93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh: UMI KRISNAWATI NIM K7407150 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

  • Upload
    dotu

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh:

UMI KRISNAWATI

NIM K7407150

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh:

UMI KRISNAWATI

NIM K7407150

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Umi Krisnawati. “ PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJ ARAN 2010/2011”. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Juni 2011.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz pada mata pelajaran akuntansi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas, dan melibatkan partisipasi siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun pelajaran 2010/2011, yang berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan berupa: (a) observasi, (b) wawancara, (c) tes, (d) dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahap: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi dan interpretasi (d) analisis dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti pada siklus I telah mencapai indikator kinerja lebih dari 70% siswa telah mencapai standar ketuntasan belajar minimal yaitu 72,00. Nilai rata-rata setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz untuk ranah kognitif mengalami peningkatan angka sebesar 9,48 (rata-rata nilai sebelum siklus I yaitu 71,57, rata-rata nilai siklus I 81,05). Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar minimal sebanyak 36 siswa untuk ranah kognitifnya dengan nilai rata-rata 92,36. Pada siklus II ini terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 11,31 (nilai rata-rata siklus I 81,05, nilai rata-rata siklus II 92,36). Nilai rata-rata setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz untuk ranah psikomotorik mengalami peningkatan angka sebesar 15,66 (sebelum siklus I yaitu 61,18, nilai siklus I 76,84). Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 5,66 (rata-rata nilai siklus I 76,84, nilai rata-rata siklus II 82,50). Minat siswa terhadap pelajaran akuntansi mengalami peningkatan yang ditunjukkan peningkatan hasil belajar ranah afektifnya, sebelum diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz 5,26% siswa yang cukup minat dalam belajar akuntansi, 81,57% siswa minat dalam belajar akuntansi, dan 13,16% siswa sangat minat dalam mempelajari akuntansi, sedangkan setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz terdapat 55,26% siswa minat dalam mempelajari akuntansi dan sisanya sebanyak 44,74% siswa sangat berminat dalam mempelajari akuntansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Umi Krisnawati.” THE IMPLEMENTATION OF TEAM QUIZ TYPE COOPERATIVE STUDYING TO INCREASE THE RESULT OF STUDYING ACCOUNTING IN THE ELEVENTH GRADE STUDENT O F SMAN 1 TERAS BOYOLALI AT 2010/2011 ACADEMIC YEAR”. Thesis, Surakarta: Education and Teacher Training Faculty. Sebelas Maret University. June 2011.

The purpose of this research is to understand whether the implementation of quiz team type cooperative studying can increase the result of studying accounting in the eleventh grade student of the second social science in SMAN 1 Teras, Boyolali.

The kind of this research which is done by the researcher is Clasroom Action Research. It is done by colaboration between the researcher, the teacher, and involving the participant of student. The subject of this research is the eleventh grade student of the second social science in SMAN 1 Teras Boyolali in 2010/2011 academic year. The total of partisipant is 38 students. The technique of collecting data is done by the activities such as: (a) observation, (b) interview, (c) test, (d) documentation. The procedure of research includes: (a) planning, (b) action, (c) observation and interpretation, (d) analysis and reflection.

Based on the research result, it can be concluded that the implementation of Quiz Team type cooperative studying can increase the result of studying student. It can be provenin the first cycle. It has achieved the indicator more than 70% students who have got the standart of minimal studying completeness namely 72,00. The mean score after the implementation of quiz team type cooperative studying for cognitive domain increases namely 9,48 (the mean score before the first cycle namely 71,56, the mean score in the first cycle namely 81,05). In the second cycle, the student get the standart of minimal studying completeness namely 36 students for cognitive domain with the mean namely 92,36. In the second cycle, it increases with the mean score namely 11,31 (the mean score in the first cycle is 81,05, the mean score in the second cycle is 92,36). The mean score after the implementation of quiz team type cooperative studying for psycomotoric domain increases namely 15,66 (before the first cycle is 61,18, the score in the first cycle is 76,84). In the second cycle there is an improvement in the mean score namely 5,66 (the mean score in the first cycle is 76,84, the mean score in the second cycle is 82,50). The interest of student to acoounting subject increases that is shown by improving the result of studying in affective domain before the implementation of team quiz type cooperative studying 5,26% the students have enough interest in studying accounting, 81,57% the students have interest in studying accounting, 13,16% the students have big interest in studying accounting . Applied team quiz type cooperative studying it can be achieved 55,26% the students who have interest in studying accounting and the remainder is 44,74% the students who have big interest in studying accounting. Therefore, it can be concluded that the implementation of team quiz type cooperative studying can increases the result of studying student.

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

� Yakinlah bahwa dunia ini adalah tempat cobaan ujian, tantangan dan

kesedihan karena itu, terimalah ia apa adanya dan mintalah pertolongan

kepada Allah SWT

� Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal

terbaik. Mereka hanya berusaha menjadikan terbaik dari setiap hal yang

hadir dalam hidupnya.

� Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

- Ibu dan bapakku tersayang, yang selalu mendoakan dan

menyayangiku dengan sepenuh hati.

- Adik-adikku tercinta, terima kasih atas nasehat, doa dan

semangatnya. Love you all.

- Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd terima kasih untuk dorongan

dan bimbingannya selama ini

- Drs. Sukirman, MM terima kasih untuk bimbingannya

selama ini

- Sahabat-sahabatku Ika, Kiki, Wuri, Erna, Selly, Sarah,

Mahmudah, Wanda, Novi, Rizkyworo, Yamti. thanks for

all.

- Teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi kelas C 2007

- Teman seperjuangan di BKK Akuntansi 2007

- Almamater UNS

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta dengan usaha yang sungguh-

sungguh, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis untuk memenuhi

sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan penulisan

skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk

bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M. Pd, selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Prof. Dr. Sigit Santosa, M. Pd, selaku pembimbing I yang telah memberikan

banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Drs. Sukirman, MM, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan,

semangat dan bimbingan dengan baik.

6. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji

penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi guna menyelesaikan

studi di bangku kuliah

7. Suwarno, S.Pd, M.H , selaku Kepala SMA Negeri 1 Teras Boyolali, yang

memberikan ijin penelitian skripsi ini.

8. Ihdati Khoiriyah, S. Pd, selaku guru mata pelajaran akuntansi yang membimbing

dalam pelaksanaan penelitian ini serta guru dan staff karyawan, dan siswa XI IPS 2

yang membantu penulisan skripsi ini.

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Ibu Bapak tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun

spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi peneliti

hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Adik-adikku tersayang (Krisna Ari Nugroho, Krisnia Novia Safitri) yang

membuatku selalu bersemangat

11. Mas Slamet, Mb Titik, Mas Yoyox, Mba Sisi, Mba Ida, Mba Maya, Wahyu, Laras,

Nur, Fida, yang selalu memberikan do’a dan semangat.

12. Ika, Kiki, Wuri, Erna, Selly, Sarah, Mahmudah, Wanda, Novi, Rizkyworo, Yamti

yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan doannya

13. Semua teman-teman seperjuangan Pendidikan Akuntansi ’07, terima kasih

buat senyum dan doanya.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN REVISI............................................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. v

HALAMAN ABSTRAK....................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... ix

KATA PENGANTAR.......................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah........................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 4

D. Perumusan Masalah............................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 6

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 6

1. Hakikat belajar............................................................................... 6

a. Definisi Belajar ........................................................................ 6

b. Faktor-faktor Belajar ............................................................... 7

c. Prinsip Belajar.......................................................................... 7

2. Hakikat Pembelajaran .................................................................... 8

3. Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 8

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif......................................... 8

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif ...................................... 10

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif .................................. 11

d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .............................................. 11

e. Pembelajaran Kooperatif tipe Team Quiz ............................... 12

4. Keaktifan Siswa ............................................................................ 12

a. Pengertian Keaktifan Belajar..................................................... 12

b. Ciri-ciri Keaktifan Belajar......................................................... 13

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keaktifan Belajar ................ 14

5. Hasil Belajar .................................................................................. 14

a. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 14

b. Fungsi Hasil Belajar.................................................................. 15

c. Tujuan Penilaian Hasil Belajar .................................................. 16

d. Aspek-aspek Hasil Belajar ........................................................ 17

e. Penilaian Hasil Belajar ............................................................. 17

6. Mata Pelajaran Akuntansi ............................................................. 22

B. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 23

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 24

D. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................... ..................................... 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 27

B. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................. 28

C. Sumber Data ...................................................................................... 29

D. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 29

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 33

F. Prosedur Penelitian.............................................................................. 35

G. Proses Penelitian................................................................................. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................................. 39

B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 48

C. Pembahasan ....................................................................................... 61

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................................... 70

B. Saran ................................................................................................... 71

C. Implikasi ............................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74

LAMPIRAN

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali. . . . . . . . . . . . 44

Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif. . . . . . . . . . . . . . . . . . 62

Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64

Gambar 6. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik. . . . . . . . . . . . 65

Gambar 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67

Gambar 8. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68

Gambar 9. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif. . . . . . . . . 163

Gambar 10. Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif. . . . . . . . . . . . . .. 166

Gambar 11. Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik. . . . . . . . . . 169

Gambar 13. Siswa Sedang Melaksanakan Team Quiz. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 175

Gambar 14. Siswa Sedang Melaksanakan Evaluasi Akir. . . . . . . . . . . . . . . . . 177

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kategori Ketertarikan Siswa Pada Mata Pelajaran ....................... 19

Tabel 2 Penskoran Tes Psikomotorik ........................................................ 22

Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dalam Penelitian............................. 28

Tabel 4 Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ........................................... 37

Tabel 5 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif .............................. 61

Tabel 6 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif ................................ 64

Tabel 7 Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik...................................... 65

Tabel 8 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .................................................... 67

Tabel 9 Prosentase Keaktifan Siswa Kelas XI IPS 2.................................. 68

Tabel 10 Daftar Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Teras ....................... 77

Tabel 11 Pedoman Wawancara ................................................................... 79

Tabel 12 Hasil Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif............. 83

Tabel 13 Hasil Belajar Siswa Sebelum Team Quiz ...................................... 88

Tabel 14 Lembar Observasi Awal Penilaian Ranah Psikomotorik ............... 90

Tabel 15 Observasi Awal Keaktifan Siswa Sebelum Diterapkan Team Quiz 93

Tabel 16 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Siklus I .................. 109

Tabel 17 Lembar Observasi Awal Penilaian Ranah Psikomotorik ................ 111

Tabel 18 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Saat Siklus I .......................... 115

Tabel 19 Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif pada Siklus II............... 142

Tabel 20 Lembar Observasi Awal Penilaian Ranah Psikomotorik ................ 144

Tabel 21 Hasil Observasi Akhir Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif ............. 150

Tabel 22 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Saat Siklus II ......................... 153

Tabel 23 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ............................... 161

Tabel 24 Prosentase Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ............. 163

Tabel 25 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif................................. 164

Tabel 26 Prosentase Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif .............. 166

Tabel 27 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik ....................... 167

Tabel 28 Prosentase Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik...... 169

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali ................. 76

Lampiran 2 Daftar Siswa XI IPS 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali............. 77

Lampiran 3 Pedoman Wawancara pada Guru ............................................ 79

Lampiran 4 Pedoman Wawancara pada Siswa........................................... 80

Lampiran 5 Tes Penilaian Ranah Afektif Sebelum Diterapkan Team Quiz. 81

Lampiran 6 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Sebelum .......... 83

Diterapkan Team Quiz .............................................................. 83

Lampiran 7 Catatan Lapangan I ................................................................ 86

Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa Sebelum Team Quiz ................................ 88

Lampiran 9 Lembar Observasi Awal Penilaian Ranah Psikomotorik ......... 90

Lampiran 10 Observasi Awal Keaktifan Siswa Sebelum Diterapkan ........... 93

Team Quiz ................................................................................ 93

Lampiran 11 RPP Siklus I........................................................................... 96

Lampiran 12 Pembagian Siswa dalam Tim Kuis ......................................... 103

Lampiran 13 Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I .............................. 104

Lampiran 14 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ................. 106

Siswa Siklus I ........................................................................... 106

Lampiran 15 Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif pada Siklus I.......... 109

Lampiran 16 Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus I...... 111

Lampiran 17 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Saat Siklus I.................... 115

Lampiran 18 Lembar Observasi Pengamatan pada Guru Siklus I................. 117

Lampiran 19 Catatan Lapangan 2................................................................ 119

Lampiran 20 RPP Siklus II.......................................................................... 125

Lampiran 21 Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II ............................. 137

Lampiran 22 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif ................. 139

Siswa Siklus II......................................................................... 139

Lampiran 23 Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif pada Siklus II ........ 142

Lampiran 24 Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus II .... 144

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran 25 Tes Penilaian Ranah Afektif Setelah Diterapkan Team Quiz .. 148

Lampiran 26 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Setelah.............. 150

Diterapkan Team Quiz .............................................................. 150

Lampiran 27 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Saat Siklus II .................. 153

Lampiran 28 Lembar Observasi Pengamatan pada Guru Siklus II ............... 155

Lampiran 29 Catatan Lapangan 3................................................................ 157

Lampiran 30 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif........................ 161

Lampiran 31 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif.......................... 164

Lampiran 32 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik ................ 167

Lampiran 33 Hasil Wawancara dengan Guru Akuntansi ............................. 170

Lampiran 34 Hasil Wawancara dengan Siswa ............................................. 172

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor penentu dalam kehidupan manusia.

Manusia sejak lahir memiliki fitrah untuk mencari tahu terhadap apa yang selama

ini belum diketahui. Tantangan globalisasi mendorong manusia untuk mengetahui

setiap informasi yang berkembang. Kemampuan dalam memperoleh informasi secara

tepat akan menjadikan manusia sebagai seseorang yang siap memegang kendali dalam

persaingan global. Dalam rangka inilah manusia memerlukan kompetensi yang tinggi

sehingga dapat membawanya pada tahap pencapaian pengetahuan yang unggul dalam

pendidikan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

menuntut adanya perubahan dan perkembangan dalam segala bidang kehidupan

terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang penting

dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Upaya peningkatan kualitas

pendidikan diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat Indonesia. Oleh

karena itu peningkatan dan pembaharuan bidang pendidikan harus terus dilakukan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kemajuan suatu bangsa hanya

dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang semakin baik.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Konteks pembaruan pendidikan, ada tiga unsur

utama yang perlu disoroti, yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas

pembelajaran, dan efektivitas metode pembelajaran.

Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah guna meningkatkan

mutu pendidikan di Indonesia dengan mengadakan perubahan KBK (Kurikulum

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Berbasis Kompetensi) menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan),

bukan hanya itu saja peningkatan efektivitas metode pembelajaran juga harus

dilakukan. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari upaya seorang guru

dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif.

Efektivitas suatu pembelajaran dapat dilakukan dengan menerapkan

metode pembelajaran yang inovatif dimana siswa dituntut untuk aktif dalam

pembelajaran, siswa dituntut untuk menemukan konsep-konsep baru, siswa dituntut

dapat berpikir kritis, dan siswa dituntut dapat bekerjasama dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan di SMA Negeri 1 Teras Boyolali sebagai

obyek yang akan diteliti, metode pembelajaran yang sering dipakai pada mata

pelajaran akuntansi masih bersifat teacher centered dengan menggunakan metode

yang masih konvensional, akibatnya siswa menjadi pasif dan motivasi belajar

siswapun relatif rendah. Siswa diajarkan bagaimana cara untuk mendapatkan

informasi sendiri baik itu dari guru, teman, buku referensi, ataupun sumber lain

yang mendukung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu dilaksanakan

inovasi pembelajaran yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kemandirian

sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1

Teras Boyolali kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 menemukan masalah yaitu

kurangnya minat siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini karena metode yang

digunakan guru dalam mengajar masih bersifat konvensional sehingga perlunya

adanya variasi pembelajaran agar siswa tertarik terhadap mata pelajaran akuntansi.

Dengan adanya variasi pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi

belajar siswa yang dapat meningkatkan hasil belajar mereka.

Berdasarkan hasil ulangan harian siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial

2 belum memenuhi standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran

akuntansi, yaitu nilai 72,00). Peneliti bersama guru akuntansi kelas XI Ilmu

Pengetahuan Sosial 2 mengidentifikasi adanya minat dan motivasi belajar siswa

yang masih rendah, siswa kurang termotivasi untuk belajar karena pembelajaran

akuntansi berlangsung secara monoton tanpa ada variasi tertentu. Hal tersebut

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mengakibatkan sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami

penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka perlu dikembangkan suatu metode

pembelajaran yang mana mampu melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh

sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu

saja. Selain itu, melalui pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan sumber

informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru tetapi dari teman pun mereka dapat

memperoleh informasi yang berguna dan juga dapat meningkatkan peran serta dan

keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama mata

pelajaran akuntansi, sehingga nantinya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa XI

Ilmu Pengetahuan Sosial 2.

Peneliti telah berdiskusi dengan Ibu Ihdati Khoiriyah S.Pd selaku guru mata

pelajaran akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 untuk menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan

keaktifan dan hasil belajar siswa. Menurut Sunal dan Hans pada Isjoni (2009: 15)

mengatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau

serangkaian strategi khusus dirancang untuk memberikan dorongan kepada peserta

didik agar bekerjasama selama proses pembelajaran.”

Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang mudah untuk diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh

siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa dalam proses

pembelajaran. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

tipe Team Quiz dapat menumbukan rasa tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat

dan keterlibatan siswa dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran kooperatif Tipe Team Quiz untuk

meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Teras Boyolali

Tahun Ajaran 2010/2011.”

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apa penyebab siswa kurang berminat dalam pembelajaran akuntansi?

2. Bagaimana keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akuntansi?

3. Apakah pembelajaran akuntansi didalam kelas bersifat monoton dan tidak

menarik bagi siswa?

4. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat

meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah di atas, permasalahan yang

muncul terlampau luas. Oleh karena keterbatasan penulis dalam hal biaya, tenaga

dan waktu maka penulis hanya membatasi pada masalah berikut:

1. Masalah rendahnya hasil belajar siswa

2. Masalah rendahnya minat siswa dalam proses pembelajaran akuntansi

3. Masalah rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

4. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan, apakah dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Team

Quiz dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan

Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun pelajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan diatas, tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan penggunaan pembelajaran

kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

akuntansi untuk siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras

Boyolali

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya bagi pendidikan mengenai kegunaan menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz

b. Diharapkan mampu digunakan sebagai pedoman bagi penelitian yang sejenis

2. Manfaat Praktis

a. Siswa

Dapat digunakan sebagai informasi atau alternatif lain dalam strategi

belajar yang lebih efektif

b. Sekolah

Diharapkan mampu memberikan inspirasi dan rujukan bagi sekolah dalam

rangka perbaikan pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran

khususnya mata pelajaran ekonomi akuntansi

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Belajar

a. Definisi Belajar

Belajar akan membawa perubahan pada individu yang belajar. Perubahan

tersebut meliputi pengetahuan sikap, kecakapan, dan lain-lain. Seseorang yang

telah mengalami proses belajar tidaklah sama keadaannya apabila dibandingkan

keadaan pada saat sebelum belajar, individu akan lebih mampu menghadapi

kesulitan, memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi

yang dihadapinya. Skiner (dalam Muhibbin Syah, 2005: 90) berpendapat bahwa

“Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang

berlangsung secara progresif “.

Witherington (dalam Ngalim Purwanto, 2004: 84) mengemukakan

“Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri

sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,

kepandaian, atau suatu pengertian“. Menurut Hilgard (dalam Oemar Hamalik,

2003: 156) menegaskan bahwa “Belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan

perilaku yang relatif permanen, yang terjadi karena pengalaman”.

Dengan belajar, menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif

sebagai akibat dari adanya usaha, sehingga pada tahap akhir akan didapatkan

keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru. W.S. Winkel (2007: 59)

mengatakan bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang

berlangsung dalam interaktif aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai

sikap”.Muhibbin Syah (2005: 68) “ Belajar dapat dipahami sebagai tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif “.

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan

pada diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, suatu keberhasilan dan kegagalan

merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh subyek belajar. Keberhasilan

dan kegagalan ini sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Muhibbin

Syah (2009: 132) menyatakan bahwa”faktor yang mempengaruhi belajar

siswa dibedakan menjadi tiga macam”.Faktor-faktor tersebut adalah:

1) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Terdiri dari dua aspek yaitu: (a) Aspek Fisiologis

• Tonus jasmani • Mata dan telinga

(b) Aspek Psikologis • Intelegensi • Sikap • Minat • Bakat • Motivasi

2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Terdiri dari dua macam, yaitu: (a) Lingkungan sosial

• Keluarga • Guru dan Staf • Teman

(b) Lingkungan non sosial • Rumah • Sekolah • Peralatan • Alam

3) Faktor pendekatan belajar(approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

c. Prinsip-prinsip belajar

Prinsip-prinsip belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (1994: 42) adalah :

• Perhatian dan Motivasi • Keaktifan Siswa • Keterlibatan langsung atau Berpengalaman • Pengulangan • Tantangan

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

• Balikan dan Penguatan • Perbedaan Individual

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah proses

perubahan yang ada dalam diri individu sehingga mengarah pada penguasaan

ketrampilan, kecakapan, kemahiran, kepandaian, pengetahuan baru dan sikap

yang diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku.

2. Hakikat Pembelajaran

Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi kemampuan

dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran. Guru

dituntut untuk menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik materi dan siswa. Pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan

digunakan, termasuk didalam tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Pembelajaran dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi penting, apakah

yang dibicarakan tentang mengajar di kelas, di luar kelas, atau mengawasi anak-

anak. Pembelajaran menggambarkan keseluruhan urutan alur langkah yang diikuti

oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Bentuk pembelajarannya menunjukkan

dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru atau siswa,

urutan kegiatan-kegiatan tersebut dan tugas-tugas khusus apa yang perlu dilakukan

oleh siswa. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa,

ruang fisik, dan sistem sosial kelas.

3. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata kooperatif yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu

sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.

Cooperative Learning adalah suatu pembelajaran di mana siswa

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat

sampai enam orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih

bergairah dalam belajar. (Slavin, dalam Isjoni 2008: 150).

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Menurut Johnson, (dalam Isjoni, 2008) mengemukakan bahwa

pembelajaran kooperatif mengandung arti bekerja bersama dalam mencapai

tujuan bersama. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk

memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu.

Anita Lie (2000) menyebut pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong-royong yaitu kelompok pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok yang didalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya terdiri dari 4 5 orang saja.

Terdapat banyak alasan mengapa pembelajaran kooperatif mampu

memasuki praktek pendidikan. Selain bukti-bukti nyata tentang keberhasilan

pendekatan, pada masa sekarang masyarakat pendidikan semakin menyadari

betapa pentingnya para siswa berlatih berfikir, memecahkan masalah, serta

menggabungkan kemampuan dan keahlian. Pendekatan ini sangat cocok

diterapkan didalam kelas yang siswanya mempunyai kemampuan bervariasi

karena dapat mencampurkan kemampuan setiap siswa, sehingga diharapkan

tercipta suatu kerja sama dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.

Pembelajaran kooperatif mengelompokkan siswa dengan tujuan menciptakan

pendekatan pembelajaran yang berhasil dan mengintegrasikan keterampilan

sosial yang bermuatan akademik.

Menurut Isjoni (2009: 27) beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif

adalah:

1) Setiap anggota memiliki peran. 2) Terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa. 3) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga

teman-teman sekelompoknya. 4) Guru membantu mengembangkan keterampilan interpersonal kelompok 5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Kerja kelompok belum tentu identik dengan cooperative learning. Hal

ini tergantung bagaimana proses belajar yang terjadi dalam kelompok. Roger

dan David Johson (Anita Lie, 2008: 31-37) mengatakan bahwa untuk

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur cooperative learning yang

diterapkan, yaitu:

1) Saling ketergantungan positif Keberhasilan kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan

guru sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Penilaian juga dilakukan dengan cara yang unik. Setiap siswa mendapat nilainya sendiri dan nilai kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari sumbangan tiap anggota. Dengan demikian siswa yang mempunyai kemampuan yang kurang begitu baik terpacu untuk memberikan sumbangan nilai yang baik.

2) Tanggung Jawab Perseorangan Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari saling

ketergantungan positif. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.

3) Tatap Muka Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertatap muka dan

berdiskusi. Melalui proses ini siswa dapat membagikan pengalaman yang telah dialaminya. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing. Sinergi tidak didapatkan begitu saja terjadi dalam sekejab, tetapi melalui proses yang cukup panjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.

4) Komunikasi antar anggota. Keberhasilan suatu kelompok dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan guru juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka mengutarakan pendapat mereka.

5) Evaluasi proses kelompok Perlu disediakannya waktu khusus untuk melaksanakan evaluasi proses

kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya dapat bekerja sama dengan lebih efektif.

c. Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif

Dalam menggunakan pembelajaran kooperatif di dalam kelas terdapat

beberapa konsep yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh guru. Guru

sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran dalam menggunakan model ini

harus memperhatikan beberapa konsep dasar yang merupakan dasar-dasar

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

konseptual penggunaan pembelajaran kooperatif. Menurut Etin Solihatin

(2007: 7) prinsip-prinsip dasar pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

1) Perumusan tujuan belajar siswa harus jelas 2) Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar 3) Ketergantungan yang bersifat positif 4) Interaksi yang bersifat terbuka 5) Tanggung jawab individu 6) Kelompok bersifat heterogen 7) Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif 8) Tindak lanjut 9) Kepuasan dalam belajar

d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran cooperative learning dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya terdapat tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum

Ibrahim,dkk (Isjoni, 2009: 27-28), yaitu:

1) Hasil belajar akademik Meskipun cooperative learning mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit.

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain.

3) Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting cooperative learning adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan kolaborasi. Keterampilan sosial penting dimiliki siswa, karena saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.

e. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz

Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan salah satu model

pembelajaran yang dikembangkan oleh Mel Silbermen. Pembelajaran Team

Quiz dapat merangsang siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran

dengan membentuk kelompok yang anggotanya memiliki tanggung jawab

sama. Pembelajaran Team Quiz bertujuan untuk memotivasi siswa dalam

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pembelajaran. Prosedur pembelajaran dengan menggunakan tipe Team Quiz

adalah sebagai berikut:

1) Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam tiga segmen

2) Bagilah siswa menjadi tiga kelompok besar yaitu A, B, dan C

3) Sampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai

penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal 10 menit

4) Setelah penyampaian materi, minta kelompok A menyiapkan pertanyaan

berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C

menggunakan waktunya untuk membuka catatan mereka lagi.

5) Mintalah kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok B.

Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan lempar pertanyaan

tersebut kepada kelompok C

6) Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok

C tidak dapat menjawab, lemparkan pertanyaan kepada kelompok B

7) Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk kelompok B

untuk kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk kelompok A

8) Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya, lanjutkan penyampaian

materi pelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya

9) Mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan

sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.

4. Keaktifan Belajar

a. Pengertian Keaktifan Belajar

Keaktifan belajar berarti suatu usaha atau kerja yang dilakukan

dengan tekun dalam pembelajaran. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia

(Poewodarminto, 1992: 17) “Keaktifan adalah kegiatan.” Pada penelitian ini

keaktifan yang dimaksudkan adalah keaktifan belajar siswa. Keaktifan belajar

siswa adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang dapat membawa

perubahan kearah yang lebih pada diri siswa karena adanya interaksi antara

individu dengan lingkungan.

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Keaktifan itu ada yang dapat diamati dan ada pula yang tidak diamati

secara langsung, setiap proses pembelajaran melalui asimilasi, akomodasi

kognitif untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman

langsung dalam rangka membentuk keterampilan (motorik, kognitif, dan

sosial) penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap.

Menurut Nana Sudjana (2008: 61) keaktifan siswa dalam kegiatan

belajar dapat dilihat dalam:

1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2) Terlibat dalam pemecahan masalah 3) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan

yang dihadapi 4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan

masalah 5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru 6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya 7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenisnya 8) Kesempatan menggunakan/ menerapkan apa yang telah diperolehnya

dalam menyelesaikan tugasnya/ persoalan yang dihadapi

b. Ciri-ciri Keaktifan Belajar

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari keaktifan belajar pada diri seorang

siswa:

1) Keinginan dan keberanian menampilkan perasaan

2) Keinginan dan keberanian serta kesempatan berprestasi dalam kegiatan

baik persiapan, proses dan kelanjutan belajar

3) Kebebasan dan keleluasaan melakukan hal tersebut diatas tanpa tekanan

guru atau pihak lain

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keaktifan Belajar

Mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil belajar, ada

lima hal yang mempengaruhi keaktifan belajar, yakni:

1) Stimulus Belajar

2) Perhatian dan motivasi

3) Respon yang dipelajarinya

4) Penguatan

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

5) Pemakaian dan pemindahan

5. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil artinya

sesuatu yang diadakan, atau akibat dari sesuatu. Belajar artinya perubahan

tingkah laku, atau berusaha memperoleh.

Hasil belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai seseorang ketika ia

melakukan sebuah kegiatan pembelajaran. Setelah terjadi kegiatan belajar

mengajar, perlu bagi seorang pendidik mengetahui keberhasilan kegiatan belajar

mengajar tersebut, sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami dan

menerima berbagai hal yang telah disampaikan oleh guru. Menurut Oemar

Hamalik (2008: 30) “bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya

perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti”. Tingkah laku memiliki unsur

subjektif dan motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohaniah, sedangkan

unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Tingkah laku manusia terdiri dari

sejumlah aspek dan hasil belajar akan tampak pada perubahan aspek-aspek

tersebut. Aspek-aspek itu antara lain pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

keterampilan, apersepsi, emosional hubungan sosial, jasmani, budi pekerti,

dan sikap.

Nana Sudjana (2005: 3) mengungkapkan “Hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar

dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris”.

Menurut Bloom dalam Angkowo dan Kosasih (2007: 53) mendefinisikan

”Hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan

ranah psikomotorik”.

1) Ranah kognitif Ranah kognitif ada enam aspek: pengetahuan yaitu mencakup ingatan

akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan; pemahaman yaitu mencakup kemampuan untuk makna dan arti dari bahan yang dipelajari; penerapan yaitu mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus yang konkret dan baru;

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

analisa yaitu mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian, sehingga struktur organisasinya dapat dipahami dengan baik; sintesa yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru; dan evaluasi.

2) Ranah afektif Ranah afektif ada lima aspek: penerimaan yaitu mencakup kepekaan

akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu; partisipasi mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan; penilaian yaitu mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu; organisasi yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan; dan pembentukan pola hidup yaitu mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan yang nyata dalam kehidupan.

3) Ranah psikomotor Ranah psikomotorik meliputi; kesiapan yaitu kesediaan untuk melatih

diri tentang keterampilan tertentu: meniru; yaitu kemampuan untuk melakukan sesuai dengan contoh yang dilihat walaupun belum tahu maknanya; membiasakan yaitu mampu melakukan modifikasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan; dan menciptakan yaitu mampu membuat sendiri suatu karya.

Jadi hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada

diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan

pengetahuan sikap dan keterampilan.

b. Fungsi Hasil Belajar

Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku

pada diri siswa. Oleh karena itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh

mana perubahan tingkah laku siswa setelah mengalami proses belajar. Dengan

mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, dapat diambil tindakan

perbaikan proses pembelajaran dan perbaikan siswa yang bersangkutan. Oleh

sebab itu, penilaian hasil dari proses belajar mengajar saling berkaitan satu

sama lain, yang mana hasil belajar dicapai siswa merupakan akibat

pembelajaran yang ditempuhnya. Menurut Muhhibin Syah (2006: 142),

evaluasi hasil belajar memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku raport.

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2. Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan . 3. Fungsi diagnistik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan

merencanakan program perbaikan pengajaran. 4. Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan

bimbingan dan penyuluhan 5. Bahan pertimbangan pengembangan pada yang akan datang meliputi

pengembangan kurikulum, metode, dan alat-alat PBM

c. Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Sejalan dengan fungsi penilaian diatas maka tujuan dari penilaian

hasil belajar adalah untuk:

1) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui

kelebihan dan kekurangan dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran

yang ditempuhnya. Dengan pendeskripsian kecakapan tersebut dapat diketahui

posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa lainnya.

2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah,

dalam aspek intelektual, sosial, emosional, moral, dan keterampilan yakni

sejauh mana keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa kearah

tujuan pendidikan yang diharapkan. Keberhasilan pendidikan dan pembelajaran

penting artinya mengingat peranannya sebagai upaya membudayakan manusia,

dalam hal ini para siswa agar menjadi manusia yang berkualitas.

3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan

penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pembelajaran serta strategi

pelaksanaannya. Kegagalan para siswa dalam hasil belajar yang dicapainya

hendaknya tidak dipandang sebagai kekurangan pada diri siswa semata-mata,

tetapi juga bisa disebabkan oleh program pembelajaran yang diberikan

kepadanya atau oleh kesalahan strategi dalam melaksanakan program tersebut.

4) Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat, dan

para orang tua siswa. Dalam mempertanggungjawabkan hasil-hasil yang telah

dicapainya, sekolah memberikan laporan berbagai kekuatan dan kelemahan

pelaksanaan sistem pendidikan serta kendala yang dihadapinya.

d. Aspek-aspek dalam Hasil Belajar

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Agus Suprijono (2009: 5) ”Hasil belajar merupakan pola-

pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan

keterampilan.” Menurut pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk

bahasa, baik lisan maupun tulisan.

2) Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan

lambang.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitif sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah

dalam memecahkan masalah.

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak

jasmani

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan

penilaian terhadap obyek tersebut.

e. Penilaian Hasil Belajar

Dalam penilaian hasil belajar siswa dapat dibagi menjadi dua macam

yaitu penilaian tes dan penilaian non tes.

1) Tes

Tes hasil belajar menurut Ngalim Purwanto (2009: 66) merupakan “Tes

penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang

diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa.” Tes diujikan setelah siswa

memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk

mengetahui penguasaan siswa atas materi tersebut. Macam-macam tes menurut

Ngalim Purwanto (2009: 67) yaitu:

(a) Tes Formatif Tes formatif digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti proses belajar mengajar. Setiap pokok bahasan membentuk perilaku tertentu sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pembelajarannya

(b) Tes Sumatif

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tes sumatif digunakan untuk mengetahui penguasaan siswa atas semua jumlah materi yang disampaikan dalam satuan waktu tertentu seperti semester

(c) Tes Diagnostik Tes diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang mengalami masalah dan menelusuri jenis masalah yang dihadapi.

(d) Tes Penempatan Tes penempatan adalah pengumpulan data tes hasil belajar yang diperlukan untuk menempatkan siswa dalam kelompok siswa sesuai dengan minat dan bakatnya.

2) Non Tes

Penilaian non tes merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh

gambaran mengenai karakteristik, minat, sifat, dan kepribadian. Menurut

Ngalim Purwanto (2009: 69) penilaian non tes melalui:

(a) Pengamatan, yakni alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku siswa, baik perorangan maupun kelompok, di kelas maupun diluar kelas

(b) Skala sikap, yaitu penilaian yang digunakan untuk mengungkapkan sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis dengan soal-soal yang lebih mengukur daya nalar atau pendapat siswa

(c) Angket, yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau mengerjakan dengan cara tertulis

(d) Catatan harian, yaitu catatan mengenai perilaku siswa yang dipandang mempunyai kaitan dengan perkembangan pribadinya

(e) Daftar cek, yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek terhadap perilaku siswa telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

Dalam penelitian ini untuk menilai keaktifan siswa dilakukan dengan

melakukan observasi di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Aspek yang dinilai

adalah keaktifan siswa dalam memberikan pertanyaan, keaktifan siswa dalam

menjawab pertanyaan, keaktifan siswa dalam mengikuti kuis kelompok, dan

kemandirian siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. Sedangkan untuk penilaian hasil

belajar siswa, peneliti melakukan penilaian tes dan non tes. Untuk pengukuran ranah

kognitif, peneliti melakukan tes tertulis kepada siswa dengan memberikan evaluasi di

setiap akhir siklus. Pada saat evaluasi akhir siklus I dan siklus II peneliti memberikan

tes dalam bentuk esai.

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Untuk penilaian ranah afektif dilakukan dengan menyebar angket kepada

siswa. Penyebaran angket dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum penerapan Team

Quiz dan angket yang kedua diberikan setelah diterapkannya pembelajaran Team Quiz

selesai dilaksanakan. Penilaian ranah afektif dengan menyebarkan angket bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana ketertarikan siswa mempelajari akuntansi. Skor yang

diberikan untuk ranah afektif umumnya dibuat dalam bentuk skala bertingkat yaitu

dengan rentang nilai antara 1-5 tergantung arah pertanyaan atau pernyataannya. Misal

untuk jawaban sangat setuju mendapat skor 5, jawaban setuju mendapat skor 4,

jawaban kurang setuju mendapat skor 3, jawaban tidak setuju mendapat skor 2, dan

jawaban sangat tidak setuju mendapat skor 1. Apabila menggunakan 20 butir

pernyataan atau pertanyaan maka akan diperoleh skor maksimum 100 dan skor

minimum 20. Kategori yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kategori Ketertarikan Siswa Pada Mata Pelajaran

Skor Kriteria

0 - 20 Tidak Berminat

21 - 40 Kurang Berminat

41 - 60 Cukup Berminat

61 - 80 Berminat

81 - 100 Sangat Berminat

(Sumber, Asep Jihad, 2009: 89)

Apabila seorang siswa menjawab pertanyaan suatu angket berkaitan

dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran akuntansi dan memperoleh skor 85

berarti siswa tersebut sangat berminat terhadap pelajaran akuntansi.

Untuk menilai ranah psikomotorik dilakukan dengan pengamatan yang

cermat dan obyektif, serta menggunakan pedoman pengamatan yang berisi aspek

yang diamati dan berbobot masing-masing. Pengamatan yang dilakukan untuk

memberi nilai pada ranah psikomotorik siswa dilakukan dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung yaitu mulai dari pemberian materi sampai dengan

dilakukannya evaluasi akhir atau post test pada setiap siklus. Misalkan pada

pertemuan masing-masing siklus siswa bekerjasama dalam diskusi kelompok,

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

guru dapat mengamati psikomotor siswa . Skor yang diberikan kepada siswa yaitu

dengan rentang 1-5, dengan perincian sebagai berikut: skor 5 (baik sekali) untuk

siswa yang bekerjasama dengan baik, menghargai pendapat teman dan mau

memberikan penjelasan kepada teman sekelompok yang mengalami kesulitan

terhadap suatu masalah yang sedang dipelajari. Skor 4 (baik) akan diperoleh siswa

jika siswa dapat bekerjasama dengan baik, menghargai pendapat dari teman

namun kurang sabar menghadapi teman yang mengalami kesulitan. Skor 3

(cukup) jika siswa dapat bekerjasama dengan baik namun kurang menghargai

pendapat teman dalam satu kelompok. Skor 2 (kurang) jika siswa kurang dapat

bekerjasama dengan siswa dalam satu kelompok. Skor 1 (kurang sekali) jika siswa

sama sekali tidak dapat bekerjasama dengan baik.

Dalam penilaian ranah psikomotorik ini peneliti juga mengamati siswa

saat memberikan pertanyaan kepada kelompok lain. Skor yang diberikan dengan

rentang nilai 1-5. Skor 5 (baik sekali) akan diperoleh jika siswa memberikan

pertanyaan dengan cepat dan penuh percaya diri dan sesuai dengan materi yang

dipelajari. Skor 4 (baik) akan diperoleh jika siswa memberikan pertanyaan dengan

cepat dan penuh percaya diri namun pertanyaan yang diberikan terlalu panjang.

Skor 3 (cukup) akan diperoleh jika siswa memberikan pertanyaan dengan ragu-

ragu walaupun pertanyaan sesuai dengan materi. Skor 2 (kurang) akan diperoleh

jika siswa memberikan pertanyaan dengan kurang yakin dan menyimpang dari

materi yang disampaikan. Skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh jika siswa sama

sekali tidak membuat pertanyaan untuk diberikan kepada kelompok lain.

Ketika melaksanakan kuis kelompok atau tim kuis, siswa juga diamati

untuk dinilai psikomotoriknya yaitu bagaimana kecepatan dan keberanian dari

masing-masing siswa untuk menjawab pertanyaan dalam kuis kelompok. Skor

yang diberikan yaitu dengan rentang 1-5 dengan rincian sebagai berikut: skor 5

(baik sekali) akan diperoleh jika siswa cepat menjawab pertanyaan yang diberikan

kelompok lain dan jawabannya benar. Skor 4 (baik) akan diperoleh jika siswa

cepat menjawab pertanyaan dari kelompok lain dan jawabannya mendekati

kebenarannya. Skor 3 (cukup) akan diperoleh jika siswa masih memerlukan waktu

sejenak untuk berfikir dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain dan

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

jawabannya benar. Skor 2 (kurang) akan diperoleh jika siswa membutuhkan

waktu yang lama untuk menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Skor 1 (kurang

sekali) akan diperoleh jika siswa tidak mau menjawab pertanyaan yang diberikan

kelompok lain.

Dalam penilaian ranah psikomotorik ini peneliti juga mengamati siswa

saat mengerjakan post tes (evaluasi diakhir siklus). Aspek yang diamati yaitu

meliputi kecepatan siswa dalam menyelesaikan evaluasi dan kerapian pekerjaan

siswa. Skor yang diberikan dengan rentang nilai 1-5. Skor 5 (baik sekali) akan

diperoleh siswa jika dia dapat menyelesaikan tes dalam waktu yang cepat dan

pekerjaannya pun rapi tanpa coretan. Skor 4 (baik) akan diperoleh siswa jika dia

cepat mengerjakan tes namun pekerjaan sedikit coretan. Skor 3 (cukup) akan

diperoleh jika dia menyelesaikan tes tepat waktu dan pekerjaannya sedikit coretan.

Skor 2 (kurang) untuk siswa yang belum menyelesaikan tesnya sesuai waktu yang

ditentukan namun pekerjaannya rapi. Skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh siswa

jika dia tidak dapat menyelesaikan tes sesuai waktu yang telah ditentukan dan

pekerjaannya pun terdapat banyak coret-coretan. Contoh model penskorannya

adalah sebagai berikut:

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Tabel 2 . Penskoran Tes Psikomotorik:

Aspek yang diamati

No Nama Siswa Kerjasama Kecepatan Kecepatan Kecepatan

dalam memberikan menjawab dan

diskusi pertanyaan pertanyaan kerapian

kelompok pekerjaan

saat

evaluasi

tertulis

. . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (Sumber: bentuk tabel diolah sendiri berdasarkan acuan Asep Jihad, 2009)

6. Mata Pelajaran Akuntansi

Akuntansi (Acoounting) berasal dari bahasa Inggris “to account” yang

artinya memperhitungkan, dari pengelola perusahaan kepada pemilik perusahaan atas

kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk menjalankan kegiatan perusahaan

tersebut. Menurut Arnie Fajar (2005:130), akuntansi merupakan mata pelajaran yang

mengkaji tentang suatu sistem yang menghasilkan informasi berkenaan dengan

transaksi keuangan. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa mata

pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang suatu

sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan

melalui proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi

yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan

tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Ruang lingkup mata pelajaran akuntansi dimulai dari dasar-dasar konseptual,

struktur, dan siklus akuntansi. Fungsi mata pelajaran akuntansi di SMA salah satunya

adalah mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap, rasional, teliti, jujur, dan

bertanggungjawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengiktisaran

transaksi keuangan, dan penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK)

B. Penelitian yang Relevan

1. Dalvi, S.Pd.I (2006) dalam jurnal guru yang berjudul “Upaya meningkatkan

keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran agama dengan menggunakan

metode belajar aktif tipe kuis tim di kelas VI.B MI Diniyah Puteri Padang

Panjang semester ganjil tahun pelajaran 2005/2006. Berdasarkan hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa metode belajar aktif terbukti dapat

meningkatkan keaktifan siswa dan hasil pembelajaran agama, yaitu dapat

meningkatkan motivasi belajar agama dan partisipasi siswa dan memberikan

pertanyaan dan menjawab soal dari kelompok lain.

2. Eni Kurniawati (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Usaha Peningkatan

Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif

tipe Team Quiz Siswa kelas VII SMP 1 Banyudono (Penelitian Tindakan Kelas).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa(1) proses pembelajaran

kooperatif tipe Team Quiz berjalan dengan baik, dimana siswa terlibat aktif dalam

presentasi materi dan tanya jawab, (2) keaktifan siswa kelas VII F mengalami

peningkatan melalui pembelajaran kooperatif tipe team quiz. Peningkatannya

sebagai berikut: (a) Siswa yang bertanya sebelum dikenai tindakan sebesar 7,5%,

dan pada putaran terakhir mencapai 42,5%; (b) Siswa yang menjawab pertanyaan

sebelum dikenai tindakan sebesar 12,5%, dan pada putaran terakhir mencapai 45%;

(c) Siswa yang mengeluarkan ide sebelum dikenai tindakan sebesar 2,5%, dan pada

putaran terakhir mencapai 20%; (d) Siswa yang mengerjakan PR sebelum dikenai

tindakan sebesar 75%, dan pada putaran terakhir mencapai 92,5%. Dengan

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

demikian penerapan pembelajaran kooperatif tipe team quiz dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan diatas adalah

sama-sama menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz yang dapat

membangkitkan minat dan semangat siswa dalam proses pembelajaran sehingga

dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

akuntansi.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan masalah dan

tema dalam penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Untuk mengetahui

keberhasilan siswa selama mengikuti proses belajar perlu dilakukan evaluasi hasil

belajar yang dilaksanakan secara kontinyu. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal

diperlukan langkah-langkah nyata. Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat diuraikan kerangka pemikiran dalam penelitian ini bahwa

hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya pemilihan

model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang dipilih harus mampu

meningkatkan keaktifan belajar siswa dan tidak menimbulkan kejenuhan bagi siswa

saat belajar. Oleh karena itu, guru harus membuat variasi atau kombinasi model

mengajar inovatif yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Sesuai judul penelitian yang diambil, yaitu Penerapan Pembelajaran

Kooperatif tipe Team Quiz untuk meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun Ajaran 2010/2011, maka dapat digambarkan

kerangka pemikiran sebagai berikut:

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gambar 1. Alur Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas

Proses pembelajaran konvensional yang dilakukan selama ini hanya

didominasi oleh guru. Siswa hanya pasif menerima ilmu pengetahuan yang telah

diberikan oleh guru, sehingga siswa sendiri tidak dapat berkembang secara mandiri.

Tidak adanya varisi dalam pembelajaran akuntansi mengakibatkan siswa kurang

berminat terhadap mata pelajaran tersebut. Selain itu siswa juga akan mengalami

kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan karena kurangnya keaktifan siswa

dalam bertanya maupun diskusi. Hal tersebut dapat berakibat rendahnya hasil belajar

siswa pada mata pelajaran akuntansi.

Untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi, peneliti menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Dalam pembelajaran ini siswa yang sudah

Pembelajaran konvensional Hasil belajar siswa rendah

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz.

1. Presentasi kelas yang dilakukan oleh guru

2. Siswa dibagi menjadi beberapa tim atau kelompok. Masing-masing tim terdiri dari enam tim. Setiap tim memiliki anggota yang heterogen

3. Memberikan kesempatan kepada setiap tim membuat pertanyaan dan jawaban untuk diberikan kepada tim lain

4. Melaksanakan tim kuis

Peningkatan hasil belajar akuntansi

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

paham terhadap materi yang dipelajari harus membantu teman dalam satu kelompok

agar semua anggota dalam kelompok kompak dalam memberikan pertanyaan dan

menjawab pertanyaan dari kelompok lain.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan pendapat atau jawaban sementara terhadap

permasalahan yang diajukan dan masih perlu diuji kebenarannya. Berdasarkan uraian

sebelumnya maka penulis mengajukan hipotesis bahwa “Metode pembelajaran Team

Quiz dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Teras Boyolali “.

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras Boyolali, yang

beralamat di Jl.Raya Sudimoro-Teras Km 02 Boyolali. Sekolah ini dipimpin oleh

Bapak Drs.Suwarno. Penelitian ini difokuskan pada kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial,

yang mana kelas XI dibagi kedalam empat kelas yaitu kelas XI Ilmu Pengetahuan

Sosial 1, kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2, kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 3,

kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Dalam empat kelas tersebut ditemukan adanya

permasalahan dalam kegiatan belajar-mengajar khususnya mata pelajaran Akuntansi.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil salah satu subyek yaitu siswa kelas XI Ilmu

Pengetahuan Sosial 2 dengan jumlah siswa 38 siswa pada semester 2 tahun ajaran

2010/2011

Alasan peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Teras Boyolali

dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Hasil pengamatan awal peneliti di kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2

menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru masih tergolong rendah, akibatnya hasil belajar siswa kurang optimal.

b. Kualitas proses dan hasil belajar akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2

yang belum optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dengan harapan keaktifan dan hasil

belajar siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 dapat meningkat.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncakan untuk kegiatan penelitian ini adalah pada bulan

Januari sampai bulan Juni 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai

penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Tabel 3: Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

Bulan Jenis Kegiatan

Januari Februari Maret April Mei Juni

1. Persiapan Penelitian

a. Penyusunan

Judul

b. Penyusunan

Proposal

c. Perijinan

2. Perencanaan

Tindakan

3. Implementasi

Tindakan:

a. Siklus I

b. Siklus II

4. Review

5. Penyusunan Laporan

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial, yang

mana kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial dibagi kedalam empat kelas yaitu kelas

XI Ilmu Pengetahuan Sosial 1, kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2, kelas XI Ilmu

Pengetahuan Sosial 3, kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Dalam penelitian ini,

peneliti mengambil salah satu subyek yaitu siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan

Sosial 2 dengan jumlah siswa 38 siswa pada semester 2 tahun ajaran 2010/2011.

2. Obyek Penelitian

Objek penelitian merupakan berbagai kegiatan yang terjadi di dalam

kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajar yang terdiri dari:

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a. Pemilihan strategi atau model pembelajaran.

b. Pelaksanaan strategi atau model pembelajaran yang dipilih, yaitu dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz.

c. Suasana belajar saat berlangsung proses belajar mengajar

d. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

e. Materi pelajaran yaitu Pencatatan dan pembukuan perusahaan jasa

f. Hasil pembelajaran

C. Sumber Data

Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Dalam

memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kelengkapan

informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya. Sumber data dalam penelitian

ini, antara lain:

1. Informan

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang menjadi informan adalah guru

mata pelajaran Akuntansi kelas XI yaitu Ibu Ihdati Khoiriyah, S.Pd tahun

pelajaran 2010/2011

2. Tempat atau lokasi

Tempat atau lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sekolah ruang

kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali.

3. Peristiwa

Melalui pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat mengetahui

proses bagaimana sesuatu terjadi secara langsung. Peristiwa dalam penelitian

ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Akuntansi

4. Dokumen atau arsip

Dokumen atau arsip juga merupakan sumber data yang penting artinya dalam

penelitian tindakan kelas. Dokumen atau arsip sebagai sumber data yang dapat

membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada kaitannya

dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: Silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan hasil pekerjaan siswa kelas XI

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Ilmu Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun pelajaran

2010/2011.

D. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Istilah dalam Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR)

yang mengandung pengertian suatu kegiatan penelitian yang dilakukan kelas.

Penelitian Tindakan Kelas pertama kali dilakukan oleh Kurt Kewin yang untuk

mendeskripsikan penelitian yang merupakan perpaduan dari pendekatan eksperimental

dalam bidang ilmu sosial dan program tindakan sosial untuk menanggapi permasalahan

sosial. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 3), pengertian Penelitian Tindakan Kelas

adalah “Suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.” Sedangkan

menurut Zainal Aqib (2009: 18) menyatakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas

merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan

kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan

peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan.”

Komponen dalam sebuah kelas yang dapat dikaji melalui PTK antara lain

siswa, guru, materi pelajaran, peralatan, hasil pembelajaran, lingkungan, dan

pengelolaan. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 110) ciri pokok Penelitian Tindakan

Kelas, yaitu:

1. Inkuiri Reflektif Kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

2. Kolaboratif Kegiatan penelitian yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti dari luar kelas, tetapi peneliti harus berkolaborasi dengan guru.

3. Reflektif PTK lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil tindakan.

Untuk memahami apa yang dimaksud PTK, perlu diketahui karakteristik

dari PTK itu sendiri. Menurut Suyadi (2010: 23) karakteristik PTK meliputi:

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1) Guru merasa bahwa ada permasalahan yang mendesak untuk segera diselesaikan didalam kelasnya

2) Refleksi Diri 3) Penelitian Tindakan Kelas dilakukan didalam kelas sehingga fokus perhatian

adalah proses pembelajaran antara guru dan siswa melalui interaksi 4) Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran

secara terus menerus.

Berdasarkan definisi tersebut penelitian tindakan kelas dapat diartikan bahwa

penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang memerlukan

tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan

dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui empat langkah utama

yang saling berkaitan, yaitu: 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3)

Observasi, dan 4) Refleksi

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan Siklus I

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Siklus n

Pengamatan

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Gambar.2. Siklus PTK (Suharsimi Arikunto, 2009: 16)

Keterangan: Rinci kegiatan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut akan dilakukan. Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari

kegiatan sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi cara menganalisis masalah

2) Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan

3) Merumuskan masalah secara jelas

4) Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa

rumusan hipotesis tindakan.

5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan

indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrument pengumpul data

yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu.

6) Membuat secara rinci rancangan tindakan

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran

akan diterapkan. Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan,

hendaknya dijabarkan secara rinci mungkin secara tertulis. Rincian tindakan

menjelaskan (a) Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan, (b)

kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru, (c) kegiatan yang diharapkan

dilakukan oleh siswa, (d) rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan

digunakan, (e) jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data

/ pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya.

c. Observasi

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan.

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang

diperlukan. Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan menggunakan format

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

observasi/ penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara

cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya

terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa

data kualitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain-lain) atau data

kuantitatif yang menggambarkan kreativitas siswa, antusias siswa, mutu

diskusi yang dilakukan, dan lain sebagainya. Data yang telah terkumpul

memerlukan analisis, baik untuk mempermudah penggunaan maupun dalam

penarikan kesimpulan. Untuk hal ini berbagai teknik analisis statistika dapat

digunakan.

d. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang

telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul. Setelah itu dilakukan

evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK

menyangkut analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas

tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka

dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi

kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga

permasalahan dapat teratasi.

E. Teknik Pengumpulan data

Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka

teknik pengumpulan data yang digunakan :

1) Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa untuk menggali informasi

guna memperoleh data terkait dengan aspek-aspek pembelajaran, penentuan

tindakan dan respon yang diberikan sebagai akibat dari tindakan yang

dilakukan. Jenis wawancara bebas terpimpin dilakukan, dimana peneliti

membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan.

2) Observasi

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dalam PTK observasi dapat dilakukan untuk memantau kegiatan guru

dan siswa. Sebagai alat pemantau kegiatan guru, observasi digunakan untuk

mencatat setiap tindakan yang dilakukan oleh guru sesuai dengan masalah

PTK itu sendiri. Berhubungan dengan kegiatan siswa observasi dapat

dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku-perilaku siswa

sebagai pengaruh tindakan yang dilakukan oleh guru.

Jenis-jenis observasi bila dilihat dari hubungan observer dan obsevant

dapat dibedakan menjadi dua yaitu observasi partisipatif dan observasi non

partisipatif. Observasi partisipasitif adalah observasi yang dilakukan apabila

observer ikut serta dalam kegiatan atau situasi yang dilakukan oleh observant.

Sedangkan observasi nonpartisipatif adalah observasi yang tidak melibatkan

observer dalam kegiatan yang sedang diobservasi. Dengan demikian dalam

observasi nonpartisipatif ini observasi murni sebagai pengamat.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk mengamati

pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran akuntansi dilakukan oleh para

siswa. Pengamatan dilakukan sebelum, selama, dan sesudah siklus penelitian

berlangsung. Jenis observasi digunakan adalah observasi partisipatif artinya

peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran (tindakan).

3) Tes

Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan

pelaksanaan tindakan. Tes yang digunakan adalah essay yang digunakan

untuk mengumpulkan data tentang kemampuan awal dan hasil pembelajaran

dengan metode Team Quiz

4) Catatan Harian

Catatan harian merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang

terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh guru. Catatan harian

berguna untuk melihat perkembangan tindakan dan perkembangan siswa dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Penulisan catatan harian hendaknya

menuliskan tanggal kejadian dengan hal-hal secara detail dari penelitian kelas,

seperti waktu, pokok bahasan, dan tempat penelitian.

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

5) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana

penelitian tindakan kelas dilakukan dokumentasi ini berupa pengambilan gambar

atau foto pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa

tahap kegiatan yaitu :

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan.

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama

d. Menyusun alat monitoring dan evaluasi

2. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan Rencana Pembelajaran

c. Penyusunan soal evaluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I dan siklus II.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :

a. Perencanaan Tindakan

b. Pelaksanaan Tindakan

c. Observasi dan interpretasi

d. Tahap analisis dan refleksi

4. Tahap Implementasi Tindakan

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran akuntansi dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dalam proses pembelajaran mata

pelajaran akuntansi. Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk menguji

kebenarannya melalui tindakan yang telah direncanakan.

5. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang

melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru. .

6. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian

G. Proses Penelitian

Proses penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari tiga siklus

dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : Perencanaan Tindakan,

Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Interpretasi, dan Analisis dan Refleksi.

Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut :

Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun:

1) Skenario pembelajaran sebagai berikut:

(a) Guru membuka proses belajar mengajar dan mengabsen siswa.

(b) Guru mempresentasikan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Quiz yang akan diterapkan dan membagi 38 siswa menjadi enam

kelompok yang masing-masing kelompok terdiri 6-7 orang .Guru

menyampaikan materi pelajaran sebelumnya kemudian mengaitkan

dengan materi yang akan dipelajari.

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(c) Guru memberi tugas dan waktu tiap tim untuk mempresentasikan

dan memberikan pertanyaan kepada tim lain yang berkaitan dengan

materi yang telah diajarkan oleh guru.

(d) Guru mengawasi dan mengadakan observasi.

(e) Guru dan siswa menyimpulkan materi

2) Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.

3) Menetapkan indikator ketercapaian.

Tabel 4. Indikator ketercapaian Belajar Siswa

Aspek yang diukur Persentase Target Capaian Cara mengukur

Keaktifan siswa dalam 75% Diamati saat pembela

Mengikuti pembelajaran jaran dengan menggu

nakan lembar observa

si dan dihitung dari

jumlah siswa yang

menunjukkan perhati

an dan kesungguhan

dalam KBM

Ketuntasan hasil belajar 75 % Dihitung dari jumlah

(Standar nilai 72) siswa yang mendapat

nilai 72 keatas

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan, dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang

telah direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak

tindakan.

3. Observasi dan Evaluasi

Observasi dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran. Fokus observasi

adalah semua kegiatan siswa saat KBM berlangsung serta penggunaan model

pembelajaran koopertaif tipe Team Quiz terhadap hasil belajar siswa.

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4. Tahap Analisis Data dan Refleksi

Setelah proses pembelajaran pada siklus I berakhir, maka diadakan analisis

terhadap semua data yang diperoleh dilapangan. Pada kegiatan refleksi ditelaah

aspek-aspek mengapa, bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang dilakukan

mampu memperbaiki masalah. Berdasarkan masalah-masalah yang muncul pada

siklus I, maka akan ditentukan oleh peneliti apakah tindakan yang dilaksanakan

sebagai pemecahan masalah sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi

inilah maka peneliti akan menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan.

Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai

pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi

pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi, termasuk perwujudan

tahap pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta analisis dan refleksi yang juga mengacu

pada siklus sebelumnya

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Riwayat Singkat SMA Negeri 1 Teras Boyolali

SMA Negeri 1 Teras Boyolali mulai menerima siswa pada tahun pelajaran

1989/1990. SMA Negeri 1 Teras Boyolali berdiri atas dasar keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0389/O/1990 tentang

Pembukaan dan Penegerian Sekolah Tahun Pelajaran 1990/1991.

Sebelum menempati gedung sendiri yang megah dan asri di desa Sudimoro,

siswa-siswi SMA Negeri 1 Teras Boyolali selama kurang lebih dua bulan

melaksanakan pembelajaran di SMP 4 Mojosongo. Pada pertengahan bulan Agustus

1989 dengan berjalan kaki, siswa-siswi SMA Negeri 1 Teras hijrah ke lokasi di desa

Sudimoro sampai sekarang.

Pada awal berdirinya SMA Negeri 1 Teras hanya memiliki tiga rombongan

belajar. Seiring perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat, SMA Negeri 1 Teras

kini telah memiliki 18 rombongan belajar. Pada awal berdirinya sekolah ini, SMA

Negeri 1 Teras diampu oleh guru-guru SMA Negeri 2 Boyolali antara lain Drs.

Suranto, Drs.Wakimun, Drs. Joko Subandi, Isna Agustiyana, Sri Maryanto dengan

dipimpin oleh Bapak Enggan Hermanto, BA selaku kepala sekolah.

Guru-guru angkatan pertama adalah Drs. Bahran, Drs. Chotman Arief

(pensiun), Drs. Sunardi, Dra. Sudarmin, Karsini, Yuniyanti, Bambang Tri Y, Suharti,

Pembayun Endah Asri, Ida Kusumastuti, Drs.Sudibyo, Susilo, Suwarto, Drs. Mujahidi,

Ihdati Khoiriyah, Nunuk Dwi Wuryandari, Shobari, dan Purwadi. Seiring dengan

perkembangan jaman jumlah guru terus bertambah dan sampai dengan saat ini tercatat

ada 56 guru di sekolah ini yang terdiri dari 48 guru Negeri, satu guru bantu, dan 7 guru

tidak tetap.

Dari sisi sarana dan prasarana SMA Negeri 1 Teras senantiasa terus berbenah,

dalam jangka waktu tiga tahun pembangunan pagar keliling setinggi tiga meter dapat

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

diselesaikan. Setelah pembangunan pagar selesai, pembangunan tempat ibadah

menjadi perhatian utama. Dalam jangka waktu dua tahun Masjid SMA Negeri 1 Teras

berdiri, setelah itu prioritas utama ditujukan pada sarana pembelajaran seperti peralatan

laboratorium, lapangan olahraga dan laboratorium komputer.

2. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi SMA Negeri 1 Teras

a. Visi

Menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berkualitas dengan sumber daya

manusia yang mempunyai jati diri dan berbudi pekerti luhur.

b. Misi

1) Mewujudkan sekolah sebagai kajian, pengamalan, dan percontohan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta keimanan dan ketaqwaan.

2) Memberikan layanan pembelajaran dan layanan bimbingan efektif, efisien,

dan relevan dengan kebutuhan melalui proses pembelajaran yang kreatif,

inovatif, menyenangkan dan bermakna.

3) Meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan minat bakat dan potensinya agar

tumbuh dan berkembang secara optimal.

4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan

berdaya saing melalui pendidikan dan pelatihan

5) Menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang kondusif guna menjunjung

keberhasilan pendidikan

c. Tujuan

1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang diwujudkan dengan kemantapan akidah dan konsistensi pengamalan

agama sesuai dengan keyakinan masing-masing.

2) Meningkatkan kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan hidup untuk dapat

hidup mandiri yang dilandasi dengan kemampuan bekerjasama dengan sikap

yang terbuka, demokratis, toleran, dan tunduk terhadap hukum dan norma yang

ada di masyarakat.

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

3) Meningkatkan kecerdasan dan pengetahuan siswa untuk dapat mengikuti

pendidikan tinggi yang baik.

d. Strategi

1) Memberikan layanan pembelajaran mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan

teknologi dengan muatan keimanan dan ketaqwaan pada semua mata pelajaran.

2) Memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan lain untuk berperan aktif

dalam kegiatan pembelajaran dan penunjang pembelajaran melalui peningkatan

ghiroh, profesionalisme, dan kompetensi paedagogik dengan berbasis pada

teknologi informasi dan komunikasi.

3) Mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat, minat,

dan potensi yang dimiliki siswa.

4) Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga maupun instansi

5) Menanamkan kesadaran hidup sehat kepada warga sekolah untuk menjaga

kesehatan lingkungan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

3. Kondisi Lingkungan SMA Negeri 1 Teras Boyolali

a. Lokasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali

SMA Negeri 1 Teras Boyolali terletak di Jalan Raya Sudimoro kilometer 2

Desa Sudimoro, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali dengan nomor telp

(0276) 325478. Meskipun berada di pinggiran kota, SMA Negeri 1 Teras

mudah dijangkau transportasi umum dari segala jurusan.

b. Sarana dan Prasarana

Ruang-ruang yang terdapat di SMA Negeri 1 Teras Boyolali:

1) Ruang Kepala Sekolah : 1

2) Ruang Wakil Kepala Sekolah : 1

3) Ruang Tata Usaha : 1

4) Ruang Guru : 1

5) Ruang Kelas : 19

6) Ruang Layanan dan BK : 1

7) Ruang UKS : 1

8) Ruang OSIS : 1

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

9) Ruang Perpustakaan : 1

10) Ruang Media dan Alat bantu PBM : 1

11) Mushola : 1

12) Koperasi : 1

13) Kamar Mandi : 8

14) Pos Keamanan : 1

15) Gudang : 1

16) Kantin Sekolah : 3

17) Halaman Sekolah : 1

Ruang Laboratorium/Ketetampilan yang ada di SMA Negeri 1 Teras

Boyolali yaitu:

1) Laboratorium Fisika : 1

2) Laboratorium Kimia : 1

3) Laboratorium Biologi : 1

4) Laboratorium Bahasa : 1

5) Laboratorium Komputer : 1

6) Ruang Keterampilan : 1

7) Ruang Karawitan : 1

c. Keadaan Guru dan Pegawai

Pegawai edukatif (guru) dan non edukatif (karyawan) di SMA

Negeri 1 Teras Boyolali seluruhnya berjumlah 54 orang, yang terdiri dari

47 orang guru dengan status mereka adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dan 7 orang guru dengan status guru tidak tetap Pegawai Negeri Sipil.

Latar belakang pendidikan semua guru di SMA Negeri 1 Teras Boyolali

adalah pendidikan sarjana dari berbagai disiplin ilmu, sehingga para guru

memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup memadai dalam

mencapai tujuan pendidikan

d. Kurikulum

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun

pelajaran 2010/ 2011 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006

bagi kelas X, XI, dan XII sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh

Departemen Pendidikan Nasional, pelaksanaan KTSP diarahkan untuk

memgembangkan kecerdasan, pengetahuan, pemahaman, kemampuan

nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam

bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung

jawab. Penilaian KTSP tidak hanya mengacu pada aspek kognitif tetapi

juga psikomotorik dan afektif berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM). KKM merupakan batasan nilai minimum yang harus dicapai oleh

siswa baik pada penilaian Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester

maupun Ulangan Akhir Semester. KKM untuk setiap mata pelajaran tidak

sama yang ditentukan pada setiap awal semester.

e. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2010/2011

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali

Tahun 2010/ 2011

Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2010/2011

KEPALA SEKOLAH

SUWARNO, S.Pd, M.H KOMITE SEKOLAH

KEPALA TU/STAF

WK KURIKULUM WK KESISWAAN WK SARANA

KOORDINATOR BP/BK GURU

SISWA

WK HUMAS

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Ruang lingkup tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada di

SMA Negeri 1 Teras Boyolali adalah:

1) Kepala Tata Usaha

(a) Penyusunan program tata usaha sekolah

(b) Pengurusan kepegawaian

(c) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai

(d) Menyusun perlengkapan sekolah

(e) Menyusun dan menyajikan data/statisktik sekolah

(f) Menyusun laporan pelaksanaan secara berkala

2) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

(a) Menyusun program pengajaran/kalender pendidikan

(b) Menyusun pembagian tugas dan jadwal pelajaran

(c) Membuat jadwal pelajaran

(d) Mengatur jalannya KBM

(e) Menyelenggarakan kegiatan semester/kenaikan kelas, UAS/UAN

(f) Pengelolaan penilaian

(g) Mengarahkan penyusunan progran satuan pelajaran

(h) Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala

3) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

(a) Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS

(b) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS, dalam

rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah

(c) Memberikan pengarahan dan pemilihan pengurus OSIS

(d) Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler

(e) Menyelenggarakan kegiatan Penerimaan Siswa Baru dan Masa Orientasi

Siswa (MOS)

4) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana

(a) Mengelola inventaris barang

(b) Pengadaan dan pendayagunaan sarana prasarana

(c) Pemeliharaan (pengamanan, penambahan, dan penghapusan)

(d) Pengelolaan keuangan, alat-alat pengajaran

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

(e) Membina dan melaksanakan koordinasi 7K

(f) Menyusun laporan pelaksanaan secara berkala

5) Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat

(a) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan wali murid

(b) Pengembangan sikap kebersamaan dan kekeluargaan sekolah (rekreasi,

peringatan hari-hari besar keagamaan/nasional, kegiatan PGRI/KORPRI

dan lain-lain)

(c) Membina dan mengembangkan hubungan antara sekolah dengan

lembaga pemerintahan, dunia usaha, dunia industri, dan lembaga sosial

lainnya.

(d) Memberikan informasi dan promosi

(e) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala

6) Bimbingan dan Konseling (BK)

(a) Menyusun dan melaksanakan program bimbingan konseling

(b) Melaksanakan program evaluasi dan tindak lanjut

(c) Koordinasi dengan wali kelas

(d) Menyusun statistik hasil evaluasi bimbingan konseling

(e) Menyusun memberikan saran dalam pemilihan jurusan bagi siswa

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IPS 2

di SMA Negeri 1 Teras Boyolali

Sebelum melakukan proses penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan

kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk mengetahui

keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan peneliti saat

mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) tahun 2010 di SMA Negeri 1

Teras Boyolali. Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi

Siswa cenderung tidak mempergunakan kesempatan untuk bertanya

kepada guru tentang kesulitan yang mereka hadapi, siswa merasa malu untuk

mengungkapkan pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Mereka memilih diam

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

tidak bertanya meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang materi

yang sedang dibahas. Sebagian siswa juga masih merasa malu untuk maju

ke depan jika diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka

terima setelah mendengarkan penjelasan guru. Siswa cenderung bermasalah

dalam menuangkan ide, gagasan, dan kreatifitas.

b. Siswa kurang antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran akuntansi

Kejenuhan siswa pada pembelajaran akuntansi salah satunya karena

penggunaan metode ceramah yang terus menerus oleh guru, siswa hanya diminta

untuk mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan oleh guru, serta

mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru, sehingga siswa merasa bosan

dan mengabaikan mata pelajaran akuntansi. Dampaknya siswa mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru karena selain

pemahaman siswa kurang. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa terlibat secara

aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan aktif mengungkapkan

pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka

mengalami kesulitan.

c. Sarana dan prasarana pembelajaran yang kurang memadai

Pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 1 Teras Boyolali didukung

dengan buku pendamping atau buku paket, namun kenyataan yang terjadi

tidak semua siswa memiliki buku pendamping atau buku paket. Hal tersebut

dapat menghambat proses belajar siswa (baik belajar di rumah maupun di

sekolah). Jadi pembelajaran hanya terpusat pada pembahasan materi di LKS

yang sifatnya terbatas.

2. Ditinjau dari Segi Guru

Pada saat pembelajaran, siswa menunjukkan sikap yang kurang berminat

dan kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi, siswa terlihat bosan dan

jenuh terhadap pelajaran akuntansi serta kurang memperhatikan pelajaran dengan

seksama. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan memberikan

pendekatan secara langsung, selain itu guru juga memberikan motivasi agar siswa

memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung. Namun cara ini ternyata

belum mampu membangkitkan semangat dan minat belajar siswa.

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui pembelajaran

kooperatif tipe Team Quiz adalah:

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal

14 Maret 2011 di ruang guru SMA Negeri 1 Teras Boyolali. Guru bersama

peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui permasalahan

dalam menuangkan ide, gagasan, dan kreatifitas serta kurangnya minat

mengikuti pelajaran akuntansi. Peneliti dan guru sepakat bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus I akan dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan rincian

tiga kali pertemuan masing-masing dua jam pelajaran berdurasi 45 menit.

Penelitian ini direncanakan mulai tanggal 22 Maret 2011 sampai dengan 26

April 2011. Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran

Peneliti dibantu Ibu Ihdati Khoiriyah selaku guru mata pelajaran

akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 menyiapkan silabus mata

pelajaran akuntansi kelas XI, kemudian peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dan mendiskusikan skenario pembelajaran

akuntansi dengan menggunakan pembelajaran Team Quiz .

Skenario pembelajaran yang direncanakan adalah sebagai berikut:

Pertemuan pertama

Alokasi waktu: 2 x 45 menit

(a) Sosialisasi pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz serta materi

yang akan dipelajari kepada siswa

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

(b) Pembentukan tim, dari 38 siswa dibagi kedalam 6 kelompok.

Masing-masing tim beranggotakan 6 - 7 siswa yang heterogen

(c) Penyajian konsep-konsep materi pelajaran

(d) Pelaksanaan Team Quiz dengan memberikan materi

(e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

(f) Pemberitahuan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan kuis

berkelompok

Pertemuan kedua

Alokasi Waktu: 2 x 45 menit

(a) Penempatan siswa pada meja sesuai dengan nomor kelompok

(b) Pelaksanaan kuis berkelompok

(c) Review pelaksanaan kuis kelompok

(d) Pemberitahuan kepada siswa bahwa sabtu depan akan diadakan

evaluasi yang pertama, siswa diharapkan menyiapkan diri.

Pertemuan ketiga

Alokasi waktu: 2 x 45 menit

(a) Pelaksanaan tes hasil belajar

2) Menyiapkan instrument penelitian

Peneliti menyusun instrument penelitian, yaitu berupa pedoman

wawancara dan lembar observasi tentang penerapan pembelajaran

kooperatif tipe Team Quiz

3) Menyiapkan materi sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar

Materi pokok yang digunakan dalam penerapan pembelajaran Team

Quiz untuk siklus I adalah kertas kerja

Standar Kompetensi: Kemampuan memahami pengikhtisaran siklus

akuntansi perusahaan jasa

Kompetensi Dasar: Kemampuan menyusun kertas kerja

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4) Mendesain alat evaluasi berupa tes formatif untuk mengetahui tingkat

hasil siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan(

masing-masing 2 jam pelajaran) seperti yang telah direncanakan yaitu tanggal

29 Maret 2011, 2 April 2011, 9 April 2011 di ruang kelas XI Ilmu

Pengetahuan Sosial 2. Pelaksanaan selama 6 x 45 menit sesuai dengan

skenario pembelajaran dan RPP.

Materi pada siklus pelaksanaan tindakan I adalah kertas kerja.

Pada awal pelaksanaan tindakan diberi pengarahan tentang pembelajaran

Team Quiz kepada siswa. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan model

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Pengarahan tersebut berupa

langkah-langkah pembelajaran kooperatif Team Quiz yang meliputi

mendengarkan penyajian materi dari guru, membuat rangkuman tentang

materi yang disampaikan oleh guru, belajar bersama dengan satu tim,

melaksanakan kuis berkelompok. Dengan adanya pengarahan tersebut maka

siswa akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai model pembelajaran

kooperatif tipe Team Quiz. Guru juga memberikan penjelasan tentang aspek-

aspek yang dinilai selama model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz

dilaksanakan yaitu: keaktifan siswa, kecepatan memberikan pertanyaan,

kecepatan menjawab pertanyaan, kerjasama dalam diskusi kelompok,

kecepatan dan kerapian saat mengerjakan evaluasi. Guru juga menjelaskan

bahwa akan adanya penghargaan bagi tim yang memenuhi kriteria tertentu,

hal ini akan menambah antusias siswa untuk bekerjasama dalam tim dan

berkompetisi antar tim

Pertemuan pertama guru mempresentasikan materi secara garis besar

kemudian siswa merangkum materi yang disampaikan. Pertemuan kedua

dilaksanakan dengan melanjutkan kuis berkelompok dimana kelompok yang

satu memberikan pertanyaan kepada kelompok lain untuk dijawab sesuai

dengan materi yang telah dipelajari. Pertemuan ketiga dilaksanakan dengan

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

memberikan tes hasil belajar untuk mengetahui pencapaian belajar siswa.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama (Selasa, 29 Maret 2011)

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam pembuka

dan mengecek kehadiran siswa

(b) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa

dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas

(c) Guru memberikan pengarahan tentang metode pembelajaran Team

Quiz yang akan diterapkan

(d) Guru membagi siswa menjadi enam kelompok yang masing-

masing kelompok beranggotakan enam sampai tujuh siswa yang

berbeda kemampuan akademiknya

(e) Guru menerangkan materi tentang kertas kerja

(f) Guru menyuruh siswa-siswanya untuk mencatat materi yang telah

disampaikan

(g) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya materi yang

belum jelas. Siswa yang bertanya saat itu adalah Selvi dan Hasna

2) Pertemuan kedua (Sabtu, 2 April 2011)

(a) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa

(b) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa

dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas

(c) Guru menjelaskan cara main dan aturan kuis berkelompok

(d) Guru mengumumkan penempatan siswa pada meja kelompok

(e) Siswa melaksanakan kuis. Peneliti bertindak sebagai guru beserta

guru akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 mengawasi

jalannya kuis berkelompok

(f) Setelah kuis berkelompok berakhir, guru mereview jalannya kuis

berkelompok kemudian membahas soal kuis berkelompok yang

dianggap sulit oleh siswa

(g) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes

hasil belajar sesuai apa yang telah dipelajari sebelumnya

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

3) Pertemuan ketiga(Sabtu, 9 April 2011)

(a) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa

(b) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa

dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kondisi

(c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa mempersiapkan diri

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam tes hasil belajar

(d) Guru membagikan soal kepada siswa kemudian mempersilakan

siswa untuk mengerjakannya secara mandiri

(e) Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan tes hasil belajar agar

hasilnya benar-benar mencerminkan kemampuan siswa, pada saat

tes berlangsung terdapat beberapa siswa yang bertanya kepada

temannya, namun guru segera memperingatkan siswa untuk

mengerjakan soalnya secara mandiri.

(f) Meskipun pada awalnya terdapat beberapa siswa yang mencoba

bertanya kepada teman sebelahnya, kegiatan evaluasi pertama

berlangsung cukup tertib.

(g) Kegiatan kerja tim, kuis kelompok dan kegiatan evaluasi pada

siklus I telah berakhir. Memberikan penghargaan kepada tim yang

berhasil memperoleh nilai tertinggi berupa bingkisan. Pada siklus

I tim 4 berhasil mendapatkan penghargaan dengan nilai 70.

c. Observasi dan Evaluasi

Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan dilakukan

observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti

yang mengacu pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi

dilakukan untuk mengevaluasi penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team

Quiz serta untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima materi

pembelajaran dengan adanya penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team

Quiz. Saat observasi berlangsung, kegiatan peneliti juga berperan sebagai guru

saat penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz adalah memantau

pelaksanaan pembelajaran kooperatif Team Quiz. Guru melakukan penyajian

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

kelas tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz serta

penjelasan konsep materi tentang kertas kerja. Guru juga melakukan penilaian

terhadap peran serta siswa selama kegiatan pembelajaran, yang meliputi

keaktifan siswa selama pembelajaran, penilaian ranah kognitif siswa untuk

mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang materi yang dipelajari,

penilaian ranah afektif siswa untuk mengetahui minat siswa dalam

mempelajari akuntansi, dan penilaian ranah psikomotorik siswa untuk

mengetahui keterampilan siswa.

Pada pertemuan pertama, siswa terlihat biasa-biasa saja saat

penyajian materi dengan menggunakan metode ceramah.

d. Analisis dan Refleksi

Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz mampu meningkatkan hasil

belajarnya dan keaktifan siswapun meningkat. Untuk penilaian hasil belajar

dari ranah kognitif dapat dilihat dari hasil post testnya (tes hasil belajar) yang

menunjukkan nilai rata-rata mereka adalah 81,05 terlihat meningkat dibanding

dengan nilai rata-rata mereka sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe

Team Quiz yaitu 71,57. Jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas standar

ketuntasan 72,00 sebanyak 33 siswa dari jumlah keseluruhan 38 siswa.

Dengan kata lain, indikator ketercapaian siklus I tercapai 86,42% siswa telah

memperoleh nilai diatas 72,00 dari 70% target yang direncanakan.

Untuk penelitian hasil belajar ranah psikomotorik siswa, peneliti

melakukan pengamatan kepada siswa-siswi selama proses pembelajaran

berlangsung. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti sekitar 70%

siswa nilai psikomotorik telah mencapai 72,00. Dengan kata lain indikator

ketercapaian pada siklus I siswa telah memperoleh nilai minimal 72,00 dari

target 70% yang telah direncanakan.

Berdasarkan pengamatan pada siklus I siswa lebih aktif dalam

mengikuti proses belajar mengajar dibandingkan sebelum diterapkannya

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Siswa tampak aktif dalam

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

melakukan kuis berkelompok, aktif dalam memberikan pertanyaan kepada

kelompok lain, aktif dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain, dan

aktif dalam berdiskusi. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus I mencapai

71,05% dengan demikian indikator ketercapaian yang telah ditetapkan

sebelumnya yaitu sebesar 70% telah tercapai.

Berdasarkan hasil observasi dan interprestasi tindakan pada siklus

I, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Masih terdapat siswa yang belum bisa bekerjasama dengan anggota

kelompoknya karena ketidakcocokan antar siswa yang satu dengan yang

lain.

2) Pada saat kuis berkelompok berlangsung, guru merasa kewalahan dalam

menjangkau semua siswa untuk dimonitoring jalannya kuis berkelompok

Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah:

a) Guru harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan langsung

terhadap siswa yang mengalami kesulitan bekerjasama dengan anggota

kelompoknya, sehingga setiap siswa mempunyai motivasi dan kesadarn

bekerjasama dengan orang lain

b) Guru memberikan pemahaman kepada siswa agar mereka tidak takut

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan dari kelompok lain dan

memberikan pemahaman bahwa mereka bisa karena mencoba

c) Dalam kuis berkelompok selanjutnya peneliti yang bertindak sebagai

guru dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz

meminta bantuan guru pengampu mata pelajaran akuntansi untuk ikut

serta dalam memonitoring siswa saat kuis berlangsung.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari

Senin, 11 April 2011 di ruang guru SMA Negeri 1 Teras Boyolali. Guru

bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

dalam penelitian ini. Peneliti sepakat bahwa pelaksanaan tindakan pada

siklus II akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing-masing

pertemuan dua jam pelajaran. Penelitian ini direncanakan dimulai tanggal

12 April 2011 sampai 26 April 2011. Tahap perencanaan tindakan II

meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran

Peneliti dibantu Ibu Ihdati Khoiriyah selaku guru mata pelajaran

akuntansi kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 menyiapkan silabus mata

pelajaran akuntansi kelas XI, kemudian peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dan mendiskusikan skenario pembelajaran

akuntansi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz.

Skenario pembelajaran direncanakan sebagai berikut:

Pertemuan pertama

Alokasi waktu: 2 x 45 menit

(a) Penyajian konsep-konsep materi

(b) Memberikan pertanyaan bagi siswa yang tidak mendengarkan

ceramah

(c) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum jelas

(d) Memberikan kesempatan siswa untuk merangkum materi yang

telah disampaikan oleh guru

(e) Pemberitahuan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan kuis

berkelompok, siswa diminta untuk mempersiapkan diri

Pertemuan Kedua

Alokasi waktu: 2 x 45 menit

(a) Penempatan siswa pada meja sesuai dengan nomor kelompok

(b) Pelaksanaan kuis

(c) Review pelaksanaan kuis berkelompok

(d) Pemberitahuan kepada siswa bahwa besok akan diadakan evaluasi

yang pertama, siswa diharapkan menyiapkan diri

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pertemuan Ketiga

Alokasi waktu: 2 x 45 menit

(a) Pelaksanaan tes hasil belajar

(b) Menyebar angket untuk penilaian ranah afektif

2) Menyiapkan instrument penelitian

Peneliti menyusun instrument penilaian, berupa pedoman wawancara dan

lembar observasi tentang penerapan pembelajaran kooperatif Team Quiz

3) Menyiapkan materi sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar

Materi pokok yang digunakan dalam penerapan pembelajaran Team

Quiz untuk siklus II adalah laporan keuangan.

Standar Kompetensi: Memahami penyusunan siklus akuntansi

perusahaan jasa

Kompetensi Dasar: Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

4) Mendesain alat evaluasi berupa tes formatif untuk mengetahui hasil

belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team

Quiz

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan

(masing-masing 2 jam pelajaran) seperti yang telah direncanakan yaitu

tanggal 12 April 2011, 16 April 2011, 26 April 2011 di ruang kelas XI

Ilmu Pengetahuan Sosial 2. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama 6 x

45 menit.

Pelaksanaan tindakan ini guru menerapkan pembelajaran kooperatif

Team Quiz. Pada saat pertemuan pertama, guru mempresentasikan materi

secara garis besar kemudian guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa

yang dianggap tidak memperhatikan pelajaran. Setelah itu siswa merangkum

materi yang telah disampaikan oleh guru. Pertemuan kedua dilaksanakan kuis

berkelompok sesuai materi yang sedang dipelajari yaitu laporan keuangan.

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pertemuan ketiga dilaksanakan dengan memberikan tes hasil belajar untuk

mengetahui pencapaian belajar siswa.

Urutan pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Selasa, 12 April 2011)

(a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam pembuka

dan mengecek kehadiran siswa

(b) Mencipakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa

dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas

(c) Guru menerangkan materi tentang laporan keuangan perusahaan

jasa

(d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal

yang dianggap belum jelas. Siswa yang bertanya saat itu adalah

Dewi, Diar, Marfuah, Intan, Nita, dan Puput.

2) Pertemuan Kedua( Sabtu, 19 April 2011)

(a) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa

(b) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa

dengan mengecek kehadiran siswa

(c) Guru mengulang sedikit materi yang disampaikan sebelumnya.

(d) Guru menyuruh siswa untuk menempati meja sesuai dengan

nomor kelompok

(e) Siswa melaksanakan kuis berkelompok. Peneliti yang bertindak

sebagai guru beserta guru pengampu mata pelajaran akuntansi

kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 mengawasi jalannya kuis

(f) Setelah waktu untuk bermain kuis berkelompok berakhir, guru

mereview jalannya kuis berkelompok yang kemudian membahas

soal-soal yang dianggap sulit oleh siswa.

(g) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes

hasil belajar sesuai dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya

3) Pertemuan Ketiga (Selasa 26 April 2011)

(a) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

(b) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat

siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas

(c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa mempersiapkan

diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam tes hasil

belajar

(d) Guru membagikan soal kepada siswa kemudian mempersilakan

siswa untuk mengerjakan secara mandiri

(e) Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan tes hasil belajar agar

hasilnya benar-benar mencerminkan kemampuan siswa, pada saat

tes berlangsung terdapat beberapa siswa yang mencoba bertanya

kepada siswanya, namun kegiatan evaluasi berlangsung tertib

(f) Kegiatan kerja tim, kuis kelompok dan kegiatan evaluasi pada siklus

II telah berakhir. Memberikan penghargaan kepada tim yang

berhasil memperoleh nilai tertinggi berupa bingkisan. Pada siklus II

tim atau kelompok 2 berhasil mendapatkan penghargaan dengan

nilai 60.

c. Observasi dan Evaluasi

Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan dilakukan

observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti

yang mengacu pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi

dilakukan untuk mengevaluasi penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Team Quiz serta mengetahui kemampuan siswa menerima materi

pembelajaran dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe Team

Quiz. Pada saat observasi berlangsung, kegiatan peneliti yang juga berperan

sebagai guru saat penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz adalah

memantau pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Guru

melakukan penyajian kelas tentang pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe Team Quiz serta penjelasan konsep materi laporan keuangan

perusahaan jasa. Guru juga melakukan penilaian terhadap peran serta siswa

selama kegiatan pembelajaran, yang meliputi keaktifan siswa selama

pembelajaran berlangsung, penilaian ranah kognitif siswa untuk mengetahui

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

sejauh mana siswa memahami materi yang dipelajari, penilaian ranah afektif

siswa untuk mengetahui minat siswa dalam mempelajari akuntansi, dan

penilaian ranah psikomotorik siswa untuk mengetahui keterampilan siswa.

Selama pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz berlangsung, siswa

memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa belajar dalam kelompok

tentang materi laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan modal.

Sebagian besar siswa sudah memberikan kontribusi bagi kelompok atau

tim masing-masing. Pada saat berlangsungnya kuis mereka terlihat sangat

bersemangat untuk memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan

kelompok lain.

Peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat pada siklus

II. Siswa yang semula pasif mengikuti kuis berkelompok sudah berani

menjawab pertanyaan dari kelompok lain.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa

penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz mampu meningkatkan

hasil belajar akuntansi dan keaktifan siswapun meningkat. Siswa sudah

merasa jelas dan paham mengenai bagaimana penerapan pembelajaran

kooperatif tipe Team Quiz karena siswa sudah terbiasa dengan model

pembelajaran yang digunakan. Hal ini tentu saja menyebabkan pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Quiz menjadi lebeh efektif. Untuk penilaian hasil belajar dari ranah

kognitif mengalami peningkatan pada siklus II yang dapat dilihat dari

hasil post test (tes hasil belajar) yang menunjukkan nilai rata-rata mereka

adalah 92,36 terlihat meningkat dibandingkan nilai rata-rata mereka pada

siklus I yaitu dengan rata-rata 81,05. Jumlah siswa yang mendapatkan

nilai diatas standar ketuntasan 72,00 sebanyak 36 siswa dari jumlah

keseluruhan 38 siswa. Dengan kata lain, indikator ketercapaian pada

siklus II telah tercapai 94,74% siswa telah memperoleh nilai diatas 72,00

dari 75% target yang direncanakan.

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Untuk penilaian hasil belajar ranah psikomotorik siswa peneliti

melakukan pengamatan kepada siswa peneliti melakukan pengamatan kepada

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan

pada siklus II sekitar 84,21% siswa nilai psikomotoriknya telah mencapai

72,00. Dengan kata lain indikator ketercapaian pada siklus II telah tercapai

yaitu sebesar 80% siswa telah memperoleh nilai minimal 72,00 dari target

75% yang telah direncanakan.

Untuk penilaian hasil belajar ranah afektif mengenai minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi menunjukkan bahwa setelah diterapkan

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz minat siswa semakin tinggi.

Berdasarkan pengamatan pada siklus II siswa lebih aktif dalam

mengikuti proses belajar mengajar dibandingkan pada saat siklus I. Siswa

tampak lebih aktif dalam diskusi kelompok dan aktif pada saat kuis

kelompok. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus II mencapai 88,60% dengan

demikian indikator ketercapaian yang ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar

75% telah tercapai.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Guru lebih mampu membangkitkan semangat dan motivasi siswa

untuk lebih memperhatikan presentasi guru saat kegiatan belajar

mengajar sedang berlangsung.

2) Keaktifan siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar mengalami

peningkatan. Siswa tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak perlu

dan siswa lebih bersemangat ketika kuis berlangsung.

3) Kekompakan dan kerjasama siswa dalam satu kelompok mengalami

peningkatan karena mereka telah terbiasa untuk bekerjasama dalam

timnya

Berdasarkan observasi dan anlisis diatas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah:

a) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

b) Guru lebih inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran

yang beraneka macam sehingga siswa lebih bersemangat dalam

mengikuti pelajaran dan tidak cepat bosan.

D. Pembahasan

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan penelitian

tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.

Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan dua siklus pembelajaran dengan model

yang sama pada setiap siklusnya, yaitu metode Team Quiz. Setiap siklus yang

diterapkan pada proses pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar akuntansi

siswa. Selain itu dengan penerapan pembelajaran Team Quiz dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat

pada grafik berikut:

1. Penilaian Hasil Belajar Siswa Kognitif

Tabel 5. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif

Kriteria Prosentase(%)

Sebelum Team Quiz Siklus I Siklus II

Tidak tuntas 36,84 13,16 5,26

Tuntas 63,16 86,84 94,74

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar 4. Grafik Hasil belajar siswa ranah Kognitif

Penilaian aspek kognitif siswa pada saat diterapkannya penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dilakukan melalui pemberian post tes

diakhir siklus. Sedangkan penilaian kognitif siswa sebelum diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz diperoleh dari hasil ulangan harian siswa.

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terlihat bahwa nilai rata-rata ulangan siswa

sebelum penerapan model pembelajaran Team Quiz adalah 71,57 dengan prosentase

siswa yang tuntas adalah sebesar 63,16 %. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

kognitif siswa masih rendah karena banyak siswa yang belum mencapai nilai 72,00

sebagai nilai batas tuntas keberhasilan siswa. Rendahnya nilai ulangan siswa karena

mereka kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang tidak

mau bertanya kepada guru meskipun mereka belum paham tentang materi yang

bersangkutan. Selain itu siswa juga cepat merasa bosan karena pembelajaran kurang

inovatif

Penyajian materi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Team Quiz

dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa. Hal ini terbukti pada nilai

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

post tes diakhir siklus I nilai rata-rata siswa 81,05 dengan prosentase ketuntasan

siswa sebesar 86,84% terjadi peningkatan prosentase ketuntasan siswa yaitu sebesar

23,68% (prosentase sebelum siklus I yaitu sebesar 63,16%, prosentase siklus I

sebesar 86,84%) peningkatan nilai rata-ratanya yaitu sebesar 9,48 (sebelum siklus I

yaitu 71,57 nilai siklus I 81,05). Dengan demikian indikator ketercapaian belajar

siswa pada siklus I sebesar 70 % telah tercapai. Hal ini menunjukkan siswa lebih

mudah untuk memahami materi yang telah diberikan oleh guru karena adanya

penerapan Team Quiz. Pada siklus II juga terjadi peningkatan hasil belajar kognitif

siswa yang terbukti dengan nilai rata-rata mereka adalah sebesar 92,36 dengan

prosentase ketuntasan belajar sebesar 94,74% telah melampaui indikator

ketercapaian ketuntasan belajar siswa yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 75%.

Apabila dibandingkan dengan siklus I, prosentase ketuntasan siswa mengalami

peningkatan sebesar 7,9% (siklus I 86,84%, siklus II 94,74%), dengan peningkatan

nilai rata-rata sebesar 11,31 (nilai rata-rata siklus I 81,05, nilai rata-rata siklus II

92,36). Apabila dibandingkan dengan sebelum penerapan Team Quiz, nilai rata-rata

siklus II mengalami peningkatan sebesar 20,79 (sebelum penerapan Team Quiz

sebesar 71,57, siklus II sebesar 92,36) dengan peningkatan prosentase ketuntasan

siswa sebesar 31,58% (sebelum penerapan 63,16%, siklus II 94,74%). Dalam

penilaian aspek kognitif ini siklus II terdapat dua siswa yang tidak tuntas dalam

belajarnya karena nilai siswa tersebut masih dibawah KKM yaitu hanya

memperoleh 70, perlakuan yang diberikan oleh guru kepada siswa adalah dengan

menberikan konseling diantaranya mencari tahu permasalahan apa yang sedang

dihadapi siswa yang menjadi hambatan dalam belajarnya. Jika permasalahan ini

terjadi karena siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang bersangkutan

maka guru akan memberikan penjelasan ulang secara perlahan agar siswa paham

dengan materi yang dianggapnya sulit.

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif

Tabel 6. Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa

Kriteria Jumlah Siswa Prosentase

Sebelum Setelah Sebelum Setelah

Penerapan Penerapan Penerapan Penerapan

Team Quiz Team Quiz Team Quiz Team Quiz

Tidak Berminat 0 0 0% 0%

Kurang Berminat 0 0 0% 0%

Cukup Berminat 2 0 5,26% 0%

Berminat 31 21 81,58% 55,26%

Sangat Berminat 5 17 13,16% 44,74%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam ranah afektif yang dilakukan

dengan menyebar angket kepada siswa. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti

terlihat bahwa minat siswa dalam mempelajari akuntansi mengalami peningkatan

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

setelah diterapkannya model pembelajaran Team Quiz. Hal tersebut dapat terbukti

bahwa siswa yang sangat berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi

mengalami peningkatan sebanyak 12 orang (sebelum Team Quiz ada 5, setelah

Team Quiz ada 17), peningkatan prosentase siswa yang sangat berminat dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi adalah 31,58% (sebelum Team Quiz 13,16%,

setelah Team Quiz 44,74%). Hal ini menandakan bahwa dengan diterapkannya

model pembelajaran Team Quiz siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

3. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik

Tabel 7. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik

Kriteria Prosentase (%)

Nilai awal Nilai Siklus I Nilai Siklus II

Tidak Tuntas 86,84 28,95 15,79

Tuntas 13,16 71,05 84,21

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Gambar 6. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik

Untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah psikomotorik, peneliti melakukan

pengamatan kepada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran Team Quiz dan

saat diterapkannya pembelajaran kooperatif tersebut selama pembelajaran pada

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

siklus I dan siklus II. Berdasarkan data-data yang diperoleh selama penelitian

terlihat bahwa ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang artinya keterampilan

siswa dalam pembelajaran akuntansi mengalami peningkatan. Sebelum

diterapkannya model pembelajaran Team Quiz menunjukkan bahwa hasil belajar

ranah psikomotorik siswa rendah yang ditunjukkan dengan jumlah siswa yang

memperoleh nilai 75 keatas hanyalah 5 orang (13,16%) dari 38 siswa. Hal tersebut

bukan karena mereka tidak memiliki keterampilan yang baik dalam akuntansi jasa

namun mereka cenderung acuh terhadap pembelajaran. Hasil belajar ranah

psikomotorik siswa mengalami peningkatan setelah diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz, yang dapat dibuktikan dengan jumlah

siswa yang memperoleh nilai psikomotorik minimal 75 ada 27 orang, hal ini

mengalami peningkatan sebanyak 57,45% (sebelum diterapkan Team Quiz 13,16%,

siklus I 71,05%). Dengan demikian indikator ketercapaian ketuntasan belajar siswa

pada siklus I sebesar 70% telah tercapai. Pada siklus II hasil belajar ranah

psikomotorik siswa mengalami peningkatan 13,16% dari siklus I (siklus I 71,05%,

siklus II 84,21%) sehingga indikator ketercapaian ketuntasan belajar siswa untuk

siklus II sebesar 75% telah tercapai. Dengan adanya kenaikan prosentase ketuntasan

siswa menunjukkan bahwa keterampilan mereka setelah diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz lebih baik daripada sebelum diterapkan

Team Quiz. Selain itu siswa juga lebih terampil dalam pembelajaran baik dalam

bekerjasama dengan temannya, mengeluarkan pendapat maupun menjawab

pertanyaan dari tim lain.

Berdasarkan hasil penelitian ketiga aspek diatas (kognitif, afektif, dan

psikomotorik) nilai siswa dalam aspek kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan

aspek psikomotorik karena keterampilan siswa dalam hal kognitif (pengetahuan,

pemahaman, dan analisa) lebih dominan dibandingkan dengan keterampilan

psikomorik masing-masing siswa.

Berdasarkan hasil penilaian ketiga aspek diatas (kognitif, afektif, dan

psikomotorik) dalam pembelajaran akuntansi siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan

Sosial 2 di SMA Negeri 1 Teras Boyolali menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Sebagian

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

besar siswa dapat terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses

pembelajaran. Siswa menunjukkan lebih antusias, lebih aktif setelah penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Hal ini terlihat dari perubahan siswa

selama pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Berdasarkan penjelasan diatas maka ketuntasan hasil belajar siswa dalam

setiap siklus mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 8. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Ranah Kognitif Ranah Psikomotorik

Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

Sebelum Team Quiz 36,84% 63,16% 86,84% 13,16%

Siklus I 13,16% 86,84% 28,95% 71,05%

Siklus II 5,26% 94,74% 15,79% 84,21%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Apabila digambarkan dengan grafik maka peningkatan ketuntasan hasil

belajar siswa adalah sebagai berikut:

Gambar 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Ketuntasan hasil belajar siswa untuk ranah afektif tidak dimasukkan dalam

grafik karena penilaian ranah afektif dilaksanakan pada saat sebelum penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dan setelah diterapkan penerapan

pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz. Pada penelitian ini penilaian ranah

afektifnya tidak terjadi pada saat proses pembelajaran dengan Team Quiz.

Berdasarkan hasil observasi di kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2 sebelum

diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dan selama pembelajaran

pada siklus I dan siklus II yang telah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

Team Quiz, keaktifan siswa didalam kelas terus mengalami peningkatan yang akan

ditunjukkan sebagai berikut:

Tabel 9. Prosentase keaktifan siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 2

Sebelum diterapkan Team Quiz Ketika diterapkan Team Quiz

Siklus I Siklus II

Prosentase 28,07% 71,05% 88,60%

(Sumber: data primer yang diolah, 2011)

Gambar 8 . Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Penilaian keaktifan siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan grafik diatas keaktifan siswa mengalami peningkatan pada siklus I

dibandingkan sebelum diterapkan Team Quiz yaitu sebesar 42,98% (sebelum Team

Quiz 28,07%, siklus I 71,05%). Dengan demikian indikator ketercapaian keaktifan

belajar siswa pada siklus I sebesar 70% telah tercapai. Pada siklus II keaktifan siswa

juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu sebesar 17,55%

(siklus I 71,05%, siklus II 88,60%) sehingga indikator ketercapaian ketuntasan

belajar siswa untuk siklus II sebesar 75% telah tercapai.

Page 88: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 70

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan

pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran

kooperatif tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Ilmu

Pengetahuan Sosial 2 SMA Negeri 1 Teras Boyolali. Indikator peningkatan hasil

belajar siswa antara lain:

a. Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru, hal ini dapat

dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa

untuk ranah kognitif siswa yang tuntas sebelum diterapkan Team Quiz

adalah 63,16%, pada siklus I siswa yang tuntas sebesar 86,84% dan pada

siklus II siswa yang tuntas sebesar 94,74%.

b. Minat siswa terhadap pembelajaran akuntansi meningkat, hal ini dapat

dilihat dari penilaian ranah afektif siswa, sebelum diterapkan pembelajaran

Team Quiz 5,26% siswa yang cukup minat dalam belajar akuntansi, 81,58%

siswa minat dan 13,16% siswa sangat minat dalam mempelajari akuntansi,

sedangkan setelah diterapkan pembelajaran Team Quiz terdapat 55,26%

siswa minat dalam mempelajari akuntansi dan sisanya sebanyak 44,74%

siswa sangat minat dalam mempelajari akuntansi.

c. Keterampilan siswa juga mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari

penilaian ranah psikomotorik siswa, sebelum diterapkan pembelajaran Team

Quiz, nilai rata-rata siswa untuk ranah psikomotorik sebesar 61,18, pada siklus I

nilai rata-rata mereka sebesar 77,76 dan siklus II nilai rata-rata mereka menjadi

82,50.

d. Selain ketiga ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) diatas berdasarkan

observasi kelas siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran akuntansi. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

menunjukkan peningkatan dari 28,07% (sebelum diterapkan pembelajaran Team

Page 89: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Quiz) menjadi 71,05% (pada siklus I), dan 88,60% (siklus II). Siswa sudah tidak

malu dalam mengemukakan pendapatnya baik dengan guru maupun dengan

teman yang lainnya, senang berdiskusi dengan temannya.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan diatas dapat dikaji implikasinya baik implikasi

teoretis maupun implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini terbukti empirik, kegiatan pembelajaran

akuntansi pada materi kertas kerja dan laporan keuangan dengan menggunakan

pembelajaran Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat

dilihat dari segi keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan menghasilkan

hasil belajar yang lebih baik dari penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik

siswanya. Hal tersebut karena pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz selalu

melibatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, baik ketika menjawab

pertanyaan dari guru, bekerjasama dalam tim maupun pada saat mengikuti kuis

kelompok

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

suatu proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor yang berkaitan satu

sama lainnya. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa, faktor

dari pihak guru antara lain dalam mengembangkan dan menjelaskan suatu materi,

kemampuan guru dalam mengembangkan strategi dan model serta metode

pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola kelas pada saat pembelajaran

berlangsung, serta kemampuan guru dalam meningkatkan minat dan semangat

siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan faktor yang berasal dari

siswa antara lain minat, antusias belajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran.

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran kooperatif

tipe Team Quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat digunakan

Page 90: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

sebagai pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran ini dalam

kegiatan pembelajaran sehari-hari disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses

pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas baik proses

maupun hasil dari pembelajaran akuntansi. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

guru dapat menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran yang baru, inovatif,

dan menyenangkan yang dapat memacu siswa untuk ikut aktif dalam proses

pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai

berikut:

1. Bagi sekolah

a. Lebih mengusahakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan

belajar mengajar.

b. Hendaknya mendorong dan memberikan motivasi kepada guru untuk selalu

berusaha mengembangkan model dan metode pembelajaran yang menjadikan

siswa untuk aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran

2. Bagi guru

a. Guru diharapkan senantiasa meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan

dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan

pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus

meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimiliki.

b. Hendaknya selalu mengembangkan model dan metode pembelajaran yang dapat

merangsang siswa untuk aktif dan lebih mudah dalam materi pembelajaran.

c. Guru diharapkan mampu memberikan motivasi pada siswa untuk belajar dengan

menimbulkan minat yang ada dalam diri siswa, sehingga siswa akan belajar

dengan rasa senang tanpa harus dipaksa.

Page 91: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

3. Bagi siswa

a. Siswa hendaknya mempunyai kesadaran akan pentingnya hasil belajar dan

berusaha untuk meningkatkan minat belajar dan keaktifannya dalam proses

pembelajaran.

b. Hendaknya siswa dapat bekerjasama dalam arti positif, baik dengan guru

maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.

c. Siswa diharapkan tidak mudah putus asa ketika mengalami hambatan dalam

belajar dan dapat bekerjasama dalam arti yang positif, baik dengan guru maupun

dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.

Page 92: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. 2000.Cooperatif Learning. Jakarta: PT Grasindo

. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta: PT Grasindo

Arnie Fajar. 2005. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Agus Suprijono. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta. PT Pustaka Pelajar

Angkowo dan Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:

Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Dalvi. 2006. Upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran

agama dengan menggunakan metode belajar aktif tipe tim kuis. Sumatra Barat:

Jurnal Guru

Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Etin Solihatin. 2007. Cooperatif Learning. Jakarta: PT Bumi Aksara

Isjoni. 2008. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Page 93: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Ngalim Purwanto. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Oemar Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Suharsimi Arikunto. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Suharsimi Arikunto. 2007. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Bumi Aksara.

Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press

WS Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: PT Gramedia