18
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini ditulis agar pembaca dapat mengetahui tentang hepatitis c. Makalah ini dibuat dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan dan juga para dosen akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu saya agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih. 1

Hepatitis C

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hepatitis C

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan

penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup

menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini ditulis agar pembaca dapat mengetahui tentang hepatitis c. Makalah ini dibuat

dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar.

Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan dan juga para dosen

akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak

membantu saya agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun

makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya.

Terima kasih.

1

Page 2: Hepatitis C

PENDAHULUAN

Infeksi hepatitis C merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia dengan angka

insidensi 170 juta orang di seluruh dunia. Salah satu masalah utama yang ditimbulkan penyakit

ini karena hampir 85 % orang yang terinfeksi akan menjadi kronis, dan sepertiganya akan

berkembang menjadi sirosis atau kerusakan jaringan hati yang berat.

HCV pertama kali diidentifikasi di akhir 1980-an dan merupakan salah satu dari lima virus yang

berbeda yang menyebabkan hepatitis (peradangan hati). HCV adalah virus kecil, virus ini

mengandung lemak-diselubungi RNA tunggal beruntai positif. Virus ini sangat bervariasi dengan

enam genotipe dan banyak subkelompok

Merupakan peradangan pada jaringan liver / hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C.

Keadaan ini dapat berlanjut menjadi kerusakan jaringan hati yang luas yang disebut sirrosis

hepatis. Pada beberapa kasus sirosis akan berkembang menjadi kegagalan hati, termasuk kanker

hati.

Dalam kasus yang diberikan, seorang pria usia 50tahun merasa badan lesu dan lemah,

hepatoegali satu jari dibawah arcus costa dan riwayat transfusi serta imunisasi hepatitis B.

Makalah ini akan menerangkan penyakit ini dengan lebih lanjut.

2

Page 3: Hepatitis C

ANAMNESIS

o Menanyakan adakah pernah mengambil narkoba suntikan.

o Menanyakan adakah pernah mendapat transfusi.

PEMERIKSAAN FISIK

o Inspeksi untuk melihat ikterus terutama pada sclera

o Palpasi dan dapat merasakan pembesaran hati

o Mengambil suhu tubuh, nadi, tekanan darah

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Diagnosis hepatitis C berdasarkan pemeriksaan laboratorium yaitu Anti HCVdan IgM anti HCV

dengan metode enzyme immunoassay untuk mendeteksi antibodi terhadap hepatitis C.

Sedangkan untuk konfirmasi diagnosis dilakukan pemeriksaan HCV RNA PCR . Pemeriksaan

HCV RNA PCR terdiri dari pemeriksaan kualitatif dan kuantitatif. PCR kualitatif dapat

mengetahui keberadaan virus hepatitis C dalam darah (viremia). Sedangkan PCR kuantitatif

dapat mengetahui jumlah virus dalam darah, sehingga dapat menentukan apakah perlu diberikan

pengobatan dengan antivirus atau tidak. Namun, jumlah virus dalam darah (viral load) tidak

berhubungan dengan beratnya penyakit.1

Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda pikir anda memiliki resiko

terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah berhubungan dengan orang atau benda yang

terkontaminasi. Satu-satunya jalan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah dengan tes darah.

Deteksi virus hepatitis C untuk tujuan diagnosa memerlukan panel tes hepatitis virus-spesifik.

Immunoassays komersial selama ini yaitu antibodi HCV mungkin tidak bisa mendeteksi untuk 3-

70 hari setelah terpapar. Namun, pengujian asam nukleat untuk deteksi RNA HCV atau

pengujian HCV Antigen untuk deteksi protein inti HCV ( HCV Core Ag ) telah secara sangat

baik dapat mengurangi masa jendela pra-serokonversi ( Windows Periode ).

Pada setiap hasil positif dalam uji antigen HCV ( HCV Core Ag ) yang diperoleh sebelum

deteksi Antibodi HCV, menghasilkan pengurangan rata-rata dalam periode jendela 35,8 hari.1

3

Page 4: Hepatitis C

Pasien akan dilakukan pemeriksaan lanjutan, seperti pemeriksaan tes faal hati untuk melihat

apakah terdapat gangguan faal hati, kerusakan sel hati, misalnya pemeriksaan SGOT, SGPT,

Bilirubin, Alfa fetoprotein, dll dan pemeriksaan koagulasi, misalnya protrombin time dll, serta

pemeriksaan lanjutan yaitu HCV RNA.

Pemeriksaan biopsi (pengambilan jaringan) hati juga dapat dilakukan, walaupun tidak terlalu

signifikan untuk dapat mengetahui VHC tetapi dengan hasil biopsi akan dapat diketahui derajat

berat ringannya penyakit dan bisa menjadi acuan pengobatan.1

WORKING DIAGNOS

Hepatitis C ialah penyakit hati yang disebabkan infeksi virus Hepatitis C (HCV) yang terdapat

dalam darah seseorang yang menderita penyakit tersebut. Hepatitis C yang awalnya dikenal

sebagai Hepatitis non A non B , disebabkan oleh virus hepatitis C yang merupakan virus single

stranded RNA berenvelop dari family Flaviviridae dengan diameter sekitar 55 nm. Terdapat

enam genotipe VHC yakni genotype 1 – 6 . Setiap genotype mempunyai subtype ditulis dengan

huruf a, b, dst . Sehingga genotype VHC : 1a, 1b, 2a.2b dan seterusnya. Jenis genotipe dapat

menentukan respons terapi.

Infeksi virus ini dapat menyebabkan peradangan hati yang bersifat asimptomatik (tidak

bergejala), apabila infeksi berlanjut akan menyebabkan sirosis hati dan kanker hati. Virus

hepatitis C menyebar melalui kontak darah-ke-darah dari darah orang yang terinfeksi. HCV

pertama kali diidentifikasi di akhir 1980-an dan merupakan salah satu dari lima virus yang

4

Page 5: Hepatitis C

berbeda yang menyebabkan hepatitis (peradangan hati). HCV adalah virus kecil, virus ini

mengandung lemak-diselubungi RNA tunggal beruntai positif. Virus ini sangat bervariasi dengan

enam genotipe dan banyak subkelompok.1

DIFFERENTIAL DIAGNOS

Hepatitis B

Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan

kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik

akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain

menjadi lebih beresiko.2

Hepatitis D

Melalui hubungan intim dengan penderita dan pada homoseksual. Menggunakan jarum dan obat-

obatan secara bersamaan. Bayi dari wanita penderita hepatitis D. gejala biasanya muncul secara

tiba-tiba seperti flu, penyakit kuning, urin berwarna hitam, dan faces berwarna itam kemerahan.

Pembengkakan pada hati.

Hepatitis G

Disebabkan oleh hepatitis G virus (HGV), yang mirip dengan virus hepatitis C. Kontak dengan

darah yang terinfeksi HGV. Kebanyakan orang tidak memiliki gejala akut. Sebanyak 20 % dari

penderita hepatitis C juga menderita hepatitis ini. Penderita HGV dan HIV mempunyai umur

yang lebih panjang dan jumlah HIV dalam darah kurangkan infeksi HIV, ini diduga HGV

mempengaruhi replikasi HIV.2

ETIOLOGI

Penyebabnya adalah virus hepatitis C, merupakan family Flaviviridae, termasuk golongan virus

RNA. Virus hepatitis C menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus

ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama.

Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas,

penderita penyakit hati alkoholik seringkali menderita hepatitis C.

5

Page 6: Hepatitis C

Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi Hepatitis C ke bayi yang baru lahir

atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu juga penderita HIV positif,

resiko menularkan Hepatitis C sangat lebih memungkinkan. Menyusui tidak menularkan

Hepatitis C.

Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan Hepatitis C ke orang lain melalui

pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan minum, kontak biasa, atau kontak

lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang yang terinfeksi Hepatitis C dapat menularkan ke

orang lain 2 minggu setelah terinfeksi pada dirinya.2

PATOFISIOLOGI

o Kadar apoptosis rendah menandakan virus masih bertahan, sedangkan kadar apoptosis

yang tinggi menandakan tingkat kerusakan hepatosit.

o Mutasi gen HCV terdeteksi 1 tahun setelah infeksi.

Virus hepatitis C (HCV) merupakan virus RNA kecil, terbungkus lemak yang diameternya 30 –

60 nm. Ditularkan melalui jalur parenteral dan kemungkinan juga disebabkan juga oleh kontak

seksual. Masa inkubasi virus ini 15 – 60 hari dengan rata – 50 hari. Faktor resiko hampir sama

dengan hepetitis B.

6

Page 7: Hepatitis C

o Virus hepatitis C (Hepatitis C Virus = HCV) merupakan virus RNA berantai tunggal dari

famili Flaviviridae.

o Virus ini bereplikasi di dalam hepatosit dan tidak merusak sel secara langsung.

o Replikasi HCV belum jelas karena belum bias dibiakkan. Diduga seperti flavivirus yang

lain di dalam sitoplasma. Translasi genom RNA menjadi protein besar dan dipotong oleh

protease yang dikode virus menjadi protein fingsional virus.

o Waktu paruh dalam serum: 2-3 jam

o HCV dikelompokkan ke dalam 6 genotip (1-6) yang terdistribusi di seluruh belahan

dunia.

o Masa inkubasi: 2 minggu- 6 bulan.1,2

EPIDEMIOLOGI

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) memperkirakan bahwa sekitar tiga persen dari populasi

dunia terinfeksi virus hepatitis C (HCV), yang sebagian besar tidak menunjukkan gejala dan

terdiagnosis. Diperkirakan 150-200 juta orang di seluruh dunia terinfeksi VHC. Sekitar 50%

kasus yang terinfeksi akan menjadi kronis dan 20% menjadi sirosis hati. Di Indonesia, menurut

Sulaiman, angka hepatitis C cenderung terus meningkat karena kini lebih banyak dan cepat

terdeteksi lewat pemeriksaan check up. Walaupun sudah ditemukan vaksin pada hepatitis A dan

B, tidak ada vaksin yang dibuat untuk hepatitis C. 3

7

Page 8: Hepatitis C

MANIFESTSI KLINIS

Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah

terjadi bertahun-tahun lamanya. Pada awal infeksi, hanya sekitar 25 % pasien yang menunjukkan

gejala hepatitis akut. Namun, 75% pasien tanpa gejala. Bahkan sampai penyakit menjadi kronik,

sering pasien tetap asimptomatik ( tanpa gejala ).3

1. Tahap akut

o —Kebanyakan pasien tidak menampakkan gejala dan tidak terdiagnosis setelah infeksi

HCV akut.

o RNA HCV terdeteksi dalam 1-2 minggu setelah infeksi dan meningkat dengan cepat.

o Kadar RNA HCV stabil pada 105 – 107 IU/mL menyebabkan peningkatan kadar ALT

dan timbulnya gejala-gekala hepatitis.

o Gejala timbul pada 7 minggu setelah infeksi dan berlangsung selama 3-12 minggu.

o Gejala-gejala yang dapat timbul:

Kelelahan

Hilang nafsu makan

Lemah

Jaundice /kuning

Nyeri perut

Urin berwarna gelap

o Infeksi akut akan berkembang menjadi kronis pada 85% pasien, dapat dilihat dari RNA

HCV yang menetap selama 6 bulan.3

2. Tahap kronis

o Pada tahap kronis, kadar RNA HCV dan ALT serum dapat berfluktuasi, bahkan tidak

terdeteksi/kembali normal.

o Gejala yang dapat timbul pada infeksi kronis:

Kelelahan

Nyeri perut bagian kanan atas

Mual

8

Page 9: Hepatitis C

Nafsu makan hilang/menurun

o Hepatomegali dapat terlihat dari pemeriksaan fisik.3

3. Tahap lanjut

o Gejala yang dapat timbul:

Spider nevi

Splenomegali

Eritema pada telapak tangan

Atropi testis

Caput medusae

o Inflamasi hati kronis dapat menyebabkan fibrosis pada hati.

o HCV kronis kadang dikaitkan dengan manifestasi ekstrahepatik, misalnya

cryoglobulinemia.

o Cryoglobulinemia adalah pengendapan kompleks imun yang dapat menyebabkan

vaskulitis.

o Gejala-gejalanya adalah: kelelahan, ruam kulit, purpura, artralgia, gangguan ginjal, dan

neuropati.

o Gejala yang lebih jarang: limfoma non-Hodgkin sel B, sindrom Sjögren,

glomerulonefritis, artritis, tukak kornea, penyakit tiroid, neuropati, dan porphyria cutanea

tarda.3

9

Page 10: Hepatitis C

PENATALAKSANAAN

1. Medika mantosa

saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa,

Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C

adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah

perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada

penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita

tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.4

Standar terapi: injeksi PEG-IFN 1x seminggu dan Ribavirin oral 1x sehari

Ribavirin merupakan analog guanosin sintetis, mekanisme kerja belum diketahui.

Indikasi Ribavirin:

Hepatitis C kronik pada pasien penyakit hati >18 tahun yang mengalami kegagalan

dengan monoterapi Interferon α-2a atau α-2b

Indikasi Ribavirin dengan Peginterferon α-2a atau α-2b :

Hepatitis C kronik pada pasien > 18 tahun yang mengalami relaps setelah mendapat

terapi dengan Interferon α.4

Dosis :

Ribavirin dengan Interferon α-2b

Interferon α-2b : 3 x 10^6 (baca: 10 pangkat 6) unit SC 3x seminggu dan Ribavirin per

hari berdasarkan berat badan:

< 75 kg, Ribavirin 400 mg pagi

> 75 kg, Ribavirin 600 mg pagi dan sore hari

Ribavirin dengan Peginterferon α-2a

Peginterferon α-2a 180 mcg SC 1x seminggu dengan Ribavirin per hari berdasarkan berat

badan dan genotip HCV

10

Page 11: Hepatitis C

Genotip 1,

< 75 kg, 400 mg pagi dan 600 mg malam hari.

>75 kg, 600 mg pagi dan malam hari

Genotip 2 dan 3, 400 mg pagi dan malam hari.4

Ribavirin dengan Peginterferon α-2b

Peginterferon α-2b : 1,5 μg/kg SC 1 x seminggu dan Ribavirin berdasarkan berat badan :

o < 65 kg, SC Peginterferon α-2b 100 μg 1 x seminggu, oral Ribavirin 400 mg pagi

dan malam hari.

o 65-80 kg, SC Peginterferon α-2b 120 μg 1 x seminggu oral Ribavirin 400 mg pagi

dan 600 mg malam hari

o >80-85 kg, SC Peginterferon α-2b 150 μg 1 x seminggu, oral Ribavirin 400 mg pagi

dan 600 mg malam hari.

o > 85 kg, SC Peginterferon α-2b 150 μg 1 x seminggu, oral Ribavirin 600 mg pagi

dan 600 mg malam hari.5

Ribavirin tidak efektif jika digunakan tunggal.

Ribavirin dengan Peginterferon α untuk infeksi genotip 1.

Ribavirin dengan Peginterferon α atau Ribavirin dengan Interferon α untuk infeksi

genotip 2 dan 3.

Peginterferon α tunggal bila kontraindikasi terhadap Ribavirin

Terapi untuk infeksi 1 dan 4 selama 48 minggu.

Terapi untuk infeksi 2 dan 3 selama 24 minggu.5

2. Non medika mantosa

Vaksin anti hepatitis A dan B

Diet gizi seimbang

Hindari alcohol

11

Page 12: Hepatitis C

Berhenti merokok

Olahraga teratur

KOMPLIKASI

Keadaan ini dapat berlanjut menjadi kerusakan jaringan hati yang luas yang disebut sirrosis

hepatis. Pada beberapa kasus sirosis akan berkembang menjadi kegagalan hati, termasuk kanker

hati.6

PROGNOSIS

Merupakan peradangan pada jaringan liver / hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C.

Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada

penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium

awalnya. Keadaan ini dapat berlanjut menjadi kerusakan jaringan hati yang luas yang disebut

sirrosis hepatis. Pada beberapa kasus sirosis akan berkembang menjadi kegagalan hati, termasuk

kanker hati dan akhirnya bole membawa kematian.6

PENCEGAHAN

1. Tidak berbagi jarum suntik dengan orang lain

2. Menghindari tusukan jarum pada tubuh, tato, kecuali dapat dipastikan bahwa jarum

suntik yang digunakan adalah steril

3. Setia pada pasangan

4. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah kontak dengan darah atau mukus

pasien HCV

5. Penderita HCV perlu diberikan konseling agar mereka tidak mengajukan diri sebagai

donor darah atau organ.7

12

Page 13: Hepatitis C

KESIMPULAN

Hepatitis C kronis adalah penyakit serius yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan jangka

panjang termasuk kegagalan hati, kanker hati, atau bahkan kematian. Ada hal-hal yang orang

dengan hepatitis C kronis dapat lakukan untuk menghindari kerusakan hati lanjutan (yaitu tidak

minum alkohol, dll). Semakin cepat seseorang tahu bahwa ia memiliki hepatitis C, semakin cepat

ia dapat mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan yang lebih baik, menjaga

kesehatannya, dan membantu menghentikan penyebaran penyakit menular ini.

Munculnya tes baru yang non-molekuler dan otomatis, seperti penanda serologis, untuk

mendeteksi protein nukleokapsid (HCV Core Ag), membuka cakrawala baru dalam diagnosa dini

infeksi virus Hepatitis C. Pada penderita Hepatitis C, harus tetap optimis, melaksanakan pola

hidup sehat, menjaga higiene dan sanitasi serta tetap konsultasi pada dokter ahli agar dapat

ditangani dengan baik

13

Page 14: Hepatitis C

DAFTAR PUSTAKA

1. Aru W. Sudoyo, Idrus Alwi. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Penyakit hati pada

kehamilan. Edisi 5. Jilid 1. Interna Publishing.

2. Differential diagnoses and workup. 23 Desember 2010.

http://emedicine.medscape.com/article/768875-overview. 15 Juni 2011.

3. Verena V, Elisa A. Hepatitis C. Emedicine. Oktober 8, 2005. Diunduh dari

www.emedicinehealth.com, 16 Juni 2011.

4. P. Freedy, Sulistia Gan. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. FKUI 2007.

5. Dr.Prem Pillay. Hepatitis C infection. 20 April 2010. Diunduh dari

http://www.medicinenet.com/hepatitis_c/article.htm, 15 Juni 2011

6. Furqan H.S, James M.L. Hepatitis. Emedicine. Feb 14, 2011. Diunduh dari

emedicine.medscape.com, 16 Juni 2011

7. Penyakit hepatitis C. Diunduh dari

http://medicastore.com/hepatitis_c/infeksi_hepatitis.htm. 16 Juni 2011.

14