Upload
1231011994
View
1.082
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Created by The First Group
Anti Putlianasari
Evi Anggraeni
Muhammad Umam Khomaro
Soraya Ulfah
Setiap mahasiswa memiliki tuntutanilmiah dalam suatu pengkajian. Salah satudiantaranya adalah mahasiswa perlumengkaji ilmu hakikat manusia.
Ilmu hakikat manusia yang akandibahas mencakup alasan pentingnyapengkajian hakikat manusia, pendekatandalam pengkajian manusia, manusiatinjauan evolusi, manusia tinjauan filosofis,dimensi-dimensi kemanusiaanmanusia,dan konsep manusia Indonesiaseutuhnya.
Seiring berkembangnya zaman, ilmu
pendidikan mengalami perkembangan
dalam pengkajian tentang keberadaan
manusia. Semula pengkajian menggunakan
pendekatan monodisipliner. Sekarang
pendekatan ini dirasa sudah tidak sesuai
dengan kondisi manusia yang merupakan
makhluk multidimensional. Oleh karena itu
perlu menggunakan banyak disiplin ilmu
dalam mengkaji manusia.
Pendekatan
multidisipliner
Pendekatan
interdisipliner
Suatu pendekatan
dalam megkaji sesuatu
melibatkan beberapa
disiplin ilmu secara
berdiri sendiri (Suryani,
1986).
Pendekatan dalam
pemecahan suatu
masalah dengan
menggunakan tinjauan
berbagai sudut
pandang ilmu
serumpun yang relevan
atau tepat guna secara
terpadu.
Pengkajian tentang hakikat manusia
ditujukan untuk mendasari pola pikir, sikap,
dan perilaku dalam menjalankan suatu
tugas. Sehingga pengkajian ini akan lebih
efektif dengan memakai pendekatan
interdisipliner.
Manusia menurut Pancasila adalah monodualistik dan monopluralistik; keselarasan, keserasian dan keseimbangan; integralistik; kebersamaan dan kekeluargaan.
Ahli biologi cenderung melihat hakikat manusia secara ragawi. Aktivitas jiwa merupakan fungsi aktivitas otak.
Dihimpun oleh Retno Sriningsih Satmoko
Socrates menyatakan bahwa hakikat manusia terletak pada budinya yang memungkinkan untuk menentukan hikmah dan kebaikan.
Plato menonjolkan peran pikir yang dapat melahirkan budi baik, dengan demikian hakikat manusia terlatak pada budinya.
Aristoteles menyatakan bahwa hakikat manusia terletak pikirnya tetapi perlu dilengkapi dengan hasil pengamatan indera.
Bertahun – tahun manusiatelah berusaha untuk introspeksiguna mencari jawaban ataspertanyaan tentang “ apakahmanusia itu? “ Dan terbuat atauterdiri apakah manusia itu?Bidang filsafat yang khususmengkaji masalah ini disebutontologia atau metafisika. Namunberkali-kali pula mengalami krisisatas jawaban tersebut.
Pendefinisian manusia yang belum
mengalami krisis adalah pandangan manusia
secara animal symbolicum dari Cassirer
(1987). Dengan definisi ini, mengandung
makna bahwa pemikiran dan perilaku simbolis
merupakan ciri yang betul-betul khas
manusiawi dan bahwa kemajuan seluruh
kebudayaan manusia mendasarkan diri pada
hal tersebut.
Next...
Perkataan simbol harus dibedakan dengan tanda, sebab
pada binatang juga dapat melakukan sesuatu dengan tanda
tertentu. Percobaan Pavlov membuktikan bahwa pada
binatang dapat menerjemahkan tanda dari situasi makanan.
Kalau kita kaji ada perbedaan hakiki antara tanda pada
binatang dan simbol pada manusia. Betapa pun tanda pada
binatang hanya bermakna fisik sebagai operator, sedangkan
simbol pada manusia bermakna fungsional dari dunia
makna manusiawi. Pada makna simbol manusiawi ada
unsur hakiki yang khas yaitu unsur penyadaran.
Dengan pendefinisian manusia sebagai
makhluk simbol ini, kita menjadi semakin
mudah dalam memahami gejala penemuan
bahasa manusia, tulisan, dan ilmu serta
pengetahuan manusia. Bagaimana proses
pendidikan pun dapat di kembangkan
dengan basic assumption ini.
Dimensi-Dimensi
KemanusiaanManusia
Makhluk Individu
Makhluk Sosial
Makhluk Susila
Makhluk Religius
Manusia itu bersifat unik atau khas
Manusia disamping mempunyai agama juga mempunyai
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia adalah makhluk beragama, dalam
arti bahwa mereka percaya dan/atau
menyembah Tuhan, melakukan ritual
(ibadah) atau upacara-upacara. Suatu
fenomena bahwa manusia menyembah,
berdoa, menyesali diri dan minta ampun
kepada sesuatu yang ghaib, walaupun
kemudian ada yang menjadi agnostic (tidak
mau tahu akan adanya Tuhan)
atauatheis (mengingkari adanya Tuhan).
Dalam beberapa kitab
suci disebutkan bahwa
penciptaan makhluk
(hidup dan tak hidup)
oleh Tuhan Yang Maha
Esa dalam pentahapan
tertentu.
Kalau kita telusuri kembali penciptaan makhluk
oleh Tuhan Yang Maha Esa maka makhluk
pertama yang tercipta adalah makhluk tak
hidup (abiotik). Makhluk ini sangat tunduk pada
hokum alam, sehingga dapat disebut sebagai
makhluk yang paling teratur.
Makhluk yang paling tidak teraturkondisinya adalah manusia. Karenakondisinya yang paling tidak teraturtersebut, Tuhan dengan sifat keadilan-Nya memberi perlakuan khusus padamanusia. Perlakuan khusus tersebutsetidaknya dalam dua wujud yaitu diberiperaturan khusus dan terlahir dalamkondisi tak berdaya.
Peraturan khusus yang langsungditurunkan Tuhan kepada manusia dalambentuk wahyu berupa kitab suci.
Perlakuan khusus bagi manusia yangkedua adalah terlahir dalam kondisi yangtak berdaya.
Next...
Evolusi ternyata tidak hanyamenyangkut alam semesta , evolusi juga mengena padamanusia dan itupun tidak hanyadalam pengertian biologi saja, melainkan menyangkut pula pengertian dalam bidangkemampuan intelektual, tingkahlaku, dan peradaban manusia.
Bukti – bukti penemuan fosilmanusia menunjukan bahwavolume otak manuisa purbalebih kecil bila disbandingdengan otak manusia modernyang memiliki otak dewasapaling kecil sekalipun ( kira -kira 1500 cc ), tetapi lebihbesar daripada volume otak
Next...
Semenjak manusia menemukan
bahasa dan tulisan telah mulai
ada revolusi ilmu dan revolusi
dalam pelaksaan pendidikan.
a 5
f
x
i
b
Pada hakikatnya tujuan setiap praktik
pendidikan adalah sama,yaitu membentuk
manusia yang baik.Hanya saja rumusan
manusia yang baik terjadi perbedaan
antar orang perorang,antar keluarga,antar
kelompok dan antar bangsa.
Konsep Manusia Indonesia Seutuhnya
menemptkan keempat dimensi
kemanusian secara selaras serasi dan
seimbang.Diskripsi paling rinci tentang
Manusia Indonesia Seutuhnya tertuang
dalam butir-butir pengamalan Pancasila
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaanya terhadap Tuan Yang Maha Esa.
Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusian yang adil dan beradap.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnyasebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan kewajiban tanpa membeda-bedakan suku ,keturunan,agama,jenis kelamin,kedudukan sosial ,warna kulit ,dll.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira.
Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai –nilai kemanusiaan.
3. Persatuan Indonesia
Mampu menempatkan persatuan,kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka tunggal ika.
Memejukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebagai warga negara dan warga masyarakat,setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,hak dan kewajiban yang sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Mengembangkan ang luhur,yang
mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong-royongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap
sesama.
Menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
Menghormti hak orang lain.
Suka memberikan pertolongan kepada
orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
Konsep lain tentang deskripsi Manusia
Indonesia Seutuhnya dapat dirunut pada
tujuan pendidikan nasional,mengacu pada
Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal
3
‘’Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
THANKS FOR YOUR
ATTENTION