19
FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU (FAR EAST OF EDEN) Linggar Suwandi, Lea Santiar Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok Email: [email protected] Abstrak Di dunia video game Jepang, terdapat game bergenre RPG yang menampilkan teks berupa pesan untuk mendeskripsikan suatu peristiwa. Teks ini biasanya muncul dengan predikat berakhiran –ta bermakna lampau dan muncul bersamaan dengan peristiwa yang ditandai dengan efek visual dan audio. Salah satu contoh game dengan ciri tersebut yang akan dijadikan bahan penelitian terhadap fungsi bentuk lampau –ta ini adalah Tengai Makyou. Dalam tulisan ini, penulis ingin memastikan kecocokan fungsi bentuk –ta tersebut dengan konteks kalimat pada teks dan dialog dalam game yang diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai fungsi bentuk –ta dan maknanya. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil sampel gambar yang memuat kalimat dengan predikat berakhiran –ta, lalu diidentifikasi fungsi dan makna di dalamnya. Fungsi bentuk –ta terdiri dari kala, aspek, dan fungsi selain dari keduanya, yaitu modus. Analisis data dalam penelitian ini membuktikan bahwa bentuk –ta tidak hanya memiliki fungsi kala untuk mengungkapkan peristiwa di masa lampau, tapi juga fungsi aspek untuk menunjukkan sudah terjadi, atau selesainya suatu peristiwa, dan modus yang merupakan cara pembicara untuk mengungkapkan perasaan. Terkadang dalam satu kata, terkandung fungsi kala dan beberapa aspek sekaligus. Ta Form Function in Tengai Makyou (Far East of Eden) Game Abstract In the world of Japanese video games, there exist games with RPG genre which show text of messages describing an event. These texts are usually appear with predicates end with –ta that implies past, simultaneously as events which symbolized by audio and visual effects. The example that possesses such charactistic, which will be used as research material for –ta form functions is Tengai Makyou. In this article, author will confirm the validity of –ta form according to the texts dan dialogues context. The goal of this research is to study about –ta form functions and the meaning. The research is commenced by sampling the screenshots which contain sentences end with –ta form and identify the function and meaning. Ta form functions are distinguished as tense, aspect, and functions other than both which identified as modality. The analysis of the texts and dialogues in this game will proves that –ta form do not just contains tense function to express past events, but also aspect to express happened or completed event, and modality to express how the speaker express his/her feeling. Sometimes, one word contains tense and few aspect functions simultaneously. Keyword: aspect; Japanese lingiustic; mood; past; ta form; tense; video game Pendahuluan Bagi pemelajar yang berasosiasi atau memiliki ketertarikan pada kebudayaan Jepang, menguasai bahasa Jepang adalah hal yang penting. Salah satu cara untuk mendalami kemampuan berbahasa Jepang adalah membiasakan diri untuk membaca atau mendengarkan Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU (FAR EAST OF EDEN)

Linggar Suwandi, Lea Santiar

Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok

Email: [email protected]

Abstrak

Di dunia video game Jepang, terdapat game bergenre RPG yang menampilkan teks berupa pesan untuk mendeskripsikan suatu peristiwa. Teks ini biasanya muncul dengan predikat berakhiran –ta bermakna lampau dan muncul bersamaan dengan peristiwa yang ditandai dengan efek visual dan audio. Salah satu contoh game dengan ciri tersebut yang akan dijadikan bahan penelitian terhadap fungsi bentuk lampau –ta ini adalah Tengai

Makyou. Dalam tulisan ini, penulis ingin memastikan kecocokan fungsi bentuk –ta tersebut dengan konteks kalimat pada teks dan dialog dalam game yang diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai fungsi bentuk –ta dan maknanya. Penelitian dilakukan dengan cara mengambil sampel gambar yang memuat kalimat dengan predikat berakhiran –ta, lalu diidentifikasi fungsi dan makna di dalamnya. Fungsi bentuk –ta terdiri dari kala, aspek, dan fungsi selain dari keduanya, yaitu modus. Analisis data dalam penelitian ini membuktikan bahwa bentuk –ta tidak hanya memiliki fungsi kala untuk mengungkapkan peristiwa di masa lampau, tapi juga fungsi aspek untuk menunjukkan sudah terjadi, atau selesainya suatu peristiwa, dan modus

yang merupakan cara pembicara untuk mengungkapkan perasaan. Terkadang dalam satu kata, terkandung fungsi kala dan beberapa aspek sekaligus.

Ta Form Function in Tengai Makyou (Far East of Eden) Game

Abstract

In the world of Japanese video games, there exist games with RPG genre which show text of messages describing an event. These texts are usually appear with predicates end with –ta that implies past, simultaneously as events which symbolized by audio and visual effects. The example that possesses such charactistic, which will

be used as research material for –ta form functions is Tengai Makyou. In this article, author will confirm the validity of –ta form according to the texts dan dialogues context. The goal of this research is to study about –ta

form functions and the meaning. The research is commenced by sampling the screenshots which contain sentences end with –ta form and identify the function and meaning. Ta form functions are distinguished as tense, aspect, and functions other than both which identified as modality. The analysis of the texts and dialogues in this

game will proves that –ta form do not just contains tense function to express past events, but also aspect to express happened or completed event, and modality to express how the speaker express his/her feeling.

Sometimes, one word contains tense and few aspect functions simultaneously.

Keyword: aspect; Japanese lingiustic; mood; past; ta form; tense; video game Pendahuluan

Bagi pemelajar yang berasosiasi atau memiliki ketertarikan pada kebudayaan Jepang,

menguasai bahasa Jepang adalah hal yang penting. Salah satu cara untuk mendalami

kemampuan berbahasa Jepang adalah membiasakan diri untuk membaca atau mendengarkan

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 2: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

wacana berbahasa Jepang. Salah satu contoh wacana yang dapat dijadikan referensi adalah

video game berbahasa Jepang yang dibuat oleh pengembang dari Jepang. Alasannya adalah

karena selain menggunakan bahasa Jepang, naskah dalam sebagian video game mengandung

tata bahasa yang mudah dibaca dan dipahami agar dapat dinikmati oleh semua umur.

Salah satu genre yang digemari oleh konsumen pada masa sekarang ini adalah RPG

(Role-Playing Game). Umumnya, RPG adalah genre di mana pemain mengendalikan lebih

dari satu orang tokoh utama dengan misi utama menyelesaikan petualangan dengan tujuan

tertentu sambil menjelajahi berbagai tempat. Hampir setiap game RPG menyuguhkan adegan

pertempuran yang mengharuskan pemain untuk menghabisi musuh-musuh yang menghadang.

Di antara semua game RPG yang ada sekarang ini, ada sebagian yang memiliki ciri unik,

yaitu menyajikan informasi berupa pesan tentang peristiwa yang sedang terjadi seperti saat

musuh datang menghadang pemain, menerima serangan, mendapat barang baru, dan lain

sebagainya, baik di luar maupun di dalam adegan pertempuran. Contoh dari RPG seperti ini

adalah Dragon Quest, seri Mother1 , Shin Megami Tensei, Ougon no Taiyou2 dan lain

sebagainya. Hal yang menarik bagi penulis untuk diangkat menjadi tema skripsi ini adalah

bahwa informasi ini muncul hampir bersamaan dengan terjadinya peristiwa yang

bersangkutan berdasarkan efek visual dan suara yang timbul padahal mengandung predikat

bentuk -ta. Bahkan di game lain, peristiwa yang ditandai dengan efek terjadi setelah informasi

ini muncul pada layar.

Gambar 1. Contoh kalimat berakhiran –ta di dalam game bergenre RPG

Bagi pemain yang sedang mempelajari bahasa Jepang, fungsi dan makna bentuk –ta pada

pernyataan tersebut, menjadi sulit dipahami. Timbul berbagai pertanyaan yang dapat diangkat

menjadi pertanyaan penelitian. Misalnya permasalahan fungsi dan makna bentuk –ta, adanya                                                                                                                          1 Dalam versi Bahasa Inggris, dikenal dengan judul Earthbound 2 Dalam versi Bahasa Inggris, dikenal dengan judul Golden Sun  

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 3: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

kesulitan membedakan penggunaan bentuk –ta bentuk lampau dengan -ta yang bukan bentuk

lampau. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti lebih lanjut mengenai fungsi bentuk –ta

bahasa Jepang.

Alasan lain yang melatarbelakangi penulis mengangkat topik ini adalah ketertarikan

penulis terhadap video game, terutama produksi Jepang, sebagai hobi. Melalui pengalaman

bermain game, penulis merasakan bahwa game produksi Jepang ini bukan saja menghibur dan

mengasyikkan, game produksi Jepang ini juga dapat menjadi media belajar yang

menyenangkan. Bahasa asing yang digunakan pada game produksi luar negeri memberikan

contoh penggunaan bahasa asing tersebut secara empiris, termasuk bahasa Jepang. Oleh

karena itu, penulis berasumsi bahwa video game dapat menjadi salah satu media untuk

mempelajari unsur linguistik dalam suatu bahasa, tidak hanya film, komik, novel, dan lain-

lain. Setelah penelitian ini dituntaskan, penulis berharap agar pembaca, terutama yang

menyukai game sedang mendalami bahasa Jepang, menumbuhkan minat untuk menjadikan

video game sebagai sumber pembelajaran selain dari buku-buku berbahasa Jepang.

Game RPG yang dapat dijadikan data untuk penelitian sekarang ini mencapai jumlah

yang cukup banyak. Oleh karena itu, penulis hanya akan mengambil satu sumber data yang

mewakili sekian banyak game dengan genre serupa, yaitu Tengai Makyou (天外魔境). Sama

seperti game RPG dengan ciri unik yang telah disebutkan, Tengai Makyou menyuguhkan teks

berupa pesan yang mendeskripsikan peristiwa, diiringi efek yang timbul baik visual maupun

audio. Teks dan dialog tokoh yang mengandung bentuk-ta akan dijadikan sumber data untuk

penelitian ini.

Tengai Makyou (Far East of Eden) dengan judul lengkap Tengai Makyou: Ziria adalah

game RPG yang dikembangkan oleh RED Company dan dirilis oleh Hudson Soft untuk

konsol PC-Engine pada 30 Juni 1989. Keunikan dari game ini adalah selain merupakan game

RPG pertama yang dikemas dalam bentuk CD-ROM, game yang merupakan pendahulu untuk

seri Tengai Makyou ini menyajikan permainan yang kaya dengan sulih suara, animasi, serta

musik berkualitas jernih. Game ini menceritakan tentang ninja keturunan klan api bernama

Ziria (ジライア, Jiraia), Tsunade (ツナデ), dan Orochimaru (オロチ丸) yang harus

bertualang di negeri fiktif menyerupai Jepang zaman feodal yang disebut Jipang untuk

membasmi komplotan iblis yang disebut sekte Daimon (大門教 , Daimonkyou) serta

mencegah kebangkitan roh jahat bernama Masakado yang ingin menguasai Jipang.

Permasalahan yang akan dibahas adalah fungsi apa saja yang terdapat dalam teks dan

dialog berakhiran –ta dalam game Tengai Makyou agar dapat mencapai tujuan, yaitu

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 4: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

menemukan fungsi-fungsi dan makna bentuk –ta. Pembahasan masalah dibatasi hingga hanya

mengidentifikasi predikat berakhiran –ta yang terletak di akhir kalimat serta membahas

sejumlah data saja.

Tinjauan Teoritis

Menurut Murata (2007) dalam buku Nyuumon Nihongo no Bunpou, bentuk –ta

memiliki fungsi kala, aspek, dan selain keduanya yang disebut modality atau modus.

Kala atau tense menurut Comrie (1976), adalah hubungan antar waktu situasi dengan

dengan waktu lain yang biasanya ditandai dengan saat pengucapan. Kala secara umum terdiri

dari lampau, sekarang, dan masa depan. Situasi yang terjadi pada waktu bersamaan saat

pengucapan menandakan masa sekarang. Situasi sebelum saat pengucapan menandakan masa

lampau. Sebaliknya, situasi setelah pengucapan menandakan masa depan. Karena kala

menghubungkan situasi dengan saat pengucapan, dapat dikatakan bahwa kala memiliki sifat

deiktik. Umumnya, penggolongan kala dilakukan dengan mengacu pada masa sekarang

karena titik referensi situasi berada tepat di saat pengucapan. Comrie (1985) menyebutkan

adanya kala relatif (relative tense) di mana situasinya tidak terletak pada saat pengucapan atau

masa sekarang, melainkan pada titik referensi berdasarkan konteks kalimat, misalnya hari

yang sama, hari sebelum, dan hari sesudah.

Untuk menerangkan lebih jauh mengenai kala absolut dan kala relatif, ia membuat

rangkaian urutan di mana saat pengucapan dilambangkan dengan S (Speech), saat terjadinya

peristiwa dilambangkan dengan E (Event) dan titik referensi menurut konteks dilambangkan

dengan R (Reference). Kala absolut hanya mengandung E dan S karena titik referensi terletak

tepat di saat pengucapan. Menurut Comrie, kala absolut terdiri dari masa lampau (E - S),

sekarang (E=S), dan masa depan (S - E). Kala relatif terdiri dari Relatif Lampau (E - R),

Relatif Sekarang (E=R), Relatif Masa Depan (R - E). Comrie juga menambahkan rangkaian

gabungan kala absolut-relatif, yaitu pluperfek (E - R - S) dan perfektum masa depan (S - E -

R). Dalam teori Reichenbach (1947), terdapat satu rangkaian, yaitu perfektum masa sekarang

(E - R=S) di mana titik relatif dan waktu pengucapan terletak bersamaan sehingga

menyerupai kala sekarang.

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 5: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

Bentuk –ta Bentuk –ru

Gambar 2. Terjemahan Skema Kala Murata (2007)

(Sumber: Nyuumon Nihongo no Bunpou, Hal. 151, telah diolah kembali)

Menurut teori Murata, kala dalam Bahasa Jepang terbagi menjadi morfem –ru (disebut

juga 基本形, Kihonkei) dan morfem –ta. Perbedaan antara morfem –ru dan –ta terlihat dari

jenis predikat kalimat, yaitu predikat situasi (状態述語, Joutai Jutsugo) dan predikat kerja

(動的述語, Douteki Jutsugo). Dalam predikat situasi yang disebut juga predikat statis (静的

述語, Seiteki Jutsugo), bentuk –ru berfungsi sebagai penunjuk kala sekarang, sedangkan

bentuk –ta berfungsi menunjukkan kala lampau. Sebagai catatan, Teramura mengidentifikasi

predikat yang termasuk ke dalam predikat situasi, yaitu kata benda (名詞) diikuti kopula

(contoh: desu, da), kata sifat –na (名容詞) diikuti kopula, kata sifat –i, dan kata kerja yang

menunjukkan situasi (状態動詞, baca: joutai doushi). Misalnya, aru atau iru yang bermakna

keberadaan dan dekiru yang merupakan kata kerja potensial (Iori, Takanashi, Nakanishi,

Yamada, 2000b, hal. 368). Sedangkan dalam predikat kerja yang terdiri dari kata kerja

dinamis, bentuk –ru menunjukkan masa depan dan bentuk –ta tetap merujuk pada peristiwa

lampau. Berbeda dengan predikat situasi, predikat kerja tidak hanya memiliki fungsi kala, tapi

juga berpotensi mengandung fungsi aspek yang maknanya berbeda dengan kala.

Aspek menurut Tjandra (2013, hal 142-145) adalah “kategori gramatikal yang

mengungkapkan bagaimana keadaan suatu kegiatan verba dilakukan, atau bagaimana suatu

kejadian terjadi, tanpa pertimbangan poros waktu, misalnya sedang dikerjakan, belum

dikerjakan, sudah selesai dikerjakan, dan sebagainya. Tetapi, pemakaian aspek seringkali

dilakukan bersamaan dengan makna kala yang berporoskan waktu.” Definisi ini serupa

dengan teori Kridalaksana (2001) yang mengartikan aspek sebagai kategori gramatikal verba

yang mengungkapkan lama dan jenis perbuatan apakah mulai, sedang berlangsung, selesai,

berulang, dan sebagainya.

Comrie (1976) membagi aspek menjadi aspek perfektif dan aspek imperfektif. Aspek

perfektif mengarah pada situasi secara keseluruhan di mana awal, tengah, dan akhir perbuatan

menyatu jadi satu tanpa memandang pilihan waktu secara internal dan aspek imperfektif

Masa Depan Masa Lalu

Pengucapan

Sekarang

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 6: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

mengungkapkan situasi yang dipandang dari struktur internal (Comrie, 1976, hal. 16). Aspek

imperfektif dibagi lagi menjadi aspek habitual yang mengungkapkan situasi berulang dan

aspek berlanjut (continuous) untuk mengungkapkan peristiwa atau perbuatan yang sedang

berlangsung. Kemudian, Comrie (1976) membagi lagi aspek berlanjut menjadi aspek

nonprogresif dan progresif.

Mengenai aspek perfektum (Perfect atau Present Perfect), Comrie (1976, 52) berpendapat

bahwa perfektum berbeda dengan aspek lain karena menghubungkan suatu keadaan dengan

situasi sebelumnya. Ia mencontohkan kalimat perfektum I have lost my penknife (Aku sudah

menghilangkan pisau lipatku) dan kalimat non-perfektum I lost my penknife (Aku

menghilangkan pisau lipatku). Perbedaan yang memungkinkan di antaranya adalah kalimat

pertama mengimplikasikan bahwa pisau lipatnya masih hilang sampai sekarang, sementara

yang kedua tidak demikian. Intinya, aspek perfektum mengungkapkan adanya hubungan dari

masa lampau dengan masa sekarang yang masih dapat dirasakan.

Comrie juga membagi aspek perfektum menjadi 4 jenis berdasarkan maknanya dari segi

hubungan masa lampau dan sekarang. Perfektum hasil (Perfect of result) mengungkapkan

keadaan sekarang sebagai hasil dari kejadian masa lalu. Perfektum pengalaman (Experiential

perfect) mengungkapkan suatu peristiwa yang pernah terjadi setidaknya satu kali dalam kurun

waktu dari masa lampau hingga sekarang. Perfektum bertahan (Perfect of persistent situation)

menggambarkan situasi yang mulai terjadi pada masa lampau, namun terus bertahan atau

berlanjut hingga kini. Perfektum dekat (Perfect of recent past) mengacu pada peristiwa yang

baru saja terjadi atau mendekati masa sekarang. Perfektum yang terakhir ini serupa dengan

teori Iori, Takanashi, Nakanishi, dan Yamada (2000a, hal. 70) di mana perfektum (sekarang)

dapat menggambarkan situasi sekarang sesaat setelah timbulnya peristiwa atau perbuatan.

Masih seputar aspek perfektum, Tjandra (2013, hal. 152) yang menyertakan teori dari

Prof. Koizumi Tamotsu menyebut aspek perfektum dengan sebutan aspek kompletif dan

membagi aspek yang berhubungan dengan makna selesai menjadi aspek kompletif bermakna

keadaan selesai-lengkap (完了 , kanryou) yang biasanya diungkapkan dengan bentuk

pemakaian tersendiri, yaitu akhiran –te shimatta (てしまった) dan aspek non-kompletif

bermakna belum selesai-lengkap (未完了, mikanryou) bila dilihat dari sudut pengerjaannya.

Sebaliknya aspek perfektif (完結, kanketsu) merupakan aspek yang menuturkan kegiatan

dalam keadaan sudah dilakukan. Mengenai perbedaan antara kala lampau atau pasa, aspek

kompletif, non-kompletif, aspek perfektif, berikut adalah rangkuman contoh dari Prof.

Koizumi yang dikutip oleh Tjandra (2013, hal. 147, 153).

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 7: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

- Kala lampau/pasa (過去形) :

Sakuya, kono hon wo yonda. Saya membaca buku ini tadi malam. (Kegiatan membaca

dilakukan tadi malam. Ada keterangan waktu)

- Aspek non-kompletif (未完了) :

Sakuya, kono hon wo yonda. Saya membaca buku ini tadi malam. (Kegiatan membaca

dalam keadaan belum selesai-lengkap. Hanya menuturkan makna kegiatan baca dilakukan

tadi malam. Kalimat ini dapat dikatakan mengandung makna kala lampau dan aspek non-

kompletif atau hanya kala lampau saja)

- Aspek kompletif (完了) :

Sakuya, kono hon wo yonde shimatta. Saya sudah selesai membaca buku ini tadi malam

(diiringi dengan mengandung morfem -te shimau)

- Aspek perfektif (完結) :

Kono hon wo yonda. Saya sudah membaca buku ini. (Kegiatan baca sudah dilakukan.

Tidak ada keterangan waktu)

Murata menemukan bahwa bentuk –ta memiliki fungsi kanryou (完了) atau disebut juga

aspek perfektum atau kompletif yang bermakna selesainya suatu perbuatan.

Cukup sulit untuk membedakan –ta sebagai kala dan aspek. Contoh kasusnya adalah

ketika orang Jepang mempelajari bahasa Inggris untuk pertama kali, mereka kesulitan untuk

membedakan antara kala sekarang dengan perfektum kini. Ini disebabkan karena dalam

bahasa Jepang, keduanya menggunakan akhiran –ta sebagai pemarkah.

Masuoka (1993) membuat pengecualian bahwa aspek perfektum bentuk –ta hanya berlaku

pada predikat kerja. Dengan demikian, predikat kerja berakhiran –ta memiliki dua makna,

yaitu untuk menunjukkan masa lalu dan menunjukkan makna ‘selesai’. Pernyataan ini

memperkuat fakta dari Iori, Takanashi, Nakanishi, dan Yamada (2000b, hal. 368) bahwa

predikat situasi tidak memiliki makna aspek.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah bentuk –ta berfungsi sebagai kala atau aspek

dapat dilihat dari adanya keterangan pada kalimat. Kala ditandai dengan adanya kata

keterangan waktu yang mengacu pada masa lampau seperti kinou (kemarin), sedangkan aspek

ditandai dengan keterangan mou yang berarti “sudah” (Iori, Takanashi, Nakanishi, Yamada,

2000a).

Perbedaan lain antara makna kala dan makna aspek perfektum bentuk -ta dapat dilihat

dari titik referensinya. Berbeda dengan kala lampau di mana peristiwa terjadi sebelum

pengucapan, aspek perfektum mengungkapkan peristiwa yang sudah berakhir sebelum titik

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 8: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

waktu yang menjadi referensi (Iori, Takanashi, Nakanishi, Yamada, 2000b, hal. 43-44). Jika

pada kala lampau titik referensi terletak bersamaan dengan pengucapan, titik referensi aspek

perfektum mencakup sebelum, sama dengan, dan sesudah pengucapan. Berdasarkan titik

referensi, aspek perfektum dibagi menjadi perfektum lampau (過去完了, kako kanryou) di

mana peristiwa terjadi sebelum titik referensi sebelum pengucapan, perfektum sekarang (現在

完了, genzai kanryou) di mana peristiwa terjadi sebelum titik referensi di saat pengucapan,

dan perfektum masa depan (未来完了, mirai kanryou) di mana peristiwa terjadi sebelum titik

referensi setelah pengucapan. (Iori, Takanashi, Nakanishi, Yamada, 2000a, hal. 69).

Masing-masing perfektum juga memiliki beberapa perbedaan. Perfektum lampau selalu

ditandai dengan akhiran –teita, sementara perfektum masa depan ditandai dengan –teiru dan

dapat dilengkapi dengan kopula darou. Perbedaan perfektum lampau dan perfektum sekarang

dapat dilihat dari morfem ta koto ga aru (たことがある) yang bermakna pengalaman, di

mana ta koto ga aru merujuk pada saat pengucapan dan ta koto ga atta mengacu pada titik

referensi.

Menurut Iori, Takanishi, Nakanishi, dan Yamada (2000b, hal. 67), konsep aspek adalah

melihat apakah suatu peristiwa berakhir pada satu titik, atau berlanjut dengan perpanjangan

waktu tertentu. Bentuk –ta menunjukkan peristiwa yang terjadi secara menyeluruh dan bentuk

–teita menunjukkan peristiwa yang sedang berlangsung. Strukturnya dapat dilihat pada contoh

berikut. Perlu diketahui bahwa bentuk –teita adalah gabungan dari –teiru yang bermakna

kegiatan berlanjut dan –ta bermakna lampau.

a) 降っ ― X ― た Aspek Kala Perfektif (完結) Lampau

b) 降っ ― てい ― た Aspek Kala Berlanjut/Imperfektif (継続/未完結) Lampau

Di sisi lain, bentuk –ta memiliki fungsi yang tidak berhubungan dengan tense ataupun

aspek. Fungsi ini berkaitan dengan modus (disebut juga mood atau modality) dalam bahasa

Jepang. Modus menurut Murata (2007, hal. 92) adalah elemen yang menunjukkan perilaku

subjektif bagaimana pembicara memahami dan mengungkapkan hal yang ingin disampaikan

pada lawan bicara. Berikut adalah jabaran beserta contohnya.

1. Mengungkapkan Perasaan Sekarang (Terhadap Peristiwa Masa Lampau), berfungsi

mengutarakan kesan atau perasaan pembicara pada masa sekarang mengenai sesuatu

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 9: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

yang terjadi di saat sebelum pengucapan. Contoh: (1) Sou desu ka. Yokatta desu ne

(Begitu, ya. Syukurlah); (2) Arigatou Gozaimashita (Terima kasih).

2. Perwujudan Dugaan atau Harapan (予想・期待の実現), berfungsi mengekspresikan

perasaan ketika sesuatu yang dipikirkan atau diharapkan sebelum pengucapan menjadi

kenyataan. Contoh: (Koppu no ekitai wo nonde mite) Yappari Uuroncha datta.

((Mencoba meminum cairan di dalam cangkir) Ternyata, memang teh Oolong.)

3. Penemuan (発見 ), bentuk –ta digunakan apabila pembicara mengetahui atau

menyadari suatu fakta baru. Menurut Takahashi dan Kunihiro, digunakan pula sebagai

ekspresi ketika menemukan sesuatu (Muramatsu, 2001). Menurut Kudoh, predikat

bentuk –ta dengan fungsi seperti ini sering ditambahkan dengan akhiran ~の, ~のだ,

atau ~んだ (Murata, 2010). Contoh: (1) (Sagashimono wo shite ite) A,

atta.( (Mencari benda) Ah, ada.); (2) Kimi mo Toukyou Shusshin datta no ka

(Ternyata kamu asal Tokyo, ya.); (3) (Shachoushitsu no doa wo akete) O, okyaku-

sama deshita ka. De wa, mata ato de mairimasu ((Membuka pintu ruang kepala

perusahaan) Oh, rupanya ada tamu. Kalau begitu, saya akan datang lagi nanti.)

4. Mengingat Kembali (想起), digunakan untuk ekspresi ketika mengingat kembali

sesuatu yang sudah diketahui di masa lalu atau terlupa. Contoh: Kono hana no namae

wa nanto iimashita ka ne? (Waktu itu, katanya nama bunga ini apa, ya?)

5. Permintaan Singkat (性急な要求), Bentuk –ta juga dapat digunakan untuk meminta

sesuatu kepada lawan bicara. Fungsi ini bermaksud untuk membuat lawan bicara

melakukan sesuatu bersamaan dengan atau segera setelah pembicara selesai berucap.

Makna imperatif dalam fungsi ini lebih bersifat nonformal atau insidental (Tjandra,

2013). Contoh: (1) Saa, katta, katta. (Ayo, beli, beli); (2) Chotto matta! (Tunggu

dulu!)

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel data berupa cuplikan gambar dari dialog

yang terdapat di dalam game Tengai Makyou secara acak, terutama dialog yang mengandung

kalimat berakhiran –ta. Di dalam game ini, terdapat teks atau dialog yang muncul lebih dari

satu kali dengan konteks yang sama atau mirip namun membentuk pola khusus. Penulis

menyebut ini sebagai kalimat ulang dan kalimat berpola untuk merujuk pada kalimat dengan

ciri seperti yang telah disebutkan. Dari kalimat ulang yang muncul sedikitnya dua kali dengan

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 10: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

tampilan atau konteks yang sama, hanya akan diambil salah satu sebagai perwakilan.

Kemudian, dialog tersebut disalin dan diidentifikasi keberadaan fungsi-fungsinya pada bentuk

–ta, yaitu kala, aspek, dan modus. Untuk bagian aspek, penulis hanya akan menjelaskan salah

satu sebagai yang mewakili semua aspek yang terkandung pada kalimat. Setiap kalimat yang

dianalisis terdiri dari huruf kana, romaji, terjemahan, dan analisis fungsi yang terkandung

dalam kalimat beserta keterangannya.

Hasil Penelitian

Bentuk –ta menurut Murata memiliki 3 fungsi, yaitu kala, aspek, dan fungsi selain

keduanya yang disebut modus. Fungsi kala pada bentuk –ta menunjukkan suatu peristiwa

yang terjadi sebelum saat pengucapan. Dengan kata lain, peristiwa di masa lalu. Fungsi yang

melingkupi semua titik waktu sebelum masa sekarang ini hampir dapat ditemukan di semua

predikat. Bentuk –ta memiliki banyak fungsi aspek dalam satu kata. Beberapa di antaranya

adalah aspek perfektif bermakna sudah terjadi dan aspek kompletif atau perfektum bermakna

selesai (完了, kanryou). Aspek perfektif hanya menerangkan bahwa suatu peristiwa sudah

terjadi, sementara aspek kompletif menyertakan hubungan antara peristiwa lampau dengan

keadaan masa sekarang yang merupakan akibat dari peristiwa tersebut dan masih berlangsung.

Modus pada bentuk –ta berfungsi untuk mengungkapkan perasaan subjektif pembicara dan

kaidah makna dari kata berakhiran –ta itu sendiri seringkali tidak sama dengan ciri predikat

dengan fungsi kala dan aspek. Beberapa contoh modus di antaranya adalah kesan terhadap

sesuatu di masa lalu, penemuan benda atau fakta, dan permintaan singkat yang benuansa cepat.

Lampau Masa Depan

= Peristiwa

= Titik Referensi

Gambar 3. Skema Gabungan Kala dan Aspek Perfektum/kompletif/kanryou

Ada beberapa perbedaan antara fungsi kala dan fungsi aspek bentuk –ta. Fungsi aspek

dapat ditemukan pada predikat kerja, tapi tidak pada predikat situasi seperti kata benda, kata

sifat, dan kata bermakna keberadaan seperti aru atau iru. Fungsi kala mengacu pada saat

Saat Pengucapan

Masa Sekarang Perfektum Lampau Perfektum Perfektum Masa Depan

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 11: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

pengucapan, sementara aspek perfektum atau kanryou mengacu pada titik referensi. Aspek

perfektum sendiri juga bermacam-macam dan berbeda berdasarkan cirinya. Jika prefektum

sekarang menunjuk peristiwa sebelum titik referensi di masa sekarang atau saat pengucapan,

perfektum lampau atau pluperfek menunjuk peristiwa sebelum titik referensi yang terletak di

masa lampau atau sebelum saat pengucapan. Bentuk –ta dapat ditemukan pada perfektum

lampau yang ditandai dengan akhiran –teita dan perfektum sekarang yang ditandai dengan –ta.

Perbedaan antara kedua perfektum ini juga dapat dilihat dari penggunaan morfem ta koto ga

aru, di mana ta koto ga aru melambangkan perfektum sekarang dan ta koto ga atta

melambangkan perfektum lampau. Namun, perbedaan-perbedaan tersebut tidak menyangkal

fakta bahwa kala dan aspek dapat berdampingan dalam satu kata.

Pembahasan

(1) 遠い、遠い、はるか昔・・・ 世界の東のはずれに・・・ ジパングと呼ば

れる国があった。  

Tooi, tooi, haruka mukashi... Sekai no higashi no hazure ni... Jipangu to yobareru kuni ga

atta.

Pada zaman dahulu sekali... di penghujung timur dunia, ada sebuah negeri yang disebut

Jipang

Fungsi: Kala

Analisis :あった (aru + -ta) adalah predikat situasi yang bermakna keberadaan, jadi tidak mungkin ada aspek di dalamnya. Terdapat keterangan waktu 昔 yang menandakan masa lampau.

(2) ジパングは周囲を海に囲まれ、春夏秋冬 季節を問わず花が咲き乱れる平和

な国であった。何千年もの昔から 今に至るまで・・・  

Jipangu wa shuui wo umi ni kakomare, shunkashuutou, kisetsu wo towazu, hana ga saki

midareru heiwa na kuni deatta. Nanzenmo no mukashi kara, ima ni itaru made...

Jipang adalah negeri damai yang dikelilingi oleh laut disekitarnya. Di mana dari musim semi

hingga musim dingin, bunga-bunga bermekaran. Dari beribu-ribu tahun lalu hingga kini.

Fungsi: Kala

Analisis: であった (de aru + -ta) adalah salah satu contoh predikat situasi, yaitu kopula.

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 12: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

(3) しかし、そのジパングもかつて一度だけ滅びかけたことがあった。この男の

ために!  

Shikashi, sono Jipangu mo katsute, ichido dake horobikaketa koto ga atta. Kono otoko no

tame ni.

Namun, Jipang saat itu pernah hampir runtuh satu kali. Karena perbuatan orang ini.

Fungsi: Kala, aspek

Analisis: たことがあった pada kata 滅びかける melambangkan aspek perfektum lampau

yang mengindikasikan bahwa negeri Jipang pernah mengalami kehancuran sebelum alur

utama yang diceritakan narator.

(4) その名をマサカドという。マサカドはジパングを自らの望む理想郷にしよう

ともくろんだ。  

Sono na wo Masakado to iu. Masakado wa Jipangu wo mizukara nozomu risoukyou ni shiyou

to mokuronda.

Namanya ialah Masakado. Masakado berencana untuk menjadikan Jipang sebagai negeri

idealnya.

Fungsi: Kala, aspek

Analisis: もくろんだ mengandung aspek non-kompletif karena proses pengerjaannya masih

belum selesai, sehingga tidak memenuhi syarat aspek selesai bentuk -ta. Mengandung aspek

perfektif karena bermakna sudah terjadi.

(5) 火の一族と呼ばれる者たちがいずこからともなく現れ、マサカドに立ち向か

ったという。  

Hi no Ichizoku to yobareru monotachi ga izuko kara tomonaku araware, Masakado ni

tachimukatta to iu.

Orang-orang yang disebut klan api muncul entah dari mana datangnya dan menentang

Masakado.

Fungsi: Kala, aspek

Analisis: 立ち向かった mengandung aspek non-kompletif yang bermakna belum selesai

karena jika dilihat pada situasinya, perbuatan tersebut baru akan dimulai. Mengandung aspek

perfektif karena sudah terjadi.

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 13: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

(6) その死闘の果て、ついにマサカドの霊を地中に封印した時には火の一族のほ

とんどが死に絶えていた。  

Sono shitou no hate, tsui ni Masakado no rei wo chijou ni fuuin shita toki ni wa, hi no

ichizoku no hotondo ga shini taeteita.

Pada akhir pertarungan, ketika roh Masakado berhasil disegel ke bumi, hampir semua anggota

klan api binasa.

Fungsi: Kala, aspek

Analisis: akhiran –teita pada 死に絶えていた memiliki aspek perfektum lampau (過去完了)

dan aspek imperfektif, bermakna situasi yang terus berlanjut hingga pada suatu waktu.

(7) ジパングの筑波と呼ばれる山に、わずかばかり残った火の一族のまつえいの

ひとりがいた。  

Jipangu no Tsukuba to yobareru yama ni, wazuka bakari nokotta hi no ichizoku no matsuei

ga ita.

Di gunung yang disebut Tsukuba, hidup seorang keturunan klan api yang tersisa hanya sedikit.

Fungsi: Kala

Analisis: いた adalah predikat situasi bermakna keberadaan sehingga tidak berpotensi

mengandung aspek.

(8) ガマ「ジライアは火の一族のまつえいだったんだ!!どうりで強いわけ

だ!!」  

Gama: “Jiraia wa hi no ichizoku no matsuei dattanda!! Douri de tsuyoi wake da”

Katak: “Ternyata Ziria keturunan klan api, ya. Berarti kamu kuat.”

Fungsi: Modus

Analisis: Kondisi di mana Ziria menyandang gelar keturunan klan api masih berlangsung

sehingga tidak mengandung fungsi kala lampau. だったんだ pada kalimat ini bermakna

penemuan (発見) untuk mengungkapkan penemuan terhadap fakta baru.

(9) 金太「ポンポコリン!!おまえがジライアか!待ちくたびれちまったよ!オ

レは金太っていうんだ!!」  

Kinta: “Ponpokorin!! Omae ga Jiraia ka! Machikutabire chimatta yo! Ore wa Kinta tte iun

da”

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 14: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

Kinta: “Ponpokorin!! Kamu yang bernama Ziria, ya? Aku sudah menunggu lama! Namaku

adalah Kinta.”

Fungsi: Kala, aspek

Analisis: ちまった adalah bentuk informal dari –te shimau, sehingga mengandung aspek

kompletif atau perfektum yang bermakna selesai.

(10) 村人「わしが あと50さい 若かったら、大門教と戦うの

に!!!!!プチッ! うっ 血管がきれた!」  

Murabito: “Washi ga ato gojuu-sai wakakattara, Daimonkyou to tatakau noni!!! Pch! Uu,

Kekkan ga kireta!”

Penduduk: “Padahal, andai aku 50 tahun lebih muda, aku akan bertarung dengan sekte

Daimon!!! Pch, Uh, pembuluh darahku putus!”

Fungsi: Kala, aspek

Analisis: Peristiwa putusnya pembuluh darah sudah terjadi sebelum pengucapan, ditandai

dengan onomatope プチッ. Dapat disimpulkan bahwa salah satu aspek yang terdapat di

dalamnya adalah aspek perfektif.

(11) 村人「お待ちしておりました!ジライアさま、ここはあなたさまの味

方、雲切の里でございます。」  

Murabito: “Omachishite orimashita! Jiraia-sama, koko wa anata-sama no mikata, Kumogiri

no sato de gozaimasu”

Penduduk: “Kami sudah menunggu! Ziria, di sini adalah sahabatmu, desa Kumogiri.”

Fungsi: Kala, aspek, modus

Analisis: ておりました adalah bentuk lain dari –teita yang mengandung aspek perfektum

lampau. Modus pada kata ini mengarah pada makna terwujudnya harapan atau dugaan bahwa

orang yang ditunggu akan datang.

(12) 村人「白シカさまをたすけていただき、ありがとうございました。」  

Murabito: “Shiro shika-sama wo tasukete itadaki, arigatou gozaimashita”

Penduduk: “Terima kasih sudah menyelamatkan rusa putih.”

Fungsi: Modus

Analisis: Merupakan ungkapan perasaan mengenai peristiwa sudah terjadi, yaitu

penyelamatan rusa putih.

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 15: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

(13) 町人「オラオラ、どいた!どいた!じゃまな やつだぜ まった

く!!」  

Murabito: “Ora, ora, doita! Doita! Jama na yatsu da ze, mattaku!!”

Penduduk: “Hei, hei, minggir, minggir! Mengganggu saja. Dasar!”

Fungsi: Modus Analisis: Merupakan bentuk imperatif yang bermana meminta secara informal.

(14) ゴーモン「ホウ、こんなところまで来たか!!ジライアとやら!ほめ

てやろう!オレが大門教13人衆の1番手、地獄の魔術師ゴーモンだ!!お

まえではオレに勝てんぞ!!」  

Goumon: “Hou, konna tokoro made kita ka!! Jiraia to yara! Homoete yarou.Ore ga

Daimonkyou sanjuuninshuu no ichiban te, jigoku no majutsushi, Goumon da!! Omae de wa

ore ni katenzo!!”

Goumon: “Hoo, rupanya kau sudah tiba hingga ke tempat ini, Ziria. Kupuji kau. Aku adalah

anggota nomor satu dari tiga belas serangkai sekte Daimon, penyihir neraka, Goumon!! Kau

tidak akan menang melawanku!!”

Fungsi: Kala, aspek

Analisis: Peristiwa kedatangan sudah terjadi sebelum pengucapan, mengandung aspek

perfektif karena proses kedatangan berada dalam keadaan sudah dilakukan.

(15) 店員「30両 いただきました。ほかに 何かお求めですか?」  

Ten-in: “Sanjuu-ryou itadakimashita. Hoka ni, nanika omotome desuka?”

Penjaga Toko: “30 ryou sudah saya ambil. Apa lagi yang anda inginkan?”

Fungsi: Kala, aspek.

Analisis: Peristiwa yang dimaksud dalam teks ini adalah transaksi pembelian ketika membeli

barang dengan cara memberi sejumlah uang yang dimiliki pemain. Teks ini menandakan

selesainya suatu perbuatan sehingga mengandung aspek perfektum atau kompletif.

Mengandung kala karena transaksi terjadi sebelum pengucapan.

(16) タヌキのカギを 手に入れた。  

Tanuki no kagi wo te ni ireta.

Anda mendapatkan kunci musang.

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 16: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

Fungsi: Kala, aspek

Analisis: Teks ini timbul bersamaan dengan peristiwa di mana pemain memperoleh barang

baru yang ditandai dengan efek musik khusus, sehingga aspek yang cocok adalah aspek

perfektum dekat yang menandakan peristiwa terjadi sesaat sebelum masa sekarang.

Mengandung kala karena terjadi sesaat sebelum teks ini timbul.

(17) ツボふり「さあ、はった!はった!!丁かた ありませんか?半かた

ありませんか?」  

Tsubo furi: “Saa, hatta! Hatta! Chou-kata arimasen ka? Han-kata arimasen ka?”

Pengocok dadu: “Ayo, pasang, pasang! Ada yang pilih genap? Ada yang pilih ganjil?”

Fungsi: Modus

Analisis: Mengandung makna imperatif.

(18) カマイタチが 現れた。  

Kamaitachi ga arawareta.

Kamaitachi telah muncul.

Fungsi: Kala, aspek

Analisis: Peristiwa kemunculan musuh terjadi bersamaan dengan teks sehingga dapat

dikatakan mengandung aspek perfektum dekat dan kala karena terjadi sesaat sebelum

pengucapan pada teks ini.

(19) ジライアは 粉火の術を つかった。  

Jiraia wa konabi no jutsu wo tsukatta.

Ziria menggunakan jurus bubuk api.

Fungsi: Kala, aspek

Analisis: Teks ini muncul setiap ada yang menggunakan suatu barang atau jurus, baik itu

pemain atau musuh. Mengandung aspek perfektum dekat karena terjadi hampir bersamaan

dengan teks.

(20) ツルギ虫を 打ち倒した!  

Tsurugimushi wo uchitaoshita!

Anda mengalahkan serangga bilah.

Fungsi: Kala, aspek

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 17: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

Analisis: Peristiwa terjadi bersamaan dengan munculnya teks ini, menandakan bahwa pemain

berhasil mengalahkan musuh diikuti dengan efek lenyapnya musuh dari layar. Salah satu

aspek yang cocok adalah perfektum dekat menandakan peristiwa selesai sesaat sebelum teks

muncul.

Kesimpulan

Dengan melihat kalimat yang terdapat pada game Tengai Makyou sebagai salah satu

contoh wacana berbahasa Jepang, dapat dibuktikan bahwa bentuk –ta tidak hanya sekedar

menandakan peristiwa di masa lalu karena bentuk –ta dalam bahasa Jepang secara garis besar

memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi kala untuk menuturkan peristiwa sebelum masa sekarang

ditandai dengan saat pembicara berucap, fungsi aspek untuk menyatakan sesuatu yang sudah

selesai atau sudah terjadi, dan fungsi modus yang mengungkapkan perasaan pembicara dilihat

dari bagaimana ia menyampaikan maksudnya dalam bentuk kata. Biasanya, suatu predikat,

khususnya predikat kerja mengandung kala dan aspek sekaligus. Di sisi lain, kadang dalam

suatu kalimat terdapat kata berakhiran –ta yang tidak mengandung baik kala maupun aspek,

melainkan modus. Fungsi ini dapat ditemukan pada kata yang bukan merupakan predikat

situasi maupun kerja.

Mengenai perbandingan fungsi kala dan aspek pada bentuk –ta, terlepas dari jenis-jenis

beserta maknanya secara spesifik, meskipun kala dan aspek dalam bentuk –ta berbeda, pada

hakikatnya, keduanya menunjukkan suatu peristiwa atau perbuatan yang terjadi sebelum masa

sekarang. Perlu diingat bahwa dalam rumus E (peristiwa), R (titik referensi), dan S (saat

pengucapan), E berada di titik sebelum R yang terletak persis di S. Jadi, baik dalam kala

lampau maupun perfektum kini, yang menyebabkan suatu predikat diakhiri dengan morfem –

ta adalah karena peristiwa terjadi sebelum masa sekarang, entah sesaat, beberapa waktu, atau

sudah lama sekali sebelum masa sekarang. Selain itu, apa pun sebutan untuk aspek perfektum

seperti kompletif, present perfect, perfekta, atau lainnnya, semua bermuara pada satu makna,

yaitu kanryou (完了) atau genzai kanryou (現在完了) yang menyatakan selesainya suatu

perbuatan di masa lalu dan hasilnya masih terasa hingga saat pengucapan karena ada

hubungan antara masa lalu dengan sekarang.

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 18: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

Saran

Penelitian tentang fungsi bentuk –ta ini masih belum cukup untuk menjelaskan secara

detail mengenai kala, aspek dan modus dalam bahasa Jepang serta hal-hal yang membedakan

di antaranya. Namun, penulis berharap agar penelitian ini dapat menjadi sumbangan ilmu

yang bermanfaat serta memotivasi peneliti lain untuk memperluas pilihan wacana yang dapat

diteliti sehingga tidak hanya mengangkat topik dari film, novel, komik, iklan, dan lagu saja.

Jika ada yang ingin melakukan penelitian serupa, penulis menyarankan agar pembaca tidak

hanya bergantung pada satu sumber data seperti game yang telah diangkat ke dalam penelitian

ini, karena ada kemungkinan bahwa sumber data yang lain mengandung konteks yang

berbeda, mulai dari segi teknis, gaya cerita, hingga unsur kebudayaan dalam cerita. Oleh

karena itu, dibutuhkan lebih banyak penelitian menyangkut video game dan hubungannya

dengan disiplin ilmu lain di luar pengetahuan seputar game itu sendiri.

Daftar Referensi

Comrie, Bernard. (1976). Aspect. Cambridge: Cambridge University Press.

_____________. (1985). Tense. Cambridge: Cambridge University Press.

Iori, dkk. (2000a). Chuukyuu wo oshieru hito no tame no nihongo bunpou handbook. Tokyo:

Serie Network.

_______. (2000b). Shokyuu wo oshieru hito no tame no nihongo bunpou handbook. Tokyo:

Serie Network.

Kalata. Kurt. (2005). Tengai Makyou – Far East of Eden.

http://www.hardcoregaming101.net/tengai/tengai.htm

Kato, Shigehiro. (2006). Nihongo bunpou nyuumon handbook. Tokyo: Kenkyusha

Kushartanti, Yuwono, Lauder. (2005). Pesona bahasa: langkah awal memahami linguistik.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Masuoka, Takashi. (1993). 24-shuu nihongo bunpou tour. Tokyo: Kuroshio Shuppan.

Murata, Mizue. (2007). Nyuumon nihongo no bunpou: Nihongo wo ichi kara manabi

naoshitai hito he. Tokyo: Alc.

Reichenbach, Hans. (1947). Elements of symbolic logic. New York: Macmillan & Co..

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016

Page 19: FUNGSI BENTUK –TA DALAM GAME TENGAI MAKYOU FAR EAST …

Tjandra, S.N.. (2013). Sintaksis jepang. Jakarta: Bina Nusantara.

Higuchi, Mariko. (Maret 2001). Nihongo no jisei hyougen to jitai ninchi shiten. Kyutacar.

https://ds.lib.kyutech.ac.jp/dspace/bitstream/10228/964/1/higuchi14.pdf

Mieda, Reiko. (Juli 2011). Kanjou wo arawasu doushi “komaru” ga shimesu tense & aspect.

Hitotsubashi Daigaku Kokusai Kyouiku Center, 2: 13-22.

http://hdl.handle.net/10086/19300

Muramatsu, Yukiko. (1991). Iwayuru “hakken”, ”kakunin”, ”souki” no ta-kou. Nihon Gengo

Bunka. ir.nul.nagoya-u.ac.jp/jspui/bitstream/2237/.../1/BZ002003039.pdf

Murakami, Haruko. (10 Maret 1994). Ta-kei no goyou ni tsuite: jittai chousa kara. Kouza

Nihongo Kyouiku, 29, 166-180.

https://dspace.wul.waseda.ac.jp/dspace/bitstream/2065/3283/1/30181_a.pdf

Nihongo ni okeru ru-kei/ta-kei to modality: bunmatsu wo chuushin ni. (31 Desember 1993).

Kokugogaku Kenkyuu to Shiryou, 17, 24-34.

https://dspace.wul.waseda.ac.jp/dspace/bitstream/2065/29389/1/KokugogakuKenkyuToS

iryo_17_Tei.pdf

Fungsi Bentuk ..., Linggar Suwandi, FIB UI, 2016