Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI KINERJA DAN PENGARUH ANTAR SIMPANG
(STUDI KASUS: SIMPANG GRIYA DAN SIMPANG GAPERTA)
TUGAS AKHIR
Ditulis Sebagai Salah Satu Syaratuntuk Memperoleh
Gelar Sarjana Terapan
oleh
IRMA ANGRAINI
NIM :1305131027
PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2017
EVALUASI KINERJA DAN PENGARUH ANTAR SIMPANG
(STUDI KASUS: SIMPANG GRIYA DAN SIMPANG GAPERTA)
Irma Angraini Email : [email protected]
Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Teknik Perancang Jalan dan jembatan
Politeknik Negeri Medan (POLMED) Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Medan
Abstrak
Persimpangam merupakan suatu titik tempat pertemuan-pertemuan atau
perpotongan jalan, tempat terjadinya berbagai pergerakan yang tidak sama
arahnya atau mendorong arus lalu lintas lain. Pergerakan tersebut akan
menggunakan ruang dan waktu secara bersamaan, sehingga akan mengakibatkan
kecelakaan, antrian, kemacetan dan tundaan. Persimpangan yang terdapat di kota
besar mampu menimbulkan permasalahan tersendiri. Hal tersebut terjadi pada
beberapa ruas jalan yang memiliki beberapa persimpangan, ditambah dengan
jarak antar simpang yang pendek. Kondisi inilah yang terjadi pada lokasi studi
yaitu pada simpang Griya dan Gaperta yang memiliki jarak 43 m. Dikarenakan
adanya arus lalu lintas yang datang dari simpang Griya dengan kapasitas tinggi ke
simpang Gaperta dengan kapasitas yang lebih rendah maka terjadi kemacetan
karena penumpukan kendaraan.
Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh derajat kejenuhan yang ada di
wilayah simpang Griya belum melampaui batas yang telah ditentukan yaitu 0.64
kurang dari 0.75 yang menunjukkan kinerja Simpang Griya belum jenuh atau
belum melebihi kapasitas sehingga tidak diperlukan penaganan apapun.
Sedangkan Simpang Gaperta memiliki derajat kejenuhan sebesar 1.18 nilai
tersebut lebih besar dari 0.75. Dari nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel II.11
bahwa tingkat pelayanan simpang berada pada tingkat F dimana terdapat arus
yang terhambat, kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, sering terjadi
kemacetan pada waktu yang cukup lama. Pada Simpang Gaperta perlu
dilkakukannya upaya penaganan. Upaya penanganan yang cocok untuk Simpang
Gaperta adalah mengubah simpang tak bersinyal menjadi simpang bersinyal.
Hasil dari perencanaan simpang bersinyal pada Simpang Gaperta diperoleh
tingkat pelayanan D dilihat dari tundaan rata-rata yaitu sebersar 36 det/smp.
Derajat kejenuhan yang diperoleh sebesar 0.85. Kemudian kedua simpang
dikoordinasikan sehingga diperoleh nilai derajat kejenuhan sebesar 0.78. Hasil
perencanaan simpang disimulasikan menggunakan perangkat lunak PTV Vissim
8.
Kata Kunci : Kinerja Simpang, Perencanaan Simpang, Vissim 8
EVALUATION OF PERFORMANCE AND THE IMPACT OF INTERSECTION
(STUDY CASE: GRIYA INTERSECTION AND GAPERTA INTERSECTION)
Irma Angraini Email : [email protected]
Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Teknik Perancang Jalan dan jembatan
Politeknik Negeri Medan (POLMED) Jl. Almamater No. 1 Kampus USU 20155, Medan
Abstract
Intersections are a point of meeting or intersection of roads, where there are
uneven movements or driving traffic. The movement will use space and time
simultaneously, resulting in accidents, queues, congestion and delays. The
intersections in big cities can make a problems. This happens on some road
segments that have multiple intersections, coupled with shorter intersections. This
condition that happened at study location that is at Griya intersection and Gaperta
which have distance 43 m. This is due to the traffic flow coming from Griya
intersection with high capacity to Gaperta intersection with lower capacity.
From the result of analysis which is done by existing degree of saturation in Griya
intersection area has not exceeded the predetermined limit that is 0.64 less than
0.75 which shows the performance of Griya intersection not yet saturated or has
not exceeded the capacity so that no handling is needed. While Simpang Gaperta
has a degree of saturation of 1.18 value is greater than 0.85. From these values it
can be seen in Table II.11 that the level of intersection service is at level F where
there are stagnant currents, low speed, volume is over capacity, frequent
congestion over long periods of time. At Gaperta intersection it is necessary to do
the handling effort. A suitable handling effort for Gaperta intersection is to
convert an unlawful intersection into a signaled intersection.
The result of intersection planning at Gaperta intersection obtained service level D
seen from average delay of 36 det / smp. The degree of saturation obtained is
0.85. The two intersections are coordinated because they have the same cycle time
of 71 s. The intersection planning results are simulated using PTV Vissim 8
software.
Keywords: Intersection Performance, Intersection Planning, Vissim 8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
ini dengan baik dan tepat waktunya
Laporan Studi Kasus yang berjudul “EVALUASI KINERJA DAN
PENGARUH ANTAR SIMPANG (STUDI KASUS: SIMPANG GRIYA
DAN SIMPANG GAPERTA)” ini merupakan salah satu syarat yang harus
dilaksanakan untuk menyelesaikan semester VIII, Program Studi Diploma IV
Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Medan
Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, penyusun menghadapi
berbagai kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka
Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada
kesempatan ini selayaknya penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi dukungan kepada penyusun
dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini baik dalam bentuk doa,
dukungan, semangat, dan materi.
2. M. Syahruddin S.T., M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan
3. Ir. Samsudin Silaen M.T, Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Medan
4. Amrizal S.T.,M.T., Kepala Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan
Jembatan
5. Ir. Amsuardiman M.T., Dosen Pembimbing yang telah memberikan ilmu
dan pengajaran kepada penyusun
6. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Medan yang telah banyak memberikan motifasi dan inspirasi dalam
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.
7. Teman-teman yang telah membantu TPJJ-8B, MK-8A, MK-8B, dan
terutama teman-teman mahasiswa TPJJ-8A angkatan 2013 yang telah
mendukung, membantu, dan berpartisipasi banyak dalam proses
penyelesaian Tugas Akhir.
8. Kepada Kakak dan Adik kelas Program Studi TPJJ yang telah ikut
berpartisipasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Kepada Lia Putri dan Jesica Tri Ceria yang selalu memberi semangat
dalam mengerjakan laporan Tugas Akhir.
10. Kepada teman-teman SMA Negeri 12 yang telah membantu dalam bentuk
fikiran dan tenaga dalam penyelesaian Tugas Akhir.
11. Kepada saudara Emal Zain MTB dan saudari Nurjannah Haryanti Putri
yang sudah bersedia meluanglan waktunya untuk membantu penyusun
dalam penyelesaian Tugas Akhir.
12. Kepada Tim ATCS Medan yang sudah sangat membantu dengan
memberikan file cctv kepada penyusun dalam mempermudah pengolahan
data.
Laporan ini ditulis berdasarkan data, pengetahuan dan ilmu yang telah
diperoleh dari pembelajaran yang sudah didapat dari semua mata kuliah yang
dipelajari di TPJJ. Penyusun berharap kiranya laporan ini memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan. Semoga laporan ini juga dapat memberikan manfaat kepada
pembaca nantinya. Penyusun telah menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-
baiknya, akan tetapi penyusun menyadari ada kemungkinan terjadi kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mohon atas kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca agar laporan ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata penyusun mengharapkan agar Laporan Tugas Akhir ini berguna
dan bermanfaat bagi pembaca
Medan, Agustus 2017
Hormat Saya
Irma Angraini
NIM :1305131027
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK
ABSTRACT
LEMBAR PENGESAHAN
PEDOMAN PENGGUNAAN
LEMBAR PERUNTUKAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ..................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
I.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 5
I.4 Batasan Masalah ........................................................................................... 5
I.6 Sistematika Penulisan ................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Simpang ....................................................................................................... 8
II.1.1 Simpang Bersinyal ............................................................................ 9
II.1.2 Simpang Tak Bersinyal ..................................................................... 9
ii
II.2 Lebar Pendekat, Jumlah Lajur dan Tipe Simpang........................................ 9
II.3 Pengaturan Simpang Tak Bersinyal ............................................................ 10
II.3.1 Aturan Prioritas ................................................................................. 11
II.3.2 Rambu dan Marka ............................................................................. 11
II.3.3 Kanalisasi .......................................................................................... 12
II.3.4 Bundaran ........................................................................................... 14
II.3.5 Lampu Pengatur Lalu Lintas ............................................................. 14
II.4 Konflik Lalu Lintas pada Simpang .............................................................. 17
II.4.1 Pergerakan Pada Simpang ................................................................. 17
II.4.2 Daerah Konflik Pada Simpang .......................................................... 18
II.5 Kinerja Lalu Lintas ...................................................................................... 19
II.5.1 Kapasitas Simpang Tak Bersinyal ..................................................... 19
II.5.2 Derajat Kejenuhan ............................................................................. 25
II.5.3 Tundaan (D) ...................................................................................... 26
II.5.4 Peluang Antrian (QP%) ..................................................................... 28
II.5.5 Kapasitas Simpang Bersinyal ............................................................ 29
II.5.6 Arus Jenuh ......................................................................................... 29
II.5.7 Penentuan Waktu Siklus .................................................................... 31
II.5.8 Derajat Kejenuhan ............................................................................. 32
II.5.9 Panjang Antrian ................................................................................. 32
II.5.10 Angka Henti .................................................................................... 34
II.5.11 Rasio Kendaraan Terhenti ............................................................... 34
iii
II.5.12 Tundaan ........................................................................................... 34
II.6 Pengukuran Instrumen Penelitian ................................................................ 36
II.7 Level Of Service .......................................................................................... 37
II.8 Simulasi dengan Perangkat Lunak Vissim ................................................... 39
II.9 Koordinasi Simpang Bersinyal .................................................................... 55
II.10 Tujuan Pengaturan Simpang ..................................................................... 56
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Survei Pendahuluan .................................................................................... 58
III.2 Studi Literatur ............................................................................................ 58
III.3 Survei Lapangan ......................................................................................... 58
III.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 59
III.4.1 Data Primer ...................................................................................... 59
III.4.2 Data Sekunder .................................................................................. 60
III.5 Periode dan Peralatan Survei ..................................................................... 60
III.6 Metode Analisis Data ................................................................................. 61
III.6.1 Ringkasan Prosedur Perhitungan Simpang Bersinyal ...................... 61
III.6.2 Ringkasan Prosedur Perhitungan Simpang Tak Bersinyal .............. 63
III.7 Lokasi Penelitian ........................................................................................ 63
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
IV.1 Data Sekunder ............................................................................................ 65
IV.2 Data Primer ................................................................................................ 65
IV.2.1 Data Geometrik Simpang ................................................................ 65
iv
IV.2.2 Tata Guna Lahan .............................................................................. 67
IV.2.3 Waktu Sinyal dan fase Pergerakan .................................................. 68
IV.2.4 Volume Simpang ............................................................................. 69
IV.2.5 Kapasitas Simpang ........................................................................... 80
IV.2.6 Perilaku Lalu Lintas ......................................................................... 82
IV.3 Uji Validitas Data ...................................................................................... 84
IV.3.1 Data Validitas Simpang Griya ......................................................... 84
IV.3.2 Data Validitas Simpang Gaperta ..................................................... 92
BAB V ANALISIS DAN PERENCANAAN
V.1 Analisa Data Survey .................................................................................... 97
V.2 Analisa Uji Validasi Data ............................................................................ 98
V.3 Analisa Awal Tanpa Penanganan ................................................................ 99
V.3.1 Kinerja Lalu Lintas Simpang Griya .................................................. 99
V.3.2 Kinerja Lalu Lintas Simpang Gaperta ............................................... 100
V.4 Perencanaan Simpang Bersinyal ................................................................. 101
V.4.1 Perencanaan Waktu Sinyal 2 Fase dengen Metode Wabster ............ 101
v.4.2 Analisa Kapasitas Simpang Bersinyal 2 Fase .................................... 104
v.4.3 Perencanaan Waktu Sinyal 3 Fase dengan Metode Webster ............. 105
v.4.4 Analisa Kapasitas Simpang Bersinyal 2 Fase .................................... 107
v.4.5 Kinerja Simpang Bersinyal 3 Fase ..................................................... 108
V.5 Analisa Koordinasi Simpang ....................................................................... 110
v
BAB VI PENUTUP
VI.1 Kesimpulan ................................................................................................ 111
VI.2 Saran .......................................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara dengan pertumbuhan
penduduknya sekitar 0,89% mengakibatkan tingkat mobilisasi barang dan jasa
meningkat begitu signifikan dari tahun ke tahun. Kota Medan dengan luas wilayah
mencapai 265,1 km2 dan jumlah penduduk 2.210.624 jiwa serta kepadatan
penduduk mencapai 8.339 jiwa/ km2 pada tahun 2015 hanya memiliki panjang
jalan 3.191,5 km untuk jumlah pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 8,9%
per tahun (Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara 2016)
Salah satu daerah yang memiliki jumlah penduduk yang padat yaitu daerah
pada Kecamatan Medan Helvetia. Kecamatan ini masuk dalam urutan ketiga yang
memiliki jumlah penduduk tertinggui yaitu mencapai 150.721 jiwa.
Tabel I.1 Jumlah Penduduk Pada Kecamatan di Kota Medan
No Kecamatan Jumlah Penduduk
1 Medan Deli 181.460
2 Medan Marelan 162.627
3 Medan Helvetia 150.721
4 Medan Denai 146.061
5 Medan Tembung 137.178
6 Medan Johor 132.012
7 Medan Amplas 123.850
8 Medan Labuhan 117.472
9 Medan Sunggal 115.785
10 Medan Timur 111.420
11 Medan Selayang 106.150
2
12 Medan Area 98.992
13 Medan Belawan 98.113
14 Medan Perjuangan 95.882
15 Medan Tuntungan 85.613
16 Medan Kota 74.439
17 Medan Barat 72.683
18 Medan Petisah 63.374
19 Medan Polonia 55.949
20 Medan Maimun 40.664
21 Medan Baru 40.540
Sumber: BPS Kota Medan Dalam Angka 2016
Banyaknya penduduk daerah ini memicu terbangunnya fasilitas-fasilitas
umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Adanya pemusatan kegiatan
perekonomian dan kegiatan manusia seperti adanya pusat pertokoan, pasar,
perkantoran, sekolah, rumah sakit, restoran, pemukiman dan fasilitas umum
lainnya. Dalam berkembangnya suatu daerah, transportasi sebagai penyusunnya
pun ikut berkembang. Dengan berkembangnya sistem transportasi maka
pengadaan fasilitas penunjang dan pelengkap jalan juga penting untuk
ditingkatkan. Untuk itu keberadaan sarana dan prasarana jalan harus memiliki
standar yang baik dan berkualitas.
Suatu transportasi dikatakan baik apabila waktu perjalanan cukup cepat,
tidak mengalami kemacetan, pelayanan cukup, dan aman dari kemungkinan
kecelakaan. Untuk mencapai kondisi yang ideal seperti ini sangat ditentukan oleh
kondisi prasarana serta sistem jaringan. Transportasi dari waktu ke waktu semakin
berkembang pula. Dengan kemajuan zaman yang berpengaruh terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka terciptalah transportasi yang sesuai dengan
kebutuhan. Sebagian besar masyarakat menggunakan transportasi darat
dibandingkan dengan transportasi lainnya. Kendaraan yang paling sering
digunakan yakni mobil, kendaraan bermotor, dan sepeda.
3
Pertumbuhan kendaraan yang semakin tinggi ini, tidak diimbangi dengan
pertumbuhan jalan yang ada. Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya
penumpukan suatu kendaraan disuatu ruas jalan tertentu. Penumpukan kendaraan
ini biasa terjadi pada jam-jam puncak pagi, siang, dan sore hari. Agar kelancaran
arus lalu lntas tetap terjaga, maka dibutuhkan penanganan mengenai hal
peningkatan kinerja sutau ruas jalan yang meliputi pada kinerja persimpangan-
persimpangan yang ada pada jalan itu sendiri, terutama sekali pada persimpangan
yang belum dilengkapi dengan sinyal lalu lintas.
Persimpangam merupakan suatu titik tempat pertemuan-pertemuan atau
perpotongan jalan, tempat terjadinya berbagai pergerakan yang tidak sama
arahnya atau mendorong arus lalu lintas lain, baik pergerakan orang yang
dilakukan dengan kendaraan maupun tidak dengan kendaraan (pedestrian).
Pergerakan tersebut akan menggunakan ruang dan waktu secara bersamaan,
sehingga akan mengakibatkan kecelakaan, antrian, kemacetan dan tundaan.
Persimpangan yang terdapat di kota besar mampu menimbulkan
permasalahan tersendiri. Hal tersebut terjadi pada beberapa ruas jalan yang
memiliki beberapa persimpangan, ditambah dengan jarak antar simpang yang
pendek. Kondisi inilah yang terjadi pada lokasi studi yaitu pada simpang Kapten
Muslim - Gaperta. Hal ini dikarenakan adanya arus lalu lintas yang datang dari
simpang dengan kapasitas tinggi ke simpang dengan kapasitas yang lebih rendah.
Oleh karena itu terjadi penumpukan lalu lintas pada simpang yang lebih kecil
tersebut. Hal tersebut terjadi pada simpang Jl. Amir Hamzah- Jl. Kapten Muslim
dan simpang Jl. Gaperta – Jl. Kapten Muslim yang mengakibatkan kendaraan dari
arah Kapten Muslim menuju Helvetia dan Helvetia menuju Gaperta menjadi
terhambat karena terhalang oleh kendaraan yang menumpuk di tengah simpang
menuju Kapten Muslim. Kemacetan yang terjadi pada simpag dapat dilihat lebih
jelas pada gambar berikut
4
Gambar I.1 Lokasi Kendaraan Menumpuk pada Simpang yang di Tinjau
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar I.2 Antrian yang Terjadi dari Arah Jl. Kapten Muslim – Jl. Gaperta
Sumber: Dokumentasi Pribadi
1
2
5
Gambar I.3 Kemacetan dari Jl. Kapten Muslim – JL. Gaperta
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya manajemen dan rekayasa lalu
lintas yang dinamis diantaranya adalah penambahan ruas jalan atau manajemen
pengaturan arus. Melihat dari banyak sisi, penambahan ruas jalan menjadi solusi
yang kurang efektif dan efisien dikarenakan keterbatasan lahan serta besarnya
biaya yang harus dikeluarkan. Dengan demikian, manajemen pengaturan arus bisa
menjadi solusi efektif dan efisien karena teknis yang dilakukan hanya penataan
dan pengaturan ruas jalan serta simpang yang berpotensi menimbulkan
kemacetan.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana kinerja Simpang Griya dan Simpang Gaperta sebelum
dilakukan pengaturan?
2) Pengaturan apa yang cocok untuk simpang yang kinerjanya tidak baik?
3) Bagaimana kinerja Simpang Gaperta setelah dilakukan pengaturan
simpang?
3
6
I.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penerapan manajemen lalu lintas sistem
satu arah, antara lain:
1) Mengidentifikasi kinerja pada simpang tersebut
2) Mencari cara/skenario penyaluran lalu lintas yang efisien dengan
menerapkan manajemen lalu lintas yang cocok.
3) Menghasilkan solusi lalu lintas yang tertib, lancar, aman, nyaman dan
efisien karena berkurangnya waktu tundaan pada simpang sehingga
antrian menjadi berkurang
I.4 Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka dalam penulisan perlu
adanya batasan masalah, yaitu sebagai berikut:
1) Kinerja simpang yang ditinjau meliputi kapasitas, derajat kejenuhan,
perilaku lalu lintas dan tingkat pelayanan.
2) Metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan
panduan MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997).
3) Software yang digunakan untuk mensimulasikan perencanaan simpang
yaitu menggunakan PTV Vissim 8.
I.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan studi kasus ini adalah sebagai berukut :
1.) Bagian persiapan, yang berisi antara lain:
a) Sampul luar, (warna kuning gading).
b) Sampul dalam.
c) Lembar pengesahan.
d) Halaman kata pengantar.
e) Halaman daftar isi.
f) Halaman daftar lampiran.
g) Halaman daftar gambar.
h) Halaman daftar tabel.
7
i) Halaman daftar singkat dan lambang.
2.) Bagian inti Laporan, terdiri atas:
a) BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan sedikitnya memuat boleh dirinci dalam bentuk
sub bab hal-hal berikut ini:
˗ Deskripsi topik kajian dan latar belakang;
˗ Masalah yang di kaji (statement of the problem), tujuan, dan
lingkup permasalahannya;
˗ Cara pendekatan dan metode penelitian yang di gunakan;
˗ Sistematika (outline) laporan.
b) BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dijelaskan mengenai dasar - dasar teori yang jadi
bahan referensi penulisan Tugas Akhir, baik yang akan digunakan
maupun yang hanya bersifat pengetahuan.
c) BAB III METODOLOGI
Dalam bab ini dijelaskan uraian mengenai metode penulisan Tugas
Akhir meliputi kerangka penulisan yang berisi langkah-langkah
dimulai dari teori pengumpulan data baik primer maupun sekunder
d) BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Dalam bab ini di sajikan bagaimana cara mengumpulkan data yang
di gunakan untuk Tugas Akhir baik itu data primer maupun data
sekunder serta akan di paparkan juga hasil olahan data yang telah
di kumpulkan.
e) BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan di analisa dan di bahas mengenai hasil yang
telah di peroleh dari bab IV
f) BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari permasalahan
yang ada, dan juga disertai saran dalam pemecahan
permasalahannya
3.) Daftar Pustaka
4.) Lampiran