Upload
phamxuyen
View
222
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS GETAH PINUS MELALUI
PENGGUNAAN STIMULANSIA ORGANIK
FERRA AZIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENYADAPAN GETAH
PINUS MELALUI PENGGUNAAN STIMULANSIA ORGANIK
FERRA AZIS
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
RINGKASAN
FERRA AZIS. E14060124. Peningkatan Produktivitas Getah Pinus melalui
Penggunaan Stimulansia Organik. Dibimbing oleh JUANG RATA
MATANGARAN dan GUNAWAN SANTOSA.
Salah satu hasil hutan non kayu yang penting dalam meningkatkan nilai
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat adalah getah pinus yang kemudian dapat
diolah menjadi gondorukem. Proses keluarnya getah pinus pada saluran resin
umumnya dibantu oleh bahan perangsang (stimulansia). Selama ini, dalam
kegiatan penyadapan getah pinus digunakan stimulansia anorganik dari bahan
cairan asam sulfat. Pemakaian stimulansia asam sulfat pada kondisi berlebihan
dan berkepanjangan akan mengganggu lingkungan dan kelangsungan hidup pohon
serta diduga akan mengubah komponen kimia getah, oleh sebab itu penggunaan
stimulansia ini perlu dipertimbangkan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari
alternatif stimulansia yang aman baik bagi pohon, lingkungan serta kesehatan
konsumen produk olahan getah, mudah didapatkan dan mampu meningkatkan
produksi getah.
Stimulansia yang aman digunakan yaitu dari bahan organik. Jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) dan lengkuas (Alpinia galangal) merupakan bahan organik
yang mampu menghasilkan getah pinus lebih banyak karena pada jeruk nipis
terdapat asam sitrat yang mampu menghidrolisis permukaan dinding sel getah
sedangkan pada lengkuas terdapat senyawa bioaktif antijamur yang mampu
menurunkan tegangan permukaan membran sel. Penelitian ini dilakukan pada
pohon Pinus merkusii dengan menggunakan stimulansia lengkuas pekat, lengkuas
konsentrasi 50%, jeruk nipis pekat, jeruk nipis konsentrasi 50%, cairan asam
sulfat dan kontrol sebagai perlakuan. Pemanenan getah dilakukan 3 hari sekali
sebanyak 15 kali panen dengan menggunakan pohon contoh sebanyak 10 pohon
untuk masing-masing perlakuan.
Produktivitas getah yang paling tinggi dihasilkan oleh penggunaan
stimulansia organik dari bahan jeruk nipis konsentrasi 50% yaitu sebesar 81,272
g/quarre/panen dengan persentase peningkatan produktivitas getah sebesar
159,108% dari produktivitas kontrol (tanpa stimulansia). Apabila dibandingkan
dengan penggunaan bahan anorganik (cairan asam sulfat) maka produktivitas
getah yang dihasilkan stimulansia organik (jeruk nipis 50%) masih lebih tinggi,
dimana produktivitas getah bahan anorganik hanya sebesar 54,921 g/quarre/panen
dengan peningkatan getah 75,097%. Nilai tambah (keuntungan) yang paling besar
dari kelima penggunaan stimulansia adalah dengan menggunakan stimulansia
organik jeruk nipis 50% yaitu sebesar Rp. 184,624 /quarre. Sedangkan stimulansia
bahan anorganik (cairan asam sulfat) hanya sebesar Rp. 91,220 /quarre.
Berdasarkan persentase peningkatan produktivitas getah dan nilai tambah
(keuntungan) dari penggunaan stimulansia, maka penggunaan stimulansia yang
paling efektif dan efisien adalah stimulansia organik bahan jeruk nipis konsentrasi
50%.
Kata kunci : Stimulansia getah pinus, produktivitas getah pinus, jeruk nipis
(Citrus aurantifolia), lengkuas (Alpinia galangal), asam sulfat.
SUMMARY
FERRA AZIS. E14060124. The Increase of Pine Resin Productivity by Using
of Organic Stimulant. Under Supervision of JUANG RATA
MATANGARAN and GUNAWAN SANTOSA.
Pine resin is one of the non-timber forest products which important to
improve the economic value and welfare of the community. Resin expel process
in the resin canals generally was assisted by stimulating material (stimulant).
During this time, the pine resin tapping activity was used unorganic stimulant
from acid sulfate. The used of sulfate acid stimulant in excessive and prolonged
conditions would disrupt the environment and the survival of trees and it expected
to change the chemical components of the resin. Therefore, the used of that
stimulant would be reconsidered. This research was conducted to find out the
alternative stimulant which safe for trees and environment and also the health of
consumer. Then it have to easy available and be able to increase the production of
resin.
The safe stimulant is from organic materials. Lime (Citrus aurantifolia) and
galangal (Alpinia galangal) are the organic stimulant which can produce much
pine resin. It because the lime contained citric acid that can hydrolyze the resin
cell wall surface. The galangal with anti fungal bioactive compounds can reduce
the surface tension of the cell membrane. This research was conducted on pine
trees by using the strong concentrated galangal stimulant, 50 percent of galangal
concentrate, strong concentrated lime, 50 percent of lime concentrate, liquid
sulfate acid and control. Resin harvest was done at once in 3 days for 15 times by
using 10 samples of tree for each treatment.
The highest productivity of resin produced is the organic stimulant from 50
percent of lime concentrate in the amount of 81.272 g/quarre/harvest. The increase
percentage in resin productivity is 159.108 percent from its productivity control
(without stimulant). Whereas the resin productivity by using of unorganic
stimulant only amounted to 54.921 g/quarre/harvest with the increase is 75.097
percent. If it compare, the result of resin productivity with organic stimulant (50
percent of lime concentrate) was still higher than unorganic stimulant. The value
added (profit) which is the greatest from the organic stimulant (50 percent of lime
concentrate). It was organic stimulant of lime concentrate 50 percent in the
amount of Rp. 184.624 /quarre. Whereas the stimulant unorganic (sulfate acid),
only Rp. 91.220 /quarre. Based of the percentage increase in productivity and
value-added resin (clappers) of stimulant used, the most effective and efficient
stimulant was by using 50 percent concentration of lime organic stimulant.
Keywords : Pine resin stimulant, pine resin productivity, lime (Citrus
aurantifolia), galangal (Alpinia galangal), sulfate acid.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Peningkatan
Produktivitas Getah Pinus melalui Penggunaan Stimulansia Organik adalah benar-
benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum
pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga
manapun. Semua sumber data informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Desember 2010
Ferra Azis
NRP E14060124
Judul Skripsi : Peningkatan Produktivitas Getah Pinus melalui Penggunaan
Stimulansia Organik
Nama : Ferra Azis
NRP : E14060124
Menyetujui :
Komisi Pembimbing
Ketua, Anggota,
Dr. Ir. Juang R. Matangaran, M.S. Dr. Ir. Gunawan Santosa, M.S.
NIP. 19631221 198803 1 001 NIP. 19641102 198803 1 002
Mengetahui :
Ketua Departemen Manajemen Hutan,
Dr. Ir. Didik Suharjito, M.S.
NIP. 19630401 199403 1 001
Tanggal Lulus :
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini sebagai tugas
akhir yang berjudul “Peningkatan Produktivitas Getah Pinus melalui Penggunaan
Stimulansia Organik” dengan sebaik-baiknya. Karya ilmiah ini disusun sebagai
salah satu persyaratan kelulusan program mayor minor Strata Satu di Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Karya ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Hutan Pendidikan
Gunung Walat (HPGW) Sukabumi, Jawa Barat pada bulan Juli sampai dengan
Agustus 2010. Penerapan stimulansia cairan asam sulfat (stimulansia anorganik)
untuk meningkatkan produktivitas penyadapan getah pinus, memberikan dampak
negatif bagi kayu (batang kering), kesehatan pekerja dan konsumen olahan getah
pinus. Salah satu cara penanggulangan hal tersebut adalah membuat stimulansia
organik. Penerapan stimulansia organik dari bahan lengkuas dan jeruk nipis pada
pohon Pinus merkusii dapat meningkatkan produksi getah dibandingkan dengan
kontrol (tanpa stimulansia). Stimulansia organik dari bahan jeruk nipis
menunjukan peningkatan rata-rata produktivitas getah lebih tinggi dibandingkan
lengkuas dan stimulansia cairan asam sulfat (CAS).
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan yang dimiliki. Semoga karya ilmiah ini memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.
Bogor, Desember 2010
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Medan, Sumatera Utara
pada tanggal 27 Juli 1988 sebagai anak kelima dari enam
bersaudara. Ayah penulis bernama Achmad Azis dan ibu
bernama Suriani Ari.
Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 107404 Kabupaten
Deli Serdang Kota Medan pada tahun 1994 dan lulus pada tahun 2000. Kemudian
penulis melanjutkan pendidikan ke SLTP Swasta Taman Harapan Medan pada
tahun 2000 sampai tahun 2003. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke
SMA Negeri 11 Medan pada tahun 2003 sampai tahun 2006, selanjutnya pada
tahun yang sama penulis diterima sebagai Mahasiswa Institut Pertanian Bogor
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Pada tahun kedua di IPB
penulis diterima di Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan.
Selain kegiatan akademis, penulis juga aktif di sejumlah organisasi
kemahasiswaan yakni sebagai staf infokom Badan Eksekutif Mahasiswa Tahap
Persiapan Bersama (BEM TPB) tahun 2006-2007, anggota kesenian sunda IPB
Gentra Kaheman tahun 2006-2008, staf PSDM Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Kehutanan (BEM FAHUTAN) tahun 2007-2008 dan anggota Paduan
Suara Fakultas Kehutanan tahun 2007-2009.
Selama pendidikan penulis telah melaksanakan Praktek Pengenalan
Ekosistem Hutan (PPEH) di Cilacap dan Baturraden, Jawa Tengah; Praktek
Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi, Jawa
Barat serta Praktek Kerja Lapang (PKL) di KPH Parengan, Jawa Timur. Sebagai
salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kehutanan di Institut Pertanian
Bogor, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Produktivitas
Getah Pinus melalui Penggunaan Stimulansia Organik” di bawah bimbingan
Dr. Ir. Juang Rata Matangaran, M.S. dan Dr. Ir. Gunawan Santosa, M.S.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah swt atas segala curahan rahmat dan kasih sayang-NYA sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya ini sebagai tugas akhir yang berjudul
“Peningkatan Produktivitas Getah Pinus melalui Penggunaan Stimulansia
Organik”. Penulis menyadari bahwa karya ini tidak akan terwujud tanpa bantuan
berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada :
1. Ayahanda Achmad Azis dan Ibunda tersayang Suriani Ari serta kakak, adik
penulis yang telah memberikan inspirasi, dorongan moral dan material, rasa
kasih sayang dan do’anya kepada penulis.
2. Dr. Ir. Juang Rata Matangaran, M.S. selaku dosen pembimbing pertama atas
arahan, nasehat dan bimbingannya dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Dr. Ir. Gunawan Santosa, M.S. selaku dosen pembimbing kedua atas
ketersediaannya memberi bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan karya
ilmiah ini.
4. Dr. Ir. Sucahyo Sadiyo, M.S., Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc., Dr. Ir. Achmad,
M.S. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan
karya ilmiah ini.
5. Ir. Deded S Nawawi M.Sc., atas ketersediaanya memberikan saran terkait
karya ilmiah ini.
6. Pihak Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) yang telah memberikan
kesempatan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini.
7. Muis Fajar, Amelia Fatmi, Radita Daneshwara, Ani, Andi, Asri, Andriani,
Luffi, Annisa, Lana, Desi atas bantuan, semangat dan dukungannya.
8. Teman-teman seperjuangan angkatan 43 Departemen Manajemen Hutan.
9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Bogor, Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
1.3 Manfaat Penelitian .............................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
2.1 Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ...................................................... 3
2.2 Pinus .................................................................................................. 3
2.2.1 Ciri pohon pinus ........................................................................ .. 3
2.2.2 Struktur anatomi kayu konifer ................................................... .. 4
2.2.3 Komponen kimia kayu .............................................................. .. 6
2.3 Getah Pinus ......................................................................................... 8
2.4 Pengaruh Pemberian Stimulansia Cairan Asam Sulfat (CAS) .............. 9
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Getah ............................. 10
2.6 Sistem Penyadapan Getah Pinus .......................................................... 12
2.7 Lengkuas atau Temu Laos (Alpinia galangal) ..................................... 14
2.7.1 Ciri-ciri lengkuas ....................................................................... .. 14
2.7.2 Komposisi kimia ....................................................................... .. 15
2.8 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle.) ........................................... 16
2.8.1 Ciri-ciri jeruk nipis ....................................................................... 16
2.8.2 Komposisi kimia .......................................................................... 17
III. METODOLOGI ...................................................................................... 19
3.1 Waktu dan Tempat .............................................................................. 19
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................... 19
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 19
3.3.1 Pengumpulan data secara tidak langsung ...................................... 19
3.3.2 Pengumpulan data secara langsung ............................................... 19
3.4 Rancangan Percobaaan ........................................................................ 24
3.5 Analisis Data ....................................................................................... 25
3.5.1 Analisis pengaruh masing-masing perlakuan ................................ 25
3.5.2 Analisis biaya penerapan stimulansia ............................................ 26
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................................ 28
4.1 Sejarah Hutan Pendidikan Gunung Walat ............................................ 28
4.2 Letak dan Luas Areal .......................................................................... 29
4.3 Topografi dan Iklim ............................................................................ 30
4.4 Tanah dan Hidrologi ........................................................................... 30
4.5 Vegetasi .............................................................................................. 30
4.6 Penduduk ............................................................................................ 31
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 32
5.1 Kondisi Lokasi Penelitian.................................................................... 32
5.2 Produktivitas Getah Pinus menggunakan Stimulansia Organik ............ 32
5.3 Analisis Biaya Penggunaan Stimulansia .............................................. 38
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 42
6.1 Kesimpulan ......................................................................................... 42
6.2 Saran ................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 56
LAMPIRAN..................................................................................................... 57
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. ............................................................................................................. Sel
penyusun kayu daun jarum (Softwood) ....................................................... 4
2. ............................................................................................................. Ba
gan rancangan percobaan ......................................................................... 24
3. Pr
oduktivitas rata-rata getah pinus berdasarkan perlakuan dan frekuensi
panen (g/quarre/panen)............................................................................... 33
4. Pe
rsentase peningkatan produktivitas getah pinus pada kontrol
(tanpa perlakuan), stimulansia organik dan stimulansia anorganik .............. 35
5. A
nalisis ragam pengaruh pemberian stimulansia yang berbeda
terhadap produktivitas getah pinus selama 15 kali panen ........................... 37
6. Ha
sil Uji Duncan pengaruh stimulansia terhadap produktivitas getah
pinus dilihat dari segi perlakuan yang berbeda ........................................... 37
7. ............................................................................................................. An
alisis biaya penggunaan stimulansia organik dan anorganik........................ 39
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. ............................................................................................................. An
atomi kayu konifer ..................................................................................... 5
2. ............................................................................................................. Ba
gan umum komponen kimia kayu (Sastrohamidjojo 1985) ......................... 6
3. R
umus bangun senyawa aktif anti jamur dalam lengkuas
(Hezmela 2006) ......................................................................................... 16
4. ............................................................................................................. Ru
mus bangun asam sitrat (Kirk dan Othmer 1985) ........................................ 18
5. ............................................................................................................. Pe
mbuatan stimulansia organik dari bahan lengkuas ...................................... 20
6. ............................................................................................................. Pe
mbuatan stimulansia organik dari bahan jeruk nipis.................................... 21
7. ............................................................................................................. Ba
gan alir penelitian....................................................................................... 23
8. ............................................................................................................. Ske
tsa lokasi HPGW ........................................................................................ 29
9. ............................................................................................................. Ko
ndisi lokasi penelitian di Blok TVRI .......................................................... 32
10. ........................................................................................................... Gra
fik kecenderungan produktivitas rata-rata getah pinus
berdasarkan perlakuan dan frekuensi panen (g/quarre/panen) ..................... 33
11. ........................................................................................................... Ke
cenderungan produktivitas rata-rata getah pinus berdasarkan
frekuensi panen (g/quarre/panen) ............................................................... 38
12.
(a) Warna kayu bekas pelukaan dengan menggunakan stimulansia
organik dan (b) stimulansia organik ........................................................... 40
13. ........................................................................................................... Tah
apan kegiatan di lokasi penelitian ............................................................... 57
14. ........................................................................................................... Ala
t-alat yang digunakan pada penelitian ......................................................... 58
15. ........................................................................................................... Ba
han stimulansia organik pada penelitian ..................................................... 58
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. ............................................................................................................. Pro
duktivitas getah pinus pada kontrol (tanpa stimulansia) ............................... 47
2. ............................................................................................................. Pro
duktivitas getah pinus pada stimulansia lengkuas pekat ............................... 48
3. ............................................................................................................. Pro
duktivitas getah pinus pada stimulansia lengkuas konsentrasi 50% .............. 49
4. ............................................................................................................. Pro
duktivitas getah pinus pada stimulansia jeruk nipis pekat............................. 50
5. ............................................................................................................. Pro
duktivitas getah pinus pada stimulansia jeruk nipis konsentrasi 50% ........... 51
6. ............................................................................................................. Pro
duktivitas getah pinus pada stimulansia cairan asam sulfat (CAS) ............... 52
7. Ha
sil Uji Duncan pengaruh stimulansia terhadap produktivitas
getah (g/quarre/panen) pada taraf 5% (α = 0,05) .......................................... 53
8. ............................................................................................................. Do
kumentasi kegiatan di lokasi penelitian dan alat-alat/bahan yang
digunakan saat penelitian ............................................................................ 57
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Potensi hutan tropis Indonesia memegang peranan penting dalam
menunjang kebutuhan bahan baku berbagai industri, misalnya industri kayu,
plywood, pulp dan kertas. Salah satu jenis pohon hutan yang mempunyai peranan
penting dalam bidang industri adalah pohon tusam (Pinus merkusii). Pinus
merupakan pohon penghasil kayu bernilai ekonomis tinggi dan juga penghasil
getah atau disebut pohon berfungsi ganda. Nilai ekonomis pohon penghasil hasil
hutan bukan kayu (HHBK) tergantung pada produktivitas dan umur produksi.
Semakin tinggi produksi dan lama umur produksi maka semakin tinggi pula nilai
ekonomis pohon penghasil HHBK tersebut.
Salah satu hasil hutan non kayu yang penting dalam meningkatkan nilai
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat adalah getah pinus yang kemudian dapat
diolah menjadi gondorukem. Gondorukem merupakan produk hasil penyulingan
dari getah pinus yang biasa disebut gum rosin, pine rosin, colophony atau kucing
gondorukem berupa padatan berwarna kuning jernih sampai kuning tua sedangkan
hasil sampingan dari proses produksi gondorukem yaitu terpentin yang berupa
cairan berwarna jernih (Wibowo 2006). Menurut Statistik Kehutanan Indonesia
(2001), kegunaan gondorukem adalah untuk bahan baku industri kertas, keramik,
plastik, cat, batik, sabun, tinta cetak, politur, farmasi dan kosmetik.
Proses keluarnya getah pinus pada saluran resin umumnya dibantu oleh
bahan perangsang getah (stimulansia). Tujuan dari penggunaan stimulansia
tersebut adalah untuk meningkatkan produksi getah. Menurut Sumadiwangsa et
al. (2000), stimulansia yang digunakan pada penyadapan getah pinus banyak
macamnya, tetapi komponen utamanya adalah asam sulfat dan asam nitrat atau
campurannya. Kedua asam tersebut termasuk oksidator kuat yang dapat merusak
kulit manusia, kayu dan lingkungan seperti kayu yang mengering dan kulit
merekah terpisah antara kayu dan kulitnya. Campuran kedua asam tersebut akan
mengeluarkan ion nitronium (NO2+) dan monohidrogen sulfat (HSO4
-).
Pemakaian kedua asam ini pada kondisi berlebihan dan berkepanjangan akan
mengganggu lingkungan dan kelangsungan hidup pohon serta diduga akan
2
mengubah komponen kimia getah, oleh karena itu penggunaan kedua asam
tersebut harus dipertimbangkan. Selain itu getah pinus yang mengandung
stimulansia anorganik cukup berbahaya untuk dijadikan produk olahan
selanjutnya, seperti untuk kosmetik, farmasi dan sebagainya karena dapat merusak
kulit manusia, khususnya para pekerja penyadap.
Untuk mencari alternatif bahan atau stimulansia yang aman, relatif murah
dan mudah didapatkan serta mampu meningkatkan produktivitas getah pinus,
maka dilakukan penelitian ini untuk menemukan bahan perangsang getah
(stimulansia) yang aman, baik bagi pohon, lingkungan serta kesehatan konsumen
produk olahan getah.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui produktivitas penyadapan getah pinus dengan menggunakan
stimulansia organik.
2. Membandingkan produktivitas getah yang dihasilkan oleh stimulansia
organik dengan kontrol (tanpa stimulansia) dan stimulansia anorganik
(cairan asam sulfat).
3. Mengetahui nilai tambah produktivitas penyadapan getah pinus dari
penggunaan stimulansia organik.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan produktivitas getah pinus
dengan pemberian stimulansia organik dari lengkuas dan atau jeruk nipis, dan
membuat produk olahan getah pinus atau gondorukem (kosmetik, batik, farmasi
dan sebagainya) menjadi lebih aman untuk digunakan serta kelestarian tegakan
dan lingkungan tetap terjaga.