41
STERILISASI 1. Pengertian Steril 1. SDF : 37 Steril adalah suatu kondisi absolut dan harus tidak pernah digunakan atau dianggap secara relatif sebagai bahan atau hampir steril 2. Lachman : 619 Steril adalah kondisi yang memungkinkan tercipatanya kebebasan penuh dari mikroorganisme dengan keterbatasan 3. RPS : 1470 Steril adalah tidak adanya mikoroorganisme yang aktif 4. Text book phar ; 526 Steril adalah keadaan bebas dari mikroorganisme hidup dari lingkungan 5. PDF Kenneth ; 325 Steril adalah produk biologis steril sebagai produk yang bebas dari kontaminasi mikroba sebagai hasil dari tes sterilisasi. Kesimpulan : Steril adalah suatu keadaan yang mutlak bebas dari mikroorganisme baik patogen maupun non patogen,baik vegetatif maupun sporanya, tidak setengah atau hampir steril. 2. Definisi sterilitas 1. RPS 18 th : 1470 Sterilitas adalah karakteristik yang disyaratkna untuk sediaan farmasetik bebas dari mikroorganisme hidup karena metode, wadah atau rute pemakaian 2. SDF : 15 Sterilitas adalah karakteristik yang diisyaratkan untuk sediaan-sediaan farmasetik ini karena metode, wadah atau rute pemakaian Kesimpulan :

hadis I.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: hadis I.doc

STERILISASI1. Pengertian Steril

1. SDF : 37Steril adalah suatu kondisi absolut dan harus tidak pernah digunakan atau dianggap secara relatif sebagai bahan atau hampir steril

2. Lachman : 619Steril adalah kondisi yang memungkinkan tercipatanya kebebasan penuh dari mikroorganisme dengan keterbatasan

3. RPS : 1470Steril adalah tidak adanya mikoroorganisme yang aktif

4. Text book phar ; 526Steril adalah keadaan bebas dari mikroorganisme hidup dari lingkungan

5. PDF Kenneth ; 325Steril adalah produk biologis steril sebagai produk yang bebas dari kontaminasi mikroba sebagai hasil dari tes sterilisasi. Kesimpulan :Steril adalah suatu keadaan yang mutlak bebas dari mikroorganisme baik patogen maupun non patogen,baik vegetatif maupun sporanya, tidak setengah atau hampir steril.

2. Definisi sterilitas1. RPS 18 th : 1470

Sterilitas adalah karakteristik yang disyaratkna untuk sediaan farmasetik bebas dari mikroorganisme hidup karena metode, wadah atau rute pemakaian

2. SDF : 15Sterilitas adalah karakteristik yang diisyaratkan untuk sediaan-sediaan farmasetik ini karena metode, wadah atau rute pemakaian Kesimpulan :Sterilitas adalah karakteristik yang diisyaratkan untuk sediaan farmasetik yang bebas dari mikroorganisme hidup meliputi metode, wadah atau rute pemakaian.

3. Definisi sterilisasi1. Scoville’s : 403

Sterilisasi adalah suatu proses membunuh atau menghilangkan bakteri dan mikroorganisme lain.

2. Ansel : 410 Sterilisasi adalah suatu proses seperti yang dilakukan terhadap sediaan farmasetik berarti penghancuran sempurna seluruh mikroorganisme dan sporanya atau penghilangan mikroorganisme dari sediaan

3. Lachman : 619Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menghasilkan keadaan steril

4. Parrot : 274

Page 2: hadis I.doc

Sterilisasi adalah proses pembunuhan atau penghilangan mikroorganisme dan spora yang hidup

5. RPS 18TH : 1470Sterilisasi adalah suatu proses dimana semua bentuk organisme hidup dihilangkan atau dirusak fungsinya yang mungkin

6. DOM : 592Sterilisasi adalah biasanya didefinisikan sebagai pemusnahan keseluruhan atau menghilangkan semua jenis-jenis kehidupan dari material-material

7. Text Book of Pharm ; 526Sterilisasi adalah semua proses untuk mencapai status steril.

Kesimpulan :Sterilasasi adalah suatu proses mengurangi, menghilangkan, menghancurkan, membunuh mikroorganisme dan sporanya dari sediaan untuk mencapai suatu keadaan yang steril.

4. Jenis-jenis sediaan sterilSDF ; 15-18 1. Injeksi

Larutan obat dalam pembawa yang sesuai dengan atau tanpa penambahan bahan-bahan dimaksudkan untuk pemakaian parenteral dibuat sebagai injeksi.

2. Cairan infuseCairan infuse intravena dibuat sebagai sejumlah karakteristik infuse melalui cara pemakaiannya.

3. Radiasi FarmasetikBahan kimia radio aktif digunakan untuk uji, fungsi bahan-bahan yang kadang dipastikan sejumlah infeksi dibawah radiofarmasetik. Ini berbeda dari infeksi lain dalam obat sebagi bentuk radioaktif.

4. Steril Padat Beberapa obat tidak mempunyai kestabilan yang cukup dalam larutan untuk dapat mewadahkannya seperti injeksi maka disediakan sebagai sediaan padat kering dalam larutan ketika digunakan.

5. Suspensi sterilSuspensi obat dalam pembawa parenteral yang cocok dibuat sebagai suspensi obat steril seperti suspensi sediaan Hidrokortison Asetat. Jika obat ini bentuk kering dan suspensi dengan penambahan pembawa parenteral yang cocok disebut obat steril unutk suspensi seperti Kloramfenikol Steril untuk Suspensi.

6. Tetes Mata, Suspensi dan SalepObat-obat dalam larutan atau suspensi digunakan melalui penetesan pada mata sebagai sediaan steril, walaupun tidak umum disebut steril seperti larutan mata Natrium Sulfametasol atau suspensi mata Hidrokortison asetat.

7. Larutan irigasi

Page 3: hadis I.doc

Larutan irigasi yang digunakan untuk mencuci atau menyembuhkan luka terbuka, rongga badan didefinisikan sebagai larutan irigasi dan diguanakn pada pemakaian luar tidak pernah secara parenteral

8. Bahan DiagnosisLarutan yang digunakan secara parenteral untuk tujuan diagnosa seperti injeksi yang digunakan unutk menentukan volume darah.

9. Ekstrak AllergenioEkstrak allergenio adalah konsentrasi steril pada allergen atau bahan-bahan yang tidak bisa sensitif. Pada beberapa orang digunakan untuk diagnosa atau percobaan pada reaksi alergi.

10. Larutan Dialisis PeritonialLarutan yang digunakan pada teknik yang dikenal sebagai dialisis peritoneal utnuk menurunkan kelebihan larutan cairan tubuh, serum elektrolit, bahan-bahan toksik seluruh pencernaan.

5. Metode-metode SterilisasiA. Sterilisasi Secara Fisika

1. Pemanasan Kering a. Udara Panas Oven

(Scoville`s :404)Bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi

dengan uap destilasi dalam udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak lemak., paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang lain. Sebagai tambahan sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas dan banyak alat-alat bedah.

Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk kering dan bahan yang sama tidak dapat disterilisasi dalam aytoklaf. Salah satu elemen penting dalam sterilisasi dengan menggunakan uap aotoklaf. Atau dengan adanya lembab dan penembusannya ke dalam bahan yang telah disterilkan. Sebagai contoh, organisme pembentuk spora dalam medium anhidrat tidak dibunuh oleh suhu sampai 121o C (suhu yang biasanya digunakan dalam autoklaf bahkan setelah pemanasan sampai 45 menit). Untik alasan ini, autoklaf merupakan metodee yang tidak cocok untuk mensterilkan minyak, produk yang dibuat dengan basis minyak, atau bahan-bahan lain yang mempunyai sedikit lembab atau tidak sama sekali.

Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanan dengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan saat proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap panas dipaparkan pada suhu 121 C selam 12

Page 4: hadis I.doc

menit adalah efektif. Sterilisasi panas kering membutuhkan pemaparan pada suhu 150 C sampai 170 C selama 1-4 jam.

Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160 C paling cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat lainnya. Bagaimanapun juga range 150-170 C digunakan untuk streilisasi panas kering dan lain-lain, sebagi contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan pada suhu 170 C. dimana beberapa serbuk seperti sulfonilamid harus disterilkan pada suhu rendah dan waktu yang lebih lama.PTM : 123

Panas kering pada temperatur lebih 160 C efktif menghancurkan mikroorganisme hidup dengan sebuah proses kehilangan kelembaban secara inversible. Proses ini berjalan relativ lambat, mengisyaratkan sedikitnya 1 jam pada suhu 160 C tetapi lebih cepat pada temperatur yang tinggi. Panas kering ini sering merugikan beberapa produk.

Penerapan panas dengan keberadaan lembab lebih efektif untuk pembunuhan mikroorganisme diIsyaratkan 15 menit pada suhu 121oC.RPS 18th : 1471

Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik disterilkan dengan panas kering,. Misalnya petrolatum jelly, minyak mineral, lilin, wax, serbuk talk. Karena panas kering kurang efisien dibanding panas lembab, pemaparan lama dan temperature tinggi dibutuhkan. Range luas waktu inaktivasi dalam temperatur bervariasi telah diterapkan berdasarkan tipe indikator steril yang digunakan, kondisi kelembaban dan faktor lain. Jumlah air dalam sel mikroba diketahui mempengaruhi resistensinya terhadap destruksi panas kering. Umumnya, ini diterima bahwa sel mikroba dalam daerah yang betul-betul kering menunjukkan resistensi terhadap inaktivasi panas kering,. Ini jelas bahwa perhatian harus diberi untuk mendisain siklus sterilisasi panas kering untuk produk-produk rumah sakit dan validasi sistematis sterilisasi dengan metode sterilisasi standar.

Oven digunakan untuk sterilisasi panas kering biasanya secara panas dikontrol dan mungkin gas atau elektrik gas.

Beberapa waktu dan suhu yang umum digunakan pada oven :170 C (340 F) sampai 1 jam160 C (320 F) sampai 2 jam150 C (300 F) sampai 2,5 jam140 C (285 F) sampai 3 jam

b. Penangas minyak dan lainnya (Scoville’s : 404)Bahan kimia yang stabil dalam ampul bersegel dapat disterilisasi

dengan mencelupkannya, dalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 1620 C. larutan jenuh panas dari natrium atau ammonia

Page 5: hadis I.doc

klorida dapat juga digunakan sebagai pensterilisasi. Ini merupakan metode yang mensterilisasi alat-alat bedah. Minyak dikatakan bereaksi sebagai lubrikan, untuk menjaga alat tetap tajam, dan untuk memlihara cat penutup.

c. Pemijaran langsung (Scoville’s : 404)Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula

logam, batang gelas, filter logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep, lumping dan alu dapat disterilisasi dengan metode ini. Dalam semua kasus bagian yang paling kuat 20 detik. Dalam keadaan darurat ampul dapat disterilisasi dengan memposisikan bagian leher ampul kearah bawah lubang kawat keranjang dan dipijarkan langsung dengan api dengan hati-hati. Setelah pendinginan, ampul harus segera diisi dan disegel.

2. Panas Lembaba. Uap bertekanan

(Scoville`s :404)Penggunanaan uap bertekanan atau metode sterilisasi yang

paling umum memuaskan dan efektif yang ada. Ini adalah metode yang diinginkan untuk sterilisasi larutan yang ditujukan untuk infeksi pada tubuh, pembawa pada sediaan mata, bahan-bahan gelas. Untuk penggunaan darurat, pakaian dan alat kesehatan dan benda-benda karet. Kerugian yang paling prinsip dan penggunaan uap ini adalah ketidaksesuaiannya untuk penggunaan pada bahan sensitiv terhadap panas dan kelembaban. Metode ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi misalnya, produk yang dibuat dari basis minyak dan serbuk. Uap jenih pada 120 C mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme hidup dalam waktu ½ menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora vegetatif yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Keefektifan sterilisasi uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari uap jenuh kering yaitu :

1. Suhu2. Panas tersembunyi yang berlimpah3. Kemapuan untuk membentuk kondensasi air4. Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi

Waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan larutan saat suhu 121 C selama 12 menit, ditambah waktu tambahan untuk larutan dalam wadah untuk mencapai 121C setelah termometer pensteril menunjukkan suhu ini. Secara umum larutan dalam botol 100-200 ml

Page 6: hadis I.doc

akan membutuhkan kurang 5 menit botol 500 ml antara 10-15 menit.

RPS 18 th : 1471Panas lembab merupakan bentuk uap jenuh di bawah tekanan

yang merupakan cara sterilisasi yang paling banyak digunakan. Penyebeb kematian dengan cara sterilisai panas terhadap lembab berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme oleh panas lembab adalah hasil koagulasi protein sel, berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme yang paling penting adalah proses oksidasi.

USP menentukan sterilisasi uap sebagai penerapan uap jenuh di baeah teakana paling kurang 15 menit dengan temperatur minimal 121 C dalam jaringan tekanan. Bentuk yang paling sederhana dari autoklaf adalah “ home preasure cooker”.

b. Uap panas pada 100 C.Uap panas pada suhu 100 C dapat digunakan dalam bentuk

uap mengalir atau air mendidih. Metode ini mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir dilakukan dengan proses sterilisasi bertingkat untuk mensterilkan media kultur. Metode ini jarang memuaskan untuk larutan yang mengandung bahan-bahan karena spora sering gagal tumbuh dibawah kondisi ini, bentuk vegetatif dari kebanyakan bakteri yang tidak membentuk spora. Temperatur suhu titik mati bervariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang bertahan.

Dalam prakteknya, 2 metode uap mengalir digunakan, suatu perpanjangan pemaparan uap selama 20-60 menit akan membunuh semua bentuk vegetatif bakteri tapi tidak akan menghancurkan spora. Untuk meyakinkan penghancuran spora, sterilisasi berjeda yang juga disebut sterilisasi tidak berlanjut. Penjedahan dan bertahap adalah tindalisasi digunakan. Dengan metode ini bahkan dipaparkan pada uap mengalir pada periode waktu bervariasi dari 20-60 menit setiap hari selama 3 menit. Antara pemaparan bahan terhadap uap yang disimpan pada suhu kamar atau pada inkubator pada 37 C. prinsip dari metode ini adalah pada saat waktu pertama kali pemaparan pada uap membunuh bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi pada saat bahan disimpan pada inkubator atau pada suhu ruangan selam 24 jam, banyak spora akan tumbuh ke dalam bentuk vegetatif bentuk spora yang telah tumbuh ini akan dimatikan pada pemanasan hari ke dua. Kesuksesan dari proses ini tergantung pada spora yang berkembang ke bentuk vegetatif selama masa istirahat.

c. Pemanasan dengan bakterisida

Page 7: hadis I.doc

Ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap pans pada 100 C. adanya bakterisida sangat meningkatkan efektifitas metode ini. Metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf. Larutan yang ditumbuhkan bakterisida ini dpanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100 C selama 20 menit dalam pensterilisasi uap atau penangas air. Bakterisida yang dapat digunakan termasuk 0,5%, fenol, 0,5% klorbutanol, 0,2% kresol atau 0.002% fenil merkuri nitrat saat larutan dosis tunggal lebih dari 15 ml larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal sehingga tidak dibuat dengan metode ini.

d. Air mendidihPenangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat

banyak dalam sterilisasi jarum spoit, penutup karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air mendidih dan harus mendidih paling kurang 20 menit. Stetelah sterilisasi bahan-bahan dipindahkan dan air dengan pinset yang telah disterilisasi menggunakan pemijaran. Untuk menigkatkan efisiensi pensterilan dari air, 5 % fenol, 1-2% Na-carbonat atau 2-3% larutan kresol tersaponifikasi yang menghambat kondisi bahan-bahan logam.

3. Cara Bukan PanasSinar ultraviolet (Lachman : 628)

Sinar ultraviolet umumnya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara dan pemusnahan selama proses di lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme (germisida) diproduksi oleh lampu kabut merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 2537 . sinar UV menembus udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu penambahan garam atau bahan tersuspensi dalam air atau udara menyebabakan penurunan derajat penetrasi dengan cepat. Untuk kebanyakan pemakaian lama penetrasi dihindarkan dan setiap tindakan membunuh mikroorganisme dibatasi pada permukaan yang dipaparkan.

Aksi letal .Ketika sinar UV melewati bahan, energi bebas ke elektron orbital dalam atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Absorpsi energi ini menyebabkan meningginya keadaan tertinggi atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Ketika eksitasi dan perubahan aktivitas atom-atom utama terjadi dalam molekul-molekul mikroorganisme atau metabolit utamnya, organisme itu mati atau tidak dapat berproduksi. Pengaruh utamanya mungkin pada asam nukleat sel, yang diperhatikan untuk menunjukkan lapisan absorpsi kuat dalam rentang gelombang UV yang panjang.Radiasi pengion (Lachman : 628)

Radiasi pengion adalah energi tinggi yang terpancar dari radiasi isotop radioaktif seperti kobalt-60 (sinar gamma) atau yang dihasilkan

Page 8: hadis I.doc

oleh percepatan mekanis elektron sampai ke kecepatan den energi tinggi (sinar katode, sinar beta). Sinar gamma mempunyai keuntungan mutlak karena tidak menyebebkan kerusakan mekanik, namun demikian, kekurangan sinar ini adalah di hentikan dari, mekanik elektron akselerasi (yang dipercepat) keuntungan elektron yang dipercepat adalah kemampuannya memberikan output laju doisis yang lebih seragam. Aksi latal radiasi pengionan menghacurkan mikroorganisme dengan menghentikan rep-roduksi sebagai hasil mutasi letal. Mutasi ini disebabkan karena tarnsformasi radiasi menjadi molekul penerima pada sinar x, menurut teori langsung. Mutasi ini dapat disebabkan oleh tindakan tidak langsung, dimana molekul-molekul air diubah menjadi kesatuan yang berenergi tinggi seperti hidrogen dan ion hidroksil.semua ini pada kahirnya, menyebabkan perubahan energi pada asam nukleat dan molekul lain sehingga hilangnya keberadaannya bagi metabolisme molekul sel bakteri.

Penerapan untuk sterilisasi ini. Elektron dipercepat atau sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan produk-produk pilahan dengan suatu proses berkesinambungan. Kebanyakan prosedur sterilisasi produk lain harus diselenggarakan dalam batch setrilisasi dengan proses berkesinambungan memerlukan pengendalian yang tepat, sehingga tidak ada bagian yang lepas dari keefektifan sterilisasi.Radiasi Ionisasi (RPS 18 th : 1476)

Radiasi ionisasi digunakan untuk sterilisasi industri untuk alat-alat rumah sakit, vitamin, antibiotik, steroid hormon dan transplantasi tulang dan jaringan dan alat pengobatan seperti alat untuk suntik plastik, jarum, alat beda, tube palstik, katter, benang bedah dan cawan Petri. Radiasi ioniasasi dapat menghasilkan perubahan dalam molekul organik yang dapat mempengaruhi kemujaraban sediaan atau dapat menginduksi toksisitas. Radiasi produk juga dapat menghasilakn perubahan warna dan kerapuhan beberapa wadah gelas dan bahan plastik.

Sterilisasi radiasi dapat dilakukan baik dengan radiasi elektromagnetil dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik dan energi photon, termasuk ultra dari bahan radioaktif seperti kobalt 60 atau sesium 137 adalah yang paling sering digunakan sebagai sumber energi sterilisasi adhesi elektromagnetik. Radiasi partekel atau molekul termasuk daftar partikel yang steril. Satu-satunya sekarang yang digunakan untuk sterilisasi radiasi pada obat-obat rumah sakit dan laboratorium. Bagaimanapun banyak prosedur sterilisasi industri manggunakan radiasi, termasuk penjelasan singkatnya. Beberapa informasi mengenai efek sterilisasi ultraviolet juga dihadirkan.

Prinsip bermuatan negativ sepeti elektron yang berinteraksi langsung dengan bahan menyebabkan ionisasi seperti elektron elektromagnetik menyebabkan ionisasi pada mekanisme yang bervariasi

Page 9: hadis I.doc

yang menghasilkan perpindahan suatu orbital elektron dengan mekanisme jumlah tertentu dari energi yang ditransfer dalam insiden sinar gamma. Perpindahan elektron ini kemudian bentindak sebagai partikel beta dalam reduksi. Oleh sebab itu baik partikel maupun elektromagnetik, dipertimbangkan sebagai radiasi ionisasi yang berbeda dengan radiasi sinar ultraviolet.

Kerugian penggunaan germisida radiasi sinar UV adalah penetrasinya terbatas, pada panjang gelombang 253,7 nm, diserap oleh banyak bahan dan membuat penggumpalan organisme dan hal tersebut dilindungi oleh debu dan puing-puing. Untuk menghindari aksi letal panggunaan radiasi sinar UV sebagai cara sterilisasi tidak direkomendasikan lemak jika bahan-bahan yang diradiasi sangat bersih dan bebas yang dapat melindungi mikroorganisme.

B. Sterilisasi Secara Kimia Parrot ; 280

Sterilisasi gas adalah cara menghilangkan mikroorganisme dengan menggunakan gas atau uap yang membunuh mikroorganusme dan sporanya. Meskipun gas dengan segera berpotensi menyerap serbuk padat. Streilisasi ini adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme occluded dengan kristal akan dibunuh. Sterilisasi gas digunakan dalam bidang farmasi unutk mensterilisasi bahan-bahan termolabil. Gas bakterisida yang paling sering digunakan adalah gas Etilen Oksida. Meskipun sterilisasi uap merusak beberapa bahan dan dipindahkan dari bahan yang dicobakan melalui jalur sterilisasi. Gas ini tidak inert dan kereaktivannya terhadap bahan yang disterilisasi antara lain : Tiamin, Riboflavin, Streptomisin kehilanngan potensi dengan adanya etilen oksida.

Etilen oksida bereaksi sebagai bakterisida dengan alkilasi asam, amin, hidroksil dan gugus sulfhidril dari protein dan sel enzim. Kelembaban dibutuhkan untuk etilen oksida berpenetrasi dan merusak sel.

Etilen oksida bersifat eksplosif ketika bercampur dengan udara. Sifat ini dapat dihilangkan dengan menggunakan campuran etilen oksida dengan CO2. Carboxide ® 20 atau campuran etilen oksida dengan hidrokarbon berfluoresensi.

Sterilisasi dengan gas berjalan lambat, waktu sterilisasi tergantung pada keberadaan kontaminasi, kelembaban, temperature dan konsentrasi dari gas etilen oksida. Konsentrasi minimum adalah 450 mg/l pada tekanan 27psi.

Cara ini digunakan digunakan untuk mensterilkan obat serbuk seperti Penisilin, juga telah digunakan unutk sterilisasi benang, plastik, tube. Penggunaan etilen oksida juga untuk sterilisasi akhir peralatan parenteral tertentu seperti kertas kraft dan lapisan tipis polietilen. Semprot aerosol etilen oksida telah digunakan untuk mensterilkan daerah sempit dimana dilakukan teknik aseptic.

C. Sterilisasi Cara Mekanik (Scoville`s : 417)

Page 10: hadis I.doc

Larutan dapat dibebaskan dari mikroorganisme vegetatif dan sporanya melalui filter bakteri. Filter bakteri tidak dapaat membebaskan larutan dari virus; bagaimanapun alat ini tidak mengurangi jumlah virus. Pada prinsipnya dengan absorbsi ke dalam dinding filter dan dengan menghilangkan partikel kasar dari bahan yang mengandung virus.

Sterilisasi dengan filter bakteri digunakan untk larutan farmasetik atau bahan biologi yang dipengaruhi oleh pemanasan. Berbeda dengan metode filtrasi lain, filter bakteri ditujukan untuk fltrat bebas bakteri. Metode sterilisasi ini membutuhkan penggunaan teknik aseptic yang benar. Sediaan obat yang disterilkan dengan metode ini membutuhkan penggunaan bahan bakteriostatik kecuali diarahkan lain. Larutan yang ditujukan untuk injeksi intrathecal atau merupakan larutan dosis tunggal intravena dengan volum elebih dari 15 ml tidak boleh ditambahkan bahan bakterisid. Paraffin cair dan minyak lain, tidak disterilkan dengan metode ini karena dapat meningnkatkan permeabilitas dari filter terhadap bakteri. Unutk dapat membuat larutan bebas bakteri dan steril, digunakan filter dengan berbagai tipe. Tipe ini termasuk filter yang terbuat dari silicon murni, porselin, asbes, dan glass-fritted. Karena alat-alat ini mudah dibersihkan, filter Seitz yang menggunakan lapisan asbes dan fliter fritted glass mungkin lebih berguna untuk farmasis. Yang kadang-kadang dubutuhkan untuk menyaring larutan dalam jumlah kecil.

Mekanisme filtrasi bakteri adalah kompleks. Meskipun ukuran pori filetr penting, tapi bukan itu saja criteria untuk keefektifan filtrasi. Fliter dengan pori lebih kecil menghilangkan bakteri tetapi beberapa filtrasi sangat lambat umtuk tujuan praktek. Dengan meningkatkan ketebalan filter lilin memungkinkan untuk mencapai efisiensi filtrasi, tetapi nkerugiannya adalah bahwa kebanyakan bahan aktif dari larutan dihilangkan dengan penyerapan oleh lilin. Bagaimanapun, dengan mengatur ukuran pori dan ketebalan filter yang optimum, mungkin diperoleh filter yang efisien dan baik secara cepat. factor lain dilibatkan dalam filtrasi bakteri termasuk keseimbangan permukaan antara bahan filter dan bakteri dan larutan, suhu, tekanan yang digunakan, waktu filtrasi, muatan listril filter, pH bahan yang difiltrasi, dan adsorbsi protein dan bahan lain.

Filter Seitz Filter ini dibuat dari bahan asbes yang dijepit pada dasar wadah besi.

Keuntungan utama dari filter Seitz ini adalah lapisan filter dapat dibuang setelah digunakan dan masalah pembersihannya berkurang. Efisiensi tergantung pada pengembang serat dari lapisan filter dari air. Karena larutan alcohol pekat tidak membuat mengembang, filter ini tidak digunakan untuk mensterilkan larutan yang mengandung alcohol dalam jumlah besar.

Filter ini mampu dengan volume dari 30 ml hingga lebih dari 100 ml. Kerugian pertama dari filter ini adalah cenderung memberikan komponen magnesium pada filtrate. Bahan alkali ini dapat menyebabkan konsentrasi pengendapan alkaloid bebas dari garamnya dan dapat menginaktifkan seperti

Page 11: hadis I.doc

insulin, ekstrak pituari, epinefrin dan apomorfin. Hal ini dapat diatasi dengan perawatan pertama filter dengan dibasahkan dengan HCl lalu dibilas dengan air.

Kerugian kedua dari seitz adalah permukaan serat pada lapisan filter membuat larutan tidak cocok untuk injeksi. Ini dapat diatasi dengan menempatkan ayakan dari nilon atau sutra dibawah lapisan filter sebelum menempatkan lapisan dalam filter, atau sebuah filter gelas fritted dapat ditempatkan pada saluran keluar untuk menghilangkan serat. Filter seitz ini juga cenderung untuk menghilangkan bahan dari filtrat bahan adsorbsi. Filter Swinny

Sebuah adaptasi dari filter seitz, filter swinny mempunyai adat terkhusus yang terdiri dari lapisan hasbes, bersama dengan screen dan pencuci. Utamanya untuk digunakan filter swinny dibungkus dengan kertas dan diotoklaf. Bagian yang dipasang dihubungkan pada spoit Luer-lola dan cairan dimasukkan melalui disk asbes dengan menggunakan tekanan pada saluran spoit. Filter Fritted-Glass

Filter fritted-glass disusun dari dasar serbuk, tombol bulat dari gelas digabung bersama dengan penggunaan panas untuk menentukan sebelumnya ukuran dalam bentuk disk. Permeabilitas filter barbanding secara tidak langsung dengan ukuran butiran. Setelah disk dibentuk, kemudian disegel dengan pemanasan kedalam corong gelas pyrex dibentuk seperti corong buchner.

Filter fritted-glass yang baru harus dicuci dengan penghisap dengan HCl panas dan kemudian dibilas dengan air sebelum digunakan. Filter dapat dibersihkan dengan membilasnya dengan air dibawah tekanan. Jika air tidak dapat membersihkan filter, suatu konsentrasi larutan asam sulfat mengandung 1 % sodium nitrat dipanaskan pada suhu 80oC dapat digunakan. Filter fritted dirancang utamanya untuk filtrasi vakum. Jika digunakan filtrasi dibawah tekanan, perbedaan maksimum pada diks harus tidak boleh dari 15 pouns inci persegi (p.si).Filter Berkefeld & Mandler

Tes bentuk tube filter pembanding ini, yang dihubungkan dengan dasar logam dan saluran keluar tubuh adalah dama pada keduanya. Felter mandler dibuat dari silikat murni, hasbes, dan kalsium sulfat (gips dari paris); filter berkefeld terdiri dari silica murni. Kedua filter ini bermuatan negative. Fitlrer ini tersedia dalam beberapa tingkatan porositas berdasarkan pada permeabilitas terhadap air, pada berkefeld atau pada mandler berdasarkan pada jumlah tekana air dalam pons yang dibutuhkan untuk mendorong udara melalui saluran keluar melawan air.

Saluran berkefeld dan mandler dibersihkan dengan menggunakan air destilasi melalui saluran dari luar kedalam diikuti dengan menggosok bagian luarnya menggunakan sikat dalam aliran air. Saluran berkefeld dan mandler

Page 12: hadis I.doc

dapat disterilkan dengan autoklaf pada 121oC selama 20 menit. Tabung harus dibungkus dengan kain atau kertas secara langsung setelah dibilas dan saat masih basah sebelum ditempatkan di autoklaf. Selas Filter

Filter porselen buatan Amerika sekarang tersedia dengan nama selas filter porselen microporous. Filter ini secara kimia inert, menjadi tahan terhadap semua larutan yang tidak menyerang silica.

Saluran selas filter dapat dibersihkan dengan menggosoknya dengan sikat, dengan membilas, pencucian, dengan menggunakan alkali atau detergen asam atau dengan pemanasan dalam tungku dilaboratorium pada temperatur maksimum 1200oC dan dapat disterilkan dengan autoklaf.Saluran Filter Chamberland Pasteur

Filter ini mempunyai bentuk yang mirip dengan berkefeld tetapi filter ini terbuat dari porselen penyerap yang tidak berlapis dengan pori-pori kecil yang menghasilkan filtrasi yang lambat. Filter ini dapat dibersihkan dan disterilkan dengan cara yang sama dengan yang digunakan untuk saluran berkefeld.

6. Keuntungan dan kerugian metode sterilisasia. Sterilisasi Panas Kering

Keuntungan 1. Dapat digunakan untuk membunuh spora dan

bentuk vegetatifnya dari semua mikroorganisme (Lachman Industri; 1263)

2. Umumnya digunakan untuk senyawa-senyawa yang tidak efektif disterilkan dengan uap air panas (Ansel; 413)

3. Metode pilihan bila dibutuhkan peralatan yang kering atau wadah yang kering seperti pada zat kimia kering atau larutan bukan air (Ansel; 414).

Kerugian1. Hanya digunakan untuk zat-zat yang tahan penguraian pada suhu diatas

kira-kira 140oC (Lachman Industri; 1263)2. Karena panas kering efektif membunuh mikroba dengan uap air panas,

maka diperlukan temperature yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang (Ansel; 413)

b. Sterilisasi Uap PanasKeuntungan : 1. Adanya uap air dalam sel mikroba

menimbulkan kerusakan pada temperatur yang relative rendah daripada tidak ada kelembaban (Ansel; 412)

2. Metode ini digunakan untuk sediaan farmasi dan bahan-bahan yang dapat tahan terhadap temperature yan digunakan

Page 13: hadis I.doc

dan penembusan uap tetapi tidak timbul efek yang tidak dikehendaki akibat uap air (Ansel :413)

3. Sel bakteri dengan kadar air besar umumnya lebih muidah dibunuh (Ansel : 413)

4. Dipergunakan unutk larutan jumlah besar, alat-alat gelas, pembalut operasi dan instrument (Ansel :413)

5. Dapat membunuh semua bentuk mikroorganisme vegetatif (Scoville`s:408).

Kerugian :1. Tidak digunakan untuk mensterilkan

minyak-minyak lemak, sediaan berminyak dan sediaan yang tidak dapat ditembus oleh uap air atau pensterilan serbuk terbuka yang mungkin rusak oleh uap jenuh (Ansel :413)

2. Spora-spora yang kadar airnya rendah, sukar dihancurkan (Ansel :413)

c. Sterilisasi GasKeuntungan :1. Beberapa senyawa yang tidak tahan terhadap panas dan uap dapat

disterilkan dengan baik dengan memaparkan gas etilen oksida atau propilen oksida bila dibandingkan dengan cara lain (Ansel :416)

2. Dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme dan spora lain (Parrot : 280).

Kerugian :1. Gas-gas (etilen dan prop[ilen oksida) mudah terbakar bila tercampur

dengan udara (Ansel :417)2. Tidakan pengemasan yang lebih besar diperlukan untuk sterilisasi dengan

car ini daripada dengan cara lain karena waktu, suhu, kadar gas dan kelembaban jumlhanya tidak setegas seperti pada sterilisasi panas kering dan lembab panas (Ansel :417)

3. Gas-gas sulit hilang dan kebanyakan bahan-bahan setelah pemaparan (Lachman Industries :1283)

4. Iritasi jaringan dapat terjadi jika etilen oksida tidak dihilangkan sama sekali, sifat karsinogenik dan mutagenic dari etilen oksida dari sisa-sisa pada bahan yang digunakan pada manusia (Lachman Industries :1285)

5. Waktu siklus untuk sterilisasi dengan etilen oksida agak lama (Lachman :1286).

d. Sterilisasi Dengan PenyaringanKeuntungan :1. Penyaringan dapat digunakan untuk memisahkan partikel termasuk

mikroorganisme dari larutan gas tanpa menggunakan panas (Lachman Idustries :1285)

2. Saringan tidak harus mengubah larutan/gas segala cara (Lachman Ind :1265)

Page 14: hadis I.doc

3. Tidak menghilangkan bahan yang diinginkan atau membawa komponen yang tidak diinginkan (Lachman Ind :1265)

4. Kecepatan penyaringan sejumlah kecil larutan, kemampuan untuk mensterilkan secara efektif bahan tahan panas (Ansel :416)

5. Peralatan yang digunakan relative tidak mahal dan mikroba hidup dan mati serta partikel-partikel lengkap semua dihilangkan dari larutan (Ansel :416).

Kerugian :1. Penyaringan cairan dengan voluime besar akan

mermerlukan waktu yang lebih lama terutama bila cairan kental dibandingkan dengan bila memakai cara sterilisasi lembab panas (Ansel : 414).

2. cara ini diharuskan menjalani pengawasan yang ketat dan memonitoring karena efek hasil penyaringan dapat diperngaruhi oleh banyaknya miokroba dalam larutan (Ansel : 414).

3. Filter bakteri tidak efektif menghilangkan firus dari larutan (Scoville’s?: 419).

4. Muatan dalam pH yang sesuai yang bersifat alkali menyebabkan kerusakan filter dan partiekel yang kecil pada filter merupakan problem yang khusus (Scoville’s: 419)

5. Tiap kebocoran yang mungkin terjadi pada system ini menyebabkan kerusakan pada bagian luar tanpa kontaminan filtrate yang steril (Lachman:1282-1283 )

6. Kesulitan mempertahankan kondisi aseptis seperti merupakan masalah besar sehubungan dengan sterilisasi melalui penyaringan (Lachman Industri: 1283 ).

e. Sterilisasi IrradiasiKeuntungan :1. Pemakaian radiasi meningkat dalam frekuensi dan

luasnya pemakaian setelah diperoleh pengalaman dengan metode ini, khususnya untuk sterilisasi alat medis, plastik, sejumlah vitamin, antibiotic, dan hormone dalam keadaan kering setelah berhasil dibuat steril dengan radiasi (Lachman Indutri: 1276).

Kerugian :1. Penggunaan teknik ini terbatas karena

memerlukan peralatan yang sangat khusus dan pengaruh radiasi dan produk-produk dan wadah-wadah (Ansel:418).

2. Sediaan farmasi dalam carian tubuh lebih sulit disterilkan karena efek radiasi terhadap sistem zat pembawa dari jaringan obat (Lachman Industri : 1276 )

Page 15: hadis I.doc

SALEP MATA

1. Pengertian Sediaan Mataa. RPS 18 th; 1581

Sediaan mata adalah produk steril yang essensial dan bebas partikel asing, campuran senyawa dan pengemasannya sesuai untuk pemakaian kedalam mata. Sediaan mata meliputi larutan, suspensi tapi lebih banyak bentuk larutan. Salep mata biasanya terdiri dari basis petrolatum putih-minyak mineral

b. SDF; 357Sediaan mata sama dengan produk lainnya yaitu steril dan bebas dari bahan partikulat

Kesimpulan :Sediaaan mata adalah sediaan steril yang mempunyai ciri-ciri steril, bebas dari partikel asing dan mempunyai komponen bahan dan pengepakan harus sesuai syarat sterilitas, cocok untuk penggunaan pada mata

2. Pengertian Salep Mataa. FI III; 20

Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata menggunakan dasar salep yang cocok

b. FI IV; 12Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata

c. Scoville’s, 356Salep mata adalah salep khusus untuk pemakaian pada mata dimana membutuhkan perhatian khusus pada pembuatannya

d. SDF; 368Salep mata memberikan arti lain dimana obat dapat mempertahankan kontak dengan mata dan jaringan disekelilingnya tanpa tercuci oleh cairan air mata. Basis untuk salep mata biasanya petrolatum putih walapun dalam beberapa kasus basis laruit air juga digunakan. Obat jika tidak larut didispersikan kedalam basis yang disterilkan dengan panas kering dan dicampur secara aseptis dengan obat dan bahan tambahan yang steril

e. DOM King; 140Salep mata adalah salep steril khusus untuk penggunaan pada mata. Salep ini dibuat dari bahan steril dibawah kondisi aseptis atau pada sterilisasi tahap akhir

f. RPS 18 th; 1513Salep mata adalah salep untuk penggunaan pada mata, dapat juga digunakan untuk memberikan efek pengobatan yang bervariasi pada bagian luar dan tepi kelopak mata, konjungtiva, kornea dan iris. Perhatian yang khusus dilakukan dalam penyiapannya

Kesimpulan :

Page 16: hadis I.doc

Salep mata adalah sediaan steril yang mengandung bahan kimia yang terbagi halus dalam basis, yang digunakan pada mata dimana obat dapat kontak dengan mata dan jaringan tanpa tercuci oleh air mata dan memerlukan perhatian khusus dalam pembuatannya

3. Keuntungan dan Kerugian Salep mataa. Keuntungan Salep mata

o RPS 18 th; 1585, 1587a. Salep mata memberikan keuntungan waktu kontak yang

lebih lama dan bioavailabilitas obat yang lebih besar dengan onset dan waktu puncak absorbsi yang lebih lama

b. Dari tempat kerjanya yaitu bekerja pada kelopak mata, kelenjar sebasea, konjungtiva, kornea dan iris

o SDF; 368Salep mata dapat dipertahankan kontak lama dengan mata dan jaringan disekelilingnya tanpa tercuci oleh air mata

o RPS 16 th; 1502Dari sisi positif adalah kurang atau tidak terjadinya iritasi pada penggunaan salep mata, pergerakan lebih lambat kedalam ductus lakrimal yang menyebabkan waktu kontak yang lebih panjang dan efek yang lebih lama, stabilitas penyimpoanan lebih besar, dan masalah kontaminasi yang kurang. Sebagai tambahan, untuk obat-obat yang tidak larut air, ada cara untuk meningkatkan konsentrasi obat terlarut dalam sistem dosis dengan memilih pembawa berminyak dimana obat tersebut dapat larut

o Ansel Indonesia; 563Keuntungan utama suatu salep mata daripada larutan untuk mata adalah penambahan waktu hubungan atau kontak antara obat dengan mata. Pengkajian telah menunjukkanm bahwa waktu kontak antara obat dengan mata, 2 – 4 kali lebih besar apabila dipakai salep dibandingkan jika dipakai larutan garam

b. Kerugian Salep matao RPS 18 th; 1585

Salep mata akan mengganggu penglihatan kecuali jika digunakan pada waktu tidur

o Ansel indonesia; 563Satu kekurangan pada penggunaan salep mata yaitu kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep meleleh ndan menyebar pada lensa mata

o RPS 16 th; 1502Pada sisi negatif, salep mata cenderung membentuk lapiusan pada mata dan menyebabkan pandangan kabur. Salep mata dapat mengganggu bila dimasukkan secara keras pada sel epitel kornea yang baru. Pada basis yang normal, dapat menyebabkan masalah-masalah pencampuran antara

Page 17: hadis I.doc

pembawa salep dengan cairan mata dan termasuk tambahan parameter partisi untuk obat antara salep dengan lapisan air mata

4. Anatomi Mata dan Fisiologi MataRPS 18 th; 1581

Mata manusia adalah subjek yang menarik untuk pemberian topikal obat. Dasar ini dapat ditemukan dalam susunan anatomi dari jaringan permukaan dan dalam permeabilitas kornea. Tindakan perlidnungan dari kelopak mata dan sistem lakrimal adalah seperti penghilangan dengan cepat dari bahan yang dimasukkan kedalam mata, kecuali bahannya bervolume kecil dan secara kimia dan fisiologis dapat bercampur dengan jaringan permukaan.Kelopak Mata

Kelopak mata memeiliki 2 tujuan : perlindungan mekanik terhadap bola mata dan mensekresikan suatu cairan optimum untuk kornea. Kelopak mata dilicinkan dan dijaga kandungan airnya oleh sekret kelenjar lakrimal dan dikhususkan pada sel-sel yang terletak pada konjungtiva bulbar. Ruang penyokong memiliki bentuk tipis yang terpisah secara langsung lewat didepan bola mata, dengan perluasan kantong menaik dan menurun. Kantong-kantong tersebut disebut ruang superior dan inferior serta semua tempat, cul-de-sac. Celah antara kelopak mata disebut celah palbebraBola mata

Dinding bola mata manusia (bulbus, bula) disusun atas tiga lapisan konsentris :a. Lapisan fibrous luasb. Lapisan vaskular tengah – sistem uvea atau traktus uveal, mengandung

koroid, badan siliar dan irisc. Lapisan saraf retina

Lapisan terluar kuat, dapat disentuh dan sedikit longgar. Pada bagian depan, bagian yang menghadap keluar. Struktur halus pada lapisan terluar sangat tertaur dan kandungan airnya sangat seksama diatur sehingga bertindak sebagai jendela yang jernih dan trasnparan (kornea). Ini mencegah pembuluh darah. Diatas 2/3 dari selaput serat yang tersisa nampak buram (bagian putih dari mata) dan disebut sklera. Sklera mengandung mikrosirkulasi yang memberikan nutrisis jaringan pada bagian atas anterior dan biasanya putih kecuali ketika terjadi iritasi dan dilatasi pembuluh darah

Ruangan bola mata adalah suatu alat optik yang menyebabkan penampakan yang terbalik diperkecil yang terbentuk pada retina, yang mana merupakan membran tipis yang tembus cahaya. Secara berurutan alat optik terdiri dari : kornea, pupil, lensa kristal dan retina, dengan lapisan cairan yang jernih atau bahan seperti gel yang terjepit antara struktur yang padat. Pupil, lubang bulat dalam suatu bagian membran kontraktil (disebut iris), bertindak sebagai fungsi penampakan dari sistem. Lensa kristal adalah suatu unsur retraktif dengan

Page 18: hadis I.doc

kemampuan fungsi yang dikontrol dan didukung oleh suatu jaringan otot dalam badan siliar. Koroid adalah metabolit yang mendukung retina

Fungsi optikal dari mata harus stabil secara dimensi yang mana dilakukan oleh sebagian selaput bagian luar, keefektifannya adalah suatu faktor penstabil pada tekanan intraokuler, yang mana akan mengeluarkan tekanan yang sama pada jaringan disekitarnya. Tekanan intraokuler ini menghasilkan produksi cairan spesifik yang mantap, cairan homur yang asli dari proses siliar dan mata menjadi sistem yang berbeli-belit dari kanal alirannya. Tahanan yang ditemui selama pelewatan dan kecepatan pembentukan cairan merupakan faktor utama yang menentukan tingkat tekanan intraokular. Sebagai tambahan untuk fungsi mekanis hidronya, cairan humor bertindak sebagai carrier nutrient, substrat dan metabolit untuk jaringan ovaskular mata. Tulang pada rangka juga mendukung bentuk yang mendekati piramid yang ditempati oleh bola mata, disebut orbitKonjungtiva

Membran konjungtiva menutupi permukaan terluar dari bagian putih mata dan bagian dalam dari kelopak mata. Pada kebanyak tempat terikat dengan longgar dan dengan demikian memungkinkan gerakan bebas dari bola mata. Ini memungkinkan pemberian injeksi subkonjungtival kecuali untuk kornea, konjungtiva merupakan bagian terluar dari mataSistem lakrimal

Permukaan konjungtiva dan kornea ditutupi dan dilicinkan oleh suatu lapisan air yang disekresi oleh kelenjar lakrimal dan konjungtiva. Sekresi dari kelenjar lakrimal, air mata, diantara ke beberapa duktus kecil ke dalam formix konjungtiva, sekretnya jernih, berair, mengandung berbagai garam-garam, glukosa, komponen organik lainnya, sekitar 0,7 % protein dan enzim lisosom. Bagian kelenjar lakrimal dikondisikan pada fornix konjungtiva. Sekretnya cocok untuk meleicinkan dan membersihkan dibawah kondisi biasa dan untuk mempertahankan lapisan tipis berair yang menutupi kornea dan konjungtiva )lapisan prekorneal). Lapisan protein musin dari lapisan khususnya penting dalam mempertahankan stabilitas dari lapisan. Kelenjar lakrimal utama disebut memerankan hanya pada fungsi yang khusus. Kelenjar sebaseus terdapat pada kelopak mata mensekresi cairan berminyak yang membantu mencegah air mata yang berlebihan pada tepi kelopak dan mengurangi penguapan permukaaan yang terpapar pada mata dan menyebar diatas lapisan air mata

Kedipan mata membantu lapisan cair dengan menekan lapisan tipis dari cairan didepan tepi kelopak mata pada saat keluar bersama-sama. Kelebihan cairan menuju ke penampungan lakrimal, suatu daerah segitiga kecil terhampar pada sudut bagian paling dalam dari kelopak mata. Kulit kelopak mata tipis dan dapat terlipat dengan mudah, sehingga memberikan pembukaan yang cepat dan penutupan pada celah palpebral. Gerakan kelopak mata termasuk penyempitan celah palpebral dalam suatu kantong mata, seperti tindakan chantus lateral melewati chantus (chant : sudut dimata bertemu). Ini akan membantu transport atau gerakan cairan melewati bagian lakrimal

Page 19: hadis I.doc

Lapisan PrekornealKornea harus basah untuk menjadi permukaan mata yang memadai, ketika

kurang basah kornea kehilangan permukaannya yang halus dan sifat transparannya. La[isan prekorneal, bagian dari larutan air mata, memberikan kelembaban yang penting pada permukaan. Sifat dari lapisan prekorneal tergantung dari kondisi epitel kornea. Lapisan tersebut bercampur dengan sediaan mata berair dan lipid, disusun dari lapisan lipid tipis terluar. Lapisan berair yang tebal ditengah dan suatu lapisan mukoid tipis bagian dalam. Hal ini diperbaharui pada setiap kediapan dan ketika berkedip mengalami tekanan, baik oleh obat atau secara mekanik, akhirnya akan mengering pada potongannya. Ini memperlihatkan tidak berpengaruhnya penambahan konsentrasi hingga 2 % NaCl terhadap cairan konjungtiva. pH dibawah 4 atau diatas 9 akan menyebabkan kekacauan lapisan. Lapisan ini mempengaruhi gerakan lensa kontak dan terbentuk cepat dengan mudah pada gelas daripada plastikKornea

Kornea tebalnya 0,5 – 1 mm terdiri dari struktur berikut (dari depan ke belakang) :1. Epitel kornea2. Substantia propia (stroma)3. Endotel korneaKornea transparan untuk mendifusikan cahaya secara luar biasa, besarnya cahaya karena susunan tegak lurus dari sel dan serat dan karena tidak adanya pembuluh darah. Pengaburan kornea mengkin satu dari beberapa faktor termasuk tekanan bola mata sebagai glaukoma; jaringan bebas luka karena dilukai, injkesi atau kekurangan O2 atau kelebihan air seperti yang dapat terjadi karena pemakaian kontak lensa.

5. Syarat-Syarat Salep Matao RPS 18 th; 1585

1. Salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan dibawah kondisi yang bernar-benar aseptik dan memenuhi persyaratan dari tes sterilisasi resmi

2. Sterilisasi terminal dari salep akhir dalam tube disempurnakan dengan menggunakan dosis yang sesuai dengan radiasi gamma

3. Salep mata harus mengandung bahan yang sesuai atau campuran bahan untuk mencegah pertumbuhan atau menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya ketika wadah terbuka selama penggunaan. Bahan antimikroba yang biasa digunakan adalah klorbutanol, paraben atau merkuri organik

4. Salep akhir harus bebas dari partikel besar5. Basis yang digunakan tidak mengiritasi mata, membiarkan difusi obat

melalui pencucian sekresi mata dan mempertahankan aktivitas obat pada jangka waktu tertentu pada kondisi penyimpanan yang sesuai

Page 20: hadis I.doc

o SDF; 357a. Sediaan untuk mata dari berbagai jenis produk yang berbeda dapat

berupa larutan tetes mata, pencuci mata atau salep mata. Kadang-kadang injeksi mata digunakan untuk hal-hal yang khusus. Sediaan mata sama dengan produk steril lainnya yaitu kesterilan dan bebas dari bahan partikulat. Dengan pengecualian jumlah yang terbatas dari injeksi mata. Sediaan untuk mata merupakan bentuk sediaan topikal yang digunakan untuk efek lokal. Oleh karena itu tidak perlu bebas pirogen karena metode penggunaan dan pemakaian obat sediaan mata berbeda dengan bahan yang diberikan secara parenteral dalam hal bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan aktivitas untuk memelihara stabilitasnya dan sterilitas produk

b. Sterilitas merupakan syarat yang paling penting, tidak layak membuat sediaan larutan mata yang mengandung banyak mikroorganisme yang paling berbahaya adalah Pseudomonas aeruginosa. Infeksi mata dari organisme ini dapat menyebabkan kebutaan, bahaya yang paling utama adalah memasukkan produk nonsteril kemata saat kornea digososk. Bahan partikulat yang dapat mengiritasi mata menghasilkan ketidaknyamanan pada pasien

6. Karakteristik Sediaan Matao RPS 18 th; 1589

a. KejernihanLarutan mata adalah dengan definisi bebas dari partikel asing dan jernih secara normal diperoleh dengan filtrasi. Tentunya, pentingnya peralatan filtrasi agar jernih dan tercuci baik sehingga bahan-bahan partikulat tidak dikontribusikan untuk larutan dengan desain peralatan untuk menghilangkannya. Pengerjaan penampilan untuk larutan dalam lingkungan yang bersih, penggunaan LAF dan harus tidak tertumpah memberikan kebersihan untuk penyiapan larutan jernih bebas dari partikel asing. Dalam beberapa permasalahan, kejernihan dan sterilisasi dilakukan dalam langkah filtrasi yang sama. Ini penting untuk menyadari bahwa larutan jernih sama fungsinya untuk pembersihan wadah dan tutup. Keduanya, wadah dan tutup harus bersih, steril dan tak tertumpahkan. Wadah atau tutup tidak membawa partikel dalam larutan selama kontak lama dalam penyimpanan. Normalnya dilakukan tes sterilisasi

b. StabilitasStabilitas obat dalam larutan seperti produk mata tergantung sifat

kimia bahan obat, pH produk, metode penyiapan (khususnya penggunaan suhu), zat tambahan larutanb dan tipe pengemasan

Obat seperti pilokarpin dan fisostigmin aktif dan cocok pada mata pada pH 6,8. Namun demikian pH stabilitas kimia (atau ketidakstabilan)

Page 21: hadis I.doc

dapat diukur dalam beberapa hari atau bulan. Dengan obat ini, bahan kehilangan stabilitas kimia kurang dari 1 tahun. Sebaliknya pada pH 5 kedua obat stabil dalam beberapa tahun

c. Buffer dan pHIdealnya, sediaan mata sebaiknya diformulasi pada pH yang

ekuivalen dengan cairan air mata yaitu 7,4. dan prkteknya jarang dicapai. Mayoritas bahan aktif dalam optalmology adalah garam basa lemah dan paling stabil pada pH asam. Ini umumnya dapat dibuat dalam suspensi kortikosteroid tidak larut. Suspensi biasanya paling stabil pada pH asam

pH optimum umumnya menginginkan kompromi pada formulator. pH diseleksi jadi optimum untuk stabil. Sistem dapar diseleksi agar mempunyai kapasitas adekuat untuk memperoleh pH dengan range stabilitas untuk durasi umur produk. Kapasitas buffer adalah kunci utama situasi ini

d. TonisitasTonisitas berarti tekanan osmotik yang diberikan oleh garam-garam

dalam larutan berair. Larutan mata adalah isotonik dengan larutan lain ketikamagnitude sifat koligatif larutan adfalah sama. Larutan mata dipertimbangkan isotonik ketika tonisitasnya sama dengan 0,9 % larutan NaCl

Sebenarnya mata lebih toleran terhadap variasi tonisitas dari suatu waktu yang diusulkan. Mata biasanya dapat mentoleransi larutan sama untuk range 0,5 % - 1,8 % NaCl intraokuler. Namun demikian ini tidak dibutuhkan ketika stabilitas produk dipertimbangkan

e. ViskositasUSP mengizinkan penggunaan peningkat viskositas untuk

memperpanjang waktu kontak dalam mata dan untuk absorpsi obat dan aktivitasnya. Bahan-bahan seperti metil selulose, polivinil alkohol dan hidroksil metil selulose ditambahkan secara berkala untuk meningkatkan viskositas

Investigator telah mempelajari efek peningkatan viskositas pada waktu kontak dalam mata. Umumnya viskositas meningkat dari 25 – 50 cps range signifikan meningkatkan lama kontak dalam mata

f. Bahan TambahanPenggunaan bahan tambahan dalam larutan mata dibolehkan, namun

pemilihannya dalam jumlah tertentu. Antioksidan, khususnya natrium bisulfit atau metasulfit, digunakan dalam konsentrasi sampai 0,3 %, khususnya dalam larutan yang mengandung garam epinefrin. Antioksidan lain seperti asam askobat atau asetilsistein dapat digunakan. Antioksidan ini berefek sebagai penstabil untuk meminimalkan oksidasi epinefrin

Penggunaan surfaktan dalam sediaan mata dibatasi hal yang sama. Surfaktan nonionik, keluar toksis kecil seperti bahan campuran digunakan dalam konsentrasi rendahkhususnya suspensi steroid dan berhubungan

Page 22: hadis I.doc

dengan kejernihan larutan. Surfaktan jarang digunakan sebagai kosolven untuk meningkatkan kelarutan

Penggunaan surfaktan, khususnya beberapa konsentrasi signifikan, sebaiknya dengan karakteristik bahan-bahan. Surfaktan nonionik, khususnya dapat bereaksi dengan adsorpsi dengan komponen pengawet antimikroba dan inaktif sistem pengawet. Benzalkonium klorida dalam range 0,01 – 0,02 % dengan toksisitas faktor pembatas konsentrasi, sebagai pengawet digunakan dalam jumlah besar larutan dengan suspensi sediaan mata

7. Cara Penggunaan Salep mataRPS 18 th; 1584a. Cuci tanganb. Buka tutup dari tubec. Dengan satu tangan, tarik kelopak mata bagian bawah perlahan-lahand. Sambil melihat keatas, tekan sejumlah kecil salep kedalam kelopak

mata bagian bawah (± ¼ - ½ inci). Hati-hati agar tidak menyentuhkan ujung tube pada mata, kelopak mata, jari, dll

e. Tutup mata dengan lembut dan putar bola mata kesegala arah pada saat mata ditutup. Kadang-kadang pengaburan dapat terjadi

f. Kelopak mata yang tertutup dapat digosok dengan lembut dengan jari untuk mendistribusikan obat melalui fornix

g. Tutup kembali tube Hati-hati untuk mencegah kontaminasi tutup tube saat dibuka Pada saat tube salep dibuka pertama kali, tekan keluar ¼ inci salep dan

buang karena mungkin terlalu kering Jangan pernah menyentuh ujung tube dengan permukaan apapun Jika mempunyai lebih dari satu tube untu salep mata yang sama, buka satu

tube saja Jika menggunakan lebih dari satu jenis salep mata pada waktu yang sama,

tunggu sekitar 10 menit sebelum menggunakan salep lainnya Untuk memperbaiki aliran dari salep, pegang tube dalam tangan selama

beberapa menit sebelum digunakan Sangat bermanfaat untuk latihan menggunakan salep dengfan persis

didepan cermin

8. Teori Kinsey DOM; 882Banyak obat mata adalah basa lemah dimana bentuk garamnya digunakan pada mata dalam larutan beriar. Karena kemampuan netralisasi dari air mata, pH dari tetes mata dengan cepat dirubah menjadi pH fisiologis. Tergantung dari sifat disosiasi dari alkaloida, sebagian dari garam akan dirubah menjadi bentuk basa bebas yang biasanya lebih larut lemak sehingga ion mudah ditransfer dalam sel

Page 23: hadis I.doc

epitel yang kaya akan lemak. Bentuk lemak dari alkaloid R3N melewati lapisan epitel kedalam substantia propia (stroma). Lapisan stroma ini berlapis-lapis, kurang mengandung lipid dan kaya akan air. Obat yang berpenetrasi sebagian akan dirubah menjadi bentuk terprotonisasi tergantung pada pH lingkungan berair pada stroma. Pada saat melewati lapisan lemak endotelium, obat masuk kedalam cairan humor dimana obat akan terdifusi dengan cepat kedalam iris dan badan siliar yaitu tempat dimana obat mempunyai aksi farmakologis

9. Cara Pembuatan Salep mataScoville’s; 357

Salep mata dibuat dengan menggunakan salah satu dari dua metode berikut :Jika bahan obat larut dalam air dan membentuk larutan stabil maka bahan obat dilarutkan dalam jumlah minimum air untuk injeksi, larutan yang dihasilkan kemudian digabungkan dengan basis yang telah dilebur dan campuran diaduk terus-menerus sampai mengentalJika bahan obat tidak segera larut dalam air, maka bahan obat dimikronisasi sampai menjadi sebur yang sangat halus dengan melevigasinya dengan sejumlah kecil basis. Campuran yang dihasilkan digabungkan dengan sisa basis

10. Cara Memasukkan Salep Kedalam TubeScoville’s; 361

Cara yang paling mudah untuk mengisi tube adalah menempatkan salep pada sepotongn kertas berlilin atau kertas perkamen kemudian lipat kertas sehingga kedua ujungnya bertemu. Dengan menempatkan batang pengaduk pada ujung lipatan dan menggulung kertas mengarah kebagian bawah lipatan, salep dalam kertas ditekan menjadi bentuk silinder. Kertas tube kemudian dimasukkan pada bagian belakang yang terbuka besar dari tube yang dapat dilipat dan ketika kertas ditarik keluar melalui jari, salep akan tertahan dan tertinggal didalam tube. Pada saat memasukkan salep, penutup dari tube harus dibuka untuk memungkinkan pengisian yang sempurna. Tube seharusnya diisi sampai jarak 1 inci dari ujung tube sehingga memberikan tempat untuk penutupan tube. Penutupan dilakukan dengan meratakan dasar salep dengan spatula dan melipatnya lebih dari dua kali dan menjaganya dengan penjepit khusus tube salep yang dilakukan dengan sepasang pinset.

11. Mengapa Salep Mata Harus Steril ?o Presc; 181

Jika suatu anggapan batasan mekanisme pertahanan mata menjelaskan dengan sendirinya bahwa sediaan mata harus steril. Air mata tidak seperti darah tidak mengandung antibodi atau mekanisme untuk memproduksinya. Mekanisme utama untuk pertahanan melawan infeksi mata adalah aksi sederhana pencucian dengan air mata dan suatu enzim yang ditemukan dalam air mata

Page 24: hadis I.doc

(lizosim) yang mempunyai kemampuan menghidrolisa selubung polisakarida dari beberapa mikroorganisme, satu dari mikroorganisme yang tidak dipengaruhi oleh lizosim yakni yang paling mampu menyebabkan kerusakan mata yaitu Pseudomonas aeruginosa (Bacilllus pyocyamis). Infeksi serius yang disebabkan mikroorganisme ini ditunjukka dengan suatu pengujian literatur klinis yang penuh dengan istilah-istilah seperti enukleasi mata dan transplantasi kornea. Penting untuk dicatat bahwa ini bukan mikroorganisme yang jarang, namun juga ditemukan disaluran intestinal, dikulit normal manusia dan dapat menjadi kontaminan yang ada diudara

o SDF; 359Sterilitas merupakan syarat yang paling penting. Larutan mata yang dibuat dapat membawa banyak mikroorganisme, yang paling berbahaya adalah Pseudomonas aeruginosa. Infeksi mata dari organisme ini dapat menyebabkan kebutaan, ini khususnya berbahaya untuk penggunaan produk-produk nonsteril pada mata saat kornea terkena. Bahan partikulat dapat mengiritasi mata menghasilkan ketidaknyamanan pada pasien

o RPS 18 th; 1583Pseudomonas aeruginosa (Bacillus pyocyaneus, P. pyocyanea, Blue Pas bacillus). Ini merupakan mikroorganisme berbahaya dan opurtonis yang tumbuh baik pada banyak kultur media dan menghasilkan toksin dari produk antibakteri. Cenderung untuk membunuh kontaminan lain dan membiarkan Pseudomonas aeruginosa untuk tumbuh pada kultur murni. Bacillus gram negatif juga tumbuh pada sediaan mata yang menjadi sumber infeksi serius dari kornea. Ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan pada 24 -48 jam. Pada konsentrasi yang ditopleransi oleh jaringan mata menunjukkan bahwa semua zat antimikroba didiskusikan pada bagian berikut dapat tidak efektif melawan beberapa strain dari organisme ini.

12. Cara Pengujian Salep mataa. Uji Kebocoran Salep mata (FI IV; 1086)

Pilih 10 tube salep mata dengan segel khusus jika disebutkan. Bersihkan dan keringkan baik-baik permukaan luar tiap tube dengan kain penyerap. Letakkan tube pada posisi horisontal diatas lembaran kertas penyerap dalam oven dengan suhu yang diatur pada 60o + 3oC selama 8 jam. Tidak boleh terjadi kebocoran yang berarti selama atau setelah pengujian selesai, abaikan bekas salep yang diperkirakan berasala dari bagian luar dimana terdapat lipatan dari tube atau dari bagian ulir (tutup tube). Jika terdapat kebocoran pada 1 tube tapi tidak lebih darfi 1 tube, ulangi pengujian dengan tambahan 20 tube salep. Pengujian ini memenuhi syarat jika tidak satu pun kebocoran dari 10 tube uji pertama atau kebocoran yang diamati tidak lebih dari 1 atau 30 tube yang diuji

b. Uji Partikel dan Ukuran (RPS 18 th; 1585)

Page 25: hadis I.doc

Undang-undang resmi memberikan suatu uji yang dirancang untuk membatasi tingkat yang dipertimbangkan untuk jumlah atau ukuran yang dapat disetujui untuk partikel yang berbeda yang mungkin terdapat dalam salep mata. Dalam uji ini, keluarkan isis dari 10 tube salep pertama-tama lebur dalam cawan petri, kemudian biarkan memadat. Lalu diamati dengan mikroskop berkekuatan rendah yang dilengkapi dengan mikrometer dan lensa okuler untuk partikel yang berukuran 50 µm atau lebih dalam beberapa dimensi. Pengujian memenuhi syarat jika jumlah total dari partikel logam dalam 10 tube tidak lebih dari 50 g atau tidak lebih dari 1 tube ditemukan mengandung 8 partikel yang sama

c. Uji Sterilitas (RPS 18 th; 1585)Uji sterilitas dari salep mata dilakukan dengan uji steril atau membran yang menahan bakteri dengan nilai porositas 0,45 atau 0,22 µm. untuk salep yang larut dalam isopropil miristat (pelarut yang digunakan secara resmi untuk uji sterilitas). Sampel salep dilarutkan dalam pelarut untu tes steril. Untuk salep yang tidak larut dalam isopropil miristat, disuspensikan pada pembawa berair yang cocok yang mengandung bahan pendispersi dalanm prosedur umum yang konvensional

Page 26: hadis I.doc