19
Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt MATA KULIAH : FARMAKOLOGI BOBOT : 2 SKS Pendahuluan Arti kata Farmakologi = Farmakon : Obat Logos : Ilmu Farmakologi → Ilmu tentang Obat Ruang lingkup Farmakologi : Sejarah Sumber Sifat fsika dan kimia Cara meracik Efek biokimia dan fisiologis Mekanisme kerja Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, dan Ekskresi Penggunaan baik untuk terapi atau tujuan lain. Secara Umum, farmakologi dapat diartikan : 1 OBAT Makhluk Hidup 2 1 = Farmakodinamik Wujudnya : efek 2 = Farmakokinetik Wujudnya : A, D, M, E Jadi, Farmakologi yaitu ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan makhluk hidup dengan segala aspeknya. Farmakodinamik

farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

MATA KULIAH : FARMAKOLOGI

BOBOT : 2 SKS

Pendahuluan

Arti kata Farmakologi =

Farmakon : Obat

Logos : Ilmu

Farmakologi → Ilmu tentang Obat

Ruang lingkup Farmakologi :

Sejarah

Sumber

Sifat fsika dan kimia

Cara meracik

Efek biokimia dan fisiologis

Mekanisme kerja

Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, dan Ekskresi

Penggunaan baik untuk terapi atau tujuan lain.

Secara Umum, farmakologi dapat diartikan :

1OBAT ↔ Makhluk Hidup 2 1 = Farmakodinamik

Wujudnya : efek

2 = Farmakokinetik

Wujudnya : A, D, M, E

Jadi, Farmakologi yaitu ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan makhluk hidup dengan segala

aspeknya.

Farmakodinamik

Cabang farmakologi yang mempelajari pengaruh obat terhadap organisme hidup, mencakup :

- tempat kerja obat

- Kerja dan mekanisme

- Efek,

manifestasi efek dapat berupa :

1. Perubahan fungsi organ secara kuantitatif

Page 2: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

2. Perubahan proses biokimiawi

3. Perubahan prilaku

Farmakokinetik

Cabang farmakologi yang mempelajari pengaruh organisme hidup terhadap obat.

Obat dalam tubuh dapat mengalami peristiwa ( nasib obat dalam tubuh ):

- Absorpsi : perpindahan obat dari tempat pemberian ke sirkulasi darah.

- Distribusi : perpindahan obat dari darah ke jaringan-jaringan.

- Biotransformasi : perubahan obat menjadi metabolit

- Ekskresi : pengeluaran obat dari tubuh.

Sejarah P’kembangan Farmakologi

Periode Kuno

Ditandai dengan observasi empirik penggunaan obat gubal penggunaan obat berdasarkan pengalaman

Periode Modern

Didasarkan atas penelitian experimental tentang tempat dan cara kerja obat.

Istilah-Istilah :

1. Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membuat, cara mencampur, cara penyediaan

dan mengenal formula obat (dosage form)

2. Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari identifikasi obat-obat. Ruang lingkupnya mengenal

dan menemukan bahan-bahan dari tumbuh-tumbuhan danorganisme lain dgn melakukan

pemeriksaan makroskopis untuk dapat dijadikan obat. Dalam hal ini termasuk penelitian biokimia

tanaman (biosintesis), jamur, sera, vaksin.

3. Materia Medika adalah cabang atau bagian dari farmakologi yang mempelajari sumber-sumber,

diskripsi dan preparasi obat-obat. Istilah ini jarang digunakan lagi.

4. Farmakoterapi adl ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk pengobatan penyakit. Dalam

farmakoterapi, disamping penguasaan farmakologi obat, diperlukan juga pengetahuan tentang

patofisiologi penyakit.

5. Kemoterapi adl penggunaan zat-zat kimia dalam pengobatan penyakit infeksi. Istilah kemoterapi

juga digunakan untuk penggunaan zat kimia untuk pengobatan neoplasma.

6. Terapeutik dalam arti umum adl suatu usaha atau tindakan yang diambil dalam pengobatan penyakit.

Istilah ini berasal dari bahasa yunani yang berarti seni pengobatan (art of medicine). Farmakoterapi

merupakan bagian dari ’terapeutik’ disamping fisioterapi dan psikoterapi.

7. Farmakokinetik adl ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat. Jadi,

farmakokinetik mempelajari nasib obat dalam tubuh atau pengaruh tubuh terhadap obat.

Page 3: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

8. Farmakodinamik adl ilmu yang mempelajari mekanisme kerja obat, efek obat terhadap fungsi, reaksi

biokimia san struktur organ. Dapa dikatakan farmakodinamik mempelajari pengaruh obat terhadap

sel tubuh, atau respon organisme hidup terhadap stimulasi kimia dalam keadaan tidak ada penyakit.

9. Obat Farmakodinamik adl obay yang bekerja memperkuat atau menghambat fungsi dan reaksi

biokimia organ tubuh ( misalnya obat adrenergik, obat diuretik,dll). Berbeda dengan kemoterapi

(antibiotik, sulfonamid) yg bekerja selektif thd kuman, parasit atau mikroba patogen lain dengan

tidak atau sedikit sekali mempengaruhi fungsi dan struktur oragn tubuh.

10. Posologi adl ilmu yang mempelajari ttg dosis obat, cara pemberian (frekuensi, interval dan lama

pemberian), bentuk-bentuk sediaan obat dan lain-lain.

11. Toksokologi adl ilmu yang mempelajari tentang efek toksik dari berbagai racun, zat kimia (termasuk

obat) lainnya pada tubuh manusia yabg dapat menimbulkan penyakit atau kematian. Terutama

dipelajari cara diagnosis, pengobatan dan tindakan untuk mencegah terjadinya keracunan.

12. Farmakologi klinik adl cabang ilmu farmakologi yang mempelajari efek obat dan pengobatan pada

manusia (scientific study of drug in man)

Definisi Obat

Adalah setiap zat kimia selain makanan yang mempunyai pengaruh terhadap atau dapat menimbulkan efek

terhadap organisme hidup.

» obat disebut juga bioaktif tapi juga termasuk racun, hanya yang membedakan adalah dosisnya.

Definisi obat dalam bidang kesehatan :

Adalah zat yang mampu :

- mencegah

- menegakkan diagnosis

- menyembuhkan penyakit atau penggobatan baik simtomatik (gelaja) maupun

kausatif ( penyebab).

Sumber Obat

Tumbuhan → Kuinin

Hewan → Insulin

Mineral → Kaolin

Mikroorganisme→ Penisilin

Sintesis → Sulfonamida

Bioteknologi → interferon

Page 4: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

Macam-macam obat

SK MenKes No. 125/Kaab/B.VII/71 tgl 9 Juni 1971, OBAT adl suatu bahan atau paduan bahan untuk

digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit,

luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan

manusia.

Golongan Obat………?????

Obat yang digunakan dalam terapi dapat dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu:

1. Obat farmakodinamis, yang bekerja terhadap tuan rumah dengan jalan mempercepat atau

memperlambat proses fisiologis atau fungsi biokimia dalam tubuh. Misalnya; hormon, diuretik,

hipnotika dan obat otonom.

2. Obat Kemoterapeutis, dapat membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh tuan rumah. Obat ini

diharapkan memiliki kegiatan farmakodinamik yang kecil terhadap organisme tuan rumah.

3. Obat diagnostik, merupakan obat pembantu untuk melakukan diagnostik (pengenalan penyakit).

Penggunaan Obat Rasional

Yang dimaksud dgn penggunaan obat rasional adl bila di penuhi beberapa kriteria yg meliputi :

1. tepat indikasi

2. tepat penderita

3. tepat obat

4. tepat dosis, rute, saat (interval) dan lama pemberian

5. waspada terhadap efek samping obat.

Pengembangan dan Penilaian Obat

Tahap-tahap penelitian dan pengembangan obat baru, dimulai dari ditemukannya zat yang mempunyai efek

farmakologis sampai dapat digunakan sbg obat diklinik, hrs melalui beberapa tahap penelitian sbb:

1. Pencarian obat baru / zat yang berkhasiat (drug screening)

2. uji praklinis pada binatang percobaan (preclinical testing)

3. Uji Klinik (clinical trial)

Pencarian Obat Baru

1. Mengadakan penelitian pada obat-obat tradisional

Kurare, Efedrin, digitalis, kina dan reserpin.

2. Penemuan Secara kebetulan

Biasanya berdasrkan penelitian-penelitian biologi, kimia, ataupun observasi gejala penyakit, faal

tubuh, dll. Seperti : Vit C, Vit B1, penisilin, insulin dan kotikosteroid.

Page 5: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

Vit C ditemukan berkat penelitian Kramer yg menemukan penyakit defisiensi yang pertama, yaitu

Scurvy penyakit yg dapat diobati dg banyak makan jeruk, lemon atau sitrun, dan dari bahan-bahan

ini ternyata kemudian dapat diisolasikan vit C.

3. Cara Penyaringan (Screening)

Ialah melakukan percobaan-percobaan farmakologi pada binatang atau pada preparat organ terpisah

(isolated organ) untuk dapat mendeteksi senyawa-senyawa kimia yg mempunyai efek

farmakodinamik atau kemoterapi untuk dijadikan obat. Produk screening ini telah banyak di gunakan

untuk mencari obat-obat antihipertensi, antibiotik, analgetik, antipiretik, dll.

4. Cara modifikasi Struktur kimia obat-obat yang telah diketahui.

Hal ini dilakukan dg mengadakan substitusi pada gugusan-gugusan tertentu dari molekul obatyang

telah diketahui dapat diperoleh senyawa baru yang labih baik, dg efektivitas dan keamanan yang

lebih tinggi. Mis: derivat sintetik dari morfin, obat-obat antihistamin. Biasanya dg efek samping yg

lebih ringan dari obat asal.

Uji Praklinik

Penelitian-penelitian pada uji praklinik meliputi:

1. Penelitian toksikologi umum, yg terdiri dari:

- Penelitian toksisitas akut

- Penelitian toksisitas subakut

- Penelitian toksisitas kronis

2. Penelitian toksikologi khusus, Yaitu:

- Penelitian efek pada organ reproduksi/ efek teratogenik

- Penelitian efek karsinogenik

- Penelitian efek mutagenik

- Penelitian efek adiksi

3. Penelitian efek farmakodinamik

Penelitian mengenai aktivitas obat terhadap berbagai fungsi organ tubuh. Dg penelitian ini dapat

diperkirakan efek terapeutiknya, dan bila mungkin dapat diketahui dan dimengerti mekanisme

kerjanya.

4. Penelitian efek farmakokinetik

Penelitian mengenai absorpsi, distribusi, metabolisme, biotransformasi dan ekskresi obat dalam

darah dan dalam berbagai jaringan atau cairan tubuh dan urin.

5. Penelitian farmaseutis tehnis

Penelitian mengenai dosage form

Page 6: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

PRINSIP KERJA OBAT

Pengertian

Kerja : perubahan kondisi mengakibatkan timbulnya efek (respon)

Efek : perubahan fungsi struktur atau proses sbg akibat kerja obat (respon yang timbul)

Ex :

o Adrenalin

Kerja : mengaktivasi respon adrenensif dalam jantung

Efek : memacu frekuensi denyut jantung

o Paracetamol

Kerja : menghambat kerja enzim siklooksigenase

Efek : menurunksn panas tubuh

Efek obat dibagi menjadi

1. efek yang diinginkan (desire effect)

2. Efek yang tidak diinginkan (undesired effect)

Ex : CTM

Efek yang diinginkan sebagai anti alergi, antihistamin

Efek yang tidak diinginkan yaitu efek sedative (menyebabkan rasa kantuk)

CTM→ antihistamin AH1 → menghambat SSP → kantuk

TEMPAT KERJA OBAT

Tempat kerja obat (site of action) pada skala makro :

Organ

Jaringan

Sel

Molekul

1. Pada tempat aplikasi ( salep kulit, ex: basitrasin)

2. Selama transport di dalam tubuh (ex: diuretik osmotik, manitol)

3. Pada tempat tertentu (jaringan, sel)

Ex : atropine, eter

a. Ekstraseluler ( aksinya diluar sel )

Page 7: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

Ex : heparin, sebagai anti koagulan (jika ada penjendalan darah dlm otak)

b. Permukaan sel

Ex :

- Penisilin, sebagai antibiotik

- Asetil Kolin

Senyawa endogen

Termasuk neurotransmitter ( suatu senyawa yang dihasilkan oleh ujung saraf

otonom).

Tempat kerjanya reseptor asetil kolin pada membrane sel yang tersebar pada

beberapa organ

Di otot: mempengaruhi gerak

Di sel otak : aksinya berupa sadar

Di jantung : menurunkan frekuensi denyut jantung

c. Intraseluler (aksinya di dalam sel)

Ex : Sulfonamida

Bekerja pada inti sel

Digunakan sbg substrat palsu untk pembentukan sel atau sintesis

DNA dari bakteri.

Yang mempengaruhi efek : kadar obat dalam darah

Yang menuju tempat kerja (yg membawa obat) : darah

Secara :

1. Intra Vaskuler (IV)

Obat langsung masuk dalam pembuluh darah. Ex: intra vena

2. Ekstra Vaskuler (EV)

Obat diberikan selain melalui pembuluh darah. Ex: per oral, inhalasi, I.P,I.M.

Faktor yang mempengaruhi kadar obat dalam darah adalah cara pemberian obat, yang berpengaruh pada onset

( mulai kerja obat) dan durasinya (lama kerja obat)

Intra Vena dan Per Oral berbeda pada onset dan durasinya.

I.V → semua dosis masuk krn melalui saluran darah sehingga efek lebih cepat.

P.O → tidak semua dosis masuk krn melalui dinding lambung yang sifatnya peristaltik, shgga efeknya lebih

lama.

Page 8: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

MEKANISME KERJA OBAT

Yaitu cara bagaimana obat bekerja sehingga menimbulkan efek.

A. Tidak diperantarai reseptor (aksi obat non spesifik)

Dasar aksinya sifat fisika, kimia obat tsb, tidak berinteraksi dg reseptor.

Ex :

1. Sifat Kimia

Antasida ( Obat maag)

Maag diakibatkan krn terjadi sekresi as.lambung scr berlebihan shg menimbulkan iritasi pada

lambung shg pH tubuh mengalami penurunan

Antasida merupakan obat yg sifatnya basa shg jika penderita maag diberi antasida dpt menetralisir

kelebihan as.lambung shg tubuh kembali ke keadaan normal.

2. Sifat Fisika

Sabun, detergen

Sbg surfaktan : agen yang mampu mengikat senyawa hidrofil dengan lipofil.

B. Diperantarai Reseptor (aksi obat spesifik)

Harus berinteraksi dg reseptor

Ineraksi obat dg komponen spesifik sel (reseptor)

Ex : Asetil Kolin

Asetil kolin berinteraksi dg reseptor asetil kolin.

Mekanisme Kerja Obat Yang tidak Diperantarai Reseptor

» kerja yang berdasarkan sifat fisika kimia yang sederhana.

SIFAT FISIKA

a. Asam Basa, ex: antasida

b. Kelasi

Adalah suatu peristiwa pembentukkan kompleks dari suatu senyawa

Ex : Dimerkaprol

Digunakan sebagai antidotum (anti racun) bagi orang yang mengalami

Keracunan logam berat.

Dimerkaprol mampu m’bntuk kompleks dg logam brt (kelat) shg tdk racun.

c. Reaksi redoks

Ex : KMnO4

Page 9: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

Kalium permanganat digunakan bagi orang yang keracunan obat yang disalah gunakan seperti

morfin, stricnin

KMnO4 dapat mengoksidasi morfin dan stricnin menjadi morfin dan stricnin yang relative

tidak beracun.

SIFAT FISIKA

a. Masa Fisis

Agar mengadsorpsi air jika diberikan scr oral dan mengembang volumenya, krn agar berdaya

menahan air.

b. Rasa

Senyawa rasa pahit – scr reflek lambung – menambah nafsu makan.

c. Osmosis

Obat-obat menimbulkan efek krn sifat osmotic ( manitol-diuretik osmotic)

Obat-obat diuretic → antihipertensi

Mengeluarkan cairan-cairan tubuh dari dalam tubuh ke luar tubuh (air & garam mineral)

d. Adsorpsi

Kaolin dan Karbon aktif pada pengobatan diare.

Karbon aktif memiliki daya serap permukaan yang tinggi, mampu menahan senyawa dengan berat

molekul yg besar termasuk toksin-toksin bakteri dan senyawa racun.

e. Berdasarkan protein presipitan atau pengendapan protein

Misal : alkohol. Fenol

Mekanisme kerjanya dg mengendapkan protein

Digunakan sbg desinfektan yg membunuh kuman atau bakteri

Bakteri → Makhluk hidup bersel 1 (tersusun oleh 1 sel). Sel itu tersusun dari protein, klo protein

dirusak atau di endapkan maka sel akan mati.

ANTIS® → efeknya berdasarkan denaturasi protein.

f. Surfaktan

Senyawa yang dapat mengikat komponen hodrofil dan lipofil.

Ex : sabun, detergen.

Mekanisme Kerja Obat Yang Diperantarai Resertor (Aksi Obat Spesifik)

» yaitu aksi obat yang berdasarkan interaksi obat dg target aksi spesifik didlm tubuh.

Target aksi spesifik → Target aksi obat

1. Reseptor

Adalah komponen spesifik sel yg jika berinteraksi dg agonis atau obat akan menghasilkan efek.

Lokasinya : - Permukaan sel atau membran sel (sebagian besar obat)

Page 10: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

- Intra seluler

[ D ] + [ R ] ↔ [ DR ] → → → EFEK

Ex : Adrenalin, Paracetamol

2. Kanal Ion

Kanal merupakan tempat dimana ion-ion tubuh melakukan transport

Kanal ion → menghambat proses transport ion

Terletak pada membran sel

Ex : Furosemid , bekerja pada kanal ion Na, K dalam ginjal.

Dapat mengeluarkan ion dari sel ke luar tubuh melalui ginjal.

3. Molekul pembawa ( Carrier)

Membawa suatu molekul dari luar ke dalam sel atau sebaliknya terutama senyawa endogen.

4. Enzim

Ex : Aspirin, menghambat enzim siklooksigenase.

RESEPTOR

Reseptor adalah komponen spesifik sel yg jika berinteraksi dg agonis atau obat akan menghasilkan efek.

Obat yg spesifik di awali dg interaksi pada suatu reseptor m’bentuk suatu kompleks yang akhirnya

menghasilkan suatu efek.

Aksi obat pada suatu reseptor dapat di jelaskan dg persamaan :

[ D ] + [ R ] ↔ [ DR ] → → → EFEK

↓ ↓

Afinitas Aktivitas intrinsik

[ D ] = konsentrasi obat dalam biofase

Biofase adalah lingkungan dimana obat dpt berinteraksi dg reseptor tanpa adanya barrier

(penghalang) yg dapat menghalangi interaksi tersebut.

[ R ] = Konsentrasi Reseptor dalam biofase

[ DR ] = Konsentrasi kompleks obat-reseptor dalam biofase atau konsentrasi

reseptor yg berinteraksi dg obat dlm biofase.

↔ = Afinitas

Adalah kemampuan obat untu berinteraksi dengan reseptor membentuk kompleks.

→ → → = Aktifitas intrinsik

Adalah kemampuan kompleks obat-reseptor untuk menghasilkan efek.

Page 11: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

Dari kompleks yg terbentuk tersebut merangsang serangkaian peristiwa biokimia atau “ transduksi

sinyal” yang pada akhirnya menimbulkan efek.

[ D ] → disebut juga ligan, yaitu senyawa yang dapat berinteraksi dengan reseptor.

Ada tiga macam ligan ;

1. Agonis (penuh)

Yaitu ligan yang jika berinteraksi dengan suatu reseptor maka akan menghasilkan suatu efek.

2. Antagonis

Yaitu ligan yang jika berinteraksi dengan suatu reseptor makatidak akan menghasilkan suatu efek.

3. Agonis parsial (sebagian)

Yaitu ligan yang jika berinteraksi dengan suatu reseptor menghasilkan suatu efek, tapi tidak bisa

menghasilkan efek maksimum.

Dari ketiga ligan tersebut, semuanya memiliki afinitas terhadap reseptor tapi yang membedakan adalah

aktivitas intrinsiknya (α ), yaitu :

Agonis α = 1

Antagonis α = 0

Agonis parsial 0 < α < 1

Fungsi reseptor :

Mengenal dan mengikat ligan atau obat dengan spesifisitas yang tinggi.

Meneruskan signal ke dalam sel melalui :

- perubahan permeabilitas membran.

- Pembentukan second messenger

- Mempengaruhi transkrip gen.

Karakteristik / sifat reseptor:

Potensi tinggi

Untuk menghasilkan efek membutuhkan konsentrasi obat rendah.

Spesifitas kimia

Reseptor hanya mau berinteraksi dengan struktur kimia tertentu.

Spesifitas biologi

Reseptor yang sama terdapat pada system biologi yang berbeda akan menentukan efek yang

dihasilkan.

Ex : Histamin pada trakea → kontraksi

Histamin pada lambung → sekresi asam lambung

Page 12: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

NASIB OBAT DALAM TUBUH (FARMAKOKINETIKA)

Tahapan kinerja obat dalam tubuh :

1. Tahap Farmasetik

= tahap Liberasi

Dosis Obat tersedia untuk diserap

Sediaan Obat Ketersediaan Farmasetik

2. Tahap Farmakokinetik

Obat tersedia untuk bereaksi

Ketersediaan hayati

3. Tahap Farmakodinamik

EFEK/RESPON

Ketersediaan farmasetik

Jumlah obat yang tersedia untuk di absorpsi

Ketersediaan hayati

Jumlah obat yang tersedia pada tempat kerja

- Disintegrasi sediaan- Disolusi zat aktif

AbsorpsiDistribusi MetabolismeEkskresi

Antar aksiObat-reseptorDi jaringan sasaran

Page 13: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

1. Absorpsi

2. Disposisi : Distribusi

» perpindahan obat dari sirkulasi sistemik ke jaringan

Eliminasi → Biotranformasi : perubahan obat mjd metabolit

Ekskresi

Macam- macam biotransformasi

Biotransformasi : peristiwa yang membutuhkan energi.

- Anabolisme

Senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks (butuh energi)

- Katabolisme

Senyawa komplek menjadi senyawa sederhana (menghasilkan energi)

Biotransformasi terjadi sebagian besar di hati

Biotranformasi sering juga disebut detoksikasi karena dapat menghilangkan efek toksik.

Aneka peristiwa yang dialami obat dalam tubuh :

Liberasi = Pelepasan

Absorpsi = Penyerapan

Distribusi = Penyebaran

Metabolisme = Perubahan hayati

Ekskresi = Pengeluaran

Respon = Tanggapan

Transport

» perpindahan obat dari suatu tempat ke tempat lain yang disertai penembusan membrane biologi.

Biotransport

» terjadi dalam peristiwa absorpsi, distribusi dan ekskresi. Metabolisme tidak mengalami biotransport.

ABSORPSI

Page 14: farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

Absorpsi adalah perpindahan obat dari tempat aplikasi (pemberian) ke dalam sirkulasi sistemik (peredaran

darah).

Sasaran proses absorpsi → sirkulasi sitemik → pembuluh darah.

Intra vascular → intra vena, intra arteri, intra kardial

Tidak mengalami proses absorpsi, karena langsung menuju pembuluh darah.

→ Digunakan untuk obat-obat yang sukar di absorpsi

Tempat absorpsi obat

Bukal (mulut) Peritoneal (rongga perut)

Sub lingual (bawah lidah) Okular (mata)

Gastrointestinal (sal. Cerna) Nasal (hidung)

Kutan (kulit) Pulmonal (Paru)

Muscular (otot) Rektal

Salah satu factor yang mempengaruhi absorpsi obat adalah jumlah pembuluh darah setempat

Jumlah pembuluh darah setempat di muscular > kutan, maka absorpsi di muscular lebih cepat.

Pada mata, jumlah pembuluh darahnya banyak sehingga absorpsinya cepat.

Ex : Insulin

Merupakan obat yang absorpsinya lambat, sehingga diberikan secara sub kutan (dibawah kulit)

Jika diberikan per oral → karena insulin merupakan protein, maka akan mengalami denaturasi oleh

enzim-enzim pencernaan yang ada di lambung.

Jika di berikan secara intra vena atau intra muscular, akan lebih cepat mengalami eliminasi ( mudah di

keluarkan).