52
Etilena glikol Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Etilena glikol Nama IUPAC [sembunyikan] 1,2-etanadiol Nama lain[sembunyikan] Glikol Etilen alkohol Hypodicarbonous acid Monoetilen glikol Identifikasi Singkatan MEG Nomor CAS [107-21-1] PubChem 174 Nomor EINECS 203-473-3 DrugBank DB01867 KEGG C01380

Etilena glikol

Embed Size (px)

DESCRIPTION

eg

Citation preview

Page 1: Etilena glikol

Etilena glikolDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Etilena glikol

Nama IUPAC [sembunyikan] 1,2-etanadiol

Nama lain[sembunyikan]Glikol

Etilen alkoholHypodicarbonous acid

Monoetilen glikolIdentifikasi

Singkatan MEGNomor CAS [107-21-1]PubChem 174Nomor EINECS 203-473-3DrugBank DB01867KEGG C01380MeSH Ethylene+glycolChEBI 30742Nomor RTECS KW2975000

Page 2: Etilena glikol

SMILES C(CO)O

InChI 1/C2H6O2/c3-1-2-4/h3-4H,1-2H2

Referensi Beilstein 505945Referensi Gmelin 9433DMet B00278

SifatRumus kimia C2H6O2

Massa molar 62.07 g mol−1

Penampilan cairan beningDensitas 1.1132 g/cm³Titik leburTitik didihKelarutan dalam air MiscibleKelarutan larut pada hampir semua pelarut organikViskositas 1.61 × 10−2 N*s / m2[1]

BahayaMSDS External MSDSKlasifikasi EU Berbahaya (Xn)Bahaya utama Berbahaya pada hewan dan anak kecil.

NFPA 704 121 

Frasa-R R22 R36Frasa-S S26 S36 S37 S39 S45 S53Titik nyala 111 °C (231.8 °F) (closed cup)Suhu swanyala 410 °C (770 °F)

Senyawa terkait

diol terkait

Propilen glikolDietilen glikolTrietilen glikolPolietilen glikol

Peringkat

Page 3: Etilena glikol

Jawaban Terbaik:  >>Glikol<<

Definisi & Karakteristik : Senyawa organik dari dua keluarga kelompok Alkohol yang saling terikat dengan atom karbon yang berbeda. Yang paling sederhana dari kelas glikol adalah ethylene glycol (1,2-ethanediol). Ada juga yang lainnya seperti Propylene glycol (1,2-propanediol) seperti ethylene glycol tetapi bukan yang beracun, digunakan secara ekstensif di dalam makanan-makanan, kosmetika, dan produk-produk kesehatan sebagai suatu bahan pelarut, bahan pengawet, dll.

Glikol-glikol yang penting lain termasuk 1,3-butanediol dan 1,4-butanediol, bahan baku yang yang digunakan sebagai untuk plastik dan bahan-kimia lain; 2-ethyl-1,3-hexanediol, bahan baku anti serangga; dan 2-methyl-2-propyl-1,3-propanediol, bahan baku dari meprobamat-obat penenang.

Rumus Struktur dari : Glycol : (CH2)n(OH)2 Ethylene Glycol (1,2-ethanediol) : CH2OHCH2OH

Penggunaan Glikol pada alat pendingin : Etilena glikol pertama kali dibuat pada tahun 1859 oleh ahli kimia Prancis Charles-Adolphe Wurtz. Etilena Glikol inilah yang dipakai sebagai pengganti air didalam pendingin mesin pesawat terbang.

Definisi dari Etilena glikol : Merupakan senyawa organik yang dapat menurunkan titik beku pelarutnya dengan mengganggu pembentukan kristal es pelarut.

Karakterisktik: etilen glikol juga dapat meningkatkan titik didih pelarutnya dengan menghalangi molekul-molekul pelarut saling bertumbukan dan dengan demikian mengurangi tekanan uap pelarutnya. Sifat yang kedua inilah yang membuat etilen glikol cocok untuk dijadikan bahan pendingin mesin di daerah tropis.

Poli Etilen Glikol (PEG)PEG adalah

bahan kimia, putih seperti lilin yang menyerupai paraffin. Berupa bentuk padat dalam pada suhu

kamar,mencair pada suhu 104F, memiliki berat molekul rata-rata 1000, mudah larut dalam air

Page 4: Etilena glikol

hangat, tidak beracun, non-korosif, tidak berbau, tidak berwarna dan memiliki titik lebur yang

sangat tinggi (580F). 3

Polietilen glikol tersedia dalam berbagai macam berat molekul mulai dari 200 sampai

8000. PEG yang umum digunakan adalah PEG 200, 400, 600, 1000, 1500, 1540, 3350, 4000,

6000 dan 8000. Pemberian nomor menunjukkan berat molekul rata-rata dari masing-masing

polimernya. Polietilen glikol yang memiliki berat molekul rata-rata 200, 400, 600 berupa cairan

bening tidak berwarna dan yang mempunyai berat molekul rata-rata lebih dari 1000 berupa lilin

putih, padat dan kekerasannya bertambah dengan bertambahnya berat molekul.

Senyawa PEG juga dikenal sebagai PEO (polietilen oksida) dan POE (polioksieltilen).

Sekilas PEG tampak seperti molekul yang sederhana. PEG tersedia dalam bentuk lurus

maupun bercabang dalam berbagai ukuran, larut dalam air terutama dalam pelarut organik.

Meskipun tampak sederhana molekul ini merupakan fokus dari banyak kepentingan dalam

masyarakat di bidang bioteknik dan biomedis.1

Hal ini dikarenakan sifat PEG yang sangat efektif di lingkungan yang berair. Sifat ini

diartikan sebagai penolakan protein, pembentukan dua fase sistem polimer yang berbeda. Selain

itu, polimer tidak bersifat racun dan tidak membahayakan protein aktif atau sel walaupun

polimer sendiri berinteraksi dengan membran sel. Hal ini tergantung pada penyiapan

modifikasinya secara kimia dan keterikatannya pada molekul lain dan permukaan. Ketika

melekat pada molekul polimer lainnya memiliki pengaruh pada sifat kimia dan kelarutan

molekul tersebut.1

Sifat lainnya yakni: larut air, berikatan dengan protein dan biomolekul laiinya untuk

agregasi dan meningkatkan kelarutan, sangat fleksibel, member perawatan terhadap permukaan

atau biokonjugasi tanpa adanya halangan sterik.5

Aplikasi UmumDalam industry farmasi PEG digunakan untuk melarutkan obat-obat yang tidak larut air.

Penggunaan PEG sebagai pelarut juga dapat meningkatkan penyebaran obat di dalam tubuh

manusia. PEG dapat digunakan untuk melapisi kaca atau metal dan sebagai campuran cat serta

tinta. Di dalam kehidupan sehari-hari PEG juga dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik,

perlengkapan mandi dan alat-alat rumah tangga. Selain itu, PEG jugs banyak dimanfaatkan

dalam industry kertas, bahan karet, kulit dan tekstil.4

Pemanfaatan PEG : sebagai basis suppositoria

Page 5: Etilena glikol

Dalam bidang farmasi kita mengenal sediaan suppositoria, sediaan obat berbentuk padat

yang diberikan melalui rektal (anus), vagina, atau uretra. Seperti yang kita ketahui bahwa sediaan

suppositoria merupakan sediaan yang mudah meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh 

dan dapat meleleh di tangan saat akan digunakan sehingga harus disimpan pada suhu yang lebih

rendah dari suhu tubuh (di kulkas), dalam pembuatan harus diperkirakan titih lelehnya dan

penentuan basis ataupun campuran basis suppositoria yang tidak mengganggu pelepasan bahan

obat.

Poli Etilen Glikol (PEG) dalam hal ini sangat memungkinkan untuk menjadi solusi beberapa hal

mengenai suppositoria di atas.

Sifat kekerasan PEG yang semakin meningkat dengan semakin meningkatnya berat

molekulnya dapat digunakan untuk dijadikan bahan dasar ataupun campuran bahan dasar sediaan

suppositoria, tanpa khawatir sediaan suppositoria yang dihasilkan nantinya tidak akan meleleh

karena PEG juga memiliki sifat sangat efektif pada lingkungan yang berair dan didukung lagi

oleh sifat PEG lainnya yakni tidak beracun, non-korosif dan tidak berbau. Sehingga penggunaan

PEG untuk basis maupun campuran bahan dasar suppositoria sangatlah menguntungkan.

Keuntungan PEG sebagai basis suppositoria:

        Stabil dan inert

        Polimer PEG tidak mudah terurai

        Mempunyai rentang titik leleh dan kelarutan yang luas sehingga memungkinkan formula

suppositoria dengan berbagai derajat kestabilan panas dan laju disolusi yang berbeda

        Tidak membantu pertumbuhan jamur

Kerugian PEG sebagai basis suppositoria:

        Secara kimia lebih reaktif daripada basis lemak

        Dibutuhkan perhatian lebih untuk mencegah kontraksi volume yang membuat bentuk

suppositoria rusak

        Kecepatan pelepasan obat larut air menurun dengan meningkatnya jumlah PEG dengan  BM

tinggi

Kombinasi jenis PEG dapat digunakan sebagai basis suppoositoria dan memberikan

keuntungan sebagai berikut :

        Titik lebur suppositoria dapat meningkat sehingga lebih tahan terhadap suhu ruangan yang

hangat

Page 6: Etilena glikol

        Pelepasan bahan obat tidak lagi tergantung pada titik lelehnya

        Stabilitas fisik dalam penyimpanan akan lebih baik

        Sediaan suppositoria akan segera bercampur dengan cairan rektal

REAKSI OKSIDASI SENYAWA HIDROKARBON

Reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon disebut juga reaksi pambakaran, yaitu reaksi antara senyawa hidrokarbon dengan gas oksigen (O2) yang disertai dengan nyala api. Reaksi pembakaran sempurna akan menghasilkan gas CO2, H2O dan energi. Sedangkan pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan gas CO, CO2, H2O, ataupun jelaga (partikel karbon) serta energi. Reaksi ini dapat terjadi pada alkana, alkena dan alkuna.

Contoh:

Pembakaran sempurna

CH4(g) + 2O2(g)→ CO 2(g) + 2H2O (g)

C4H10(g) + 13/2O2(g) → 4CO2(g) + 5H2O (g)

2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) +10H2O(g)

Pembakaran tidak sempurna

C2H4(g) + 2O2(g) → 2CO(g) + 2H2O(g)

C21H44(g) + 13O2(g) → 10CO (g) + 10CO2(g) +22H2O (g) + C(s)

Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada senyawa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu atom karbon. Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4.

Bilangan oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami oksidasi), sedangkan bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun.

Page 7: Etilena glikol

Jadi, reaksi Oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat. Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Oksidator yang paling banyak digunakan adalah udara (O2), tetapi dapat juga senyawa yang mudah melepaskan oksigen. Contoh senyawa oksidator antara lain: kalium klorat (KC1O3), kalium permanganat (KMnO4), hidrogen peroksida (H2O2), asam nitrat (HNO), dan asam sulfat pekat (H2SO4). Adapun reaksi-reaksi oksidasi tersebut adalah sebagai berikut.

Reaksi oksidasi alkohol primer, sekunder, dan tersier Alkohol primer, sekunder, dan tersier memberikan reaksi berbeda terhadap oksidator seperti K2Cr2O7, KMnO4, dan O2. Contoh:

1) Oksidasi alkohol PrimerR−CH2−OH → R−CHO

2) Oksidasi alkohol sekunderR−CH2O−R’ → R−CO−R’

3) Oksidasi alkohol tersierR−CH3OH−R’ → tidak bereaksi

Reaksi oksidasi pada alkanal/aldehid Reaksi oksidasi alkanal digunakan sebagai reaksi identifikasi antara alkanal/aldehid dengan alkanon/keton. Contoh:R−CHO → R−COOH (Oksidasi alkanal/aldehid)

Reaksi oksidasi alkanon/keton Alkanon tidak dapat mereduksi oksidator lemah seperti larutan fehling dan larutan tollens. Sifat ini, digunakan untuk membedakan alkanon dari isomer fungsinya, yaitu alkanal/aldehid. Contoh:R−CO−R’ → R−COO−R’ (Oksidasi alkanon/keton)

Reaksi oksidasi pada asam alkanoat Reaksi oksidasi asam alkanoat hanya terjadi pada asam metanoat dan asam 1,2 etanadiDiposkan oleh adam malik di 19.52 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Kamis, 18 Oktober 2012

ESTER (Adam Malik) A1C1 11 002

Page 8: Etilena glikol

Sebelum kita membahas tentang ester, maka hal yang mendasar perlu diketaui adalah terkait

dengan reaksi-reaksi dasar pada reaksi kimia organik. Berikut reaksi dasar pada reaksi kimia organik :

Tipe Reaksi Organik

Reaksi-reaksi senyawa organik digolongkan dalam beberapa tipe, yaitu:

1. Reaksi substitusi

a. Reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler (SN1)

b. Reaksi substitusi nukleofilik bimolekuler (SN2)

c. Reaksi substitusi nukleofilik internal (SNi)

d. Reaksi substitusi elektrofilik (SE)

2. Reaksi adisi

a. Reaksi anti adisi

b. Reaksi sin adisi

3. Reaksi eliminasi

a. Reaksi eliminasi �� (eliminasi 1,1)

b. Reaksi eliminasi �� (eliminasi 1,2)

4. Reaksi penataan ulang (rearrangement)

5. Reaksi radikal.

A. Pengertian EsterSenyawa yang termasuk alikil alkanoat atau ester (RCO2R’) dapat dianggap sebagai turunan dari

asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen pada gugus ini digantikan dengan sebuah gugus hidrokarbon dari berbagai jenis. Gugus ini bisa berupa gugus alkil seperti metil atau etil, atau gugus yang mengandung sebuah cincin benzen seperti fenil.

B. Tata Nama EsterSesuai denga namanya, menurut IUPAC cara memberi nama senyawa ini adalah dimulai dengan

menyebutkan gugus alikilnya (R’) diikuti dengan gugus karboksilatnya (RCOO).

Page 9: Etilena glikol

Contoh ester umum – etil etanoat

Ester yang paling umum dibahas adalah etil etanoat. Pada ester ini, gugus -COOH telah digantikan dengan sebuah gugus etil. Rumus struktur untuk etil etanoat adalah sebagai berikut:

Perhatikan bahwa ester diberi nama berlawanan dengan urutan penulisan rumus strukturnya. Kata "etanoat" berasal dari asam etanoat, sedangkan "etil" berasal dari gugus etil pada ujungnya.

Contoh ester yang lain

Pada masing-masing contoh berikut, pastikan bahwa kita bisa memahami bagaimana hubungan antara nama dan rumus molekulnya.

C. Sifat dan Kegunaan EsterSenyawa ester dengan massa molekul rendah umumnya tidak berwarna, berwujud cair pada suhu

kamar, mudah menguap, tidak larut dalam air, dan memiliki bau yang sedap. Karena baunya yang sedap ester sering digunakan sebagai essens buatan yang beraroma buah-buahan, contoh etil etanoat (essens pisang) dan etil butanoat (essens strawberry). Ester juga sering digunakan pada industri parfum,sabun dan industri minuman.

D. Pembuatan ester

Page 10: Etilena glikol

Pembuatan ester menggunakan asam karboksilatMetode ini bisa digunakan untuk mengubah alkohol menjadi ester, tetapi metode ini tidak berlaku

bagi fenol – senyawa dimana gugus -OH terikat langsung pada sebuah cincin benzen. Fenol bereaksi dengan asam karboksilat dengan sangat lambat sehingga reaksi tidak bisa digunakan untuk tujuan pembuatan.

o Sifat kimiawi reaksiEster dihasilkan apabila asam karboksilat dipanaskan bersama alkohol dengan bantuan katalis asam. Katalis ini biasanya asam sulfat pekat. Gas hidrogen klorida kering terkadang digunakan, tetapi penggunaannya cenderung melibatkan ester-ester aromatik (ester dimana asam karboksilat mengandung sebuah cincin benzen).

Reaksi pengesteran (esterifikasi) berjalan lambat dan dapat balik (reversibel). Persamaan untuk reaksi antara asam RCOOH dengan alkohol R’OH (dimana R dan R’ bisa sama atau berbda) adalah sebagai berikut:

Jadi, misalnya, jika anda membuat etil etanoat dari asam etanoat dan etanol, maka persamaan reaksinya akan menjadi:

o Melangsungkan reaksiDalam skala tabung uji

Asam karboksilat dan alkohol sering dipanaskan bersama disertai dengan beberapa tetes asam sulfat pekat untuk mengamati bau ester yang terbentuk.

Untuk melangsungkan reaksi dalam skala tabung uji, semua zat (asam karboksilat, alkohol dan asam sulfat pekat) yang dalam jumlah kecil dipanaskan di sebuah tabung uji yang berada di atas sebuah penangas air panas selama beberapa menit.

Karena reaksi berlangsung lambat dan dapat balik (reversibel), ester yang terbentuk tidak banyak. Bau khas ester seringkali tertutupi atau terganggu oleh bau asam karboksilat. Sebuah cara sederhana untuk

Page 11: Etilena glikol

mendeteksi bau ester adalah dengan menaburkan campuran reaksi ke dalam sejumlah air di sebuah gelas kimia kecil.

Terkecuali ester-ester yang sangat kecil, semua ester cukup tidak larut dalam air dan cenderung membentuk sebuah lapisan tipis pada permukaan. Asam dan alkohol yang berlebih akan larut dan terpisah di bawah lapisan ester.

Ester-ester kecil seperti pelarut-pelarut organik sederhana memiliki bau yang mirip dengan pelarut-pelarut organik (etil etanoat merupakan sebuah pelarut yang umum misalnya pada lem).

Semakin besar ester, maka aromanya cenderung lebih ke arah perasa buah buatan – misalnya “buah pir”.

Dalam skala yang lebih besar

Jika anda ingin membuat sampel sebuah ester yang cukup besar, maka metode yang digunakan tergantung pada (sampai tingkatan tertentu) besarnya ester. Ester-ester kecil terbentuk lebih cepat dibanding ester yang lebih besar.

Untuk membuat sebuah ester kecil seperti etil etanoat, anda bisa memanaskan secara perlahan sebuah campuran antara asam metanoat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat pekat, dan memisahkan ester melalui distilasi sesaat setelah terbentuk.

Ini dapat mencegah terjadinya reaksi balik. Pemisahan dengan distilasi ini dapat dilakukan dengan baik karena ester memiliki titik didih yang paling rendah diantara semua zat yang ada. Ester merupakan satu-satunya zat dalam campuran yang tidak membentuk ikatan hidrogen, sehingga memiliki gaya antar-molekul yang paling lemah.

Ester-ester yang lebih besar cenderung terbentuk lebih lambat. Dalam hal ini, mungkin diperlukan untuk memanaskan campuran reaksi di bawah refluks selama beberapa waktu untuk menghasilkan sebuah campuran kesetimbangan. Ester bisa dipisahkan dari asam karboksilat, alkohol, air dan asam sulfat dalam campuran dengan metode distilasi fraksional.

Diposkan oleh adam malik di 21.46 2 komentar:

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Rabu, 10 Oktober 2012

Latar BelakangPerkembangan proses industri di Indonesia terus mengalami peningkatan k h u s u s n y a p a d a i n d u s t r i k i m i a . M e s k i p u n I n d o n e s i a s e m p a t d i l a n d a k r i s i s ekonomi sampai saat ini, namun dengan usaha-usaha tertentu yang dilakukan pemerintah, sektor ini mulai bangkit lagi. Oleh karena itu, peningkatan bahan b a k u p u n s e m a k i n ti n g g i d a n i n d o n e s i a ti d a k m a m p u m e m e n u h i k e b u t u h a n

Page 12: Etilena glikol

t ersebut. Satu-satua nya jalan keluar yang terbaik untuk memenuhi permintaan itu yaitu dengan mengimport bahan baku dari luar negeri. E ti l e n G l i k o l , 1 , 2 e t a n e d i o l ( H O C H 2 C H 2 O H ) d e n g a n M r 6 2 , 0 7 , b i a s a d i s e b u t g l i k o l a d a l a h s e n y a w a d i o l y a n g s e d e r h a n a . S e n y a w a i n i p e r t a m a d i t e m u k a n o l e h W u r t z p a d a t a h u n 1 8 5 9 , d e n g a n p e r l a k u a n ( r e a k s i ) d a r i 1 , 2 d i b r o m o e t a n d e n g a n p e r a k a s e t a t m e n g h a s i l k a n e ti l e n g l i k o l d i a s e t a t , d i m a n a kemudian dihidrolisis menjadi etilen glikol. Etilen glikol pertama digunakan di i n d u s t r i s e l a m a P e r a n g D u n i a I s e b a g a i p r o d u k a n t a r a p a d a p e m b u a t a n b a h a n peledak (Etilen Glikol Dinitrat), tetapi kemudian dikembangkan menjadi produk utama suatu industri. Secara luas, kapasitas produksi etilen glikol melalui proses hidrolisis dari Etilen Oksida diperkirakan mencapai 7x106 ton/tahun.

E t i l e n g l i k o l a d a l a h s a l a h s a t u b a h a n k i m i a y a n g j u m l a h n y a b e l u m m e n c u k u p i k e b u t u h a n i n d u s t r i d i I n d o n e s i a . E ti l e n g l i k o l s e b a g i a n b e s a r digunakan sebagai bahan baku industri poliester yang merupakan bahan baku i n d u s t r i t e k s ti l d a n p l a s ti k . S e l a i n i t u k e g u n a a n e ti l e n g l i k o l l a i n n y a a d a l a h sebagai bahan baku tambahan pada pembuatan cat, cairan rem, solven, alkyl resin, ti n t a c e t a k , ti n t a b a l l p o i n t , f o a m s t a b i l i z e r , k o s m e ti k , d a n b a h a n a n ti b e k u . P r o d u k s i e ti l e n g l i k o l b i a s a n y a d i l a k u k a n d e n g a n h i d r o l i s i s l a n g s u n g e ti l e n oksida, tetapi banyak kekurangan dalam proses ini salah satunya konversi etileng l i k o l r e n d a h . O l e h k a r e n a i t u , u n t u k m e n g h a s i l k a n e ti l e n g l i k o l m a k s i m a l d i l a k u k a n p r o d u k s i e ti l e n g l i k o l d a r i e ti l e n o k s i d a d e n g a n p r o s e s k a r b o n a s i . Proses produksi ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap awal, tahap karbonasi, tahap hidrolisis. pra rancangan pabrik Etilen Glikol ini direncanakan aka bereproduksi dengan kapasitas 70.000 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari dalam setahun.

 Konsumsi etilen glikol meningkat dari tahun ke tahun, rata–rata sebesar  12,98% per tahun (CIC No.325, September 2001). Pada tahun 2000 konsumsi nasional etilen glikol sebesar 545.526 ton, dimana kebutuhan tersebut sebagian d i p e n u h i o l e h P T G a j a h T u n g g a l P e t r o c h e m i c a l d e n g a n k a p a s i t a s p r o d u k s i 220.000 ton, sedangkan sisanya dipenuhi dengan melakukan impor dari beberapa N e g a r a , y a i t u J e p a n g , A r a b S a u d i , K a n a d a , S i n g a p u r a , A m e r i k a S e r i k a t , Hongkong, Korea dan lain-lain.

Bahan baku merupakan faktor penting dalam kelangsungan produksi suatu pabrik. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan etilen glikol adalah etilen,udara, dan air. Dengan mengadakan kontrak kerjasama dengan PT. Chandra AsriPetrochemical Centre dengan kapasitas produksi 625.000 ton/tahun, diharapkan kebutuhan etilen tersebut dapat dipenuhi. Bahan baku air dapat diperoleh dari PT.P e t e k a E k a K a r y a . S e d a n g k a n u d a r a d a p a t d i p e r o l e h d e n g a n m u d a h d a r i l i n g k u n g a n s e k i t a r p a b r i k .

Page 13: Etilena glikol

P e n g e r t i a n E t i l e n G l i k o l

E ti l e n ( e t e n a H 2 C = H 2 ) d e n g a n b e r a t m o l e k u l 2 8 , 0 5 3 6 m e r u p a k a n senyawa hidrokarbon olefinik yang paling ringan, cairan tidak berwarna, gas y a n g m u d a h t e r b a k a r , b e r b a u m a n i s . S e n y a w a i n i t e r d a p a t d a l a m g a s a l a m , minyak bumi kotor, atau deposit bahan bakar fosil lainnya. Namun etilen dapat juga diperoleh dalam jumlah besar dari berbagai proses thermal dan katalitik s u h u ti n g g i d e n g a n f r a k s i -f r a k s i g a s a l a m d a n m i n y a k b u m i s e b a g a i b a h a n bakunya. Etilen glikol atau yang disebut Monoetilen Glycol, dihasilkan dari reaksi e ti l e n o k s i d a d e n g a n a i r , m e r u p a k a n a g e n t a n ti b e k u y a n g d i g u n a k a n p a d a m e s i n - m e s i n , J u g a d i g u n a k a n u n t u k b a h a n b a k u p r o d u k s i p o l i e ti l e n t e r e p h t h a l a t e ( P E T ) d a n s e b a g a i c a i r a n p e n u k a r p a n a s . E ti l e n g l i k o l i n i merupakan senyawa organik yang dapat menurunkan titik beku pelarutnya dengan mengganggu pembentukan kristal es pelarut. Etilen Glikol berupa cairan jenuh, tidak berwarna, tidak berbau, berasa manis, dan larut sempurnadalam air. Secara komersial, etilen glikol di Indonesia digunakan sebagai bahan baku industri polyester (tekstil) sebesar 97,34 %. Etilen Glikol (1,2-etandiol, HOCH2CH2OH) dengan Mr 62,07 merupakan senyawa diol yang simpel. Etilen Glikol berupa cairan tak berwarna, denganaroma yang manis. Senyawa ini higroskopis dan larut sempurna dalam berbagai pelarut polar, seperti air, alkohol, eter glikol, dan aseton.Sedikit larut dalam pelarut nonpolar, seperti benzene, toluene, dikloroetan, dan klorofom. Etilen glikol sulit dikristalkan ketika dingin, dia berbentuk senyawa yang sangat kental(viscous)beberapa kegunaan Etilen Glikol

Page 14: Etilena glikol

dengan melihat pelbagai manfaat yang didapatkan dari Etilen Glikol ini, maka sangat tepat jika di produksi secara berkala untuk meingkatkan pertumbuhan perkonomian nasional.

 Etilen Glikol Dwi Agus di 13.14

Latar Belakang

Perkembangan proses industri di Indonesia terus mengalami peningkatan k h u s u s n y a p a d a i n d u s t r i k i m i a . M e s k i p u n I n d o n e s i a s e m p a t d i l a n d a k r i s i s ekonomi sampai saat ini, namun dengan usaha-usaha tertentu yang dilakukan pemerintah, sektor ini mulai bangkit lagi. Oleh karena itu, peningkatan bahan b a k u p u n s e m a k i n t i n g g i d a n i n d o n e s i a t i d a k m a m p u m e m e n u h i k e b u t u h a n t ersebut. Satu-satua nya jalan keluar yang terbaik untuk memenuhi permintaan itu yaitu dengan mengimport bahan baku dari luar negeri. E t i l e n G l i k o l , 1 , 2 e t a n e d i o l ( H O C H 2 C H 2 O H ) d e n g a n M r 6 2 , 0 7 , b i a s a d i s e b u t g l i k o l a d a l a h s e n y a w a d i o l y a n g s e d e r h a n a . S e n y a w a i n i p e r t a m a d i t e m u k a n o l e h W u r t z p a d a t a h u n 1 8 5 9 , d e n g a n p e r l a k u a n ( r e a k s i ) d a r i 1 , 2 d i b r o m o e t a n d e n g a n p e r a k a s e t a t m e n g h a s i l k a n e t i l e n g l i k o l d i a s e t a t ,   d i m a n a kemudian dihidrolisis menjadi eti len glikol. Etilen glikol pertama digunakan di i n d u s t r i s e l a m a P e r a n g D u n i a I s e b a g a i p r o d u k

Page 15: Etilena glikol

a n t a r a p a d a p e m b u a t a n b a h a n  peledak (Etilen Glikol Dinitrat), tetapi kemudian dikembangkan menjadi produk  utama suatu industri. Secara luas, kapasitas produksi eti len glikol melalui proses hidrolisis dari  Etilen Oksida diperkirakan mencapai 7x106 ton/tahun.

E t i l e n g l i k o l a d a l a h s a l a h s a t u b a h a n k i m i a y a n g j u m l a h n y a b e l u m m e n c u k u p i k e b u t u h a n i n d u s t r i d i I n d o n e s i a . E t i l e n g l i k o l s e b a g i a n b e s a r   digunakan sebagai bahan baku industri poliester yang merupakan bahan baku i n d u s t r i t e k s t i l d a n p l a s t i k . S e l a i n i t u k e g u n a a n e t i l e n g l i k o l l a i n n y a a d a l a h sebagai bahan baku tambahan pada pembuatan cat, cairan rem, solven, alkyl resin, t i n t a c e t a k , t i n t a b a l l p o i n t , f o a m s t a b i l i z e r , k o s m e t i k , d a n b a h a n a n t i b e k u . P r o d u k s i e t i l e n g l i k o l b i a s a n y a d i l a k u k a n d e n g a n h i d r o l i s i s l a n g s u n g e t i l e n oksida, tetapi banyak kekurangan dalam proses ini salah satunya konversi eti len g l i k o l r e n d a h . O l e h k a r e n a i t u , u n t u k m e n g h a s i l k a n e t i l e n g l i k o l m a k s i m a l d i l a k u k a n p r o d u k s i e t i l e n g l i k o l d a r i e t i l e n o k s i d a d e n g a n p r o s e s k a r b o n a s i . Proses produksi ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap awal, tahap karbonasi, tahap hidrolisis. pra rancangan pabrik Etilen Glikol ini direncanakan aka bereproduksi dengan kapasitas 70.000 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari dalam setahun.

Konsumsi etilen glikol meningkat dari tahun ke tahun, rata–rata sebesar  12,98% per tahun (CIC No.325, September 2001). Pada tahun 2000 konsumsi nasional etilen glikol sebesar 545.526 ton, dimana kebutuhan tersebut sebagian d i p e n u h i o l e h P T G a j a h T u n g g a l P e t r o c h e m i c a l d e n g a n k a p a s i t a s p r o d u k s i 220.000 ton, sedangkan sisanya dipenuhi dengan melakukan impor dari beberapa  N e g a r a , y a i t u J e p a n g , A r a b S a u d i , K a n a d a , S i n g a p u r a , A m e r i k a S e r i k a t , Hongkong, Korea   dan  lain-lain.

Bahan baku merupakan faktor penting dalam kelangsungan produksi suatu pabrik. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan etilen glikol adalah etilen,udara, dan air. Dengan mengadakan kontrak kerjasama dengan PT. Chandra AsriPetrochemical Centre dengan kapasitas produksi 625.000 ton/tahun, diharapkan kebutuhan etilen tersebut dapat dipenuhi. Bahan baku air dapat diperoleh dari PT.P e t e k a E k a K a r y a . S e d a n g k a n u d a r a d a p a t d i p e r o l e h d e n g a n m u d a h d a r i l i n g k u n g a n s e k i t a r p a b r i k .

Page 16: Etilena glikol

P e n g e r t i a n E t i l e n G l i k o l

E t i l e n ( e t e n a H 2 C = H 2 ) d e n g a n b e r a t m o l e k u l 2 8 , 0 5 3 6 m e r u p a k a n senyawa hidrokarbon olefinik yang paling ringan, cairan t idak berwarna, gas y a n g m u d a h t e r b a k a r , b e r b a u m a n i s . S e n y a w a i n i t e r d a p a t d a l a m g a s a l a m , minyak bumi kotor, atau deposit bahan bakar fosil lainnya. Namun etilen dapat juga diperoleh dalam jumlah besar dari berbagai proses thermal dan katalit ik  s u h u t i n g g i d e n g a n f r a k s i - f r a k s i g a s a l a m d a n m i n y a k b u m i s e b a g a i b a h a n  bakunya. Etilen glikol atau yang disebut Monoetilen Glycol, dihasilkan dari reaksi e t i l e n o k s i d a d e n g a n a i r , m e r u p a k a n a g e n t a n t i b e k u y a n g d i g u n a k a n p a d a m e s i n - m e s i n , J u g a d i g u n a k a n u n t u k b a h a n b a k u p r o d u k s i p o l i e t i l e n t e r e p h t h a l a t e ( P E T ) d a n s e b a g a i c a i r a n p e n u k a r p a n a s . E t i l e n g l i k o l i n i merupakan senyawa organik yang dapat menurunkan tit ik beku pelarutnya dengan mengganggu pembentukan kristal es pelarut. Etilen Glikol berupa cairan jenuh, tidak berwarna, tidak berbau, berasa manis, dan larut sempurnadalam air. Secara komersial, eti len glikol di Indonesia digunakan sebagai  bahan  baku  industri polyester (tekstil) sebesar 97,34 %. Etilen Glikol (1,2-etandiol,  HOCH2CH2OH) dengan Mr 62,07 merupakan senyawa diol yang simpel. Etilen Glikol berupa cairan tak berwarna, denganaroma yang manis. Senyawa ini higroskopis dan larut sempurna dalam berbagai pelarut polar, seperti air, alkohol, eter glikol, dan aseton.Sedikit larut dalam pelarut nonpolar, seperti benzene, toluene, dikloroetan, dan klorofom. Etilenglikol sulit dikristalkan ketika dingin, dia berbentuk senyawa yang sangat kental(viscous)beberapa kegunaan Etilen Glikol

Page 17: Etilena glikol

MAKALAH ''ALKOHOL''

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun rantai cabang dari

alifatik hirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering di temukan adalah yang mengandung tiga gugus

hidroksil dengan satu gugus hidroksi dalam satu rantai karbon. Sedangkan jenis alkohol lainya adalah

alkhol yang mengandung lebih dari satu gugus hidroksi dalam satu rantai karbon. Jenis alkohol yang

kedua inilah yang bersifat toksik yaitu etanol ( etil alkohol ), metanol ( metil alkohol ), dan isopropanol

( isopropil alkohol ).

Pada umumnya semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi daya toksisitasnya. Tapi ada

pengecualian dalam teori ini ialah metanol lebih toksi daripada etanol. Dihidroksi alkohol disebut juga

glikol ( dari asal kata glyc atau glykol yang artinya manis ) ini mencerminkan rasa dari gikol yang terasa

manis. Dihidraksi etan juga etilen glikol adalah merupakan bentuk sederhana dari glikol. Etilen glikol ini

Page 18: Etilena glikol

jg merupakan cairan anti beku dan merupakan cairan yang toksik. Glikol jenis lain ialah trihidroksipropan

( propilen glikol ), caira ini merupakan bentuk pruduk farmasi yang relatif tdk toksik.

.1.2. Identifikasi Masalah

Ada pun masalah yang dapat di identifikasi dalam mkalah ini adalah sebagai berikut :

1. Jenis – jenis Alkohol.

2. Sifat fisik Alkohol.

3. Kegunaan Alkohol bagi manusia.

4. Pengaruh Alkohol terhadap tubuh manusia.

1.3. Rumusan Masalah

Agar masalah yang dibahas terarah maka maslah tersebut dirumuskan sebagai berikut :

1. Apasaja jenis – jenis alkohol.?

2. Bagaimana sifat fisik alkohol.?

3. Apasaja kegunaan alkohol bagi manusia.?

4. Apa pengaruh alkohol terhadap tubuh manusia.?

1.4. Tujuan Penulisan

> Tujuan umum

Untuk mengetahui apa itu alkohol, jenis – jenis alkohol, sifat alkohol,dan pengaruh alkohol bagi tubuh

manusia.

Page 19: Etilena glikol

> Tujuan khusus

1. Menjadi bahan masukan bagi penulis untuk bekal di lingkungan akademik khususnya dan di

masyarakat nantinya.

2. Menjadi bahan masukan bagi pembaca dalam hal ini hasil penulisan dapat menjadi sumber

informasi dan referensi

1.5. Metode Penulisan

Dalam makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan yakni dengan membaca buku dan

mengunjungi website-website pada internet.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Tijauan umum mengenai alkohol

A. Pengertian alkohol

Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin

hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkoholmempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana-alkana

yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen.

Rumus umum alkohol R – OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol,

semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol

mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah

bercampur dengan air dalam segala perbandingan (Brady, 1999).

Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai karbon

utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier.

Page 20: Etilena glikol

Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu

atom karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -

OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah

alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang

lain (Fessenden, 1997).

Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen.

Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar terhadap sifat molekul

menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon.

Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol

berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup tinggi. Sebagai

suatu kelompok senyawa, fenol memiliki titik didih dan kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung

pada sifat subtituen yang menempel pada cincin benzena (Petrucci, 1987).

Reaksi-reaksi yang terjadi dalm alkohol antara lain reaksi substitusi, reaksi eliminasi, reaksi

oksidasi dan esterifikasi. Dalam suatu alkohol, semakin panjang rantai hidrokarbon maka semakin

rendah kelarutannya. Bahkan jika cukup panjang sifat hidrofob ini mengalahkan sifat hidrofil dari gugus

hidroksil. Banyaknya gugus hidroksil dapat memperbesar kelarutan dalam air (Hart, 1990).Suatu alkohol

primer dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat. Alkohol sekunder dapat dioksidasi

menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol tersier menolak oksidasi dengan larutan basa, dalam

larutan asam, alkohol mengalami dehidrsi menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi (Fessenden,

1997).

Efek Negatif Alkohol: Pengaruh Alkohol pada Sistem Saraf Alkohol merupakan produk fermentasi buah-buahan, biji-bijian, dan madu.

Dalam proses fermentasi, ragi digunakan untuk mengubah gula menjadi alkohol.

Alkohol digunakan untuk berbagai keperluan seperti sebagai obat penenang, pembersih, dan agen antiseptik.

Minuman beralkohol telah dikonsumsi oleh manusia mulai dari periode prasejarah.

Jumlah besar konsumsi alkohol bisa menyebabkan keracunan dan mabuk.

Page 21: Etilena glikol

Asupan rutin alkohol dalam dosis tinggi menyebabkan berbagai efek jangka pendek sekaligus jangka panjang pada berbagai bagian tubuh seperti struktur tulang, darah, hati, lambung, pankreas, jantung, jaringan perifer, dan mulut.

Konsumsi alkohol rutin atau dalam jumlah tinggi menyebabkan gangguan serius pada sistem saraf pusat.

Efek Jangka Pendek

Alkohol mempengaruhi sistem saraf dengan menghambat distribusi sinyal antara saraf tulang belakang dengan otak.

Alkohol diserap oleh darah yang pada akhirnya mempengaruhi saraf sehingga memicu mati rasa.

Terdapat dua sistem tubuh manusia yaitu sistem sadar dan sistem tidak sadar.

Sistem sadar mengontrol pergerakan otot, sedangkan sistem tidak sadar mengontrol fungsi lain seperti denyut jantung dan sinyal-sinyal listrik yang melintas dari otak melalui neuron.

Sistem tubuh tidak sadar akan terpengaruh terutama jika seseorang mengkonsumsi alkohol secara berlebih.

Alkohol merupakan depresan yang menekan kinerja sistem saraf pusat.

Alkohol juga dikenal meningkatkan aktivitas ‘asam gamma aminobutyric’ (GABA) dan melemahkan ‘glutamin’.

Akibatnya, koordinasi tubuh seseorang menjadi tumpul. Kurangnya koordinasi dan perilaku yang tidak terkontrol merupakan efek paling terlihat ketika seseorang mabuk.

Efek Jangka Panjang

Konsumsi jangka panjang alkohol bisa mengakibatkan efek yang berbahaya.

Sel-sel menjadi semipermeabel atau berubah lebih tebal akibat konsumsi alkohol.

Sel-sel yang tidak sehat ini akhirnya berkontribusi dalam melemahkan sistem saraf.

Tingkat toleransi seseorang yang tinggi terhadap alkohol membuatnya lebih rentan terhadap berbagai macam infeksi.

Konsekuensi berat seperti serangan jantung, stroke, dan demensia berpotensi terjadi.

Konsumsi alkohol kronis atau bertahap menyebabkan kecanduan minuman beralkohol.

Gejala khas kecanduan akan meliputi panik, kecemasan, tremor, mual, dan gangguan tidur.

Alkohol juga akan merusak kedua lobus frontal, sekaligus mengurangi berat dan ukuran otak.

Kecanduan alkohol akan membuat seseorang kekurangan vitamin. Alkohol membuat tubuh gagal menyerap vitamin B-1 (thiamine).

Sindrom ini dikenal sebagai ‘ensefalopati Wernicke’ yang menyebabkan kurangnya koordinasi, gangguan penglihatan, ingatan jangka pendek, dan kebingungan.

Page 22: Etilena glikol

Alkohol menunjukkan dampak pula pada formasi reticular, sumsum tulang belakang, cerebral cortex, dan otak kecil.

Alkohol akan terlarut dalam lipid yang memicu berbagai efek neurokimia.

Efek neurokimia yang timbuk diantaranya meningkatkan aktivitas neurotransmiter seperti dopamin dan norepinefrin.

Alkohol juga meningkatkan produksi beta-endorphin, yang merupakan agen anti-nyeri.

Efek alkohol tergantung pada usia, jenis kelamin, kondisi fisik, dan faktor lainnya.

Berikut ini adalah efek alkohol dalam berbagai kondisi:

- Konsumsi Rendah

Kuantitas rendah alkohol akan mengurangi ketegangan, melemaskan otot-otot, menurunkan refleks, dan juga mengurangi waktu reaksi dan koordinasi.

- Konsumsi Medium

Konsumsi medium alkohol menyebabkan mengantuk dan perubahan suasana hati.

- Konsumsi Tinggi

Konsumsi tinggi alkohol menyebabkan kesulitan bernapas, kadang-kadang bahkan kegagalan napas, muntah, serangan panik, tidak sadar, kadang-kadang menyebabkan koma, dll.

2. Tinjauan umum pemeriksaan setelah mengkonsumsi alkohohol

B Pemeriksaan dalam darah

Secara umum, dosis alkohol ditentukan dari BAC, Blood Alcohol Level, (gr alkohol dalam

darah/100ml darah). Setelah seseorang mulai minum alkohol, BAC mereka mulai naik. BAC memerlukan

waktu sekitar 30-60 menit setelah mereka berhenti minum untuk mencapai konsentrasi tertingginya. Ini

berarti meskipun seseorang sudah tidak minum selama lebih dari setengah jam semenjak konsumsi

terakhirnya, BAC mereka masih dapat naik

BAB III

PEMBAHASAN

Page 23: Etilena glikol

1. Jenis – jenis Alkohol.

Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi gugus -OH

dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa

perbedaan kimiawi.

Alkohol mempunyai rumus umum R-OH. Strukturnya serupa dengan air, tetapi satu hidrogennya diganti

dengan satu gugus alkil. Gugus fungsi alkohol adalah gugus hidroksil, -O. Alkohol tersusun dari unsur C,

H, dan O. Struktur alkohol : R-OH primer, sekunder dan tersier

Sifat fisika alkohol :

- TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol = 78oC, etena = -88,6oC)

- Umumnya membentuk ikatan hidrogen

- Berat jenis alkohol > BJ alkena

- Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (=polar)

Struktur Alkohol : R – OH

R-CH2-OH (R)2CH-OH (R)3C-OH

Primer sekunder tersier

Pembuatan alkohol :

- Oksi mercurasi – demercurasi

- Hidroborasi – oksidasi

- Sintesis Grignard

- Hidrolisis alkil halida

Penggunaan alkohol :

- Metanol : pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesis formaldehid, metilamina, metilklorida,

metilsalisilat, dll

- Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai pengawet, dan sintesis eter,

koloroform, dll.

Page 24: Etilena glikol

Tatanama alkohol

Nama umum untuk alkohol diturunkan dari gugus alkol yang melekat pada –OH dan kemudian

ditambahkan kata alkohol. Dalam sisitem IUAPAC, akhiran-ol menunjukkan adanya gugus hidroksil.

Contoh-contoh berikut menggambarkan contoh-contoh penggunaan kaidah IUPAC (Nama umum

dinyatakan dalam tanda kurung).

Sifat-sifat fisik alkohol

Titik Didih

Grafik berikut ini menunjukan titik didih dari beberapa alkohol primer sederhana yang memiliki sampai 4

atom karbon.

Yakni:

Alkohol-alkohol primer ini dibandingkan dengan alkana yang setara (metana sampai butana) yang

memiliki jumlah atom karbon yang sama.

Dari grafik di atas dapat diamati bahwa:

Titik didih sebuah alkohol selalu jauh lebih tinggi dibanding alkana yang memiliki jumlah atom karbon

sama.

Titik didih alkohol meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah atom karbon.

Pola-pola titik didih mencerminkan pola-pola gaya tarik antar-molekul.

Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen terjadi antara molekul-molekul dimana sebuah atom hidrogen terikat pada salah satu

dari unsur yang sangat elektronegatif – fluorin, oksigen atau nitrogen.

Untuk alkohol, terdapat ikatan hidrogen antara atom-atom hidrogen yang sedikit bermuatan positif

dengan pasangan elektron bebas pada oksigen dalam molekul-molekul lain.

Page 25: Etilena glikol

Atom-atom hidrogen sedikit bermuatan positif karena elektron-elektron ikatan tertarik menjauh dari

hidrogen menuju ke atom-atom oksigen yang sangat elektronegatif.

Pada alkana, satu-satunya gaya antar-molekul yang ada adalah gaya dispersi van der Waals. Ikatan-

ikatan hidrogen jauh lebih kuat dibanding gaya-gaya tersebut sehingga dibutuhkan lebih banyak energi

untuk memisahkan molekul-molekul alkohol dibanding untuk memisahkan molekul-molekul alkana.

Inilah sebab utama mengapa titik didih alkohol lebih tinggi dari alkana.

Pengaruh gaya van der Waals

Pengaruh terhadap titik didih alkohol:

Ikatan hidrogen bukan satu-satunya gaya antar-molekul dalam alkohol. Dalam alkohol ditemukan juga

gaya-gaya dispersi van der Waals dan interaksi dipol-dipol.

Ikatan hidrogen dan interaksi dipol-dipol hampir sama untuk semua alkohol, tapi gaya dispersi akan

meningkat apabila alkohol menjadi lebih besar.

Gaya-gaya tarik ini menjadi lebih kuat jika molekul lebih panjang dan memiliki lebih banyak elektron. Ini

meningkatkan besarnya dipol-dipol temporer yang terbentuk.

Inilah yang menjadi penyebab mengapa titik didih meningkat apabila jumlah atom karbon dalam rantai

meningkat. Diperlukan lebih banyak energi untuk menghilangkan gaya-gaya dispersi, sehingga titik didih

meningkat.

Pengaruh terhadap perbandingan antara alkana dan alkohol:

Bahkan jika tidak ada ikatan hidrogen atau interaksi dipol-dipol, titik didih alkohol tetap lebih tinggi

dibanding alkana sebanding yang memiliki jumlah atom karbon sama.

Bandingkan antara etana dan etanol:

Etanol memiliki molekul yang lebih panjang, dan oksigen yang terdapat dalam molekulnya memberikan

8 elektron tambahan. Struktur yang lebih panjang dan adanya atom oksigen akan meningkatkan

besarnya gaya dispersi van der Waals, demikian juga titik didihnya.

Jika kita hendak membuat perbandingan yang cermat untuk mengamati efek ikatan hidrogen terhadap

titik didih, maka akan lebih baik jika kita membandingkan etanol dengan propana bukan dengan etana.

Page 26: Etilena glikol

Propana memiliki panjang molekul yang kurang lebih sama dengan etanol, dan jumlah elektronnya tepat

sama.

Kelarutan alkohol dalam air

Alkohol-alkohol yang kecil larut sempurna dalam air. Bagaimanapun perbandingan volume yang kita

buat, campurannya akan tetap menjadi satu larutan.

Akan tetapi, kelarutan berkurang seiring dengan bertambahnya panjang rantai hidrokarbon dalam

alkohol. Apabila atom karbonnya mencapai empat atau lebih, penurunan kelarutannya sangat jelas

terlihat, dan campuran kemungkinan tidak menyatu.

Kelarutan alkohol-alkohol kecil di dalam air

Perhatikan etanol sebagai sebuah alkohol kecil sederhana. Pada etanol murni dan air murni yang akan

dicampur, gaya tarik antar-molekul utama yang ada adalah ikatan hidrogen.

Untuk bisa mencampur kedua larutan ini, ikatan hidrogen antara molekul-molekul air dan ikatan

hidrogen antara molekul-molekul etanol harus diputus. Pemutusan ikatan hidrogen ini memerlukan

energi.

Akan tetapi, jika molekul-molekul telah bercampur, ikatan-ikatan hidrogen yang baru akan terbentuk

antara molekul air dengan molekul etanol.

Energi yang dilepaskan pada saat ikatan-ikatan hidrogen yang baru ini terbentuk kurang lebih dapat

mengimbangi energi yang diperlukan untuk memutus ikatan-ikatan sebelumnya.

Disamping itu, gangguan dalam sistem mengalami peningkatan, yakni entropi meningkat. Ini merupakan

faktor lain yang menentukan apakah penyatuan larutan akan terjadi atau tidak.

Kelarutan yang lebih rendah dari molekul-molekul yang lebih besar

Bayangkan apa yang akan terjadi jika ada, katakanlah, 5 atom karbon dalam masing-masing molekul

alkohol.

Page 27: Etilena glikol

Rantai-rantai hidrokarbon menekan diantara molekul-molekul air sehingga memutus ikatan-ikatan

hidrogen antara molekul-molekul air tersebut.

Ujung -OH dari molekul alkohol bisa membentuk ikatan-ikatan hidrogen baru dengan molekul-molekul

air, tetapi "ekor-ekor" hidrogen tidak membentuk ikatan-ikatan hidrogen.

Ini berarti bahwa cukup banyak ikatan hidrogen awal yang putus tidak diganti oleh ikatan hidrogen yang

baru.

Yang menggantikan ikatan-ikatan hidrogen awal tersebut adalah gaya-gaya dispersi van der Waals

antara air dan "ekor-ekor" hidrokarbon. Gaya-gaya tarik ini jauh lebih lemah. Itu berarti bahwa energi

yang terbentuk kembali tidak cukup untuk mengimbangi ikatan-ikatan hidrogen yang telah terputus.

Walaupun terjadi peningkatan entropi, proses pelarutan tetap kecil kemungkinannya untuk

berlangsung.

Apabila panjang alkohol meningkat, maka situasi ini semakin buruk, dan kelarutan akan semakin

berkurang.

A. Alkohol Primer

Pada alkohol primer(1°), atom karbon yang membawa gugus -OH hanya terikat pada satu gugus alkil.

Beberapa contoh alkohol primer antara lain:

Perhatikan bahwa tidak jadi masalah seberapa kompleks gugus alkil yang terikat. Pada masing-masing contoh di atas, hanya adasatu ikatan antara gugus CH2 yang mengikat gugus -OH dengan sebuah gugus alkil.

Ada pengecualian untuk metanol, CH3OH, dimana metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol primer meskipun tidak adagugus alkil yang terikat pada atom karbon yang membawa gugus -OH.

Page 28: Etilena glikol

B. Alkohol sekunder

Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.

Contoh:

C. Alkohol tersier

Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.

Contoh:

2.    Sifat fisik Alkohol.

A.   Titik Didih

Grafik berikut ini menunjukan titik didih dari beberapa alkohol primer sederhana yang memiliki sampai 4 atom karbon.

Yakni:

Alkohol-alkohol primer ini dibandingkan dengan alkana yang setara (metana sampai butana) yang memiliki jumlah atom karbon yang sama.

Dari grafik di atas dapat diamati bahwa:

Page 29: Etilena glikol

>         Titik didih sebuah alkohol selalu jauh lebih tinggi dibanding alkana yang memiliki jumlah atom karbon sama.

>         Titik didih alkohol meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah atom karbon.

Pola-pola titik didih mencerminkan pola-pola gaya tarik antar-molekul.

B.   Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen terjadi antara molekul-molekul dimana sebuah atom hidrogen terikat pada salah satu dari unsur yang sangat elektronegatif – fluorin, oksigen atau nitrogen.Untuk alkohol, terdapat ikatan hidrogen antara atom-atom hidrogen yang sedikit bermuatan positif dengan pasangan elektron bebas pada oksigen dalam molekul-molekul lain.

Atom-atom hidrogen sedikit bermuatan positif karena elektron-elektron ikatan tertarik menjauh dari hidrogen menuju ke atom-atom oksigen yang sangat elektronegatif.Pada alkana, satu-satunya gaya antar-molekul yang ada adalah gaya dispersi van der Waals. Ikatan-ikatan hidrogen jauh lebih kuat dibanding gaya-gaya tersebut sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk memisahkan molekul-molekul alkohol dibanding untuk memisahkan molekul-molekul alkana.Inilah sebab utama mengapa titik didih alkohol lebih tinggi dari alkana.

C.   Pengaruh gaya van der Waals

1.  Pengaruh terhadap titik didih alkohol:

Ikatan hidrogen bukan satu-satunya gaya antar-molekul dalam alkohol. Dalam alkohol ditemukan juga gaya-gaya dispersi van der Waals dan interaksi dipol-dipol.Ikatan hidrogen dan interaksi dipol-dipol hampir sama untuk semua alkohol, tapi gaya dispersi akan meningkat apabila alkohol menjadi lebih besar.Gaya-gaya tarik ini menjadi lebih kuat jika molekul lebih panjang dan memiliki lebih banyak

Page 30: Etilena glikol

elektron. Ini meningkatkan besarnya dipol-dipol temporer yang terbentuk.Inilah yang menjadi penyebab mengapa titik didih meningkat apabila jumlah atom karbon dalam rantai meningkat. Diperlukan lebih banyak energi untuk menghilangkan gaya-gaya dispersi, sehingga titik didih meningkat.

2.  Pengaruh terhadap perbandingan antara alkana dan alkohol:

Bahkan jika tidak ada ikatan hidrogen atau interaksi dipol-dipol, titik didih alkohol tetap lebih tinggi dibanding alkana sebanding yang memiliki jumlah atom karbon sama.

Bandingkan antara etana dan etanol:

Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkoholsaja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimiaC2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional daridimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5). Alkohol juga memacu tumbuhnya bakteri pengoksidasi alkohol yaitu yang mengubah alkohol menjadi asam asetat dan menyebakan rasa masam pada tape yang dihasilkan.

B.                         Sejarah dari Alkohol

Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalankeramik yang berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.

Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.

Page 31: Etilena glikol

Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil menentukan rumus kimia etanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Coupermempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus kimianya. Etanol pertama kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh Henry Hennel dari Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael Faradayberhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam. Proses ini mirip dengan proses sintesis etanol industri modern.

Etanol telah digunakan sebagai bahan bakar lampu di Amerika Serikat sejak tahun 1840, namun pajak yang dikenakan pada alkohol industri semasa Perang Saudara Amerika membuat penggunaannya tidak ekonomis. Pajak ini dihapuskan pada tahun 1906 dan sejak tahun 1908 otomobil Ford Model T telah dapat dijalankan menggunakan etanol. Namun, dengan adanya pelarangan minuman beralkohol pada tahun 1920, para penjual bahan bakar etanol dituduh berkomplot dengan penghasil minuman alkohol ilegal, dan bahan bakar etanol kemudian ditinggalkan penggunaannya sampai dengan akhir abad ke-20.

Etanol adalah cairan tak berwarna yang mudah menguap dengan aroma yang khas. Ia terbakar tanpa asap dengan lidah api berwarna biru yang kadang-kadang tidak dapat terlihat pada cahaya biasa.

Sifat-sifat fisika etanol utamanya dipengaruhi oleh keberadaan gugushidroksil dan pendeknya rantai karbon etanol. Gugus hidroksil dapat berpartisipasi ke dalam ikatan hidrogen, sehingga membuatnya cair dan lebih sulit menguap dari pada senyawa organik lainnya dengan massa molekul yang sama.

Etanol adalah pelarut yang serbaguna, larut dalam air dan pelarut organik lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform,dietil eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridina, dan toluena. Ia juga larut dalam hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana, dan juga larut dalam senyawa klorida alifatik seperti trikloroetana dan tetrakloroetilena.

Campuran etanol-air memiliki volume yang lebih kecil daripada jumlah kedua cairan tersebut secara terpisah. Campuran etanal dan air dengan volume yang sama akan menghasilkan campuran yang volumenya hanya 1,92 kali jumlah volume awal. Pencampuran etanol dan air bersifat eksotermik dengan energi sekitar 777 J/mol dibebaskan pada 298 K. Campuran etanol dan air akan membentuk azeotrop dengan perbandingkan kira-kira 89 mol% etanol dan 11 mol% air. Perbandingan ini juga dapat dinyatakan sebagai 96% volume etanol dan 4% volume air pada tekanan normal dan T = 351 K. Komposisi azeotropik ini sangat

Page 32: Etilena glikol

tergantung pada suhu dan tekanan. Ia akan menghilang pada temperatur di bawah 303 K.

Ikatan hidrogen menyebabkan etanol murni sangat higroskopis, sedemikiannya ia akan menyerap air dari udara. Sifat gugus hidroksil yang polar menyebabkannya dapat larut dalam banyak senyawa ion, utamanya natrium hidroksida, kalium hidroksida, magnesium klorida, kalsium klorida, amonium klorida, amonium bromida, dan natrium bromida. Natrium klorida dan kalium kloridasedikit larut dalam etanol. Oleh karena etanol juga memiliki rantai karbon nonpolar, ia juga larut dalam senyawa nonpolar, meliput kebanyakan minyak atsiridan banyak perasa, pewarna, dan obat.

Penambahan beberapa persen etanol dalam air akan menurunkantegangan permukaan air secara drastis. Campuran etanol dengan air yang lebih dari 50% etanol bersifat mudah terbakar dan mudah menyala. Campuran yang kurang dari 50% etanol juga dapat menyala apabila larutan tersebut dipanaskan terlebih dahulu.

Sifat-sifat kimia :   Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang berikatan dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua hidrogen atom yang terikat dengannya juga. Reaksi kimia yang dijalankan oleh etanol kebanyakan berkutat pada gugus hidroksilnya.

C.                       Fermentasi   alkohol

Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol) dan karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras. Reaksi Kimia:

C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.

Etanol untuk kegunaan konsumsi manusia (seperti minuman beralkohol) dan kegunaan bahan bakar diproduksi dengan cara fermentasi. Spesies ragi tertentu (misalnya Saccharomyces cerevisiae) mencerna gula dan menghasilkan etanol dankarbon dioksida:

C6H12O6 → 2 CH3CH2OH + 2 CO2.

Page 33: Etilena glikol

Proses membiakkan ragi untuk mendapatkan alkohol disebut sebagaifermentasi. Konsentrasi etanol yang tinggi akan beracun bagi ragi. Pada jenis ragi yang paling toleran terhadap etanol, ragi tersebut hanya dapat bertahan pada lingkungan 15% etanol berdasarkan volume.

Tape adalah produk fermentasi yang berbentuk pasta atau kompak tergantung dari jenis bahan bakunya. Tape dibuat dengan menggunakan starter yang berisi campuran mikroba. Produk ini mempunyai cita rasa dan aroma yang khas, yaitu gabungan antara rasa manis, sedikit asam, dan cita rasa alkohol. Di dalam fermentasi alkhohol (fermentasi yang menghasilkan alkohol) yeast menguraikan senyawa dalam singkong untuk memperoleh energi. Kelemahan fermentasi dibandingkan respirasi biasa adalah energi yang dihasilkan lebih sedikit. Selain itu akan menghasilkan zat yang membahayakan bagi yeast itu sendiri yaitu menghasilkan hasil sampingan(selain energi) berupa etanol. Jika konsentrasi etanol dalam tape telah mencapai 13% maka yeast akan mati. Jadi alkhohol (etanol) merupakan hasil sampingan pada proses fermentasi alkohol.

D.                       Kandungan Alkohol Dalam Tape

Pembuatan tape ketan dilakukan di lab mengikuti cara tradisional, tapi terkontrol dimana 200 gram beras ketan dicuci, direndam selama 2 jam, dikukus 10 menit. Beras ketan lalu dibasahi dengan air dengan cara merendamnya sebentar dalam air, dikukus lagi 10 menit, didinginkan, lalu diinokulasi (ditaburi) dengan 2 g starter (ragi tape merek Tebu dan NKL), dimasukkan kedalam cawan petri steril, lalu difermentasi pada suhu 30 derajat Celsius selama 60 jam. Berikut adalah kadar etanol yang diperoleh berdasarkan pengukuran dengan menggunakan kit yang diperoleh dari Boehringer Mannheim: kadar etanol (%) pada 0 jam fermentasi tidak terdeteksi, setelah 5 jam fermentasi kadar alkoholnya 0.165%, setelah 15 jam 0.391%, setelah 24 jam 1.762%, setelah 36 jam 2.754%, setelah 48 jam 2.707% dan setelah 60 jam 3.380%.

Dari data tersebut terlihat bahwa setelah fermentasi 1 hari saja kadar alkohol tape telah mencapai 1.76%, sedangkan setelah 2.5 hari (60 jam) kadarnya menjadi 3.3%, bisa dibayangkan jika dibiarkan terus beberapa hari, bisa mencapai berapa %? (memang tidak akan naik terus secara linear, akan mencapai kadar maksimum pada suatu saat). Padahal, komisi fatwa MUI telah berijtihad dan menetapkan bahwa minuman keras (khamar) adalah minuman yang mengandung alkohol 1% atau lebih, sedangkan tape ketan yang dibuat dengan fermentasi 1 hari saja kadar alkoholnya telah lebih dari 1%. Jika batas kadar alkohol yang diterapkan pada minuman ini diterapkan pada tape maka jelas tape ketan tidak boleh dimakan karena kadar alkoholnya lebih dari 1%. Tentu saja nanti akan ada yang

Page 34: Etilena glikol

mempertanyakan, bukankah tape itu makanan padat sedangkan minuman keras itu suatu cairan sehingga tidak sama antara makanan padat dan minuman. Pertanyaan ini sah sah saja, akan tetapi jika digabungkan antara kaidah kaidah yang berlaku pada khamar terhadap tape dan fakta kadar alkohol tape ketan maka tetap saja tape ketan ini rawan dari segi kehalalannya. Walaupun demikian, perlu diketahui bahwa belum ada fatwa mengenai tape ini. Oleh karena itu pilihan ada di tangan masing-masing, mana pendapat yang akan diikuti. Apabila ingin menjaga dari hal-hal yang meragukan maka menghindari makanan yang meragukan (syubhat) adalah yang utama.

Jadi, yang dipermasalahkan disini khususnya adalah tape ketan, kalau peuyeum Bandung insya Allah tidak bermasalah karena selalu keras. Tape singkong (peuyeum) akan lebih banyak kandungan alkoholnya bila dibuat dengan cara ditumpuk, dengan cara ini kondisi lebih bersifat anaerobik; jadi sesuai dengan fenomena "Pasteur Effect" maka produksi alkohol menjadi lebih banyak. Bila dibuat dengan cara digantung seperti yang terjadi pada peuyeum Bandung, maka cenderung lebih manis, karena lebih aerobik. Pada kondisi yang lebih aerobik ini, yeast (ragi) cenderung lebih banyak menghasilkan amilase dan atau amiloglukosidase, dua enzim yang bertanggung jawab dalam penguraian karbohidrat menjadi glukosa dan atau maltosa. Oleh sebab itu relatif lebih aman membeli tape gantung atau peuyeum Bandung. Akan tetapi, untuk jenis tape singkong lainnya ya perlu hati-hati, khususnya kalau sudah berair, itu sudah meragukan karena mungkin sudah mengandung alkohol yang relatif tinggi. Menghindari tape singkong yang sudah berair adalah yang sebaiknya.

Fermentasi Tape yang baik dilakukan pada suhu 28-300 C dan membutuhkan waktu 48 jam.

Fermentasi tape paling baik dilakukan pada kondisi mikroanaerob. Pada kondisi anaerob, kapang tidak mampu tumbuh sehingga tidak dapat menghidrolisis pati. Namun pada kondisi aerob yang merupakan kondisi paling baik bagi kapang dan khamir, aroma tidak berkembang baik karena pada kondisi ini fermentasi alkohol menurun (Hidayat, dkk., 2002).

Tape diolah secara fermentasi dengan penambahan ragi kurang dari 1% atau 10 gram/kg bahan. proses utama pada fermentasi adalah pemecahan pati menjadi gula sederhana yang menimbulkan rasa dan membentuk cairan dimana konversi pati menjadi gula sederhana dilakukan oleh kapang dan fermentasi antara asam dan alkohol dilakukan oleh khamir. Proses esterifikasi pada fermentasi antara asam dan alkohol menghasilkan ester yang membentuk citarasa yang khas pada produk hasil fermentasi (Fardiaz, 1996). Lebih lanjut proses utama fermentasi tape terbagi menjadi dua tahap yaitu, tahap pertama yang merupakan proses pemecahan pati

Page 35: Etilena glikol

menjadi gula sederhana, yang menimbulkan rasa manis dan membentuk cairan, dimana konversi pati menjadi gula sederhana dilakukan oleh kapang melalui enzim amilase. Pembentukan gula-gula reduksi (monosakarida) meningkat setelah fermentasi hari kedua dan ketiga karena kapang telah mengalami perubahan logaritmik. Selama 24 jam fermentasi pertama blum terjadi perubahan gula reduksi karena mikroba amilolotik berada pada masa adaptasi (Rahman, 1992). Tahap berikutnya, fermentasi sebagian gula menjadi alkohol, asam organik, dan senyawa cita rasa. konversi pati menjadi alkohol dilakukan oleh khamir (Fardiaz, 1996).

Khamir sejak dulu berperan dalam fermentasi yang bersifat alkoholik dimana produk utama dari metabolismenya adalah etanol. Etanol dapat memberikan sumbangan terhadap flavour secara keseluruhan pada produk fermentasi, sehingga harus dipertimbangkan sebagai suatu komponen yang penting (Gilliand, 1985). Produk lain yang dihasilkan dari proses fermentasi tape berupa cairan tape yang dapat dikonsumsi sebagai minuman dan memiliki rasa yang manis. Kadar alkohol dalam air tape sendiri relatif cukup rendah bila dibandingkan dengan kadar alkohol dalam minuman keras. Selain itu sari tape juga dapat digunakan dalam pembuatan produk fermentasi lain seperti makanan tradisional.

Etanol memiliki molekul yang lebih panjang, dan oksigen yang terdapat dalam molekulnya memberikan 8 elektron tambahan. Struktur yang lebih panjang dan adanya atom oksigen akan meningkatkan besarnya gaya dispersi van der Waals, demikian juga titik didihnya.Jika kita hendak membuat perbandingan yang cermat untuk mengamati efek ikatan hidrogen terhadap titik didih, maka akan lebih baik jika kita membandingkan etanol dengan propana bukan dengan etana. Propana memiliki panjang molekul yang kurang lebih sama dengan etanol, dan jumlah elektronnya tepat sama.

D.   Kelarutan alkohol dalam air

Alkohol-alkohol yang kecil larut sempurna dalam air. Bagaimanapun perbandingan volume yang kita buat, campurannya akan tetap menjadi satu larutan.Akan tetapi, kelarutan berkurang seiring dengan bertambahnya panjang rantai hidrokarbon dalam alkohol. Apabila atom karbonnya mencapai empat atau

Page 36: Etilena glikol

lebih, penurunan kelarutannya sangat jelas terlihat, dan campuran kemungkinan tidak menyatu.

E.   Kelarutan alkohol-alkohol kecil di dalam air

Perhatikan etanol sebagai sebuah alkohol kecil sederhana. Pada etanol murni dan air murni yang akan dicampur, gaya tarik antar-molekul utama yang ada adalah ikatan hidrogen.

Untuk bisa mencampur kedua larutan ini, ikatan hidrogen antara molekul-molekul air dan ikatan hidrogen antara molekul-molekul etanol harus diputus. Pemutusan ikatan hidrogen ini memerlukan energi.Akan tetapi, jika molekul-molekul telah bercampur, ikatan-ikatan hidrogen yang baru akan terbentuk antara molekul air dengan molekul etanol.

Energi yang dilepaskan pada saat ikatan-ikatan hidrogen yang baru ini terbentuk kurang lebih dapat mengimbangi energi yang diperlukan untuk memutus ikatan-ikatan sebelumnya.Disamping itu, gangguan dalam sistem mengalami peningkatan, yakni entropi meningkat. Ini merupakan faktor lain yang menentukan apakah penyatuan larutan akan terjadi atau tidak.

F.    Kelarutan yang lebih rendah dari molekul-molekul yang lebih besar

Bayangkan apa yang akan terjadi jika ada, katakanlah, 5 atom karbon dalam masing-masing molekul alkohol.

Rantai-rantai hidrokarbon menekan diantara molekul-molekul air sehingga memutus ikatan-ikatan hidrogen antara molekul-molekul air tersebut.Ujung -OH dari molekul alkohol bisa membentuk ikatan-ikatan hidrogen baru dengan molekul-molekul air, tetapi "ekor-ekor" hidrogen tidak membentuk ikatan-ikatan hidrogen.Ini berarti bahwa cukup banyak ikatan hidrogen awal yang putus tidak diganti oleh ikatan hidrogen yang baru.

Page 37: Etilena glikol

Yang menggantikan ikatan-ikatan hidrogen awal tersebut adalah gaya-gaya dispersi van der Waals antara air dan "ekor-ekor" hidrokarbon. Gaya-gaya tarik ini jauh lebih lemah. Itu berarti bahwa energi yang terbentuk kembali tidak cukup untuk mengimbangi ikatan-ikatan hidrogen yang telah terputus. Walaupun terjadi peningkatan entropi, proses pelarutan tetap kecil kemungkinannya untuk berlangsung.Apabila panjang alkohol meningkat, maka situasi ini semakin buruk, dan kelarutan akan semakin berkurang.

3.    Kegunaan Alkohol bagi manusia.

Halaman ini menjelaskan secara singkat tentang beberapa kegunaan yang lebih penting dari beberapa alkohol sederhana seperti metanol, etanol dan propan-2-ol.

A.   Kegunaan etanol

1.  Minuman

"Alkohol" yang terdapat dalam minuman beralkohol adalah etanol.

2.  Spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam skala industri

Etanol biasanya dijual sebagai spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam skala industri yang sebenarnya merupakan sebuah etanol yang telah ditambahkan sedikit metanol dan kemungkinan beberapa zat warna. Metanol beracun, sehingga spirit bermetil dalam skala industri tidak cocok untuk diminum. Penjualan dalam bentuk spirit dapat menghindari pajak tinggi yang dikenakan untuk minuman beralkohol (khususnya di Inggris).

3.  Sebagai bahan bakar

Etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air serta bisa digunakan sebagai bahan bakar baik sendiri maupun dicampur dengan petrol

Page 38: Etilena glikol

(bensin). "Gasohol" adalah sebuah petrol / campuran etanol yang mengandung sekitar 10 – 20% etanol.Karena etanol bisa dihasilkan melalui fermentasi, maka alkohol bisa menjadi sebuah cara yang bermanfaat bagi negara-negara yang tidak memiliki industri minyak untuk mengurangi import petrol mereka.

4. Sebagai pelarut

Etanol banyak digunakan sebagai sebuah pelarut. Etanol relatif aman, dan bisa digunakan untuk melarutkan berbagai senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air. Sebagai contoh, etanol digunakan pada berbagai parfum dan kosmetik.

 B.   Kegunaan metanol

1.  Sebagai bahan bakar

Metanol jika dibakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air.

Metanol bisa digunakan sebagai sebuah aditif petrol untuk meningkatkan pembakaran, atau kegunaannya sebagai sebuah bahan bakar independen (sekarang sementara diteliti).

2.  Sebagai sebuah stok industri

Kebanyakan metanol digunakan untuk membuat senyawa-senyawa lain – seperti metanal (formaldehida), asam etanoat, dan metil ester dari berbagai asam. Kebanyakan dari senyawa-senyawa selanjutnya diubah menjadi produk.

 C.   Kegunaan propan-2-ol

Propan-2-ol banyak digunakan pada berbagai situasi yang berbeda sebagai sebuah pelarut.

4.    Pengaruh Alkohol terhadap tubuh manusia.

Page 39: Etilena glikol

1.  Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)

Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor yaitu:

2.         Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi

3.         .Usia, berat badan, dan jenis kelamin

4.         Makanan yang ada di dalam lambung

5.         Pengalaman seseorang minum minuman beralkohol

6.         Situasi dimana orang minum minuman beralkohol

D.  Pengaruh Jangka Pendek

Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda-beda, terdapat hubungan antara konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alcohol Concentration- BAC) dan efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjad lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya.

E.  Risiko Intoksikasi ("Mabuk")

Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah "mabuk", "teler" sehingga dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek alkohol menyebabkan hilangnya produktivitas kerja (misalnya "teler", kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan alkohol sering menyebabkan perilaku kriminal. Sebanyak 70% narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40% kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol.

Page 40: Etilena glikol

F.  Pengaruh Jangka Panjang

Mengkonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan:

1.         Tekanan darah tinggi

2.         Kerusakan jantung

3.         Stroke

4.         Kerusakan hati

5.         Kanker saluran pencernaan

6.         Gangguan pencernaan lainnya (c/o: tukak lambung)

7.         Impotensi dan berkurangnya kesuburan

8.         Meningkatnya risiko terkena kanker payudara

9.         Kesulitan tidur

10.       Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan

11.       Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi

Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol juga berdampak terhadap hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga menimbulkan masalah hukum.

BAB IV

PENUTUP

Page 41: Etilena glikol

A.        KESIMPULAN

                        Dari makalah di atas dapat di simpulkan bahwa Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Alkohol terbagi menjadi beberapa jenis antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan tersier. Ada juga beberapa sifat dari alkohol yaitu titik didih, ikatan hidrogen, pengaruh gaya van der waals,kelarutan alkohol dalam air, kelarutan alkohol – alkohol kecil dalam air dan kelarutan yang lebih rendah dari melekul – molekul yang lebih besar. Ada pula kegunaan dari alkohol diantaranya sebagai bahan bakar, sebagai pelarut, dan sebagai sebuah stok idustri. Namun ada pula pengaruh alkohol jika masuk kedalam tubuh manusia pengaru jangka pendek dan pengaruh jangka panjang.

B.        SARAN

1.         Diharapkan agar mahasiswa tidak menyalahgunakan alkohol untuk kepentingan yang tidak jelas.2.         Diharapkan setelah membaca makalah ini mahasiswa lebih mempertimbangkan untuk mengkonsumsi minuman – minuman yang mengandung alkohol.

Posted by Avrie Scoot at 01:57

Manfaat, Kegunaan Alkohol, Dampak, Bahaya, Metanol, Etanol, Spiritus, Glikol, Gliserol, Senyawa Kimia - Pelajarilah uraian di bawah ini.

a. Metanol

Dalam industri, metanol diubah menjadi formaldehid atau digunakan untuk mensintesa bahan kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan bakar. Pada awal tahun 1990-an Arthur Nonomura, seorang ilmuwan yang menjadi petani, menemukan larutan cairan metanol yang disemprotkan pada beberapa tumbuhan dalam kondisi panas dapat menggandakan tingkat pertumbuhannya dan mengurangi kebutuhan air hingga separuhnya. Nonomura menyadari bahwa pada saat-saat panas tumbuhan menjadi layu. Berdasarkan risetnya, ia menyemprotkan beberapa tumbuhan dengan larutan metanol yang sangat encer. Tumbuhan yang disemprot tidak

Page 42: Etilena glikol

lagi layu dan tumbuh lebih besar pada tingkat yang lebih cepat daripada tumbuhan yang tidak disemprot metanol.

Akan tetapi metanol akan efektif dalam kondisi panas atau terkena sinar matahari dan untuk tumbuhan kapas, gandum, strawberi, melon, dan mawar. Kegunaannya dapat terlihat jelas, hasil tanaman lebih banyak, pertumbuhan lebih cepat, penggunaan air lebih efisien, dan tidak diperlukannya pestisida. Selain bermanfaat, metanol juga berbahaya. Metanol tetap beracun meskipun dalam jumlah kecil. Gejala keracunan metanol adalah kebutaan karena metanol menyerang saraf penglihatan bahkan dapat berakibat kematian.

b. Etanol

Etanol merupakan pelarut organik yang baik. Etanol mempunyai banyak kegunaan antara lain, sebagai pelarut parfum, cat, pernis, dan antiseptik (pencuci mulut mengandung alkohol 5% – 30%). Etanol dapat diubah menjadi isopropil alkohol untuk tujuan komersial. Bahan ini biasanya dihasilkan dari hidrasi etana.

Etanol dapat ditambahkan ke dalam bensin sebagai pengganti MTBE (methyl tertiary buthyl ether) yang sulit didegradasi sehingga mencemari lingkungan. Bensin yang ditambah etanol menjadikan efisiensi pembakarannya meningkat sehingga mengurangi tingkat pencemaran udara. Campuran bensin-etanol biasa diberi nama gasohol. Gasohol E10 artinya campuran 10% etanol dan 90% bensin. Gasohol dapat digunakan pada semua tipe mobil yang menggunakan bahan bakar bensin.

c. Spiritus

Spiritus merupakan salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan bakar lampu spiritus (pembakar spiritus) dan untuk menyalakan lampu petromaks. Di laboratorium pembakar spiritus digunakan untuk uji nyala dan pemanas. Pembakar spiritus juga digunakan untuk proses sterilisasi di laboratorium mikrobiologi. Spiritus bersifat racun, karena adanya kandungan metanol di dalamnya. Bahan utama spiritus adalah etanol dan bahan tambahan terdiri dari metanol, benzena, dan piridin.

d. Glikol

Alkohol sederhana hanya mengandung satu gugus hidroksil (–OH). Ini disebut alkohol monohidroksi. Beberapa alkohol penting mengandung lebih dari satu gugus hidroksil tiap molekul. Ini disebut alkohol polihidroksi. Alkohol yang mempunyai dua gugus hidroksil disebut alkohol dihidroksi, dan yang mempunyai tiga gugus hidroksil disebut alkohol trihidroksi.

Alkohol dihidroksi sering disebut glikol, yang paling penting dari jenis ini adalah etilen glikol. Nama IUPAC dari etilen glikol adalah 1,2-etanadiol. Senyawa ini merupakan bahan utama pada campuran antibeku permanen untuk radiator kendaraan bermotor. Etilen glikol mempunyai titik didih yang tinggi (198 °C) dan tidak menguap. Etilen glikol adalah cairan yang manis, tidak berwarna dan agak lengket. Etilen glikol juga mudah bercampur dengan air. Suatu larutan etilen glikol dalam air tidak membeku sampai suhunya turun hingga -49 °C.

Page 43: Etilena glikol

Etilen glikol juga digunakan pada pembuatan fiber poliester (dacron) dan film magnetik (mylar) yang digunakan untuk pita pada kaset dan printer. Etilen glikol agak beracun. Seperti halnya metanol, tingkat keracunannya dikarenakan proses metabolisme dalam tubuh. Enzim hati mengoksidasi etilen glikol menjadi asam oksalat.

Senyawa ini akan mengkristal dalam hati sebagai kalsium oksalat (CaC2O4) yang dapat merusak ginjal.

c. Gliserol

Gliserol juga disebut gliserin, merupakan salah satu senyawa alkohol trihidrat. Gliserol berbentuk cairan manis seperti sirup. Oleh karena tidak beracun, gliserol yang merupakan hasil dari hidrolisa lemak dan minyak digunakan secara luas dalam bidang industri, antara lain:

1) Pembuatan lotion tangan dan kosmetik.2) Bahan tambahan dalam tinta.3) Pengganti pencahar gliserol.4) Bahan pemanis dan pelarut pada obat-obatan.5) Pelumas6) Bahan dasar dalam produksi plastik, pelapis permukaan, dan fiber sintetik.7) Bahan baku nitrogliserin.

Anda sekarang sudah mengetahui Kegunaan Alkohol. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.

Share ke: