25
Awal Pertumbuhan Filologi Filologi di Romawi Filologi zaman Renaisance Filologi di Kawasan Timur Tengah I Filologi di Kawasan Timur Tengah II Kajian Timur Tengah di Eropa Filologi di kawasan Asia Awal kegiatan Filologi di kawasan Nusantara Kegiatan Filologi terhadap naskah-naskah Nusantara

Perkembangan filologi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perkembangan filologi

Awal Pertumbuhan FilologiFilologi di RomawiFilologi zaman RenaisanceFilologi di Kawasan Timur Tengah IFilologi di Kawasan Timur Tengah IIKajian Timur Tengah di EropaFilologi di kawasan AsiaAwal kegiatan Filologi di kawasan NusantaraKegiatan Filologi terhadap naskah-naskah Nusantara

Page 2: Perkembangan filologi

Awal Pertumbuhan FilologiStudi Filologi mula-mula berkembang pada abad ke-3 SM. di kawasan kerajaan Yunani, kota Iskandariah. Kota itu merupakan pusat kajian ilmu pengetahuan seperti perpustakaan yang menyimpan sejumlah besar naskah Yunani lama yang ditulis pada daun Papirus, kira-kira pada abad ke-8SM.Naskah itu berisi berbagai ilmu pengetahuan seperti ilmu filsafat, kedokteran, perbintangan, ilmu sastra, dan hukum sebagai milik bangsa Yunani lama. Perpustakaan itu menempati bangunan yang disebut Museum, yang aslinya sebuah kuil untuk memuja 9 orang dewi Muses, dewi kesenian dan ilmu pengetahuan dalam mitologi Yunani.

Page 3: Perkembangan filologi

Tujuan penulisan teks pada naskah adalah sebagai upaya untuk merekam tradisi lisan yang telah mereka miliki berabad-abad sebelumnya. Kemudian naskah itu disalin secara berulang-ulang sebagai upaya mereka untuk menyelamatkan teks dari kemusnahan.

Para penggarap naskah itu disebut sebagai ahli filologi dan orang pertama yang memakai nama itu Eratosthenes. Pada waktu itu, filolog harus memiliki wawasan luas, ia harus mengenal tulisan, bahasa, dan ilmu yang dikandungnya. Setelah membaca dan memahami isinya, ia pun harus pandai menulis dengan huruf dan bahasa yang dikenal dan digunakan pada waktu itu.

Page 4: Perkembangan filologi

Metode yang digunakannya:memperbaiki bacaan yang rusak (korup): huruf, kata, ejaan, bahasa, dan tata tulisnya. Kemudian menyajikannya dalam suntingan teks yang mudah dibaca dan bersih dari kesalahan.Teks yang tidak cacat itu kemudian disalin lagi berulang-ulang. Selain disalin, kadang2 salinannya diberi komentar yang berupa tafsiran atau penjelasan lain secukupnya.

Tujuan lain, kegiatan filologi dipandang sebagai kegiatan perdagangan. Di sini budak belian berperan karena mudah didapat. Karena itu, penyimpangan menjadi lebih banyak karena penyalin tidak memiliki kesadarn yang tinggi terhadap keasliannya. Teks yang dijadikan bahan kajian seperti karya Homerus, Plato, Socrates, Herodotus, dan Aristoteles.

Page 5: Perkembangan filologi

Filologi di Romawi Setelah Iskandariah jatuh ke tangan bangsa Romawi,

kegiatan filologi pindah ke Eropa Selatan, pusatnya Roma.aktifitasnya melanjutkan tradisi Yunani atau madzhab Iskandariah. Pada abad ke-1 – ke-4 kegiatan ditambah dengan meresensi teks tertentu dalam bahasa Yunani kuno. Bahasa Yunani menjadi bahasa kedua pada bangsa itu.

Kerajaan Romawi kemudian pecah dan mempengaruhi kegiatan filologi.

Kegiatan filologi di Romawi Barat diarahkan pada- tradisi latin yang berupa puisi atau prosa sebagai ilmu

pengetahuan. Isi naskah itu mewarnai dunia pendidikan di Eropa pada abad-abad selanjutnya.

- Sejak terjadinya kristenisasi, kegiatan filologi diarahkan pada keagamaandan yang melakukannya pendeta.

- codex

Page 6: Perkembangan filologi

Romawi Timur Sejak abad ke-4 telah ditulis dalam bentuk codex, yaitu bahan dari

kulit binatang, terutama dari kulit domba yang dikenal dengan nama perkament

Naskah dalam bentuk tersebut telah diberi halaman sehinga mudah dibaca

Bahan perkamen memiliki keungulan tahan lama dari pada bahan pepirus

Pada periode itu muncul tradisi menulis tafsir scholia yaitu menulis tafsir isi naskah pada tepi halaman dengan bahan yang digunakan dari tulisan lain yang membicarakan masalah yang sama

Di wilayah Eropa timur muncul pusat-pusat studi teks Yunani seperti di Antioch, Athena, Iskandariah, Beirut, Konstantinopel, dan Gaza

Iskandariah merupakan pusat studi filsafat Aristoteles dan Beirut merupakan pusat studi bidang hukum

Pusat-pusat studi ini kemudian berubah menjadi perguruan tinggi yang dapat mengeluarkan tenaga ahli di bidang pemerintahan, administrasi, dan pendidikan.s

Karena kekurangan tenaga ahli, Teks-teks yang diangap penting diajarkan di perguruan tinggi untuk mencetak tenaga ahli filologi.

Page 7: Perkembangan filologi

Filologi zaman Renaisance Aliran Humanisme

Humanisme berasal berasal dari kata humaniora (Yunani= guru yang mengelola tata bahasa, retorika, puisi dan filsafat). Karena bahan yang diperlukan bersumber dari teks klasik, Humanisme kemudian diartikan sebagai aliran yang mengkaji sastra klasik yang meliputi keagamaan, filsafat, hukum, sejarah, ilmu bahasa, kesastraan dan kesenian.

Pada zaman renaisance, kegiatan telaah terhadap teks klasik timbul kembali, kajiannya berpijak pada kritik teks dan sejarahnya.

Pengaruh penemuan mesin cetakPada abad ke-15, filologi mengalami perkembangan baru penyalinan teks dilakukan dengan mesin cetak, dalam jumlah yang banyak dan mudahPenggandaan teks dengan mesin cetak menuntut tersedianya teks yang siap cetak dalam bentuk yang baik dan bersih dari korup. Hal ini dapat dihasilkan lewat kajian filologi secara cermatKritik teks perlu penyempurnaan dengan jumlah yang lebih banyak dan dari berbagai tempat. Akibatnya hasil terbitan lebih banyak dan penyebarannya lebih meluasSejak saat itu kekeliruan pada penyalinan teks semakin berkurang, tidak seperti penyalinan teks dengan menggunakan tangan

Perkembangan filologi di EropaIlmu filologi diterapkan untuk telaah naskah lama nonklasik, seperti Germania dan Romania karenanya keorang ahli filologi dituntut menguasai bahasa-bahasa tersebut.Sejak saat itu batas antara filologi dengan ilmu bahasa (linguistik) menjadi kabur karena kegiatan linguistik juga menelaah teks

Page 8: Perkembangan filologi

Filologi di Kawasan Timur Tengah

Sejak abad ke-4 beberapa kota di Timur Tengah telah memilki Perguruan Tinggi dan Pusat Studi Pengetahuan Yunani, seperti: Gaza Pusat Studi Oratori, Beirut dalam bidang hukum, dan Edessa dalam bidang kebudayaan Yunani

Pada Abad ke-5 kota Edessa dilanda perpecahan kaom gerejani, banyak ahli filologi dari kota yang pindah ke kota lain, terutama di kawasan Persia.

Di Persia mereka disambut baik penguasa. Kaisar Anusyirwan memberikan kedudukan ilmiah kepada mereka di akademi Jundisyapur pusat studi ilmu filsafat dan ilmu kedokteran

Di lembaga itu teks-teks Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Siria dan dari bahasa Siria ka dalam bahasa Arab

Page 9: Perkembangan filologi

Filologi di Kawasan Timur Tengah I

Perkembangan Filologi sebelum Islam- Bangsa Arab terkenal dengan karya sastra prosa dan dan syair (puisi). - dikenal pada zaman ini “Muallaqot”

Filologi zaman Permulaan Islam- Setelah Islam tumbuh dan berkembang di Spanyol pada abad ke-8 s.d.15 M. pada zaman dinasti Umayah terjadi hubungan Timur dan barat.- Ilmu penget Yunani yang diterima bangsa Arab kembali ke daratan Eropa dengan epistemologi Islam.- puncak kejayaannya terjadi pada dinasti Abassiyah.- dikenal pada masa ini karya Al-Ghazali, fariduddin Al-atta.- di wilayah Persia berkembang nuansa mistik- Karya Ibn Rusyd, ibnu Sina menjadi rujukan buku wajib dan menjadi bahan penelitian pelajar Eropa.- Pada abad ke-13 di puasat studi Montpillierdilakikan penerjemahan karya filosofi Muslim ke dalam bahasa latin.

Page 10: Perkembangan filologi

Filologi di Kawasan Timur Tengah II

Abad ke-5 terjadi perpecahan di kalangan kerajaan di kota Edessa, ahli filologi banyak yang pindah ke wilayah Persia.

Mereka mendorong perkembangan kegiatan ilmiah di Persia, pusatnya Yundi Syapur.

di lembaga ini banyak dihasilkan naskah terjemahan Yunani ke dalam bahasa Siria yang selanjutnya ke dalam bahasa arab pada masa pengaruh Islam.

Filologi pada zaman Bani AbbasiyahPeriode pemerintahan Khalifah Al-Manhur, Harun Al-Rasyid, dan Al-makmun studi naskah Yunani makin berkembang.Dikenal tiga penerjemah beragama kristen: Qusta bin Luqa, Hunain bin Ishak, dan Hubaisyi.

Filologi pasca zaman Bani Abbasiyah

Page 11: Perkembangan filologi

Kajian Timur Tengah di Eropa

Kajian teks Arab, Persia, dan Andalusia

Mimbar kuliah bahasa Arab Pusat Studi Kebudayaan Timur

Tengah

Page 12: Perkembangan filologi

Filologi di kawasan Asia

Filologi di India Kontak India dengan dunia luar Kajian terhadap naskah India

Page 13: Perkembangan filologi

•Kontak langsung dengan bangsa Yunani pada zaman Raja Iskandar Zulkarnain mengadakan perjalanan ke India pada abad ke -3 S.M di buktikan dengan adanya seni patung di Gadhara.• Pada patung Budha yang di temukan di Gadhara dipahat seperti patung Apollo memakai jubah tebal•Kebudayaan Yunani, Hindu, Budha dan Jaina dinamakam kebudayaan Gadhara kebudayaan ini mencapai puncaknya pada zaman rajaKaniska Kusana dalam tahun 78-100

Filologi di Kawasan Asia : India

Page 14: Perkembangan filologi

• Musafir Cina mengadakan perjalanan ziarah ke tempat-tempat suci agama Budha di India•Fa-hian (399 M), Hiuen-tsing ( 630-644 M), I-tsing (671-695 M).

Kontak langsung India dengan Cina

Page 15: Perkembangan filologi

• Masuknya karya sastra India Pancatantra dalam kesusastraan Persi.

•Pancatantra digubah pada abad ke 3 oleh seorang Waisynawa atas perintah kaisar Anusyrwan dari dinasti Sasaniah (531-579)

•Pancatantra diterjemahkan dalam bahasa pertengahan .

• Abdullah ibn Muqaffa, versi Pancatantra diterjemahkan dalam bahasa Arab dengan judul Kalila wa Dimna.

•Sukasaptati dalam bahasa Persia dengan judul Tutinameh.

•Alberuni (1030 M) , seorang musafir Arab-Persi berkunjung ke India menulis mengenai filsafat, kesusastraan, tata bahasa, dan ilmu kedokteran India.

Kontak langsung India dengan Persia

Page 16: Perkembangan filologi

•Naskah-naskah yang paling tua berupa kesusastraan Weda (kitab suci agama Hindu).• Weda terdiri dari Regweda, Samaweda, Yayurweda, dan Atarwaweda• Naskah-naskah lain kitab suci Brahmana, Kitab Aranya, dan kitab Upanisad•Naskah yang berisi Wiracarita misalnya Mahabarata dan Ramayana.•Budhacarita gubahanAswagosa, Hitopadesa.

Naskah-naskah India

Page 17: Perkembangan filologi

Telaah Filologi terhadap Naskah-Naskah India

Page 18: Perkembangan filologi

Awal kegiatan Filologi di kawasan Nusantara

Perhatian terhadap naskah Nusantara

Kegiatan Filologi sampai abad ke-20 Kegiatan abad ke-20 sampai kini

Page 19: Perkembangan filologi

Kehadiran tenaga Penginjil yang dikirim oleh Nederlansche Bijbelgenootschap (NBG) Mereka berbebekal Ilmu Linguistik

untuk :1. Mengenal bahasanya2. penyiaran/ penyebaran dan

terjemahan Alkitab

Page 20: Perkembangan filologi

Tenaga Belanda yang dikirim ke Indonesia

Mereka belajar bahasa Nusantara Mereka dibekali pengetahuan bahasa,

ilmu bumi, dan ilmu bangsa-bangsa. Yang pertama melakukan Konninklijke

Militaire Academie (KMA) di Breda 1836 dan di Delft 1842 (mereka mengangkat Taco Rooda dan Roorda van Eysinga sebagai guru besar dlm bahasa Melayu, Ilmu Bumi dan ilmu bangsa-bangsa) kemudian di pindahkan ke Fak. Sastra Univ. Leiden

Page 21: Perkembangan filologi

Pakar filologi Inggris dan Jerman

John Leyden, dJ. dLogan, W. Marsden, Thomas Stamford Raffles, J. Crawfurd, R.J Wikinson, R.O. Winstedt dan Shellabear.

Hans Overbeck (Jerman)

Page 22: Perkembangan filologi

Tujuan kajian pakar filologi terhadap naskah-naskah

Menyunting Membahas serta menganalisanya. Naskah Jawa dan Melayu Hasil suntingan berupa penyajian

teks dalam hurup aslinya (huruf Jawa, Pegon atau huruf Jawi

Page 23: Perkembangan filologi

Ramayana kakawin oleh H. Kern (1900)

Syair Bidasari oleh van Hoewell (1843)

Geshiedenis van Sri Rama oleh Rooda van Eysinga (1843).

Een Javaansche geschrift uit de 16 eeuw oleh J.G.H Gunning

Page 24: Perkembangan filologi

Naskah-naskah Sejarah

Tueku Iskandar berjudul Hikayat atjeh (1959)

Hoesein Djajadiningrat berjudul Critische Beschoueing van de Sadjarah Banten (1913)

J.J Ras berjudul Hikajat Bandjar P.J. Worsley berjudul Babad

Bulengleng (1972) H.T. Damste berjudul Hikayat Perang

Sabil H. K. J. Wowan berjudul Hikayat

Malem Dagang (1937)

Page 25: Perkembangan filologi

F.S. Eringa berjudul Loetoeng Kasaroeng, een mythologisch verhaal uit West-Java (1949).

Edi Ekajati berjudul Cerita Dipati Ukur (1978) Herman Sumantri berjudul Sajarah Sukapura Noorduyn berjudul Een Achttiende Eeuwse

Kroniek van Wadjo (1955) Vreede berjudul Tjarita Brakaj Teeuw berjudul Fragmen uit Tjarita Brakaj

terbit dalam Lettrkunde van de Indische Archipel suntingan J. Gonda (1947)