36
FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” SEBAGAI PREDIKTOR KREATIVITAS VERBAL SISWA KELAS X PROGRAM PENGAYAAN DAN AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SALATIGA OLEH YESIDIAN WAHYUNI 802011130 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

  • Upload
    tranque

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” SEBAGAI

PREDIKTOR KREATIVITAS VERBAL SISWA KELAS X PROGRAM

PENGAYAAN DAN AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SALATIGA

OLEH

YESIDIAN WAHYUNI

802011130

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan
Page 3: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan
Page 4: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Nama : Yesidian Wahyuni

Nim : 802011130

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW hal

bebas royalty non-eksklusif (non-exclusive royalty freeright) atas karya ilmiah saya berjudul:

FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” SEBAGAI

PREDIKTOR KREATIVITAS VERBAL SISWA KELAS X PROGRAM

PENGAYAAN DAN AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SALATIGA

Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan

mengalihmediakan/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat

dan mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Salatiga

Pada tanggal : 10 Februari 2015

Yang menyatakan,

Yesidian Wahyuni

Mengetahui,

Pembimbing

Ratriana Y.E. Kusumiati, M.Si., Psi.

Page 5: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yesidian Wahyuni

Nim : 802011130

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul :

FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” SEBAGAI

PREDIKTOR KREATIVITAS VERBAL SISWA KELAS X PROGRAM

PENGAYAAN DAN AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SALATIGA

Yang dibimbing oleh :

1. Ratriana Y.E. Kusumiati, M.Si., Psi.

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan

orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian

kalimat atau gambar serta symbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya sendiri tanpa

memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber aslinya.

Salatiga, 10 Februari 2015

Yang memberi pernyataan

Yesidian Wahyuni

Page 6: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

LEMBAR PENGESAHAN

FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” SEBAGAI

PREDIKTOR KREATIVITAS VERBAL SISWA KELAS X PROGRAM

PENGAYAAN DAN AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SALATIGA

Oleh

Yesidian Wahyuni

802011130

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Disetujui pada tanggal

Oleh :

Pembimbing

Ratriana Y.E. Kusumiati, M.Si., Psi.

Diketahui oleh,

Kaprogdi

Dr. Ch. Hari Soetjiningsih. M.S.

Disahkan oleh,

Dekan

Prof. Ferdy Samuel Rondonuwu, Ph.D.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 7: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” SEBAGAI

PREDIKTOR KREATIVITAS VERBAL SISWA KELAS X PROGRAM

PENGAYAAN DAN AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 SALATIGA

Yesidian Wahyuni

Ratriana Y.E. Kusumiati

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 8: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

i

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara dimensi

kepribadian The Big Five Personality dengan kreativitas verbal dan dimensi

kepribadian mana saja yang dapat dijadikan sebagai predictor kreativitas verbal. Subyek

dalam penelitian ini adalah siswa kelas X program pengayaan dan akselerasi SMA

Negeri 1 Salatiga yang berjumlah 10 kelas. Alat tes yang digunakan adalah adaptasi The

Big Five Inventory dan Tes Kreativitas Verbal.

Korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk melakukan analisis. Hasil

analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara

extraversion (r = 0,150, p < 0,05) dengan kreativitas verbal siswa kelas X program

pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga. Dimensi extraversion memberikan

sumbangan pada variasi kreativitas verbal sebesar 2,2% dan 97,8% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain. Sementara itu, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara

dimensi kepribadian oppeness to experience, conscientiousness, agreeableness dan

neuroticism dengan kreativitas verbal siswa kelas X program pengayaan dan akselerasi

SMA Negeri 1 Salatiga.

Kata kunci: Kreativitas verbal, kepribadian, The Big Five Personality, siswa

pengayakan, siswa akselerasi.

Page 9: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

ii

Abstract

This study aims to examine whether there is a relationship between dimensions

of The Big Five Personality with verbal creativity and which personality dimensions can

be used as predictors of verbal creativity. Subjects in this study were students of class X

enrichment program and acceleration of SMA Negeri 1 Salatiga, amounting to 10 class.

Assay used is an adaptation of The Big Five Inventory and Verbal Creativity Test.

Pearson Product Moment Correlation is used to perform the analysis. The

analysis showed that there is a positive and significant relationship between

extraversion (r = 0.150, p <0.05) with verbal creativity class X enrichment program and

acceleration of SMA Negeri 1 Salatiga. The dimensions of extraversion contribute to

verbal creativity variation of 2.2% and 97.8% influenced by other factors. Meanwhile,

there was no significant association between personality dimensions oppeness to

experience, conscientiousness, agreeableness and neuroticism with verbal creativity

class X enrichment program and acceleration of SMA Negeri 1 Salatiga.

Keywords: verbal creativity, personality, The Big Five Personality, enrichment

students, acceleration students.

Page 10: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

1

PENDAHULUAN

Setiap periode perkembangan manusia terdapat tugas-tugas perkembangan pada

setiap periode yang harus dipenuhi. Tugas perkembangan tersebut berupa kompetensi

baru, tantangan, dan peluang untuk pertumbuhan pribadi. Setiap periode memiliki tugas

perkembangan yang berbeda-beda dan menuntut individu untuk melewatinya agar

individu tersebut dapat berfungsi dengan baik. Dalam menghadapi tugas perkembangan,

setiap individu mempunyai cara masing-masing dalam memecahkan masalah yang

dialami (Bandura, 2006). Seorang anak remaja yang dalam perjalanan menuju

kedewasaan akan belajar tugas-tugas perkembangannya untuk mempersiapkan dirinya

masuk dalam periode perkembangan dewasa dan membentuk identitas dirinya sendiri.

Masa remaja adalah suatu proses, suatu periode mencapai pertumbuhan, sikap,

keyakinan dan metode yang diinginkan dalam masyarakat sebagai orang dewasa. Cara

seorang remaja mengembangkan dan melaksanakan keberhasilan pribadi mereka selama

masa transisi dapat menjadi kunci dalam menentukan hidup mereka selanjutnya.

Remaja harus mengelola transisi peran biologis, pendidikan, dan sosial yang besar

secara bersamaan (Bandura, 2006). Transisi ke sekolah tingkat menengah melibatkan

perubahan lingkungan utama yang dapat mempengaruhi perkembangan pribadi seorang

remaja.

Ketika seorang individu dalam fase remaja, kreativitas, pencarian identitas diri

dan kepribadian akan dibentuk oleh berbagai faktor. Kreativitas merupakan kemampuan

yang sangat penting untuk dimiliki manusia, karena dengan kreativitas seseorang dapat

meningkatkan adaptasi terhadap lingkungan dan keadaan, dan dapat memungkinkan kita

Page 11: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

2

untuk mengubah lingkungan kita (Chavez, Jonathan & Cruz, 2012). Sedangkan menurut

George & Zhou (dalam Naylor, Kim, & Pettijohn, 2013), kreativitas merupakan

kemampuan individu untuk mencari solusi atas permasalahan yang ia hadapi.

Menurut Renzulli (1978) kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru, kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat

diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat

hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Renzulli,

1978). Torrance (1993, 2004) menjelaskan bahwa kreativitas mengandung sensitifitas

terhadap problematika-problematika dan kesulitan dalam bidang apa pun, kemudian

menyusun sebagian pemikiran atau data teoritis yang digunakan untuk mengatasi

problematika tersebut, dan menguji kebenaran data-data itu, serta menyampaikan hasil-

hasil yang dicapai kepada orang lain.

Menurut Munandar (2009) biasanya anak yang kreatif memiliki rasa ingin tahu

yang besar, memiliki minat yang luas dan menyukai aktifitas yang kreatif. Anak dan

remaja kreatif biasanya cukup mandiri, memiliki rasa percaya diri, dan lebih berani

mengambil resiko dengan perhitungan daripada anak-anak pada umumnya. Anak kreatif

melakukan sesuatu yang amat berarti, penting, dan disukai, tanpa menghiraukan kritik

atau ejekan dari orang lain. Remaja kreatif tidak takut untuk membuat kesalahan dan

mengemukakan pendapat walaupun mungkin tidak disetujui orang lain. Remaja kreatif

adalah orang yang inovatif, berani untuk berbeda daripada orang lain, menonjol,

membuat kejutan, atau menyimpang dari tradisi. Rasa percaya diri, keuletan, dan

ketekunan membuat remaja kreatif tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuan. Siswa

berbakat kreatif biasanya mempunyai rasa humor yang tinggi, dapat melihat masalah

Page 12: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

3

dari berbagai sudut pandang, serta memiliki kemampuan untuk bermain dengan ide atau

konsep.

Kreativitas dapat membuat individu mewujudkan diri dalam menggapai sukses

yang diangan-angankan, dan mampu melihat bermacam-macam kemungkinan

penyelesaian terhadap suatu masalah. Selain itu, kreativitas juga dapat meningkatkan

kualitas hidup dengan menyertakan ide-ide baru, penemuan baru dan teknologi

(Munandar, 2009). Selain itu Munandar (2009) banyak memberikan penjelasan

mengenai pentingnya kreativitas, antara lain: 1) Dengan berkreasi, seseorang dapat

mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat

tertinggi dalam hidup manusia; 2) Dengan kreativitas, seseorang dapat melihat berbagai

kemungkinan penyelesaian masalah, dimana bentuk pemikiran ini masih kurang

mendapat perhatian dalam pendidikan formal; 3) bersibuk diri secara kreatif bukan

hanya memberikan manfaat bagi lingkungan namun juga memberikan kepuasan kepada

individu yang bersangkutan; 4) kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan

kualitashidupnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan betapa

pentingnya kreativitas untuk seseorang terlebih bagi siswa SMA yang dalam masa

transisi.

Salah satu bentuk kreativitas adalah kreativitas verbal. Menurut Thrustone

(dalam Munandar, 2009) verbal adalah pemahaman akan hubungan kata, kosa kata dan

penguasaan komunikasi. Orang yang memiliki kemampuan tersebut akan mampu

membuat pola-pola baru berdasarkan ide-ide yang terbentuk dalam kognitif mereka.

Page 13: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

4

Aspek yang diungkap kreativitas verbal Munandar (2009) adalah (1) fluency

ditandai dengan mampu mencetuskan banyak ide, banyak cara menyelesaikan masalah

dan selalu memikirkan lebih dari satu jawaban; (2) flexibility, ketrampilan berpikir

fleksibel atau luwes ditandai dengan mampu memproduksi gagasan, jawaban dengan

berbagai variasi pendekatan bila menemukan masalah, dan mampu melihat suatu

masalah dari sudut pandang yang berbeda, serta mampu mengubah cara pendekatan atau

cara pemikiran; (3) originality, seseorang berpikir original bila mampu melahirkan ung-

kapan yang baru dan unik, mampu membuat kombinasi yang unik dan tidak lazim; (4)

elaboration, berarti mampu memperkaya dan mengembangkan gagasan atau produk dan

mampu menambahkan atau memperinci detil suatu objek, gagasan, atau situasi sehingga

lebih menarik. Keempat aspek yang diungkap kreativitas verbal dapat mencerminkan

kreativitas yang dimiliki soseorang secara keseluruhan.

Penelitian yang dilakukan Sen dan Hagvet (1993) pada 300 siswa dan Prieto et

al. (2006) dengan melibatkan 285 anak, menunjukkan adanya korelasi antara kreativitas

dengan prestasi akademik. Hal tersebut juga didukung oleh Ai (1999); Harris (2004);

Esquivel dan Lo-pez (1988); McCabe (1991) bahwa aspek-aspek pada kreativitas

memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai akademik pada pelajaran tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas memiliki dampak bagi

peningkatan prestasi belajar siswa.

Sekolah menuntut siswanya memiliki prestasi belajar yang baik. Terlebih pada

sekolah-sekolah unggulan seperti SMA Negeri 1 Salatiga. Sekolah memiliki harapan

yang tinggi pada siswanya untuk mereka mendapatkan hasil belajar yang tinggi. SMA

Negeri 1 Salatiga memiliki kelas khusus, yaitu kelas pengayaan dan kelas akselerasi.

Page 14: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

5

Siswa dalam kelas ini memiliki tuntutan hasil belajar yang lebih. Kelas pengayaan

diharapkan memiliki prestasi yang lebih baik daripada kelas reguler dan mereka

nantinya diharapkan akan dapat mewakili sekolah dalam olimpiade/perlombaan. Begitu

pun kelas akselerasi yang telah diseleksi dan dinilai memiliki kemampuan intelegensi

jauh diatas teman-teman yang lainnya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa

kreativitas memberikan dampak bagi peningkatan prestasi siswa, sehingga siswa kelas

pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga membutuhkan kreativitas dalam

memenuhi tuntutan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan kelas reguler.

Penelitian yang dilakukan pada siswa di Malaysia menunjukkan bahwa motivasi

intrinsik, pemberdayaan psikologis, dan dukungan untuk inovasi merupakan faktor

penentu kreativitas siswa (Ayoufu, Afshari & Ghavifekr, 2012). Menurut Rogers (dalam

Furnham, 2008), kreativitas seseorang dapat dilihat dari atribut pribadinya, seperti

inteligensi atau kepribadian seseorang. Penelitian lainnya menyebutkan bahwa faktor

yang memengaruhi kepribadian seseorang mencakup kemampuan kognitif/inteligensi,

faktor kepribadian, motivasi, pengetahuan, dan lingkungan sebagai sumber stimulasi

(Dodds, Smith, & Ward, 2002). Hal ini didukung pula dengan hasil penelitian Esfahani,

Ghafari, Emami, & Amin (2012), yang mengungkapkan bahwa kepribadian seseorang

mempengaruhi kreativitas yang ia miliki. Mahasiswa dengan dimensi kepribadian

extraversion, conscientiousness, dan emotional stability memiliki kreativitas lebih

tinggi dibanding dengan dimensi yang lain. Sedangkan penelitian dari Batey, Premuzic

dan Furnham (2010) dengan subjek mahasiswa di Inggris dan Amerika mengungkapkan

seseorang dengan dimensi openness to experience, egreeableness, dan

conscientiousness yang tinggi dapat dikatakan memiliki kreativitas yang tinggi pula.

Page 15: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

6

Penelitian lainnya dari Sung & Choi (2009) dengan subjek penelitian siswa di Amerika

Utara mengungkapkan bahwa dimensi extraversion dan openness to experience dapat

menjadi prediktor dari kreativitas. Ada banyak teori tentang model kepribadian, salah

satunya ialah model kepribadian The Big Five Personality.

Salah satu bentuk karakteristik kepribadian (personality trait) adalah

kepribadian model The Big Five Personality. Dalam dimensi kepribadian model The Big

Five Personality dijelaskan bahwa kepribadian individu terdiri dari lima sifat dasar.

Kelima dimensi dasar tersebut digunakan untuk menggambarkan perbedaan dalam

perilaku kognitif, afektif, dan sosial seorang individu. Kelima dimensi dasar ini

cenderung stabil sepanjang rentang kehidupan (Pervin & John, 2005).

Apabila kita melihat ciri-ciri dari masing-masing dimensi kepribadian dan

dihubungkan dengan kreativitas verbal, maka kita dapat memprediksi dimensi-dimensi

kepribadian yang mana saja yang berkaitan dengan kreativitas verbal pada siswa SMA.

Extraversion mencerminkan kecenderungan individu untuk menjadi energik,

antusias dan ambisius (Raja & Johns, 2004). Individu dengan extraversion rendah

cenderung pendiam dan tenang (Costa & McCrae, 1992). Kreativitas verbal muncul

akibat dari perilaku proaktif seseorang, seperti aktif terlibat dalam tugas, atau mencoba

ide-ide yang berbeda. Untuk alasan ini, individu yang pasif akan menunggu seseorang

untuk menginspirasi dan merangsang mereka untuk menjadi kreatif. Seseorang dengan

extraversion tinggi dapat menyebabkan orang tersebut menjadi penasaran tentang

bahkan peristiwa rutin dan kemudian bereksperimen. Extraversion cenderung mencari

Page 16: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

7

cara-cara baru melakukan tugas dan menghadapi masalah, bukan menghindari masalah,

hal ini memungkinkan untuk meningkatkan kreativitasnya.

Agreeableness mengacu pada individu yang sopan, percaya, ramah, berempati,

fleksibel, dan sikap kooperatif (Goldberg, 1990). Orang yang mendapat skor tinggi pada

agreeableness cenderung baik hati, perhatian, dan toleran. Sebaliknya, orang yang

kurang agreeableness cenderung manipulatif, egois, dan curiga (Digman, 1990). Orang

dengan agreeableness tinggi cenderung peduli perasaan orang lain dan menghindari

untuk bertentangan dengan orang lain. Oleh karena itu, mereka cenderung untuk terlibat

dalam kerja tim, berperilaku melayani dengan tujuan menjaga hubungan yang ada.

Mengingat keinginan mereka yang kuat untuk keharmonisan interpersonal, orang

dengan agreeableness tinggi mungkin mengalami kesulitan dalam menghasilkan dan

mengekspresikan ide-ide yang berbeda dari orang lain atau dari yang ada.

Conscientiousness mengacu pada sejauh mana individu memiliki tujuan,

ketelitian, tekun, hati-hati, tegas, tepat waktu, dan sikap yang tradisional (Goldberg,

1990). Individu dengan conscientiousness tinggi mungkin kurang termotivasi untuk

mencari masalah atau kesempatan baru karena mereka cenderung mengunakan cara-

cara yang telah ada (tradisional) dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.

Selain itu, orang yang teliti mungkin sebagian besar berorientasi melaksanakan tugas

yang diberikan dengan cara yang efisien dan terorganisir daripada mengerjakannya

dengan ide-ide baru. Individu dengan conscientiousness tinggi cenderung untuk

menghindari pengambilan risiko karena ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan

penundaan tak terduga dalam pekerjaan mereka (Raja & Johns, 2004).

Page 17: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

8

Neuroticism adalah ukuran ketenangan individu dan keamanan. Orang yang

mendapat skor rendah pada neuroticism ditandai sebagai percaya diri dan santai,

sementara mereka dengan neuroticism yang tinggi cenderung cemas, depresi, gelisah,

dan takut (Goldberg, 1990). Individu dengan skor neuroticism yang tinggi akan

menghabiskan energinya untuk menjadi cemas, depresi dan gelisah, sehingga ia

cenderung memiliki sedikit energi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Selain itu,

mereka cenderung menghindari situasi menakutkan dan kegagalan, dan mereka kurang

percaya diri yang dibutuhkan untuk pengambilan risiko sosial dan tugas yang

berhubungan dalam upaya-upaya kreatif (Raja & Johns, 2004). Individu dengan

neuroticism yang rendah, sebaliknya, santai dan memiliki pandangan positif tentang

tugas-tugas mereka dan orang lain. Kreativitas membutuhkan kemampuan untuk

mengintegrasikan informasi secara efisien dan mencari cara berpikir baru yang dapat

dimunculkan dengan memiliki sikap tenang dan percaya diri. Oleh karena itu, individu

dengan dengan neuroticism yang rendah lebih bersedia dan siap untuk terlibat dalam

proses yang menuntut pemecahan masalah secara kreatif.

Di antara Big Five Factor, openness to experiences yang paling sering diselidiki

dan telah menerima dukungan empiris sebagai prediktor kreativitas (McCrae & Costa,

1992). Individu dengan openness to experiences yang tinggi merupakan individu yang

imajinatif, berwawasan luas, penasaran, dan non-tradisional. Kreativitas biasanya

dimulai dari ide-ide baru dan asing yang terlihat “salah” bagi orang lain. Individu

dengan openness to experiences yang tinggi, lebih fleksibel dalam menciptakan ide-ide

baru meskipun mungkin belum teruji atau terlihat aneh. Openness to experiences

memiliki kecenderungan yang kuat untuk mencari situasi yang baru yang

Page 18: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

9

memungkinkan mereka untuk mendapatkan pengalaman dan perspektif baru (Goldberg,

1990). Mereka dapat dengan mudah mengungkapkan perasaan, perspektif, dan ide-ide.

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis bermaksud melakukan studi lebih

lanjut untuk menganalisis hubungan antara dimensi-dimensi The Big Five Personality

dengan kreativitas verbal dan dimensi-dimensi kepribadian mana saja dari The Big Five

Personality yang dapat memprediksikan secara signifikan kreativitas verbal pada siswa

SMA dengan hipotesis sebagai berikut: (H1) Extraversion berhubungan positif dengan

kreativitas verbal, (H2) Agreeableness berhubungan negatif dengan kreativitas verbal,

(H3) Conscientiousness berhubungan negatif dengan kreativitas verbal, (H4)

Neuroticism berhubungan negatif dengan kreativitas verbal, dan (H5) Openness to

experiences berhubungan positif dengan kreativitas verbal.

METODE

Partisipan

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek maupun subjek yang

memiliki kualitas serta karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan melakukan penarikan kesimpulan (Soegiyono, 2009). Populasi target

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA

Negeri 1 Salatiga.

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Soegiyono, 2009). Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan

adalah siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga yang didapatkan

Page 19: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

10

melalui teknik sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel dengan mengambil

semua anggota populasi menjadi sampel penelitian (Soegiyono, 2009).

Pengukuran

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

kuesioner. Variabel kepribadian diukur dengan menggunakan kuesioner yang sudah

diadaptasi dari The Big Five Inventory (Padmomartono dkk., 2010). Aitem dalam skala

ini berjumlah 44 aitem dengan menggunakan skala Likert 5 poin (sangat tidak setuju –

sangat setuju). Jenis data yang diperoleh ialah data interval. Varibel kreativitas verbal

diukur dengan menggunakan Tes Kreativitas Verbal yang dikembangkan di Indonesia

oleh Utami Munandar.

Uji validitas dilakukan pada 190 subjek dengan menghitung korelasi antara item

pada setiap faktor kepribadian dengan jumlah total dalam masing-masing faktor

kepribadian. Hasil perhitungan menyatakan bahwa validitas kuesioner The Big Five

Inventory bergerak dari 0,273–0,646 dan terdapat 2 item yang tidak memenuhi

persyaratan lebih besar dari 0,25. Item tersebut ialah item nomor 27 dan 35. Sehingga

item tersisa berjumlah 42 item yang memiliki validitas lebih besar dari 0,25. Hal ini

sesuai dengan penjelasan Azwar (2003) yang mengatakan alat tes dianggap valid jika

validitas butir sama atau lebih besar dari 0,25. Sementara itu uji reliabiltas terhadap

variabel yang digunakan dalam penelitian ini memberikan nilai Cronbach Alpha

extraversion sebesar 0.752, agreeableness sebesar 0.717, conscentiousness sebesar

0.746, neuroticism sebesar 0.775, dan openess to experience sebesar 0.802, yang lebih

besar dari 0,6 sehingga kuesioner dapat dinyatakan reliabel (Azwar, 2003).

Page 20: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

11

Tes kreativitas verbal telah diuji secara ekstensif oleh Munandar pada tahun

1977 dengan siswa SD dan siswa SMP di Jakarta dan telah dinyatakan valid dan

reliabel. Atas dasar hal ini peneliti tidak perlu melakukan tes uji coba lagi, meskipun

peneliti telah menetapkan skor originalitas dan skor fleksibilitas berdasarkan respon

subyek sesuai dengan kriteria penilaian tes kreativitas verbal.

Desain Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan kuesioner adaptasi The Big Five Inventory untuk mengukur variabel

kepribadian, serta Tes Kreativitas Verbal untuk mengukur variabel kreativitas.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke semua kelas X

Pengayaan dan Akselerasi. Kelas X Pengayaan dan Akselerasi yang menjadi tempat

peneliti dalam menyebarkan kuesioner adalah kelas Akselerasi, kelas MIA 1-6, kelas

IIS 1-2 dan kelas IBB 1. Sebelum kuesioner disebarkan, peneliti memberikan surat

permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada kepala sekolah SMA Negeri 1

Salatiga. Setelah mendapat ijin, peneliti menemui guru BK dan mengatur jadwal masuk

ke kelas guna memberikan kuesioner kepada subjek. Total data yang diperoleh ialah

sejumlah 190.

Page 21: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

12

HASIL

Tabel 1

Statistik Deskriptif The Big Five Inventory

Faktor Butir Mean SD Skor

rentang Min Max

Openness 9 33.16 4.751 33 11 44

Conscientiousness 9 29.43 4.573 30 14 44

Extraversion 8 28.30 4.695 24 16 40

Agreeableness 8 30.97 4.138 26 14 40

Neuroticism 8 22.21 5.187 26 11 37

Berdasarkan Tabel di atas perolehan rerata hasil pengisian The Big Five

Inventory siswa sesuai urutan rerata skor tertinggi sampai dengan yang terendah

sebagai berikut: 1) Openness to experience rerata 33,16. 2) Agreeableness rerata 30,97

3) Consciousness rerata 29,43. 4) Extraversion rerata 28,30. 5) Neuriticism rerata

22,21. Dengan demikian, sebagai keseluruhan, openness to experience menduduki

rerata skor faktor kepribadian siswa yang tertinggi dan faktor Neuroticism pada rerata

skor faktor kepribadian siswa yang terendah.

Sebelum melakukan analisis korelasi, peneliti melakukan uji normalitas untuk

membandingkan persebaran data dengan kurva distribusi normal. Apablila signifikansi

lebih besar dari 0,05 atau 5% maka data dapat dikatakan memiliki distribusi yang

normal (Priyatno, 2008). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-

Smirnov pada SPSS 16.0 for windows. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2

Hasil Uji Normalitas

O C E A N KV

Kolmogorov-Smirnov Z .705 .912 .788 1.334 .850 .930

Asymp. Sig. (2-tailed) .703 .377 .564 .057 .466 .353

a. Test distribution is Normal.

Page 22: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

13

Sebaran data pada variabel dimensi kepribadian memiliki nilai signifikansi

dengan probabilitas (p) sebesar 0,057 - 0,703 atau memiliki probabilitas diatas 0,05 (p >

0,05). Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data pada variabel dimensi kepribadian

bersifat normal. Sebaran data pada variabel kreativitas verbal memiliki nilai signifikansi

dengan probabilitas sebesar 0,353 atau memiliki probabilitas diatas 0,05 (p > 0,05). Hal

ini menunjukkan bahwa sebaran data pada variabel kreativitas verbal bersifat normal.

Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa data penelitian

bersifat normal sehingga analisis korelasi dapat dilanjutkan.

Peneliti membedakan kategori dari masing-masing dimensi kepribadian dengan

menggunakan rumus rentangan berdasarkan standar deviasi dan mean empiris dilihat

dari kurva normal (Azwar, 2008). Kategorisasi yang dilakukan oleh peneliti terbagi ke

dalam 5 kategori, yaitu kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

Berdasarkan rumus pengkategorian skor dari Azwar (2008), peneliti kemudian

mengkategorikan variabel penyesuaian diri dan kelima dimensi dalam The Big Five

Personality ke dalam lima kategori. Pengkategorian skor variabel kepribadian dan

kreativitas beserta frekuensi dan persentasenya akan dicantumkan dalam tabel-tabel

dibawah ini:

Tabel 3

Kategorisasi Skor Dimensi Kepribadian Openness to Experience

Kategori Interval Frekuensi %

Tinggi 37,8 ≤ x ≤ 45 34 17.9

Agak Tinggi 30,6 ≤ x < 37,8 104 54.7

Cukup 23,4 ≤ x < 30,6 49 25.8

Agak rendah 16,2 ≤ x < 23,4 2 1.1

Rendah 9 ≤ x < 16,2 1 0.5 Total 190

Page 23: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

14

Pada dimensi kepribadian Openness to Experience¸ subjek penelitian sebanyak

54,7% berada pada kategori agak tinggi. Kemudian diikuti dengan 25,8% berada pada

kategori cukup dan 17,9% pada kategori tinggi. Berarti sebagian besar siswa kelas X

pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga (187 siswa/98,4%) berada pada

kategori cukup sampai dengan tinggi pada faktor Openness to Experience, artinya siswa

memiliki wawasan dan sikap yang cukup terbuka dan bersedia menyesuaikan diri pada ga-

gasan atau situasi baru, cenderung menjadi “original”, banyak ketertarikan, punya dorong-

an dan berani ambil resiko.

Tabel 4

Kategorisasi Skor Dimensi Kepribadian Conscientiousness

Kategori Interval Frekuensi %

Tinggi 37,8 ≤ x ≤ 45 8 4.2

Agak Tinggi 30,6 ≤ x < 37,8 66 34.7

Cukup 23,4 ≤ x < 30,6 103 54.2

Agak rendah 16,2 ≤ x < 23,4 12 6.3

Rendah 9 ≤ x < 16,2 1 0.5 Total 190

Pada dimensi kepribadian conscientiousness¸ subjek penelitian sebanyak 54,2%

berada pada kategori cukup. Selanjutnya ada sebesar 34,7% berkategori agak tinggi.

Berarti sebagian besar siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga

(169 siswa/ 88,9%) berada pada kategori cukup sampai dengan agak tinggi pada faktor

conscientiousness, artinya siswa cenderung mengendalikan lingkungan sosial, berpikir

sebelum bertindak, cakap kendalikan dorongan nafsu, ikuti aturan/norma, terencana, ter-

organisir dan memprioritaskan tugas, hati-hati, cermat dan tekun, dapat dipercaya dan

berkehendak kuat akan prestasi.

Page 24: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

15

Tabel 5

Kategorisasi Skor Dimensi Kepribadian Extraversion

Kategori Interval Frekuensi %

Tinggi 33,6 ≤ x ≤ 40 26 13.7

Agak Tinggi 27,2 ≤ x < 33,6 82 43.2

Cukup 20,8 ≤ x < 27,2 71 37.4

Agak rendah 14,4 ≤ x < 20,8 11 5.8

Rendah 8 ≤ x < 14,4 0 0.0 Total 190

Pada dimensi kepribadian extraversion¸ subjek penelitian sebanyak 43,2%

berada pada kategori agak tinggi. Selanjutnya ada sebesar 37,4% berkategori cukup.

Berarti sebagian besar siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga

(153 siswa/ 80,6%) berada pada kategori cukup sampai dengan agak tinggi pada faktor

extraversion, artinya siswa cenderung memegang kendali, akrab dan intim dalam

bergaul, cenderung cerewet dan mengalami “good mood”.

Tabel 6

Kategorisasi Skor Dimensi Kepribadian Agreeableness

Kategori Interval Frekuensi %

Tinggi 33,6 ≤ x ≤ 40 49 25.8

Agak Tinggi 27,2 ≤ x < 33,6 110 57.9

Cukup 20,8 ≤ x < 27,2 27 14.2

Agak rendah 14,4 ≤ x < 20,8 3 1.6

Rendah 8 ≤ x < 14,4 1 0.5 Total 190

Pada dimensi kepribadian agreeableness¸ subjek penelitian sebanyak 57,9%

berada pada kategori agak tinggi. Selanjutnya ada sebesar 25,8% berkategori tinggi.

Berarti sebagian besar siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga

(159 siswa/ 83,7%) berada pada kategori agak tinggi sampai dengan tinggi pada faktor

agreeableness, artinya siswa cenderung berdaya adaptasi sosial, simpatik, ramah, suka

Page 25: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

16

mengalah, menghindari konflik, lebih cenderung mengikuti orang lain dan mudah akrab

dengan orang lain.

Tabel 7

Kategorisasi Skor Dimensi Kepribadian Neuroticism

Kategori Interval Frekuensi %

Tinggi 33,6 ≤ x ≤ 40 3 1.6

Agak Tinggi 27,2 ≤ x < 33,6 28 14.7

Cukup 20,8 ≤ x < 27,2 86 45.3

Agak rendah 14,4 ≤ x < 20,8 57 30.0

Rendah 8 ≤ x < 14,4 16 8.4 Total 190

Pada dimensi kepribadian neuroticism¸ subjek penelitian sebanyak 45,3% berada

pada kategori cukup. Selanjutnya ada sebesar 30% berkategori agak rendah. Berarti

sebagian besar siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga (143

siswa/ 75,3%) berada pada kategori agak rendah sampai dengan cukup pada faktor

neuroticism, artinya siswa cenderung jarang mengalami emosi negatif dan “bad mood”,

lebih optimistik, lebih bergembira dan puas pada hidupnya.

Kepribadian subjek penelitian apabila dilihat dari masing-masing dimensi The

Big Five Personaliy mengungkapkan bahwa kebanyakan subjek penelitian memiliki

tingkat openness to experience yang agak tinggi (54,7%), tingkat conscientiousness

yang cukup (54,2%), tingkat extraversion yang agak tinggi (43,2%), tingkat

agreeableness yang agak tinggi (57,9%), serta tingkat neuroticism yang cukup (45,3%).

Sedangkan subjek penelitian dengan jumlah paling sedikit berada dalam kategorisasi

ekstrim yaitu 0,5% openness to experience, 0,5% conscientiousness, 5,8% extraversion,

0,5% agreeableness, serta 1,6% neuroticism

Page 26: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

17

Kategorisasi skor kreativitas verbal akan dijabarkan secara lebih terperinci pada

tabel 8 di bawah ini:

Tabel 8

Kategorisasi Skor Kreativitas Verbal

Kategori Interval Frekuensi %

Sangat Tinggi x ≥131 21 11.1

Tinggi 121 ≤ x < 131 43 22.6

Agak Tinggi 111 ≤ x < 121 48 25.3

Cukup 100 ≤ x < 111 45 23.7

Agak Rendah 90 ≤ x < 100 18 9.5

Rendah 80 ≤ x < 90 5 2.6

Sangat Rendah x ≤ 79 10 5.3

Total 190

Dari kategorisasi skor kreativitas verbal yang dilakukan peneliti, persentase

paling besar ditemukan pada kategori skor agak tinggi, yang berarti bahwa sebanyak

25,3% subjek penelitian berada pada kategori agak tinggi. Sedangkan persentase paling

kecil ditemukan pada kategori skor sangat tinggi, yang berarti bahwa sebanyak 0,5%

subjek penelitian berada pada kategori sangat tinggi. Tingkat kreativitas verbal subjek

tergolong tinggi yaitu sejumlah 61,1% subjek berada dalam kategori cukup sampai

dengan kategori tinggi.

Analisis korelasi digunakan karena peneliti ingin mengetahui hubungan masing-

masing dimensi kepribadian The Big Five Personality terhadap kreativitas verbal. Hasil

analisis korelasi parsial dijabarkan dalam tabel 9:

Page 27: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

18

Tabel 9

Korelasi Kreativitas Verbal dengan Big Five Personality

Big Five Personality Kreativitas Verbal

r Sig.

Openness .097 .182

Conscientiousness .085 .242

Extraversion .150* .039

Agreeableness .048 .514

Neuroticism .042 .569

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis korelasi yang dilakukan peneliti, didapatkan hasil

bahwa dimensi kepribadian yang memiliki hubungan positif yang signifikan dengan

kreativitas verbal ialah dimensi extraversion. Dimensi kepribadian lainnya yakni

dimensi openness to experience, conscientiousness, agreeableness, dan neuroticism

tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kreativitas verbal siswa kelas X

pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga karena memiliki probabilitas di atas

0,05.

Dimensi extraversion memiliki koefisien korelasi sebesar 0,150 dan signifikansi

sebesar 0,039 (p < 0,05) dengan kreativitas verbal, yang berarti bahwa dimensi

extraversion memiliki hubungan yang signifikan searah dengan kreativitas verbal.

Hubungan yang searah berarti semakin tinggi tingkat extraversion yang dimiliki oleh

siswa, maka kreativitas verbal juga akan semakin tinggi.

Dimensi openness to experience (r = 0,097, p > 0,05), conscientiousness (r =

0,085, p > 0,05), agreeableness (r = 0,048, p > 0,05), dan neuroticism (r = 0,042, p >

0,05) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kreativitas verbal siswa. Hal ini

berarti bahwa dimensi kepribadian openness to experience, conscientiousness,

Page 28: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

19

agreeableness, dan neuroticism tidak dapat mempengaruhi kreativitas verbal siswa

SMA. Dari nilai koefisien determinasi (r2=0,022), dapat disimpulkan bahwa 2,2%

kreativitas verbal dipengaruhi oleh dimensi kepribadian extraversion dan 97,8%

ditentukan oleh faktor-faktor lain.

PEMBAHASAN

Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi kepribadian extraversion

dengan kreativitas verbal siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA N 1 Salatiga.

Sedangkan dimensi kepribadian openness to experience, conscientiousness,

agreeableness dan neuroticism tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan

kreativitas verbal siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA N 1 Salatiga.

Mayoritas subjek penelitian (43,2%) memiliki skor dalam kategori agak tinggi

pada dimensi kepribadian extraversion. Dari hasil analisis korelasi didapatkan bahwa

hubungan antara dimensi kepribadian extraversion dengan kreativitas verbal sangat

lemah (r = 0,150).

Hubungan antara dimensi extraversion dengan kreativitas verbal siswa sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Esfahani, dkk. (2012), penelitian ini

mengungkapkan bahwa mahasiswa dengan dimensi kepribadian extraversion memiliki

kreativitas lebih tinggi dibanding dengan dimensi yang lain. Dimensi extraversion

memiliki hubungan yang positif dengan kreativitas verbal siswa dan dapat dijadikan

sebagai predictor kreativitas verbal siswa. Temuan ini sejalam dengan temuan penelitian

sebelumnya oleh Sung & Choi (2009). Hal ini dapat dijelaskan karena individu dengan

extraversion yang tinggi memiliki banyak energi dan cenderung antusias, aktif mencari

Page 29: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

20

penyelesai masalah, yang mampu mendorong individu berpikir kreatif (Costa &

McCrae, 1992; Zhao & Seibert, 2006).

Hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil bahwa

2,2% kreativitas verbal siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga

diprediksi oleh dimensi kepribadian extraversion. Sedangkan sisanya sebesar 97,8%

kreativitas verbal siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga

diprediksi oleh faktor lain. Memang faktor kepribadian pada extraversion tidak secara

mutlak memprediksi kreativitas verbal hal ini dikarenakan kreativitas verbal tidak hanya

dipengaruhi oleh 1 faktor tunggal kepribadian melainkan banyak faktor yang

mempengaruhi kreativitas verbal tersebut.

Lebih lanjut, penelitian yang sudah dilakukan peneliti hanya menemukan 1

faktor kepribadian extraversion saja yang signifikan dalam memprediksi kreativitas

verbal siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga. Temuan ini

tidak sesuai dengan penelitian Sung & Choi (2009) yang mengemukakan bahwa

kreativitas diprediksi oleh 2 faktor kepribadian, yaitu openness to experience (r = 0,26,

p < 0,01) dan extraversion (r = 0,30, p < 0,01). Esfahani, dkk. (2012) juga

mengemukakan temuan yang berbeda dari peneliti. Esfahani, dkk. mengungkapkan

antara lima dimensi kepribadian, tiga dimensi memiliki pengaruh terhadap kreativitas

yaitu, extraversion, conscientiousness, dan emotional stability (neuroticism rendah).

Ketiga dimensi menjelaskan 43% dari variasi kreativitas.

Faktor kepribadian agreeableness tidak terbukti memiliki hubungan yang positif

dan signifikan terhadap kreativitas verbal siswa. Mengingat bahwa individu dengan

agreeableness peduli orang lain dan cenderung lebih suka setuju dengan pendapat orang

Page 30: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

21

lain untuk menjaga perdamaian, kinerja kreatif mereka akan lebih menurun saat mereka

khawatir tentang upah, kompensasi, atau evaluasi orang lain tentang kinerja mereka

(Sung & Choi, 2012). Sikap yang mereka miliki tidak mendorong mereka untuk

mengembangkan kreativitas yang mereka miliki. Kreativitas berkembang saat individu

tidak ragu untuk mengungkapkan pendapat mereka walaupun bertentangan dengan

pendapat orang lain, sedangkan individu dengan agreeableness cenderung untuk setuju

dengan pendapat orang lain. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan siswa memiliki

neuroticism yang cukup, hal ini menunjukkan siswa cukup sering merasakan cemas,

depresi, gelisah, dan takut. Seperti individu dengan agreeableness yang tinggi, individu

dengan skor neuroticism yang tinggi akan cenderung menghindari situasi menakutkan

dan kegagalan, dan mereka kurang percaya diri yang dibutuhkan untuk pengambilan

risiko sosial dan tugas yang berhubungan dalam upaya-upaya kreatif (Raja & Johns,

2004).

Individu dengan faktor conscientiousness yang tinggi cenderung tujuan,

ketelitian, tekun, hati-hati, tegas, tepat waktu, dan sikap yang tradisional (Goldberg,

1990). Mereka lebih menyuka kepastian sehingga lebih memilih untuk menghindari

perubahan. Kreativitas dapat berkembang dalam situasi yang baru dan dinamis,

sedangkan individu dengan conscientiousness yang tinggi cenderung lebih memilih

rutinitas.

Dengan didasarkan penelitian yang sudah dilakukan, faktor kepribadian

openness to experience yang mengukur intelektualitas, imajinatif, rasa ingin tahu dan

wawasan pada siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga

berhubungan positif tapi tidak signifikan dengan prestasi akademik. Hal ini berbeda

Page 31: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

22

dengan penelitian sebelumnya (Batey, dkk., 2010; Sung & Choi, 2012) yang

mengatakan ada hubungan yang positif tapi cukup kuat. Sung & Choi (2012)

mengatakan seseorang yang imajinatif, terbuka akan pengalaman baru dan berwawasan

luas meningkatkan kreativitas individu tersebut.

Penelitian-penelitian terdahulu yang sudah dilakukan memberikan hasil yang

berbeda dengan peneliti. Hal ini dikarenakan terjadi perbedaan karakteristik populasi

dan banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian. Pada penelitian Sung & Choi

(2009), menggunakan sampel yang besar (n = 430), dan subjek penelitiannya ialah

mahasiswa dari sekolah bisnis Amerika Utara sehingga mempunyai hasil penelitian

yang berbeda dengan peneliti yang hanya menggunakan sampel sebanyak 190 siswa,

dan mengambil siswa kelas X program pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1

Salatiga yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan subjek penelitian Sung &

Choi (2009).

Lebih lanjut, pada instrumen penelitian yang digunakan oleh Sung & Choi

(2009) pun berbeda dengan peneliti. Pada Sung & Choi menggunakan item skala yang

dikembangkan dari teori Goldberg dengan aitem yang berjumlah 22 dengan skala antara

1-7, sedangkan peneliti menggunakan Inventori BFI milik Oliver (1991) dengan item

yang berjumlah 44 dengan skala antara 1-5. Dengan Inventori kepribadian yang berbeda

akan memberikan hasil penelitian yang berbeda pula.

Kreativitas verbal subjek dalam penelitian ini tergolong tinggi yaitu sebesar

61,1% yang tersebar dari kategori cukup sampai dengan kategori tinggi. Selain itu,

setiap dimensi kepribadian pada subjek penelitian juga tergolong memiliki skor yang

cukup tinggi dan berada di kategori skor cukup sampai dengan agak tinggi. Berdasarkan

Page 32: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

23

seluruh hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dimensi kepribadian yang

memiliki hubungan dengan kreativitas verbal siswa ialah dimensi kepribadian

extraversion. Semakin tinggi skor individu pada dimensi kepribadian extraversion maka

semakin tinggi pula skor kreativitas verbal.

Dimensi kepribadian The Big Five Personality bukan satu-satunya variabel yang

dapat mempengaruhi kreativitas verbal siswa. Terdapat pula variabel lain yang dapat

mempengaruhi kreativitas verbal siswa, yaitu lingkungan, tantangan, dukungan orang

tua dan guru, ketersediaan fasilitas yang mendorong munculnya kreativitas, pola asuh,

serta motivasi untuk berprestasi (Munandar, 2009). Hurlock (1997) menyatakan bahwa

ada banyak faktor yang bisa berpengaruh terhadap kreativitas seperti: jenis kelamin,

besarnya keluarga, status sosial ekonomi, lingkungan kota versus lingkungan pedesaan,

urutan kelahiran dan inteligensi. Hurlock (1997) juga menyatakan bahwa anak dari

lingkungan kota cenderung lebih kreatif dari anak lingkungan pedesaan. Anak-anak di

pedesaan lebih umum dididik secara otoriter dan lingkungan pedesaan kurang

merangsang kreativitas dibandingkanlingkungan kota dan sekitarnya.

KESIMPULAN dan SARAN

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, data ini dikumpulkan

dari siswa kelas X pengayaan dan akselerasi SMA Negeri 1 Salatiga, oleh karena itu,

tidak mungkin digeneralisasikan untuk populasi lainnya. Bagi penelitian selanjutnya

dapat memperluas cakupan populasi agar jumlah subjek penelitian semakin banyak dan

meningkatkan kemampuan generalisasi hasil penelitian. Kedua, faktor-faktor lain yang

tidak dikontrol oleh peneliti, seperti lingkungan, pola asuh, inteligensi, jenis kelamin,

yang mungkin memiliki pengaruh terhadap kreativitas. Oleh karena itu untuk penelitian

Page 33: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

24

selanjutnya perlu menambahkan faktor-faktor tersebut sebagai variabel atau dapat

menggunakan mix-methods research untuk meneliti variabel lain yang mungkin

memiliki hubungan dengan kreativitas verbal siswa.

Saran yang dapat peneliti berikan yaitu bagi siswa agar meningkatkan kreativitas

verbalnya dengan mambaca, menulis dan bersosialisasi dengan orang lain baik dalam

kegiatan akademis maupun non-akademis. Bagi pihak sekolah agar mengembangkan

program-program pendidikan yang merangsang kreativitas siswa, kemampuan

berkomunikasi, budaya membaca dan menulis.

Page 34: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

25

DAFTAR PUSTAKA

Ai, X. (1999). Creativity and academic achievement: An in-vestigation of gender

differences. Creativity Research Journal, 12 (4), 329.

Ayoufu, W., Afshari, M., & Ghavifekr, S. (2012). Factors Contributing Students’

Creativity. 2nd International Conference on Management.

Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas (Edisi 3). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________ (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bandura, A. 2006. Adolescent development from an agentic perspective. Self-efficacy

Beliefs of Adolescents. Vol. 5, 1–43: Chapter 1. Greenwich, CT: IAP –

Information Age Publishing.

Batey, M., Premuzic, T.C., & Furnham, A. (2010). Individual Differences in Ideational

Behavior: Can the Big Five and Psychometric Intelligence Predict Creativity

Scores?. Creativity Research Journal, 22(1), 90–97.

Chávez, R. A., Jonathan, A. & Cruz, C. (2012). The Multiple Relations Between

Creativity and Personality. Creativity Research Journal, Volume 24, Issue 1,

page 76-82).

Costa, P. T., Jr.& McCrae, R. R. (1992). Revised NEO Personality Inventory (NEO PI-

R) and NEO Five-Factor Inventory (NEO-FFI) professional manual. Odessa,

FL: Psychological Assessment Resources.

________ (2003). Personality in Adulthood: A Five-Factor Theory Perspective (2nd

Ed.). London: The Guilford Press.

Digman, J. M. (1990). Personality structure: Emergence of the five-factor model.

Annual Review of Psychology, Volume 41, page 417-440).

Dodds, R. A., Smith, S. M.& Ward, T. B. (2002). The use of environmental clues

during incubation. Creativity Research Journal, Volume 14, page 287–304).

Esfahani, A.N., Ghafari, M., Emami, A.R. & Amin, T.B. (2012). Studying Impacts of

Personality Traits on Creativity (Case Study: University of Isfahan’s Students).

Journal of Basic and Applied Scientific Research, Volume 2(4), page 3457-

3460.

Esquivel, G. B., & Lopez, E. (1988). Correlations among measures of cognitive ability,

creativity, and academic achievement for gifted minority children. Perceptual

and Motor Skills, 67 (2), 395-398.

Page 35: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

26

Furnham, A. (2008). Personality and intelligence as predictors of creativity. Elsevier,

Volume 45, Issue 7, pages 613–617.

Goldberg, L. R. (1990). An alternative description of personality: The Big Five factor

structure. Journal of Personality and Social Psychology, Volume 59, page 1216-

1229.

Harris, J. A. (2004). Measured intelligence, achievement, openness to experience, and

creativity. Personality and Individual Differences, 36 (4), 913-929.

Hurlock, E.B. (1997). Psikologi Perkembangan. Jilid II Edisi ke 6. Penerjemah:

Tjandrasa, M. M. Jakarta : Erlangga.

John, O. & Srivastava, S. (1999). The Big Five Trait Taxonomy: History, Measurement,

and Theoretical Perspectives. University of California, Berkeley, Institute of

Personality and Social Research.

McCabe, M. P. (1991). Influence of creativity and intelligence on academic

performance. Journal of Creative Behavior, 25, 116-122.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka

Cipta.

________ (2000). Kreativitas Anak dan Strategi Pengembanganya. Anima. Indonesian

Psychological Journal. 15: 390-394.

________ (1997). Mengembangkan Inisiatif dan Kreativitas Anak. Psikologika. 2: 31-

41.

Naylor, P.D., Kim, J. &Pettijohn, T. F. (2013). The role of mood and Personality type

on creativity. Psi Chi Journal of Psychological Research, Volume 18(4), page

148-156.

Padmomartono, S., Widrawanto, Y., Danny, Y., Nur, Nanda. & Yuliana, D. (2010).

Telaah The Five Factor Model of Personality. Salatiga: Widya Sari Press.

Pervin, L.A., & John, O.P. (2005). Personality; Theory and research. 8ed. New York:

Guilford Press.

Prieto, M. D., Parra, J., Ferrándo, M., Ferrándiz, C., Ber-mejo, M. R., & Sánchez, C.

(2006). Creative abilities in early childhood. Journal of Early Childhood

Research, 4 (3), 277-290.

Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS. MediaKom : Yogyakarta.

Raja, U. & Johns, G. (2004). The impact of personality on psychological contracts.

Academy of Management Journal, Volume 47, page 350-367.

Page 36: FAKTOR KEPRIBADIAN MODEL “BIG FIVE PERSONALITY” …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9243/2/T1_802011130_Full... · Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan

27

Renzulli, J. S. (1978). What makes giftedness: Re examining a definition. Phi Delta

Kappan, 60 (3), 180-184.

Sen, A. K., & Hagtvet, K. A. (1993). Correlations among creativity, intelligence,

personality, and academic achievement. Perceptual & Motor Skills, 77, 497-498.

Soegiyono (2009). Penelitian kuantitatif, kualitatif dan HRD. Bandung: CV. Alfabeta.

Sung, S. Y., & Choi, J. N. (2009). Do Big Five Personality Factors Affect Individual

Ccreativity? The Moderating Role of Extrinsic Motivation. Social Behavior and

Personality, 37(7), 941-956.

Torrance, E. P. (1993). Understanding creativity: Where to start?. Psychological

Inquiry, 4 (3), 232-234.

________ (2004). Great expectations: Creative achieve-ments of the sociometric stars in

a 30 year study. The Journal of Secondary Gifted Education. 16 (1), 5-13.

Zhao, H., & Seibert, S. E. (2006). The Big Five personality dimensions and

entrepreneurial status: A meta-analytical review. Journal of Applied Psychology,

91, 259-271.