64
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KANKER PAYUDARA DI KARANG TARUNA DUSUN TUGU DESA JATIWARNO KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : DWI WAHYUNI NIM : B09 075 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KANKER

PAYUDARA DI KARANG TARUNA DUSUN TUGU DESA

JATIWARNO KECAMATAN JATIPURO

KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

DWI WAHYUNI

NIM : B09 075

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna
Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna
Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : “ Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker

Payudara Di Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten

Karanganyar “. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta.

3. Ibu Annisaul Khoiriyah, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Bapak Didik Supardi, selaku Kepala Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan

Jatipuro Kabupaten Karanganyar.

5. Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna Dusun Tugu Desa

Jatiwarno Kabupaten Karanganyar.

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

v

6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidnan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 06 Juli 2012

Penulis

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Dwi Wahyuni

B09.075

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KANKER

PAYUDARA DI KARANG TARUNA DUSUN TUGU DESA

JATIWARNO KECAMATAN JATIPURO

KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN 2012

xiv + 50 halaman + 17 lampiran + 2 tabel + 3 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang

menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Kanker

payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh wanita karena

penyakit tersebut dapat menyebabkan hilangnya organ vital wanita. Sejumlah

studi memperlihatkan bahwa deteksi kanker payudara dan terapi dini dapat

meningkatkan harapan hidup dan memberikan pilihan terapi lebih banyak pada

pasien.

Tujuan : Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker

payudara pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi

penelitian diambil di Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten

Karanganyar pada tanggal 26 Mei 2012. Jumlah sampel sebanyak 32 remaja putri,

dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Alat

pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dan menggunakan analisa data

univariat.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri

tentang kanker payudara pada tingkat baik sebanyak 6 responden (18,75 %),

cukup sebanyak 22 responden (68,75 %) dan kurang sebanyak 4 responden

(12,5%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara

terbanyak pada kategori cukup yaitu sebanyak 22 responden (68,75%).

Kata Kunci : Pengetahuan, remaja, kanker payudara

Kepustakaan : 20 Literatur (Tahun 2003 - 2011)

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

vii

MOTTO

1. Jika kamu mengiginkan sesuatu, maka yakinlah dan lakukanlah dengan

sepenuh hati.

2. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan

(QS. Al-insyiroh : 6).

3. Jadikan ilmu sebagai pegangan hidupmu untuk meraih sukses.

4. Jadikan setiap langkah kita sebagai ibadah insyaallah kita akan tahu tujuan

hidup yang sesungguhnya.

5. Hal sesulit apapun jika kita jalani dengan sabar, pasti akan mudah.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini

penulis persembahkan :

1. Ayah dan ibuku tercinta terimakasih atas doa

restu dan cinta kasihnya selama ini.

2. Kakakku yang tercinta yang selalu memberikan

support setiap langkahku.

3. Seseorang yang telah memberi dukungan,

semangat dan doa disetiap langkahku.

4. Sahabat-sahabatku (wiwin, ayuk dan hesty)

yang s’lalu ada buat aku.

5. Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Almamater tercinta.

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna
Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

KATA PENGANTAR iv

ABSTRAK vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii

CURICULUM VITAE viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Perumusan Masalah 3

C. Tujuan Penelitian 3

D. Manfaat Penelitian 4

E. Keaslian Penelitian 5

F. Sistematika Penulisan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 7

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

x

1. Pengetahuan 7

2. Remaja 13

3. Payudara 16

4. Kanker Payudara 17

B. Kerangka Teori 32

C. Kerangka Konsep 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 34

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 34

D. Instrumen Penelitian 35

E. Teknik Pengambilan Data 39

F. Variabel Penelitian 39

G. Definisi Operasional 40

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 40

I. Etika Penelitian 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum 45

B. Hasil Penelitian 45

C. Pembahasan 46

D. Keterbatasan 48

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

xi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 49

B. Saran 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi – kisi kuesioner 34

Tabel 3.2 Definisi Operasional 40

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara

di Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten

Karanganyar 44

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Payudara Wanita 17

Gambar 2.2. Kerangka Teori 29

Gambar 2.3. Kerangka Konsep 30

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Ijin Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan validitas

Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Dari Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Informed Consent

Lampiran 10. Kuesioner

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Hasil Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13. Tabel nilai r tabel

Lampiran 14. Nilai Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 15. Hasil Penghitungan Menurut Kategori dan Prosentase Tingkat

Pengetahuan Responden

Lampiran 16. Tabulasi Data Kuesioner

Lampiran 17. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah

kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Menurut WHO 2005, di

dunia tiap tahunnya sekitar 12 juta orang menderita kanker dan 7,6 juta

diantaranya meninggal. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang

akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030.

Kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang

(Yoga, 2010)

Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh

wanita karena penyakit tersebut dapat menyebabkan hilangnya organ vital

wanita. Kanker ini memang tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya dan

dapat berujung kematian. Di negara berkembang setiap tahunnya lebih dari

580.000 kasus kanker payudara ditemukan. Kurang lebih 372.000 pasien

meninggal karena penyakit ini. Data WHO menunjukan bahwa 78 % kanker

payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas. Sedangkan 6 % di

antaranya terjadi pada usia kurang dari 40 tahun. Namun banyak juga para

wanita yang berusia sekitar 30 tahun terkena kanker yang mematikan ini

(Suryaningsih dan Sukaca, 2009). Menurut Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS) pada tahun 2007 dalam Yoga (2010), di Indonesia prevalensi tumor

atau kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Kanker tertinggi yang diderita

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

2

wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per

100.000 perempuan.

Kanker payudara merupakan penyebab utama dalam kejadian dan kematian

oleh kanker pada wanita. Kanker payudara ini menjadi pembunuh wanita

nomor satu di Indonesia. Kejadian kanker dapat disebabkan oleh banyak faktor

resiko, seperti kegemukan, periode menstruasi, usia, merokok dan malas

bergerak (Mangan, 2005).

Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi kanker payudara dan terapi

dini dapat meningkatkan harapan hidup dan memberikan pilihan terapi lebih

banyak pada pasien. Menurut Suryaningsih dan Sukaca (2009), deteksi dini

kanker payudara dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang bisa

dilakukan sendiri yaitu Periksa Payudara Sendiri (SADARI) sampai yang

dilakukan bantuan tenaga medis yaitu Mamografi, Thermografi dan USG

(Ultasonography). Dari berbagai deteksi dini tersebut yang paling sesuai untuk

remaja putri yaitu SADARI karena cara ini yang paling efektif dan efisien

untuk menemukan kanker payudara pada stadium dini. Maka sangatlah penting

bagi remaja putri untuk mengetahui informasi tentang kanker payudara agar

dapat dilakukan deteksi sejak dini dan tidak terjadi keterlambatan pasien

datang ke dokter.

Hasil studi pendahuluan pada bulan Maret 2012, terdapat 86 remaja di

Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten

Karanganyar, 32 remaja diantaranya adalah remaja putri. Setelah dilakukan

tanya jawab kepada 5 remaja putri tentang kanker payudara didapat hasil,

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

3

2 remaja putri mengetahui tentang pengertian kanker payudara tetapi tidak

mengetahui tentang faktor resiko, tanda dan gejala, stadium, deteksi dini dan

pencegahan kanker payudara dan 3 remaja putri yang lain belum mengetahui

sama sekali tentang kanker payudara.

Berdasarkan uraian diatas yang menunjukkan masih tingginya angka

kejadian kanker payudara sementara kanker payudara dapat terdeteksi secara

dini dan didukung dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan serta

belum ada penelitian sebelumnya yang sama yang dilakukan di Karang Taruna

Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar,

maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui melakukan penelitian yang

berjudul gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di

Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten

Karanganyar.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini yaitu “ Bagaimana gambaran pengetahuan remaja

putri tentang kanker payudara di Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwarno

Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar ? “

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

4

payudara di Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kacamatan

Jatipuro Kabupaten Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara

pada tingkat baik.

b. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara

pada tingkat cukup.

c. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara

pada tingkat kurang

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi atau acuan

pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya khususnya

mengenai kanker payudara.

2. Bagi Peneliti

Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan

pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai dokumen dan bahan bacaan serta menambah pengetahuan

tentang kanker payudara.

4. Bagi Remaja Putri

Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

5

tentang kanker payudara.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Frita Ardyana (2010), dengan judul

“Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Kanker Payudara pada Siswi di

Kelas XII SMK Pancasila Wonogiri”. Metode penelitian menggunakan

deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini tingkat pengetahuan tentang kanker

payudara pada siswi kelas XII SMK Pancasila Wonogiri pada kategori baik

20,83 %, cukup 48,61 % dan kurang 30,56 %.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian sekarang yaitu waktu, lokasi

dan sampel penelitian. Adapun persamaannya yaitu terdapat pada metodologi

penelitian dan hasil penelitiannya mayoritas pada kategori cukup.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara menyeluruh proposal karya tulis ilmiah ini,

penulis menguraikan sistematika penulisan BAB I sampai dengan BAB V yang

saling berkaitan, yaitu sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

6

diteliti, kerangka teori dan kerangka konsep

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, alat penelitian,

pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode

pengolahan, analisis data dan etika penelitian.

BAB IV. Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum, hasil

penelitian, pembahasan dan keterbatasan.

BAB V. Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia,

apa alam dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam

kawasan kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu berarti sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

8

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsang yang telah diterima.

Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap obyek atau

materi yang harus dapat dijelaskan,menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang

dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real

(sebenarnya). Aplikasi disini dapat juga diartikan sebagai

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya

dalam kontak situasi yang lain.

4) Analisis (Analisys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu obyek ke dalam komponen, tetapi masih di dalam struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya antara yang lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

9

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formasi baru dari

formasi-formasi yang telah ada. Misalnya dapat menyusun, dapat

menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau obyek, penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor –faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya :

1) Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-

hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut

(Notoatmodjo, 2007).

2) Pengalaman

Di sini dikaitkan dengan umur dan pendidikan individu,

maksudnya adalah pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan

luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan

semakin banyak (Notoatmodjo, 2007).

3) Sosial ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

10

seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan,

ekonomi baik tingkat pendidikan akan tinggi, sehingga tingkat

pengetahuan akan tinggi juga (Notoatmodjo, 2007).

4) Budaya

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang karena informasi yang baru akan disaring kira-kira

sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut

(Notoatmodjo, 2007).

5) Umur

Semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan

mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu,

bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti

ketika berumur belasan tahun (Sari, 2008).

6) Intelegensi

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan

berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi

baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan salah

satu modal untuk berpikir dan mengolah berbagai informasi secara

terarah sehingga mampu menguasai lingkungan (Sari, 2008).

7) Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

11

bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang

baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat

kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh

pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berpikir seseorang

(Sari, 2008).

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), untuk mengetahui rasa ingin tahunya,

manusia menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

kebenaran yang dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1) Cara tradisional

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara yang paling tradisional yang pernah digunakan oleh

manusia dalam memperoleh ilmu pengetahuan adalah melalui

cara coba salah atau dengan kata lain “Trial and Error”. Cara ini

merupakan cara yang paling tradisional, yaitu upaya

pemecahannya dilakukan dengan cara coba – coba, bila satu cara

tidak berhasil dicoba cara yang lain.

b) Cara kekuasaan (otoritas)

Dalam kehidupan manusia sehari – hari, banyak sekali

kebiasaan – kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau

tidak. Kebiasaan – kebiasaan ini biasanya diwariskan secara turun

temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Pengetahuan

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

12

diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi,

otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahli ilmu

pengetahuan.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang paling baik, maksud pepatah ini

bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Pengetahuan dapat digunakan sebagai

upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

d) Melalui jalan pikiran (Induksi dan Deduksi)

Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia dengan

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun

deduksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak

langsung melalui pertanyaan – pertanyaan yang dikemukakan dan

dicari hubunganya, sehingga dapat dibuat kesimpulan.

2) Cara modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian

ilmiah atau metodologi penelitian. Selanjutnya diadakan

penggabungan antara proses berpikir diduktif, induktif, verifikatif,

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

13

maka lahirlah suatu cara penelitian yang dikenal dengan metode

penelitian ilmiah.

2. Remaja

a. Pengertian

Remaja berasal dari kata adolescence (kata bendanya adolescentra

yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh ke arah

kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya

kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis

(Widyastuti dkk, 2009).

Remaja adalah suatu masa di mana individu berkembang dari saat

pertama kali ia menunjukkan tanda – tanda seksual sekundernya sampai

saat ia mencapai kematangan seksual (Sarwono, 2011).

b. Batasan Usia Remaja

Batasan usia remaja menurut Depkes RI adalah antara usia 10-19

tahun dan belum kawin. Sedangkan menurut BKKBN antara usia 10-19

tahun (Widyastuti dkk, 2009).

Sedangkan menurut WHO batasan usia remaja 12-24 tahun. Namun

jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong

dalam dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah

bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada orang

tua (tidak mandiri), maka dimasukkan dalam kelompok remaja

(Widyastuti dkk, 2009).

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

14

c. Tahapan Perkembangan Remaja

Menurut Sarwono (2011), tahapan perkembangan remaja ada 3,

yaitu :

1) Remaja awal (early adolescence)

Seorang remaja yang masih terheran – heran akan perubahan –

perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan –

dorongan yang menyertai perubahan – perubahan itu. Mereka

mengembangkan pikiran – pikiran baru, cepat tertarik pada lawan

jenis dan mudah terangsang secara erotis.

2) Remaja madya (middle adolescence)

Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan – kawan.

Ada kecenderungan “narcistic”, yaitu mencintai diri sendiri,

dengan menyukai teman – teman yang mempunyai sifat sama

dengan dirinya.

3) Remaja akhir (late adolescence)

Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan

ditandai dengan pencapaian lima hal, yaitu :

a) Minat yang makin mantap terhadap fungsi – fungsi intelek.

b) Egonya mencari mencari kesempatan untuk bersatu dengan

orang – orang lain dan dalam pengalaman – pengalaman baru.

c) Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

15

d) Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri

diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri

dengan orang lain).

e) Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private

self) dan masyarakat umum (the public)

d. Perubahan fisik remaja putri

Menurut Widyastuti dkk (2009), perubahan fisik remaja putri

ditandai dengan tanda – tanda seks sekunder, yaitu:

1) Rambut

Rambut kemaluan tumbuh setelah pinggul dan payudara mulai

berkenbang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak setelah

haid.

2) Pinggul

Pinggul pun berkembang, membesar dan membulat. Hal ini

sebagai akibat berkembangnya lemak di bawah kulit.

3) Payudara

Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan

puting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula

dengan perkembangan dan makin besarnya kelenjar susu sehingga

payudara lebih besar dan lebih bulat.

4) Suara

Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada

wanita.

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

16

3. Payudara

a. Pengertian

Payudara adalah suatu alat reproduksi tambahan pada wanita yang

terletak pada kosta kedua dan keenam. Payudara ini berbentuk

tonjolan setengah bola dan mempunyai ekor dari jaringan yang meluas

ke ketiak (Verralls, 2003)

Payudara adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot

dada yang berfungsi untuk memproduksi susu bagi nutrisi bayi

(Lusa, 2009).

b. Bagian – bagian dari payudara

Menurut Verralls (2003), payudara terbagi menjadi beberapa

bagian, yaitu :

1) Areola

Daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan

mengalami pigmentasi dan masing – masing payudara bergaris

tengah kira – kira 2,5 cm

2) Papilla mammae

Merupakan suatu tonjolan dengan panjang kira – kira 6 mm dan

terletak di pusat areola mammae setinggi kosta keempat.

3) Sinus Laktiferus

Merupakan saluran ASI yang melebar yang membentuk

kantung di sekitar areola yang berfungsi untuk menyimpan ASI

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

17

4) Saluran Susu

Merupakan saluran kecil yang berfungsi menyalurkan ASI dari

Alveoli ke Sinus Laktiferus.

Berikut adalah gambar anatomi payudara :

Gambar 2.1 Payudara Wanita

4. Kanker Payudara

a. Pengertian

Kanker payudara adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam

jaringan payudara. Ini terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal

sel pada payudara. Tapi, ketika sel lama tidak mati dan sel baru terus

tumbuh (padahal belum diperlukan), jumlah sel yang berlebihan bisa

berkembang tidak terkendali sehingga membentuk tumor

(Indrawati, 2009).

Kanker payudara adalah suatu kanker yang berasal dari kelenjar,

saluran dan jaringan penunjang payudara tetapi tidak termasuk kulit

payudara (Mangan, 2005).

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

18

b. Faktor resiko terkena kanker payudara.

Ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kanker

payudara, yaitu :

1) Usia

Hampir 80 % pada diagnosa awal kasus penyebaran sel kanker

payudara terjadi pada perempuan berusia di atas 50 tahun atau

lebih, menurut the American Cancer Soceiety (Indrawati, 2009)

2) Riwayat Keluarga

Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara

berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu

suatu gen suseptibilitas kanker payudara, probabilitas untuk terjadi

kanker payudara sebesar 60 % pada umur 50 tahun dan sebesar 85

% pada umur 70 tahun (Suryaningsih dan Sukaca, 2009)

3) Periode Menstruasi

Wanita yang mendapat menstruasi pertama lebih awal (kurang

dari 11 tahun) dan wanita yang terlambat memasuki menopause

(diatas usia 60 tahun) (Suryaningsih dan Sukaca, 2009).

4) Konsumsi alkohol

Beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa semakin

banyak alkohol yang dikonsumsi perempuan resiko terkena kanker

payudara lebih besar (Indrawati, 2009).

5) Riwayat kesehatan reproduksi

Perempuan yang melahirkan anak setelah umur 30 tahun atau

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

19

tidak memiliki anak sama sekali mempunyai resiko yang tinggi

mengidap kanker payudara (Suryaningsih dan Sukaca, 2009).

6) Malas bergerak

Hal ini dapat terjadi karena gaya hidup tidak aktif bergerak bisa

berujung pada obesitas, yang juga merupakan faktor resiko terkena

kanker payudara (Indrawati, 2009)

7) Merokok

Merokok secara signifikan meningkatkan resiko

berkembangnya penyakit ini, terutama bagi perempuan

yang memiliki riwayat keluarga mengidap kanker payudara

(Indrawati, 2009).

8) Radiasi

Radiasi ionisasi selama atau sesudah

pubertas meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara

(Suryaningsih dan Sukaca, 2009).

c. Tanda dan gejala kanker payudara

Menurut Suryaningsih dan Sukaca (2009), tanda dan gejala umum

yang dapat dirasakan para penderita kanker payudara adalah sebagai

berikut:

1) Timbul Benjolan

Benjolan pada payudara dapat diraba dengan tangan. Semakin

lama benjolan ini semakin mengeras dan bentuknya tidak

beraturan. Sifat benjolan ini dengan mudah digerakkan (tidak

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

20

menempel kuat). Apabila benjolan ini tidak bisa digerakkan

dicurigai benjolan ini bersifat ganas karena biasanya benjolan ini

sudah berakar ke dalam jaringan payudara.

2) Bentuk dan ukuran atau berat salah satu payudara berubah

3) Timbul benjolan kecil di bawah ketiak

4) Keluar darah, nanah atau cairan encer dari puting susu

5) Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk

6) Pada tahap lebih lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat

badan, pembengkakan lengan.

d. Stadium Kanker Payudara

Stadium kanker dibagi menjadi 4 tingkatan :

1) Stadium I

Besarnya tumor tidak lebih dari 2 – 2, 25 cm dan tidak terdapat

penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada

stadium ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah

70 % (Indrawati, 2009).

2) Stadium II

Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi

metastase pada kelenjar getah bening di ketiak. Kemungkinan

untuk sembuh hanya 30 – 40 %. Pada stadium I dan II biasanya

dilakukan operasi untuk mengangkat sel – sel kanker yang ada pada

seluruh bagian penyebaran dan setelah operasi dilakukan

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

21

penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel – sel kanker yang

tertinggal (Indrawati, 2009).

3) Stadium III

Kanker payudara 87 % telah menyebar ke daerah limfa dan

telah berukuran lebih dari 5 cm. Pada stadium ini juga terjadi

penyebaran ke seluruh bagian kulit dinding dada, tulang rusuk, otot

dada dan menyebar lebih dari 10 titik di saluran getah bening di

bawah tulang selangka. Jika kondisi pasien sudah pada tahap

stadium ini, maka hal yang harus dilakukan adalah pengangkatan

payudara (Suryaningsih dan Sukaca, 2009).

4) Stadium IV

Pada stadium ini kanker sudah begitu parah sudah menjalar ke

bagian tubuh lain sehingga tidak ada jalan lain selain pengangkatan

payudara. Kanker juga telah bermetafisis yaitu kanker telah

menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitar ketiak

ke bagian lain seperti paru, tulang, hati dan otak. Kanker payudara

bisa membengkak dan pecah (Suryaningsih dan Sukaca, 2009).

e. Deteksi Dini Kanker Payudara

Deteksi dini kanker payudara merupakan upaya untuk mendeteksi

atau mengidentifikasi secara dini keberadaan kanker payudara.

Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan beberapa cara

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

22

diantaranya, yaitu :

1) SADARI (Periksa Payudara Sendiri)

SADARI dapat dilakukan setiap sebulan sekali yaitu 7 hari

sesudah haid karena pada masa tersebut payudara terasa lunak

(Mangan, 2005).

Menurut Indrawati (2009), Pemeriksaan lengkap payudara

sendiri dibagi atas beberapa tahap :

a) Melihat

Lepas seluruh pakaian bagian atas. Berdiri di depan cermin

dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam ruangan yang

terang kemudian memperhatikan payudara apabila :

(1) bentuk dan ukurannya tidak simetris

(2) bentuknya membesar atau mengeras

(3) arah putingnya tertarik ke dalam

(4) puting atau kulitnya ada yang lecet

(5) kulitnya tampak seperti kulit jeruk

Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua

tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan

dengan kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan dan

kedua siku ditarik ke belakang. Semua pengamatan ini

bertujuan untuk mengetahui adanya tumor yang terletak dekat

dengan kulit.

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

23

b) Memijat

Dengan kedua belah tangan, secara lembut memijat

payudara dari tepi hingga ke puting. Untuk mengetahui ada

tidaknya cairan yang keluar dari puting susu ibu (seharusnya

tidak ada, kecuali menyusui).

c) Meraba

Berbaring di atas tempat tidur untuk memeriksa payudara

satu demi satu. Untuk memeriksa payudara kiri, letakkan

sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri, sedang lengan kiri

direntangkan ke atas di samping kepala.

(1) Menggunakan keempat jari tangan kanan yang saling

dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan

dengan gerakan memutar, mulai dari tepi payudara hingga

ke puting susu.

(2) Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal

dan lengan. Melakukan pemeriksaan pada payudara kanan

dengan menggunakan keempat jari tangan kiri.

d) Meraba ketiak

Setelah itu meraba ketiak dan area di sekitar payudara untuk

mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu kanker. Bila

dalam pemeriksaan ini ditemukan suatu kelainan (misal

benjolan sekecil apapun) sebaiknya segera konsultasi atau

periksa ke dokter.

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

24

2) Mamografi

Menurut Suryaningsih dan Sukaca (2009), Mamografi

(mammography) adalah suatu metode pendeskripsian dengan

menggunakan sinar X berkadar rendah. Mamografi biasa

dianjurkan pada orang yang sudah mendekati masa menopause.

Menurut National Cancer Institute (NCI) yang

direkomendasikan memeriksakan payudaranya dengan mamografi

adalah :

a) Wanita usia 40 – 50 tahun ke atas

Diharuskan memeriksakan payudara dengan mamografi

setiap satu atau dua tahun.

b) Wanita dengan risiko kanker payudara

Wanita yang keluarganya mempunyai riwayat kanker dapat

berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan

mamografi sebelum usia 40 tahun.

Menurut Suryaningsih dan Sukaca (2009), cara menggunakan

mamografi ada 2 tahap. Tahap – tahap menggunakan mamografi

adalah sebagai berikut :

a) Tahap 1

(1) Pasien diminta membuka baju dari pinggang ke atas dan

diganti dengan pakaian rumah sakit.

(2) Berdiri di depan mesin mamografi.

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

25

(3) Penyinaran dilakukan satu per satu dengan menempatkan

payudara di atas penjepit lembar film dari plastik atau

metal.

(4) Melakukan frontal position yaitu menekan payudara sedatar

mungkin di antara penjepit film dan kotak plastik yang

disebut paddle, yang menekan payudara dari atas ke bawah.

(5) Memancarkan sinar X beberapa detik. Keadaan ini

dirasakan tidak nyaman, tetapi hal ini diperlukan untuk

menghasilkan gambar yang jelas dari seluruh jaringan

payudara.

b) Tahap 2

(1) Berposisi di samping mesin mamografi

(2) Penjepit film akan dinaikkan sehingga sisinya persis dengan

posisi luar payudara, sedangkan sudutnya menyuntuh

ketiak.

(3) Melakukan oblique-position yaitu menekan kembali paddle

beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Prosedur ini akan

diulang untuk payudara satunya.

Hasil dari mamografi dilihat dan diintepretasikan oleh seorang

ahli radiology (Suryaningsih dan Sukaca, 2009).

3) Thermografi payudara

Thermografi payudara adalah suatu prosedur diagnosis yang

menggambarkan payudara sebagai langkah deteksi dini kanker

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

26

payudara (Suryaningsih dan Sukaca, 2009).

Menurut Suryaningsih dan Sukaca (2009), penggunaan

thermografi payudara adalah sebagai berikut :

a) Pasien berdiri di depan kamera dengan melepas pakaian dari

pinggir ke atas.

b) Posisi berdiri tegak dengan mengangkat kedua telapak tangan di

belakang kepala.

4) USG (Ultrasonography) payudara

Menurut Suryaningsih dan Sukaca (2009), USG payudara

merupakan kelanjutan dari pemeriksaan dengan mammography

atau uji klinis payudara. USG sering digunakan untuk memeriksa

ketidaknormalan pada payudara, misalnya :

a) Untuk menggambarkan kista payudara apakah berbentuk

kantung bulat, berisi cairan di dalam payudara.

b) USG dengan cepat dapat menemukan kista (selalu non kanker).

c) Menemukan pertambahan volume jaringan padat.

Menurut Suryaningsih dan Sukaca (2009), tahap – tahap cara

menggunakan USG payudara adalah :

a) Sebelum pemeriksaan pasien akan berbaring pada tempat

khusus.

b) Dokter akan mengolesi payudara dengan gel.

c) Saat pemeriksaan dimulai, dokter atau petugas akan mengeser

transduser di payudara. Guna transduser adalah memencarkan

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

27

dan menangkap gelombang suara. Setelah itu komputer akan

menganalisis pantulan suara tersebut dan menggambarkannya

di layar monitor.

d) Bentuk dan intensitas pantulan bergantung pada kepadatan

jaringan payudara.

e) Jika sebuah kista payudara sedang digambarkan, hampir

seluruh gelombang suara akan melewati kista serta

menghasilkan pantulan yang lemah.

f) Jika tumor payudara yang digambarkan, gelombang suara akan

memantul dari benda padat tersebut. Sehingga pola pantulannya

diterjemahkan oleh komputer menjadi gambar yang

diindikasikan sebagai massa.

g) Selama pemeriksaan pasien akan merasakan sedikit tekanan

dari transduser.

h) Pemeriksaan USG akan berakhir setelah 20 atau 30 menit,

namun lebih lama jika operator sulit menemukan

ketidaknormalan yang dilaporkan.

i) USG tidak menggunakan radiasi dan bebas rasa sakit.

5) MRI (Magnetic Resonance Imaging )

Menurut Rasjidi (2009), MRI adalah suatu deteksi dini kanker

payudara yang menggunakan bidang magnet untuk memproduksi

gambar potongan struktur jaringan secara mendetail, memberikan

kontras yang sangat bagus untuk jaringan lunak.

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

28

The American Cancer Society merekomendasikan bahwa wanita

dengan resiko tinggi terhadap kanker payudara, perlu melakukan

pemeriksaan MRI setahun sekali (Rasjidi, 2009).

f. Pencegahan Kanker Payudara

Menurut Indrawati (2009), kanker payudara dapat dicegah dengan

melakukan beberapa tindakan sebagai berikut :

1) Membatasi konsumsi alkohol

2) Menggabungkan aktivitas fisik ke dalam kehidupan sehari – hari

3) Mengkonsumsi makanan kaya serat dan rendah lemak

4) Memperbanyak konsumsi buah – buahan dan sayuran

5) Memberikan Air Susu Ibu (ASI) pada anak selama 2 tahun

6) Melakukan pemeriksaan SADARI

g. Pemeriksaan Penunjang Kanker

Menurut Hoffmann (2011), pemeriksaan penunjang kanker ada

beberapa cara diantaranya, yaitu :

1) Pemeriksaan Laboratorium

Hal ini dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis tumor padat,

namun lebih penting lagi dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah terdapat penyulit pada kanker pasien dan juga

baik untuk mengetahui persiapan terapi yang akan dilakukan, baik

bedah maupun medik. Diantaranya: darah lengkap, urin lengkap,

FAAL hati, Faal ginjal, gula darah, faal hemostatik, protein serum,

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

29

alkalifsfatase, elektrolit serum, LDH, asam urat dan serum

imunoglobulin.

2) Pemeriksaan Patologi Anatomi (PA)

Pemeriksaan PA dilakukan di laboratorium dengan memeriksa

contoh jaringan tumor yang diambil melalui biopsi. Tujuan dari

pemeriksaan PA ini adalah untuk menentukan apakah jenis sel

kanker ganas atau jinak. Pemeriksaan PA yang paling penting

adalah mengetahui status ER (Estrogen), PR (Progesteron) &

HER2 untuk mendapatkan terapi yang tepat. Satu pemeriksaan PA

tumor yang penting dilakukan adalah menentukan status HER2

(human epidermal growth factor receptor-2).

h. Pengobatan Kanker Payudara

Menurut Indrawati (2009), ada beberapa cara untuk pengobatan

kanker payudara, yaitu :

1) Operasi

Terdapat beberapa pilihan operasi untuk mengobati kanker

payudara dan jenis operasinya tergantung pada ukuran dan jenis

tumor. Beberapa pilihan yang lebih umum mencakup lumpectomy

atau mastectomi sebagian (pada bagian tertentu), yang keduanya

bisa menyelamatkan payudara.mengikuti jenis operasi ini,

kebanyakan perempuan juga akan menerima terapi radiasi untuk

membunuh sel kanker yang tertinggal di payudara.

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

30

2) Terapi Radiasi

Energi tinggi dari sinar X (radiasi) ditujukan pada bagian yang

telah diangkat tumornya untuk membunuh sel kanker yang

tertinggal atau untuk mengecilkan tumor.

3) Kemoterapi

Obat kemoterapi digunakan untuk menangani kanker dengan cara

menghancurkan sel kanker sebelum memisahkan diri, berproduksi

dan menyebar ke seluruh tubuh. Kemoterapi juga bisa digunakan

untuk memperlambat penyebaran sel kanker atau membuatnya

kecil. Pengobatan ini juga dapat digunakan sebagai lanjutan

perawatan dengan radiasi, operasi, terapi biologis atau transplantasi

tulang sumsum.

4) Terapi Hormon

Terapi ini paling umum ditawarkan untuk perempuan dengan

kondisi kanker payudara yang telah menyebar ke seluruh tubuh.

Tipe terapi ini mencegah sel kanker memasuki akses hormon yang

perlu berproduksi.

i. Komplikasi

Potensial komplikasinya dapat mencakup sebagai

berikut : limfedema terjadi jika saluran limfe untuk menjamin aliran

balik limfe bersirkulasi umum tidak berfungsi dengan kuat. Jika nodus

aksilaris harus mengambil alih fungsi mereka. Limfedema biasanya

dapat dicegah dengan meninggikan setiap sendi lebih tinggi dari sendi

Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

31

yang lebih proksimal. Jika terjadi limfedema keluasan biasanya

berhubungan dengan jumlah saluran limfatik kolateral yang diangkat

selama pembedahan (Fatimah, 2009).

Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

32

B. Kerangka Teori

Gambar 2.2 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2007), Sarwono (2011), Indrawati (2009)

Kanker Payudara :

1. Pengertian

2. Faktor Resiko

3. Gejala

4. Stadium

5. Deteksi Dini

6. Pencegahan Faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pengalaman

3. Sosial ekonomi

4. Budaya

5. Umur

6. Intelegensi

7. Lingkungan

Pengetahuan Remaja

Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

33

C. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

Pengetahuan Remaja

Putri Tentang Kanker

Payudara

Baik

Cukup

Kurang

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2007),

deskriptif kuantitatif yaitu penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau

menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat, yang

telah direncanakan sampai matang ketika persiapan penelitian disusun dan

datanya berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di Karang Taruna Dusun

Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk

pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 26 Mei 2012.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

Page 49: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

35

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang diambil dalam penelitian

ini adalah remaja putri di Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwarno

Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 32 remaja

putri.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu remaja putri di Karang Taruna

Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar

yang berjumlah 32 remaja putri.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

sampling jenuh yaitu cara pengambilan sampel dengan cara mengambil

semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini dilakukan bila

populasinya kecil (Hidayat, 2007).

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang,

di mana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan

tanda-tanda tertentu (Nototmodjo, 2010).

Page 50: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

36

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup

di mana sudah terdapat pilihan jawabannya, sehingga responden tinggal

memilih jawaban yang tersedia. Jawaban yang tersedia dalam kuesioner ini

ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Skala pengukuran data yang

digunakan dalam kuesioner ini adalah skala Guttman yaitu skala yang bersifat

tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban

dari pertanyaan pernyataan : Ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak

setuju, benar dan salah (Hidayat, 2007). Dalam kuesioner yang digunakan

pada penelitian ini ada pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan

positif jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai

0. Untuk pernyataan negatif jawaban benar mendapat nilai 0 dan jawaban

salah mendapat nilai 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda

centang (√ ) pada jawaban yang dianggap benar.

Sebelum membuat kuesioner penelitian ini didahului dengan membuat

kisi – kisi kuesioner, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1. Kisi – kisi kuesioner

No Variabel Indikator

No Soal Jumlah

(soal) Pernyataan

positif

Pernyataan

negatif

1 Pengetahuan

Remaja

Putri

Tentang

Kanker

Payudara

Pengertian kanker payudara

Faktor resiko terjadinya

kanker payudara

Tanda dan gejala kanker

payudara

Stadium kanker payudara

Deteksi dini kanker payudara

Pencegahan kanker payudara

1

3,4,5,6,9,12

13,14,15,16,17,

18

22,24

25,27,28,30

31,32,35

2

7,8,10,11

19,20

21,23

26,29

33,34

2

10

8

4

6

5

JUMLAH 35

Page 51: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

37

Untuk mengetahui kuesioner dalam penelitian ini berkualitas, maka

terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan

reliabilitas dilakukan di Karang Taruna Dusun Gludeg Desa Jatiwarno

Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar dengan 30 remaja putri.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas

dengan rumus product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai

rhitung > rtabel.

Menurut Riwidikdo (2009), rumus product moment adalah:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien skorelasi product moment

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Setelah dilakukan uji validitas di Karang Taruna Dusun Gludeg Desa

Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar dengan 30

responden dan 35 pernyataan. Didapatkan hasil dari 35 pernyataan, 26

pernyataan dinyatakan valid dan 9 pernyataan dinyatakan tidak valid

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2 SSS-S

SSS=

Nrxy

Page 52: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

38

dengan taraf signifikansi 5 %. Adapun nomor pernyataan yang tidak valid

adalah 14, 15, 18, 22, 24, 25, 26, 32 dan 34, selanjutnya nomor yang tidak

valid gugur atau tidak digunakan untuk penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for

Windows versi 16.

Menurut Arikunto (2010), rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é-

=t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2

= Varians total

Dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60)

(Ghozali, 2005).

Setelah dilakukan uji reliabilitas dan kuesioner dinyatakan reliabel

karena nilai alpha cronbach’s 0,878 > 0,60.

Page 53: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

39

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

membagikan kuesioner kepada remaja putri di Karang Taruna Dusun Tugu

Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar. Data yang

digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu :

1. Data primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung diambil dari obyek

atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009). Termasuk data

primer yaitu identitas responden dan pengetahuan responden tentang

kanker payudara yang diperoleh melalui jawaban kuesioner.

2. Data sekunder

Merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari obyek

penelitian (Riwidikdo, 2009). Termasuk data sekunder yaitu jumlah remaja

putri di Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro

Kabupaten Karanganyar yang diperoleh dari data Karang Taruna tersebut.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam

penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan remaja

putri tentang kanker payudara.

Page 54: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

40

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang membatasi ruang

lingkup atau pengertian variabel – variabel diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

No Variabel Indikator Skala Kategori

1 Variabel tunggal:

Pengetahuan

remaja putri tentang

kanker payudara

Segala sesuatu yang

diketahui remaja putri

tentang kanker

payudara, antara lain :

a. Pengertian

b. Faktor resiko

c. Tanda dan gejala

d. Stadium

e. Deteksi dini

f. Pencegahan

Ordinal a. Baik

(x) > mean + 1SD

b. Cukup

mean – 1SD ≤ x ≤

mean + 1SD

c. Kurang

(x) < mean – 1SD

(Riwidikdo, 2009)

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, langkah yang dilakukan berikutnya adalah

pengolahan data. Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data

ada 4 yaitu:

a. Editing

Editing adalah suatu kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner.

b. Coding

Coding adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan.

Page 55: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

41

c. Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data ke dalam program atau

“software” komputer.

d. Pembersihan data (cleaning)

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk

melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan

sebagainya kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariat yaitu suatu analisis data yang bertujuan

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel

penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Riwidikdo (2009), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan

remaja ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

b. Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan remaja terlebih dahulu

peneliti menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut

Riwidikdo (2009), rumus untuk menghitung nilai mean dan Standard

Page 56: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

42

Deviation yaitu :

a. Mean

Keterangan :

x : Mean

n : Jumlah responden

xi : Nilai responden

b. Standard Deviation

Keterangan :

SD : Standard Deviation

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation dari semua

responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan

yang sudah tercantum di atas. Adapun rumus prosentase untuk jumlah

remaja putri tentang Kanker Payudara menurut tingkat pengetahuan

(Riwidikdo, 2009) :

∑ remaja putri menurut tingkat pengetahuan

Skor Prosentase = x 100%

Jumlah responden

Page 57: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

43

I. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat inform consent atau

persetujuan kepada responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti,

tujuan, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam

penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat ijin dari

Ketua Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro

Kabupaten Karanganyar dan dari responden sendiri melalui inform consent

yang terjamin kerahasiaannya.

Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus diperhatikan

antara lain adalah sebagai berikut:

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent diberikan sebelum penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah

agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui

dampaknya. Apabila responden bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

Page 58: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

44

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

Page 59: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 Mei 2012 di Karang Taruna

Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar

dengan cara membagikan kuesioner kepada 32 remaja putri. Dusun Tugu ini

mempunyai batas wilayah yaitu bagian utara berbatasan dengan Dusun

Sonosari, bagian selatan berbatasan dengan Dusun Tuguharjo, bagian timur

berbatasan dengan Dusun Trugo dan bagian barat berbatasan dengan Dusun

Setro. Luas Dusun Tugu yaitu 40 Ha. Dusun Tugu terdiri dari 3 RT dan

1 RW. Jumlah penduduk Dusun Tugu yaitu 424 penduduk yang terdiri dari

230 penduduk laki-laki dengan 54 penduduk di antaranya remaja putra dan

194 penduduk perempuan dengan 32 penduduk di antaranya remaja putri.

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data didapatkan nilai mean 16,56 dan standar

deviasi 4,134. Kemudian untuk mengetahui nilai untuk kategori tingkat

pengetahuan, nilai mean dan standar deviasi dimasukkan ke dalam rumus

menurut tingkat pengetahuan.

Setelah dilakukan analisis data didapatkan gambaran pengetahuan remaja

putri tentang kanker payudara di Karang Taruna Dusun Tugu Desa Jatiwarno

Page 60: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

46

Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar sebagai berikut :

Tabel. 4.1. Distribusi frekuensi pengetahuan remaja putri tentang kanker

payudara di Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten

Karanganyar

No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1 Baik 6 18,75

2 Cukup 22 68,75

3 Kurang 4 12,5

Total 32 100

Sumber : data primer

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dikelompokkan pengetahuan tentang kanker

payudara sebanyak 6 responden (18,75 %) berpengetahuan baik,

22 responden (68,75 %) berpengetahuan cukup dan 4 responden (12,5 %)

berpengetahuan kurang.

C. Pembahasan

Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa sebagian besar remaja

putri di Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten

Karanganyar sebanyak 22 responden (68,75 %) berpengetahuan cukup.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden

pada kategori baik, responden sudah mengerti tentang kanker payudara yaitu

meliputi tentang pengertian, tanda dan gejala, stadium, deteksi dini dan

pencegahan, namun masih kurang mengerti tentang faktor resiko kanker

payudara yaitu sebanyak 2 orang. Hal ini dimungkinkan karena responden

sering mendapatkan informasi baik dari media cetak maupun media

elektronik.

Page 61: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

47

Pada golongan responden dengan kategori cukup, responden mengerti

tentang pengertian, tanda dan gejala, deteksi dini dan pencegahan, namun

kurang mengerti tentang faktor resiko dan stadium kanker payudara yaitu

sebanyak 6 orang .

Pada golongan responden dengan kategori kurang, responden kurang

mengerti tentang kanker payudara yaitu sebanyak 4 orang. Hal ini mungkin

dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh responden.

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini

terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek

tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau

kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang. Berdasarkan pernyataan tersebut sebaiknya responden mempunyai

keingintahuan yang tinggi mengenai kanker payudara. Keingintahuan bukan

merupakan faktor utama yang mempengaruhi pengetahuan, tapi ada faktor

lain yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu : pendidikan, pengalaman, sosial

ekonomi dan budaya.

Menurut Suryaningsih dan Sukaca (2009), kanker payudara merupakan

salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh wanita karena penyakit tersebut

dapat menyebabkan hilangnya organ vital wanita. Kanker ini memang tidak

tumbuh dengan cepat namun berbahaya dan dapat berujung kematian.

Adapun faktor resiko yang dapat menyebabkan kanker payudara di antaranya

Page 62: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

48

yaitu : usia, riwayat keluarga, periode menstruasi, konsumsi alkohol, riwayat

kesehatan resproduksi, malas bergerak, merokok dan radiasi.

Pengetahuan tentang kanker payudara sangat penting supaya responden

bisa mendeteksi secara dini kanker payudara dan untuk mengantisipasi kanker

payudara pada stadium lanjut. Responden juga perlu meningkatkan

pengetahuan tentang kanker payudara untuk mencegah terjadinya kanker

payudara.

D. Keterbatasan

1. Kendala Penelitian

Pada saat mengumpulkan responden membutuhkan waktu yang tidak

mudah dikarenakan kesibukan responden yang sebagian kecil adalah

pekerja swasta.

2. Kelemahan dalam Penelitian

a. Variabel penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner

Yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup

sehingga responden hanya bisa menjawab benar / salah dan jawaban

responden belum bisa mengukur secara mendalam.

Page 63: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya

maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di Karang Taruna

Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar

pada tingkat baik sebanyak 6 remaja putri (18,75 %).

2. Pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di Karang Taruna

Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar

pada tingkat cukup sebanyak 22 remaja putri (68,75 %).

3. Pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di Karang Taruna

Dusun Tugu Desa Jatiwarno Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar

pada tingkat kurang sebanyak 4 remaja putri (12,5 %).

B. Saran

1. Bagi Remaja Putri

Diharapkan para remaja putri lebih memperluas pengetahuan tentang

kanker payudara, dengan cara bertanya langsung kepada petugas medis

ataupun mencari informasi melalui media cetak, elektronik baik televisi

maupun radio.

Page 64: GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI · PDF filetugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. ... Saudara Heri Ktistanto, selaku Ketua Karang Taruna

50

2. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah referensi buku di perpustakaan dan sebagai bahan

bacaan khususnya tentang kanker payudara.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Mengingat keterbatasan penelitian ini hendaknya dapat dilakukan

penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan variabel penelitian.