Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN KANKER OVARIUM DI
RUMAH SAKIT BETHESDA DAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Tia Rahelsa B.R Tunrip
NIM : 158114017
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN KANKER OVARIUM DI
RUMAH SAKIT BETHESDA DAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Tia Rahelsa B.R Tunrip
NIM : 158114017
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus sebagai Penopangku dan sumber dari semua yang aku
dapatkan
Bapak, Mamak, Abang ,Adik dan Eda serta keluarga tercinta sebagai penyemangatku
Sahabat dan teman-teman
yang terkasih
Almameterku Universitas Sanata
Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Rahelsa B.R Turnip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala rahmat cinta kasih, penyertaan dan pertoongan-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi berjudul “Gambaran Jumlah Siklus Kemoterapi Terhadap Kualitas Hidup pada
Pasien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta”
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarja Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Pada Proses penyelesaian naskah skipsi ini penuli menyadari bahwa begitu banyak
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, Dengan demikian kesematan penulis untuk
menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang sungguh baik dan teramat baik atas kasih dan
anugerahNya sehingga penulis diberikan kelancaran dalam setiap proses
penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik.
3. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. dan Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc.,
Apt. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, saran
dan waktu dengan sabar kepada penuls sehingga dapat menyelesaikan dengan
baik.
4. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK. Selaku dosen
penguji yang telah memberikan kritik, saran dan waktu yang membangun selama
penyelesaian naskah skripsi ini.
5. Direktur, Staf Diklat, Perawat dan Apoteker di Rumah Sakit Bethesda dan Panti
Rapih Yogyakarta yang telah memberikan izin dan kepercayaan kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
6. Tim Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana yang telah
memberikan arahan dan izin terkait pembuatan Ethical Clearance kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
7. Orang Tua Penulis yang tercinta yaitu Bapak Juhong Turnip dan Ibu Deriana Malau
serta Abangku Bang Indra , Adik ku Eca dan Kakak Iparku Rysa yang senantiasa
mendukung dan mendoakan selama proses pengerjaan skripsi ini dan terselesaikan
dengan baik.
8. Rekan- Rekan Leader di GMS Yogyakarta yaitu Ka Wanti, Ko Santo, Ce Ruth ,
Dery, Mam Vanda, Kak Ayu, Kak Norma, Kak Mega, Ko ivan, Ka Zeyn, Putri,
Stella, Prisca, Fery Adi dan Bontor yang mendukung penulis dengan dukungan dan
doa seingga penulis dapat menjalankan proses penyelesaian dengan baik.
9. Sahabat Army Of God kepenilikan God‟s Grace, Fire of God dan God Chosen
yang sangat amat berpartisipasi dalam setiap proses penulis.
10. Sahabat „Aak Burjo‟ yaitu Kak ni, Sella, Tika, Nadia dan Indian yang senantiasa
memberi bantuan moril, semangat dan dukungan selama proses sampai penulis
menyelesaikan skripsi ini.
11. Rekan - Rekan skripsi „Pejuang Kanker‟ benning, lisa, shinta, novi, yoni, keti,dan
gio yang memberikan bantuan , semangat dan doa satu sama lain dari awal
pembuatan proposal sampai menyelesaikan skripsi ini.
12. Semua pihak yang memberikan dukungan doa dan semangat yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan meminta
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata terkait dengan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini dapat
menjadi lebih baik lagi.
Yogyakarta, December 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... vi
PRAKATA ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
ABSTRACT ..........................................................................................................xiv
PENDAHULUAN....................................................................................................1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 5
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 14
LAMPIRAN ........................................................................................................... 17
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Gambaran karakteristik responden ............................................................... 6
Tabel II. Nilai kualitas hidup berdasarkan siklus kemoterapi ..................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance ............................................................................. 18
Lampiran 2. Surat ijin penelitian Rumah Sakit Panti Rapih ................................ 19
Lampiran 3. Surat ijin penelitian Rumah Sakit Bethesda .................................... 20
Lampiran 4. Informed Consent ............................................................................ 21
Lampiran 5. Form Identitas Subyek Uji ............................................................... 22
Lampiran 6. Kuisioner EORTC QLQ-C30 ........................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Kanker ovarium merupakan kanker ketujuh yang paling umum terjadi pada
wanita di seluruh dunia dengan 239.000 kasus pada tahun 2012.Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada pasien kanker ovarium di Rumah Sakit
Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menggunakan kuisioner EORTC QLQ-30 yang berisi 30 pertanyaan yang terdiri dari 3
skala yaitu skala fungsional, gejala dan global. Responden yang digunakan pada
penelitian ini yaitu seluruh pasien kanker ovarium yang sedang menjalankan kemoterapi
selama 1 Maret - 10 Mei 2019 di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran kualitas hidup pada pasien kanker
ovarium di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta dapat digambarkan
bahwa kualitas hidup pada pasien kanker ovarium memiliki intrepretasi kualitas hidup
baik dan sedang. Nilai Kualitas hidup secara keseluruhan tertinggi dimiliki oleh pasien
pada nomor pasien tujuh yang berada pada siklus kemoterapi II dan terendah dimiliki
oleh pasien dengan nomor pasien delapan yang berada pada siklus IV.
Kata kunci : kanker ovarium, siklus kemoterapi, kualitas hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Ovarian cancer is the seventh most common cancer in women around the world
with 239,000 cases in 2012. This study was conducted to determine the quality of life in
ovarian cancer patients at Bethesda Hospital and Panti Rapih in Yogyakarta. This
research is a descriptive study using the EORTC QLQ-30 questionnaire which contains
30 questions consisting of 3 scales, namely functional, symptomatic and global scale.
Respondents used in this study were all ovarian cancer patients who were undergoing
chemotherapy during March 1 to May 10 2019 at Bethesda Hospital and Rapih
Orphanage in Yogyakarta. Based on the results of research on the description of the
quality of life in ovarian cancer patients at Bethesda Hospital and Rapih Panti
Yogyakarta it can be illustrated that the quality of life in ovarian cancer patients has a
good and moderate interpretation of quality of life. The highest overall quality of life
value is owned by patients in patient number seven who are in the chemotherapy cycle II
and the lowest is owned by patients with patient number eight who are in cycle IV.
Keywords: ovarian cancer, chemotherapy cycle, quality of life.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak
normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker, sedangkan tumor
adalah kondisi dimana pertumbuhan sel tidak normal sehingga membentuk suatu
lesi atau benjolan di tubuh. Kanker merupakan salah satu penyebab kematian
utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan
oleh kanker. Kanker paru, hati, perut, kolorektal, ovarium dan payudara adalah
penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya (Kemenkes RI, 2015).
Kanker ovarium merupakan kanker ketujuh yang paling umum terjadi pada
wanita di seluruh dunia dengan 239.000 kasus pada tahun 2012 (Pratt, 2013;
WHO, 2012). Pada tahun 2014 sekitar 22.000 wanita di Amerika Serikat
terdiagnosis kanker ovarium. Sekitar setengah dari wanita yang terdiagnosis
kanker jenis ini adalah wanita berusia 63 tahun atau lebih (Miller, 2015). Di
Indonesia kasus baru terhadap penyakit kanker ovarium menurun dari tahun 2012
sampai 2013 tetapi pada jumlah pasien yang meninggal meningkat. Secara
nasional prevalensi penyakit kanker sendiri pada penduduk semua umur di
Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% sekitar 347.792 orang. Provinsi D.I.
Yogyakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar
4,1% sekitar 14.956 orang (Kemenkes RI, 2015).
Kemoterapi adalah pengobatan untuk menangani kanker. Obat ini bertujuan
untuk membunuh sel kanker dan menghambat perkembangannya. Kemoterapi
dapat menyebabkan beberapa efek samping pada pasien seperti mual, muntah,
kelelahan, kerontokan rambut, kerusakan saraf (neuropati), sariawan.
(Grzankowski dan Mikhael, 2011; Miller, 2015; NCCN, 2017). Kemoterapi
dalam siklus memungkinkan tubuh memiliki kesempatan untuk pulih sebelum
pengobatan berikutnya. Namun, kemoterapi dapat mengurangi kualitas hidup
pada pasien kanker salah satunya ialah kanker payudara (Chen et al.,2016;
Perwitasari,2009). Siklus kemoterapi bervariasi panjangnya tergantung pada
obat-obatan yang digunakan. Biasanya lama harinya siklus antara lain 7, 14, 21,
atau 28 hari. Jumlah hari pengobatan per siklus dan jumlah siklus yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
juga bervariasi tergantung pada rejimen yang digunakan. Siklus kemoterapi terdiri
dari Siklus I, II, III, IV, V dan VI (NCNN,2017).
Kualitas hidup adalah gabungan antar dua komponen yaitu kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari yang mencerminkan fisik, psikologis dan
kesejahteraan sosial berupa kepuasan pasien dengan tingkat fungsi dan
pengendalian penyakit atau gejala terkait pengobatan (WHO, 2017). Kualitas
hidup pada pasien kaker ovarium dapat diukur dengan European Organization od
Research and Treatment of Cancer Quality of Life Q-30 (EORTC QLQ-30).
Kuisioner EORTC QLQ-30 berisi 30 pertanyaan yang terdiri dari 3 domain yaitu
domain status global, domain fungsional dan domain gejala dengan nilai validitas
0,14-0,48 dan reabilitas >0,70 yang dilakukan oleh Perwitasari pada tahun 2009 di
RS sardjito Yogyakarta.
Kualitas hidup terkait kesehatan mengacu pada rasa nyaman atau kesejahteraan
(well-being) seseorang secara menyeluruh, termasuk psikologis, sosial, dan kesehatan
fisiknya. Kualitas hidup merupakan suatu bagian penting dalam penilaian hasil terapi
terutama pada penyakit kronis. Pengukuran kualitas hidup ini perlu dilakukan karena
intervensi terapi seperti obat berpotensi untuk meningkatkan atau menurunkan
kualitas hidup salah satu terapi tersebut ialah kemoterapi. Dalam hal ini tenaga
kesehatan harus berusaha untuk mencapai peningkatan HRQoL sebagai hasil terapi
(Wells et al., 2014). Kualitas hidup pada pasien kanker ovarium yang menjalani
kemoterapi dapat meningkat ataupun menurun. Pada penelitian Anggraini (2017)
terjadi peningkatan kualitas hidup pada pasien kanker serviks saat menjalani
kemoterapi di Rumah Sakit Dr.Moewardi. Namun, terjadi penurunan kualitas
hidup pada pasien kanker ovarium yang sedang menjalani kemoterapi
(Grzankowski dan Mikhael, 2011). Dengan kedua hal ini, tujuan dari penelitian
ini ialah untuk mendapatkan informasi pasti terkait gambaran siklus kemoterapi
terhadap kualitas hidup pada pasien kanker ovarium di Rumah Sakit Bethesda dan
Panti Rapih Yogyakarta.
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih
Yogyakarta karena merupakan salah satu rumah sakit yang memiliki pasien
kanker dan yang memperbolehkan peneliti mengambil data. Penelitian serupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
terkait kanker ovarium sebelumnya belum pernah dilakukan pada Rumah Sakit
Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta.
METODE PENELITIAN
Desain dan Subjek Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis metode penelitian
deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk melihat gambaran fenomena
(termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoatmodjo,
2015). Dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran siklus kemoterapi
terhadap kualitas hidup pasien kanker ovarium di Rumah Sakit Bethesda dan
Panti Rapih Yogyakarta. Populasi dalam penelitian sebanyak 10 reseponden
yaitu semua pasien kanker ovarium selama 1 Maret - 10 Mei 2019 yang
menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien kanker ovarium yang menjalani
kemoterapi dengan pengobatan rawat jalan ataupun rawat inap selama 1
Maret-10 Mei 2019 di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta dan
bersedia menandatangani informed consent. Kriteria eksklusi pada penelitian ini
yaitu pasien yang tidak bersedia untuk menandatangani informed consent. Total
sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 responden yaitu semua pasien kanker
ovarium selama 1 Maret - 10 Mei 2019 di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih
Yogyakarta.
Pengambilan data
Pengambilan data pasien dengan wawancara untuk pengisian kuisioner
EORTC QLQ C30 di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta yang
bersedia menandatangani informed consent. Data yang diambil terdiri dari nama
lengkap, usia, nomor rekam medis, diagnosa utama, stadium, siklus kemoterapi,
riwayat penyakit lain, riwayat pengobatan sebelumnya dan regimen terapi pasien.
Penelitian ini mendapatkan ethical clearance dari Komite Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
dengan nomor : 910/C.16/FK/2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Analisis Data
Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif dengan melihat gambaran
karakteristik kualitas hidup pada siklus kemoterapi dan usia pasien serta
menghitung nilai persentase kualitas hidup responden dengan menggolongkan
dalam tiga jenis golongan kualitas hidup yaitu kualitas hidup baik, sedang dan
buruk. Kualitas hidup pasien diukur dengan menggunakan kuisioner EORTC QLQ
C-30. Kuesioner EORTC QLQ C-30 sebagai salah satu alat ukur kualitas hidup
seharusnya memenuhi syarat valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas telah
banyak dilakukan dalam penelitian salah satunya penelitian yang dilakukan di RS
Sardjito Yogyakarta menunjukkan bahwa kuesioner EORTC QLQ C-30 adalah
valid dan reliabel yang dilakukan pada pasien kanker sebelum dan sesudah
kemoterapi di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan desain
penelitian kohortdan subyek penelitian adalah 38 pasien yang terdiagnosa kanker
servik, nasofaring, ovarium dan paru-paru (Perwitasari, 2009).
EORTC QLQ-C30 merupakan metode pengukuran yang spesifik terhadap
pasien kanker dengan 30 pertanyaan yang mengukur berbagai aspek dalam
kualitas hidup yang diklasifikasikan menjadi 15 domain skala yang berisi lima
subskala pada domain fungsional (fisik, peran, emosional, kognitif, dan sosial),
tiga subskala pada domain gejala (kelelahan, nyeri, dan mual atau muntah), satu
subskala kesehatan atau kesehatan umum, dan enam item tunggal yang
menangani berbagai gejala dan dampak keuangan yang dirasakan oleh pasien.
Semua item menggunakan skala Likert empat poin, yaitu tidak sama sekali,
sedikit, sering, dan sangat sering, terkecuali pada skala global yang menggunakan
skala tujuh poin (Anggraini et al.,2018).
Perhitungan skor kualitas hidup dijadikan nilai kuisoner menjadi 0-100 pada
setiap skala kualitas hidup pasien, selanjutnya perhitungan kualitas hidup pasien
dengan 3 kategori yaitu kategori baik jika >1000, sedang 501-1000 dan buruk
<500 (Sutrisno et al.,2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Maret - 10 Mei 2019 dengan
membagikan kuisioner EORTC QLQ-30 yang berisi 30 pertanyaan kepada
responden sebanyak 10 responden yaitu seluruh pasien kanker ovarium yang
sedang melakukan kemoterapi di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih
Yogyakarta. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil sebagai berikut:
A. Karakteristik Responden
Karakteristik umum responden merupakan ciri khas yang melekat pada diri
responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari siklus
kemoterapi, usia, regimen terapi, terapi tambahan deksametason dan nilai kualitas
hidup pasien. Pada penelitian ini persentase karakteristik paling besar siklus
kemoterapi sebanyak 40% merupakan siklus kemoterapi ke-4, pada karakteristisk
usia paling besar mencapai 60% pada pasien dengan usia diatas 50 tahun, pada
karakteristik jenis terapi mencapai 70% mendapatkan terapi kombinasi dan pada
karakteristik terapi tambahan pada pasien terdapat 40% dengan penambahan
deksametason. Pada pendidikan terakhir pasien terdapat hasil jumlah tertinggi
yaitu pada pasien dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 40%. Pada Tabel 1
menunjukan bahwa persentase paling tinggi siklus kemoterapi pasien kanker
ovarium yaitu pada siklus ke-4 dari 10 responden yang didapatkan oleh peneliti
terdapat 4 (40%) responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Tabel I. Gambaran karakteristik responden ( N=10)
Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)
Siklus kemoterapi
Siklus Kemoterapi ke-1 3 30
Siklus Kemoterapi ke-2 1 10
Siklus Kemoterapi ke-3 1 10
Siklus Kemoterapi ke-4 4 40
Siklus Kemoterapi ke-5 1 10
Siklus Kemoterapi ke-6 0 0
Usia
20-30
31-40
41-50
>50
2
-
2
6
20
-
20
60
Jenis terapi
Tunggal
Kombinasi
3
7
30
70
Terapi tambahan
Dengan dexametason
Tidak dengan dexametason
4
6
40
60
Pendidikan terakhir
SD
SMP
SMA
S1
1
2
4
3
10
20
40
30
Kelompok usia yang menjalani kemoterapi paling banyak berada pada
usia >50 tahun yaitu 6 responden (60%) dari 10 responden (Tabel 1). Hal ini
dkarenakan semakin bertambahnya usia maka semakin tinggi risiko terkena kanker
ovarium semakin besar. Pada penelitian yang dilakukan Simamora dkk, 2018
menunjukkan bahwa kanker ovarium lebih banyak terjadi pada kelompok dewasa
akhir sampai lansia yaitu pada usia 36-65 tahun dengan range 85% dikarenakan
semakin tinggi usia maka tingkat kejadian semakin tinggi, umumnya lebih sering
terjadi pada wanita menapause dan pasca menapause. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Lisnawati (2017) yang menyatakan bahwa pada pasien kanker ovarium
ditemukan usia lebih dari 50 tahun dengan jumlah terbanyak yang telah
mengalami menapause dan pasca-menapause.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Karakteristik dari kualitas hidup pasien juga dapat dipengaruhi oleh
pendidikan terakhir pasien, pada penelitian ini didapatkan hasil dari 10 pasien
terdapat persentase tertinggi 40% dengan pendidikan terakhir SMA dan terendah
dengan 10% yaitu pendidikan terakhir Sekola Dasar. Hal ini sesuai dengan
penelitian Kadir dan Fitriani (2019) yang mendapatkan persentase tertinggi pada
karakteristik pasien kanker serviks yaitu dengan jumlah 17 pasien berpendidikan
terakhir SMA.
B. Gambaran kualitas hidup responden berdasarkan EORTC QLQ-C30
EORTC QLQ-C30 merupakan kuisioner spesifik pada pasien kanker dengan 30
pertanyaan dan 3 macam skala yaitu skala fungsional, gejala dan global yang
memiliki 15 domain skala didalamnya. Intrepetasi kualitas hidup dibagi menjadi
tiga macam yaitu buruk, sedang dan baik. Gambaran kualitas hidup responden
berdasarkan EORTC QLQ-C30 pada penelitian ini mendapatkan hasil sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Siklus kemoterapi pasien kanker ovarium terdiri dari siklus I, siklus II, siklus
III, siklus IV, siklus V dan siklus VI. Namun, pada penelitian ini tidak terdapat
responden pada siklus VI. Pasien terbanyak pada penelitian ini ialah pasien dengan
siklus kemoterapi IV dengan jumlah 4 responden dari total 10 responden. Hasil
gambaran kualitas hidup pasien kanker ovarium pada penelitian ini terdapat tiga
macam skala kualitas hidup, yaitu:
1. Skala fungsional
Skala fungsional berisi fungsi peran, fisik, emosional, kognitif dan sosial.
Semakin bertambah pemberian kemoterapi maka dapat mempengaruhi fungsional
pasien yaitu fungsi fisik, emosional, kognitif dan sosial pada pasien selama
kemoterapi (Ogce dan Ozkan, 2008).
Berdasarkan penelitian yang didapat menunjukan pada skala fungsional nilai
total tertinggi pada pasien nomor dua yang berada pada siklus kemoterapi IV
denga nilai 500 dan terendah pada pasien nomor delapan yang berada pada siklus
kemoterapi yang sama yaitu IV dengan nilai 226,66 yang menggambarkan bahwa
pada siklus kemoterapi yang sama dapat memiliki nilai yang tidak selalu sama, hal
ini dikarenakan pada setiap manusia dengan kondisi yang berbeda dan pada skala
fungsional ini terdapat 5 domain skala yang berbeda satu sama lainnya.
Bertambahnya siklus kemoterapi dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.
Namun, hal tersebut dapat tergantung oleh masing - masing regimen terapi dan
kondisi pasien yang berbeda- beda, seperti kondisi sosial, usia atau pendidikan
pasien. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian yang menyatakan bahwa pasien
dengan tingkat pendidikan tinggi dan bekerja mempunyai tingkat dukungan sosial
yang tinggi hal tersebut dikarenakan dengan aktivitas pendidikan dan pekerjaan akan
membuat jalinan sosial seseorang semakin luas (Kroenke et al.,2006 ; Ogce dan
Ozkan.,2008).
2. Skala global
Skala global yang berisi kualitas hidup keseluruhan dan kondisi fisik kualitas
hidup yang terdiri dari 2 pertanyaan dengan skala jawaban satu sampai tujuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
(Anggraini et al., 2018). Semakin tinggi skor pada skala global menunjukkan
semakin tinggi kualitas hidup pasien (Ahyar, 2017). Berdasarkan hasil yang
didapat nilai total tertinggi pada pasien nomor tujuh yang berada pada siklus
kemoterapi II dengan nilai 200 dan terendah pada pasien nomor dua dan sepuluh
yang berada pada siklus kemoterapi I dan IV dengan nilai 83,33 yang
menggambarkan siklus kemoterapi II memiliki kualitas hidup dengan secara
global lebih baik dari pada siklus kemoterapi I dan IV. Pada penelitian Husen
(2016) yang menyatakan status kesehatan global ditentukan oleh tingkat kesehatan
dan kemampuan pasien untuk melakukan kebutuhan pokok sehari-hari.
3. Skala gejala
Skala gejala berisi fatigue, nyeri, nausea vomiting, nafsu makan menurun,
konstipasi, diare, kesulitan tidur dan sesak nafas. Gejala yang sering dirasakan
pasien kemoterapi adalah insomnia, kelelahan dan rasa sakit. Gejala lainnya seperti
diare, konstipasi, sesak nafas, mual, muntah dan hilangnya nafsu makan
dilaporkan sedikit (Anggraini,2018). Semakin tinggi nilai pada skala gejala pasien
maka semakin sedikit atau tidak sama sekali gejala dirasakan oleh pasien yang
akan semakin meningkatan kualitas hidup pasien, begitu dengan sebaliknya.
Semakin rendah nilai pada skala gejala pasien maka semakin sering gejala
dirasakan oleh pasien yang akan menurunkan kualitas hidup pasien.
Nilai terendah pada domain skala gejala ialah 0 yang terdapat pada beberapa
domain gejala antara lain domain gejala mual dan muntah yang terdapat pada
pasien nomor delapan dengan siklus kemoterapi IV, hilang nafsu makan pada
pasien nomor tiga dan delapa yang berada pada pada siklus V dan IV serta pada
domain gejala konstipasi pada pasien nomor 10 yang berada pada siklus pertama.
Dengan demikian siklus kemoterapi I, IV dan V yang dilakukan pada pasien nomor
delapan, tiga dan sepuluh merasakan seringnya gejala mual dan muntah, hilang
nafsu makan dan konstipasi selama menjalani kemoterapi. Pada hasil skala gejala
yang didapat terdapat nilai tertinggi pada skor total skala gejala ialah pada pasien
nomor satu yang berada pada siklus I dengan nilai 800 dan nilai terendah pada skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
total skala gejala ialah pada pasien nomor delapan yang berada pada siklus IV
dengan nilai 383,33.
Mual muntah termasuk dalam efek samping dini karena sering terjadi dalam
satu sampai dua puluh empat jam setelah pemberian kemoterapi, meskipun juga
dapat terjadi pada waktu lebih dari dua puluh empat jam. Mual merupakan
sensasi tidak nyaman yang dirasakan di tenggorok dan epigastrum yang dapat
menyebabkan keluarnya isi lambung. Muntah merupakan keluarnya isi lambung
melalui mulut yang disebabkan oleh refleks motorik. Mual muntah pasca
kemoterapi atau chemotherapy induced nausea and vomiting (CINV)
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu; akut, yang terjadi pada awal dua puluh empat
jam pasca kemoterapi dengan puncak terjadi pada lima sampai enam jam setelah
pemberian kemoterapi; lambat, yang terjadi setelah dua puluh empat jam dan
dapat menetap selama lima sampai tujuh hari, umumnya terjadi pada pasien yang
mendapat kemoterapi cisplatin dan karboplatin lalu kalsifikasi antisipatori, jika
didapatkan keluhan mual dan muntah sebelum kemoterapi diberikan. Keadaan ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti gangguan pengecapan, bau mulut dan
kecemasan.
Mekanisme yang terjadi yaitu mual muntah pasca kemoterapi terjadi karena
sitostatika dapat mempengaruhi fungsi neurotransmitter dan reseptor vomiting
center. Neurotransmiter yang berperan yaitu serotonin atau 5-hidroxytriptamin
(5-HT), substansi P (SP) dan dopamin. Reseptor yang terkait dengan serotonin
dan substansi P adalah 5-hidroxytriptamine (5-HT3) dan neurokinin-1 (NK-1)
yang dapat merangsang munculnya mual dan muntah. Sitostatika bersifat toksik
bagi sel enterokromafin yang melapisi mukosa traktus gastrointestinal. Kerusakan
sel tersebut mengaktifkan radikal bebas yang menyebabkan sel enterokromafin
melepaskan serotonin dalam jumlah banyak. Serotonin kemudian berikatan
dengan reseptor 5-HT3 yang terdapat pada serat aferen nervus vagus yang
berdekatan dengan sel enterokromafin tersebut. Ikatan tersebut memberikan
informasi pada otak sehingga terjadi respon muntah pada CINV akut sekaligus
mensensitisasi nervus vagus terhadap substansi P yang dilepas oleh sel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
enterokromafin yang berperan pada CINV lambat (Shinta dan Surarso., 2016).
Gejala hilangnya nafsu makan hal ini sesuai dengan penelitian yang
menyatakan kemoterapi dapat menghambat nafsu makan pasien melalui
kemoreseptor pada otak sehingga menimbulkan anoreksia. Gejala yang timbul
pada saluran pencernaan bervariasi seperti luka pada mulut, sariawan dan radang
pada kelenjar ludah sehingga dapat menurunkan nafsu makan pasa pasien (Tunas,
2016).
Berdasarkan hasil yang didapat pada nilai total skala kualitas hidup dari
seluruh pasien mendapatkan hasil sebanyak tujuh pasien memiliki kualitas hidup
yang baik dan tiga pasien berada pada kualitas hidup yang sedang. Pasien yang
memiliki nilai kualitas hidup sedang pada penelitian ini ialah pasien yang berada
pada siklus kemoterapi I dan 4, yang dimana dari total pasien yang berada pada
siklus kemoterapi I sejumlah tiga pasien, dan dua diantaranya memiliki kualitas
hidup sedang dan satu memiliki kualitas hidup baik. Hal tersebut dapat
dikarenakan karena berbedanya fungsional pasien satu sama lainnya, regimen
terapi dan kondisi sosial pasien. Begitu pun dengan satu pasien yang berada pada
siklus kemoterapi IV dengan kualitas hidup sedang berbeda dengan tiga
diantaranya yang berada di siklus kemoterapi yang sama akan tetapi memiliki
kualitas hidup baik. Hasil yang didapat sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa bertambahnya siklus kemoterapi dapat memperbaiki kualitas hidup pasien,
pada pasien siklus kemoterapi II sampai ke V memiliki kualitas hidup baik dan
pada siklus kemoterapi I terdapat kualitas hidup yang sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran kualitas hidup pada pasien
kanker ovarium di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta dapat
digambarkan bahwa kualitas hidup pada pasien kanker ovarium memiliki
intrepretasi kualitas hidup baik dan sedang. Nilai Kualitas hidup secara
keseluruhan tertinggi dimiliki oleh pasien pada nomor pasien tujuh yang berada
pada siklus kemoterapi II dan terendah dimiliki oleh pasien dengan nomor pasien
delapan yang berada pada siklus IV.
SARAN
Pada penelitian ini, diberikan saran kepada para peneliti yang berniat
melanjutkan penelitian serupa yaitu perlu memperbanyak Rumah Sakit yang
dituju sebagai tempat pelaksanaan penelitian, memperpanjang waktu penelitian
agar jumlah subyek peneliti sesuai dengan yang diinginkan atau menggunakan
metode follow up pada pasien yang digunakan sehingga dapat mengatasi pada
ketidak cukupan sample yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
DAFTAR PUSTAKA
Ahyar,I., Rachman,I.T., Kusumanto,A., 2017. Perbandingan kualitas hidup
penderita kanker epitelial yang diberikan kemoterapi regimen paclitaxel
dan carboplantin dengan regimen cyclospospamide, adriamycin, dan
cisplatin di RSUP DR. Sardjito. Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 5 (1).
Anggraini,M., 2018. Hubungan kepatuhan menjalani kemoterapi dengan kualitas
hidup pasien kanker serviks di rsud dr. Moewardi. Skripsi Anita. 2016.
Perawatan paliatif dan kualitas hidup penderita kanker. Jurnal Kesehatan,
(3: 508-513), 3-6
Bernstein, J., Ransom, J., Foltin, J., and Holton, B. 2004. Basic & Clinical
Pharmacology, Ninth Edition. United States of America : The
McGraw-Hill Companies. p. 898.
Chen., et al.2008. Sleep disturbances and quality of life in lung cancer patients
undergoing chemotherapy. Depaartment of Thoracic Medicine, Taiwan.
7 (1)
Fitriana,N.A., Ambarini,T.K., 2012. Kualitas Hidup Pada Penderita Kanker
Serviks yangmenjalani Pengobatan Radioterapi. Junal Pskilogis Klinis
dan Kesehatan Mental 1(2)
Greimel,E.R., et al 2011. Toxicity and quality of life outcomes in ovarian cancer
patients participating in randomized controlled trials. Support Care
Cancer (2011) 19:1421–1427. 3-6
Greimel,E.R., et al 2008. Quality of life and sexual functioning after cervical
cancer treatment: a long-term follow-up study.18: (476-482)
Grzankowski K,S dan Mikhael, 2011 . Quality of Life in Ovarian Cancer. Canccer
Controll 18(1), 53
Hassan, M.S.U., Ansari, J., Spooner, D., and Hussain, S.A. 2010. Chemotherapy
for Breast Cancer. Oncology Reports. 24 : 1121.
IARC. 2012. Global Cancer Observatory : Cancer Today,
http://gco.iarc.fr/today/online-analysis-multibars, diakses tanggal 24
Maret 2018.
Kementrian Kesehata Indonesia., 2015.Infodatin : Info Pusat Data dan Informasi.
Kementerian Kesehatan RI, 2-5
Klee, M.C., et al., 2000. A clinical model for quality of life assessment in cancer
patients receiving chemotherapy. Department of Oncology Fisecenter,
Denmark. p. 2- 4.
Kumar, V., Abbas, A., K., and Fausto, N. 2005. Robbins & Cotran Pathologic
Basis of Disease. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. p. 382.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Ladwa, R., Kalas, T., Pathmanathan, S., Woodward, N., Wyld, D., and
Sanmugarajah, J. 2018. Maintaining Dose Intensity of Adjuvant
Chemotherapy in Older Patient With Breast Cancer. Clinical Breast
Cancer. p. 3.
Meyer, L.A., et al. 2016. Use and Effectiveness of Neoadjuvant Chemotherapy for
Treatment of Ovarian Cancer,Journal of Clinical Oncology. 34(32)
Miller, S. 2015. Understanding Ovarian Cancer. USA: Society of Gynocologic
Oncology
National Comprehensive Cancer Network. 2016. Breast Cancer Carcinoma In
Situ Stage 0. Fort Washington : National Comprehensive Cancer
Network Inc. (1) 1.
National Comprehensive Cancer Network. 2015. Breast Cancer Carcinoma In
Situ Stage 1. Fort Washington : National Comprehensive Cancer
Network Inc. (1) 1.
National Comprehensive Cancer Network. 2017. Breast Cancer Carcinoma In
Situ Stage 3. Fort Washington : National Comprehensive Cancer
Network Inc. (1) 1.
NCCN., 2017. National Comprehensive Cancer Foundation.Ovarian Cancer : 39
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Noviyani, R., et al 2016. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner EORTC QLQ
C-30 untuk Menilai Kualitas Hidup Pasien Kanker Ginekologi di RSUP
Sanglah Denpasar. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 5(2) ; 106-144
Ogce, F. & Ozkan, S. 2008. Importance of Social Support for Functional Status in
Breast Cancer Patients. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention. 9:
601-604.
Osaba, D.,2011. Health-related quality of life and cancer clinical trials.
Therapeutic Advances in Medical Oncology 3(2)
Perwitasari, D et al., 2011. Translation and Validation of EORTC QLQ-C30 into
Indonesian Version for Cancer Patients in Indonesia. Japanese Journal
of Clinical Oncology. 41(4)519-529
Pratt, J., 2013. International Journal of Gynecology and Obstetrics 124 (2014)
1-5
Riset Kesehatan Dasar. 2015. Infodatin : Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI “Stop Kanker”. Kementrian Kesehatan RI, Jakarta. hal.
3-4.
Santoso, C dan Askandar,B., 2011. Keberhasilan Kemoterapi Neoajuvan
Cisplatin-Vincristine-Bleomycin dan Paclitaxel- Carboplatin Ditinjau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dari Penilaian Operabilitas Kanker Serviks IIB. Majalah Obstetri &
Ginekologi :19 (3)
Satwe, et al . 2014. Quality of Life (QOL) of Women with Radiation Therapy.
International Journal of Science and Research (IJSR) ISSN (Online):
2319-7064. (Accessed 4 Mei 2018)
Tunas,I.K., et al., 2016. Penilaian Kualitas Hidup Pasien Kanker Serviks dengan
Kemoterapi Paklitaksel–Karboplatin di RSUP Sanglah.
Vergote,I., et al.,2010. Neoadjuvant Chemotherapy or Primary Surgery in Stage
IIIC or IV Ovarian Cancer. The New England Journal of Medicine.
Massachusetts Medical Society
WHO. 2018. http://www.who.int/healthinfo/survey/whoqol-qualityoflife/en/,
diakses tanggal 5 April 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 1. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 2. Surat ijin penelitian Rumah Sakit Panti Rapih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 3. Surat ijin penelitian Rumah Sakit Bethesda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 4. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 5. Form Identitas Subjek Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 6. Kuisioner EORTC QLQ-C30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Gambaran Kualitas Hidup pada
Pasien Kanker Ovarium di Rumah Sakit Bethesda dan Panti
Rapih Yogyakarta” bernama Tia Rahelsa B. R Turnip. Penulis
merupakan anak kedua dari pasangan Juhong Turnip dan Deriana
Malau yang merupakan adik dari Zakheus Indraly halomoan Turnip dan kakak
dari Ezra Yora Turnip. Penulis lahir di Rejomulyo, 25 Agustus 1997. pendidikan
formal penulis di awali di TK PWP (2002-2003), melanjutkan pendidikan ke SD
Negri 1 Mulyosari (2003-2009), kemudian pendidikan menengah di SMP Kristen
Immanuel Lampung (2009 - 2012) dan SMA Kristen Immanuel (2012-2015).
pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis terlibat dalam beberapa kegiatan kepanitian
antara lain Seminar Working life “The Best Time for a New Beginning is Now”
sebagai peserta, Pharmacy 3on3 and Dance Competition “ Journey to The Top”
sebagai anggota seksi, Expo PMK Insadha 2016 sebagai koordinator seksi,
Pharmalympic sebagai anggota seksi, Faction #2 sebagai anggota seksi, Desa
Mitra 1 2017 sebagai koordinator seksi, Desa Mitra 2 “Lestarikan TOGAmu
bukan kadar gulamu” sebagai anggota seksi dan Pharmacy Performance: Catch
the moment fill the memories sebagai anggota seksi serta menjadi asisten dosen
praktikum mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia (2017) dan (2018) dan
Farmakologi Toksikologi (2018).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI