Upload
deden-rizki-zaenal-umam
View
135
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
1
1M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
FILOLOGI DAN
PENGEMBANGAN
KEBUDAYAAN SERTA
BAHASA
2M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
FILOLOGI DAN KEBUDAYAAN
FILOLOGI Naskah Masa LampauRekaman Kebudayaan
pada masanya
Mentifact Sosiofact Artefact
Mental, cara berfikir
Manusia
Kehidupan Sosial,
Relasi SosialHasil Karya Manusia
Teks: Tulisan, Uraian,
Gambaran, Deskripsi
Pemikiran, Nilai-nilai,
Karya seni, Tradisi, dll
Ide-ide, Gagasan,
Nilai, Norma
Aktifitas dan Pola
Tindakan
Benda-Benda,
Hasil Karya
KEBUDAYAAN
2
3
1. Dalam bahasa Arab “tsaqifa-tsaqafah” yang memiliki
makna “cerdas dan faham” sehingga diikuti oleh banyak
orang. “Mutsaqqif” berarti “intelek dan berpengetahuan”
2. Dalam bahasa Sanskerta “buddhayah” jamak dari ”buddhi”
bermakna “budi atau akal”, daya dari budi atau akal yang
berupa “cipta, karsa, dan rasa”
3. Kebudayaan : keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar
4. Dari bahasa latin “colere” bermakna “mengolah dan
mengerjakan” tanah atau bertani
5. The integrated pattern of human knowledge, belief, and
behaviour. Culture, thus defined, consists of language,
ideas, beliefs, customs, taboos, codes, institutions, tools,
techniques, works of art, rituals, ceremonies, and other
related components. The development of culture depends
upon humans' capacity to learn and to transmit knowledge
to succeeding generations.
KEBUDAYAAN
M atakuliah F ilologiM atakuliah F ilologiM atakuliah F ilologiM atakuliah F ilologi………… Jurusan B ahasa dan Sastra A rabJurusan B ahasa dan Sastra A rabJurusan B ahasa dan Sastra A rabJurusan B ahasa dan Sastra A rab ………… M usthofaM usthofaM usthofaM usthofa …………
PENGERTIAN KEBUDAYAANPENGERTIAN KEBUDAYAANPENGERTIAN KEBUDAYAANPENGERTIAN KEBUDAYAAN
4
1. Kluckhohn : ada 7 (tujuh) unsur kebudayaan universal
yaitu : 1. Bahasa, 2. Sistem pengetahuan, 3. Organisasi
sosial, 4. Sistem peralatan hidup dan teknologi, 5. Sistem
mata pencaharian. 6. Sistem religi. 7. Kesenian
2. Clark Wissler : ada 9 unsur-unsur kebudayaan universal :
1). Bahasa (mencakup juga alfabet). 2). Unsur-unsur
kebendaan (mencakup kebiasaan makanan, pakaian,
tempat tinggal, dan transportasi). 3). Kesenian (mencakup
seni pahat, seni lukis, seni musik). 4). Mitologi dan
pengetahuan ilmiah. 5). Kebiasaan-kebiasaan keagamaan.
6). Keluarga dan sistem sosial (mencakup bentuk-bentuk
perkawinan, metode penentuan hubungan kekerabatan,
pewarisan, dan pengawasan sosial). 7). Hak milik. 8).
Bentuk pemerintahan. 9). Peperangan.
3. Felix M. Keesing : ada 6 unsur-unsur kebudayaan
universal : 1). Kebudayaan kebendaan. 2). Sistem
pencaharian hidup. 3). Struktur sosial. 4). Sistem
pengendalian sosial. 5). Bahasa. 6). Religi
UNSUR
KEBUDAYAAN
M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
UNSURUNSURUNSURUNSUR----UNSUR KEBUDAYAANUNSUR KEBUDAYAANUNSUR KEBUDAYAANUNSUR KEBUDAYAAN
3
5
1. Melalui cara migarsi kelompok manusia di muka bumi
ini, sehingga tersebar pula unsur-unsur kebudayaan ke seluruh penjuru dunia (dari suatu tempat ke tempat
lain)
2. Melalui individu-individu tertentu (pedagang dan pelaut) yang membawa unsur-unsur kebudayaan sampai jauh
sekali, melampaui batas kelompok dan wilayahnya
3. Pertemuan-pertemuan antara individu-individu atau
kelompok-kelompok manusia dengan individu-individu atau kelompok-kelompok tetangga (wilayah/negara)
4. Melalui cara barter antara dua negara atau daerah
yang bertetangga yang kemudian mempengaruhi
budaya
5. Melalui kontak perdagangan
6. Melalui penyebaran agama
7. Melalui perang (ekspansi wilayah kekuasaan)
PENYEBARAN
KEBUDAYAAN
M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
PENYEBARAN KEBUDAYAANPENYEBARAN KEBUDAYAANPENYEBARAN KEBUDAYAANPENYEBARAN KEBUDAYAAN
6
1. Kaum Evolusionis (Taylor) : kebudayaan manusia berkembang dari yang sederhana menjadi kompleks, dan semua masyarakat
manusia melewati tiga tahap utama dalam evolusi, yaitu dari tahap liar (savagery), biadab (barbarism), dan peradaban (civilization).
2. Kaum Difusionis : kebudayaan menyebar dan ditiru. Oleh
karenanya pada hakikatnya, manusia tidak memiliki kecenderungan menciptakan hal-hal baru, akan tetapi lebih suka meminjam atau meniru saja penemuan-penemuan dari kebudayaan orang lain dari pada mencipta unsur budaya sendiri
3. Kaum fungsionalis : diciptakan atau meniru, guna memuaskan suatu rangkaian hasrat naluri akan kebutuhan hidup dari mahluk manusia (basic human needs)
4. Semua budaya terbentuk dari sekumpulan ciri perangai (traits)
yang rumit, dan merupakan akibat dari kondisi lingkungan, faktorpsikologis, dan kaitan historis
5. Unsur-unsur suatu budaya merupakan produk proses historis yang rumit dan banyak melibatkan penyebaran serta
pengambilalihan perangai serta kompleks perangai dari budaya lain di sekitarnya
PRINSIP
PENCPTAAN
KEBUDAYAAN
M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
PENCIPTAAN KEBUDAYAANPENCIPTAAN KEBUDAYAANPENCIPTAAN KEBUDAYAANPENCIPTAAN KEBUDAYAAN
4
7M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
WUJUD KEBUDAYAAN
WUJUD KEBUDAYAAN
KOMPLEKS IDE-IDE
(cultural system)
Ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma,
aturan-aturan
KOMPLEKS AKTIFITAS
DAN POLA TINDAKAN
(social system)
Relasi Sosial, aktifitas sosial,
di masyarakat maupun
di dalam institusi-institusi
KOMPLEKS BENDA-BENDA
DAN HASIL KARYA
(value system)
Karya seni, Karya Sastra,
Teks-teks tertulis, Bangunan dll
Ide2
8
1. Kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dll (cultural system)
2. Kompleks aktifitas dan pola tindakan manusia di
masyarakat (social system)
3. Kompleks benda-benda sebagai hasil karya manusia
(value system)
� Ketiga wujud kebudayaan tersebut tidak terlepas satu
dengan yang lainnya, melainkan saling terkait dan saling
mempengaruhi
3 WUJUD
KEBUDAYAAN
M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
WUJUD KEBUDAYAANWUJUD KEBUDAYAANWUJUD KEBUDAYAANWUJUD KEBUDAYAAN
5
9M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
FILOLOGI, KEBUDAYAAN, DAN BAHASA
FILOLOGI Naskah Masa LampauRekaman Kebudayaan
pada masanya
Teks: Tulisan, Uraian,
Gambaran, Deskripsi
Pemikiran, Nilai-nilai,
Karya seni, Tradisi, dll
Ungkapan KebahasaanKata, Kalimat
Berstruktur
MaknaSesuai Struktur Kata
dan Kalimat
Informasi TerkandungPemikiran Kebahasaan,
dan Kebudayaan
Sebagai Alat Evaluasi dan Inspirasi
bagi PengembanganKebudayaan dan Bahasa
10
1. Mus}t}afa Gala>yainiy menyatakan bahwa bahasa adalah kata-kata atau rangkaian kata-kata yang digunakan oleh suatu bangsa untuk mengungkapkan keinginannya (Gala>yainiy, 1986: 7).
2. Ibnu Jinniy. Ia menyatakan bahwa bahasa adalah satuan bunyi atau rangkaian bunyi (as}wa>t) yang digunakan oleh suatu bangsa untuk mengungkapkan keinginannya (Jinniy, 1983: 33).
3. Pendapat Mus}t}afa Gala>yainiy tersebut lebih sesuai dengan pendapat Ferdinand de Saussure, seorang ahli linguistik dari Perancis, yang menyatakan bahwa elemen dasar bahasa adalah tanda-tanda linguistik atau tanda-tanda kebahasaan (linguistic signs), yang baginya tanda-tanda lingusitik tersebut adalah kata-kata (Ahimsa-Putra, 2001: 34)
4. Pendapat Ibnu Jinniy lebih sesuai dengan pendapat Roman Jakobson yang memandang bahasa sebagai “suatu sistem bunyi”. Menurut Roman Jakobson, “kata” tidak lagi dapat dianggap sebagai satuan linguistik yang paling dasar atau paling elementer, tetapi unsur bahasa yang paling dasar adalah “bunyi”. Di sini tempat “kata” digantikan oleh fonem (pho−neme), yang dapat didefinisikan sebagai “satuan bunyi terkecil”. Dengan kata lain, fonem merupakan unsur bahasa terkecil yang membedakan makna (Ahimsa-Putra, 2001: 34).
5. Mus}t}afa Gala>yainiy selanjutnya menyatakan bahwa bahasa yang ada di masyarakat bisa bermacam-macam dan berbeda-beda dari sisi kosa kata yang digunakannya, tetapi bisa jadi sama dari sisi maknanya (Gala>yainiy, 1986: 7).
PENGERTIAN
BAHASA
M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
PENGERTIAN BAHASAPENGERTIAN BAHASAPENGERTIAN BAHASAPENGERTIAN BAHASA
6
11
1. Bahasa merupakan sistem simbol yang memiliki makna, sebagai alatkomunikasi bagi manusia, alat penuangan emosi manusia, serta merupakan sarana pengejawantahan pikiran manusia dalam kehidupansehari-hari, terutama dalam mencari hakikat kebenaran dalam hidupnya (Kaelan, 1998: 7-8). Oleh karenanya, bahasa adalah merupakan sebuah media komunikasi yang utama bagi manusia dimana “aku” dan “dunia”bersama-sama ter-cover di dalamnya (Kaelan, 1998: 217).
2. Bahasa diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya (Holdcroft, 1991: 62), dan bahasa diciptakan oleh manusia sesuai dengan kebutuhannya. Ketika manusia melihat atau menemukan sesuatu yang baru, maka manusia menciptakan kata (bahasa) untuk hal itu, dan ketika sesuatu itu hilang, maka hilang pulalah kata (bahasa) itu, sehingga bahasa mengalami timbul tenggelam secara berkelanjutan (Ami>n, 1975: 51).
3. Shallice dan Jurji Zaida>n mengatakan bahwa bahasa adalah sebuahobjek yang hidup, dan bahasa merupakan fenomena sosial. Shallicelebih lanjut mengatakan bahwa bahasa adalah sebuah objek yang hidup. Ia dilahirkan, kemudian hidup, bisa direproduksi, bisa mati dan bisa saling bertentangan. Semua itu mengikuti hukum-hukum dan kode-kode sosial yang memiliki kebenarannya sendiri, tumbuh dan berkembangmengikuti individu dan masyarakat (Mas}lu>h}, 2004: 273).
PERTUMBUHAN
BAHASA
M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
PERTUMBUHAN BAHASAPERTUMBUHAN BAHASAPERTUMBUHAN BAHASAPERTUMBUHAN BAHASA
12
1. Dengan demikian, nampak jelas bahwa bahasa dilahirkan atau diciptakan, bisa tumbuh dan berkembang, dan bisa mati mengikuti masyarakat. Bahasa hidup, tumbuh dan berkembang ketika pemilik bahasa masih menggunakan dan membuat kreasi-kreasi baru di dalam bahasanya, dan bahasa bisa mati ketika pemilik bahasa sudah tidak menggunakannya lagi dan meninggalkannya.
2. Bahasa, sebagaimana dikatakan oleh KluckhohnKluckhohnKluckhohnKluckhohn, adalah merupakan merupakan unsur utama kebudayaan. Oleh karenanya, dokumentasi tekstual terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan eksistensi bahasa yang terkandung di dalam naskah masa lampau, serta keberadaan bahasa sebagai sarana komunikasi dan alat rekam bagi semua bentuk kebudayaan yang terkandung di dalam naskah lama, akan bisa menjadi objek kajian filologi.
3. Studi filologi yang berkaitan dengan naskah masa lampau yang memuat tentang pertumbuhan, perkembangan, dan eksistensi bahasa yang terkandung di dalam naskah masa lampau, serta keberadaan bahasa sebagai sarana komunikasi dan alat rekam bagi semua bentuk kebudayaan, akan bisa menjadi alat evaluasi dan inspirasi bagi pengembangan bahasa dan kebudayaan.
FILOLOGI,
BAHASA, DAN
KEBUDAYAAN
M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
FILOLOGI, BAHASA, DAN KEBUDAYAANFILOLOGI, BAHASA, DAN KEBUDAYAANFILOLOGI, BAHASA, DAN KEBUDAYAANFILOLOGI, BAHASA, DAN KEBUDAYAAN
7
13M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
FILOLOGI, KEBUDAYAAN NUSANTARA,
DAN KEBUDAYAAN ARAB
FILOLOGI Naskah Masa LampauRekaman Kebudayaan
pada masanya
Teks: Tulisan, Uraian,
Gambaran, Deskripsi
Pemikiran, Nilai-nilai,
Karya seni, Tradisi, dll
Naskah/Teks: Berbahasa
Melayu, Jawa, Pegon dll
Rekaman Kebudayaan
Nusantara pada masanya
Naskah/Teks: Berbahasa
Arab
Rekaman Kebudayaan
Arab pada masanya
Masih ada ribuan Naskah Berbahasa Arab dan berbahasa
Nusantara yang tersebar di berbagai perpustakaan
dalam dan luar negeri yang bisa dijadikan sebagai
objek kajian dan penelitian filologi
14
1. Menurut Martin Van Bruinessen, naskah-naskah Islam kuno di Indonesia kurang lebih ada 900 buah :
1. 55 % (500 naskah) berbahasa Arab.
2. 22 % (200 naskah) berbahasa Melayu.
3. 13 % (120 naskah) berbahasa Jawa.
4. 4 % (35 naskah) berbahasa Sunda.
5. 2,5 % (25 naskah) berbahasa Madura.
6. 2 % (20 naskah) berbahasa Indonesia.
7. 0,5 % (5 naskah) berbahasa Aceh.
2. Menurut informasi dari bagian naskah Perpustakaan Indonesia Jakarta, ada sekitar 1000 ( seribu ) buah naskah Arab.
3. Menurut Ismail Husen, naskah Nusantara (Melayu dan Indonesia) diperkirakan ada sekitar 5000 (lima ribu) buah yang seperempatnya berada di Indonesia.
4. Naskah-naskah Nusantara (Melayu dan Indonesia) tersebar di 26 negara, antara lain : Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Srilangka, Thailand, Mesir, Inggris, Jerman, Rusia, Austria, Hongaria, Swedia, Afrika Selatan, Belanda, Spanyol, Italia, Perancis, Amerika, dan Belgia.
KEBERADAAN
NASKAH
NUSANTARA
M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
KEBERADAAN NASKAH NUSANTARAKEBERADAAN NASKAH NUSANTARAKEBERADAAN NASKAH NUSANTARAKEBERADAAN NASKAH NUSANTARA
8
15
1. Daftar Naskah Arab yang berada di Perpustakaan
Maroko
2. Daftar Naskah Arab yang berada di Perpustakaan
Pincenton Amerika Serikat
3. Daftar Naskah Arab yang berada di Ma’had at-Turats
al-’Arabiy
4. Dan masih banyak lagi naskah lama berbahasa Arab
yang tersebar di berbagai perpustakaan dan
museum, baik di dalam negeri Arab maupun di luar
Arab, seperti Belanda, Jerman, Perancis, Inggris,
Amerika Serikat dan lain-lain.
KEBERADAAN
NASKAH ARAB
M atakuliah F ilo logi… Jurusan B ahasa dan Sastra A rab… M usthofa…
KEBERADAAN NASKAH ARABKEBERADAAN NASKAH ARABKEBERADAAN NASKAH ARABKEBERADAAN NASKAH ARAB
Daftar Naskah Arab-1 Daftar Naskah Arab-2 Daftar Naskah Arab-3