 5S pertama kali diperkenalkan di Jepang

sebagai suatu gerakan kebulatan tekad untuk

mengadakan:

• pemilahan (seiri),

• penataan (seiton),

• pembersihan (seiso),

• penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu),dan

• penyadaran diri akan kebiasaan yang diperlukan

untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik

(shitsuke).

“5S”

Page 205: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 26

Page 206: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 27

• Membutuhkan keterlibatan/partisipasi semua orang dalam organisasi

dari level atas sampai level bawah

• Membutuhkan komitmen manajemen untuk memastikan kegiatan 5S

dilakukan setiap hari dan dianggap sebagai prioritas

• Merubah perspektif semua orang dalam organisasi bahwa 5S lebih dari

sekedar program kebersihan maupun housekeeping management

• Menerapkan 5S secara konsisten untuk perubahan budaya

• Menggunakan sistem visual display untuk mengkomunikasikan

aktivitas 5S secara efektif

• Melakukan audit 5S secara teratur (mingguan, bulanan, dan surprise

audit) untuk menilai performance

• Membutuhkan edukasi tentang konsep dan keuntungan aktivitas 5S

“5S”

Page 207: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 28

• tidak sulit untuk dipahami, tapi sangat sulit untuk

dilaksanakan dengan benar

• memerlukan kegigihan, kebulatan tekad, dan

memerlukan usaha yang terus menerus

• mungkin tidak akan memberikan hasil yang dramatis,

namun 5S membuat pekerjaan lebih mudah

• mengurangi pemborosan waktu kerja

• membuat bangga atas pekerjaan

• meningkatkan produktifitas kerja dan mutu yang

lebih baik, sedikit demi sedikit, namun terus menerus

“5S”

Page 208: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK

WS - LAB.MAN RIS/07-19 29

Page 209: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

WS - LAB.MAN RIS/07-19 30

Page 210: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

MANAJEMEN RESIKO LABORATORIUM RUMAH SAKIT

Indah Agustinaningrum

PATELKI PERSATUAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK INDONESIA THE INDONESIAN ASSOCIATION OF MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGISTS

Page 211: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

REFFERENCES

• Pasal 43 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Akreditasi Rumah Sakit • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang

Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi

• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien

• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013 Tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik

Page 212: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Keselamatan Pasien Suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Page 213: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Insiden Keselamatan Pasien

Setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.

Page 214: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Standar Keselamatan Pasien

• hak pasien • pendidikan bagi pasien dan keluarga • Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan; • penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan

evaluasi dan peningkatan Keselamatan Pasien; • peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan

Pasien • pendidikan bagi staf tentang Keselamatan Pasien; dan • komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

Keselamatan Pasien.

Page 215: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Sasaran Keselamatan Pasien • mengidentifikasi pasien dengan benar

• meningkatkan komunikasi yang efektif;

• meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai;

• memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasienyang benar;

• mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan;

• mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh

Page 216: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh

menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien (nomor rekam medis, tanggal lahir, gelang (-identitas pasien) dengan bar-code, atau cara lain )

Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk

pemeriksaan klinis Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur.

Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi.

LABORATORIUM

Page 217: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh resipien/penerima, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara elektronik, lisan, atau tertulis.

yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis, seperti laboratorium klinis menelpon unit pelayanan pasien untuk melaporkan hasil pemeriksaan segera /cito ==== membacakan kembali (read back)

LABORATORIUM

Page 218: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Insiden di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi:

• Kondisi Potensial Cedera (KPC);

• Kejadian Nyaris Cedera (KNC);

• Kejadian Tidak Cedera (KTC); dan

• Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).

Page 219: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

merupakan kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.

Kondisi Potensial Cedera (KPC)

LABORATORIUM

Page 220: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

merupakan terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien

Kejadian Nyaris Cedera

(KNC)

LABORATORIUM

Page 221: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

merupakan insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera

Kejadian Tidak Cedera

(KTC)

LABORATORIUM

Page 222: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

merupakan Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien

Kejadian Tidak

Diharapkan (KTD)

LABORATORIUM

Page 223: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Setiap fasilitas pelayanan kesehatan

harus melakukan penanganan Insiden harus melakukan penanganan kejadian

sentinel : o Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) :

kematian, cedera permanen, atau cedera berat yang temporer

o dapat disebabkan oleh hal lain selain Insiden

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan Keselamatan Pasien.

Page 224: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Penanganan Insiden

Tim Keselamatan Pasien

Pelaporan, verifikasi, investigasi, dan analisis penyebab Insiden tanpa menyalahkan, menghukum, dan mempermalukan seseorang.

Komite Keselamatan Pasien

Page 225: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Tim Keselamatan Pasien

• Setiap Insiden harus dilaporkan secara internal paling lambat 2x24 jam • Laporan (rahasia) diverifikasi oleh tim Keselamatan Pasien untuk

memastikan kebenaran adanya Insiden • investigasi dalam bentuk wawancara dan pemeriksaan dokumen dan

(non blaming) • menentukan derajat insiden (grading) dan melakukan Root Cause

Analysis (RCA) dengan metode baku untuk menemukan akar masalah • Pedoman yang disusun oleh Komite Nasional Keselamatan Pasien • Komite Nasional Keselamatan Pasien melakukan pengkajian dan

memberikan umpan balik (feedback) berupa rekomendasi Keselamatan Pasien dalam rangka mencegah berulangnya kejadian yang sama di fasilitas pelayanan kesehatan lain secara nasional

Page 226: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Page 227: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

PELAYANAN LABORATORIUM

Pelaksanaan kegiatan pelayanan untuk meningkatkan dan memantapkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium

Setiap Laboratorium Klinik harus diselenggarakan secara baik dengan memenuhi kriteria organisasi, ruang dan fasilitas, peralatan, bahan, spesimen, metode pemeriksaan, mutu, keamanan, pencatatan dan pelaporan.

Page 228: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013

Penjaminan mutu pelayanan laboratorium

• advokasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis;

• pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia; dan

• monitoring dan evaluasi

Page 229: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Page 230: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 835/Menkes/SK/IX/2009 tentang Pedoman Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Mikrobiologik dan Imunologik Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 028/MENKES/PER/I/2011 tentang Klinik

Page 231: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

INSIDEN PADA TIAP FASE

Page 232: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

MANAJEMEN RESIKO DI LABORATORIUM

Insiden Keselamatan Pasien • Identifikasi

Ex : Ketidak sesuaian hasil • Data kejadian

Ada data hasil dengan beberapa waktu kejadian atau bersamaan • Analisa

Pre Analitik Analitik Pasca Analitik

Page 233: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

KEJADIAN RESIKO DI LABORATORIUM

Hasil Tertukar

Sampel tertukar

Kesalahan identitas

Kegagalan phlebotomy

Kesalahan prosedur pemeriksaan

Ketidaktepatan hasil

Ketidaktepatan quality control (PME & PMI)

Kesalahan penulisan/ verifikasi hasil.......

Page 234: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Kejadian 1

• Catatan harian

• Dokumentasi

Kejadian 2

• Catatan harian

• Dokumentasi

Kejadian 3

• Catatan harian

• Dokumentasi

Evaluasi • Per kejadian / waktu tertentu (Bulan/ Tahun)

Tindak Lanjut

• Per kejadian / waktu tertentu (Bulan/ Tahun)

Page 235: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

This presentation uses a free template provided by FPPT.com www.free-power-point-templates.com

Page 236: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

nugtjan

CLINICAL PRIVILEGE ANALIS

RUMAH SAKIT MAWAR

Nama Lengkap : AYU GANTENG

Alamat/ tempat tinggal :

Telephon :

Tanggal Lulus Keterangan

(1)

KURSUS/ PELATIHAN :

No. Tanggal/Lulus Nama Instalasi Pendidikan dan Macam Kegiatan

1

2

3

4

Saya menyatakan bahwa saya kompeten untuk melakunan pekerjaan sebagai ANALIS . Saya juga

menyatakan kompeten untuk melakukan prosudur tehnik seperti terlampir sebagai bagian dari

kewenangan klinis ( clinical privilage )

Surabaya, 26 Maret 2012

Hormat saya,

AYU

Page 237: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

nugtjan

KEWENANGAN KLNIK ANALIS

NAMA : IRIANA JOKOWI, AMD

No Materi DIMINTA SETUJUI

Tugas pokok ahli tehnologi laboratorium kesehatan

1 Mengembangkan prosudr unuk mengambil dan memproses specimen

2 Melaksanakan uj analitikterhadap reagen dan specimen

3 Mengoperasikan dan memilihara pralatan/ reagen dan spicimen

4 Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosudure pengendalian mutu dan pngembangan pemecahan masalah yang berkaiatan dengan data hasil uji

5 Mengevaluasi tehnik, instrument, dan prosudure baru untuk menentukan manfaat kpraktisannya

6 Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien untuk menginterprestasikan hasil uji laboratorium

7 Nerencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan laboratorium

8 Nenbimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang tehnik ke laboratoriuman

9 Merancang dan melaksankan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan

Kompetensi tehnologi laboratorium kesehatan

10 Menguasai ilmu pengetahuan yang berkaiatan dengan tugas pokok dan fungsinya di laborattorium

11 Mampu merencanakan/ merancang proses yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya di laboratorium kesehatan sesuai jenjangnya

12 Memiliki ketrampilan untuk melaksanakan proses tehnik operasionil pelayanan laboratorium, yaitu

13 a. Ketrampilan pengambilan specimen termasuk pnyiapan pasien ( bila diperlukan ), labeling, penanganan, pengawetan, fksasi, pemprosesan, penyimpanan dan pengirimanan spicimen

14 b. Keterampilan melksanakan prosudure laboratorium, metode pegujian dan pemakian alat dengan benar

15 c. Ketrampilan melakukan perawatan dan pemeliharaan alatt, kalibrasi dan penanganan

Page 238: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

nugtjan

masalah tyang berkaiatan dengan uji yang dlakukan

16 d. Ketrampilan melaksanakan uji kualitas media dan reagen untuk pengujian specimen

17 Mampu memberikan penilian analitis terhadap hasil uji laboratorium

18 Memiliki pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan pengendalian mutu dan prosudur laboratorium

19 Memiliki kewaspadaan terhadap factor-faktor yang mempengarui hasil uji laboratorium

Mendeteksi secara dini keadaan spicemen yang berubah

Mendeteksi secara dini perubahan kondisi alat/ reagen/ kondisi analisa

Mendeteksi secara dini bila muncul penyimpangan dalam proses tehnik operasional

Menilai validasi rangkaian analisa atau haslnya

Menilai normal tidaknya hasil analisa untuk dikonsultasikan kepada yang berwenang

Menilai layak tidaknya hasil proses pemantapan mutu external

Mendeteksi secara dini terganggunya keamanan lingkungan kerja

Perlu koreksi terhadap proses/ alat/ specimen/ reagen

Perlu koreksi terhadap proses pemantapan mutu

Perlunya koreksi terhadap proses pemantapan mutu external

Hormat saya,

AYU

Page 239: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

nugtjan

Page 240: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

nugtjan

Page 241: ETIKA PROFESI ATLM - iKnow

nugtjan