45
Gangguan Makan & Tidur (Kiwi II) Agung Wijayakusuma Muhamad Hamzah Alvera Berliana Listiani Eko Wahyu Risty Sarah T Fani Meyrina

Gangguan Makan & Tidur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Gangguan Makan & Tidur

Gangguan Makan & Tidur(Kiwi II)

Agung Wijayakusuma

Muhamad Hamzah

Alvera Berliana

Listiani

Eko Wahyu

Risty Sarah T

Fani Meyrina

Page 2: Gangguan Makan & Tidur

Gangguan Makan & Tidur

Page 3: Gangguan Makan & Tidur

Anorexia Nervosa

Page 4: Gangguan Makan & Tidur

GAMBARAN KLINIS

Anoreksia NervosaAnoreksia nervosa adalah suatu perilaku yang melaparkan diri sendiri. Orang yang menderita anoreksia nervosa memiliki keakutan yang amat sangat megalami kelebihan berat badan

Criteria DSM-IV-TR untuk Anoreksia nervosa•Menolak untuk mempertahankan berat badan•Meskipun berat badannya sangat kurang namun mengalami ketakutan yang amat sangat menjadi gemuk•Gangguan citra tubuh•Pada perempuan yang telah mengalami menstruasi, terjadi amenorea

Page 5: Gangguan Makan & Tidur

Empat ciri dalam mendiagnosis Anoreksia Nervosa :

•Orang yang bersangkutan menolak untuk mempertahankan berat badan normal•Sangat takut bila berat badannya bertambah, dan rasa takut tersebut tidak berkurang dengan turunnya berat badan•Memiliki pandangan menyimpang tentang bentuk tubuh mereka•Ada perempuan yang sudah menstruasi, kondisi tubuh yang sangat kurus dapat menyebabkan amenorea (berhentinya menstruasi)

Page 6: Gangguan Makan & Tidur

Anorexia pada Pria

Page 7: Gangguan Makan & Tidur

DSM-IV-TR membedakan dua tipe anoreksia nervosa :

Tipe terbatas : penurunan berat badan dicapai dengan sangat membatasi asupan makanan.

Tipe makan berlebihan-pengurasan : Makan secara berlebihan dan kemudian mengeluarkannya kembali

Page 8: Gangguan Makan & Tidur
Page 9: Gangguan Makan & Tidur

Anoreksia nervosa umumnya terjadi pada awal hingga pertengahan usia remaja. Seringkali timbul setelah episode diet dan juga karena stress.

Para pasien anoreksia seringkali didiagnosis dengan depresi, gangguan obsesif kompulsif, fobia, gangguan panic, alkoholisme ,dan berbagai gangguan kepribadian lainnya.

Page 10: Gangguan Makan & Tidur

Anoreksia Nervosa dan Depresi.

Beberapa peneliti mempertimbangkan kemungkinan bahwa anoreksia menyebabkan depresi

Page 11: Gangguan Makan & Tidur

Perubahan Fisik dalam Anoreksia Nervosa.

•tekanan darah seringkali turun, •denyut jantung melambat, •ginjal dan system pencernaan bermasalah, •massa tulang berkurang, •kulit mengering, kuku menjadi mudah patah, •kadar hormone berubah, •anemia ringan , •dan pada beberapa kasus terjadi kerontokan rambut.

Abnormalitas dan hendaya neurologist dapat terjadi pada pasien anoreksia.

Page 12: Gangguan Makan & Tidur

Prognosis.

Sekitar 70 persen pasien anoreksia dapat disembuhkan. Meskipun penyembuhannya dapat berlangsung selama 6 atau 7 tahun.

Page 13: Gangguan Makan & Tidur

Bulimia Nervosa

Page 14: Gangguan Makan & Tidur

Bulimia nervosa

adalah perilaku mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat besar diikuti dengan perilaku memuntahkannya kembali, puasa, dan olahraga berlebihan untuk mencegah bertambahnya berat badan.

Page 15: Gangguan Makan & Tidur

Criteria DSM-IV-TR untuk Bulimia Nervosa •makan berlebihan secara berulang•pengurasan berulang untuk mencegah bertambahnya berat badan•simtom-simtom terjadi sekurang-kurangnya 2 kali seminggu selama sekurang-kurangnya 3 bulan•penilaian diri sangat bergantung pada bentuk tubuh dan berat badan

Page 16: Gangguan Makan & Tidur

Dua subtype dalam Bulimia Nervosa

•tipe pengurasan•tipe non pengurasan

Bulimia Nervosa biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau masa awal dewasa.

Page 17: Gangguan Makan & Tidur

Perubahan Fisik dalam Bulimia Nervosa. pengurasan makanan dapat menyebabkan kekurangan potassium. dapat meyebabkan rusaknya jaringan lambung dan tenggorokan serta hilangnya enamel gig ketika asam lambung merusak gigi yang kemudian berlubang. Kematian lebih sedikit dibanding dengan pasien anoreksia.

Prognosis. Pasien bulimia 70 persen mengalami kesembuhan

Page 18: Gangguan Makan & Tidur

Gangguan Makan Berlebihan

Page 19: Gangguan Makan & Tidur

Gangguan Makan Berlebihan

Gangguan ini mencakup makan secara berlebihan yang berulang, kurangnya control diri selama masa episode makan berlebihan, dan merasa tertekan saat makan berlebihan, serta berbagai karakteristik lain seperti makan dengan cepat dan diam-adiam.

Page 20: Gangguan Makan & Tidur

B. ETIOLOGI GANGGUAN MAKAN

Gangguan makan terjadi bila factor yang berpengaruh terjadi pada kehidupan seseorang.

Faktor-faktor Biologis

Genetik. Anoreksia dan bulimia nervosa dapat terjadi dalam satu keluarga. Kerabat tingkat pertama dari perempuan muda yang menderita anoreksia nervosa memiliki kemungkinan sepuluh kali lebih besar dibanding rata-rata untuk menderita gangguan tersebut.

Page 21: Gangguan Makan & Tidur

Gangguan Makan dan Otak.

Hipotalamus adalah pusat otak yang penting dalam pengaturan rasa lapar dan makan. Opiod endogenus adalah zat yang diproduksi tubuh yang mengurangi sensi sakit, meningkatkan mood, dan menekan selera makan

Page 22: Gangguan Makan & Tidur

Pengaruh Sosiokultural

Sepanjang sejarah berbagai standar telah ditetapkan masyarakat mengenai tubuh yang ideal, terutama tubuh ideal para perempuan. Lihatlah lukisan perembuan telanjang karya Rubens pada abad ke 17 berdasarkan standar

modern para perempuan tersebut bertubuh gemuk. Pada masa-masa terakhir standar ideal dalam budaya Amerika bergerak kearah peningkatan

langsing. Contohnya seperti foto model pada halaman utama majalah PLAYBOY dari tahun 1959-1978 dan juga para kontes kecantikan semakin

lama semakin langsing sejak 1988. Sebuah penelitian pada tahun 1990-an menunjukan bahwa kecenderungan ini telah menurun. Meskipun

demikian, suatu studi baru-baru ini gagal untuk pemikiran tersebut.

Page 23: Gangguan Makan & Tidur

Bagi laki-laki tampak berbeda situasinya, mereka menemukan bahwa para IMT para model utama tersebut meningkat sejak periode tersebut dan bahwa kekekaran tubuh mereka diukur dengan menggunakan estimasi lemak terhadap otot, bahkan lebih tinggi peningkatanya.

Page 24: Gangguan Makan & Tidur

Seiring dengan sadarnya akan kesehatan dan kegemukan pengaturan makanan untuk menurunkan berat badan menjadi suatu hal umum. Pada tahun 1999 industri diet (buku, pil, video, makanan khusus) memiliki omset 30 miliar dollar per-tahunya dan juga munculnya tren “sedot lemak” (menyedot timbunan lemak di bawah kulit). Perempuan lebih besar kemungkinan untuk melakukan diet dibanding laki-laki dan sudah menjadi hal umum pada kalangan perempuan berkulit putih dengan status sosioekonomi atas juga sebgai penderita anoreksia nervosa tertinggi.

Tubuh yang kurus berdasarkan sosiokultural merupakan sarana yang membuat orang-orang mempelajari rasa takut menjadi gemuk atau bahkan merasa gemuk. Berbagai konotasi negative seperti ketidak suksessan dan kurang memiliki control diri melekat pada diri seseorang yang gemuk. Factor sosiokultural lainya sebut saja objektivikasi tubuh perempuan, banyaknya iklan-iklan dari TV, dsb telah mendorong seorang perempuan untuk mengobjektivitaskan diri sendiri yang berarti menilai tubuh sendiri melalui kacamata orang lain dan hal ini menyababkan perempuan merasa malu akan tubuhnya sendiri. Rasa malu adalah yang paling sering muncul dari pengobjektivikasi. Menurut penelitian bahwa pengobjektivikasian diri sendiri dan rasa malu tentang bentuk tubuh terkait dengan gangguan makan.

Page 25: Gangguan Makan & Tidur

Pengaruh Gender

Gangguan makan lebih sering terjadi pada perempuan disbanding dengan laki-laki, ada sebuah fakta bahwa standar budaya masyarakat barat menguatkan keinginan untuk menjadi kurus pada perempuan disbanding laki-laki, nilai-nilai ini di dukung dengan sosiokultural yang mendorong pengobjektivikasi tubuh perempuan.

Page 26: Gangguan Makan & Tidur

Diet atau tidak ?Sekarang diet dan bisnis berjalan bersamaan dengan omset miliaran dolar per-

tahunya dengan insiden gangguan makan dan obesitas yang terus meningkat. Apakah ada hubungannya dengan fakta-fakta tersebut? Para pasien gangguan makan menunjukan bahwa diet dapat memicu kondisi makan berlebihan dan orang-orang yang sangat berhasil dengan diet dapat menjadi seorang penderita anoreksia. Obesitas juga memiliki factor dari gen dimana sebuah fakta menyatakan bahwa 40% anak-anak yang orang tuanya obesitas juga akan mengalami obesitas, sedangkan 7% dari anak-anak yang orang tuanya memiliki berat badan normal akan mengalami obesitas. Factor lainya adalah psikososial dimana stress dan emosi negative yang menyertainya dapat mendorong sebagian orang untuk makan, belum lagi iklan-iklan makanan berlemak yang sangat terlihat enak dipromosikan dengan cara yang membuat timbul rasa ingin memakanya.

• Motovasi untung langsing secara umum:• Tubuh langsing akan meningkatkan daya tarik pribadi.• Tubuh langsing mencerminkan disiplin diri, obesitas mencerminkan kurangnya control diri.• Kelangsingan dikaitkan dengan beberapa alas an kesehatan• “menjalani diet untuk menurunkan berat badan pada umumnya dimotivasi oleh keinginan

untuk lebih menarik dan untuk memperoleh berbagi manfaat kesehatan.”Menurtu Brownell and Rodin, naik turunya berat badan yang diamati juga dapat

disebabkan oleh berbagai factor lain, seperti alkoholisme, stress, atau kanker. Manfaat diet akan sangat bermanfaat bagi para penderita hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.

Page 27: Gangguan Makan & Tidur

Berbagai Studi Lintas Budaya

Gangguan makan lebih banyak terjadi pada masyarakat industri seperti AS, Kanada, Jepang, Australia dan Eropa disbanding dengan masyarakat nonindustri. Pada rentan tahun 1950-an hingga 1970-an penderita anoreksia meningkat sebanyak 4 kali lipat di Swiss dan juga Negara lainya.

Page 28: Gangguan Makan & Tidur

Perbedaan Etnik

Di Amerika Serikat dilaporkan insiden anoreksia delapan kali lebuh banyak terjadi pada perempuan berkulit putih disbanding berkulit berwarna hal ini juga dikonfirmasi oleh hasil riset yang menyatakan bahwa ketidak puasan terhadap bentuk tubuh lebih besar terjadi pada remaja berkulit putih disbanding berkulit berwarna seperti Afrika, Amerika. Hubungan antara IMT dan ketidak puasan terhadap bentuk tubuh juga berada di berbagai etnis dibandingkan dengan remaja Afrika Amerika, remaja kulit putih semakin tidak puas dengan bentuk tubuhnya bila mengalami kenaikan IMT.

Page 29: Gangguan Makan & Tidur

Pandangan Psikodinamika

Terdapat banyak teori psikodinamika tentang gangguan makan, sebgaian besar berpendapat bahwa penyebab utamanya terdapat dalam hungan antara orangtua- anak yang terganggu dan sepakat bahwa beberapa karakteristik penting, seperti harga diri yang rendah dan perfecsionisme ditemukan pada individu yang mengalami gangguan makan.

• Hilde Bruch (1980) menyatakan bahwa anoreksia merupakan upaya yang di lakukan anak-anak yang dibesarkan dengan cara yang membuat mereka merasa tidak efektif untuk memperoleh kompetensi dan penghargaan dan untuk menghilangkan rasa tidak berguna, tidak efektif dan tidak berdaya.

• Goodsitt (1997) menyatakan bahwa bulimia nervosa pada perempuan berakar pada kegagalan untuk mengembangkan kesadaran diri yang adekuat karna hubungan ibu-anak yang dipengaruhi denggan konflik.

Page 30: Gangguan Makan & Tidur

Kepribadian dan Gangguan Makan Kita telah melihat bahwa berbagai perubahan neurobiologis dapat diakibatkan oleh

gangguan makan dan gangguan makan juga bias mempengaruhi kepribadian. Banyak studi yang mengukur kepribadian penderita gangguan makan, mengacu pada hasil berbagai kuisioner kepribadian yang telah diakui seperti MMPI. Para penderita anoreksia maupun bulimia memiliki tingkat neurotisme dan kecemasan yang tinggi dan harga diri rendah. Para penderita anoreksia menuturkan mengalami depresi, isolasi social dan kecemasan sedangkan penderita bulimia menunjukan psikopatologi yang lebih luas dan serius, mendapatkan skor yang lebih tinggi dari penderita anoreksia dalam beberapa skala MMPI.

Para penderita anoreksia memiliki perfecsionisme yang tinggi bias berorientasi pada diri sendiri, orang lain, ataulingkungan social. Berdasarkan studi prospektif meneliti karakteristik kepribadian sebelum timbulnya gangguan makan. Dalam sebuah hasil studi lebih dari 2000 pelajar disuatu pinggiran Mineapolis menyelaikan berbagai macam tes selama tiga tahun berturut-turut. Diantara itu alat testnya adalah pengukuran karakteriistik kepribadian dan juga indeks risiko mengalami gangguan berdasarkan Eating Disorders Inventory. Mengukur sampai sejauhmana orang apat membedakan berbagi kondisi biologis tubuh mereka. Dari hasil yang diperoleh mengenai kepribadian orang-orang yang menderita gangguan makan cukup konsisten dengan teori psikodinamika. Para penderita gangguan makan secara konsisten diketahui memiliki harga diri yang rendah dan menurut teori Bruch bahwa penderita gangguan anoreksia cenderung patuh, terhambat, dan perfeksionis.

Page 31: Gangguan Makan & Tidur

Karakteristik Keluarga

Karakteristik keluarga pasien gangguan makan memberikan hasil yang bervariasi namun, semua berakar dari metode pengumpulan data yang berbeda dan dari berbagai sumber informasi seperti laporan diri (self report), dari pasien sendiri secara konsisten mengungkap tingkat konflik yang tinggi dalam keluarga.

Suatu studi menguji pasien gangguan makan dan para orang tua mereka dengan menggunakan tes yang dirancang untuk mengukur rigiditas, kedekatan, keterlibatan emosional yang berlebihan, berbagai komentar kritis dan perumusan. Terdapat variasi besar dalam keluarga tersebut dalam kaitan apakah orang tua terlalu banyak turut campur dalam urusan anak-anaknya, para keluarga tersebut juga memiliki konflik yang cukup rendah.

Page 32: Gangguan Makan & Tidur

Penyiksaan Anak dan Gangguan Makan

Beberapa studi mengindikasikan bahwa penuturan diri tentang pelecehan seksual dimasa kanak-kanak lebuh tinggi dari normal diantara pasien dengan gangguan makan, terutama yang menderita bulmia. Penelitian menemukan angka pelecehan fisik dimasa kanak-kanak yang lebih tinggi di kalangan pasien gangguan makan.

Page 33: Gangguan Makan & Tidur

Pandangan Kognitif PerilakuAnoreksia Nervosa. Berbagai teori kognitif perilaku mengenai anoreksia mencakup

banyak factor seperti rasa takut terhadap kegemukan dan gangguan citra tubuh dihipotesiskan sebagai factor-faktor yang memotivasi menjadikan kondisi melaparkan diri sendiri dan penurunan berat badan sebgai penguat yang penuh daya. Diet dan penurunan berat badan dapat diperkuat secara positif dengan perasaan memiliki menguasai atau control diri yang ditimbulkannya.

Melihat gambar-gambar di media menunjuka kelangsingan sebagai sesuatu yang ideal. Kegemukan dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang sangat menarik semuanya berkontribusi dalam ketidak puasaan seseorang terhadap bentuk tubuhnya. Factor lainya adalah kritik dari teman sebaya atau orang tua tentang kelebihan berat badan yang dialaminya.

Bulimia Nervosa. Para penderitanya dianggap memiliki kekhawatiran berlebihan dengan penambahan berat badan dan penamppilan tubuh, memang mereka menilai terutama dari berat badan dan bentuk tubuh mereka. Mereka juga memiliki harga diri yang rendah dan karna berat badan dan bentuk tubuh cukup lebih mudah dikendalikan dibandingkan aspek diri yang lainnya, mereka cenderung memfokuskan pada berat badan dan bentuk tubuh seraya berharap bahwa usaha mereka dalam bidang ini akan membuat mereka secara umum merasa lebih baik.

Page 34: Gangguan Makan & Tidur

Pandangan Kognitif-Perilaku

• Anoreksia nervosa Rasa ketakutan terhadap kegemukan .• Bulimia Nervosa

Bulimia Nervosa.Para pelaku bulimia Nervosa juga di anggap memiliki kekhawatiran berlebihan dengan penambahan berat badan dan penampilan tubuh,mereka menilai diri mereka terutama berdasarkan berat badan dan bentuk tubuh meereka terutama berat badan dan bentuk tubuh mereka.

Page 35: Gangguan Makan & Tidur

• Penanganan Gangguan Makan

Sering kali sulit untuk membuat pasien dengan gangguan makan untuk manjalani penanganan karena umumnya pasien mengikari bahwa ia memiliki masalah.Oleh karena itu , mayoritas penderita gangguan makan-hingga 90 persen diantaranya tidak dalam penanganan. perawatan di rumah sakit, yang kadang d jalanin dengan terpaksa seringkali diperlukan untuk menangani pasien anoreksia agar asupan makanan pasien dapat di tinggkatkan secara bertahap dan di pantau dengan teliti.Berat badan dapat sangat kurangsehingga di perlukan pemberian makan melalu infuse untuk menyelamatkan nyawa pasien.Komplikasi medis dalam anoreksia seprti ketidak seimbangan elektrolit, juga memerluka penaganan.Pada anorekia dan bulmia, di berikan intervensin biologis dan psikologis.

Page 36: Gangguan Makan & Tidur

• Penanganan Biologis

Dari segi negativnya jauh kebih banayk pasien yang tidak tuntas menjalani penanganan dengan obat-obatan dalam berbagai studi tentanbg bulmia di banding yang tidak tuntas menjalani jenis penaganagan kognitif-perilaku.Dalam studi multisentral tentang fluoksetin yang dikutip diatas, hampir sepertiganya pasien berhenti sebelum akhir masa penanganan yang berlangsung selama delapan minggu,terutama disebabkan efek samping obat-obatan yang diberikan;bandingkan dengan angka kurang lima persen pasien yang berhenti dari terapi kognitif-behaviorial. Obat-obatan juga digunakan dlam upaya menangani anoreksia nervosa, sayangnya hal itu tidak terlalu berhasil.Hanya dapat sangat sedikit keberhasilan dengan obat-obatan untuk meningkatakan berat badan secara signifikan.juga tidak mengubah gejala-gejala anoreksia,atau memberiakan manfaat tambahan yang signifikan dalam program standar penanganan pasien rawat inap.

Page 37: Gangguan Makan & Tidur

• Penanganan Psikologis Anoreksia Nervosa

. Terapi bagi anoreksia nervosa secara umum diyakini sebagai sebagai proses dua tahap.tujuan jangka pendeknya adalah membantu pasien menambah berat badan untuk mencegah komplokasi medis dan kemungkinan kematian.Program terapi perilaku operant-conditioning cukup berhasil untuk menambah berat badan dalam jangka pendek (Hsu.1991).Meskipun demikian, tujuan yang kedua dalam penanganan mempertahankan pertambahan berat badan dalam jangka panjang belum dapat di capai secara reliable melalui berbagai intervensi medis,perilaku, atau psikodinamika tradosional.

Page 38: Gangguan Makan & Tidur

• Menurut Munuchin keluarga dari anak-anak yang mendetita gangguan makan menunjukan beberapa karakteristik berikut ini :

Kerteikatan, keluarga memiliki bentuk ekstrem keterlibatan yang berlebihan dan keintiman diman orang tua berbicara mewakili anak-ankanya karena meraka yakin bahwa mereka mengetahui dengan apsty apa yang dirasakan anak-anaknya

Terlalu protektif, Anggota keluarga memilimi tingkatan kepedulian ekstrem terhadap kesejahteraan satu sama lain

Regiditas, Keluarga memiliki kecenderungan untuk mencoba mempertahnkan status quo dan menghindari untuk mengahadapi secra efektif setiap peristiwa yang menghendaki perubahan.

Kurangnya penyelesaian konflik, Keluarga menghindari konflik atau berada dalam situasi konflik yang kronis.

Page 39: Gangguan Makan & Tidur

Penanganan Psikologis Bulimia Nervosa

• Pendekatan terapi perilaku kognitif merupakan standar penanganan bulimia yang paling baik tervalidasi dengan baik dan paling terkini.Dalam terapi Fairburn, pasien didorong untuk mempertanyakan berbagai standar masyarakat terkait daya tarik fisik.Para pasien juga harus mengukapkan dan kemudian mengubah keyakinan yang mendorong mereka melaparkan diri sendiri untuk mencegah bertambahnya berat badan.

• Tujuan keseluruha penaganan bulimia nervosa adalah mengembakahn pola makan normal.Para pasien perlu berlajar untuk makan tiga kali sehari dan beberapa kundapan di antara waktu-waktu makan utama tampa harus mendorong untung makan berlebihan dan melakukan pengurusan.Makan teratur dapat mengendalikan rasa lapar dan diharpkan juga dorongan untuk makan sangat banyak makanan yang efeknya di cegah ddengan melakukan pengurusan.Untuk membantu pasien mengembangkan keyakinan yang tidak ekstrem mengenai diri sendiri.

Page 40: Gangguan Makan & Tidur

Terapi dapat mencakup salah satu seluruh hal berikutnya ini:• Mendorong pasien untuk menyatakan pendapatnya

jika krritik tersebut tidak di kehendaki• Mengajarkan padanya, bahwa mwmbuat kesalahan

bukan lah suatu bencana dan tidak perlin menjadi orang yang sempurna.meskipun jika kritik yang disamoaikan ksa g kekasih benar.• Mendesentisasi pasien terhadap penilaina social

dan mendorongnya mempertanyakan standar masyarakat mengenai berat badan ideal dan tekanan pada perempuan untuk bertumbuh langsing yang dari segala segi bukan merupaka pekerjaan mudah.

Page 41: Gangguan Makan & Tidur

GANGGUAN TIDUR

Page 42: Gangguan Makan & Tidur

Masalah yang paling sering dialami oleh orang lansia adalah Insomnia yaitu sering terjaga di malam hari, sering terbangun pada dini hari, sulit untuk tidur, dan rasa lelah yang amat sangat di siang hari.

Page 43: Gangguan Makan & Tidur

Penyebab Gangguan Tidur.

•penuaan, berbagai macam penyakit, •obat-obatan, •kafein, stress, kecemasan, depresi, •kurang beraktifitas, •dan kebiasaan tidur yang buruk dapat

menyebabkan insomnia pada lansia.

Apnea tidur adalah gangguan pernapasan dimana napas berulangkali berhenti selama beberapa detik hingga setengah menit ketika orang yang bersangkutan dalam keadaan tidur.

Page 44: Gangguan Makan & Tidur

Penanganan Gangguan Tidur. Efektivitas obat tidur bila digunakan terus – menerus bahkan tidur menjadi tidak lelap. • Obat yang dianggap alat bantu tidur dapat menimbulkan rasa lemas dan meningkatkan kesulitan bernapas.• Efek samping benzodiazepin mencakup masalah dalam mempelajari informasi baru dan sangat sulit berpikir jernih keesokan harinya.

Page 45: Gangguan Makan & Tidur

Melatonin, hormone yang diproduksi oleh kelenjar pineal, berperan penting dalam mengatur tidur dan diketahui berkurang seiring terjadinya penuaan.