2
Le Fort II Garis fraktur meliputi tulang maxillaries, nasalis, lacrimalis, ethmoidalis, sphenoid, dan sering tulang vomer dan septum nasalis terkena juga. Gejala klinik Extra Oral : a. Pembengkakan hebat pada muka dan hidung, pada daerah tersebut terasa sakit. b. Dari samping muka terlihat rata karena adanya deformitas hidung. c. Bilateral circum echymosis, subconjuctival echymosis. d. Perdarahan dari hidung yang disertai cairan cerebrospinal. Intra Oral : a. Mulut sukar dibuka dan rahang bawah sulit digerakkan ke depan. b. Adanya maloklusi open bite sehingga penderita sukar mengunyah. c. Palatum mole sering jatuh ke belakang sehingga dorsum lidah tertekan sehingga timbul kesukaran bernafas. d. Terdapatnya kelainan gigi berupa fraktur, avultio, luxatio. e. Pada palpasi, seluruh bagian rahang atas dapat digerakkan, pada bagian hidung terasa adanya step atau bagian yang tajam dan terasa sakit. Fraktur ini membentuk garis fraktur yang meliputi tulang-tulang nasalis, maxillaries, orbita, ethmoid, sphenoid dan zygomaticus arch. Sepertiga bagian tengah muka terdesak ke belakang sehingga terlihat muka rata yang disebut “Dish Shape Face”. Displacement ini selalu disebabkan karena tarikan kea rah belakang dari M.pterygoideus dimana otot ini melekat pada sayap terbesar tulang sphenoid dan tuberositas maxillary. Gejala Klinis Extra Oral : a. Pembengkakan hebat pada muka dan hidung.

frktur maksila tmbhn

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fr maksila

Citation preview

Le Fort IIGaris fraktur meliputi tulang maxillaries, nasalis, lacrimalis, ethmoidalis, sphenoid, dan sering tulang vomer dan septum nasalis terkena juga.Gejala klinikExtra Oral :a. Pembengkakan hebat pada muka dan hidung, pada daerah tersebut terasa sakit.b. Dari samping muka terlihat rata karena adanya deformitas hidung.c. Bilateral circum echymosis, subconjuctival echymosis.d. Perdarahan dari hidung yang disertai cairan cerebrospinal.Intra Oral :a. Mulut sukar dibuka dan rahang bawah sulit digerakkan ke depan.b. Adanya maloklusi open bite sehingga penderita sukar mengunyah.c. Palatum mole sering jatuh ke belakang sehingga dorsum lidah tertekan sehingga timbul kesukaran bernafas.d. Terdapatnya kelainan gigi berupa fraktur, avultio, luxatio.e. Pada palpasi, seluruh bagian rahang atas dapat digerakkan, pada bagian hidung terasa adanya step atau bagian yang tajam dan terasa sakit.

Fraktur ini membentuk garis fraktur yang meliputi tulang-tulang nasalis, maxillaries, orbita, ethmoid, sphenoid dan zygomaticus arch. Sepertiga bagian tengah muka terdesak ke belakang sehingga terlihat muka rata yang disebut Dish Shape Face. Displacement ini selalu disebabkan karena tarikan kea rah belakang dari M.pterygoideus dimana otot ini melekat pada sayap terbesar tulang sphenoid dan tuberositas maxillary.Gejala KlinisExtra Oral :a. Pembengkakan hebat pada muka dan hidung.b. Perdarahan pada palatum, faring, sinus maxillaries, hidung, dan telinga.c. Terdapat bilateral circum echymosis dan subconjuctival echymosis.d. Pergerakan bola mata terbatas dan terdapat kelainan N.opticus dan saraf motorik dari mata yang menyebabkan diplopia, kebutaan dan paralisis bola mata yang remporer.e. Deformitas hidung sehingga mata terlihat rata.f. Adanya cerebrospinal rinorhea dan umumnya bercampur darah.g. Paralisis N. Fasialis yang sifatnya temporer atau permanen yang menyebabkan Bells Palsy.Intra Oral :a. Mulut terbuka lebih lebar karena keadaan open bite yang berat.b. Rahang atas dapat lebih mudah digerakkan.c. Perdarahan pada palatum dan faring.d. Pernafasan tersumbat karena tertekan oleh dorsum lidah.

Zygomaticus Complex FractureTulang zygoma adalah tulang yang kokoh pada wajah dan jarang mengalami fraktur. Namun, tempat penyambungan dari lengkungnya sering mengalami fraktur. Yang paling sering mengalami fraktur adalah temporal sutura dari lengkung rahang. Fraktur garis sutura rim infra orbitalis, garis sutura zygomatic frontal dan zygomatic maxillaries. Fraktur ini biasanya unilateral , sering bersifat multiple dan comminuted, tetapi karena adanya otot sygomatic dan jaringan pelindung yang tebal, jarang bersifat compound. Displacement terjadi karena trauma, bukan karena tarikan otot.Gejala klinika. Penderita mengeluh sukar membuka rahang, merasa ada sesuatu yang menahan, waktu membuka mulut ke depan condyle seperti tertahan.b. Bila cedera sudah beberapa hari ddan pembengkakan hilang, terlihat adanya depresi yang nyata sekeliling lengkung dengan lebar 1 atau 2 jari yang dapat diraba.c.