Company LOGO PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI KETAMIN DAN PROPOFOL DENGAN FENTANIL DAN PROPOFOL PADA PASIEN YANG MENJALANI PROSEDUR KURETASE OBSTETRI dr. Aditya Chriswinarno PEMBIMBING dr. Wahyudi, SpAn-KAP Dr.dr. Hisbullah, SpAn-KIC-KAKV Prof.Dr.dr.R Satriono, MSc, SpA(K), SpGK(K)
PowerPoint Templatedr. Aditya Chriswinarno
COMPANY LOGO
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
Kehamilan proses perkembangan embrio yang berimplantasi pada
dinding endometrium pada uterus, 20% dari kehamilan di dunia
berakhir dengan pengakhiran kehamilan.
Kuretase prosedur paling sering dilakukan dan prosedur singkat yang
secara signifikan menimbulkan nyeri yang diakibatkan dilatasi
serviks dengan menggunakan dilators dan tissue extraction
*
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
Obat induksi intravena yang ideal ataupun kombinasi obat-obat
induksi memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, serta pulih
sadar yang cepat dengan gejolak hemodinamik dan efek samping yang
minimal pada prosedur obstetri dan ginekologi.
Fentanil dan propofol (FP) sangat populer dan diterima secara luas
untuk prosedur singkat.
*
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
*
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
*
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
*
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
*
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
*
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
Apakah pemberian kombinasi ketamin-propofol (KP) intravena sama
baiknya dengan pemberian fentanyl-propofol (FP) intravena dalam
menjaga stabilitas hemodinamik dan mengurangi kebutuhan analgetik
tambahan pada pasien yang menjalani prosedur kuretase
obstetrik.
*
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
*
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
TUJUAN PENELITIAN
dalam menjaga stabilitas
hemodinamik dan mengurangi
Menghitung kebutuhan analgetik tambahan pada kelompok KP
Menghitung kebutuhan analgetik tambahan pada kelompok FP
Membandingkan kebutuhan analgetik tambahan pada kedua
kelompok
*
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
LATAR BELAKANG
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
MANFAAT PENELITIAN
.
)
Kombinasi ketamin dan propofol (ketofol/KP) telah diperkenalkan
sejak beberapa tahun sebelumnya pada prosedur sedasi dan analgesia.
KP memiliki mula kerja yang cepat dan smooth, secara signifikan
memberikan efek hemodinamik yang stabil pada pasien dengan resiko
tinggi jika digunakan sebagai obat induksi tunggal, depresi napas,
analgesia pascabedah, dan pulih sadar. KP dapat dikombinasikan
dalam satu syringe dan dengan beberapa konsentrasi, maupun dengan 2
syringe secara terpisah.(Wang dkk.,2012; Amornyotin
dkk.,2014)
KP efektif digunakan pada prosedur sedasi dan analgesia pada
obstetri dan ginekologi (biopsi endometrium),(Akin dkk.,2005),
oftalmologi, ortopedi dan kardiovaskuler (coronary artery surgery)
(Botero dkk.,2000; Erden dkk.,2009) pada semua golongan umur. KP
telah terbukti efektif menjaga hemodinamik dan respiratorik yang
adekuat. Dengan kombinasi kedua jenis obat ini, dosis obat dapat
dikurangi. Beberapa peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan KP dengan efek hemodinamik yang minimal dan dapat
menurunkan efek samping dari kedua obat induksi tersebut. (Wang
dkk.,2012).
Prosedur kuretase pada abortus merupakan prosedur singkat sekitar
15-30 menit, membutuhkan analgesia dan sedasi ringan. KP memberikan
efek mula kerja yang cepat dan analgesia dan sedasi yang adekuat,
sehingga ideal untuk prosedur singkat.(Wang dkk.,2012)
Wang dkk (2012) menyimpulkan bahwa pemberian kombilasi KP sama
efektifnya dengan propofol fentanil. Akin dkk (2005) melaporkan
bahwa pada pemberian propofol membutuhkan bantuan ventilasi dan
mula kerja sedasi pada kelompok KP jauh lebih cepat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan KP mengurangi depresi napas dan
menghasilkan mula kerja sedasi yang lebih cepat.(Akin
dkk.,2005)
Seperti penelitian lainnya, KP sama efektifnya dan lebih aman
dibandingkan FP. (Goh dkk.,2005; Messenger dkk.,2007) Daabis dkk
(2009) melaporkan bahwa pemberian kombinasi KP dengan konsentrasi
4:1 (propofol : ketamin) memberikan efek sedasi dan analgesia yang
lebih adekuat dibanding konsentrasi 1:1 tanpa gejolak hemodinamik
dan depresi pernapasan serta efek samping psikotomimetik.(Daabiss
dkk.,2009)
Badrinath dkk (2000) mempublikasikan pada 100 wanita yang menjalani
prosedur biopsi payudara dengan anestesi lokal dan infus ketamin
pada berbagai konsentrasi dengan propofol didapatkan KP dengan
konsentrasi 5:1 memberikan sedasi dan analgesia yang efektif pada
prosedur ini. (Badrinath dkk.,2009)
Memberikan informasi ilmiah mengenai perbandingan efektivitas
antara kombinasi KP dengan FP pada pasien yang menjalani
prosedur kuretase obstetri
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
penelitian
lebih lanjut terutama dalam penggunaan kombinasi ketamin
-propofol sebagai analgesia dan sedasi pada pasien yang
menjalani prosedur kuretase.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Heading. Text.
Use this space for overall reminders or special tips linked to the
slide or occasion. Simply select this text and replace it with your
own reminders.
COMPANY LOGO
TINJAUAN PUSTAKA
COMPANY LOGO
PROSEDUR
KURETASE
FARMAKOLOGI
MAPS
KERANGKA
TEORI
Menurut International Association for the Study of Pain (IASP),
nyeri adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak
menyenangkan yang dihubungkan dengan kerusakan jaringan yang nyata
atau berpotensi rusak, atau yang digambarkan seperti kerusakan
jaringan itu. Sedangkan nyeri akut didefinisikan sebagai nyeri yang
disebabkan oleh stimulasi yang berbahaya (noxious) karena cedera,
proses penyakit, atau fungsi otot atau organ dalam yang abnormal.
Nyeri akut biasanya bersifat nosiseptif.
(Morgan, dkk)
COMPANY LOGO
PROSEDUR
KURETASE
FARMAKOLOGI
MAPS
KERANGKA
TEORI
Tindakan kuretase dapat dengan menggunakan obat-obatan atau pun
dengan tindakan bedah. Tindakan kuretase dengan obat-obatan efektif
pada umur kehamilan 49 hari. Dengan tindakan bedah, tindakan
kuretase pada umur 8 minggu dengan anestesi lokal, dengan prosedur
sedasi dan analgesia jika umur kehamilan di atas 8 minggu. (Wang
dkk.,2012)
Kuretase merupakan salah satu prosedur obstetrik dan ginekologi
yang sering dilakukan. Baik untuk pengosongan sisa konsepsi dari
kavum uteri akibat abortus. Ataupun untuk mengetahui kelainan
perdarahan uterus pada kasus ginekologi. Prosedur ini berlangsung
dalam waktu singkat, sekitar 15 menit. Kasus yang membutuhakan
tindakan kuretase bermacam-macam, di antaranya abortus, blighted
ovum, rest placenta, dan kehamilan mola. Ada juga kasus kuretase
yang ditujukan untuk diagnostik seperti biopsi endometrium. Di
antara kasus obstetri yang paling banyak memerlukan tindakan
kuretase di antaranya adalah abortus. (Mansour dkk.,2013)
COMPANY LOGO
PROSEDUR
KURETASE
FARMAKOLOGI
MAPS
KERANGKA
TEORI
fentanil
Fentanil merupakan agonis opioid sintetik yang secara struktural
berhubungan dengan meperidin. Sebagai analgesik, fentanil 75 sampai
125 kali lebih kuat dibanding morfin. Pemberian fentanil dosis
tunggal intravena mempunyai onset kerja yang lebih cepat dan durasi
kerja lebih singkat dibanding morfin. Efek samping fentanil
menyerupai efek samping morfin kecuali bahwa pelepasan histamin dan
hipotensi tidak terjadi pada opioid ini bahkan pada pemberian dosis
besar intravena secara cepat. (Morgan dkk.,2013)
Efek dari fentanil Selain sebagai analgesia, perubahan mood,
euforia, disforia dan rasa mengantuk seringkali terjadi. Fentanil
menekan pusat pernapasan, menekan refleks batuk dan membuat
konstriksi pupil. Kadar analgesik darah dari fentanil dapat
menimbulkan mual dan muntah secara bermakna yang lebih sering
terjadi pada pasien yang beraktivitas dibanding yang istirahat.
(Morgan dkk.,2013; Barash dkk.,2001)
COMPANY LOGO
PROSEDUR
KURETASE
FARMAKOLOGI
MAPS
KERANGKA
TEORI
MAPS merupakan pengukuran nyeri pascabedah pada preverbal
anak-anak. Terdiri dari 5 katagori dan 10 skala pengukuran.
Pengukuran skala nyeri ≥ 4 menggambarkan 80% dari skala awal
sebelumnya dan 30% skala nyeri setelah dilakukan pemberian dosis
tambahan analgetik intravena. Pada penelitian ini, dilakukan rescue
fentanil 0,5 mcg/kgBB jika pada pengukuran skala nyeri tercapai ≥
4.
COMPANY LOGO
PROSEDUR
KURETASE
FARMAKOLOGI
MAPS
KERANGKA
TEORI
Tabel 1. Multidimensional Assessment Pain Scale (MAPS) (Ramelet AS
dkk, 2007)
Katagori
0
1
2
Basal
Ekspresi wajah
State of arousal
Calm dan tertidur
COMPANY LOGO
METODE PENELITIAN
COMPANY LOGO
METODE PENELITIAN
COMPANY LOGO
METODE PENELITIAN
COMPANY LOGO
METODE PENELITIAN
COMPANY LOGO
METODE PENELITIAN
COMPANY LOGO
HASIL PENELITIAN
COMPANY LOGO
HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2015 dan
diperoleh 44 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia
mengikuti penelitian. Sampel dibagi dalam dua kelompok, yaitu
kelompok ketamin-propofol yang diberikan kombinasi ketamin 0,5
mg/kgBB IV dan propofol 1 mg/kgBB IV (n=22). Serta kelompok
fentanil-propofol yang diberikan kombinasi fentanil 1 mcg/kgBB IV
dan propofol 1 mg/kgBB IV (n=22).
COMPANY LOGO
Variabel
Kelompok
P*
*Uji Chi Square , dinyatakan bermakna
Lama Operasi
*Uji Mann Whitney dinyatakan bermakna.
Tabel 3. Perbandingan TAR kedua kelompok
TAR (mmHg)
berdasarkan nilai rerata masing-masing.
COMPANY LOGO
Tabel 4. Perbandingan TAR pada masing-masing kelompok
*Uji Wilcoxon dinyatakan bermakna
*Uji Mann Whitney, dinyatakan bermakna
TAR (mmHg)
COMPANY LOGO
*Uji Wilcoxon, dinyatakan bermakna
*Uji Chi Square, dinyatakan bermakna
Tabel 7. Jumlah pasien yang diberi tambahan fentanil pada
masing-masing kelompok
Skala MAPS
Chart1
9.1
59.1
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
COMPANY LOGO
*Uji Chi Square, dinyatakan bermakna
Lama Operasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, menjawab hipotesis yang di ajukan
berupa kombinasi Ketamin Propofol lebih efektif dalam menjaga
stabilitas hemodinamik dan mengurangi kebutuhan analgesik tambahan
pada pasien menjalani kuretase obstetrik dibandingkan kombinasi
Fentanyl Propofol.
COMPANY LOGO
PEMBAHASAN
Obat yang ideal digunakan sebagai sedo-analgesia mempunyai mula
kerja dan waktu pulih sadarnya yang cepat. Sampai saat ini belum
terdapat suatu konsensus yang digunakan untuk manajemen prosedur
singkat seperti kuretase. Propofol merupakan agen intravena yang
dapat diterima dan digunakan pada prosedur kuretase, di mana
memiliki efek farmakokinetik dan farmakodinamik yang lebih baik
dibandingkan agen yang lain, namun penggunaan propofol dengan dosis
yang tinggi dapat memberikan komplikasi seperti hipotensi dan
depresi nafas, sehingga meningkatkan resiko komplikasi (Yuce dkk.,
2013)
COMPANY LOGO
PEMBAHASAN
Ketamin merupakan NMDA reseptor antagonis, yang telah terbukti
menurunkan nyeri selama operasi dan mengurangi kebutuhan konsumsi
analgetik pasca operasi sampai dengan 35-40% pada beberapa praktek
klinis, namun ketamin dengan dosis yang besar juga memberikan efek
samping berupa kardiotoksik, episode psikotik dan pulih sadar yang
lebih panjang, namun apabila ketamin dikombinasikan dengan agen
sedatif dapat mengurangi efek samping yang dapat muncul dan pasca
operasi.
COMPANY LOGO
PEMBAHASAN
Kombinasi ketamin dan propofol telah banyak digunakan secara luas,
seperti prosedur radio-intervensi, prosedur biopsi dan kuretase,
dan juga penggunaan ketamin propofol lebih efisien karena dapat
dicampur dalam satu syringe. Kombinasi ketamin dan propofol dan
memberikan efek yang sinergis obat dengan mengurangi efek samping
yang dapat muncul masing-masing obat. Pada penelitian ini telah
kami lakukan uji klinis perbandingan efek kombinasi ketamin
propofol dengan fentanyl propofol pada kuretase obstetrik pada 44
sampel yang dibagi dalam dua kelompok, di mana penelitian ini
memperlihatkan bahwa, kombinasi ketamin propofol memberikan
hemodinamik yang stabil selama prosedur, dengan kebutuhan opioid
tambahan dan efek samping lebih sedikit.
COMPANY LOGO
Pada sistem kardiovaskuler, ketamin meningkatkan tekanan darah
sistolik pada orang dewasa yang mendapat dosis klinis 20-40 mmHg
dengan peningkatan sedikit tekanan darah diastolik. Tekanan darah
sistemik meningkat progresif 3-5 menit pertama setelah injeksi
ketamin intravena dan menurun ke level sebelum injeksi 10-20 menit
kemudian. Pemberian dalam dosis besar (1-2 mg/kgBB) digunakan
sebagai dosis induksi pada anestesi umum memberikan efek menurunkan
kemampuan ventillasi, meningkatkan tekanan arteri rerata (TAR),
laju jantung, cardiac output (CO) serta meningkatkan konsumsi
oksigen otak dan aliran darah otak.
Penambahan Fentanil 0,5 mcg/kgBB intra prosedur kuretase
Pada saat dilakukan prosedur kuretase ( T2) di mana dilakukan
penjepitan portio oleh operator didapatkan pada kelompok FP sesuai
skala MAPS ≥4 dibutuhkan penambahan fentanil 0.5 mcg/kgBB, pada
kelompok FP terdapat 13 pasien (59,1%) dan pada kelompok KP 2
pasien (9,1%) yang diberikan tambahan fentanil intra prosedur.
Sehingga secara statistik bermakna (P=0,035). Efektifitas kombinasi
KP, di mana propofol memberikan efek relaksasi sedangkan ketamin
memberikan efek superior sebagai analgesia, sehingga menghasilkan
kombinasi yang memenuhi balanced anaesthesia. Pasien yang
mendapatkan kombinasi ketamin dan propofol memiliki analgesia
pascabedah lebih baik dibandingkan pasien pada kelompok fentanil
dan propofol di mana efek sedasinya yang memanjang dan analgesia
yang tidak adekuat. (Mayer dkk., 1990)
COMPANY LOGO
Penggunaan kombinasi fentanil dan propofol untuk prosedur singkat
sudah populer dapat diterima secara luas. Fentanil memberikan
analgesia yang adekuat, dengan efek samping yang minimal pada
fungsi psikomotorik. Kombinasi kedua obat ini dapat menyebabkan
depresi napas dan penurunan TAR.
(Nalini dkk., 2014)
C. Efek samping
Pada penelitian ini, pada kelompok PF didapatkan 8 pasien mengalami
depresi napas, desaturasi (36,4%). Insiden desaturasi secara
statistik bermakna. Diperlukan pemberian suplemen oksigen dan
maneouver jaw thrust and chin lift. Ditemukannya insiden mual dan
muntah, di mana pada kelompok KP dengan 2 pasien (9,1%), sedangkan
pada kelompok FP dengan 4 pasien (22.7%). Secara statistik bermakna
(). Penurunan kejadian mual dan muntah pada penggunaan ketamin
dapat dihubungkan dengan berkurangnya penggunaan analgesik opioid
tambahan intra prosedur,yakni fentanil sehingga mengurangi efek
samping opioid
COMPANY LOGO
Akin dan Guler 2005 menggunakan fentanil dosis 1 mcg/kgBB dan
propofol 1 mg/kgBB (FP) dibandingkan kombinasi ketamin 0,5 mg/kgBB
dan propofol 1 mg/kgBB (KP) pada prosedur biopsi endometrium,
didapatkan efek samping berupa depresi napas terjadi pada 5 pasien
pada kelompok FP dan 1 pasien pada kelompok KP.
Efek samping pemberian ketamin adalah Emergence dari reaksi psycho
mimetic (dreaming, delirium, dan hallucinations), hipersekresi.
Pada penelitian ini tidak ditemukan efek samping tersebut.
C. Efek samping
Kombinasi agen Ketamin dan propofol dapat digunakan sebagai pilihan
agen sedo-analgesia pada prosedur kuretase.
Kombinasi agen ketamin dan propofol memperlihatkan hemodinamik
intraoperatif yang relatif stabil selama prosedur dengan kebutuhan
opioid yang lebih sedikit selama prosedur.
Kombinasi agen ketamin dan propofol memberikan efek samping mual
muntah dan depresi nafas lebih sedikit selama prosedur
kuretase.
Pemberian kombinasi ketamin 0,5 mg/kgBB/IV dan propofol 1
mg/kgBB/IV dapat menjaga stabilitas hemodinamik pada prosedur
kuretase.
Pemberian kombinasi ketamin 0,5 mg/kgBB/IV dan propofol 1
mg/kgBB/IV dapat mengurangi kebutuhan tambahan analgetik opioid
pada prosedur kuretase.
Pemberian kombinasi ketamin 0,5 mg/kgBB/IV dan propofol 1
mg/kgBB/IV tidak menimbulkan efek samping yang bermakna.
COMPANY LOGO
B. Saran
Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih
banyak, dan penggunaan perbandingan kombinasi ketamin dan propofol
yang lebih baik dan optimal.
COMPANY LOGO