45

farmakoepid.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmasi

Citation preview

Page 1: farmakoepid.ppt
Page 2: farmakoepid.ppt
Page 3: farmakoepid.ppt
Page 4: farmakoepid.ppt
Page 5: farmakoepid.ppt
Page 6: farmakoepid.ppt
Page 7: farmakoepid.ppt
Page 8: farmakoepid.ppt
Page 9: farmakoepid.ppt
Page 10: farmakoepid.ppt
Page 11: farmakoepid.ppt
Page 12: farmakoepid.ppt
Page 13: farmakoepid.ppt
Page 14: farmakoepid.ppt
Page 15: farmakoepid.ppt
Page 16: farmakoepid.ppt
Page 17: farmakoepid.ppt
Page 18: farmakoepid.ppt
Page 19: farmakoepid.ppt
Page 20: farmakoepid.ppt
Page 21: farmakoepid.ppt
Page 22: farmakoepid.ppt
Page 23: farmakoepid.ppt
Page 24: farmakoepid.ppt
Page 25: farmakoepid.ppt
Page 26: farmakoepid.ppt
Page 27: farmakoepid.ppt
Page 28: farmakoepid.ppt

C

Page 29: farmakoepid.ppt
Page 30: farmakoepid.ppt

DISAIN PENELITIAN FARMAKOLOGI

Setelah pembelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat

1. Mempunyai gambaran tentang perlunya penelitian

farmakoepidemiologi.

2. Men disain penelitian farmakoepidemiologi

3. Meng evaluasi penelitian farmakoepidemiologi.

Page 31: farmakoepid.ppt

FARMAKOEPIDEMIOLOGIADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PENGGUNAAN OBATDAN EFEKNYA PADA POPULASI MANUSIA.FARMAKOLOGI (DASAR) ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI EFEK OBATFARMAKOLOGI KLINIKADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI EFEK OBAT PADA MANUSIAFARMAKOEPIDEMIOLOGI MENJEMBATANI KEDUA KAJIAN TERSEBUT.

TUJUAN FARMAKOLOGI KLINIK ADALAH UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN OBAT, SEHINGGA TIMBUL TERAPI INDIVIDUAL (P DRUG / PERSONAL DRUG) YANG DISESUAIKAN DENGAN KONDISI PASIEN. KONDISI INI HARUS MEMPERHATIKAN RISIKO/KEUNTUNGAN YANG KHUSUS UNTUK PASIEN TERSEBUT. KONDISI KLINIKNYA HARUS DAPAT DIMANFAATKAN DALAM PEMBERIAN TERAPI.

FARMAKOEPIDEMIOLOGI KLINIK AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN / INFORMASI TENTANG KEMUNGKINAN (PROGNOSA) DARI TERAPI YANG AKAN DILAKSANAKAN

FARMAKOKINETIKA

FARMAKODINAMIKA

EFEK SAMPING OBAT

EFEK TAMBAHAN

Page 32: farmakoepid.ppt

FARMAKOEPIDEMIOLOGI

Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan faktor penentu penyakit dalam populasi

Farmakoepidemiologi mempelajari penggunaan dan efek obat dalam sejumlah besar populasi (manusia).

FARMAKOLOGI ADALAH CABANG ILMU EPIDEMIOLOGI

Farmakoepidemiologi menerapkan metode epidemiologi dalam dalam area farmakologi klinis.

LATAR BELAKANG

Thalidomid sebagai obat anti muntah

Kloramfenikol dapat menyebabkan aplastis anemia

Dietilstilbestrol dapat menyebabkan adenocarcinoma

Muncul keharusan uji klinik sebelum obat dipasarkan.

Page 33: farmakoepid.ppt

KONTRIBUSI FARMAKOEPIDEMIOLOGI

Ω 1. Memberikan informasi pendukung sebelum obat dipasarkan

a. Hasil penelitian lebih presisi

b. Pasien tidak langsung menjadi obyek sebelum pemasaran

c. Dapat menunjukkan hasil / modifikasi yang dapat diambil bila

diperlukan

d. Dapat menunjukkan keamanan relatif obat terhadap obat yang

lain dengan indikasi yang sama

Ω 2. Memberikan informasi baru yang belum didapat pada penelitian

sebelum pemasaran

a. Penemuan efek samping dan efek tambahan yang n tertunda

b. Penemuan pola pemakaian obat

c. Efek toksik / overdosis

d. Gambaran ekonomi dalam penggunaan obat

Ω 3. Kontribusi umum

a. Reasuransi

b. Etik legal

Page 34: farmakoepid.ppt

BEBERAPA KEUNTUNGAN / MANFAAT PENELITIAN FARMAKOEPIDEMIOLOGI1. Kebijakan

Post marketing survailence design diperlukan sebelum obat disetujui untuk dipasarkan, untuk menampung timbulnya efek samping yang sementara ini (fase III) belum terlihat, dengan pengguna yang tidak terbatas.

2. Pemasaran

1. Memperluas pemasaran

Keterbatasan informasi yang sampai ke Dokter akan menimbulkan

keraguan, sehingga perlu adanya informasi lengkap tentang obat baru

dan perbandingannya dengan obat sejenis yang sudah beredar.

b. Memperkuat branding ,

c. Penetapan kriteria baru ( indikasi, efek samping, dosis dll)

d. Menjaga keberadaan di pasar . ( Keamanan piroksikam)

3. Legalitas

a. Uji hipotesis ( struktur kimia, pre / postmarketing)

b. Senyawa baru lebih penting dari mee too drug

Page 35: farmakoepid.ppt

KEAMANAN DAN RISIKO

Obat tidak ada yang aman ( OBAT = RACUN)Aman bila risikonya dapat diterima Melibatkan batasan risiko dan batasan penerimaan risiko Pengukuran risiko merupakan fokus perhatian penelitian farmakoepidemiologi Pengukuran toleransi risiko merupakan hal yang dapat

diterima

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOLERANSI RISIKO 1. Bentuk efek samping a. keparahan b. Reversibilitas c. frekwensi d. dread disease / menakutkan / “ NGGILANI” e. Efek samping yang tertunda f. Insidensi g. efek idiosinkrasi

Page 36: farmakoepid.ppt

KEAMANAN DAN RISIKO (LANJUTAN)

2. Karakteristik paparan

a. Esensial vs opsional

Efek terapi dapat diterima karena keuntungannya sebagai live

saving drug atau live prolong, tetapi efek samping tidak disukai bila

pasien sehat (vaksin meningitis, kontrasepsi )

b. Ada vs tidak adaPenundaan pemasaran obat karena menunggu ijin

telah menimbulkan banyak kerugian (kematian)

c. Pemakaian obat dengan benar vs kesalahan pemakaian

3. Persepsi evaluator.

Tergantung mana yang lebih penting / prioritas sangat relatif /

subyektif.

Page 37: farmakoepid.ppt

RANGKUMAN

Farmakoepidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dan efeknya pada sejuml;ah besar manusia.

Farmakoepidemiologi penerapkan metode epidemiologi dalam area farmakologi klinis

Sejarah , latar belakang farmakologi tentang frekwensi laporan efek samping, sistem pelaporan nya, penelitian nya diperlukan dengan pembuktian

Porses perijinan yang panjang. Rumit, sehingga tidak dapat segera dipasarkan akan menghambat ditemukannya efek samping, kesalahan penggunaan dll

Farmakoepidemiologi sangat membantu dalam memberikan informasi mengenai keamanan , efektifitas obat yang belum dipasarkan

Page 38: farmakoepid.ppt

DISAIN PENELITIAN FARMAKOEPIDEMIOLOGIPenelitian farmakoepidemiologi akan dapat memberikan rekomendasi

yang di inginkan

Dalam penerapan nya akan terjadi intervensi statistik dan medik/biologik

Metoda ini akan terdiri tahapan :

1. Penelaahan sampel

2. Generalisasi informasi sampel

3.Membuat kesimpulan tentang masalahnya secara ilmiah

CONTOH :

Untuk mengetahui efek plasebo ,diperlukan probandus 10 orang, dilakukan pada waktu tertentu, dapat diambil kesimpulan ilmiah.

Ternyata, 10 orang apakah sudah cukup ? Apakah probandus dapat kita pilih secara acak ?

Kesimpulan hanya pada penelitian ini saja . Akan terjadi perbedaan efek atau tetapi belum mencukupi. Perlu iji statistik dan bila tidak ada perbedaan harus segera diakhiri, bila ada perbedaan disebut perbedaan dalam tingkat statistik saja, perlu dilanjutkan untuk memenuhi kriteria yang diharuskan supaya dapat dikatagorikan ilmiah

Page 39: farmakoepid.ppt

ALUR PENELITIAN /SKEMA FARMAKOEPIDEMIOLOGI

Sampel uji

Kesimpulan tentang populasi

kesimpulan teori

Intervensi statistik

Intervensi biologi

Page 40: farmakoepid.ppt

KESALAHAN YANG SERING TIMBUL PADA PENELITIAN FARMAKOEPIDEMIOLOGIS

1. Tidak ada hubungan kausatip

2. Ada hubungaan yang artifaktual (palsu, salah)

a. Kebetulan atau bias, tidak sistematis, acak atau banyak variasi

Statistik dugunakan untuk meng estimasi, dan hasil observasi bisa jadi

karena kebetulan.

Bias merupakan variasi sistematik yang terpola secara nyata ( misalnya

metoda wawancara yang digunakan akan berbeda tingkat akurasinya

walaupun ada panduannya.

Kekuatan pengingatan akan berbeda antar kelompok / individu yang

berpengalaman

Statistik tidak dapat menghilangkan bias ini, tetapi dengan disain yang

terarah , akan dapat dihindari / mengurangi pengaruh bias ini

Page 41: farmakoepid.ppt

KESALAHAN … (LANJUTAN)

3. Hubungan yang tidak langsung.

Dengan adanya variabel lain tidak selalu ada kaitannya dengan obyek

penelitian.

Ujung jari perokok pada umumnya menguning karena paparan nikotin

Para perokok biasanya lebih banyak terkena kanker paru .

Apakah ada hubungan antara jari menguning dengan kanker paru ?

4. Hubungan sebab akibat langsung

Kesalahan acak dapat disiasati dengan statistik , bila yang terjadi adalah

kesalahan bias , harus dicegah dengan disain yang sesuai, dan kesalahan

tidak ada hubungan langsung dapat dikontrol dengan disain penelitian

.maupun disain analisanya.

Page 42: farmakoepid.ppt

KRITERIA HUBUNGAN SEBAB AKIBAT

Kesesuaian dengan sumber informasi

Nikotin adalah zat karsinogen (pada penelitian hewan) selanjutnya pada pasien kanker paru , ada sebagian suka merokok ??

Konsistensi hubungan

Selalu berhubungan, walaupun ada kriteria yang berbeda

Urutan kejadian / waktu

Kecemasan sering diatasi dengan trankualiser / penenang. Yang datang lebih dulu cemas atau obatnya.

Spesifitas hubungan

Hubungan dapat diduga sebelumnya dan dapat pula menghasilkan hubungan yang tidak diduga.

Kekuatan hubungan

Kekuatan kuantitatif, korelasi .Dose –response curve.

Page 43: farmakoepid.ppt

DISAIN PENELITIAN FARMAKOEPIDEMIOLOGI

Disain dapat disusun untuk berbagai kepentingan sesuai dengan tujuan yang diinginkan

1 . Laporan kasus.

Tidak dapat dijadikan patokan penelitian

Murah mudah karena hanya terjadi satu laporan

Bila ada akibat khusus yang di disain terulang dengan akibat yang sama.

Penelitian ini tidak dapat untuk membuat hipotesis

2. Seri kasus

Dari laporan kasus dapat berkembang menjadi seri kasus, biasanya akan

terjadi pada penelitian fase IV.

Pada penelitian ini tidak ada kelompok kontrol, sehingga diskripsi pasien

tidak dapat dipastikan, tetapi dapat dikelompokkan

Penelitian ini belum dapat digunakan membuat hipotesis

Page 44: farmakoepid.ppt

DISAIN . . (LANJUTAN) 3 . Disain kecenderungan (trend analyse) Disain ini disebut juga disain ekologi, menguji kecenderungan

timbulnya penyakit karena penggunaan obat. Kecenderungan ini dapat berdimensi waktu atau lokasi. Hasil ini dibandingkan. Disain ini tidak dapat dikontrol, karena bukan data individual. Dapat terjadi pengembangan efek lain yang timbul tergantung sejauh mana

akan diteliti. 4. Disain case – controlle Membandingkan kasus dengan suatu penyakit untuk mengontrol kasus tanpa penyakit, mencari perbedaan dalam paparan sebelumnya. Disain ini bermanfaat mempelajari kemungkinan ganda penyebab

suatu penyakit, faktor risiko yang potensial terhadap kelompok kontrol

maupun kelompok kasus. Dapat menggunakan jumlah sampel yang lebih kecil dari disain Cohort.. Informasi sampel didapat secara retrospektif, banyak bias yang akan muncul..

Page 45: farmakoepid.ppt

DISAIN . . (LANJUTAN)

5. Disain Cohort

Disain ini membandingkan kelompok yang sudah diketahui, dikuti

sampai periode waktu tertentu, dievaluasi efek pengobatan nya, atau

dengan perbedaan paparan yang ingin dibandingkan,

Dapat digunakan untuk meng konfirmasi disain kecenderungan

6. Disain eksperimental

Lengkap, mahal. Komprehensip

Dapat mengontrol terapi yang diberikan pada setiap pasien dan

dibandingkan dengan kontrol diantaranya. Dapat berlangsung

lama.