Upload
mellisa-sondramelia
View
254
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
1/34
Pembimbing :
dr. Susatyo P. Hadi Sp. S
Disusun Oleh
Mellisa Sondramelia
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
2/34
PEMBAHASAN
Latar Belakang
Tidur Fisiologis
Klasifikasi
Jenis Gangguan Tidur :
1. Dissomnia
2. Parasomnia
3. GangguanTidur Berhubungan dengan Gangguan Mental Lain
4. Gangguan Tidur karena Kondisi Medis Umum
Penatalaksanaan Gangguan Tidur
Pendekatan Farmakologi
Kesimpulan
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
3/34
PENDAHULUAN
Ganguan tidur termasuk keluhan yang paling sering
ditemukan
Gangguan tidur yang berkepanjangan : perubahan-
perubahan pada siklus tidur biologiknya, daya tahan
tubuh serta , prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi,
kurang konsentrasi, kelelahan.
Jumlah penderita akibat gangguan tidur setiap tahunsemakin lama semakin sehingga menimbulkan masalah
kesehatan
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
4/34
POLA TIDUR
Terdapat irama kehidupan yang sesuai dengan beredarnya
waktu dalam siklus 24 jam Irama Sirkardian
pusat kontrol terletak pada bagian ventral anterior
hypotalamus
Siklus Kleitman, terdiri dari aktivitas bangun / aktivitas
harian dan siklus tidur yang juga dikenal sebagai activity / rest
cycle. Siklus ini terdiri dari Rapid Eye Movement (REM) dan
Non-Rapid Eye Movement (NREM).
NREM : gelombang EEG bervoltase tinggi berfrekuensi rendah REM : gambaran EEG berfrekuensi tinggi bervoltase rendah.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
5/34
Tidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu:
1. Tipe Rapid Eye Movement (REM)
2. Tipe Non Rapid Eye Movement (NREM) fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu
diikuti oleh fase REM.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
6/34
Tipe NREM dibagi dalam 4 stadium :
Stadium 1 , antara fase terjaga dan fase awal tidur. Kelopak mata
tertutup, tonus otot berkurang, terdapat gerakan bola mata ke kanandan ke kiri.
Stadium 2, bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang,tidur lebih dalam daripada fase awal.
Stadium 3, tidur lebih dalam dari fase sebelumnya Stadium 4 , tidur yang dalam dan sukar dibangunkan.
REM gerakan bola mata cepat, tonus otot sangat rendah, denyutnadi bertambah, bila dibangunkan akan menceritakan mimpinya.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
7/34
Peranan Neurotransmiter
- Keadaan jaga dan terbangun sangat dipengaruhi oleh sistim
ARAS.
- Aktifitas ARAS ini sangat dipengaruhi oleh aktifitas
neurotransmiter, yaitu : Sistem Serotonergik
Sistem Adrenergik
Sistem Kholinergik
Sistem Histaminergik Sistem Hormon
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
8/34
International Classification of Sleep Disorders (ICSD)
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
9/34
DISSOMNIA
Keadaan dimana seseorang mengalami
kesukaran menjadi jatuh tidur ( falling as
sleep), mengalami gangguan selama tidur(difficulty in staying as sleep), bangun terlalu
dini atau kombinasi diantaranya
Perubahan dalam jumlah, kualitas, ataupunwaktu tidur.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
10/34
Insomnia adalah ketidakmampuan secara relatif padaseseorang untuk dapat tidur atau mempertahankan tidur.
Prevalensi tertinggi pada usia di atas 65 tahun.
Insomnia dikelompokkan menjadi :1. Insomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan
sedikit atau sama sekali tidak berhubungan denganberbagai stres maupun kejadian.
2. Insomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yang
disebabkan oleh nyeri, kecemasan obat, depresi,atau stres yang hebat.
1. INSOMNIA
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
11/34
Penyebab Insomnia
Insomnia memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan
emosional, kelainan fisik, dan pemakaian obat-obatan.
Selain itu, perilaku di bawah ini juga dapat menyebabkan
insomnia pada beberapa orang , yaitu :
Higienitas tidur yang kurang secara umum (cuci muka)
Kekhawatiran tidak dapat tidur
Menkonsumsi kafein secara berlebihan
Minum alkohol sebelum tidur
Merokok sebelum tidur
Tidur siang/sore yang berlebihan
Jadwal tidur/bangun yang tidak teratur
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
12/34
Gejala Insomnia
Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering
terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan
kelelahan.
Insomnia bisa dialami dengan berbagai cara : Sulit untuk tidur
Tidak ada masalah untuk tidur namun mengalami kesulitan untuk
tetap tidur (sering bangun)
Bangun terlalu awal
Gejala yang dialami waktu siang hari adalah mengantuk,resah, sulit berkonsentrasi, sulit mengingat, gampang
tersinggung.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
13/34
Pengobatan Insomnia
Pengobatan hipnotik-sedatif (misalnya pil tidur) tidak dapat
mencegah insomnia, tetapi dapat memberikan perbaikan
secara bertahap.
Benzodiazepin merupakan obat pilihan pertama untuk alasankenyamanan dan manfaatnya
Non benzodiazepin dapat digunakan untuk pengobatan
alternatif .
Obat-obat lain yang sering digunakan meliputi chloralhydrate
Sedatif antidepresan seperti trazodone (50-20 mg) sering
digunakan dalam dosis rendah sebagai hipnotik untuk pasien
yang menderita insomnia primer.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
14/34
2.NARKOLEPSI
Narkolepsi adalah serangan mendadak tidur yangtidak dapat dihindari pada siang hari, belangsung10-20 menit, berulang kembali 2- 3 jam berikutnya.
Merupakan salah satu gejala:
- cataplexyhilangnya kontrol postural dan kelemahanekstremitas dengan kesadaran yang masihbaik.
- sleep paralyisis
kehilangan tonus otot sementara, sehinggatidak mampu untuk bergerak
- hypnagogic hallucinations
halusinasi saat tidur sehingga pasien dalamkeadaan terjaga.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
15/34
Penatalaksanaan narkolepsi
Stimulan mula kerjanya yang singkat dan ES minimal. Sebagai
contoh,methylphenidate
Modafinil, obat baru, disetujui oleh U.S. Food and Drug
Administration , alternatif lain pengobatan narkolepsi.
toleransinya baik dan efek kardiovaskular-nya sedikit;. Antidepresan trisiklik sering digunakan untuk menangani
cataplexyatau sleep paralysis tetapi mempunyai sedikit efek
pada serangan tidur.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
16/34
3.HIPERSOMNIA
Tidur yang berlebihan atau terjadi serangan tidur ataupunperlambatan waktu bangun.
Dapat disebabkan kualitas tidur yang buruk atau kuantitas
tidur yang kurang,
juga dapat disebabkan penyakittertentu seperti hipotiroid berat, hipoksia, hiperkapnea.
Kualitas tidur yang buruk dapat disebabkan karena sleepapnea dan efek samping obat antihistamin.
Pengobatan dari hipersomnia meliputi kombinasi antara
pengukuran sleep hygiene, obat-obatan stimulan, dantidur siang untuk beberapa pasien
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
17/34
4. GANGGUAN TIDUR BERHUBUNGAN
DENGAN PERNAPASAN (SLEEP APNEA) Sleep Apnea gangguan pernapasan saat tidur, berlangsung 10 detik.
Terdapat 3 jenis Sleep Apnea :
1. Sentral Sleep Apnea
kerusakan pusat pernapasan sehingga tidak dapt memulai usaharespirasi periferal.
2. Upper Airway Obstructive
peningkatan pernafasan selama apnea, peningkatan usaha otot dadadan dinding perut dengan tujuan memaksa udara masuk melaluiobstruksi
3. Bentuk campuran dari keduanya. Predileksi : -usia pertengahan,
-predomninan pada laki-laki,
-sering penderita obesitas.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
18/34
Penatalaksanaan Sleep Apnea:
Pasien obesitas dianjurkan mengurangi BB.
Pengobatan antidepresan trisiklik, buspirone,fluoksetin.
Benzodiazepin sebaiknya tidak digunakan karena akan
menekan pernafasan. Continuous Possitive Airway Pressure (CPAP)
Uvulopalatopharyngoplasty
Tracheostomy
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
19/34
Upper Airway Obstructive
CPAP
Upper Airway Obstructive
CPAP
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
20/34
5. GANGGUAN GERAK ANGGOTA GERAK
SECARA PERIODIK
Ditandai adanya gerakan anggota badan secara stereotipikselama tidur. Paling sering pada anggota gerak bawah.Bentuk tonik lebih sering.
Sering timbul pada fase NREM atau saat onset tidur
sehingga menyebabkan gangguan tidur kronik . Lesi terdapat pada pusat kontrol pacemaker batang otak.
Paling sering pada usia >50 th.
Berat ringan gangguan tergantung jumlah gerakan selamatidur, yaitu :
ringan: 5-25 gerakan/jam sedang: 25-50 gerakan/jam
berat: >50 gerakan/jam
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
21/34
6. SINDROM KAKI GELISAH
Terjadi pergerakan kaki secaraperiodik disertai rasa nyeri akibatkejang otot M. tibialis sehinggapenderita selalu mendorong-dorongkakinya.
Ditandai sensasi kaki yang terasakaku, terjadi sebelum onset tidur
Berhubungan dengan mioklonusnokturnal.
Lesi terdapat pada hipotalamus.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
22/34
7. GANGGUAN TIDUR IRAMA
SIRKADIAN (GANGGUAN JADWAL
TIDUR) Penderita tidak dapat tidur dan bangun pada
waktu yang dikehendaki walaupun jumlahtidurnya tetap
Terdapat pola menetap dan berulang akibattidak sinkronnya jam biologik sirkadian internalseseorang dengan siklus tidur-bangun.
Disebabkan tidak cocoknya jam sirkadian
dengan tuntutan eksogen mengenai saat danlama tidur.
Terjadi pergeseran irama sirkadian antaraonset waktu tidur yang reguler dengan waktu
tidur yang irreguler.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
23/34
Gangguan irama sirkadian dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Sementara
2.Menetap
Macam-macam gangguan tidur irama sirkadian:
a) Tipe fase tidur terlambat (delayed sleep phase type)
b) Tipe Jet lag
c) Tipe pergeseran kerja (shift work type).
d) Tipe fase terlalu cepat tidur (advanced sleep phase
syndrome).e) Tipe bangun-tidur beraturan
f) Tipe tidak tidur-bangun dalam 24 jam.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
24/34
PARASOMNIA Kelompok heterogen yang terdiri dari episode kejadian yang
berlangsung pada malam hari pada saat tidur atau pada waktu antara
bangun dan tidur.
Sering pada usia 3-5 tahun, mengalami perbaikan pada usia dewasa.
Gejala khasnya penurunan kesadaran (confusious) diikuti arousal dan
amnesia pada episode tersebut.
Ada 3 faktor utama presipitasi terjadinya parasomnia yaitu:
a. Peminum alkohol
b. Kurang tidur (sleep deprivation)
c. Stress psikososial
Parasomnia terdiri dari mimpi buruk, ancaman tidur (teror tidur), tidur
berjalan (atau somnambulism), dan gangguan tidur berhubungan
dengan fase REM.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
25/34
1. GANGGUAN MIMPI BURUK
Merupakan kegelisahan atau ketakutan yang amatsangat pada waktu malam hari, dan mimpi ini akanselalu diingat oleh pasien sebagai sesuatu yangsangat mencekam.
Penderita sadar dan bisa berorientasi dengansekitarnya, mampu mengingat dan menggambarkankembali mimpinya secara detail.
Cenderung terjadi pada fase REM, pada separuh akhirtidur.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
26/34
2. GANGGUAN TEROR TIDUR
Gangguan sering dimulai dengan teriakan yangkeras diikuti kecemasan yang hebat dengan tanda-tanda autonomic hyperarousal, seperti takikardi
dan nafas yang cepat. Penderita tidak sepenuhnya kembali sadar setelah
suatu episode teror tidur dan tidak mempunyaiingatan yang mendetail tentang kejadian tersebut.
Episode teror tidur terjadi berulang-ulang. Pada 1/3 awal tidur
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
27/34
3. TIDUR BERJALAN (SOMNABULISME)
Episode berulang bangkit dari tempat tidur saattidur dan berjalan berkeliling terjadi selamasepertiga bagian pertama episode tidur utama.
Selama tidur berjalan:- berjalan tanpa tujuan,
- tidak menghiraukan keadaan sekitarnya
-hanya dapat dibangunkan dgn usaha keras
-saat sadar, tidak dapat mengingat kejadian tsb. Terjadi pada stadium 3 dan 4 dari fase NREM.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
28/34
4. GANGGUAN TIDUR BERHUBUNGAN DENGAN
FASE REM
Pada gangguan ini, sinyal yang dikirimkan oleh
pons diubah menjadi suatu mimpi dan orang
tersebut akan melakukan tindakan secara fisik
keluar dari mimpinya.
Lesinya terletak pada daerah pons.
Paling banyak pada laki-laki usia lanjut.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
29/34
GANGGUAN TIDUR BERHUBUNGAN
DENGAN GANGGUAN MENTAL LAIN
1. Gangguan Psikotik
2. Gangguan Afektif
3. Gangguan Kecemasan4. Pemakaian atau Ketergantungan Alkohol
5. Gangguan Psikiatri lainnya
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
30/34
GANGGUAN TIDUR KARENA KONDISI
MEDIS UMUMKeadaan Medis dan Neurologis dan Penggunaan Zat yang berhubungan dengan Gangguan Tidur
Gangguan Medis dan Neurologis Substansi
Penyakit Alzheimer Alkohol
Angina Anti Kejang
Asma Anti Depresan
Penyakit Artei Koroner Anti Psikotik
Diabetes Melitus Lithium
Eczema Opioid
Gastrointestinal Reflux Psychostimulants
Hipertensi Hipnotik-sedatif
Hipertiroid
Distrofi Otot
Distrofi Miotonik
Penyakit Paru Obstruktif
Pain Syndromes
Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria
Ulkus Peptikum
Kehamilan
Progressive Supranuclear Palsy
Shy-Drager Syndrome
Uremi
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
31/34
PENATALAKSANAAN
1. Pendekatan hubungan antara pasien dan
dokter.
2. Konseling dan psikotherapi3. Sleep hygine
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
32/34
PENDEKATAN FARMAKOLOGI
Pengobatan secara kausal dan pemberian obatgol. hipnotik sedatif.
Golongan hipnotik sedatif merupakan penekan
aktifitas dari reticular activating system (ARAS) diotak, yang dapat mempengaruhi keadaan jagaatau bangun.
Bisa juga dengan obat yang dapat menekansusunan saraf pusat seperti obat antianxietas
dan beberapa obat antidepresan.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
33/34
KESIMPULAN
Sehingga, pengobatan gangguan tidur dapat dengan mudah dantepat diberikan, guna menghindari efek withdrawal dari obat.
Perlu ditentukan jenis gangguan tidur yang diderita, danpenyebab yang mendesari gangguan tersebut.
Kriteria diagnosis untuk gangguan tidur berbeda-beda menurutjenisnya. Tiap gangguan tidur memiliki pola tersendiri.
8/7/2019 Gangguan Tidur Mellisa
34/34