45
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN HEMATOKOLPOS, HEMATOMETRA, DAN HEMATOSALPING PADA HIMEN IMPERFORATA Oleh: Nurmadiah Novita Amelia Sari Putri Pratiwi Ridwan Baihaqi Said Tryanda S Yvonne Felicita Yosami Pembimbing : dr. Imelda EB Hutagaol, Sp.OG (K)

hematokolpos, hematometra, hematosalping

Embed Size (px)

DESCRIPTION

case gynecology angktn 61kepaniteraan klinik bagian obstetri dan ginekologiRSUD Arifin Achmad Prov. Riau

Citation preview

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN HEMATOKOLPOS, HEMATOMETRA, DAN

HEMATOSALPING PADA HIMEN IMPERFORATA

Oleh:Nurmadiah

Novita Amelia SariPutri Pratiwi

Ridwan BaihaqiSaid Tryanda S

Yvonne Felicita Yosami

Pembimbing :dr. Imelda EB Hutagaol, Sp.OG (K)

PENDAHULUAN

Himen

• merupakan jaringan epitelial junction antara bulbus sinovaginal dan sinus urogenital.

Himen imperforata

• anomali obstruktif yang paling umum pada saluran reproduksi wanita. • 0,014% - 0,1% atau 1 dari 2.000 perempuan

Himen Imperforata

Hemato-kolpos

Hematometra

Hemato-salping

Himen imperforata

eksisiHematosalping

laparotomi/laparoskopi

Riwayat menstruasi setelah behasil ditatalaksana hampir sama dengan wanita lainnya, bila endometriosis masalah fertilitas

Jika pasien ditangani sedini mungkin, mungkin tidak dibutuhkan penatalaksanaan fertilitas

ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS•Nama : Julietta Pandopoan•Usia :13 tahun•Pendidikan : SMP•Pekerjaan : Pelajar•Agama : Protestan•Alamat : Jl. Sepakat Perum Anggrek Mas, Tampan•No MR : 827556

ANAMNESIS

•Pasien datang ke RSUD Arifin Ahmad tanggal 27 September 2013.•Keluhan utama : Rencana operasi elektif

RPS•Sejak 1 minggu SMRS pasien mengeluhkan nyeri perut bagian bawah. Nyeri hilang timbul dan tidak dipengaruhi oleh pola makan atau waktu makan. •Pasien mengaku belum pernah mendapatkan haid sebelumnya. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya.

R. HAID•Pasien mengaku belum pernah haid.

R. NIKAH/HAMIL/KB

•Pasien belum menikah•Belum pernah hamil dan melahirkan •Tidak ada menggunakan KB

RPD

Asma (-), penyakit jantung (-),

RPK

Asma (-), penyakit jantung (-),

Riway

at op

erasi

Pasien belum pernah dioperasi

PEMERIKSAAN FISIK• Keadaan umum : baik• Kesadaran : composmentis• Vital sign :

– Tekanan darah : 120/80– Nadi : 80x/menit– Pernapasan : 20x/menit– Suhu : afebris

• Kepala : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)• Dada : dalam batas normal• Abdomen : status ginekologis• Genitalia : status ginekologis• Ekstremitas : akral hangat, CRT<2”

Status Ginekologis

• Abdomen : – inspeksI : Tampak datar– Palpasi : Supel, nyeri tekan (+)– Perkusi : timpani– Auskultasi : bising usus (+) normal.

• Genitalia eksterna :– Tidak dilakukan

• Genitalia interna / pemeriksaan dalam :– Tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang

Darah lengkap (29 September 2013)

• Hb 13,2 g/dl• Ht 39,4• Leukosit 18.000/ul• Trombosit 316.000/ul

Diagnosis kerja

• Hematometra + Hematocolpos + Himen imperforata

Rencana penatalaksanaan

• Rencana laparoskopi dan insisi himen imperforata

FOLLOW UP

Hari/ tanggal

Pukul Follow up

27/09/2013 S : Nyeri perut bagian bawah (+)O: Ku : Baik TD : 120/80 Nadi : 78x/menit RR : 18x/menit T : AfebrisA : Hematometra + hematocolposP : Rencana laparoskopi + insisi himen imperforata tanggal 28/09/2013

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK ULANG

Keluhan utama

• Rencana operasi elektif

Riwayat Penyakit sekarang

• Sejak 1 tahun yang lalu, pasien mengeluhkan nyeri perut bagian bawah yang muncul teratur tiap bulan. Karena nyeri tidak begitu hebat, pasien hanya menahan nyerinya dan tidak memberitahu orang tua atau memeriksakan diri ke dokter.

• Sejak satu minggu SMRS, pasien mengeluhkan nyeri perut bagian bawah semakin hebat dan tidak tertahankan. Pola munculnya nyeri masih sama. Menurut ibu pasien, perutnya terlihat semakin lama semakin membuncit dan sulit untuk duduk tegak, pasien selalu duduk dengan posisi agak miring ke kanan atau ke kiri. Hingga saat ini, pasien belum pernah mendapatkan haid. Payudara telah mulai menonjol, dan rambut kemaluan telah tumbuh, agak lebat, dan agak keriting. Buang air kecil/besar tidak ada masalah.

R. Haid

•belum pernah haid

R. Nikah •belum menikah

R. persalinan

•Belum pernah hamil dan melahirkan

R. KB

•Tidak ada

RPD

Asma (-), penyakit jantung (-),

RPK

Asma (-), penyakit jantung (-),

Riway

at op

erasi

Pasien belum pernah dioperasi

PEMERIKSAAN FISIK• Keadaan umum : baik• Kesadaran : composmentis• Vital sign :

– Tekanan darah : 120/80– Nadi : 80x/menit– Pernapasan : 20x/menit– Suhu : afebris

• Kepala : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)• Dada : tampak payudara dan areola membesar, tidak ada

pemisahan kontur (Tanner B3)• Abdomen : status ginekologis• Genitalia : status ginekologis• Ekstremitas : akral hangat, CRT<2”, edema (-/-)

Status Ginekologis • Abdomen :

– Inspeksi : Tampak membuncit seperti wanita hamil trimester I

– Palpasi : Supel, teraba massa bulat hingga 3 jari di suprapubis, batas tegas, permukaan rata, mobile, nyeri tekan

– Perkusi : timpani, redup pada massa, nyeri ketok pada massa

– Auskultasi : bising usus normal.• Genitalia eksterna :

– Rambut pubis: agak keriting, lebat, dan gelap (Tanner P3)– Vulva : tampak introitus vagina melebar; himen utuh

tanpa celah, menonjol ke luar, berwarna kehitaman.• Genitalia interna / pemeriksaan dalam :

– Tidak dilakukan

TINJAUAN PUSTAKA

EMBRIOLOGI GENITALIA

Duktus Genitalis

Menyilang

Ujung kaudal saluran yang telah bersatu tersebut menonjol ke dalam dinding posterior sinus urogenitalia tuberkulum paramesonefrikum atau

tuberkulum Mulleri

Himen terbentuk dari proliferasi bulbus sinovaginal, yang akan perforasi sebelum atau beberapa saat setelah lahir. Himen imperforata terjadi saat lapisan jaringan tersebut gagal membentuk kanal.

HIMEN IMPERFORATA

Definisi

• kelainan kongenital membran himen menutupi lubang vagina

Etiologi

• Himen terbentuk dari proliferasi bulbus sinovaginal, yang akan perforasi sebelum atau beberapa saat setelah lahir.

• Himen imperforata terjadi saat lapisan jaringan tersebut gagal membentuk kanal.

Diagnosis

Anamnesis

•amenore primer•nyeri abdomen•obstruksi traktus urinarius

PF•Pertumbuhan tanda-tanda seksual sekunder normal•RT dapat ditentukan besar dan luas gumpalan darah•Posisi pemeriksaan senyaman mungkin

PP•Lab darah rutin dan urinalisa. •Pencitraan USG abdomen, BNO-IVP, MRI abdomen

Hemato kolpos Hemato metra Hemato salping

Vagina Serviks atau lebih tinggi

Tuba

Penatalaksanaan

Hemato kolpos Hemato metra Hemato salping

Himenektomi

Laparoskopi adhesi pelvis, endometriosis

Komplikasi himen imperforata

Infeksi Hidronefrosis

Gagal ginjal

Endometriosis

Subfertilitas

Prognosis himen imperforata

9 dari 15 pasien an siklus menstruasi yang irreguler.

6 dari 15 pasien dismenorrhea

86% hamil postoperatif himen imperforata

Infertilitas, abortus dan kelahiran prematur juga ditemui pada pasien dengan koreksi himen imperforata. Infertilitas dihubungkan

dengan endometriosis dan adhesi pelvik

PEMBAHASAN

Apakah cara menegakkan diagnosis pada pasien ini sudah tepat?

• informasi tidak cukup, perlu ditambahkan:• Nyeri siklik tanpa haid• Gangguan BAB/BAK• Pubertas

Anamnesis

Apakah penatalaksanan pada pasien ini sudah tepat?

Laparoskopi

• Tindakan ini dilakukan dengan alasan kemungkinan terdapat adhesi pelvis dan endometriosis intraabodominal.

• Diagnosis dan terapi

Tidak ada instruksi berbaring dalam posisi fowler

• setelah tindakan operatif himenektomi tindakan pasien dibaringkan dalam letak fowler karena selama 2-3 hari darah kental tetap akan mengalir disertai pengecilan tumor-tumor yang terbentuk

Bagaimana prognosis pada pasien ini?

Bonam Malam

Fertilitas?

Porsio tidak terlihat Tes tuba tidak bisa dilakukan

HSG setelah menikah

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Himen imperforata merupakan suatu anomali obstruktif yang paling umum pada saluran reproduksi wanita.

Himen imperforata sering terdiagnosis pada masa puberitas, tetapi dapat juga terdiagnosis pada nonatus dan

anak-anak.

Penatalaksanaan relatif sederhana dan dapat juga komplek terutama pada kasus hematosalping dibutuhkan tindakan

laparoskopi.

SARAN

Anamnesis dan pemeriksaan fisik diharapkan lebih tajam, sistematis, dan terarah sehingga dapat

menegakkan diagnosis dengan tepat.

TERIMA KASIH