56
FISIK DIAGNOSTIK ILMU KESEHATAN ANAK

FisikDiagnostik

  • Upload
    habibi

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fisik

Citation preview

  • FISIK DIAGNOSTIKILMU KESEHATAN ANAK

  • Pemeriksaan bayi dan anak dilakukan bersama orangtuanya

    Pemeriksaan remaja dapat dilakukan tanpa kehadiran orangtua, tetapi harus disaksikan orang ketigaYang harus diperhatikan:

  • Mulai dengan pemeriksaan tanpa menggunakan alat

    Mulai dengan inspeksi ekstremitas, thoraks dan abdomen; palpasi, perkusi dan auskultasi sesuai urutan di atas; diikuti dengan peme- riksaan anus dan genitalia; diakhiri dengan kepala dan leherAnak yang masih kecil:

  • Anak yang lebih besar:Pemeriksaan dapat dilakukan sesuai urutan pada orang dewasa

  • PENGUKURANSuhu tubuh, frekuensi nadi/detak jantung, tinggi badan, berat badan dan tekanan darahAnak < 2 tahun: ditambah dengan lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar perutPengukuran lain (mis: tinggi duduk, tinggi berdiri, dll) dilakukan bila ada indikasi

  • Pengukuran Panjang Badan

  • Standar normal yang dipakai sesuai dengan usia anak (lihat textbook)

    Suhu tubuh akan berbeda sesuai dengan tempat pengukuran (rektal/ oral/aksilla)

    Untuk anak < 2 tahun diukur panjang badan

  • KESAN UMUM/GENERAL APPEARANCETampak sehat/sakit, sulit bernapas?,gelisah?, terdapat anomali?, gemuk/kurus/tinggi/pendek?

    Deskripsikan ekspresi wajah dan kesan: tampak sakit kronis? Compos mentis? Koma? Letargis? Responsif? Melawan? Kooperatif?

  • KULITJenis lesi, distribusi, warna dan karakteristikContoh: Port wine stain (Sturge-Weber syndrome, Klippel-Trenaunay- Weber syndrome) Hemangioma multipel dapat berhubungan dengan abnormalitas skeletal, perdarahan GIT, ptekie dan perdarahan karena trapping trombosit

  • Hiperpigmentasi Addison disease, hemosiderosis,hipotiroidisme, pellagra, SLESianosisSianosis perifer: pengambilan oksigen dari darah secara berlebihan pada jaringan disebabkan oleh lambatnyaaliran darah pada kapiler o.k. hipo-termia, obstruksi vena lokal, syok septikatau gagal jantung

  • Sianosis: warna kebiruan yang disebabkan adanya >5 g/dL hemoglobin tereduksi dalam sirkulasi. Paling mudah dilihat pada kuku dan mukosa mulut

  • Ikterus:Tampak pada bayi bila kadar bilirubin total> 5 mg/dL dan pada anak bila kadar > 2 mg/dLRashTurgorEdema

  • Sianosis

  • Ikterus

  • Campak: Koplik Spots dan rash

  • PERKEMBANGANPerbedaan Anak dan Orang Dewasa:Anatomis dan FisiologisVariasi perkembangan fisik, kognitif dan sosial

  • PRINSIP DASAR PERKEMBANGAN ANAKMelalui jalur yang dapat diramalkan (age-specific milestones)-Range perkembangan normal cukup lebar-Dipengaruhi berbagai faktor (lingkungan, sosial, fisik, penyakit)-Mempengaruhi cara anamnesis dan pemeriksaan fisik

  • PERKEMBANGAN

  • MILESTONES

  • PEMERIKSAAN NEONATUSPEMERIKSAAN SEGERA SETELAH LAHIRAdaptasi terhadap kehidupan ekstrauterinKondisi umum, status perkembangan,kelainan perkembangan, kelainankongenitalApgar ScoreBerat badanUsia gestasi (maturitas)

  • Dubowitz score/Ballard scoreUsia gestasiLubchenko chartKMKSMKBMK

  • PEMERIKSAAN BEBERAPA JAM SETELAH LAHIRWarna, ukuran, proporsi tubuh, status gizi,postur, gerakanPemeriksaan fisik lengkap

  • KEPALAPerhatikan tahap tumbuh kembang anakInspeksi: bentuk, simetri, abnormalitasUkur: lingkar kepalaSutura dan fontanellaFontanella cembung/cekungTertutup atau terbukaMolding

  • Sutura dan fontanella

  • CraniumBentuk kepalaUkuran lingkar kepalaDilatasi venaCephalhematomaCaput succedaneumMacewen signTransiluminasi

  • Cephalhematoma & Caput Succedaneum

  • Cephalhematoma

  • MataTelingaHidungMulut dan tenggorokan gigi (pertumbuhan, caries,) lidah (coated, geographic,) tonsil tanda lain (mis: koplik spots)

  • LEHERPalpasi limfonodiApakah ada kista kongenital?Posisi kartilago thyroidPosisi tracheaMobilitas (kaku kuduk?) tripod position tidak bisa menyentuh dada dengan dagu

  • Limfonodi dan Kista Kongenital

  • THORAX DAN PARUThorax bayi lebih bulat dan dindingnya lebihtipis daripada anak yang lebih besar

    Frekuensi dan pola pernapasan

    Usaha bernapas, retraksi, nasal flare, grunting, wheezing, tidak ada suara napas

    Palpasi (fremitus)PerkusiAuskultasi

  • Wheeze (mengi) dan ronchi sering ditemukanpada bayi karena cabang2 tracheobronchiallebih sempitWheeze: sumbatan saluran napas yang lebihkecil (bronchioli)Ronchi: sumbatan sekret pada bronchiCrackles(krepitasi): terdengar pada akhir inspirasi. Kelainan pada jaringan paru Suara napas: vesikular/bronkhialSuara tambahan:

  • JANTUNGInspeksi: sianosis kesehatan secara umumUmum ditemukan pada bayi dengan kelainanjantung:Sulit makanFailure to thriveIritabelTakipneaHepatomegaliClubbing

  • Kelainan jantung penyebab sianosis sentral:Usia onset

    Segera setelah lahir

    Beberapa hari setelahlahir

    Bbrp minggu/bulan/thn

    Penyebab potensial

    Transposisi arteri besarAtresia katup pulmonalStenosis berat katup pulmonalAnomali Ebstein

    semua di atas plus:TAVPR, hipoplasia jantungkiri, truncus arteriosus,varian single ventricle

    semua di atas plus:penyakit vaskular paru denganshunt atrial, ventrikular atauvasa besar

  • Kelainan jantung: takipnea tanpa peningkatanusaha bernapas (kecuali pada gagal jantung)Palpasi denyut nadi perifer

    Ukur tekanan darah (empat ekstremitas)

    Ictus cordis dan perubahan volume jantung(perikordium hiperdinamik: perubahan besarvolume)

    Thrills

  • Auskultasi Jantung

  • Thrills pada berbagai kelainan jantung

  • Auskultasi:pada anak sering terdapat normal sinusdisritmia (frekuensi jantung meningkat padasaat inspirasi dan menurun pada ekspirasi)

    terdapat split S2 pada saat inspirasi

    kadang terdengar S3 (pengisian ventrikelyang cepat)

  • Lokasi bising benigna12/6345

  • No.

    1

    2

    3

    4

    5

    6Usia

    neonatus

    neonatus-1 tahun

    prasekolah

    prasekolah

    prasekolah dan setelahnya

    remaja dan setelahnya

  • ABDOMENInspeksi: bayi: menonjol (otot blm berkembang) hernia umbilikalis, granuloma,dll

    Palpasi: kenali struktur normal hepar (>2 cm b.a.c.: patologis) dan lien massa (bedakan asal massa): stenosis pilorus, ginjal, usus, tumor nyeri, lokasi

    PerkusiAuskultasi

  • GENITALIAWanita:Neonatus: discharge putih/berdarah o.k. estrogen ibuStruktur anatomisAdanya discharge

  • Pria: Struktur anatomis: neonatus: edema skrotum o.k. estrogen ibuPreputium, penis, o.u.e., skrotum, testistransiluminasi

  • Tanner Stage mengukur maturitas

  • Tanner staging Know that pubertal progression from sex maturity rating (Tanner) stage 2 to stage 5 can require 2.5 to 5 years to complete Know that Tanner staging in girls (breasts and pubic hair) usually is parallel, while in boys, genital staging usually precedes pubic hair staging Know that the adolescent peak height velocity is more closely correlated with sex maturity rating (Tanner) stage than with chronological age Know that peak height velocity in girls occurs earlier in Tanner staging (and chronologically) than in boys Know that most boys achieve a genital sex maturity rating (Tanner) of stage 4 prior to the attainment of peak height velocity Know that vaginal bleeding in a girl with a sex maturity rating (Tanner) at stage 2 for breast development is not likely to represent menarche (menarche usually occurs in stage 4) Recognize the difference between Tanner stages 1 and 2 in males and in females Recognize the difference between Tanner stages 2 and 3 in males and in females Recognize the difference between Tanner stages 3 and 4 in males and in females

  • EKSTREMITASNeonatus:skin tags, polidaktili, syndaktili, fraktur klavi-kula, Erbs paralysis, spina bifida okulta,dislokasi panggul (uji Ortolani dan Barlow)

    Genu varum: fisiologis pada masa bayi-18 blnTungkai X: max pada 3-4 thn, membaik 9-10 thn

  • Bayi, balita, dan lebih tua:Kelainan kongenitalPanjang dan bentukClubbingNyeriSuhuDenyut nadiDeformitas (tulang dan sendi)Tanda radangRange of MovementCara berjalan dan postur

  • PEMERIKSAAN NEUROLOGISAspek pemeriksaan neurologis anak:- spesifik terhadap umur- refleks tertentu hanya ada pada usia tertentu- temuan dipengaruhi faktor: internal: kesadaran, timing eksternal: rasa takut, kehadiran ortu- kelainan neurologis sering timbul sbg gangguan perkembangan- pemeriksaan perkembangan dan neurologis dilakukan bersama-sama

  • Refleks primitif:

    palmar grasp, plantar grasp, moro, dlldidapatkan pada periode tertentu sajapersistensi/absensi/asimetri/posturing: kelainan

    Merupakan pemeriksaan rutin pada bayiRefleks tendon dalam: variabelpeningkatan progresif: gangguan SSP

  • Indikator umum kelainan SSP pada bayi:1. Temuan neurologis abnormal terlokalisir2. Gerakan ekstremitas yang asimetris3. Refleks primitif (-) pada usia tertentu4. Refleks primitif persisten5. Refleks primitif muncul kembali6. Kegagalan mencapai milestone perkembangan motorik kasar motorik halus kognitif dan bahasa sosial dan emosional

  • Setelah melewati masa bayi: pemeriksaan neurologis seperti dewasaBedakan keterlambatan terisolasi pada satu aspek perkembangan (mis: bahasa) dari keterlambatan menyeluruh pada beberapa komponen yang lebih mungkin menunjukkan gangguan neurologis global spt retardasi mental yang disebabkan berbagai etiologi