30
GAMBARAN RISIKO KARIES PADA ANAK PRASEKOLAH BERDASARKAN AMERICAN DENTAL ASSOCIATION(ADA) USULAN PENELITIAN Diajukan untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran PUTRI ANNISA VIRAMANTA NPM 16011010138

gambaran risiko karies pada anak prasekolah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penilaian risiko karies pada anak prasekolah berdasarkan american dental association

Citation preview

Page 1: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

GAMBARAN RISIKO KARIES PADA ANAK PRASEKOLAH BERDASARKAN AMERICAN DENTAL ASSOCIATION(ADA)

USULAN PENELITIAN

Diajukan untuk menempuh ujian sarjanapada Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Padjadjaran

PUTRI ANNISA VIRAMANTANPM 16011010138

UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

JATINANGOR 2015

Page 2: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................5

1.6 Metodologi Penelitian..........................................................................8

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................8

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................9

3.1 Jenis Penelitian....................................................................................9

3.2 Populasi dan Sampel............................................................................9

3.3 Variabel Penelitian...............................................................................10

3.4 Definisi Operasional............................................................................10

3.5 Alat dan Bahan Penelitian....................................................................11

3.6 Prosedur Penelitian..............................................................................12

3.7 Pengolahan Data Penelitian.................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

LAMPIRAN.........................................................................................................16

Page 3: gambaran risiko karies pada anak prasekolah
Page 4: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal fundamental bagi kesehatan umum

karena mulut yang sehat memungkinkan individu untuk berbicara, makan,

bersosialisasi tanpa mengalami rasa sakit, serta rasa tidak nyaman. Kesehatan mulut

dapat mempengaruhi kondisi kesehatan umum yang tentunya akan berdampak pada

kualitas hidup secara signifikan atau masalah kesehatan mulut akan mempengaruhi

kualitas hidup seseorang (Kwan, 2005). Masalah utama kesehatan gigi dan mulut

adalah karies gigi. Penyakit gigi yang sering diderita oleh hampir semua penduduk

Indonesia adalah karies gigi (Riskesdas, 2007).

Karies merupakan proses terjadinya suatu kavitas pada setiap permukaan gigi

akibat berkembangnya plak gigi dalam mulut selama periode waktu tertentu (Kidd,

2005). Adanya karies gigi dapat mengganggu sistem pengunyahan pada umumnya,

dan dapat menjadi infeksi fokal sehingga mengganggu kesehatan dan khususnya

tumbuh kembang anak (Li,2000).

Karies gigi sejauh ini masih menjadi masalah kesehatan anak. Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2010 menyatakan angka kejadian karies pada

anak masih sebesar 60-90%. Jumlah itu sangat mungkin bertambah terus, karena pada

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Nasional pada tahun 1990 hanya 70 %

1

Page 5: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

tetapi pada tahun 2003 mencapai 90%. Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI)

mengungkapkan, sekitar 90% di Indonesia mengalami kerusakan gigi, hal ini

disebabkan karena sebagian besar masyarakat Indonesia beranggapan kesehatan gigi

bukan prioritas (Depkes RI, 2010). Masalah gigi berlubang di Makasar sejumlah 90%

dan 80% yang menderita penyakit gigi dan mulut. Angka itu diduga lebih buruk di

daerah serta anak-anak dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Kondisi itu

mencerminkan kurangnya pelaksaanaan kebersihan gigi dan mulut (Depkes, 2009).

Seluruh tindakan pencegahan baik pencegahan primer, sekunder ataupun

tersier harus berdasarkan pada pemeriksaan klinik dan radiografi, penilaian risiko

karies, hasil perawatan terdahulu, kemajuan dari riwayat karies terdahulu, pilihan dan

harapan orang tua dan dokter gigi akan perawatan serta penilaian kembali pada saat

kunjungan berkala. Penilaian tingkat risiko karies anak secara individu harus

diketahui oleh dokter gigi karena semua anak pada umumnya mempunyai risiko

terkena karies dan perawatannya juga berbeda pada setiap tingkatan.Tingkat risiko

karies anak terbagi atas tiga kategori yaitu risiko karies tinggi, sedang dan rendah.

Pembagian risiko karies ini berdasarkan pengalaman karies terdahulu, penemuan di

klinik, kebiasaan diet, riwayat sosial, penggunaan fluor, kontrol plak, saliva dan

riwayat kesehatan umum anak (Tinanoff,2002).

Penelitian mengenai identifikasi risiko karies saat ini telah banyak dilakukan

pada anak-anak usia sekolah dan remaja. Adanya riwayat karies serta white spot lesi

karies diketahui sebagai indikator terbaik dalam penentuan perkembangan karies.

2

Page 6: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

Namun, indikator tersebut tidak dapat mencapai target ketepatan sekitar 80%. Hal ini

disebabkan risiko karies gigi seseorang dapat bervariasi sejalan dengan waktu karena

banyak faktor risiko yang dapat diperbaiki dan diubah. Faktor risiko fisik dan

biologis untuk karies gigi email meliputi aliran dan komposisi saliva, bakteri

kariogenik dalam jumlah banyak, kurangnya paparan fluor, komponen imunologi,

kebutuhan akan perawatan kesehatan khusus, serta faktor genetik (Bratthall, 2000).

Identifikasi faktor-faktor risiko dapat dilakukan dengan menggunakan Caries

Risk Assessment Tool (CAT). Alat tersebut dapat mengklasifikasikan risiko karies

gigi dan harus digunakan secara periodik untuk menilai perubahan status risiko

seseorang. Salah satunya adalah berdasarkan American Dental Association (ADA)

yangakan menyeleksi faktor risiko yang memungkinkan dan tidak menyertakan

semua faktor. Hal tesebut dimaksudkan untuk memberi pasien informasi yang akan

membantu mereka menurunkan faktor risiko karies (ADA,2009). Metode lain yang

dapat digunakan salah satunya adalah Caries management by risk

assessment (CAMBRA) adalah salah satu pendekatan untuk mencegah atau merawat

penyebab karies gigi pada tahap paling awal sebelum gigi berlubang. Deteksi dan

perawatan CAMBRA tidak hanya berfokus pada tahap terjadinya kavitas tetapi juga

pada tahap pre-kavitas (ADHA, 2012).

Pencegahan dalam kedokteran gigi meliputi proses pengembalian

keseimbangan lingkungan rongga mulut. Pengembalian keseimbangan merupakan

proses alami yang terjadi dalam lingkungan mulut. Individu dengan bebas karies akan

3

Page 7: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

menyeimbangkan serangan asam dari biofilm dengan sistem bufer saliva dan

penyikatan gigi untuk mempertahankan kontrol biofilm. Faktor-faktor lain, seperti

pemberian fluor dan kontrol diet juga berperan dalam ekuilibrium bebas karies. Saat

anak teridentifikasi berada dalam risiko tinggi karies, lingkungan mulut dan

pencegahan karies harus segera dikembalikan keseimbangannya (Featherstone,2003).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik dan ingin mengetahui

bagaimana gambaran risiko karies pada anak prasekolah yang dilihat dari kondisi

klinis gigi anak dan hasil anamnesis.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka

dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah gambaran risiko

karies pada anak prasekolah di TK Aisyiyah 7 dan TK Kartika Siliwangi Kecamatan

Sukasari Bandung.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran risiko karies pada anak

prasekolah di di TK Aisyiyah 7 dan TK Kartika Siliwangi Kecamatan Sukasari

Bandung supaya menjadi informasi yang akan membantu mereka menurunkan faktor

risiko karies.

4

Page 8: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai tambahan pengetahuan bagi para orang tua mengenai

kesehatan gigi dan mulut serta tindakan yang harus dilakukan dalam

menjaga dan merawat kesehatan gigi anak dimana orang tua masih

sangat berperan dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak.

2. Sebagai data awal untuk perencanaan program kesehatan gigi dan

mulut di sekolah dengan membentuk suatu Unit Kesehatan Gigi

Sekolah yang lebih dikenal dengan UKGS.

3. Sebagai informasi tentang kesehatan gigi kepada tenaga kesehatan gigi

dan mulut dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi dan

mulut.

4. Menunjang perkembangan ilmu kedokteran gigi khususnya ilmu

kesehatan gigi anak.

1.5 Kerangka Pemikiran

Karies gigi merupakan hasil dari interaksi selama kurun waktu tertentu antara

bakteri yang memproduksi asam, substrat yang dapat dimetabolisir oleh bakteri, dan

banyak faktor individual meliputi gigi dan saliva. Karies gigi terjadi akibat

ketidakseimbangan ekologi rongga mulut antara mineral gigi dan mikrobial biofilm

(Marsh, 2006).

5

Page 9: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

Asosiasi Dental Amerika (ADA) menyatakan setiap tahun, sebanyak 28.000

warga AS terkena kanker mulut dan tenggorokan.Sekitar 7.200 diantaranya

meninggal dunia. Penduduk indonesia 60% menderita penyakit gigi, sedangkan 89%

anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut. Penyakit gigi

dan mulut yang paling banyak ditemui pada anak adalah karies gigi dan gigi

berlubang (Rogers, 2008).

Secara umum, risiko adalah peluang terjadinya suatu hal yang tidak

diinginkan.Risiko sering didefinisikan sebagai peluang terjadinya suatu kejadian yang

tidak diinginkan dalam suatu periode waktu tertentu. Risiko karies gigi adalah

peluang terjadinya sejumlah karies gigi baru, mencapai derajat penyakit tertentu,

dalam kurun waktu yang tertentu, dengan syarat bahwa faktor-faktor risiko berada

dalam keadaan sama dan stabil selama kurun waktu yang ditentukan. Jadi, risiko

karies gigi berhubungan dengan peluang terjadinya karies gigi pada seseorang

( Schwarz, 2007).

Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun. Anak usia prasekolah

ini menunjukkan perkembangan motorik, verbal, dan keterampilan sosial secara

progresif. Pada masa ini meningkatnya antusiasme untuk belajar dan menggali

banyak hal (Supartini, 2004).Karies gigi pada anak usia prasekolah (3-6 tahun)

memiliki hubungan yang signifikan dengan kesehatan masyarakat. Pada umumnya,

karies gigi dapat digunakan untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut pada anak-

anak.Sebagai orang tua terutama ibu seharusnya memiliki pengetahuan yang baik

6

Page 10: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

mengenai pendidikan kesehatan gigi terutama di dalam pemeliharaan kesehatan gigi

anak (McDonald RE, 2004).

Faktor risiko fisik dan biologis untuk karies gigi email meliputi aliran dan

komposisi saliva, tebalnya biofilm, kematangan biofilm, bakteri kariogenik dalam

jumlah banyak, kurangnya paparan fluor, komponen imunologi, kebutuhan akan

perawatan kesehatan khusus, riwayat karies gigi sulung, serta faktor genetik (Shuler,

2001). Karies gigi berhubungan erat dengan gaya hidup seseorang, yang meliputi

kebersihan mulut yang jelek, kebiasaan makan yang jelek misalnya sering

mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat diantara waktu makan,

seringnya frekuensi penggunaan obat peroral yang mengandung gula, dan cara

pemberian makanan bayi yang kurang tepat (Dye, 2004).

Formulir penilaian risiko karies menurut American Dental Association(ADA)

merupakan instrumen yang dikembangkan untuk membantu dokter gigi mengevaluasi

perkembangan risiko karies pasien, dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan

pasien atau instrumen petunjuk pasien dalam menyoroti faktor risiko yang potensial.

Formulir ini terbagi menjadi 2 jenis penilaian berdasar kategori umur pasien yaitu :

formulir penilaian risiko karies untuk anak usia 0-6 tahun dan formulir penilaian

risiko karies untuk usia lebih dari 6 tahun (ADA,2009).

Pencegahan karies gigi pada anak prasekolah memerlukan strategi

khusus.Kebanyakan peneliti setuju bahwa satu–satunya pendekatan rasional untuk

karies gigi adalah pencegahan, yang diawali dengan penyuluhan kesehatan gigi.

7

Page 11: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

Namun, sangat kecil bukti yang menyatakan bahwa penyuluhan kesehatan gigi dan

kampanye kesehatan gigi dapat menurunkan penyakit mulut secara umum dengan

efektif (Schwarz,2007). Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada anak saja

ternyata tidak cukup dan tidak begitu berhasil menurunkan angka kerusakan gigi,

terutama balita. Untuk anak usia dibawah 4 tahun, keberhasilan pencegahan karies

gigi lebih tercapai jika penyuluhan diberikan kepada orangtuanya (Weinstein, 2004).

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif dengan teknik

survey.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Agustus 2015 di beberapa TK

Kecamatan Sukasari Bandung antara lain :

1. TK Aisyiyah 7

2. TK Kartika Siliwangi

8

Page 12: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah anak-anak prasekolah yang bersekolah di TK

Aisyiyah 7 dan TK Kartika Siliwangi Kecamatan Sukasari Bandung. Teknik penarikan

sampel yang digunakan pada penelitian adalah Simple Random Sampling yaitu

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan stara yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono,2008). Kriteria

pengambilan sampel untuk penelitian ini sebagai berikut :

1. Anak yang aktif bersekolah di sekolah yang dijadikan sampel penelitian

dengan usia 3-6 tahun, baik laki-laki maupun perempuan

2. Anak yang kooperatif

3. Anak yang telah menyetujui informed consent

9

Page 13: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

Pengambilan ukuran sampel minimal untuk nilai proporsi :

n= Z (1−α

2)

2

∗p (1−p)

d2

n=1(1,96)2∗0,532(1−0,532)

0,102 =96

Keterangan:

n: besar sampel

Z α/2:nilai Z pada derajat kepercayaan 1-α/2

p: proporsi hal yang diteliti

d: presisi

3.3 Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini adalah :

1. Anak prasekolah

2. Penilaian resiko karies

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Resiko Karies adalah peluang seseorang untuk mempunyai beberapa lesi

karies selama kurun waktu tertentu.

10

Page 14: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

Kategori Risiko Karies menurut American Dental Associaion(ADA) :

1) Low risk : Seseorang masuk dalam kategori low risk caries apabila

berada dalam kondisi yang termasuk dalam kondisi di kolom low risk.

2) Moderate Risk  : Seseorang masuk dalam kategori moderate risk

apabila berada dalam kondisi yang termasuk kondisi di kolom

low risk dan atau moderate risk.

3) High Risk : Seseorang masuk dalam kategori high risk apabila berada

dalam satu atau lebih kondisi yang termasuk dalam kolom high risk.

2. Anak Prasekolah adalah anak yang mempunyai rentang usia 3-6 tahun. Usia

kronologis anak dihitung dari tanggal lahirnya, bila usia anak dalam rentang

waktu 0-6 bulan dari tanggal lahirnya akan dibulatkan kebawah dan

dibulatkan ke atas apabila usia anak dalam rentang waktu 7-12 bulan dari

tanggal lahirnya.

3.5 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian antara lain :

1. Alat dasar

2. Sarung tangan dan masker

3. Caries Risk Assessment Form

4. Alat tulis

Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain :

11

Page 15: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

1. Air

2. Tissue

3. Cotton pellet

4. Cotton roll

5. Alkohol 70%

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara memeriksa keadaan gigi anak-anak

prasekolah di TK Aisyiyah 7dan TK Kartika Siliwangi Kecamatan Sukasari Bandung

dan memberi kuisioner kepada orangtua anak-anak tersebut.

1. Prosedur Persiapan

1) Anak-anak yang dijadikan sampel dikumpulkan dalam satu ruangan

2) Meminta persetujuan orangtua/wali anak mengenai tindakan yang

akan dilakukan dengan mengisi lembaran informed consent

3) Memberikan pengarahan kepada anak dan orang tua/wali anak

mengenai wawancara dan pemeriksaan gigi

4) Melakukan wawancara kepada Orangtua/Wali berdasarkan caries risk

assessment form

2. Prosedur Pemeriksaan

1) Anak diinstruksikan untuk membuka mulut

12

Page 16: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

2) Melakukan pemeriksaan klinis seluruh gigi anak untuk melihat

adanya white spot lesions, kavitas, tambalan, gigi yang hilang,

pemakaian dental orthodontic fixed/removable, dan laju aliran saliva

3. Prosedur Evaluasi

1) Caries Risk Assessment Form dikumpulkan dan disortir.

2) Merekap kembali data yang diperlukan untuk mencatat risiko karies

di TK yang dijadikan sampel

3) Pengolahan data.

3.7 Pengolahan Data Penelitian

Data yang diperoleh dari hasil penelitian dikumpulkan, dicatat lalu disusun

dalam bentuk tabel dan diagram.

13

Page 17: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

DAFTAR PUSTAKA

ADA.2009-2011. ADA Caries Risk Assessment Form Completion Intructions.

ADHA, 2012, A New Process of Care: Caries Risk Assessment,American Dental Hygienist Association (ADHA), p.5-8.

Abd.Kadir; Muh.Askar; Wirjayadi. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Kerusakan Gigi pada Anak Usian Prasekolah di TK Kartika XX-1 Makassar. Available at :http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/4/e-library%20stikes%20nani%20hasanuddin--wirjayadia-160-1-artikel-9.pdf . (diakses 27 April 2015).

Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan RI. 2007. Laporan hasil riset kesehatan dasar nasional tahun . Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008; p:129-46.

Bratthall, D,. 1997. A Streptococcus mutans safari!J Dent Res,.76(7): p. 1332-1336.

Donahue, G.J., et al. 2005.The ABCDs of Treating the Most Prevalent Childhood Disease.American Journal of Public Health.95(8): p. 1322‐1325.

Dye, B.A., et al. 2004.The relationship between healthful eating practices and dental caries in children aged 2-5 years in the United States, 1988-1994. Journal of American Dental Association.135(55-66).

Featherstone, JD. 2003. The caries balance: Contributing factors and early detection. J Calif Dent Assoc; 31: 41-5.

Kidd, E.A.M.; O. Fejerskov. 2004. What constitutes Dental Caries? Histopathology ofCarious Enamel and Dentin Related to the Action of Cariogenic Biofilms.JDentRes.83 (SpecIssC): p. C35‐C38.

Kruger, E; K. Dyson; M. Tennant. 2005.Preschool child oral health in rural Western Australia.Australian Dental Journal.50(4): p. 258-262.

Kwan, S.Y.L.,et al. 2005. Health promoting schools: an opportunity for oral health promotion.Bulletin of the WHO.83(9): p. 677-685.

Li, X., et al. 2003.Systemic Diseases caused by oral infection.Clinical Microbiology Review.13(4): p. 547-558.

14

Page 18: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

McDonald RE; Avery, Dean. 2004. Dentistry for the child and adolescent: dental caries in child and adolescent. 8th ed. United States of America: Mosby Co; p. 215–6, 225, 231.

Schwarz, E. 2007.Global Aspects of preventive dental care.International Dental Journal, .57(3 suppl 1): p. 209-214.

Shuler, C.F. 2006.Inherited risks for susceptibility to dental caries.Journal of Dental Education.65(10): p. 1038-1044.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tinanoff ,N. 2002 Caries management in children: decision-making and therapies. Compendium ; 23(12):9–13.

Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.

Weinstein, P; R. Harrison; T. Benton. 2004.Motivating parents to prevent caries in their young children.JADA.135:p.731-738.

15

Page 19: gambaran risiko karies pada anak prasekolah

LAMPIRAN

Formulir Penilaian Resiko Karies Umur 0-6 Tahun Berdasarkan ADA

16