134
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh : HANDAYANI NIM: 11111140 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DALAM PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI

SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA

TAHUN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

HANDAYANI

NIM: 11111140

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

Page 2: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

i

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DALAM PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI

SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA

TAHUN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

HANDAYANI

NIM: 11111140

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

Page 3: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

ii

Page 4: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

iii

Page 5: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

iv

Page 6: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

v

Page 7: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

vi

MOTTO

Jadilah seperti karang dilautan yang selalu kuat meskipun

terus terhantam ombak dan lakukanlah hal yang

bermanfaat untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain,

karena hidup tidak abadi.

Bersabar, Berusaha, dan Bersyukur. Bersabar dalam

berusaha, Berusaha dengan tekun dan pantang menyerah,

dan Bersyukur atas apa yang telah diperoleh.

Yakin, Ikhlas, dan Istiqomah. Berangkat dengan penuh

keyakinan, Berjalan dengan penuh keikhlasan, dan

Istiqomah dalam menghadapi cobaan.

Page 8: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

vii

PERSEMBAHAN

Page 9: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

viii

Page 10: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan

kepada baginda kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun kita

kejalan kebenaran.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi tugas dan

melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Adapun

judul skripsi ini adalah “Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pembiasaan

Beragama dan Berbudi Pekerti Siswa di SMP Negeri 3 Salatiga Tahun

2014/2015”. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukukungan baik berupa moril maupun materil. Dengan penuh

kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Rasimin, S.Pd.I, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bantuan dan bimbingannya dengan penuh kesabaran sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku dosen pembimbing akademik

Page 11: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

x

6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan , sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Bapak Suyudi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Salatiga yang

telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang

dipimpinnya.

8. Ayah dan Ibuku tercinta Alm.Mulyanto dan Kustini yang selalu dengan sabar

mencurahkan kasih sayang, dukungan, serta do‟anya tiada henti.

9. Karyawan dan karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan bantuan

layanan kepada penulis selama menjalani kuliah.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, sehingga dapat

terselesaikan dengan baik, semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah

SWT.

Semoga amal mereka semua diterima sebagai amal ibadah oleh Allah

SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda Amiin. Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan dan

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis

meminta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

penulisan skripsi ini.

Page 12: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

xi

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya maupun bagi

pembaca pada umumnya dan dapat memberikan sumbangan bagi pengetahuan di

dunia pendidikan. Amiin Ya Rabbal „Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Salatiga, 30 Agustus 2015

Penulis,

Handayani

Page 13: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

xii

ABSTRAK

Handayani. 2015. Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan

beragama dan berbudi pekerti siswa di SMP Negeri 3 Salatiga Tahun

2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri ( IAIN )

Salatiga. Pembimbing: Rasimin, S.Pd.I, M.Pd.

Kata Kunci : Peran, Kepemimpinan, dan Pembiasaan

Penelitian ini membahas tentang Peran kepemimpinan Kepala Sekolah

dalam mewujudkan kultur pendidikan budi pekerti di SMP Negeri 3 Salatiga.

Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana pembiasaan

beragama dan berbudi pekerti siswa SMP Negeri 3 Salatiga Tahun 2014/2015.

Sesuai dengan pendekatan kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan

sangat penting sekali mengingat peneliti bertindak langsung sebagai instrument

langsung dan sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam serta

terlibat aktif dalam penelitian. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data

dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai pengamat terhadap

data yang telah diperoleh dari hasil wawancara terhadap peran kepemimpinan

kepala sekolah dalm pembiasaan beragama dan berbudi pekerti di SMP Negeri 3

Salatiga Tahun 201/2015. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah data yang

ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan tahap

akhir dari analisa data ini adalah mengadakan keabsahan data dengan

menggunakan ketekunan pengamatan triangulasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat

menyimpulkan bahwa peran kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai

educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator.

Pembiasaan beragama dan berbudi pekerti yang dilakukan kepala sekolah dengan

mengadakan kegiatan-kegiatan baik yang bersifat rutin , spontan, terpogram, dan

keteladanan

Page 14: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PEENGESAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. v

HALAMAN MOTTO ..........................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

ABSTRAK ......................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8

E. Penegasan Istilah ................................................................................. 10

F. Metode Penelitian ................................................................................ 11

G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 16

Page 15: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

xiv

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Kepemimpinan Kepala Sekolah ........................................................ 18

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................. 18

2. Peran dan Tugas Kepemimpinan Kepala Sekolah ......................... 20

3. Syarat- Syarat Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................ 21

4. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ........................................... 22

5. Tipe-Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah .................................... 25

6. Keterampilan Kepemimpinan Kepala Sekolah .............................. 30

B. Pembiasaan Beragama dan Berbudi Pekerti Siswa ............................ 33

1. Dasar Teori Pembiasaan ................................................................. 33

2. Fungsi Agama ................................................................................ 34

3. Nilai-Nilai Budi Pekerti ................................................................. 36

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiasaan Beragama dan

Berbudi Pekerti Siswa ……………………………………........... 38

5. Peran Kepala Sekolah ..................................................................... 40

BAB III. HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 3 Salatiga ...................................... 49

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 3 Salatiga ................................. 49

2. Letak Geografis SMP Negeri 3 Salatiga ..................................... 50

Page 16: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

xv

3. Profil Sekolah .............................................................................. 51

4. Visi Misi SMP Negeri 3 Salatiga ................................................ 52

B. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................................ 52

C. Pembiasaan Beragama dan Berbudi Pekerti

di SMP Negeri 3 Salatiga ................................................................ 61

BAB IV. ANALISIS DATA

A. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah ........................................... 65

B. Pembiasaan Beragama dan Berbudi Pekerti Siswa

di SMP Negeri 3 Salatiga .................................................................. 73

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 77

B. Saran .................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 17: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah proses pembelajaran di

sekolah. Sekolah sebagai suatu sistem memiliki tiga aspek pokok yang sangat

berkaitan erat dengan mutu sekolah, yakni proses belajar mengajar,

kepemimpinan dan manajemen sekolah, serta kultur sekolah. Program aksi

untuk peningkatan mutu sekolah secara konvensional senantiasa menekankan

pada aspek pertama, yakni meningkatkan mutu proses belajar mengajar,

sedikit menyentuh aspek kepemimpinan dan manajemen sekolah, dan sama

sekali tidak pernah menyentuh aspek kultur sekolah. Sudah barang tentu

pilihan tersebut tidak terlalu salah, karena aspek itulah yang paling dekat

dengan prestasi siswa.

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan mempunyai peran yang sangat

besar dalam mengembangkan kualitas pendidikan sekolah. Dikatakan

mempunyai peran yang sangat besar karena beliau lebih dekat dan langsung

berhubungan dengan pelaksanaan progam pendidikan di tiap-tiap

pendidikan. Dapat dilaksanakan atau tidaknya tujuan pendidikan sangat

Page 18: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

2

tergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepala sekolah sebagai

pendidik.

Dalam bangunan Islam, pemimpin berada pada posisi yang menentukan

terhadap perjalanann umatnnya. Apabila sebuah jama‟ah memiliki seorang

pemimpin yang prima, produktif dan cakap dalam pengembangan dan

pembangkitan daya juang dan kreativitas amaliyah, maka dapat diapastikan

perjalanan ummatnya akan mencapai titik keberhasilan. Sebaliknya manakala

suatu jama‟ah dipimpin oleh orang yang memiliki banyak kelemahan, baik

dalam hal keilmuan manajerial maupun dalam hal pemahaman dan nilai

tanggung jawab, serta lebih mengutamakan hawa nafsunya dalam

pengambilan keputusan, dan tindakan maka dapat dipastikan bangunan

jama‟ah akan mengalami kemunduran bahkan menglami kehancuran. Allah

SWT berfirman dalam Q.S An Nisa‟ : 59 sebagai berikut :

Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah

Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di

antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang

sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Qur‟an) dan Rasul

(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.

Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

Page 19: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

3

Kepemimpinan merupakan lokomotif organisasi yang selalu menarik

untuk dibicarakan. Daya tarik ini didasarkan pada latar historis yang

menunjukkan arti penting keberadaan seorang pemimpin dalam setiap

kegiatan kelompok dan kenyataan bahwa kepemimpinan merpakan sentrum

dalam pola interaksi antar komponen organisasi. Lebih dari itu,

kepemimpinan dan peran pemimpin menentukan kelahiran, pertumbuhan, dan

kedewasaan serta kematian organisasi. Kepemimpinan seorang kepala

sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk

dapat mewujudkan visi,misi,tujuan,dan sasaran sekolahnya melalui progam-

progam yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu,

kepala sekolah dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan

kepemimpinan yang memadai agar mampu mengambil inisiatif dan prakarsa

untuk meningkatkan mutu sekolah.

Namun pada umumnya peningkatan kualitas sekolah hanya dilihat

dari proses kegiatan belajar mengajar saja, kurang memperhatikan pola

kepemimpinan kepala sekolah dan tidak memperhatikan kultur sekolah.

Secara organisasi, kedudukan seorang kepala sekolah adalah sebagai

pimpinan di sekolahnya.Yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

keseluruhan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah yang dilakukan

oleh seluruh unsur organisasinya. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah

dituntut untuk mengupayakan pelaksanaan proses pendidikan secara

berdaya guna. Selain itu, kepala sekolah harus memahamai kultur sekolah

dan menyadari bahwa hal itu tidak lepas dari struktur dan pola

Page 20: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

4

kepemimpinannya. Sehingga kepala sekolah yang cukup perhatian dan

komitmen dalam pola kepemimpinan dan peduli terhadap bawahannya, maka

akan bisa menciptakan kultur sekolah yang baik. Terwujudnya visi, misi, dan

tujuan sekolah ini perlu didukung dengan program-program sekolah yang

tegas dan rinci yang mengarah pada terwujudnya budi pekerti yang luhur di

sekolah.

Progam-progam ini akan berjalan dengan baik jika mendapatkan

dukungan yang positif dari semua pihak yang terkait. Model ideal yang

sebaiknya dikembangkan dalam pembentukan budi pekerti di sekolah

Indonesia baik di sekolah dasar maupun menengah adalah: sekolah sebaiknya

merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah yang mengarah pada pembentukan

kultur akhlak mulia di sekolah, ada dukungan berupa persepsi yang sama di

antara civitas sekolah, ada kesadaran yang tinggi bagi seluruh civitas sekolah,

ada kebijakan yang tegas dari kepala sekolah, ada program-program dan tata

tertib sekolah yang jelas dan tegas, ada pembiasaan nilai-nilai akhlak mulia

dalam aktivitas sehari-hari di sekolah baik yang bersifat keagamaan maupun

yang umum, ada dukungan dari semua pihak yang terkait dalam mewujudkan

di sekolah, ada keteladanan dari para guru dan karyawan, ada sinergi antara

tiga pusat pendidikan, ada reward dan punishment, dibutuhkan waktu yang

lama dan dilakukan secara berkelanjutan, serta melibatkan semua mata

pelajaran yang diajarkan di sekolah. Salah satu faktor rendahnya kualitas

pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya paran guru dalam menggali

potensi anak. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan

Page 21: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

5

malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam

menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan

kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya

gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan.

Marzuki (2008: 13) menyatakan bahwa:

“Mutu pendidikan di Indonesia, menurut pendapat sebagian pengamat

pendidikan kita, tidak meningkat, bahkan cenderung menurun. Salah satu

indikatornya adalah menurunyya sikap dan perilaku moral para lulusan

pendidikan kita yang semakin hari cenderung semakin jauh dari tatanan nilai-

nilai moral yang dikehendaki”.

Untuk mengantisipasi persoalan semacam itu pendidikan kita perlu

diperhatikan dengan serius, misalnya dengan direkonstruksi ulang agar dapat

menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas dan siap menghadapi “dunia”

masa depan yang penuh dengan problema dan tantangan serta dapat

menghasilkan lulusan yang memiliki sikap dan perilaku moral yang mulia.

Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan seperti di atas, para peserta

didik (siswa dan mahasiswa) harus dibekali dengan pendidikan khusus yang

membawa misi pokok dalam pembinaan akhlak mulia. Pendidikan seperti ini

dapat memberi arah kepada para peserta didik setelah menerima berbagai

ilmu maupun pengetahuan dalam bidang studi atau mata pelajaran yang telah

diterima selama proses pembelajaran, sehingga mereka dapat

mengamalkannya di tengah-tengah masyarakat dengan tetap berpatokan pada

nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang ada.

Dengan demikian pembiasaan beragama dan berbudi pekerti menjadi

tanggung jawab sekolah, orang tua, masyarakat, dan pemerintah.

Page 22: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

6

Peranan penting dalam kepemimpinan adalah upaya seseorang yang

memainkan peran sebagai pemimpin guna mempengaruhi orang lain dalam

organisasi/lembaga tertentu untuk mencapai tujuan. Bertolak dari pengertian

kepemimpinan, terdapat tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu unsur

manusia, sarana, dan tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur

tersebut secara seimbang, seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan,

kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan

kepemimpinannya. Pengetahuan dan keterampilan ini dapat diperoleh dari

pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalamannya dalam praktek

selama menjadi pemimpin. Namun secara tidak disadari seorang pemimpin

dalam memperlakukan kepemimpinannya menurut caranya sendiri, dan cara-

cara yang digunakan itu merupakan pencerminan dari sifat-sifat dasar

kepemimpinannya.

Pengembangan pendidikan Islam melalui pembiasaan keberagamaan dan

berbudi pekerti di lingkungan sekolah ini tidak akan terlepas dari peran

kepemimpinan kepala sekolah, guru, karyawan, dan siswa. Kepemimpinan

kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah

untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuannya melalui progam-progam yang

dilakukan secara terencana dan bertahap. Kepala sekolah memiliki peran

yang kuat dalam mengkoordinasikan sikap, menggerakkan, dan menyerasikan

sumber daya pendidikan yang tersedia di sekolah. Menurut Wahjosumidjo

(2008: 205) pengembangan meliputi upaya perbbaikan, perluasan,

Page 23: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

7

pendalaman dan penyesuaian pendidikan melalui peningktan mutu baik

penyelenggaraan kegiatan pendidikan maupun peralatannya.

Kaitannya dengan pembiasaan beragama dan berbudi pekerti ini dilaksanakan

dengan tidak mengurangi kelangsungan penyelengaraan pendidikan pada

sekolah yang bersangkutan, justru berkaitan erat dan menunjang mata

pelajaran PAI. Pada tataran inilah kepala sekolah dengan wewenang

kebijakannya memberi peluang untuk pembiasaan beragama dan berbudi

pekerti. Pembiasaan beragama dan berbudi pekerti di sekolah bukan hanya

melalui pengajaran ilmu pengetahuan di dalam kelas saja, tetapi pembiasaan

beragama dan berbudi pekerti juga diperlukan bimbingan penghayatan, dan

diperlukan waktu praktik untuk pembiasaan amalan yang dilakukan di luar

sekolah.

SMP secara umum dipandang memiliki konotasi keagamaan dan budi pekerti

yang dianggap kurang begitu baik menurut pandangan sebagian masyarakat.

Namun kenyataannya tidak semua SMP umum seperti itu, salah satunya di

SMP Negeri 3 Salatiga di sekolah ini memiliki kegiataan keagaman dan budi

pekerti yang selalu ditanamkan dan diajarkan kepada setiap warga sekolah.

Dalam melaksanakan pendidikan Islam sekolah ini tidak hanya menekankan

pada kemampuan kognitif semata, tetapi bagaimana konseptualitas tersebut

mampu atau tidak dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara

mengupayakan praktik langsung di sekolah seperti melakukan pembiasaan

sholat dhuhur berjama‟ah, sholat jum‟at sertas bimbingan mengaji bagi siswa

yang belum bisa.

Page 24: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

8

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan diatas maka penulis

tertarik untuk melakukan penilitian dengan memilih judul “peran

kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan berbudi

pekerti siswa di SMP Negeri 3 Salatiga tahun 2014/2015.”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan yang telah penulis sampaikan dalam pemaparan di atas

maka peneliti dapat memfokuskan masalah dalam focusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana Pembiasaan Beragama dan Berbudi Pekerti Siswa di SMP

Negeri 3 Salatiga tahun 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan focus penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Pembiasaan Beragama dan Berbudi Pekerti Siswa di

SMP Negeri 3 Salatiga tahun 2014/2015.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan

pemahaman terhadap pentingnya pembiasaan beragama dan berbudi

pekerti.

Page 25: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

9

b. Sebagai sumbangan kepada IAIN Salatiga, khususnya kepada

perpustakaan sebagai bahan bacaan yang bersifat ilmiah dan sebagai

kontribusi khazanah intelektual pendidikan.

2. Secara Praktis

Manfaat penelitian yang diharapkan sebagai berikut :

a. Bagi Peneliti:

1) Sebagai proses pembelajaran bagi peneliti dalam menambah ilmu

pengetahuan serta wawasan keilmuan, dan pendidikan pada

umumnya, sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan penulis

dengan landasan dan kerangka teoritis yang ilmiah atau

pengintegrasian ilmu pengetahuan dengan praktek serta melatih diri

dalam research ilmiah.

2) Untuk memenuhi tugas akhir penulis guna memperoleh gelar sarjana

Strata satu (S1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN

Salatiga.

b. Bagi Sekolah

1) Sebagai sumbangan pemikiran ke dalam dunia pendidikan

khususnya di SMP Negeri 3 Salatiga.

2) Sebagai bahan masukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

sekaligus peningkatan keberagamaan dan berbudi pekerti siswa di

SMP Negeri 3 Salatiga.

Page 26: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

10

E. Penegasan Istilah

Agar tidak menimbulkan kesalahan pemahaman terhadap pokok

masalah yang dimaksud, maka sebelumnya penulis menguraikan tentang

batasan pengertian yang dimaksud dalam judul ini adalah :

1. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah

Peran merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam

suatau peristiwa (Depdiknas, 2001: 854). Kepemimpinan adalah setiap

tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk

mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain

yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya (Danim, 2005: 53). Sedangkan kepala sekolah

adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin

suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau

tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang member pelajaran dan

murid menerima pelajaran (Wahjosumidjo, 2007: 83).

Jadi peran kepemimpinan kepala sekolah disini penulis

mengartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh

seorang kepala sekolah yang telah diberikan tugas untuk memimpin sesuai

dengan kedudukannya sebagai seorang pemimpin di SMP Negeri 3

Salatiga.

2. Pembiasaan Beragama dan Berbudi Pekerti Siswa

Secara etimologi pembiasan asal katanya adalah “biasa”. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia “biasa” adalah (1) lazim atau umum, (2)

Page 27: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

11

seperti sedia kala, (3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dari

kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prefik “pem” dan sufiks “an”

menunjukkan arti proses. Sehingga pembiasaan diartikan dengan proses

membuat sesuatu atau seseorang menjadi terbiasa (Depdiknas, 2001: 146).

Sedangkan siswa adalah orang atau anak yang sedang berguru, belajar, dan

atau bersekolah (Depdiknas, 2001: 601).

Jadi dalam hal ini penulis mengartikan yang dimaksud dengan

pembiasaan beragama dan berbudi pekerti siswa adalah proses penanaman

nilai – nilai yang dilakukan dengan membiasakan atau melatih norma-

norma atau nilai-nilai agama dan budi pekerti kepada seorang anak.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Oleh sebab itu

pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif deskriptif,

yaitu penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa,

kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Menurut Milles dan Michael

(1992: 2) penelitian kualitatif akan mendapatkan data kualitatif yang

sangat menarik, memiliki sumber dari deskripsi yang luas berlandaskan

kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam

lingkup setempat. Dengan demikian penelitian kualitatif adalah penelitian

yang tidak mengahasilkan angka-angka, tetapi menghasilkan data-data

deskriptif yang berupa ucapan dan perilaku dari subjek yang diteliti.

Peneliti dapat memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab

Page 28: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

12

akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat, dan memperoleh

penjelasan yang banyak dan bermanfaat, serta dapat memperoleh

penemuan-penemuan yang tidak diduga sebelumnya untuk membentuk

kerangka teoritis baru.

2. Kehadiran Peneliti

Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan

berperan serta, sebab peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan

skenarionya (Moleong, 2000: 117). Untuk itu dalam hal ini peneliti

sebagai instrument kunci, partisipasi sekaligus pengumpul data yang

terkait untuk disajikan dan digambarkan apa adanya untuk selanjutnya

ditelaah guna memperoleh makna, sedangkan instrument yang lain

sebagai penunjang.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 3 Salatiga Jalan Stadion

No 4 Salatiga, Kecamatan Sidomukti. Penelitian ini dilakukan untuk

memperoleh data tentang peran kepemimpinan kepala sekolah dalam

pembiasaan beragama dan berbudi pekerti di SMP Negeri 3 Salatiga tahun

2014/2015. Adapun waktu penelitian dimulai sejak proposal diajukan dan

selesai pada tanggal 6 Agustus 2015.

4. Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data yang

diambil melalui sumber data primer dan sumber data sekunder.

Page 29: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

13

a. Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

responden atau narasumber.

b. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak

langsung dari sumber utama. Sumber data sekunder dari penelitian ini

adalah buku-buku acuan yang sangat menunjang penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi yaitu dengan pengamatan dan pencatatan suatu objek

dengan sistematika fenomena yang akam diselidiki (Sukandarrumidi,

2004: 67). Metode ini digunakan untuk membantu dalam pengumpulan

data kondisi secara umum. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan

data yang berkaitan dengan situasi dan kondisi SMP Negeri 3 Salatiga

yang meliputi wawancara dan letak geografis.

b. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antar dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu

(Mulyana, 2004: 180). Wawancara yang akan dilakukan dengan

menggunakan dua tahap, pmelakukan deskripsi dan orientasi awal

tentang masalah dan subyek yang dikaji. Kedua melakukan wawancara

mendalam sehingga menemukan informasi yang lebih banyak dan

penting sampai menemukan titik jenuh. Wawancara yang digunakan

Page 30: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

14

dengan model wawancara terbuka, artinya informan dapat

mengungkapkan beberapa upaya yang dilaksanakan dan gagasan

beserta strategi yang akan dilaksanakan serta hambatan yang

diprediksikan.

Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

informasi tentang :

1) Pembiasaan Beragama dan Berbudi Pekerti Siswa di SMP Negeri 3

Salatiga.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menelusuri

berbagai macam dokumen (Sandjaya, 2006: 144). Metode ini digunakan

untuk memperoleh data yang berupa dokumen atau catatan-catatan yang

berada di SMP Negeri 3 Salatiga.

6. Teknik Analisis Data

Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapats dikelola mensintesiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dieplajari dan memutuskan apa yang

dapat diceritakan kepada orang lain (Bogdan dan Taylor, 1992: 33).

Dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Display / Penyajian Data

Display atau penyajian data yaitu sekumpulan data informasi yang

penulis sajikan dalam bentuk uraian maupun laporan terperinci.

Page 31: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

15

b. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Dalam langkah reduksi data penulis memilih dan

menyederhanakan data dari catatan di lapangan. Catatan dari lapangan

yang banyak di sederhanakan, disingkat, dirangkum dan dipilih sesuai

dengan masalah yang telah ditetapkan. Hanya data yang berkaitan

dengan pokok permasalahan saja yang di ambil, sedangkan yang

lainnya dikeluarkan dari proses analisis.

b. Verifikasi / Penyimpulan Data

Verifikasi atau penyimpulan data merupakan temuan baru yang

sebelumya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambar suatu objek yang sebelumnya masih remang- remang

kemudian setelah dilakukan penelitaian menjadi lebih jelas. Dapat

berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis ataupun teori.

7. Tahap – Tahap Penelitian

Tahap-tahap dalam penelitian ini ada tiga tahapan dan ditambah

dengan tahap terakhir dari penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil

penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebut adalah :

a. Tahap Pra Lapangan

Yaitu tahap yang meliputi menyusun rancangan penelitian,

Page 32: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

16

memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajagi dan

menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan,

menyiapkan perlengkapan penelitian dan menyangkut persoalan etika

penelitian.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Yaitu tahap yang meliputi memahami latar pendidikan dan

persiapan diri memasuki lapangan dan berperan serta sambil

mengumpulkan data.

c. Tahap analisis data

Yaitu tahap yang meliputi analisis selama dan setelah

pengumpulan data.

b. Tahap penulisan hasil laporan

Yaiu tahap yang terakhir dijalankan untuk menulis laporan dari

hasil penelitian yang telah dilakukan.

G. Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi ini diuraiakan dalam bentuk bab-bab yang berdiri

sendiri-sendiri namun saling berhubungan antara satu bab dengan bab yang

lainnya karena keseluruhan bab merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Dari masing-masing bab tersebut terbagi menjadi beberapa sub

bab yang saling berhubungan. Dengan demikian diharapkan terbentuk system

penulisan dan pembahasan yang sistematis.

Bab I Pendahuluan, bab ini menjelaskan tentang pokok permasalahan

yang menjadi landasan awal penelitian yaitu membahas tentang latar

Page 33: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

17

belakang masalah, focus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

penegesan istilah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II Pembahasan, bab ini membahas tentang kajian pustaka yang

menjelaskan landasan teori yang berhubungan dengan penelitian yang

dilakukan antara lain tentang kepemimpinan kepala sekolah,serta peran

kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan berbudi

pekerti.

Bab III Laporan Hasil Penelitian, bab ini berisikan tentang paparan data

dan gambaran umum SMP Negeri 3 Salatiga dan hasil wawancara.

Bab IV Analisis Data, bab ini berisi tentang pembahasan yang

merupakan bagian penjelasan dari data hasil temuan-temuan peneliti. Dari

analisis ini maka akan ditemukan jawaban dari rumusan masalah yang telah

ditentukan dalam penulisan penelitian ini.

Bab V Penutup ini merupakan bab terakhir dari penulisan penelitian ini

yang meliputi kesimpulan dari hasil penelitian ini dan saran.

Page 34: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

18

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kepemimpinan Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, kepemimpinan berasal dari kata

“pimpin” yang berarti tuntunan, bimbingan, hasil memimpin.

Kepemimpinan yaitu tindakan atau perbuatan seseorang yang

menyebabkan seseorang atau kelompok lain menjadi bergerak kea rah

tujuan-tujuan tertentu. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila

orang itu dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku orang lain,

baik dalam bentuk individu, maupun kelompok untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Makna kata “kepemimpinan” erat kaitannya dengan kata

“memimpin”. Kata memimpin mengandung makna yaitu kemampuan

untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu organisasi

sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan

yang ditetapkan. Menurut Wahjosumidjo (2002: 41) dalam praktek

organisasi, kata “memimpin” mengandung konotasi menggerakkan,

membimbing, melindungi, membina, memberikan teladan, memberikan

dorongan, memberikan bantuan, dan sebagainya. Istilah kepemimpinan

mempunyai banyak batasan dan para pakar pendidikan memberikan

pengertian kepemimpinan yang berbeda-beda. Guna lebih memahami

makna dari kepemimpinan, berikut dikemukakan menurut beberapa ahli

Page 35: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

19

pendidikan mengenai pengertian dan definisi tentang kepemimpinan antara

lain:

a. Menurut Soepardi dalam Mulyasa (2002 : 107) mendefinisikan

kepemimpinan merupakan kemampuan untuk menggerakkan,

mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati,

membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan

menghukum (kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia

sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan

administrasi secara efektif dan efisien.

b. Koontz, O‟Donnel dan Weihrich dalam Wahjosumidjo (2005: 103)

menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan secara umum

merupakan pengaruh seni atau proses mempengaruhi orang lain,

sehingga mereka dengan penuh kemauan berusaha ke arah tercapainya

tujuan organisasi.

c. Menurut William Chohen yang dikutip oleh Harefa (2000: 150),

kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain untuk melakukan

unjuk kerja maksimum guna menyelesaikan suatu tugas, mencapai

suatu tujuan atau menyelesaikan sebuah proyek.

Dari definisi-definisi kepemimpinan yang berbeda-beda tersebut,

pada dasarnya mengandung kesamaan asumsi yang bersifat umum seperti :

(1) di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua

orang atau lebih, (2) di dalam melibatkan proses mempengaruhi, dimana

pengaruh yang sengaja (intentional influence) digunakan oleh pemimpin

Page 36: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

20

terhadap bawahan. Disamping kesamaan asumsi yang umum, di dalam

definsi tersebut juga memiliki perbedaan yang bersifat umum pula seperti:

(1) siapa yang mempergunakan pengaruh, (2) tujuan daripada usaha untuk

mempengaruhi, dan (3) cara pengaruh itu digunakan.

Berdasarkan uraian tentang definisi diatas jadi penulis

menyimpulkan yang dimaksud kepemimpinan kepala sekolah adalah

tindakan yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah dengan maksud

untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan mengembangkan lingkungan

kerja yang produktif dan memuaskan bagi guru, serta pada akhirnya

mampu menciptakan proses pembelajaran peserta didik meningkat.

2. Peran dan Tugas Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah juga harus

memfungsikan perannya secara maksimal dan mampu memimpin sekolah

dengan bijak dan terarah serta mengarah kepada pencapaian tujuan yang

maksimal demi meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan disekolahnya

yang tentu saja akan berimbas pada kualitas lulusan anak didik sehingga

bisa membangkan dan menyimpan masa depan yang cerah. Untuk

mewujudkannya diperlukan seorang kepala sekolah yang profesional,

berpengalaman dan faham tentang kepemimpinan. Selain itu juga perlu

adanya dukungan dari pihak-pihak terkait seperti guru, orang tua murid

dan masyarakat di tunjang juga dengan fasilitas yang memadai.

Adapun tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang

pemimpin antara lain (Daryanto,2013: 100)

Page 37: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

21

a. Membangkitkan kepercayaan dan loyalitas.

b. Mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain.

c. Mempengaruhi orang lain.

d. Mengkoordinasikan sejumlah kegiatan.

3. Syarat-Syarat Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi yang sangat

berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki

kemampuan administrasi, memiliki komitmen yang tinggi, dan luwes

dalam melaksanakan tugasnya. Oleh sebab itu seorang pemimpin harus

memiliki kepribadian yang harmonis, jiwa yang mantap serta kesadaran

yang tinggi terutama untuk memperjuangkan tujuan yang hendak dicapai.

Menjadi pemimpin itu harus memenuhi beberapa criteria atau sifat

pemimpin. Adapun syarat- syarat yang setidaknya dimiliki oleh seorang

pemimpin antara lain (Mulyasa, 2007: 115) :

a. Jujur, adil, dan dapat dipercaya.

b. Percaya diri.

c. Tanggung jawab dan berani mengambil resiko.

d. Berjiwa besar dan sabar.

e. Teladan.

Adapun syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik antara lain

sebagai berikut (Indrafachrudi, 2006: 22) :

a. Memiliki kesehatan jasmaniah dan rohaniah yang baik.

b. Berpegang teguh pada tujuan yang hendak dicapai.

Page 38: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

22

c. Bersemnagat.

d. Jujur.

e. Cakap dalam memberi bimbingan.

f. Cepat serta bijaksana dalam mengambil keputusan.

g. Cerdas.

h. Cakap dalam hal mengajar dan menaruh kepercayaan kepada yang

baik dan berusaha mencapainya.

Disamping itu, kepala sekolah harus mempunyai kelebihan dalam

bidang pemikiran dan kelebihan dalam bidang rohani dan jasmani. Telah

disadari bahwa tidak ada orang yang lengkap memiliki keseluruhan sifat

itu, akan tetapi diharapkan agar setiap pemimpin untuk memiliki sifat-sifat

yang baik dan bijaksana.

4. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipergunakan pemimpin dalam

mempengaruhi para pengikutnya. Gaya kepemimpinan menggambarkan

kombinasi yang konsisten dari falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang

mendasari perilaku seseorang. Gaya kepemimpinan yang menunjukkan

secara langsung maupun tidak langsung tentang keyakinan seorang

pemimpin terhadap kemampuan bawahannya (Mulyadi, 2010: 41).Untuk

memahami gaya kepemimpinan, setidaknya dapat dikaji dari tiga

pendekatan utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku, dan situasional.

Page 39: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

23

a. Pendekatan Sifat

Pendekatan sifat mencoba menerangkan sifat-sifat yang

membuat seseorang berhasil. Pendekatan ini bertolak dari asumsi

bahwa individu merupakan pusat kepemimpinan. Kepemimpinan

dipandang sebagai sesuatu yang mengandung lebih banyak unsur

individu, terutama pada sifat-sifat individu. Penganut pendekatan ini

berusaha mengidentifikasikan sifat-sifat kepribadian yang dimiliki oleh

pemimpin yang berhasil dan yang tidak berhasil.

b. Pendekatan Perilaku

Sifat pendekatan ini lebih memfokuskan dan mengidentifikasikan

perilaku yang khas dari pemimpin dalam kegiatannya mempengaruhi

orang lain ataupun bawahannya. Perilaku kepemimpinan banyak

membahas keefektifan gaya kepemimpinan yang dijalankan.

c. Pendekatan Situasional

Dalam hal ini kepemimpinan lebih merupakan fungsi situasi

daripada sebagai kualitas pribadi, dan merupakan suatu kualitas yang

timbul karena interaksi orang-orang dalam situasi tertentu. Pendekatan

ini menitik beratkan pada berbagai gaya kepemimpinan yang paling

efektif diterapkan dalam situasi tertentu. Ada beberapa studi

kepemimpinan yang menggunakan pendekatan ini.

Gaya kepemimpinan yang tepat untuk diterapakan dalam tingkat

kematangan anak buah dan kombinasi yang tepat antara perilaku tugas

dan perilaku hubungan antara lain sebagai berikut :

Page 40: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

24

1) Gaya Mendikte (Telling)

Gaya ini diterapkan jika anak buah dalam tingkat kematangan

rendah, dan memerlukan petunjuk serta pengawasan yang jelas.

Gaya ini disebut mendikte karena pemimpin dituntut untuk

mengatakan apa, bagaimana, kapan, dan di mana tugas dilakukan.

Gaya ini menekankan pada tugas, sedangkan hubungan hanya

dilakukan sekedarnya saja.

2) Gaya Menjual (Selling)

Gaya ini diterapkan apabila kondisi anak buah dalam taraf

rendah sampai moderat. Mereka telah memiliki kemauan untuk

melakukan tugas, tetapi belum didukung oleh kemampuan yang

memadai. Gaya ini disebut menjual karena pemimpin selalu

memberikan petunjuk yang banyak. Dalam tingkat kematangan anak

buah seperti ini, diperlukan tugas serta hubungan yang tinggi agar

dapat memelihara dan meningkatkan kemauan yang telah dimiliki.

3) Gaya Melibatkan Diri (Participating)

Gaya ini diterapkan apabila tingkat kematangan anak buah

berada pada taraf kematangan moderat sampai tinggi. Mereka

mempunyai kemampuan, tetapi kurang memiliki kemauan kerja dan

kepercayaan diri. Gaya ini disebut mengikut sertakan karena

pemimpin dengan anak buah bersama-sama berperan di dalam

proses pengambilan keputusan. Dalam kematangan seperti ini, upaya

Page 41: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

25

tugas tidak diperlukan, namun upaya hubungan perlu ditingkatkan

dengan membuka komunikasi dua arah.

4) Gaya Mendelegasikan (Delegating)

Gaya ini diterapkan jika kemampuan dan kemauan anak buah

telah tinggi. Gaya ini disebut mendelegasikan karena anak buah

dibiarkan melaksanakan kegiatan sendiri, melaui pegawasan umum.

Hal biasa dilakukan jika anak buah berada pada tingkat kedewasaan

yang tinggi. Dalam tingkat kematangan seperti ini upaya tugas hanya

diperlukan sekedarnya saja, demikian pula upaya hubungan.

5. Tipe-Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah

Tipe seorang pemimpin satu dengan lainnya berbeda-beda, sesuai

dengan karakter dan kepribadian masing-masing. Masing-masing punya

keistimewaan dan kelebihan yang tidak ada pada orang lain. Manusia

memang makhluk unik, begitu juga dengan seorang pemimpin. Satu

pemimpin dengan pemimpin yang lainnya berbeda, mengingat gaya

kepemimpinannya pun berbeda. Masing-masing orang mempunyai gaya

kepemimpinan yang berbeda dengan orang lain.

Suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebagian besar

ditentukan oleh kepemimpinan lembaga tersebut. Tipe kepemimpinan akan

identik dengan gaya kepemimpinan seseorang melaksanakan suatu

kepemimpinan. Berbagai gaya atau tipe kepemimpinan banyak kita jumpai

dalam kehidupan sehari–hari, termasuk di sekolah. Walaupun pemimpin

pendidikan khususnya sekolah atau madrasah formal adalah pemimpin

Page 42: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

26

yang diangkat secara langsung baik oleh pemerintah maupun yayasan, atau

melalui pemilihan. Adapun tipe –tipe kepemimpinan pada umumnya

sebagai berikut :

a. Kepemimpinan Otokratis

Seorang pemimpin yang tergolong otokratis memiliki

serangkaian karakteristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik

yang negative. Dengan istilah lain pemimpin tipe otokratis adalah

seorang pemimpin yang memiliki sifat egois. Dengan keegoisannya itu

pemimpin otokratis melihat perananya sebagai sumber segala sesuatu

dalam kehidupan organisasional. Seorang pemimpin yang otokratik

ialah seorang pemimpin yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Menganggap organisasi sebagai milik pribadi

2) Mengindentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi

3) Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata

4) Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat

5) Tergantung pada kekuasaan formilnya

6) Dalam tindakan pengerakannya sering mempergunakan approach

mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum (Mulyadi,

2010: 45)

Pemimpin bertindak sebagai diktator, pemimpin adalah pengerak

dan penguasa kelompok. Kewajiban bawahan atau anggota -

anggotanya hanyalah mengikuti dan menjalankan, tidak boleh

membatah ataupun mengajukan saran.

Page 43: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

27

b. Kepemimpinan Paternalistik

Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan

yang kebapakan. Kepemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang

sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan.

Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimenti

dengan sifat-sifat sebagai berikut:

1) Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak /

belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.

2) Mereka bersikap terlalu melindungi.

3) Mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk

mengmbil keputusan sendiri.

4) Mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada

bawahan untuk berinisiatif.

5) Mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan

kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan

imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri.

6) Selalu bersikap maha tahu dan maha benar. (Purwanto,2014: 51).

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini

sangat diperlukan. Akan tetapi jika ditinjau dari segi sifat-sifat

negatifnya pemimpin paternalistik kurang menunjukkan elemen

kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.

Page 44: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

28

c. Kepemimpinan Laissez-Faire

Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimin tidak memberikan

pimpinan. Tipe ini diartikan sebagai membiarkan orang-orang berbuat

sekehendaknya. Dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang

berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun

dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab

harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi

sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai

wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan

koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang

kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan

cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu

organisasi yang dipimpinnya biasanya menjadi kacau balau (Siagian,

2003: 38).

d. Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan tipe ini menmpatkan faktor manusia sebagai

faktor utama dan terpenting dalam sebuah organisasi. Dalam

kepemimpinan ini setiap individu, sebagai manusia dihargai atau

dihormati eksistensi dan peranannya dalam memajukan dan

mengembangkn organisasi. Oleh karena itu perilaku dalam gaya

kepemimpinan yang dominan pada tipe kepemimpinan ini adalah

perilaku memberi perlindungan dan penyelamatan, perilaku memajukan

Page 45: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

29

dan mengembangkan organisasi serta perilaku eksekutif. Pemimpin

yang demokratis memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1) Dalam menggerakkan bawahan bertitik tolak dari pendapat bahwa

manusia itu makhluk yang termulia di dunia.

2) Selalu berusaha untuk menyinkronkan kepentingan dan tujuan

pribadi bawahan.

3) Senang menerima saran, pendapat, dan kritik dari bawahan.

4) Mengutamakan kerja sama dalam mencapai tujuan

5) Memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan, dan

membimbingnya

6) Mengusahakan agar bawahan dapat lebih sukses dari pada dirinya

7) Selalu mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin

(Purwanto, 2014: 52).

e. Kepemimpinan Pseudo-Demokratis

Tipe ini disebut juga semi demokratis atau manipulasi diplomatic,

dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1) Pemimpin hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal

sebenarnya dia bersikap otokratis

2) Pemimpin mendesak bawahan agar menerima idea tau pikiran

sebagai keputusan bersama (Indrafachrudi, 2006: 18).

Page 46: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

30

f. Kepemimpinan Militeristik

Militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter.

Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah:

1) Lebih banyak menggunakan sistem perintah / komando, keras dan

sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana,

2) Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan,

3) Ia sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-

tanda kebesaran yang berlebihan,

4) Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya

5) Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan- kritikan dari

bawahannya,

6) Komunikasi hanya berlangsung searah (Ngalim, 2010: 51).

6. Keterampilan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Pemimpin memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi.

Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja

, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu

organisasi. Pemimpin juga memainkanperanan kritis dalam membantu

kelompok organisasi, atau masyarakat untukmencapai tujuan mereka.

Bagaimanapun juga kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam

pengarahan adalah faktor penting efektifitas manajer. Bila organisasi dapat

mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan

kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik

kepemimpinan yang efektif. Dilingkungan dunia pendidikan, ada

Page 47: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

31

seperangkat keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala sekolah sebagai

pemimpin pendidikan dalam melaksanakan sejumlah tugasnya.

Keterampilan yang dimaksud adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2010 :60-

68)

a. Keterampilan Teknis

Keterampilan teknis adalah keterampilan menerapkan pengetahuan

teoritis ke dalam tindakan praktis, kemampuan memecahkan masalah

melalui taktik yang baik, atau kemampuan menyelesaikan tugas secara

sistematis. Keterampilan ini meliputi:

1) Keterampilan menyusun progam tertulis,

2) Keterampilan membuat data statistic sekolah,

3) Keterampilan membuat keputusan dan merealisasikannya,

4) Keterampilan menyusun laporan pertanggungjawaban,

5) Keterampilan mengetik

6) Keterampilan menata ruang dan,

7) Keterampilan membuat surat

b. Keterampilan Hubungan Manusiawi

Keterampilan hubungan manusiawi adalah keterampilan untuk

menempatkan diri di dalam kelompok kerja dan keterampilan menjalin

komunikasi yang mampu menciptakan kepuasan kepada kedua belah

pihak. Keterampilan manusiawi ini tercermin antara lain dalam hal:

1) Keterampilan menempatkan diri dalam kelompok,

2) Keterampilan menciptakan kepuasan pada diri bawahan,

Page 48: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

32

3) Sikap terbuka terhadap kelompok kerja,

4) Kemampuan mengambil hati melalui keramahtamahan,

5) Penghargaan terhadap nilai-nilai etis,

6) Pemerataan tugas dan tanggung jawab, dan

7) Iktikad baik, adil, menghormati, dan menghargai orang lain

c. Keterampilan Konseptual

Keterampilan konseptual adalah kecakapan untuk memformulasikan

pikiran, memahami teori-teori, melakukan aplikasi, melihat

kecenderungan berdasarkan kemampuan teoritis dan yang dibutuhkan

di dalam dunia kerja. Wahjosumidjo (2008) mengemukakan bahwa

keterampilan konsep yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

pendidikan adalah:

1) Kepampuan analisis

2) Kemampuan berpikir rasional

3) Cakap dalam berbagai macam konsepsi,

4) Mampu menganalisis berbagai kejadian serta mampu memahami

berbagai kecenderungan

5) Mampu mengantisipasikan perintah, dan mampu mengenali macam-

macam kesempatan serta problem-problem social.

Di samping itu, pemimpin pendidikan masih dituntut memiliki

sejumlah kemampuan khusus. Kemampuan tersebut berbeda secara

relative dengan kemampuan yang harus dimilki oleh pemimpin

organisasi social lainnya, apalagi organisasi komersial. Kemampuan

Page 49: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

33

yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidikan antara lain

membangkitkan inspirasi guru, menciptakan kerja sama antarguru,

menciptakan kerja sama antarstaf, mengembangkan progam supervise,

mengelola kegiatan pembelajaran, mengatur progam pengembangan,

dan melaksanakan kegiatan lain yang erat kaitannya dengan pencapaian

tujuan pendidikan. Dengan keterampilan tersebut, diharapkan kepala

sekolah dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.

B. Pembiasaan Beragama dan Berbudi Pekerti Siswa

1. Dasar Teori Pembiasaan

Teori pembiasaan klasik (classical conditioning) berkembang

berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov (1849-

1936), seorang ilmuan besar Rusia. Pada dasarnya classical conditioning

adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengan cara mendatangkan

stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut. Eksperimen tersebut berupa

latihan pembiasaan yang pada anjing yang mendengarkan bel (CS)

bersama-sama dengan pemberian makanan berupa serbuk daging (UCS)

setelah latihan yang berulang-ulang ini selesai , suara bel tadi (CS)

diperdengarkan lagi tanpa disertai makanan (UCS), ternyata anjing tersebut

mengeluarkan air liur juga ( Sriyanti, 2011: 89).

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu pembelajaran yang

dilakukan dengan latihan yang terus-menerus akan menghasilkan

perubahan yang baik dengan adanya stimulus dan contoh dari

lingkungannya. J.J Rosseau juga berpendapat bahwa setip anak dilahirkan

Page 50: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

34

sudah mempunyai dasar-dasar kepribadian yang baik. Anak mempunyai

potensi yang dibawanya sejak lahir. Jadi pembiasaan yang akan membawa

anak menuju kepribadian yang ada pada dirinya.

Sudah sejak lama para ilmuan dan ahli piker memperhatikan seluk

beluk kehidupan anak, khususnya dari sudut perkembangannya untuk

menuju proses kedewasaannya. Anak harus tumbuh dan berkembang

menjadi manusia yang matang yang sanggup dan mampu mengubah dirinya

sendiri, mandiri, dan tidak tergantung pada orang lain. Bahkan tidak

menimbulkan masalah bagi keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Fungsi Agama

Fungsi agama atau religi tidak lepas dari tantangan yang dihadapi oleh

masyarakat. Tantangan yang dihadapi meliputi ketidakpastian,

ketidakmampuan, dan kelangkaan. Untuk mengatasinya, manusia bertumpu

kepada agama atau religi karena manusia percaya dengan keyakinan yang

kuat bahwa agama memiliki kesanggupan dalam menolong manusia.

Adapun fungsi agama diantaranya sebagai berikut (Dhohiri, 2006: 42) :

a. Fungsi Edukatif

Manusia mempercayai fungsi edukatif kepada agama yang

mecakup tugas mengajar dan tugas bimbingan. Berbeda dengan instansi

agama diangap sanggup memberikan pengajaran yang otoritatif, bahkan

dalam hal-hal yang sakral. Ajaran agama secara yuridis (hukum)

berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar

Page 51: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

35

pribadi penganutnya menjadi baik dan benar, serta terbiasa dengan yang

baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.

b. Fungsi Penyelamatan

Dapat dipastikan bahwa setiap manusia menginginkan

keselamatannya, baik dalam hidup sekarang ini maupun sesudah mati.

Usaha mencapai cita-cita tertinggi itu tidak boleh dipandang ringan

begitu saja. Jaminan untuk itu mereka temukan dalam agama.

c. Fungsi Pengawasan Sosial

Agama juga memiliki fungsi memupuk persaudaraan dikalangan

umat manusia. Masing-masing agama dapat mempersatukan umatnya

yang berbeda bangsa, ras, dan kebudayaan dalam ketentraman dan

kedamaian. Nilai-nilai kebaikan dari agama jika benar-benar sditerapkan

dalam kehidupan akan dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.

d. Fungsi Perdamaian

Melalui tuntunan agama seseorang yang bersalah atau berdosa

mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama,

semesta dan Allah. Tentu mereka harus bertaubat dan mengubah cara

hidup.

e. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas

Bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka

persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar “Civil Society”

(kehidupan masyarakat) yang memukau.

Page 52: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

36

3. Nilai-Nilai Budi Pekerti

Dalam pedoman umum manajemen sekolah disebutkan bahwa nilai

yang terkandung dalam budi pekerti ada 2 yaitu nilai budi pekerti yang baik

dan nilai budi pekerti yang buruk.

a. Nilai Budi Pekerti yang Baik

Nilai budi pekerti yang baik adalah perilaku yang mencerminkan

akhlak dan watak yang baik. Baik dalam sikap, perbuatan maupun

ucapan. Berikut contoh sifat budi pekerti yang patut ditanamkan pada

peserta didik dintaranya:

1) Beriman

Adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan keyakinan akan

adanya kekuatan sang Pencipta atau Tuhan . Keyakinan ini disertai

kepatuhan dan ketaatan dalam mengikuti dan menjalani semua

laranganNya.

2) Berdisiplin

Kepribadian akan sikap dan perilaku yang sudah tertanam dalam

diri sesuai dengan tata tertib yang berlaku.

3) Bertanggung jawab

Sikap dan perilaku yang berani menanggung segala akibat dari

perbuatan atau tindakan yang telah dilakukannya. Sikap ini

diwujudkan dalam perilaku konsekuen dan diharapkan

penyelesaiannya dapat dilakukan dalam hubungan dengan dirinya

sendiri.

Page 53: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

37

4) Jujur

Sikap dan perilaku yang tidak suka bohong dan berbuat curang,

berkata apa adanya dan berani mengakui segala kesalahan serta rela

berkorban untuk kebenaran.

b. Nilai Budi Pekerti yang Buruk

Nilai budi pekerti yang buruk adalah perilaku yang mencerminkan

akhlak atau watak yang buruk. Berikut adalah sebagian contoh sikap

negative yang harus dihindari karena sikap ini dapat merugikan diri

sendiri ataupun orang lain. Sikap tersebut antara lain:

1) Bohong

Dalam berbagai hal, sikap dan perilaku bohong perlu dihindari,

bohong adalah berkata-kata dan bersikap yang tidak sesuai dengan apa

adanya serta melawan hati nurani manusia.

2) Egois

Sikap dan perilaku yang ingin menang sendiri, mementingkan

diri sendiri dengan tidak memperhatikan kepentingan orang lain.

3) Sombong

Sikap atau perilaku yang suka menonjolkan dan menomorsatukan

diri sendiri. Hal ini diwujudkan dalam perilaku yang tidak mau

mendengar dan mengakui kebenaran orang lain karena dirinya

menganggap bahwa memiliki kedudukan yang tinggi dibandingkan

dengan orang lain.

Page 54: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

38

4) Dengki

Sikap dan perilaku yang menaruh perasaan marah (benci, tidak

suka) karena ia iri pada keuntungan orang lain (Suparno, 2002: 30).

4) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiasaan Beragama dan

Berbudi Pekerti Siswa

Pada prinsipnya factor-faktor yang mempengaruhi pembiasaan

beragama dan berbudi pekerti ditentukan oleh dua factor yaitu:

a. Faktor Internal

Yaitu factor yang berasal dari keadaan peserta didik itu sendiri,

yang meliputi latar belakang kognitif (pemahaman ajaran agama, dan

kecerdasan), latar belakang afektif (motivasi, minat, sikap, bakat,

konsep diri dan kemandirian). Pengetahuan agama seseorang akan

mempengaruhi budi pekerti anak, karena ia dalam pergaulan sehari-hari

tidak dapat terlepas dari ajaran agama. Selain kecerdasan yang dimiliki,

peserta didik juga harus mempunyai konsep diri yang matang.

Konsep diri dapat dapat diartikan gambaran mental seseorang

terhadap dirinya sendiri, pandangan terhadap diri, penilaian terhadap

diri, serta usaha untuk menyempurnakan dan mempertahankan diri.

Dengan danya konsep diri yang baik anak tidak akan mudah

terpengaruh dengan pergaulan bebas, mampu mebedakan anatara yang

baik dan buruk (Muntholi‟ah, 2002: 8-9).

Page 55: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

39

b. Faktor Eksternal

Yaitu factor yang berasal dari luar peserta didik yang meliputi

pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan lingkungan

masyarakat. Salah satu aspek yang turut memberikan saham dalam

terbentuknya corak sikap dan tingkah laku seseorang adalah factor

lingkungan. Selama ini dikenal ada 3 macam lingkungan pendidikan

yaitu:

1) Lingkungan Keluarga (Orang Tua)

Orang tua merupakan penanggung jawab pertama dan yang

utama terhadap pembiasaan beragama dan berbudi pekerti seorang

anak. Orang tua dapat membina dan membentuk budi pekerti anak

dan kepribadian anak melalui sikap dan cara hidup yang diberikan

orang tua secara tidak langsung merupakan pendidikan bagi sang

anak. Dalam hal ini perhatian yang cukup dan kasih sayang dari

orang tua tidak dapat dipisahkan dari upaya membentuk pembiasaan

beragama dan berbudi pekerti anak serta kepribadian seseorang.

2) Lingkungan Sekolah (Pendidik)

Pendidik di sekolah mempunyai andil yang cukup besar dalam

upaya pembiasaan beragama dan berbudi pekerti anak. Yaitu melalui

pembinaaan dan pembelajaran pendidikan agama Islam kepada

semua warga sekolah. Pendidik harus dapat memperbaiki budi

pekerti dan kepribadian siswa yang sudah terlanjur rusak dalam

keluarga, selain juga memberikan pembinaan kepada siswa.

Page 56: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

40

3) Lingkungan Masyarakat (Lingkungan Sosial)

Lingkungan masyarakat tidak dapat diabaikan dalam upaya

membina serta melakukan pembiasaan beragama dan berbudi pekerti

seseorang. Seorang anak yang tinggal dalam lingkungan yang baik,

maka ia akan tumbuh menjadi individu yang baik.

Sebaliknya pula apabila orang tersebut tinggal dalam

lingkungan yang rusak agama dan budi pekertinya, maka ia juga

akan terpengaruh dengan hal-hal yang kurang baik pula (Nata, 2001:

21).

5. Peran Kepala Sekolah

Kemampuan kepemimpinan kepala sekolah merupakan factor penentu

utama pemberdayaan guru dan peningkatan mutu proses serta produk

pembelajaran. Kepala sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab

apakah guru dan staf sekolah dapat bekerja secara optimal. Kultur sekolah

dan kultur pembelajaran juga dibangun oleh gaya kepemimpinan kepala

sekolah dalam berinteraksi dengan komunitasnya. Seorang ahli ilmu jiwa

berpendapat bahwa peranan seorang pemimpin yang baik dapat disimpulkan

menjadi tiga belas macam yaitu :

a. Sebagai pelaksana (executive)

Seorang pemimpin tidak boleh hanya memaksakan kehendak

sendiri terhadap kelompoknya. Ia harus berusaha menjalankan/mematuhi

Page 57: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

41

kebutuhan kelompoknya juga progam atau rencana yang telah ditetapkan

bersama.

b. Sebagai perencana (planner)

Seorang pemimpin yang baik harus pandai membuat dan menyusun

perencanaan sehingga segala sesuatu yang diperbuatnya bukan secara

ngawur saja, tetapi segala tindakan diperhitungkan dan bertujuan.

c. Sebagai seorang ahli (expert)

Ia harus mempunya kemampuan ataupun keahlian terutama

keahlian yang berhubungan dengan tugas dan jabatan kepemimpinan

yang dipegang ataupun yang sedang diembannya.

d. Mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group

representative)

Ia harus menyadari bahwa baik buruk tindakannya di luar

kelompoknya mencerminkan baik burunya kelompok yang dipimpinnya.

e. Mengawasi hubungan antar anggota kelompok (controller of Internal

relationship)

Pemimpin harus menjaga jangan sampai terjadi perselisihan, dan

berusaha membangun hubungan yang harmonis dan mmenimbulkan

semangat bekerja kelompok.

f. Bertindak sebagai pemberi ganjaran/pujian dan hukuman (purveyor or

rewards and punishment)

Seorang pemimpin harus dapat membebaskan hati anggota-

anggotanya yang giat bekerja dan banyak sumbangannya terhadap

Page 58: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

42

kelompoknya, dan berani pula menghukum anggota yang berbuat

merugikan kelompoknya.

g. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)

Dalam menyelesaikan perselisihan araupun menerima pengaduan-

pengaduan di antara angota-anggotanya, ia harus dapat bertindak tegas,

tidak pilih kasih ataupun mementingkan salah satu golongan.

h. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)

Pemimpin bukanlah seorang yang berdiri di luar atau di atas

kelompoknya. Ia merupakan bagian yang terpisahkan dari kelompoknya.

Dengan demikian, segala tindakan dan usahanya hendaklah dilakukan

demi tujuan kelompoknya.

i. Merupakan lambang kelompok (symbol of the group)

Sebagai lambang kelompok, ia hendaknya menyadari bahwa baik

buruknya kelompok yang dipimpinnya tercermin pada dirinya.

j. Pemegang tanggung jawab para anggota kelomponya (surrogate for

individual responsibility)

Ia harus bertanggung jawab terhadap perbuatan para anggotanya

yang dilakukan atas nama kelompok.

k. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (ideologis)

Seorang pemimpin hendaknya mempunyai suatu konsep yang baik

dan realistis sehingga dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai

garis yang tegas menuju pada arah yang telah dicita-citakannya.

Page 59: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

43

l. Bertindak sebagai seorang ayah (teacher figure)

Tindakan pemimpin terhadap anak buah atau kelompoknya

hendaklah mencerminkan tindakan seorang ayah terhadap anak-

anak/anggot keluarganya.

m. Sebagai scape goat

Maksudnya adalah bahwa seorang pemimpin harus menyadari

bahwa dirinya merupakan tempat melemparkan kesalah/keburukan yang

terjadi di dalam kelompoknya. Oleh karena itu dia harus mau dan berani

turut bertanggung jawab tentang kesalahan orang lain/anggota

kelompoknya (Purwanto, 2014: 65-66).

Sehubungan dengan arti kepemimpinan itu sendiri bahwa fungsi

kepemimpinan pada dasarnya dibagi atas dua macam, yaitu :

1. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai

2. Fungsi yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang

sehat dan menyenangkan sambil memeliharanya

Berikut ini adalah fungsi pemimpin yang bertalian dengan tujuan

yang hendak dicapai antara lain:

a. Pemimpin berfungsi memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujuan

kelompok serta menjelaskannya supaya anggota dapat bekerja sama

mencapai tujuan itu.

b. Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada anggota-anggota

kelompok untuk menganalisis situasi supaya dapat dirumuskan

rencana kegiatan kepemimpinan yang dapat memberi harapan baik.

Page 60: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

44

c. Pemimpin berfungsi membantu anggota kelompok dalam

mengumpulkan keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan

pertimbangan yang sehat.

d. Pemimpin berfungsi menggunakan kesanggupan dan minat khusus

anggota kelompok.

e. Pemimpin berfungsi memberi dorongan kepada setiap anggota

kelompok untuk melahirkan perasaan dan pikirannya dan memilih

buah pikiran yang baik serta berguna dalam pemecahan masalah yang

dihadapai oleh kelompok.

f. Pemimpin berfungsi memberi kepercayaan dan menyerahkan

tanggung jawab kepada anggota dalam melaksanakan tugas sesuai

dengan kemampuan masing-masing demi kepentingan bersama.

Berikut ini fungsi pemimpin yang bertalian dengan penciptaan

suasana pekerjaan yang sehat dan menyenangkan antara lain:

a. Pemimpin berfungsi memupuk dan memelihara kebersamaan di dalam

kelompok. Jika ada kegotong-royongan antara anggota kelompok,

pekerjaan akan berjalan lancar dan akan mempermudah pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan.

b. Pemimpin berfungsi mengusahakan suatu tempat bekerja yang

menyenangkan, sehingga dapat dipupuk kegembiraan dan semangat

bekerja dalam pelaksanaan tugas.

Page 61: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

45

c. Pemimpin dapat menanamkan dan memupuk perasaaan para anggota

bahwa bahwa mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan

bagian dari kelompok .

d. Pemimpin dapat mempergunakan kelebihan yang terdapat pada

pemimpin, bukan untuk berkuasa atau mendominasi, melainkan untuk

memberi sumbangan kepada kelompok menuju pencapaian tujuan

bersama (Indrafachrudi, 2006: 3-5)

Sedangkan peran kepemimpinan kepala sekolah menurut

Mulyasa adalah sebagai berikut :

a. Kepala Sekolah sebagai Edukator (Pendidik)

Sebagai educator, kepala sekolah harus senantiasa berupaya

meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru.

Dalam hal ini factor pengalaman akan sangat mempengaruhi

profesionalisme kepala sekolah, terutama dalam mendukung

terbentuknya pemahaman tenaga kependidikan terhadap pelaksaan

tugasnya. Pengalaman semasa menjadi guru, menjadi wakil kepala

sekolah, atau menjadi anggota organisasi kemasyarakatan sangat

mempengaruhi kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan

pekerjaannya, demikian halnya pelatihan dan penataran yang pernah

diikiutinya.

b. Kepala Sekolah sebagai Manajer

Dalam rangka mealakukan peran dan fungsinya sebagai manajer,

kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk

Page 62: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

46

memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau

kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan

untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh

tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang

progam sekolah.

c. Kepala Sekolah sebagai Administrator

Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang

sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang

bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh progam

sekolah. Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan

untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik,

mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan

prasarana, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola

administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara

efektif dan efisien agar dapat menunjang produktifitas sekoalh. Untuk

itu, kepala sekolah harus mampu menjabarkan kemampuan di atas

dalam tugas-tugas operasional.

d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Kepala sekolah sebagi supervisor harus diwujudkan dalam

kemampuan menyusun, dan melaksanakan progam supervise

pendidikan, serta memanfaatkan hasilnya. Kemampuan menyusun

progam supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan

progam supervise kelas, pengembangan progam supervise untuk

Page 63: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

47

kegiatan ekstra kurikuler, pengembangan progam supervisi

perpustakaan, laboratorium, dan ujian. Kemampuan melaksanakan

progam supervise pendidikan harus diwujudkan dalam pelaksanaan

progam supervise klinis, progam supervise nonklinis, dan progam

supervise kegiatan ekstra kurikuler.

e. Kepala Sekolah sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan

petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga

kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan

tugas (Wahjosumidjo, 1999: 110) mengemukakan bahwa kepala

sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang

mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan

profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader

dapat dianalisis dari keoribadian, pengetahuanterhadap tenaga

keendidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil

keputusan, dan kemampuan berkomunikasi.

f. Kepala Sekolah sebagai Inovator

Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara

ia melakukan pekerjaannya. Ia harus meimiliki strategi yang tepat

untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekolah,

mecari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan

Page 64: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

48

teladan kepada seluruh tenaga kependidikandi sekolah, dan

mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif.

g. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Sebagai motivator kepala sekolah harus memiliki strategi yang

tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan

dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat

ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana

kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan

berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar

(Mulyasa, 2007: 98-120).

Page 65: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

49

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 3 Salatiga

1. Sejararah Berdirinya SMP Negeri 3 Salatiga

SMP Negeri 3 Salatiga yang belokasi di Jalan Stadion No.4 Salatiga

dahulunya beraaasal dari SMEP Negeri Salatiga, SMEP Negeri Salatiga

didirikan pada tanggal 1 Agustus 1954 dengan kepala sekolah pertamanya

adalah Bp. Soedjas (Alm). SMEP Negeri Salatiga mulai berdiri sampai

akhir tahun 1972 tempatnya selalu berpindah-pindah, terakhir berada di

SPG Negeri Salatiga Jalan Kartini.

Pada tahun 1972 Bp.D Sucipto, BA Kepala sekolah kedua

mendapatkan surat kawat dari Kanwil Semarang yang isinya SMEP Negeri

Salatiga diminta untuk pindah dari SPG Negeri Salatiga. Karena SMEP

belum mempunyai lokasi sendiri akhirnya Bp. D Soetjipto, BA (Alm)

megahadap Wali Kota Salatiga untuk minta disediakan lahan tanah.

Permintaan tersebut dikabulkan dengan diberikan tanah disebelah barat

kampong Kridanggo dan juga Wali Kota memerintahkan untuk segera

membangun sekolah di lokasi tersebut.

Dana pembangunan diperoleh dari Kabag Ekonomi Kanwil dan dari

dana POM (Persatuan Orang tua Murid) yang sekarang dikenal dengan

istilah Komite Sekolah berujud kayu. Sehingga jumlah local yang tadinya

hanya 6 lokal bertambah menjadi 8 lokal. Masing-masing terdiri dari 1

Page 66: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

50

kantor, 1 ruang guru dan 6 ruang kelas. Sesudah bangunan di kridanggo

maka sejak tanggal 1 April 1973 SMEP Negeri Salatiga pindah ke gedung

sendiri yaitu di Jalan Kridanggo (sekarang Jalan Stadion). Karena ruang

yang saat itu belum mencukupi maka siswa masuk pagi dan siang.

Pada pertengahan tahun 1979/1980 SMEP Salatiga berintegrasi

menjadi SMP Negeri 3 Salatiga dengan personil Kepala Sekolah SMEP -

SMP Negeri 3 Salatiga sebagai berikut :

1. Soedjas (1960-1969)

2. D. Soetjipto, BA ( 1969-1974)

3. R. Soehardi, BA (1974-1989)

4. Ani Sri Suratni (1989-1991)

5. Wardoyo (1991-1994)

6. Siswanto, BA (1994-2000)

7. Sri Maryati (2000-2003)

8. Purwadi Antoro, S.Pd (2003- )

9. Arief Haryanto, S.Pd (2009- )

10. Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd ( -2015)

11. Suyudi, M.Pd (2015- )

2. Letak Geografis SMP Negri Salatiga

SMP Negeri 3 Salatiga terletak di Jalan Stadion No.4 Salatiga

Kelurahan Mangnsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa

Tengah. SMP Negeri 3 Salatiga memiliki luas tanah 7218 m², tinggi 569 m,

bujur 110.49673000000007ºdan lintang -7.328441º. Lokasinya jika

Page 67: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

51

ditempuh dari arah Solo – Semarang berada di sebelah kiri jalan raya daerah

Salatiga teradapat Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Salatiga, dari arah

RSUD belok kiri kira-kira 200 meter arah kanan jalan depan Stadion

kridanggo Salatiga. Di situlah letak SMP Negeri 3 Salatiga. Jika dilihat dari

lokasinya / letak gedungnya SMP Negeri 3 Salatiga tidak berada di samping

jalan raya, sehingga hal ini menjadikan proses KBM dapat berjalan dengan

lancar dan efektif kareana tidak ada kebisingan dari kendaraan yang berlalu

lalang.

3. Profil Sekolah

a. Nama Sekolah : SMP NEGERI 3 SALATIGA

b. No. Statistik Sekolah : 201056201003

c. Tipe Sekolah : A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2

d. Alamat Sekolah : JL STADION 4

: (Kecamatan) SIDOMUKTI

: (Kabupaten/Kota) SALATIGA

: (Propinsi) JAWA TENGAH

e. Telepon/Fax : ( 0298 ) 326260

f. Status Sekolah : Negeri/Swasta (coret yang tidak perlu)

g. Nilai Akreditasi Sekolah : A ( 91,90 )

4. Visi Misi SMP Negeri 3 Salatiga

Visi dari SMP Negeri 3 Salatiga adalah Kejar prestasi,pelopor dalam

Iptek yang dilandasi Imtaq,teladan dalam bersikap dan bertindak untuk

Page 68: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

52

terwujudnya SMP Negeri 3 Salatiga nan SEGAR (Santun Energik Gembira

Arif Re-evaluasi).

Adapun Misi dari SMP Negeri 3 Salatiga adalah :

1. Menggiatkan minat belajar

2. Mewujudkan kualitas kelulusan

3. Membentuk generasi yan cerdas,terampil dan kreatif berdedikasi dan

cinta tanah air

4. Mewujudkan semangat dan prestasi kerja yang dilandasi dengan

kekeluargaan dan keteladanan

5. Menciptakan keselarasan,keseimbangan emosi, intelektual dalam

mewujudkan situasi yang kondusif menuju terwujudnya tujuan

pendidikan nasional.

B. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimimpinan yang efektif memiliki peran yang sangat menentukan

terhadap kelangsungan hidup sebuah organisasi. Peran kepala sekolah sebagai

seorang pemimpin harus mampu meningkatkan peran strategis dan teknis

dalam meningkatkan kualitas lembaga yang dipimpinnya.

Adapun peran kepala SMP Negeri 3 Salatiga yang peniliti bahas dalam

penelitian ini ada 7 macam peran yang mana sudah dijalankan sangat baik dan

yang berhubungan dengan proses pembelajaran secara umum maupun

mengenai pembiasaan beragama dan berbudi pekerti di sekolah tersebut. Hal

ini dapat dibuktikan sebagai berikut :

Page 69: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

53

1. Kepala Sekolah sebagai Edukator

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan

guru merupakan merupakan salah satu bagian darinya. Selain itu kepala

sekolah dalam hal ini sangat berperan penting dalam proses kegiatan

pedidikan yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan perannya sebagai

educator maka kepala sekolah harus menujukkan komitmen yang tinggi dan

focus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di

sekolahnya dengan memperhatikann tingkat kompetensi yang dimiliki oleh

para gurunya.

Menurut TS dikatakan bahwa kepala sekolah memberikan

pembinaan yang bersifat umum yaitu pada saat upacara bendera setiap hari

Senin (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 09.30 WIB). Pembinaan tersebut

dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru, hal ini dilakukan agar setiap

guru sadar akan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing demi

tercapainya hasil belajar yang maksimal. Ditegaskan pula oleh IT kepala

sekolah meberikan instruksi agar semua warga sekolah berdisiplin dalam

menaati peraturan sekolah (Wawancara 5 Agustus 2015 Jam 11.00 WIB).

Diantaranya yaitu dengan masuk sekolah pada pukul 07.00 tepat. Selain itu

kepala sekoalah juga meminta kepada para siswa sebelum masuk ke kelas

untuk membiasakan berbaris dan bejabat tangan kepada bapak atau ibu guru

yang akan mengajar, berdo‟a sebelum memulia pelajaran.

Untuk meningkatkan hasil prestasi belajar, Menurut G meyatakan

bahwa kepala sekolah memberikan himbauan kepada guru untuk

Page 70: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

54

meningkatkan hasil prestasi belajar siswa melalui penggunaan metode

pembelajaran yang sesuai dan juga melakukan pengayaan serta remidi

kepada siswa (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 11.05 WIB). Hal ini

dilakukan kepala sekolah untuk membantu para siswa menyelesaiakan

masalah dan pemecahannya serta agar pemahaman siswa terhadap pelajaran

dapat diperbaiki guna mencapai hasil yang lebih baik dan memuaskan.

Untuk mengevaluasi hasil belajar siswa kepala sekolah melalui guru

mengadakan penilain harian dan menyusun TIM Evaluasi. Dijelaskan oleh

DP bahwa upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam menjalankan tim

evaluasi tersebut untuk mengontrol hasil belajar para siswa agar hasil belajar

yang dicapai lebih baik dan dapat dilakukan perbaikan dalam sistem

pembelajaran (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 13.30 WIB).

2. Kepala Sekolah sebagai Manajer

Peran kepala sekolah sebagai manager adalah mengelola sumber daya untuk

mencapai institusi secara efektif dan efisien. Kepala sekolah juga memiliki

wewenang untuk mengambil setiap keputusan, oleh karena itu sebagai

manajer di sekolah diharapakan mampu :

a. Menyusun progam , baik dalam progam kegiatan harian, bulanan,

maupun tahunan.

b. Menyusun organisasi sekolah.

c. Melakukan pengendalian control terhadap pelaksanaan pendidikan

beserta hasilnya.

d. Mengoptimalkan sarana pendidikan.

Page 71: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

55

e. Menciptakan strategi ataupun kebijakan-kebijakan yang mendukung ide-

ide baru.

Dalam melaksanakan semua point yang ada di atas tersebut maka

kepala sekolah bekerjasama dengan para guru mendorong kepada para guru

untuk selalu aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan. DP

mengatakan bahwa kerjasama tersebut harus senantiasa dilakukan dan

diutamakan, prinsip inilah yang selama ini diterapkan oleh kepala sekolah

SMP Negeri 3 Salatiga dalam menjalankan peran kepemimpinannya

(Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 13.30 WIB). Hal tersebut dilakukan

sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme para guru, selain itu

kerja sama yang baik dan peran aktif para guru dalam setiap kegiatan akan

berdampak pula pada kemajuan kualitas mutu dan keberhasilan pendidikan

di sekolah.

Peran lain Kepala Sekolah adalah menyelesaikan persoalan ataupun

permasalahan yang ada di sekolah. G mengatakan bahwa dalam

menghadapi permasalahan yang ada di sekolah kepala sekolah mengadakan

musyawarah dan sharing serta dibantu dengan 1 tim yang terdiri dari 4

wakil dari setiap bagian (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 11.05 WIB).

Menurut M menjelaskan bahwa progam yang dilakukan kepala

sekolah dalam meningkatkan sarana dan prasarana yang ada beliau selalu

melakukan kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan

inventaris dan penghapusan serta penataan kembali (Wawancara 6 Agustus

2015 Jam 09.15 WIB).

Page 72: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

56

3. Kepala Sekolah sebagai Administrator

Setiap organisasi ataupun lembaga kecil pastinya membutuhkan

sebuah perencanaan, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan

pengelolaan keuangan. Hal ini terlihat jelas di SMP Negeri 3 Salatiga,

tersedianya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

selama 1 tahun, RPP dan Silabus, Absensi siswa pada setiap kelas bahkan

kegiatan ekstrakurikuler penunjang bakat dan minat para siswa tersedia

dengan baik. Menurut IT menyatakan bahwa, kepala sekolah pada setiap

tahunnya menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah yang melibatkan

komite sekolah bessun Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah yang

melibatkan komite sekolah beserta para dewan guru untuk bermusyawarah

(Wawancara 5 Agustus 2015 Jam 11.00). Selain itu seperti yang telah

dijelaskan oleh TS bahwa kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga juga sering

mengingatkan dan mengontrol absensi siswa, guru dan karyawan, selain itu

juga mengontrol RPP beserta Silabus yang ada pada guru mapel masing-

masing. Jadi artinya setiap guru sudah dibekali cara mengelola administrasi

tersebut (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 09.30 WIB).

4. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Kegiatan utama dalam pendidikan di sekolah dalam rangka

mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh

aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan

efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu salah satu tugas kepala sekolah

adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan

Page 73: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

57

oleh tenaga kependidikan. Menurut DP mengatakan bahwa, kepala sekolah

melaksanakan kegiatan supervisi atau pengawasan terhadap proses

pembelajaran dengan melalui kegiatan kunjungan kelas secara langsung

(Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 13.30 WIB). Pengawasan ini merupakan

control agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujan yang telah

ditetapkan. Hal ini meliputi absensi guru dan siswa, kesiapan materi yang

akan disampaiakan beserta RPP, serta metode dan media pembelajran yang

digunakan. Ditambahkan pula oleh G bahwa, pengawasan dan

pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para

tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati

dalam melaksanakan pekerjaannya (Wawancara 4 Agustus Jam 11.05 WIB).

Yang kedua adalah kepala sekolah dapat melakukan supervise

dengan cara simulasi pembelajaran. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

TS bahwa, simulasi pembelajaran merupakan teknik supervise yang

berbentuk demonstrasi pembelajaran, sehingga guru dapat menganalisa

penampilan ayang daiamatinya sebagai introspeksi diri, walaupun

sebenarnya tidak ada cara mengajar yang paling baik. Kegiatan ini

dilakukan oleh Kepala sekolah secara terprogam, misalnya satu bulan sekali

mengajar di kelas teertentu untuk mengadakan simulasi pembelajaran

(Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 09.30).Yang ketiga kepala sekolah

mengadakan diskusi kelompok yang dilakukan bersama-sama dengan guru-

guru dan bisa juga melibatkan tenaga administrasi untuk memecahkan

berbagai macam persoalan yang ada di sekolah guna mencapai suatu

Page 74: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

58

keputusan. Ditegaskan oleh IT bahwa, peran kepala sekolah untuk

menghadapi persolan yang ada di sekolah adalah salah satunya membantu

guru yang mengalami kesulitan dalam menangani siswanya yang bandel dan

nakal, maka secara bersama-sama mencari solusi pemecahannya agar tidak

mengganggu prestasi kinerja guru tersebut (Wawancara 5 Agustus 2015 Jam

11.00 WIB).

5. Kepala Sekolah sebagai Leader

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala

sekolah dapat menerapkan gaya kepemimpinannaya secara tepat dan

fleksibel. Menurut M mengatakanbahwa, kepala sekolah SMP Negeri 3

Salatiga memiliki kepribadian yang sudah baik, yaitu salah satunya adalah

sikap bijaksana. Hal ini ditunjukkan dalam kegiatan sehari-hari beliau

selama berhubungan dengan warga sekolah. Beliau selalu terbuka dan

ramah pada semua warga sekolah (Wawancara 6 Agustus 2015 Jam 09.15).

Ditambahkan pula oleh DP bahwa, peran kepala sekolah sering

memberikan contoh atau suri tauladan yang baik (Wawancara 4 Agustus

2015 Jam 13.30).

Menurut TS bahwa mengatakan bahwa kepala sekolah SMP Negeri 3

Salatiga dalam mengambil setiap keputusan selalu mengadakan

musyawarah bersama guna mencapai tujuan ataupun kepentingan bersama.

Keputusan yang diambil inilah yang akan menentukan kebijakan sekolah

dan mempengaruhi mutu sekolahnya (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam

Page 75: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

59

09.30). Kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga juga selalu terbuka untuk

menerima kritikan dan saran yang ditujukan kepada beliau.

Ditegaskan oleh M bahwa, kepala sekolah sangat mengharapkan

saran dan kritikan dari warga sekolah untuk beliau (Wawancara 6 Agustus

2015 Jam 09.15 WIB). Karena dengan saran dan kritikan itulah kinerja

beliau dapat dievalusi bagian mana dalam menjalankan kepemimpinanya

yang masih kurang. Selain itu saran dan kritikan yang membnagun akan

meningkatkan kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh kepala sekolah.

6. Kepala Sekolah sebagai Innovator

Kepala sekolah harus meimilki strategi yang tepat untuk menjalin

hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,

mengintegrasikan setiap kegiatan, serta memberikan teladan kepada seluruh

tenaga kependidikan di sekolah utuk mengembangkan model-model

pembelajaran yang innovatif. Menurut G mengatakan bahwa, kepala

sekolah mendorong kepada para guru untuk mengembangkan visi dan misi

sekolah dalam sebuah tindakan yang nyata agar dapat mewujudkan tujuan

dari sekolah (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 11.05) . Sedang menurut TS

bahwa, dalam mewujudkan peranya sebagai innovator kepala sekolah

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada guru untuk

mengembangkan ilmunya maupun bakatnya (Wawancara 4 Agustus 2015

Jam 09.30).

Ditambahkan oleh M bahwa, sebagai contohnya kepala sekolah

memberikan narasumber dalam kepada guru untuk melatih membuat Karya

Page 76: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

60

Tulis Ilmiah dan PTK (Wawancara 6 Agustus 2015 Jam 09.15). Diharapkan

dengan pemberian bekal tersebut para pendidik dapat meningkatkan

keprofesionalannya.

7. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat

untuk memberikan motivasi kepada para pendidik dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya. Kepala sekolah juga memberikan penghargaan kepada

guru yang berprestasi. Menurut IT bahwa, penghargaan yang diberikan

kepala sekolah kepada guru yang berprestasi merupakan progam yang

dijalankan oleh kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga, hal ini dilakukan

untuk memotivasi para guru serta meningkatkan kinerja para guru yang

nantinya juga akan berdampak pada peningkatan mutu sekolah tersebut

(Wawancara 5 Agustus 2015 Jam 11 WIB).

Ditegaskan pula oleh M yang mengatakan bahwa, bahwa bagi guru

yang berprestasi mendapatkan reward yang berupa pujian ataupun dalam

bentuk materi yang diharapakan dengan pemberian itu akan dapat

mendorong pendidik untuk lebih maju dan profesional dalam mengajar

(Wawancara 6 Agustus 2015 Jam 09.15). Ditambahkan oleh G bahwa,

kepala sekolah berusaha memenuhi semua kebutuhan tenaga kependidikan

dengan memperhatikan kondisi fisiknya (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam

11.05).

Page 77: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

61

1. C. Pembiasaan Beragama dan Berbudi Pekerti Siswa di SMP Negeri 3

Salatiga

Pembiasaan beragama dan berbudi pekerti yang luhur sangatlah

penting bagi perkembangan peradaban suatu bangsa disamping selain

kecerdasan berfikir. Dalam hal ini pembelajaran tentang pembiasaan

beragama dan berbudi pekerti adalah tugas dari dunia pendidikan. Di SMP

Negeri Salatiga menurut TS bahwa “ penerapan berbudi pekerti dilakukan

dengan selalu menerapkan budaya 3S , selain itu beliau juga menghimbau

kepada seluruh warga sekolah untuk membudayakan buang sampah sesuai

dengan tempatnya” (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 09.30).

Ditambahkan oleh IT bahwa, “ mengenai masalah pembiasaan

beragama dan berbudi pekerti yang ada di sekolah ini sudah ditanamkam

kepada siswanya sejak awal dengan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

mereka” (Wawancara 5 Agustus 2015 Jam 11.00). Ditegaskan pula oleh DP

yang mengatakan bahwa, pembiasaan beragama dan berbudi pekerti yang

ada pada sekolah kami kenyataannya sudah baik, namun masih perlu

ditingkatkan agar lebih bagus lagi (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 13.30).

Ditambahkan juga oleh M bahwa “budi pekerti yang diajarkan di SMP

Negeri 3 Salatiga tidak hanya itu tetapi para murid diajarkan untuk

menanamkan sikap adil, jujur, rendah hati, tidak sombong, serta harus

senantiasa sabar” (Wawancara 6 Agustus 2015 Jam 09.15). Tiap-tiap dari

anggota sekolah mmpunyai tugas dan kewajiban masing-masing yang harus

dilakukan guna tercapainya tujuan sekolah.

Page 78: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

62

Menurut G mengatakan bahwa budi pekerti perlu diajarkan kepada

anak dengan melibatkan semua komponen-komponen yang ada di sekolah

maupun luar sekolah (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 11.05). Pengawasan

diluar sekolah juga dibutuhkan untuk mengontrol kegiatan yang dilakukan

peserta didik agar tidak melebehi batasan-batasan budi pekerti yang telah

diajarkan. Maka peran orang tua di sini juga sangat dibutuhkan. Pendidikan

budi pekerti merupakan sesuatu yang digunakan masyarakat untuk menilai

kualitas dari pendidikan yang ada. Jika masyarakat memandang akhlak para

siswanya baik maka masyarakat akan tertarik untuk menyekolahkan anaknya

di sekolah tersebut.

Sesuai dengan apa yang telah dituturkan oleh TS bahwa, “pembiasaan

beragama dan berbudi bekerti di sekolah itu bermacam-macam yang terdiri

dari berbagai agama, sehingga apabila dibentuk sebuah pembiasaan beragama

dan berbudi pekerti juga harus memperhatikan toleransinya agar para siswa

dapat saling menjaga solidaritasnya dan mampu memiliki budi pekerti luhur

demi tercapainya pendidikan yang berkarakter (Wawancara 4 Agustus 2015

Jam 09.30 WIB).

Pendidikan tentang pembiasaan beragama dan berbudi pekerti di

sekolah perlu ditanamkan dengan maksud untuk membangun generasi di

masa depan agar selain cerdas mereka memahami tentang ajaran agama dan

juga berbudi pekerti luhur. Kepala sekolah memiliki wewenang yang luas

sesuai dengan ketetuan dan peraturan yang ada. Menurut M bahwa, “upaya

yang dilakukan kepala sekolah dalam mebiasakan beragama dan berbudi

Page 79: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

63

pekerti di sekolah ini adalah dengan cara melakukan pembiasaan diri dengan

memberikan keteladanan dan beliau juga melakukan pengecekan kepada para

siswa yang melanggar peraturan” (Wawancara 6 Agustus 2015 Jam 09.15).

Ditegaskan oleh G bahwa, “ para siswa juga dihimbau agar selalu

menghormati bapak ibu guru, menjaga solidaritas antar teman maupun

pendidik” (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 11.05).

Ditambahkan pula oleh DP yang mengatakan “ kepala sekolah juga

membuat jadwal pembiasaan untuk melakukan sholat berjama‟ah di sekolah

dan pada waktu sholat jum‟at juga menetapkan jadwal untuk mu‟adzin, dan

juga pada waktu pelajaran agama diusahakan membaca asma‟ul husna bagi

yang beragama Islam (Wawancara 4 Agustus 2015 Jam 13.30).

IT juga menambahkan bawa, “bagi murid perempuan apabila hari

jum‟at diajakan kajian yang diisi oleh bapak ataupun ibu guru yang ditunjuk

untuk mengisi kajian tersebut, dan membiasakan membaca surat-surat

pendek” (Wawancara 5 Agustus 2015 Jam 11.00). Dari hal ini diharapkan

jiwa keberagamaan dan berbudi pekerti dari anak-anak didik dapat tumbuh

dan tertanamkan dalam dirinya. Jika pembiasaan beragama dan berbudi

pekerti sudah tertanam dalam diri para siswa maka proses pendidikan yang

ada akan berhasil dan mereka akan menjadi generasi penerus bangsa yang

berhasil mencapai kesuksesan dunia maupun akhirat kelak.

Jadi dalam melaksanakan pembiasaan beragama budi pekerti tersebut

seorang kepala sekolah harus menjalin komunikasi yang baik dengan semua

pihak-pihak yang berkaitan. Seperti yang dikatakan oleh TS bahwa , “ kepala

Page 80: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

64

sekolah tugasnya tidak hanya memipin tetapi juga harus mendidik dan

memberikan contoh yang baik bagi para bawahannya baik kepada guru

ataupun kepada para siswa dan karyawannya” (Wawancara 4 Agustus 2014

Jam 09.30 WIB). Karena itu kepala sekolah sangat berperan penting dalam

upaya-upaya memajukan kualitas mutu pendidikan yang ada terutama dalam

menciptakan pembiasaan beragama dan berbudi pekerti yang ada di

sekolahnya.

Page 81: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

65

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah

Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam rangka pembiasaan

beragama dan berbudi pekerti siswa, maka dimasukkan kelompok menjadi 7

peran kepemimpinan kepala sekolah sehingga dapat ditarik kesimpulan dari

masalah yang diteliti. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah sebagai Edukator

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan

guru merupakan merupakan salah satu bagian darinya. Selain itu kepala

sekolah dalam hal ini sangat berperan penting dalam proses kegiatan

pedidikan yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan perannya sebagai

educator maka kepala sekolah harus menujukkan komitmen yang tinggi dan

focus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di

sekolahnya dengan memperhatikann tingkat kompetensi yang dimiliki oleh

para gurunya.

Kepala sekolah memberikan pembinaan yang bersifat umum yaitu

pada saat upacara bendera setiap hari Senin. Didalam kegiatan upacara ini

beliau menyampaikan hal-hal yang harus dilakukan oleh pendidik ataupun

tenaga kependidikan lainnya yang tujuannya untuk membina. Pembinaan

tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru, hal ini dilakukan agar

setiap guru sadar akan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing demi

Page 82: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

66

tercapainya hasil belajar yang maksimal. Beliau juga memberikan teguran

kepada peserta didik yang melanggar aturan-aturan sekolah. Kepala sekolah

meberikan instruksi agar semua warga sekolah berdisiplin dalam menaati

peraturan sekolah. Diantaranya yaitu dengan masuk sekolah pada pukul

07.00 tepat, dengan datang ke sekolah 15 menit sebelumya. Selain itu

kepala sekolah juga meminta kepada para siswa sebelum masuk ke kelas

untuk membiasakan berbaris dan bejabat tangan kepada bapak atau ibu guru

yang akan mengajar.

Untuk meningkatkan hasil prestasi belajar kepala sekolah

mengharuskan kepada setiap guru untuk menggunakan metode yang

menarik dan berbeda. Hal ini dilakukan kepala sekolah agar pemahaman

siswa terhadap pelajaran dapat diperbaiki guna mencapai hasil yang lebih

baik dan memuaskan. Untuk mengevaluasi hasil belajar siswa kepala

sekolah melalui guru mengadakan penilain harian dan menyusun TIM

Evaluasi. Upaya ini dilakukan kepala sekolah untuk mengontrol hasil

belajar para siswa agar hasil belajar yang dicapai lebih baik dan dapat

dilakukan perbaikan dalam sistem pembelajaran. Jadi peran kepala sekolah

sebagai educator harus mampu mengajar ataupun membimbing para guru

dan siswanya, mampu mengembangkan kemampuan guru, mampu

mengikuti perkembangan dunia pendidikan.

2. Kepala Sekolah sebagai Manajer

Peran kepala sekolah sebagai manager adalah mengelola sumber

daya untuk mencapai institusi secara efektif dan efisien. Kepala sekolah

Page 83: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

67

juga memiliki wewenang untuk mengambil setiap keputusan, oleh karena

itu sebagai manajer di sekolah diharapakan beliau mampu untuk menyusun

progam yang berkaitan dengan kegiatan sekolah baik kegiatan yang bersifat

harian, bulanan, maupun yang tahunan. Selan itu beliau juga harus mampu

untuk mengatur segala akebijakan-kebijakan yang ada untuk mnunjang

kemajuan pendidikan di sekolah yang ia pimpin.

Dalam melaksanakan semua point yang ada di atas tersebut maka

kepala sekolah bekerjasama dengan para guru dan mendorong kepada para

guru untuk selalu aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Karena setiap kegiatan yang diadakan di sekolah berhasil atau tidaknya

tergantung pula pada peran serta gurunya, dan kepala sekolahpun

menjalankan semua kegiatannya juga menjalin kerjasama dengan para guru.

Dalam menjalankan semua progam yang ada beliau menjalin kerjasama

dengan mengutamakan asas kebersamaan, prinsip inilah yang selama ini

diterapkan oleh kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga dalam menjalankan

peran kepemimpinannya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk

meningkatkan profesionalisme para guru, selain itu kerja sama yang baik

dan peran aktif para guru dalam setiap kegiatan akan berdampak pula pada

kemajuan kualitas mutu dan keberhasilan pendidikan di sekolah.

Peran lain Kepala Sekolah adalah menyelesaikan persoalan ataupun

permasalahan yang ada di sekolah. Didalam menghadapi permasalahan yang

ada di sekolah kepala sekolah selalu mngadakan musyawarah bersama

dengan para guru ataupun tenaga pendidik lainnya guna mencapai hasil

Page 84: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

68

mufakat. Beliau juga menambhakan sarana prasarana yang ada di sekolah

untuk menunjang proses belajar. Progam yang dilakukan kepala sekolah

dalam meningkatkan sarana dan prasarana yang ada beliau selalu melakukan

kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventaris dan

penghapusan serta penataan kembali. Misalnya kepala sekolah juga

hmemberikan fasilitas kepada guru ataupun karyawan demi kemajuan

pengetahuan dan perkembangan para siswa dan guru. Setelah ada fasilitas

dari sekolah maka kewajibannya para warga sekolah harus menjaga dan

merawatnya.

3. Kepala Sekolah sebagai Administrator

Setiap organisasi ataupun lembaga kecil pastinya membutuhkan

sebuah perencanaan, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan

pengelolaan keuangan. Hal ini terlihat jelas di SMP Negeri 3 Salatiga,

tersedianya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

selama 1 tahun, RPP dan Silabus, Absensi siswa pada setiap kelas bahkan

kegiatan ekstrakurikuler penunjang bakat dan minat para siswa tersedia

dengan baik. Kepala sekolah pada setiap tahunnya menyusun Rencana

Kegiatan Anggaran Sekolah yang melibatkan komite sekolah bessun

Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah yang melibatkan komite sekolah

beserta para dewan guru untuk bermusyawarah. Selain itu kepala sekolah

SMP Negeri 3 Salatiga juga sering mengingatkan dan mengontrol absensi

siswa, guru dan karyawan, selain itu juga mengontrol RPP beserta Silabus

yang ada pada guru mapel masing-masing. Jadi artinya setiap guru sudah

Page 85: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

69

dibekali cara mengelola administrasi tersebut. Oleh karena itu seyogyanya

kepala sekolah dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya

peningkatan kompetensi gurunya. Kemampuan lain yang harus dijalankan

adalah mengelola administrasi peserta didik yang diwujudkan dalam

penyusunan kelengkapan data administrasi peserta didik, kelengkapan data

administrasi ekstrakurikuler, dan penyusunan kelengkapan data hubungan

sekolah dengan orang tua peserta didik.

4. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

Kegiatan utama dalam pendidikan di sekolah dalam rangka

mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh

aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan

efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu salah satu tugas kepala sekolah

adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan

oleh tenaga kependidikan. Kepala sekolah melaksanakan kegiatan supervisi

atau pengawasan terhadap proses pembelajaran dengan melalui kegiatan

kunjungan kelas secara langsung ataupun tidak langsung. Pengawasan ini

merupakan control agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujan

yang telah ditetapkan.

Hal ini meliputi absensi guru dan siswa, kesiapan materi yang akan

disampaiakan beserta RPPnya, serta metode dan media pembelajran yang

digunakan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan

preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan

penyimpangan dan lebih berhati dalam melaksanakan pekerjaannya. Kepala

Page 86: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

70

sekolah dalam hal ini harus mampu meyusun progam supervisi dan

melaksanakannya sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai seorang

supervisor.

Yang kedua adalah kepala sekolah dapat melakukan supervisi

dengan cara simulasi pembelajaran. Simulasi pembelajaran merupakan

teknik supervise yang berbentuk demonstrasi pembelajaran, sehingga guru

dapat menganalisa penampilan ayang daiamatinya sebagai introspeksi diri,

walaupun sebenarnya tidak ada cara mengajar yang paling baik. Kegiatan

ini dilakukan oleh Kepala sekolah secara terprogam, misalnya satu bulan

sekali mengajar di kelas tertentu untuk mengadakan simulasi pembelajaran.

Yang ketiga kepala sekolah mengadakan diskusi kelompok yang

dilakukan bersama-sama dengan guru-guru dan bisa juga melibatkan tenaga

administrasi untuk memecahkan berbagai macam persoalan yang ada di

sekolah guna mencapai suatu keputusan. Peran kepala sekolah untuk

menghadapi persolan yang ada di sekolah adalah salah satunya membantu

guru yang mengalami kesulitan dalam menangani siswanya yang bandel dan

nakal, maka secara bersama-sama mencari solusi pemecahannya agar tidak

mengganggu prestasi kinerja guru tersebut. Dalam hal ini peran guru

bimbingan konseling sangat dibutuhkan untuk memberikan solusi

pemecahan yang ada pada siswanya.

5. Kepala Sekolah sebagai Leader

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala

sekolah dapat menerapkan gaya kepemimpinannaya secara tepat dan

Page 87: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

71

fleksibel. Kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga memiliki kepribadian yang

sudah baik, yaitu salah satunya adalah sikap bijaksana. Hal ini ditunjukkan

dalam kegiatan sehari-hari beliau selama berhubungan dengan warga

sekolah. Beliau selalu terbuka dan ramah pada semua warga sekolah. Peran

kepala sekolah sering memberikan contoh atau suri tauladan yang baik.

Selain itu beliau juga memiliki rasa percaya diri dalam menentukan

keberhasilan sekolah. Dalam rasa percaya dirinya beliau juga memiliki

tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya. Sikap tanggung jawab

inilah yang akan menunjukkan bahwa kepala sekolah mampu menjadi

seorang pemimpin yang benar-benar profesional.

Kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga dalam mengambil setiap

keputusan selalu mengadakan musyawarah bersama guna mencapai tujuan

ataupun kepentingan bersama. Keputusan yang diambil inilah yang akan

menentukan kebijakan sekolah dan mempengaruhi mutu sekolahnya. Kepala

sekolah SMP Negeri 3 Salatiga juga selalu terbuka untuk menerima kritikan

dan saran yang ditujukan kepada beliau.

Kepala sekolah sangat mengharapkan saran dan kritikan dari warga

sekolah untuk beliau”. Karena dengan saran dan kritikan itulah kinerja

beliau dapat dievalusi bagian mana dalam menjalankan kepemimpinanya

yang masih kurang. Selain itu saran dan kritikan yang membnagun akan

meningkatkan kegiatan pembelajaran yang dipimpin oleh kepala sekolah.

Page 88: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

72

6. Kepala Sekolah sebagai Innovator

Kepala sekolah harus meimilki strategi yang tepat untuk menjalin

hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru,

mengintegrasikan setiap kegiatan, serta memberikan teladan kepada seluruh

tenaga kependidikan di sekolah utuk mengembangkan model-model

pembelajaran yang innovatif. Kepala sekolah mendorong kepada para guru

untuk mengembangkan visi dan misi sekolah dalam sebuah tindakan yang

nyata agar dapat mewujudkan tujuan dari sekolah. Dengan cara

menjalankan semua progam kegiatan yang telah di susun secarsa bersama-

bersama. Dalam mewujudkan peranya sebagai innovator kepala sekolah

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada guru untuk

mengembangkan ilmunya maupun bakatnya.

Sebagai contohnya kepala sekolah memberikan narasumber dalam

kepada guru untuk melatih membuat Karya Tulis Ilmiah dan PTK.

Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut nantinya mereka dapat mahir

dalam hal tersebut. Hal ini dilakukan guna memberikan keahlian pada

pendidik untuk mengembangkan ilmunya. Kemudian kepala sekolah juga

menjalin komunikasi dengan peserta didik, tenaga pendidik, orang tua siswa

dan masyarakat luar demi tercapainya kesuksesan bersama.

7. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Sebagai innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat

untuk memberikan motivasi kepada para pendidik dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya. Kepala sekolah juga memberikan penghargaan kepada

Page 89: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

73

guru yang berprestasi. Penghargaan yang diberikan kepala sekolah kepada

guru yang berprestasi merupakan progam yang dijalankan oleh kepala

sekolah SMP Negeri 3 Salatiga, hal ini dilakukan untuk memotivasi para

guru serta meningkatkan kinerja para guru yang nantinya juga akan

berdampak pada peningkatan mutu sekolah tersebut. Namun biasanya dalam

hal penghargaan yang berwujud nyata belum terealisasikan, hanya

penghargaan yang bersifat ucapan yang selalu diberikan oleh kepala sekolah

pemberian reward ataupun penghargaan itu diharapkan akan dapat

mendorong pendidik untuk lebih maju dan profesional dalam mengajar.

Kepala sekolah berusaha memenuhi semua kebutuhan tenaga

kependidikan dengan memperhatikan kondisi fisiknya. Misalnya jika

seorang guru itu mengalami kecacatan maka kepala sekolah harus

memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh guru tersebut. Tidak hanya itu

seorang pemimpin yang berperan sebagai motivator juga harus mampu

mengatur suasana kerja atau belajar seta memberikan keputusan kepada

warga sekolah, misalnya ada siswa atau pendidik yang melanggar aturan

sekolah beliau harus membeikan sanksi yang sesuai dengan peraturan yang

telah ditetapkan.

B. Pembiasaan Beragama dan Berbudi Pekerti Siswa di SMP Negeri 3

Salatiga

Pembiasaan beragama dan berbudi pekerti yang luhur sangatlah

penting bagi perkembangan peradaban suatu bangsa disamping selain

kecerdasan berfikir. Maka pembiasaan beragama dan berudi pekerti harus

Page 90: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

74

senantiasa diterapkan dengan baik dalam lingkungan keluarga, sekolah,

maupun lingkungan masyarakat. Sekolah merupakan lingkungan yang kedua

setelah lingkungan keluarga yang berperan dalam proses pembiasaan

beragama dan berbudi pekerti. Dalam hal ini selain daripada guru peran

pemimpin dalam sekolah sangatlah penting untuk menerapkan pembiasaan

beragama dan berbudi pekerti dalam sekolah. Kepala sekolah SMP Negeri 3

Salatiga merupakan salah satu contoh pemimpin yang berhasil menerapkan

hal-hal tersebut.

Dalam hal ini kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga telah melakukan

kegiatan-kegiatan pembiasaan beragama dan berbudi pekerti dilingkungan

sekolahnya. Kegiatan itu ada pembiasaan yang bersifat rutin, kegiatan

spontan, kegiatan terprogam, dan kegiatan keteladanan. Kegiatan-kegiatan

tersebut dapat diuraiakan sebagai berikut:

1) Kegiatan yang Bersifat Rutin

Yaitu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus untuk

membiasakan siswanya. Yang termasuk kegiatan rutin ini kepala sekolah

melakukan hal-hal diantaranya adalah berdo‟a sebelum memulai kegiatan

hal ini dilakukan untuk membiasakan peserta didik berdo‟a sebelum

memulai segala aktifitasnya, membaca asma‟ul husna setiap pagi hal ini

bertujuan membiasakan peserta didik untuk berdzikir dan mengingat

nama-nama Allah, Hormat bendera Merah Putih pada waktu upacara

pembinaan hari senin hal ini dilakukan untuk menanamkan jiwa

Page 91: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

75

nasionalisme dan bangga sebagai siswa, sholat dhuhur berjama‟ah, sholat

jum‟at di sekolah, dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

2) Kegiatan yang Bersifat Spontan

Yaitu kegiatan yang dilakukan tanpa batasan waktu, tempat, dan ruang.

Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam

hal berbudi pekerti dan sikap terpuji lainnya. Kegiatan ini meliputi

membiasakan mengucap salam dan berjabat tangan kepada bapak atau ibu,

karyawan dan sesame siswa, membiasakan bersikap toleran dan sopan

kepada warga sekolah, membiasakan membuang sampah pada tempatnya,

membiasakan untuk menghargai pendapat orang lain, selalu menjaga

solidaritas antar teman, meminta izin ketika masuk ataupu keluar kelas,

dan selalu menolong teman yang sedang kesusahan.

3) Kegiatan Terprogam

Ialah kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan

dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan.

Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan seluruh warga sekolah

aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai dengan kemampuan dan

bidangnya masing-masing. Hal ini dilakukan dengan mengadakan kegiatan

class meeting, memperingati hari-hari besar Islam maupun nasional,

kegiatan kemah, mengikuti olimpiade dan lomba-lomba yang lainnya

untuk mengembangkan dan meningkatkankan prestasi, serta pelatihan-

pelatihan bagi guru.

Page 92: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

76

4) Kegiatan Keteladanan

Kegiatan keteladanan yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-

hari yang dapat dijadikan contoh. Kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga

memeberikan contoh dengan cara datang tepat pada watunya, berpakaian

rapi, besikap ramah dan bijaksana kepada semua warga sekolah.

Baik buruknya agama dan budi pekerti seorang anak tergantung

kepada tingkat kepercayaan terhadap agamanya. Sikap keagamaan

mencakup semua aspek yang berhubungan dengan keagamaan sepanjang

yang bisa dirasakan dan dijangkau oleh anak di lingkungan keluarga dan

sekolah, seperti sikap yang berhubungan dengan aspek keimanan, ibadah,

akhlak, dan muamalah.

Adapun komponen dari sikap beragama yaitu :

a. Hal yang berhubungan dengan gejala fikiran, seperti ide, kepercayaan

dan konsep

b. Hal yang berhubungan dengan gejala perasaan (emosional) seperti

senang, tidak senang dan setuju.

c. Merupakan kecenderungan untuk berbuat seperti memberi pertolongan,

menjauhkan diri, mengabdi, dan sebagainya ( Jalaluddin, 1996: 212).

Page 93: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penlitian dan analisis data , maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Peran Kepala Sekolah dalam pembiasaan beragama dan berbudi pekerti

siswa di SMP Negeri 3 Salatiga yaitu sebagai educator, manager,

administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator yang mampu

membeikan dorongan kepada seluruh warga sekolah sehingga seluruh

komponen pendidikan dapat berkembang secara profesional.

2. Kegiatan-kegiatan pembiasaan beragama dan berbudi pekerti siswa

dilakukan dengan 4 kegiatan yaitu kegiatan yang bersifat ruti, kegiatan yang

bersifat spontan, kegiatan yang bersifat terprogam dan kegiatan yang

bersifat keteladanan.

B. Saran

1. Kepada Kepala Sekolah

Hendaknya lebih meningkatkan kinerjanya dan lebih

memperhatikan kepribadiannya karena beliau merupakan contoh bagi para

bawahannya dan beliau juga diberi tanggung jawab yang besar untuk

memajukan sekolah yang dipimpinnya.

Page 94: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

78

2. Kepada Guru

Agar para guru dapat meningkatkan keprofesionalannya sebagai

tenaga kependidikan, karena sangat berpengaruh terhadap peserta didiknya.

3. Kepada peserta didik

Diharapkan dapat membiasakan beragama dan berbudi pekerti yang

telah diajarkan dalam menjalakan kehidupan sehari-harinya.

4. Kepada Orang Tua Siswa

Agar dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan sekolah

dan dapat mengontrol kegiatan anak-anaknya.

Page 95: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

79

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

________________ . 2005 . Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

________________ . 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Danim, Sudarwan. 2005. Menjadi Komunitas Pembelajar ( Kepemimpinan

Transformasional dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran ). Jakarta: Bumi

Aksara.

______________. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke Akademik.

Jakarta : PT Bumi Aksara

Depag RI.1971. Alqur‟an dan Terjemahannya. Yayasan Penyelenggara Penterjemah /

Penafsiran Al Qur‟an : Jakarta

Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Indrafachrudi,H. R Soekarto. 2006 . Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif.BBogor:

Ghalia Indonesia

Jumbulati, Ali Al. 1994. Perbandingan Pendidikan Islam. Jakarta: PT Rineka Cipta

Milles, Mattew B dan Michael Hubberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku, Sumber

tentang Metode-metode Baru.Penterjemah Tjejep Rohidi. Jakarta: UI Press.

Cetakan Pertama.

Marzuki dkk. 2008. Model Pembentukan Kultur Akhlak Mulia Siswa SMP di Indonesia.

http://marzuki wafi wordpress.com diakses pada tanggal 22 Juni 2015

.

Mulyana, Dedi. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Rosdakarya. Cetakan ke

empat.

Page 96: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

80

Mulyasa. E . 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Rosdakarya

_________. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional . Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mulyadi.H. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya

Mutu. Malang: UIN Maliki Press.

Muntholi‟ah. 2002. Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI. Semarang: Gunung Jati

Nata, Abuddin. 2001. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. Jakarta: PT Rineka Cipta

Nurkholis, M.M. 2003.Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Grasindo

Purwanto,M Ngalim. 2001. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sandjaya, B. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.

Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: Stain Press

Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktik Untuk Penelitian

Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Suparno, Paul. 2002. Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius

Suwardi Endraswara. 2003. Budi Pekerti dalam Budaya Jawa.Yogyakarta: PT

Hanindita Graha Widya

Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekoah. Jakarta: PT Raja Grafindo

_____________. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Page 97: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

81

Page 98: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

82

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Handayani

TTL : Kab. Semarang, 30 November 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Ayah : Alm. Mulyanto

Nama Ibu : Kustini

Alamat : Karanglo Barukan RT 14 RW 02 Kec.Tengaran, Kab.

Semarang

Pendidikan : - Raudhatul Atfal Karanglo Barukan Lulus Tahun

2001

- SDN Barukan 01 Lulus Tahun 2006

- MTs N Salatiga Lulus Tahun 2008

- MAN Salatiga Lulus Tahun 2011

- IAIN Salatiga

Page 99: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

83

DOKUMENTASI

Wawancara dengan Bu Indri

Wawancara dengan Pak Danny

Page 100: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

84

Gerbang Masuk SMP Negeri 3 Salatiga

Halaman sekolah dilihat dari samping

Page 101: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

85

Penyerahan piala atas prestasi siswa

Mading sekolah

Page 102: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

86

Kegiatan Sabtu Bersih

Kegiatan Pramuka

Page 103: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

87

Page 104: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

88

DAFTAR NILAI SKK

Nama : HANDAYANI Jurusan : PAI

NIM : 11111140 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan

P.A. : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

No. Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jabatan Nilai

1 Orientasi Pengenalan Akademik

dan Kemahasiswaan (OPAK)

oleh Dewan Mahasiswa (DEMA)

STAIN Salatiga

20-22 Agustus

2011

Peserta

3

2. Achievement Motivation Training

(AMT) oleh Ittaqo dan CEC

STAIN Salatiga

23 Agustus 2011

Peserta

2

3. Orientasi Dasar Keislaman

(ODK) oleh STAIN Salatiga

24 Agustus 2011

Peserta

2

4. Seminar Entrepreneurship dan

Koprasi oleh Kopma dan KSEI

STAIN Salatiga

25 Agustus 2011

Peserta

2

5. USER EDUCATION oleh UPT

PERPUSTAKAAN STAIN

20 September

2011

Peserta 2

Page 105: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

89

6. Grand Opening Nisa‟

“Hypnotherapy” (Concentrate

Your Mind, Get Your

Achievement) oleh LDK Darul

Amal

22 September

2011

Peserta 2

7. Pelatihan Penggunaan Maktabah

Syamilah & Pengetikan Arab

Cepat (STAIN ARABY)

“Bahasa Arab Sebagai Penunjang

Perkuliahan Mahasiswa” oleh

ITTAQO STAIN Salatiga

17 Maret 2012

Peserta

2

8. Public Hearing

“Meningkatkan Kepekaan dan

Transparansi Kinerja Lembaga

Menuju Kampus yang Amanah”

oleh Senat Mahasiswa (SEMA)

STAIN Salatiga

27 Maret 2012

Peserta

2

9. Comparison Of English and

Arabic oleh CEC dan ITTAQO

STAIN Salatiga

13 April 2012

Peserta

2

Page 106: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

90

10. Seminar Nasional

“Berpolitik untuk Kesejahteraan

Indonesia,Reorientasi Gerakan

Mahasiswa Pasca Reformasi”

oleh SEMA STAIN Salatiga

15 Mei 2012

Peserta

8

11. Seminar Regional

“Peran Mahasiswa dalam

Mengawal BLSM (BLT) Tepat

Sasaran” oleh DEMA STAIN

Salatiga

03 Mei 2012

Peserta

4

12. Akhirussanah Ma‟had STAIN

Salatiga 2012

07 Juni 2012 Panitia 3

13. Bimbingan Belajar Menghadapi

UAS SIBA Bahasa Inggris dan

Bahasa Arab oleh CEC &

ITTAQO

29 Juni 2012 Peserta 2

14. Program Ma‟had Mahasiswa

selama 1 tahun.

07 Juli 2012

Peserta

2

15. English Course Program 10 Juli- 09

Agustus 2012

Peserta 2

16. Egypt Course &Camp “Holiday

Program”

08 Agustus 2012

Peserta

2

Page 107: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

91

17. Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega ke-22 (PLCPP

XXII) oleh Racana Kusuma

Dilaga-Woro Srikandhi STAIN

Salatiga

12-15 Oktober

2012

Peserta

2

18. Gladi Wira Brigsus Ke-19 (GWB

XIX) Brigade Khusus Naga

Sandhi STAIN Salatiga

30 November –

03 Desember

2012

Peserta

2

19. Seminar Nasional

“Kepemimpinan dan Masa Depan

Bangsa” oleh HMI Cabang

Salatiga

23 Februari 2013 Peserta

8

20. Seminar Nasional

” HIV/AIDS Bukan Kutukan dari

Tuhan” oleh DEMA STAIN

Salatiga

13 Maret 2013 Peserta

8

21. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah

(PKTI) “Karya Ilmiah Sebagai

Wujud Pelaksanaan Tridarma

Perguruan Tinggi” oleh HMJ

Tarbiyah

16 Maret 2013 Peserta

2

Page 108: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

92

22. Seminar Nasional

“Ahlussunnah Waljama‟ah dalam

Prespektif Islam Indonesia” oleh

DEMA STAIN Salatiga

26 Maret 2013 Peserta

8

23. Seminar Nasional dan Dialog

Publik “Minimnya Pasokan

Energi dalam Negeri, Pembatasan

Subsidi BBM dan Peran

Masyarakat dalam Penghematan

Energi oleh HMJ Tarbiyah dan

Syari‟ah STAIN Salatiga

20 April 2013 Peserta

8

24. Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega (PLCPP) ke-23

oleh Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi STAIN Salatiga

20-23 September

2013

Panitia

3

25. Temu Pramuka Penggalang

Penegak 2 (TPPP) 2 oleh Racana

Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

STAIN Salatiga

05-06 Oktober

2013

Panitia

2

26. Pembrivetan dan Pelantikan

Brigade Khusus Racana Kusuma

Dilaga Woro Srikandhi STAIN

Salatiga

30 November –

01 Desember

2013

Peserta

2

Page 109: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

93

27. SK Tentang Penetapan Nomor

Registrasi Brigsus oleh Brigade

Khusus Racana Kusuma Dilaga

Woro Srikandhi

04 Desember

2013

Panter

171194.20.39

4

4

28. SK Pengurus Racana Kususma

Dilaga Woro Srikandhi Masa

Bakti 2014

17 Februari 2014

Ke-RT-an

02.238

4

29. Ijazah Kursus Pembina Pramuka

Mahir Tingkat Dasar (KMD)

03- 08 Maret

2014

Peserta 2

30. Gladian pimpinan pandega (GPP)

Tahun 2014 “GPP Menumbuhkan

Pemimpin Muda yang

Berkarakter Menuju Pandega

Berkualitas” oleh Racana Kusuma

Dilaga Woro Srikandhi STAIN

Salatiga

29-30 maret 2014 Peserta

2

31. SK Panitia Gladian Pimpinan

Pandega GPP Racana Kusuma

Dilaga Woro Srikandhi STAIN

Salatiga

05 April 2014

Sie.

Bendahara

4

Page 110: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

94

32. Latihan Gabungan (LATGAB)

Perguruan Tinggi 8 Brigsus Nogo

Sosro Sabuk Inten Racana STAIN

Kudus danBrigsus Naga Sandhi

Racana STAIN Salatiga serta

Racana Se-Jawa

4-6 Mei 2013 Peserta

2

33. Praktikum Baca Tulis Al-qur‟an

(BTQ)

22 Juli 2014

Peserta

2

34. Latihan Gabungan LATGAB ke-9

Brigade Khusus Naga Sandhi

STAIN Salatiga dan Brigade

Khusus Nogo Sosro Sabuk Inten

STAIN Kudus bersama Racana

Perguruan Tinggi Se-jawa

26-28 Agustus

2014

Panitia

3

35. Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega (PLCPP) ke-24

oleh Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi STAIN Salatiga

26-29 September

2014

Panitia

3

36. Seminar Nasional

“Peran Mahasiswa dalam

Mengawal Masa Depan Indonesia

Pasca Pilpres 2014” oleh DEMA

STAIN Salatiga

29 September

2014

Peserta

8

Page 111: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

95

Page 112: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

96

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI

SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA

A. Peran Kepala Sekolah sebagai Edukator

1. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan ?

2. Progam apa yang diberikan kepada guru untuk memberikan pemahaman

mendalam kepada siswanya ?

3. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam evaluasi siswa ?

B. Peran Kepala sebagai Manager

1. Apakah kepala sekolah selalu mendorong kepada setiap guru untuk

berpartisipasi dalam setiap kegiatan ?

2. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam menghadapi persoalan di

sekolah ?

3. Apa progam kepala sekolah untuk meningkatkan sarana dan prasarana

yang ada di sekolah ?

C. Peran Kepala Sekolah sebagai Administrator

1. Bagaimana kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolahnya?

D. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

1. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengawasan dalam proses

pembelajaran?

Page 113: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

97

2. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor dalam

meningkatkan kegiatan pembelajaran ?

E. Kepala Sekolah sebagai Leader

1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala sekolah ?

2. Bagaimana kepala sekolah dalam mengambil setiap keputusan

3. Apakah kepala sekolah menerima masukan dan kritikan yang ditujukan

kepadanya ?

4. Bagaimana kepala sekolah dalam mengembangkan visi dan misi sekolah ?

F. Kepala sekolah sebagai Innovator

1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam mewujudkan perannya

sebagai innovator ?

Page 114: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

98

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI

SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA

Nama Narasumber : Teguh Sugiyarto, S.Pd

Tanggal : 4 Agustus 2015 ( 09.30 )

A. Peran Kepala Sekolah sebagai Edukator

1. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan ?

Jawab : Beliau melakuakan pembinaan setiap hari senin dalam upacara

bendera yang bersifat umum.

2. Progam apa yang diberikan kepada guru untuk memberikan pemahaman

mendalam kepada siswanya ?

Jawab : Progam yang diberikan ialah menyusun RPP beserta silabus

untuk dilakukan pengecekan.

3. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam evaluasi siswa ?

Jawab : Dalam hal evaluasi guru melakukan ulangan untuk mendapatkan

nilai harian dari para siswa.

B. Peran Kepala sebagai Manager

1. Apakah kepala sekolah selalu mendorong kepada setiap guru untuk

berpartisipasi dalam setiap kegiatan ?

Page 115: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

99

Jawab : Ya, beliau selalu mengajak para guru untuk senantisa

berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang telah diadakan.

2. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam menghadapi persoalan di

sekolah ?

Jawab : Beliau dalam menghadapi masalah yang ada di sekolah selalu

mengajak musyawarah dengan dewan guru ataupun teanaga

pendidik lainnya.

3. Apa progam kepala sekolah untuk meningkatkan sarana dan prasarana

yang ada di sekolah ?

Jawab : Melakukan bantuan proposal kepada pemerintah untuk

pengadaan alat- alat pembelajaran yang menunjang proses

pembelajaran.

C. Peran Kepala Sekolah sebagai Administrator

1. Bagaimana kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolahnya?

Jawab : Bekerjasama dengan bagian tata usaha yang setiap tahun ajaran

baru.

D. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

1. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengawasan dalam proses

pembelajaran?

Jawab : Melakukan pemantauan melalui CCTV , melalui pembinaan

baik langsung ataupun tidak.

2. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor dalam

meningkatkan kegiatan pembelajaran ?

Page 116: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

100

Jawab : Senantiasa bersosialisasi kepada para guru untuk melakukan

pengawasan.

E. Kepala Sekolah sebagai Leader

1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala sekolah ?

Jawab : Kepribadian yang dimikliki kepala sekolah sudah

mencerminkan sifat seorang pemimpin,

2. Bagaimana kepala sekolah dalam mengambil setiap keputusan?

Jawab : Dalam mengambil keputusan beliau selalu melakukan

musyawarah bersama untuk mencapai kesepakatan bersama

3. Apakah kepala sekolah menerima masukan dan kritikan yang ditujukan

kepadanya ?

Jawab : ya, beliau bahkan menminta agar diberi saran dan kritik yang

berkaitan dengan kepemimpinannya

4. Bagaimana kepala sekolah dalam mengembangkan visi dan misi sekolah ?

Jawab : Senantiasa melakuakan sosialisasi kepada para warga sekolah

dan masyarakat

F. Kepala sekolah sebagai Innovator

1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam mewujudkan perannya

sebagai innovator ?

Jawab : Selalu menghimbau kepada setiap guru agar mengembangkan

kretifitasnya tanpa batasan.

Page 117: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

101

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DALAM PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI

SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA

Nama Narasumber : Drs. Giyono

Tanggal : 4 Agustus 2015 ( 11.15 )

A. Peran Kepala Sekolah sebagai Edukator

1. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan ?

Jawab : Melakukan pemantuan pada saat jam kerja, missal dengan

memantau absensi siswa maupun guru dan tenaga kependidikan

lainnya.

2. Progam apa yang diberikan kepada guru untuk memberikan pemahaman

mendalam kepada siswanya ?

Jawab : Guru diberikan progam IT agar mampu mengoperasikan

tekhnologi sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.

3. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam evaluasi siswa ?

Jawab : Mengadakan rapat bersama para dewan guru BK tentang apa

saja yang telah dilanggar oleh para siswa.

B. Peran Kepala sebagai Manager

1. Apakah kepala sekolah selalu mendorong kepada setiap guru untuk

berpartisipasi dalam setiap kegiatan ?

Page 118: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

102

Jawab : Ya selalu mendorong kepada setiap guru dalam acara yang

diadakan di sekolah.

2. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam menghadapi persoalan di

sekolah ?

Jawab : Mengajak sharing dengan melibatkan semua warga sekolah

yang ada.

3. Apa progam kepala sekolah untuk meningkatkan sarana dan prasarana

yang ada di sekolah ?

Jawab : Melakuakan pendekatan dengan instansi terkait guna

memperoleh bantuan alat-alat yang dibutuhkan di sekolah.

C. Peran Kepala Sekolah sebagai Administrator

1. Bagaimana kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolahnya?

Jawab : Dalam hal administrasi beliau melibatkan bagian tata usaha

yang mana setiap harinya mengurus semua administrasi sekolah.

D. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

1. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengawasan dalam proses

pembelajaran?

Jawab : Melakuakan pengawasan kepada ssetiap guru untuk mengetahui

sekurang dari pada guru saat mengajar guna memperoleh solusi

pemecahannya

2. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor dalam

meningkatkan kegiatan pembelajaran ?

Page 119: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

103

Jawab : Melakukan pembinaan baik secara fisik maupun mental agar

guru tidak mudah menyerah dan putus asa

E. Kepala Sekolah sebagai Leader

1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala sekolah ?

Jawab : Kepribadian yang dimiliki kepala sekolah secara ideal sudah

masuk dalam criteria seorang pemimpin.

2. Bagaimana kepala sekolah dalam mengambil setiap keputusan?

Jawab : Dalam mengambil keputusan beliau selalu melakukan

musyawarah

3. Apakah kepala sekolah menerima masukan dan kritikan yang ditujukan

kepadanya ?

Jawab : ya, beliau menerima namun dalam hal prinsip beliau tidak

4. Bagaimana kepala sekolah dalam mengembangkan visi dan misi sekolah ?

Jawab : Berusaha menerapkan apa yang ada dalam visi dan misi

sekolah dalam menjalankan tugasnya

F. Kepala sekolah sebagai Innovator

1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam mewujudkan perannya

sebagai innovator ?

Jawab : Memberikan kebebasan kepada setiap guru dan mengaruskan

agar para guru memiliki karya tulis ilmiah

Page 120: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

104

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI

SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA

Nama Narasumber : Indriyati Triningsih, S.E

Tanggal : 5 Agustus 2015 ( 11.00 )

A. Peran Kepala Sekolah sebagai Edukator

1. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan ?

Jawab : Berangkat ke sekolah tepat pada waktunya agar tercipta

kedisplinan

2. Progam apa yang diberikan kepada guru untuk memberikan pemahaman

mendalam kepada siswanya ?

Jawab : Progam yang diberikan agar para siswa memahami

pembelajaran adalah guru diwajibkan menggunakan metode

yang menarik dan bervariasi

3. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam evaluasi siswa ?

Jawab : Evalusi dilakukan dengan beberapa tahapan melalui ulangan

harian , test tengah semester dan ulangan akhir semester maupun

UKK.

Page 121: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

105

B. Peran Kepala sebagai Manager

1. Apakahkepala sekolah selalu mendorong kepada setiap guru untuk

berpartisipasi dalam setiap kegiatan ?

Jawab : Ya, selalu mengajak para guru dan tenaga pendidik lainnya

unuk ikut berperan aktif dalam kegiatan yang ada.

2. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam menghadapi persoalan di

sekolah ?

Jawab : Mengadakan rapat dengan memperhatikan asas- asas dalam

bermusyawarah

3. Apa progam kepala sekolah untuk meningkatkan sarana dan prasarana

yang ada di sekolah ?

Jawab : Menjalin hubungan yang erat dengan melibatkan pihak-pihak

yang terkait dalam meningkatkan sarana dan prasarana yang ada

C. Peran Kepala Sekolah sebagai Administrator

1. Bagaimana kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolahnya ?

Jawab : Bekerjasama dengan bagian – bagian yang mengurus

administrasi sekolah

D. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

1. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengawasan dalam proses

pembelajaran?

Jawab : beliau melakukan pengontrolan dengan melakukan supervisi

2. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor dalam

meningkatkan kegiatan pembelajaran ?

Page 122: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

106

Jawab : Melakukan metode demonstrasi

E. Kepala Sekolah sebagai Leader

1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala sekolah ?

Jawab : Kepribadian beliau selalu senyum, rendah hati, ramah serta

bijaksana.

2. Bagaimana kepala sekolah dalam mengambil setiap keputusan?

Jawab : Dalam mengambil keputusan beliau selalu melakukan diskusi

dan rapat bersama dewan pendidik maupun karyawan yang lain.

3. Apakah kepala sekolah menerima masukan dan kritikan yang ditujukan

kepadanya ?

Jawab : ya, beliau bahkan menminta agar diberi saran dan kritik yang

berkaitan dengan kepemimpinannya

4. Bagaimana kepala sekolah dalam mengembangkan visi dan misi sekolah ?

Jawab : Senantiasa melakuakan sosialisasi kepada para warga sekolah

dan masyarakat

F. Kepala sekolah sebagai Innovator

1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam mewujudkan perannya

sebagai innovator ?

Jawab : Selalu menghimbau kepada setiap guru agar mengembangkan

kretifitasnya tanpa batasan.

Page 123: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

107

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI

SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA

Nama Narasumber : Dani Pranindyo, S.Pd.

Tanggal : 4 Agustus 2015 ( 13.30 )

A. Peran Kepala Sekolah sebagai Edukator

1. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan ?

Jawab : Mematuhi jam kerja yang telah ditetapkan tidak mengurangi

ataupun menambah.

2. Progam apa yang diberikan kepada guru untuk memberikan pemahaman

mendalam kepada siswanya ?

Jawab : Memberikan fasilitas yang berupa teknik multimedia agar yang

sesuai dunia perkambangannya

3. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam evaluasi siswa ?

Jawab : Dalam hal evaluasi guru mendapatkan supervise

B. Peran Kepala sebagai Manager

1. Apakah kepala sekolah selalu mendorong kepada setiap guru untuk

berpartisipasi dalam setiap kegiatan ?

Jawab : Ya, beliau selalu mengajak para guru untuk senantisa

Page 124: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

108

berpartisipasi dengan melibatkan penyusunan panitia dari para

siswa maupun guru

2. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam menghadapi persoalan di

sekolah ?

Jawab : Beliau dalam menghadapi masalah yang ada di sekolah selalu

mengajak musyawarah

3. Apa progam kepala sekolah untuk meningkatkan sarana dan prasarana

yang ada di sekolah ?

Jawab : Melakukan bantuan proposal kepada pemerintah untuk

pengadaan dan melewati swadaya.

C. Peran Kepala Sekolah sebagai Administrator

1. Bagaimana kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolahnya ?

Jawab : dalam mengelola administrasinya beliau melakukan sendiri dan

bekerjasama dengan bagian administrasi

D. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

1. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengawasan dalam proses

pembelajaran?

Jawab : beliau melakukan pengawasan dan pengontrolan melalui tim

evaluasi yang tealh dibentuk

2. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor dalam

meningkatkan kegiatan pembelajaran ?

Jawab : turun langsung dengan mengontrol kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru

Page 125: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

109

E. Kepala Sekolah sebagai Leader

1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala sekolah?

Jawab : kepala sekolah sudah mencerminkan sifat seorang pemimpin,

yaitu bertanggung jawab, terbuka adil

2. Bagaimana kepala sekolah dalam mengambil setiap keputusan?

Jawab : Dalam mengambil keputusan beliau selalu melakukan

musyawarah

3. Apakah kepala sekolah menerima masukan dan kritikan yang ditujukan

kepadanya ?

Jawab : ya, menerima dengan hati terbuka dan bahkan menegharapkan

4. Bagaimana kepala sekolah dalam mengembangkan visi dan misi sekolah ?

Jawab : Memberikan contoh yang berkaitan dengan visi dan misi

sekolah

F. Kepala sekolah sebagai Innovator

1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam mewujudkan perannya

sebagai innovator ?

Jawab : Selalu menghimbau kepada setiap guru agar tetap

berkreasi dan maju

Page 126: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

110

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM

PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI

SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA

Nama Narasumber : Munzamil

Tanggal : 6 Agustus 2015 ( 09.15 )

A. Peran Kepala Sekolah sebagai Edukator

1. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan ?

Jawab : Membiasakan dating ke sekolah sesuai yang telah ditetapkan,

berpakaian rapi.

2. Progam apa yang diberikan kepada guru untuk memberikan pemahaman

mendalam kepada siswanya ?

Jawab : Memberikan fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran

3. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam evaluasi siswa ?

Jawab : Dalam hal evaluasi menggunakan nilai harian yang didapat dari

tugas dan lembar portopolio.

B. Peran Kepala sebagai Manager

1. Apakah kepala sekolah selalu mendorong kepada setiap guru untuk

berpartisipasi dalam setiap kegiatan ?

Jawab : Ya, beliau selalu mendorong para guru

Page 127: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

111

2. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam menghadapi persoalan di

sekolah ?

Jawab : mengajak musyawarah dan diskusi bersama

3. Apa progam kepala sekolah untuk meningkatkan sarana dan prasarana

yang ada di sekolah ?

Jawab : Melakukan mitra dengan orang tua wali murid dan komite

sekolah.

C. Peran Kepala Sekolah sebagai Administrator

1. Bagaimana kepala sekolah dalam mengelola administrasi sekolahnya ?

Jawab : Membantu administrasi dalam hal kelengkapan absen dan data-

data

D. Kepala Sekolah sebagai Supervisor

1. Bagaimana kepala sekolah melakukan pengawasan dalam proses

pembelajaran?

Jawab : Memantau melaui tindakan langsung melalui teguran dan

pembinaaan

2. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah sebagai supervisor dalam

meningkatkan kegiatan pembelajaran ?

Jawab : turun langsung dengan mengontrol kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru

E. Kepala Sekolah sebagai Leader

1. Bagaimana kepribadian yang dicerminkan oleh kepala sekolah ?

Page 128: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

112

Jawab : Dapat memberikan contoh yang baik bagi warga sekolahnya

beliau sangat tebuka dan menghormati bawahannya

2. Bagaimana kepala sekolah dalam mengambil setiap keputusan?

Jawab : Dalam mengambil keputusan beliau selalu melakukan

musyawarah

3. Apakah kepala sekolah menerima masukan dan kritikan yang ditujukan

kepadanya ?

Jawab : ya, menerima

4. Bagaimana kepala sekolah dalam mengembangkan visi dan misi sekolah ?

Jawab : Menumbuhkan sikap dan karakter yang ada didalam tujuan

sekolah

F. Kepala sekolah sebagai Innovator

1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam mewujudkan perannya

sebagai innovator ?

Jawab : Tidak menghalangi siapapun yang akan maju meningkatkan

prestasinya demi kemajuan sekolah

Page 129: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

113

Nama : Suyudi

Jabatan : Kepala Sekolah

Apa saja kegiatan yang bapak lakukan untuk pembiasaan beragama dan berbudi

pekerti siswa?

Jawab : Dalam hal pembiasaan saya banyak menerapkan kegiatan-kegiatan

yang bersifat rutin maupun bulanan yang harus dijalankan. Diantaranya

adalah memperingati hari-hari nasional maupun membiasakan untuk

bertegur sapa kepada warga sekolah. Selain iu saya juga memberikan

contoh yang baik kepada setiap warga sekolah.

Page 130: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

114

.

Page 131: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

115

Page 132: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

116

Page 133: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

117

Page 134: FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/125/1/Handayani_11111140.pdf · peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pembiasaan beragama dan

118