26

Click here to load reader

Executive Summary Roadmap 11-3-04

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Executive Summary Roadmap 11-3-04

EXECUTIVE SUMMARYRANCANGAN

ROAD-MAP PENGEMBANGAN ENERGI PANAS BUMI

2004 – 2020

Pasca Undang-undang Nomor 27 tahun 2003 tentang panas bumi

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Road-map panas bumi

Page 2: Executive Summary Roadmap 11-3-04

SulitSulit untukuntuk pengembangpengembangan an skalaskala besarbesar, , domestikdomestik

4200 MW4200 MW75 75 riburibu MWMW0,02%0,02%75 75 riburibu MWMWTenagaTenaga airair

30 30 tahuntahun +, +, domestikdomestik-- Cad. Cad. mungkinmungkin 728 MW728 MW-- Cad. Cad. terdugaterduga 10027 MW10027 MW

807 MW807 MW2305 MW2305 MW40%40%27 27 riburibu MWMWPanasPanas bumibumi

50 50 tahuntahun, , eksporekspor100 100 jutajuta tonton5 5 miliarmiliar tonton3%3%50 50 miliarmiliar tontonBatubaraBatubara

30 30 tahuntahun habishabis, , eksporekspor3 TCF3 TCF90 TSCF90 TSCF3,3%3,3%507 TSCF507 TSCFGas Gas bumibumi

10 10 tahuntahun habishabis, , eksporekspor500 500 jutajuta barelbarel5 5 miliarmiliar1,2%1,2%321 321 miliarmiliar barelbarelMinyakMinyak bumibumi

KETERANGANKETERANGANPRODUKSIPRODUKSI

(THN)(THN)CADANGANCADANGANTERBUKTITERBUKTI

POTENSI POTENSI DUNIADUNIAPOTENSIPOTENSISUMBER SUMBER

ENERGIENERGI

Biomasa, Energi surya, Energi angin

Page 3: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Spekulatif Hipotetis Terduga Mungkin Terbukti1 Aceh 17 630 398 282 13102 Sumatra Utara 16 1500 170 1627 329 3626 23 Sumatra Barat 16 925 73 700 16984 Bengkulu 5 450 223 600 12735 Sumatra Selatan 5 725 392 794 19116 Lampung 13 925 838 1072 20 28557 Bangka-Belitung 3 75 758 Riau 1 25 259 Jambi 8 375 259 358 15 40 1047

10 Banten 7 450 100 285 83511 Jawa Barat 38 1500 784 1297 488 1557 5626 72512 Jawa Tengah 14 275 342 614 115 280 1626 6013 Yogyakarta 1 10 1014 Jawa Timur 11 137.5 365 654 1156.515 Bali 5 75 226 30116 NTT 18 100 353 575 14 104217 NTB 3 74 70 14418 Sulawesi Utara 5 25 125 540 110 65 865 2019 Gorontalo 2 25 15 4020 Sulawesi Tengah 14 300 66 36621 Sulawesi Selatan 16 325 49 37422 Sulawesi Tenggara 13 250 51 30123 Maluku Utara 9 150 117 42 30924 Maluku 6 125 100 22525 Irian Jaya 2 50 5026 Kalimantan Barat 3 50 50

27140.5 80710027 728 2305

PropinsiNo Total ProduksiPotensi Energi (Mwe)

Sumber Daya CadanganJumlah Lokasi

25114080.5 13060

9467.5 4613Total

Lampiran 1

Page 4: Executive Summary Roadmap 11-3-04

?

KEBUTUHANLISTRIKTINGGI

POTENSITERBESARDI DUNIA

PENGEMBANGANPANAS BUMI

RENDAH

Page 5: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Latar BelakangPotensi energi panas bumi Indonesia pada tahun 2003 berjumlah 27.140 MW namun pemanfaatannya untuk pembangkitan tenaga listrik baru mencapai 807 MW (3%) dari potensi tersebut (Lampiran 1)

Panas bumi termasuk energi terbarukan yang bersih lingkungan sehingga peranannya perlu ditingkatkan khususnya untuk mensubstitusi pemakaian energi fosil

Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia beragam sehingga sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi primer pembangkit tenaga listrik maupun untukpemanfaatan langsung dalam industri pertanian dan pariwisata

Tersedia potensi energi panas bumi sebesar 3000 MW yang siap dikembangkan (Lampiran 2)

Undang undang Nomor 27/2003 tentang Panas Bumi memberikan kepastian hukum dalampengembangan sumber daya panas bumi

UU No. 20 tahun 2002 tentang ketenagalistrikan mendorong pengembangan pembangkit tenaga listrik dari sumber energi baru dan terbarukan

Kebijakan Energi Nasional mentargetkan pemakaian energi panas bumi dalam Energy Mixuntuk pembangkit tenaga listrik sekurang-kurangnya 3% atau setara 6,0 GW pada tahun 2020

Perlu disusun suatu peta perjalanan (‘road-map”) sebagai pedoman untuk pencapaian target

Road-map panas bumi

Page 6: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Alur Proses Kegiatan Operasional dan Pengusahaan Panas BumiMenurut UU 27/2003 dan UU 20/2002

POTENSI ENERGIPANASBUMI

SURVAI PENDAHULUAN

STUDI KELAYAKAN EKSPLOITASI

LANGSUNG

MINERAL IKUTAN

LISTRIK

PEMANFAATANPANASBUMI

SDM, TEKNOLOGI, PERUNDANGAN

DATA DAN INFORMASI

IZIN USAHA PERTAMBANGAN PANAS BUMIIO

PERDA

IUPL

PENUGASAN

BUMN, BUMD,SWASTA, KOPERASI

PEMERINTAH/PEMDA/SWASTA

EKSPLORASI

PEMERINTAH/BADAN USAHA

(IUP)

LELANG WKP LELANG WKPSINERGI

UU 27/2003 dan UU 20/2002

3 thn 2 thn 30 thn

?

Page 7: Executive Summary Roadmap 11-3-04

PERTAMINA

PERTAMINA

BUMI BALI

PERTAMINA

GEODIPA

KBC

PERTAMINAAMOSEAS

YALA TEKNOSAGEODIPA

MNL

UNOCAL

PERTAMINA

PERTAMINA

PERTAMINA

PERTAMINA

PLN

PERTAMINA

Pengembang

185 (Terduga)KOTAMOBAGU15

67817251270807Total

18020LAHENDONG14

220TABANAN, BALI (BEDUGUL)13

185 (Terduga)IYANG, ARGOPURO12

709060DTT. DIENG11

220KARAHA, CAKRABUANA10

200155

60-

140145

KAMOJANG-DARAJAT• KAMOJANG• DARAJAT

9

290

10220

110

PANGALENGAN• KAWAH CIBUNI • GUNUNG PATUHA• WAYANG WINDU

8

170330CIBEUREUM-PARABAKTI (SALAK)

7

330WAYPANAS (ULU BELU)6

330LUMUT BALAI5

100 (Terduga)TAMBANG SAWAH-HULULAIS

4

208 (Terduga)SUNGAIPENUH3

330SIBUAL-BUALI (SARULA)2

1202SIBAYAK1

Perlu Pem. Ekspolarasi

8 WKP PertaminaPPAProduksiWKPNo.

Wilayah Kerja Pengusahaan (WKP) PertaminaLampiran 3

Page 8: Executive Summary Roadmap 11-3-04

KEN“Bagian dari Energy-Mix :

5% energi terbarukan”

2004 2020

3700 MW807 MW (produksi)

6000 MW(target)

KERANGKA WAKTU PENGEMBANGAN PANAS BUMI 27000 MW

PPA 1200 MW 9 WKP Pertamina1700 MW

1200 MW

2000 MW

1100 MW

4800 MW

Pengembangan Pemanfaatan 6000 MW 2004 - 2020

Pengembangan Potensi 21000 MW dan non volcanic jangka panjang :

2004 20202012

2008 2012 2016

Road-map panas bumi

Page 9: Executive Summary Roadmap 11-3-04

PERMASALAHAN PENGEMBANGAN POTENSI DAN STRATEGI PEMECAHAN

Status 807 MW terpasang sampai dengan 2004 :

Penetapan Royalty panas bumi, diperlukan kajian hukumdokumen kontrak

Pembinaan dan pengawasan, diperlukan Kepmen danamandemen kontrak serta institusi yang efektif dan efisien

Pengembangan masarakat (CD), diperlukan Pedoman

Pungutan daerah, diperlukan sinkronisasi kebijakan

Lingkungan dan pemanfaatan lahan, diperlukan koordinasilintas sektor dan stakeholder

Nilai tambah pemanfaatan energi (direct-use), diperlukanamandemen kontrak

Efektifitas pembinaan dan pengawasan, diperlukan kebijakandekonsentrasi kepada gubernur

Road-map panas bumi

Page 10: Executive Summary Roadmap 11-3-04

INSTANSI TERKAIT DALAM BISNIS PANAS BUMI (EXISTING)

DEPARTEMEN ESDM KEHUTANAN

PERTAMINADITJEN GSDM DITJEN L P E

KEMENTERIAN L H

DIT. INVENTARISASI

SUMER DAYA MINERAL

DIT. PENGUSAHAAN MINERAL DAN

BATUBARA

DIT. TEKNIK MINERAL DAN

BATUBARA

BADAN USAHA(PERTAMINA,BUMN,BUMD,

SWASTA,KOPERASI PIUPL)

PIUPL,PT. PLN

(PERSERO)

Road-map panas bumi

Page 11: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Status Power Purchase Agreement (PPA) 1200 MW yang belumdirealisasikan : (Lampiran 3)

Kepastian cadangan, diperlukan assesment oleh pemerintah

Kepastian RUKN, diperlukan Kepmen

Harga uap dan listrik belum disepakati oleh pemerintah, diperlukan negosiasi dan atau kebijakan pemerintah

Konflik dengan UU No 41 tahun 1999 tentang Kehutan, diperlukankebijakan pemerintah

Kepastian hak dan kewajiban pengembang di dalam kontrak, diperlukan kajian hukum dokumen kontrak

Pengalihan prinsipal, diperlukan kajian hukum

Road-map panas bumi

Page 12: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Status Potensi panas bumi 8 WKP Pertamina 1700 MW : Lampiran 3)

Kepastian cadangan, diperlukan assesment oleh pemerintah

Kepastian pengembangan WKP oleh Pertamina, diperlukanprogram perencanaan pengembangan tahunan (RKAB) yang disetujui oleh pemerintah dan fasilitasi pemerintah

Konflik dengan UU No 41 tahun 1999 tentang Kehutan, diperlukan kebijakan pemerintah

Kepastian pemanfaatan, diperlukan pola pengusahaan hulu-hiliryang terpadu melalui kebijakan pemerintah

Tarif listrik regional, diperlukan kebijakan/fasilitasi pemerintahdalam penetapan tarif listrik

Road-map panas bumi

Page 13: Executive Summary Roadmap 11-3-04

INSTANSI TERKAIT DALAM BISNIS PANAS BUMI (BARU)

DEPARTEMEN ESDM KEHUTANAN

P E M D ADITJEN GSDM DITJEN L P E

BADAN USAHA (PERTAMINA,BUMN BUMD,

SWASTA, KOPERASI PIUPL)

PIUPL, PT. PLN

(PERSERO)

KEMENTERIAN L H

BAPEPTAL, PEMDA ATAU PEMERINTAH

PUSAT

DIT. INVENTARISASI

SUMER DAYA MINERAL

DIT. PENGUSAHAAN MINERAL DAN

BATUBARA

DIT. TEKNIK MINERAL DAN

BATUBARA

Road-map panas bumi

Page 14: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Status Potensi 2300 MW yang prospek untuk dikembangkan :

Kepastian cadangan, diperlukan evaluasi dan eksplorasi olehpemerintah

Pencadangan WKP, diperlukan keputusan menteri

Tata cara lelang, diperlukan peraturan pemerintah

Kelembagaan, diperlukan institusi yang efektif untukmelakukan eksplorasi, pengusahaan, pembinaan danpengawasan di pusat dan daerah

Kepastian pemanfaatan, diperlukan kebijakan pemerintah yang mengatur pola pengusahaan hulu hilir yang terpadu

Tarif listrik regional, diperlukan kebijakan/fasilitasi pemerintahdalam penetapan tarif listrik

Daya kompetisi energi panas bumi pada daerah-daerahtertentu (non komersial), pengembangannya diperlukankebijakan pemerintah

Road-map panas bumi

Page 15: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Status Pengembangan sumber daya 21.000 MW dan daerah-daerahnon volcanic :

Kepastian sumber daya, diperlukan inventarisasi dan penyelidikanumum

Kelembagaan dan pendanaan, diperlukan institusi pemerintah yang kompeten dan jaminan ketersediaan dana yang memadai

Perencanaan energi nasional dan daerah, diperlukan petakebutuhan energi

Lingkungan dan pemanfaatan lahan, diperlukan perencanaan tataruang nasional dan daerah

Ketersediaan data dan informasi potensi panas bumi di daerah non volcanic, diperlukan penelitian dan pengembangan

Pelayanan data dan informasi, diperlukan pengembangan sistemmanajemen data kepanasbumian

Road-map panas bumi

Page 16: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Sinergitas UU 27/2003 dan UU 20/2002 :

Perizinan, diperlukan kebijakan pemerintah (PP) yang mengatur polapengusahaan hulu hilir yang terpadu yang memberikan kepastianpemanfaatan energi panas bumi

Sinergitas UU 27/2003 dan UU 41/1999 :

Sebagian besar potensi panas bumi berada di wilayah cagar alamdan hutan lindung, diperlukan kebijakan pemerintah yang memberikan peluang lebih besar dalam pemanfaatan energi panasbumi

Sinergitas UU 27/2003 dan UU Perpajakan (fiskal) :

Sebagian besar potensi panas bumi berada di wilayah terpencil, diperlukan kebijakan fiskal khusus yang menarik bagi investor

Sinergitas UU 27/2003 dan UU no. 22/1999 serta no. 25/1999 :

Perda yang diterbitkan daerah penghasil energi panas bumi kurangmenarik investor, diperlukan koordinasi dan sosialisasi peraturanperundangan

PERMASALAHAN REGULASI DAN SOLUSI

Road-map panas bumi

Page 17: Executive Summary Roadmap 11-3-04

PERMASALAHAN KELEMBAGAAN PANAS BUMI DAN SOLUSI

Target pengembangan potensi panas bumi 2004-2020 sebesar 6000 MW dengankemampuan institusi yang ada sulit dicapai, diperlukan peningkatan danpengembagan institusi baik kemampuan teknis maupun finansial

Alternatif pengembangan kelembagaan menurut UU 27/2003 :

Pembentukan Direktorat Panas Bumi di DESDM

Data potensi energi panas bumi di wilayah non volcanic masih belum tersedia, diperlukan peningkatan penelitian dan pengembangan teknologi kepanasbumianmelalui kerjasama dengan badan Litbang di dalam dan luar negeri

Jumlah dan kualitas sumber daya manusia di bidang kepanasbumian masih belummemadai, diperlukan rekruitmen, pelatihan dan pendidikan di dalam dan luar negeri

Sarana kerja dan laboratorium di bidang kepanasbumian masih belum memadai, diperlukan peningkatan dan pengembangan kemampuan serta pengakuaninternasional (akreditasi)

Manajemen data dan informasi kepanasbumian masih belum memadai, diperlukanpeningkatan dan pengembangan sistem manajemen data dan informasi yang terpadu antara pusat dan daerah

Road-map panas bumi

Page 18: Executive Summary Roadmap 11-3-04

PENUTUP

1. Mengingat jumlah potensi energi panas bumi Indonesia terbesar di dunia, termasukenergi terbarukan dan ramah lingkungan, tidak dapat diekspor, dilain pihakpemanfaatannya masih kecil, maka untuk pengembangan pemanfaatan energi panasbumi tersebut diperlukan komitmen pemerintah.

2. Pengembangan potensi energi panas bumi 27000 MW dibuat menurut skala prioritasberdasarkan masalah pada setiap status cadangan (matrik sasaran 1), yaitu :

• 807 MW produksi• 1200 MW PPA• 1700 MW 8 WKP Pertamina• 2300 MW yang prospek untuk dikembangkan• 21.000 MW sumber daya di daerah volcanic dan non volcanic

3. Untuk mencapai target pada setiap status cadangan diperlukan iklim bisnis di bidangpanas bumi yang kondusif. Kebijakan dan strategi yang perlu ditempuh melaluisinergitas peraturan perundangan antara UU 27/2003 dengan UU 20/2002, UU 41/1999, UU 22/1999, UU 25/1999 dan Perda (Matrik sasaran 2).

4. Selain kebijakan dan strategi diatas untuk mencapai target pemanfaatan energi panasbumi khususnya sebesar 6000 MW tahun 2020 diperlukan pula peningkatan danpengembangan institusi yang ada, termasuk sarana kerja, laboratorium, sumber dayamanusia serta penelitian dan pengembangan teknologi (matrik sasaran 3)

5 Agar semua pihak, pemerintah, industri dan masyarakat sadar atas keunggulan energipanas bumi di Indonesia, dalam penyediaan energi nasional perlu dibangun dandisosialisasikan visi “Panas bumi menjadi energi andalan dalam penyediaan energinasional di dalam negeri”

Road-map panas bumi

Page 19: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Lampiran Matrik

Page 20: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Sda2004

2004

2004

2004

sdaDESDM, DEPKEU, PLN, PERTAMINA dan kontraktor

DJGSM, DJLPE dan PERTAMINA

DESDM, DEPHUT, DEPDAGRI, PEMDA

DESDM, PERTAMINA

sdaMenyusun konsepkontrak denganmengakomodir aspirasiyang berkembang

Melakukan assesmenterhadap potensi dancadangan pada 8 lapangan

Menyusun Kepprespemanfaatan lahan bagipengembangan panasbumi (bagian dariRUTR)Menyusun Kepmententang pengalihanprinsipal

sdaTinjauan kontrakdan revisi

Peninjauan/ evaluasi program dan laporan

Koordinasi dankerjasama lintassektor terkait

AmandemenKontrak

sdaTarget kelistrikannasional tidaktercapai, Penerimaan negaraterhambat, Instalasi sumur uapterganggu, Kepastianpenggunaan lahantidak jelas

Perubahan jadwaldan program pengembangan

Pengembanganenergi panas bumiterhambat

Terjadinya birokrasidalam pembinaandan pengawasan

sdaKeppres No.39/ 1997, KeppresNo.47/ 1997, Keppres No.5/ 1998Kontrak PPA UU No.20/ 2002

UU No.27/ 2003

UU No.41/ 1999

PP No.31/ 2003

1), 2), 3), 4) 5) Kepastian

harga uapdan listriksertakepastianRUKN

6) Kepastiancadangan

7) Kepastianpenggunaanlahan

8) Pengalihanprinsipal

1200 MW telahmencapaiPPA untukberproduksidengan live time 30 tahun

8 LapangandikembangkanolehPERTAMINA dankontraktornya

2004-2005

2004

2004

2004

DJGSM

DESDM, PEMDA, PERTAMINA dankontraktor

DPR, Sekneg, DESDM, DEPKEU dan stakeholder lainnya

DPR, Sekneg, DESDM, DEPKEU dan stakeholder lainnya

Meningkatkankemampuan SDM danstatus institusi

Sosialisasi dansinergitas perundang-undangan

Penyusunan PP tentangroyalti panas bumi

Penyusunan PP pemanfaatan langsungpanas bumi

Koordinasi danpeningkatankemampuaninstitusi terkait

Perdamenyesuaikanperaturan terkait

Amandemenkontrak bagi hasil

Amandemenkontrak

Akuntabilitaspengelolaanpengusahaan panasbumi belummemadai

Pengeluaranpengembangbertambah

Pemerintah belummenerima hasilpemanfaatan

Pemanfaatan energipanas bumi tidakmaksimal

UU No.27/ 2003PP No.31/ 2003

UU No.27/ 2003UU No.25/ 1999Dokumen Kontrak

Dokumen Kontrak

Dokumen Kontrak

1) Belumefektifnyapembinaandanpengawasan

2) Pungutandaerah

3) Penetapanroyalti

4) Nilai tambahpemanfaatanenergi (direct used)

807 MW telahproduksidengan live time 20 tahun (bisalebih)

7 LapangandioperasikanolehPERTAMINA dankontraktornya

WAKTUSTAKEHOLDER YANG TERLIBATACTION PLANUSULAN

KEBIJAKANDAMPAKPERATURAN TERKAITMASALAHINDIKATORSTATUS

MATRIK SASARAN 1 : Tercapainya pemanfaatan energi panas bumi untuk tenaga listrikmenjadi 6000 MW tahun 2020

Page 21: Executive Summary Roadmap 11-3-04

sda

2004

2004

2005

2004

sda

2004

2004

2004

2004

WAKTUSTAKEHOLDER YANG TERLIBATACTION PLANUSULAN

KEBIJAKANDAMPAKPERATURAN TERKAITMASALAHINDIKATORSTATUS

sda

DESDM, DEPKEU, DJGSM

Sekneg, DESDM, DEPKEU danstakeholder lainnya

DPR, Sekneg, DESDM

DESDM, MENPAN, DJGSM, DJLPE, PEMDA

sda

Evaluasi daneksplorasi olehpemerintah

Menyusun konsepKeppres tentang tatacara pelelangan

Menyusun PP pemanfaatan panasbumi hulu hilir

Pembentukaninstitusi yang memadai untukmelakukaneksplorasi, pembinaan danpengawasanpengusahaan dipusat dan daerah

sda

Mengupayakansumberpendanaaneksplorasi

Keppres tentangtata carapelelangan

Polapengusahaanhulu hilir yang terpadu

Meningkatkanstatus institusi, sumber dayamanusia danteknologi

sda

Tidak tercapainyatarget pengembanganpanas bumi

Wilayah prospekbelum bisaditawarkan kepadainvestor baru

Kegiataneksplorasi olehpihak investor tidakdiminati

Sasaran program hulupengembanganpanas bumi tidakterpenuhi

sda

UU No.27/ 2003

UU No.27/ 2003

UU No.20/ 2002

UU No.27/ 2003

6) s/d 10)

11) PencadanganWKP

12) Belum adapedoman tatacarapelelangan

13) Kepastianpemanfaatan

14) Kelembagaan

2300 MW daerah prospekyang siap untukdi lelang

Lapangan yang prospekdikembangkan

sda

DESDM, PERTAMINA, PLN

PERTAMINA dankontraktornya

DPR, Sekneg, DESDM, DEPKEU dan stakeholder lainnya

DESDM, PEMDA

sda

Assesmen kepastiancadangan

Pemerintahmengevaluasiprogram perencanaanpengembangantahunan (RKAB) PERTAMINA

Menyusun PP Pengusahaan panasbumi dan PP ketenagalistrikan

Mengkaji RUKN danRUKD

sda

MendorongPERTAMINA untuk mengem-bangkansecepatnya

Pemerintahmemfasilitasidalam penetapantarif listrik

sda

Target pengembanganpanas bumi tidaktercapai

Peluang investor dan daerahterhambat

WKP yang terdapat di daerahnon komersial sulitdikembangkan

sda

UU No.27/ 2003

UU No.20/ 2002UU No.27/ 2003

1), 2), 3), 4), 5), 6), 7), 8)

9) KepastianpengembanganWKP olehPERTAMINA

10) Tarif listrikregional

1700 MW sisaWKP Pertaminayang siapdikembangkanuntukberproduksidengan live time 30 tahun

8 LapangandikembangkanolehPERTAMINA dankontraktornya

SASARAN I - lanjutan

Page 22: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Mulai2004

2004

Mulai2004

Mulai2004

DPR, DESDM, DEPKEU, DJGSM

MENPAN, SEKNEG, DESDM, DEPKEU, DJGSM, DJLPE

DESDM, DJGSM, DJLPE danstakeholder

DESDM, MENEG LH, DEPDAGRI, PEMDA, DJGSM

Melakukaninventarisasi,penyelidikan umumdan eksplorasi

Menyusun Keppresdan Kepmenpembentukaninstitusi pemerintahyang kompetendengan jaminanketersediaan danayang memadai

Memetakanketersediaan dankebutuhan energipanas bumi nasional

Melakukan kajianhukum, amandemenUU dalam menyusunperencanaan tataruang nasional dandaerah

Mendorongpeningkatankemampuankelembagaanteknis danfinansial

Keppres danKepmenpembentukaninstitusikepanasbumian

Menyusunprogram jangkapanjangketersediaan dankebutuhan energipanas buminasional

Sinergitas UU kepanasbumiandengan UU sektor lain

Perencanaanpengembanganpanas bumi jangkapanjang sulitdilakukan

Target pengembanganpanas bumi menjadienergi andalan untukkepentingannasional dalamnegeri tidak tercapai

sda

Sebagian besarwilayah/ lapanganpanas bumi sulitdikembangkan

UU No.27/ 2003

UU No.27/ 2003Dan peraturan / ketentuantentangpembangunannasional

KebijaksanaanEnergi NasionalUU No.27/ 2003UU No.20/ 2002

UU No.41/ 1999UU No… (ling)UUNo ..( tataruang)

16) Kepastiansumber daya

17)Kelembagaan danpendanaan

18)Perencanaan energinasional dandaerah

19)Lingkungan danpemanfaatanlahan

21.000 MW dalam bentuksumber dayadan cadangan

Pengembanganlapanganvulkanik dan non-vulkanik

WAKTUSTAKEHOLDER YANG TERLIBATACTION PLANUSULAN

KEBIJAKANDAMPAKPERATURAN TERKAITMASALAHINDIKATORSTATUS

2005DPR, Sekneg, DESDM, DEPKEU dan stakeholder lainnya

Menyusun PP pengusahaan panasbumi pada daerahterpencil

Menetapkanprioritaspembangunanpembangkittenaga listrikdenganmenggunakanenergi panasbumi setempat

Potensi panas bumidi wilayah terpenciltidak dapatdimanfaatkan

UU No.20/ 2002Perda

15) Dayakompetisipanas bumipada daerahnon komersial

SASARAN 1 - lanjutan

Page 23: Executive Summary Roadmap 11-3-04

2005

Mulai2005

DESDM, Balitbang, Menristek, Perguruan tinggi, DJGSM, stakeholder

DESDM, MENEG INFOKOM, DJGSM, DJLPE, BALITBANG

Menyusun program penelitian danpengembangan diwilayah non-vulkanik

Melakukanpengembangansistem manajemendata kepanasbumiandi pusat dan daerah

Mendorongpenelitian danpengembanganoleh Balitbang

Membangunsistem informasipanas buminasional yang terpadu

Potensi panas bumidi wilayah non-vulkanik sulitdikembangkan

Kurangnya dayatarik investor danmasyarakatterhadappengembanganpanas bumi

UU No.27/ 2003UU No.18 (ristek)

20)Ketersediaan data daninformasipanas buminon-vulkanik

21)Pelayanan data daninformasi

WAKTUSTAKEHOLDER YANG TERLIBATACTION PLANUSULAN

KEBIJAKANDAMPAKPERATURAN TERKAITMASALAHINDIKATORSTATUS

SASARAN 1 - lanjutan

Page 24: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Mulai 2004DPR, Sekneg, DESDM, DEPKEU danstakeholder lainnya

Menyusun PP Sinergitas UU No.20/ 2002 dengan UU No.27/ 2003

Sinergitas UU No.20/ 2002 dengan UU No.27/ 2003

Tidak adakepastian hukum

UU No.20/ 2002 UU No.27/ 2003UU No.41/ 1999

PerizinanLive time proyek (30 tahunsetelah eksploitasi)Konflik keberadaan panasbumi dengan UU kehutanan

Investasimeningkat

Meningkatkankepastianhukum

Mulai 2004Semua pihakmasyarakat(LSM, Instansipemerintah danstakeholder)

Melakukan dialog nasional yang efektif danterpadu melaluisuatu “forum komunikasipanas bumi”

Political will dankomitmenpemerintah pusatdan daerah untukmenciptakaniklim yang kondusif

Pengembanganpanas bumi diIndonesia kurangmenarik bagiinvestor

Kebijakanpemerintah dansemua peraturanperundanganyang tidakkondusif

Kurang kepercayaanterhadap kebijakanpemerintah

Investasimeningkat

Menurunkan“country risk”

Dilakukandalamamandemenkontrak

DESDM, DEPKEU, stakeholder

Melakukanpengkajianhukum untukmemberikanpeluang usahayang menguntungkan

Menciptakanstabilitasperpajakan danperaturanperundanganlainnya

Pinjaman modal untukpengembanganpemanfaatanpanas bumi sulitdiperoleh, karenapihak lenders memerlukankepastianpengembalianuangnya

Peraturanperpajakan danfiskal lainnya didalam dan luarnegeri

Investor kesulitan untukmenetapkan parameter danasumsi keekonomiandalam perhitungan proyeksikeuangan jangka panjang

Kegiataneksplorasidanpemanfaatanenergi panasbumimeningkat

Menciptakanperaturanfiskal yang mendukunginvestasi

DimulaiMaret 2004

DESDM, DEPHUT, MENEG LH, DEPKEU-PERPAJAKAN, PEMDA

Melakukanpengkajianhukum untukmeningkatkandaya saing dankepastian hukumpengusahaanenergi panasbumi

Melakukansinegritasperaturanperundanganlintas sektor yang menguntungkansemua pihak

Daya saing dankepastian usahaPemanfaatanenergi panasbumi rendah

UU No.18/2000Tidak konsistennyaperaturan yang berlakusaat ini

Ada Investasibaru

Memperbaikiiklim usaha

WAKTUSTAKEHOLDER YANGTERLIBATACTION PLANUSULAN

KEBIJAKANDAMPAKPERATURAN TERKAITMASALAHINDIKATORKRITERIA

MATRIK SASARAN 2 : Terciptanya kondisi bisnis yang kondusif

Page 25: Executive Summary Roadmap 11-3-04

Mulai 2004Badiklat, BalitbangMenyusunprogram diklat, program litbangdan kerjasamateknik di dalamdan luar negeri

Melakukanpelatihandanpendidikan SDM sertamengupayakanpeningkatansarana danprasarana sertateknologi dibisangkepanasbumian

Rendahnya kinerjainstansi pemerintahdi bidangkepanasbumian

UU No.27/ 2003UU No.20/ 2002dll

Belumtersedianyasumber dayamanusia, penguasaanteknologikepanasbumianyang memadai

Peningkatankemampuansumber dayamanusia melaluipelatihan danpendidikan sertapenguasaanteknologikepanasbumianmelalui penelitiandanpengembangan

Mulai 2004

Mulai 2004

Semua pihakmasyarakat (LSM, Instansi pemerintahdan stakeholder)

DPR, DESDM, DEPKEU

Sosialisasi visipanas bumi“Panas bumimenjadi energiandalan dalampenyediaanenergi nasionaldi dalamnegeri”

Menyusunprogram prioritas melaluiproyek APBN, DIKS dankerjasama luarnegeri

Memasyarakatkan visi panas bumi“Panas bumimenjadi energiandalan dalampenyediaanenergi nasional didalam negeri”

Mengupayakantersedianyasarana danprasarana sertapendanaan yang memadai

Rendahnyakesadaranmasyarakat akanpentingnya energipanas bumi

Rendahnyapencapaian sasaranprogram pengembanganpanas bumi nasional

UU No.27/ 2003UU No.20/ 2002dll

Belumtersosialisasikannya “Panasbumi menjadienergi andalandalampenyediaanenergi nasionaldi dalamnegeri”

Belumtersedianyasarana danprasarana sertapendanaanyang memadai

Sasaran program pengembangandan pemanfaatanenergi panasbumi nasionaldapat tercapaisesuai denganKEN

sdasdasdaMembangunsistem informasikepanasbumiannasional dandaerah

Desiminasi data daninformasi (publikasi, promosi) kepanasbumiansangat rendah

UU No.27/ 2003UU No.20/ 2002dll

Belumtersedianyasisteminformasikepanasbumianyang memadai

Pelayanan publikdalam bidangkepanasbumiandapatdilaksanakansecara efektifdan efisien

2004-2005DESDM, MENPAN DJGSM, DJLPE, danstakeholder

Menyusunrencanapembentukaninstitusisetingkateselon II

Koordinasi dansingkronisasisertameningkatkanstatus institusikepanasbumianyang tersedia

Akuntabilitaspengelolaanpengusahaan panasbumi belum dapatdikontrolsepenuhnya olehpemerintah

UU No.27/ 2003UU No.20/ 2002dll

Institusi yang tersedia belumterpadu danstatusnyabelum memadai

Pembinaan danpengawasanusahapengembanganpemanfaataanenergi panasbumi dapatberjalan efektifdan efisien

Tersedianyainstitusikepanasbumianyang kompeten

WAKTUSTAKEHOLDER YANGTERLIBATACTION PLANUSULAN

KEBIJAKANDAMPAKPERATURAN TERKAITMASALAHINDIKATORKRITERIA

MATRIK SASARAN 3: Tersedianya kelembagaan panas bumi yang kompeten

Page 26: Executive Summary Roadmap 11-3-04

STATUS PENGUSAHAAN DAN KONTRAK PANAS BUMI

3860807TOTAL KAPASITAS

12021996SIBAYAK11220-1995/03BEDUGUL10

20-1994CIBUNI9

4001101994W.WINDU8

220-1994KARAHA7

220-1994PATUHA6

220601994DIENG5

330-1993/04SARULLA4

5003301982/94SALAK3

3301451984/95DARAJAT2

4001401978/95KAMOJANG1

Total KapasitasTHN 2002DimulaiLAPANGANKAPASITAS, MWeTAHUNNAMANO

TERPASANG/BEROPERASI TERPASANG/BELUM BEROPERASI

200201996LAHENDONG12

STATUS

60 MW TERHENTI

RENEGO/SELESAI

RENEGO/SELESAI

TERHENTI/RENEGO

TAKE OVER

RENEGO/TAKE OVER

TERHENTI/LITIGASI

TAKE OVER

TERHENTI

TERHENTI/RENEGO

RENEGO

RENEGO + AN 40 MW330-1991ULUBELU13

330-1996LUMUT BALAI14RENEGORENEGO

PENGEMBANG

PERTAMINA

AMOSEAS

UNOCAL

PLN

GEODIPA

GEODIPA

KBCMNL

YALA TEKNOSA

BUMI BALI

PERTAMINAPERTAMINA

PERTAMINA

PERTAMINA

Lampiran 2