Upload
billy-tjoanatan
View
57
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Heterotropic Ectopic Pregnancy
Kalimat kehamilan heterotropik dipakai dalam menggantikan istilah lama kehamilan
kombinasi. Kehamilan heterotropik diartikan sebagai kehamilan intrauterine yang terjadi
bersamaan dengan adanya kehamilan kedua yang berlokasi di luar uterus. Dikarenakan,
keterbatasan bahasa, heterotropik mirip dengan ektopik, penggunaan istilah “heterotropic ectopic
pregnancy” itu bersifat tautology. Walaupun kebanyakan kehamilan-kehamilan heterotropik itu
adalah jenis tuba dan uterine, kehamilan ini juga terlihat dengan kehamilan ovarium, servikal,
dan kehamilan lainnya.
Insidensi daripada kehamilan tuba yang ditemani oleh gestasi uterine mendekati 1 per
30.000 kehamilan. Dikarenakan ART, insidensi meningkat menjadi 1 didalam 7000 secara
keseluruhan, dan mengikuti induksi ovulasi, jumlahnya mungkin setinggi 0,5 sampai 1 persen
(Mukul and Teal, 2007). Kemungkinan suatu kehamilan heterotropik seringnya terjadi dan harus
dipertimbangkan bila didapati beberapa hal berikut :
1. Konsepsi yang dicapai dengan dibantu oleh tehnik reproduktif buatan.
2. Adanya kadar HCG yang persisten atau meningkat setelah dilatasi dan kuretase
untuk sebuah abortus spontan atau provokatus.
3. Ukuran fundus uteri lebih besar daripada tanggal menstruasi.
4. Terdapat corpus luteum lebih dari Satu.
5. Ketiadaan perdarahan vaginal pada munculnya tanda dan gejala dari kehamilan
ektopik.
6. Bukti sonografik atas adanya kehamilan kehamilan uterine dan kehamilan
ekstrauterin.
Multifetal tubal pregnancy adalah suatu kehamilan dimana kedua embrio terdapat
dalam satu tuba atau terdapat satu di masing-masing tuba baik sebelah kiri maupun
kanan.
Manifestasi klinik :
Manifestasi klinik tergantung dari besarnya kehamilan tuba tersebut dan ada
tidaknya ruptur.
Biasanya wanita tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kehamilan tuba dan
berasumsi bahwa dirinya sedang alami awal kehamilan yang normal.
Tanda dan gejala dari kehamilan ektopik seringkali terselubung dan atau bahkan
tidak tampak.
Karakteristik klasik daripada kehamilan ektopik adalah :
Adanya siklus menstruasi yang terhambat diikuti oleh perdarahan ringan atau
spotting pada vagina.
Bila ruptur akan memberikan gejala berupa nyeri berat pada pelvis dan perut
bagian bawah seperti ditusuk-tusuk atau dicabik-cabik
Terdapat gangguan vasomotor mulai dari vertigo sampai sinkop
Terdapat nyeri saat dilakukan palpasi abdominal dan pemeriksaan bimanual
pelvis menyebabkan nyeri yang hebat sekali terutama dengan gerakan servikal
Forniks posterior vagina menonjol dikarenakan adanya darah di dalam rongga
rektouterina atau berupa massa yang terasa nyeri dan menonjol yang dapat
dirasakan pada satu sisi dari uterus.
Tanda-tanda terjadi iritasi diafragma ditandai dengan adanya nyeri pada leher dan
bahu terutama pada saat mengambil nafas/inspirasi, terdapat pada ½ wanita
dengan perdarahan intraperitoneal
Gejala dan Tanda klinis :
a. Nyeri : nyeri pelvis dan abdominal 95% pada kehamilan tuba, kalau terdapat
rupture maka nyeri akan dirasakan hampir di seluruh bagian perut.
b. Perdarahan abnormal : amenorrhea dengan beberapa derajat perdarahan atau
spotting dari vagina pada 60-80 % wanita dengan kehamilan tuba.
c. Nyeri abdominal dan pelvis
d. Perubahan uterina : uterus akan terdorong ke satu sisi oleh karena adanya massa,
dan juga akan membesar dikarenakan adanya stimulasi hormonal. Ditemukan
adanya sel desidua uterus tanpa adanya sel trofoblas.
e. Tand-tanda vital : secara umum semuanya normal sebelum terjadinya ruptur.
Kalau terjadi perdarahan moderate hanya terjadi peningkatan sedikit dari tekanan
darah, atau terjadi respon vagal dengan bradikardia dan hipotensi. Menurut
birkhahn dan kolega (2003) mencatat dari 25 wanita dengan ruptur daripada
kehamilan ektopik memberikan gambaran denyut nadi kurang dari 100 kali
permenit dan tekanan sistolik lebih besar dari 100 mmHg. Tekanan darah akan
turun dan pulsasi akan naik hanya jika perdarahan terus berlanjut dan hipovolemia
menjadi signifikan.
Diagnosis kehamilan ektopik :
I. Pemeriksaan laboratorium
β-HCG
serum progesterone : nilai < 5 ng/ml diduga terdapat kehamilan intrauterin dengan
fetus yang mati atau suatu kehamilan ektopik
novel serum marker : VEGF, antigen kangker 125, kreatinin kinase, fibronektin
fetus, mass spectrometry-based proteomics (Daniel, 1999; Ness, 1998; Predanic,
2000; Shankar, 2005, and all their co-workers). Tapi tidak satupun yang
digunakan di klinik.
II. Hemogram
III. Sonography
Transabdominal sonography
Transvaginal sonography (TVS)
IV. culdocentesis