30
JURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan” di RCTI terhadap Perilaku Imitasi pada siswa-siswi SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga) Disusun Oleh: GALANG DAYU NUGRAHA D0212044

galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

JURNAL

AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG

TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI

(Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan” di RCTI terhadap

Perilaku Imitasi pada siswa-siswi SMK Warga Surakarta dan SMK N 2

Purbalingga)

Disusun Oleh:

GALANG DAYU NUGRAHA

D0212044

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2017

Page 2: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG

TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI

(Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan” di RCTI terhadap

Perilaku Imitasi pada siswa-siswi SMK Warga Surakarta dan SMK N 2

Purbalingga)

Galang Dayu Nugraha

Drs. Ign. Agung Satyawan SE., S.Ikom., M.Si,

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract“Anak Jalanan (Street Kids)” Drama is one of the television

entertainment program presented with various story. This research used reinforcement imitation by Miller and Dolland-teory approach. This research want to show any relation between watching Anak Jalanan drama, Parents economic level, and the family closeness toward students imitation behavior of Vocational high school of Warga at Surakarta and Vocational School number 2 at Purbalingga.

The quantitive-type with survey-methods are used for this research. The population in this research is automotive department’s students of Vocational high school of warga at Surakarta and Vocational School number 2 at Purbalingga. 80 students from 414 students of automotive department at Vocational School of Warga at Surakarta and 82 students from 458 students of automotive department as the sample of this research. Purposive sampling are use as sampling technique. Quisioner are used as data collecting method, and rank spearman correlation-analysis method are used as data analysis method. ttable=1,991 and 1,990 are obtained by Signification test that used T-test with comparing tcount value with dk=78 and 80 at 5% of signification standard.

The value of tcount at watching television and family closeness relationship is bigger than the value of ttable, it means there is a significant and positive relation made the hypothesis are proven. Meanwhile the value of tcount at family economic level with imitation behavior are smaller than the value of ttable, it means there is no significant and almost 0 relation that made the hypothesis are unproven.

Keywords: imitation behavior, renforcement imitation, watching Anak Jalanan drama activity

Page 3: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

Pendahuluan

Saat ini stasiun televisi berlomba-lomba menayangkan sinema elektronik

atau akrab didengar dengan sinetron yang manyajikan cerita bersifat romantis,

menghibur, penuh khayalan hingga yang bersifat glamour, gaya hidup kebarat-

baratan, kejahatan, kekerasan dan aksi bullying. Namun pada umumnya, kondisi

inilah yang menjadi laris manis dikonsumsi oleh sebagian masyarakat yang

menjadikan sinetron sebagai ritual wajib untuk disaksikan.

Salah satu sinetron televisi yang menjadi perbincangan dalam beberapa

waktu belakangan ini adalah sinetron “Anak Jalanan” yang ditayangkan di RCTI.

Sinetron ini adalah kisah tentang Boy atau nama Asli Stefen William dimana

memerankan sebagai peran utama dalam sinetron ini memiliki watak baik. Dia

adalah remaja dan anak sekolah yang suka membantu temanya di tengah hobinya

mengendarai motor sport-nya. Selain itu, Boy ini juga ternyata memiliki bakat

terpendam yakni dia seorang remaja yang ahli dalam bela diri. Dimana dalam

sinetron ini dia akan melawan beberapa tokoh Antagonis seperti Immanuel Caesar

Hito berperan sebagai Mondy. 

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil dua tempat populasi yakni di

SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga. Keduanya merupakan sekolah

menengah kejuruan yang terdiri dari beberapa jurusan yang dapat dipilih seperti

teknik otomotif, informatika, komputer, dan lain sebagainya guna menyiapkan

peserta didiknya untuk lebih siap menghadapi dunia kerja.

Penelitian ini berfokus pada aktivitas menonton sinetron, tingkat ekonomi

keluarga, dan kedekatan keluarga (orang tua dengan anak) dengan perilaku imitasi

siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga. Peneliti menggunakan

pendekatan teori reinforcement imitation dari Miller dan Dolland.

Page 4: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas menonton

program sinetron “Anak Jalanan” di RCTI dengan perilaku imitasi yang

ditimbulkan siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga?

2. Bagaimanakah tingkat terpaan program sinetron “Anak Jalanan” di RCTI

pada siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga?

3. Apakah terdapat pengaruh tingkat ekonomi orang tua siswa dengan

perilaku imitasi siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga?

4. Apakah terdapat pengaruh tingkat kedekatan keluarga (anak dengan orang

tua) dengan perilaku imitasi siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2

Purbalingga?

5. Berapa besar pengaruh terpaan program sinetron “Anak Jalanan” di RCTI

terhadap perilaku imitasi pada siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2

Purbalingga?

6. Bagaimana perbandingan pengaruh perilaku imitasi pada siswa SMK

Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga?

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Mengetahui tingkat terpaan tayangan sinetron “Anak Jalanan” di RCTI pada

siswa-siswi SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga.

2. Mengetahui perilaku imitasi yang ditimbulkan siswa-siswi SMK Warga

Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga.

Page 5: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

3. Mengetahui hubungan antara tingkat perilaku imitasi berdasarkan tingkat

ekonomi keluarga siswa-siswi SMK Warga Surakarta dan SMK N 2

Purbalingga.

4. Mengetahui hubungan antara tingkat perilaku imitasi berdasarkan tingkat

kedekatan anak dengan orang tua siswa-siswi SMK Warga Surakarta dan SMK

N 2 Purbalingga.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sinetron “Anak Jalanan” di RCTI

terhadap perilaku imitasi terbuka pada siswa-siswi SMK Warga Surakarta dan

SMK N 2 Purbalingga.

6. Mengetahui perbandingan pengaruh perilaku imitasi pada siswa-siswi SMK

Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga.

Landasan Teori

1. Konsep Imitasi

Menurut Pierce & Cheney, proses observational learning merupakan belajar

dengan melakukan observasi, yang mencakup melakukan apa yang oranglain

lakukan, yang mana performa dari observer atau pebelajar diatur oleh tindakan

model.1 Apa yang dilakukan oleh model, akan ditirukan oleh anak sebagai

pebelajar. Meskipun modeling dapat menghasilkan berbagai efek (misalnya social

fasilitation, stimulus enhancement), imitasi mensyaratkan bahwa pebelajar atau

anak menunjukkan respon novel yang hanya dapat terjadi dengan mengobservasi

pancaran novel respon yang sama.

2. Jenis Imitasi Pada Manusia

Menurut Pierce & Cheney imitasi bawaan atau spontan didasarkan pada

evolusi dan seleksi natural atau karekteristik individu daripada pengalaman

selama kehidupan individu. Itulah, imitasi dari oranglain mungkin menjadi bentuk

1 Pierce, W. David & Cheney, Carl D. (2004). Behavior Analysis and Learning third edition. USA: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Hlm. 296.

Page 6: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

tingkah laku yang penting. Tingkah laku ini mungkin mencakup dari tindakan

instingtif sampai seperangkat respon yang lebih digeneralisasikan, yang

bergantung pada individu.

3. Teori Peneguhan (Reinforcement Imitation)

Miller dan Dolland pada tahun 1941 memerinci kerangka teori tentang

instrumental conditioning dan mengemukakan ada tiga kelas utama perilaku yang

seringkali diberi label “imitasi “ same behavior, dua individu memberi respon

masing-masing secara independen, tapi dalam cara yang sama terhadap stimuli

lingkungan yang sama.2

4. Teori S-O-R

S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini

dikemukakan oleh Carl I. Hovland pada tahun 1953. Menurut teori ini, organism

menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Maksudnya

adalah keadaan internal organism berfungsi menghasilkan respon tertentu pula.3

Untuk dapat menjelaskan efek yang ditimbulkan oleh pesan media massa ini,

diterangkan dengan menggunakan teori Stimulus-Organism- Respons (S-O-R)

yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.3

Model Teori Stimulus-Organism-Respons Carl I. Hovland.

Efek yang ditimbulkan oleh model ini adalah reaksi khusus terhadap stimulus

khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian

antara pesan dan reaksi komunikan.4 Unsur-unsur dalam model ini adalah :

a. Pesan (Stimulus, S)

2 Miller, Neal, and John Dollard. 1941. Social Learning and Imitation. New Haven, CT: Yale University Press.

3 Hovland, C. I., Janis, I. L., & Kelley, H. H. (1953). Communication and persuasion: Psychological studies of opinion change. Connecticut: Yale University Press. Hlm. 52.4 Effendi, Onong Uchjana. (iii). Op.Cit. Hlm. 254.

Pesan Tunggal Penerima Individu Reaksi

Page 7: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

b. Komunikan (Organism, O)

c. Efek (Response, R)

Kemudian yang dimaksud dengan respon adalah efek yang ditimbulkan dari

terpaan informasi yang diberikan kepada audiens. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, efek komunikasi yang muncul sehubungan dengan pesan ada tiga

tingkatan yaitu efek kognitif, afektif, dan behavioral.

Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode

survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.5

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk

dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan.6 Dalam penelitian ini populasinya

adalah siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga. Jumlah total

siswa jurusan otomotif SMK Warga Surakarta adalah 414 siswa. Sedangkan

jumlah total siswa jurusan otomotif SMK N 2 Purbalingga adalah 458 siswa.

Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non probability

sampling. Non probability sampling adalah teknik sampling yang tidak memberi

peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel.7 Salah satu dari teknik sampling ini adalah Purposive Sampling.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja.

Sampel ditentukan berdasarkan pada ciri tertentu yang dianggap mempunyai

hubungan erat dengan ciri populasi. Peneliti dengan sengaja menentukan anggota

sampelnya bagi mereka yang menonton sinetron Anak Jalanan di RCTI.

5 Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta:LP3ES. Hlm. 3.6 Sugiyono. (2011).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Hlm. 80. 7 Susanto. Op. Cit. Hlm. 120.

Page 8: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

Dari pra survey yang telah dilakukan oleh peneliti, jumlah total populasi

SMK Warga yaitu 414 siswa, didapatkan sampel yaitu siswa kelas 1, 2, dan 3

SMK Warga Surakarta yang menyaksikan sinetron Anak Jalanan di RCTI

sejumlah 80 responden. Sedangkan pada siswa-siswi kelas 1, 2, dan 3 SMK N 2

Purbalingga memiliki jumlah total populasi 458 siswa dan didapatkan sampel

yang menyaksikan sinetron Anak Jalanan di RCTI sejumlah 82 responden.

Uji reliabilitas kuesioner dilakukan dengan cara test dan retest dalam dua hari, yaitu Rabu, 2 November 2016 (Test) dan Rabu, 16 November 2016 (Retest). Uji reliabilitas dilakukan di SMK N 3 Surakarta dengan melibatkan 30 siswa setiap harinya. Analisis test dan retest untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan statistik Pearson product moment correlations melalui aplikasi SPSS 20 for Windows, yang dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Korelasi Kuesioner

Test Retest

Test

Pearson Correlation 1 .851**

Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

Retest

Pearson Correlation .851** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS 16 for Windows, soal kuesioner secara keseluruhan memiliki hasil signifikan. Hal tersebut berarti kuesioner reliabel atau andal untuk digunakan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis hubungan (asosiatif). Analisis hubungan adalah analisis yang

Page 9: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

menggunakan uji statistik inferensial dengan tujuan untuk melihat derajat

hubungan diantara dua atau lebih dari dua variabel.8

Dalam penelitian ini proses perhitungan korelasi dilakukan menggunakan

program SPSS 20.00 for windows. Ouput data berupa tabel akan dibahas didalam

analisis data lebih lanjut dan mendalam. Koefisien korelasi yang diperoleh

langsung dengan korelasi tata jenjang Spearman tidak dapat langsung

dikonsultasikan dengan harga kritis Spearman. Hal ini disebabkan harga kritis

Spearman hanya berlaku untuk n kurang dari 30 responden. Maka selanjutnya

akan dipergunakan tabel harga kritis dengan rumus:

Apabila harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel maka Ho ditolak dan

Ha diterima (thitung > ttabel ). Sebaliknya jika harga t tabel lebih besar daripada harga

t hitung maka Ha ditolak dan Ho diterima (thitung < ttabel)9

Keterangan:

t = harga signifikasi korelasi

n = jumlah sampel

r = koefisien korelasi tata jenjang spearman

Sajian Data

1. Variabel X1 Independen (Aktivitas menonton sinetron Anak Jalanan)

1. Frekuensi Menonton Sinetron Anak Jalanan

8 Kriyantono. (2008). Op. Cit. Hlm. 1729 Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hlm

252.

Page 10: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

Data responden SMK Warga Surakarta yang menonton film sinetron Anak

Jalanan dalam 1 (satu) bulan yaitu sebanyak 51 responden atau sebesar

63,8% yang menjawab 1-10 kali menonton dalam 1 (satu) bulan, 22

responden atau sebesar 27,5% yang menjawab 11-20 kali menonton dalam 1

(satu) bulan dan 7 responden atau 8,8% yang menjawab 21-30 kali menonton

dalam 1 (satu) bulan.

Data responden SMK N 2 Purbalingga yang menonton film sinetron Anak

Jalanan dalam 1 (satu) bulan yaitu sebanyak 43 responden atau sebesar

52,4% yang menjawab 1-10 kali menonton dalam 1 (satu) bulan, 30

responden atau sebesar 36,6% yang menjawab 11-20 kali menonton dalam 1

(satu) bulan dan 9 responden atau 11% yang menjawab 21-30 kali menonton

dalam 1 (satu) bulan.

2. Durasi Menonton Sinetron Anak Jalanan

Data responden SMK Warga Surakarta yang menonton film sinetron Anak

Jalanan dalam 1 (satu) bulan yaitu sebanyak 62 responden atau sebesar

77,5% yang menjawab 1-40 menit menonton dalam sekali penayangan, 14

responden atau sebesar 17,5% yang menjawab 41-80 menit menonton dalam

sekali penayangan dan 4 responden atau 5% yang menjawab 81-120 menit

menonton dalam sekali penayangan.

Data responden SMK N 2 Purbalingga yang menonton film sinetron Anak

Jalanan dalam 1 (satu) bulan yaitu sebanyak 47 responden atau sebesar

57,3% yang menjawab 1-40 menit menonton dalam sekali penayangan, 25

responden atau sebesar 30,5% yang menjawab 41-80 menit menonton dalam

sekali penayangan dan 10 responden atau 12,2% yang menjawab 81-120

menit menonton dalam sekali penayangan.

3. Waktu Khusus Menonton Sinetron Anak Jalanan

Data responden SMK Warga Surakarta yang terkadang menyediakan

waktu khusus untuk menonton sinetron Anak Jalanan yaitu sebanyak 20

responden atau sebesar 25%, sebanyak 58 responden atau sebesar 72,5%

tidak pernah menyediakan waktu khusus dan 2 responden atau 2,5%

Page 11: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

menjawab menyediakan waktu khusus untuk menonton sinetron Anak

Jalanan.

Data responden SMK N 2 Purbalingga yang terkadang menyediakan

waktu khusus untuk menonton sinetron Anak Jalanan yaitu sebanyak 41

responden atau sebesar 50%, sebanyak 38 responden atau sebesar 46,3%

tidak pernah menyediakan waktu khusus dan 3 responden atau 3,7%

menjawab menyediakan waktu khusus untuk menonton sinetron Anak

Jalanan.

4. Kegiatan bersamaan saat Menonton Sinetron Anak Jalanan

Data responden SMK Warga Surakarta yang menonton film sinetron Anak

Jalanan yang terkadang disertai dengan melakukan kegiatan lain yaitu

sebanyak 45 responden atau sebesar 56,3%, sebanyak 27 responden atau

sebesar 33,8% menjawab selalu disertai dengan melakukan kegiatan lain

sewaktu menonton dan 8 responden atau 10% menjawab tidak ada kegiatan

lain ketika sedang menonton sinetron Anak Jalanan.

Data responden SMK N 2 Purbalingga yang menonton film sinetron Anak

Jalanan yang terkadang disertai dengan melakukan kegiatan lain yaitu

sebanyak 60 responden atau sebesar 73,2%, sebanyak 14 responden atau

sebesar 17,1% menjawab selalu disertai dengan melakukan kegiatan lain

sewaktu menonton dan 8 responden atau 9,8% menjawab tidak ada kegiatan

lain ketika sedang menonton sinetron Anak Jalanan.

2. Variabel X2 Independen (Ekonomi Keluarga)

Data pendapatan orang tua responden SMK Warga Surakarta dengan nominal

di atas Rp 5.000.000,- sebanyak 6 responden atau sebesar 7,5%, sebanyak 41

responden atau sebesar 51,3% menjawab pendapatan orang tua responden berkisar

antara Rp 1.418.000,- s/d Rp 5.000.000,- dan 33 responden atau 41,3% menjawab

pendapatan orang tua mereka kurang dari Rp 1.418.000,- yang artinya adalah di

bawah UMR.

Data pendapatan orang tua responden SMK N 2 Purbalingga dengan nominal

di atas Rp 5.000.000,- sebanyak 3 responden atau sebesar 3,7%, sebanyak 14

responden atau sebesar 17,1% menjawab pendapatan orang tua responden berkisar

Page 12: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

antara Rp 1.377.500,- s/d Rp 5.000.000,- dan 65 responden atau 79,3% menjawab

pendapatan orang tua mereka kurang dari Rp 1.377.500,- yang artinya adalah di

bawah Upah Minimum Regional (UMR).

3. Variabel X3 Independen (Kedekatan Keluarga)

Data responden SMK Warga Surakarta yang terkadang mendapat nasehat dari

orang tua yaitu sebanyak 28 responden atau sebesar 35%, sebanyak 4 responden

atau sebesar 5% menjawab tidak pernah mendapat nasehat dari orang tua, dan 48

responden atau 60% menjawab sering mendapat nasehat dari orang tua.

Data responden SMK N 2 Purbalingga yang terkadang mendapat nasehat dari

orang tua yaitu sebanyak 44 responden atau sebesar 53,7%, sebanyak 4 responden

atau sebesar 4,9% menjawab tidak pernah mendapat nasehat dari orang tua, dan

34 responden atau 41,4% menjawab sering mendapat nasehat dari orang tua.

4. Variabel Y Dependen (Perilaku Imitasi)

1. Perilaku Imitasi Balapan Liar SMK Warga Surakarta dan SMK N 2

Purbalingga

Data menunjukkan bahwa hampir sebagian responden SMK Warga Surakarta

tidak ada keinginan untuk melakukan balapan liar seperti yang ada pada sinetron

Anak Jalanan. Hal itu dapat dilihat dari total 80 responden, ada 38 responden atau

47 ,5% yang menjawab tidak ada keinginan untuk melakukan balapan liar seperti

yang ada pada sinetron Anak Jalanan.

Data menunjukkan bahwa sebagian responden SMK N 2 Purbalingga tidak

ada keinginan untuk melakukan balapan liar seperti yang ada pada sinetron Anak

Jalanan. Hal itu dapat dilihat dari total 82 responden, ada 46 responden atau

56,1% yang menjawab tidak ada keinginan untuk melakukan balapan liar seperti

yang ada pada sinetron Anak Jalanan.

2. Perilaku Imitasi Cara Menyelesaikan Masalah SMK Warga Surakarta

dan SMK N 2 Purbalingga

Data menunjukkan bahwa hampir sebagian besar responden SMK Warga

Surakarta tidak akan menyelesaikan masalahnya dengan cara berkelahi dan

balapan liar seperti yang ada pada sinetron Anak Jalanan. Hal itu dapat dilihat dari

Page 13: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

total 80 responden, ada 48 responden atau 60,0% yang menjawab tidak ada

keinginan untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara berkelahi dan balapan

liar seperti yang ada pada sinetron Anak Jalanan.

Data menunjukkan bahwa hampir sebagian responden SMK N 2 Purbalingga

tidak akan menyelesaikan masalahnya dengan cara berkelahi dan balapan liar

seperti yang ada pada sinetron Anak Jalanan. Hal itu dapat dilihat dari total 82

responden, ada 42 responden atau 51,2% yang menjawab tidak ada keinginan

untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara berkelahi dan balapan liar seperti

yang ada pada sinetron Anak Jalanan.

3. Perilaku Imitasi Keinginan Responden SMK Warga Surakarta dan dan

SMK N 2 Purbalingga Bergabung dalam Geng Motor

Data menunjukkan bahwa hampir sebagian besar responden SMK Warga

Surakarta mengerti dengan adanya geng motor dan bersikap biasa saja tidak

melakukan apa-apa. Hal itu dapat dilihat dari total 80 responden, ada 40

responden atau 50,0% yang menjawab mengerti dengan adanya geng motor dan

bersikap biasa saja tidak melakukan apa-apa.

Data menunjukkan bahwa hampir sebagian responden SMK N 2 Purbalingga

tidak menyukai dengan adanya geng motor karena menurutnya akan berdampak

buruk. Hal itu dapat dilihat dari total 82 responden, ada 38 responden atau 46,3%

yang tidak menyukai dengan adanya geng motor karena menurutnya akan

berdampak buruk.

4. Perilaku Imitasi Gaya Berpacaran Anak Jalanan SMK Warga Surakarta

dan SMK N 2 Purbalingga

Data menunjukkan bahwa hampir sebagian besar responden SMK Warga

Surakarta tidak meniru gaya berpacaran seperti dalam sinetron Anak Jalanan yaitu

berciuman dan berpelukan saat naik motor. Hal itu dapat dilihat dari total 80

responden, ada 54 responden atau 67,4% yang menjawab tidak meniru gaya

berpacaran seperti dalam sinetron Anak Jalanan yaitu berciuman dan berpelukan

saat naik motor.

Page 14: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

Data menunjukkan bahwa hampir sebagian besar responden SMK N 2

Purbalingga tidak meniru gaya berpacaran seperti dalam sinetron Anak Jalanan

yaitu berciuman dan berpelukan saat naik motor. Hal itu dapat dilihat dari total 82

responden, ada 52 responden atau 63,4% yang menjawab tidak meniru gaya

berpacaran seperti dalam sinetron Anak Jalanan yaitu berciuman dan berpelukan

saat naik motor.

Analisis Data

1. Hubungan antara aktivitas menonton program sinetron Anak Jalanan di

RCTI dengan perilaku imitasi pada siswa SMK Warga Surakarta dan

SMK N 2 Purbalingga

Diketahui harga t hitung adalah 9,058. Kemudian harga t hitung dibandingkan

dengan nilai t tabel untuk pengujian hipotesis dengan dengan derajat kebebasan

= n-2 pada taraf signifikansi 5%. Dengan dk = 78 maka diperoleh harga t tabel

sebesar = 1,991. Harga t hitung lebih besar dari pada t tabel (9,058>1,991), maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga ada hubungan yang signifikan antara

aktivitas menonton program sinetron Anak Jalanan di RCTI dengan perilaku

imitasi pada siswa SMK Warga Surakarta.

Diketahui harga t hitung adalah 5,233. Kemudian harga t hitung dibandingkan

dengan nilai t tabel untuk pengujian hipotesis dengan dengan derajat kebebasan

= n-2 pada taraf signifikansi 5%. Dengan dk = 80 maka diperoleh harga t tabel

sebesar = 1,990. Harga t hitung lebih besar dari pada t tabel (5,233>1,990), maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga ada hubungan yang signifikan antara

aktivitas menonton program sinetron Anak Jalanan di RCTI dengan perilaku

imitasi pada siswa SMK N 2 Purbalingga.

2. Hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan perilaku imitasi

siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga

Diketahui harga t hitung adalah 1,653. Kemudian harga t hitung dibandingkan

dengan nilai t tabel untuk pengujian hipotesis dengan dengan derajat kebebasan

Page 15: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

= n-2 pada taraf signifikansi 5%. Dengan dk = 78 maka diperoleh harga t tabel

sebesar = 1,991. Harga t hitung lebih kecil dari pada t tabel (1,653<1,991), maka

Ha ditolak dan Ho diterima. Sehingga tidak ada hubungan yang signifikan

antara tingkat ekonomi keluarga dengan perilaku imitasi siswa SMK Warga

Surakarta.

Diketahui harga t hitung adalah 0,909. Kemudian harga t hitung dibandingkan

dengan nilai t tabel untuk pengujian hipotesis dengan dengan derajat kebebasan

= n-2 pada taraf signifikansi 5%. Dengan dk = 80 maka diperoleh harga t tabel

sebesar = 1,990. Harga t hitung lebih kecil dari pada t tabel (0,909<1,990), maka

Ha ditolak dan Ho diterima. Sehingga tidak ada hubungan yang signifikan

antara tingkat ekonomi keluarga dengan perilaku imitasi siswa SMK N 2

Purbalingga.

3. Hubungan antara tingkat kedekatan anak dengan orang tua dengan

perilaku imitasi siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga

Diketahui harga t hitung adalah 4,242. Kemudian harga t hitung dibandingkan

dengan nilai t tabel untuk pengujian hipotesis dengan dengan derajat kebebasan

= n-2 pada taraf signifikansi 5%. Dengan dk = 78 maka diperoleh harga t tabel

sebesar = 1,991. Harga t hitung lebih besar dari pada t tabel (4,242>1,665), maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga ada hubungan yang signifikan antara

tingkat kedekatan anak dengan orang tua dengan perilaku imitasi siswa SMK

Warga Surakarta.

Diketahui harga t hitung adalah 5,430. Kemudian harga t hitung dibandingkan

dengan nilai t tabel untuk pengujian hipotesis dengan dengan derajat kebebasan

= n-2 pada taraf signifikansi 5%. Dengan dk = 80 maka diperoleh harga t tabel

sebesar = 1,990. Harga t hitung lebih kecil dari pada t tabel (5,430<1,990), maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga ada hubungan yang signifikan antara

tingkat kedekatan anak dengan orang tua dengan perilaku imitasi siswa SMK

N 2 Purbalingga.

4. Perbandingan hubungan antara keseluruhan perilaku imitasi antara

SMK Warga Surakarta dengan SMK N 2 Purbalingga.

Page 16: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

a. Perbandingan Hubungan Aktivitas Menonton

Hasil menunjukkan adanya perbedaan tingkat pengaruh aktivitas

menonton pada SMK Warga Surakarta yang lebih signifikan (0,716)

dibandingkan SMK N 2 Purbalingga yang hanya dalam kategori cukup

(0,505). Peneliti menduga adanya faktor lain yang berasal dari internal

maupun external dan memengaruhi perilaku imitasi pada siswa SMK

Warga Surakarta seperti lingkungan yang lebih heterogen, kepadatan

penduduk, pergaulan, dan lain sebagainya. Sehingga secara tidak

langsung, faktor diluar aktivitas menonton turut memengaruhi perilaku

imitasi siswa SMK Warga Surakarta.

b. Perbandingan hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan

perilaku imitasi siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2

Purbalingga

Hasil menunjukkan adanya pengaruh hubungan yang signifikan

antara tingkat ekonomi keluarga dengan perilaku siswa SMK Warga

Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga. Hal itu dapat dilhat dari

rendahnya koefisien korelasi yang mendekati 0 yakni 0,184 dan 0,101.

Sehingga pada kedua sekolah tersebut memiliki kecenderungan yang

sama bahwa tingkat ekonomi keluarga tidak memengaruhi perilaku

imitasi siswa.

c. Perbandingan hubungan antara kedekatan anak dengan orang tua

dengan perilaku imitasi siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N

2 Purbalingga

Hasil menunjukkan adanya perbedaan tingkat pengaruh kedekatan

anak dengan orang tua terhadap perilaku imitasi siswa SMK N 2

Purbalingga yang lebih tinggi yakni 0,519 dibandingkan SMK Warga

Surakarta yang hanya 0,424 meskipun keduanya masuk dalam kategori

cukup berarti. Peneliti menduga adanya faktor lain yang berasal dari

internal maupun external dan memengaruhi perilaku imitasi pada

siswa SMK N 2 Purbalingga seperti kekeluargaan yang lebih terjaga

Page 17: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

karena lingkungan lebih cenderung kondusif, sehingga peran orang tua

sebagai pengawas anak tergolong lebih mudah.

Kesimpulan

Berdasarkan dari data yang telah dianalisis dengan bantuan program SPSS

20.0 for Windows dapat disimpulkan bahwa:

1. Hipotesis yang menyatakan “Terdapat hubungan yang signifikan antara

aktivitas menonton program sinetron Anak Jalanan di RCTI dengan perilaku

imitasi pada siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga”

terbukti.

2. Hipotesis yang menyatakan “Terdapat hubungan yang signifikan antara

tingkat ekonomi keluarga dengan perilaku imitasi siswa SMK Warga

Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga” tidak terbukti.

3. Hipotesis yang menyatakan “Terdapat hubungan yang signifikan antara

tingkat kedekatan anak dengan orang tua dengan perilaku imitasi siswa SMK

Warga Surakarta dan SMK N 2 Purbalingga” terbukti.

4. Hipotesis yang menyatakan “Terdapat perbandingan yang signifikan antara

keseluruhan perilaku imitasi antara SMK Warga Surakarta dengan SMK N 2

Purbalingga” terbukti.

Saran

Berdasarkan data dan analisis yang sudah diperoleh dalam penelitian ini,

peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi pihak pembuat sinetron Anak Jalanan di RCTI, berdasarkan hasil sajian

data yang telah diolah, ditemukan pengaruh hubungan yang signifikan antara

aktivitas menonton dengan perilaku imitasi seperti melakukan balapan liar,

menyelesaikan masalah dengan cara berkelahi dan balapan, bergabung dalam

geng motor, berpacaran dengan berciuman, dan berpelukan pada saat

membonceng di motor. Untuk itu bagi pembuat sinetron Anak Jalanan di RCTI

lebih baik menampilkan penayangan yang lebih mendidik dan bermuatan

positif, sehingga akan semakin banyak anak yang meniru hal-hal baik.

Page 18: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

2. Penelitian ini masih terbatas pada pengaruh aktivitas menonton, tingkat

ekonomi keluarga, dan kedekatan keluarga (orang tua dengan anak). Untuk

peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan bahasan serupa,

perlu memperluas variabel-variabel baik internal maupun external yang dapat

memengaruhi perilaku imitasi anak.

3. Penelitian mengenai perilaku imitasi siswa SMK Warga Surakarta dan SMK N

2 Purbalingga masih banyak yang perlu digali lebih dalam. Seperti bentuk

perilaku imitasi yang lebih beragam dan faktor lain yang memengaruhinya.

Selain itu, dapat juga menggunakan paradigma penelitian baru dalam

menentukan pola hubungan antar variabel dan metode analisis yang berbeda.

Daftar Pustaka

Buku

Abu, Ahmadi. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Alberto, Paul & Troutman, Anne C. (1995). Applied Behavior Analysis for

Teachers. USA: Merrill Publishing Company.

Bandura, A. (1971). Behavior therapy from a social learning perspective.

Proceedings of the XIXth International Congress of Psychology. London,

Inggris.

Effendi, Onong Uchjana. (2001). Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: Bina

Cipta.

Effendi, Sofyan & Masri Singarimbun. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta:

LP3ES.

Hovland, C. I., Janis, I. L., & Kelley, H. H. (1953). Communication and

persuasion: Psychological studies of opinion change. Connecticut: Yale

University Press.

JB., Wahyudi. (1996). Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung: Alumni.

Kamisa. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: CV. Kartika.

Page 19: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Riset Komunikasi : Disertai Contoh Praktis

Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,

Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Kuswandi, Wawan. (1996). Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi.

Jakarta: Rhineka Cipta.

Mc Cartney, K. & Dearing, E. (2002). (Ed). Child Development. USA: Mc Millan

Refference

Miller, Neal, and John Dollard. 1941. Social Learning and Imitation. New Haven,

CT: Yale University Press.

Pierce, W. David & Cheney, Carl D. (2004). Behavior Analysis and Learning

third edition. USA: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Poulson CL, Kymissis E. (1988). Generalized imitation in infants. J Exp Child

Psychol.

Purwanta, Edi. (2012). Modifikasi Perilaku: Alternatif Penanganan Anak

Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rakhmat, Jalaluddin. (2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Sarwono, Sarlito W. (2005). Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi

Terapan. Jakarta: Balai Pustaka.

Sarwono, S.W. & Meinarno, E.A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba

Humanika.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survai.

Jakarta:LP3ES.

Sugiyono. (2011).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Tarde, Gabriel. (1903). The Laws of Imitation. Trans. Elsie Clews Parsons. 1st

French ed., 1880; 2d ed., 1885. New York: Henry Holt.

Wardhana, Veven Sp. (1994). Kapitalisme TV dan Strategi Budaya

Massa.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 20: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

Jurnal

Basrowi. (2010). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan

Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lampung Timur. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan. ISSN 1829-8028 Vol 7

No 1.

Hasnawati. (2013). Dampak Menonton Tayangan Sinetron Putih Abu-Abu

Terhadap Perilaku Anak Di Kelurahan Sidodamai Samarinda. eJournal

Ilmu Komunikasi.

Riza, H., & Maya A. O. P. (2011). Televisi dalam Kehidupan Anak, Prosiding

Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora.

Bandung.

Situs Internet

Bahaya, 10 Alasan Sinetron Anak Jalanan.

(http://www.wajibbaca.com/2016/05/bahaya-10-alasan-sinetron-anak-

jalanan.html).

Bocah Terinspirasi Sinetron Anak Jalanan.

https://www.brilio.net/news/terinspirasi-anak-jalanan-bocah-ini-ciuman-

minta-motor-ninja-duh-160131k.html

Jumlah Persebaran Penduduk Purbalingga.

(http://dispendukcapil.surakarta.go.id/20XIV/index.php/id/2014-05-21-

04-43-06/2014-05-21-08-47-11/kuantitas-penduduki/item/65-jumlah-

dan-persebaran-penduduk/65-jumlah-dan-persebaran-penduduk dan

http://dinpendukcapil.purbalinggakab.go.id/kepadatan-penduduk/)

Kasus Remaja Menjambret di Buleleng, Bali.

(http://bali.tribunnews.com/2016/07/18/dua-remaja-di-buleleng-nekat-

menjabret-dapat-ide-dari-sinetron-anak-jalanan)

Page 21: galang … · Web viewJURNAL AKTIVITAS MENONTON TELEVISI, TINGKAT EKONOMI ORANG TUA, KEDEKATAN KELUARGA, DAN PERILAKU IMITASI (Pengaruh Terpaan Tayangan Sinetron “Anak Jalanan”

Sinetron Anak Jalanan Berbahaya. (https://serambimata.com/2016/02/10/inilah-

bukti-sinetron-anak-jalanan-berbahaya-dan-tidak-layak-tonton-hentikan-

sekarang-juga/)