4
Etiologi Hifema Hifema umumnya disebabkan oleh trauma tumpul pada mata yang telah dijelaskan sebelumnya. Trauma tumpul tersebut mengenai bagian bola mata yang terekspos ke dunia luar tanpa perlindungan tulang orbita. Oleh karena itu, benda-benda yang cukup kecil seperti bola kecil, paintball, batu kerikil, atau peluru airgun merupakan penyebab trauma tersering yang dapat menimbulkan hifema. Akan tetapi, hal ini tidak menutupi kemungkinan objek yang lebih besar dibandingkan tulang orbita untuk mengakibatkan trauma pada mata selama memiliki elastisitas yang cukup untuk mengenai bagian yang terekspos tadi. Sebagian kecil hifema terjadi oleh karena hal selain trauma tumpul tersebut diatas. Hifema dapat terjadi sebagai komplikasi post-operasi intraokuli. Selain itu, dapat pula terjadihifema secara spontan, yangbiasanya dapat disebabkan oleh pecahnya neovaskularisasi pada iris. Hifema spontan karena neovaskularisasi ini dapat ditemukan pada pasien diabetes mellitus, sikatriks, uveitis, dan neoplasma okular seperti retinoblastoma. Dapat juga terjadi hifema karena anomali vaskuler dalam mata lain, seperti yang terjadi pada juvenile xanthogranuloma. Bahkan, hifema idiopatik pun dapat terjadi tanpa penyebab jelas, meskipun hal ini sangat jarang. Patofisiologi Hifema merupakan akumulasi darah pada bilik mata depan, sehingga perlu diketahui terlebih dahulu mengenai anatomi mata, terutama yang berkaitan dengan bilik mata depan, iris dan badan silier untuk memahami secara lebih jelas mengenai hifema.

Etiologi Dan Patofisiologi Hifema

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Etiologi Dan Patofisiologi Hifema

Citation preview

Etiologi Hifema Hifema umumnya disebabkan oleh trauma tumpul pada mata yang telah dijelaskan sebelumnya. Trauma tumpul tersebut mengenai bagian bola mata yang terekspos ke dunia luar tanpa perlindungan tulang orbita. Oleh karena itu, benda-benda yang cukup kecil seperti bola kecil, paintball, batu kerikil, atau peluru airgun merupakan penyebab trauma tersering yang dapat menimbulkan hifema. Akan tetapi, hal ini tidak menutupi kemungkinan objek yang lebih besar dibandingkan tulang orbita untuk mengakibatkan trauma pada mata selama memiliki elastisitas yang cukup untuk mengenai bagian yang terekspos tadi.Sebagian kecil hifema terjadi oleh karena hal selain trauma tumpul tersebut diatas. Hifema dapat terjadi sebagai komplikasi post-operasi intraokuli. Selain itu, dapat pula terjadihifema secara spontan, yangbiasanya dapat disebabkan oleh pecahnya neovaskularisasi pada iris. Hifema spontan karena neovaskularisasi ini dapat ditemukan pada pasien diabetes mellitus, sikatriks, uveitis, dan neoplasma okular seperti retinoblastoma. Dapat juga terjadi hifema karena anomali vaskuler dalam mata lain, seperti yang terjadi pada juvenile xanthogranuloma. Bahkan, hifema idiopatik pun dapat terjadi tanpa penyebab jelas, meskipun hal ini sangat jarang.PatofisiologiHifema merupakan akumulasi darah pada bilik mata depan, sehingga perlu diketahui terlebih dahulu mengenai anatomi mata, terutama yang berkaitan dengan bilik mata depan, iris dan badan silier untuk memahami secara lebih jelas mengenai hifema.

Bilik mata depan merupakan suatu ruangan yang berisikan humor aqueous, berada di anterior kornea dan posterior iris. Humor aqueous yang mengisi bilik mata depan berasal dari epitel badan silier yang memproduksinya. Humor aqueous ini akan mengalir melalui bilik mata belakang, melewati pupil, kemudian ke bilik mata depan. Dari sini, humor aqueous kemudian akan masuk ke sudut bilik mata depan, yaitu sudut yang dibentuk oleh jaringan korneosklera dengan pangkal iris, dan memasuki trabecular menuju ke kanal schlemm. Dari sini humor aqueous dilanjutkan ke vena sklera dan episklera.Iris sendiri diperdarahi oleh kompleks antara 2 arteri siliar posterior dan 7 arteri siliar anterior. Arteri ini akan bergabung membentukgreater arterial circle of iris dan kemudianmemperdarahi iris dan badan silier. Terdapat 2 mekanisme yang diduga menyebabkan terjadinya hifema. Mekanisme pertama adalah mekanisme dimana kekuatan trauma menyebabkan kontusi sehingga terjadi robekan pada pembuluh darah iris dan badan silier yang rentan rusak. Mekanisme kedua adalah trauma tersebut menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler sesaat sehingga menyebabkan ruptur pembuluh darah pada iris dan badan silier.Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pembedahan juga dapat menyebabkan hifema baik pada saat intraoperatif maupun postoperatif. Mekanisme terjadinya hifema karena pembedahan dijelaskan sebagai berikut:1. Perdarahan intraoperatif disebabkan oleh trauma pada badan siliar atau iris. Dapat ditemukan pada iridektomi perifer, ekstraksi katarak, siklodialisis dan prosedur filtrasi (iridektomi perifer laser khususnya YAG laser).2. Hifema pada postoperatif awal karena dilatasi mendadak dari pembuluh darah uvea yang mengalami trauma dari spasme sebelumnya, atau karena adanya perdarahan konjungtiva yang masuk ke bilik mata depan karena adanya saluran baru postoperasi.3. Perdarahan pada masa postoperatif lanjutan berasal dari neovaskularisasi karena proses penyembuhan setelah insisi pada korneasklera. Neovaskularisasi ini mudah rapuh karena trauma minor. Erosi kronis pada iris juga dapat menjadi penyebab hifema.

Sementara itu, terjadinya hifema pada kasus tumor intraokular atau neovaskularisasiberkaitan dengan kerapuhan pembuluh darah baru yang terbentuk karena iskemia yang memicu peningkatan pembentukannya. Hifema pada kasus ini akan muncul secara spontan tanpa perlu menunggu adanya trauma, karena pembuluh darah baru tersebut dapat pecah sewaktu-waktu dengan iritasi minimal.

Sumber:http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokteran-dasar/hifema/1. Sheppard JD. Hyphema. Diakses dari http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview 2. Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. General ophtalmology. 17th ed. USA : McGraw-Hill. [e-book]3. Anonim. Hyphema. Diakses dari http://cms.revoptom.com/handbook/sect4f.htm 4. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Ed.4. 2012. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.hal.268-269.5. Swenson R. Basic human anatomy. Diakses dari http://www.dartmouth.edu/~humananatomy/figures/chapter_46/46-10.HTM 6. Irak-Dersu I. Hyphema glaucoma. Diakses dari http://emedicine.medscape.com/article/1206635-overview