23
EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI

Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semester 4

Citation preview

Page 1: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI

Page 2: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu system yang mengukur hasil-hasil dari pusat-pusat pertanggungjawaban dan membandingkan hasil-hasil tersebut dengan hasil yang diharapkan.

Page 3: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Empat jenis utama pusat pertanggungjawaban : Pusat biaya

Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawab hanya terhadap laba.

Pusat pendapatan

Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawab hanya terhadap penjualan.

Pusat laba

Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawab terhadap pendapatan maupun laba.

Pusat investasi

Suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggungjawaa terhadap pendapatan,biaya,dan investasi.

Page 4: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Informasi mempunyai peran penting agar para manajer bertanggungjawab terhadap hasil.

Tanggungjawab juga mencakup akuntabilitas yang secara tidak langsung mencerminkan pengukuran kinerja,yang berarti bahwa hasil aktual dibandingkan dengan hasil yang diperkirakan atau di anggarkan.

Perusahaan yang memiliki banyak pusat pertanggungjawaban biasanya memilih salah satu pendekatan pengambilan keputusan untuk mengelola kegiatan mereka yang rumit dan beragam : tersentralisasi atau terdesentralisasi.

Keputusan tersentralisasiBerbagai keputusan dibuat pada tingkat manajemen puncak,dan manajer pada jenjang yang lebih rendah.

Keputusan desentralisasiMemperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban mereka.Desentralisasi adalah praktik pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah.

 

Page 5: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Kemudahan mengumpulkan dan menggunakan informasi lokal

Fokus manejemen pusatMelatih dan memotifasi para manajer segmenMeningkatkan daya saing,membuka segmen-

segmen kepada berbagai kekuatan pasar.

Page 6: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Pengembalian atas investasiPengembalian atas investasi ( Return on Invesment-ROI) adalah ukuran

kinerja yang paling lazim bagi suatu pusat investasi.

ROI = LABA OPERASI/ AKTIVA OPERASI RATA-RATA

Aktiva operasi adalah seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba operasi termasuk kas,piutang,persediaan,tanah,gedung dan peralatan.

Aktiva operasi rata-rata = ( nilai bersih buku awal + nilai bersih buku akhir) : 2

Margin dan perputaranRumus kedua untuk ROI adalah margin dikali dengan perputaran ROI = margin x perputaran

(laba operasi : penjualan) x ( penjualan : aktiva operasi rata-rata)

Page 7: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

keunggulan

1. Mendorong manajer untuk menfokuskan pada hubungan antara penjualan,beban,dan investasi sebagaimana yang diharapkan dari manajer pusat investor

2. Mendorong manajer memfokuskan pada efisiensi biaya

3. Mendorong manajer memfokuskan pada efisiensi aktiva operasi

Kelemahan

1. Mengakibatkan fokusan yang sempit pada profitabilitas divisi dengan mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan

2. Mendorong manajer untuk berfokus pada kepentingan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang.

Page 8: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

• Laba residu (economic value added-EVA) adalah laba operasional setelah pajak dikurangi dengan total biaya modal tahunan. Jika EVA positif, perusahaan telah menciptakan kekayaan. Jika negatif, maka perusahaan telah menyia-nyiakan modal.

• EVA = Laba operasional setelah pajak – (Biaya tertimbang rata-rata atas modal x Total modal terpakai)

Contoh:Jika suatu perusahaan menerbitkan surat obligasi 10 tahun dengan

tingkat bunga tahunan 8% dan tingkat pajak adalah 40%, Setelah berjalan, para pemegang saham menerima pengembalian rata-rata 6% lebih tinggi daripada pengembalian atas obligasi pemerintah jangka panjang. Jika tingkat obligasi sekitar 6%, maka biaya rata-rata ekuitas adalah 12%.

Anggaplah bahwa suatu perusahaan memiliki dua sumber pembiayaan $2.000.000 obligasi jangka panjang dengan bunga 9% dan $6.000.000 saham biasa dipertimbangkan sebagai resiko rata-rata. Jika tingkat pajak 40% dan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang 6%, perhitungannya adalah:

Page 9: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Jumlah Persen X Biaya Setelah Pajak = Biaya yang Dibebankan

Obligasi $2.000.000 0,25 0.09 (1-0,4) = 0,054 0,0135

Ekuitas 6.000.000 0,75 0,06+0,06 = 0,120 0,09

Total 8.000.000 0,1035

Jadi biaya tertimbang rata-rata atas modal perusahaan adalah 10,35%

Page 10: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Contoh:Anggaplah Manalo,Inc tahun lalu memiliki pendapatan operasi bersih setelah pajak sebesar $900.000. Tiga sumber pembiayaan digunakan oleh perusahaan: $2.000.000 dari obligasi hipotek dengan bunga 8%, $3.000.000 dari obligasi tanpa jaminan dengan bunga 10%, dan $10.000.000 di saham biasa yang tidak berisiko.Mahalo membayar tingkat pajak marginal 40%. Biaya setelah pajak dari obligasi hipotek adalah 0,048 [(1-0,4)x0,08]. Biaya setelah pajak dari obligasi tanpa jaminan adalah 0.06 [(1-0,4)x0,10]. Biaya untuk saham biasa adalah 12% (6% pengembalian atas obligasi pemerintah jangka panjang ditambah 6% premi rata-rata).

Biaya tertimbang rata-rata atas modal untuk mahalo: 

Jumlah Persen x Biaya setelah pajak

= Biaya yang dibebankan

Oligasi Hipotek $2.000.000 0,133 0,048 0,006

Obligasi tanpa jaminan

3.000.000 0,200 0,060 0,012

Saham biasa 10.000.000 0,667 0,120 0,080

Total 15.000.000

Biaya rata-rata tertimbang atas modal

0,098

Page 11: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Untuk Mahalo, jumlah modal yang dipakai $8.000.000, sehingga

biaya modal adalah $784.000 yaitu dari (0,098 x $8.000.000).

Sehingga EVA Mahalo adalah:

Pendapatan operasional setelah pajak $900.000

Dikurangi: Biaya modal($784.000)

EVA $116.000

EVA positif berarti Mahalo mendapat laba operasional lebih

dan di atas biaya modal yang digunakan.

Page 12: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Dalam kasus divisi alat pembersih bahwa manager divisi menolak proyek

1 karena akan menurunkan ROI divisi, namun keputusan tersebut

membenani laba perusahaan sebesar $300.000. EVA untuk tiap proyek

dihitung sebagai berikut:Proyek IEVA = Pendapatan proyek – Biaya modal

= $1.300.000 - (0,10 X $10.000.000) = $1.300.000 - $1.000.000 = $300.000

Proyek IIEVA = $640.000 – (0,10 x $4.000.000)

= $640.000 - $400.000 =$240.000

Page 13: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Pembayaran Insentif ManajerAgar manajer tidak memenfaatkan tunjangan secara berlebihan maka diperlukan system pembayaran insentif yang terstruktur dengan baik dan mampu membantu menciptakan kesesuaian tujuan antara manjer dan pemilik.

Kompensasi Manajemen : Mengupayakan Kesesuaian TujuanYakni meliputi berbagai insentif yang berkaitan dengan kinerja. Beberapa bentuk penghargaan menajerial adalah berupa kenaikan gaji, bonus berdasarkan laba perusahaan, opsi saham, dan kompensasi nonkeuangan.

Kompensasi KeuanganYakni meliputi gaji dan bonus. Banyak perusahaan yang menggunakan kombinasi gaji dan bonus sebagai imbalan kinerja melalui penetapan tingkat gaji yang wajar dan pemberian bonus yang sesuai dengan perolehan laba perusahaan.

Masalah Dalam Pengaturan Kompensasi Berdasar LabaBonus dalam bentuk tunai mampu mendorong orientasi jangka pendek. Untuk jangka panjang banyak perusahaan yang mendesak para eksekutif puncaknya membeli dan memiliki saham perusahaan dalam jumlah tertentu.

Page 14: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

1. Dampak terhadap Ukuran Kinerja Divisi

Harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer mempengaruhi biaya

divisi pembeli dan pendapatan divisi penjual.

ABC, Inc.

DIVISI A DIVISI BMemproduksi komponen dan mentransfernya ke C dengan harga transfer $30 per unit.

Harga transfer = $30 per unit

Pendapatan bagi A

Meningkatkan laba bersih

Meningkatkan ROI

Membeli komponen dari A dengan harga transfer $30 per unit dan menggunakan komponen itu untuk memproduksi produk akhir.Harga transfer = $30 per unit

Biaya bagi B

Menurunkan laba bersih

Menurunkan ROI

Ket: Pendapatan harga transfer = Biaya harga transfer dampak nol bagi ABC, Inc.

Page 15: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

2. Dampak terhadap Otonomi

Karena keputusan penetapan harga transfer mempengaruhi profitabilitas perusahaan secara keseluruhan, manajemen sering tergoda untuk mencampuri dan mendikte harga transfer yang dikehendaki, namun bila sering digunakan maka organisasi secara efektif telah menangguhkan proses desentralisasi segala keunggulannya.

Page 16: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Sistem penetapan harga transfer harus mampu memenuhi 3

tujuan yaitu:Kinerja yang akurat, berarti tidak satupun

manajer divsisi akan memperoleh manfaat atas beban manajer divisi lainnya.

Kesesuaian tujuan, berarti para manajer divisi memilih tindakan-tindakan yang memaksimalkan laba perusahaan secara keseluruhan.

Otonomi, berarti manajemen pusat tidak boleh mencampuri kemandirian manajer divisi dalam membuet keputusan. Masalah penetapan harga transfer (Transfer Pricing Problem) berkaitan dengan upaya menciptakan sistem yang secara simultan memenuhi ketiga tujuan di atas.

 

Page 17: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Pendekatan biaya kesempatan (apportunity cost approach) mencapai tujuan

dengan mengidentifikasi harga terendah yang mau diterima divisi penjual

dan harga tertinggi yang mau dibayar divisi tertinggi. Harga transfer minimum (minimum transfer price) adalah harga

transfer yang akan membuat keadaan divisi penjual tidak menjadi lebih buruk apabila barang dijual kepada divisi internal daripada dijual kepada pihak luar. Atau disebut batas bawah (floor) dari jangkauan penawaran.

Harga transfer maksimum (maximum transfer price) adalah harga transfer yang akan membuat keadaan divisi pembeli tidak menjadi lebih buruk apabila suatu input dibeli dari divisi internal daripada jika barang yang sama dibeli secara eksternal. Atau disebut batas atas (ceiling).

Page 18: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Apabila pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk yang ditransfer, maka harga transfer yang sesuai adalah harga pasar. Pada pendekatan biaya kesempatan juga mengisyaratkan bahwa harga transfer yang sesuai adalah harga pasar. Karena harga transfer yang minimum bagi divisi penjualan adalah harga pasar dan harga maximum bagi divisi pembeli adalah juga harga pasar, maka satu-satunya harga transfer yang memungkinkan adalah harga pasar.

Pada kenyataannya, menetapkan harga transfer yang berbeda dengan harga pasar akan mengurangi profitabilitas keseuruhan perusahaan.

Page 19: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Pembeli dan penjual mampu mempengaruhi harga sampai derajat tertentu.

Dengan contoh melalui jumlah yang besar, atau melalui penjualan produk

yang erat kaitannya tetapi berbeda, atau melalui penjualan produk yang

unik.

Dalam hal ini, harga transfer yang dinegosiasikan mungkin dapat menjadi

alternatif praktis.

1. Biaya distribusi dapat dihindari

Negosiasi mampu memperbaiki profitabilitas untuk masing-masing divisi dan perusahaan secara keseluruhan.

2. Kapasitas berlebih

Dalam pasar yang kurang sempurna, divisi penjual mungkin tidak mampu menjual seluruh produksinya, yang mengakibatkan adanya kapasitas berlebih.

Page 20: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Ada tiga kelemahan harga transfer yang dinegosiasi yang bisa

disebutkan, antara lain:1.Manajer divisi yang menguasai informasi khusus

mungkin mengambil keuntungan dari manajer divisi lainnya.

2.Ukuran-ukuran kinerja mungkin terganggu oleh ketrampilan negosiasi dari para manajer.

3.Negosiasi dapat menghabiskan sejumlah waktu dan sumber daya yang besar.

Page 21: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Keunggulan harga transfer yang dinegosiasiHarga transfer yang dinegosiasi menawarkan harapan untuk melengkapi tiga kriteria kesesuaian tujuan, otonomi dan akurasi evaluasi kinerja. Harga transfer yang dinegosiasi diidentifikasi sebagai alat yang melaluinya kesesuaian tujuan perusahaan keseluruhan mampu dicapai.

Harga transfer berdasarkan biayaTiga bentuk harga transfer berdasarkan biaya yang akan dipertimbangkn adalah: 1. Biaya penuh2. Biaya penuh ditambah mark-up3. Biaya variabel ditambah biaya tetap

Page 22: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi

Penetapan harga transfer biaya penuhBiaya penuh meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, overhead variabel, dan bagian dari overhead tetap.penetapan harga transfer biaya penuh dapat merusak intensif dan dapat mengganggu ukuran-ukuran kinerja. Kebaikannya hanya teletak pada kesederhanaan perhitungannya.

Biaya penuh ditambah markupBiaya markup mempunyai persoalan yang sama seperti biaya penuh. Namun, biaya ini agak kurang merusak apabila markup dapat dinegosiasikan. Pendekatan ini lebih baik adalah negosiasi karena lebih banyak kasus yang dapat diatasi dan biaya-biaya kesempatan dapat dipertimbangkan.

Page 23: Evaluasi Kinerja Dalam an Yang Terdesentralisasi